BAB I-IV membahas tentang evaluasi pendidikan yang meliputi:
1. Kedudukan evaluasi didalam kurikulum dan pengajaran yang berhubungan erat.
2. Evaluasi pencapaian siswa melalui berbagai bentuk tes hasil belajar sesuai prinsip-prinsipnya.
3. Jenis dan macam tes hasil belajar seperti tes objektif, essay, serta penyusunan dan persiapannya.
4. Prinsip dan prosedur penilaian tes hasil belaj
2. Judul Buku : Prinsip-prinsip dan
Tekhnik EVALUASI
PEMBELAJARAN
Penulis : Drs. M. Ngalim Purwanto,
M.P.
Tahun terbit : Agustus 1984
Dicetak oleh : PT REMAJA
3. BAB I
KEDUDUKAN EVALUASI PENDIDIKAN DI Penaksiran terhadap
pertumbuhan dan kemajuan
DALAM KURIKULUM DAN PENGAJARAN siswa ke arah nilai-nilai yang
telah di tetapkan di dalam
Pengertian Evaluasi kurikulum
dalam Pengajaran
1.Mngetahui kemajuan perkembangan serta
keberhasilan siswa.
2.Mengetahui tingkat keberhasilan
programpengajaran
Fungsi Evaluasi di 3.Keperluan Bimbingan Konseling
dalam Proses 4.Keperluan Pengembangan dan perbaikan
Belajar-Mengajar kurikulumsekolah
Kedudukan Evaluasi Mengajar tanpa melakukan tes
Hubungan antara tidak masuk akal (Mehrens &
Pendidikan Di Dalam
Pengajaran dan Lehman (1978 : 2) )
Kurikulum dan
Evaluasi
Pengajaran
Sarana pokok dalam setiap
kegiatan evaluasi
Objek Evaluasi pendidikan adalah anak
Pendidikan didik
1.Penggunaan Administratif
2.Penggunaan Intruksional
3.Bagi Bimbingan dan
Kegunaan Data Penyuluhan
Evaluasi 4.Bagi Penyelidikan
Suatu program yang yang berisi
ketentuan dan cara-cara tentang
Program Evaluasi penyelenggaran evaluasi
pendidikan
4. BAB I- Kedudukan Evaluasi Pendidikan didalam Kurikulum dan
Pengajaran
Prosedur evaluasi harus di lakukan serta bentuk-bentuk tes atau alat evaluasi
mana yang akan di pakai untuk menilai hasil pengajaran tersebut harus
dikaitkan dan mengacu pada bahan dan metode mengajar yang di gunakan dan
tujuan pengajaran yang telah dirumuskan.
Fungsi evaluasi di dalam pendidikan tidak lepas dari tujuan evaluasi itu
sendiri. Tujuan evaluasi pendidikan ialah untuk mendapat data pembuktian
yang akan menunjukan samapai di mana tingkat kemampuan dan keberhasilan
siswa dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler.
Hubungan pengajaran dan evaluasi adalah pengajaran itu efektif jika
mengarah kepada perubahan yang diinginkan di dalam diri siwa, dan evaluasi itu
efektif jika dapat membuktikan sampai dimana perubahan itu terjadi di dalam
diri siswa.
Objek evaluasi pendidikan adalah anak didik : sampai dimana perkembangan
anak didik setelah mengalami pendidikan dan pengajaran selama jangka waktu
tertentu. Contohnya: Perkembangan pengetahuan, sikapnya, kecerdasan,
keterampilannya, dll.
5. BAB I- Kedudukan Evaluasi Pendidikan didalam Kurikulum dan Pengajar
Kegunaan data evaluasi sebenarnya bergantung pada tujuan-tujuan yang akan di
capainya. Penggunaan administratif: untuk melengkapi laporan-laporan kepada
orangtua murid, untuk melengkapi kartu catatan tingkah laku, minat, dan folder
komulatif, dll. Penggunaan Intruksional : untuk membantu/menolong guru-guru dalam
cara mengajar yang lebih baik danuntuk menentukan status kelas/ murid dalam
hubungannya dengan tujuan-tujuan pokok kurikulum.
