SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 15
Baixar para ler offline
TUGAS STATISTIKA EKONOMI LANJUTAN

CHI – SQUARE

Disusun untuk Memenuhi Tugas Statek Lanjutan

OLEH:
SITI YUYUN MUSLIKAH

F0109088

SITORESMI

F0109089

YUCA SIAHAAN

F0109109

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN/EP-B
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
T.P 2010/2011

Yuca Siahaan
Chi Square (X2)
Definisi X2
Suatu ukuran mengenai perbedaan yang terdapat antara frekuensi yang diobservasi dan
yang diharapkan adalah statistik X2 (baca kai-kuadrat). Chi Square digunakan dalam uji hipotesis
beda lebih dari dua proporsi sampel (uji multinominal).
Formula

fo = frekuensi Observasi
fe=frekuensi Harapan
Beberapa pengujian statistik yang dapat dilakukan dengan menggunakan distribusi X2, yaitu :
1. Pengujian terhadap beda k proporsi sampel, dimana k lebih dari dua.
2. Pengujian terhadap kecocokan distribusi frekuensi data.
3. Pengujian terhadap hubungan (dependency) antara dua variabel.

ANALISIS

Pengujian hipotesis beda k proporsi (k>2)
Analisis :
a. Rumusan Hipotesis:
Terdiri dari hipotesis nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (HA). Dalam uji chi square ini
terdapat perbedaan proporsi antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain, kita
tidak bisa memastikan proporsi mana yang berbeda. Karena dalam pengujian ini hanya
ada dua kesimpulan yang berlawanan, yaitu semua proporsi kelompok sama dan tidak
Yuca Siahaan
semua proporsi kelompok sama. Jika ada yang berbeda, ini tidak dipermasalahkan dalam
uji X2.
Rumusan Hipotesis nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (HA) adalah :
(H0) : Semua proporsi sama.
(HA) : Tidak semua proporsi sama.

Catatan : HA yang menyatakan tidak semua proporsi sama, berarti minimal satu proporsi
sampel yang berbeda.

b. Nilai kritis:
Tingkat signifikansi yang digunakan disesuaikan dengan

harapan kesalahan yang

diinginkan. Tingkat signifikansi dan banyaknya kategori akan menentukan nilai pembatas
antara daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0. Misalnya pengujian ini
menggunakan tingkat signifikansi 5% dan kategori degree of freedom pengujian ini
adalah k-1.

c. Nilai Hitung :
Pada langkah ini dilakukan pencarian nilai X2 hitung dengan menggunakan rumus :

fo = frekuensi Observasi
fe=frekuensi Harapan

d. Keputusan :
Pada langkah ini diputuskan apakah pengujian akan menerima H0 atau menolak H0?
Kriteria penerimaan H0 jika nilai X2 hitung lebih kecil daripada nilai X2 kritis. Sebaliknya
pengujian akan menolak H0 jika nilai X2 hitung lebih besar daripada nilai X2 kritis.
Penjelasan secara grafik kurva distribusi X2 untuk menentukan keputusan dalam

Yuca Siahaan
pengujian ini dapat juga dilakukan, yakni dengan cara menggambar kurva distribusi X2
dan kemudian ditentukan daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0. Batas antara
daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0 adalah nilai X2 kritis. Gambar kurva
distribusi X2 adalah sebagai berikut :

Daerah
penolakan H0

Daerah
penerim
aan H0
X2

H0 diterima apabila : X2 ≤

X2

H0 ditolak apabila : X2 > X2

;d.f (X2 kritis)

;d.f

;d.f

e. Kesimpulan
Dibuat berdasarkan hasil keputusan pada langkah d. Jika keputusan yang diambil adalah
menerima H0, berarti kesimpulannya adalah semua proporsi sampel adalah sama.
Sedangkan jika keputusannya adalah menolak H0, berarti kesimpulannya adalah tidak
semua proporsi sampel sama.
Contoh Soal :
Sebuah Polling dilakukan untuk mengetahui respon atau pendapat karyawan terhadap perubahan
kebijakan perusahaan. Sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan karyawan di tiga
bagian, yakni produksi, pemasaran, dan personalia. Responden diminta untuk menyatakan
apakah setuju atau tidak atas perubahan kebijakan perusahaan tersebut.
Tabel berikut ini adalah data yang diperoleh dari hasil observasi:

Pendapat

Bagian
Produksi

Pemasaran

Personalia

Setuju

20

15

30

Menolak

25

10

10

Yuca Siahaan
Dengan

= 5%, apakah sampel mendukung pernyataan bahwa tidak terdapat perbedaan proporsi

pendapat (setuju dan menolak) karyawan di tiga bagian tersebut?
Jawab :
Analisis
1. Rumusan Hipotesis
H0 :
HA : Terdapat perbedaan proporsi pendapat (setuju dan menolak) karyawan di tiga
bagian.
2. Nilai kritis
Jumlah kategori kolom (Bagian produksi, pemasaran, dan personalia) adalah 3. Dengan
demikian degree of freedom pengujian ini k – 1 = 3 – 1 = 2. Dengan

= 5% dan d.f = 2,

maka nilai kritis atau pembatas antara daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0
adalah 5,9915
3. Nilai Hitung
Nilai chi square (X2) dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini :

Bagian

Pendapat

Frekuensi

Frekuensi
Produksi

Harapan

Pemasaran

(fe Produksi)

Harapan
(fe

Frekuensi
Personalia

Pemasaran)

Harapan
(fe

Jumlah

personalia)

Setuju

20

26,6

15

14,8

30

23,6

65

Menolak

25

18,4

10

10,2

10

16,4

45

Jumlah

45

Yuca Siahaan

25

40

110
=

4. Keputusan
Besarnya X2 hitung = 8,257 lebih besar daripada nilai X2 kritis. Dengan demikian nilai X2
hitung berada di daerah penolakan H0. Keputusan dalam pengujian ini adalah menolak
H0.

