SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 45
RENCANA TATA RUANG
DAERAH KAB/KOTA
PROVINSI BANTEN
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI BANTEN
EKO SUHARNO, A.Ptnh,. M.H.,
Kepala Bidang Penataan dan
Pemberdayaan
OUTLINE
4. PENYUSUNAN RDTR
1. PENDAHULUAN
2. INTEGRASI TUGAS DAN FUNGSI TATA RUANG
KE DALAM TUSI KANWIL BPN DAN KANTAH
5. RENCANA TATA RUANG PROVINSI BANTEN
3. BENTUK PEMBINAAN
6. PENUTUP
PENDAHULUAN
RENCANA TATA
RUANG DAERAH
(RTR DAERAH)
LATARBELAKANG
 Penyelenggaraan penataan ruang merupakan upaya perwujudan ruang
yang aman, nyaman,dan berkelanjutan sebagaimana yang diamanatkan
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007.
 Sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) DJTR tahun 2020-2024,
program prioritas bidang tata ruang yaitu percepatan penyediaan
produk Rencana Tata Ruang (RTR) khususnya Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR) dalam rangka mendukung agenda pembangunan Prioritas
Nasional (PN) 2 “Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi
Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan”.
 Penguatan peran RDTR ini juga menjadi fokus dalam Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU CK) untuk mendukung
ekosistem kemudahan berusaha yang terkait dengan persyaratan
dasar dalam penerbitan izin berusaha dan nonberusaha
 RDTR berperan sebagai salah satu instrumen persyaratan dasar
perizinan berusaha melalui mekanisme Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang (KKPR) yang terintegrasi dalam layanan Online
Single Submission (OSS)
 Daerah yang belum memiliki RDTR, investor atau pelaku usaha
diwajibkan mengajukan Persetujuan KKPR
 Wilayah yang telah memiliki RDTR atau berada dalam Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Industri (KI), Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN), dan Kawasan Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas (KPBPB), secara otomatis mendapatkan Konfirmasi
KKPR dalam 1 (satu) hari melalui layanan OSS.
 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang telah dijelaskan, bahwa RDTR
berfungsi sebagai kendali mutu pemanfaatan ruang wilayah
kabupaten/kota yang mengacu pada RTRW Kabupaten/Kota.
 RDTR berlaku dalam jangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan
ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahun.
 Tata cara penyusunan RDTR sendiri meliputi proses penyusunan,
pelibatan peran masyarakat, pembahasan rancangan RDTR , dan
penetapan RDTR.
 Prosedur penyusunan dimulai dari persiapan,
pengumpulan data dan informasi, pengolahan dan analisis data,
perumusan konsepsi, serta penyusunan rancangan peraturan
kepala daerah.
LATARBELAKANG
a. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang;
b. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Penyelenggaran Pemerintah Daerah;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang
Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang;
f. Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 16 Tahun 2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian ATR/BPN;
g. Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 17 Tahun 2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan; dan
h. Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 14 Tahun 2021
tentang Pedoman Penyusunan Basis Data dan Penyajian Peta
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi.
DASAR HUKUM
RUANG LINGKUP RDTR
• Sesuai Pasal 14 UU No. 26 Tahun 2007 yang telah diubah ketentuannya di
dalam UU No. 11 Tahun 2020, RTR Daerah disusun sebagai perangkat
operasional rencana umum tata ruang yaitu RTRW Kabupaten/Kota yang
memiliki wilayah perencanaan yang luas.
• Penyusunan RDTR kabupaten/kota dapat mencakup kawasan dengan
karakteristik perkotaan, karakteristik perdesaan, serta kawasan lintas
kabupaten/kota sebagaimana yang disebutkan pada Pasal 55 Peraturan
Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang.
• RDTR disusun apabila RTRW Kab/Kota perlu dilengkapi dengan acuan lebih
detail untuk pengendalian pemanfaatan ruang kabupaten/kota, termasuk
peraturan zonasi di dalam RDTR yang berisikan delineasi blok peruntukan,
aturan dasar, dan teknik pengaturan zonasi.
• UU 26/2007 tentang Penataan Ruang menjelaskan bahwa penyelenggaraan
penataan ruang terdiri dari pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan
pengawasan. RDTR merupakan produk dari kegiatan perencanaan tata
ruang, tepatnya sebagai hasil dari penyusunan rencana rinci tata ruang.
URGENSI PENYUSUNAN RDTR
• Adanya UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, izin
pemanfaatan ruang digantikan dengan Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang (KKPR) dalam bentuk konfirmasi,
persetujuan, dan rekomendasi.
• RTRW Kab/Kota dapat dijadikan dasar dalam pemberian
persetujuan KKPR, jika Pemerintah Daerah belum menyusun
dan menyediakan RDTR Kab/Kota sebagai dasar konfirmasi
KKPR.
• RTRW belum cukup dijadikan sebagai dasar pemberian
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang, sehingga
diperlukan RDTR memiliki peran sebagai acuan dalam
perizinan berusaha menjadi sangat krusial karena adanya
kebijakan OSS (Online Single Submission).
MANFAAT DAN FUNGSI RDTR
Pada PP Nomor 21 Tahun 2021, RDTR memiliki fungsi sebagai
acuan:
a. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah
kabupaten/kota;
b. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah
kabupaten/kota;
c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang;
d. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan
antarsektor; dan
e. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi.
Manfaat peraturan RDTR adalah:
a. Meminimalkan penggunaan lahan yang tidak sesuai;
b. Meningkatkan pelayanan terhadap fasilitas yang bersifat publik;
c. Menjaga keseimbangan kehidupan masyarakat;
d. Mendorong pengembangan ekonomi; serta
e. Meningkatkan investasi dengan penyederhanaan perizinan
berusaha melalui penerbitan kesesuaian kegiatan pemanfaatan
ruang
Diagram Kedudukan RDTR Dalam Sistem Penataan Ruang
INTEGRASI TUGAS DAN FUNGSI
TATA RUANG KE DALAM
TUSI KANWIL BPN DAN
KANTAH
• Permen ATR BPN No 17 Tahun 2020 pasal 3 ayat 2b, Kantor Wilayah
menyelenggarakan fungsi pengoordinasian, pembinaan, dan pelaksanaan survei
dan pemetaan pertanahan, penetapan hak dan pendaftaran tanah, redistribusi
tanah, pemberdayaan tanah masyarakat, penatagunaan tanah, penataan tanah
sesuai rencana tata ruang, dan penataan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil,
perbatasan dan wilayah tertentu, pengadaan tanah, pencadangan tanah,
konsolidasi tanah, pengembangan pertanahan, pemanfaatan tanah, penilaian tanah
dan ekonomi pertanahan, pengendalian dan penertiban penguasaan dan pemilikan
tanah, serta penggunaan dan pemanfaatan tanah sesuai rencana tata ruang,
penanganan dan pencegahan sengketa dan konflik serta penanganan perkara
pertanahan;
Peran Kantor Wilayah dalam Penyelenggaraan
Rencana Tata Ruang Berdasarkan Permen ATR BPN No. 17 Tahun 2020
• Fungsi Kantor wilayah dalam memfasilitasi penyusunan tata ruang tertuang
dalam Pasal 13. Berdasarkan Pasal 13, bidang yang ditunjuk sebagai fasilitator
pelaksanaan kegiatan penyusunan tata ruang adalah Bidang Penataan dan
Pemberdayaan.
• Dalam Pasal 28 disebutkan bahwa Seksi Penataan dan Pemberdayaan memiliki
tugas untuk memfasilitasi penyusunan rencana tata ruang dan pemanfaatan
ruang di daerah.
INTEGRASI TUGAS DAN FUNGSI TATA RUANG KE DALAM
TUSI KANWIL BPN DAN KANTAH
KANWIL BPN
Ps 13.
Bidang Penataan dan Pemberdayaan
mempunyai tugas melaksanakan
pengoordinasian, pembinaan dan pelaksanaan
landreform, pengelolaan dan analisis
penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah, redistribusi tanah,
pemberdayaan tanah masyarakat,
penatagunaan tanah, penataan tanah sesuai
rencana tata ruang, fasilitasi penyusunan
rencana tata ruang dan pemanfaatan ruang
di daerah, dan penataan wilayah pesisir,
pulau-pulau kecil, perbatasan dan wilayah
tertentu
KANTAH
Ps 29.
Seksi Penataan dan Pemberdayaan
mempunyai tugas melaksanakan landreform,
pengelolaan dan analisis penguasaan,
pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan
tanah, redistribusi tanah, pemberdayaan tanah
masyarakat, penatagunaan tanah, penataan
tanah sesuai rencana tata ruang, fasilitasi
penyusunan rencana tata ruang dan
pemanfaatan ruang di daerah, dan penataan
wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan
dan wilayah tertentu
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN PEMBINAAN
PERENCANAAN TATA
RUANG DAERAH OLEH
KANTOR WILAYAH
BPN PROVINSI
• Program 2.1: “Penyelenggaraan Penataan Ruang”
• Sasaran Program: “Terwujudnya perencanaan tata ruang
dan program pemanfaatan ruang yang berkualitas”.
• Indikator Kinerja Program: “Indeks Perencanaan Tata
Ruang dan Pemanfaatan Ruang”
DJTR
• Kegiatan: " Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Daerah"
• Sasaran Kegiatan: "Tersedianya rencana tata ruang daerah yang berkualitas"
