SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 28
Baixar para ler offline
MAKALAH
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
TES DAN SELEKSI KARYAWAN
Dosen Pengampu: Dr. Indi Djastuti, MS
Disusun Oleh:
1. Irena Sheyladini Utari
2. Marcella Octaviani
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Tujuan Masalah ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Seleksi .............................................................................................. 4
2.1.1 Mengapa Seleksi Karyawan Itu Penting ................................ 4
2.1.2 Dasar – Dasar Pengetesan dan Penyeleksian Karyawan ......... 6
2.1.3 Jenis-Jenis Tes ...................................................................... 9
2.1.4 Sampel Dan Simulasi Kerja ................................................... 11
2.1.5 Investigasi Latar Belakang dan Metode Seleksi Lainnya ....... 12
2.2 Wawancara ....................................................................................... 13
2.2.1 Dasar Utama Wawancara ................................................. 14
2.2.2 Cara Untuk Membuat Wawancara Lebih Berguna ............ 18
2.2.3 Merancang dan Melakukan Wawancara yang Efektif ....... 20
2.2.3.1 Merancang Wawancara Situasional Terstruktur .... 20
2.2.3.2 Melakukan Wawancara yang Efektif .................... 21
BAB III PENUTUP
3.1 Saran ................................................................................................ 23
3.2 Kesimpulan ...................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmad
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah MANAJEMEN SUMBER
DAYA MANUSIA ini yang berjudul ”Tes, Seleksi Karyawan dan Wawancara”. Dalam
penyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan , untuk
itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diperlukan dari pembaca sehingga dapat
berguna untuk memperbaiki makalah kami untuk masa yang akan datang. Akhir kata penyusun
mengucapkan terima kasih semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dan berguna bagi pembaca.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Era globalisasi ini penuh dengan tantangan dan kesulitan-kesulitan di masa yang
akan datang yang harus dihadapi oleh masyarakat dan negara berkembang ini. Namun,
suatu perusahaan tetap dituntut untuk efektif dalam pengelolaan perusahaannya, agar
perusahaan itu dapat bersaing dengan perusahaan lain atau mengikuti perubahan yang
terjadi, serta guna mencapai tujuan perusahaan itu sendiri. Aset perusahaan yang paling
berharga adalah sumber daya manusianya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
perusahaan adalah melakukan seleksi terhadap calon karyawannya. Seleksi dilakukan
untuk memilih calon karyawan yang paling memenuhi kriteria yang dicari/ditetapkan
perusahaan dari sekian banyak pelamar yang ada untuk menempati suatu posisi tertentu
dalam perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan. Seleksi tenaga kerja diperlukan untuk
melanjutkan tujuan organisasi seperti kelangsungan hidup, pertumbuhan atau keuntungan.
Bayangkan apabila tidak ada proses seleksi, dimungkinkan terjadinya ketidaksesuaian
antara keahlian pegawai terhadap kebutuhan perusahaan, sehingga tujuan perusahaan dapat
dipastikan tidak akan dapat dicapai dengan baik. Pada akhirnya, strategi seleksi yang turut
mempertimbangkan kecocokan antara individu dengan perusahaan, disamping faktor
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki oleh calon karyawan akan
memberikan hasil yang positif bagi perusahaan. Semakin efektif proses seleksi, semakin
besar kemungkinan untuk mendapatkan pegawai yang tepat bagi perusahaan. Selain itu,
seleksi yang efektif akan berpengaruh langsung pada prestasi kerja karyawan dan kinerja
finansial perusahaan. Dengan demikian maka pengembangan dan perencanaan system
seleksi merupakan hal penting untuk dilaksanakan setiap perusahaan supaya proses yang
berlangsung cukup lama dan memakan biaya tersebut tidak sia-sia.
Tahap selanjutnya setelah tes dan seleksi adalah melakukan wawancara.Wawancra
merupakan salah satu metode yang cukup handal dan sering digunakan dalam rangka
menggali data dan informasi yang dibutuhkan untuk tujuan pemeriksaan psikologis. Secara
umum, wawancara memiliki karakteristik yang hampir sama dengan interaksi sosial yang
akrab, percakapan, diskusi ataupun presentasi, namun memiliki perbedaan yang cukup
2
signifikan. Dalam wawancara terjadi interaksi antara pewawancara dan yang diwawancarai
dengan pedoman wawancara berdasarkan pada hasil tugas / tes yang telah diberikan
kepada yang diwawancarai. Wawancara ini digunakan untuk memeperoleh data primer
yang terbaik sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Oleh karena itu, dalam makalah
ini akan dibahas tentang jenis wawancara, seperti apa wawancara yang seharusnya
dilakukan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai
berikut:
1. Mengapa penting bagi kita untuk mengetes dan menyeleksi karyawan?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reliabilitas dan validitas.
3. Sebutkan dan deskripsikan secara singkat kategori dasar tes seleksi, berikut
contohnya.
4. Jelaskan cara menggunakan dua simulasi kerja untuk seleksi.
5. Deskripsikan empat cara untuk meningkatkan proses pengecekan latar belakang
oleh pemberi kerja.
6. Jelaskan jenis wawancara yang terdapat di perusahaan
7. Bagaimana cara merancang dan melakukan wawancara dengan efektif?
1.3 TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui mengapa penting bagi kita untuk mengetes dan menyeleksi karyawan
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan reliabilitas dan validitas.
3. Mengetahui kategori dasar tes seleksi, berikut contohnya.
4. Mengetahui cara menggunakan dua simulasi kerja untuk seleksi.
5. Mengetahui empat cara untuk meningkatkan proses pengecekan latar belakang oleh
pemberi kerja.
3
6. Mempelajari jenis-jenis wawancara yang biasa dilakukan di perusahaan
7. Mengetahui bagaimana cara merancang dan melakukan wawancara dengan efektif
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SELEKSI
2.1.1 Mengapa Seleksi Karyawan Itu Penting
Menurut penulis, seleksi karyawan adalah proses memilih dari sekelompok
pelamar, orang yang paling sesuai untuk menempati posisi tertentu dan untuk organisasi.
Tujuan dari seleksi karyawan adalah untuk mencpai kesesuaian orang – pekerjaan. Seleksi
yang buruk dapat menyebabkan kerusakan yang tidak mungkin diperbaiki, semangat kerja
para staf secara keseluruhan terutama pada posisi yang penting. Dalam kasus manapun,
menyeleksi karyawan yang tepat adalah penting untuk tiga alasan utama: kinerja, biaya,
dan kewajiban hukum.
Ada 3 alasan untuk karyawan yang tepat :
1) Kinerja organisasi.
Karyawan dengan keterampilan dan kemampuan yang tepat akan berkinerja lebih
baik untuk Anda dan perusahaan. Karyawan tanpa keterampilan atau yang kasar
atau menyulitkan tidak akan berkinerja secara efektif dan kinerja Anda sendiri dan
profitabilias perusahaan akan dirugikan.
2) Biaya merekrut dan mempekerjakan.
Kedua, biaya penting karena dalam merekrut dan mempekerjakan karyawan
biayanya besar. Mempekerjakan dan melatih seorang admin pun dapat
5
menghabiskan biaya $5000 atau lebih untuk pembayaran dan waktu penyeliaan.
Total biaya mempekerjakan seorang manajer menjadi 10 kali lipat nilainya sebagai
tambahan biaya, waktu wawancara, pemeriksaan referensi dan biaya perjalanan dan
pemindahan.
3) Dampak hukum untuk mempekerjakan orang yang tidak kompeten.
Undang undang EEO dan keputusan pengadilan menentukan prosedur seleksi yang
tidak diskriminatif untuk kelompok yang dilindungi. Selanjutnya, pengadilan akan
memutuskan pengusaha beetanggung jawab saat karyawan dengan catatan kriminal
atau permasalahan lain mengambil keuntungan dari akses kerumah rumah
pelanggan utnuk melakukan kejahatan. Para pengacara menyatakan bahwa
mempekerjakan tenaga kerja dengan latar belakang demikian berarti, tanpa
perlindungan kesalahan mempekerjakan.
UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 5 dan 6 :
“Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk
memperoleh pekerjaan.” (Pasal 5)
“Setiap pekerja / buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa
diskriminasi dari pengusaha.” (Pasal 6)
Pengusaha terlindung terhadap tuntutan kesalahan mempekerjakan, apabila :
a. Secara teliti memperhatikan semua informasi yang diberikan oleh pelamar
pada aplikasi pekerjaannya.
b. Dapatkanlah otorisasi tertulis dari si pelamar untuk pemeriksaan referensi dan
secara teliti memeriksa referensi.
c. Menyimpan semua catatan dan informasi yang perusahaan dapatkan tentang
pelamar.
d. Menolak pelamar yang memuat pernyataan palsu atau yang memiliki catatan
hukum untuk pelanggaran yang langsung berhubungan dengan pekerjaan
tersebut.
e. Ingatlah kebutuhan untuk menyeimbangkan hak privasi pelamar dengan “hal
yang perlu diketahui”.
f. Menerapkan tindakan dislipin segera setelah masalahnya berkembang.
6
Kesalahan mempekerjakan adalah mempekerjakan pekerja dengan latar
belakang yang dipertanyakan tanpa perlindungan yang tepat.
2.1.2 Dasar – Dasar Pengetesan dan Penyeleksian Karyawan
1) Reliabilitas
Reliabilitas (reliability) adalah persyaratan pertama dari alat seleksi dan
merujuk pada konsistensinya: “Tes yang reliabel adalah tes yang menghasilkan
nilai yang konsisten ketika seseorang mengikuti dua bentuk yang berlainan
dari tes tersebut atau ketika ia mengikuti tes yang sama pada dua atau lebih
kesempatan berbeda.”. Apabila seseorang mendapat nilai 90 pada sebuah tes
IQ pada hari senin lalu mendapat nilai 130 saat diuji kembali pada hari selasa,
sehingga barangkali orang tersebut tidak terlalu yakin dengan ujian tersebut.
2) Validitas
Ujian seleksi haruslah sah, karena tanpa bukti validitas, tidak ada alasan yang
