SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 26
POLA, BARISANDAN DERET BILANGAN
SERTA BUNGA
VENY TRIYANA ANDIKA SARI,
M.Pd.
PENGERTIAN
Pola bilangan adalah aturan yang
digunakan untuk membentuk kelompok
bilangan
Contoh :
1, 3, 6, 10 , ....  n(n+1)/2
1, 4, 9, 16, ....  n2
POLA BILANGAN
PENGERTIAN
Barisan aritmatika adalah kelompok
bilangan yang memiliki beda yang sama
Contoh :
5, 10, 15, 20, .....
6, 3, 0, -3, .......
BARISANDANDERETARITMETIKA
b = beda = selisih 2 suku yang berdekatan
= Un – Un-1
a = U1 = Suku = bilangan pada urutan
pertama
Un = Suku ke-n = bilangan pada urutan ke-n
= a + (n – 1)b
Sn = Jumlah suku pertama sampai dengan
suku ke-n
= Jumlah n buah suku pertama
= U1 + U2 + U3 + ...+ Un
1)b
(n
(2a
2
n



n
S
CONTOH SOAL 1:
Diketahui barisan 2, 5, 8, 14, … Rumus
suku ke-n barisan tersebut adalah…
A. 3n
B. 3n - 1
C. n + 2
D. 2n + 1
JAWAB:
Dik: 2, 5, 8, 14, …
a = 2
b = 5 – 2 = 3
Dit: Un
Un = a + (n – 1) b
= 2 + (n – 1) 3
= 2 + 3n – 3
= 3n – 1  B
CONTOH SOAL 2:
Pada hari ke 15 seorang petani memetik mangga sebanyak
100 buah pada hari ke 7 sebanyak 172 buah. Jika jumlah
mangga yang dipetik mengikuti barisan aritmatika banyak
mangga yang dipetik selama 5 hari pertama adalah …
A. 1040 D. 475
B. 754 E. 226
C. 540
JAWAB:
Dik: U7 = 172
U15 = 100
Dit : S5
Un = a + (n-1)b
U7  a + 6b = 172
U15 a + 14b = 100
-8b = 72
b = -9
U7 a + 6.-9 = 172
a = 172 +54 = 226
S5 = 1)b
(n
(2a
2
n


S5 =
=
=2,5(226-36)
=2,5(190)
=475
9)
-
1)
(5
(226
2
5


1)b
(n
(2a
2
n


PENGERTIAN
Barisan Geometri adalah kelompok
bilangan yang memiliki perbandingan
yang sama
Contoh :
5, 10, 20, 40, .....
6, 3, 1,5, 0,75 , .......
BARISANDANDERET GEOMETRI
r = rasio = perbandingan 2 suku yang berdekatan
= Un / Un-1
a = U1 = Suku = bilangan pada urutan pertama
Un = Suku ke-n = bilangan pada urutan ke-n
= a.r n-1
Sn = Jumlah suku pertama sampai dengan suku ke-n
= Jumlah n buah suku pertama
= U1 + U2 + U3 + ...+ Un
=
S~ = Jumlah tak hingga deret geometri turun
=
r
-
1
r
-
1
a.
1
-
r
1
-
r
a.
n
n
atau
r
-
1
a
CONTOH SOAL:
Suku ke lima suatu barisan geometri 96,
suku kedua 12. Nilai suku ke 8 adalah ….
A. 768
B. 512
C. 256
D. 6
E. 2
U5 = ar4 = 96
U2 = ar = 12
ar4 = 96  r3= 8  r = 2
ar = 12
U2 = ar = 12
a.2 = 12  a = 6
U8 = a.r7 = 6.27 = 768
JAWAB :
CONTOH SOAL:
Kertas yang dibutuhkan Maher untuk menggambar
setiap minggu 2 berjumlah 2 kali lipat dari minggu
sebelumnya. Jika minggu pertama maher
membutuhkan 20 kertas. Banyak kertas yang
dipergunakan selama 6 minggu adalah …
A. 620 D. 64
B. 310 E. 20
C. 256
Dik: U1 = a = 10
r = 2
Dit: S6 ?
S6
= a. rn -1 = 10. 25 – 1 = 10. 31 = 310
r -1 2 -1
Jumlah selama 6 minggu = 310 lembar
JAWAB :
CONTOH SOAL:
Jumlah tak hingga dari sebuah deret geometri tak
hingga adalah 36. Jika suku pertama 24. Besar
suku rasionya adalah ….
A. 3
B. 2
C. 0
D. ½
E. 1/3
JAWAB :
Dik: S~ = 36
a = 24
Dit: r ?
=
36(1 – r) = 24
36 -36r = 24
-36r = 24 – 36
-36r = -12
r = 1/3
r
-
1
a

