SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 44
mULTIVARIATE aNALYSIS 
Desy Komalasari, S.Si, M.Si 
Part 1. 
fACTOR aNALYSIS 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 1
Referencce 
• Joseph F. Hair, William C. Black, Barry J. Babin, Rolph E, Anderson, dan 
Ronald L. Tatham, (2006), Multivariat Data Analysis, fifth edition, Pearson 
Education International, Inc., New Jersey. 
• Johnson, R.A., dan Dean W. Wichern. (2002). Applied Multivariat 
Satatistical Analysis, 5th edition, Pearson Education International,. 
• Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. 
Semarang: Badan Penerbit UNDIP. 
• Mattjik, Ahmad Ansori, dkk. 2002. Aplikasi Analisis Peubah Ganda. Bogor: 
Jurusan IPB 
• Santoso, Singgih. 2003. Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat. Jakarta: 
ELEX MEDIA KOMPUTINDO. 
• Santoso, Singgih. 2005. Menggunakan SPSS Untuk Statistik Multivariat Seri 
Solusi Bisnis Berbasis TI. Jakarta: ELEX MEDIA KOMPUTINDO. 
• Widarjono, Agus. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta 
: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 2
Materi Analisis Faktor 
1) Pengertian Analisis Faktor 
2) Tujuan Analisis Faktor 
3) Asumsi Analisis Faktor 
4) Model Analisis Faktor 
5) Ekstraksi Analisis Faktor 
6) Proses Analisis Faktor 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 3
1. Pengertian 
• Analisis faktor termasuk pada 
interdependence techniques, yang berarti 
tidak ada variabel dependen ataupun 
independen. 
• AF mencoba menemukan hubungan 
(interrelationship) antar sejumlah variabel, 
sehingga bisa dibuat satu atau beberapa 
kumpulan variabel yang lebih sedikit dari 
jumlah variabel awal 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 4
• Misal ada 10 variabel yang bersifat 
independen satu dengan yang lain. 
• Dengan AF, kesepuluh variabel tersebut 
mungkin dapat diringkas menjadi 3 
kumpulan variabel baru (new set of 
variabel). 
• Kumpulan variabel tersebut disebut faktor. 
Dimana faktor tetap mencerminkan variabel 
asalnya. 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 5
2. Tujuan Analisis Faktor 
• 1. Tujuan pertama .Data Summarization, yakni 
mengidentifikasi adanya hubungan antar 
variabel dengan melakukan uji Korelasi. 
• Jika korelasi dilakukan antar variabel maka 
digunakan R faktor Analisis. 
• Namun jika korelasi dilakukan antar 
responden atau sampel analisis disebut Q 
faktor analisis atau Cluster Analysis. 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 6
2. Tujuan kedua yaitu Data Reduction 
• Setelah melakukan korelasi, dilakukan proses 
membuat sebuah variabel set baru yang 
dinamakan Faktor untuk mengganti sejumlah 
variabel tertentu. 
• Sampel yang digunakan umumnya 50 – 100 
sampel. Penentuan sampel dapat 
menggunakan perbandingan 10 :1. Artinya 1 
variabel minimal 10 sampel, jika 5 variabel 
minimal 50 sampel 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 7
3. Asumsi Analisis Faktor 
1. Prinsip utama adalah AF adalah Korelasi 
2. Besar korelasi atau korelasi antar variabel 
independen harus cukup kuat, di atas 0,5. 
3. Besar korelasi Parsial, korelasi antar dua 
variabel dengan menganggap tetap variabel 
yang lain, justru harus kecil. Deteksi dengan 
AMC (Anti-Image Correlation) 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 8
4. Pengujian seluruh matrik korelasi (korelasi 
antar variabel) yang diukur dengan besaran 
Bartlett Test Of Sphericity atau Measure 
Sampling Adequacy (MSA). 
5. Asumsi Normalitas sebaiknya trepenuhi. 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 9
4. MODEL ANALISIS FAKTOR 
• Analisis faktor menyatakan bahwa setiap 
variabel acak 푋1, 푋2, … , 푋푝 yang memiliki 
vektor rata-rata 휇 dan matriks varian 
covarian Σ . Dalam analisis faktor setiap 
variabel akan dinyatakan sebagai kombinasi 
linier yang terdiri dari faktor umum 
퐹1, 퐹2, … , 퐹푚 dengan 푚 < 푝 dan faktor spesifik 
휀1, 휀2, … , 휀푝 yang tidak teramati 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 10
MODEL ANALISIS FAKTOR 
푋1 − 휇1 = 퐼11퐹1 + 퐼12퐹2 + … + 퐼1푚퐹푚 + 휀1 
푋2 − 휇2 = 퐼21퐹1 + 퐼22퐹2 + … + 퐼2푚퐹푚 + 휀2 
⋮ 
푋푝 − 휇푝 = 퐼푝1퐹1 + 퐼푝2퐹2 + … + 퐼푝푚퐹푚 + 휀푝 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 11
Dalam Notasi Matriks 
(푋 − 휇)푝푥1= 퐿푝푥푚퐹푚푥1 + 휀푝푥1 
푥1 − 휇1 
푥2 − 휇2 
⋮ 
푥푝 − 휇푝 
= 
푙11 푙12 
푙21 푙22 
⋯ 푙1푚 
… 푙2푚 
⋮ ⋮ 
푙푝1 푙푝2 
⋱ ⋮ 
⋯ 푙푝푚 
푓1 
푓2 
⋮ 
푓푚 
+ 
휀1 
휀2 
⋮ 
휀푝 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 12
Keterangan model 
• 푋 = vektor acak dari variabel acak ke-i yang 
teramati 
• 휇 = vektor rata-rata dari variabel ke-i ; i= 1,2,…,p 
• 퐹 = vektor dari faktor umum ke-j ; j=1,2,..,m 
• 휀 = vektor dari faktor spesifik ke-i 
• 휆 = eigen value 휆푖푗 dari variabel ke-i pada faktor 
umum ke-j 
• 푙 = matriks loading 푙푖푗 dari variabel ke-i pada 
faktor umum ke-j 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 13
Berikut ini adalah asumsi yang diperlukan dalam model faktor: 
E F = 0mx1, Cov F = E FFt = Imxm 
퐸 휀 = 0푝푥1, 
푐표푣 휀 = 퐸 휀휀푡 = 휓푝푥푝 = 
휓1 0 
0 휓2 
… 0 
⋯ 0 
⋮ ⋮ 
0 0 
⋱ ⋮ 
… 휓푝 
, 
푖 = 1,2, … , 푝 
dengan 휓 adalah matriks diagonal dan 휓푖 adalah variansi 
khusus ke-i 
F Dan 휀 saling bebas( independent), sehingga 푐표푣 휀, 퐹 = 