logis atau sah secara hukum yang dapat diijinkan untuk melanjutkan penggunaannya
untuk menyaring pelamar pekerjaan. Validitas Tes (Test Validity) menjawab
pertanyaan “Apakah tes ini mengukur apa yang seharusnya diukurnya?”.
Dalam pengujian pekerjaan, ada dua cara untuk membuktikan validitas ujian :
a. Validitas kriteria.
Validitas yang memperlihatkan bahwa nilai pada ujian (alat prediksi)
berhubungan dengan prestasi pekerjaan kriteria. Membuktikan bahwa mereka yang
berhasil dalam ujian juga berhasil dalam pekerjaan dan mereka yang buruk saat
ujian melakukan pekerjan yang buruk. Jadi ujian itu memiliki validitas sehingga
nilai ujian yang tinggi akan dapat melakukan pekerjaan dengan baik. Dalam
pengukuran psikologis, alat prediksi adalah berupa pengukuran (dalam hal ini nilai
ujian) yang akan dihubungkan dengan sebuah kriteria seperti prestasi pada
pekerjaan.
b. Validitas isi.
Ujian yang sah isinya adalah yang berisi sampel dari tugas dan keterampilan
yang benar benar dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut. Pengusaha memperlihatkan
7
validitas isi pada ujian yang memperlihatkan bahwa ujian itu merupakan sampel
yang wajar dari isi pekerjaan. Prosedur dasarnya adalah untuk mengetahui tugas
tugas pekerjaan dan perilaku yang penting untuk prestasi dan kemudian secara acak
memilih sampel tugas dan perilaku yang akan diuji. Validitas isi terdengar lebih
mudah dari pada prakteknya. Untuk banyak pekerjaan, pengusaha harus
menunjukan bukti lain dari validitas sepeti validitas kriteria.
c. Validitas gagasan.
Validitas gagasan (construct validity) berarti mendemonstrasikan bahwa (1) suatu
prosedur seleksi mengukur suatu gagasan adalah tipe vaiditas yang paling rendah
signifikannya, karena hanya didasarkan pada penilaian selintas mengenai alat ukur.
Apabila isi alat ukur telah tampak sesuai dengan apa yang ingin diukur maka dapat
dikatakan validitas muka telah terpenuhi.
SDM Berbasis Bukti: Bagaimana Melakukan Validasi
Langkah 1: Menganalisis Pekerjaan
Langkah 2: Memilih Tes
Langkah 3: Memberikan Tes
Langkah 4: Hubungkan Nilai Tes dan Kriteria Anda
Langkah 5: Validasi Silang dan Revalidasi
Siapa yang Menilai Tes tersebut?
Psikolog dapat dengan mudah menilai banyak tes psikologis daring atau dengan
menggunakan peranti lunak berbasis Windows, namun Manajer dapat dengan
mudah juga menilai banyak tes dengan perangkat yang ada oleh mereka sendiri.
Bias
Salah satu contoh tes yang bias dalam proses seleksi yaitu tes IQ untuk
memberikan ukuran valid mengenai kemampuan kognitifuntuk orang kelas
8
menengah berkulit putih, tetapi untuk minoritas nilai tersebut tergantung pada
apakah mereka mengenal baik kelas menengah.
Analisis Utilitas
Analisis Utilitas menunjukkan sejauh mana peningkatan mutu jika
menggunakan tes dan jika tidak menggunakna tes. Informasi yang diperlukan untuk
analisis utilitas umumnya meliputi, validitas dari ukuran seleksi, ukuran kinerja
pekerjaan dalam mata uang, nilai tes rata – rata pelamar, biaya untuk mengetes
pelamar, dan jumlah pelamar yang dites dan diseleksi.
Generalisasi Validitas
Generalisasi validitas merujuk pada sejauh mana bukti dari validitas suatu
ukuran yang didapatkan dalam suatu situasi dapat digeneralisasi ke situasi lainnya
tanpa studi lebih jauh. Faktor – faktor yang harus dipertimbangkan meliputi bukti
validasi yang ada mengenai penggunaan tes tersebt untuk berbagai tujuan spesifik,
keserupaan subjek dengan mereka yang ada dalam organisasi Anda, dan
keserupaan dari pekerjaan.
Hak Individual Peserta Tes dan Keamanan Tes
Peserta tes mempunyai hak – hak sebagai berikut:
 Kerahasiaan hasil tes
 Pemberitahuan persetujuan mengenai penggunaan hasil – hasilnya.
 Hanya orang – orang yang memenuhi syarat yang menginterprestasikan
nilai – nilai tersebut yang mendapatkan akses terhadap hasilnya, atau bahwa
informasi yang memadai akan menyertai nilai – nilai tersebut untuk
memastikan interprestasi yang tepat terhadapnya.
 Tes tersebut adil. Sebagai contoh, tidak ada peserta tes yang memiliki akses
sebelumnya terhadap pertanyaan atau jawabannya.
9
Pentingnya Keragaman: Isu Gender dalam Tes
Bagaimana Pemberi Kerja Menggunakan Tes di Tempat Kerja?
Tes bukanlah hanya untuk pekerja tingkat rendah. Secara umum, seiring siring
tuntutan pekerjaan meningkat, pemberi kerja cenderung lebih mengandalkan pada
tes seleksi.
2.1.3 Jenis-Jenis Tes
1) Tes Kemampuan Kognitif
Meliputi tes kemampuan logika umum (inteligensi) dan tes kemampuan mental
spesifik seperti daya ingat dan pemikiran induktif.
a. Tes Intelegensi
Tes intelegensi (IQ) merupakan tes kemampuan intelektual umum. Tes ini
bukan hanya mengukur ciri tunggal tetapi kisaran kemampuan, termasuk
memori, kosa kata, kefasihan bicara dan kemampuan berhitung.
b. Kemampuan kognitif khusus
Terdapat beberapa ukuran kemampuan mental yang spesifik khusus, sperti
pemahaman induktif dan deduktif, pemahaman verbal, memori dan
kemampuan berhitung. Psikolog sering menyebut ujian seperti ini sebagai tes
bakat, karena tes ini mempunyai isi untuk mengukur bakat dalam pekerjaan,
yang mengetes pemahaman pelamar mengenai prinsip mekanis dasar, seperti
operator mesin atau insinyur yang membutuhkan pemahaman mekanis.
2) Tes Kemampuan Motorik dan Fisik
Tes ini mengukur kecepatan dan akurasi penilaian sederhana dan kecepatan
jari, tangan dan gerakan lengan. Seperti ketangkasan jemari, ketangkasan manual
dan waktu beraksi. Tes ini memberikan wawasan terhadap kemampuan spesial
pelamar mekanis, bahkan bisa juga menyaring pelamar untuk pekerjaan seperti
perancang, tukang gambar dan insinyur.
Ujian kemampuan fisik mungkin juga dibutuhkan. Hal ini termasuk
kekuatan stasis (seperti mengangkat beban berat), kekuatan dinamis (seperti
menarik), koordinasi tubuh (seperti lompat tali) dan stamina. Sebagai contoh untuk
10
melamar sebagai Marinir AS harus lolos dari Initial Strengh Test (Tes Kekuatan
Awal).
3) Mengukur Kepribadian dan Minat
Kemampuan kognitif dan fisik saja belum tentu menjelaskan prestasi kerja
seseorang. Faktor lainnya, seperti motivasi dan keterampilan antar individu, adalah
sangat penting. Seperti yang dikatan seorang konsultan baru-baru ini, kebanyakan
orang dipekerjakan berdasarkan pada kualifikasi tertentu, tetapi paling banyak
diberhentikan karna tidak berprestasi. Tidak berprestasi (atau berprestasi)
“biasanya merupakan hasil dari karakteristik pribadi, seperti prilaku, motivasi dan
tempramen.”
Pengusaha menggunakan daftar kepribadian dan minat untuk mengukur dan
memprediksi hal yang tidak bisa diraba. Para pemilik bisnis kecil juga perlu
menguji hal ini. Fitur pengusaha SDM akan menjelaskan beberapa sumber daya
yang tersedia.
Ujian kepribadian mengukur aspek dasar dari kepribadian seorang pelamar
seperti sifat tertutup, kemapanan dan motivasi. Banyak dari ujian tersebut yang
bersifat proyektif. Apakah Tes Kepribadian dapat memprediksi kinerja? Terdapat
empat batasan terhadap tes ini.
1) Tes kepribadian proyektif khususnya sulit untuk diinterprestasikan.
2) Tes kepribadian dapat memicu tantangan hukum
3) Panel yang terdiri atas psikolog indutri mengatakan bahwa penggunaan tes
kepribadian pelaporan diri dalam seleksi “harus dipertimbangkan ulang”
4) Orang dapat dan akan memberikan respons palsu pada tes kepribadian dan
integritas.
Inventori Minat
Inventori minat (interest inventories) adalah tes yang membandingkan minat
seseorang dengan minat orang – orang dalam berbagai pekerjaan.
4) Tes Pencapaian
Tes pencapaian mengukur apa yang telah dipelajari seseorang. Tes ini
mengukur “pengetahuan mengenai pekerjaan” Anda di era – era seperti sekonomi,
pemasaran, atau sumber daya manusia.
11
1. Meningkatkan Kinerja melalui SISDM: Komputerisasi, Tes Daring, dan
Analisis Data
2. Analisis Data
3. Crowd Sourcing
4. Alat Penilaian Kandidat Multimedia Terkomputerisasi
2.1.4 Sampel Dan Simulasi Kerja
1) Menggunakan Pengambilan Sampel Kerja untuk Seleksi Karyawan
Teknik Pengambilan Sampel Kerja (work sampling technique) adalah
teknik yang berusaha untuk memprediksi kinerja dengan mengharuskan
kandidat pekerjaan untuk melakukan satu atau lebih sampel dari tugas pekerjaan
tersebut.
2) Prosedur Dasar
Prosedur dasarnya adalah memilih sampel dari beberapa tugas yang krusial
untuk melakukan pekerjaan tersebut dan kemudian kemudian mengetes pelamar
pada tugas tersebut.
3) Tes Penilaian Situasional
Tes penilaian situasional adalah tes yang dibuat untuk melihat bagaimana
pelamar menilai situasi yang nantinya akan ditempat kerja.
4) Pusat Penilaian Manajemen
Pusat penilaian manajemen (management assesment center) adalah sebuah
simulasi 2 atau 3 hari yang mana 10 hingga 12 kandidat melakukan tugas
manajemen realistis (seperti melakukan presentasi) dibawah pengamatan para
ahli yang menilai potensi kepemimpinan setiap kandidat. Tugas yang biasanya
disimulasikan meliputi:
a. In-basket. Kandidat mendapatkan laporan, memo, catatan mengenai
panggilan telepon, surel, dan materi lainnya yang masuk yang dikumpulkan
d in-basket aktual atau di komputer dari pekerjaan simulasi yang akan ia
mulai.
b. Diskusi kelompok tanpa pimpinan.
5) Tes Situasional dan Simulasi Berbasis Video
6) Pendekatan Pelatihan dan Evaluasi Kerja Miniatur. Berarti memilih kandidat
untuk melakukan beberapa tugas dari pekerjaan dan kemusian
mengevaluasikinerja kandidat tersebut sebelum dipekerjakan.
12
7) Tinjauan pekerjaan realistis
8) Memilih metode seleksi
2.1.5 Investigasi Latar Belakang dan Metode Seleksi Lainnya
a. Mengapa Kita Harus Melakukan Investigasi Latar Belakang dan Pemeriksaan
Referensi?
Ada dua lasan utama untuk mengecek latar belakang, yaitu (1) untuk
memverifikasi informasi pelamar (nama dan sebagainya) dan (2) untuk
mengungkapkan informasi yang merugikan.
b. Bagaimana cara mengecek latar belakang kandidat?
1. Media Sosial dan SDM
2. Menggunakan Jasa Informasi Prapekerjaan