Penggunaan bagi Bimbingan dan Penyuluhan, dari data yang diperoleh dari evaluasi
melalui berbagai teknik evaluasi, seperti: tes intelejensi, achievment test,attitude
test,catatan observasi, catatan harian, inters inventories, dan catatan kumulatif dapat
digunakan untuk membimbing ke arah pemilihan pekerjaan sesuai dengan minat,
kemampuan dan kecakapan siwa masing-masing.
Program evaluasi, setiap guru menyadari dan memahami tujuan bersama yang ingin
dicapai dengan seluruh kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh sekolah itu yakni
mengevaluasi seluruh dan perkembangan siswa dalam proses kegiatan belajar untuk
mencapai tujuan seperti tercantumdalam kurikulum. Selain itu guru dapat mengetahui
apa dan bagaimana melakukan evaluasi untuk mencapai tujuan bersama, dengan kata
lain guru memiliki kecakapan dan keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan
kegiatan evaluasi.
6. BAB II
EVALUASI PENCAPAIAN SISWA
PRINSIP-PRINSIP
DAN TEKHNIK
EVALUASI
PENGAJARAN
Evaluasi Pencapaian
Belajar Siswa
Prinsip-prinsip Dasar Tes Ciri-ciri dari Empat Tipe
Hasil Belajar Achievment Tests
Penilaian Formatif dan
Penilaian Sumatif Perencanaan dalam
Menyusun Test
Norm-Referenced vs
Criterion-Referenced Test
7. BAB II- Evaluasi Pencapaian Sisw
Prinsip-prinsip dasar tes hasil belajar
•Learning Outcomes- yaitu tes yang dapat mengukur secara jelas hasil belajar yang telah
ditetapkan sesuai dengan tujuan intruksional.
•Mengukur sampel yang representatif dari hasil belajar dan bahan pelajaran yang telah
diajarkan- Dalam rangka mengevaluasi hasil belajar siswa kita hanya dapat mengambil
beberapa sampel hasil belajar yang dianggap pentingbdan dapat “mewakili” seluruh
performance yang telah diperoleh selama siswa mengikuti suatu unit pelajaran.
•Macam dan bentuk soal yang benar-benar cocok untuk mengukur hasil belajar sesuai dengan
tujuan – Bloom, kita menenal adanya hasil belajar yang berupa pengetahuan (kognitif), sikap
(afektif), dan keterampilan (psikomotor) ; dari hasil tersebut masih dapat kita rinci lagi
menjadi berbagai macamkemampuan yang dapat dikembangkan didalam pengajaran.
•Dapat didesain sesuai dengan kegunaan- test placement (tes penentuan penempatan
siswadalam suatu jenjang/jenis program pendidikan). Test formatif (test mencari feedback
untuk memperbaiki proses belajar-mengajar). Tes Sumatif (test menukur sampai dimana
pencapain siswa terhadap bahan pelajaran). Tes diagnostik (Tes mencari sebab-sebab kesulitan
belajar siswa, seperti : fisik, lingkungan sosial ekonomi sosial).
•Dibuat Seandal(Reliable) – Suatu tes yang andal belum tentu valid; akan tetapi, jika tes itu
valid, sudah tentu andal.
•Untuk memperbaikicara belajar siwa – Penyusunan dan penyelenggaraan tes hasil belajar
digunakan untuk evaluasi suamtif dan evaluasi formatif.
8. BAB II- Evaluasi Pencapaian Sisw
Penilaian Formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk mencari umpan balik yang digunakan untuk
memperbaiki proses belajar-mengajar. Penilaian Sumatif adala penilaian dilakukan untuk memperoleh data sampai
dimana pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang telah di pelajarinya dalam jangka waktu tertentu.