~
S
r
-
1
24

36
Seorang karyawan menerima gaji
pertama sebesar Rp 1.000.000, setiap
bulan gajinya naik Rp 50.000. Gaji
yang telah diterima karyawan
tersebut selama 2 tahun adalah ....
Latihan 1
U1  1.000.000
U2  1.050.000
U3  1.100.000
Dst
 a = 1.000.000
b = 50.000
n = 2*12 = 24
S24 = 24/2 {2 (1.000.000) + 23(50.000)}
= Rp 37.800.000,-
Harga sebuah barang setiap tahun
menyusut 20%. Jika harga pembelian
barang tersebut Rp 40.000.000. Harga
pada tahun ke-4 adalah ….
Latihan 2
a = 40.000.000
r = 100% - 20% = 80% = 0,8
U4 = a.r3
= 40.000.000 .8.8.8
1000
= Rp 20.480.000
Jumlah suku ke-n suatu barisan
ditentukan dengan rumus n2 + n.
Nilai suku ke-10 adalah …
Latihan 3
Rumus: Sn = n2 + n
Dit : U10
U10 = S10 – s9
= (102 + 10) – (92 + 9)
= 110 – 90
= 20
BUNGA
BUNGA adalah uang yang dibayar oleh perorangan atau organisasi atas
penggunaan sejumlah uang yang disebut uang pokok. Bunga biasanya dibayar
diakhir jangka waktu tertentu yang telah ditentukan. Jumlah uang pokok dan bunta
disebut jumlah uang.
TINGKAT BUNGA adalah perbandingan bunga yang dikenakan dengan uang
pokok dalam satu satuan waktu. Contoh: apabila uang pokok Rp. 100.000,- dan
bunga Rp. 2.000,- per tahun maka tingkat bunga adalah 2.000/100.000 = 0,02 =
2%.
BUNGA TUNGGAL adalah bunga yang dihitung pada uang pokok mula-mula
untuk jangka waktu penggunaan uang pokok tersebut. Bunga tunggal I atas uang
pokok P untuk t waktu tahun pada tingkat bunga r tahun, maka diperoleh:
I = P . r . t
dan jumlah uang A (uang pokok P ditambah bunga I) sehingga diperoleh :
Contoh :
Apabola seseorang meminjam Rp. 800.000,- pada 4% dibayar dalam waktu 2 ½
tahun, maka bunga adalah I = 800 (0,04) (2 ½) = Rp. 80.000,- dan jumlah uang
jatuh tempo pada akhir tahun adalah A = Rp. 880.000,-
BUNGA MAJEMUK adalah suatu jumlah yang menyebabkan uang pokok
menjadi naik untuk sejumlah waktu yang diberikan. Jumlah bunga majemuk dan
uang pokok disebut jumlah uang majemuk. Interval waktu yang sama dan
berturut-turut disebut periode konversi atau periode bunga. Tingkat bunga yang
kutip sebagai tingkat bunga tahunan disebut tingkat nominal.
A = P (1 + r t )
Apabila P adalah uang pokok mula-mula, i tingkat bunga per periode konversi dan n
banyaknya periode konversi, jumlah uang majemuk A pada akhir n periode
konversi, maka dapat diperoleh:
Bunga Majemuk adalah
Contoh :
Seorang menginvestasikan Rp. 1.000.000.- pada 6% dimajemukkan setengah tahunan.
Carilah jumlah uang majemuk A dan bunga majemuk I setelah 2 tahun.
P = 1.000.000, i = ½ (6%) = 3% = 0,03, n = 4 (karena periode konversi setiap ½ tahun
dan ada 4 periode dalam 2 tahun). Maka:
A = 1.000.000 (1 + 0,03) 4 = 1.000.000 (1,03)4 = Rp. 1.125.508,81,- dan
I = A – P = Rp. 1.125.508,81 – Rp. 1.000.000 = Rp. 125.508,81,-
A = P ( 1 + I ) n
I = A - P

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Barisan dan deret

Materi barisan deret kelas x smk
Materi barisan deret kelas x smkMateri barisan deret kelas x smk
Materi barisan deret kelas x smkLindaAchmad
 
