Artikel Perjuangan Hidup
Perjalanan Mencarti "Magic"
Dibuat dan di susun untuk memenuhi salah satu tugas dari program pelatihan kewirausahaan kota Bandung "Muda Juara Indonesia 2015"
2. Muda Juara Indonesia 2015
1 | U N T I T L E D – n o n e e d s t i t l e t o g e t s u c c e s s
tahun lalu, tepatnya hari Jumat, tanggal 12 Februari, ketika adzan shalat Jumat
berkumandang, lahirlah seorang bayi laki-laki dari keluarga yang sederhana. Tangis bayi
yang seolah bersahutan dengan suara adzan pada kala itu memecah penantian ayah
dan bunda yang sangat menantikan kehadiran putra pertama mereka. Penantian panjang selama 9
bulan dalam kandungan serta proses melahirkan yang penuh perjuangan terbayar dengan kehadiran
putra yang diberi nama Aditya Gumbira Prawira. Nama yang diberikan oleh kakeknya yang konon
seorang perwira polisi yang sempat mempunyai jabatan dan kejayaan pada masanya. Namun sayang
kebesaran jabatannya tidak sempat dia rasakan, sehingga dia dan keluarga hidup dengan sederhana.
Adit kecil tumbuh seperti anak-anak lainnya, meskipun orang tuanya tidak bisa membelikan mainan
seperti anak-anak kebanyakan, namun kasih sayang dan perhatian yang hangat dari ayah dan ibundanya
telah membuat masa kecilnya cukup bahagia. Hingga suatu saat ketika menginjak bangku SMP, Adit
yang kala itu beranjak remaja harus dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa orang tuanya yang sangat
dicintai akhirnya bercerai. Faktor ekonomi konon menjadi penyebab utama perpisahan itu.
Namun hal tersebut tidak lantas membuat Adit yang mulai beranjak remaja menjadi patah semangat,
anak yang dikenal berprestasi, hobi menggambar dan bernyanyi, dan selalu mempunyai rangking di
sekolahnya itu tumbuh menjadi seorang anak yang tertutup namun cukup periang dikalangan teman-
temannya.
Roda kehidupan terus berjalan, hingga akhirnya Adit meneruskan pendidikannya ke bangku kuliah. STBA
Yapari-ABA Bandung menjadi tempat dimana Adit yang mulai beranjak dewasa belajar menemukan jati
dirinya. Dalam kamus kehidupan Adit, dari kecil hingga beranjak dewasa, dia selalu merasa beruntung,
meskipun dengan kondisi ekonomi orang tua yang pas-pasan, namun keberuntungan dan kemudahan
selalu menghampiri. Tidak ada kesulitan yang berarti yang dia hadapi, bahkan sampai di bangku kuliah.
Uang kuliah, uang jajan, membeli buku, biaya kost semuanya berjalan dengan lancar dan tanpa
hambatan, bahkan bisa dikatakan Adit tidak pernah merasakan kesulitan hidup pada masa itu.
Hingga akhirnya waktu yang dinanti itu pun tiba, tahun 2010 Adit lulus tepat waktu sebagai Sarjana
Sastra dengan IPK Sangat Memuaskan yaitu 3.28. Perhelatan wisuda yang meriah pun digelar, orang tua,
sanak saudara, teman, semua memberikan selamat atas kelulusannya. Senang, haru, bangga semuanya
tercampur kala itu. Ya, pesta yang digelar satu hari itu memang sangat membanggakan, namun sayang
hanya satu hari, dan setelah itu kehidupan yang sesungguhnya akan segera dimulai. Berbekal gelar
sarjana S1, Adit memulai petualangan hidupnya.
27
3. Muda Juara Indonesia 2015
2 | U N T I T L E D – n o n e e d s t i t l e t o g e t s u c c e s s
LIFE STARTS HERE!
Alhamdulillah, Maha Besar Allah yang telah
memberikan rizki serta kecukupan kepada semua
mahluk ciptaanNya. Dan karena kasih sayang serta
rahmat Nya pula lah, saya sampai di titik ini dan bisa
membuat artikel ini untuk memenuhi salah satu
tugas dari panitia Muda Juara Indonesia 2015.