Norm-Referenced Test (NRT) vs Criterion-Referenced Test (CRT)
1) Cara tiap test itu dikembangkan,
2) Standar yang digunakan untuk menimbang(men-judge) atau menginterpretasikan hasil tes, dan
3) Tujuan untuk apa tesitu disusun dan diadministrasikan.
Perencanaan dalam menyusun tes seorang guru perlu memikirkan apa tipe dan fungsi tes yang akan disusunnya
sehingga dapat menentukan bagaimana karakteristik soal-soal yang akan dibuatnya.
Ciri-ciri dari empat tipe acievment test
TIPE TES FUNGSI TES KONSIDERASI SAMPEL CIRI-CIRI
PLACEMENT Menentukan entry formance tentang Memilih sampel yang mewakili tujuan pelajaran Items memiliki range
tujuan pelajaran kesukaran yang luas dan
norm-referenced
FORMATIF Sebagai balikan bagi siswa + guru tentang Jika mungkin, mencakup semua unit tujuan (yang Items memadukan kesukan
kemajuan belajar esensial) unit tujuan dan criterion-
referenced
DIAGNOSTIK Menentukan kesullitan belajar yang muncul Mencakup sampel tugas-tugas yang berdasrkan Items mudah digunakan
sumber-sumber kesalahan belajar yang umum untuk menunjuk sebab-
sebab kesalahan yang
spesifikasi
SUMATIF Menentukan kenaikan tingkat/kelas atau Memilih sampel tujuan-tujuan pelajran yang Items memiliki range yang
kelulusan pada akhir program pengajaran refresentatif yang susah dan norm-
referenced
9. BAB III
MACAM-MACAM BENTUK TES HASIL BELAJAR
1.Arti dan 2. Kebaikan
Macamnya dan
Keburukannya
3. Syarat-
syarat dan
Menyusun Tes
Objektif
PRINSIP-
PRINSIP DAN Macam-macam
TEKHNIK Bentuk Hasil
EVALUASI Belajar
PENGAJARAN
4. Tipe-tipe
Hasil Belajar
Kognitif
5. Beberapa
6. Model Tes
Mempersiapka Pilihan
n Test Soal ganda(Multipl
Essay e Choice)
10. BAB III- Macam - Macam Bentuk Tes Hasil Belaja
Tes hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang telah
diberikan oleh guru terhdap murid-muridnya, atau dosen kepada mahsiswanya dalam jangka waktu
tertentu.
Untuk melaksanakan evaluasi hasil mengajar dan belajar itu, seorang guru dapat menggunakan
dua macam tes yaitutes yang telah di standarkan (standarized test) dan tes buatan guru itu sendiri
(teacher-made test)
. Tes
Jenis Kebaikan Keburukan
Kebaikan dan Keburukannya :
Tes (Ujian) lisan Lebih dapat menilai dan isis pengetahuan seseorang karena dilakukan secara face to Pribadi dan sikap pengetes dan hubungannya dengan yang di
face tes memungkinkan hasil yang kurang objektif
Tes (ujian ) tulisan Karena pertanyaan sama, scope dan isi pengetahuan yang di nilai tiap-tiap orang pun Mudah menimbulkan kecurangan dan kepalsuan jawaban
sama
Tes Essay Melatih mengeluarkan buah fikiran dalam bentuk kalimat/bahasa yang teratur Kemungkinan jawaban yang heterogen sifatnya menyulitkan
(melatih kreasi dan fantasi) pengetes dalam menskornya.
Tes Objektif Memaksa siswa untuk belajar baik-baik karena sukar untuk berbuat spekulasi Kurang memberi kesempatan untuuk menyatakan isi hati /
terhadap bagian nama dari seluruh pelajaran yang harus dipelajari kecakapan yang sesungguhnya karena anak tidak membuat
kalimat
Syarat-syarat menyusun tes objektif
Tiap-tiap bentuk tes objektif harus didahului dengan “petunjuk”,bagaimana caramengerjakan tiap-tiap soal
dari tes yang bersangkutan
Sedapat mungkin hindarkan soal-soal yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Usahakan agar soal-soal dalam tesyang disususn mencakup berbagai aspek penalaran.
