SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 12
Baixar para ler offline
1
PENGUKURAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan.
1. Memahami definisi besaran dan jenisnya.
2. Memahami sistem satuan dan dimensi besaran.
3. Memahami aturan angka penting dan notasi ilmiah.
4. Memahami definisi pengukuran.
5. Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, arus listrik, volume, dan waktu.
A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI
a. Besaran
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur atau dihitung dan dinyatakan dengan angka-
angka. Besaran terdiri atas besaran pokok dan besaran turunan.
1. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan
cara pengukurannya tidak bergantung pada besaran-besaran lain. Besaran tersebut
adalah panjang, massa, waktu, kuat arus listrik, suhu, intensitas cahaya, dan jumlah
zat.
FISIKA
K
e
l
a
s
X
K-13
2
No Besaran Pokok Satuan
1. Panjang (l) meter (m)
2. Massa (m) kilogram (kg)
3. Waktu (t) sekon (s)
4. Kuat arus listrik (i) ampere (A)
5. Suhu (T) kelvin (K)
6. Intensitas cahaya (I) kandela (cd)
7. Jumlah zat (n) mol
Super "Solusi Quipper"
Untuk memudahkan kalian mengingat besaran-besaran pokok, gunakan cara
SUPER berikut.
S M PJ I WA
Suhu Massa Panjang Jumlah zat Intensitas Waktu Arus
2.	 Besaran Turunan
	 Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Contoh
besaran turunan adalah luas, volume, kecepatan, dan percepatan.
No. Besaran Turunan Satuan
1. Luas (A) m²
2. Volume (V) m3
3. Kecepatan (v) m/s
4. Percepatan (a) m/s²
5. Gaya (F) N = kg m/s²
6. Usaha (W) J = kg m²/s²
7. Massa jenis (ρ) kg/m3
8. Tekanan (p) kg /ms²
9. Daya (P) watt = kg m²/s3
3
b.	 Satuan
Satuan adalah ukuran atau pembanding suatu besaran. Satuan terdiri dari dua sistem.
Sistem satuan pertama dikenal dengan sistem MKS (meter-kilogram-sekon). Sistem
satuan ini bersama empat satuan besaran pokok (kelvin, ampere, candela, mol) ditetapkan
sebagai sistem Satuan Internasional (SI). Sistem satuan kedua dikenal dengan sistem CGS
(centimeter-gram-sekon).
Penulisan pada sistem satuan dapat ditambahkan awalan kata di depannya. Awalan ini
menyatakan besarnya faktor pengali pada satuan. Berikut ini tabel faktor pengali yang
mewakili nama awalan satuan.
No Faktor Pengali Nama Awalan Lambang
1. 10–15
Femto f
2. 10–12
Piko p
3. 10–9
Nano N
4. 10–6
Mikro μ
5. 10–3
Mili m
6. 103
Kilo k
7. 106
Mega M
8. 109
Giga G
9. 1012
Tera T
c.	 Dimensi
Dimensi adalah cara penulisan suatu besaran dengan menggunakan lambang-lambang
besaran pokok. Dimensi dituliskan dengan lambang tertentu yang diberi tanda kurung
persegi. Dimensi memiliki beberapa kegunaan, antara lain:
•	 untuk mengungkapkan adanya kesetaraan, misalnya energi kinetik memiliki dimensi
yang sama dengan usaha. Dengan demikian, terdapat kesetaraan antara energi
kinetik dan usaha; dan
•	 untuk menyatakan ketepatan atau ketidaktepatan suatu persamaan.
4
Berikut ini merupakan tabel dimensi besaran pokok dan beberapa besaran turunan.
No Besaran Pokok Meter (m) Dimensi
1. Panjang (l) meter (m) [L]
2. Massa (m) kilogram (kg) [M]
3. Waktu (t) sekon (s) [T]
4. Kuat arus listrik (i) ampere (A) [I]
5. Suhu (T) kelvin (K) [θ]
6. Intensitas cahaya (I) kandela (cd) [J]
7. Jumlah zat (n) mol [N]
No. Besaran Turunan Satuan Dimensi
1. Luas (A) m² [L]2
2. Volume (V) m3
[L]3
3. Kecepatan (v) m/s [LT–1
]
4. Percepatan (a) m/s² [LT–2
]
5. Gaya (F) N = kg m/s² [MLT–2
]
6. Usaha (W) Joule = kg m²/s² [ML2
T–2
]
7. Massa jenis (ρ) kg/m3
[ML–3
]
8. Tekanan (p) kg /ms² [ML–1
T–2
]
9. Daya (P) watt = kg m²/s3
[ML2
T–3
]
Contoh Soal 1
Sebuah partikel bergerak dengan persamaan lintasan y(t) = (At3
+ Bt2
+ Ct – D) meter. Jika
t dalam satuan sekon, tentukan satuan dari A.
Pembahasan:
Diketahui: y(t) = (At3
+ Bt2
+ Ct – D) meter
Ditanya: satuan dari A = …?
Dijawab:
Berdasarkan analisis satuan, satuan dari A dapat ditentukan sebagai berikut.
5
y t At
A
A
( )=
m = s
=
m
s
= ms
3
3
3
-3
Jadi, satuan dari A adalah ms–3
.
Contoh Soal 2
Perhatikan hukum gravitasi Newton berikut.
F G
m m
r
= 1 2
2
Jika F adalah gaya tarik gravitasi, m1
adalah massa benda kesatu, m2
