SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 10
1
ANALISIS INVESTASI PUBLIK
A. Program Investasi Publik
Dalam melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat, pemerintah dihadapkan pada
masalah pengambilan keputusan investasi publik. Keputusan invetasi public diperlukan
untuk untuk mendukung pelaksanaan program, kegiatan, dan fungsi yang menjadi
prioritas kebijakan. Pengeluaran untuk investasi public harus mendapat perhatian yang
lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran rutin, kerena pengeluaran investasi/modal
memiliki efek jangka panjang, sedangkan pengeluaran rutin lebih berdampak jangka
pendek. Kesalahan dalam melakukan pengambilan keputusan investasi tidak saja akan
berdampak pada anggaran tahun berjalan, namun juga membebani anggaran – anggaran
tahun berikutnya.
Investasi public memiliki kaitan yang erat dengan penganggaran modal/investasi.
Penganggaran modal atau investasi merupakan proses untuk menganalisis proyek –
proyek dan memutuskan apakah proyek tersebut dapat diakomodasi oleh anggaran
modal/investasi. Untuk memberikan mekanisme dalam mengatur proyek investasi publik
secara lebih efisien dan efektif. Maka perlu dilakukan analisis investasi secara mendalam.
Analisis investasi berhubungan erat dengan pengangaran fungsional, alokasi sumber
daya, dan praktik manajemen keuangan di sector public. Selain itu, program investasi
public merupakan bentuk dari dual budgeting, yaitu pemisahan anggaran modal/investasi
dari anggaran rutin.
Di kebanyakan Negara berkembang, anggaran pembangunan dan anggaran rutin
di pisahkan. Focus perhatian ditujukan untuk mengintegrasikan kebijakan dengan
pengeluaran manajemen. Dalam praktiknya terdapat pemisahan yang sulit diselesaikan,
diantaranya adalah :
a. Memastikan bahwa program investasi public yang diajukan merupakan program yang
komprehensif.
2
b. Memperkaya pengeluaran yang dibutuhkan di masa yang akan datang.
c. Mengevaluasi relevansi proyek –proyek yang ada.
d. Mengembangkan analisis dan perencanaan untuk pengeluaran investasi dan
pengeluaran rutin.
B. Penentuan kebutuhan investasi publik
Penentuan kebutuhan investasi public berkaitan dengan jumlah anggaran yang
akan ditetapkan bagi masing – masing unit organisasi. Analisa yang mendalam sebelum
dilakukan investasi sangat penting dilakukan kerena investasi public berkaitan erat
dengan masalah transparansi dan kewajaran anggaran. Penentuan kebutuhan investasi
public terkait dengan dua kegiatan, yaitu peningkatan kualitas investasi dan peningkatan
kuantitas investasi.
Ada beberapa cara dalam menggolongkan usul – usul investasi. Salah satu
penggolonganya adalah.
1. investasi penggantian
2. Investasi penambahan kapasitas
3. Inverstasi baru
C. Aspek Kelayakan Investasi
Dalam perencanaan dan analisis investasi harus dipertimbangkan beberapa aspek
yang secara bersama – sama menunjukan keuntungan atau manfaat yang diperolah akibat
adanya investasi tertentu. Seluruh aspek harus dipertimbangkan dan dievaluasi dalam
setiap tahap perencanaan anggaran dan siklus pelaksanaan, kerena aspek – aspek tersebut
satu sama lain saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
a. Aspek teknis
Aspek teknis merupakan bagian penting dari analisis investasi yang
harus dipertimbangkan. Jika suatu usulan investasi sudah tidak layak dilihat
dari aspek teknisnya, maka usulan tersebut menduduki prioritas pertama untuk
ditolak.
3
b. Aspek sosial dan budaya
Untuk melaksanakan suatu proyek maka perlu mempertimbangkan
imlikasi sosialyang lebih luas dari investasi yang diusulkan. Aspek sosial
budaya ini menyangkut pertimbangakan pendistribusian pelayanan secara adil
dan merata, sehingga mampu memberikan manfaat yang besar bagi
masyarakat. Aspek sosial budaya mencakup juga aspek legal dan lingkungan.
Suatu proyek investasi yang akan dilakukan harus m,empertimbangkan aspek
legalitas dan dampak lingkungan yang merugikan.
c. Aspek Ekonomi Dan Financial
Pertimbangan aspek ekonomi meliputi kegiatan menganalisis apakah
suatu proyek yang diusulkan memberikan konstribusi nyata terhadap
pembangunan perekonomian secarta keseluruhan dan apakah kontribusinya
cukup besar dalam menentukan penganggaran sumber – sumber daya yang
digunakan.
d. Aspek Distribusi
Keputrusan investasi merupakan keputusan yang perlu dikaitkan
dengan masalah distribusi pelayanan public secara adil dan merata. Untuk itu
perlu diketahui siapa yang akan menerima manfaat atau keuntungan yang
dihasilkan dari proyek investasi, dari mana mendapatkan modal, apakah dari
public revenue atau oleh individu, apakah terdapat pajak penghasilan atau
tidak, apakah proyek dijalankan oleh public agencies atau oleh individu.
D. Factor – Factor Yang Mempengaruhi Investasi Publik
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam analisis investasi public adalah;
1. Tingkat diskonto
2. Tingkat inflasi
3. Resiko dan ketidakpastian
4. Capital retiatoning
4
Tingkat Diskonto
Tingkat diskonto merefleksikan tingkat keuntungan (rule of return) yang
diperoleh dari suatu proyek dengan tingkat resiko tertentu. Jika suatu proyek tidak
memberikan keuntungan yang disyaratkan ( required rate of return), maka proyek
tersebut harus ditolak.
Pada sector swasta terdapat dua sumber pendanaan, yaitu biaya modal (equity
finance) dan pembiayaan utang (debt finance). Keuntungan yang diperoleh para
kreditor sebagai pemberi utang, berupa pembayaran bunga utang, sedangkan investor
memperoleh keuntungan berupa deviden dan gain atas saham yang dimilikinya.
Berdasarkan asumsi bahwa seluruh biaya dan manfaat suatu proyek telah
dinilai cukup, maka masalah berikutnya adalah mempertimbangkan berfokus pada
tingkat diskonto (discount rate) yang cocok yang akan digunakan. Antara biaya dan