Modul matematika materi barisan dan deret
Modul matematika materi barisan dan deretModul matematika materi barisan dan deret
Modul matematika materi barisan dan deretDhurotul Khamidah
 
Pengertan Baris dan Deret
Pengertan Baris dan DeretPengertan Baris dan Deret
Pengertan Baris dan Deretfebyariyantii
 
BARIS DAN DERET.ppt
BARIS DAN DERET.pptBARIS DAN DERET.ppt
BARIS DAN DERET.pptRiskiWildan
 
Barisan dan deret aritmatika
Barisan dan deret aritmatikaBarisan dan deret aritmatika
Barisan dan deret aritmatikaDayu Kimday
 
B. 4. deret aritmetika
B. 4.  deret aritmetikaB. 4.  deret aritmetika
B. 4. deret aritmetikaSMKN 9 Bandung
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deretiqbal fauzi
 
MATEMATIKA_SMA_BARISAN_DAN_DERET.pptx
MATEMATIKA_SMA_BARISAN_DAN_DERET.pptxMATEMATIKA_SMA_BARISAN_DAN_DERET.pptx
MATEMATIKA_SMA_BARISAN_DAN_DERET.pptxacofauzan1
 
Barisan n deret
Barisan n deretBarisan n deret
Barisan n derettejowati
 
79949f78c62cceb7eb6cbc8034dc3df0.ppt
79949f78c62cceb7eb6cbc8034dc3df0.ppt79949f78c62cceb7eb6cbc8034dc3df0.ppt
79949f78c62cceb7eb6cbc8034dc3df0.pptKurniaUsma
 
79949f78c62cceb7eb6cbc8034dc3df0.ppt
79949f78c62cceb7eb6cbc8034dc3df0.ppt79949f78c62cceb7eb6cbc8034dc3df0.ppt
79949f78c62cceb7eb6cbc8034dc3df0.pptzulviatiputri2
 

Semelhante a Barisan dan deret (20)

Nadia
NadiaNadia
Nadia
 
Materi barisan deret kelas x smk
Materi barisan deret kelas x smkMateri barisan deret kelas x smk
Materi barisan deret kelas x smk
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
 
Barisan dan-deret
Barisan dan-deretBarisan dan-deret
Barisan dan-deret
 
Barisan dan-deret
Barisan dan-deretBarisan dan-deret
Barisan dan-deret
 
Barisan dan Deret
Barisan dan DeretBarisan dan Deret
Barisan dan Deret
 
Modul matematika materi barisan dan deret
Modul matematika materi barisan dan deretModul matematika materi barisan dan deret
Modul matematika materi barisan dan deret
 
Barisan dan Deret
Barisan dan DeretBarisan dan Deret
Barisan dan Deret
 
Barisan dan Deret
Barisan dan DeretBarisan dan Deret
Barisan dan Deret
 
Pengertan Baris dan Deret
Pengertan Baris dan DeretPengertan Baris dan Deret
Pengertan Baris dan Deret
 
BARIS DAN DERET.ppt
BARIS DAN DERET.pptBARIS DAN DERET.ppt
BARIS DAN DERET.ppt
 
Barisan dan deret aritmatika
Barisan dan deret aritmatikaBarisan dan deret aritmatika
Barisan dan deret aritmatika
 
B. 4. deret aritmetika
B. 4.  deret aritmetikaB. 4.  deret aritmetika
B. 4. deret aritmetika
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
 
MATEMATIKA_SMA_BARISAN_DAN_DERET.pptx
MATEMATIKA_SMA_BARISAN_DAN_DERET.pptxMATEMATIKA_SMA_BARISAN_DAN_DERET.pptx
MATEMATIKA_SMA_BARISAN_DAN_DERET.pptx
 
Baris dan-deret
Baris dan-deretBaris dan-deret
Baris dan-deret
 
Barisan n deret
Barisan n deretBarisan n deret
Barisan n deret
 
79949f78c62cceb7eb6cbc8034dc3df0.ppt
79949f78c62cceb7eb6cbc8034dc3df0.ppt79949f78c62cceb7eb6cbc8034dc3df0.ppt
79949f78c62cceb7eb6cbc8034dc3df0.ppt
 
79949f78c62cceb7eb6cbc8034dc3df0.ppt
79949f78c62cceb7eb6cbc8034dc3df0.ppt79949f78c62cceb7eb6cbc8034dc3df0.ppt
79949f78c62cceb7eb6cbc8034dc3df0.ppt
 