• Indikator Kinerja Kegiatan: "Rasio pemenuhan rencana tata ruang daerah".
• Output: Materi Teknis RDTR Kab/Kota
KANWIL BPN
• Tujuan 2: "Menyelenggarakan Penataan Ruang yang
Adil, Aman, Nyaman, Produktif dan Lingkungan Hidup
yang Berkelanjutan"
KEMENTERIAN ATR/BPN
• Sasaran Strategis 2: "Peningkatan Kualitas dan
Pemenuhan Rencana Tata Ruang serta Tertib
Pemanfaatan Ruang"
• Indikator Kinerja Strategis: "Indeks
Penyelenggaraan Penataan Ruang"
Sasaran kegiatan yang menjadi target kinerja
Kanwil BPN berfokus pada penyediaan rencana
tata ruang daerah yang berkualitas dengan
salah satu output adalah Materi Teknis RDTR
Kab/Kota. Langkah strategis yang dilakukan
guna mencapai output tersebut, yaitu
percepatan penyelesaian dokumen kelengkapan
materi teknis RDTR melalui fasilitasi
penyediaan database penyusunan RDTR
Kab/Kota.
BENTUK PEMBINAAN
Bentuk Pembinaan
Kegiatan pembinaan juga menjadi wewenang Pemerintah Daerah provinsi yang
dilaksanakan sesuai dengan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK)
yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat.
Kewenangan Pemerintah Daerah provinsi tersebut, meliputi:
a. pengaturan, pembinaan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan penataan
ruang wilayah provinsi maupun kabupaten/kota;
b. pelaksanaan penataan ruang wilayah provinsi; dan
c. kerjasama penataan ruang antarprovinsi dan fasilitasi kerjasama penataan
ruang antarkabupaten/kota.
Dalam rangka melaksanakan pendampingan penyusunan RDTR, Kanwil BPN
memiliki peran dan kewenangan untuk melakukan Pembinaan Penataan
Ruang sesuai dengan amanat PP Nomor 21 Tahun 2021, yakni melalui
sosialisasi peraturan perundang-undangan dan pedoman yang terkait
bidang penataan ruang; serta pemberian bimbingan, supervisi, dan
konsultasi pelaksanaan penataan ruang
Penentuan lokasi kegiatan fasilitasi penyusunan RTR Daerah
dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
• Lokasi merupakan ibukota provinsi;
• Lokasi kabupaten/kota yang mempunyai wilayah desa yang
ditetapkan sebagai desa prioritas nasional;
• Lokasi yang disepakati melalui rapat koordinasi dengan DJTR
(Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I
atau Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah
II) dan Pemerintah Daerah.
Jumlah lokasi fasilitasi penyusunan RTR Daerah pada setiap provinsi
berkisar antara 3 (tiga) sampai 5 (lima) kabupaten/kota sesuai dengan
karakteristik lokasi dan keterjangkauan wilayah sebagaimana
ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Rincian Anggaran
Belanja (RAB) di setiap provinsi.
Penentuan Lokasi
Koordinasi Pemda
Kab/Kota
PELAKSANAAN
Dalam tahapan ini dilaksanakan koordinasi untuk membahas ketersediaan data
dasar dan prosedur maupun tahapan dari identifikasi, verifikasi, dan strukturisasi
data dasar penyusunan RDTR.
Melakukan
Pengumpulan data
dasar untuk
penyusunan RDTR
PELAKSANAAN
Pengumpulan data dasar penyusunan RDTR ini bersumber dari wali data, yaitu
Kementerian/Lembaga terkait atau pemerintah daerah sebagaimana tercantum
pada tabel 2 tentang jenis data dasar penyusunan RDTR. Pengumpulan data ini
dapat dilaksanakan melalui perjalanan dinas pada masing-masing
Kabupaten/Kota tersebut sebanyak 2 (dua) kali setiap lokasi kabupaten/kota.
Pengumpulan data yang bersumber dari Kementerian/Lembaga dapat melalui
perwakilan kementerian/lembaga tersebut yang berada di daerah.
Verifikasi Data
Dasar
PELAKSANAAN
Verifikasi data dasar yang telah terkumpul guna untuk melakukan pengecekan
terkait jenis data, kemutakhiran data, dan tingkat kevalidan untuk digunakan
dalam penyusunan RDTR dilakukan oleh tim pelaksana
Strukturisasi Data
Dasar
PELAKSANAAN Strukturisasi data ini diawali folderisasi data yang membedakan data spasial dan
non spasial. Kemudian ditindaklanjuti dengan pengelompokan data berdasarkan
kelompok data dan jenis data sesuai dengan sebagaimana tercantum pada tabel 2
tentang jenis data dasarpenyusunan RDTR, melalui rapat verfikasi dan strukturisasi
data yang dilakukan 1 (satu) kali di Kanwil.
Melakukan Input
Data Dasar
kedalam Sistem
Penyimpanan
PELAKSANAAN
Folderisasi data dasar yang telah distrukturkan, perlu disimpan dalam 1 (satu)
hard disk setiap kabupaten/kota. Kemudian disampaikan ke Ditjen Tata Ruang
c.q. Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I.
Pemutakhir berkala
status penyusunan
dan penetapan
RDTR
PELAKSANAAN Tahapan pelaksanaan terakhir adalah pemutakhiran berkala status
penyusunan dan penetapan RDTR termasuk output dari RDTR yang telah
disusun oleh daerah dapat diserahkan kepada Ditjen Tata Riang c.q.
Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I atau
Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah II sebagai
bahan masukan Protaru.
PENYUSUNAN RDTR
Penyusunan RDTR saat ini berpedoman pada Undang-
Undang Nomor 26 Tahun 2007 yang beberapa ketentuannya
diubah dan disesuaikan di dalam Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2021 tentang Cipta Kerja,
Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang, serta pedoman lainnya
yang relevan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Dalam pedoman-pedoman tersebut disebutkan
bahwa muatan RDTR meliputi:
a. Tujuan penataan Wilayah Perencanaan;
b. Rencana struktur ruang;
c. Rencana pola ruang;
d. Ketentuan pemanfaatan ruang; dan
e. Peraturan zonasi.
MUATAN
RDTR
• Wilayah Administratif
• Kawasan fungsional, seperti bagian
wilayah kota/subwilayah kota;
• Bagian dari wilayah kabupaten/kota yang
memiliki ciri perkotaan;
• Kawasan strategis
provinsi/kabupaten/kota yang memiliki
ciri kawasan perkotaan;
• Bagian dari wilayah kabupaten/kota yang
berupa kawasan pedesaan dan
direncanakan menjadi kawasan
perkotaan.
WILAYAH PERENCANAAN RDTR
• RTRW Kabupaten/Kota dinilai belum efektif
sebagai acuan dalam pelaksanaan
pemanfaatan ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang karena tingkat ketelitian
petanya belum mencapai 1:5.000;
• RTRW Kabupaten/Kota sudah
mengamanatkan bagian dari wilayahnya yang
perlu disusun RDTR-nya
KRITERIA PENYUSUNAN RDTR KABUPATEN/KOTA
A
C
B
D
 Tujuan kegiatan ini adalah untuk membantu
pemerintah daerah dalam penyediaan data dasar
penyusunan Rencana Detail Tata Ruang.
 Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan Fasilitasi
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR),
yaitu :
a. Tersedianya database RDTR di 3 – 5
kabupaten/kota; dan
b. Terlaksananya identifikasi pemutakhiran secara
berkala status penyusunan dan penetapan RDTR di
seluruh Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi
TUJUAN DAN SASARAN FASILITASI PENYUSUNAN
RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
RUANG LINGKUP TATA CARA KERJA FASILITASI PENYUSUNAN
RENCANA TATA RUANG DAERAH (RDTR)
Penyiapan tim kerja;
Penetapan lokasi
kabupaten/kota yang akan
dilakukan penyusunan data
dasar;
Melaksanakan rapat persiapan
pelaksanaan kegiatan secara
daring/luring;
Mengumpulkan sekurang-kurangnya
30 jenis data dasar di tiap
Kabupaten/Kota untuk 4 (empat)
kabupaten/kota;
Melakukan verifikasi data dasar
yang telah terkumpul;
Melakukan strukturisasi data;
01
02
03
04
05
06
RUANG LINGKUP TATA CARA KERJA FASILITASI PENYUSUNAN
RENCANA TATA RUANG DAERAH (RDTR)
Melaksanakan rapat hasil
verifikasi dan strukturisasi
data;
Melakukan input data dasar ke
dalam sistem penyimpanan dan
diserahterimakan ke Ditjen Tata
Ruang c.q. Direktorat Bina
Perencanaan Tata Ruang Daerah
Wilayah I atau Direktorat Bina
Perencanaan Tata Ruang Daerah
Wilayah II dan pemerintah
kabupaten/kota;
Melakukan koordinasi dengan Ditjen Tata
Ruang c.q. Direktorat Bina Perencanaan
Tata Ruang Daerah Wilayah I atau
Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang
Daerah Wilayah II, pemerintah
kabupaten/kota dan kementerian/lembaga;
Menyiapkan pemutakhiran berkala status p
enyusunan dan penetapan RDTR di seluruh
Kabupaten/Kota untuk dikoordinasikan den
gan Direktorat Bina Perencanaan Tata Rua
ng Daerah Wilayah I atau Direktorat Bina
Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I
I sebagai bahan masukan
Protaru;
Menyusun Laporan Fasilitasi Penyusunan
RDTR di Kabupaten/Kota.
07
08
09
10
11
5 Tahapan
Penyusunan
RDTR
1. Tahap Persiapan
2. Tahap
Pengumpulan
Data Dan
Informasi
3.Tahap
Pengolahan Data
Dan Analisis
4. Tahap
Perumusan
Konsepsi
5. Tahap
Penyusunan
Rancangan
Peraturan
Tentang RDTR
Tahapan
Persiapan
1. Penyusunan KAK yang meliputi:
• Pembentukantim penyusun RDTR
dalam bentuk SK yang didalamnya
termasuk penyusunKLHS
• Penyusunan rencana kerja
2. Penetapan metodologi berupa:
• Kajian awal data skunder.
• Penetapan deliniasi wilayah
perencanaan RDTR.
• Persiapan Teknis
• Pemberitaan Kepada Publik
Tahapan
Pengumpulan
Data dan
Informasi
1. Analisis struktur internal WP;
2. Analisis sistem penggunaan lahan
3. Analisis kedudukan dan peran WP dalam wilayah
yang lebih luas;
4. Analisis sumber daya alam dan fisik atau
lingkungan WP;
5. Analisis sosial budaya;