Daerah
penolaka
n H0

Daerah
penerim
aan H0

5,9915

5. Kesimpulan
Keputusan yang diambil adalah menolak H0, maka kesimpulannya adalah terdapat
perbedaan proporsi jumlah pendapat (setuju dan menolak) karyawan di tiga bagian
tersebut.

Pengujian Terhadap Ketepatan Distribusi Frekuensi Data
(Goodness of Fit test)
Chi square test dapat pula digunakan untuk menguji ketepatan distribusi frekuensi data
dengan distribusi tertentu, misalnya distribusi frekuensi data adalah merata, normal, binominal,
atau distribusi tertentu.

Yuca Siahaan
Analisis :
a. Rumusan Hipotesis:
Terdiri dari hipotesis nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (HA). Dalam uji chi square ini
terdapat perbedaan proporsi antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain, kita
tidak bisa memastikan proporsi mana yang berbeda. Karena dalam pengujian ini hanya
ada dua kesimpulan yang berlawanan, yaitu semua proporsi kelompok sama dan tidak
semua proporsi kelompok sama. Jika ada yang berbeda, ini tidak dipermasalahkan dalam
uji X2.
Rumusan Hipotesis nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (HA) adalah :
(H0) : Semua proporsi sama.
(HA) : Tidak semua proporsi sama.

Catatan : HA yang menyatakan tidak semua proporsi sama, berarti minimal satu proporsi
sampel yang berbeda.

b. Nilai kritis:
Tingkat signifikansi yang digunakan disesuaikan dengan

harapan kesalahan yang

diinginkan. Tingkat signifikansi dan banyaknya kategori akan menentukan nilai pembatas
antara daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0. Misalnya pengujian ini
menggunakan tingkat signifikansi yang umum digunakan adalah 1%, 5%, dan 10%. Nilai
degree of freedom untuk uji kemerataan distribusi dapat ditentukan dengan formulasi k-1.
(Catatan : degree of freedom untuk pengujian distribusi normal adalah k – 2 – 1 . nilai 2
adalah jumlah parameter yang diestimasi, yaitu X untuk

dan s untuk )

c. Nilai Hitung :
Pada langkah ini dilakukan pencarian nilai X2 hitung dengan menggunakan rumus :

fo = frekuensi Observasi
fe=frekuensi Harapan
Yuca Siahaan
d. Keputusan :
Pada langkah ini diputuskan apakah pengujian akan menerima H0 atau menolak H0?
Kriteria penerimaan H0 jika nilai X2 hitung lebih kecil daripada nilai X2 kritis. Sebaliknya
pengujian akan menolak H0 jika nilai X2 hitung lebih besar daripada nilai X2 kritis.
Penjelasan secara grafik kurva distribusi X2 untuk menentukan keputusan dalam
pengujian ini dapat juga dilakukan, yakni dengan cara menggambar kurva distribusi X2
dan kemudian ditentukan daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0. Batas antara
daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0 adalah nilai X2 kritis. Gambar kurva
distribusi X2 adalah sebagai berikut :

Daerah
penolakan H0

Daerah
penerim
aan H0
X2

H0 diterima apabila : X2 ≤

X2

H0 ditolak apabila : X2 > X2

;d.f (X2 kritis)

;d.f

;d.f

e. Kesimpulan
Dibuat berdasarkan hasil keputusan pada langkah d. Jika keputusan yang diambil adalah
menerima H0, berarti kesimpulannya adalah bahwa distribusi frekuensi data merata.
Sedangkan jika keputusannya adalah menolak H0, berarti kesimpulannya adalah
distribusi frekuensi tidak merata.

Yuca Siahaan
Contoh Soal
Marketing Supervisor

suatu perusahaan menyatakan bahwa jumlah pembeli yang membeli

produk yang dijual di enam outlet merata. Untuk membuktikan pernyataan tersebut, dilakukan
penelitian. Penelitian tersebut menggunakan 300 pembeli sebagai sampel. Tabel berikut ini berisi
data mengenai jumlah pembeli yang membeli di masing-masing outlet:
Outlet

1

2

3

4

5

6

Jumlah

55

40

60

65

50

30

pembeli

Apakah data yang diperoleh dapat mendukung pernyataan Marketing Supervisor tersebut?
Lakukan pengujian dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%.
Jawab :
Analisis
1. Perumusan Hipotesis
H0 : Jumlah pembeli di setiap Outlet adalah merata
HA : jumlah pembeli di setiap Outlet adalah tidak merata.
2. Nilai kritis
Jumlah kategori kolom (Outlet : 1-6) adalah 6. Dengan demikian degree of freedom
pengujian ini k – 1 = 6 – 1 = 5. Dengan

= 5% dan d.f = 5, maka nilai kritis atau

pembatas antara daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0 adalah 11,070

3. Nilai Hitung
Nilai chi square (X2) dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini :

Frekuensi harapan (fe) adalah 300/6 = 50. Dengan kata lain, pada jumlah pembeli 300
orang, pembelian merata di enam Outlet jika jumlah pembeli di masing-masing Outlet
adalah 50 orang.
Yuca Siahaan
Pembeli

Outlet

Frekuensi Harapan (fe)

(f0)

1

55

50

0,5

2

40

50

2

3

60

50

2

4

65

50

4,5

5

50

50

0

6

30

50

8

=

4. Keputusan
Besarnya X2 hitung = 17 dan nilai X2 kritis = 11,070 nilai X2 hitung lebih besar dari nilai
X2 kritis. Dengan demikian nilai X2 hitung berada di daerah penolakan H0. Dengan
demikian Keputusan dalam pengujian ini adalah menolak H0.

