SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 10
i
MAKALAH
KONSEP KURIKULUM DAN SISTEM PENGAJARAN
PENDIDIKAN PESANTREN SALAF
Di susun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Filsafat Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: Mahfud Ali, M.Pd
Oleh :
1.Ana Arifah
2.Dina Fasifah Jannati
3.Jannatul Firdaus
4.Siti Ansa
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG
2023
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan memanjatkan ppuji dan syukur kehadirat Allaah SWT karena dengan
rahmat dan karunia-nyalah penulit dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yag
bejudul Tujuan Pendidikan Islam
Penulisan makalah ini bertujuan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM”.disamping itu makalah ini dihaarapkan dapat
menjadi sarana pembelajaran serta dapat menambah wawasan dan penngetahuan.
Disamping itu penulis juga menyadari akan segala kekurangan dan ketidak
sempurnaan,baik dari segi penulisan maupun dari penyajian.oleh karena itu penulis dengan
senang hati menerima kritik dan saran demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan dating.
Penyusun berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis dan para pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Probolinggo 07 JUNI 2023
penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI… .......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN…….................................................................... 1
A. Latar Belakang …......... ........................................................................ 1
B. Rumusan masalah................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN….… ................................................................... 3
A. Konsep kurikulum.................................................................................. 3
B. Sistem pengajaran pendidikan pesantren salaf....................................... 4
BAB III PENUTUP…. ……....................................................................... 6
A. Kesimpulan …........................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 7
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Pesantren menurut pengertian dasarnya adalahtempat belajar para
santri,sedangkan pondok berarti rumahatau tempat tinggal sederhana yang terbuat
dari bambu.Disamping itu,pondokmungkin juga berasal dari bahasa
Arabfandukyang berartihotel atau asrama.Ada beberapa istilah yang ditemukan dan
sering digunakan untuk menunjuk jenis pendidikan Islam tradisionalkhas Indonesia
atau yang lebih terkenal dengan sebutan pesantren. Di Jawa termasuk Sunda dan
Madura,umumnya dipergunakan istilah pesantren atau pondok, 1diAceh dikenal
dengan istilah dayah,sedangkan diMinangkabau disebut surau.
Pesanten salafi adalah bentuk asli dari pesantren. Sejak pertama kali
didirikan, format pendidikan pesantren ini adalah bersistem salaf. Yang dimaksud
pesantren salaf adalah pesantren yang kurikulumnya murni mengajarkan bidang
studi ilmu agama saja baik melalui sistem madrasah diniyah maupun pengajian
sorogan dan bandongan.Di pesantren salaf tidak ada pendidikan formalnya.
Penggunaan kata salafi untuk pesantren hanya terjadi di Indonesia. Tetapi
pesantren salafi cenderung digunakan untuk menyebut pesantren yang tidak
menggunakan kurikulum modern, baik yang berasal dari pemerintah ataupun hasil
inovasi ulama sekarang. Pesantren salafi pada umumnya dikenal dengan pesantren
yang tidak menyelenggarakan pendidikan formal semacam madrasah ataupun
sekolah. Kalaulah menyelenggarakanpendidikan keagaman dengan sistem berkelas
kurikulumnya berbeda dari kurikulum, model sekolah ataupun madrasah pada
umumnya. Jadi menurut hemat penulis pesantren salafi yakni pesantren yang
melakukan pengajaran terhadap santri-santrinya untuk belajar agama Islam melalui
kitab-kitab klasik, menggunakan metodemetode tradisional dan tanpa
mengikutsertakan pendidikan umum di dalamnya.
Berbicara kurikulum, pesantren tidak akan pernah terlepas dari dinamika
ilmu pengetahuan maupun sosial budaya masyarakat selama pesantren masih hidup
dan berkembang. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
2
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan.
Pesantren salafi sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia memiliki
tradisi keilmuan yang berbeda dengan tradisi keilmuan yang ada pada lembaga
pendidikan Islam lainnya, seperti madrasah. Salah satu ciri utama pesantren yang
membedakan dengan lembaga pendidikan Islam lainnya adalah adanya pengajaran
kitab-kitab klasik (kitab kuning) sebagai kurikulumnya. Kitab kuning dapat
dikatakan menempati posisi yang istimewa dalam tubuh kurikulum di pesantren.4