5 tahun lalu ketika saya baru lulus wisuda, semangat untuk mendapatkan pekerjaan di sebuah
perusahaan besar masih membara, memakai kemeja, berdasi, berkantor di ruangan AC menjadi sebuah
impian yang ada di benak saya. Lamaran demi lamaran saya kirim melalui berbagai media. Hingga suatu
hari, takdir membawa saya ke Jakarta, saya terdampar di sebuah perusahaan PH iklan yang berkantor di
kawasan Mampang Prapatan. Disana saya yang masih lugu dan polos akan dunia kerja berhadapan
dengan ganasnya kota Jakarta. Loh kenapa disebut ganas? Ya menurut saya pada saat itu ganas, bukan
hanya dari segi cuaca yang panas dan banjir yang sering melanda, namun budaya kerja serta attitude
orang-orang di sana amat sangat bertolak belakang dengan kepribadian saya yang dari kecil di besarkan
di tanah parahyangan. Mental yang masih jauh dari kuat serta kebiasaan hidup serba mudah
sebelumnya membuat saya tak bertahan lama disana. “under pressure”, saya baru tau makna kata kitu
disini, dan itu sangat membuat saya shock. Hanya 1 bulan, ya bahkan 1 bulan kurang saya memutuskan
resign dan kembali ke Bandung. Dan pada saat itu saya berucap dalam diri, saya tidak akan kembali ke
Jakarta, Bandung is the greatest place!
Sekitar 1 bulan menganggur, akhirnya saya kembali mendapatkan panggilan kerja, kali ini di Bandung,
dan saya diterima bekerja sebagai translator – wow, pekerajaan yang sesuai dengan disiplin ilmu saya.
Semangat untuk kembali bekerja kembali membara, Berkantor di Sarijadi, dengan gaji 2.5 juta / bulan,
perusahaan start up yang bergerak di bidang pengembangan website ini telah mengantarkan saya
kepada titik yang paling nyaman pada masa itu. Bangun pagi, berangkat ke kantor, duduk di depan
laptop dan menerjemahkan 30 artikel per hari, tanpa beban, tanpa tekanan, menjadi pekerjaan rutin
setiap hari.
Selama bekerja disana bukan pengalaman kerja yang luar biasa yang saya dapatkan, karena
pekerjaannya sangat biasa dan tidak ada yang istimewa. Namun di kantor itu, di KOTAK MEDIA SOLUSI,
4. Muda Juara Indonesia 2015
3 | U N T I T L E D – n o n e e d s t i t l e t o g e t s u c c e s s
saya banyak belajar tentang agama. Maklum atasan saya yang waktu itu hanya terpaut lebih tua satu
tahun usianya di atas saya adalah orang yang sangat religius. Berjanggut, celana ngatung, tidak pernah
marah, selalu senyum, jika makan atau minum tidak pernah sambil berdiri, selalu mengajak sholat tepat
waktu, dan satu hal yang luar biasa yang membuat saya risih pada awalnya adalah, setiap hari dikantor
di putar radio ceramah. 3 bulan pertama saya disana, kuping saya rasanya sakit tiap hari di cekokin terus
audio ceramah, namun lama kelamaan, mungkin karena kehendak Allah juga, kajian-kajian yang
diperdengarkan itu lambat laun mulai masuk ke otak saya. Disinilah saya kembali menemukan arti
ketuhanan dalam diri saya, dan disini pula untuk pertama kalinya saya baru bisa merasakan nikmatnya
shalat.
Bulan berganti, waktupun terus berlalu, saya semakin nyaman bekerja di kantor ini, saya bersyukur bisa
bekerja di tempat ini, pekerjaannya mudah, suasana kantor nyaman, dan saya bisa mengenal islam lebih
dekat disini. Ketika teman-teman seangkatan masih sibuk mencari kerja bahkan banyak yang belum
lulus, saya sudah ada di posisi nyaman seperti ini. Its feels like “This is the best job I’ve ever had!”
.TITIK BALIK
Namun masa-masa indah itu tidak berlangsung
lama, hanya satu tahun, ya pas satu tahun saja
sebelum akhirnya perusahaan itu collapse karena
suatu hal teknis yang saya sendiri tidak begitu
mengerti sampai sekarang. Saya yang kala itu
sedang menikmati kenyamanan sontak kaget,
seolah tak percaya namun inilah kenyataanya.
Bingung, takut, sedih, malu semuanya bercampur
menjadi satu. Saya seakan tidak bisa menerima
bahwa saya akan kehilangan pekerjaan dan kembali
mengangur dan harus mencari pekerjaan lagi, apa
kata orang tua saya, apa kata teman-teman saya.
Saya sempat down untuk beberapa hari, saya mengurung diri di kamar dan merenung mengapa ini
terjadi.