manfaat terjadi pada waktu yang berbeda, sehingga nilai tersebut perlu
didiscountokan untuk beberapa periode waktu sebelum berbagai alternative investasi
diperbandingkan untuk menentukan investasi mana yang akan dilakukan.
Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah dengan menyatakan
social discount rate sebagai suatu tingkat yang merefleksikan preferensi masyarakat
terhadap manfaat saat ini atas manfaat yang akan diterima di masa yang akan datang,
atau disebut social time preference rate (STPR). Masalah yang muncul adalah bahwa
alasan memilih manfaat sekarang (current benefit) mungkin dipengaruhi oleh
penilaian individu yang menilai terlalu rendah(underestimate) manfaat yang akan
diperoleh di masa depan. Asumsi dalam pendekatan ini adalah generasi mendatang
lebih sejahtera daripada generasi sekarang. Oleh kerena itu dilakukan pengurangan
terhadap kebutuhan benefits yang tersedia.
Kemungkinan lebih lajut adalah mencoba untuk menjelaskan social
opportunity cost rate (SOCR). Pengunaan analisis berdasarkan SOCR adalah bahwa
5
sumber daya yang digunakan untuk melakukan investasi di sector public terbatas dan
sumber daya itu tidak tersedia untuk digunakan di tempat lain. Di sini di asumsikan
bahwa investasi di sector swasta (private sector) tidak akan dilakukan, sehingga
tingkat kembalian investasi yang dapat dihasilkan di sector swasta merefleksikan
opportunity cost investasi sector public. Kesulitan yang muncul adalah dalam
menentukan rate of return di sector swasta. Rate of return di sector swasta
merefleksikan resiko keuangan dan resiko bisnis perusahaan swasta. Social discount
rate didasarkan pada rate of returns pada hutang pemerintah. Satu pemecahan untuk
membatasi social discount rate adalah dengan menggunakan proses pendiskontoan,
artinya biaya dan manfaat diharapkan berubah pada tingkat kembalian investasi yang
sama sebagai perubahan dalam kebutuhan tingkat harga – harga umum (general price
level). Hal ini merupakan pendekatan yang diadopsi pemerintah yang menyarankan
bahwa discount rate yang digunakan pada investasi sector public harus dinilai dengan
social discount rate.
Inflasi
Penilaian investasi harus memperhitungkan tingkat inflasi. Semakin tinggi tingkat
inflasi, semakin rendah nilai rill keuntungan di masa depan yang diharapkan (expected
future returns) sehingga semakin tinggi tingkat keuntungan yang disyaratkan. Inflasi
yang tinggi menyebabkan requiret rate of returns semakin tinggi.
Resiko Dan Ketidak Pastian
Requiret rate of returns akan semakin tinggi jika resiko investasi naik.
Ketidakpastian ekonomi dan hukum, kekacauan sospol, tidak adanya jaminan keamanan,
dan kebijakan yang tidak konsisten dapat meningkatkan resiko investasi. Factor – factor
tersebut menyumbang resiko investasi suatu Negara (country risk) yang jika sudah sangat
parah dapat mengarah pada kategori default country. Terjaminya keamanan berinvestasi,
penegakan hokum dan demokrasi, terjaminya property right dan contract right dapat
menurunkan resiko investasi.
6
Capital Rationing
Capital rationing adalah keadaan ketika organisasi menghadapi masalah
ketersediaan dana untuk melakukan pengeluaran investasi. Dalam keadaan seperti ini
terdapat beberapa alternative invesrtasi dapat dilakukan akan tetapi tidak tersedia cukup
dana untuk membiayai investasi – investasi yang diajukan. Kerena itu harus dilakukan
perangkingan investasi. Perangkingan investasi dapat dilakukan dengan mengunakan
rasio manfaat/biaya atau dapat juga menggunakan model pemograman linear.
Pada organisasi sektor publik, selain memperhatikan factor – factor di atas
penilaian investasi public juga harus memperhatikan hal – hal berikut:
1. tingkat utang pemerintah
2. tingkat kesempatan sosial yang dikorbangkan(sosial opportunity cost rate)
3. social preference rate
E. Teknik Dasar Penilaian Investasi Publik
Pada dasarnya, prinsip penilaian investasi sangat sederhana. Terdapat empat
langkah utama untuk mengevaluasi suatu proyek investasi, yaitu:
1. Identifikasi Kebutuhan Investasi Yang Mungkin Dilakukan
Organisasi sector public sering kali dihadapkan pada banyak alternatif
investasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Oleh kerena itu perlu
diidentifikasi alternative – alternative yang memungkinkan untuk dianalisis lebih
lanjut. Keterkaitan suatu proyek dan proyuek lain perlu dipertimbangkan untuk
mengetahui sejauh mana penerimaan atau penolakan suatu investasi dapat
mempengaruhi investasi lain.
2. Menentukan semua manfaat dan biaya dari proyek yang akan dilaksanakan
(cost/benefit relationship)
Perhitungan manfaat dan biaya harus pula memasukkan analisis manfaat
dan biaya sosial (social cost/benefit) yang ditimbulkan dari investasi public yang
7
akan dilakukan. Pada organisasi sector public biaya manfaat seringkali tidak dapat
secara langsung diukur dengan satuan uang, sehingga teknik – teknik analisis
biaya manfaat sangat cocok untuk, diterapkan.
3. Menghitung manfaat dan biaya dalam rupiah.
Langkah kedua adalah menghitung manfaat dan biaya investasi dalam
satuan rupiah. Terkadang terdapat kesulitan dalam langkah kedua ini. Kesulitan
yang dihadapi adalah apabila biaya manfaat proyek tidak dapat diukur dengan
bentuk rupiah, misalnya manfaat dan biaya sosial. Dalam kondisi tersebut , yang
dapat dilakukan adalah menghitung nilai manfaat dari proyek secara tidak
langsung, yaitu dengan menggunakan analisis efektifitas biaya (cost –
efektiveness analisis)
4. Memilih proyek yang memiliki manfaat terbesar dan efektifitas biaya yang
tinggi.
Rasio biaya dan manfaat atau efektifitas biaya merupakan titik awal
penentuan penerimaan proyek, ada banyak ketidakpastian yang dapat
mempengaruhi perhitungan. Tidak semua biaya dan manfaat sosial dapat