Karena keberadaannya menjadi unsur utama dalam diri pesantren, maka sekaligus
sebagai ciri pembeda pesantren dari pendidikan Islam lainnya.Kabupaten
Tangerang yang tepatnya di wilayah kecamatan Kresek, yang saat ini sudah masuk
ke dalam Propinsi Banten, masih banyak ditemukan lembaga-lembaga pendidikan
pesantren Salafi,jumlah Pesantren Salafi di Provinsi Banten tercatat 3.364 tersebar
di delapan kabupaten dan kota madya yang dikelola oleh masyarakat.
2. Rumusan Masalah
1.konsep kurikulum
2.Sistem pengajaran pendidikan pesantren salaf
3
BAB II
PEMBAHASAN
A.konsep Kurikulum
Istilah kurikulum berasal dari bahasa Latin “curriculum”. Semula berarti “a
running course, or racecourse, especially a chariot race course.” Dari pengertian ini,
kurikulum adalah suatu “arena pertandingan”tempat belajar “bertanding” untuk
menguasai suatu pelajaran guna mencapai “garis finis” berupa diploma,ijazah atau
gelar kesarjanaan.
Kurikulum merupakan sekumpulan acauan dan perencanaan yang tersusun rapih
dalam menjalankan program pembelajaran berdasarkan kebutuhan guna mencapai
tujuan. Pengembangan kurikulum pesantren pada dasarnya tidak dapat dilepaskan
dari visi pembangunan nasional yang berupaya menyelamatkan dan memperbaiki
kehidupan nasional. Secara konseptual, sebenarnya lembaga pondok pesantren
optimis akan mampu memenuhi tuntutan perkembangan zaman.
Desain kurikulum pesantren yang digunakan untuk melayani santri secara garis
besarnya dapat dikembangkan melalui; (1) melakukan kajian kebutuhan (need
assessment) untuk memperoleh faktorfaktor penentu kurikulum serta latar
belakangnya (2) menentukan mata pelajaran yang akan diajarkan sesuai dengan
kebutuhan dan lingkup urutannya. (3) merumuskan tujuan yang diharapkan, (4)
menentukan standar hasil belajar yang diharapkan sehingga keluarannya dapat
terukur, (5) menentukan kitab yang dijadikan pedoman materi ajar dan ditentukan
sesuai urutan tingkat kelompoknya, (6) menentukan syarat yang harus dikuasai
santri untuk mengikuti pelajaran pada tingkat kelompoknya, (7) menentukan
strategi pembelajaran yang serasi serta menyediakan berbagai sumber dalam proses
pembelajaran, (8) menentukan alat evaluasi penilaian hasil belajar, dan (9)
membuat rancangan rencana penilaian kurikulum secara keseluruhan dan stategi
pengembangan berkelanjutan.13
Menurut penelitian Lukens-Bull dalam bukunya Abdullah Aly, secara umum
kurikulum pesantren dapat dibedakan menjadi empat bentuk, yaitu;
A.Pendidikan Agama
B. pengalaman dan pendidikan moral,
C.sekolah dan pendidikan umum,
D.serta ketrampilan dan kursus
Kurikulum yang dikembangkan di pesantren dapat dibedakan menjadi dua jenis
sesuai dengan jenis pola pesantren itu sendiri, yaitu:
1. Pesantren Salaf (tradisional)
4
Kurikulum pesantren salaf yang statusnya sebagai lembaga pendidikan non-formal
hanya mempelajari kitab-kitab klasik yang meliputi: Tauhid, tafsir, hadis, ushul fiqh,
tasawuf, bahasa arab (Nahwu, sharaf, balaghah dan tajwid), mantik, akhlak.
Pelaksanaan kurikulum pesantren ini berdasarkan kemudahan dan kompleksitas
ilmu atau masalah yang dibahas dalam kitab. Jadi ada tingkat awal, menengah dan
tingkat lanjutan
2. Pesantren Modern
Pesantren jenis ini yang mengkombinasikan antara pesantren salaf dan juga model
pendidikan formal dengan mendirikan satuan pendidikan semacam
SD/MI,SMP/MTs, SMA/SMK/MA bahkan sampai pada perguruan tinggi.
Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum pesantren salaf yang diadaptasikan
dengan kurikulum pendidikan islam yang disponsori oleh Departemen Agama
dalam sekolah (Madrasah). Sedangkan kurikulum khusus pesantren dialokasikan
dalam muatan lokal atau mungkin diterapkan melalui kebijaksanaan sendiri.
B. Pengertian Sistem
Dalam bahsa Yunani sistem berasal dari “systema”, yang mempunyai arti
sehimpunan komponen yang berhubungan secara teratur dan merupakan suatu
keseluruhan. Zahara Idris mengemukakan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang
terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur sebagai
sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekedar
acak yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil (product).
Zahara Idris (1987) mengemukakan bahwa sistem adalah kesatuan yang terdiri
atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur sebagai sumber-
sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak acak, dan saling
membantu untuk mencapai suatu hasil.
C. Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan Negara.
Pendidikan menjadi sarana untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam
diri manusia dalam mencapai tujuan hidup. Pendidikan ialah sebagai proses untuk
menumbuh kembangkan seluruh kemampuan (potensi) dan perilaku manusia
melalui pengajaran.
