Struktur modal optimal suatu perusahaan tergantung pada faktor risiko bisnis, pengaruh perpajakan, fleksibilitas keuangan, dan konservatisme manajemen. Teori struktur modal menunjukkan bahwa penggunaan utang dapat meningkatkan nilai perusahaan melalui leverage, meskipun secara praktis struktur modal yang optimal hanya dapat diestimasi dalam suatu kisaran.
2. STRUKTUR MODAL
Struktur modal yang optimal suatu perusahaan
adalah kombinasi dari utang dan ekuitas yang
memaksimumkan harga saham perusahaan
Pada saat tertentu, manajemen perusahaan
menetapkan struktur modal yang ditargetkan,
yang mungkin merupakan struktur yang
optimal, tapi target tersebut dapat berubah dari
waktu ke waktu
3. STRUKTUR MODAL:
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Sejumlah faktor yang mempengaruhi
struktur modal suatu perusahaan meliputi:
◦ risiko bisnis
◦ pengaruh perpajakan (tax position)
◦ kebutuhan akan fleksibilitas keuangan
◦ konservatisme atau agresivitas manajerial
4. RISIKO BISNIS
Risiko bisnis adalah ketidakpastian
mengenai proyeksi pengembalian atas
aktiva di masa mendatang
Apabila hal-hal lain tetap sama, makin
rendah risiko bisnis perusahaan, makin
tinggi rasio utang
5. KECILNYA RISIKO BISNIS
Suatu perusahaan mempunyai risiko bisnis yang
kecil bila:
◦ permintaan akan produknya stabil
◦ harga masukan dan produknya relatif konstan
◦ harga produknya dapat segera disesuaikan
dengan kenaikan biaya
◦ sebagian besar biayanya bersifat variabel
sehingga akan menurun jika produksi dan
penjualannya menurun
6. STRUKTUR MODAL:
Leverage Keuangan
Leverage keuangan menunjukkan sampai
seberapa banyak sekuritas berpendapatan
tetap (utang dan saham preferen)
digunakan dalam struktur modal
perusahaan
Risiko keuangan adalah risiko tambahan
yang ditanggung pemegang saham sebagai
akibat dari leverage keuangan
12. TEORI STRUKTUR MODAL
Dalam teori struktur modal ada 2 hal
yang disoroti, yaitu:
Ko = biaya modal keseluruhan
Po = harga saham sekarang
Ada 4 pendekatan:
1. Net Operating Income (NOI)
2. Net Income (NI)
3. Traditional approach
4. Modigliani – Miller (MM)
13. Asumsi yang digunakan:
1. Tidak ada pajak (nanti dpt dihilangkan)
2. Perubahan Rasio hutang dan ekuitas
dilakukan secara langsung
3. Laba operasional per tahun bersifat
konstan pertumbuhan nol
4. Laba dibagikan semua kepada
pemegang saham EPS = DPS
5. Hutang bersifat permanen
14. D D
Ks = --- = ---
Vs Po
D or E
Vs = Po = --------
ks
C
Vd = ---
kd
C
Kd = ---
Vd
15. Vd Vs
WACC = kd (----------) + Ks (----------)
(ko) Vd + Vs Vd + Vs
Laba Operasi
WACC (ko)= -------------------------
Nilai pasar Perusahaan
16. Pendekatan NOI
Pendekatan ini menganalisis pengaruh
perubahan hutang thdp nilai pasar saham
(Po) dan tk kapitalisasi ekuitas (ks).