dimaksudkan dalam perhitungan, bahkan beberapa diantaranya tidak dapat
dipakai dalam pengukuran yang obyektif dalam bentuk moneter. Analisis moneter
mungkin mengidentifikasikan bahwa proyek akan memberikann nilai uang
terbaik, tetapi factor – factor politik, respon pemerintah, serta tekanan – tekanan
sosial menyebabkan pertimbangan biaya manfaat diperlukan atas proyek tersebut.
Terdapat beberapa teknik untuk melakukan penilaian investasi. Teknik untuk
mengevaluasi investasi dibedakan menjadi dua metode, yaitu: (1) metode penilaian
investasi tradisional dan, (2) metode aliran kas yang didiskontokan(discount cash
flow/DCF).
8
(1) Metode Penilaian Investasi Tradisional
Metode tradisional yang sering digunakan adalah tingkat pengembalian modal
yang diinvestasikan (accounting rate of return on capital employed-ROCE) dan payback
period(PP).. ROCHE secara sederhana dirumuskan:
LABA AKUNTANSI
JUMLAH MODAL YANG DIINVESTASIKAN
Informasi mengenai laba akuntansi diperoleh dari laporan rugi/laba organisasi,
sedangkan informasi modal dapat diketahui dari neraca.
(2) Metode Aliran Kas Yang Didiskontokan(discount cash flow/DCF).
Metode penilaian investasi dengan menggunakan discounted cash flow misalnya
adalah net present value (NPV) dan internal rate of return (IRR).NPV dihitung dengan
cara mendiskontokan aliran kas di masa datang (future cash flow) dengan factor
discounto tertentu yang merefleksikan biaya kesempatan modal (opportunity cost of
capital). NPV diperoleh dengan cara mengurangkan pengeluaran investasi awal dengan
aliran kas di masa depan yang di present value kan. Proyek yang memberikan nilai NPV-
nya positive adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima dan sebaliknya.
IRR mendiskontokan future cash flow pada tingkat NPV yang bernilai nol. Atau
dengan kata lain adalah ukuran yang menyetarakan aliran kas bersih di masa yang akan
datang(future net cash flow) dengan pengeluaran investasi awal. IRR dintyatakn dalam
presentase, proyek yang memiliki nilai yang besar adalah proyek yang potensial untuk
diterima.
9
Net Present Benefits (NPB)
Net Present Benefits (Manfaat Bersih Sekarang) merupakan nilai bersih suatu proyek sete
dikurangi seluruh biaya pada satu tahun tertentu dari keuntungan atau manfaat yang diterima
pada tahun yang bersangkutan dan didiskontokan dengan tingkat bunga yang berlaku.
Analisis Payback Period
Metode payback period digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian investasi.
Payback period dirumuskan sebagai berikut:
Payback period merupakan teknik analisis investasi yang relatif mudah dan sederhana. Se-hingga
banyak digunakan. Namun demikian, Payback period mengandung kelemahan, yaitu:
1. Metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau proceeds yang diperoleh
setelah payback period tercapai.
2. Metode payback period mengabaikan nilai waktu uang.
3. Metode payback period tidak dapat digunakan untuk pengambilan keputusan investasi yang
bersifat mutually exclusive.
Analisis Biaya-Manfaat (Cost Benefit Analysis)
Metode cost benefit analysis (CBA) atau benefit cost ratio merupakan cara mengevaluasi
suatu proyek dengan membandingkan nilai sekarang (present value) dari seluruh manfaat
keuntungan yang diperoleh dengan nilai sekarang dari seluruh biaya proyek tersebut.
10
Kelemahan metode B-C ratio adalah tidak adanya pedoman yang jelas mengenai hal-hal
yang masuk sebagai perhitungan biaya dan manfaat. Di satu sisi dapat dimasukkan sebagai
biaya, namun di sisi lain dapat masuk sebagai manfaat, sehingga kemungkinan terjadi manipulasi
besar. Secara umum, kelemahan ini disebabkan karena adanya kesulitan dalam penghitungan
manfaat dan biaya. Biaya dianggap sebagai manfaat negatif. Dengan demikian B-C ratio dapat
berpeluang memberikan hasil yang keliru dalam menentukan proyek.
Analisis Efektivitas Biaya (Cost-Effectiveness Analysis)
Analisis efektivitas biaya dilakukan karena terdapat kesulitan dalam menghitung biaya
dan manfaat sosial secara kuantitatif. Analisis cost-effectiveness meliputi penilaian terhadap
biaya dan manfaat yang dapat dikuantifikasi, baik di masa sekarang maupun di masa yang akan
dating atas suatu proyek dengan pengaruh atau dampak yang tidak dapat dikuantifika-sikan,
namun tidak dinilai.
Langkah-langkah dalam melakukan analisis efektivitas biaya adalah sebagai berikut:
1. Menentukan jumlah dan waktu atas semua biaya modal. Hal tersebut meliputi pula
penentuan biaya bangunan, peralatan, dan tanah. Hal ini penting karena sumber daya
yang diperlukan oleh sebuah proyek harus dinilai pada opportunity cost penuhnya.
2. Membuat estimasi biaya yang akan terjadi (running cost) selama umur yang diharapkan
dari suatu proyek.
3. Membuat estimasi output terukur selama umur yang diharapkan dari suatu proyek.
4. Membuat estimasi pengaruh biaya dan pendapatan atas aktivitas yang dilakukan.
Mendiskontokan biaya dan manfaat yang dapat diukur untuk memungkinkan melakukan
perbandingan. Menjelaskan secara realistis mengenai kemungkinan adanya biaya-biaya dan
manfaat yang tidak dapat dikuantifikasi yang akan muncul dari proyek yang akan dijalankan.
Dalam praktiknya, terdapat beberapa kesulitan dalam melakukan analisis efektivitas-biaya.
Kesulitan tersebut terjadi pada waktu membuat estimasi atau perkiraan mengenai waktu dan
besarnya jumlah biaya dan manfaat di masa datang.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Sistem pengendalian manajemen sektor publik
Sistem pengendalian manajemen sektor publikSistem pengendalian manajemen sektor publik
Sistem pengendalian manajemen sektor publik
Octa Libriyanti
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Eka Wahyuliana
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Herna Ferari
 
