Dokumen tersebut membahas tentang teori tektonik lempeng yang menjelaskan struktur bumi terdiri dari lempeng-lempeng yang bergerak karena adanya arus konveksi pada astenosfer. Pergerakan lempeng menyebabkan fenomena seperti vulkanisme, gempa bumi, dan pengangkatan/penurunan benua atau pegunungan.
2. Struktur Bumi
• Crust (Lempeng) : Sifat kaku
– Lempeng Samudera (0-10 Km) : lapisan silikat magnesium
– Lempeng Benua (0-70 Km) : lapisan silikat aluminium
• Astenosfer (70-350 Km) : Sifat Plastis
• Zona transisi (350-700 Km) : Cair
• Mantle (700-2900 Km) : Cair
Astenosfer
• Outer core (2900-4980 Km) : Cair
• Inner core (4980-6370 Km) : Padat
Inti bumi terbentuk dari unsur
Besi dan Nikel
3. Teori Tektonik Lempeng (Alferd Weegener)
Alferd Wegener mengemukakan teori tentang apungan dan pergeseran benua.
Titik Tolak teori
5. Divergen (Pergerakan Saling Menjauh)
Pergerakan saling menjauh, menyebabkan
terbentuknya/memekarnya dasar samudera
dan terbentuknya punggungan tengah
samudera (mid ocean ridge), serta aktivitas
laut dalam yang menghasilkan lava basa
berstruktur basaltis.
6. Convergen (Pergerakan Saling Mendekat)
Pergerakan saling mendekat antar
kerak bumi menyebabkan kerak
samudera menujam kedalam mantel
sehingga terentuk palung/zona
subduksi dan terbentuk pegunungan
vulkanik dasar laut dengan magma
yang air karena mengandung sedikit
kuarsa (SiO2) pembentuk batuan
7. Transvergen (Pergerakan Saling Berpapasan)
Pergerakan saling berpapasan, terdapat aktivitas vulkanisme
yang lemah disertai gempa yang tidak kuat.
8. Akibat dari pergerakan lempeng bumi
• VULKANISME
• GEMPA BUMI
• MINERALISASI
• PENGANGKATAN/PENURUNAN BENUA
MAUPUN PEGUNUNGAN
9. Penyebab pergerakan lempeng bumi
Pergerakan lempeng bumi dipengaruhi oleh arus konveksi pada
astenosfer sebagai akibat dari aktivitas/pemanasan dari magma.
Seperti sebuah sayuran yang dimasak pada panci berisi air
mendidih maka sayuran tersebut akan bergerak-gerak karena
adanya arus konveksi air yang dihasilkan dari panas api kompor.
Lempeng bumi
ILUSTRASI
Magma