SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 11
1
SEMNAS FMIPA /2013/Zahra Ch
Menciptakan Insan Cerdas dan Kreatif Melalui
Pemecahan Masalah Matematika
Makalah disajikan pada :
SEMINAR NASIONAL FMIPA UNLAM 2013
Tanggal 11 Nopember 2013
Di Banjarbaru.
Oleh : Dra.Zahra Chairani. M.Pd
Dosen STKIP PGRI Banjarmasin
(Mahasiswa Prog. Pascasarjana/S3 Pendidikan Matematika UNESA Surabaya)
I. Pendahuluan
Dalam Kurikulum Matematika sekolah di negara kita, dapat kita baca
bahwa tujuan pembelajaran matematika adalah untuk mengembangkan
kemampuan berpikir siswa, membekali siswa dalam berpikir logis, kritis, analitis,
sistematis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Banyak pertanyaan yang
muncul berkaitan dengan tujuan tersebut. Apakah tujuan pembelajaran tersebut
sudah dapat dikatakan tercapai pada setiap akhir siswa menempuh pendidikan di
sekolah? Sampai saat ini apakah kita sudah dapat mengatakan dengan tegas,
bahwa anak2 kita sudah memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, analitis,
sistematis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama seperti harapan kurikulum?
Ini merupakan pertanyaan bagi kita semua sebagai orang-orang yang
berkecimpung di bidang pendidikan yang sampai saat ini belum bisa kita jawab
dengan meyakinkan karena sampai saat ini kita belum menemukan indikator dan
alat ukur yang jelas untuk mengukur kemampuan-kemampuan tersebut.
Kalau kita belum melakukan pengukuran tentang kemampuan tersebut
melalui indikator dan alat ukur yang valid, pertanyaan tersebut dapat kita
persempit lagi, apakah kita berani memastikan bahwa kemampuan-kemampuan
tersebut sudah dikembangkan di sekolah khususnya dalam pembelajaran
matematika? Jika jawabannya ya, kita memerlukan jawab apa saja yang sudah kita
2
SEMNAS FMIPA /2013/Zahra Ch
sudah kembangkan? Pertanyaan ini tidak perlu kita jawab sekarang, tetapi mari
kita coba untuk mencermatinya bersama
Dalam Draft Grand Desain Pendidikan Karakter (2010), nilai-nilai yang
terutama akan dikembangkan dalam budaya satuan pendidikan formal dan, non
formal antara lain, keimanan dan ketaqwaan, kejujuran, tanggung jawab,
kecerdasan, keperdulian, kerjasama, kreatifitas, ketertiban, disiplin dan lainnya.
Dari berbagai hal tersebut, dua hal yang cukup erat kaitannya dengan
pembelajaran matematika adalah pengembangan kecerdasan dan kreatifitas.
Keterkaitan kecerdasan dengan matematika tergambar dari pernyataan G. Polya
(1980) bahwa, menyelesaikan masalah matematika adalah suatu kemampuan
khusus dari kecerdasan, sedangkan Samani. M (2011) menyatakan bahwa
potensi-potensi kemampuan ini perlu dikembangkan, karena menjadi landasan
implementasi pendidikan karakter di Negara kita. Dengan demikian dapat kita
katakan bahwa kecerdasan dan kreatifitas merupakan bagian dari pendidikan
karakter yang harus dikembangkan dengan lebih sungguh-sungguh untuk
menciptakan anak cerdas dan kreatif dan salah satu strateginya adalah melalui
aktivitas pemecahan masalah matematika.
Dalam kaitannya berpikir kreatif dalam aspek afektif dan psikomotor
Alimuddin (2012) menyatakan bahwa dalam berpikir kreatif seseorang dapat
memupuk sikap dan minat dalam dirinya yang meliputi pantang menyerah,
mempunyai dorongan yang kuat untuk menyelesaikan masalah, berani mencoba
hal-hal yang unik, tidak takut melakukan kesalahan, ulet dan tekun berpikir,
dalam menemukan cara atau solusi baru dari permasalahan yang dihadapi.
Penjelasan ini menunjukkan pengembangan kecerdasan dan kreatifitas
memberikan kontribusi untuk pembentukan karakter siswa melalui pemecahan
masalah dalam matematika .
Begitu pentingnya kecerdasan dan kreatifitas dalam pendidikan karakter,
sehingga menjadi tema dalam seminar kita hari ini. Semoga uraian singkat hari ini
dapat bermanfaat bagi pengembangan kemampuan potensi-potensi tersebut
khususnya untuk dikembangkan dalam mata pelajaran matematika dan
3
SEMNAS FMIPA /2013/Zahra Ch
implementasinya dalam kehidupan sehari-hari serta memberikan inspirasi bagi
para pendidik.
2. URAIAN MATERI
2.1 Kecerdasan
Pengertian kecerdasan sampai saat ini masih belum terdefinisi dengan
jelas. Akan tetapi Suharsono (2001 ) menyatakan bahwa wujud dari kecerdasan
adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan benar dalam waktu
yang relative singkat. Dalam buku-buku psikologi kecerdasan dikaitkan dengan
IQ (Intelligensi quotion) seseorang. Biasanya tinggi rendahnya kecerdasan diukur
dengan cara numeric. Penggolongan cerdas bila IQ berada di atas 110,
kecerdasan rata-rata bila IQ antara 90- 110, dan kecerdasan rendah jika IQ di
bawah 90.
Penentuan peringkat indeks prestasi belajar yang diberikan sekolah
umumnya adalah suatu model pengukuran kecerdasan yang dilakukan sekolah.
Namun pola pengukuran kecerdasan tersebut menurut Anastasi dalam Suharsono
(2001) memiliki banyak keterbatasan dan dianggap tidak memaksimalkan
kemampuan individu dalam ekspresinya.
Berbagai teori tentang pengembangan multiple intelegensi dari para ahli
seperti Thurstone, Guilford dan Gardner yang mengembangkan berbagai
kecerdasan yang sebenarnya merupakan fungsi dari belahan otak kanan dan otak
kiri. Otak kiri memiliki kemampuan dan potensi untuk memecahkan problem
matematika, logis dan fenomena, sedangkan otak kanan memiliki kemampuan
untuk merespon hal-hal yang bersifat kualitatif dan abstrak, yang semua ini
masih dalam kemampuan outward looking. Sedangkan pengetahuan tentang diri,
yang berasal dari kemampuan untuk mengekspresikan diri belum terjangkau.
Setiap orang tua tentu memiliki kebanggaan apabila anaknya di sekolah
digolongkan sebagai siswa yang cerdas. Namun demikian, kecerdasan belum
merupakan jaminan keberhasilan sesorang untuk mengarungi kehidupan yang
penuh tantangan. Banyak hal yang terkait dalam kehidupan, antara lain bahwa
problem-problem kehidupan yang muncul, tidak bisa dirancang atau
4
SEMNAS FMIPA /2013/Zahra Ch
dipersiapkan. Dalam kehidupan suatu problem dapat saja secara tiba-tiba
menimpa seseorang tanpa memberi kesempatan baginya untuk bersiap
menghadapi dan menyelesaikan masalahnya. Pengembangan kecerdasan selama
siswa belajar matematika di sekolah paling tidak dapat memberikan kontribusi
bagi siswa untuk melatih aktivitas otak kirinya dalam pemecahan masalah
sebagai salah satu cara yang dapat dilakukan dalam pendidikan karakter. Pada
hakekatnya pendidikan karakter dapat didefinisikan secara luas atau sempit
(mencakup hampir seluruh usaha sekolah atau diluar bidang akademis untuk
membantu siswa tumbuh menjadi seseorang yang memiliki karakter yang baik.
2.2 Kreatifitas
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang dibekali
dengan akal agar dapat menggunakannya untuk berpikir. Solso (2008)
menyatakan bahwa berpikir adalah aktivitas mental seseorang dalam menerima