1. barisan-dan-deret.ppt
1. barisan-dan-deret.ppt1. barisan-dan-deret.ppt
1. barisan-dan-deret.ppt
 

Último

Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbaiqtryz
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )RifkiAbrar2
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energiZulfiWahyudiAsyhaer1
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxMuhammadSatarKusumaS
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 

Último (10)

Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 

Barisan dan deret

  • 1. POLA, BARISANDAN DERET BILANGAN SERTA BUNGA VENY TRIYANA ANDIKA SARI, M.Pd.
  • 2. PENGERTIAN Pola bilangan adalah aturan yang digunakan untuk membentuk kelompok bilangan Contoh : 1, 3, 6, 10 , ....  n(n+1)/2 1, 4, 9, 16, ....  n2 POLA BILANGAN
  • 3. PENGERTIAN Barisan aritmatika adalah kelompok bilangan yang memiliki beda yang sama Contoh : 5, 10, 15, 20, ..... 6, 3, 0, -3, ....... BARISANDANDERETARITMETIKA
  • 4. b = beda = selisih 2 suku yang berdekatan = Un – Un-1 a = U1 = Suku = bilangan pada urutan pertama Un = Suku ke-n = bilangan pada urutan ke-n = a + (n – 1)b Sn = Jumlah suku pertama sampai dengan suku ke-n = Jumlah n buah suku pertama = U1 + U2 + U3 + ...+ Un 1)b (n (2a 2 n    n S
  • 5. CONTOH SOAL 1: Diketahui barisan 2, 5, 8, 14, … Rumus suku ke-n barisan tersebut adalah… A. 3n B. 3n - 1 C. n + 2 D. 2n + 1
  • 6. JAWAB: Dik: 2, 5, 8, 14, … a = 2 b = 5 – 2 = 3 Dit: Un Un = a + (n – 1) b = 2 + (n – 1) 3 = 2 + 3n – 3 = 3n – 1  B
  • 7. CONTOH SOAL 2: Pada hari ke 15 seorang petani memetik mangga sebanyak 100 buah pada hari ke 7 sebanyak 172 buah. Jika jumlah mangga yang dipetik mengikuti barisan aritmatika banyak mangga yang dipetik selama 5 hari pertama adalah … A. 1040 D. 475 B. 754 E. 226 C. 540
  • 8. JAWAB: Dik: U7 = 172 U15 = 100 Dit : S5 Un = a + (n-1)b U7  a + 6b = 172 U15 a + 14b = 100 -8b = 72 b = -9 U7 a + 6.-9 = 172 a = 172 +54 = 226 S5 = 1)b (n (2a 2 n  
  • 10. PENGERTIAN Barisan Geometri adalah kelompok bilangan yang memiliki perbandingan yang sama Contoh : 5, 10, 20, 40, ..... 6, 3, 1,5, 0,75 , ....... BARISANDANDERET GEOMETRI
  • 11. r = rasio = perbandingan 2 suku yang berdekatan = Un / Un-1 a = U1 = Suku = bilangan pada urutan pertama Un = Suku ke-n = bilangan pada urutan ke-n = a.r n-1 Sn = Jumlah suku pertama sampai dengan suku ke-n = Jumlah n buah suku pertama = U1 + U2 + U3 + ...+ Un = S~ = Jumlah tak hingga deret geometri turun = r - 1 r - 1 a. 1 - r 1 - r a. n n atau r - 1 a
  • 12. CONTOH SOAL: Suku ke lima suatu barisan geometri 96, suku kedua 12. Nilai suku ke 8 adalah …. A. 768 B. 512 C. 256 D. 6 E. 2
  • 13. U5 = ar4 = 96 U2 = ar = 12 ar4 = 96  r3= 8  r = 2 ar = 12 U2 = ar = 12 a.2 = 12  a = 6 U8 = a.r7 = 6.27 = 768 JAWAB :
  • 14. CONTOH SOAL: Kertas yang dibutuhkan Maher untuk menggambar setiap minggu 2 berjumlah 2 kali lipat dari minggu sebelumnya. Jika minggu pertama maher membutuhkan 20 kertas. Banyak kertas yang dipergunakan selama 6 minggu adalah … A. 620 D. 64 B. 310 E. 20 C. 256
  • 15. Dik: U1 = a = 10 r = 2 Dit: S6 ? S6 = a. rn -1 = 10. 25 – 1 = 10. 31 = 310 r -1 2 -1 Jumlah selama 6 minggu = 310 lembar JAWAB :