Daerah
penolaka
n H0

Daerah
penerim
aan H0

11,070

5. Kesimpulan
Keputusan yang diambil adalah menolak H0, maka kesimpulannya adalah distribusi
jumlah pembeli di enam outlet adalah tidak merata.

Yuca Siahaan
Uji Tabel Kontingensi
Dalam menganalisis masalah ekonomi dan bisnis kita sering dihadapkan pada pertanyaan
apakah dua variabel memiliki hubungan (dependen) atau tidak berhubungan (independen).
Pengujian hipotesis hubungan antara dua variable dapat dilakukan dengan menggunakan uji X2.
Caranya adalah dengan membagi masing-masing variabel kedalam beberapa kategori.
Analisis :

a. Rumusan Hipotesis:
Terdiri dari hipotesis nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (HA). Dalam uji chi square ini
terdapat hubungan antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain, kita tidak bisa
memastikan kelompok mana yang tidak memiliki hubungan. Karena dalam pengujian ini
hanya ada dua kesimpulan yang berlawanan, yaitu semua kelompok berhubungan dan
tidak semua kelompok berhubungan. Jika ada yang berbeda, ini tidak dipermasalahkan
dalam uji X2.
Rumusan Hipotesis nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (HA) adalah :
(H0) : Semua kelompok tidak berhubungan (independen).
(HA) : Semua kelompok berhubungan (dependen).

b. Nilai kritis:
Tingkat signifikansi yang digunakan disesuaikan dengan

harapan kesalahan yang

diinginkan. Tingkat signifikansi dan banyaknya kategori akan menentukan nilai pembatas
antara daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0. Misalnya pengujian ini
menggunakan tingkat signifikansi yang umum digunakan adalah 1%, 5%, dan 10%. Nilai
degree of freedom untuk uji kemerataan distribusi dapat ditentukan dengan formulasi
(jumlah kategori kolom – 1)(jumlah kategori baris – 1).

Yuca Siahaan
c. Nilai Hitung :
Pada langkah ini dilakukan pencarian nilai X2 hitung dengan menggunakan rumus :

fo = frekuensi Observasi
fe=frekuensi Harapan
d. Keputusan :
Pada langkah ini diputuskan apakah pengujian akan menerima H0 atau menolak H0?
Kriteria penerimaan H0 jika nilai X2 hitung lebih kecil daripada nilai X2 kritis. Sebaliknya
pengujian akan menolak H0 jika nilai X2 hitung lebih besar daripada nilai X2 kritis.
Penjelasan secara grafik kurva distribusi X2 untuk menentukan keputusan dalam
pengujian ini dapat juga dilakukan, yakni dengan cara menggambar kurva distribusi X2
dan kemudian ditentukan daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0. Batas antara
daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0 adalah nilai X2 kritis. Gambar kurva
distribusi X2 adalah sebagai berikut :

Daerah
penolakan H0

Daerah
penerim
aan H0
X2

H0 diterima apabila : X2 ≤

X2

H0 ditolak apabila : X2 > X2

;d.f (X2 kritis)

;d.f

;d.f

e. Kesimpulan
Dibuat berdasarkan hasil keputusan pada langkah d. Jika keputusan yang diambil adalah
menerima H0, berarti kesimpulannya adalah semua kelompok adalah tidak berhubungan
(independen). Sedangkan jika keputusannya adalah menolak H0, berarti kesimpulannya
adalah kelompok saling berhubungan (dependen).
Yuca Siahaan
Contoh Soal :
Suatu badan research ingin menyelidiki apakah peristiwa berbagai macam kejahatan bervariasi
dari kota yang satu dengan kota yang lain. Analisa dari 981 kasus menunjukkan hasil sebagai
berikut:
Macam Kejahatan :
Kota

Perampokan

Penodongan

Penjambretan

A

12

122

191

B

17

261

275

C

7

44

109

Apakah data tersebut cukup memberi indikasi bahwa terjadinya berbagai macam kejahatan
berhubungan dengan kota-kota tersebut. Ujilah dengan

= 5%.

Jawab :
Analisis :
1. Hipotesis
H0 : Berbagai macam kejahatan tidak berhubungan dengan kota-kota (independen).
HA : Berbagai macam kejahatan berhubungan dengan kota-kota (dependen).

2. Nilai kritis
Pengujian ini menggunakan tingkat signifikansi ( ) = 5% dan d.f = (3-1)(3-1) = 4
Nilai X2 krisis : 9,488

3. Nilai Hitung
Pada langkah ini dilakukan pencarian nilai X2 hitung dengan menggunakan rumus :

Yuca Siahaan
Kota

Perampokan

Penodongan

Penjambretan

Total baris

A

12 (11,27)

122 (133,69)

191 (180,03)

325

B

17 (19,18)

261 (227,49)

275 (306,33)

553

C

7 (5,55)

44 (65,82)

109 (88,63)

160

Total kolom

36

427

575

1038

NB : Nilai dalam kurung adalah frekuensi harapan (fe) dari masing-masing sel
X2=

= 0,05 + 1,02 + 0,67 + 0,25 + 4,94 + 3,20 + 0,38 + 7,23 + 4,68 = 22,42

4. Keputusan
Batas antara daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0 atau X2 kritis adalah sebagai
berikut :

Daerah
penolakan H0

Daerah
penerim
aan H0
9,488

Besarnya X2 hitung = 22,42 lebih besar dari pada nilai X2 kritis = 9,488. Dengan
demikian nilai X2 hitung berada di daerah penolakan H0. Keputusan dalam pengujian ini
adalah menolak H0 .