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor PublikPertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Ismail M
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Syafdinal Ncap
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
resa_putra
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
Indah Dwi Lestari
 
Pengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanPengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaan
Dina Nurmariyani
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Herna Ferari
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Adi Jauhari
 

Mais procurados (20)

Sistem pengendalian manajemen sektor publik
Sistem pengendalian manajemen sektor publikSistem pengendalian manajemen sektor publik
Sistem pengendalian manajemen sektor publik
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
 
Pelaporan Keuangan Publik
Pelaporan Keuangan PublikPelaporan Keuangan Publik
Pelaporan Keuangan Publik
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
Analisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasiAnalisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasi
 
Anggaran publik
Anggaran publikAnggaran publik
Anggaran publik
 
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor PublikPertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
 
Ppt kelompok 3 analisis investasi sektor publik
Ppt kelompok 3 analisis investasi sektor publikPpt kelompok 3 analisis investasi sektor publik
Ppt kelompok 3 analisis investasi sektor publik
 
TEORI AKUNTANSI KEWAJIBAN
TEORI AKUNTANSI KEWAJIBANTEORI AKUNTANSI KEWAJIBAN
TEORI AKUNTANSI KEWAJIBAN
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
 
Kewajiban dan ekuitas
Kewajiban dan ekuitasKewajiban dan ekuitas
Kewajiban dan ekuitas
 
Perencanaan sektor publik
Perencanaan sektor publikPerencanaan sektor publik
Perencanaan sektor publik
 
Pengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanPengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaan
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori Akuntansi
 

Destaque

Privatization and Public Private Partnerships By E.S Savas
Privatization and Public Private Partnerships By E.S SavasPrivatization and Public Private Partnerships By E.S Savas
Privatization and Public Private Partnerships By E.S Savas
Sony Sonjaya
 
Estimasi biaya dan analisis biaya, volume laba
Estimasi biaya dan analisis biaya, volume labaEstimasi biaya dan analisis biaya, volume laba
Estimasi biaya dan analisis biaya, volume laba
Iffa Tabahati
 
Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines
Manajemen Strategi ; Kasus Southwest AirlinesManajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines
Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines
Aninda Stefiani
 

Destaque (20)

Pengukuran kinerja sektor publik
Pengukuran kinerja sektor publikPengukuran kinerja sektor publik
Pengukuran kinerja sektor publik
 
Estimasi biaya dan pembiayaan
Estimasi biaya dan pembiayaanEstimasi biaya dan pembiayaan
Estimasi biaya dan pembiayaan
 
Privatization and Public Private Partnerships By E.S Savas
Privatization and Public Private Partnerships By E.S SavasPrivatization and Public Private Partnerships By E.S Savas
Privatization and Public Private Partnerships By E.S Savas
 
Estimasi biaya dan analisis biaya, volume laba
Estimasi biaya dan analisis biaya, volume labaEstimasi biaya dan analisis biaya, volume laba
Estimasi biaya dan analisis biaya, volume laba
 
Isi asp
Isi aspIsi asp
Isi asp
 
Value for money audit
Value for money auditValue for money audit
Value for money audit
 
09. audit kinerja_ciptakarya
09. audit kinerja_ciptakarya09. audit kinerja_ciptakarya
09. audit kinerja_ciptakarya
 
rmk TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
rmk TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIKrmk TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
rmk TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
 