퐸 휀퐹푡 = 0푝푥푚. 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 14
• Berdasarkan uraian-uraian di atas, terlihat 
bahwa faktor-faktor umum tidak saling 
berkorelasi sehingga model analisis faktor ini 
disebut model faktor orthogonal. 
• Sedangkan jika faktor-faktor umumnya tidak 
saling orthogonal disebut model faktor 
oblique. 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 15
Dari model faktor orthogonal, dihasilkan struktur 
kovarian untuk variabel random X, dari persamaan itu: 
푋 − 휇 푋 − 휇 ′ = 퐿퐹 + 휀 퐿퐹 + 휀 ′ 
= 퐿퐹 + 휀 퐿퐹 ′ + 휀′ 
= 퐿퐹 퐿퐹 ′ + 휀 퐿퐹 ′ + 퐿퐹휀′ + 휀휀′ 
Sehingga 
Σ = 퐶표푣 푋 = 퐸 푋 − 휇 푋 − 휇 ′ 
= 퐸 퐿퐹 퐿퐹 ′ + 휀 퐿퐹 ′ + 퐿퐹휀′ + 휀휀′ 
= 퐸 퐿퐹 퐿퐹 ′ + 퐸 휀 퐿퐹 ′ + 퐸 퐿퐹휀′ + 퐸 휀휀′ 
= 퐸 퐿퐹퐹′퐿′ + 퐸 휀퐿′퐹′ + 퐸 퐿퐹휀′ + 퐸 휀휀′ 
= 퐿퐸 퐹퐹′ 퐿′ + 퐸 휀퐹′ 퐿′ + 퐿퐸 퐹휀′ + 퐸 휀휀′ 
= 퐿퐼퐿 + 0 + 0 + 휓 
= 퐿퐿′ + 휓 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 16
• Bagian dari varian (푋푖) yang dapat diterangkan 
oleh m faktor bersama disebut komunalitas 
(communality) ke-i. 
• Bagian dari varian (푋푖) karena faktor spesifik 
disebut varian spesifik ke-i. 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 17
2 = 푙푖1 
푉푎푟푖푎푛 푋푖 → 휎푖 
2 + 푙푖2 
2 + … + 푙푖푚 
2 + 휓푖 
2 = 푙푖1 
퐶표푚푢푚푢푛푎푙푖푡푦 → ℎ푖 
2 + 푙푖2 
2 + … + 푙2 
푖푚 
2 = ℎ푖 
휎푖 
2 + 휓푖 
var 푋푖 = communality ke-i +varian spesifik ke-i 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 18
• Communality adalah jumlah varian yang 
disumbangkan oleh suatu variabel 
dengan seluruh variabel lainnya 
dalam analisis. Bisa juga disebut 
proporsi atau bagian varian yang 
dijelaskan oleh comman factor atau 
besarnya sumbangan suatu faktor 
terhadap varian seluruh variabel. 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 19
• Model analisis faktor mensyaratkan bahwa hubungan 
antar variabel harus linier dan nilai koefisien korelasi 
tidak boleh nol, artinya harus benar-benar ada 
hubungan. 
• Analisis faktor didasarkan pada matriks korelasi dan 
matriks kovarians tergantung pada kesamaan satuan 
variabel-variabel yang dianalisis. 
• Matriks kovarians digunakan apabila seluruh variabel 
memiliki satuan yang sama, 
• matriks korelasi terbebas dari masalah kesamaan 
satuan pengukuran dan besarnya nilai variabel-variabel 
yang digunakan (Nugroho,2008 :14) 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 20
5. Ekstraksi Faktor 
• Ekstraksi faktor adalah suatu metode yang 
digunakan untuk mereduksi data dari 
beberapa indikator untuk menghasilkan faktor 
yang lebih sedikit yang mampu menjelaskan 
korelasi antar faktor yang di observasi 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 21
Jenis Metode ekstraksi faktor 
1) Principal Component Analysis 
PCA membentuk kombinasi linear dari indikatoryang 
diobservasi. 
 Kompenen utama yang pertama adalah kombinasi 
yang menjelaskan jumlah varian paling besar dari 
sampel.. Selanjutnya komponen utama kedua adalah 
menjelaskan jumlah varian paling besar kedua dan 
tidak berhubungan dengan komponen utama pertama. 
Komponen utama berikutnya menjelaskan porsi yang 
lebih kecil dari varian sampel total dan tidak 
berhubungan dengan yang lainnya. 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 22
• Metode komponen utama ini bertujuan untuk 
menaksirkan parameter pada analisis faktor, 
yaitu varian spesifik 휓 푝푥푝 , communality ℎ 
dan matriks faktor loading 퐿 푝푥푚 . 
• Komponen utama analisis faktor pada matriks 
varian kovarian Σ memiliki pasangan nilai 
eigen dan vektor eigen 휆 1, 푒1 ,…, 휆 푝, 푒 푝 
dimana 휆1 ≥ 휆2 ≥ ⋯ ≥ 휆푝 > 0 dengan 
Σ = 퐿퐿′ + 휓. 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 23
• Dalam metode komponen utama , 휓 diabaikan, 
sehingga : 
• Σ = 퐿퐿′ + 휓. = 퐿퐿′ + 0 = 퐿퐿′ 
• = 푒1 휆1|푒2 휆2 | … |푒푚 휆푚 
푒1 휆1 
⋮ 
푒푚 휆푚 
+ 
0 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 24
• Jika m<p merupakan jumlah dari faktor 
umum, maka matriks dari estimasi faktor 
loading 푙 푖푗 dinyatakan sebagai: 
• 퐿 = 푒1 휆1|푒2 휆1(| … |푒휆푝푥푚 
푚 푚 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 25
• Estimasi varian spesifik diberikan oleh elemen 
diagonal dari matriks 푆 − 퐿 퐿′ sehingga :휓 = 
휓 1 0 
0 휓 2 
… 0 
… 0 
⋮ ⋮ 
0 0 
⋱ ⋮ 
… 휓 푝 
푚 푙 푖푗 
• 푑푒푛푔푎푛 휓 푖 = 푠푖푖 − Σ푗=1 
2 
• komunalitas dinyatakan sebagai : 
• ℎ2 = 푙 2 푖 
푖1+ 
푙 2 푖2+ 
….+푙 푚 푖푚 
푙 푖푗 
2 = Σ푗=푖 
2 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 26
• Secara umum, proporsi dari varian 
sampel total yang berasal dari faktor 
umum ke-j untuk analisis dengan 
matriks kovarian : 
• = 
휆푗 
푠11+푠22+ …+푠푝푝 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 27
6. Proses Analisis Faktor 
1. Menentukan variabel apa saja yang akan 
dianalisis 
2. Menguji variabel yang telah ditentukan 
dengan Bartlett Test of Sphericity serta 
pengukuran MSA 
3. Melakukan proses inti pada AF, yakni 
factoring atau menurunkan satu atau lebih 
faktor dari variabel- variabel yang telah lolos 
pada uji sebelumnya. 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 28
4. Melakukan proses Faktor Rotasi atau rotasi 
faktor yang terbentuk. 
5. Tujuan rotasi untuk memperjelas variabel 
yang masuk kedalam faktor tertentu. 
Beberapa metode rotasi: 
a. Orthogonal Rotation, yakni memutar 
sumbu 90. Proses rotasi Orthogonal bisa 
dibedakan menjadi Quartimax, Varimax dan 