5. Kesimpulan
Keputusan yang diambil adalah menolak H0 , maka kesimpulannya adalah antara
berbagai macam kejahatan dan kota berhubungan (dependen).
Yuca Siahaan
Daftar Pustaka

Spiegel,Murray R.1996.STATISTIKA.Edisi Kedua.Jakarta:PENERBIT ERLANGGA

Djarwanto dan Pangestu Subagyo.1996.STATISTIK INDUKTIF.Edisi Keempat.
Yogyakarta:BPFE Yogyakarta

Algifari.2003.STATISTIKA INDUKTIF.Edisi Kedua.Yogyakarta:UPP AMP YKPN

Mendenhall,William dan James E.Reinmuth.STATISTIK UNTUK MANAJEMEN DAN
EKONOMI.Edisi Keempat.Jakarta:PENERBIT ERLANGGA

Yuca Siahaan

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados (20)

Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Uji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata rataUji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata rata
 
Uji Rata-Rata
Uji Rata-RataUji Rata-Rata
Uji Rata-Rata
 
Ekonometrika Variabel Dummy
Ekonometrika Variabel DummyEkonometrika Variabel Dummy
Ekonometrika Variabel Dummy
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2
 
T test
T testT test
T test
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji Hipotesis
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
 
Pengujian Hipotesis Rata-Rata
Pengujian Hipotesis Rata-RataPengujian Hipotesis Rata-Rata
Pengujian Hipotesis Rata-Rata
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
 
PPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptxPPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptx
 
Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
Analisis varian dua arah
Analisis varian dua arahAnalisis varian dua arah
Analisis varian dua arah
 
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxonContoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
 
Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)
 
Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasikUji asumsi klasik
Uji asumsi klasik
 
Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )
 

Destaque

Laporan pertanggung jawaban
Laporan pertanggung jawabanLaporan pertanggung jawaban
Laporan pertanggung jawabanesescemalang
 
Laporan pertanggung jawaban loveand share
Laporan pertanggung jawaban loveand shareLaporan pertanggung jawaban loveand share
Laporan pertanggung jawaban loveand shareesescemalang
 
Proposal - Malang Developer Day 2016
Proposal - Malang Developer Day 2016Proposal - Malang Developer Day 2016
Proposal - Malang Developer Day 2016Fatkul Amri
 
contoh laporan statistika dan komputasi
contoh laporan statistika dan komputasicontoh laporan statistika dan komputasi
contoh laporan statistika dan komputasiDino Rhamza
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratIr. Zakaria, M.M
 

Destaque (6)

Laporan pertanggung jawaban
Laporan pertanggung jawabanLaporan pertanggung jawaban
Laporan pertanggung jawaban
 
Laporan pertanggung jawaban loveand share
Laporan pertanggung jawaban loveand shareLaporan pertanggung jawaban loveand share
Laporan pertanggung jawaban loveand share
 
Proposal - Malang Developer Day 2016
Proposal - Malang Developer Day 2016Proposal - Malang Developer Day 2016
Proposal - Malang Developer Day 2016
 
contoh laporan statistika dan komputasi
contoh laporan statistika dan komputasicontoh laporan statistika dan komputasi
contoh laporan statistika dan komputasi
 
UJI Z dan UJI T
UJI Z dan UJI TUJI Z dan UJI T
UJI Z dan UJI T
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
 

Semelhante a Analisis Chi Square

11_Distribusi Chi_Square (1).pptx
11_Distribusi Chi_Square (1).pptx11_Distribusi Chi_Square (1).pptx
11_Distribusi Chi_Square (1).pptxAnnisaDarfianty
 
PENGUJIAN CHI SQUARE untuk Warna Kertas.pptx
PENGUJIAN CHI SQUARE untuk Warna Kertas.pptxPENGUJIAN CHI SQUARE untuk Warna Kertas.pptx
PENGUJIAN CHI SQUARE untuk Warna Kertas.pptxprasetyokoni1
 
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sampleStatistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sampleSelvin Hadi
 
Analisis nonparametrik
Analisis nonparametrikAnalisis nonparametrik
Analisis nonparametrikparbui
 
Analisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier bergandaAnalisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier bergandaAyah Irawan
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesisDavi Conan
 
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterStatistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterRetna Rindayani
 
Materi regresi berganda Statistika 2.pptx
Materi regresi berganda Statistika 2.pptxMateri regresi berganda Statistika 2.pptx
Materi regresi berganda Statistika 2.pptxZudan2
 
statistik dasar3
statistik dasar3statistik dasar3
statistik dasar3Amri Sandy
 
Contoh kasus-analisis-data-dan-interpretasi
Contoh kasus-analisis-data-dan-interpretasiContoh kasus-analisis-data-dan-interpretasi
Contoh kasus-analisis-data-dan-interpretasiiwannazhan
 
Ppt buk halimah
Ppt buk halimahPpt buk halimah
Ppt buk halimahmelianti32
 
analisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdf
analisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdfanalisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdf
analisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdfHamjaAbdulHalik
 
ppt-statistik-pertemuan-minggu-ke-11-pengujian-hipotesis-regresi-linier-seder...
ppt-statistik-pertemuan-minggu-ke-11-pengujian-hipotesis-regresi-linier-seder...ppt-statistik-pertemuan-minggu-ke-11-pengujian-hipotesis-regresi-linier-seder...
ppt-statistik-pertemuan-minggu-ke-11-pengujian-hipotesis-regresi-linier-seder...Riza473971
 
Pendugaan interval
Pendugaan intervalPendugaan interval
Pendugaan intervalDanu Saputra
 
Statekbis - Pendugaan Interval
Statekbis - Pendugaan IntervalStatekbis - Pendugaan Interval
Statekbis - Pendugaan IntervalDanu Saputra
 

Semelhante a Analisis Chi Square (20)