informasi, mengolah, menyimpan dan mentransformasikannya/ mewujudkannya
dalam bentuk keputusan prilaku.
Tang (2009) menyatakan bahwa berpikir kreatif adalah aktivitas mental
yang terjadi dalam pikiran seseorang dan menggunakannya dalam pemecahan
masalah yang memenuhi beberapa aspek, yaitu (1) lancar (fluent),(2) flash
(flexible) dan (3) baru (original). Selanjutnya ciri-ciri aspek tersebut berdasarkan
Alimuddin (2012) dijelaskan sebagai berikut:
(1) Ciri-ciri aspek lancar (fluent) adalah mengemukakan beragam cara/ solusi
untuk digunakan dalam pemecahan masalah, Cara atau solusi dikatakan
beragam jika cara atau solusi kelihatan berbeda tetapi mengikuti
pola/konsep yang sama.
(2) Ciri-ciri aspek fasih (flexible) adalah mengemukakan beberapa cara/solusi
yang berbeda untuk digunakan dalam penyelesaian masalah. Cara atau
solusi dikatakan berbeda jika cara atau solusi yang dikemukakan tidak
mengikuti/menggunakan pola/konsep yang sama
(3) Ciri-ciri aspek baru (original) adalah mengemukakan cara /solusi baru
untuk digunakan dalam penyelesaian masalah, Cara atau solusi dikatakan
5
SEMNAS FMIPA /2013/Zahra Ch
baru (bagi individu) jika cara atau solusi yang dikemukakan tidak lazim
bagi individu atau cara menjawab belum pernah dijumpai sebelumnya
yang merupakan kaitan beberapa konsep atau kombinasi beberapa cara
yang pernah dijumpai sebelumnya.
Ketiga aspek tersebut merupakan ciri-ciri berpikir kreatif yang dapat dijadikan
indikator untuk apakah seorang sudah melakukan proses berpikir kreatif dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya.
2.3 Pemecahan Masalah dalam Matematika
Gagne dalam Orton (1992: 35) menyatakan bahwa pemecahan masalah
merupakan merupakan bentuk belajar yang paling tinggi. Sedangkan menurut Bell
(1978: 311), pemecahan masalah matematika akan membantu siswa untuk
meningkatkan kemampuan menganalisis dan menggunakannya dalam situasi yang
berbeda. Grouws (1992) mengetengahkan bahwa salah satu tujuan problem
solving di berikan di sekolah adalah bertujuan untuk melatih siswa berpikir kreatif
dan mengembangkan kemampuan memecahkan masalah. Sedangkan Mayer
(1983) memberikan karakteristik (a) pemecahan masalah merupakan hasil
berpikir (kognitif) tetapi disimpulkan dari perilaku (b) pemecahan masalah hasil
dalam perilaku yang mengarah ke solusi (c) pemecahan masalah adalah proses
yang melibatkan manipulasi atau operasi pada pengetahuan sebelumnya.
Butts (1980) menyatakan bahwa masalah dalam matematika
dikelompokkan atas 5 (lima) bagian, yaitu (1) latihan pengenalan (recognition
exercises), yaitu masalah-masalah yang berkaitan dengan ingatan, fakta, konsep,
definisi dan teorema; (2) latihan algoritma (algorithmic exercises), yaitu masalah
yang berkaitan dengan langkah-langkah dari suatu prosedur atau cara tertentu; (3)
masalah aplikasi (application problem) yaitu masalah-masalah yang termasuk di
dalamnya pengggunaan atau penerapan algoritma; (4) open search problem, yaitu
masalah yang tidak segera ditemukan strategi tertentu untuk menyelesaikannya
(masalah pembuktian, menemukan sesuai persyaratan tertentu) dan (5) situasi
masalah (problem situation), yaitu masalah-masalah yang penyajiannya berkaitan
6
SEMNAS FMIPA /2013/Zahra Ch
dengan situasi nyata atau kehidupan sehari-hari. Terkadang permasalahan yang
dihadapi belum segera memperlihatkan hubungan dengan objek-objek
matematika.
Menurut Hashimoto (1997) jenis masalah yang mempunyai potensi untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa adalah masalah atau soal
terbuka (open ended). Masalah terbuka akan memicu siswa untuk secara kreatif
mengeksplor berbagai cara atau solusi dari memecah masalah. Dari berbagai
pendapat juga memberikan criteria bahwa pemecahan masalah yang dapat
memenuhi criteria berpikir kreatif antara lain (1) berbentuk masalah non routine,
(2) bersifat open ended yang memerlukan pemikiran divergen dalam
penyelesaian, baik dalam penyelesaian maupun jawaban, (3) memerlukan
pemahaman beberapa konsep, sifat-sifat matematika yang pernah dijumpai
sebelumnya untuk menyelesaikan, (4) tidak menimbulkan tafsiran ganda dari
penggunaan bahasa.
Banyak model pemecahan masalah dikemukakan dari berbagai sumber,
makalah singkat ini mengetengahkan model yang sederhana dan mudah untuk
dilaksanakan sebagaimana dikemukakan oleh Polya (1973) yaitu.
a. Memahami masalah (understanding the problem), yaitu kemampuan memahami
prinsip dari permasalahan. Kemampuan memahami masalah ini digunakan
untuk memperoleh hal apa yang belum diketahui, data dan kondisi dari
masalah yang diberikan. Salah satu cara untuk memahami masalah adalah
menjawab pertanyaan antara lain apa saja yang diketahui , apa yang ditanyakan
(what are the unknown?), data apa saja yang tersedia (what are the data?), apa
syarat-syaratnya, apakah data tersebut memenuhi kondisi? (what is the
condition?) , apakah kondisi tersebut cukup untuk mendapatkan yang belum
diketahui?, atau belum cukup?, apakah tidak kontradiksi?
b. Memikirkan rencana (devising plan), meliputi berbagai usaha untuk menemukan
hubungan masalah dengan masalah lainnya atau hubungan antara data dengan
hal yang tidak diketahuinya, dan sebagainya. Perencanaan juga meliputi rencana
7
SEMNAS FMIPA /2013/Zahra Ch
untuk melakukan perhitungan, rencana ide yang mungkin dimanfaatkan,
mengkaitkan materi yang sudah diketahui dengan masalah yang dihadapi.
c. Melaksanakan rencana (carrying out the plan), termasuk mempresentasikan
setiap langkah proses pemecahan, apakah langkah yang dilakukan sesuai dengan
rencana, sudah benar atau masih meragukan? Meyakinkan diri sendiri kebenaran
dari setiap langkah yang dilakukan. Perbaiki apabila masih ada kesalahan dengan
memperhatikan data dan apa yang harus diperoleh.
d. Melihat kembali (looking back), meliputi pengujian terhadap proses pemecahan
masalah yang telah dilakukan. Dimulai dari langkah-langkah penyelesaian,
kelengkapannya dan kebenarannya. Kemungkinan dapat ditemukan suatu
penyelesaian yang baru dan lebih baik.
2.4 Hubungan antara Kecerdasan, Kreativitas dan Pemecahan Masalah
Matematika
Sebagaimana telah dijelaskan, bahwa kecerdasan menunjukkan
kemampuan fungsi kerja otak seseorang. Otak baru akan bekerja jika ia
mendapatkan stimulus (input) sebagai suatu informasi yang akan diolah ,
disimpan dan digunakan kembali dalam suatu system pemrosesan informasi
seseorang. Dalam hal ini kapasitas kemampuan seseorang dalam melakukan
pemrosesan informasi tergantung dari besarnya memori, dan kemampuan otak
dalam mengolahnya. Sehingga dalam hal ini kecerdasan seorang anak sangat
tergantung dari kemampuan aktivitas mentalnya untuk memecahkan masalah /
belajar matematika.
Hudojo (1988) menyatakan bahwa belajar matematika adalah aktivitas
