1. TUGAS BIOLOGI 2
1. PENYAKIT PADA SEL-SEL DARAH
2. ORGAN-ORGAN PEREDARAN DARAH
=> JANTUNG
=> PEMBULUH DARAH
DISUSUN OLEH :
~SIVIA NUR AVIVAH (10/ XI IA 4)
~YULIANA DYAH K (30/XI IA 4)
3. 1. PENYAKIT PADA ERITROSIT (SEL DARAH
MERAH)
A. PENGERTIAN ANEMIA :
• Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah
merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah
berada di bawah normal.
• Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka
mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
• Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen
dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh .
4. B. GEJALA ANEMIA :
Gejala-gejala yang disebabkan oleh pasokan oksigen yang tidak mencukupi
kebutuhan ini, bervariasi. Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang
tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa
menyebabkan stroke atau serangan jantung.
C. DIAGNOSA :
Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia. Persentase sel
darah merah dalam volume darah total (hematokrit) dan jumlah hemoglobin dalam
suatu contoh darah bisa ditentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari
hitung jenis darah komplit (CBC). Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari
hitung jenis darah komplit (CBC).
5. D. PENYEBAB DARI ANEMIA :
• Perdarahan hebat
• Kronik (menahun)
• Akut (mendadak)
• Pecah pembuluh darah
• Pembedahan
• Pendarahan hidung
• Kecelakaan
• Persalinan
• Wasir
• Genetik
• Kanker disaluran pencernaan
• Ulkus peptikum
• Tumor ginjal di kandung kemih
• Pendarahan menstruasi yg sangat banyak
• Berkurangnya pembentukan sel darah merah karena :
=>Kekurangan zat besi
=>Kekurangan vitamin B12
=>Kekurangan asam folat
=>Kekurangan vitamin C
=>Penyakit kronik
6. 2. PENYAKIT PADA LEUKOSIT (SEL DARAH
PUTIH)
A. PENGERTIAN LEUKIMIA :
• Leukemia adalah jenis kanker yang mempengaruhi
sumsum tulang dan jaringan getah bening. Semua
kanker bermula di sel, yang membuat darah dan
jaringan lainnya. Biasanya, sel-sel akan tumbuh dan
membelah diri untuk membentuk sel-sel baru yang
dibutuhkan tubuh. Saat sel-sel semakin tua, sel-sel
tersebut akan mati dan sel-sel baru akan
menggantikannya.
• Tapi, terkadang proses yang teratur ini berjalan
menyimpang, Sel-sel baru ini terbentuk meski tubuh
tidak membutuhkannya, dan sel-sel lama tidak mati
seperti seharusnya. Kejanggalan ini disebut leukemia,
di mana sumsum tulang menghasilkan sel-sel darah
putih abnormal yang akhirnya mendesak sel-sel lain.
7. B. GEJALA LEUKIMIA :
•Demam atau keringat malam
•Infeksi yang sering terjadi
•Merasa lemah atau letih
•Sakit kepala
•Mudah berdarah dan lebam (gusi berdarah, bercak keunguan di kulit, atau bintik-
bintik merah kecil di bawah kulit)
•Nyeri di tulang atau persendian
•Pembengkakan atau rasa tidak nyaman di perut (akibat pembesaran limpa)
•Pembengkakan, terutama di leher atau ketiak
•Kehilangan berat badan
8. C. PENYEBAB DARI LEUKIMIA :
Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui
beberapa faktor yang dapat memengaruhi frekuensi leukemia, seperti:
a) Radiasi
•Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia
•Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia
•Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom
Hiroshima dan Nagasaki, Jepang
b) Faktor leukemogenik
•terdapat beberapa zat kimia yang telah diidentifikasi dapat
memengaruhi frekuensi leukemia:
•Racun lingkungan seperti benzena
•Bahan kimia industri seperti insektisida
•Obat untuk kemoterapi
9. c) Epidemiologi
• Di Afrika, 10-20% penderita LMA memiliki kloroma di sekitar orbita mata
• Di Kenya, Tiongkok, dan India, LMK mengenai penderita berumur 20-40 tahun
• Pada orang Asia Timur dan India Timur jarang ditemui LLK.
d) Herediter
Penderita sindrom Down memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari
orang normal.
e) Virus
• Virus dapat menyebabkan leukimia seperti retrovirus, virus leukimia feline,
HTLV-1 pada dewasa.