D. Pondok Pesantren
Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan tertua di Nusantara, yang secara
nyata telah melahirkan banyak para ulama'. Banyak tokoh Islam yang lahir dari
pesantren. Pesantren sebagai lembaga sosial dan penyiaran keagamaan. Hampir kita
5
temukan masyarakat di sekitar pesantren relatif lebih bagus dibandingkan dengan
masyarakat yang jauh dari pesantren. Hal ini tidak terlepas dari peran pesantren
dalam membangun masyarakat melalui pesan-pesan agama. Jaringan (network)
pesantren kepada masyarakat lebih dititik beratkan kepada ikatan orang tua, santri
dengan pesantren, atau jaringan thariqah yang ada pada pesantren tertentu.23
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang selalu mengedepankan
semangat kebersamaan dalam bertindak dan bekerja sama dalam kemajuan.
Bersamaan dengan hal tersebut, sejak awal berdirinya bangsa Indonesia melalui
tokoh pendidikan dan pahlawan kemerdekaan telah mencetuskan terbentuknya
pendidikan non formal secara integratif. Usaha membangun manusia seringkali
dikaitkan dengan pendidikan, sehingga dalam banyak aktifitas selalu terdorong
semangat saling menasehati dengan hak dan sabar.
Pesantren sebagai agen pengembangan pendidikan agama Islam memiliki andil
dalam memanusiakan manusia dengan berbagai kegiatan proses pembelajaran yang
khas dan hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia. Pengalaman belajar di pesantren
tentunya tidak terbatas usia dan waktu karena pada dasarnya tujuan pendidikan
pesantren adalah untuk mendalami ilmu agama Islam, sehingga lembaga ini tidak
membatasi jumlah santrinya, batasan materinya, keberagaman usia yang dirasa
cukup dan siap untuk belajar dan digembleng dengan mempraktekkan kegiatan
spiritual. Lembaga pendidikan ialah komponen pendidikan yang menjadi tempat
atau lingkungan pendidikan, yang menurut Ahmad Tafsir bahwa secara konseptual
lembaga pendidikan (sekolah) dibentuk untuk melakukan proses pendidikan dalam
mencapai tujuan pendidikan. Tiga tujuan setidaknya ingin dicapai melalui sekolah
yakni moralitas (akhlak), civic (cinta tanah air), dan berpengetahuan.
Pendidikan tidak terlepas dari kehidupan politik, ekonomi, hukum, dan
kebudayaan suatu bangsa.26 Bukankah pendidikan merupakan proses
pembudayaan, dan kebudayaan itu sendiri berkembang karena pendidikan? Dengan
demikian di dalam masa krisis dewasa ini ada dua hal yang menonjol yaitu :
1. Pendidikan tidak terlepas dari keseluruhan hidup manusia di dalam segala
aspeknya, yaitu politik, ekonomi, hukum, dan kebudayaan.
2. Krisis yang dialami oleh bangsa Indonesia dewasa ini merupakan pula refleksi
dari krisis pendidikan nasional.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam artikel ini adalah tujuan Pondok Pesantren sejalan atau sesuai dengan
tujuan Pendidikan Nasional. Seperti pendidikan pondok pesantren adalah
membentuk peradaban bangsa melalui pembelajaran ta’lim muta’alim atau
wejangan yang biasanya diberikan oleh Kyai serta mencerdaskan kehidupan dan
berakhlak mulia. Di pondok pesantren juga terdapat pendidikan yang membentuk
manusia bertakwa, dimana para santri diharapkan mampu hidup dengan kekuatan
sendiri dan pondok pesantren mencetak para santri agar menjadi manusia mandiri.
Potensi peserta didik di pondok pesantren, yang biasa disebut santri memiliki
harapan menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pondok pesantren juga dituntut
untuk menampilkan segala hal yang terkait dengan elemen pondok pesantren dan
telah dibuktikan. Sehingga tidak menutup kemungkinan pondok pesantren sebagai
figure lembaga pendidikan keagamaan yang paling ideal dalam sistem pendidikan
nasional.
Demikianlah, ternyata posisi pesantren dalam sistem pendidikan nasional memilki
tempat dan posisi yang istimewa. Maka sudah sepantasnya jika stakeholder di
pesantren terus berupaya melakukan berbagai perbaikan dan meningkatkan kualitas
pendidikan di pesantren.
7
DAFTAR PUSTAKA
Abawihda, Ridwan. Kurikulum Pendidikan Pesantren dan Tantangan Ihsan, Fuad.
2008. Dasar Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Imam Syafei. PONDOK PESANTREN: Lembaga Pendidikan Pembentukan
Choliq, Abdul. 2002. Manajemen Pendidikan Islam. Semarang:Rafi Sarana
Perkasa.
Dhofier, Zamakhsari. 2009 Tradisi Pesantren memadu Modernitas Untuk
Kemajuan Bangsa. Jakarta: Pesantren
Nawesea PRESS. Ihsan, Fuad. 2008. Dasar Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.Imam Syafei. PONDOK PESANTREN: Lembaga Pendidikan
Pembentukan
Karakter Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 8, Mei 2017.
Pendidikan Nasioanal.Choliq, Abdul. 2002. Manajemen Pendidikan Islam.
Semarang:Rafi
Perubahan Global. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Abdurahman Mas’ud