Dll
11. BAB III- Macam - Macam Bentuk Tes Hasil Belaja
Tipe-tipe Hasil Belajar kognitif :
•Pengetahuan hafalan(kognitif)
•Pemahaman (Komprehensi)
•Aplikasi (Penerapan)
•Analisis
•Kemampuan Sintesis (menyatukan bagian-bagian ke dalam suatu bentuk yang menyeluruh)
•Evaluasi(Penilaian tentang suatu pernyataan)
Beberapa model tes pilihan ganda (Multile choice)
1) Melengkapi pilihan
2) Analisis hubungan antar hal
3) Analisis kasus
4) Melengkapi berganda (Asosiasi pilihan ganda)
5) Analisis Diagram
Mempersiapkan Tes Essay
a. Tentukan bahwa siswa tidak akan menjawab tidak terlalu banyak/terlalu panjang sehingga
waktu tidak cukup.
b. Jika beberapa soal essay akan diberikan, usahakan agar ada rentangan kesukaran dan
kompleksitasnya.
c. Kebanyakan tes yang diberikan di kelas menuntut semua siswa untuk menjawab soal-soal yang
sama.
d. Tulislah seperangkat petunjuk umum bagi tes tersebut.
12. BAB IV
PRINSIP-PRINSIP DAN PROSEDUR PENILAIAN TES HASIL BELAJAR
PRINSP-PRINSIP
DAN TEKHNIK
EVALUASI
PENGAJARAN
Prinsip-prinsip dan
Prosedur Penilaian
tes Hasil Belajar
Penskoran dan Prinsip-prinsip Prosedur dan
Acuan Penilaian
penilaian Penilaian Pemberian Niali
13. BAB IV – Prinsip-prinsip dan Prosedur Penilaian Tes Hasil Belajar
Penskoran adalah suatu proses pengubahan jawaban-jawaban tes menjadi angka-
angka (mengadakan kuantifikasi). Penilaian adalah angka-angka hasil penskoran itu
kemudian diubah menjadi nilai-nilai melalui suatu proses pengolahan tertentu.
Prinsip-prinsip Penilaian
•Di dasarkan atas hasil pengukuran yang komprehensif.
•Harus di bedakan antara penskoran (scoring) dan penilaian (grading).
•Kegiatan pemberian nilai hendaknya merupakan bagian integral dari prose belajar-
mengajar.
•Penilaian harus bersifat komparabel (tahap pengukuran yang menghasilkan angka-
angka yang dilaksanakan menduduki skor yang sama harus memperoleh nilai yang
sama pula).
•Sistem penilaian yang dipergunakan hendaknya jelas bagi siswa dan bagi pengajar
sendiri.
14. BAB IV – Prinsip-prinsip dan Prosedur Penilaian Tes Hasil
Belajar
Acuan Penilaian
I. Penilaian Acuan Patoakan (PAP) – Penilaian yang mengacu kepada kriteria
pencapaian tujuan(intruksional) yang telah dirumuskan sebelumnya)
II. Penilaian Acuan Norma (PAN) – Penilaian yang di lakukan dengan mengacu pada
norma kelomop; nilai-nilai yang diperoleh dibandingkan dengan nilai-nilainsiswa
lainnya yang termasuk dalam kelompok itu.
Prosedur pemberian nilai
Beberapa prosedur Penilaian :
1. Prosedur penilaian yang paling sederhana
2. Prosedur memisahkan fase pengukuran dan fase penilaian (peringkat skor-skor
dalam bentuk-bentuk tabel distribusi).