Mengotorisasi laporan latar belakang sembari memenuhi hukum – hukum
ini membutuhkan empat langkah, yang mana adalah:
a. Pengungkapan dan otorisasi
b. Sertifikasi. Pemberi kerja mendapatkan persetujuan tertulis dari
karyawan/ pelamar.
c. Memberikan salinan laporan. Salinan laopran diberikan pada karyawan/
pelamar, jika tindakan merugikan (seperti pembatalan penawaran
pekerjaan) akan dilakukan.
d. Pemberitahuan setelah tindakan merugikan.
c. Tes Poligraf dan Kejujuran
Poligraf adalah alat yang mengukur perubahan fisiologis seperti pernafasan
yang meningkat. Asumsinya adalah bahwa perubahan seperti itu
mencerminkan perubahan dalam keadaan emosional yang menyertai
kebohongan. Pemberi kerja swasta dapat menggunakan tes poligraf, tetapi
hanya dalam keadaan tertentu yang sangat terbatas. Keadaan – keadaan ini
meliputi:
 Kontrak pertahanan atau keamanan nasional
 Kontrak terkait tenaga nuklir dengan Departemen Energi
 Akses terhadap informasi yang sangat rahasia
 Kontrak terkait kontra – intelijen dengan FBI atau Departemen
Kehakiman
13
 Bisnis swasta asing yang (1) mempekerjakan personel keamanan
swasta, (2) mempekerjakan orang dengan akses terhadap obat –
obatan, atau (3) melakukan investigasi yang sedang berlangsung
yang melibatkan kerugian ekonomi atau kerusakan pada bisnis
pemberi kerja, seperti pencurian.
Untuk memberikan tes poligraf untuk investigasi yang sedang berlangsung,
pemberi kerja harus memenuhi empat standar:
 Mereka harus memperlihatkan bahwa mereka mengalami kerugian
atau kerusakan ekonomi
 Mereka harusmemperlhatkan bahwa karyawan terkait memiliki
akses terhadap properti tersebut
 Mereka harus mempunyai kecurigaan yang masuk akal sebelum
meminta karyawan tersebut menjalani tes poligraf
 Orang yang dites harus menerima perincian dari investigasi sebelum
tes tersebut, serta pertanyaan poligraf yang akan diajukan.
1) Tes Kejujuran Kertas dan Pensil
2) Grafologi. Adalah penggunaan analisis tulisan tangan untuk menentukan
ciri – ciri kepribadian dasar penulisnya.
3) Detektor Kebohongan Manusia
4) Ujian Fisik
d. Penyaringan Penyalahgunaan Obat – Obatan
Pemberi kerja dapat menggunakan tes urin, tes nafas alkohol untuk
menentukan kandungan alkohol dalam darah, tes darah, analisis rambut, tes air
liur, dan plester kulit.
e. Mematuhi Hukum Imigrasi.
Bukti kelayakan pelamar dapat dibuktikan dengan membuktikan bahwa
mereka memenuhi syarat untuk bekerja dengan dua cara. Satu, dengan
memperlihatkan sebuah dokumen yang membuktikan identitas maupun
kelayakan pekerjaan. Kedua dengan memperlihatkan dokumen yang
membuktikan identitas orang tersebut bersama dengan dokumen yang
memperlihatkan kelayakan pekerjaannya.
14
2.2 WAWANCARA
2.2.1 Dasar Utama Wawancara
Manajer menggunakan beberapa wawancara di tempat kerja, seperti wawancara
penilaian kinerja dan wawancara keluar. Wawancara seleksi adalah prosedur seleksi
untuk memprediksi kinerja di masa depan. Terdapat beberapa cara untuk melakukan
wawancara seleksi. Sebagai contoh, wawancara seleksi dapat diklasifikasi menurut :
1. Seberapa terstruktur wawancara tersebut
2. “isi” wawancara – jenis pertanyaan yang dimuat dalam wawancara tersebut
3. Bagaimana perusahaan mengatur wawancara tersebut
Masing-masing hal di atas memiliki pro dan kontra, yang mana akan dibahas pada
sebagai berikut.
1. Wawancara Terstruktur (Direktif) atau Tidak Terstruktur (Non-Direktif)
Wawancara yang mengikuti suatu set pertanyaan berurutan maksudnya adalah pemberi
kerja menyebutkan pertanyaan – pertanyaan yang relevan dengan pekerjaan sebelumnya,
dan mungkin memberikan bobot pada kemungkinan alternatif jawaban untuk kelayakan.
Contoh dari wawancara terstruktur adalah departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika
Serikat menggunakan pedoman terstruktur untuk membantu menyaring kandidat petugas
penjaga pantai. Pedoman tersebut berisi prosedur untuk memeringkat kandidat formal,
selain itu juga memungkinkan pewawancara yang tersebar secara geografis untuk
melengkapi formulir tersebut melalui situs.
Dalam wawancara tidak terstruktur, manajer tidak mengikuti format yang telah
ditetapkan atau jarang terdapat pedoman formal untuk menilai jawaban “benar atau
“salah”. Contoh pertanyaannya seperti; “ceritakan mengenai diri Anda”, “Menurut Anda
mengapa Anda akan dapat bekerja dengan baik disini”. “Apa yang menurut Anda
merupakan kekuatan dan kelemahan utama Anda”. Bahkan wawancara ini dapat
dideskripsikan sebagai sedikit lebih dari sekadar percakapan umum.
Manakah yang harus digunakan??
Pada umumnya wawancara terstruktur lebih unggul karena pewawancara biasanya
mengajukan pertanyaan yang sama kepada seluruh pelamar, sehingga wawancara ini
15
cenderung lebih konsisten, reliabel, dan valid. Dengan menstandarisasikan daftar
pertanyaan, dapat membantu pewawancara yang sebenarnya kurang berbakat menjadi
mampu melakukan wawancara yang lebih baik. Standarisasi juga meningkatkan
keterkaitan dengan pekerjaa, mengurangi subjektivitas keseluruhan sehingga berpotensi
bias, dan dapat meningkatkan kemampuan unutk menahan tantangan hukum. Namun
mengikuti format terstruktur secara membabi buta mungkin tidak memberikan cukup
kesempatan untuk mengejar poin yang ingin diketahui. Pewawancara harus selalu
menyisakan kemungkinan untuk mengajukan pertanyaan tindak lanjut dan mengejar poin
yang ingin diketahui seiring hal-hal ini muncul.
2. Isi Wawancara
Kita juga dapat mengklasifikasikan wawancara berdasarkan pada “isi” atau jenis
pertanyaan yang anda ajukan. Banyak pewawancara mengajukan pertanyaan yang relatif
tidak terfokus, misalnya saja seperti
“Apa yang ingin anda lakukan dalam 5 tahun ?”
Pertanyaan seperti ini umumnya tidak memberikan cukup wawasan mengenai bagaimana
orang tersebut akan bekerja. Itulah mengapa pertanyaan yang bersifat pertanyaan
situasional, pertanyaan keperilakuan, dan terkait pekerjaan merupakan jenis pertanyaan
yang paling baik.
a. Pertanyaan Situasional ; sebuah pertanyaan yang menanyakan kepada kandidat
seperti apakah ia akan berperilaku dalam suatu situasi tertentu.
b. Pertanyaan Keperilakuan ; sebuah pertanyaan yang meminta pelamar untuk
mendeskripsikan bagaimana mereka bereaksi terhadap situasi aktual di masa lalu.
c. Pertanyaan Terkait Pekerjaan ; pewawancara mengajukan pertanyaan kepada
pelamar mengenai pengalaman terkait dengan pekerjaan di masa lalu nya.
d. Pertanyaan Stres ; pewawancara berusaha untuk membuat pelamar tidak nyaman
dengan pertanyaan yang terkadang kasar. Teknik ini membantu mengenali pelamar yang
hipersensitif dan mereka yang memiliki toleransi tekanan yang rendah atau tinggi.
16
3. Bagaimana Kita Harus Melakukan Wawancara Tersebut?
Pemberi kerja memberikan wawancara dengan berbagai cara : satu-lawan-satu atau dengan
panel penawaran, berurutan atau sekaligus, dan terkomputerisasi atau secara personal.
Kebanyakan wawancara seleksi dilakukan secara satu lawan satu dan berurutan. Dalam
wawancara satu lawan satu, dua orang bertemu sendiri dan satu orang mewawancarai
orang yang lain dengan mencari respons lisan terhadap pertanyaan lisan. Beberapa
wawancara yang cenderung dilakukan di perusahaan :
 Wawancara Berurutan (Serial)
Beberapa orang mewawancarai pelamar tersebut, secara berurutan, satu-lawan-
satu, dan kemudian mengambil keputusan perekrutan mereka. Wawancara
Berurutan terdiri dari 2 : Wawancara Berurutan Tidak Terstruktur (unstructured
sequential interview) dan Wawancara Berurutan Terstruktur (structured sequential
interview).
 Wawancara Berurutan Tidak Terstruktur (unstructured sequential
interview): setiap pewawancara membentuk opini independen setelah
mengajukan pertanyaan berbeda.
 Wawancara Berurutan Terstruktur (structured sequential interview):
pelamar diwawancarai secara berurutan oleh beberapa orang, masing-
masing memeringkat pelamar tersebut pada sebuah formulir standar.
 Wawancara Panel (Panel Interview)
Sering dikenal dengan wawancara dewan, adalah wawancara yang dilakukan oleh
sekelompok pelamar kemudian mengkombinasikan penilaian mereka terhadap
setiap jawaban kandidat ke dalam nilai akhir panel.
 Wawancara Massal
Sebuah panel mewawancarai beberapa kandidat secara bersamaan. Panel tersebut
memberikan permasalahan dan kemudian melihat kandidat mana yang memimpin
dalam merumuskan jawaban.
17
 Wawancara Telepon dan Video
Wawancara yang di lakukan dengan telepon atau video call. Meskipun mungkin
berlawanan secara intuitif, cara ini sebenarnya lebih berguna dan efisien di
bandingkan dengan wawancara tatap muka untuk menilai kehati – hatian,
inteligensi, dan keterampilan interpersonal.
 Wawancara Terkomputerisasi
Wawancara dimana respons lisan dan/atau terkomputerisasi seorang calon
karyawan pekerjaan didapatkan dalam respons terhadap pertanyaan dan/atau situasi
lisan, visual, atau tertulis. Kebanyakan memberikan si pelamar serangkaian
pertanyaan khusus mengenai latar belakang, pengalaman, pendidikan,
keterampilan, pengetahuan, sikap kerja yang berhubungan dengan pekerjaan untuk
posisi yang dilamar.
 Wawancara Berbasis Situs Web
Pelamar menggunakan PC berkamera atau tablet mereka sendiri. Kemudian pada
waktu yang telah ditentukan. Mereka menghubungi Cisco melalui video situs untuk
wawancara prepenyaringan. Wawancara video tentu saja mengurangi pengeluaran
untuk perjalanan dan perekrutan. Beberapa pemberi kerja seperti Microsoft dan
Hewlett-Packard menggunakan komunitas virtual daring Second Life untuk
melakukan wawancara kerja. Pencari kerja menciptakan avatar untuk mewakili
mereka sendiri dalam wawancara tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan
sebelum melakukan wawancara berbasis situs :
- Tampil rapi
- Bersihkan kamar
- Uji terlebih dahulu
- Lakukan latihan
- Rileks
18
2.2.2 CARA UNTUK MEMBUAT WAWANCARA LEBIH BERGUNA
Dalam proses perekrutan, wawancara merupakan suatu hal yang penting tetapi