Equimax. 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 29
b. Oblique Rotation, yakni memutar sumbu ke 
kanan, tetapi tidak harus 90. Oblique 
Rotation terdiri dari Oblimin, Promax, 
Orthoblique. 
6. Interpretasi atas faktor yang terbentuk, 
khususnya memberi nama atas faktor yang 
terbentuk, yang dianggap bisa mewakili 
variabel-variabel anggota faktor tersebut. 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 30
7. Validasi atas hasil faktor untuk 
mengetahui apakah faktor yang 
terbentuk telah valid. 
8. Validasi bisa digunakan berbagai cara 
: 
a.Membagi sampel menjadi dua 
bagian, kemudaian membandingkan 
hasil faktor sampel satu dengan yang 
lain. Jika hasil tidak banyak 
perbedaan, bisa dikatakan faktor yang 
telah terbentuk telah valid. 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 31
b. Dengan melakukan metode 
COnfirmatory Factor Analysis (CFA) 
dengan cara Structural Equation 
Modelling (SEM) 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 32
5. Contoh Kasus 1 
• Misalnya kita ingin mengetahui faktor apa saja 
yang membuat sesorang ingin membeli 
sebuah sepeda motor. Untuk itu diambil 
sampel sebanyak 50 orang. 
• Pengambilan data dengan survei responden 
dengan data kategori ordinal 
• Variabel- variabel yang digunakan diantaranya: 
• Keiritan bahan bakar sepeda motor 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 33
• Ketersediaan suku cadang (onderdil) 
• Harga sepeda motor 
• Model dan desain sepeda motor 
• Kombinasi warna sepeda motor 
• Keawetan sepeda motor, khususnya 
mesin 
• Promosi yang dilakukan sepeda motor 
• Sistem pembayaran sepeda motor 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 34
6. Prosedur Analysis 
Langkah 1. 
• Buka file faktor 
• Dari menu Analyze pilih submenu Data 
Reduction, lalu pilih Factor 
• Pada kotak Variables masukan semua variabel, 
yaitu irit, onderdil, harga, model, warna, awet, 
promosi dan kredit. 
• Kemudian klik Descriptive 
• Pada pilihan Correlation Matrix. Pilih KMO dan 
Anti Image 
• Klik Continue untuk kembali ke menu utama 
• Klik OK 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 35
a. KMO dan Bartlett’s 
• Angka KMO dan Bartlet alh 0,56 dengan 
signifikansi 0,001. Karena angka tersebut sudah 
di atas 0,5 dan signifikasni jauh di bawah 0,05 
(0,001<< 0,05) maka variabel dan sampel yang 
ada sudah bisa dianalisis lebih lanjut. 
• Hipotesis untuk uji di atas 
• H0 = sampel belum memadai untuk dianalisis 
lebih lanjut 
• Hi = sampel sudah memadai untuk dianalisis 
lebih lanjut 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 36
b. Anti Image Matrices 
• Uji ini dilakukan dengan memperhatikan angka 
MSA yang berkisar antara 0 sampai 1: 
• MSA = 1, variabel dapat diprediksi tanpa 
kesalahan oleh variabel lain 
• MSA > 0,5, variable masih bisa diprediksi dan bisa 
dianalisi lebih lanjut 
• MSA < 0,5, variabel tidak bisa diprediksi dan tidak 
bisa di analisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari 
variabel lainnya. 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 37
c. Langkah 2 
• Buka file faktor 
• Dari analyze, pilih submenu Data Reduction, 
lalu pilih Factor 
• Isi kotak Variables, variabel irit, onderdil, harga, 
model warna, awet dan kredit. 
• Klik kotak Descriptives 
• Pada Correlation Matrix, beri tanda KMO and 
Bartlet dan Anti Image 
• Klik Continue 
• Klik OK 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 38
Contoh Kasus. 2 
(Jika Satuan Berbeda) 
• Jika Satuan Berbeda Maka harus 
Ditransformasi (Standarisasi) terlebih dahulu. 
• Proses Standarisasi dilakukan dengan 
mentransformasi data ke bentuk z- score. 
• Tahap 1. Standarisasi dengan z- score 
• Tahap 2. Menilai Kelayakan Variabel 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 39
Tahap 1. 
• Buka File Faktor 
• Dari Menu Analyze pilih Submenu Descriptif 
Statistics 
• Pada Kotak Variabel Masukkan semua variabel 
• Centang pada Save Standarized Values as 
variables 
• Tekan OK 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 40
Tahap 2. 
• Buka file faktor 
• Dari menu Analyze pilih submenu Data 
Reduction, lalu pilih Factor 
• Pada kotak Variables masukan semua variabel, 
yaitu yang distandarisasi. 
• Kemudian klik Descriptive 
• Pada pilihan Correlation Matrix. Centang KMO 
and Bartlett’s test of sphericity dan Anti Image. 
• Klik Continue untuk kembali ke menu utama 
• Klik OK 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 41
Analisis 
• Analisisnya sama dengan sebelumnya. 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 42
d. Proses Inti 
Ekstraksi Variabel (Factoring) 
• Buka File Faktor 
• Pilih Analyze, pilih Sub Menu Data Reduction, lalu 
Pilih Factor 
• Variabels -> irit, onderdil, harga, model, warna, 
awet, kredit 
• Pilih Extraction ->Proncipal Component 
• Pilih Display aktifkan Unrotated Factor Solution 
dan Scere Plot 
• Pilih Eigenvalues over =1 ->Continue 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 43
Lanjutan 
• Tekan tombol continue kembali kemenu utama 
• Klik Rotation -> Varimax 
• Display u/ menampilkan output rotasi, aktifkan 
Rptated Solution dan Loading Plots 
• Continue 
• OK 
11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 44

