SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 29
KEKUASAAN DAN POLITIK DI
SEKOLAH
Dosen Pengampu : Dr. Yovitha Yuliejantiningsih, M.Pd
Disusun Oleh :
1. Siti Yuliani (18510081)
2. Yuliana (18510082)
3. Arifah Khusnawati (18510117)
Definisi Kekuasaan
 Kekuasaan adalah kemampuan untuk membujuk orang-orang
lain melakukan apa yang mereka lakukan
 Definisinya Weber (1947, hlm. 152) “Probabilitas seorang
aktor dalam suatu hubungan sosial untuk berada dalam posisi
menjalankan kehendaknya sendiri kendatipun mendapat
perlawanan.
 Kekuasaan adalah terma yang umum dan komprehensif
 Kekuasaan mencakup kontrol yang sangat memaksa sekaligus
kontrol yang didasarkan pada persuasi dan saran yang tidak
mengancam.
Otoritas memiliki cakupan lebih sempit
daripada kekuasaan
• Definisi otoritas menurut Weber (1947,
hlm. 324) “probabilitas bahwa perintah
spesifik tertentu (atau semua perintah)
dari sumber tertentu akan dipatuhi
oleh sekelompok orang.”
Sumber Otoritas : Kekuasaan yang Sah
1 2
Dua Kriteria Otoritas di sekolah dalam hubungan
atasan-bawahan :
Kepatuhan
sukarela pada
perintah yang
sah
Penangguhan kriteria
kita sendiri untuk
mengambil
keputusan dan
menerima perintah
organisasi
Blau dan Scott menyimpulkan bahwa
karakteristik dasar dari hubungan kewenangan
1 2 3
Kesediaan dari
bawahan
untuk
mematuhi.
Penangguhan
kriteria
pengambilan
keputusan
bawahan demi
mematuhi
perintah.
Relasi
kekuasaan
dilegitimasi
oleh norma-
norma
kelompok.
(Herbert A. Simon: 1957a, hlm. 126-27), (Peter Blau and W. Richard Scott :1962, 2003).
Otoritas
Karismatik
1
Otoritas
tradisional 2
Otoritas
sah
(hukum)
3
Berpijak pada pengabdian individu yang luar biasa
kepada pemimpin berdasarkan kepercayaan pribadi
atau kualitas keteladanan.
bertumpu pada keyakinan yang dibangun di atas
kesucian di masa lalu. Ketaatan dituntut karena adanya
sanksi yang berlaku, dan orang yang menempati posisi
mewarisi otoritas yang dibangun oleh adat.
berdasarkan hukum yang berlaku yang dapat diubah dengan
prosedur formal. Ketaatan dituntut oleh hukum yang menentukan
kepada siapa dan sejauh mana orang harus patuh. Kewenangan
legal hanya berlaku dalam lingkup wewenang yang diberikan oleh
hukum.
Otoritas menurut Weber (1947) membedakan tiga jenis
otoritas yakni karismatik, tradisional, dan sah/ legal.
Konsep Dasar dari Otoritas
Robert Peabody (1962) membedakan dasar
kewenangan formal (legitimasi dan posisi) dari
dasar kewenangan fungsional (kompetensi dan
keterampilan hubungan pribadi atau manusia)
Blau dan Scott (1962, 2003; Scott, 2003) hanya
menjelaskan hubungan wewenang sebagai
formal atau informal tergantung pada sumber
legitimasi untuk kekuasaan.
Beberapa Otoritas yang Dikemukakan
Otoritas
formal
dipegang dalam organisasi dan secara hukum
dibentuk oleh jabatan, aturan, dan peraturan.
Otoritas
fungsional
memiliki berbagai sumber, termasuk otoritas
kompetensi dan kewenangan perseorangan.
Otoritas
informal
masih dari sumber lain untuk kontrol yang sah
berasal dari perilaku pribadi dan sifat individu.
OTORITAS DAN PERILAKU ADMINISTRASI DI SEKOLAH
Otoritas Formal
Ya Tidak
Otoritas
Informal
Ya Pemimpin
Formal
Pemimpin
Informal
Tidak Petugas Pengikut
Sumber utama dari kontrol dalam otoritas formal terletak pada
lembaga atau jabatan, bukan orang tertentu yang melakukan peran
resmi (Merton, 1957). Singkatnya, anggota sekolah mengadakan