pada umumnya tidak begitu valid. Kuncinya adalah dengan melakukan dengan benar.
Wawancara umumnya merupakan peramal yang baik terhadap kinerja dan sebanding
dnegan banyak teknik seleksi lainnya. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan :
1. Gunakan wawancara situasional terstruktur
Wawancara terstruktur lebih valid dibandingkan wawancara tidak
terstruktur untuk meramalkan kinerja karena lebih reliabel. Contohnya,
pewawancara yang sama memberikan wawancara tersebut secara lebih konsisten
dari satu kandidat ke kandidat yang lain. Wawancara situasional terstruktur
menghasilkan mean validitas yang lebih tinggi dibandingkan wawancara terkait
pekerjaan (atau keperilakuan).
2. Ketahui apa yang akan ditanyakan
Berfokus pada pertanyaan situasional dan pengetahuan pekerjaan dapat
membantu menilai bagaimana kandidat sesungguhnya akan merespon situasi
tipikal pada pekerjaan itu.
3. Berhati-hati agar tidak melakukan kesalahan wawancara
Dalam wawancara terdapat beberapa kesalahan yang dapat mengurangi
kegunaan wawancara :
 Kesan Pertama (Penillaian Seketika)
Dalam 85% kasus, pewawancara telah menentukan keputusan mereka bahkan
sebelum wawancara dimulai, berdasarkan pada kesan pertama yang didapatkan
pewawancara dari aplikasi dan penampilan pribadi kandidat. Kesan pertama
khususnya merusak ketika informasi sebelumnya mengenai kandidat tersebut
negatif. Terdapat fakta, pertama pewawancara lebih terpengaruh oleh informasi
yang tidak menguntungkan mengenai kandidat. Kedua, kesan mereka lebih
mungkin berubah dari menguntungkan menjadi tidak menguntungkan
dibandingkan sebaliknya.
 Tidak Mengklarifikasi yang Dibutuhkan Pekerjaan
19
Pewawancara tidak memiliki gambaran yang akurat mengenai apa yang diminta
oleh pekerjaan tesebut dan jenis kandidat seperti apa yang paling baik untuknya
biasanya mengambil keputusan mereka berdasarkan kesan atau setereotip yang
tidak benar mengenai seperti apa pelamar yang baik.
 Kesalahan Urutan Kandidat dan Tekanan untuk Merekrut
Kesalahan penilaian pada pihak pewawancara karena mewawancarai satu atau
lebih kandidat yang sangat baik atau sangat buruk tepat sebelum wawancara
tersebut.
 Perilaku Nonverbal dan Manajemen Impresi
Perilaku nonverbal pelamar juga bisa memberikan dampak yang secara
mengejutkan sangat besar pada penilaiannya. Lebih menguntungkan bagi peserta
wawancara untuk “tampak hidup”.
Manajemen impresi biasanya dimanfaatkan oleh kandidat yang pandai, seperti
mengambil hati untuk membujuk pewawancara untuk menyukai mereka.
Contohnya, kandidat memuji pewawancara atau tampak setuju dnegan pendapat
mereka sehingga memberikan sinyal bahwa mereka mempunyai keyakinan yang
sama. Contoh lainnya yaitu mempromosikan diri yang berarti mempromosikan
keterampilan dan kemampuan sendiri untuk menciptakan kesan kompeten.
Promosi diri adalah strategi yang efektif, tetapi pemalsuan atau kebohongan
biasanya akan merugikan diri sendiri.
 Pengaruh Karekteristik Personal: Daya Tarik, Gender, Ras
Kebanyakan orang biasanya menghubungkan ciri-ciri yang lebih menguntungkan
dan kehidupan yang lebih sukses dengan orang yang menarik. Secara serupa, ras
dapat memainkan peran, tergantung pada bagaimana pewawancara melakukan
wawancara tersebut. Secara umum, kandidat membuktikan bahwa atribut dan
disabilitas memberikan kesempatan yang lebih kecil untuk mendapatkan
keputusan positif, meskipun ketika orang tersebut melakukan wawancara
terstruktur dengan baik.
20
 Perilaku Pewawancara
Perilaku pewawancara mempengaruhi kinerja dan nilai peserta wawancara.
Misalnya, pewawancara berbicara terlalu banyak sehingga pelamar tidak memiliki
waktu untuk menjawab pertanyaan, atau pewawancara me,biarkan pelamar
mendominasi wawancara sehingga tidak mengajukan seluruh pertanyaan. Yang
lainnya mengajukan pertanyaan yang tidak layak, melupakan bahwa pertanyaan
diskriminatif mempunyai oengaruh negatif.
 Media Sosial dan SDM
Baik pemberi kerja maupun kandidat pekerjaan menggunakan alat-alat media
sosial sebagai bagian dari proses wawancara pekerjaan. Perangkat media sosial
merupakan perangkat yang sangat bagus untuk mendapatkan berbagai informasi.
Seperti mengungkapkan perubahan dalam strategi perusahaan dan unit bisnis
yang memperlihatkan bahwa peserta wawancara melakukan pekerjaan rumahnya.
Menggunakan berbagai hal tersebut untuk memahami masalah yang mereka
hadapi.
2.2.3 MERANCANG DAN MELAKUKAN WAWANCARA YANG EFEKTIF
2.2.3.1 Merancang Wawancara Situasional Terstruktur
1. Menganalisis Pekerjaannya
Deskripsi pekerjaan dengan daftar tugas dari pekerjaan tersebut; pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan yang dibutuhkan; dan kualifikasi pekerja lain.
2. Memeringkat tugas-tugas utama pekerjaan
Peringkat setiap tugas dari pekerjaan, katakanlah 1 hingga 5, berdasarkan pada
seberapa penting tugas itu dalam melakukan pekerjaan tersebut.
3. Buatlah pertanyaan wawancara
Menciptakan pertanyaan wawancara untuk setiap tugas dari pekerjaan, dengan
lebih banyak pertanyaan untuk tugas yang penting.
- pertanyaan situasional : digunakan untuk memberikan situasi kerja hipotesis
- pertanyaan pengetahuan kerja : digunakan untuk menilai pengetahuan yang
penting terhadap kinerja.
21
- pertanyaan kesediaan : digunakan untuk mengukur kesediaan dan motivasi
pelamar untuk memenuhi persyaratan pekerjaan untuk melakukan kerja fisik
repetitif atau untuk melakukan perjalanan.
- pertanyaan keperilakuan : umtuk menanyakan kepada kandidat bagaimana
mereka pernah menangani situasi yang serupa.
4. Buatlah jawaban benchmark
Untuk setiap pertanyaan, dikembangkan jawaban yang ideal (benchmark).
5. Tunjuklah panel wawancara dan lakukan wawancara
Pemberi kerja umumnya melakukan wawancara situasional terstruktur dengan
menggunakan panel, alih-alih satu lawan satu. Panel tersebut biasanya teridiri atas
tiga hingga enam anggota, lebih baik adalah orang yang sama yang menulis
pertanyaan dan jawabannya. Panel yang sama mewawancarai seluruh kandidat
untuk pekerjaan tersebut.
2.2.3.2 Melakukan Wawancara yang Efektif
1. Pastikan Anda mengetahui pekerjaan tersebut, maksudnya adalah jangan
memulai suatu wawancara kecuali anda telah memahami tugas dari pekerjaan
dan keterampilan yang anda cari.
2. Buatlah struktur wawancara tersebut, struktur apapun masih lebih baik daripada
tidak ada sama sekali.
3. Buatlah terorganisasi, maksudnya adalah melakukan wawancara di sebuah
ruang tersendiri untuk meminimalkan gangguan. Sebelum wawancara kita juga
wajib meninjau aplikasi dan resume para kandidat.
4. Bangun Hubungan, yang dimaksud dengan hubungan adalah dengan para
kandidat agar kita mendapatkan atau mengetahui sebuah informasi mengenai
pelamar / kandidat tersebut.
5. Ajukan pertanyaan dengan para kandidat, usahakan untuk mengikuti
pertanyaan situasional, keperilakuan, dan pengetahuan pekerjaan yang anda
tulis sebelumnya.
6. Buatlah Catatan Singkat yang tidak menarik perhatian selama wawancara
tersebut berlangsung. Hal ini dapat menghindari keputusan seketika pada awal
22
wawancara, dan juga membantu menggali ingatan anda setelah wawancara
selesai.
7. Tutup wawancara dengan cara meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan kandidat dan jika dapat, anjurkan perusahaan anda kepada
kandidat. Usahakan tutup wawancara dengan pesan positif.
8. Tinjau wawancara tersebut, nilailah jawaban wawancara dan ambil keputusan.
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Saran
Dalam melakukan seleksi tenaga kerja hendaknya setiap organisasi atau
perusahaan yang bersangkutan senantiasa berusaha dengan biaya yang serendah
mungkin dengan menggunakan cara yang paling efisien, tetapi efektif karena buku
yang dijadikan bahan makalah pengaplikasiannya berdasarkan manajemen barat,
bukan yang terjadi pada perusahaan yang ada di Indonesia.
Dalam melakukan wawancara sebaiknya menggunakan wawancara yang
terstruktur dengan demikian hal-hal yang kurang berguna dapat diminimalkan dan
wawancara dapat berjalan dengan lebih efektif.
3.2 Kesimpulan
Seleksi karyawan adalah kegiatan suatu perusahaan/instansi untuk memilih
pegawai yang paling tepat dan dalam jumlah yang tepat pula dari calon yang dapat
ditariknya. Sebenarnya, antara analisis jabatan dan seleksi adalah dua hal yang saling
tergantung, sebab metode seleksi yang tepat harus ditunjang oleh analisis jabatan
yang tepat, demikian pula sebaliknya.
Proses seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk
memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Langkah-langkah ini mencakup
pemaduan kebutuhan-kebutuhan kerja pelamar dan organisasi.Hasil tes tidak selalu
merupakan langkah pertama atau terakhir dalam proses seleksi. Akhirnya, tes
penerimaan hanya merupakan suatu teknis di antara berbagai teknik yang digunakan
dalam proses seleksi, karena tes hanya dapat dilakukan terhadap faktor-faktor yang
bisa diuji secara mudah. Hal-hal yang tidak dapat diukur melalui pengujian mungkin
sama pentingnya.
Kandidat yang lolos tes dan seleksi akan melanjutkan ke tahap wawancara. Yang
mana merupakan metode yang cukup handal dan sering digunakan dalam rangka menggali
data dan informasi yang dibutuhkan untuk tujuan pemeriksaan psikologis. Saat wwancraa
terjadi interaksi antara pewawancara dengan yang diwawancarai dengan pedoman hasil tes
yang telah diberikan sebelumnya. Secara garis besar wawancara terbagi dalam berbagai
macam jenis, tetapi wawancara yang paling efektif digunakan adalah wawancara
24
terstruktur karena dengan adanya pedoman wawancara menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan dan lebih efektif dalam pelaksanaanya.
1
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Gary. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Tugas dan job deskripsi manager keuangan
Tugas dan job deskripsi manager keuanganTugas dan job deskripsi manager keuangan
Tugas dan job deskripsi manager keuanganAGUS SETIYONO
 