10. D. DIAGNOSIS :
• Pemeriksaan fisik – dokter akan memeriksa pembengkakan di kelenjar getah bening, limfa,
limpa dan hati.
• Tes darah – laboratorium akan memeriksa jumlah sel-sel darah. Leukemia menyebabkan
jumlah sel-sel darah putih meningkat sangat tinggi, dan jumlah trombosit dan hemoglobin
dalam sel-sel darah merah menurun. Pemeriksaan laboratorium juga akan meneliti darah untuk
mencari ada tidaknya tanda-tanda kelainan pada hati dan/atau ginjal.
• Biopsi – dokter akan mengangkat sumsum tulang dari tulang pinggul atau tulang besar
lainnya. Ahli patologi kemudian akan memeriksa sampel di bawah mikroskop, untuk mencari
sel-sel kanker. Cara ini disebut biopsi, yang merupakan cara terbaik untuk mengetahui apakah
ada sel-sel leukemia di dalam sumsum tulang.
• Sitogenetik – laboratorium akan memeriksa kromosom sel dari sampel darah tepi, sumsum
tulang, atau kelenjar getah bening.
• Processus Spinosus – dengan menggunakan jarum yang panjang dan tipis, dokter perlahan-
lahan akan mengambil cairan cerebrospinal (cairan yang mengisi ruang di otak dan sumsum
tulang belakang). Prosedur ini berlangsung sekitar 30 menit dan dilakukan dengan anestesi
lokal. Pasien harus berbaring selama beberapa jam setelahnya, agar tidak pusing.
Laboratorium akan memeriksa cairan apakah ada sel-sel leukemia atau tanda-tanda penyakit
lainnya.
• Sinar X pada dada – sinar X ini dapat menguak tanda-tanda penyakit di dada.
11. PENYAKIT PADA TROMBOSIT (KEPING
DARAH)
A. PENGERTIAN HEMOFILIA :
• Hemofilia adalah penyakit genetik/turunan, merupakan suatu bentuk
kelainan perdarahan yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya
dimana protein yang diperlukan untuk pembekuan darah tidak ada atau
jumlahnya sangat sedikit. Penyakit ini ditandai dengan sulitnya darah
untuk membeku secara normal. Apabila penyakit ini tidak ditanggulangi
dengan baik maka akan menyebabkan kelumpuhan, kerusakan pada
persendian hingga cacat dan kematian dini akibat perdarahan yang
berlebihan. Penyakit ini ditandai dengan perdarahan spontan yang berat
dan kelainan sendi yang nyeri dan menahun
B.GEJALA HEMOFILIA:
~> Gejala yang mudah dikenali adalah bila terjadi luka yang menyebabkan
sobeknya kulit permukaan tubuh, maka darah akan terus mengalir dan
memerlukan waktu berhari-hari untuk membeku.
~> Gejala akut yang dialami penderita Hemofilia adalah sulit menghentikan
perdarahan, kaku sendi, tubuh membengkak, muncul rasa panas dan
nyeri pascaperdarahan, Sedangkan pada gejala kronis, penderita
mengalami kerusakan jaringan persendian permanen akibat peradangan
parah, perubahan bentuk sendi dan pergeseran sendi, penyusutan otot
sekitar sendi hingga penurunan kemampuan motorik penderita dan
gejala lainnya. Hemofilia dapat membahayakan jiwa penderitanya jika
perdarahan terjadi pada bagian organ tubuh yang vital seperti perdarahan
pada otak.
12. C, HEMOFILIA DIBEDAKAN MENJADI 2:
•Hemofilia A; yang dikenal juga dengan nama : Hemofilia Klasik karena jenis
hemofilia ini adalah yang paling banyak kekurangan faktor pembekuan pada darah.
Terjadi karena kekurangan faktor 8 (Factor VIII) protein pada darah yang
menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.
•Hemofilia B yang dikenal juga dengan nama : Christmas Disease; karena di
temukan untuk pertama kalinya pada seorang bernama Steven Christmas asal
Kanada. Terjadi karena kekurangan faktor 9 (Factor IX) protein pada darah yang
menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.