mental. Sedangkan kecerdasan adalah kemampuan dari fungsi kerja otak, dan
berpikir kreatif adalah aktivitas mental yang terjadi dalam pikiran seseorang
dalam menggunakan berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya
dalam pemecahan masalah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kecerdasan
seseorang memberikan kemungkinan lebih besar untuk berpikir kreatif dalam
pemecahan masalah.
8
SEMNAS FMIPA /2013/Zahra Ch
Satu contoh sederhana, adalah ketika seorang anak diberi soal untuk
mendapatkan hasil perkalian 3 x 68. Masalah ini merupakan masalah
matematika yang bersifat latihan pengenalan dan latihan prosedur yang dapat
diberikan pada siswa kelas 2 SD. Hasil uji coba menunjukkan, bahwa umumnya
siswa menjawab bahwa ia tidak bisa mendapatkan hasil perkalian karena ia tidak
hafal dalam perkalian 68 (perkalian lebih banyak ditekankan dalam bentuk
hafalan saja). Kenyataan ini menunjukkan bahwa siswa memiliki kecerdasan
yang rendah, karena ia belum menggunakan fungsi kerja otaknya secara
maksimal sehingga tidak mampu menggunakan aktifitas mentalnya untuk
memanggil memori yang tersimpan tentang konsep perkalian yang sudah
dikenalnya. Ia dapat menghitung apabila diberi contoh prosedur menghitung,
dalam hal ini siswa akan mendapatkan hasil perhitungan, dengan mengacu pada
contoh tetapi tidak menggunakan aktivitas mentalnya secara maksimal dan
kemampuan berpikir kreatif tidak berkembang.
Salah satu proses berpikir kreatif yang dapat membantu pe
ngembangannya dalam pembelajaran matematika menurut West A.M (2000)
sebagai berikut:
(a) Penemuan Masalah. Seseorang memilih suatu masalah untuk ditangani
atau menyadari adanya suatu masalah yang mengganggu
(b) Persiapan. Seseorang memusatkan perhatian pada masalah yang
bersangkut dan mengumpulkan informasi yang relevan serta memikirkan
hipotesis-hipotesis.
(c) Inkubasi. Setelah menghimpun informasi yang ada, individu mengendork
an kegiatannya dan informasi yang telah dikumpulkan. Dalam langkah ini
yang kurang disadari namun penting ini, yang bersangkutan kelihatan
seperti menganggur atau melamun. Tetapi sesungguhnya pikirannya
sedang menata fakta yang ada menjadi suatu pola baru.
(d) Iluminasi. Sering tanpa diduga selagi makan, atau tertidur atau berjalan
gagasan baru yang terpadu merasuk pikiran yang bersangkutan. Ilham
9
SEMNAS FMIPA /2013/Zahra Ch
seperti ini harus segera dicatat, karena mudah dilupakan jika sudah terlibat
dengan aktivitas lainnya.
(e) Taktik dan Penerapan. Seseorag mulai dengan logika atau percobaan
bahwa gagasan tersebut dapat menyelesaikan masalah dan dapat
dilaksanakan.
2.5 Beberapa Contoh Soal
Beberapa contoh soal berikut, merupakan soal pemecahan masalah
matematika yang dapat digunakan untuk membantu pengembangan kecerdasan
dan kreativitas siswa dalam memecahkan masalah matematika.
1. Ada 18 ekor binatang peliharaan di halaman seorang petani, yang terdiri
dari ayam dan sapi. Petani menghitung ada 50 buah kaki binatang-
binatang itu. Berapa banyaknya ayam dan sapi milik petani tersebut?
(dapat diberikan di kelas 4 atau 5 SD)
2. Jika S =
1
3
+
1
9
+
1
27
+
1
81
+
1
243
+ … .
Tentukan S .
(dapat diberikan di tingkat SMP atau SMA)
3.
Tentukan Luas segitiga AFH dengan berbagai cara penyelesaian.
(dapat diberikan di SMP)
4. Tentukan angka satuan dari 72013 . (soal dapat diberikan di SMP atau SMA)
A
B
E
C
A
D
A
C
A
I
H
A
F
A
20
20
30
30
G
A
10
SEMNAS FMIPA /2013/Zahra Ch
III. Penutup
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki
kecerdasan yang baik mempunyai kapasitas yang lebih besar untuk menyimpan
konsep-konsep yang telah dipelajari dalam memori otaknya, memiliki
kemampuan untuk mengaktifkan fungsi otaknya dengan kemampuan untuk
menghadirkan kembali konsep-konsep yang telah dipelajarinya untuk digunakan
dalam pemecahan masalah, yang memungkinkan untuk mendapatkan solusi
dengan berbagai cara.
Belajar matematika adalah aktivitas mental. Sedangkan kecerdasan adalah
kemampuan dari fungsi kerja otak, dan berpikir kreatif adalah aktivitas mental
yang terjadi dalam pikiran seseorang dalam menggunakan berbagai informasi
yang sudah diperoleh sebelumnya dalam pemecahan masalah. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa kecerdasan seseorang memberikan
kemungkinan lebih besar untuk berpikir kreatif dalam pemecahan masalah.
Siswa tidak memiliki kemampuan berpikir kreatif, antara lain disebabkan
karena (a) keterbatasan dalam mengaktifkan fungsi otak, (b) pembelajaran
matematika disekolah tidak dilaksanakan untuk lebih mengaktifkan fungsi otak
secara maksimal, dan (c) pemecahan masalah matematika selalu diberikan
melalui contoh-contoh sehingga kurang memberikan kesempatan bagi siswa
untuk berpikir mendapatkan solusi melalui konsep-konsep yang sudah
dipelajarinya, (d) masalah matematika yang diberikan lebih banyak merupakan
masalah tertutup dan pengulangan (rutin).
Daftar Rujukan
Alimuddin. 2012. Proses Berpikir Kreatif Mahasiswa Calon Guru Kreatif Dalam
Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Gender. Disertasi Program
Doktor. UNESA. Tidak diterbitkan.
Bell.H.Frederick. (1978). Teaching and Learning Mathematics (In Secondary
School). Brown Company Publisher.United States of America.
Butts, Thomas. 1980. Posing Problem Property, Problem Solving in School
Mathematics. Reston, VA: NCTM
11
SEMNAS FMIPA /2013/Zahra Ch
Hashimoto, Y. 1997. The Methods of Fostering Creativity through Mathematical
Problem Solving. Zentralblatt fur didactic der Mathematic (ZDM)-
International Journal of Mathematics Education.
http://emis.muni.cz/journals/ZDM/zdm973a5.pdf diakses November
2009.
Hudojo.H. (1988). Mengajar Belajar Matematika. Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi: Jakarta.
Kesuma , dkk. 2011. Pendidikan Karakter . Kajian Teori dan Praktik di Sekolah.
PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Lickona, Thomas. 1991. Educating for Character, New York: Bantam Book.
Munandar, U. 2000. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah:
Petunjuk Bagi Guru dan Orang Tua. Gramedia: Jakarta.
Orton,A, (1987). Learning Mathematics; Issues, Theory and Classroom Practice,
second Edition, Cassell: New York
Tang, O.S. 2009. Problem Based Learning and Creativity. Singapure: Cengage
Learning.
Samani, M. 2011. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. PT Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Solso, R.L 1995. Cognitive Psychology. Needham Height, M.A: Allyn & Bacon
Sriraman, B. 2004. The Characteristic of Mathematical Creativity. The
Mathematics Educator, 14(1): 19-34
Suharsono. 2001. Mencerdaskan Anak . Inisiasi Press. Jakarta.
West. A.M. 2000. Developing Creativity in Organizations, The British
Psychologcal Society