Kompensasi (MSDM)
Kompensasi (MSDM)Kompensasi (MSDM)
Kompensasi (MSDM)Put Herma
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMReza Aprianti
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaFrans Dione
 
Tantangan kewirausahaan dalam konteks global
Tantangan kewirausahaan dalam konteks globalTantangan kewirausahaan dalam konteks global
Tantangan kewirausahaan dalam konteks globalmisbahulkausar
 
Manajemen sdm dalam konteks global
Manajemen sdm dalam konteks globalManajemen sdm dalam konteks global
Manajemen sdm dalam konteks globalSigit Sanjaya
 
Bab 4. pengujian dan seleksi karyawan
Bab 4. pengujian dan seleksi karyawanBab 4. pengujian dan seleksi karyawan
Bab 4. pengujian dan seleksi karyawan01051982
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings groupgilang dwi jatnika
 
Rekrutmen, seleksi dan penempatan
Rekrutmen, seleksi dan penempatanRekrutmen, seleksi dan penempatan
Rekrutmen, seleksi dan penempatanLisna Satar
 
Analisis jabatan
Analisis jabatanAnalisis jabatan
Analisis jabatanSiti Sahati
 
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Lisca Ardiwinata
 
Sistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
Sistem informasi pemasaran PT Sido MunculSistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
Sistem informasi pemasaran PT Sido MunculIsah Nurdianah
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 

Mais procurados (20)

Konsep dasar manajemen SDM
Konsep dasar manajemen SDMKonsep dasar manajemen SDM
Konsep dasar manajemen SDM
 
Tugas dan job deskripsi manager keuangan
Tugas dan job deskripsi manager keuanganTugas dan job deskripsi manager keuangan
Tugas dan job deskripsi manager keuangan
 
Kompensasi (MSDM)
Kompensasi (MSDM)Kompensasi (MSDM)
Kompensasi (MSDM)
 
Analisis jabatan ppt
Analisis jabatan pptAnalisis jabatan ppt
Analisis jabatan ppt
 
Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)
Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)
Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDM
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
 
Tantangan kewirausahaan dalam konteks global
Tantangan kewirausahaan dalam konteks globalTantangan kewirausahaan dalam konteks global
Tantangan kewirausahaan dalam konteks global
 
Manajemen sdm dalam konteks global
Manajemen sdm dalam konteks globalManajemen sdm dalam konteks global
Manajemen sdm dalam konteks global
 
Peramalan sdm
Peramalan sdmPeramalan sdm
Peramalan sdm
 
Bab 4. pengujian dan seleksi karyawan
Bab 4. pengujian dan seleksi karyawanBab 4. pengujian dan seleksi karyawan
Bab 4. pengujian dan seleksi karyawan
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
 
Rekrutmen, seleksi dan penempatan
Rekrutmen, seleksi dan penempatanRekrutmen, seleksi dan penempatan
Rekrutmen, seleksi dan penempatan
 
Analisis jabatan
Analisis jabatanAnalisis jabatan
Analisis jabatan
 
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
 
Contoh Job Analysis
Contoh Job AnalysisContoh Job Analysis
Contoh Job Analysis
 
ANALISA PEKERJAAN (JOB ANALYSIS)
ANALISA PEKERJAAN (JOB ANALYSIS)ANALISA PEKERJAAN (JOB ANALYSIS)
ANALISA PEKERJAAN (JOB ANALYSIS)
 
Sistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
Sistem informasi pemasaran PT Sido MunculSistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
Sistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan BisnisAspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
 