“Kemudahan dan
kenyamanan yang Allah
berikan kepada saya sejak
kecil hingga beranjak dewasa
telah membuat saya terlena
dan lupa, bahkan membuat
saya malas, cenderung
sombong dan menganggap
enteng masa depan, hingga
pada akhirnya Allah
menyadarkan saya dan mulai
berubah.”
5. Muda Juara Indonesia 2015
4 | U N T I T L E D – n o n e e d s t i t l e t o g e t s u c c e s s
Dalam perenungan yang panjang dan mendalam saya tersadar, ada dua hal yang saat itu saya sadari dan
menjadi titik balik saya. Yang pertama, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa ini adalah resiko menjadi
seorang karyawan, kalo tidak di PHK ya pensiun, tinggal tergantung mana duluan yang akan datang.
Yang kedua, ketika situasi seperti ini tidak ada yang bisa menolong kita selain Dia, sang Maha Pencipta,
saya sadar saya telah jauh meninggalkanNya, sehingga inilah saat yang tepat untuk merapat,
instrospeksi, dan berbenah diri. Kemudahan dan kenyamanan yang Allah berikan kepada saya sejak kecil
hingga beranjak dewasa telah membuat saya terlena dan lupa, bahkan membuat saya malas, cenderung
sombong dan menganggap enteng masa depan, hingga pada akhirnya Allah menyadarkan saya dan
mulai berubah.
Disini saya sadar saya harus berubah, mulai lah muncul hasrat untuk
buka usaha, tapi apa…? Orang yang tidak punya pengalaman
wirasuaha seperti saya ini sangat sulit untuk memulainya, jangankan
memulainya, memikirkannya saja sulit. Sempat saya coba-coba buka
tempat cuci motor, dengan modal uang pesangon sebesar 5 juta
rupiah saat itu, sya sewa tempat dan beli peralatan untuk cuci
motor, namun tidak bertahan lama kemudian saya jual kembali
semuanya.
Pekerjaan tidak ada, usaha pun mandeg di tengah jalan, namun roda
kehidupan terus berputar tak bisa ditahan, biaya hidup sehari-hari
harus ada. Tapi, Life must go on, karena saya sangat malu untuk
minta kepada orang tua, makanya saya memutuskan untuk tetap ngekos walalupun sya pengangguran
waktu itu. Sembari terus ikhtiar dan berdoa, saya melakukan kembali apa yang dulu saya lakukan di awal
saya lulus, melamar kembali pekerjaan ke banyak perusahaan, apapun itu yang penting kerja, yang
penting bisa makan. 2012, tahun itu merupakan tahun tersulit bagi saya, hidup di bandung, ngekost,
tanpa pekerjaan, uang tabungan menipis, bahkan saya sempat merasakan tidak memegang uang sama
sekali, untuk makan saja sulit.
“2012, tahun itu
merupakan tahun
tersulit bagi saya,
hidup di Bandung,
ngekost, tanpa
pekerjaan, uang
tabungan menipis,
bahkan saya sempat
merasakan tidak
memegang uang sama
sekali, untuk makan
saja sulit.”
6. Muda Juara Indonesia 2015
5 | U N T I T L E D – n o n e e d s t i t l e t o g e t s u c c e s s
DIBALIK KESULITAN PASTI
ADA KEMUDAHAN
Di tahun paceklik itu, saya melakukan sesuatu yang
tidak pernah terbayangkan oleh saya sebelumnya,
kesulitan yang mendera memaksa saya harus
melakukan sesuatu. Karena The Power of Kepepet,
akhirnya tahun itu saya melakukan 2 pekerjaan
sekaligus, siang dan malam. Siang hari saya menjadi
agen asuransi di MNC Life, Lengkong Kecil Bandung,
yang notabene tidak di gaji. Malam hari saya bekerja part time sebagai admin online shop di Sarijadi.
Waktu tidur saya hanya dari jam 3.00 s/d jam 6.00, hanya 3 jam. Disitu saya benar-benar merasakan
bagaimana sulitnya mencari uang, saya belajar banyak tentang kehidupan. Saya masih ingat saat itu saya
mendapat komisi pertama dari hasil kerja part time sebesar 800 ribu. Uangnya pecahan 50 ribu ada 16
lembar, dibungkus amplop warna putih, Subhanallah saya baru merasakan betapa berharganya uang
800rb. Jika dulu waktu saya kuliah, mungkin uang senilai 800rb hanya habis untuk main dan jajan gak
jelas, tanpa pernah saya syukuri betapa sulit dan betapa bernilainya uang tersebut terutama bagi yang
mencarinya dengan susah payah.
Namun kuasa Allah nyata, Dibalik kesulitan pasti ada
kemudahan, dan semua yang terjadi di muka bumi ini tidak
pernah lepas dari kehendakNya, semua pasti ada hikmahnya.