perjanjian kontrak untuk mematuhi perintah (Commons, 1924).
Singkatnya, jika Penyelenggara sekolah ingin perintah
loyalitas, memperluas pengaruh mereka, dan menjadi
sukses, maka mereka harus:
 Bersikap penuh pertimbangan dan mendukung gurunya: membantu guru
menjadi sukses.
 Tulus apa adanya: terus terang, bertanggung jawab, dan menghindari
memanipulasi orang lain.
 Tidak merasa terkekang oleh birokrasi: pengganti aturan yang kaku untuk
penilaian baik.
 Memperlihatkan otonomi: jadilah diri sendiri.
 Memperlihatkan pengaruh: belalah guru anda bila berhadapan dengan
atasan.
 Tetap tenang dan santai, terutama dalam situasi sulit; jangan “kebakaran
jenggot”
 Hindari penggunaan perilaku otoriter
Sumber Kekuasaan
1
2
3
Kekeuasaan Imbalan adalah kemampuan Penyelenggara
sekolah untuk mempengaruhi bawahan dengan menghadiahi
atas perilaku yang diinginkan.
Kekuasaan koersif adalah kemampuan Penyelenggara sekolah
untuk mempengaruhi bawahan dengan menghukum mereka
untuk perilaku yang tidak diinginkan.
Kekuasaan yang sah adalah kemampuan Penyelenggara
sekolah untuk mempengaruhi perilaku bawahan karena
jabatan formal.
Lanjutan….. Sumber Kekuasaan
4
5
Kekuasaan referen adalah kemampuan Penyelenggara
sekolah untuk mempengaruhi perilaku berdasarkan keinginan
bawahan dan identifikasi dengan Penyelenggara sekolah.
Kekuasaan pakar (ahli) adalah kemampuan Penyelenggara
sekolah untuk mempengaruhi perilaku bawahan atas dasar
pengetahuan dan keterampilan khusus.
Kelima Jenis Kekuasaan dapat dikelompokkan menjadi dua
Organisasional
KEKUASAAN
Pribadi
Reward, koersif,
dan kekuasaan
legal terikat
jabatan di
organisasi.
seperti kepribadian,
gaya kepemimpinan,
pengetahuan, dan
keterampilan
interpersonal
PENGGUNAAN ADMINISTRASI KEKUASAAN
Sebagian besar waktu setiap Penyelenggara
sekolah diarahkan pada perilaku "yang
berorientasi kekuasaan" yaitu, "perilaku diarahkan
untuk mengembangkan atau menggunakan
hubungan di mana orang lain bersedia tunduk
kepada keinginan seseorang" (Kotter, 1978, p . 27).
Gary Yukl (2002) menawarkan beberapa panduan untuk
Penyelenggara sekolah untuk membangun dan
menggunakan masing-masing dari lima jenis kekuasaan.
Jenis Kekuasaan Komitmen Kepatuhan
sederhana
perlawanan
Referen XXX XX X
Pakar XXX XX X
Sah XX XXX X
Imbalan XX XXX X
Koersif X XX XXX
XXX—Paling besar kemungkinannya
XX—Kurang besar kemungkinannya.
X—paling kecil kemungkinannya.
Tiga panduan untuk membantu
Penyelenggara sekolah:
1 2 3
Hindari
penggunaan
Coersif Power:
pemaksaan
mengasingkan.
Gunakan kekuasaan
organisasi untuk
mengembangkan
kekuasaan pribadi.
Gunakan kekuasaan
pribadi untuk
memotivasi dan
menciptakan
komitmen.
PERSPEKTIF MINTZBERG TENTANG KEKUASAAN
Sistem
otoritas
arus formal kekuasaan melalui saluran yang sah
yang memungkinkan organisasi untuk mencapai
tujuan formal
Sistem
ideologi
seperangkat kesepakatan informal antara guru
tentang sekolah dan hubungan dengan kelompok-
kelompok lain yang muncul sebagai organisasi yang
mengembangkan budaya.
Sistem
keahlian
interaksi antara para ahli atau profesional untuk
memecahkan kontingensi (ketidakpstian) kritis
yang dihadapi organisasi
jaringan politik organisasi, yang tidak memiliki
legitimasi dari tiga sistem kekuasaan lainnya.
Sistem
politik
Efektif
empat imperatif
u n t u k
P e n y e l e n g g a r a
s e k o l a h
Memperluas sistem kewenangan;
kewenangan formal tidak cukup
untuk kepemimpinan