Jika leverage meningkat po meningkat
dan ks jg meningkat
Contoh:
PT X mempunyai hutang Rp. 10 jt dgn tk
bunga per th 10%, laba operasi bersih per
th Rp. 10 jt, jika diketahui ko = 15 %
maka hitunglah nilai pasar saham (Po)
dan tk kapitalisasi ekuitas (ks) dr PT X
17. Jawab:
Laba operasi Rp. 10 jt
Tk kapitalisasi persh (ko) 0,15
Nilai total (Shm + Hutang) Rp. 66,67 jt
Nilai pasar hutang Rp. 10 jt
Nilai pasar saham Rp. 56,67 jt
D or E 10 jt – 1 jt
ks = -------- = ------------- = 15,88%
Po 56,67 jt
E = Laba op – b. bunga
18. Perubahan jumlah hutang
Misal PT X meningkatkan hutangnya dr Rp
10 jt menjadi Rp. 30 jt, hitunglah:
- Nilai pasar saham
- Tk kapitalisasi ekuitas
Jawab: (buktikan)
Nilai pasar saham = 36,67 jt
Ks = 19,09%
19. Pendekatan NI
Pendekatan ini menganalisis pengaruh
perubahan hutang thd nilai total persh
dan tk kapitalisasi perusahaan.
Jika leverage meningkat nilai total
persh meningkat dan ko akan turun.
Contoh:
Seperti contoh di atas (NOI) tetapi yg
diketahui adl ks (bukan ko) = 18%,
Hitunglah nilai total persh dan ko
20. Jawab:
Laba operasi Rp. 10 jt
Beban bunga Rp. 1 jt
Laba yg tersedia unt PSB Rp. 9 jt
Tk kapitalisasi shm (ks) 0,18
Nilai pasar saham Rp. 50 jt
Nilai pasar hutang Rp. 10 jt
Nilai pasar keseluruhan Rp. 60 jt
Laba op 10 jt
ko = ---------- = ------- = 16,67%
Nilai ttl 60 jt
21. Jika jumlah hutang meningkat
Contoh = NOI
Jawab : (Buktikan)
Nilai total persh = Rp. 68,89 jt
Ko = 14, 52%
22. Pendekatan Tradisional
Pendekatan ini menjelaskan bahwa
perusahaan dapat menaikkan nilai
totalnya melalui penggunaan leverage
yang bijaksana.
Apabila leverage meningkat, investor jg
meningkatkan tk kapitalisasi ekuitasnya.
Contoh: PT A mempunyai 100%
ekuitas,setiap th memperoleh laba Rp. 10
jt. Jika ks yg diharapkan investor 18%,
hitunglah tingkat kapitalisasi keseluruhan
(ko)
23. Jawab:
Laba operasi Rp. 10 jt
Beban bunga -
Laba yg tersedia unt PSB Rp. 10 jt
Tk kapitalisasi shm (ks) 0,18
Nilai pasar saham Rp. 55,56 jt
Nilai pasar hutang -
Nilai pasar keseluruhan Rp. 55,56 jt
Laba op 10 jt
ko = ---------- = ------- = 18%
Nilai ttl 55,56 jt
24. Seandainya PT A merubah struktur
modalnya, yaitu mengganti sebagian
ekuitas dengan hutang, dimana kd yang
disyaratkan kreditor sebesar 15% per th,
untuk itu PT A tiap th harus membayar
beban bunga Rp 4 jt. Karena
menggunakan hutang maka PT A lebih
berisiko, untuk itu investor mensyaratkan
ks juga meningkat, misal menjadi 20 %.
Jika laba operasi tidak berubah, berapa tk
kapitalisasi perusahaan keseluruhan (Ko)?
25. Jawab:
Nilai total perusahaan = Rp. 56,67 jt
Ko = 17,7%
(buktikan)
26. Pendekatan MM (tdk ada pajak)
Teori MM sama dengan pendekatan NOI
MM menyebutkan nilai perusahaan tidak
tergantung atau dipengaruhi struktur
modal
Contoh:
Ada 2 perusahaan yg identik (yaitu PT A
dan B) tp A tidak memp hutang sedang B
memp hutang obligasi Rp. 30 jt bunga
12% per th. Kedua persh tsb memp EBIT
Rp 10 jt dan tk kapitalisasi saham (ks)
15%. Berapa nilai persh A dan B dan
berapa biaya modal keseluruhan?