D. PENYEBAB DARI HEMOFILIA:
Hemofilia paling banyak di derita hanya pada pria. Wanita akan benar-benar
mengalami hemofilia jika ayahnya adalah seorang hemofilia dan ibunya adalah
pemabawa sifat (carrier).
Dan ini sangat jarang terjadi. Sebagai penyakit yang di turunkan, orang akan terkena
hemofilia sejak ia dilahirkan, akan tetapi pada kenyataannya hemofilia selalu
terditeksi di tahun pertama kelahirannya. Sebagai penyakit yang di turunkan, orang
akan terkena hemofilia sejak ia dilahirkan, akan tetapi pada kenyataannya hemofilia
selalu terditeksi di tahun pertama
Kelahirannya.
.
13. 2. ORGAN-ORGAN
PEREDARAN DARAH
A) Jantung
1.Struktur anatomi
2.Cara kerja jantung
3.Kelainan pada jantung
B) Pembuluh darah: Arteri, Vena, Kapiler
1.Struktur anatomi
2.Ciri-ciri
14. 1) STRUKTUR ANATOMI JANTUNG
1. Ukuran dan bentuk
Jantung adalah organ berongga berbentuk kerucut tumpul yang memiliki empat ruang yang
terletak antara kedua paru-paru di bagian tengah rongga toraks. Dua pertiga jantung terletak di
sebelah kiri garis midsternal. Jantung dilindungi mediastinum. Jantung berukuran kurang
lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya (Ethel, 2003: 228).
2. Pelapis
a. Perikardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil,
membungkus jantung dan pembuluh darah besar. Kantong ini melekat pada diafragma,
sternum dan pleura yang membungkus paru-paru. Di dalam perikardium terdapat dua lapisan
yakni lapisan fibrosa luar dan lapisan serosa dalam.
b. Rongga perikardial adalah ruang potensial antara membran viseral dan parietal (Ethel,
2003: 228-229).
3. Dinding Jantung
Terdiri dari tiga lapisan
a. Epikardium luar tersusun dari lapisan sel-sel mesotelial yang berada di atas jaringan ikat.
b. Miokardium tengah terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi utnuk memompa
darah. Kontraksi miokardium menekan darah keluar ruang menuju arteri besar.
c. Endokardium dalam tersusun dari lapisan endotellial yang melapisi pembuluh darah yang
memasuki dan meninggalkan jantung (Ethel, 2003: 229).
4. Tanda – tanda Permukaan
a. Sulkus Koroner (atrioventrikular) mengelilingi jantung diantara atrium dan ventrikel.
b. Sulkus Interventrikular anterior dan posterior, memisahkan ventrikel kanan dan ventrikrl
kiri (Ethel, 2003: 230).
15. 5. Rangka Fibrosa Jantung
Tersusun dari nodul-nodul fibrokartilago di bagian atas septum interventrikular dan
cincin jaringan ikat rapat di sekeliling bagian dasar trunkus pulmonar dan aorta
(Ethel, 2003: 230).
Ruang Jantung
1. Ada empat ruang, atrium kanan dan kiri atas yang dipisahkan oleh septum
intratrial, ventrikel kanan dan kiri bawah dipisahkan oleh septum interventrikular.
2. Dinding atrium relatif tipis. Atrium menerima darah dari vena yang membawa
darah kembali ke jantung.
a. Atrium kanan terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari
seluruh jaringan kecuali paru-paru.
1) Vena cava superior dan inferior membawa darah yang tidak mengandung oksigen
dari tubuh kembali ke jantung.
2) Sinus koroner membawa kembali darah dari dinding jantung itu sendiri.
16. b. Atrium kiri di di bagian superior kiri jantung, berukuran lebih kecil dari atrium kanan, tetapi
dindingnya lebih tebal. Atrium kiri menampung empat vena pulmonalis yang mengembalikan
darah teroksigenasi dari paru-paru.
3. Ventrikel berdinding tebal. Bagian ini mendorong darah ke luar jantung menuju arteri yang
membawa darah meninggalkan jantung.
(1) Ventrikel kanan terletak di bagian inferior kanan pada apeks jantung. Darah meninggalkan
ventrikel kanan melalui trunkus pulmonar dan mengalir melewati jarak yang pendek ke paru-
paru.
