SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 9
Baixar para ler offline
Bab 4: Bias DC Transistor Bipolar                                                 75


       Agar transistor bekerja pada suatu titik kerja tertentu diperlukan rangkaian
bias. Rangkaian bias ini akan menjamin pemberian tegangan bias persambungan E-B
dan B-C dari transistor dengan benar. Transistor akan bekerja pada daerah aktif bila
persambungan E-B diberi bias maju dan B-C diberi bias mundur (lihat tabel 3.1).
       Dalam praktek dikenal berbagai bentuk rangkaian bias yang masing-masing
mempunyai keuntungan dan kerugian. Kemantapan kerja transistor terhadap penga-
ruh temperatur merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan bentuk
rangkaian bias. Karena perubahan temperatur akan mempengaruhi β (faktor pengua-
tan arus pada CE) dan arus bocor ICBO.

4.3 Rangkaian Bias Tetap
       Gambar 4.2 menunjukkan rangkaian transistor dengan bias tetap. Rangkaian
bias ini cukup sederhana karena hanya terdiri atas dua resistor RB dan RC. Kapasitor
C1 dan C2 merupakan kapasitor kopling yang berfungsi mengisolasi tegangan dc dari
transistor ke tingkat sebelum dan sesudahnya, namun tetap menyalurkan sinyal ac-
nya.
                                    VCC


                                           IC               Sinyal
                                     RC           C2        output
                      RB
 Sinyal                      IB
 input        C1
                                           VCE

                              VBE



                        Gambar 4.2 Rangkaian bias tetap

       Pada analisis dc, semua kapasitor dapat diganti dengan rangkaian terbuka.
Hal ini karena sifat kapasitor yang tidak dapat melewatkan arus dc. Dengan demikian
untuk keperluan analisis dc rangkaian dapat disederhanakan menjadi seperti pada
gambar 4.3.
       Dengan menggunakan hukum Kirchhoff tegangan pada ikal input (basis-
emitor), maka diperoleh persamaan:




Herman D. Surjono, (2001), Elektronika Analog I
Bab 4: Bias DC Transistor Bipolar                                               76


       IB.RB + VBE = VCC


                     VCC - VBE
               IB = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯                             ............(4.1)
                         RB

Persamaan ini cukup mudah untuk diingat karena sesuai dengan hukum Ohm, yakni
arus yang mengalir pada RB adalah turun tegangan pada RB dibagi dengan RB.
Karena VCC dan VBE tetap, maka RB adalah penentu arus basis pada titik kerja.

                   VCC              VCC



                                          IC
                                     RC
                     RB
                            IB

                                          VCE

                             VBE




              Gambar 4.3 Rangkaian ekivalen dc dari gambar 4.2

       Setelah arus IB ditentukan, maka arus IC dengan mudah dapat dihitung den-
gan menggunakan persamaan:



               IC = βIB
                                          ......................(4.2)


       Dengan menggunakan hukum Kirchhoff pada ikal output (kolektor-emitor),
maka diperoleh persamaan:
       IC.RC + VCE = VCC


              VCE = VCC - IC.RC                   .................(4.3)




Herman D. Surjono, (2001), Elektronika Analog I
Bab 4: Bias DC Transistor Bipolar                                                 77


       Ketiga harga yang baru saja diperoleh, yaitu IB, IB dan VCE inilah yang me-
nentukan titik kerja transistor. Oleh karena itu dalam penulisan sering ditambah hu-
ruf Q di belakangnya, yakni berturut-turut IBQ, ICQ dan VCEQ. Harga ICQ dan
VCEQ merupakan koordinat dari titik kerja Q pada kurva karakteristik output CE.
       Titik kerja Q dalam kurva karakteristik selalu terletak pada garis beban. Hal
ini karena harga VCEQ diperoleh dari persamaan 4.3 yakni yang disebut dengan per-
samaan garis beban. Untuk menggambar garis beban pada kurva, ditentukan dua titik
yang berpotongan dengan masing-masing sumbu x (VCE) dan sumbu y (IC).
Persamaan garis beban:
       VCE = VCC - IC.RC
Garis beban akan memotong sumbu x (VCE), apabila arus IC adalah nol. Dalam hal
ini transistor dalam keadaan mati (IC = 0), sehingga tegangan VCE adalah mak-
simum, yaitu:


                VCEmaks = VCC                      .................(4.4)