Menekankan sistem keahlian;
memberdayakan guru dengan
pengetahuan sendiri.
Mengerti dan memahami sistem
politik; membatasinya.
Sistem Mintzberg kekuasaan
Menekankan sistem ideologi;
organisasi budaya dan organisasi
informal adalah sumber otoritas.
Peabody (1962) Blau and Scott
(1962)
Weber (1947) French and Raven
(1968)
Mintzberg
(1983a)
Kekuasaan formal
sah
Otoritas formal Otoritas Formal Otoritas birkratif Kekuasaan
imbalan dan
kekuasaan sah
Sistem otoritas
Kekuasaan
Informal sah
Otoritas
Fungsional
Otoritas Informal Otoritas karismatik
dan otoritas
tradisional
Kekuasaan
referent dan
kekuasaan pakar
Sistem ideologi
dan sistem
kepakaran
Kekuasaan formal
tidak sah
Kekuasaan
koersif*
Kekuasaan
informal tidak
sah
Sistem politik*
PERBANDINGAN DAN SINTESIS DARI PERSPEKTIF
KEKUASAAN
*kekuasaan bisa saja, namun lazimnya tidak.
Gambar 7.2 Sintesis relasi-relasi
kekuasaan
Sumber kekuasaan lainnya
Formal Informal
Legitimasi
kekuasaan
Sah Otoritas formal Otoritas
Informal
Tidak sah Kekuasaan
koersif*
Kekuasaan
Politik
*Kekuasaan bisa saja sah, namun lazimnya tidak.
KEKUASAAN, RASIONALITAS, DAN
RASIONALISASI
rasionalitas rasionalisasi
TEXT
Rasionalitas adalah
aplikasi bukti dan
alasan untuk
membuat
keputusan.
Rasionalisasi
merupakan upaya
untuk membuat
keputusan tampak
rasional setelah
dibuat.
Kekuasaan memiliki cara untuk
mendefinisikan realitas karena orang
yang berkuasa memutar kebenaran
sesuai dengan tujuan mereka sendiri
(Sweetland dan Hoy, 2000b).
ORGANISASI KEKUASAAN DAN
POLITIK
Politik organisasi adalah "perilaku individu atau
kelompok yang bersifat informal, seolah-olah parokial
(terbatas), biasanya memecah belah, dan di atas semua,
dalam pengertian teknis, tidak sah-sanksi tidak oleh
otoritas formal, ideologi diterima, atau keahlian
bersertifikat" (Mintzberg, 1983a, hlm. 172 ).
PERMAIANAN DALAM KEKUASAAN
Para partisipan dalam sistem mana pun memiliki tiga
opsi dasar :
1. Pergi: menemukan tempat lain-keluar.
2. Tetap bertahan dan bermain: mencoba untuk
mengubah sistemnya-suara.
3. Tetap bertahan dan berkontribusi seperti yang
diharapkan: menjadi anggota yang setia-
loyalitas atau kesetiaan.
TAKTIK POLITIK
Taktik Politik Tujuan
Merebut hati Mendapatkan pujian dengan melakukan hal-
hal yang baik
Membangun jaringan Mendapatkan pengaruh dengan membujuk
orang-orang berpengaruh
Mengelola informasi Merekayasa informasi demi keuntungan
anda
Mengelola kesan Menciptakan citra positif melalui penampilan
Membangun koalisi Bersatu padu dengan orang-orang lain
mencapai tujuan
Pengkambinghitaman Menggeser kesalahan kepada orang lain atas
hasil-hasil yang buruk
Meningkatkan diri agar sangat dibutuhkan Menjadikan diri anda sendiri sangat
dibutuhkan oleh organisasi
Membujuk dan Mempengaruhi:
Beberapa Prinsip Dasar
• Hoy dan Smith (2007)
menambahkan, dan menerapkan
prinsip-prinsip untuk organisasi
pendidikan dan administrator.
Membujuk dan Mempengaruhi: Beberapa
Prinsip Dasar
Hoy dan
Smith
(2007)
m e n a m b a h k a n , d a n
menerapkan prinsip-prinsip
u n t u k o r g a n i s a s i
p e n d i d i k a n d a n
a d m i n i s t r a t o r .
Ketertarikan
Tindakan timbal balik
Komitmen publik
Pertemanan sejawat
Optimisme
Keadilan
Kepakaran
Gaya-Gaya Manajemen Konflik
Upaya-upaya Memenuhi Kebutuhan Individu
Berkompromi
Berkompetisi menghind
ari
berkolabor
asi
mengakom
odasi
Tidak
Asertif
asertif
Tidak
kooperatif kooperatif
TERIMA KASIH

