Dokumen tersebut membahas tentang strategi menjual dan ilmu menjual, termasuk teknik-teknik dasar menjual, peran promosi seperti iklan, dan pengukuran efektivitas iklan."
2. Strategi Menjual
llmu menjual adalah ilmu yang
digunakan dalam hidup sebagai seni
untuk menundukkan lawan usahanya
mencapai hasil dalam pekerjaan dan
kehidupan sehari-hari.
Salah satu strategi dalam menjual
adalah melakukan promosi. Dengan
adanya promosi, maka penjualan dapat
meningkat.
Strategi Menjual
5. Pengertian Menjual
Menurut K.B. Haas dan E.C. Perry
Menurut J.S. Konox
Ilmu menjual adalah pelayanan timbal balik sehingga kedua
belah pihak merasa puas dengan barang yang diterimanya.
Adapun seni menjual dapat diartikan sebagai suatu usaha
untuk mencapai hasil yang diinginkan dengan jalan
menggunakan kepandaian ilmu menjual. Kemungkinan
seseorang sudah mempunyai bakat sejak kecil untuk
melakukan penjualan. Kemudian bakat itu dikembangkan
dengan inti pengetahuan langsung dan pengalaman
pribadinya serta melakukan praktik, sehingga ia menjadi ahli
dalam penjualan. Keahlian melakukan kegiatan tertentu
sehingga mendapatkan pengakuan dari masyarakat atau
lingkungannya tersebut disebut dengan seni.
Ilmu menjual adalah suatu
kemampuan atau kecakapan untuk
memengaruhi orang supaya merasa
mau membeli barang-barang yang kita
tawarkan dengan cara saling
menguntungkan meski sebelumnya
tak terpikirkan oleh calon pembeli
untuk membeli barang itu tetapi
akhirnya tertarik untuk membelinya.
6. Objek Ilmu Menjual
Sebelum penjualan barang dan jasa dilakukan, penjual
perlu mengetahui dahulu sifat dan guna dan barang
dan jasa yang akan dijualnya.
Sebelum melakukan penjualan barang dan jasa, maka seorang
penjual harus mengetahui keadaan dirinya yang menyangkut
keadaan fisik, pendengaran, penglihatan, nada orang berbicara,
dan sebagainya. Karena dalam praktik penjualan pada
umumnya melalui tahap persiapan, membuka pembicaraan,
memajangkan barang, mengarahkan pembeli agar terjadi
penjualan, dan tercapainya kepuasan untuk para pembeli.
1. Pribadi Menjual
2. Barang yang dijual
7. Maksud dan
Tujuan Ilmu
Menjual
00
00
00
00
Ilmu menjual sangat bermanfaat untuk membangun
kegiatan usaha atau bisnis. Segala rintangan
penjualan dapat disingkirkan dengan menerapkan
ilmu menjual. Seorang penjual yang mempelajari ilmu
menjual akan belajar mengatasi persaingan. Dengan
tidak adanya simpatik dari para pembeli/pelanggan,
penjual itu tidak akan berfungsi sebagaimana
mestinya. Oleh karena itu, fungsi ilmu menjual sangat
penting untuk dipelajari dan dipraktikkan di dalam
perdagangan. Dengan demikian, penjual dapat
melakukan/melaksanakan tugas dengan lebih lancar
kepada para pembeli/pelanggannya.
Maksud dan tujuan akan ilmu menjual
adalah melaksanakan kemampuan
dalam menjual, yaitu menjual
kepandaian baik berupa jasa maupun
barang-barang kepada calon pembeli.
Pemahaman tentang ilmu menjual
ditujukan untuk meningkatkan penjualan
barang dan jasa.
Manfaat Ilmu
Menjual
00
9. Teknik Menjual
A
A
D
S
I
Seorang penjual harus mampu
menjadi pusat perhatian, di mana
calon konsumen akan pertama
kali memerhatikannya. Seorang
penjual harus dapat menarik
perhatian calon pembeli melalui
penawaran produk dengan
penampilan menarik, sopan,
ramah, menghargai, dan
sebagainya.
Attention
(Perhatian)
Seorang penjual harus dapat
mengubah pendirian
konsumen bahwa barang yang
dijual tesebut adalah barang
yang penting bagi konsuman.
Penjual harus mampu
mendorong calon pembeli
supaya merasa mempunyai
kepentingan terhadap barang
yang ditawarkan.
Interest
(Kepentingan)
Menumbuhkan keinginan bagi
pembeli untuk membeli
barang/jasa yang ditawarkan
adalah sebuah seni tersendiri.