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Konsep Kurikulum dan Sistem Pengajaran Pendidikan Pesantren Salaf.docx

KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah Syarifatul Marwiyah
 
permasalahan kurikulum dalam pendidikan.docx
permasalahan kurikulum dalam pendidikan.docxpermasalahan kurikulum dalam pendidikan.docx
permasalahan kurikulum dalam pendidikan.docxMellyArdiesty
 
Makalah perkembangan kurikulum
Makalah perkembangan kurikulumMakalah perkembangan kurikulum
Makalah perkembangan kurikulumafrianarohmi1
 
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxNurAkmal50
 
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxNdya2
 
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxssuser7e718f
 
Makalah printout
Makalah printoutMakalah printout
Makalah printoutJimmy Gaeck
 
Makalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifa
Makalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifaMakalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifa
Makalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifaIffa Dewi
 
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum+Pengantar.ppt
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum+Pengantar.pptBahan+Ajar+Kajian+Kurikulum+Pengantar.ppt
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum+Pengantar.pptVisitasi2023
 
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktualKurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktualdaklimuthe
 
Dinamika pesantren11 55-1-pb
Dinamika pesantren11 55-1-pbDinamika pesantren11 55-1-pb
Dinamika pesantren11 55-1-pbahmad al haris
 
Model kurikulum dan pengembangnnya
Model kurikulum dan pengembangnnyaModel kurikulum dan pengembangnnya
Model kurikulum dan pengembangnnyaRisma Amalia
 
Konsep Kurikulum dan Sistem Pengajaran Pendidikan Pestren Modern .pdf
Konsep Kurikulum dan Sistem Pengajaran Pendidikan Pestren Modern .pdfKonsep Kurikulum dan Sistem Pengajaran Pendidikan Pestren Modern .pdf
Konsep Kurikulum dan Sistem Pengajaran Pendidikan Pestren Modern .pdfZukét Printing
 
Konsep Kurikulum dan Sistem Pengajaran Pendidikan Pestren Modern.docx
Konsep Kurikulum dan Sistem Pengajaran Pendidikan Pestren Modern.docxKonsep Kurikulum dan Sistem Pengajaran Pendidikan Pestren Modern.docx
Konsep Kurikulum dan Sistem Pengajaran Pendidikan Pestren Modern.docxZukét Printing
 
Curriculum Development
Curriculum DevelopmentCurriculum Development
Curriculum DevelopmentEs Be
 
LANDASAN KURIKULUM PAI.pptx
LANDASAN KURIKULUM PAI.pptxLANDASAN KURIKULUM PAI.pptx
LANDASAN KURIKULUM PAI.pptxIinNurul4
 
Ilmu pendidikan islam I
Ilmu pendidikan islam IIlmu pendidikan islam I
Ilmu pendidikan islam IFauzi Din
 