Destaque

Modul administrasi kepegawaian
Modul administrasi kepegawaianModul administrasi kepegawaian
Modul administrasi kepegawaianNovie Purwaningsih
 
Kuliah kombis wawancara kerja
Kuliah kombis wawancara kerjaKuliah kombis wawancara kerja
Kuliah kombis wawancara kerjagilang muharam
 
Bab 7 Seleksi Tenaga Kerja
Bab 7 Seleksi Tenaga KerjaBab 7 Seleksi Tenaga Kerja
Bab 7 Seleksi Tenaga KerjaUmi Arifah
 
PPT tes seleksi karyawan dan wawancara in Bahasa
PPT tes seleksi karyawan dan wawancara in BahasaPPT tes seleksi karyawan dan wawancara in Bahasa
PPT tes seleksi karyawan dan wawancara in BahasaYesica Adicondro
 
Buku contoh wawancara kerja (www.ilmubisnisusaha.net )
Buku contoh wawancara kerja (www.ilmubisnisusaha.net )Buku contoh wawancara kerja (www.ilmubisnisusaha.net )
Buku contoh wawancara kerja (www.ilmubisnisusaha.net )andre m
 
Pertanyaan umum dalam wawancara
Pertanyaan umum dalam wawancaraPertanyaan umum dalam wawancara
Pertanyaan umum dalam wawancaraukimsukiman
 

Destaque (8)

Form penilaian wawancara
Form penilaian wawancaraForm penilaian wawancara
Form penilaian wawancara
 
Modul administrasi kepegawaian
Modul administrasi kepegawaianModul administrasi kepegawaian
Modul administrasi kepegawaian
 
Gangguan disosiatif-konversi
Gangguan disosiatif-konversiGangguan disosiatif-konversi
Gangguan disosiatif-konversi
 
Kuliah kombis wawancara kerja
Kuliah kombis wawancara kerjaKuliah kombis wawancara kerja
Kuliah kombis wawancara kerja
 
Bab 7 Seleksi Tenaga Kerja
Bab 7 Seleksi Tenaga KerjaBab 7 Seleksi Tenaga Kerja
Bab 7 Seleksi Tenaga Kerja
 
PPT tes seleksi karyawan dan wawancara in Bahasa
PPT tes seleksi karyawan dan wawancara in BahasaPPT tes seleksi karyawan dan wawancara in Bahasa
PPT tes seleksi karyawan dan wawancara in Bahasa
 
Buku contoh wawancara kerja (www.ilmubisnisusaha.net )
Buku contoh wawancara kerja (www.ilmubisnisusaha.net )Buku contoh wawancara kerja (www.ilmubisnisusaha.net )
Buku contoh wawancara kerja (www.ilmubisnisusaha.net )
 
Pertanyaan umum dalam wawancara
Pertanyaan umum dalam wawancaraPertanyaan umum dalam wawancara
Pertanyaan umum dalam wawancara
 

Semelhante a TES DAN SELEKSI UNTUK MENEMUKAN KARYAWAN TERBAIK

Makalah bab 6 rekrutmen sumber daya manusia
Makalah bab 6   rekrutmen sumber daya manusiaMakalah bab 6   rekrutmen sumber daya manusia
Makalah bab 6 rekrutmen sumber daya manusiaShelly Intan Permatasari
 
Rekrutmen dan Seleksi
Rekrutmen dan Seleksi Rekrutmen dan Seleksi
Rekrutmen dan Seleksi dalongxxi
 
Makalah rekrutmen msdm rs
Makalah rekrutmen msdm rsMakalah rekrutmen msdm rs
Makalah rekrutmen msdm rsNizar Hayeu
 
Rekrutmen dan seleksi
Rekrutmen dan seleksiRekrutmen dan seleksi
Rekrutmen dan seleksiKhairul Alonx
 
Recruitment Strategi Yang Efektif Dan Efisien Untuk Mendapatkan Kandidat Yang...
Recruitment Strategi Yang Efektif Dan Efisien Untuk Mendapatkan Kandidat Yang...Recruitment Strategi Yang Efektif Dan Efisien Untuk Mendapatkan Kandidat Yang...
Recruitment Strategi Yang Efektif Dan Efisien Untuk Mendapatkan Kandidat Yang...Setiono Winardi
 
Makalah msdm siti hajar waliyati
Makalah msdm siti hajar waliyati Makalah msdm siti hajar waliyati
Makalah msdm siti hajar waliyati Siti Waliyati
 
Recruitment and Selection by Fransiska Herdiana Eka Putri (6019210066)
Recruitment and Selection by Fransiska Herdiana Eka Putri (6019210066)Recruitment and Selection by Fransiska Herdiana Eka Putri (6019210066)
Recruitment and Selection by Fransiska Herdiana Eka Putri (6019210066)FransiskaPutri3
 
Bab V Seleksi Pegawai
Bab V Seleksi PegawaiBab V Seleksi Pegawai
Bab V Seleksi PegawaiHarniza Ulfa
 
Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan
Bab III Analisis dan Rancang Bangun PekerjaanBab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan
Bab III Analisis dan Rancang Bangun PekerjaanHarniza Ulfa
 
Makalah tentang perekrutan tenaga kerja
Makalah tentang perekrutan tenaga kerjaMakalah tentang perekrutan tenaga kerja
Makalah tentang perekrutan tenaga kerjaDhalex JanGkiez
 
Recruitment & Selection
Recruitment  &  SelectionRecruitment  &  Selection
Recruitment & SelectionLidia Yemima
 
Recruitment and selection
Recruitment and selectionRecruitment and selection
Recruitment and selectionZainaAlkaff1
 
Rekrutmen dan seleksi
Rekrutmen dan seleksiRekrutmen dan seleksi
Rekrutmen dan seleksipupu20
 
Kerangka recruitmen karyawan
Kerangka recruitmen karyawanKerangka recruitmen karyawan
Kerangka recruitmen karyawanLusyaAmaranggara
 

Semelhante a TES DAN SELEKSI UNTUK MENEMUKAN KARYAWAN TERBAIK (20)

Analisis Rekrutmen dan Seleksi Pegawai
Analisis Rekrutmen dan Seleksi PegawaiAnalisis Rekrutmen dan Seleksi Pegawai
Analisis Rekrutmen dan Seleksi Pegawai
 
Artikel ilmiah seleksi
Artikel ilmiah seleksiArtikel ilmiah seleksi
Artikel ilmiah seleksi
 
Makalah bab 6 rekrutmen sumber daya manusia
Makalah bab 6   rekrutmen sumber daya manusiaMakalah bab 6   rekrutmen sumber daya manusia
Makalah bab 6 rekrutmen sumber daya manusia
 
Rekrutmen dan Seleksi
Rekrutmen dan Seleksi Rekrutmen dan Seleksi
Rekrutmen dan Seleksi
 
Makalah rekrutmen msdm rs
Makalah rekrutmen msdm rsMakalah rekrutmen msdm rs
Makalah rekrutmen msdm rs
 
Rekrutmen dan seleksi
Rekrutmen dan seleksiRekrutmen dan seleksi
Rekrutmen dan seleksi
 
Recruitment Strategi Yang Efektif Dan Efisien Untuk Mendapatkan Kandidat Yang...
Recruitment Strategi Yang Efektif Dan Efisien Untuk Mendapatkan Kandidat Yang...Recruitment Strategi Yang Efektif Dan Efisien Untuk Mendapatkan Kandidat Yang...
Recruitment Strategi Yang Efektif Dan Efisien Untuk Mendapatkan Kandidat Yang...
 
Makalah msdm siti hajar waliyati
Makalah msdm siti hajar waliyati Makalah msdm siti hajar waliyati
Makalah msdm siti hajar waliyati
 
Recruitment and Selection by Fransiska Herdiana Eka Putri (6019210066)
Recruitment and Selection by Fransiska Herdiana Eka Putri (6019210066)Recruitment and Selection by Fransiska Herdiana Eka Putri (6019210066)
Recruitment and Selection by Fransiska Herdiana Eka Putri (6019210066)
 
Bab V Seleksi Pegawai
Bab V Seleksi PegawaiBab V Seleksi Pegawai
Bab V Seleksi Pegawai
 
Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan
Bab III Analisis dan Rancang Bangun PekerjaanBab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan
Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan
 
Hrm tugas rekrutmen
Hrm tugas rekrutmenHrm tugas rekrutmen
Hrm tugas rekrutmen
 
Makalah tentang perekrutan tenaga kerja
Makalah tentang perekrutan tenaga kerjaMakalah tentang perekrutan tenaga kerja
Makalah tentang perekrutan tenaga kerja
 
Recruitment & Selection
Recruitment  &  SelectionRecruitment  &  Selection
Recruitment & Selection
 
Selection
SelectionSelection
Selection
 
Recruitment and selection
Recruitment and selectionRecruitment and selection
Recruitment and selection
 
Tugas msdm
Tugas msdmTugas msdm
Tugas msdm
 
Msdm seleksi baru kelompok 6
Msdm seleksi baru kelompok 6Msdm seleksi baru kelompok 6
Msdm seleksi baru kelompok 6
 
Rekrutmen dan seleksi
Rekrutmen dan seleksiRekrutmen dan seleksi
Rekrutmen dan seleksi
 
Kerangka recruitmen karyawan
Kerangka recruitmen karyawanKerangka recruitmen karyawan
Kerangka recruitmen karyawan
 

Mais de Yesica Adicondro

Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card Yesica Adicondro
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriYesica Adicondro
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriYesica Adicondro
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Yesica Adicondro
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Yesica Adicondro
 
Makalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garamMakalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garamYesica Adicondro
 
Makalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang GaramMakalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang GaramYesica Adicondro
 