Kinerja sektor publik
Kinerja sektor publikKinerja sektor publik
Kinerja sektor publik
 
Penilaian kinerja
Penilaian kinerjaPenilaian kinerja
Penilaian kinerja
 
Tinjauan atas formula Perhitungan Dana Alokasi Umum (DAU) ppt
Tinjauan atas formula Perhitungan Dana Alokasi Umum (DAU) pptTinjauan atas formula Perhitungan Dana Alokasi Umum (DAU) ppt
Tinjauan atas formula Perhitungan Dana Alokasi Umum (DAU) ppt
 
Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian ManajemenSistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian Manajemen
 
Analisis Kriteria Investasi (Analisis Proyek BAB 3)
Analisis Kriteria Investasi (Analisis Proyek BAB 3)Analisis Kriteria Investasi (Analisis Proyek BAB 3)
Analisis Kriteria Investasi (Analisis Proyek BAB 3)
 
Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines
Manajemen Strategi ; Kasus Southwest AirlinesManajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines
Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines
 
Panduan akses-jurnal-internasional-terindex-scopus-thomson
Panduan akses-jurnal-internasional-terindex-scopus-thomsonPanduan akses-jurnal-internasional-terindex-scopus-thomson
Panduan akses-jurnal-internasional-terindex-scopus-thomson
 
Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik
Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor PublikMakalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik
Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik
 
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMENSISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
 
Pertemuan 1 gambaran akuntansi sektor publik
Pertemuan 1   gambaran akuntansi sektor publikPertemuan 1   gambaran akuntansi sektor publik
Pertemuan 1 gambaran akuntansi sektor publik
 
STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)
STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)
STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)
 
Materi Kebijakan publik
Materi Kebijakan publikMateri Kebijakan publik
Materi Kebijakan publik
 

Semelhante a Analisis investasi publik

KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
PritaRatuliu
 
Brief Note-20-2016-cost effective CSR
Brief Note-20-2016-cost effective CSRBrief Note-20-2016-cost effective CSR
Brief Note-20-2016-cost effective CSR
primahendra
 

Semelhante a Analisis investasi publik (20)

2903436 modul-9-benefit cost-ratio-analysis
2903436 modul-9-benefit cost-ratio-analysis2903436 modul-9-benefit cost-ratio-analysis
2903436 modul-9-benefit cost-ratio-analysis
 
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 1
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 1Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 1
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 1
 
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan BisnisBMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
 
TEORI PENGANGGARAN PUBLIK.doc
TEORI PENGANGGARAN PUBLIK.docTEORI PENGANGGARAN PUBLIK.doc
TEORI PENGANGGARAN PUBLIK.doc
 
Analisis proyek
Analisis proyekAnalisis proyek
Analisis proyek
 
kasus hambalang
kasus hambalangkasus hambalang
kasus hambalang
 
Dasar pertimbangan keputusan_dalam_proyek
Dasar pertimbangan keputusan_dalam_proyekDasar pertimbangan keputusan_dalam_proyek
Dasar pertimbangan keputusan_dalam_proyek
 
BISNIS INTERNASIONAL
BISNIS INTERNASIONALBISNIS INTERNASIONAL
BISNIS INTERNASIONAL
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 
M&E PHLN antara Teori Kebijakan dan Praktik
M&E PHLN antara Teori Kebijakan dan PraktikM&E PHLN antara Teori Kebijakan dan Praktik
M&E PHLN antara Teori Kebijakan dan Praktik
 
Brief Note-20-2016-cost effective CSR
Brief Note-20-2016-cost effective CSRBrief Note-20-2016-cost effective CSR
Brief Note-20-2016-cost effective CSR
 
Makalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uasMakalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uas
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
 
SAP I Pendahuluan WA.pptx
SAP I Pendahuluan WA.pptxSAP I Pendahuluan WA.pptx
SAP I Pendahuluan WA.pptx
 
Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1
 
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 3
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 3Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 3
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 3
 