adalah massa benda
kedua, dan r adalah jarak antara kedua benda, tentukan dimensi dari konstanta umum
gravitasi, G.
Pembahasan:
Berdasarkan analisis satuan, satuan konstanta umum gravitasi, G dapat ditentukan sebagai
berikut.
G
Fr
m m
M L T
=
=
kg
m
s
m
kgkg
= kg m s
=
2
1 2
2
2
-1 3 -2
-1 3 -2
Jadi, dimensi dari konstanta umum gravitasi, G adalah M–1
L3
T–2
B. 	 ATURAN ANGKA PENTING DAN NOTASI ILMIAH
a.	 Angka Penting
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri
atas angka pasti dan angka taksiran. Jumlah angka penting yang ditulis menunjukkan
tingkat ketelitian suatu hasil pengukuran.
6
1.	 Aturan Angka Penting
•	 Semua angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh:	 234,5 gram, memiliki 4 angka penting
	 23,578 meter, memiliki 5 angka penting.
	 •	 Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 	2,07 gram, memiliki 3 angka penting
	 21,008 meter, memiliki 5 angka penting
•	 Angka nol yang terletak di kanan angka bukan nol adalah angka penting
kecuali ada tanda khusus, misalnya garis bawah atau ditebalkan pada angka
yang dianggap penting.
Contoh: 	3.000 gram, memiliki 4 angka penting
	 23,30 meter, memiliki 4 angka penting
	 3.000 meter, memiliki 3 angka penting
•	 Angka nol yang terletak di kiri angka bukan nol, baik di kiri maupun di kanan
koma desimal adalah bukan angka penting.
Contoh: 	0,5 gram, memiliki 1 angka penting
	 0,007 meter, memiliki 1 angka penting
•	 Semua angka sebelum faktor pengali pada notasi ilmiah (yang akan kita bahas
selanjutnya) adalah angka penting.
Contoh: 	2,5 × 104
gram, memiliki 2 angka penting
	 2,50 × 107
meter, memiliki 3 angka penting
2.	 Aturan Operasi Angka Penting
•	 Pembulatan
	 Angka yang berakhiran lebih besar dari 5, dibulatkan ke atas. Angka yang
berakhiran kurang dari 5, dibulatkan ke bawah. Apabila angka berakhiran tepat
5, dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya angka ganjil dan dibulatkan ke
bawah jika angka sebelumnya angka genap.
Contoh:
2,46 dibulatkan menjadi 2,5
1,43 dibulatkan menjadi 1,4
1,35 dibulatkan menjadi 1,4
•	 Penjumlahan dan pengurangan
Hasilpenjumlahandanpenguranganhanyabolehmengandungsatuangkataksiran.
7
Contoh Soal 3
3,6 – 0,54 = 3,06
	 Oleh karena hasil pengurangan hanya boleh mengandung satu angka taksiran,
maka hasilnya adalah 3,1 (2 angka penting).
11,27 + 12,362 = 23,632
	 Oleh karena hasil penjumlahan hanya boleh mengandung satu angka taksiran,
maka hasilnya adalah 23,6 (3 angka penting).
11,27 + 12,362 + 3,5 = 27,132
	 Oleh karena hasil penjumlahan hanya boleh mengandung satu angka taksiran,
maka hasilnya adalah 27,1 (3 angka penting).
•	 Perkalian dan pembagian
	 Hasil perkalian dan pembagian pada bilangan desimal mempunyai angka
penting yang sama banyak dengan angka penting paling sedikit. Namun, jika
suatu bilangan desimal dikali atau dibagi dengan bilangan bulat, maka banyak
angka penting pada hasilnya sama dengan bilangan yang dikali atau dibagi.
Contoh Soal 4
	 Sebuah plat baja berukuran 1,6 m × 1,8 m. Berapakah luas plat baja menurut
penulis angka penting?
		 Pembahasan:
Diketahui:
p =1,6 m (2 angka penting)
l = 1,8 m (2 angka penting)
Ditanya: luas plat sesuai aturan angka penting = ...?
Dijawab:
luas	 = p × l
	 = 1,6 m(2 AP) × 1,8 m (2 AP)
	 = 2,88
	 = 2,9 (2 AP)
	 Oleh karena hasil perkalian pada bilangan desimal mempunyai angka penting
yang sama banyak dengan angka penting paling sedikit, maka hasilnya menjadi
2,9 (2 angka penting).
8
b.	 Notasi Ilmiah
Notasi ilmiah adalah cara penulisan hasil pengukuran dalam bentuk a × 10n
. Notasi ilmiah
digunakan untuk memudahkan penulisan nilai-nilai yang terlalu besar atau terlalu kecil.
a × 10n
		 Keterangan
			 a adalah bilangan dengan nilai 1 < a < 10
			 n adalah ordo atau pangkat
Contoh Soal 5
Tulislah dalam bentuk notasi ilmiah.
a.	 4100000 = 4,1 × 106
b. 	 4100,6 = 4,1006 × 103
c. 	 0,00024 = 2,4 × 10–4
d. 	 0,001034 = 1,304 × 10–3
C.	 MELAKUKAN PENGUKURAN
Pengukuran adalah membandingkan nilai suatu besaran yang diukur menggunakan
besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. Hasil pengukuran tunggal dapat