Garis beban akan memotong sumbu y (IC), apabila tegangan VCE adalah nol. Dalam
hal ini transistor dalam keadaan jenuh (VCE = 0), sehingga arus IC adalah mak-
simum, yaitu:
       VCE = VCC - IC.RC
        0    = VCC - ICmaks. RC



                          VCC
                ICmaks = ⎯⎯⎯                       .................(4.5)
                          RC



       Apabila kedua titik ekstrem (VCEmaks dan ICmaks) ini dihubungkan maka
diperoleh garis beban dimana titik Q berada. Garis beban ini disebut dengan garis
beban dc, karena hanya berkaitan dengan parameter dc dari rangkaian. Lihat gambar
4.4. Nanti pada pembahasan rangkaian bias yang lain akan dianalisa juga garis beban
ac.




Herman D. Surjono, (2001), Elektronika Analog I
Bab 4: Bias DC Transistor Bipolar                                          78
                       IC


            ICmaks


                                 Q
          ICQ                    IBQ

                                                   Garis beban
                                                   dc
                                                             VCE
                                              VCEmaks
                               VCEQ


                Gambar 4.4 Kurva output dengan garis beban dc

Contoh 4.1
       Suatu rangkaian penguat menggunakan bias tetap seperti pada gambar 4.5.
Tentukan titik kerja (IBQ, ICQ, VCEQ) dan gambarkan garis beban dc-nya.

                                    VCC = 12 V


                                 RC                          Sinyal
                     RB
                                 2,2 KΩ            C2        output
                     240 KΩ
 Sinyal
                C1                                   10 µF
 input
                                          β = 50
            10 µF




Penyelesaian: Gambar 4.5 Rangkaian penguat untuk contoh 4.1
a) Titik kerja:
            VCC - VBE
     IBQ = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯
                RB

              12V - 0,7V
       IBQ = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ = 47,08 µA
                240 K

       ICQ = βIBQ = (50)(47,08 µA) = 2,35 mA




Herman D. Surjono, (2001), Elektronika Analog I
Bab 4: Bias DC Transistor Bipolar                                                79


       VCEQ = VCC - ICRC
              = 12V - (2,35mA)(2,2KΩ) = 6,83 Volt
b) Garis beban:
                 VCC
       ICmaks = ⎯⎯⎯
                 RC
                 12V
       ICmaks = ⎯⎯⎯             = 5,45 mA
                2,2 KΩ

       VCEmaks = VCC = 12 Volt



                  IC (mA)


          5,45


                              Q        47,08
       2,35
                               A
                                               Garis beban
                                               dc
                                                          VCE (Volt)
                                             12
                             6,83

   Gambar 4.6 Garis beban dc untuk contoh 4.1


       Titik kerja dari rangkaian bias tetap sangat dipengaruhi oleh harga β. Oleh
karena β sangat peka terhadap perubahan temperatur, maka stabilitas kerja dari rang-
kaian bias tetap kurang baik. Untuk memperbaiki stabilitas terhadap variasi β, maka
diberikan resistor pada kaki emitor (RE). Lihat gambar 4.7.




Herman D. Surjono, (2001), Elektronika Analog I
Bab 4: Bias DC Transistor Bipolar                                               80



                                     VCC


                                            IC               Sinyal
                                      RC           C2        output
                       RB
 Sinyal                       IB
 input        C1
                                            VCE

                               VBE
                                      RE   IE



              Gambar 4.7 Rangkaian bias tetap dengan stabilisasi emitor


        Dengan menggunakan hukum Kirchhoff tegangan, dari ikal input (basis-
emitor) dapat diturunkan persamaan sebagai berikut:
        IB.RB + VBE + IE.RE = VCC
karena:
        IE = (β + 1)IB
maka:
        IB.RB + VBE + (β + 1)IB.RE = VCC
        IB {RB + (β + 1)RE} + VBE = VCC
        IB {RB + (β + 1)RE} = VCC - VBE
sehingga diperoleh:

                            VCC - VBE                             .......(4.6)
                   IB = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯
                         RB + (β + 1)RE


        Besarnya arus IC dapat dicari dengan persamaan 4.2, yaitu: IC = βIB.
        Persamaan garis beban dapat diturunkan dengan menggunakan hukum
Kirchhoff tegangan pada ikal output (kolektor-emitor) dari gambar 4.7, yaitu:
        IC.RC + VCE + IE.RE = VCC
karena IE ≅ IC, maka:
        IC.RC + VCE + IC.RE = VCC