Resum bab 1 2
Resum bab  1 2Resum bab  1 2
Resum bab 1 2
 

Analisis investasi publik

  • 1. 1 ANALISIS INVESTASI PUBLIK A. Program Investasi Publik Dalam melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat, pemerintah dihadapkan pada masalah pengambilan keputusan investasi publik. Keputusan invetasi public diperlukan untuk untuk mendukung pelaksanaan program, kegiatan, dan fungsi yang menjadi prioritas kebijakan. Pengeluaran untuk investasi public harus mendapat perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran rutin, kerena pengeluaran investasi/modal memiliki efek jangka panjang, sedangkan pengeluaran rutin lebih berdampak jangka pendek. Kesalahan dalam melakukan pengambilan keputusan investasi tidak saja akan berdampak pada anggaran tahun berjalan, namun juga membebani anggaran – anggaran tahun berikutnya. Investasi public memiliki kaitan yang erat dengan penganggaran modal/investasi. Penganggaran modal atau investasi merupakan proses untuk menganalisis proyek – proyek dan memutuskan apakah proyek tersebut dapat diakomodasi oleh anggaran modal/investasi. Untuk memberikan mekanisme dalam mengatur proyek investasi publik secara lebih efisien dan efektif. Maka perlu dilakukan analisis investasi secara mendalam. Analisis investasi berhubungan erat dengan pengangaran fungsional, alokasi sumber daya, dan praktik manajemen keuangan di sector public. Selain itu, program investasi public merupakan bentuk dari dual budgeting, yaitu pemisahan anggaran modal/investasi dari anggaran rutin. Di kebanyakan Negara berkembang, anggaran pembangunan dan anggaran rutin di pisahkan. Focus perhatian ditujukan untuk mengintegrasikan kebijakan dengan pengeluaran manajemen. Dalam praktiknya terdapat pemisahan yang sulit diselesaikan, diantaranya adalah : a. Memastikan bahwa program investasi public yang diajukan merupakan program yang komprehensif.
  • 2. 2 b. Memperkaya pengeluaran yang dibutuhkan di masa yang akan datang. c. Mengevaluasi relevansi proyek –proyek yang ada. d. Mengembangkan analisis dan perencanaan untuk pengeluaran investasi dan pengeluaran rutin. B. Penentuan kebutuhan investasi publik Penentuan kebutuhan investasi public berkaitan dengan jumlah anggaran yang akan ditetapkan bagi masing – masing unit organisasi. Analisa yang mendalam sebelum dilakukan investasi sangat penting dilakukan kerena investasi public berkaitan erat dengan masalah transparansi dan kewajaran anggaran. Penentuan kebutuhan investasi public terkait dengan dua kegiatan, yaitu peningkatan kualitas investasi dan peningkatan kuantitas investasi. Ada beberapa cara dalam menggolongkan usul – usul investasi. Salah satu penggolonganya adalah. 1. investasi penggantian 2. Investasi penambahan kapasitas 3. Inverstasi baru C. Aspek Kelayakan Investasi Dalam perencanaan dan analisis investasi harus dipertimbangkan beberapa aspek yang secara bersama – sama menunjukan keuntungan atau manfaat yang diperolah akibat adanya investasi tertentu. Seluruh aspek harus dipertimbangkan dan dievaluasi dalam setiap tahap perencanaan anggaran dan siklus pelaksanaan, kerena aspek – aspek tersebut satu sama lain saling berhubungan dan saling mempengaruhi. a. Aspek teknis Aspek teknis merupakan bagian penting dari analisis investasi yang harus dipertimbangkan. Jika suatu usulan investasi sudah tidak layak dilihat dari aspek teknisnya, maka usulan tersebut menduduki prioritas pertama untuk ditolak.
  • 3. 3 b. Aspek sosial dan budaya Untuk melaksanakan suatu proyek maka perlu mempertimbangkan imlikasi sosialyang lebih luas dari investasi yang diusulkan. Aspek sosial budaya ini menyangkut pertimbangakan pendistribusian pelayanan secara adil dan merata, sehingga mampu memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Aspek sosial budaya mencakup juga aspek legal dan lingkungan. Suatu proyek investasi yang akan dilakukan harus m,empertimbangkan aspek legalitas dan dampak lingkungan yang merugikan. c. Aspek Ekonomi Dan Financial Pertimbangan aspek ekonomi meliputi kegiatan menganalisis apakah suatu proyek yang diusulkan memberikan konstribusi nyata terhadap pembangunan perekonomian secarta keseluruhan dan apakah kontribusinya cukup besar dalam menentukan penganggaran sumber – sumber daya yang digunakan. d. Aspek Distribusi Keputrusan investasi merupakan keputusan yang perlu dikaitkan dengan masalah distribusi pelayanan public secara adil dan merata. Untuk itu perlu diketahui siapa yang akan menerima manfaat atau keuntungan yang dihasilkan dari proyek investasi, dari mana mendapatkan modal, apakah dari public revenue atau oleh individu, apakah terdapat pajak penghasilan atau tidak, apakah proyek dijalankan oleh public agencies atau oleh individu. D. Factor – Factor Yang Mempengaruhi Investasi Publik Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam analisis investasi public adalah; 1. Tingkat diskonto 2. Tingkat inflasi 3. Resiko dan ketidakpastian 4. Capital retiatoning