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKAMEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKATa'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf
327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf
327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdfJerry Saribun
 
892-3613-1-PB.pdf
892-3613-1-PB.pdf892-3613-1-PB.pdf
892-3613-1-PB.pdfzaenal37
 
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)windi rahmawati
 
Konsep kemahiran berfikir
Konsep kemahiran berfikirKonsep kemahiran berfikir
Konsep kemahiran berfikirfiro HAR
 
Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan self
Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan selfMeningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan self
Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan selfRoihanHan IthoeSiicg
 
Kemampuan disposisi matematis
Kemampuan disposisi matematisKemampuan disposisi matematis
Kemampuan disposisi matematisMusdalifah yusuf
 
Buku panduan kemahiran menaakul
Buku panduan kemahiran menaakulBuku panduan kemahiran menaakul
Buku panduan kemahiran menaakulshare with me
 
Berpikir Kreatif I
Berpikir Kreatif IBerpikir Kreatif I
Berpikir Kreatif Iguest361b2c
 
22 depi a. nugraha(a) t8_10_april2013.v2
22 depi a. nugraha(a) t8_10_april2013.v222 depi a. nugraha(a) t8_10_april2013.v2
22 depi a. nugraha(a) t8_10_april2013.v2Diandra Devikha
 
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalahPeningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalahLukman
 
Kemahiran Berfikir
Kemahiran BerfikirKemahiran Berfikir
Kemahiran BerfikirNur Aini
 

Mais procurados (18)

MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKAMEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
 
327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf
327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf
327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf
 
Komunikasi Matematika
Komunikasi MatematikaKomunikasi Matematika
Komunikasi Matematika
 
892-3613-1-PB.pdf
892-3613-1-PB.pdf892-3613-1-PB.pdf
892-3613-1-PB.pdf
 
Pengaruh ESQ Terhadap Prestasi Akademik Siswa SMKN2 Pekanbaru
Pengaruh ESQ Terhadap Prestasi Akademik Siswa SMKN2 PekanbaruPengaruh ESQ Terhadap Prestasi Akademik Siswa SMKN2 Pekanbaru
Pengaruh ESQ Terhadap Prestasi Akademik Siswa SMKN2 Pekanbaru
 
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...
 
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
 
Unit 6 kbkk
Unit 6 kbkkUnit 6 kbkk
Unit 6 kbkk
 
Konsep kemahiran berfikir
Konsep kemahiran berfikirKonsep kemahiran berfikir
Konsep kemahiran berfikir
 
Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan self
Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan selfMeningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan self
Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan self
 
Kemampuan disposisi matematis
Kemampuan disposisi matematisKemampuan disposisi matematis
Kemampuan disposisi matematis
 
Buku panduan kemahiran menaakul
Buku panduan kemahiran menaakulBuku panduan kemahiran menaakul
Buku panduan kemahiran menaakul
 
Risqi rahman
Risqi rahmanRisqi rahman
Risqi rahman
 
Berpikir Kreatif I
Berpikir Kreatif IBerpikir Kreatif I
Berpikir Kreatif I
 
2 lewy 14-28
2 lewy 14-282 lewy 14-28
2 lewy 14-28
 
22 depi a. nugraha(a) t8_10_april2013.v2
22 depi a. nugraha(a) t8_10_april2013.v222 depi a. nugraha(a) t8_10_april2013.v2
22 depi a. nugraha(a) t8_10_april2013.v2
 
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalahPeningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
 
Kemahiran Berfikir
Kemahiran BerfikirKemahiran Berfikir
Kemahiran Berfikir
 

Destaque

4th weekly news economic times
4th weekly news economic times4th weekly news economic times
4th weekly news economic timesnitinmbacats
 
70张精选摄影美图欣赏
70张精选摄影美图欣赏70张精选摄影美图欣赏
70张精选摄影美图欣赏psjlew
 
吃飯要有新常識
吃飯要有新常識吃飯要有新常識
吃飯要有新常識psjlew
 
Publicly funded ip
Publicly funded ipPublicly funded ip
Publicly funded ipAnneke Weber
 
宋氏家族私密生活相
宋氏家族私密生活相 宋氏家族私密生活相
宋氏家族私密生活相 psjlew
 
看照片了解歷史
看照片了解歷史看照片了解歷史
看照片了解歷史psjlew
 
各國奇異的道路
各國奇異的道路各國奇異的道路
各國奇異的道路psjlew
 
Car art
Car artCar art
Car artpsjlew
 
走 史深_~圆明_
走  史深_~圆明_走  史深_~圆明_
走 史深_~圆明_psjlew
 
Week 3: Algorithmic Game Theory Notes
Week 3: Algorithmic Game Theory NotesWeek 3: Algorithmic Game Theory Notes
Week 3: Algorithmic Game Theory NotesDongseo University
 
产品经理工作总结20100128
产品经理工作总结20100128产品经理工作总结20100128
产品经理工作总结20100128worldhema
 
你喜歡吃美國牛肉嗎(商業週刊)揭開美國牛的秘密
你喜歡吃美國牛肉嗎(商業週刊)揭開美國牛的秘密 你喜歡吃美國牛肉嗎(商業週刊)揭開美國牛的秘密
你喜歡吃美國牛肉嗎(商業週刊)揭開美國牛的秘密 psjlew
 
椅子正在謀殺你
椅子正在謀殺你椅子正在謀殺你
椅子正在謀殺你psjlew
 
土耳其探秘 - Cappadocia
土耳其探秘 - Cappadocia土耳其探秘 - Cappadocia
土耳其探秘 - Cappadociapsjlew
 
从恋爱到结婚
从恋爱到结婚从恋爱到结婚
从恋爱到结婚worldhema
 
脊椎放鬆操
脊椎放鬆操脊椎放鬆操
脊椎放鬆操psjlew
 
復活的地下軍團 1-of-3 (秦始皇兵馬俑博物館)
復活的地下軍團 1-of-3 (秦始皇兵馬俑博物館)復活的地下軍團 1-of-3 (秦始皇兵馬俑博物館)
復活的地下軍團 1-of-3 (秦始皇兵馬俑博物館)psjlew
 