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI IPA K13 SMP
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI IPA K13 SMP INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI IPA K13 SMP
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI IPA K13 SMP sajidintuban
 
3. bentuk evaluasi pembelajaran
3. bentuk evaluasi pembelajaran3. bentuk evaluasi pembelajaran
3. bentuk evaluasi pembelajaranAnang Nazaruddin
 
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifNaita Novia Sari
 
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu  tipe Integrated dan Literasi Sains SiswaPengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu  tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu tipe Integrated dan Literasi Sains SiswaHerfen Suryati
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruAkang Juve
 
RPP TEMATIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KELAS V
RPP TEMATIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KELAS VRPP TEMATIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KELAS V
RPP TEMATIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KELAS VSuci Lintiasri
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarLutfi Isni
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloommasterkukuh
 
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)Rudi Salam Sinulingga
 
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikapTeknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikapAchmad Anang Aswanto
 
10. PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN IPA 2022-2023.docx
10. PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN IPA 2022-2023.docx10. PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN IPA 2022-2023.docx
10. PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN IPA 2022-2023.docxnysh1
 
Ppt pembelajaran terpadu tipe nested
Ppt pembelajaran terpadu tipe nestedPpt pembelajaran terpadu tipe nested
Ppt pembelajaran terpadu tipe nestedCha-cha Taulanys
 
Seminar Proposal Skripsi R & D (109151415406)
Seminar Proposal Skripsi R & D (109151415406)Seminar Proposal Skripsi R & D (109151415406)
Seminar Proposal Skripsi R & D (109151415406)Nastiti Rahajeng
 
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatBAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatRisdiana Hidayat
 
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswaInstrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswanurmaliaazmi
 
[Penilaian] penilaian psikomotor.270208
[Penilaian] penilaian psikomotor.270208[Penilaian] penilaian psikomotor.270208
[Penilaian] penilaian psikomotor.270208eli priyatna laidan
 
Lembar observasi kemampuan berfikir kritis siswa
Lembar observasi kemampuan berfikir kritis siswaLembar observasi kemampuan berfikir kritis siswa
Lembar observasi kemampuan berfikir kritis siswaRetnani Eni
 
Karakteristik wni dalam konteks individu yang ber bhinneka tunggal
Karakteristik wni dalam konteks individu yang ber bhinneka tunggalKarakteristik wni dalam konteks individu yang ber bhinneka tunggal
Karakteristik wni dalam konteks individu yang ber bhinneka tunggalInDraa putrybulan17
 

Mais procurados (20)

Ppt pkn sd
Ppt pkn sd Ppt pkn sd
Ppt pkn sd
 
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI IPA K13 SMP
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI IPA K13 SMP INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI IPA K13 SMP
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI IPA K13 SMP
 
3. bentuk evaluasi pembelajaran
3. bentuk evaluasi pembelajaran3. bentuk evaluasi pembelajaran
3. bentuk evaluasi pembelajaran
 
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
 
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu  tipe Integrated dan Literasi Sains SiswaPengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu  tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
 
RPP TEMATIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KELAS V
RPP TEMATIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KELAS VRPP TEMATIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KELAS V
RPP TEMATIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KELAS V
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajar
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
 
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
 
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikapTeknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
 
10. PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN IPA 2022-2023.docx
10. PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN IPA 2022-2023.docx10. PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN IPA 2022-2023.docx
10. PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN IPA 2022-2023.docx
 
Ppt pembelajaran terpadu tipe nested
Ppt pembelajaran terpadu tipe nestedPpt pembelajaran terpadu tipe nested
Ppt pembelajaran terpadu tipe nested
 
Seminar Proposal Skripsi R & D (109151415406)
Seminar Proposal Skripsi R & D (109151415406)Seminar Proposal Skripsi R & D (109151415406)
Seminar Proposal Skripsi R & D (109151415406)
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
 
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatBAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
 
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswaInstrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
 
[Penilaian] penilaian psikomotor.270208
[Penilaian] penilaian psikomotor.270208[Penilaian] penilaian psikomotor.270208
[Penilaian] penilaian psikomotor.270208
 
Lembar observasi kemampuan berfikir kritis siswa
Lembar observasi kemampuan berfikir kritis siswaLembar observasi kemampuan berfikir kritis siswa
Lembar observasi kemampuan berfikir kritis siswa
 
Karakteristik wni dalam konteks individu yang ber bhinneka tunggal
Karakteristik wni dalam konteks individu yang ber bhinneka tunggalKarakteristik wni dalam konteks individu yang ber bhinneka tunggal
Karakteristik wni dalam konteks individu yang ber bhinneka tunggal
 