3. Prosedur penilaian dengan menggunakan persentase (%).
4. Prosedur yang menggunakan teknik statistik yang lebih kompleks (prosedur
perstandarisasian dan penormalisasian).
15. BAB V
TEKNIK PENGOLAHAN SKOR HASIL EVALUASI
Mengolah Skor
Mentah
Menjadi Nilai Mengolah Skor
Huruf Mentah
Menjadi Bilai
1- 10
PRINSIP-
Teknik
PRINSIP DAN
TEKNIK Pengolahan
EVALUASI Skor Hasil Penilaian
PEMBELAJAR Evaluasi dengan Persen
AN
Mengolah Skor
Mentah
Mengolah Skor Menjadi Skor
Mentah Standar Z
Menjadi Skor
Standar T
16. BAB V – Teknik Pengolahan Skor Hasil Evaluas
Mengolah skor menjadi nilai huruf adalah masalah penentuan batas lulus /passing
grade dengan tujuan penilaian itu untuk mempertinggi mutu hasil belajar siswa. Cara
menilai seperti ini cocok digunakan untuk program pendidikan yang menganut sistem
kredit semester (SKS).
Mengolah skor menjadi nilai 1-10, kebaikan sistem penskoran seperti ini bahwa nilai-
nilai yang diperoleh siswa benar-benar mencerminkan kapasitas kelompok (disesuaikan
dengan kondisi atau tingkat kepandaian kelompok yang bersangkutan). Kelemahannya;
bahwa niali-nilai yang diperoleh sistem tersebut belum mencerminkan sampai mana
pencapaian scope bahan pelajaran yang di skor.
Penilaian dengan persen (percentages correction), jika materi tes benar-benar mewakili
seluruh bahan pelajaran yang telah diajarkan sesuai dengan kurikulum, maka nilai yang
diperoleh siswa menunjukan besarnya persentase penguasaan siswa terhadap bahan
pelajaran.
17. BAB V – Teknik Pengolahan Skor Hasil Evaluasi
Mengolah skor mentah menjadi skor standar Z adalah skor yang
penjabarannya didasarkan atas unit deviasi dari mean (mean = 0) dimaksudkan
untuk melihat bagaimana kedudukan skor-skor tersebut dibandingkan dengan
rata-rata skor kelompoknya.
Mengolah skor mentah menjadi skor standar T adalah untuk mengetahui
bagaimana kedudukan seorang anak yang memperoleh skor tersebut dibandingkan
dengan kelompok nya di dalam suatu tes (misalnya: batas lulus dari berbagai
mata pelajaran).
18. BAB VI
EVALUASI DALAM SISTEM PENGAJARAN PPSI
1. Tujuan ,
PRINSIP- Jenis dan
PRINSIPNDAN Fungsi 2. Cara, Teknik
TEKNIK
dan Jenis
EVALUASI
Standar
PENGAJARAN
penilaian
Evaluasi Dalam
Sistem 3. Tes dan
Pengajaran PPSI Prinsip
Pelaksanaannya
4. Cara
Menilai Tes
5. Penentuan Formatif dan
Nilai Rapor Tes Sumatif
19. BAB VI- Evaluasi dalam Sistem Pengajaran PPS
PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Intruksional)
Tujuan Evaluasi
• Memberikan umpan balik (feedback) kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki program satuan pelajaran
atau proses mengajar.
• Menentukan hasil kemajuan belajar siswa, antara lain berguna sebagai bahan laporan kepada orang
tua,penentuan kenaikan kelas, dan penentuan lulus tidaknya seorang siswa.
• Dll.
Jenis dan Fungsi Evaluasi
1. Penilaian formatif, yakni penilaian yang dilakukan pada setiap akhir satuan pelajaran, dan fungsinya
untuk memperbaiki proses belajar-mengajar.