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05
robin2dompas
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda
Dian Arisona
 
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSISSTANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
Ermawati Syahrudi
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Yuca Siahaan
 

Mais procurados (20)

Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
 
Statistik Non Parametrik
Statistik Non ParametrikStatistik Non Parametrik
Statistik Non Parametrik
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05
 
Analisis klaster
Analisis klasterAnalisis klaster
Analisis klaster
 
Bab 15 regresi
Bab 15 regresiBab 15 regresi
Bab 15 regresi
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda
 
Regresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan Moderasi
Regresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan ModerasiRegresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan Moderasi
Regresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan Moderasi
 
Statistika inferensial 1
Statistika inferensial 1Statistika inferensial 1
Statistika inferensial 1
 
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linier
 
PPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptxPPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptx
 
Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasikUji asumsi klasik
Uji asumsi klasik
 
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSISSTANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
 
Analisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsialAnalisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsial
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
 
Taraf signifikan
Taraf signifikanTaraf signifikan
Taraf signifikan
 
Penanganan Autokorelasi
Penanganan AutokorelasiPenanganan Autokorelasi
Penanganan Autokorelasi
 
PPT Uji T Dependent dan Indeppendent
PPT Uji T Dependent dan IndeppendentPPT Uji T Dependent dan Indeppendent
PPT Uji T Dependent dan Indeppendent
 

Destaque

Analisis Faktor
Analisis FaktorAnalisis Faktor
Analisis Faktor
ganuraga
 
Analisis Faktor.Ppt Dssy
Analisis Faktor.Ppt DssyAnalisis Faktor.Ppt Dssy
Analisis Faktor.Ppt Dssy
guestd4e7571
 
Analisis Faktor.Ppt Lnd
Analisis Faktor.Ppt LndAnalisis Faktor.Ppt Lnd
Analisis Faktor.Ppt Lnd
guestd4e7571
 
Factor Analysis
Factor AnalysisFactor Analysis
Factor Analysis
ganuraga
 
Riskesdas 2013
Riskesdas 2013Riskesdas 2013
Riskesdas 2013
Muh Saleh
 

Destaque (19)

Analisis faktor
Analisis faktorAnalisis faktor
Analisis faktor
 
Analisis Faktor
Analisis FaktorAnalisis Faktor
Analisis Faktor
 
Analisis Faktor.Ppt Dssy
Analisis Faktor.Ppt DssyAnalisis Faktor.Ppt Dssy
Analisis Faktor.Ppt Dssy
 
Metode statistik multivariat
Metode statistik multivariatMetode statistik multivariat
Metode statistik multivariat
 
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSSContoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
 
Analisis cluster
Analisis clusterAnalisis cluster
Analisis cluster
 
Cluster
ClusterCluster
Cluster
 
Analisis Faktor.Ppt Lnd
Analisis Faktor.Ppt LndAnalisis Faktor.Ppt Lnd
Analisis Faktor.Ppt Lnd
 