(2) Ventrikel kiri terletak di bagian inferior kiri pada apeks jantung. Tebal dindingnya 3 kali
tebal dinding ventrikel kanan darah meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta dan mengalir ke
seluruh bagian tubuh kecuali paru-paru.
(3) Trabeculae carneae adalah hubungan otot bundar atau tidak teratur yang menonjol dari
permukaan bagian dalam kedua ventrikel ke rongga ventrikuler (Ethel, 2003: 229).
=> Katup Jantung
Katup Trikuspid yang terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan.
Katup Bikuspid yang terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri.
Katup Semilunar aorta dan pulmonary terletak di jalur keluar ventrikular jantung sampai
ke aorta ke trunkus pulmonar (Ethel, 2003: 229-230).
17. 2. CARA KERJA JANTUNG
• Jantung memompa darah ke paru-paru dan ke seluruh
jaringan tubuh dengan kontraksi yang sangat teratur dan
berurutan. Ada perbedaan waktu kontraksi atrium dan
ventrikel yang menyebabkan darah bisa mengalir dari
atrium ke ventrikel. Agar jantung bisa bekerja sempurna,
ke empat ruangan jantung mesti berkontraksi secara
terorganisasi (tidak bersamaan). Hal ini dimungkinkan
karena adanya impuls listrik. Satu ruangan jantung
berkontraksi pada saat rangsang listrik melewati ruangan
tersebut. Signal dimulai dari suatu tempat yang terletak di
atrium kanan disebut sinoatrial node (SA node) atau sinus
node. Kegagalan fungsi ini bisa membuat jantung gagal
atau lambat untuk berdenyut. Secara normal orang
dewasa berdetak sekitar 60 hingga 100 kali permenit.
Pada anak kecil/bayi detakannya lebih cepat. Namun
aktivitas, emosi dan hormonal bisa mempengaruhi denyut
ini, sehingga berubah detakannya. Secara normal,
perubahan ini diperlukan untuk menyesuaikan dengan
kebutuhan metabolisme tubuh.
18. 3.KELAINAN PADA JANTUNG
Penyakit jantung banyak sekali macamnya. Para
penderitanya juga seringkali terkena lebih dari satu gangguan
(komplikasi). Berikut adalah beberapa jenis penyakit jantung
yang perlu Anda diketahui. Daftar ini hanyalah sebagian dari
belasan jenis gangguan jantung lain yang dapat mengancam
kita.
1. Aterosklerosis.
Aterosklerosis adalah penebalan dinding arteri sebelah
dalam karena endapan plak (lemak, kolesterol dan buangan
sel lainnya) sehingga menghambat dan menyumbat pasokan
darah ke sel-sel otot. Aterosklerosis dapat terjadi di seluruh
bagian tubuh. Bila terjadi pada dinding arteri jantung, maka
disebut penyakit jantung koroner (coronary artery disease)
atau penyakit jantung iskemik.
Aterosklerosis berlangsung menahun dan
menimbulkan banyak gangguan penyakit. Aterosklerosis
dimulai dari adanya lesi dan retakan pada dinding pembuluh
darah, terutama karena adanya tekanan kuat pada pembuluh
jantung. Pada tahap berikutnya, tubuh berusaha memulihkan
diri dengan menempatkan zat-zat lemak ke dalam pembuluh
darah untuk menutup keretakan. Lambat laun, karena proses
peretakan dan penutupan yang berulang, zat-zat lemak itu
bisa menutup pembuluh jantung.
Salah satu gejala aterosklerosis jantung adalah Angina
pektoris, yaitu rasa nyeri/tidak enak di daerah jantung dan
dada karena berkurangnya pasokan darah ke otot jantung.
Angina bisa terjadi baik saat beraktivitas fisik maupun
beristirahat. Bila berlanjut, angina bisa berkembang menjadi
infark miokard akut yang berbahaya.
19. 2. Infark Miokard Akut
Infark miokard adalah kematian otot jantung karena
penyumbatan pada arteri koroner. Otot-otot jantung yang tidak tersuplai
darah akan mengalami kerusakan atau kematian mendadak.
3. Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah kerusakan/gangguan otot jantung sehingga
menyebabkan dinding-dinding jantung tidak bergerak sempurna dalam
menyedot dan memompa darah. Penderita kardiomiopati seringkali
berisiko terkena arritmia dan gagal jantung mendadak. Kardiomiopati
masih dibagi lagi jenisnya menjadi kardiomipati kongestif, hipertrofik,
restriktif dan peripartum.
4. Arritmia
Arritmia berarti irama jantung tidak normal, yang bisa
disebabkan oleh gangguan rangsang dan penghantaran rangsang jantung
ringan maupun berat.
5. Gagal Jantung Kongestif.
Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa
darah secara efektif ke seluruh tubuh. Jantung dikatakan gagal bukan
karena berhenti bekerja, namun karena tidak memompa sekuat yang
seharusnya. Sebagai dampaknya, darah bisa berbalik ke paru-paru dan
bagian tubuh lainnya.
6. Fibrilasi Atrial
Fibrilasi atrial adalah gangguan ritme listik jantung yang
mengganggu atrial. Gangguan impuls listrik ini menyebabkan kontraksi
otot jantung tidak beraturan dan memompa darah secara tidak efisien.
Akibatnya, atrium jantung tidak sepenuhnya mengosongkan darah
menuju ke serambi (ventrikel). Fibrilasi atrial biasanya terkait dengan
banyak gangguan jantung lainnya, termasuk kardiomiopati, koroner,
hipertropi ventrikel, dll. Hipertiroid dan keracunan alkohol juga bisa
menyebabkan fibrilasi atrial.
20. 7. Inflamasi Jantung
Inflamasi jantung dapat terjadi pada dinding jantung
(miokarditis), selaput yang menyelimuti jantung
(perikarditis), atau bagian dalam (endokarditis). Inflamasi
jantung dapat disebabkan oleh racun maupun infeksi.
8. Penyakit Jantung Rematik
Penyakit jantung rematik adalah kerusakan pada
katup jantung karena demam rematik, yang disebabkan
oleh bakteri streptokokus.
9. Kelainan Katup Jantung
Katup jantung berfungsi mengendalikan arah aliran
darah dalam jantung. Kelainan katup jantung yang dapat
mengganggu aliran tersebut, antara lain karena pengecilan
(stenosis), kebocoran (regurgiasi), atau tidak menutup
sempurna (prolapsis). Kelainan katup dapat terjadi sebagai
bawaan lahir maupun karena infeksi dan efek samping
pengobatan.
21. B. PEMBULUH DARAH
1. ARTERI
a) struktur anatomi : Lapisan terluar disebut tunika adventitia yang tersusun dari jaringa
penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat tunika media yang tersusun atas otot
polos dan jaringan elastis. Lapisan terdalam adalah tunika intima yang tersusun atas sel
endothelial. Darah mengalir di dalam pada lumen.
b) ciri-ciri :
• Terletak di dalam permukaan tubuh
• dindingnya kuat, tebal, dan elastis
• Denyut nya terasa
• Katub nya terletak di pangkal jantung
• Aliran darahnya keluar / meninggalkan jantung
• jika terluka akan memancar
• membawa oksigen
22. 2. VENA
a) Struktur anatomi :Dinding arteri lebih tebal dari pada dinding vena.
Dinding arteri dan vena mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian
dalam yang terdiri dari endothelium, lapisan tengah yang terdiri atas
otot polos dengan serat elastis dan lapisan paling luar yang terdiri atas
jaringan ikat ditambah dengan serat elastis. Cabang terkecil dari arteri
dan vena disebut kapiler.
b) Ciri-ciri :
• Terletak di permukaan tubuh
• Dindingnya tidak elastis dan tipis
• Denyutnya tidak terasa
• Menuju / kembali ke jantung
• Katubnya terletak di sepanjang pembuluh
• Jika terluka akan menetes
• Membawa CO2
23. 3. KAPILER
a) Struktur anatomi: Pembuluh kapiler memiliki diameter yang sangat kecil
dan hanya memiliki satu lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran
basal.
b) Ciri- ciri :
– Tersebar di seluruh permukaan tubuh
– Dindingnya terdiri dari 1 sel
– denyutnya tidak terasa
– Aliran darahnya menuju dan meninggalkan jantung
– Tidak memiliki katub
– jika terluka akan menetes
– membawa O2 dan CO2