Setelah calon pembeli merasa
mempunyai kepentingan
terhadap penawaran produk.
penjual harus mampu
mendorong mereka supaya
mempunyai keinginan untuk
memiliki.
Desire (keinginan)
Dari keinginan membeli
bantulah mereka untuk
mengadakan transaksi.
Action (tindakan)
Pelayanan yang dilakukan
sejak attention sampai
tindakan purnajual akan
sangat menentukan
kelanjutan usaha. Karena
pelayanan yang baik dapat
membangkitkan kesediaan
pembeli menjadi
pelanggan, maka
pelayanan sangat penting
bagi masa depan penjual.
Service
11. Pengertian Advertensi/Periklanan
Advertensi merupakan salah satu
bentuk promosi. Advertensi adalah
komunikasi nonindividu dengan
sejumlah biaya melalui berbagai media
yang dilakukan oleh perusahaan, serta
individu-individu.
Advertensi adalah cara untuk
mempromosikan barang, jasa, atau
gagasan yang dibiayai oleh sponsor
yang dikenal. Hal tersebut untuk
menarik calon konsumen guna
melakukan pembelian, sehingga dapat
meningkatkan penjualan produk dari
perusahaan yang bersangkutan.
1) Persuasi dengan mengantarkan
konsumen kepada produk.
2) Penyewaan ruang dan waktu
pada media massa
3) Identitas sponsornya luas.
5) Sasarannya luas.
4) Biaya relatif tinggi.
6) Keluasan dalam penampilan.
Ciri-ciri advertensi, sebagai berikut :
12. Macam-Macam Advertensi/Periklanan
1. Periklanan kelembagaan (institutional
advertising)
a) Patronage institutional advertising.
b) Public relations institutional advertising.
c) Public service institutional advertising.
2. Periklanan menurut daerah geografis
a) Periklanan lokal (local advertising).
b) Periklanan regional (regional advertising).
c) Periklanan nasional (national advertising).
3. Periklanan barang (product
advertising)
a) Primary demand advertising.
b) Selective demand advertising.
4. Periklanan menurut sifatnya
a) Presentasi publik (public presentation)
b) Penembusan (perveriveness advertising).
c) Mengandung arti luas (amplified expressiveness).
d) Tidak pribadi (impersonality).
e) Periklanan langsung (direct action advertising).
f) Periklanan tidak langsung (indirect action advertising).
7) Transit advertising
a) Periklanan khusus (speciality advertising).
b) Periklanan di luar rumah (outdoor advertising).
6. Periklanan menurut media yang
digunakan
a) Periklanan cetak (print advertising).
b) Periklanan elektronik (electronic
advertising).
5. Periklanan menurut jenis atau sifat
pasarnya
a) Consumer advertising/pull demand
advertising.
b) Trade advertising/push demand
advertising.
c) Industrial advertising.
13. Media
advertensi /
periklanan
Faktor-faktor yang berpengaruh
dalam memilih media yang akan
digunakan untuk periklanan adalah :
1. Tujuan periklanan (advertensi).
2. Sirkulasi media.
3. Keperluan berita.
4. Biaya advertensi.
5. Waktu dan tempat keputusan
membeli produk dibuat.
6. Kebaikan dan keburukan
masing-masing media.
7. Kerja sama dan bantuan
promosi yang ditawarkan oleh
media.
8. Karakteristik media advertensi.
Media yang dapat digunakan untuk periklanan
1) Media berupa bacaan
a) Surat kabar umum atau khusus.
b) Tabloid umum atau khusus.
c) Majalah umum atau khusus.
d) Katalog, bulletin, dan sebagainya.
2) Melalui alat hiburan
a) Bioskop
b) Televisi
c) Radio
d) Slides dan sebagainya
3) Pada bangunan atau kendaraan
a) Tembok bangunan, jembatan
penyeberangan atau tiang jalan laying.
b) Bus, truk, pesawat terbang, kapal laut,
kereta api.
c) Papan reklame.
d) Rambu-rambu lalu lintas.
4) Direct advertising
a) Folder
b) Booklets
c) kalender
d) kartu pos, surat edaran, dan sebagainya
14. Fungsi Advertensi / Periklanan
Contents Here
7) Mempromosikan merek produk
perusahaan.
1) Media informasi untuk memperkenalkan produk.
6) Membantu salesman dalam penjualan
produk.
2) Membentuk goodwill (nama baik) bagi
perusahaan.