Semelhante a Konsep Kurikulum dan Sistem Pengajaran Pendidikan Pesantren Salaf.docx (20)

KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
 
permasalahan kurikulum dalam pendidikan.docx
permasalahan kurikulum dalam pendidikan.docxpermasalahan kurikulum dalam pendidikan.docx
permasalahan kurikulum dalam pendidikan.docx
 
Makalah perkembangan kurikulum
Makalah perkembangan kurikulumMakalah perkembangan kurikulum
Makalah perkembangan kurikulum
 
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
 
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
 
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
 
Makalah printout
Makalah printoutMakalah printout
Makalah printout
 
Makalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifa
Makalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifaMakalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifa
Makalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifa
 
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum+Pengantar.ppt
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum+Pengantar.pptBahan+Ajar+Kajian+Kurikulum+Pengantar.ppt
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum+Pengantar.ppt
 
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktualKurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
 
Dinamika pesantren11 55-1-pb
Dinamika pesantren11 55-1-pbDinamika pesantren11 55-1-pb
Dinamika pesantren11 55-1-pb
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8
 
Model kurikulum dan pengembangnnya
Model kurikulum dan pengembangnnyaModel kurikulum dan pengembangnnya
Model kurikulum dan pengembangnnya
 
Konsep Kurikulum dan Sistem Pengajaran Pendidikan Pestren Modern .pdf
Konsep Kurikulum dan Sistem Pengajaran Pendidikan Pestren Modern .pdfKonsep Kurikulum dan Sistem Pengajaran Pendidikan Pestren Modern .pdf
Konsep Kurikulum dan Sistem Pengajaran Pendidikan Pestren Modern .pdf
 
Konsep Kurikulum dan Sistem Pengajaran Pendidikan Pestren Modern.docx
Konsep Kurikulum dan Sistem Pengajaran Pendidikan Pestren Modern.docxKonsep Kurikulum dan Sistem Pengajaran Pendidikan Pestren Modern.docx
Konsep Kurikulum dan Sistem Pengajaran Pendidikan Pestren Modern.docx
 
Curriculum Development
Curriculum DevelopmentCurriculum Development
Curriculum Development
 
LANDASAN KURIKULUM PAI.pptx
LANDASAN KURIKULUM PAI.pptxLANDASAN KURIKULUM PAI.pptx
LANDASAN KURIKULUM PAI.pptx
 
Ilmu pendidikan islam I
Ilmu pendidikan islam IIlmu pendidikan islam I
Ilmu pendidikan islam I
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 

Mais de Zukét Printing

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxZukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfZukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxZukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfZukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxZukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfZukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxZukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfZukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxZukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfZukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxZukét Printing
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfZukét Printing
 

Mais de Zukét Printing (20)

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
 
Fiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdfFiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdf
 
Fiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docxFiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
 
Integral.docx
Integral.docxIntegral.docx
Integral.docx
 
Integral.pdf
Integral.pdfIntegral.pdf
Integral.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docx
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
 

Último

PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINOPresentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINOssuser1cc42a
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxMuhammadSatarKusumaS
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )RifkiAbrar2
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbaiqtryz
 

Último (9)

PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINOPresentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 