Panduan praktis penerapan analisis komponen utama atau principal componen ana...
Panduan praktis penerapan analisis komponen utama atau principal componen ana...Panduan praktis penerapan analisis komponen utama atau principal componen ana...
Panduan praktis penerapan analisis komponen utama atau principal componen ana...
 
analisis kluster
analisis klusteranalisis kluster
analisis kluster
 
Factor Analysis
Factor AnalysisFactor Analysis
Factor Analysis
 
Analisis cluster
Analisis clusterAnalisis cluster
Analisis cluster
 
Presentasi uji manova
Presentasi uji manovaPresentasi uji manova
Presentasi uji manova
 
Skrining hubungan penyakit diare dengan sanitasi lingkungan epidemiologi univ...
Skrining hubungan penyakit diare dengan sanitasi lingkungan epidemiologi univ...Skrining hubungan penyakit diare dengan sanitasi lingkungan epidemiologi univ...
Skrining hubungan penyakit diare dengan sanitasi lingkungan epidemiologi univ...
 
Rekod disiplin murid2
Rekod disiplin murid2Rekod disiplin murid2
Rekod disiplin murid2
 
Riskesdas 2013
Riskesdas 2013Riskesdas 2013
Riskesdas 2013
 
Reka bentuk Kajian Dr. Kamarul
Reka bentuk Kajian Dr. KamarulReka bentuk Kajian Dr. Kamarul
Reka bentuk Kajian Dr. Kamarul
 
Konsep & Kaedah Penyelidikan
Konsep & Kaedah PenyelidikanKonsep & Kaedah Penyelidikan
Konsep & Kaedah Penyelidikan
 
Model regresi dengan variabel bebas dummy
Model regresi dengan variabel bebas dummy Model regresi dengan variabel bebas dummy
Model regresi dengan variabel bebas dummy
 

Semelhante a Analisis faktor

metode penelitian
metode penelitianmetode penelitian
metode penelitian
nasriah1
 

Semelhante a Analisis faktor (20)

ANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TESANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TES
 
Manajemen data dan komputer
Manajemen data dan komputerManajemen data dan komputer
Manajemen data dan komputer
 
Analisis Faktor (2.1)
Analisis Faktor (2.1)Analisis Faktor (2.1)
Analisis Faktor (2.1)
 
Metodologi Penelitian (Survey and correlation research)
Metodologi Penelitian (Survey and correlation research)Metodologi Penelitian (Survey and correlation research)
Metodologi Penelitian (Survey and correlation research)
 
ANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTORANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTOR
 
Bahan ajar statistik bisnis
Bahan ajar statistik bisnisBahan ajar statistik bisnis
Bahan ajar statistik bisnis
 
STATISTIK MU7LTIFARIAT
STATISTIK MU7LTIFARIATSTATISTIK MU7LTIFARIAT
STATISTIK MU7LTIFARIAT
 
analisis-faktor
analisis-faktoranalisis-faktor
analisis-faktor
 
Adhitya j1f111234 metpen
Adhitya j1f111234 metpenAdhitya j1f111234 metpen
Adhitya j1f111234 metpen
 
metode penelitian
metode penelitianmetode penelitian
metode penelitian
 
Materi 8 - Teknik Sampling 2.pdf
Materi 8 - Teknik Sampling 2.pdfMateri 8 - Teknik Sampling 2.pdf
Materi 8 - Teknik Sampling 2.pdf
 
3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx
3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx
3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx
 
Makalah ipb
Makalah ipbMakalah ipb
Makalah ipb
 
Bab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitian Bab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitian
 
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
 
diskusi_8.docx (2).pdf
diskusi_8.docx (2).pdfdiskusi_8.docx (2).pdf
diskusi_8.docx (2).pdf
 
Logistic regression (generalized linear model)
Logistic regression (generalized linear model)Logistic regression (generalized linear model)
Logistic regression (generalized linear model)
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
 