Destaque (20)

4th weekly news economic times
4th weekly news economic times4th weekly news economic times
4th weekly news economic times
 
70张精选摄影美图欣赏
70张精选摄影美图欣赏70张精选摄影美图欣赏
70张精选摄影美图欣赏
 
Sobre o natal
Sobre o natalSobre o natal
Sobre o natal
 
吃飯要有新常識
吃飯要有新常識吃飯要有新常識
吃飯要有新常識
 
Publicly funded ip
Publicly funded ipPublicly funded ip
Publicly funded ip
 
宋氏家族私密生活相
宋氏家族私密生活相 宋氏家族私密生活相
宋氏家族私密生活相
 
看照片了解歷史
看照片了解歷史看照片了解歷史
看照片了解歷史
 
各國奇異的道路
各國奇異的道路各國奇異的道路
各國奇異的道路
 
Car art
Car artCar art
Car art
 
走 史深_~圆明_
走  史深_~圆明_走  史深_~圆明_
走 史深_~圆明_
 
Recursos retóricos TLRIID III
Recursos retóricos TLRIID IIIRecursos retóricos TLRIID III
Recursos retóricos TLRIID III
 
Week 3: Algorithmic Game Theory Notes
Week 3: Algorithmic Game Theory NotesWeek 3: Algorithmic Game Theory Notes
Week 3: Algorithmic Game Theory Notes
 
产品经理工作总结20100128
产品经理工作总结20100128产品经理工作总结20100128
产品经理工作总结20100128
 
你喜歡吃美國牛肉嗎(商業週刊)揭開美國牛的秘密
你喜歡吃美國牛肉嗎(商業週刊)揭開美國牛的秘密 你喜歡吃美國牛肉嗎(商業週刊)揭開美國牛的秘密
你喜歡吃美國牛肉嗎(商業週刊)揭開美國牛的秘密
 
椅子正在謀殺你
椅子正在謀殺你椅子正在謀殺你
椅子正在謀殺你
 
土耳其探秘 - Cappadocia
土耳其探秘 - Cappadocia土耳其探秘 - Cappadocia
土耳其探秘 - Cappadocia
 
从恋爱到结婚
从恋爱到结婚从恋爱到结婚
从恋爱到结婚
 
Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
脊椎放鬆操
脊椎放鬆操脊椎放鬆操
脊椎放鬆操
 
復活的地下軍團 1-of-3 (秦始皇兵馬俑博物館)
復活的地下軍團 1-of-3 (秦始皇兵馬俑博物館)復活的地下軍團 1-of-3 (秦始皇兵馬俑博物館)
復活的地下軍團 1-of-3 (秦始皇兵馬俑博物館)
 

Semelhante a Insan cerdas dan kreatif (semnas fmipa bjm )

Paper penemuan terbimbing
Paper penemuan terbimbingPaper penemuan terbimbing
Paper penemuan terbimbingDiah Dwi
 
Kebiasaan bernalar
Kebiasaan bernalarKebiasaan bernalar
Kebiasaan bernalargampangmain
 
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan Lusi Kurnia
 
Berpikir reflektif
Berpikir reflektifBerpikir reflektif
Berpikir reflektifLukman
 
Buku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep Matriks
Buku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep MatriksBuku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep Matriks
Buku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep MatriksAisyah Turidho
 
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam Skripsi_Lusi Kurnia(06081181419023)
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam Skripsi_Lusi Kurnia(06081181419023)Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam Skripsi_Lusi Kurnia(06081181419023)
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam Skripsi_Lusi Kurnia(06081181419023)lusi kurnia
 
Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan masalah Nonrutin pa...
Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan masalah Nonrutin pa...Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan masalah Nonrutin pa...
Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan masalah Nonrutin pa...asmaun4
 
diagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogydiagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogyNailul Hasibuan
 
Teori mengajar
Teori mengajarTeori mengajar
Teori mengajaragustaws
 
Revolusi Pembelajaran Ppt
Revolusi Pembelajaran PptRevolusi Pembelajaran Ppt
Revolusi Pembelajaran PptWARGA SALAPAN
 
Revolusi pembelajaran ppt
Revolusi pembelajaran pptRevolusi pembelajaran ppt
Revolusi pembelajaran pptWARGA SALAPAN
 
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solvingA5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solvingAchmad Abror
 
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahLaporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahNailul Hasibuan
 
Peningkatan kemampuan berpikir kritis
Peningkatan kemampuan berpikir kritisPeningkatan kemampuan berpikir kritis
Peningkatan kemampuan berpikir kritisMilo Muhammad
 

Semelhante a Insan cerdas dan kreatif (semnas fmipa bjm ) (20)

Paper penemuan terbimbing
Paper penemuan terbimbingPaper penemuan terbimbing
Paper penemuan terbimbing
 
Kebiasaan bernalar
Kebiasaan bernalarKebiasaan bernalar
Kebiasaan bernalar
 
Kecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia diniKecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia dini
 
Kecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia diniKecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia dini
 
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
 
KURIKULUM BM SR
KURIKULUM BM SRKURIKULUM BM SR
KURIKULUM BM SR
 
Berpikir reflektif
Berpikir reflektifBerpikir reflektif
Berpikir reflektif
 
Buku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep Matriks
Buku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep MatriksBuku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep Matriks
Buku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep Matriks
 
Refleksi MTE3109
Refleksi MTE3109Refleksi MTE3109
Refleksi MTE3109
 
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam Skripsi_Lusi Kurnia(06081181419023)
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam Skripsi_Lusi Kurnia(06081181419023)Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam Skripsi_Lusi Kurnia(06081181419023)
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam Skripsi_Lusi Kurnia(06081181419023)
 
Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan masalah Nonrutin pa...
Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan masalah Nonrutin pa...Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan masalah Nonrutin pa...
Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan masalah Nonrutin pa...
 
Kemampuan berpikir kritis matematis
Kemampuan berpikir kritis matematisKemampuan berpikir kritis matematis
Kemampuan berpikir kritis matematis
 
diagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogydiagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogy
 
Teori mengajar
Teori mengajarTeori mengajar
Teori mengajar
 
Revolusi Pembelajaran Ppt
Revolusi Pembelajaran PptRevolusi Pembelajaran Ppt
Revolusi Pembelajaran Ppt
 
Revolusi pembelajaran ppt
Revolusi pembelajaran pptRevolusi pembelajaran ppt
Revolusi pembelajaran ppt
 
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solvingA5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
 
P
PP
P
 
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahLaporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
 
Peningkatan kemampuan berpikir kritis
Peningkatan kemampuan berpikir kritisPeningkatan kemampuan berpikir kritis
Peningkatan kemampuan berpikir kritis
 

Último

Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 

Último (20)

Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 

Insan cerdas dan kreatif (semnas fmipa bjm )