2. Penilaian sumatif, yakni penilaian,yakni penilaian yang dilakukan tiap semester.
3. Penilaian penilaian, yang berfungsi untuk menempatkan siswa dalam situasi belajar-mengajar yang tepat.
4. Penilaian diagnostik, berfungsi untuk membantu meemcahkan kesulitan belajar ssiwa.
Cara dan teknik penilaian.
• Cara menilai,cara kuantitatif (penilaian dalam bentuk angka), cara kualitatif (bentuk pernyataan)Teknik
penilaian, teknik berbentuk tes (menilai kemampuan siswa mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan,sikap,dll). Teknik bentuk notes (menilai sikap,, minat, dan kepribadian siswa,mungkin
digunakan wawancara,observasi)
• Jenis-jenis standar penilaian, standar mutlak (hasil yang dicapai masing-masing siswa dibandingkan dengan
kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya). Standar relatif (hasil yang dicapai masing-masing siswa
dibandingkan dengan norma kelompok).
20. BAB VI- Evaluasi dalam Sistem Pengajaran PPS
Tes dan prinsip pelaksanaanya
• Berbagai jenis tes
• Tes tertulis
• Tes lisan, dan
• Tes perbuatan (performance tes)
Bentuk-bentuk item tes
Macam-macam bentuk item tes untuk menilai tujuan intruksional khusus (TIK) di dalam sistem pengajaran
PPSI (tes formatif). Untuk menentukan angka/ hasil belajar siswa dalam tahap-tahap tertentu (tes
sumatif), dapat dibagi menjadi 2 golongan,yaitu bentuk essay dantes objektif.
Cara menilai tes formatif dan sumatif
• Cara menilai tes formatif adalah tes yang diberikan kepada murid-murid pada setiap akhir program satuan
pelajaran. Yang penting adalah bahwa setiap soal betul-betul mwngukur tujuan intruksional yang hendak
dicapai.
• Cara menilai tes sumatif biasanya diadakan tiap semester, pada umumnya jumlah soal-soal sumatif lebih
banyak daripada tes formatif dan bentuk soalnya dapat terdiri atas campuran beberapa bentuk item tes
(multiple choice, completion,matching,dan essay).
Penentuan nilai rapor
Sebenarnya hasil penilaian formatif itu tidak boleh dimasukkan untuk menentukan nilai rapor, selain itu guru
harus melakukan pula tes-tes submatif pada tahap-tahap tertentu. Dan kemudian digabung dengan niali
sumatif untuk mengisi rapor (caranya yaitu dengan merata-ratakan hasil tes sumatif dan tes subsumatif).
21. BAB VII
TEKNIK ANALISIS DAN INTERPRETASI TES HASIL BELAJAR
1. Teknik Analisis Tes
Soal (item Analysis)
2. Analisis dan
InterpretaAsi Soal Tes
Objektif
PRINSIP-PRINSIP
DAN TEKNIK Teknik Analisis dan
3. Prosedur analisis item
EVALUASI Interpretasi Tes Hasil yang Lebih Sederhana
PENGAJARAN Belajar untuk Norm-Referenced
Tests
4. Interpretasi Dana
Analisis Item Tes
Norm-Referenced
5. Prosedur Analisi
Item untuk Criterion-
Referenced Test
22. BAB VII – Teknik Analisis dan Interpretasi Tes Hasil Belajar
Teknik Analisis Soal Tes merupakan salah satu cara untuk memperbaiki proses
belajar-mengajar yang paling efektif , dengankata lain hasil tes itu kita olah
sedemikan rupa sehingga hasil pengolahan itu dapat diketahui komponen-komponen
manakah dari prose belajarmengajar itu yang masih salah..
Analisis dan Interpresikan soal tes objektif, berguna bagi perbaikan penyusunan
kembali soal-soal tes, juga berguna untuk melihat/meneliti materi-materi mana dari
bahan pelajaran mana yang belum dikuasai siswa. Soal yang sukar bagi keseluruhan
kelas berguna untuk pembimbingan ke arah eksplorasi yang lebih luas.