Herman D. Surjono, (2001), Elektronika Analog I
Bab 4: Bias DC Transistor Bipolar                                              81


        IC(RC + RE) + VCE = VCC
sehingga diperoleh:


               VCE = VCC - IC(RC + RE)                      .............(4.7)



        Persamaan ini akan menentukan garis beban dc pada kurva output. Pada saat
arus IC = 0 (transistor mati), maka tegangan VCE akan maksimum, yaitu (persmaan
4.4):
        VCEmaks = VCC
Pada saat tegangan VCE = 0 (transistor jenuh), maka arus IC akan maksimum, yaitu:



                          VCC
               ICmaks = ⎯⎯⎯⎯                         .................(4.8)
                        RC + RE



Contoh 4.2
        Suatu rangkaian penguat menggunakan bias tetap dengan stabilisasi emitor
seperti pada gambar 4.8. Tentukan titik kerja (IBQ, ICQ, VCEQ) dan gambarkan
garis beban dc-nya.

                                    VCC = 20 V


                   RB               RC                        Sinyal
                   430 KΩ           2 KΩ            C2        output
 Sinyal
              C1                                      10 µF
 input
                                           β = 50
            10 µF

                                    RE              10 µF
                                    1 KΩ


                Gambar 4.8 Rangkaian penguat untuk contoh 4.2




Herman D. Surjono, (2001), Elektronika Analog I
Bab 4: Bias DC Transistor Bipolar                                  82


Penyelesaian:
a) Titik kerja:
             VCC - VBE
     IBQ = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯
           RB + (β + 1)RE

              20V - 0,7V
       IBQ = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ = 40,1 µA
             430KΩ + (50+1)(1KΩ)

       ICQ = βIBQ = (50)(40,1 µA) = 2,01 mA
       VCEQ = VCC - IC(RC + RE)
              = 20V - (2,01mA)(2KΩ + 1KΩ) = 13,97 Volt
b) Garis beban:
                   VCC
       ICmaks = ⎯⎯⎯⎯⎯
                 RC + RE
                    20V
       ICmaks = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯               = 6,67 mA
                2,2KΩ + 1KΩ

       VCEmaks = VCC = 20 Volt




                 IC (mA)


         6,67


                            Q       40,01
      2,01
                             A
                                            Garis beban
                                            dc
                                                      VCE (Volt)
                                         20
                           13,97
                 Gambar 4.9 Garis beban dc untuk contoh 4.2




Herman D. Surjono, (2001), Elektronika Analog I
Bab 4: Bias DC Transistor Bipolar                                                  83


       Apabila contoh 4.1 di atas diulangi lagi untuk harga β (beta) dua kali lipat,
yakni 100, maka diperoleh harga IB, IC, dan VCE sebagai berikut:


                    β          IB (µA)        IC(mA)        VCE(V)
                   50           47,08          2,35           6,83
                  100           47,08          4,70           1,64


       Terlihat bahwa apabila β (beta) dinaikkan 100 %, maka arus kolektor IC naik
100 %. Jadi arus IC sangat tergantung pada besarnya β. Karena β sangat peka terha-
dap temperatur, maka rangkaian bias tetap (gambar 4.2) juga sangat peka terhadap
perubahan temperatur.
       Sekarang apabila contoh 4.2 diulangi lagi untuk harga β (beta) dua kali lipat,
yakni 100, maka diperoleh harga IB, IC, dan VCE sebagai berikut:


                    β          IB (µA)        IC(mA)        VCE(V)
                   50            40,1          2,01          13,97
                  100            36,3          3,63           9,11
       Terlihat bahwa apabila β (beta) dinaikkan 100 %, maka arus IC naik 81 %.
Perubahan ini lebih kecil dari contoh sebelumnya. Dari dua contoh tersebut dapat
disimpulkan bahwa rangkaian bias tetap dengan stabilisasi emitor (gambar 4.7) tern-
yata lebih stabil terhadap perubahan β dari pada rangkaian bias tetap pada tanpa RE.

4.5 Bias Umpan Balik Tegangan
       Untuk memperbaiki stabilitas titik kerja terhadap perubahan β, digunakan
rangkaian bias dc dengan menggunakan umpan balik tegangan. Gambar 4.10 meru-
pakan penguat transistor dengan menggunakan bias umpan balik tegangan.