11_Distribusi Chi_Square (1).pptx
11_Distribusi Chi_Square (1).pptx11_Distribusi Chi_Square (1).pptx
11_Distribusi Chi_Square (1).pptx
 
PENGUJIAN CHI SQUARE untuk Warna Kertas.pptx
PENGUJIAN CHI SQUARE untuk Warna Kertas.pptxPENGUJIAN CHI SQUARE untuk Warna Kertas.pptx
PENGUJIAN CHI SQUARE untuk Warna Kertas.pptx
 
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sampleStatistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
 
Regresi
RegresiRegresi
Regresi
 
Analisis nonparametrik
Analisis nonparametrikAnalisis nonparametrik
Analisis nonparametrik
 
Analisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier bergandaAnalisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier berganda
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
 
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterStatistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
 
Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
 
Uji chi square
Uji chi squareUji chi square
Uji chi square
 
Materi regresi berganda Statistika 2.pptx
Materi regresi berganda Statistika 2.pptxMateri regresi berganda Statistika 2.pptx
Materi regresi berganda Statistika 2.pptx
 
statistik dasar3
statistik dasar3statistik dasar3
statistik dasar3
 
Uji+hipotesis
Uji+hipotesisUji+hipotesis
Uji+hipotesis
 
Contoh kasus-analisis-data-dan-interpretasi
Contoh kasus-analisis-data-dan-interpretasiContoh kasus-analisis-data-dan-interpretasi
Contoh kasus-analisis-data-dan-interpretasi
 
Ppt buk halimah
Ppt buk halimahPpt buk halimah
Ppt buk halimah
 
analisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdf
analisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdfanalisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdf
analisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdf
 
ppt-statistik-pertemuan-minggu-ke-11-pengujian-hipotesis-regresi-linier-seder...
ppt-statistik-pertemuan-minggu-ke-11-pengujian-hipotesis-regresi-linier-seder...ppt-statistik-pertemuan-minggu-ke-11-pengujian-hipotesis-regresi-linier-seder...
ppt-statistik-pertemuan-minggu-ke-11-pengujian-hipotesis-regresi-linier-seder...
 
Pendugaan interval
Pendugaan intervalPendugaan interval
Pendugaan interval
 
Statekbis - Pendugaan Interval
Statekbis - Pendugaan IntervalStatekbis - Pendugaan Interval
Statekbis - Pendugaan Interval
 

Mais de Yuca Siahaan

Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...Yuca Siahaan
 
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral RI: Sebuah Pengantar"
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral  RI: Sebuah Pengantar"Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral  RI: Sebuah Pengantar"
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral RI: Sebuah Pengantar"Yuca Siahaan
 
Contoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal PenelitianContoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal PenelitianYuca Siahaan
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifYuca Siahaan
 
Analytic hierarchy process
Analytic hierarchy processAnalytic hierarchy process
Analytic hierarchy processYuca Siahaan
 
Indikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesiaIndikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesiaYuca Siahaan
 
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)Yuca Siahaan
 
Aliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomiAliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomiYuca Siahaan
 
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNSWawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNSYuca Siahaan
 
Analisis swot koperasi
Analisis swot koperasiAnalisis swot koperasi
Analisis swot koperasiYuca Siahaan
 
Exchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaranExchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaranYuca Siahaan
 
Indeks Demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi IndonesiaIndeks Demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi IndonesiaYuca Siahaan
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanYuca Siahaan
 
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyatResensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyatYuca Siahaan
 
Commen currency area analysis kel.11 (2)
Commen currency area analysis kel.11 (2) Commen currency area analysis kel.11 (2)
Commen currency area analysis kel.11 (2) Yuca Siahaan
 
Analisis pasar by kel 11
Analisis pasar by kel 11Analisis pasar by kel 11
Analisis pasar by kel 11Yuca Siahaan
 
kriteria investasi
kriteria investasikriteria investasi
kriteria investasiYuca Siahaan
 
Investasi sdm melalui program magang
Investasi sdm melalui program magangInvestasi sdm melalui program magang
Investasi sdm melalui program magangYuca Siahaan
 
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmRuang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmYuca Siahaan
 

Mais de Yuca Siahaan (20)

Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
 
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral RI: Sebuah Pengantar"
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral  RI: Sebuah Pengantar"Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral  RI: Sebuah Pengantar"
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral RI: Sebuah Pengantar"
 
Contoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal PenelitianContoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal Penelitian
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
 
Analytic hierarchy process
Analytic hierarchy processAnalytic hierarchy process
Analytic hierarchy process
 
Indikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesiaIndikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesia
 
Fenomena pilkada
Fenomena pilkadaFenomena pilkada
Fenomena pilkada
 
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
 
Aliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomiAliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomi
 
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNSWawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNS
 
Analisis swot koperasi
Analisis swot koperasiAnalisis swot koperasi
Analisis swot koperasi
 
Exchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaranExchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaran
 
Indeks Demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi IndonesiaIndeks Demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi Indonesia
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
 
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyatResensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
 
Commen currency area analysis kel.11 (2)
Commen currency area analysis kel.11 (2) Commen currency area analysis kel.11 (2)
Commen currency area analysis kel.11 (2)
 
Analisis pasar by kel 11
Analisis pasar by kel 11Analisis pasar by kel 11
Analisis pasar by kel 11
 
kriteria investasi
kriteria investasikriteria investasi
kriteria investasi
 
Investasi sdm melalui program magang
Investasi sdm melalui program magangInvestasi sdm melalui program magang
Investasi sdm melalui program magang
 
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmRuang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
 