11. BAB III(1).docx
11. BAB III(1).docx11. BAB III(1).docx
11. BAB III(1).docx
 
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
 

Analisis faktor

  • 1. mULTIVARIATE aNALYSIS Desy Komalasari, S.Si, M.Si Part 1. fACTOR aNALYSIS 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 1
  • 2. Referencce • Joseph F. Hair, William C. Black, Barry J. Babin, Rolph E, Anderson, dan Ronald L. Tatham, (2006), Multivariat Data Analysis, fifth edition, Pearson Education International, Inc., New Jersey. • Johnson, R.A., dan Dean W. Wichern. (2002). Applied Multivariat Satatistical Analysis, 5th edition, Pearson Education International,. • Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. • Mattjik, Ahmad Ansori, dkk. 2002. Aplikasi Analisis Peubah Ganda. Bogor: Jurusan IPB • Santoso, Singgih. 2003. Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat. Jakarta: ELEX MEDIA KOMPUTINDO. • Santoso, Singgih. 2005. Menggunakan SPSS Untuk Statistik Multivariat Seri Solusi Bisnis Berbasis TI. Jakarta: ELEX MEDIA KOMPUTINDO. • Widarjono, Agus. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 2
  • 3. Materi Analisis Faktor 1) Pengertian Analisis Faktor 2) Tujuan Analisis Faktor 3) Asumsi Analisis Faktor 4) Model Analisis Faktor 5) Ekstraksi Analisis Faktor 6) Proses Analisis Faktor 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 3
  • 4. 1. Pengertian • Analisis faktor termasuk pada interdependence techniques, yang berarti tidak ada variabel dependen ataupun independen. • AF mencoba menemukan hubungan (interrelationship) antar sejumlah variabel, sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 4
  • 5. • Misal ada 10 variabel yang bersifat independen satu dengan yang lain. • Dengan AF, kesepuluh variabel tersebut mungkin dapat diringkas menjadi 3 kumpulan variabel baru (new set of variabel). • Kumpulan variabel tersebut disebut faktor. Dimana faktor tetap mencerminkan variabel asalnya. 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 5
  • 6. 2. Tujuan Analisis Faktor • 1. Tujuan pertama .Data Summarization, yakni mengidentifikasi adanya hubungan antar variabel dengan melakukan uji Korelasi. • Jika korelasi dilakukan antar variabel maka digunakan R faktor Analisis. • Namun jika korelasi dilakukan antar responden atau sampel analisis disebut Q faktor analisis atau Cluster Analysis. 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 6
  • 7. 2. Tujuan kedua yaitu Data Reduction • Setelah melakukan korelasi, dilakukan proses membuat sebuah variabel set baru yang dinamakan Faktor untuk mengganti sejumlah variabel tertentu. • Sampel yang digunakan umumnya 50 – 100 sampel. Penentuan sampel dapat menggunakan perbandingan 10 :1. Artinya 1 variabel minimal 10 sampel, jika 5 variabel minimal 50 sampel 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 7
  • 8. 3. Asumsi Analisis Faktor 1. Prinsip utama adalah AF adalah Korelasi 2. Besar korelasi atau korelasi antar variabel independen harus cukup kuat, di atas 0,5. 3. Besar korelasi Parsial, korelasi antar dua variabel dengan menganggap tetap variabel yang lain, justru harus kecil. Deteksi dengan AMC (Anti-Image Correlation) 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 8
  • 9. 4. Pengujian seluruh matrik korelasi (korelasi antar variabel) yang diukur dengan besaran Bartlett Test Of Sphericity atau Measure Sampling Adequacy (MSA). 5. Asumsi Normalitas sebaiknya trepenuhi. 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 9
  • 10. 4. MODEL ANALISIS FAKTOR • Analisis faktor menyatakan bahwa setiap variabel acak 푋1, 푋2, … , 푋푝 yang memiliki vektor rata-rata 휇 dan matriks varian covarian Σ . Dalam analisis faktor setiap variabel akan dinyatakan sebagai kombinasi linier yang terdiri dari faktor umum 퐹1, 퐹2, … , 퐹푚 dengan 푚 < 푝 dan faktor spesifik 휀1, 휀2, … , 휀푝 yang tidak teramati 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 10
  • 11. MODEL ANALISIS FAKTOR 푋1 − 휇1 = 퐼11퐹1 + 퐼12퐹2 + … + 퐼1푚퐹푚 + 휀1 푋2 − 휇2 = 퐼21퐹1 + 퐼22퐹2 + … + 퐼2푚퐹푚 + 휀2 ⋮ 푋푝 − 휇푝 = 퐼푝1퐹1 + 퐼푝2퐹2 + … + 퐼푝푚퐹푚 + 휀푝 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 11
  • 12. Dalam Notasi Matriks (푋 − 휇)푝푥1= 퐿푝푥푚퐹푚푥1 + 휀푝푥1 푥1 − 휇1 푥2 − 휇2 ⋮ 푥푝 − 휇푝 = 푙11 푙12 푙21 푙22 ⋯ 푙1푚 … 푙2푚 ⋮ ⋮ 푙푝1 푙푝2 ⋱ ⋮ ⋯ 푙푝푚 푓1 푓2 ⋮ 푓푚 + 휀1 휀2 ⋮ 휀푝 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 12
  • 13. Keterangan model • 푋 = vektor acak dari variabel acak ke-i yang teramati • 휇 = vektor rata-rata dari variabel ke-i ; i= 1,2,…,p • 퐹 = vektor dari faktor umum ke-j ; j=1,2,..,m • 휀 = vektor dari faktor spesifik ke-i • 휆 = eigen value 휆푖푗 dari variabel ke-i pada faktor umum ke-j • 푙 = matriks loading 푙푖푗 dari variabel ke-i pada faktor umum ke-j 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 13
  • 14. Berikut ini adalah asumsi yang diperlukan dalam model faktor: E F = 0mx1, Cov F = E FFt = Imxm 퐸 휀 = 0푝푥1, 푐표푣 휀 = 퐸 휀휀푡 = 휓푝푥푝 = 휓1 0 0 휓2 … 0 ⋯ 0 ⋮ ⋮ 0 0 ⋱ ⋮ … 휓푝 , 푖 = 1,2, … , 푝 dengan 휓 adalah matriks diagonal dan 휓푖 adalah variansi khusus ke-i F Dan 휀 saling bebas( independent), sehingga 푐표푣 휀, 퐹 = 퐸 휀퐹푡 = 0푝푥푚. 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 14