Konsep Kurikulum dan Sistem Pengajaran Pendidikan Pesantren Salaf.docx

  • 1. i MAKALAH KONSEP KURIKULUM DAN SISTEM PENGAJARAN PENDIDIKAN PESANTREN SALAF Di susun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah: Filsafat Pendidikan Islam Dosen Pengampu: Mahfud Ali, M.Pd Oleh : 1.Ana Arifah 2.Dina Fasifah Jannati 3.Jannatul Firdaus 4.Siti Ansa PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG 2023
  • 2. ii KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb Dengan memanjatkan ppuji dan syukur kehadirat Allaah SWT karena dengan rahmat dan karunia-nyalah penulit dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yag bejudul Tujuan Pendidikan Islam Penulisan makalah ini bertujuan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah “FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM”.disamping itu makalah ini dihaarapkan dapat menjadi sarana pembelajaran serta dapat menambah wawasan dan penngetahuan. Disamping itu penulis juga menyadari akan segala kekurangan dan ketidak sempurnaan,baik dari segi penulisan maupun dari penyajian.oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan dating. Penyusun berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Wassalamu’alaikum Wr.Wb Probolinggo 07 JUNI 2023 penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................ii DAFTAR ISI… .......................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN…….................................................................... 1 A. Latar Belakang …......... ........................................................................ 1 B. Rumusan masalah................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN….… ................................................................... 3 A. Konsep kurikulum.................................................................................. 3 B. Sistem pengajaran pendidikan pesantren salaf....................................... 4 BAB III PENUTUP…. ……....................................................................... 6 A. Kesimpulan …........................................................................................ 6 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 7
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.Latar Belakang Pesantren menurut pengertian dasarnya adalahtempat belajar para santri,sedangkan pondok berarti rumahatau tempat tinggal sederhana yang terbuat dari bambu.Disamping itu,pondokmungkin juga berasal dari bahasa Arabfandukyang berartihotel atau asrama.Ada beberapa istilah yang ditemukan dan sering digunakan untuk menunjuk jenis pendidikan Islam tradisionalkhas Indonesia atau yang lebih terkenal dengan sebutan pesantren. Di Jawa termasuk Sunda dan Madura,umumnya dipergunakan istilah pesantren atau pondok, 1diAceh dikenal dengan istilah dayah,sedangkan diMinangkabau disebut surau. Pesanten salafi adalah bentuk asli dari pesantren. Sejak pertama kali didirikan, format pendidikan pesantren ini adalah bersistem salaf. Yang dimaksud pesantren salaf adalah pesantren yang kurikulumnya murni mengajarkan bidang studi ilmu agama saja baik melalui sistem madrasah diniyah maupun pengajian sorogan dan bandongan.Di pesantren salaf tidak ada pendidikan formalnya. Penggunaan kata salafi untuk pesantren hanya terjadi di Indonesia. Tetapi pesantren salafi cenderung digunakan untuk menyebut pesantren yang tidak menggunakan kurikulum modern, baik yang berasal dari pemerintah ataupun hasil inovasi ulama sekarang. Pesantren salafi pada umumnya dikenal dengan pesantren yang tidak menyelenggarakan pendidikan formal semacam madrasah ataupun sekolah. Kalaulah menyelenggarakanpendidikan keagaman dengan sistem berkelas kurikulumnya berbeda dari kurikulum, model sekolah ataupun madrasah pada umumnya. Jadi menurut hemat penulis pesantren salafi yakni pesantren yang melakukan pengajaran terhadap santri-santrinya untuk belajar agama Islam melalui kitab-kitab klasik, menggunakan metodemetode tradisional dan tanpa mengikutsertakan pendidikan umum di dalamnya. Berbicara kurikulum, pesantren tidak akan pernah terlepas dari dinamika ilmu pengetahuan maupun sosial budaya masyarakat selama pesantren masih hidup dan berkembang. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