Prosedur analisys item yang lebih sederhana untuk “norm-referenced test” berguna
untuk mengevaluasi suatu item tes dan jika dikombinasikan dengan makdud untuk
memriksa item itu sendiri, hasil analisis itu memberikan informasi yang sangat
berguana bagi penembangan item itu
23. BAB VII – Teknik Analisis dan Interpretasi Tes Hasil Belaja
Interpretasi Dana Analisis Item Tes Norm-Referenced, tidaklah bijaksana
menentukan suatu tingkat minimum dari daya pembeda untuk pemilihan item. Jika
suatu item menunjukan indeks posistif dalam deskriminasi berfungsi efektif
hendaknya dipertahankan dan dismpan dalam file item untuk digunakan pada
waktu yang akan datang.
Prosedur Analisi Item untuk Criterion-Referenced Test adalah sampai sejauh
mana tiap item dapat mengukur hasil pengajaran (effect of intruction), jika suatu
sistem dapat dijawab dengan benar oleh semua siswa tidak mengukur hasil
pengajaran. Namun jika salah semua oleh siswa tidak berfungsi sebagai alat
evaluasi. Kedua-duanya penting bagi pencapaian pengukuran hasil pengajaran
sebagai suatu dasar bagi penentuan kualitas item.
24. BAB VII
KUALITAS DAN CIRI-CIRI TEKNIK EVALUASI YANG PRINSIP-PRINSIP
BAIK DAN TEKNIK
EVALUASI
PENGAJARAN
Validitas
Kualitas dan Ciri-
ciri Teknik Evaluasi
Yang baik
Keandalan
Objektivitas
Kepraktisan
25. BAB VIII– Kualitas dan Ciri-Ciri Teknik Evaluasi Yang aik
Validitas, suatu teknik evaluasi dikatakan mempunyai validitas yang tinggi (disebut
valid) jika teknik evaluasi atau tes itu dapat mengukur apa yang sebenarnya akan diukur.
Olehnkarena itu validitas harus ditentukan dalam hubunganya dengan tujuan yang akan
dicapai dengan alat evaluasi.
Keandalan (reliability) adalah ketetapan atau ketelitian suatu alat evaluasi, suatu tes/
alat evaluasi dikatakan andal jika ia dapat dipercaya, konsisten, atau stabil dan produktif.
Jadi, yang dipentingkan disini ialah ketelitiannya; sejauh mana tes atau alat tersebut
dapat dipercaya kebenarannya
Objektif adalah suatu tes ditentukan oleh tingkat atau kualitas kesaman skor-skor yang
diperoleh dengan tes tersebut meskipun hasil tes itu dinilai oleh beberapa orang penilaian.
Untuk ini diperlukan kunci jawaban tes (scoring tey).
Kepraktisan, suatu tes dikatakan mempunyai kepraktisan yang baik jika
memungkinkan untuk menggunakan tes itu besar. Kriteria untuk mengukur praktis-
praktis suatu tes dapat dilihat dari : biaya, waktu, sukar mudahnya menyusun tes, sukar
mudahnya menilai, lamanya waktu yang diperlukan..
26. BAB IX
OBSERVASI SEBAGAI ALAT EVALUASI
Keduddukan
Pengertian Observasi di dalam Situasi dalam
Observasi Evaluasi Observasi
Cara-cara
Mencatatkan
PRINSIP-PRINSIP
Observasi
DAN TEKNIK Observasi sebagai Alat
EVALUASI Evaluasi
PENGAJARAN
Lamanya Observasi
dan Posisi Pengamat
Kebaikan dan Interpretasi data Validitas
Kelemahan data Observasi Observasi
Observasi
27. BAB IX – Observasi Sebagai Alat
Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pengcatatan secara sistematis
Evaluasi
mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.