Herman D. Surjono, (2001), Elektronika Analog I

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Bahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansiBahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansi
Asjar Zitus
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasar
Rinanda S
 
Konduktor dan dielektrik
Konduktor dan dielektrikKonduktor dan dielektrik
Konduktor dan dielektrik
Winda Cynthia
 

Mais procurados (20)

laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuhlaporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
 
Bahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansiBahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansi
 
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
 
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
 
Transistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarTransistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklar
 
Rangkaian Kapasitor
Rangkaian KapasitorRangkaian Kapasitor
Rangkaian Kapasitor
 
ebook ELEKTRONIKA DASAR
ebook ELEKTRONIKA DASAR ebook ELEKTRONIKA DASAR
ebook ELEKTRONIKA DASAR
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasar
 
makalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DCmakalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DC
 
Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibrator
 
Konduktor dan dielektrik
Konduktor dan dielektrikKonduktor dan dielektrik
Konduktor dan dielektrik
 
Jembatan Wheatstone
Jembatan WheatstoneJembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone
 
Rangkaian Penapis RC
Rangkaian Penapis RCRangkaian Penapis RC
Rangkaian Penapis RC
 
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistem
 
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhaniEbook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 

Destaque (18)

Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab iv ana
Bab iv anaBab iv ana
Bab iv ana
 
Arti sebenarnya
Arti sebenarnyaArti sebenarnya
Arti sebenarnya
 
Selayang pandang stt telematika
Selayang pandang stt telematikaSelayang pandang stt telematika
Selayang pandang stt telematika
 
Kumpulan lagu anak
Kumpulan lagu anakKumpulan lagu anak
Kumpulan lagu anak
 
Sistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasionalSistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasional
 
Pengertian dan fungsi isp
Pengertian dan fungsi ispPengertian dan fungsi isp
Pengertian dan fungsi isp
 
Soal dan jawaban tugas teknologi dasar telematika
Soal dan jawaban tugas teknologi dasar telematikaSoal dan jawaban tugas teknologi dasar telematika
Soal dan jawaban tugas teknologi dasar telematika
 
Mengenal tampilan ms office word 2013
Mengenal tampilan ms office word 2013Mengenal tampilan ms office word 2013
Mengenal tampilan ms office word 2013
 
2. supervisi akademik
2. supervisi akademik2. supervisi akademik
2. supervisi akademik
 
Ppt.b1.3 kepemimpinan pembelajaran
Ppt.b1.3 kepemimpinan pembelajaranPpt.b1.3 kepemimpinan pembelajaran
Ppt.b1.3 kepemimpinan pembelajaran
 
Buku pedoman pkl smmk terpadu lampang 2 colom wb v
Buku pedoman pkl smmk terpadu lampang 2 colom wb vBuku pedoman pkl smmk terpadu lampang 2 colom wb v
Buku pedoman pkl smmk terpadu lampang 2 colom wb v
 
Naskah perjanjian hibah daerah
Naskah perjanjian hibah daerahNaskah perjanjian hibah daerah
Naskah perjanjian hibah daerah
 
Perikanan
PerikananPerikanan
Perikanan
 
Ahli
AhliAhli
Ahli
 
Berita acara hasil rapat tgl 23 mei 2014 tentang perijinan pt anditama
Berita acara hasil rapat tgl 23 mei 2014 tentang perijinan pt anditamaBerita acara hasil rapat tgl 23 mei 2014 tentang perijinan pt anditama
Berita acara hasil rapat tgl 23 mei 2014 tentang perijinan pt anditama
 
Elektronika analog 1_ch3_konfig
Elektronika analog 1_ch3_konfigElektronika analog 1_ch3_konfig
Elektronika analog 1_ch3_konfig
 
Elektronika analog 1_ch2_penyetabil
Elektronika analog 1_ch2_penyetabilElektronika analog 1_ch2_penyetabil
Elektronika analog 1_ch2_penyetabil
 

Semelhante a Elektronika analog 2

8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
baehaqi alanawa
 

Semelhante a Elektronika analog 2 (20)

Elektronika analog 3
Elektronika analog 3Elektronika analog 3
Elektronika analog 3
 
Dasar Elektronika analog 1
Dasar Elektronika analog 1Dasar Elektronika analog 1
Dasar Elektronika analog 1
 
Bj tx
Bj txBj tx
Bj tx
 
BAB V TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT.pdf
BAB V TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT.pdfBAB V TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT.pdf
BAB V TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT.pdf
 