Último

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 

Último (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 

Analisis Chi Square

  • 1. TUGAS STATISTIKA EKONOMI LANJUTAN CHI – SQUARE Disusun untuk Memenuhi Tugas Statek Lanjutan OLEH: SITI YUYUN MUSLIKAH F0109088 SITORESMI F0109089 YUCA SIAHAAN F0109109 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN/EP-B FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET T.P 2010/2011 Yuca Siahaan
  • 2. Chi Square (X2) Definisi X2 Suatu ukuran mengenai perbedaan yang terdapat antara frekuensi yang diobservasi dan yang diharapkan adalah statistik X2 (baca kai-kuadrat). Chi Square digunakan dalam uji hipotesis beda lebih dari dua proporsi sampel (uji multinominal). Formula fo = frekuensi Observasi fe=frekuensi Harapan Beberapa pengujian statistik yang dapat dilakukan dengan menggunakan distribusi X2, yaitu : 1. Pengujian terhadap beda k proporsi sampel, dimana k lebih dari dua. 2. Pengujian terhadap kecocokan distribusi frekuensi data. 3. Pengujian terhadap hubungan (dependency) antara dua variabel. ANALISIS Pengujian hipotesis beda k proporsi (k>2) Analisis : a. Rumusan Hipotesis: Terdiri dari hipotesis nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (HA). Dalam uji chi square ini terdapat perbedaan proporsi antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain, kita tidak bisa memastikan proporsi mana yang berbeda. Karena dalam pengujian ini hanya ada dua kesimpulan yang berlawanan, yaitu semua proporsi kelompok sama dan tidak Yuca Siahaan
  • 3. semua proporsi kelompok sama. Jika ada yang berbeda, ini tidak dipermasalahkan dalam uji X2. Rumusan Hipotesis nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (HA) adalah : (H0) : Semua proporsi sama. (HA) : Tidak semua proporsi sama. Catatan : HA yang menyatakan tidak semua proporsi sama, berarti minimal satu proporsi sampel yang berbeda. b. Nilai kritis: Tingkat signifikansi yang digunakan disesuaikan dengan harapan kesalahan yang diinginkan. Tingkat signifikansi dan banyaknya kategori akan menentukan nilai pembatas antara daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0. Misalnya pengujian ini menggunakan tingkat signifikansi 5% dan kategori degree of freedom pengujian ini adalah k-1. c. Nilai Hitung : Pada langkah ini dilakukan pencarian nilai X2 hitung dengan menggunakan rumus : fo = frekuensi Observasi fe=frekuensi Harapan d. Keputusan : Pada langkah ini diputuskan apakah pengujian akan menerima H0 atau menolak H0? Kriteria penerimaan H0 jika nilai X2 hitung lebih kecil daripada nilai X2 kritis. Sebaliknya pengujian akan menolak H0 jika nilai X2 hitung lebih besar daripada nilai X2 kritis. Penjelasan secara grafik kurva distribusi X2 untuk menentukan keputusan dalam Yuca Siahaan
  • 4. pengujian ini dapat juga dilakukan, yakni dengan cara menggambar kurva distribusi X2 dan kemudian ditentukan daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0. Batas antara daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0 adalah nilai X2 kritis. Gambar kurva distribusi X2 adalah sebagai berikut : Daerah penolakan H0 Daerah penerim aan H0 X2 H0 diterima apabila : X2 ≤ X2 H0 ditolak apabila : X2 > X2 ;d.f (X2 kritis) ;d.f ;d.f e. Kesimpulan Dibuat berdasarkan hasil keputusan pada langkah d. Jika keputusan yang diambil adalah menerima H0, berarti kesimpulannya adalah semua proporsi sampel adalah sama. Sedangkan jika keputusannya adalah menolak H0, berarti kesimpulannya adalah tidak semua proporsi sampel sama. Contoh Soal : Sebuah Polling dilakukan untuk mengetahui respon atau pendapat karyawan terhadap perubahan kebijakan perusahaan. Sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan karyawan di tiga bagian, yakni produksi, pemasaran, dan personalia. Responden diminta untuk menyatakan apakah setuju atau tidak atas perubahan kebijakan perusahaan tersebut. Tabel berikut ini adalah data yang diperoleh dari hasil observasi: Pendapat Bagian Produksi Pemasaran Personalia Setuju 20 15 30 Menolak 25 10 10 Yuca Siahaan
  • 5. Dengan = 5%, apakah sampel mendukung pernyataan bahwa tidak terdapat perbedaan proporsi pendapat (setuju dan menolak) karyawan di tiga bagian tersebut? Jawab : Analisis 1. Rumusan Hipotesis H0 : HA : Terdapat perbedaan proporsi pendapat (setuju dan menolak) karyawan di tiga bagian. 2. Nilai kritis Jumlah kategori kolom (Bagian produksi, pemasaran, dan personalia) adalah 3. Dengan demikian degree of freedom pengujian ini k – 1 = 3 – 1 = 2. Dengan = 5% dan d.f = 2, maka nilai kritis atau pembatas antara daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0 adalah 5,9915 3. Nilai Hitung Nilai chi square (X2) dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini : Bagian Pendapat Frekuensi Frekuensi Produksi Harapan Pemasaran (fe Produksi) Harapan (fe Frekuensi Personalia Pemasaran) Harapan (fe Jumlah personalia) Setuju 20 26,6 15 14,8 30 23,6 65 Menolak 25 18,4 10 10,2 10 16,4 45 Jumlah 45 Yuca Siahaan 25 40 110