Di balik kesulitan yang saya alami saat itu, tiba-tiba terbersit
ide dibenak saya untuk memulai bisnis online. Berbekal ilmu
yang saya “curi” dari tempat bekerja part time, kemudian saya
coba modifikasi dan saya jalankan sendiri. Satu sisi jahat sih
memang, karena saya mencuri ilmu dari tempat kerja saya
secara diam-diam, namun business is business bukan!?. Dan
rupanya rangkaian kejadian diatas tadi telah membawa saya
pada benih-benih pemikiran bisnis yang saya jalankan hingga
saat ini.
“April 2012 saya dirikan
Arcs Sport , sebuah online
shop yang berkantor di
sebuah kamar kost
berukuran 3x3 meter
dengan konsep pre order
yang menjual produk jacket
dan kaos unik dan langka
yang dibuat tidak hanya
untuk di pakai, tetapi juga
untuk koleksi para fans
fanatik..”
7. Muda Juara Indonesia 2015
6 | U N T I T L E D – n o n e e d s t i t l e t o g e t s u c c e s s
Dengan modal laptop dan internet kosan, saya coba membangun konsep bisnis saya sendiri, dibantu
adik saya dan salah seorang sahabat, saya menjalankan ide gila ini dengan modal 0 rupiah!, ya tanpa
modal sepeserpun. Hobbi menggambar dan design saya yang sejak dulu hanya di pakai untuk keperluan
kampus secara gratis, ternyata terpakai disini, saya bisa berkreasi, membuat design jacket dan kaos
kemudian memasarkannya secara online. Saya menemukan kembali semangat saya, April 2012 saya
dirikan Arcs Sport , sebuah online shop yang berkantor di sebuah kamar kost berukuran 3x3 meter
dengan konsep pre order yang menjual produk jacket dan kaos unik dan langka yang dibuat tidak hanya
untuk di pakai, tetapi juga untuk koleksi para fans fanatik.
Konsep yang bagus, ide dan semangat yang segar dan brilian, telah membuat saya sangat percaya diri
dengan usaha saya. Alhamdulillah - dalam hati saya berucap, akhirnya doa saya dikabulkan, saya telah
dibimbing, digiring, dan ditunjukan kepada sebuah jalan yang memang saya inginkan.
Agen asuransi saya tinggalkan, siang hari saya mengerjakan Arcs Sport yang masih jabang bayi ini, dan
malam harinya saya kembali bekerja part time. Terus seperti itu dan Arcs pun menunjukan grafik yang
memuaskan, saya menjadi tambah semangat, dan saya tidak pernah merasa se-semangat ini
sebelumnya.
Title or Untitled!?
Namun walaupun Arcs Sport mulai tumbuh
berkembang dan menunjukan grafik yang
positif, saat itu masalah lain muncul dari orang
tua, mereka mulai menghawatirkan saya yang
belum mendapatkan pekerjaan tetap. Ada
nada kecewa yang keluar dari mulut mereka karena anaknya yang dikuliahkan dengan biaya mahal,
setelah lulus hanya menjadi seorang penjual jacket online. Miris memang, namun itulah kenyataanya,
mungkin pemikiran kebanyakan orang tua
seperti itu, dimana sebuah titel itu menjadi
penting untuk menunjukan kedudukan kita di
masyarakat. Ber titel sarjana S1 memang
terlihat bergengsi, namun jika sang sarjana itu
hanya bekerja sebagai penjual jacket online,
semuanya jadi berbalik.
“Ber titel sarjana S1 memang terlihat
bergengsi, namun jika sang sarjana itu hanya
bekerja sebagai penjual jacket online,
semuanya jadi berbalik.”
8. Muda Juara Indonesia 2015
7 | U N T I T L E D – n o n e e d s t i t l e t o g e t s u c c e s s
Keinginan orang tua yang terus mendesak saya untuk mencari kerja, bersambut dengan datangnya
panggilan interview dari Bank BNI Syariah. Yah, ya sudah saya ikut jalani tes demi tes dengan nothing to
lose, karena saya memang tidak begitu berhasrat disana. Namun ternyata, doa orang tua memang
mustajab, singkat cerita saya diterima sebagai tenaga Marketing di BNI Syariah. Orang tua senang bukan
kepalang, mendengar anaknya diterima sebagai pegawai Bank. Tanpa mereka tau bahwa bekerja
sebagai marketing perbankan itu tidak sebagus dan se-rapi penampilan luarnya yang berdasi dan wangi.