27. MM (lanjutan....blm ada arbitrase)
Jawab:
A B
EBIT 10 jt 10 jt
B. Bunga - 3,6 jt
Laba unt PSB 10 jt 6,4 jt
Tk kapitalisasi shm/ks 0,15 0,15
Nilai saham prsh 66,67jt 42.67jt
Nilai hutang - 30 jt
Nilai persh total 66,67jt 72,67jt
Ko 0,15 0,1376
28. MM lanj.....proses arbitrase
Misal, anda memp 10% shm B, anda dpt
memperoleh keuntungan lebih besar dgn
risiko yg sama, dengan cara:
- menjual 10% saham B
- meminjam sebesar 10% dr total utang B
dengan bunga 12%
- membeli 10% saham A
Jawab:
Menjual 10% shm B = 4.267.000
Pinjam 10% dr htg B = 3.000.000
Total dana tersedia = 7.267.000
29. Proses arbitrasi
Total dana yg tersedia 7.267.000
Membeli 10% saham A 6.667.000
Kelebihan dana 600.000
Jika investasi pd B pendptn yg diterima =
15% x 4.267.000 = 640.000
Jika investasi pd A pendptn yg diterima =
15% x 6.667.000 = 1.000.000
Byr bunga 12% x 3 jt = 360.000
Pndpt bersih dr A = 640.000
Pndpt bunga 12% x 600.000 = 72.000
Total pendpt = 712.000
30. STRUKTUR MODAL:
Modigliani dan Miller (Stlh ada pajak)
MM menunjukkan bahwa utang bermanfaat
karena bunga dapat dikurangkan dalam
menghitung pajak, tetapi utang juga
menimbulkan biaya yang berhubungan
dengan kebangkrutan yang aktual dan
potensial
31. Contoh MM stlh ada pajak
Misal ada 2 pershn X dan Y sama2 memp
EBIT Rp.20 jt, X tdk memp hutang
sedangkan Y memp hutang Rp. 50 jt dng
bunga 12%. Biaya modal shm = 16%
tarip pajak 40%
Berapa nilai persh total dan biaya
modalnya (Ko)
33. MM (lanjutan....stlh ada pajak)
Jawab:
X Y
EBIT 20 jt 20 jt
B. Bunga 12%x50jt - 6 jt
EBT 20 jt 14 jt
Pajak 40% 8 jt 5,6 jt
Laba unt PSB 12 jt 8,4 jt
Laba unt PSB & Krdtor 12 jt 14,4jt
V (U) = V PT X
V (L) = V PT Y
34. STRUKTUR MODAL:
Teori Pelengkap (1)
Teori alternatif (atau, yang lebih tepat,
pelengkap) untuk struktur modal
berhubungan dengan isyarat yang diberikan
kepada investor melalui keputusan suatu
perusahaan untuk menggunakan utang atau
saham dalam memperoleh modal baru
35. STRUKTUR MODAL:
Teori Pelengkap (2)
Penggunaan saham merupakan isyarat
negatif, sedangkan penggunaan utang
merupakan isyarat positif atau paling tidak
merupakan isyarat yang netral
Akibatnya, perusahaan berusaha
menghindari penerbitan saham dengan
mempertahankan suatu kapasitas cadangan
untuk meminjam, dan ini berarti
menggunakan lebih sedikit utang pada saat-
saat "normal" daripada yang disarankan
oleh teori trade-off MM
36. MENGONTROL MANAJER:
Utang yang Tinggi
Seorang pemilik perusahaan dapat
memanfaatkan penggunaan sejumlah besar
utang untuk membatasi manajer
Rasio utang yang tinggi menimbulkan
ancaman kebangkrutan, yang memerlukan
biaya tetapi juga yang memaksa manajer
untuk lebih hati-hati dan mengurangi
pemborosan uang pemegang saham
37. STRUKTUR MODAL:
Teori dan Praktik
Meskipun secara teoritis kita dapat menentukan
struktur modal yang optimal, dalam praktiknya
kita tidak dapat mengestimasi struktur tersebut
dengan persis
Dengan demikian, para eksekutif keuangan
umumnya menyatakan struktur modal yang
optimal dalam suatu kisaran-misalnya, 40
sampai 50 persen utang-bukan dengan suatu
angka yang tepat seperti 45 persen