Semelhante a KEKUASAAN DAN POLITIK DI SEKOLAH

OB2013 - chapter 11 kekuasaan dan politik
OB2013 - chapter 11 kekuasaan dan politikOB2013 - chapter 11 kekuasaan dan politik
OB2013 - chapter 11 kekuasaan dan politikAndi Iswoyo
 
Distribusi kepemimpinan
Distribusi kepemimpinanDistribusi kepemimpinan
Distribusi kepemimpinanSiti Sahati
 
KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT
KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPATKEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT
KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPATZulkarnain Burhanto
 
tugas akhir rangkuman teori organisasi umum
tugas akhir rangkuman teori organisasi umum tugas akhir rangkuman teori organisasi umum
tugas akhir rangkuman teori organisasi umum vaniafajrika
 
Kekuasaan dan wewenang
Kekuasaan dan wewenangKekuasaan dan wewenang
Kekuasaan dan wewenangabd3llah
 
Critical Approach Based on Karl Marx Theory
Critical Approach Based on Karl Marx TheoryCritical Approach Based on Karl Marx Theory
Critical Approach Based on Karl Marx TheoryAhmed Latif II
 
Kepemimpinan & Komunikasi Bisnis
Kepemimpinan & Komunikasi BisnisKepemimpinan & Komunikasi Bisnis
Kepemimpinan & Komunikasi BisnisNurmansyah Arif W
 
Negara dan Kekuasaan Politik (Sospol Universitas Udayana)
Negara dan Kekuasaan Politik (Sospol Universitas Udayana)Negara dan Kekuasaan Politik (Sospol Universitas Udayana)
Negara dan Kekuasaan Politik (Sospol Universitas Udayana)Gusde Prabawa
 
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...RintaArina
 
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...RintaArina
 
Perilaku Organisasi Sebagai Disiplin Ilmu
Perilaku Organisasi Sebagai Disiplin IlmuPerilaku Organisasi Sebagai Disiplin Ilmu
Perilaku Organisasi Sebagai Disiplin Ilmucakchairul
 
P-03 Teori Organisasi.pptx
P-03 Teori Organisasi.pptxP-03 Teori Organisasi.pptx
P-03 Teori Organisasi.pptxMarselRama1
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
KepemimpinanNgilmi
 
Bab 10-kekuasaan-dan-politik
Bab 10-kekuasaan-dan-politikBab 10-kekuasaan-dan-politik
Bab 10-kekuasaan-dan-politikSyahral Ahmad
 

Semelhante a KEKUASAAN DAN POLITIK DI SEKOLAH (20)

OB2013 - chapter 11 kekuasaan dan politik
OB2013 - chapter 11 kekuasaan dan politikOB2013 - chapter 11 kekuasaan dan politik
OB2013 - chapter 11 kekuasaan dan politik
 
Distribusi kepemimpinan
Distribusi kepemimpinanDistribusi kepemimpinan
Distribusi kepemimpinan
 
KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT
KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPATKEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT
KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT
 
tugas akhir rangkuman teori organisasi umum
tugas akhir rangkuman teori organisasi umum tugas akhir rangkuman teori organisasi umum
tugas akhir rangkuman teori organisasi umum
 
Kekuasaan dan wewenang
Kekuasaan dan wewenangKekuasaan dan wewenang
Kekuasaan dan wewenang
 
Teori politik
Teori politikTeori politik
Teori politik
 
Bab 9 teori komunikasi
Bab 9 teori komunikasiBab 9 teori komunikasi
Bab 9 teori komunikasi
 
Critical Approach Based on Karl Marx Theory
Critical Approach Based on Karl Marx TheoryCritical Approach Based on Karl Marx Theory
Critical Approach Based on Karl Marx Theory
 
Kepemimpinan & Komunikasi Bisnis
Kepemimpinan & Komunikasi BisnisKepemimpinan & Komunikasi Bisnis
Kepemimpinan & Komunikasi Bisnis
 
lembaga politik
lembaga politiklembaga politik
lembaga politik
 
Negara dan Kekuasaan Politik (Sospol Universitas Udayana)
Negara dan Kekuasaan Politik (Sospol Universitas Udayana)Negara dan Kekuasaan Politik (Sospol Universitas Udayana)
Negara dan Kekuasaan Politik (Sospol Universitas Udayana)
 
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
 
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
 
Konsep Kekuasaan
Konsep KekuasaanKonsep Kekuasaan
Konsep Kekuasaan
 
Perilaku Organisasi Sebagai Disiplin Ilmu
Perilaku Organisasi Sebagai Disiplin IlmuPerilaku Organisasi Sebagai Disiplin Ilmu
Perilaku Organisasi Sebagai Disiplin Ilmu
 