Bab 4 bjt
Bab 4 bjtBab 4 bjt
Bab 4 bjt
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
 
Adi prayoga presetasi
Adi prayoga presetasiAdi prayoga presetasi
Adi prayoga presetasi
 
Elektronika analog 1_ch3_karak
Elektronika analog 1_ch3_karakElektronika analog 1_ch3_karak
Elektronika analog 1_ch3_karak
 
Karakteristik Transistor | azwar_anaz
Karakteristik Transistor | azwar_anazKarakteristik Transistor | azwar_anaz
Karakteristik Transistor | azwar_anaz
 
Karakteristik transistor. yanuar indra kusuma
Karakteristik transistor. yanuar indra kusumaKarakteristik transistor. yanuar indra kusuma
Karakteristik transistor. yanuar indra kusuma
 
Karakteristik transistor rev
Karakteristik transistor revKarakteristik transistor rev
Karakteristik transistor rev
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
 
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
 
Revisi karakteristik transistor andhi
Revisi karakteristik transistor andhiRevisi karakteristik transistor andhi
Revisi karakteristik transistor andhi
 
Revisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorRevisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistor
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
 
Rivisi karakteristik transistor cryzna_rizkyhermawan_tmb
Rivisi karakteristik transistor cryzna_rizkyhermawan_tmbRivisi karakteristik transistor cryzna_rizkyhermawan_tmb
Rivisi karakteristik transistor cryzna_rizkyhermawan_tmb
 
Revisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusuma
Revisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusumaRevisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusuma
Revisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusuma
 

Mais de Ygrex Thebygdanns

Mais de Ygrex Thebygdanns (20)

2063 p3-spk-teknik komputer dan jaringan 2014-2015
2063 p3-spk-teknik komputer dan jaringan 2014-20152063 p3-spk-teknik komputer dan jaringan 2014-2015
2063 p3-spk-teknik komputer dan jaringan 2014-2015
 
2063 p3-in v-teknik komputer dan jaringan 2014-2015
2063 p3-in v-teknik komputer dan jaringan 2014-20152063 p3-in v-teknik komputer dan jaringan 2014-2015
2063 p3-in v-teknik komputer dan jaringan 2014-2015
 
2063 p2-spk-teknik komputer dan jaringan 2014-2015
2063 p2-spk-teknik komputer dan jaringan 2014-20152063 p2-spk-teknik komputer dan jaringan 2014-2015
2063 p2-spk-teknik komputer dan jaringan 2014-2015
 
2063 p1-p psp-teknik-komputer_jaringan 2014-2015
2063 p1-p psp-teknik-komputer_jaringan 2014-20152063 p1-p psp-teknik-komputer_jaringan 2014-2015
2063 p1-p psp-teknik-komputer_jaringan 2014-2015
 
2063 p1-in v-teknik-komputer_jaringan 2014-2015
2063 p1-in v-teknik-komputer_jaringan 2014-20152063 p1-in v-teknik-komputer_jaringan 2014-2015
2063 p1-in v-teknik-komputer_jaringan 2014-2015
 
Soal uts smp 9 terpadu lampang tahun ajaran 2013 2014
Soal uts smp 9 terpadu lampang tahun ajaran 2013 2014Soal uts smp 9 terpadu lampang tahun ajaran 2013 2014
Soal uts smp 9 terpadu lampang tahun ajaran 2013 2014
 
Format surat lolos butuh dari pengurus pusat
Format surat lolos butuh dari pengurus pusatFormat surat lolos butuh dari pengurus pusat
Format surat lolos butuh dari pengurus pusat
 
Cara mempercepat koneksi internet tanpa software
Cara mempercepat koneksi internet tanpa softwareCara mempercepat koneksi internet tanpa software
Cara mempercepat koneksi internet tanpa software
 
Bab 1 dasar siskom
Bab 1 dasar siskomBab 1 dasar siskom
Bab 1 dasar siskom
 
Tugas dasar telematika
Tugas dasar telematikaTugas dasar telematika
Tugas dasar telematika
 
Pengertian kartu nama
Pengertian kartu namaPengertian kartu nama
Pengertian kartu nama
 
Soal uts ganjil simulasi digital kelas 10
Soal uts ganjil simulasi digital kelas 10Soal uts ganjil simulasi digital kelas 10
Soal uts ganjil simulasi digital kelas 10
 