dinyatakan sebagai berikut.
x = xo
± Δx
Keterangan:
x = besaran fisis yang diukur;
xo
= hasil pengukuran yang terbaca; dan
Δx = ketidakpastian pengukuran = ½ skala terkecil alat ukur.
Untuk melakukan pengukuran, kita harus menggunakan alat ukur. Berikut ini adalah
beberapa alat ukur besaran-besaran dalam fisika.
a.	 Pengukuran Panjang
Besaran panjang dapat diukur menggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer
sekrup.
9
1.	 Mistar
	 Mistar memiliki sekala terkecil sebesar 1 mm. Tingkat ketelitian mistar adalah
setengah dari skala terkecil tersebut, yaitu 0,5 mm atau 0,05 cm.
0 1 2 3 4 5
Hasil pengukuran dari benda di atas adalah 3,1 cm– 0,3 cm = 2,8 cm.
Cara penulisan dalam pelaporannya adalah (2,8 ± 0,05) cm.
2.	 Jangka Sorong
	 Jangka sorong memiliki skala terkecil 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong dapat
digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah
silinder. Bagian-bagian penting jangka sorong adalah sebagai berikut.
	 •	 Rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm.
	 • 	 Rahang geser yang dilengkapi skala nonius (tambahan).
Contoh:
0
0 5
1 2 Utama
Nonius
	 Skala utama				 : 0,3 cm
	 Skala nonius (yang paling berimpit)	 : 3 × 0,01cm = 0,03 cm
	 Hasil pembacaan jangka sorong	 : skala utama + skala nonius
						 = 0,3 cm + 0,03 cm
						 = 0,33 cm atau 3,3 mm
3.	 Mikrometer Sekrup
	 Mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang tinggi, yaitu setengah dari 0,01 mm
atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang
mempunyai ukuran tipis dan kecil, seperti mengukur ketebalan kertas, diameter
kawat, dan sebagainya. Bagian-bagian dari mikrometer sekrup adalah rahang
putar, skala utama, dan skala putar. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,5 mm,
sedangkan skala terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm.
10
	 Skala utama : 3,5 mm
	 Skala nonius : (12 × 0,01) mm = 0,12 mm
	 Hasil pembacaan: skala utama + skala nonius = 3,5 mm + 0,12 mm = 3,62 mm
b.	 Pengukuran Massa
Besaran massa diukur menggunakan alat ukur neraca (timbangan). Prinsip kerja neraca
adalahkeseimbangankedualengan,yaitukeseimbanganantaramassabendayangdiukur
dengan anak timbangan yang digunakan. Neraca yang biasa digunakan di laboratorium
sekolah adalah neraca O’Hauss tiga lengan. Bagian-bagian dari neraca O’Hauss tiga lengan
sebagai berikut.
•	 Lengan belakang memiliki skala 0 sampai 500 g;
•	 Lengan tengah memiliki skala 0 sampai 100 g; dan
•	 Lengan depan memiliki skala 0 sampai 10 g.
6
50
200 300 400
60 70 80 90
7 8 9 10g
Lengan belakang
Lengan tengah
Lengan depan
Hasil pengukuran di atas adalah 400 g + 70 g + 9,4 g = 479,4 gram.
c.	 Pengukuran Arus dan Tegangan Listrik
Amperemeter adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik,
sedangkan voltmeter adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur beda
11
potensial atau tegangan listrik. Secara umum, cara pembacaan kedua alat ukut tersebut
sama, yaitu seperti berikut.
HP HasilPengukuran =
skala jarum
skalaakhir
batasukur
( ) ×
10
Batas ukur
skala jarum
skala akhir
A
0
20
40 60
80
100
5
0
Hasil pengukuran di atas adalah sebagai berikut.
HP =
skala jarum
skalaakhir
batasukur
=
60
100
5
= 3ampere
×
×
d.	 Pengukuran Volume Benda Tidak Beraturan
Volume sebuah benda padat dengan bentuk yang tidak beraturan seperti batu dan
potongan logam dapat diukur dengan cara memasukkan benda-benda tersebut ke dalam
gelas ukur yang telah terisi zat cair. Setelah itu, lihat perubahan volume yang terjadi. Untuk
lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut.
Maka volume logam di samping adalah
V2
– V1
= 100 ml – 50 ml = 50 ml
e.	 Pengukuran Waktu (Stopwatch)
Untuk mengukur waktu pada suatu peristiwa yang sedang berlangsung, dapat
menggunakan alat ukur stopwatch.
12
2 menit
12 sekon
Pengukuran waktu tersebut menunjukkan skala 2 pada menit dan skala 12 pada sekon.
Dengan demikian, hasil pengukurannya adalah 2 menit 12 sekon.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Bab1 besaran dan satuan
Bab1 besaran dan satuanBab1 besaran dan satuan
Bab1 besaran dan satuanDody Swastiko
 