Kedudukan observasi didalam evaluasi, observasi merupakan metode langsung terhadap tingkah laku
sampling didalam situasi sosial; dengan demikian merupakan bantuan yang vital sebagai suatu alat
evaluasi. Dalam rangka evaluasi hasil belajar, digunakan sebagai teknik evaluasi untuk menilai kegiatan-
kegiatan belajar yang bersifat keterampilan atau skill.
Situasi di dalam observasi
•Yersild dan Meigs :
•Situasi bebas adalah klien yang diamati dalam keadaan bebas, tidak terganggu, dan tidak mengetahui
bahwa ia tau mereka sedang diamati.
•Situasi yang dibuat, pengamat telah sengaja membuat atau menambahkan kondisi-kondisi tertentu,
kemudian mengamati bagaimana reaksi yang timbul
•Situasi campuran adalah siuasi dalam obsrvasi yang merupakan gabungan dari kedua macam situasi
tersebut diatas.
Cara-cara mencatatkan observasi
•Ada 2 pokok tentang mencatatkan observasi yaitu;
Unit-unit tingkah laku yang akan diamati dirumuskan terlebih dahulu (dibuat hanyalah mengenai
aspek-aspek yang telah ditentukan)
Mencatat apa saja yang terjadi dalam situsi itu, dalam hal ini pengamat dapat memperoleh data yang
luas dan bervariasi.
28. BAB IX – Observasi Sebagai Alat Evaluas
Lamanya observasi dan posisi pengamat, hal ini bergantung pada atau berkaitan langsung
dengan tujuan evaluasi yang dilakukan dengan observasi itu. Posisi pengamat dalam rangka
observasi informal hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga siswa yang diamati tidak
mengetahui bahwa ia sedang diobservasi.
Validasi observasi sangat tergantung pada tujuan yang akan diukur/ dinilai. Suatu teknik
evaluasi yang dapat mempunyai validitas yang berbeda-beda jika dipergunakan untuk mengukur
tujuan kegiatan belajar yang berlainan dan sangat bergantung pada kecakapan, pengertian,
pengetahuan, dan sifat-sifat itu sendiri.
Interpretasi data observasi, pada penilaian yang dilakukan dengan teknik observasi waktu
yang diperlukan untuk mengumpulkan data dapat lebih singkat daripada waktu yang diperlukan
untuk menganalisis atau mengolah data. Hal ini bergantung pada tujuan dan teknik observasi
yang dipergunakan.
Kebaikan dan kelemahan data observasi
• Kebaikannya adalah data observasi diperoleh secara langsung dengan mengamati kegiatan atau
ekspresi siswa dalam berbuat atau bereaksi terhadap suatu perangsang tertentu sehingga data
tersebut dapat lebih objektif .
•Kelemahannya adalahdata yang hanya diperooleh dari observasi tidak dapat memberikan
gambaran(insight) yang sama tentang struktur kepribadian individu.Untuk itu masih diperlukan
data yang diperoleh dengan teknik lain.
29. Buku Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran ini sangat berguna untuk
seorang pengajar (guru SD, ustadz, dosen atau apapun itu namanya). Buku ini berisi cara
mengajar, soal yang akan dibuat atau cara mengevaluasi yang salah. Dan segala masalah
yang bertalian dengan pengetesan dan pengevaluasi hasil belajar siswa/mahsiswa, bahkan
sekaligus mengevaluasi para pengajar itu sendiri.
Namun dalam cetakan buku ini masih ada kesalahn cetak yaitu pada BAB V yang
membuat para pemakai buku ini kesulitan untuk membaca dan memahaminya karena ada
beberapa halaman yang berulang-ulang, untuk itu perlu diperbaiki.
Untuk keseluruhan isi buku yang berjudul Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi
Pengajaran ini sudah sesuai dengan isi (materi) yang terkandung didalamnya,yaitu mengikuti
perkembangan dan tuntutan kebutuhan dalam praktek kependidikan pada umumnya.
Sehingga buku ini dapat menjadi salah satu referensi di samping buku-buku lainnya.