P-03 Teori Organisasi.pptx
P-03 Teori Organisasi.pptxP-03 Teori Organisasi.pptx
P-03 Teori Organisasi.pptx
 
Ppt p o
Ppt p oPpt p o
Ppt p o
 
Bab 13
Bab 13Bab 13
Bab 13
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Bab 10-kekuasaan-dan-politik
Bab 10-kekuasaan-dan-politikBab 10-kekuasaan-dan-politik
Bab 10-kekuasaan-dan-politik
 

Último

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 

Último (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 

KEKUASAAN DAN POLITIK DI SEKOLAH

  • 1. KEKUASAAN DAN POLITIK DI SEKOLAH Dosen Pengampu : Dr. Yovitha Yuliejantiningsih, M.Pd Disusun Oleh : 1. Siti Yuliani (18510081) 2. Yuliana (18510082) 3. Arifah Khusnawati (18510117)
  • 2. Definisi Kekuasaan  Kekuasaan adalah kemampuan untuk membujuk orang-orang lain melakukan apa yang mereka lakukan  Definisinya Weber (1947, hlm. 152) “Probabilitas seorang aktor dalam suatu hubungan sosial untuk berada dalam posisi menjalankan kehendaknya sendiri kendatipun mendapat perlawanan.  Kekuasaan adalah terma yang umum dan komprehensif  Kekuasaan mencakup kontrol yang sangat memaksa sekaligus kontrol yang didasarkan pada persuasi dan saran yang tidak mengancam.
  • 3. Otoritas memiliki cakupan lebih sempit daripada kekuasaan • Definisi otoritas menurut Weber (1947, hlm. 324) “probabilitas bahwa perintah spesifik tertentu (atau semua perintah) dari sumber tertentu akan dipatuhi oleh sekelompok orang.”
  • 4. Sumber Otoritas : Kekuasaan yang Sah 1 2 Dua Kriteria Otoritas di sekolah dalam hubungan atasan-bawahan : Kepatuhan sukarela pada perintah yang sah Penangguhan kriteria kita sendiri untuk mengambil keputusan dan menerima perintah organisasi
  • 5. Blau dan Scott menyimpulkan bahwa karakteristik dasar dari hubungan kewenangan 1 2 3 Kesediaan dari bawahan untuk mematuhi. Penangguhan kriteria pengambilan keputusan bawahan demi mematuhi perintah. Relasi kekuasaan dilegitimasi oleh norma- norma kelompok. (Herbert A. Simon: 1957a, hlm. 126-27), (Peter Blau and W. Richard Scott :1962, 2003).
  • 6. Otoritas Karismatik 1 Otoritas tradisional 2 Otoritas sah (hukum) 3 Berpijak pada pengabdian individu yang luar biasa kepada pemimpin berdasarkan kepercayaan pribadi atau kualitas keteladanan. bertumpu pada keyakinan yang dibangun di atas kesucian di masa lalu. Ketaatan dituntut karena adanya sanksi yang berlaku, dan orang yang menempati posisi mewarisi otoritas yang dibangun oleh adat. berdasarkan hukum yang berlaku yang dapat diubah dengan prosedur formal. Ketaatan dituntut oleh hukum yang menentukan kepada siapa dan sejauh mana orang harus patuh. Kewenangan legal hanya berlaku dalam lingkup wewenang yang diberikan oleh hukum. Otoritas menurut Weber (1947) membedakan tiga jenis otoritas yakni karismatik, tradisional, dan sah/ legal.
  • 7. Konsep Dasar dari Otoritas Robert Peabody (1962) membedakan dasar kewenangan formal (legitimasi dan posisi) dari dasar kewenangan fungsional (kompetensi dan keterampilan hubungan pribadi atau manusia) Blau dan Scott (1962, 2003; Scott, 2003) hanya menjelaskan hubungan wewenang sebagai formal atau informal tergantung pada sumber legitimasi untuk kekuasaan.
  • 8. Beberapa Otoritas yang Dikemukakan Otoritas formal dipegang dalam organisasi dan secara hukum dibentuk oleh jabatan, aturan, dan peraturan. Otoritas fungsional memiliki berbagai sumber, termasuk otoritas kompetensi dan kewenangan perseorangan. Otoritas informal masih dari sumber lain untuk kontrol yang sah berasal dari perilaku pribadi dan sifat individu.