1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton
1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton
1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newtonWicah
 
Fisika : Besaran dan Satuan
Fisika : Besaran dan SatuanFisika : Besaran dan Satuan
Fisika : Besaran dan SatuanDavid Kurniawan
 
Besaran dan satuan fisika smk
Besaran dan satuan fisika smkBesaran dan satuan fisika smk
Besaran dan satuan fisika smkemri3
 
fisika besaran, satuan, dan dimensi
fisika besaran, satuan, dan dimensifisika besaran, satuan, dan dimensi
fisika besaran, satuan, dan dimensiSMAN 54 Jakarta
 
Bab1 besaran dan satuan
Bab1 besaran dan satuanBab1 besaran dan satuan
Bab1 besaran dan satuanAgus Setiawan
 
Besaran, satuan, dan pengukuran
Besaran, satuan,  dan pengukuran   Besaran, satuan,  dan pengukuran
Besaran, satuan, dan pengukuran Nadia Santosa
 
Kelas vii besaran satuan dan pengukuran
Kelas vii besaran satuan dan pengukuranKelas vii besaran satuan dan pengukuran
Kelas vii besaran satuan dan pengukuranPanggih Pamungkas
 
Besaran dan satuan fisdas
Besaran dan satuan   fisdasBesaran dan satuan   fisdas
Besaran dan satuan fisdasvellynda alsyaf
 
Bab 1 besaran dan pengukuran
Bab 1 besaran dan pengukuranBab 1 besaran dan pengukuran
Bab 1 besaran dan pengukuranGunaryo Nugroho
 
Besaran, Satuan dan Pengukuran
Besaran, Satuan dan PengukuranBesaran, Satuan dan Pengukuran
Besaran, Satuan dan PengukuranDian Pranata
 
Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Besaran, Satuan, dan PengukuranBesaran, Satuan, dan Pengukuran
Besaran, Satuan, dan Pengukuranfitroh hanifiyah
 
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP Nazlaa
 
Besaran dan satuan kls x
Besaran dan satuan kls xBesaran dan satuan kls x
Besaran dan satuan kls xEben Hutasoit
 
Besaran dan Satuan Kelas X Semester 1
Besaran dan Satuan Kelas X Semester 1Besaran dan Satuan Kelas X Semester 1
Besaran dan Satuan Kelas X Semester 1Ditha Putri
 
BESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANBESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANMAFIA '11
 

Mais procurados (20)

Satuan fisika
Satuan fisikaSatuan fisika
Satuan fisika
 
Bab1 besaran dan satuan
Bab1 besaran dan satuanBab1 besaran dan satuan
Bab1 besaran dan satuan
 
1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton
1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton
1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton
 
Fisika : Besaran dan Satuan
Fisika : Besaran dan SatuanFisika : Besaran dan Satuan
Fisika : Besaran dan Satuan
 
Besaran dan satuan fisika smk
Besaran dan satuan fisika smkBesaran dan satuan fisika smk
Besaran dan satuan fisika smk
 
fisika besaran, satuan, dan dimensi
fisika besaran, satuan, dan dimensifisika besaran, satuan, dan dimensi
fisika besaran, satuan, dan dimensi
 
Bab1 besaran dan satuan
Bab1 besaran dan satuanBab1 besaran dan satuan
Bab1 besaran dan satuan
 
Besaran, satuan, dan pengukuran
Besaran, satuan,  dan pengukuran   Besaran, satuan,  dan pengukuran
Besaran, satuan, dan pengukuran
 
Kelas vii besaran satuan dan pengukuran
Kelas vii besaran satuan dan pengukuranKelas vii besaran satuan dan pengukuran
Kelas vii besaran satuan dan pengukuran
 
Besaran dan satuan fisdas
Besaran dan satuan   fisdasBesaran dan satuan   fisdas
Besaran dan satuan fisdas
 
Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuan
 
Bab 1 besaran dan pengukuran
Bab 1 besaran dan pengukuranBab 1 besaran dan pengukuran
Bab 1 besaran dan pengukuran
 
Besaran, Satuan dan Pengukuran
Besaran, Satuan dan PengukuranBesaran, Satuan dan Pengukuran
Besaran, Satuan dan Pengukuran
 
Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Besaran, Satuan, dan PengukuranBesaran, Satuan, dan Pengukuran
Besaran, Satuan, dan Pengukuran
 
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
 
Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuan
 
Besaran dan satuan kls x
Besaran dan satuan kls xBesaran dan satuan kls x
Besaran dan satuan kls x
 
Besaran dan Satuan Kelas X Semester 1
Besaran dan Satuan Kelas X Semester 1Besaran dan Satuan Kelas X Semester 1
Besaran dan Satuan Kelas X Semester 1
 
BESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANBESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUAN
 
Fisika Pengukuran
Fisika PengukuranFisika Pengukuran
Fisika Pengukuran
 

Semelhante a @ Kd 3.2 kls x pengukuran

slide pengukuran besaran fisis (1).ppt
slide pengukuran besaran fisis (1).pptslide pengukuran besaran fisis (1).ppt
slide pengukuran besaran fisis (1).pptZAHRAH ARRA
 
Heriawan fis x mipa 1-5
Heriawan fis x mipa 1-5Heriawan fis x mipa 1-5
Heriawan fis x mipa 1-5RiyanAdita
 
BESARAN DAN SATUAN (sampai angka penting)
BESARAN DAN SATUAN (sampai angka penting)BESARAN DAN SATUAN (sampai angka penting)
BESARAN DAN SATUAN (sampai angka penting)materipptgc
 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasarfebhy30
 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasarfebhy30
 
besaran dan satuan kelas 10.pptx
besaran dan satuan kelas 10.pptxbesaran dan satuan kelas 10.pptx
besaran dan satuan kelas 10.pptxmateripptgc
 
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptxBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptxKranaSanz1
 
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptxBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptxHjMuliati
 
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx kelas x
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx kelas xBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx kelas x
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx kelas xAnaFizha
 
1. Besaran dan angka penting.pdf
1. Besaran dan angka penting.pdf1. Besaran dan angka penting.pdf
1. Besaran dan angka penting.pdfPutriAriatna
 
1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektor1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektorFarhan Bahri
 
Pertemuan 1 - Besaran dan Satuan.pdf
Pertemuan 1 - Besaran dan Satuan.pdfPertemuan 1 - Besaran dan Satuan.pdf
Pertemuan 1 - Besaran dan Satuan.pdfbellajang
 
Besaran dan satuan (ipa)
Besaran dan satuan (ipa)Besaran dan satuan (ipa)
Besaran dan satuan (ipa)rana anyndya
 
Besaran dan satuan (ipa)
Besaran dan satuan (ipa)Besaran dan satuan (ipa)
Besaran dan satuan (ipa)rana anyndya
 
Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuanSiti Mariah
 
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptxPPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptxkurniafebrianti3
 

Semelhante a @ Kd 3.2 kls x pengukuran (20)

slide pengukuran besaran fisis (1).ppt
slide pengukuran besaran fisis (1).pptslide pengukuran besaran fisis (1).ppt
slide pengukuran besaran fisis (1).ppt
 
Heriawan fis x mipa 1-5
Heriawan fis x mipa 1-5Heriawan fis x mipa 1-5
Heriawan fis x mipa 1-5
 
BESARAN DAN SATUAN (sampai angka penting)
BESARAN DAN SATUAN (sampai angka penting)BESARAN DAN SATUAN (sampai angka penting)
BESARAN DAN SATUAN (sampai angka penting)
 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasar
 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasar
 
besaran dan satuan kelas 10.pptx
besaran dan satuan kelas 10.pptxbesaran dan satuan kelas 10.pptx
besaran dan satuan kelas 10.pptx
 
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptxBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
 
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptxBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptx
 
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx kelas x
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx kelas xBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx kelas x
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx kelas x
 
PPT BAB 2 Pengukuran.pptx
PPT BAB 2 Pengukuran.pptxPPT BAB 2 Pengukuran.pptx
PPT BAB 2 Pengukuran.pptx
 
1. Besaran dan angka penting.pdf
1. Besaran dan angka penting.pdf1. Besaran dan angka penting.pdf
1. Besaran dan angka penting.pdf
 
1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektor1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektor
 
Pertemuan 1 - Besaran dan Satuan.pdf
Pertemuan 1 - Besaran dan Satuan.pdfPertemuan 1 - Besaran dan Satuan.pdf
Pertemuan 1 - Besaran dan Satuan.pdf
 
Besaran dan satuan (ipa)
Besaran dan satuan (ipa)Besaran dan satuan (ipa)
Besaran dan satuan (ipa)
 
Besaran dan satuan (ipa)
Besaran dan satuan (ipa)Besaran dan satuan (ipa)
Besaran dan satuan (ipa)
 
Besaran Satuan dan Pengukuran
Besaran Satuan dan PengukuranBesaran Satuan dan Pengukuran
Besaran Satuan dan Pengukuran
 
Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuan
 
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptxPPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
 
2885044.ppt
2885044.ppt2885044.ppt
2885044.ppt
 
02 bab 1
02 bab 102 bab 1
02 bab 1
 

Último

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 

Último (20)

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 

@ Kd 3.2 kls x pengukuran

  • 1. 1 PENGUKURAN TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan. 1. Memahami definisi besaran dan jenisnya. 2. Memahami sistem satuan dan dimensi besaran. 3. Memahami aturan angka penting dan notasi ilmiah. 4. Memahami definisi pengukuran. 5. Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, arus listrik, volume, dan waktu. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur atau dihitung dan dinyatakan dengan angka- angka. Besaran terdiri atas besaran pokok dan besaran turunan. 1. Besaran Pokok Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan cara pengukurannya tidak bergantung pada besaran-besaran lain. Besaran tersebut adalah panjang, massa, waktu, kuat arus listrik, suhu, intensitas cahaya, dan jumlah zat. FISIKA K e l a s X K-13
  • 2. 2 No Besaran Pokok Satuan 1. Panjang (l) meter (m) 2. Massa (m) kilogram (kg) 3. Waktu (t) sekon (s) 4. Kuat arus listrik (i) ampere (A) 5. Suhu (T) kelvin (K) 6. Intensitas cahaya (I) kandela (cd) 7. Jumlah zat (n) mol Super "Solusi Quipper" Untuk memudahkan kalian mengingat besaran-besaran pokok, gunakan cara SUPER berikut. S M PJ I WA Suhu Massa Panjang Jumlah zat Intensitas Waktu Arus 2. Besaran Turunan Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Contoh besaran turunan adalah luas, volume, kecepatan, dan percepatan. No. Besaran Turunan Satuan 1. Luas (A) m² 2. Volume (V) m3 3. Kecepatan (v) m/s 4. Percepatan (a) m/s² 5. Gaya (F) N = kg m/s² 6. Usaha (W) J = kg m²/s² 7. Massa jenis (ρ) kg/m3 8. Tekanan (p) kg /ms² 9. Daya (P) watt = kg m²/s3
  • 3. 3 b. Satuan Satuan adalah ukuran atau pembanding suatu besaran. Satuan terdiri dari dua sistem. Sistem satuan pertama dikenal dengan sistem MKS (meter-kilogram-sekon). Sistem satuan ini bersama empat satuan besaran pokok (kelvin, ampere, candela, mol) ditetapkan sebagai sistem Satuan Internasional (SI). Sistem satuan kedua dikenal dengan sistem CGS (centimeter-gram-sekon). Penulisan pada sistem satuan dapat ditambahkan awalan kata di depannya. Awalan ini menyatakan besarnya faktor pengali pada satuan. Berikut ini tabel faktor pengali yang mewakili nama awalan satuan. No Faktor Pengali Nama Awalan Lambang 1. 10–15 Femto f 2. 10–12 Piko p 3. 10–9 Nano N 4. 10–6 Mikro μ 5. 10–3 Mili m 6. 103 Kilo k 7. 106 Mega M 8. 109 Giga G 9. 1012 Tera T c. Dimensi Dimensi adalah cara penulisan suatu besaran dengan menggunakan lambang-lambang besaran pokok. Dimensi dituliskan dengan lambang tertentu yang diberi tanda kurung persegi. Dimensi memiliki beberapa kegunaan, antara lain: • untuk mengungkapkan adanya kesetaraan, misalnya energi kinetik memiliki dimensi yang sama dengan usaha. Dengan demikian, terdapat kesetaraan antara energi kinetik dan usaha; dan • untuk menyatakan ketepatan atau ketidaktepatan suatu persamaan.
  • 4. 4 Berikut ini merupakan tabel dimensi besaran pokok dan beberapa besaran turunan. No Besaran Pokok Meter (m) Dimensi 1. Panjang (l) meter (m) [L] 2. Massa (m) kilogram (kg) [M] 3. Waktu (t) sekon (s) [T] 4. Kuat arus listrik (i) ampere (A) [I] 5. Suhu (T) kelvin (K) [θ] 6. Intensitas cahaya (I) kandela (cd) [J] 7. Jumlah zat (n) mol [N] No. Besaran Turunan Satuan Dimensi 1. Luas (A) m² [L]2 2. Volume (V) m3 [L]3 3. Kecepatan (v) m/s [LT–1 ] 4. Percepatan (a) m/s² [LT–2 ] 5. Gaya (F) N = kg m/s² [MLT–2 ] 6. Usaha (W) Joule = kg m²/s² [ML2 T–2 ] 7. Massa jenis (ρ) kg/m3 [ML–3 ] 8. Tekanan (p) kg /ms² [ML–1 T–2 ] 9. Daya (P) watt = kg m²/s3 [ML2 T–3 ] Contoh Soal 1 Sebuah partikel bergerak dengan persamaan lintasan y(t) = (At3 + Bt2 + Ct – D) meter. Jika t dalam satuan sekon, tentukan satuan dari A. Pembahasan: Diketahui: y(t) = (At3 + Bt2 + Ct – D) meter Ditanya: satuan dari A = …? Dijawab: Berdasarkan analisis satuan, satuan dari A dapat ditentukan sebagai berikut.