  • 5. 2 mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan. Pesantren salafi sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia memiliki tradisi keilmuan yang berbeda dengan tradisi keilmuan yang ada pada lembaga pendidikan Islam lainnya, seperti madrasah. Salah satu ciri utama pesantren yang membedakan dengan lembaga pendidikan Islam lainnya adalah adanya pengajaran kitab-kitab klasik (kitab kuning) sebagai kurikulumnya. Kitab kuning dapat dikatakan menempati posisi yang istimewa dalam tubuh kurikulum di pesantren.4 Karena keberadaannya menjadi unsur utama dalam diri pesantren, maka sekaligus sebagai ciri pembeda pesantren dari pendidikan Islam lainnya.Kabupaten Tangerang yang tepatnya di wilayah kecamatan Kresek, yang saat ini sudah masuk ke dalam Propinsi Banten, masih banyak ditemukan lembaga-lembaga pendidikan pesantren Salafi,jumlah Pesantren Salafi di Provinsi Banten tercatat 3.364 tersebar di delapan kabupaten dan kota madya yang dikelola oleh masyarakat. 2. Rumusan Masalah 1.konsep kurikulum 2.Sistem pengajaran pendidikan pesantren salaf
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A.konsep Kurikulum Istilah kurikulum berasal dari bahasa Latin “curriculum”. Semula berarti “a running course, or racecourse, especially a chariot race course.” Dari pengertian ini, kurikulum adalah suatu “arena pertandingan”tempat belajar “bertanding” untuk menguasai suatu pelajaran guna mencapai “garis finis” berupa diploma,ijazah atau gelar kesarjanaan. Kurikulum merupakan sekumpulan acauan dan perencanaan yang tersusun rapih dalam menjalankan program pembelajaran berdasarkan kebutuhan guna mencapai tujuan. Pengembangan kurikulum pesantren pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari visi pembangunan nasional yang berupaya menyelamatkan dan memperbaiki kehidupan nasional. Secara konseptual, sebenarnya lembaga pondok pesantren optimis akan mampu memenuhi tuntutan perkembangan zaman. Desain kurikulum pesantren yang digunakan untuk melayani santri secara garis besarnya dapat dikembangkan melalui; (1) melakukan kajian kebutuhan (need assessment) untuk memperoleh faktorfaktor penentu kurikulum serta latar belakangnya (2) menentukan mata pelajaran yang akan diajarkan sesuai dengan kebutuhan dan lingkup urutannya. (3) merumuskan tujuan yang diharapkan, (4) menentukan standar hasil belajar yang diharapkan sehingga keluarannya dapat terukur, (5) menentukan kitab yang dijadikan pedoman materi ajar dan ditentukan sesuai urutan tingkat kelompoknya, (6) menentukan syarat yang harus dikuasai santri untuk mengikuti pelajaran pada tingkat kelompoknya, (7) menentukan strategi pembelajaran yang serasi serta menyediakan berbagai sumber dalam proses pembelajaran, (8) menentukan alat evaluasi penilaian hasil belajar, dan (9) membuat rancangan rencana penilaian kurikulum secara keseluruhan dan stategi pengembangan berkelanjutan.13 Menurut penelitian Lukens-Bull dalam bukunya Abdullah Aly, secara umum kurikulum pesantren dapat dibedakan menjadi empat bentuk, yaitu; A.Pendidikan Agama B. pengalaman dan pendidikan moral, C.sekolah dan pendidikan umum, D.serta ketrampilan dan kursus Kurikulum yang dikembangkan di pesantren dapat dibedakan menjadi dua jenis sesuai dengan jenis pola pesantren itu sendiri, yaitu: 1. Pesantren Salaf (tradisional)
  • 7. 4 Kurikulum pesantren salaf yang statusnya sebagai lembaga pendidikan non-formal hanya mempelajari kitab-kitab klasik yang meliputi: Tauhid, tafsir, hadis, ushul fiqh, tasawuf, bahasa arab (Nahwu, sharaf, balaghah dan tajwid), mantik, akhlak. Pelaksanaan kurikulum pesantren ini berdasarkan kemudahan dan kompleksitas ilmu atau masalah yang dibahas dalam kitab. Jadi ada tingkat awal, menengah dan tingkat lanjutan 2. Pesantren Modern Pesantren jenis ini yang mengkombinasikan antara pesantren salaf dan juga model pendidikan formal dengan mendirikan satuan pendidikan semacam SD/MI,SMP/MTs, SMA/SMK/MA bahkan sampai pada perguruan tinggi. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum pesantren salaf yang diadaptasikan dengan kurikulum pendidikan islam yang disponsori oleh Departemen Agama dalam sekolah (Madrasah). Sedangkan kurikulum khusus pesantren dialokasikan dalam muatan lokal atau mungkin diterapkan melalui kebijaksanaan sendiri. B. Pengertian Sistem Dalam bahsa Yunani sistem berasal dari “systema”, yang mempunyai arti sehimpunan komponen yang berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Zahara Idris mengemukakan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekedar acak yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil (product). Zahara Idris (1987) mengemukakan bahwa sistem adalah kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur sebagai sumber- sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak acak, dan saling membantu untuk mencapai suatu hasil. C. Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Pendidikan menjadi sarana untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam diri manusia dalam mencapai tujuan hidup. Pendidikan ialah sebagai proses untuk menumbuh kembangkan seluruh kemampuan (potensi) dan perilaku manusia melalui pengajaran. D. Pondok Pesantren Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan tertua di Nusantara, yang secara nyata telah melahirkan banyak para ulama'. Banyak tokoh Islam yang lahir dari pesantren. Pesantren sebagai lembaga sosial dan penyiaran keagamaan. Hampir kita