  • 4. 4 Tingkat Diskonto Tingkat diskonto merefleksikan tingkat keuntungan (rule of return) yang diperoleh dari suatu proyek dengan tingkat resiko tertentu. Jika suatu proyek tidak memberikan keuntungan yang disyaratkan ( required rate of return), maka proyek tersebut harus ditolak. Pada sector swasta terdapat dua sumber pendanaan, yaitu biaya modal (equity finance) dan pembiayaan utang (debt finance). Keuntungan yang diperoleh para kreditor sebagai pemberi utang, berupa pembayaran bunga utang, sedangkan investor memperoleh keuntungan berupa deviden dan gain atas saham yang dimilikinya. Berdasarkan asumsi bahwa seluruh biaya dan manfaat suatu proyek telah dinilai cukup, maka masalah berikutnya adalah mempertimbangkan berfokus pada tingkat diskonto (discount rate) yang cocok yang akan digunakan. Antara biaya dan manfaat terjadi pada waktu yang berbeda, sehingga nilai tersebut perlu didiscountokan untuk beberapa periode waktu sebelum berbagai alternative investasi diperbandingkan untuk menentukan investasi mana yang akan dilakukan. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah dengan menyatakan social discount rate sebagai suatu tingkat yang merefleksikan preferensi masyarakat terhadap manfaat saat ini atas manfaat yang akan diterima di masa yang akan datang, atau disebut social time preference rate (STPR). Masalah yang muncul adalah bahwa alasan memilih manfaat sekarang (current benefit) mungkin dipengaruhi oleh penilaian individu yang menilai terlalu rendah(underestimate) manfaat yang akan diperoleh di masa depan. Asumsi dalam pendekatan ini adalah generasi mendatang lebih sejahtera daripada generasi sekarang. Oleh kerena itu dilakukan pengurangan terhadap kebutuhan benefits yang tersedia. Kemungkinan lebih lajut adalah mencoba untuk menjelaskan social opportunity cost rate (SOCR). Pengunaan analisis berdasarkan SOCR adalah bahwa
  • 5. 5 sumber daya yang digunakan untuk melakukan investasi di sector public terbatas dan sumber daya itu tidak tersedia untuk digunakan di tempat lain. Di sini di asumsikan bahwa investasi di sector swasta (private sector) tidak akan dilakukan, sehingga tingkat kembalian investasi yang dapat dihasilkan di sector swasta merefleksikan opportunity cost investasi sector public. Kesulitan yang muncul adalah dalam menentukan rate of return di sector swasta. Rate of return di sector swasta merefleksikan resiko keuangan dan resiko bisnis perusahaan swasta. Social discount rate didasarkan pada rate of returns pada hutang pemerintah. Satu pemecahan untuk membatasi social discount rate adalah dengan menggunakan proses pendiskontoan, artinya biaya dan manfaat diharapkan berubah pada tingkat kembalian investasi yang sama sebagai perubahan dalam kebutuhan tingkat harga – harga umum (general price level). Hal ini merupakan pendekatan yang diadopsi pemerintah yang menyarankan bahwa discount rate yang digunakan pada investasi sector public harus dinilai dengan social discount rate. Inflasi Penilaian investasi harus memperhitungkan tingkat inflasi. Semakin tinggi tingkat inflasi, semakin rendah nilai rill keuntungan di masa depan yang diharapkan (expected future returns) sehingga semakin tinggi tingkat keuntungan yang disyaratkan. Inflasi yang tinggi menyebabkan requiret rate of returns semakin tinggi. Resiko Dan Ketidak Pastian Requiret rate of returns akan semakin tinggi jika resiko investasi naik. Ketidakpastian ekonomi dan hukum, kekacauan sospol, tidak adanya jaminan keamanan, dan kebijakan yang tidak konsisten dapat meningkatkan resiko investasi. Factor – factor tersebut menyumbang resiko investasi suatu Negara (country risk) yang jika sudah sangat parah dapat mengarah pada kategori default country. Terjaminya keamanan berinvestasi, penegakan hokum dan demokrasi, terjaminya property right dan contract right dapat menurunkan resiko investasi.
  • 6. 6 Capital Rationing Capital rationing adalah keadaan ketika organisasi menghadapi masalah ketersediaan dana untuk melakukan pengeluaran investasi. Dalam keadaan seperti ini terdapat beberapa alternative invesrtasi dapat dilakukan akan tetapi tidak tersedia cukup dana untuk membiayai investasi – investasi yang diajukan. Kerena itu harus dilakukan perangkingan investasi. Perangkingan investasi dapat dilakukan dengan mengunakan rasio manfaat/biaya atau dapat juga menggunakan model pemograman linear. Pada organisasi sektor publik, selain memperhatikan factor – factor di atas penilaian investasi public juga harus memperhatikan hal – hal berikut: 1. tingkat utang pemerintah 2. tingkat kesempatan sosial yang dikorbangkan(sosial opportunity cost rate) 3. social preference rate E. Teknik Dasar Penilaian Investasi Publik Pada dasarnya, prinsip penilaian investasi sangat sederhana. Terdapat empat langkah utama untuk mengevaluasi suatu proyek investasi, yaitu: 1. Identifikasi Kebutuhan Investasi Yang Mungkin Dilakukan Organisasi sector public sering kali dihadapkan pada banyak alternatif investasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Oleh kerena itu perlu diidentifikasi alternative – alternative yang memungkinkan untuk dianalisis lebih lanjut. Keterkaitan suatu proyek dan proyuek lain perlu dipertimbangkan untuk mengetahui sejauh mana penerimaan atau penolakan suatu investasi dapat mempengaruhi investasi lain. 2. Menentukan semua manfaat dan biaya dari proyek yang akan dilaksanakan (cost/benefit relationship) Perhitungan manfaat dan biaya harus pula memasukkan analisis manfaat dan biaya sosial (social cost/benefit) yang ditimbulkan dari investasi public yang