  • 5. 5 y t At A A ( )= m = s = m s = ms 3 3 3 -3 Jadi, satuan dari A adalah ms–3 . Contoh Soal 2 Perhatikan hukum gravitasi Newton berikut. F G m m r = 1 2 2 Jika F adalah gaya tarik gravitasi, m1 adalah massa benda kesatu, m2 adalah massa benda kedua, dan r adalah jarak antara kedua benda, tentukan dimensi dari konstanta umum gravitasi, G. Pembahasan: Berdasarkan analisis satuan, satuan konstanta umum gravitasi, G dapat ditentukan sebagai berikut. G Fr m m M L T = = kg m s m kgkg = kg m s = 2 1 2 2 2 -1 3 -2 -1 3 -2 Jadi, dimensi dari konstanta umum gravitasi, G adalah M–1 L3 T–2 B. ATURAN ANGKA PENTING DAN NOTASI ILMIAH a. Angka Penting Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri atas angka pasti dan angka taksiran. Jumlah angka penting yang ditulis menunjukkan tingkat ketelitian suatu hasil pengukuran.
  • 6. 6 1. Aturan Angka Penting • Semua angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 234,5 gram, memiliki 4 angka penting 23,578 meter, memiliki 5 angka penting. • Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 2,07 gram, memiliki 3 angka penting 21,008 meter, memiliki 5 angka penting • Angka nol yang terletak di kanan angka bukan nol adalah angka penting kecuali ada tanda khusus, misalnya garis bawah atau ditebalkan pada angka yang dianggap penting. Contoh: 3.000 gram, memiliki 4 angka penting 23,30 meter, memiliki 4 angka penting 3.000 meter, memiliki 3 angka penting • Angka nol yang terletak di kiri angka bukan nol, baik di kiri maupun di kanan koma desimal adalah bukan angka penting. Contoh: 0,5 gram, memiliki 1 angka penting 0,007 meter, memiliki 1 angka penting • Semua angka sebelum faktor pengali pada notasi ilmiah (yang akan kita bahas selanjutnya) adalah angka penting. Contoh: 2,5 × 104 gram, memiliki 2 angka penting 2,50 × 107 meter, memiliki 3 angka penting 2. Aturan Operasi Angka Penting • Pembulatan Angka yang berakhiran lebih besar dari 5, dibulatkan ke atas. Angka yang berakhiran kurang dari 5, dibulatkan ke bawah. Apabila angka berakhiran tepat 5, dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya angka ganjil dan dibulatkan ke bawah jika angka sebelumnya angka genap. Contoh: 2,46 dibulatkan menjadi 2,5 1,43 dibulatkan menjadi 1,4 1,35 dibulatkan menjadi 1,4 • Penjumlahan dan pengurangan Hasilpenjumlahandanpenguranganhanyabolehmengandungsatuangkataksiran.
  • 7. 7 Contoh Soal 3 3,6 – 0,54 = 3,06 Oleh karena hasil pengurangan hanya boleh mengandung satu angka taksiran, maka hasilnya adalah 3,1 (2 angka penting). 11,27 + 12,362 = 23,632 Oleh karena hasil penjumlahan hanya boleh mengandung satu angka taksiran, maka hasilnya adalah 23,6 (3 angka penting). 11,27 + 12,362 + 3,5 = 27,132 Oleh karena hasil penjumlahan hanya boleh mengandung satu angka taksiran, maka hasilnya adalah 27,1 (3 angka penting). • Perkalian dan pembagian Hasil perkalian dan pembagian pada bilangan desimal mempunyai angka penting yang sama banyak dengan angka penting paling sedikit. Namun, jika suatu bilangan desimal dikali atau dibagi dengan bilangan bulat, maka banyak angka penting pada hasilnya sama dengan bilangan yang dikali atau dibagi. Contoh Soal 4 Sebuah plat baja berukuran 1,6 m × 1,8 m. Berapakah luas plat baja menurut penulis angka penting? Pembahasan: Diketahui: p =1,6 m (2 angka penting) l = 1,8 m (2 angka penting) Ditanya: luas plat sesuai aturan angka penting = ...? Dijawab: luas = p × l = 1,6 m(2 AP) × 1,8 m (2 AP) = 2,88 = 2,9 (2 AP) Oleh karena hasil perkalian pada bilangan desimal mempunyai angka penting yang sama banyak dengan angka penting paling sedikit, maka hasilnya menjadi 2,9 (2 angka penting).