Tugas dasar telematika
Tugas dasar telematikaTugas dasar telematika
Tugas dasar telematika
 
Pembahasan soal paket 1
Pembahasan soal paket 1Pembahasan soal paket 1
Pembahasan soal paket 1
 
Pembahasan soal paket 3
Pembahasan soal paket 3Pembahasan soal paket 3
Pembahasan soal paket 3
 
Pembahasan soal paket 2
Pembahasan soal paket 2Pembahasan soal paket 2
Pembahasan soal paket 2
 
Redaksi bos
Redaksi bosRedaksi bos
Redaksi bos
 
Bab iii ana
Bab iii anaBab iii ana
Bab iii ana
 
Bab ii ana
Bab ii anaBab ii ana
Bab ii ana
 
Bab i ana
Bab i anaBab i ana
Bab i ana
 

Último

persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
ahmadirhamni
 
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
mcnoob1
 
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggiKEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
LookWWE
 
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pillsAbortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
achmadwalidi444
 
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvsagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
ademahdiyyah
 
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
Monhik1
 

Último (10)

persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
 
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
 
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggiKEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
 
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
 
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pillsAbortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
 
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
 
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvsagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
 
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhKELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
 
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
 
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptPertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
 

Elektronika analog 2

  • 1. Bab 4: Bias DC Transistor Bipolar 75 Agar transistor bekerja pada suatu titik kerja tertentu diperlukan rangkaian bias. Rangkaian bias ini akan menjamin pemberian tegangan bias persambungan E-B dan B-C dari transistor dengan benar. Transistor akan bekerja pada daerah aktif bila persambungan E-B diberi bias maju dan B-C diberi bias mundur (lihat tabel 3.1). Dalam praktek dikenal berbagai bentuk rangkaian bias yang masing-masing mempunyai keuntungan dan kerugian. Kemantapan kerja transistor terhadap penga- ruh temperatur merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan bentuk rangkaian bias. Karena perubahan temperatur akan mempengaruhi β (faktor pengua- tan arus pada CE) dan arus bocor ICBO. 4.3 Rangkaian Bias Tetap Gambar 4.2 menunjukkan rangkaian transistor dengan bias tetap. Rangkaian bias ini cukup sederhana karena hanya terdiri atas dua resistor RB dan RC. Kapasitor C1 dan C2 merupakan kapasitor kopling yang berfungsi mengisolasi tegangan dc dari transistor ke tingkat sebelum dan sesudahnya, namun tetap menyalurkan sinyal ac- nya. VCC IC Sinyal RC C2 output RB Sinyal IB input C1 VCE VBE Gambar 4.2 Rangkaian bias tetap Pada analisis dc, semua kapasitor dapat diganti dengan rangkaian terbuka. Hal ini karena sifat kapasitor yang tidak dapat melewatkan arus dc. Dengan demikian untuk keperluan analisis dc rangkaian dapat disederhanakan menjadi seperti pada gambar 4.3. Dengan menggunakan hukum Kirchhoff tegangan pada ikal input (basis- emitor), maka diperoleh persamaan: Herman D. Surjono, (2001), Elektronika Analog I