  • 15. • Berdasarkan uraian-uraian di atas, terlihat bahwa faktor-faktor umum tidak saling berkorelasi sehingga model analisis faktor ini disebut model faktor orthogonal. • Sedangkan jika faktor-faktor umumnya tidak saling orthogonal disebut model faktor oblique. 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 15
  • 16. Dari model faktor orthogonal, dihasilkan struktur kovarian untuk variabel random X, dari persamaan itu: 푋 − 휇 푋 − 휇 ′ = 퐿퐹 + 휀 퐿퐹 + 휀 ′ = 퐿퐹 + 휀 퐿퐹 ′ + 휀′ = 퐿퐹 퐿퐹 ′ + 휀 퐿퐹 ′ + 퐿퐹휀′ + 휀휀′ Sehingga Σ = 퐶표푣 푋 = 퐸 푋 − 휇 푋 − 휇 ′ = 퐸 퐿퐹 퐿퐹 ′ + 휀 퐿퐹 ′ + 퐿퐹휀′ + 휀휀′ = 퐸 퐿퐹 퐿퐹 ′ + 퐸 휀 퐿퐹 ′ + 퐸 퐿퐹휀′ + 퐸 휀휀′ = 퐸 퐿퐹퐹′퐿′ + 퐸 휀퐿′퐹′ + 퐸 퐿퐹휀′ + 퐸 휀휀′ = 퐿퐸 퐹퐹′ 퐿′ + 퐸 휀퐹′ 퐿′ + 퐿퐸 퐹휀′ + 퐸 휀휀′ = 퐿퐼퐿 + 0 + 0 + 휓 = 퐿퐿′ + 휓 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 16
  • 17. • Bagian dari varian (푋푖) yang dapat diterangkan oleh m faktor bersama disebut komunalitas (communality) ke-i. • Bagian dari varian (푋푖) karena faktor spesifik disebut varian spesifik ke-i. 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 17
  • 18. 2 = 푙푖1 푉푎푟푖푎푛 푋푖 → 휎푖 2 + 푙푖2 2 + … + 푙푖푚 2 + 휓푖 2 = 푙푖1 퐶표푚푢푚푢푛푎푙푖푡푦 → ℎ푖 2 + 푙푖2 2 + … + 푙2 푖푚 2 = ℎ푖 휎푖 2 + 휓푖 var 푋푖 = communality ke-i +varian spesifik ke-i 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 18
  • 19. • Communality adalah jumlah varian yang disumbangkan oleh suatu variabel dengan seluruh variabel lainnya dalam analisis. Bisa juga disebut proporsi atau bagian varian yang dijelaskan oleh comman factor atau besarnya sumbangan suatu faktor terhadap varian seluruh variabel. 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 19
  • 20. • Model analisis faktor mensyaratkan bahwa hubungan antar variabel harus linier dan nilai koefisien korelasi tidak boleh nol, artinya harus benar-benar ada hubungan. • Analisis faktor didasarkan pada matriks korelasi dan matriks kovarians tergantung pada kesamaan satuan variabel-variabel yang dianalisis. • Matriks kovarians digunakan apabila seluruh variabel memiliki satuan yang sama, • matriks korelasi terbebas dari masalah kesamaan satuan pengukuran dan besarnya nilai variabel-variabel yang digunakan (Nugroho,2008 :14) 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 20
  • 21. 5. Ekstraksi Faktor • Ekstraksi faktor adalah suatu metode yang digunakan untuk mereduksi data dari beberapa indikator untuk menghasilkan faktor yang lebih sedikit yang mampu menjelaskan korelasi antar faktor yang di observasi 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 21
  • 22. Jenis Metode ekstraksi faktor 1) Principal Component Analysis PCA membentuk kombinasi linear dari indikatoryang diobservasi.  Kompenen utama yang pertama adalah kombinasi yang menjelaskan jumlah varian paling besar dari sampel.. Selanjutnya komponen utama kedua adalah menjelaskan jumlah varian paling besar kedua dan tidak berhubungan dengan komponen utama pertama. Komponen utama berikutnya menjelaskan porsi yang lebih kecil dari varian sampel total dan tidak berhubungan dengan yang lainnya. 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 22
  • 23. • Metode komponen utama ini bertujuan untuk menaksirkan parameter pada analisis faktor, yaitu varian spesifik 휓 푝푥푝 , communality ℎ dan matriks faktor loading 퐿 푝푥푚 . • Komponen utama analisis faktor pada matriks varian kovarian Σ memiliki pasangan nilai eigen dan vektor eigen 휆 1, 푒1 ,…, 휆 푝, 푒 푝 dimana 휆1 ≥ 휆2 ≥ ⋯ ≥ 휆푝 > 0 dengan Σ = 퐿퐿′ + 휓. 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 23
  • 24. • Dalam metode komponen utama , 휓 diabaikan, sehingga : • Σ = 퐿퐿′ + 휓. = 퐿퐿′ + 0 = 퐿퐿′ • = 푒1 휆1|푒2 휆2 | … |푒푚 휆푚 푒1 휆1 ⋮ 푒푚 휆푚 + 0 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 24
  • 25. • Jika m<p merupakan jumlah dari faktor umum, maka matriks dari estimasi faktor loading 푙 푖푗 dinyatakan sebagai: • 퐿 = 푒1 휆1|푒2 휆1(| … |푒휆푝푥푚 푚 푚 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 25
  • 26. • Estimasi varian spesifik diberikan oleh elemen diagonal dari matriks 푆 − 퐿 퐿′ sehingga :휓 = 휓 1 0 0 휓 2 … 0 … 0 ⋮ ⋮ 0 0 ⋱ ⋮ … 휓 푝 푚 푙 푖푗 • 푑푒푛푔푎푛 휓 푖 = 푠푖푖 − Σ푗=1 2 • komunalitas dinyatakan sebagai : • ℎ2 = 푙 2 푖 푖1+ 푙 2 푖2+ ….+푙 푚 푖푚 푙 푖푗 2 = Σ푗=푖 2 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 26
  • 27. • Secara umum, proporsi dari varian sampel total yang berasal dari faktor umum ke-j untuk analisis dengan matriks kovarian : • = 휆푗 푠11+푠22+ …+푠푝푝 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 27
  • 28. 6. Proses Analisis Faktor 1. Menentukan variabel apa saja yang akan dianalisis 2. Menguji variabel yang telah ditentukan dengan Bartlett Test of Sphericity serta pengukuran MSA 3. Melakukan proses inti pada AF, yakni factoring atau menurunkan satu atau lebih faktor dari variabel- variabel yang telah lolos pada uji sebelumnya. 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 28
  • 29. 4. Melakukan proses Faktor Rotasi atau rotasi faktor yang terbentuk. 5. Tujuan rotasi untuk memperjelas variabel yang masuk kedalam faktor tertentu. Beberapa metode rotasi: a. Orthogonal Rotation, yakni memutar sumbu 90. Proses rotasi Orthogonal bisa dibedakan menjadi Quartimax, Varimax dan Equimax. 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 29