6. Analisis kependudukan;
7. Analisis ekonomi dan sektor unggulan;
8. Analisis transportasi (pergerakan);
9. Analisis sumber daya buatan;
10. Analisis kondisi lingkungan binaan;
11. Analisis kelembagaan;
12. Analisis karakteristik peruntukan zona;
13. Analisis jenis dan karakteristik kegiatan yang
saat ini berkembang dan mungkin akan
berkembang di masa mendatang;
14. Analisis kesesuaian kegiatan terhadap 1
peruntukan/zona/sub zona;
15. Analisis dampak kegiatan terhadap jenis
peruntukan/zona/sub zona;
16. Analisis pertumbuhan dan pertambahan
penduduk pada suatu zona;
17. Analisis gap antara kualitas
peruntukan/zona/sub zona yang diharapkan
dengan kondisi yang terjadi di lapangan;
18. Analisis karakteristik spesifik lokasi;
19. Analisis ketentuan dan standar setiap sektor
terkait; dan
20. Analisis kewenangan dalam perencanaan,
pemanfaatan ruang, dan?pengendalian
pemanfaatan ruang.
Tahapan
Pengolahan
Data dan
Analisis
Tahapan
Penyusunan Konsepsi
RDTR
Hasil kegiatan perumusan konsepsi
RDTR terdiri atas:
• Tujuan penetapan WP
• Rencana Struktur Ruang
• Rencana Pola Ruang
• Ketentuan Pemanfaatan Ruang
• Peraturan Zonasi
Catatan:
Perumusan konsepsi RDTR turut
memperhatikan rekomendasi
penyempurnaan KRP dalam KLHS
serta melibatkan tim penyusun KLHS.
Penyusun RDTR dan penyusun KLHS
bersama-sama melakukan konsultasi
publik.
Tahapan Penyusunan Rancangan
Peraturan RDTR
Penyusunan rancangan peraturan RDTR dalam
bentuk RAPERKADA, meliputi:
• Penyusunan kajian kebijakan RAPERKADA
RDTR
• Penyusunan RAPERKADA RDTR
Data Dasar RDTR
Kependudukan
Ekonomi
Fisik Dasar dan
Lingkungan
Sarana dan Prasarana
Pemanfaatan Ruang dan
Penguasaan Tanah
Kebijakan
HASIL KELUARAN
DATAPENYUSUNAN RDTR
HASIL
KELUARAN
RDTR
A. Data Dasar RDTR
1) Batas Administrasi
2) Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT)
3) Digital Elevation Model (DTM atau DSM)
4) Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) / Peta Dasar
Lainnya
B. Kependudukan
1) Jumlah Penduduk (time series)
2) Struktur Demografi
3) Dinamika Pertumbuhan Penduduk
C. Ekonomi
1) Data PDRB
2) Peta Sumber Daya Mineral, Batubara, Panas Bum
3) Data dan Peta LP2B atau Lahan Baku Sawah
(LBS)
4) Data dan Peta Lokasi Industri, Perdagangan dan
Jasa
5) Data dan peta lokasi pariwisata dan cagar budaya
6) Data produksi dan luas area sektor ekonomi
lainnya
D. Fisik Dasar dan Lingkungan
1) Peta Ketinggian Lahan
2) Peta Kelerengan (Kemiringan Lahan)
3) Peta Geologi
4) Peta Jenis Tanah (Skala Semi Detail)
5) Peta Sistem Lahan (Geomorfologi)
6) Peta Rata-rata Curah Hujan Tahunan
7) Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB)
8) Peta Penggunaan Lahan Eksisting
9) Peta Hidrologi (Sumber Daya Air
Permukaan)
10)Peta Batas Daerah Aliran Sungai (DAS)
11)Peta Hidrogeologi
12)Peta Kawasan Hutan
HASIL
KELUARAN
RDTR
F. Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah
1) Peta Intensitas dan Tata Bangunan Eksisting
2) Peta Guna Bangunan Eksisting
3) Peta Bidang Tanah/P4T
4) Peta Izin Pemanfaatan Ruang
5) Peta Zona Nilai Tanah (ZNT)
E. Sarana dan Prasarana
1) Peta Jaringan Jalan
2) Peta Prasarana Transportasi Darat, Laut, dan Udara
3) Peta Jaringan Air Minum
4) Peta Jaringan Listrik
5) Peta Jaringan Telekomunikasi
6) Peta Jaringan Pengelolaan Air Limbah
7) Peta Jaringan Persampahan
8) Peta Jaringan Sumber Daya Air
9) Peta Jaringan Drainase
10) Peta Fasilitas Kesehatan
11) Peta Fasilitas Pendidikan
12) Peta Fasilitas Peribadatan
13) Peta Fasilitas Kebudayaan dan Rekreasi
14) Peta Fasilitas Pemerintahan dan Pelayanan Umum
15) Peta Fasilitas Pertahanan dan Keamanan
16) Peta Sebaran Ruang Terbuka Hijau Publik
17) Peta Sebaran Ruang Terbuka non Hijau
G. Kebijakan
1) Peta Pola Ruang ( RTRW, RDTR Kaw. Bersebelahan)
2) Peta Struktur Ruang ( RTRW, RDTR Kaw. Bersebelahan)
3) Buku Tatralok (Tataran Transportasi Lokal)
4) RIPIDA (Rencana Induk Pengembangan Industri Daerah)
5) RIPARDA atau RIPPDA (Rencana Induk Pengembangan
Pariwisata Daerah)
6) Masterplan Drainase
7) RISPAM (Rencana Induk Pengembangan Sistem
8) Penyediaan Air Minum)
9) RP3KP (Rencana Pembangunan dan Pengembangan
10) Perumahan dan Kawasan Permukiman) dan RP2KPKP
11) (Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
12) Permukiman Kumuh Perkotaan)
13) Masterplan Persampahan
14) Rencana Kontijensi Bencana
 Penetapan RDTR terlebih dahulu harus mendapatkan
persetujuan substansi dari Pemerintah Pusat (Menteri).
 Setelah mendapatkan persetujuan substansi dari Menteri,
sesuai UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan PP
Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang, Bupati/Wali Kota wajib menetapkan rancangan
peraturan kepala daerah (Ranperkada) tentang RDTR
kabupaten/kota dalam jangka waktu paling lama 1 (satu)
bulan setelah mendapatkan persetujuan substansi Menteri.
 Jika telah mencapai 2 (dua) bulan sejak mendapat persetujuan
substansi belum ditetapkan Ranperkada oleh Bupati/Wali
Kota, RDTR ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dengan
Peraturan Menteri setelah mendapatkan persetujuan Presiden.
PENETAPAN RDTR
RENCANA TATA RUANG
PROVINSI BANTEN
01
02
Rencana Tata Ruang Provinsi Banten
Provinsi Banten memiliki RTRW
Provinsi
RTRW Kabupaten/Kota di Provinsi
Banten berjumlah 8
03
RDTR Wilayah Perencanaan
Kabupaten/Kota di Provinsi
Banten berjumlah 42
Peraturan Daerah RTRW Kabupaten/Kota Provinsi Banten
Kabupaten/Kota Peraturan Daerah RTRW
Kabupaten Serang Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 5
Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Serang Nomor 10 Tahun 2011
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Serang Tahun 2011 -2031
Kabupaten PandeglangPeraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 2
Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Perda
Kabupaten Pandeglang No. 3 Tahun 2011 Tentang
RTRW Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2031
Kabupaten Lebak Masih Dalam Proses Revisi (PERDA sebelumnya:
Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 2 Tahun
2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034)
Kabupaten Tangerang Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 9
Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 13 Tahun
2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Tangerang Tahun 2011-2031
Kabupaten/Kota Peraturan Daerah RTRW
Kota Tangerang Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 6
Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Tangerang Tahun 2012-2032
Kota Cilegon Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 1 Tahun
2020 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Cilegon Tahun 2020 - 2040.
Kota Tangerang
Selatan
Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan
Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2011
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Tangerang Selatan Tahun 2011 – 2031
Kota Serang Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 8 Tahun
2020 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Serang Tahun 2020-2040
Progres RDTR Kabupaten/Kota Provinsi Banten
Kabupaten/Kota RDTR WP Progres Jumlah Total
Kabupaten Serang Kramatwatu Masih Proses 8
Kragilan Masih Proses
Ciruas Masih Proses
Baros Masih Proses
Waringin Kurung Masih Proses
Pontang Masih Proses
Anyar Masih Proses
Pabuaran - Ciomas Masih Proses
Kabupaten
Pandeglang
Carita Sudah PerBup 2
Panimbang Masih Proses
Kabupaten Lebak Maja Masih Proses 1
Kabupaten
Tangerang
Balaraja Masih Proses 1
Kabupaten/Kota RDTR WP Progres Jumlah Total
Kota Tangerang Seluruh Kecamatan Masih Proses 13
Kota Cilegon Grogol Masih Proses 4
Pulau Merak Masih Proses
Ciwandan Sudah PerWal
Citangkil Sudah PerWal
Kota Tangerang
Selatan
Seluruh Kecamatan Masih Proses 7
Kota Serang Kasemen Permohonan
Persub
6
Walantaka Permohonan
Persub
Curug Permohonan
Persub
Taktakan Permohonan
Persub
Serang Sudah Perda
Cipocok Jaya Sudah Perda
KOTA SERANG
 RDTR BWP CURUG
 RDTR BWP
WALANTAKA
 RDTR BWP TAKTAKAN
 RDTR BWP KASEMEN
KAB. TANGERANG
 RDTR BWP CIKUPA
KAB. PANDEGLANG
 RDTR BWP
PANIMBANG
KAB. SERANG
 RDTR BWP KRAMAT
WATU
KOTA CILEGON
 RDTR KAWASAN
PURWAKARTA-
JOMBANG
 RDTR KAWASAN
CIBEBER-CILEGON
TARGET LOKASI
FASILITASI PENYUSUNAN
RTR PROVINSI BANTEN
PENUTUP
Berdasarkan Pasal 28 Permen ATR BPN No. 17 Tahun 2020,
Seksi Penataan dan Pemberdayaan BPN Kanwil Banten
akan melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin
untuk memfasilitasi penyusunan RDTR dimulai dari
analisis sampai dengan output analisis penyusunan RDTR,
sehingga mencapai perencanaan wilayah yang terarahkan
dengan penggunaan analisis sesuai kebutuhan wilayah
perencanaan dan output yang dihasilkan dapat
merumuskan konsep perencanaan wilayah sesuai dengan
karakteristiknya, serta menjawab konsep muatan RDTR
agar penentuan konsep menjadi tepat dan efisien.
Maka dari itu, BPN Kanwil Banten Siap
dalam pelaksanaan RDTR agar tercapainya
perencanaan kota yang lebih tertata.
Terima Kasih