  • 9. OTORITAS DAN PERILAKU ADMINISTRASI DI SEKOLAH Otoritas Formal Ya Tidak Otoritas Informal Ya Pemimpin Formal Pemimpin Informal Tidak Petugas Pengikut Sumber utama dari kontrol dalam otoritas formal terletak pada lembaga atau jabatan, bukan orang tertentu yang melakukan peran resmi (Merton, 1957). Singkatnya, anggota sekolah mengadakan perjanjian kontrak untuk mematuhi perintah (Commons, 1924).
  • 10. Singkatnya, jika Penyelenggara sekolah ingin perintah loyalitas, memperluas pengaruh mereka, dan menjadi sukses, maka mereka harus:  Bersikap penuh pertimbangan dan mendukung gurunya: membantu guru menjadi sukses.  Tulus apa adanya: terus terang, bertanggung jawab, dan menghindari memanipulasi orang lain.  Tidak merasa terkekang oleh birokrasi: pengganti aturan yang kaku untuk penilaian baik.  Memperlihatkan otonomi: jadilah diri sendiri.  Memperlihatkan pengaruh: belalah guru anda bila berhadapan dengan atasan.  Tetap tenang dan santai, terutama dalam situasi sulit; jangan “kebakaran jenggot”  Hindari penggunaan perilaku otoriter
  • 11. Sumber Kekuasaan 1 2 3 Kekeuasaan Imbalan adalah kemampuan Penyelenggara sekolah untuk mempengaruhi bawahan dengan menghadiahi atas perilaku yang diinginkan. Kekuasaan koersif adalah kemampuan Penyelenggara sekolah untuk mempengaruhi bawahan dengan menghukum mereka untuk perilaku yang tidak diinginkan. Kekuasaan yang sah adalah kemampuan Penyelenggara sekolah untuk mempengaruhi perilaku bawahan karena jabatan formal.
  • 12. Lanjutan….. Sumber Kekuasaan 4 5 Kekuasaan referen adalah kemampuan Penyelenggara sekolah untuk mempengaruhi perilaku berdasarkan keinginan bawahan dan identifikasi dengan Penyelenggara sekolah. Kekuasaan pakar (ahli) adalah kemampuan Penyelenggara sekolah untuk mempengaruhi perilaku bawahan atas dasar pengetahuan dan keterampilan khusus.
  • 13. Kelima Jenis Kekuasaan dapat dikelompokkan menjadi dua Organisasional KEKUASAAN Pribadi Reward, koersif, dan kekuasaan legal terikat jabatan di organisasi. seperti kepribadian, gaya kepemimpinan, pengetahuan, dan keterampilan interpersonal
  • 14. PENGGUNAAN ADMINISTRASI KEKUASAAN Sebagian besar waktu setiap Penyelenggara sekolah diarahkan pada perilaku "yang berorientasi kekuasaan" yaitu, "perilaku diarahkan untuk mengembangkan atau menggunakan hubungan di mana orang lain bersedia tunduk kepada keinginan seseorang" (Kotter, 1978, p . 27).
  • 15. Gary Yukl (2002) menawarkan beberapa panduan untuk Penyelenggara sekolah untuk membangun dan menggunakan masing-masing dari lima jenis kekuasaan. Jenis Kekuasaan Komitmen Kepatuhan sederhana perlawanan Referen XXX XX X Pakar XXX XX X Sah XX XXX X Imbalan XX XXX X Koersif X XX XXX XXX—Paling besar kemungkinannya XX—Kurang besar kemungkinannya. X—paling kecil kemungkinannya.
  • 16. Tiga panduan untuk membantu Penyelenggara sekolah: 1 2 3 Hindari penggunaan Coersif Power: pemaksaan mengasingkan. Gunakan kekuasaan organisasi untuk mengembangkan kekuasaan pribadi. Gunakan kekuasaan pribadi untuk memotivasi dan menciptakan komitmen.
  • 17. PERSPEKTIF MINTZBERG TENTANG KEKUASAAN Sistem otoritas arus formal kekuasaan melalui saluran yang sah yang memungkinkan organisasi untuk mencapai tujuan formal Sistem ideologi seperangkat kesepakatan informal antara guru tentang sekolah dan hubungan dengan kelompok- kelompok lain yang muncul sebagai organisasi yang mengembangkan budaya.
  • 18. Sistem keahlian interaksi antara para ahli atau profesional untuk memecahkan kontingensi (ketidakpstian) kritis yang dihadapi organisasi jaringan politik organisasi, yang tidak memiliki legitimasi dari tiga sistem kekuasaan lainnya. Sistem politik