  • 6. = 4. Keputusan Besarnya X2 hitung = 8,257 lebih besar daripada nilai X2 kritis. Dengan demikian nilai X2 hitung berada di daerah penolakan H0. Keputusan dalam pengujian ini adalah menolak H0. Daerah penolaka n H0 Daerah penerim aan H0 5,9915 5. Kesimpulan Keputusan yang diambil adalah menolak H0, maka kesimpulannya adalah terdapat perbedaan proporsi jumlah pendapat (setuju dan menolak) karyawan di tiga bagian tersebut. Pengujian Terhadap Ketepatan Distribusi Frekuensi Data (Goodness of Fit test) Chi square test dapat pula digunakan untuk menguji ketepatan distribusi frekuensi data dengan distribusi tertentu, misalnya distribusi frekuensi data adalah merata, normal, binominal, atau distribusi tertentu. Yuca Siahaan
  • 7. Analisis : a. Rumusan Hipotesis: Terdiri dari hipotesis nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (HA). Dalam uji chi square ini terdapat perbedaan proporsi antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain, kita tidak bisa memastikan proporsi mana yang berbeda. Karena dalam pengujian ini hanya ada dua kesimpulan yang berlawanan, yaitu semua proporsi kelompok sama dan tidak semua proporsi kelompok sama. Jika ada yang berbeda, ini tidak dipermasalahkan dalam uji X2. Rumusan Hipotesis nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (HA) adalah : (H0) : Semua proporsi sama. (HA) : Tidak semua proporsi sama. Catatan : HA yang menyatakan tidak semua proporsi sama, berarti minimal satu proporsi sampel yang berbeda. b. Nilai kritis: Tingkat signifikansi yang digunakan disesuaikan dengan harapan kesalahan yang diinginkan. Tingkat signifikansi dan banyaknya kategori akan menentukan nilai pembatas antara daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0. Misalnya pengujian ini menggunakan tingkat signifikansi yang umum digunakan adalah 1%, 5%, dan 10%. Nilai degree of freedom untuk uji kemerataan distribusi dapat ditentukan dengan formulasi k-1. (Catatan : degree of freedom untuk pengujian distribusi normal adalah k – 2 – 1 . nilai 2 adalah jumlah parameter yang diestimasi, yaitu X untuk dan s untuk ) c. Nilai Hitung : Pada langkah ini dilakukan pencarian nilai X2 hitung dengan menggunakan rumus : fo = frekuensi Observasi fe=frekuensi Harapan Yuca Siahaan
  • 8. d. Keputusan : Pada langkah ini diputuskan apakah pengujian akan menerima H0 atau menolak H0? Kriteria penerimaan H0 jika nilai X2 hitung lebih kecil daripada nilai X2 kritis. Sebaliknya pengujian akan menolak H0 jika nilai X2 hitung lebih besar daripada nilai X2 kritis. Penjelasan secara grafik kurva distribusi X2 untuk menentukan keputusan dalam pengujian ini dapat juga dilakukan, yakni dengan cara menggambar kurva distribusi X2 dan kemudian ditentukan daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0. Batas antara daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0 adalah nilai X2 kritis. Gambar kurva distribusi X2 adalah sebagai berikut : Daerah penolakan H0 Daerah penerim aan H0 X2 H0 diterima apabila : X2 ≤ X2 H0 ditolak apabila : X2 > X2 ;d.f (X2 kritis) ;d.f ;d.f e. Kesimpulan Dibuat berdasarkan hasil keputusan pada langkah d. Jika keputusan yang diambil adalah menerima H0, berarti kesimpulannya adalah bahwa distribusi frekuensi data merata. Sedangkan jika keputusannya adalah menolak H0, berarti kesimpulannya adalah distribusi frekuensi tidak merata. Yuca Siahaan
  • 9. Contoh Soal Marketing Supervisor suatu perusahaan menyatakan bahwa jumlah pembeli yang membeli produk yang dijual di enam outlet merata. Untuk membuktikan pernyataan tersebut, dilakukan penelitian. Penelitian tersebut menggunakan 300 pembeli sebagai sampel. Tabel berikut ini berisi data mengenai jumlah pembeli yang membeli di masing-masing outlet: Outlet 1 2 3 4 5 6 Jumlah 55 40 60 65 50 30 pembeli Apakah data yang diperoleh dapat mendukung pernyataan Marketing Supervisor tersebut? Lakukan pengujian dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%. Jawab : Analisis 1. Perumusan Hipotesis H0 : Jumlah pembeli di setiap Outlet adalah merata HA : jumlah pembeli di setiap Outlet adalah tidak merata. 2. Nilai kritis Jumlah kategori kolom (Outlet : 1-6) adalah 6. Dengan demikian degree of freedom pengujian ini k – 1 = 6 – 1 = 5. Dengan = 5% dan d.f = 5, maka nilai kritis atau pembatas antara daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0 adalah 11,070 3. Nilai Hitung Nilai chi square (X2) dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini : Frekuensi harapan (fe) adalah 300/6 = 50. Dengan kata lain, pada jumlah pembeli 300 orang, pembelian merata di enam Outlet jika jumlah pembeli di masing-masing Outlet adalah 50 orang. Yuca Siahaan
  • 10. Pembeli Outlet Frekuensi Harapan (fe) (f0) 1 55 50 0,5 2 40 50 2 3 60 50 2 4 65 50 4,5 5 50 50 0 6 30 50 8 = 4. Keputusan Besarnya X2 hitung = 17 dan nilai X2 kritis = 11,070 nilai X2 hitung lebih besar dari nilai X2 kritis. Dengan demikian nilai X2 hitung berada di daerah penolakan H0. Dengan demikian Keputusan dalam pengujian ini adalah menolak H0. Daerah penolaka n H0 Daerah penerim aan H0 11,070 5. Kesimpulan Keputusan yang diambil adalah menolak H0, maka kesimpulannya adalah distribusi jumlah pembeli di enam outlet adalah tidak merata. Yuca Siahaan