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...infosanitasi
 
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Yogan Daru Prabowo
 
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdfPPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdfHackEuy
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruangushfia
 
Presentation rdtr kota
Presentation rdtr kotaPresentation rdtr kota
Presentation rdtr kotaAry Ajo
 
152882273-Rdtr-Wp-4-Kab-Bekasi (1).pptx
152882273-Rdtr-Wp-4-Kab-Bekasi (1).pptx152882273-Rdtr-Wp-4-Kab-Bekasi (1).pptx
152882273-Rdtr-Wp-4-Kab-Bekasi (1).pptxAmirulRachmanullah1
 
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...Andes Asmuni
 
Presentasi Review RDTR Kota Simpang Ampek
Presentasi Review RDTR Kota Simpang AmpekPresentasi Review RDTR Kota Simpang Ampek
Presentasi Review RDTR Kota Simpang Ampekhenny ferniza
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPenataan Ruang
 
Analisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanAnalisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanSOFI ANI
 
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Deki Zulkarnain
 
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptxPENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptxBidang P3NP DPMPTSP Kota Madiun
 
Pedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaanPedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaanHerman Purba
 
Paparan Dokumen Pengadaan Tanah (solobalapan-walikukun)
Paparan Dokumen Pengadaan Tanah (solobalapan-walikukun)Paparan Dokumen Pengadaan Tanah (solobalapan-walikukun)
Paparan Dokumen Pengadaan Tanah (solobalapan-walikukun)Bagus ardian
 
Sosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPRSosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPREra Wibowo
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaaninfosanitasi
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangPenataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPenataan Ruang
 

Mais procurados (20)

Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
 
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
 
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdfPPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
 
Presentation rdtr kota
Presentation rdtr kotaPresentation rdtr kota
Presentation rdtr kota
 
Peraturan Zonasi
Peraturan ZonasiPeraturan Zonasi
Peraturan Zonasi
 
152882273-Rdtr-Wp-4-Kab-Bekasi (1).pptx
152882273-Rdtr-Wp-4-Kab-Bekasi (1).pptx152882273-Rdtr-Wp-4-Kab-Bekasi (1).pptx
152882273-Rdtr-Wp-4-Kab-Bekasi (1).pptx
 
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
 
Presentasi Review RDTR Kota Simpang Ampek
Presentasi Review RDTR Kota Simpang AmpekPresentasi Review RDTR Kota Simpang Ampek
Presentasi Review RDTR Kota Simpang Ampek
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
 
Analisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanAnalisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahan
 
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
 
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptxPENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
 
Pedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaanPedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaan
 
Struktur ruang
Struktur ruangStruktur ruang
Struktur ruang
 
Paparan Dokumen Pengadaan Tanah (solobalapan-walikukun)
Paparan Dokumen Pengadaan Tanah (solobalapan-walikukun)Paparan Dokumen Pengadaan Tanah (solobalapan-walikukun)
Paparan Dokumen Pengadaan Tanah (solobalapan-walikukun)
 
Sosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPRSosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPR
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
 

Semelhante a PPT RDTR_31052022.pptx

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 Achmad Wahid
 
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.docbambang480612
 
Perda RTRWP Sulsel No 3 tahun 2022.pdf
Perda RTRWP Sulsel No 3 tahun 2022.pdfPerda RTRWP Sulsel No 3 tahun 2022.pdf
Perda RTRWP Sulsel No 3 tahun 2022.pdfsinkronisasikalsul
 
Kak rdtr kab.donggala
Kak rdtr kab.donggalaKak rdtr kab.donggala
Kak rdtr kab.donggalaDanang Abrori
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi BantenRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi BantenPenataan Ruang
 
PPT FGD 2 Jangka Buya Rencana Detail Tata Ruang.pptx
PPT FGD 2 Jangka Buya Rencana Detail Tata Ruang.pptxPPT FGD 2 Jangka Buya Rencana Detail Tata Ruang.pptx
PPT FGD 2 Jangka Buya Rencana Detail Tata Ruang.pptxaci21345
 
BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...
BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...
BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...GinaRahmanKusumawan
 
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di DaerahPemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerahushfia
 
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdfssuser1681ec
 
PERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTA
PERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTAPERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTA
PERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTAjoihot
 
Implementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdf
Implementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdfImplementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdf
Implementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdfLaodeMasrun1
 
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptxBahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptxsrimuharrani2
 
Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013
Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013
Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013Sigit Pramulia
 
Uraian Singkat_Revisi RTRW Kabupaten.pdf
Uraian Singkat_Revisi RTRW Kabupaten.pdfUraian Singkat_Revisi RTRW Kabupaten.pdf
Uraian Singkat_Revisi RTRW Kabupaten.pdfdeborasihol
 
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdfNonaSugiharti1
 
Telaah Permen ATR BPN No 11 Tahun 2021.pptx
Telaah Permen ATR BPN No 11 Tahun 2021.pptxTelaah Permen ATR BPN No 11 Tahun 2021.pptx
Telaah Permen ATR BPN No 11 Tahun 2021.pptxCiciDamayanti10
 

Semelhante a PPT RDTR_31052022.pptx (20)

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
 
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
 
Perda RTRWP Sulsel No 3 tahun 2022.pdf
Perda RTRWP Sulsel No 3 tahun 2022.pdfPerda RTRWP Sulsel No 3 tahun 2022.pdf
Perda RTRWP Sulsel No 3 tahun 2022.pdf
 
Kak rdtr kab.donggala
Kak rdtr kab.donggalaKak rdtr kab.donggala
Kak rdtr kab.donggala
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi BantenRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
 
Perda Nomor 5 Tahun 2017.pdf
Perda Nomor 5 Tahun 2017.pdfPerda Nomor 5 Tahun 2017.pdf
Perda Nomor 5 Tahun 2017.pdf
 
Eksum
EksumEksum
Eksum
 
PPT FGD 2 Jangka Buya Rencana Detail Tata Ruang.pptx
PPT FGD 2 Jangka Buya Rencana Detail Tata Ruang.pptxPPT FGD 2 Jangka Buya Rencana Detail Tata Ruang.pptx
PPT FGD 2 Jangka Buya Rencana Detail Tata Ruang.pptx
 
BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...
BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...
BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...
 
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di DaerahPemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
 
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
 
PERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTA
PERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTAPERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTA
PERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTA
 
Implementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdf
Implementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdfImplementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdf
Implementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdf
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptxBahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
 
Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013
Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013
Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013
 
23
2323
23
 
Uraian Singkat_Revisi RTRW Kabupaten.pdf
Uraian Singkat_Revisi RTRW Kabupaten.pdfUraian Singkat_Revisi RTRW Kabupaten.pdf
Uraian Singkat_Revisi RTRW Kabupaten.pdf
 
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
 
Telaah Permen ATR BPN No 11 Tahun 2021.pptx
Telaah Permen ATR BPN No 11 Tahun 2021.pptxTelaah Permen ATR BPN No 11 Tahun 2021.pptx
Telaah Permen ATR BPN No 11 Tahun 2021.pptx
 

Último

514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAmasqiqu340
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptmuhammadarsyad77
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTYudaPerwira5
 
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MININGDATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MININGYudaPerwira5
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfPemdes Wonoyoso
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFFPMJ604FIKRIRIANDRA
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptEndangNingsih7
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshDosenBernard
 

Último (17)

514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
 
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MININGDATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 