  • 2. Bab 4: Bias DC Transistor Bipolar 76 IB.RB + VBE = VCC VCC - VBE IB = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ ............(4.1) RB Persamaan ini cukup mudah untuk diingat karena sesuai dengan hukum Ohm, yakni arus yang mengalir pada RB adalah turun tegangan pada RB dibagi dengan RB. Karena VCC dan VBE tetap, maka RB adalah penentu arus basis pada titik kerja. VCC VCC IC RC RB IB VCE VBE Gambar 4.3 Rangkaian ekivalen dc dari gambar 4.2 Setelah arus IB ditentukan, maka arus IC dengan mudah dapat dihitung den- gan menggunakan persamaan: IC = βIB ......................(4.2) Dengan menggunakan hukum Kirchhoff pada ikal output (kolektor-emitor), maka diperoleh persamaan: IC.RC + VCE = VCC VCE = VCC - IC.RC .................(4.3) Herman D. Surjono, (2001), Elektronika Analog I
  • 3. Bab 4: Bias DC Transistor Bipolar 77 Ketiga harga yang baru saja diperoleh, yaitu IB, IB dan VCE inilah yang me- nentukan titik kerja transistor. Oleh karena itu dalam penulisan sering ditambah hu- ruf Q di belakangnya, yakni berturut-turut IBQ, ICQ dan VCEQ. Harga ICQ dan VCEQ merupakan koordinat dari titik kerja Q pada kurva karakteristik output CE. Titik kerja Q dalam kurva karakteristik selalu terletak pada garis beban. Hal ini karena harga VCEQ diperoleh dari persamaan 4.3 yakni yang disebut dengan per- samaan garis beban. Untuk menggambar garis beban pada kurva, ditentukan dua titik yang berpotongan dengan masing-masing sumbu x (VCE) dan sumbu y (IC). Persamaan garis beban: VCE = VCC - IC.RC Garis beban akan memotong sumbu x (VCE), apabila arus IC adalah nol. Dalam hal ini transistor dalam keadaan mati (IC = 0), sehingga tegangan VCE adalah mak- simum, yaitu: VCEmaks = VCC .................(4.4) Garis beban akan memotong sumbu y (IC), apabila tegangan VCE adalah nol. Dalam hal ini transistor dalam keadaan jenuh (VCE = 0), sehingga arus IC adalah mak- simum, yaitu: VCE = VCC - IC.RC 0 = VCC - ICmaks. RC VCC ICmaks = ⎯⎯⎯ .................(4.5) RC Apabila kedua titik ekstrem (VCEmaks dan ICmaks) ini dihubungkan maka diperoleh garis beban dimana titik Q berada. Garis beban ini disebut dengan garis beban dc, karena hanya berkaitan dengan parameter dc dari rangkaian. Lihat gambar 4.4. Nanti pada pembahasan rangkaian bias yang lain akan dianalisa juga garis beban ac. Herman D. Surjono, (2001), Elektronika Analog I
  • 4. Bab 4: Bias DC Transistor Bipolar 78 IC ICmaks Q ICQ IBQ Garis beban dc VCE VCEmaks VCEQ Gambar 4.4 Kurva output dengan garis beban dc Contoh 4.1 Suatu rangkaian penguat menggunakan bias tetap seperti pada gambar 4.5. Tentukan titik kerja (IBQ, ICQ, VCEQ) dan gambarkan garis beban dc-nya. VCC = 12 V RC Sinyal RB 2,2 KΩ C2 output 240 KΩ Sinyal C1 10 µF input β = 50 10 µF Penyelesaian: Gambar 4.5 Rangkaian penguat untuk contoh 4.1 a) Titik kerja: VCC - VBE IBQ = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ RB 12V - 0,7V IBQ = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ = 47,08 µA 240 K ICQ = βIBQ = (50)(47,08 µA) = 2,35 mA Herman D. Surjono, (2001), Elektronika Analog I
  • 5. Bab 4: Bias DC Transistor Bipolar 79 VCEQ = VCC - ICRC = 12V - (2,35mA)(2,2KΩ) = 6,83 Volt b) Garis beban: VCC ICmaks = ⎯⎯⎯ RC 12V ICmaks = ⎯⎯⎯ = 5,45 mA 2,2 KΩ VCEmaks = VCC = 12 Volt IC (mA) 5,45 Q 47,08 2,35 A Garis beban dc VCE (Volt) 12 6,83 Gambar 4.6 Garis beban dc untuk contoh 4.1 Titik kerja dari rangkaian bias tetap sangat dipengaruhi oleh harga β. Oleh karena β sangat peka terhadap perubahan temperatur, maka stabilitas kerja dari rang- kaian bias tetap kurang baik. Untuk memperbaiki stabilitas terhadap variasi β, maka diberikan resistor pada kaki emitor (RE). Lihat gambar 4.7. Herman D. Surjono, (2001), Elektronika Analog I