  • 30. b. Oblique Rotation, yakni memutar sumbu ke kanan, tetapi tidak harus 90. Oblique Rotation terdiri dari Oblimin, Promax, Orthoblique. 6. Interpretasi atas faktor yang terbentuk, khususnya memberi nama atas faktor yang terbentuk, yang dianggap bisa mewakili variabel-variabel anggota faktor tersebut. 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 30
  • 31. 7. Validasi atas hasil faktor untuk mengetahui apakah faktor yang terbentuk telah valid. 8. Validasi bisa digunakan berbagai cara : a.Membagi sampel menjadi dua bagian, kemudaian membandingkan hasil faktor sampel satu dengan yang lain. Jika hasil tidak banyak perbedaan, bisa dikatakan faktor yang telah terbentuk telah valid. 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 31
  • 32. b. Dengan melakukan metode COnfirmatory Factor Analysis (CFA) dengan cara Structural Equation Modelling (SEM) 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 32
  • 33. 5. Contoh Kasus 1 • Misalnya kita ingin mengetahui faktor apa saja yang membuat sesorang ingin membeli sebuah sepeda motor. Untuk itu diambil sampel sebanyak 50 orang. • Pengambilan data dengan survei responden dengan data kategori ordinal • Variabel- variabel yang digunakan diantaranya: • Keiritan bahan bakar sepeda motor 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 33
  • 34. • Ketersediaan suku cadang (onderdil) • Harga sepeda motor • Model dan desain sepeda motor • Kombinasi warna sepeda motor • Keawetan sepeda motor, khususnya mesin • Promosi yang dilakukan sepeda motor • Sistem pembayaran sepeda motor 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 34
  • 35. 6. Prosedur Analysis Langkah 1. • Buka file faktor • Dari menu Analyze pilih submenu Data Reduction, lalu pilih Factor • Pada kotak Variables masukan semua variabel, yaitu irit, onderdil, harga, model, warna, awet, promosi dan kredit. • Kemudian klik Descriptive • Pada pilihan Correlation Matrix. Pilih KMO dan Anti Image • Klik Continue untuk kembali ke menu utama • Klik OK 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 35
  • 36. a. KMO dan Bartlett’s • Angka KMO dan Bartlet alh 0,56 dengan signifikansi 0,001. Karena angka tersebut sudah di atas 0,5 dan signifikasni jauh di bawah 0,05 (0,001<< 0,05) maka variabel dan sampel yang ada sudah bisa dianalisis lebih lanjut. • Hipotesis untuk uji di atas • H0 = sampel belum memadai untuk dianalisis lebih lanjut • Hi = sampel sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 36
  • 37. b. Anti Image Matrices • Uji ini dilakukan dengan memperhatikan angka MSA yang berkisar antara 0 sampai 1: • MSA = 1, variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain • MSA > 0,5, variable masih bisa diprediksi dan bisa dianalisi lebih lanjut • MSA < 0,5, variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa di analisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya. 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 37
  • 38. c. Langkah 2 • Buka file faktor • Dari analyze, pilih submenu Data Reduction, lalu pilih Factor • Isi kotak Variables, variabel irit, onderdil, harga, model warna, awet dan kredit. • Klik kotak Descriptives • Pada Correlation Matrix, beri tanda KMO and Bartlet dan Anti Image • Klik Continue • Klik OK 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 38
  • 39. Contoh Kasus. 2 (Jika Satuan Berbeda) • Jika Satuan Berbeda Maka harus Ditransformasi (Standarisasi) terlebih dahulu. • Proses Standarisasi dilakukan dengan mentransformasi data ke bentuk z- score. • Tahap 1. Standarisasi dengan z- score • Tahap 2. Menilai Kelayakan Variabel 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 39
  • 40. Tahap 1. • Buka File Faktor • Dari Menu Analyze pilih Submenu Descriptif Statistics • Pada Kotak Variabel Masukkan semua variabel • Centang pada Save Standarized Values as variables • Tekan OK 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 40
  • 41. Tahap 2. • Buka file faktor • Dari menu Analyze pilih submenu Data Reduction, lalu pilih Factor • Pada kotak Variables masukan semua variabel, yaitu yang distandarisasi. • Kemudian klik Descriptive • Pada pilihan Correlation Matrix. Centang KMO and Bartlett’s test of sphericity dan Anti Image. • Klik Continue untuk kembali ke menu utama • Klik OK 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 41
  • 42. Analisis • Analisisnya sama dengan sebelumnya. 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 42
  • 43. d. Proses Inti Ekstraksi Variabel (Factoring) • Buka File Faktor • Pilih Analyze, pilih Sub Menu Data Reduction, lalu Pilih Factor • Variabels -> irit, onderdil, harga, model, warna, awet, kredit • Pilih Extraction ->Proncipal Component • Pilih Display aktifkan Unrotated Factor Solution dan Scere Plot • Pilih Eigenvalues over =1 ->Continue 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 43
  • 44. Lanjutan • Tekan tombol continue kembali kemenu utama • Klik Rotation -> Varimax • Display u/ menampilkan output rotasi, aktifkan Rptated Solution dan Loading Plots • Continue • OK 11/13/2014 Desy Komalasari, S.Si, M.Si. 44