  • 8. 8 b. Notasi Ilmiah Notasi ilmiah adalah cara penulisan hasil pengukuran dalam bentuk a × 10n . Notasi ilmiah digunakan untuk memudahkan penulisan nilai-nilai yang terlalu besar atau terlalu kecil. a × 10n Keterangan a adalah bilangan dengan nilai 1 < a < 10 n adalah ordo atau pangkat Contoh Soal 5 Tulislah dalam bentuk notasi ilmiah. a. 4100000 = 4,1 × 106 b. 4100,6 = 4,1006 × 103 c. 0,00024 = 2,4 × 10–4 d. 0,001034 = 1,304 × 10–3 C. MELAKUKAN PENGUKURAN Pengukuran adalah membandingkan nilai suatu besaran yang diukur menggunakan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. Hasil pengukuran tunggal dapat dinyatakan sebagai berikut. x = xo ± Δx Keterangan: x = besaran fisis yang diukur; xo = hasil pengukuran yang terbaca; dan Δx = ketidakpastian pengukuran = ½ skala terkecil alat ukur. Untuk melakukan pengukuran, kita harus menggunakan alat ukur. Berikut ini adalah beberapa alat ukur besaran-besaran dalam fisika. a. Pengukuran Panjang Besaran panjang dapat diukur menggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.
  • 9. 9 1. Mistar Mistar memiliki sekala terkecil sebesar 1 mm. Tingkat ketelitian mistar adalah setengah dari skala terkecil tersebut, yaitu 0,5 mm atau 0,05 cm. 0 1 2 3 4 5 Hasil pengukuran dari benda di atas adalah 3,1 cm– 0,3 cm = 2,8 cm. Cara penulisan dalam pelaporannya adalah (2,8 ± 0,05) cm. 2. Jangka Sorong Jangka sorong memiliki skala terkecil 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah silinder. Bagian-bagian penting jangka sorong adalah sebagai berikut. • Rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm. • Rahang geser yang dilengkapi skala nonius (tambahan). Contoh: 0 0 5 1 2 Utama Nonius Skala utama : 0,3 cm Skala nonius (yang paling berimpit) : 3 × 0,01cm = 0,03 cm Hasil pembacaan jangka sorong : skala utama + skala nonius = 0,3 cm + 0,03 cm = 0,33 cm atau 3,3 mm 3. Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang tinggi, yaitu setengah dari 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran tipis dan kecil, seperti mengukur ketebalan kertas, diameter kawat, dan sebagainya. Bagian-bagian dari mikrometer sekrup adalah rahang putar, skala utama, dan skala putar. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,5 mm, sedangkan skala terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm.
  • 10. 10 Skala utama : 3,5 mm Skala nonius : (12 × 0,01) mm = 0,12 mm Hasil pembacaan: skala utama + skala nonius = 3,5 mm + 0,12 mm = 3,62 mm b. Pengukuran Massa Besaran massa diukur menggunakan alat ukur neraca (timbangan). Prinsip kerja neraca adalahkeseimbangankedualengan,yaitukeseimbanganantaramassabendayangdiukur dengan anak timbangan yang digunakan. Neraca yang biasa digunakan di laboratorium sekolah adalah neraca O’Hauss tiga lengan. Bagian-bagian dari neraca O’Hauss tiga lengan sebagai berikut. • Lengan belakang memiliki skala 0 sampai 500 g; • Lengan tengah memiliki skala 0 sampai 100 g; dan • Lengan depan memiliki skala 0 sampai 10 g. 6 50 200 300 400 60 70 80 90 7 8 9 10g Lengan belakang Lengan tengah Lengan depan Hasil pengukuran di atas adalah 400 g + 70 g + 9,4 g = 479,4 gram. c. Pengukuran Arus dan Tegangan Listrik Amperemeter adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik, sedangkan voltmeter adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur beda
  • 11. 11 potensial atau tegangan listrik. Secara umum, cara pembacaan kedua alat ukut tersebut sama, yaitu seperti berikut. HP HasilPengukuran = skala jarum skalaakhir batasukur ( ) × 10 Batas ukur skala jarum skala akhir A 0 20 40 60 80 100 5 0 Hasil pengukuran di atas adalah sebagai berikut. HP = skala jarum skalaakhir batasukur = 60 100 5 = 3ampere × × d. Pengukuran Volume Benda Tidak Beraturan Volume sebuah benda padat dengan bentuk yang tidak beraturan seperti batu dan potongan logam dapat diukur dengan cara memasukkan benda-benda tersebut ke dalam gelas ukur yang telah terisi zat cair. Setelah itu, lihat perubahan volume yang terjadi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut. Maka volume logam di samping adalah V2 – V1 = 100 ml – 50 ml = 50 ml e. Pengukuran Waktu (Stopwatch) Untuk mengukur waktu pada suatu peristiwa yang sedang berlangsung, dapat menggunakan alat ukur stopwatch.
  • 12. 12 2 menit 12 sekon Pengukuran waktu tersebut menunjukkan skala 2 pada menit dan skala 12 pada sekon. Dengan demikian, hasil pengukurannya adalah 2 menit 12 sekon.