2. POKOK PEMBAHASAN
• Pemahaman Awal Epistemologi
• Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan
• Hukum Sebab Akibat
• Sumber Pengetahuan
• Batas-Batas Pengetahuan
• Objek Pengetahuan
• Metode Pengetahuan
• Hakikat Kebenaran
• Berbagai Macam Pendirian Tentang Kebenaran
• Teori-Teori Kebenaran
3. Pemahaman Awal Epistemologi
• Kata “Epistemologi” berasal dari bahasa
Yunani “Episteme” artinya
pengetahuan, dan “Logos” berarti ilmu
atau teori. Jadi, Epistemologi berarti Ilmu
pengetahuan, yakni ilmu yang membahas
tentang pengetahuan.
• Epistemologi merupakan salah satu cabang
dari filsafat, yang konsentrasinya
membahas tentang metode dan dasar-
dasar pengetahuan.
5. Tujuan
• Untuk memperoleh realitas dan
kebenaran ilmiah yang hakiki,
sehingga mampu mempertanggung
jawabkan secara material
(objektifitas), formal (ketepatan
penyidikan) dan moral (daya guna
untuk kesejahteraan).
6. Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan
•Fungsi Panca Indera
•Fungsi Akal
•Peranan Budi
7. Hukum Sebab Akibat
Perhubungan sebab-akibat ini disebut juga
istilah kausalitas, sehingga hukum sebab-
akibat lebih dikenal dengan hokum
kausalitas. Dimana seseorang mendapat
pengetahuan tentang sesuatu masalah
dengan jalan menyusun fikiran untuk
mengetahui sebab kejadiannya dan
akibatnya, maka disanalah terdapat ilmu.
Dimana ilmu merupakan suatu rangkaian
hokum sebab-akibat yang disusun secara
teratur dan sistematis sehingga merupakan
suatu kebulatan.
8. motif perkembangan ilmu
pengetahuan
a). Curriosity motive (dorongan ingin tahu),
b). Practicality Motive (dorongan kegunaan
praktis),
c). intrinsic orderliness motive (dorongan
mencari hokum-hukum dari alam semesta.
9. Sumber Pengetahuan
• merupakan aliran yang berpendapat bahwa pengetahuan
Empirisme bersumber pada pengalaman, beberapa tokoh pencetus
aliran ini yakni Francis Bacon, David Hume, dll.
• merupakan golongan yang berpendapat bahwa pengetahuan
tersebut bersumber pada akal atau rasio, Tokoh-tokoh aliran
Rasionalisme ini antara lain Descartes (1596-1650), Spinoza (1632-
1677), dan Leibniz (1646-1716).
• yakni aliran yang berpendapat bahwa pengetahuan
bersumber pada akal dan juga pengalaman manusia. Tokoh
Kritisme yang paling dikenal sebagai cikal teori ini adalah Immanuel
Kant (1724-1804), seorang ahli fikir berkebangsaan Jerman.
10. Batas-Batas Pengetahuan
• berpendapat bahwa pengetahuan ini hanyalah merupakan
kumpulan ingatan, dan akan berakhir dalam waktu tertentu, serta
Skeptisisme tidak mungkin ada pengetahuan tanpa sekedar percaya adanya.
Beberapa aliran pendukungnya yaitu aliran
subjektivisme, relativisme, pragmatisme, dan fiksionalisme.
• merupakan aliran yang menerima adanya kebenaran
objektif, terlepas dari subjek-subjek yang mengetahuinya. Subjek
Objektivisme yang memperoleh pengetahuan dapat mengalami kekhilafan
dalam merumuskan pengetahuan, tetapi realita diluar tetap tidak
terpengaruh karenanya.
• berpendapat bahwa, dalam penuturan tentang suatu hal yang
sesuai dengan fakta dari hal tersebut, maka pengetahuan akan
Fenomenologisme menunjukkan kebenarannya. Dan kebenaran itu tersusun atas
pengamatan dan pemikiran sehingga menghasilkan sebuah
kebenaran secara umum.
11. Objek Pengetahuan
Objek • (Objek-objek rasa), yakni objek lahir/fisis dan objek
batin/psikis.
Empirisme
• (bukan rasa), objek yang tidak timbul melalui rasa (lahir atau
Objek Idiil batin), melainkan diciptakan oleh jiwa (sukma) sebagai hasil
pemikiran, perasaan dan sebagainya. Misalnya objek
logika, matematik, etika, dan nilai-nilai agama..
Objek Luar • sebuah objek yang terletak diluar jangkauan rasa sekalipun
pada dasarnya terletak dalam dunia rasa (dunia objek
Rasa keinderaan)
12. Metode Pengetahuan
Metode Induksi
a. Komparasi
b. Eksperimen
Metode Deduksi
13. Hakikat Kebenaran
Pendapat Kuno
Pendapat modern
(Vormings theorie)
Pendapat
Immanuel Kant
kebenaran adalah persesuaian antara pendapat
sebagai keputusan akal dengan objek yang sedang
diselidiki.
14. Berbagai Macam Pendirian Tentang Kebenaran
Pengutamaan pada lingkungan metafisika
Pengutamaan pada sumber kenyataan
Pengutamaan subjek sebagai sumber kenyataan
Pengutamaan pengalaman sebagai sumber kenyataan
Pengutamaan pada pihak yang berwewenang
15. Teori-Teori Kebenaran
Teori • (correspondence theory); menyatakan bahwa
pengetahuan kita bernilai benar, bilamana sesuai
kesesuaian dengan kenyataan.
Teori • (consistency theory); berpendapat bahwa manusia
tidak mungkin dapat mencapai kesesuain secara
ketetapan pasti antara kesan yang dimiliki dengan kenyataan.
Teori • (teori eksperimentalis); teori yang menguji
kebenaran pengetahuan melalui pertanyaan.
pragmatis