PPT RDTR_31052022.pptx

  • 1. RENCANA TATA RUANG DAERAH KAB/KOTA PROVINSI BANTEN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI BANTEN EKO SUHARNO, A.Ptnh,. M.H., Kepala Bidang Penataan dan Pemberdayaan
  • 2. OUTLINE 4. PENYUSUNAN RDTR 1. PENDAHULUAN 2. INTEGRASI TUGAS DAN FUNGSI TATA RUANG KE DALAM TUSI KANWIL BPN DAN KANTAH 5. RENCANA TATA RUANG PROVINSI BANTEN 3. BENTUK PEMBINAAN 6. PENUTUP
  • 4. RENCANA TATA RUANG DAERAH (RTR DAERAH) LATARBELAKANG  Penyelenggaraan penataan ruang merupakan upaya perwujudan ruang yang aman, nyaman,dan berkelanjutan sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007.  Sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) DJTR tahun 2020-2024, program prioritas bidang tata ruang yaitu percepatan penyediaan produk Rencana Tata Ruang (RTR) khususnya Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dalam rangka mendukung agenda pembangunan Prioritas Nasional (PN) 2 “Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan”.  Penguatan peran RDTR ini juga menjadi fokus dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU CK) untuk mendukung ekosistem kemudahan berusaha yang terkait dengan persyaratan dasar dalam penerbitan izin berusaha dan nonberusaha  RDTR berperan sebagai salah satu instrumen persyaratan dasar perizinan berusaha melalui mekanisme Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) yang terintegrasi dalam layanan Online Single Submission (OSS)  Daerah yang belum memiliki RDTR, investor atau pelaku usaha diwajibkan mengajukan Persetujuan KKPR  Wilayah yang telah memiliki RDTR atau berada dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Industri (KI), Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), dan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB), secara otomatis mendapatkan Konfirmasi KKPR dalam 1 (satu) hari melalui layanan OSS.
  • 5.  Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang telah dijelaskan, bahwa RDTR berfungsi sebagai kendali mutu pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota yang mengacu pada RTRW Kabupaten/Kota.  RDTR berlaku dalam jangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahun.  Tata cara penyusunan RDTR sendiri meliputi proses penyusunan, pelibatan peran masyarakat, pembahasan rancangan RDTR , dan penetapan RDTR.  Prosedur penyusunan dimulai dari persiapan, pengumpulan data dan informasi, pengolahan dan analisis data, perumusan konsepsi, serta penyusunan rancangan peraturan kepala daerah. LATARBELAKANG
  • 6. a. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; b. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja; c. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Penyelenggaran Pemerintah Daerah; d. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN); e. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang; f. Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian ATR/BPN; g. Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan; dan h. Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 14 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyusunan Basis Data dan Penyajian Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi. DASAR HUKUM
  • 7. RUANG LINGKUP RDTR • Sesuai Pasal 14 UU No. 26 Tahun 2007 yang telah diubah ketentuannya di dalam UU No. 11 Tahun 2020, RTR Daerah disusun sebagai perangkat operasional rencana umum tata ruang yaitu RTRW Kabupaten/Kota yang memiliki wilayah perencanaan yang luas. • Penyusunan RDTR kabupaten/kota dapat mencakup kawasan dengan karakteristik perkotaan, karakteristik perdesaan, serta kawasan lintas kabupaten/kota sebagaimana yang disebutkan pada Pasal 55 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang. • RDTR disusun apabila RTRW Kab/Kota perlu dilengkapi dengan acuan lebih detail untuk pengendalian pemanfaatan ruang kabupaten/kota, termasuk peraturan zonasi di dalam RDTR yang berisikan delineasi blok peruntukan, aturan dasar, dan teknik pengaturan zonasi. • UU 26/2007 tentang Penataan Ruang menjelaskan bahwa penyelenggaraan penataan ruang terdiri dari pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan. RDTR merupakan produk dari kegiatan perencanaan tata ruang, tepatnya sebagai hasil dari penyusunan rencana rinci tata ruang.
  • 8. URGENSI PENYUSUNAN RDTR • Adanya UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, izin pemanfaatan ruang digantikan dengan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) dalam bentuk konfirmasi, persetujuan, dan rekomendasi. • RTRW Kab/Kota dapat dijadikan dasar dalam pemberian persetujuan KKPR, jika Pemerintah Daerah belum menyusun dan menyediakan RDTR Kab/Kota sebagai dasar konfirmasi KKPR. • RTRW belum cukup dijadikan sebagai dasar pemberian Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang, sehingga diperlukan RDTR memiliki peran sebagai acuan dalam perizinan berusaha menjadi sangat krusial karena adanya kebijakan OSS (Online Single Submission).
  • 9. MANFAAT DAN FUNGSI RDTR Pada PP Nomor 21 Tahun 2021, RDTR memiliki fungsi sebagai acuan: a. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah kabupaten/kota; b. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah kabupaten/kota; c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang; d. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antarsektor; dan e. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi. Manfaat peraturan RDTR adalah: a. Meminimalkan penggunaan lahan yang tidak sesuai; b. Meningkatkan pelayanan terhadap fasilitas yang bersifat publik; c. Menjaga keseimbangan kehidupan masyarakat; d. Mendorong pengembangan ekonomi; serta e. Meningkatkan investasi dengan penyederhanaan perizinan berusaha melalui penerbitan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang
  • 10. Diagram Kedudukan RDTR Dalam Sistem Penataan Ruang
  • 11. INTEGRASI TUGAS DAN FUNGSI TATA RUANG KE DALAM TUSI KANWIL BPN DAN KANTAH
  • 12. • Permen ATR BPN No 17 Tahun 2020 pasal 3 ayat 2b, Kantor Wilayah menyelenggarakan fungsi pengoordinasian, pembinaan, dan pelaksanaan survei dan pemetaan pertanahan, penetapan hak dan pendaftaran tanah, redistribusi tanah, pemberdayaan tanah masyarakat, penatagunaan tanah, penataan tanah sesuai rencana tata ruang, dan penataan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan dan wilayah tertentu, pengadaan tanah, pencadangan tanah, konsolidasi tanah, pengembangan pertanahan, pemanfaatan tanah, penilaian tanah dan ekonomi pertanahan, pengendalian dan penertiban penguasaan dan pemilikan tanah, serta penggunaan dan pemanfaatan tanah sesuai rencana tata ruang, penanganan dan pencegahan sengketa dan konflik serta penanganan perkara pertanahan; Peran Kantor Wilayah dalam Penyelenggaraan Rencana Tata Ruang Berdasarkan Permen ATR BPN No. 17 Tahun 2020 • Fungsi Kantor wilayah dalam memfasilitasi penyusunan tata ruang tertuang dalam Pasal 13. Berdasarkan Pasal 13, bidang yang ditunjuk sebagai fasilitator pelaksanaan kegiatan penyusunan tata ruang adalah Bidang Penataan dan Pemberdayaan. • Dalam Pasal 28 disebutkan bahwa Seksi Penataan dan Pemberdayaan memiliki tugas untuk memfasilitasi penyusunan rencana tata ruang dan pemanfaatan ruang di daerah.
  • 13. INTEGRASI TUGAS DAN FUNGSI TATA RUANG KE DALAM TUSI KANWIL BPN DAN KANTAH KANWIL BPN Ps 13. Bidang Penataan dan Pemberdayaan mempunyai tugas melaksanakan pengoordinasian, pembinaan dan pelaksanaan landreform, pengelolaan dan analisis penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah, redistribusi tanah, pemberdayaan tanah masyarakat, penatagunaan tanah, penataan tanah sesuai rencana tata ruang, fasilitasi penyusunan rencana tata ruang dan pemanfaatan ruang di daerah, dan penataan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan dan wilayah tertentu KANTAH Ps 29. Seksi Penataan dan Pemberdayaan mempunyai tugas melaksanakan landreform, pengelolaan dan analisis penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah, redistribusi tanah, pemberdayaan tanah masyarakat, penatagunaan tanah, penataan tanah sesuai rencana tata ruang, fasilitasi penyusunan rencana tata ruang dan pemanfaatan ruang di daerah, dan penataan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan dan wilayah tertentu