  • 7. 7 akan dilakukan. Pada organisasi sector public biaya manfaat seringkali tidak dapat secara langsung diukur dengan satuan uang, sehingga teknik – teknik analisis biaya manfaat sangat cocok untuk, diterapkan. 3. Menghitung manfaat dan biaya dalam rupiah. Langkah kedua adalah menghitung manfaat dan biaya investasi dalam satuan rupiah. Terkadang terdapat kesulitan dalam langkah kedua ini. Kesulitan yang dihadapi adalah apabila biaya manfaat proyek tidak dapat diukur dengan bentuk rupiah, misalnya manfaat dan biaya sosial. Dalam kondisi tersebut , yang dapat dilakukan adalah menghitung nilai manfaat dari proyek secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan analisis efektifitas biaya (cost – efektiveness analisis) 4. Memilih proyek yang memiliki manfaat terbesar dan efektifitas biaya yang tinggi. Rasio biaya dan manfaat atau efektifitas biaya merupakan titik awal penentuan penerimaan proyek, ada banyak ketidakpastian yang dapat mempengaruhi perhitungan. Tidak semua biaya dan manfaat sosial dapat dimaksudkan dalam perhitungan, bahkan beberapa diantaranya tidak dapat dipakai dalam pengukuran yang obyektif dalam bentuk moneter. Analisis moneter mungkin mengidentifikasikan bahwa proyek akan memberikann nilai uang terbaik, tetapi factor – factor politik, respon pemerintah, serta tekanan – tekanan sosial menyebabkan pertimbangan biaya manfaat diperlukan atas proyek tersebut. Terdapat beberapa teknik untuk melakukan penilaian investasi. Teknik untuk mengevaluasi investasi dibedakan menjadi dua metode, yaitu: (1) metode penilaian investasi tradisional dan, (2) metode aliran kas yang didiskontokan(discount cash flow/DCF).
  • 8. 8 (1) Metode Penilaian Investasi Tradisional Metode tradisional yang sering digunakan adalah tingkat pengembalian modal yang diinvestasikan (accounting rate of return on capital employed-ROCE) dan payback period(PP).. ROCHE secara sederhana dirumuskan: LABA AKUNTANSI JUMLAH MODAL YANG DIINVESTASIKAN Informasi mengenai laba akuntansi diperoleh dari laporan rugi/laba organisasi, sedangkan informasi modal dapat diketahui dari neraca. (2) Metode Aliran Kas Yang Didiskontokan(discount cash flow/DCF). Metode penilaian investasi dengan menggunakan discounted cash flow misalnya adalah net present value (NPV) dan internal rate of return (IRR).NPV dihitung dengan cara mendiskontokan aliran kas di masa datang (future cash flow) dengan factor discounto tertentu yang merefleksikan biaya kesempatan modal (opportunity cost of capital). NPV diperoleh dengan cara mengurangkan pengeluaran investasi awal dengan aliran kas di masa depan yang di present value kan. Proyek yang memberikan nilai NPV- nya positive adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima dan sebaliknya. IRR mendiskontokan future cash flow pada tingkat NPV yang bernilai nol. Atau dengan kata lain adalah ukuran yang menyetarakan aliran kas bersih di masa yang akan datang(future net cash flow) dengan pengeluaran investasi awal. IRR dintyatakn dalam presentase, proyek yang memiliki nilai yang besar adalah proyek yang potensial untuk diterima.
  • 9. 9 Net Present Benefits (NPB) Net Present Benefits (Manfaat Bersih Sekarang) merupakan nilai bersih suatu proyek sete dikurangi seluruh biaya pada satu tahun tertentu dari keuntungan atau manfaat yang diterima pada tahun yang bersangkutan dan didiskontokan dengan tingkat bunga yang berlaku. Analisis Payback Period Metode payback period digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian investasi. Payback period dirumuskan sebagai berikut: Payback period merupakan teknik analisis investasi yang relatif mudah dan sederhana. Se-hingga banyak digunakan. Namun demikian, Payback period mengandung kelemahan, yaitu: 1. Metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau proceeds yang diperoleh setelah payback period tercapai. 2. Metode payback period mengabaikan nilai waktu uang. 3. Metode payback period tidak dapat digunakan untuk pengambilan keputusan investasi yang bersifat mutually exclusive. Analisis Biaya-Manfaat (Cost Benefit Analysis) Metode cost benefit analysis (CBA) atau benefit cost ratio merupakan cara mengevaluasi suatu proyek dengan membandingkan nilai sekarang (present value) dari seluruh manfaat keuntungan yang diperoleh dengan nilai sekarang dari seluruh biaya proyek tersebut.
  • 10. 10 Kelemahan metode B-C ratio adalah tidak adanya pedoman yang jelas mengenai hal-hal yang masuk sebagai perhitungan biaya dan manfaat. Di satu sisi dapat dimasukkan sebagai biaya, namun di sisi lain dapat masuk sebagai manfaat, sehingga kemungkinan terjadi manipulasi besar. Secara umum, kelemahan ini disebabkan karena adanya kesulitan dalam penghitungan manfaat dan biaya. Biaya dianggap sebagai manfaat negatif. Dengan demikian B-C ratio dapat berpeluang memberikan hasil yang keliru dalam menentukan proyek. Analisis Efektivitas Biaya (Cost-Effectiveness Analysis) Analisis efektivitas biaya dilakukan karena terdapat kesulitan dalam menghitung biaya dan manfaat sosial secara kuantitatif. Analisis cost-effectiveness meliputi penilaian terhadap biaya dan manfaat yang dapat dikuantifikasi, baik di masa sekarang maupun di masa yang akan dating atas suatu proyek dengan pengaruh atau dampak yang tidak dapat dikuantifika-sikan, namun tidak dinilai. Langkah-langkah dalam melakukan analisis efektivitas biaya adalah sebagai berikut: 1. Menentukan jumlah dan waktu atas semua biaya modal. Hal tersebut meliputi pula penentuan biaya bangunan, peralatan, dan tanah. Hal ini penting karena sumber daya yang diperlukan oleh sebuah proyek harus dinilai pada opportunity cost penuhnya. 2. Membuat estimasi biaya yang akan terjadi (running cost) selama umur yang diharapkan dari suatu proyek. 3. Membuat estimasi output terukur selama umur yang diharapkan dari suatu proyek. 4. Membuat estimasi pengaruh biaya dan pendapatan atas aktivitas yang dilakukan. Mendiskontokan biaya dan manfaat yang dapat diukur untuk memungkinkan melakukan perbandingan. Menjelaskan secara realistis mengenai kemungkinan adanya biaya-biaya dan manfaat yang tidak dapat dikuantifikasi yang akan muncul dari proyek yang akan dijalankan. Dalam praktiknya, terdapat beberapa kesulitan dalam melakukan analisis efektivitas-biaya. Kesulitan tersebut terjadi pada waktu membuat estimasi atau perkiraan mengenai waktu dan besarnya jumlah biaya dan manfaat di masa datang.