  • 16. CONTOH SOAL: Jumlah tak hingga dari sebuah deret geometri tak hingga adalah 36. Jika suku pertama 24. Besar suku rasionya adalah …. A. 3 B. 2 C. 0 D. ½ E. 1/3
  • 17. JAWAB : Dik: S~ = 36 a = 24 Dit: r ? = 36(1 – r) = 24 36 -36r = 24 -36r = 24 – 36 -36r = -12 r = 1/3 r - 1 a  ~ S r - 1 24  36
  • 18. Seorang karyawan menerima gaji pertama sebesar Rp 1.000.000, setiap bulan gajinya naik Rp 50.000. Gaji yang telah diterima karyawan tersebut selama 2 tahun adalah .... Latihan 1
  • 19. U1  1.000.000 U2  1.050.000 U3  1.100.000 Dst  a = 1.000.000 b = 50.000 n = 2*12 = 24 S24 = 24/2 {2 (1.000.000) + 23(50.000)} = Rp 37.800.000,-
  • 20. Harga sebuah barang setiap tahun menyusut 20%. Jika harga pembelian barang tersebut Rp 40.000.000. Harga pada tahun ke-4 adalah …. Latihan 2
  • 21. a = 40.000.000 r = 100% - 20% = 80% = 0,8 U4 = a.r3 = 40.000.000 .8.8.8 1000 = Rp 20.480.000
  • 22. Jumlah suku ke-n suatu barisan ditentukan dengan rumus n2 + n. Nilai suku ke-10 adalah … Latihan 3
  • 23. Rumus: Sn = n2 + n Dit : U10 U10 = S10 – s9 = (102 + 10) – (92 + 9) = 110 – 90 = 20
  • 24. BUNGA BUNGA adalah uang yang dibayar oleh perorangan atau organisasi atas penggunaan sejumlah uang yang disebut uang pokok. Bunga biasanya dibayar diakhir jangka waktu tertentu yang telah ditentukan. Jumlah uang pokok dan bunta disebut jumlah uang. TINGKAT BUNGA adalah perbandingan bunga yang dikenakan dengan uang pokok dalam satu satuan waktu. Contoh: apabila uang pokok Rp. 100.000,- dan bunga Rp. 2.000,- per tahun maka tingkat bunga adalah 2.000/100.000 = 0,02 = 2%. BUNGA TUNGGAL adalah bunga yang dihitung pada uang pokok mula-mula untuk jangka waktu penggunaan uang pokok tersebut. Bunga tunggal I atas uang pokok P untuk t waktu tahun pada tingkat bunga r tahun, maka diperoleh: I = P . r . t
  • 25. dan jumlah uang A (uang pokok P ditambah bunga I) sehingga diperoleh : Contoh : Apabola seseorang meminjam Rp. 800.000,- pada 4% dibayar dalam waktu 2 ½ tahun, maka bunga adalah I = 800 (0,04) (2 ½) = Rp. 80.000,- dan jumlah uang jatuh tempo pada akhir tahun adalah A = Rp. 880.000,- BUNGA MAJEMUK adalah suatu jumlah yang menyebabkan uang pokok menjadi naik untuk sejumlah waktu yang diberikan. Jumlah bunga majemuk dan uang pokok disebut jumlah uang majemuk. Interval waktu yang sama dan berturut-turut disebut periode konversi atau periode bunga. Tingkat bunga yang kutip sebagai tingkat bunga tahunan disebut tingkat nominal. A = P (1 + r t )
  • 26. Apabila P adalah uang pokok mula-mula, i tingkat bunga per periode konversi dan n banyaknya periode konversi, jumlah uang majemuk A pada akhir n periode konversi, maka dapat diperoleh: Bunga Majemuk adalah Contoh : Seorang menginvestasikan Rp. 1.000.000.- pada 6% dimajemukkan setengah tahunan. Carilah jumlah uang majemuk A dan bunga majemuk I setelah 2 tahun. P = 1.000.000, i = ½ (6%) = 3% = 0,03, n = 4 (karena periode konversi setiap ½ tahun dan ada 4 periode dalam 2 tahun). Maka: A = 1.000.000 (1 + 0,03) 4 = 1.000.000 (1,03)4 = Rp. 1.125.508,81,- dan I = A – P = Rp. 1.125.508,81 – Rp. 1.000.000 = Rp. 125.508,81,- A = P ( 1 + I ) n I = A - P