  • 14. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN PEMBINAAN PERENCANAAN TATA RUANG DAERAH OLEH KANTOR WILAYAH BPN PROVINSI • Program 2.1: “Penyelenggaraan Penataan Ruang” • Sasaran Program: “Terwujudnya perencanaan tata ruang dan program pemanfaatan ruang yang berkualitas”. • Indikator Kinerja Program: “Indeks Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang” DJTR • Kegiatan: " Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Daerah" • Sasaran Kegiatan: "Tersedianya rencana tata ruang daerah yang berkualitas" • Indikator Kinerja Kegiatan: "Rasio pemenuhan rencana tata ruang daerah". • Output: Materi Teknis RDTR Kab/Kota KANWIL BPN • Tujuan 2: "Menyelenggarakan Penataan Ruang yang Adil, Aman, Nyaman, Produktif dan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan" KEMENTERIAN ATR/BPN • Sasaran Strategis 2: "Peningkatan Kualitas dan Pemenuhan Rencana Tata Ruang serta Tertib Pemanfaatan Ruang" • Indikator Kinerja Strategis: "Indeks Penyelenggaraan Penataan Ruang"
  • 15. Sasaran kegiatan yang menjadi target kinerja Kanwil BPN berfokus pada penyediaan rencana tata ruang daerah yang berkualitas dengan salah satu output adalah Materi Teknis RDTR Kab/Kota. Langkah strategis yang dilakukan guna mencapai output tersebut, yaitu percepatan penyelesaian dokumen kelengkapan materi teknis RDTR melalui fasilitasi penyediaan database penyusunan RDTR Kab/Kota.
  • 17. Bentuk Pembinaan Kegiatan pembinaan juga menjadi wewenang Pemerintah Daerah provinsi yang dilaksanakan sesuai dengan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat. Kewenangan Pemerintah Daerah provinsi tersebut, meliputi: a. pengaturan, pembinaan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan penataan ruang wilayah provinsi maupun kabupaten/kota; b. pelaksanaan penataan ruang wilayah provinsi; dan c. kerjasama penataan ruang antarprovinsi dan fasilitasi kerjasama penataan ruang antarkabupaten/kota. Dalam rangka melaksanakan pendampingan penyusunan RDTR, Kanwil BPN memiliki peran dan kewenangan untuk melakukan Pembinaan Penataan Ruang sesuai dengan amanat PP Nomor 21 Tahun 2021, yakni melalui sosialisasi peraturan perundang-undangan dan pedoman yang terkait bidang penataan ruang; serta pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi pelaksanaan penataan ruang
  • 18. Penentuan lokasi kegiatan fasilitasi penyusunan RTR Daerah dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: • Lokasi merupakan ibukota provinsi; • Lokasi kabupaten/kota yang mempunyai wilayah desa yang ditetapkan sebagai desa prioritas nasional; • Lokasi yang disepakati melalui rapat koordinasi dengan DJTR (Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I atau Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah II) dan Pemerintah Daerah. Jumlah lokasi fasilitasi penyusunan RTR Daerah pada setiap provinsi berkisar antara 3 (tiga) sampai 5 (lima) kabupaten/kota sesuai dengan karakteristik lokasi dan keterjangkauan wilayah sebagaimana ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Rincian Anggaran Belanja (RAB) di setiap provinsi. Penentuan Lokasi
  • 19. Koordinasi Pemda Kab/Kota PELAKSANAAN Dalam tahapan ini dilaksanakan koordinasi untuk membahas ketersediaan data dasar dan prosedur maupun tahapan dari identifikasi, verifikasi, dan strukturisasi data dasar penyusunan RDTR. Melakukan Pengumpulan data dasar untuk penyusunan RDTR PELAKSANAAN Pengumpulan data dasar penyusunan RDTR ini bersumber dari wali data, yaitu Kementerian/Lembaga terkait atau pemerintah daerah sebagaimana tercantum pada tabel 2 tentang jenis data dasar penyusunan RDTR. Pengumpulan data ini dapat dilaksanakan melalui perjalanan dinas pada masing-masing Kabupaten/Kota tersebut sebanyak 2 (dua) kali setiap lokasi kabupaten/kota. Pengumpulan data yang bersumber dari Kementerian/Lembaga dapat melalui perwakilan kementerian/lembaga tersebut yang berada di daerah. Verifikasi Data Dasar PELAKSANAAN Verifikasi data dasar yang telah terkumpul guna untuk melakukan pengecekan terkait jenis data, kemutakhiran data, dan tingkat kevalidan untuk digunakan dalam penyusunan RDTR dilakukan oleh tim pelaksana
  • 20. Strukturisasi Data Dasar PELAKSANAAN Strukturisasi data ini diawali folderisasi data yang membedakan data spasial dan non spasial. Kemudian ditindaklanjuti dengan pengelompokan data berdasarkan kelompok data dan jenis data sesuai dengan sebagaimana tercantum pada tabel 2 tentang jenis data dasarpenyusunan RDTR, melalui rapat verfikasi dan strukturisasi data yang dilakukan 1 (satu) kali di Kanwil. Melakukan Input Data Dasar kedalam Sistem Penyimpanan PELAKSANAAN Folderisasi data dasar yang telah distrukturkan, perlu disimpan dalam 1 (satu) hard disk setiap kabupaten/kota. Kemudian disampaikan ke Ditjen Tata Ruang c.q. Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I. Pemutakhir berkala status penyusunan dan penetapan RDTR PELAKSANAAN Tahapan pelaksanaan terakhir adalah pemutakhiran berkala status penyusunan dan penetapan RDTR termasuk output dari RDTR yang telah disusun oleh daerah dapat diserahkan kepada Ditjen Tata Riang c.q. Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I atau Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah II sebagai bahan masukan Protaru.
  • 22. Penyusunan RDTR saat ini berpedoman pada Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 yang beberapa ketentuannya diubah dan disesuaikan di dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Cipta Kerja, Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, serta pedoman lainnya yang relevan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam pedoman-pedoman tersebut disebutkan bahwa muatan RDTR meliputi: a. Tujuan penataan Wilayah Perencanaan; b. Rencana struktur ruang; c. Rencana pola ruang; d. Ketentuan pemanfaatan ruang; dan e. Peraturan zonasi. MUATAN RDTR
  • 23. • Wilayah Administratif • Kawasan fungsional, seperti bagian wilayah kota/subwilayah kota; • Bagian dari wilayah kabupaten/kota yang memiliki ciri perkotaan; • Kawasan strategis provinsi/kabupaten/kota yang memiliki ciri kawasan perkotaan; • Bagian dari wilayah kabupaten/kota yang berupa kawasan pedesaan dan direncanakan menjadi kawasan perkotaan. WILAYAH PERENCANAAN RDTR
  • 24. • RTRW Kabupaten/Kota dinilai belum efektif sebagai acuan dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang karena tingkat ketelitian petanya belum mencapai 1:5.000; • RTRW Kabupaten/Kota sudah mengamanatkan bagian dari wilayahnya yang perlu disusun RDTR-nya KRITERIA PENYUSUNAN RDTR KABUPATEN/KOTA
  • 25. A C B D  Tujuan kegiatan ini adalah untuk membantu pemerintah daerah dalam penyediaan data dasar penyusunan Rencana Detail Tata Ruang.  Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan Fasilitasi Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), yaitu : a. Tersedianya database RDTR di 3 – 5 kabupaten/kota; dan b. Terlaksananya identifikasi pemutakhiran secara berkala status penyusunan dan penetapan RDTR di seluruh Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi TUJUAN DAN SASARAN FASILITASI PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
  • 26. RUANG LINGKUP TATA CARA KERJA FASILITASI PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG DAERAH (RDTR) Penyiapan tim kerja; Penetapan lokasi kabupaten/kota yang akan dilakukan penyusunan data dasar; Melaksanakan rapat persiapan pelaksanaan kegiatan secara daring/luring; Mengumpulkan sekurang-kurangnya 30 jenis data dasar di tiap Kabupaten/Kota untuk 4 (empat) kabupaten/kota; Melakukan verifikasi data dasar yang telah terkumpul; Melakukan strukturisasi data; 01 02 03 04 05 06
  • 27. RUANG LINGKUP TATA CARA KERJA FASILITASI PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG DAERAH (RDTR) Melaksanakan rapat hasil verifikasi dan strukturisasi data; Melakukan input data dasar ke dalam sistem penyimpanan dan diserahterimakan ke Ditjen Tata Ruang c.q. Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I atau Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah II dan pemerintah kabupaten/kota; Melakukan koordinasi dengan Ditjen Tata Ruang c.q. Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I atau Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah II, pemerintah kabupaten/kota dan kementerian/lembaga; Menyiapkan pemutakhiran berkala status p enyusunan dan penetapan RDTR di seluruh Kabupaten/Kota untuk dikoordinasikan den gan Direktorat Bina Perencanaan Tata Rua ng Daerah Wilayah I atau Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I I sebagai bahan masukan Protaru; Menyusun Laporan Fasilitasi Penyusunan RDTR di Kabupaten/Kota. 07 08 09 10 11
  • 28. 5 Tahapan Penyusunan RDTR 1. Tahap Persiapan 2. Tahap Pengumpulan Data Dan Informasi 3.Tahap Pengolahan Data Dan Analisis 4. Tahap Perumusan Konsepsi 5. Tahap Penyusunan Rancangan Peraturan Tentang RDTR
  • 29. Tahapan Persiapan 1. Penyusunan KAK yang meliputi: • Pembentukantim penyusun RDTR dalam bentuk SK yang didalamnya termasuk penyusunKLHS • Penyusunan rencana kerja 2. Penetapan metodologi berupa: • Kajian awal data skunder. • Penetapan deliniasi wilayah perencanaan RDTR. • Persiapan Teknis • Pemberitaan Kepada Publik