  • 8. 5 temukan masyarakat di sekitar pesantren relatif lebih bagus dibandingkan dengan masyarakat yang jauh dari pesantren. Hal ini tidak terlepas dari peran pesantren dalam membangun masyarakat melalui pesan-pesan agama. Jaringan (network) pesantren kepada masyarakat lebih dititik beratkan kepada ikatan orang tua, santri dengan pesantren, atau jaringan thariqah yang ada pada pesantren tertentu.23 Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang selalu mengedepankan semangat kebersamaan dalam bertindak dan bekerja sama dalam kemajuan. Bersamaan dengan hal tersebut, sejak awal berdirinya bangsa Indonesia melalui tokoh pendidikan dan pahlawan kemerdekaan telah mencetuskan terbentuknya pendidikan non formal secara integratif. Usaha membangun manusia seringkali dikaitkan dengan pendidikan, sehingga dalam banyak aktifitas selalu terdorong semangat saling menasehati dengan hak dan sabar. Pesantren sebagai agen pengembangan pendidikan agama Islam memiliki andil dalam memanusiakan manusia dengan berbagai kegiatan proses pembelajaran yang khas dan hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia. Pengalaman belajar di pesantren tentunya tidak terbatas usia dan waktu karena pada dasarnya tujuan pendidikan pesantren adalah untuk mendalami ilmu agama Islam, sehingga lembaga ini tidak membatasi jumlah santrinya, batasan materinya, keberagaman usia yang dirasa cukup dan siap untuk belajar dan digembleng dengan mempraktekkan kegiatan spiritual. Lembaga pendidikan ialah komponen pendidikan yang menjadi tempat atau lingkungan pendidikan, yang menurut Ahmad Tafsir bahwa secara konseptual lembaga pendidikan (sekolah) dibentuk untuk melakukan proses pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan. Tiga tujuan setidaknya ingin dicapai melalui sekolah yakni moralitas (akhlak), civic (cinta tanah air), dan berpengetahuan. Pendidikan tidak terlepas dari kehidupan politik, ekonomi, hukum, dan kebudayaan suatu bangsa.26 Bukankah pendidikan merupakan proses pembudayaan, dan kebudayaan itu sendiri berkembang karena pendidikan? Dengan demikian di dalam masa krisis dewasa ini ada dua hal yang menonjol yaitu : 1. Pendidikan tidak terlepas dari keseluruhan hidup manusia di dalam segala aspeknya, yaitu politik, ekonomi, hukum, dan kebudayaan. 2. Krisis yang dialami oleh bangsa Indonesia dewasa ini merupakan pula refleksi dari krisis pendidikan nasional.
  • 9. 6 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dalam artikel ini adalah tujuan Pondok Pesantren sejalan atau sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional. Seperti pendidikan pondok pesantren adalah membentuk peradaban bangsa melalui pembelajaran ta’lim muta’alim atau wejangan yang biasanya diberikan oleh Kyai serta mencerdaskan kehidupan dan berakhlak mulia. Di pondok pesantren juga terdapat pendidikan yang membentuk manusia bertakwa, dimana para santri diharapkan mampu hidup dengan kekuatan sendiri dan pondok pesantren mencetak para santri agar menjadi manusia mandiri. Potensi peserta didik di pondok pesantren, yang biasa disebut santri memiliki harapan menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pondok pesantren juga dituntut untuk menampilkan segala hal yang terkait dengan elemen pondok pesantren dan telah dibuktikan. Sehingga tidak menutup kemungkinan pondok pesantren sebagai figure lembaga pendidikan keagamaan yang paling ideal dalam sistem pendidikan nasional. Demikianlah, ternyata posisi pesantren dalam sistem pendidikan nasional memilki tempat dan posisi yang istimewa. Maka sudah sepantasnya jika stakeholder di pesantren terus berupaya melakukan berbagai perbaikan dan meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren.
  • 10. 7 DAFTAR PUSTAKA Abawihda, Ridwan. Kurikulum Pendidikan Pesantren dan Tantangan Ihsan, Fuad. 2008. Dasar Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Imam Syafei. PONDOK PESANTREN: Lembaga Pendidikan Pembentukan Choliq, Abdul. 2002. Manajemen Pendidikan Islam. Semarang:Rafi Sarana Perkasa. Dhofier, Zamakhsari. 2009 Tradisi Pesantren memadu Modernitas Untuk Kemajuan Bangsa. Jakarta: Pesantren Nawesea PRESS. Ihsan, Fuad. 2008. Dasar Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.Imam Syafei. PONDOK PESANTREN: Lembaga Pendidikan Pembentukan Karakter Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 8, Mei 2017. Pendidikan Nasioanal.Choliq, Abdul. 2002. Manajemen Pendidikan Islam. Semarang:Rafi Perubahan Global. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Abdurahman Mas’ud