Kelompok 4 membahas periode Abad Pertengahan di Eropa dari abad ke-5 hingga abad ke-15, yang terbagi atas Abad Pertengahan Awal, Tinggi, dan Akhir. Masyarakat saat itu sangat terikat pada gereja dan kehidupan ditujukan untuk akhirat, sehingga budaya dan ilmu pengetahuan tidak berkembang. Kekuasaan politik berada di tangan bangsawan dan gereja, bukan raja. Sistem ekonomi juga tertut
2.
Abad Pertengahan
Abad Pertengahan adalah periode sejarah di Eropa sejak bersatunya kembali
daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat di bawah prakarsa raja
Charlemagne pada abad 5 hingga munculnya monarkhi-monarkhi nasional,
dimulainya penjelajahan samudra, kebangkitan humanisme, serta Reformasi
Protestan dengan dimulainya renaisans pada tahun 1517.
3. Abad Pertengahan Awal
Pertengahan Awal adalah periode dalam sejarah Eropa yang
berlangsung dari abad ke-5 hingga abad ke-10. Periode ini dimulai
setelah kemunduran Kekaisaran Romawi dan digantikan oleh Abad
Pertengahan Tinggi (1001–1300).
4.
Abad Pertengahan
Akhir
Abad Pertengahan Akhir atau Zaman Pertengahan Akhir adalah
sebuah zaman dari sejarah Eropa yang utamanya meliputi abad ke-14
sampai ke-15 (sekitar 1301–1500). Abad Pertengahan Akhir
menggantikan Abad Pertengahan Tinggi dan digantikan oleh zaman
modern awal (dan, di kebanyakan wilayah Eropa, Renaisans).
5.
Abad Pertengahan
Tinggi
Abad Pertengahan Tinggi adalah periode dalam sejarah Eropa untuk
masa sekitar abad ke-11, 12, dan 13 M (sek. tahun 1000–1300). Abad
Pertengahan Tinggi didahului oleh Abad Pertengahan Awal dan
dilanjutkan oleh Abad Pertengahan Akhir, yang berakhir sekitar
tahun 1500-an.
6.
Kondisi Sosial
Saat itu kehidupan masyarakat Eropa sangat terikat pada
doktrin gereja. Segala kegiatan kehidupan ditujukan untuk
akhirat. Masyarakat kehilangan kebebasan untuk menentukan
pribadinya, dan kehilangan harga dirinya. Kehidupan manusia
tidak tenteram karena senantiasa diintip oleh intelijen gereja,
sehingga menimbulkan sikap saling mencurigai dalam
masyarakat.
7.
Kondisi Budaya
Terjadi pembatasan kebebasan seni dalam arti bahwa seni hanya
tentang tokoh-tokoh Injil dan kehebatan gereja. Semua kreasi seni
ditujukan kepada kehidupan akhirat sehingga budaya tidak
berkembang. Demikian pula dalam bidang ilmu pengetahuan karena
segala kebenaran hanya kebenaran gereja.
8.
Kondisi Politik
Raja yang secara teoritis merupakan pusat kekuasaan politik dalam
negara, kenyataannya hanya menjadi juru damai. Kekuasaan politik
ada pada kelompok bangsawan dan kelompok gereja. Keduanya
memiliki pasukan militer yang sewaktu-waktu dapat digunakan
untuk melancarkan ambisinya. Adakalanya kekuatan militer kaum
bangsawan dan kaum gereja lebih kuat dari kekuatan militer milik
raja.
9.
Kondisi Ekonomi
Berlaku sistem ekonomi tertutup, yang menguasai
perekonomian hanya golongan penguasa.
Kondisi-kondisi di atas menyebabkan masyarakat Eropa
terkungkung dan tidak memiliki harga diri yang layak
sebagai manusia. Oleh karena itu timbullah upaya-upaya
untuk keluar dari keadaan tersebut.