Arcs tetap berjalan, sementara saya juga bekerja di BNI, Mei 2012 saya resmi berkantor di KC BNI
Syariah Mikro Astana Anyar Bandung. Ber-titel sebagai pegawai bank,
tidak menyurutkan semangat saya untuk menjadi seorang pengusaha,
malah hasrat itu menjadi semakin besar dan kuat karena saya banyak
bertemu dengan pengusaha-pengusaha muda disana. Bukannya fokus
menjual produk perbankan kepada si calon nasabah, saya malah asik
berbincang mengenai bisnis yang ia bangun. Terkadang saya merasa iri
dengan mereka para pengusaha yang usianya baru 30an tahun, bisa
bangun siang, berpenampilan cuek, tapi sudah bermobil, sementara
saya, penampilan rapi, rambut pake Gatsby, sepatu pantopel, harus
bangun pagi pulang malem, belum di marahin si bos kalau target gak
tercapai.
Satu tahun masa kerja saya segera tiba, tekad saya sudah bulat, saya ingin menjadi pengusaha, tidak ada
yang salah dengan menjadi seorang pedagang atau jualan online, toh Rassul SAW juga merupakan
seorang saudagar, seorang pedagang, bukankah Beliau adalah teladan kita, dari alasan itu saja sudah
cukup mewakili kenapa saya ingin jadi pengusaha. Selain itu, bukankah sudah sering kita dengar bahwa
9 dari 10 pintu rejeki itu dari berdagang? - Terlepas dari hadist ini shahih atau tidak namun maknanya
baik. Lagipula, usaha saya sudah terbentuk, sudah berjalan walaupun masih skala kecil. Akhirnya setelah
bisa meyakinkan ibu saya dan beliau agak nya setuju – masih agak, karena saya tau sebetulnya beliau
ingin saya tetap bekerja, biar punya gaji, biar punya pensiun katanya – pada bulan Juni 2013, tepat pada
saat surat pengangkatan saya terbit, saya memutuskan untuk resign dan Bismillah saya akan memilih
berwirausaha meneruskan kembali apa yang sudah saya mulai di tahiun 2012 lalu.
“pada bulan Juni
2013, tepat pada saat
surat pengangkatan
saya terbit, saya
memutuskan untuk
resign dan Bismillah
akan memilih
wirausaha..”
9. Muda Juara Indonesia 2015
8 | U N T I T L E D – n o n e e d s t i t l e t o g e t s u c c e s s
PELABUHAN TERAKHIR
Setelah resign dari BNI, saya mulai membenahi kembali Arcs Sport,
dibantu oleh calon istri yang sangat mahir soal administrasi, hampir
semua lini kita benahi, mulai dari management keuangan, sistem
bagi hasil, laporan penjualan, laporan pengiriman barang,
management admin dan lain –lain kita benahi total. Alhamdulillah
Arcs Sport saat ini masih berdiri dan berkibar ditengah persaingan
ketat online shop di bidang yang sama.
Saya akui Masih banyak kekurangin di sana sini, namun kami terus
berbenah. Kini proyek iseng dan coba-coba yang saya jalankan dari kamar kosan telah berubah menjadi
sebuah online shop yang cukup tertata dan terkonsep, mempunyai tempat yang lebih layak –daripada
kamar kost seluas 3x3 meter. Ber-omset 20-30 juta per bulan, dan bisa memberdayakan 6 orang admin
yang kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa. Mengapa mahasiswa? Karena saya ingin menularkan
semangat saya ini kepada teman-teman mahasiswa. Agar waktu mereka tidak terbuang percuma hanya
dengan main game, dan memperkenalkan kepada mereka dunia bisnis, sehingga tujuan mereka setelah
lulus tidak hanya bekerja menjadi karyawan.
Hidup adalah pilihan, dan saya memilihi jalan terjal ini, Ya jalan terjal, karena menjalankan sebuah usaha
yang serius rupanya banyak sekali tantangan dan rintangan. Godaan untuk kembali ke dunia kerja dan
menjadi karyawan terkadang selalu ada. Namun saya yakin, jika kita berusaha, bertawakal dan
memaksimalkan ikhtiar pasti akan ada jalannya. Menjadi pengusaha bukan masalah kita dari latar
belakang pendidikan mana, namun ada pada keyakinan kita. Saya ingin ini menjadi pelabuhan terakhir
saya dalam menggantungkan hidup.
Insyaallah semoga Allah menunjukan jalan dan memberikan kemudahan untuk kesuksesan kita di dunia
dan akhirat. Amin…