  • 1. 1 SEMNAS FMIPA /2013/Zahra Ch Menciptakan Insan Cerdas dan Kreatif Melalui Pemecahan Masalah Matematika Makalah disajikan pada : SEMINAR NASIONAL FMIPA UNLAM 2013 Tanggal 11 Nopember 2013 Di Banjarbaru. Oleh : Dra.Zahra Chairani. M.Pd Dosen STKIP PGRI Banjarmasin (Mahasiswa Prog. Pascasarjana/S3 Pendidikan Matematika UNESA Surabaya) I. Pendahuluan Dalam Kurikulum Matematika sekolah di negara kita, dapat kita baca bahwa tujuan pembelajaran matematika adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa, membekali siswa dalam berpikir logis, kritis, analitis, sistematis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Banyak pertanyaan yang muncul berkaitan dengan tujuan tersebut. Apakah tujuan pembelajaran tersebut sudah dapat dikatakan tercapai pada setiap akhir siswa menempuh pendidikan di sekolah? Sampai saat ini apakah kita sudah dapat mengatakan dengan tegas, bahwa anak2 kita sudah memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, analitis, sistematis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama seperti harapan kurikulum? Ini merupakan pertanyaan bagi kita semua sebagai orang-orang yang berkecimpung di bidang pendidikan yang sampai saat ini belum bisa kita jawab dengan meyakinkan karena sampai saat ini kita belum menemukan indikator dan alat ukur yang jelas untuk mengukur kemampuan-kemampuan tersebut. Kalau kita belum melakukan pengukuran tentang kemampuan tersebut melalui indikator dan alat ukur yang valid, pertanyaan tersebut dapat kita persempit lagi, apakah kita berani memastikan bahwa kemampuan-kemampuan tersebut sudah dikembangkan di sekolah khususnya dalam pembelajaran matematika? Jika jawabannya ya, kita memerlukan jawab apa saja yang sudah kita
  • 2. 2 SEMNAS FMIPA /2013/Zahra Ch sudah kembangkan? Pertanyaan ini tidak perlu kita jawab sekarang, tetapi mari kita coba untuk mencermatinya bersama Dalam Draft Grand Desain Pendidikan Karakter (2010), nilai-nilai yang terutama akan dikembangkan dalam budaya satuan pendidikan formal dan, non formal antara lain, keimanan dan ketaqwaan, kejujuran, tanggung jawab, kecerdasan, keperdulian, kerjasama, kreatifitas, ketertiban, disiplin dan lainnya. Dari berbagai hal tersebut, dua hal yang cukup erat kaitannya dengan pembelajaran matematika adalah pengembangan kecerdasan dan kreatifitas. Keterkaitan kecerdasan dengan matematika tergambar dari pernyataan G. Polya (1980) bahwa, menyelesaikan masalah matematika adalah suatu kemampuan khusus dari kecerdasan, sedangkan Samani. M (2011) menyatakan bahwa potensi-potensi kemampuan ini perlu dikembangkan, karena menjadi landasan implementasi pendidikan karakter di Negara kita. Dengan demikian dapat kita katakan bahwa kecerdasan dan kreatifitas merupakan bagian dari pendidikan karakter yang harus dikembangkan dengan lebih sungguh-sungguh untuk menciptakan anak cerdas dan kreatif dan salah satu strateginya adalah melalui aktivitas pemecahan masalah matematika. Dalam kaitannya berpikir kreatif dalam aspek afektif dan psikomotor Alimuddin (2012) menyatakan bahwa dalam berpikir kreatif seseorang dapat memupuk sikap dan minat dalam dirinya yang meliputi pantang menyerah, mempunyai dorongan yang kuat untuk menyelesaikan masalah, berani mencoba hal-hal yang unik, tidak takut melakukan kesalahan, ulet dan tekun berpikir, dalam menemukan cara atau solusi baru dari permasalahan yang dihadapi. Penjelasan ini menunjukkan pengembangan kecerdasan dan kreatifitas memberikan kontribusi untuk pembentukan karakter siswa melalui pemecahan masalah dalam matematika . Begitu pentingnya kecerdasan dan kreatifitas dalam pendidikan karakter, sehingga menjadi tema dalam seminar kita hari ini. Semoga uraian singkat hari ini dapat bermanfaat bagi pengembangan kemampuan potensi-potensi tersebut khususnya untuk dikembangkan dalam mata pelajaran matematika dan
  • 3. 3 SEMNAS FMIPA /2013/Zahra Ch implementasinya dalam kehidupan sehari-hari serta memberikan inspirasi bagi para pendidik. 2. URAIAN MATERI 2.1 Kecerdasan Pengertian kecerdasan sampai saat ini masih belum terdefinisi dengan jelas. Akan tetapi Suharsono (2001 ) menyatakan bahwa wujud dari kecerdasan adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan benar dalam waktu yang relative singkat. Dalam buku-buku psikologi kecerdasan dikaitkan dengan IQ (Intelligensi quotion) seseorang. Biasanya tinggi rendahnya kecerdasan diukur dengan cara numeric. Penggolongan cerdas bila IQ berada di atas 110, kecerdasan rata-rata bila IQ antara 90- 110, dan kecerdasan rendah jika IQ di bawah 90. Penentuan peringkat indeks prestasi belajar yang diberikan sekolah umumnya adalah suatu model pengukuran kecerdasan yang dilakukan sekolah. Namun pola pengukuran kecerdasan tersebut menurut Anastasi dalam Suharsono (2001) memiliki banyak keterbatasan dan dianggap tidak memaksimalkan kemampuan individu dalam ekspresinya. Berbagai teori tentang pengembangan multiple intelegensi dari para ahli seperti Thurstone, Guilford dan Gardner yang mengembangkan berbagai kecerdasan yang sebenarnya merupakan fungsi dari belahan otak kanan dan otak kiri. Otak kiri memiliki kemampuan dan potensi untuk memecahkan problem matematika, logis dan fenomena, sedangkan otak kanan memiliki kemampuan untuk merespon hal-hal yang bersifat kualitatif dan abstrak, yang semua ini masih dalam kemampuan outward looking. Sedangkan pengetahuan tentang diri, yang berasal dari kemampuan untuk mengekspresikan diri belum terjangkau. Setiap orang tua tentu memiliki kebanggaan apabila anaknya di sekolah digolongkan sebagai siswa yang cerdas. Namun demikian, kecerdasan belum merupakan jaminan keberhasilan sesorang untuk mengarungi kehidupan yang penuh tantangan. Banyak hal yang terkait dalam kehidupan, antara lain bahwa problem-problem kehidupan yang muncul, tidak bisa dirancang atau