  • 11. Uji Tabel Kontingensi Dalam menganalisis masalah ekonomi dan bisnis kita sering dihadapkan pada pertanyaan apakah dua variabel memiliki hubungan (dependen) atau tidak berhubungan (independen). Pengujian hipotesis hubungan antara dua variable dapat dilakukan dengan menggunakan uji X2. Caranya adalah dengan membagi masing-masing variabel kedalam beberapa kategori. Analisis : a. Rumusan Hipotesis: Terdiri dari hipotesis nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (HA). Dalam uji chi square ini terdapat hubungan antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain, kita tidak bisa memastikan kelompok mana yang tidak memiliki hubungan. Karena dalam pengujian ini hanya ada dua kesimpulan yang berlawanan, yaitu semua kelompok berhubungan dan tidak semua kelompok berhubungan. Jika ada yang berbeda, ini tidak dipermasalahkan dalam uji X2. Rumusan Hipotesis nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (HA) adalah : (H0) : Semua kelompok tidak berhubungan (independen). (HA) : Semua kelompok berhubungan (dependen). b. Nilai kritis: Tingkat signifikansi yang digunakan disesuaikan dengan harapan kesalahan yang diinginkan. Tingkat signifikansi dan banyaknya kategori akan menentukan nilai pembatas antara daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0. Misalnya pengujian ini menggunakan tingkat signifikansi yang umum digunakan adalah 1%, 5%, dan 10%. Nilai degree of freedom untuk uji kemerataan distribusi dapat ditentukan dengan formulasi (jumlah kategori kolom – 1)(jumlah kategori baris – 1). Yuca Siahaan
  • 12. c. Nilai Hitung : Pada langkah ini dilakukan pencarian nilai X2 hitung dengan menggunakan rumus : fo = frekuensi Observasi fe=frekuensi Harapan d. Keputusan : Pada langkah ini diputuskan apakah pengujian akan menerima H0 atau menolak H0? Kriteria penerimaan H0 jika nilai X2 hitung lebih kecil daripada nilai X2 kritis. Sebaliknya pengujian akan menolak H0 jika nilai X2 hitung lebih besar daripada nilai X2 kritis. Penjelasan secara grafik kurva distribusi X2 untuk menentukan keputusan dalam pengujian ini dapat juga dilakukan, yakni dengan cara menggambar kurva distribusi X2 dan kemudian ditentukan daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0. Batas antara daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0 adalah nilai X2 kritis. Gambar kurva distribusi X2 adalah sebagai berikut : Daerah penolakan H0 Daerah penerim aan H0 X2 H0 diterima apabila : X2 ≤ X2 H0 ditolak apabila : X2 > X2 ;d.f (X2 kritis) ;d.f ;d.f e. Kesimpulan Dibuat berdasarkan hasil keputusan pada langkah d. Jika keputusan yang diambil adalah menerima H0, berarti kesimpulannya adalah semua kelompok adalah tidak berhubungan (independen). Sedangkan jika keputusannya adalah menolak H0, berarti kesimpulannya adalah kelompok saling berhubungan (dependen). Yuca Siahaan
  • 13. Contoh Soal : Suatu badan research ingin menyelidiki apakah peristiwa berbagai macam kejahatan bervariasi dari kota yang satu dengan kota yang lain. Analisa dari 981 kasus menunjukkan hasil sebagai berikut: Macam Kejahatan : Kota Perampokan Penodongan Penjambretan A 12 122 191 B 17 261 275 C 7 44 109 Apakah data tersebut cukup memberi indikasi bahwa terjadinya berbagai macam kejahatan berhubungan dengan kota-kota tersebut. Ujilah dengan = 5%. Jawab : Analisis : 1. Hipotesis H0 : Berbagai macam kejahatan tidak berhubungan dengan kota-kota (independen). HA : Berbagai macam kejahatan berhubungan dengan kota-kota (dependen). 2. Nilai kritis Pengujian ini menggunakan tingkat signifikansi ( ) = 5% dan d.f = (3-1)(3-1) = 4 Nilai X2 krisis : 9,488 3. Nilai Hitung Pada langkah ini dilakukan pencarian nilai X2 hitung dengan menggunakan rumus : Yuca Siahaan
  • 14. Kota Perampokan Penodongan Penjambretan Total baris A 12 (11,27) 122 (133,69) 191 (180,03) 325 B 17 (19,18) 261 (227,49) 275 (306,33) 553 C 7 (5,55) 44 (65,82) 109 (88,63) 160 Total kolom 36 427 575 1038 NB : Nilai dalam kurung adalah frekuensi harapan (fe) dari masing-masing sel X2= = 0,05 + 1,02 + 0,67 + 0,25 + 4,94 + 3,20 + 0,38 + 7,23 + 4,68 = 22,42 4. Keputusan Batas antara daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0 atau X2 kritis adalah sebagai berikut : Daerah penolakan H0 Daerah penerim aan H0 9,488 Besarnya X2 hitung = 22,42 lebih besar dari pada nilai X2 kritis = 9,488. Dengan demikian nilai X2 hitung berada di daerah penolakan H0. Keputusan dalam pengujian ini adalah menolak H0 . 5. Kesimpulan Keputusan yang diambil adalah menolak H0 , maka kesimpulannya adalah antara berbagai macam kejahatan dan kota berhubungan (dependen). Yuca Siahaan
  • 15. Daftar Pustaka Spiegel,Murray R.1996.STATISTIKA.Edisi Kedua.Jakarta:PENERBIT ERLANGGA Djarwanto dan Pangestu Subagyo.1996.STATISTIK INDUKTIF.Edisi Keempat. Yogyakarta:BPFE Yogyakarta Algifari.2003.STATISTIKA INDUKTIF.Edisi Kedua.Yogyakarta:UPP AMP YKPN Mendenhall,William dan James E.Reinmuth.STATISTIK UNTUK MANAJEMEN DAN EKONOMI.Edisi Keempat.Jakarta:PENERBIT ERLANGGA Yuca Siahaan