  • 19. Efektif empat imperatif u n t u k P e n y e l e n g g a r a s e k o l a h Memperluas sistem kewenangan; kewenangan formal tidak cukup untuk kepemimpinan Menekankan sistem keahlian; memberdayakan guru dengan pengetahuan sendiri. Mengerti dan memahami sistem politik; membatasinya. Sistem Mintzberg kekuasaan Menekankan sistem ideologi; organisasi budaya dan organisasi informal adalah sumber otoritas.
  • 20. Peabody (1962) Blau and Scott (1962) Weber (1947) French and Raven (1968) Mintzberg (1983a) Kekuasaan formal sah Otoritas formal Otoritas Formal Otoritas birkratif Kekuasaan imbalan dan kekuasaan sah Sistem otoritas Kekuasaan Informal sah Otoritas Fungsional Otoritas Informal Otoritas karismatik dan otoritas tradisional Kekuasaan referent dan kekuasaan pakar Sistem ideologi dan sistem kepakaran Kekuasaan formal tidak sah Kekuasaan koersif* Kekuasaan informal tidak sah Sistem politik* PERBANDINGAN DAN SINTESIS DARI PERSPEKTIF KEKUASAAN *kekuasaan bisa saja, namun lazimnya tidak.
  • 21. Gambar 7.2 Sintesis relasi-relasi kekuasaan Sumber kekuasaan lainnya Formal Informal Legitimasi kekuasaan Sah Otoritas formal Otoritas Informal Tidak sah Kekuasaan koersif* Kekuasaan Politik *Kekuasaan bisa saja sah, namun lazimnya tidak.
  • 22. KEKUASAAN, RASIONALITAS, DAN RASIONALISASI rasionalitas rasionalisasi TEXT Rasionalitas adalah aplikasi bukti dan alasan untuk membuat keputusan. Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuat keputusan tampak rasional setelah dibuat. Kekuasaan memiliki cara untuk mendefinisikan realitas karena orang yang berkuasa memutar kebenaran sesuai dengan tujuan mereka sendiri (Sweetland dan Hoy, 2000b).
  • 23. ORGANISASI KEKUASAAN DAN POLITIK Politik organisasi adalah "perilaku individu atau kelompok yang bersifat informal, seolah-olah parokial (terbatas), biasanya memecah belah, dan di atas semua, dalam pengertian teknis, tidak sah-sanksi tidak oleh otoritas formal, ideologi diterima, atau keahlian bersertifikat" (Mintzberg, 1983a, hlm. 172 ).
  • 24. PERMAIANAN DALAM KEKUASAAN Para partisipan dalam sistem mana pun memiliki tiga opsi dasar : 1. Pergi: menemukan tempat lain-keluar. 2. Tetap bertahan dan bermain: mencoba untuk mengubah sistemnya-suara. 3. Tetap bertahan dan berkontribusi seperti yang diharapkan: menjadi anggota yang setia- loyalitas atau kesetiaan.
  • 25. TAKTIK POLITIK Taktik Politik Tujuan Merebut hati Mendapatkan pujian dengan melakukan hal- hal yang baik Membangun jaringan Mendapatkan pengaruh dengan membujuk orang-orang berpengaruh Mengelola informasi Merekayasa informasi demi keuntungan anda Mengelola kesan Menciptakan citra positif melalui penampilan Membangun koalisi Bersatu padu dengan orang-orang lain mencapai tujuan Pengkambinghitaman Menggeser kesalahan kepada orang lain atas hasil-hasil yang buruk Meningkatkan diri agar sangat dibutuhkan Menjadikan diri anda sendiri sangat dibutuhkan oleh organisasi
  • 26. Membujuk dan Mempengaruhi: Beberapa Prinsip Dasar • Hoy dan Smith (2007) menambahkan, dan menerapkan prinsip-prinsip untuk organisasi pendidikan dan administrator.
  • 27. Membujuk dan Mempengaruhi: Beberapa Prinsip Dasar Hoy dan Smith (2007) m e n a m b a h k a n , d a n menerapkan prinsip-prinsip u n t u k o r g a n i s a s i p e n d i d i k a n d a n a d m i n i s t r a t o r . Ketertarikan Tindakan timbal balik Komitmen publik Pertemanan sejawat Optimisme Keadilan Kepakaran
  • 28. Gaya-Gaya Manajemen Konflik Upaya-upaya Memenuhi Kebutuhan Individu Berkompromi Berkompetisi menghind ari berkolabor asi mengakom odasi Tidak Asertif asertif Tidak kooperatif kooperatif