  • 4. 4 SEMNAS FMIPA /2013/Zahra Ch dipersiapkan. Dalam kehidupan suatu problem dapat saja secara tiba-tiba menimpa seseorang tanpa memberi kesempatan baginya untuk bersiap menghadapi dan menyelesaikan masalahnya. Pengembangan kecerdasan selama siswa belajar matematika di sekolah paling tidak dapat memberikan kontribusi bagi siswa untuk melatih aktivitas otak kirinya dalam pemecahan masalah sebagai salah satu cara yang dapat dilakukan dalam pendidikan karakter. Pada hakekatnya pendidikan karakter dapat didefinisikan secara luas atau sempit (mencakup hampir seluruh usaha sekolah atau diluar bidang akademis untuk membantu siswa tumbuh menjadi seseorang yang memiliki karakter yang baik. 2.2 Kreatifitas Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang dibekali dengan akal agar dapat menggunakannya untuk berpikir. Solso (2008) menyatakan bahwa berpikir adalah aktivitas mental seseorang dalam menerima informasi, mengolah, menyimpan dan mentransformasikannya/ mewujudkannya dalam bentuk keputusan prilaku. Tang (2009) menyatakan bahwa berpikir kreatif adalah aktivitas mental yang terjadi dalam pikiran seseorang dan menggunakannya dalam pemecahan masalah yang memenuhi beberapa aspek, yaitu (1) lancar (fluent),(2) flash (flexible) dan (3) baru (original). Selanjutnya ciri-ciri aspek tersebut berdasarkan Alimuddin (2012) dijelaskan sebagai berikut: (1) Ciri-ciri aspek lancar (fluent) adalah mengemukakan beragam cara/ solusi untuk digunakan dalam pemecahan masalah, Cara atau solusi dikatakan beragam jika cara atau solusi kelihatan berbeda tetapi mengikuti pola/konsep yang sama. (2) Ciri-ciri aspek fasih (flexible) adalah mengemukakan beberapa cara/solusi yang berbeda untuk digunakan dalam penyelesaian masalah. Cara atau solusi dikatakan berbeda jika cara atau solusi yang dikemukakan tidak mengikuti/menggunakan pola/konsep yang sama (3) Ciri-ciri aspek baru (original) adalah mengemukakan cara /solusi baru untuk digunakan dalam penyelesaian masalah, Cara atau solusi dikatakan
  • 5. 5 SEMNAS FMIPA /2013/Zahra Ch baru (bagi individu) jika cara atau solusi yang dikemukakan tidak lazim bagi individu atau cara menjawab belum pernah dijumpai sebelumnya yang merupakan kaitan beberapa konsep atau kombinasi beberapa cara yang pernah dijumpai sebelumnya. Ketiga aspek tersebut merupakan ciri-ciri berpikir kreatif yang dapat dijadikan indikator untuk apakah seorang sudah melakukan proses berpikir kreatif dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. 2.3 Pemecahan Masalah dalam Matematika Gagne dalam Orton (1992: 35) menyatakan bahwa pemecahan masalah merupakan merupakan bentuk belajar yang paling tinggi. Sedangkan menurut Bell (1978: 311), pemecahan masalah matematika akan membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan menganalisis dan menggunakannya dalam situasi yang berbeda. Grouws (1992) mengetengahkan bahwa salah satu tujuan problem solving di berikan di sekolah adalah bertujuan untuk melatih siswa berpikir kreatif dan mengembangkan kemampuan memecahkan masalah. Sedangkan Mayer (1983) memberikan karakteristik (a) pemecahan masalah merupakan hasil berpikir (kognitif) tetapi disimpulkan dari perilaku (b) pemecahan masalah hasil dalam perilaku yang mengarah ke solusi (c) pemecahan masalah adalah proses yang melibatkan manipulasi atau operasi pada pengetahuan sebelumnya. Butts (1980) menyatakan bahwa masalah dalam matematika dikelompokkan atas 5 (lima) bagian, yaitu (1) latihan pengenalan (recognition exercises), yaitu masalah-masalah yang berkaitan dengan ingatan, fakta, konsep, definisi dan teorema; (2) latihan algoritma (algorithmic exercises), yaitu masalah yang berkaitan dengan langkah-langkah dari suatu prosedur atau cara tertentu; (3) masalah aplikasi (application problem) yaitu masalah-masalah yang termasuk di dalamnya pengggunaan atau penerapan algoritma; (4) open search problem, yaitu masalah yang tidak segera ditemukan strategi tertentu untuk menyelesaikannya (masalah pembuktian, menemukan sesuai persyaratan tertentu) dan (5) situasi masalah (problem situation), yaitu masalah-masalah yang penyajiannya berkaitan
  • 6. 6 SEMNAS FMIPA /2013/Zahra Ch dengan situasi nyata atau kehidupan sehari-hari. Terkadang permasalahan yang dihadapi belum segera memperlihatkan hubungan dengan objek-objek matematika. Menurut Hashimoto (1997) jenis masalah yang mempunyai potensi untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa adalah masalah atau soal terbuka (open ended). Masalah terbuka akan memicu siswa untuk secara kreatif mengeksplor berbagai cara atau solusi dari memecah masalah. Dari berbagai pendapat juga memberikan criteria bahwa pemecahan masalah yang dapat memenuhi criteria berpikir kreatif antara lain (1) berbentuk masalah non routine, (2) bersifat open ended yang memerlukan pemikiran divergen dalam penyelesaian, baik dalam penyelesaian maupun jawaban, (3) memerlukan pemahaman beberapa konsep, sifat-sifat matematika yang pernah dijumpai sebelumnya untuk menyelesaikan, (4) tidak menimbulkan tafsiran ganda dari penggunaan bahasa. Banyak model pemecahan masalah dikemukakan dari berbagai sumber, makalah singkat ini mengetengahkan model yang sederhana dan mudah untuk dilaksanakan sebagaimana dikemukakan oleh Polya (1973) yaitu. a. Memahami masalah (understanding the problem), yaitu kemampuan memahami prinsip dari permasalahan. Kemampuan memahami masalah ini digunakan untuk memperoleh hal apa yang belum diketahui, data dan kondisi dari masalah yang diberikan. Salah satu cara untuk memahami masalah adalah menjawab pertanyaan antara lain apa saja yang diketahui , apa yang ditanyakan (what are the unknown?), data apa saja yang tersedia (what are the data?), apa syarat-syaratnya, apakah data tersebut memenuhi kondisi? (what is the condition?) , apakah kondisi tersebut cukup untuk mendapatkan yang belum diketahui?, atau belum cukup?, apakah tidak kontradiksi? b. Memikirkan rencana (devising plan), meliputi berbagai usaha untuk menemukan hubungan masalah dengan masalah lainnya atau hubungan antara data dengan hal yang tidak diketahuinya, dan sebagainya. Perencanaan juga meliputi rencana
  • 7. 7 SEMNAS FMIPA /2013/Zahra Ch untuk melakukan perhitungan, rencana ide yang mungkin dimanfaatkan, mengkaitkan materi yang sudah diketahui dengan masalah yang dihadapi. c. Melaksanakan rencana (carrying out the plan), termasuk mempresentasikan setiap langkah proses pemecahan, apakah langkah yang dilakukan sesuai dengan rencana, sudah benar atau masih meragukan? Meyakinkan diri sendiri kebenaran dari setiap langkah yang dilakukan. Perbaiki apabila masih ada kesalahan dengan memperhatikan data dan apa yang harus diperoleh. d. Melihat kembali (looking back), meliputi pengujian terhadap proses pemecahan masalah yang telah dilakukan. Dimulai dari langkah-langkah penyelesaian, kelengkapannya dan kebenarannya. Kemungkinan dapat ditemukan suatu penyelesaian yang baru dan lebih baik. 2.4 Hubungan antara Kecerdasan, Kreativitas dan Pemecahan Masalah Matematika Sebagaimana telah dijelaskan, bahwa kecerdasan menunjukkan kemampuan fungsi kerja otak seseorang. Otak baru akan bekerja jika ia mendapatkan stimulus (input) sebagai suatu informasi yang akan diolah , disimpan dan digunakan kembali dalam suatu system pemrosesan informasi seseorang. Dalam hal ini kapasitas kemampuan seseorang dalam melakukan pemrosesan informasi tergantung dari besarnya memori, dan kemampuan otak dalam mengolahnya. Sehingga dalam hal ini kecerdasan seorang anak sangat tergantung dari kemampuan aktivitas mentalnya untuk memecahkan masalah / belajar matematika. Hudojo (1988) menyatakan bahwa belajar matematika adalah aktivitas mental. Sedangkan kecerdasan adalah kemampuan dari fungsi kerja otak, dan berpikir kreatif adalah aktivitas mental yang terjadi dalam pikiran seseorang dalam menggunakan berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya dalam pemecahan masalah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kecerdasan seseorang memberikan kemungkinan lebih besar untuk berpikir kreatif dalam pemecahan masalah.