3) Membantu ekspansi (perluasan
pasar).
4) Meningkatkan omzet penjualan
produk.
5) Memperbanyak pelanggan.
8) Memperluas hubungan
dagang.
9) Meningkatkan efisiensi
kerja.
10) Menjangkau konsumen yang
tidak dapat didatangi tenaga
wiraniaga perusahaan.
11) Memberikan keterangan tentang
produk pada konsumen.
15. Keuntungan - Keuntungan Advertensi / Periklanan
5) Dapat mencapai sasaran yang
dimaksud perusahaan
7) Membentuk product motives atau
patronage motives dan sebagainya.
3) Meningkatkan efisiensi pemakaian
modal kerja
1) Penghematan biaya produksi, biaya
pemasaran, dan biaya lainnya.
6) Selalu meningkatkan kepada
konsumen terhadap produk
8) Menghindarkan hubungan pribadi
secara langsung dengan konsumen
yang bersifat menguntungkan
perusahaan
4) Laba usaha tiap unit atau secara
total meningkat
2) Omzet penjualan akan meningkat
dengan berhasilnya pelaksanaan
advertensi.
16. Tujuan Advertensi / Periklanan
1) Periklanan informatif.
2) Periklanan persuasif.
3) Periklanan yang mengingatkan kembali.
1) Mencapai konsumen yang tidak dijangkau oleh tenaga sales dalam
jangka waktu tertentu.
2) Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi lainnya.
3) Memasuki daerah pemasaran baru.
4) Mengadakan komunikasi dengan para penyalur.
5) Memperkenalkan produk baru.
6) Menambah penjualan industri.
7) Memperbaiki reputasi perusahaan dengan memberikan pelayanan
umum melalui periklanan.
8) Mencegah timbulnya barang-barang tiruan/palsu.
Tujuan lain
Jika ditinjau dari tujuan, periklanan dibedakan menjadi :
Tujuan utama advertensi adalah menjual
atau meningkatkan penjualan barang atau
jasa.
17. Asas-asas Advertensi / Periklanan
Persyaratan Periklanan
Asas-asas Advertensi
1) Produk yang akan diiklankan harus memiliki
merek atau cap.
2) Produk yang akan diiklankan harus memiliki
kualitas baik sehingga tidak mengecewakan
konsumen.
3) Harga produk yang diiklankan sesuai dengan
kualitas produk.
4) Untuk menyelenggarakan periklanan sebelumnya
harus memiliki dana yang cukup.
1) Iklan harus jujur, bertanggung jawab, dan tidak
bertentangan dengan hukum yang berlaku.
2) Iklan tidak boleh menyinggung atau merendahkan
martabat, agama, tata susila, adat, budaya,
suku, dan golongan.
3) Iklan harus dijiwai oleh asas persaingan yang
sehat.
18. Langkah-Langkah Penyusunan
Advertensi/Periklanan
$120
Advertensi
Langkah-langkah penyusunan advertensi :
1) Menentukan jenis media periklanan
yang akan digunakan.
2) Merumuskan maksud dan tujuan
periklanan.
3) Menentukan sasaran periklanan.
4) Mempersiapkan kata-kata, layout, dan
gambar.
5) Menentukan biaya pemasangan iklan
tersebut.
6) Menentukan appeal (daya tarik) pada
iklan.
7) Menyesuaikan tema (pokok pikiran)
iklan dengan situasi yang dihadapi.
Option A
Option B
Option C
19. Pengukuran Efektivitas Advertensi
1) Program yang disusun harus mempunyai sasaran yang jelas dan tepat.
2) Tindakan koreksi atau penyempurnaan terhadap penyimpangan antara
sasaran prestasi.
3) Pengukuran hasil prestasi harus dilakukan secara berkala.
4) Hasil prestasi yang menyimpang perlu dianalisis sebab-sebabnya.
Perencanaan dan penguasaan advertensi
bergantung pada ukuran keefektifan periklanan.
Pengukuran efektivitas advertensi terletak pada
kemampuan perusahaan dalam menjalankan
manajemen perusahaan. Berhasil tidaknya
pengukuran efektivitas advertensi ditentukan
oleh faktor-faktor :
20. Yuk lengkapi koleksi bukunya
We’re available on :
DARISEBUAHBUKU BANDUNG
atau
Melalui web
https://www.darisebuahbuku.com/
Baca juga kumpulan materi, bank soal dan
berita pendidikan terbaru di
https://www.klinikguru.com/