  • 31. 1. Analisis struktur internal WP; 2. Analisis sistem penggunaan lahan 3. Analisis kedudukan dan peran WP dalam wilayah yang lebih luas; 4. Analisis sumber daya alam dan fisik atau lingkungan WP; 5. Analisis sosial budaya; 6. Analisis kependudukan; 7. Analisis ekonomi dan sektor unggulan; 8. Analisis transportasi (pergerakan); 9. Analisis sumber daya buatan; 10. Analisis kondisi lingkungan binaan; 11. Analisis kelembagaan; 12. Analisis karakteristik peruntukan zona; 13. Analisis jenis dan karakteristik kegiatan yang saat ini berkembang dan mungkin akan berkembang di masa mendatang; 14. Analisis kesesuaian kegiatan terhadap 1 peruntukan/zona/sub zona; 15. Analisis dampak kegiatan terhadap jenis peruntukan/zona/sub zona; 16. Analisis pertumbuhan dan pertambahan penduduk pada suatu zona; 17. Analisis gap antara kualitas peruntukan/zona/sub zona yang diharapkan dengan kondisi yang terjadi di lapangan; 18. Analisis karakteristik spesifik lokasi; 19. Analisis ketentuan dan standar setiap sektor terkait; dan 20. Analisis kewenangan dalam perencanaan, pemanfaatan ruang, dan?pengendalian pemanfaatan ruang. Tahapan Pengolahan Data dan Analisis
  • 32. Tahapan Penyusunan Konsepsi RDTR Hasil kegiatan perumusan konsepsi RDTR terdiri atas: • Tujuan penetapan WP • Rencana Struktur Ruang • Rencana Pola Ruang • Ketentuan Pemanfaatan Ruang • Peraturan Zonasi Catatan: Perumusan konsepsi RDTR turut memperhatikan rekomendasi penyempurnaan KRP dalam KLHS serta melibatkan tim penyusun KLHS. Penyusun RDTR dan penyusun KLHS bersama-sama melakukan konsultasi publik.
  • 33. Tahapan Penyusunan Rancangan Peraturan RDTR Penyusunan rancangan peraturan RDTR dalam bentuk RAPERKADA, meliputi: • Penyusunan kajian kebijakan RAPERKADA RDTR • Penyusunan RAPERKADA RDTR
  • 34. Data Dasar RDTR Kependudukan Ekonomi Fisik Dasar dan Lingkungan Sarana dan Prasarana Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Kebijakan HASIL KELUARAN DATAPENYUSUNAN RDTR
  • 35. HASIL KELUARAN RDTR A. Data Dasar RDTR 1) Batas Administrasi 2) Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT) 3) Digital Elevation Model (DTM atau DSM) 4) Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) / Peta Dasar Lainnya B. Kependudukan 1) Jumlah Penduduk (time series) 2) Struktur Demografi 3) Dinamika Pertumbuhan Penduduk C. Ekonomi 1) Data PDRB 2) Peta Sumber Daya Mineral, Batubara, Panas Bum 3) Data dan Peta LP2B atau Lahan Baku Sawah (LBS) 4) Data dan Peta Lokasi Industri, Perdagangan dan Jasa 5) Data dan peta lokasi pariwisata dan cagar budaya 6) Data produksi dan luas area sektor ekonomi lainnya D. Fisik Dasar dan Lingkungan 1) Peta Ketinggian Lahan 2) Peta Kelerengan (Kemiringan Lahan) 3) Peta Geologi 4) Peta Jenis Tanah (Skala Semi Detail) 5) Peta Sistem Lahan (Geomorfologi) 6) Peta Rata-rata Curah Hujan Tahunan 7) Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) 8) Peta Penggunaan Lahan Eksisting 9) Peta Hidrologi (Sumber Daya Air Permukaan) 10)Peta Batas Daerah Aliran Sungai (DAS) 11)Peta Hidrogeologi 12)Peta Kawasan Hutan
  • 36. HASIL KELUARAN RDTR F. Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah 1) Peta Intensitas dan Tata Bangunan Eksisting 2) Peta Guna Bangunan Eksisting 3) Peta Bidang Tanah/P4T 4) Peta Izin Pemanfaatan Ruang 5) Peta Zona Nilai Tanah (ZNT) E. Sarana dan Prasarana 1) Peta Jaringan Jalan 2) Peta Prasarana Transportasi Darat, Laut, dan Udara 3) Peta Jaringan Air Minum 4) Peta Jaringan Listrik 5) Peta Jaringan Telekomunikasi 6) Peta Jaringan Pengelolaan Air Limbah 7) Peta Jaringan Persampahan 8) Peta Jaringan Sumber Daya Air 9) Peta Jaringan Drainase 10) Peta Fasilitas Kesehatan 11) Peta Fasilitas Pendidikan 12) Peta Fasilitas Peribadatan 13) Peta Fasilitas Kebudayaan dan Rekreasi 14) Peta Fasilitas Pemerintahan dan Pelayanan Umum 15) Peta Fasilitas Pertahanan dan Keamanan 16) Peta Sebaran Ruang Terbuka Hijau Publik 17) Peta Sebaran Ruang Terbuka non Hijau G. Kebijakan 1) Peta Pola Ruang ( RTRW, RDTR Kaw. Bersebelahan) 2) Peta Struktur Ruang ( RTRW, RDTR Kaw. Bersebelahan) 3) Buku Tatralok (Tataran Transportasi Lokal) 4) RIPIDA (Rencana Induk Pengembangan Industri Daerah) 5) RIPARDA atau RIPPDA (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah) 6) Masterplan Drainase 7) RISPAM (Rencana Induk Pengembangan Sistem 8) Penyediaan Air Minum) 9) RP3KP (Rencana Pembangunan dan Pengembangan 10) Perumahan dan Kawasan Permukiman) dan RP2KPKP 11) (Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas 12) Permukiman Kumuh Perkotaan) 13) Masterplan Persampahan 14) Rencana Kontijensi Bencana
  • 37.  Penetapan RDTR terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan substansi dari Pemerintah Pusat (Menteri).  Setelah mendapatkan persetujuan substansi dari Menteri, sesuai UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan PP Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, Bupati/Wali Kota wajib menetapkan rancangan peraturan kepala daerah (Ranperkada) tentang RDTR kabupaten/kota dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan setelah mendapatkan persetujuan substansi Menteri.  Jika telah mencapai 2 (dua) bulan sejak mendapat persetujuan substansi belum ditetapkan Ranperkada oleh Bupati/Wali Kota, RDTR ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dengan Peraturan Menteri setelah mendapatkan persetujuan Presiden. PENETAPAN RDTR
  • 39. 01 02 Rencana Tata Ruang Provinsi Banten Provinsi Banten memiliki RTRW Provinsi RTRW Kabupaten/Kota di Provinsi Banten berjumlah 8 03 RDTR Wilayah Perencanaan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten berjumlah 42
  • 40. Peraturan Daerah RTRW Kabupaten/Kota Provinsi Banten Kabupaten/Kota Peraturan Daerah RTRW Kabupaten Serang Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 5 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serang Tahun 2011 -2031 Kabupaten PandeglangPeraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Perda Kabupaten Pandeglang No. 3 Tahun 2011 Tentang RTRW Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2031 Kabupaten Lebak Masih Dalam Proses Revisi (PERDA sebelumnya: Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034) Kabupaten Tangerang Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang Tahun 2011-2031 Kabupaten/Kota Peraturan Daerah RTRW Kota Tangerang Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 6 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tangerang Tahun 2012-2032 Kota Cilegon Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 1 Tahun 2020 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Cilegon Tahun 2020 - 2040. Kota Tangerang Selatan Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 – 2031 Kota Serang Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 8 Tahun 2020 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang Tahun 2020-2040
  • 41. Progres RDTR Kabupaten/Kota Provinsi Banten Kabupaten/Kota RDTR WP Progres Jumlah Total Kabupaten Serang Kramatwatu Masih Proses 8 Kragilan Masih Proses Ciruas Masih Proses Baros Masih Proses Waringin Kurung Masih Proses Pontang Masih Proses Anyar Masih Proses Pabuaran - Ciomas Masih Proses Kabupaten Pandeglang Carita Sudah PerBup 2 Panimbang Masih Proses Kabupaten Lebak Maja Masih Proses 1 Kabupaten Tangerang Balaraja Masih Proses 1 Kabupaten/Kota RDTR WP Progres Jumlah Total Kota Tangerang Seluruh Kecamatan Masih Proses 13 Kota Cilegon Grogol Masih Proses 4 Pulau Merak Masih Proses Ciwandan Sudah PerWal Citangkil Sudah PerWal Kota Tangerang Selatan Seluruh Kecamatan Masih Proses 7 Kota Serang Kasemen Permohonan Persub 6 Walantaka Permohonan Persub Curug Permohonan Persub Taktakan Permohonan Persub Serang Sudah Perda Cipocok Jaya Sudah Perda
  • 42. KOTA SERANG  RDTR BWP CURUG  RDTR BWP WALANTAKA  RDTR BWP TAKTAKAN  RDTR BWP KASEMEN KAB. TANGERANG  RDTR BWP CIKUPA KAB. PANDEGLANG  RDTR BWP PANIMBANG KAB. SERANG  RDTR BWP KRAMAT WATU KOTA CILEGON  RDTR KAWASAN PURWAKARTA- JOMBANG  RDTR KAWASAN CIBEBER-CILEGON TARGET LOKASI FASILITASI PENYUSUNAN RTR PROVINSI BANTEN
  • 44. Berdasarkan Pasal 28 Permen ATR BPN No. 17 Tahun 2020, Seksi Penataan dan Pemberdayaan BPN Kanwil Banten akan melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin untuk memfasilitasi penyusunan RDTR dimulai dari analisis sampai dengan output analisis penyusunan RDTR, sehingga mencapai perencanaan wilayah yang terarahkan dengan penggunaan analisis sesuai kebutuhan wilayah perencanaan dan output yang dihasilkan dapat merumuskan konsep perencanaan wilayah sesuai dengan karakteristiknya, serta menjawab konsep muatan RDTR agar penentuan konsep menjadi tepat dan efisien. Maka dari itu, BPN Kanwil Banten Siap dalam pelaksanaan RDTR agar tercapainya perencanaan kota yang lebih tertata.