  • 8. 8 SEMNAS FMIPA /2013/Zahra Ch Satu contoh sederhana, adalah ketika seorang anak diberi soal untuk mendapatkan hasil perkalian 3 x 68. Masalah ini merupakan masalah matematika yang bersifat latihan pengenalan dan latihan prosedur yang dapat diberikan pada siswa kelas 2 SD. Hasil uji coba menunjukkan, bahwa umumnya siswa menjawab bahwa ia tidak bisa mendapatkan hasil perkalian karena ia tidak hafal dalam perkalian 68 (perkalian lebih banyak ditekankan dalam bentuk hafalan saja). Kenyataan ini menunjukkan bahwa siswa memiliki kecerdasan yang rendah, karena ia belum menggunakan fungsi kerja otaknya secara maksimal sehingga tidak mampu menggunakan aktifitas mentalnya untuk memanggil memori yang tersimpan tentang konsep perkalian yang sudah dikenalnya. Ia dapat menghitung apabila diberi contoh prosedur menghitung, dalam hal ini siswa akan mendapatkan hasil perhitungan, dengan mengacu pada contoh tetapi tidak menggunakan aktivitas mentalnya secara maksimal dan kemampuan berpikir kreatif tidak berkembang. Salah satu proses berpikir kreatif yang dapat membantu pe ngembangannya dalam pembelajaran matematika menurut West A.M (2000) sebagai berikut: (a) Penemuan Masalah. Seseorang memilih suatu masalah untuk ditangani atau menyadari adanya suatu masalah yang mengganggu (b) Persiapan. Seseorang memusatkan perhatian pada masalah yang bersangkut dan mengumpulkan informasi yang relevan serta memikirkan hipotesis-hipotesis. (c) Inkubasi. Setelah menghimpun informasi yang ada, individu mengendork an kegiatannya dan informasi yang telah dikumpulkan. Dalam langkah ini yang kurang disadari namun penting ini, yang bersangkutan kelihatan seperti menganggur atau melamun. Tetapi sesungguhnya pikirannya sedang menata fakta yang ada menjadi suatu pola baru. (d) Iluminasi. Sering tanpa diduga selagi makan, atau tertidur atau berjalan gagasan baru yang terpadu merasuk pikiran yang bersangkutan. Ilham
  • 9. 9 SEMNAS FMIPA /2013/Zahra Ch seperti ini harus segera dicatat, karena mudah dilupakan jika sudah terlibat dengan aktivitas lainnya. (e) Taktik dan Penerapan. Seseorag mulai dengan logika atau percobaan bahwa gagasan tersebut dapat menyelesaikan masalah dan dapat dilaksanakan. 2.5 Beberapa Contoh Soal Beberapa contoh soal berikut, merupakan soal pemecahan masalah matematika yang dapat digunakan untuk membantu pengembangan kecerdasan dan kreativitas siswa dalam memecahkan masalah matematika. 1. Ada 18 ekor binatang peliharaan di halaman seorang petani, yang terdiri dari ayam dan sapi. Petani menghitung ada 50 buah kaki binatang- binatang itu. Berapa banyaknya ayam dan sapi milik petani tersebut? (dapat diberikan di kelas 4 atau 5 SD) 2. Jika S = 1 3 + 1 9 + 1 27 + 1 81 + 1 243 + … . Tentukan S . (dapat diberikan di tingkat SMP atau SMA) 3. Tentukan Luas segitiga AFH dengan berbagai cara penyelesaian. (dapat diberikan di SMP) 4. Tentukan angka satuan dari 72013 . (soal dapat diberikan di SMP atau SMA) A B E C A D A C A I H A F A 20 20 30 30 G A
  • 10. 10 SEMNAS FMIPA /2013/Zahra Ch III. Penutup Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan yang baik mempunyai kapasitas yang lebih besar untuk menyimpan konsep-konsep yang telah dipelajari dalam memori otaknya, memiliki kemampuan untuk mengaktifkan fungsi otaknya dengan kemampuan untuk menghadirkan kembali konsep-konsep yang telah dipelajarinya untuk digunakan dalam pemecahan masalah, yang memungkinkan untuk mendapatkan solusi dengan berbagai cara. Belajar matematika adalah aktivitas mental. Sedangkan kecerdasan adalah kemampuan dari fungsi kerja otak, dan berpikir kreatif adalah aktivitas mental yang terjadi dalam pikiran seseorang dalam menggunakan berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya dalam pemecahan masalah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kecerdasan seseorang memberikan kemungkinan lebih besar untuk berpikir kreatif dalam pemecahan masalah. Siswa tidak memiliki kemampuan berpikir kreatif, antara lain disebabkan karena (a) keterbatasan dalam mengaktifkan fungsi otak, (b) pembelajaran matematika disekolah tidak dilaksanakan untuk lebih mengaktifkan fungsi otak secara maksimal, dan (c) pemecahan masalah matematika selalu diberikan melalui contoh-contoh sehingga kurang memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpikir mendapatkan solusi melalui konsep-konsep yang sudah dipelajarinya, (d) masalah matematika yang diberikan lebih banyak merupakan masalah tertutup dan pengulangan (rutin). Daftar Rujukan Alimuddin. 2012. Proses Berpikir Kreatif Mahasiswa Calon Guru Kreatif Dalam Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Gender. Disertasi Program Doktor. UNESA. Tidak diterbitkan. Bell.H.Frederick. (1978). Teaching and Learning Mathematics (In Secondary School). Brown Company Publisher.United States of America. Butts, Thomas. 1980. Posing Problem Property, Problem Solving in School Mathematics. Reston, VA: NCTM
  • 11. 11 SEMNAS FMIPA /2013/Zahra Ch Hashimoto, Y. 1997. The Methods of Fostering Creativity through Mathematical Problem Solving. Zentralblatt fur didactic der Mathematic (ZDM)- International Journal of Mathematics Education. http://emis.muni.cz/journals/ZDM/zdm973a5.pdf diakses November 2009. Hudojo.H. (1988). Mengajar Belajar Matematika. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi: Jakarta. Kesuma , dkk. 2011. Pendidikan Karakter . Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Lickona, Thomas. 1991. Educating for Character, New York: Bantam Book. Munandar, U. 2000. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah: Petunjuk Bagi Guru dan Orang Tua. Gramedia: Jakarta. Orton,A, (1987). Learning Mathematics; Issues, Theory and Classroom Practice, second Edition, Cassell: New York Tang, O.S. 2009. Problem Based Learning and Creativity. Singapure: Cengage Learning. Samani, M. 2011. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Solso, R.L 1995. Cognitive Psychology. Needham Height, M.A: Allyn & Bacon Sriraman, B. 2004. The Characteristic of Mathematical Creativity. The Mathematics Educator, 14(1): 19-34 Suharsono. 2001. Mencerdaskan Anak . Inisiasi Press. Jakarta. West. A.M. 2000. Developing Creativity in Organizations, The British Psychologcal Society