  • 6. Bab 4: Bias DC Transistor Bipolar 80 VCC IC Sinyal RC C2 output RB Sinyal IB input C1 VCE VBE RE IE Gambar 4.7 Rangkaian bias tetap dengan stabilisasi emitor Dengan menggunakan hukum Kirchhoff tegangan, dari ikal input (basis- emitor) dapat diturunkan persamaan sebagai berikut: IB.RB + VBE + IE.RE = VCC karena: IE = (β + 1)IB maka: IB.RB + VBE + (β + 1)IB.RE = VCC IB {RB + (β + 1)RE} + VBE = VCC IB {RB + (β + 1)RE} = VCC - VBE sehingga diperoleh: VCC - VBE .......(4.6) IB = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ RB + (β + 1)RE Besarnya arus IC dapat dicari dengan persamaan 4.2, yaitu: IC = βIB. Persamaan garis beban dapat diturunkan dengan menggunakan hukum Kirchhoff tegangan pada ikal output (kolektor-emitor) dari gambar 4.7, yaitu: IC.RC + VCE + IE.RE = VCC karena IE ≅ IC, maka: IC.RC + VCE + IC.RE = VCC Herman D. Surjono, (2001), Elektronika Analog I
  • 7. Bab 4: Bias DC Transistor Bipolar 81 IC(RC + RE) + VCE = VCC sehingga diperoleh: VCE = VCC - IC(RC + RE) .............(4.7) Persamaan ini akan menentukan garis beban dc pada kurva output. Pada saat arus IC = 0 (transistor mati), maka tegangan VCE akan maksimum, yaitu (persmaan 4.4): VCEmaks = VCC Pada saat tegangan VCE = 0 (transistor jenuh), maka arus IC akan maksimum, yaitu: VCC ICmaks = ⎯⎯⎯⎯ .................(4.8) RC + RE Contoh 4.2 Suatu rangkaian penguat menggunakan bias tetap dengan stabilisasi emitor seperti pada gambar 4.8. Tentukan titik kerja (IBQ, ICQ, VCEQ) dan gambarkan garis beban dc-nya. VCC = 20 V RB RC Sinyal 430 KΩ 2 KΩ C2 output Sinyal C1 10 µF input β = 50 10 µF RE 10 µF 1 KΩ Gambar 4.8 Rangkaian penguat untuk contoh 4.2 Herman D. Surjono, (2001), Elektronika Analog I
  • 8. Bab 4: Bias DC Transistor Bipolar 82 Penyelesaian: a) Titik kerja: VCC - VBE IBQ = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ RB + (β + 1)RE 20V - 0,7V IBQ = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ = 40,1 µA 430KΩ + (50+1)(1KΩ) ICQ = βIBQ = (50)(40,1 µA) = 2,01 mA VCEQ = VCC - IC(RC + RE) = 20V - (2,01mA)(2KΩ + 1KΩ) = 13,97 Volt b) Garis beban: VCC ICmaks = ⎯⎯⎯⎯⎯ RC + RE 20V ICmaks = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ = 6,67 mA 2,2KΩ + 1KΩ VCEmaks = VCC = 20 Volt IC (mA) 6,67 Q 40,01 2,01 A Garis beban dc VCE (Volt) 20 13,97 Gambar 4.9 Garis beban dc untuk contoh 4.2 Herman D. Surjono, (2001), Elektronika Analog I
  • 9. Bab 4: Bias DC Transistor Bipolar 83 Apabila contoh 4.1 di atas diulangi lagi untuk harga β (beta) dua kali lipat, yakni 100, maka diperoleh harga IB, IC, dan VCE sebagai berikut: β IB (µA) IC(mA) VCE(V) 50 47,08 2,35 6,83 100 47,08 4,70 1,64 Terlihat bahwa apabila β (beta) dinaikkan 100 %, maka arus kolektor IC naik 100 %. Jadi arus IC sangat tergantung pada besarnya β. Karena β sangat peka terha- dap temperatur, maka rangkaian bias tetap (gambar 4.2) juga sangat peka terhadap perubahan temperatur. Sekarang apabila contoh 4.2 diulangi lagi untuk harga β (beta) dua kali lipat, yakni 100, maka diperoleh harga IB, IC, dan VCE sebagai berikut: β IB (µA) IC(mA) VCE(V) 50 40,1 2,01 13,97 100 36,3 3,63 9,11 Terlihat bahwa apabila β (beta) dinaikkan 100 %, maka arus IC naik 81 %. Perubahan ini lebih kecil dari contoh sebelumnya. Dari dua contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa rangkaian bias tetap dengan stabilisasi emitor (gambar 4.7) tern- yata lebih stabil terhadap perubahan β dari pada rangkaian bias tetap pada tanpa RE. 4.5 Bias Umpan Balik Tegangan Untuk memperbaiki stabilitas titik kerja terhadap perubahan β, digunakan rangkaian bias dc dengan menggunakan umpan balik tegangan. Gambar 4.10 meru- pakan penguat transistor dengan menggunakan bias umpan balik tegangan. Herman D. Surjono, (2001), Elektronika Analog I