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPT
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPTMakalah kelompok 2 garuda citilink PPT
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPTYesica Adicondro
 
Makalah kelompok 2 garuda citilink
Makalah kelompok 2 garuda citilinkMakalah kelompok 2 garuda citilink
Makalah kelompok 2 garuda citilinkYesica Adicondro
 
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT Yesica Adicondro
 
Makalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaMakalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaYesica Adicondro
 
Business process reengineering PPT
Business process reengineering PPTBusiness process reengineering PPT
Business process reengineering PPTYesica Adicondro
 
Business process reengineering Makalah
Business process reengineering Makalah Business process reengineering Makalah
Business process reengineering Makalah Yesica Adicondro
 
Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard Yesica Adicondro
 
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilink
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilinkAnalisis Manajemen strategik PT garuda citilink
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilinkYesica Adicondro
 

Mais de Yesica Adicondro (20)

Strategi Tata Letak
Strategi Tata LetakStrategi Tata Letak
Strategi Tata Letak
 
Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
 
Makalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garamMakalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garam
 
Makalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang GaramMakalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang Garam
 
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPT
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPTMakalah kelompok 2 garuda citilink PPT
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPT
 
Makalah kelompok 2 garuda citilink
Makalah kelompok 2 garuda citilinkMakalah kelompok 2 garuda citilink
Makalah kelompok 2 garuda citilink
 
Dmfi leaflet indonesian
Dmfi leaflet indonesianDmfi leaflet indonesian
Dmfi leaflet indonesian
 
Dmfi booklet indonesian
Dmfi booklet indonesian Dmfi booklet indonesian
Dmfi booklet indonesian
 
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
 
Makalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaMakalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi Indonesia
 
Business process reengineering PPT
Business process reengineering PPTBusiness process reengineering PPT
Business process reengineering PPT
 
Business process reengineering Makalah
Business process reengineering Makalah Business process reengineering Makalah
Business process reengineering Makalah
 
PPT Balanced Scorecard
PPT Balanced Scorecard PPT Balanced Scorecard
PPT Balanced Scorecard
 
Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard
 
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilink
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilinkAnalisis Manajemen strategik PT garuda citilink
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilink
 
analisis PPT PT Japfa
analisis PPT PT Japfaanalisis PPT PT Japfa
analisis PPT PT Japfa
 

Último

KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian outputjafarismail7
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Último (16)

KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 

TES DAN SELEKSI UNTUK MENEMUKAN KARYAWAN TERBAIK

  • 1. MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TES DAN SELEKSI KARYAWAN Dosen Pengampu: Dr. Indi Djastuti, MS Disusun Oleh: 1. Irena Sheyladini Utari 2. Marcella Octaviani PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO 2017
  • 2. i DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR .................................................................................................. i DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2 1.3 Tujuan Masalah ................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Seleksi .............................................................................................. 4 2.1.1 Mengapa Seleksi Karyawan Itu Penting ................................ 4 2.1.2 Dasar – Dasar Pengetesan dan Penyeleksian Karyawan ......... 6 2.1.3 Jenis-Jenis Tes ...................................................................... 9 2.1.4 Sampel Dan Simulasi Kerja ................................................... 11 2.1.5 Investigasi Latar Belakang dan Metode Seleksi Lainnya ....... 12 2.2 Wawancara ....................................................................................... 13 2.2.1 Dasar Utama Wawancara ................................................. 14 2.2.2 Cara Untuk Membuat Wawancara Lebih Berguna ............ 18 2.2.3 Merancang dan Melakukan Wawancara yang Efektif ....... 20 2.2.3.1 Merancang Wawancara Situasional Terstruktur .... 20 2.2.3.2 Melakukan Wawancara yang Efektif .................... 21 BAB III PENUTUP 3.1 Saran ................................................................................................ 23 3.2 Kesimpulan ...................................................................................... 23 DAFTAR PUSTAKA
  • 3. ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmad dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ini yang berjudul ”Tes, Seleksi Karyawan dan Wawancara”. Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan , untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diperlukan dari pembaca sehingga dapat berguna untuk memperbaiki makalah kami untuk masa yang akan datang. Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dan berguna bagi pembaca.
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Era globalisasi ini penuh dengan tantangan dan kesulitan-kesulitan di masa yang akan datang yang harus dihadapi oleh masyarakat dan negara berkembang ini. Namun, suatu perusahaan tetap dituntut untuk efektif dalam pengelolaan perusahaannya, agar perusahaan itu dapat bersaing dengan perusahaan lain atau mengikuti perubahan yang terjadi, serta guna mencapai tujuan perusahaan itu sendiri. Aset perusahaan yang paling berharga adalah sumber daya manusianya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan perusahaan adalah melakukan seleksi terhadap calon karyawannya. Seleksi dilakukan untuk memilih calon karyawan yang paling memenuhi kriteria yang dicari/ditetapkan perusahaan dari sekian banyak pelamar yang ada untuk menempati suatu posisi tertentu dalam perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan. Seleksi tenaga kerja diperlukan untuk melanjutkan tujuan organisasi seperti kelangsungan hidup, pertumbuhan atau keuntungan. Bayangkan apabila tidak ada proses seleksi, dimungkinkan terjadinya ketidaksesuaian antara keahlian pegawai terhadap kebutuhan perusahaan, sehingga tujuan perusahaan dapat dipastikan tidak akan dapat dicapai dengan baik. Pada akhirnya, strategi seleksi yang turut mempertimbangkan kecocokan antara individu dengan perusahaan, disamping faktor pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki oleh calon karyawan akan memberikan hasil yang positif bagi perusahaan. Semakin efektif proses seleksi, semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan pegawai yang tepat bagi perusahaan. Selain itu, seleksi yang efektif akan berpengaruh langsung pada prestasi kerja karyawan dan kinerja finansial perusahaan. Dengan demikian maka pengembangan dan perencanaan system seleksi merupakan hal penting untuk dilaksanakan setiap perusahaan supaya proses yang berlangsung cukup lama dan memakan biaya tersebut tidak sia-sia. Tahap selanjutnya setelah tes dan seleksi adalah melakukan wawancara.Wawancra merupakan salah satu metode yang cukup handal dan sering digunakan dalam rangka menggali data dan informasi yang dibutuhkan untuk tujuan pemeriksaan psikologis. Secara umum, wawancara memiliki karakteristik yang hampir sama dengan interaksi sosial yang akrab, percakapan, diskusi ataupun presentasi, namun memiliki perbedaan yang cukup
  • 5. 2 signifikan. Dalam wawancara terjadi interaksi antara pewawancara dan yang diwawancarai dengan pedoman wawancara berdasarkan pada hasil tugas / tes yang telah diberikan kepada yang diwawancarai. Wawancara ini digunakan untuk memeperoleh data primer yang terbaik sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang jenis wawancara, seperti apa wawancara yang seharusnya dilakukan. 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Mengapa penting bagi kita untuk mengetes dan menyeleksi karyawan? 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reliabilitas dan validitas. 3. Sebutkan dan deskripsikan secara singkat kategori dasar tes seleksi, berikut contohnya. 4. Jelaskan cara menggunakan dua simulasi kerja untuk seleksi. 5. Deskripsikan empat cara untuk meningkatkan proses pengecekan latar belakang oleh pemberi kerja. 6. Jelaskan jenis wawancara yang terdapat di perusahaan 7. Bagaimana cara merancang dan melakukan wawancara dengan efektif? 1.3 TUJUAN MASALAH 1. Mengetahui mengapa penting bagi kita untuk mengetes dan menyeleksi karyawan 2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan reliabilitas dan validitas. 3. Mengetahui kategori dasar tes seleksi, berikut contohnya. 4. Mengetahui cara menggunakan dua simulasi kerja untuk seleksi. 5. Mengetahui empat cara untuk meningkatkan proses pengecekan latar belakang oleh pemberi kerja.
  • 6. 3 6. Mempelajari jenis-jenis wawancara yang biasa dilakukan di perusahaan 7. Mengetahui bagaimana cara merancang dan melakukan wawancara dengan efektif
  • 7. 4 BAB II PEMBAHASAN 2.1 SELEKSI 2.1.1 Mengapa Seleksi Karyawan Itu Penting Menurut penulis, seleksi karyawan adalah proses memilih dari sekelompok pelamar, orang yang paling sesuai untuk menempati posisi tertentu dan untuk organisasi. Tujuan dari seleksi karyawan adalah untuk mencpai kesesuaian orang – pekerjaan. Seleksi yang buruk dapat menyebabkan kerusakan yang tidak mungkin diperbaiki, semangat kerja para staf secara keseluruhan terutama pada posisi yang penting. Dalam kasus manapun, menyeleksi karyawan yang tepat adalah penting untuk tiga alasan utama: kinerja, biaya, dan kewajiban hukum. Ada 3 alasan untuk karyawan yang tepat : 1) Kinerja organisasi. Karyawan dengan keterampilan dan kemampuan yang tepat akan berkinerja lebih baik untuk Anda dan perusahaan. Karyawan tanpa keterampilan atau yang kasar atau menyulitkan tidak akan berkinerja secara efektif dan kinerja Anda sendiri dan profitabilias perusahaan akan dirugikan. 2) Biaya merekrut dan mempekerjakan. Kedua, biaya penting karena dalam merekrut dan mempekerjakan karyawan biayanya besar. Mempekerjakan dan melatih seorang admin pun dapat
  • 8. 5 menghabiskan biaya $5000 atau lebih untuk pembayaran dan waktu penyeliaan. Total biaya mempekerjakan seorang manajer menjadi 10 kali lipat nilainya sebagai tambahan biaya, waktu wawancara, pemeriksaan referensi dan biaya perjalanan dan pemindahan. 3) Dampak hukum untuk mempekerjakan orang yang tidak kompeten. Undang undang EEO dan keputusan pengadilan menentukan prosedur seleksi yang tidak diskriminatif untuk kelompok yang dilindungi. Selanjutnya, pengadilan akan memutuskan pengusaha beetanggung jawab saat karyawan dengan catatan kriminal atau permasalahan lain mengambil keuntungan dari akses kerumah rumah pelanggan utnuk melakukan kejahatan. Para pengacara menyatakan bahwa mempekerjakan tenaga kerja dengan latar belakang demikian berarti, tanpa perlindungan kesalahan mempekerjakan. UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 5 dan 6 : “Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan.” (Pasal 5) “Setiap pekerja / buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha.” (Pasal 6) Pengusaha terlindung terhadap tuntutan kesalahan mempekerjakan, apabila : a. Secara teliti memperhatikan semua informasi yang diberikan oleh pelamar pada aplikasi pekerjaannya. b. Dapatkanlah otorisasi tertulis dari si pelamar untuk pemeriksaan referensi dan secara teliti memeriksa referensi. c. Menyimpan semua catatan dan informasi yang perusahaan dapatkan tentang pelamar. d. Menolak pelamar yang memuat pernyataan palsu atau yang memiliki catatan hukum untuk pelanggaran yang langsung berhubungan dengan pekerjaan tersebut. e. Ingatlah kebutuhan untuk menyeimbangkan hak privasi pelamar dengan “hal yang perlu diketahui”. f. Menerapkan tindakan dislipin segera setelah masalahnya berkembang.
  • 9. 6 Kesalahan mempekerjakan adalah mempekerjakan pekerja dengan latar belakang yang dipertanyakan tanpa perlindungan yang tepat. 2.1.2 Dasar – Dasar Pengetesan dan Penyeleksian Karyawan 1) Reliabilitas Reliabilitas (reliability) adalah persyaratan pertama dari alat seleksi dan merujuk pada konsistensinya: “Tes yang reliabel adalah tes yang menghasilkan nilai yang konsisten ketika seseorang mengikuti dua bentuk yang berlainan dari tes tersebut atau ketika ia mengikuti tes yang sama pada dua atau lebih kesempatan berbeda.”. Apabila seseorang mendapat nilai 90 pada sebuah tes IQ pada hari senin lalu mendapat nilai 130 saat diuji kembali pada hari selasa, sehingga barangkali orang tersebut tidak terlalu yakin dengan ujian tersebut. 2) Validitas Ujian seleksi haruslah sah, karena tanpa bukti validitas, tidak ada alasan yang logis atau sah secara hukum yang dapat diijinkan untuk melanjutkan penggunaannya untuk menyaring pelamar pekerjaan. Validitas Tes (Test Validity) menjawab pertanyaan “Apakah tes ini mengukur apa yang seharusnya diukurnya?”. Dalam pengujian pekerjaan, ada dua cara untuk membuktikan validitas ujian : a. Validitas kriteria. Validitas yang memperlihatkan bahwa nilai pada ujian (alat prediksi) berhubungan dengan prestasi pekerjaan kriteria. Membuktikan bahwa mereka yang berhasil dalam ujian juga berhasil dalam pekerjaan dan mereka yang buruk saat ujian melakukan pekerjan yang buruk. Jadi ujian itu memiliki validitas sehingga nilai ujian yang tinggi akan dapat melakukan pekerjaan dengan baik. Dalam pengukuran psikologis, alat prediksi adalah berupa pengukuran (dalam hal ini nilai ujian) yang akan dihubungkan dengan sebuah kriteria seperti prestasi pada pekerjaan. b. Validitas isi. Ujian yang sah isinya adalah yang berisi sampel dari tugas dan keterampilan yang benar benar dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut. Pengusaha memperlihatkan
  • 10. 7 validitas isi pada ujian yang memperlihatkan bahwa ujian itu merupakan sampel yang wajar dari isi pekerjaan. Prosedur dasarnya adalah untuk mengetahui tugas tugas pekerjaan dan perilaku yang penting untuk prestasi dan kemudian secara acak memilih sampel tugas dan perilaku yang akan diuji. Validitas isi terdengar lebih mudah dari pada prakteknya. Untuk banyak pekerjaan, pengusaha harus menunjukan bukti lain dari validitas sepeti validitas kriteria. c. Validitas gagasan. Validitas gagasan (construct validity) berarti mendemonstrasikan bahwa (1) suatu prosedur seleksi mengukur suatu gagasan adalah tipe vaiditas yang paling rendah signifikannya, karena hanya didasarkan pada penilaian selintas mengenai alat ukur. Apabila isi alat ukur telah tampak sesuai dengan apa yang ingin diukur maka dapat dikatakan validitas muka telah terpenuhi. SDM Berbasis Bukti: Bagaimana Melakukan Validasi Langkah 1: Menganalisis Pekerjaan Langkah 2: Memilih Tes Langkah 3: Memberikan Tes Langkah 4: Hubungkan Nilai Tes dan Kriteria Anda Langkah 5: Validasi Silang dan Revalidasi Siapa yang Menilai Tes tersebut? Psikolog dapat dengan mudah menilai banyak tes psikologis daring atau dengan menggunakan peranti lunak berbasis Windows, namun Manajer dapat dengan mudah juga menilai banyak tes dengan perangkat yang ada oleh mereka sendiri. Bias Salah satu contoh tes yang bias dalam proses seleksi yaitu tes IQ untuk memberikan ukuran valid mengenai kemampuan kognitifuntuk orang kelas
  • 11. 8 menengah berkulit putih, tetapi untuk minoritas nilai tersebut tergantung pada apakah mereka mengenal baik kelas menengah. Analisis Utilitas Analisis Utilitas menunjukkan sejauh mana peningkatan mutu jika menggunakan tes dan jika tidak menggunakna tes. Informasi yang diperlukan untuk analisis utilitas umumnya meliputi, validitas dari ukuran seleksi, ukuran kinerja pekerjaan dalam mata uang, nilai tes rata – rata pelamar, biaya untuk mengetes pelamar, dan jumlah pelamar yang dites dan diseleksi. Generalisasi Validitas Generalisasi validitas merujuk pada sejauh mana bukti dari validitas suatu ukuran yang didapatkan dalam suatu situasi dapat digeneralisasi ke situasi lainnya tanpa studi lebih jauh. Faktor – faktor yang harus dipertimbangkan meliputi bukti validasi yang ada mengenai penggunaan tes tersebt untuk berbagai tujuan spesifik, keserupaan subjek dengan mereka yang ada dalam organisasi Anda, dan keserupaan dari pekerjaan. Hak Individual Peserta Tes dan Keamanan Tes Peserta tes mempunyai hak – hak sebagai berikut:  Kerahasiaan hasil tes  Pemberitahuan persetujuan mengenai penggunaan hasil – hasilnya.  Hanya orang – orang yang memenuhi syarat yang menginterprestasikan nilai – nilai tersebut yang mendapatkan akses terhadap hasilnya, atau bahwa informasi yang memadai akan menyertai nilai – nilai tersebut untuk memastikan interprestasi yang tepat terhadapnya.  Tes tersebut adil. Sebagai contoh, tidak ada peserta tes yang memiliki akses sebelumnya terhadap pertanyaan atau jawabannya.
  • 12. 9 Pentingnya Keragaman: Isu Gender dalam Tes Bagaimana Pemberi Kerja Menggunakan Tes di Tempat Kerja? Tes bukanlah hanya untuk pekerja tingkat rendah. Secara umum, seiring siring tuntutan pekerjaan meningkat, pemberi kerja cenderung lebih mengandalkan pada tes seleksi. 2.1.3 Jenis-Jenis Tes 1) Tes Kemampuan Kognitif Meliputi tes kemampuan logika umum (inteligensi) dan tes kemampuan mental spesifik seperti daya ingat dan pemikiran induktif. a. Tes Intelegensi Tes intelegensi (IQ) merupakan tes kemampuan intelektual umum. Tes ini bukan hanya mengukur ciri tunggal tetapi kisaran kemampuan, termasuk memori, kosa kata, kefasihan bicara dan kemampuan berhitung. b. Kemampuan kognitif khusus Terdapat beberapa ukuran kemampuan mental yang spesifik khusus, sperti pemahaman induktif dan deduktif, pemahaman verbal, memori dan kemampuan berhitung. Psikolog sering menyebut ujian seperti ini sebagai tes bakat, karena tes ini mempunyai isi untuk mengukur bakat dalam pekerjaan, yang mengetes pemahaman pelamar mengenai prinsip mekanis dasar, seperti operator mesin atau insinyur yang membutuhkan pemahaman mekanis. 2) Tes Kemampuan Motorik dan Fisik Tes ini mengukur kecepatan dan akurasi penilaian sederhana dan kecepatan jari, tangan dan gerakan lengan. Seperti ketangkasan jemari, ketangkasan manual dan waktu beraksi. Tes ini memberikan wawasan terhadap kemampuan spesial pelamar mekanis, bahkan bisa juga menyaring pelamar untuk pekerjaan seperti perancang, tukang gambar dan insinyur. Ujian kemampuan fisik mungkin juga dibutuhkan. Hal ini termasuk kekuatan stasis (seperti mengangkat beban berat), kekuatan dinamis (seperti menarik), koordinasi tubuh (seperti lompat tali) dan stamina. Sebagai contoh untuk
  • 13. 10 melamar sebagai Marinir AS harus lolos dari Initial Strengh Test (Tes Kekuatan Awal). 3) Mengukur Kepribadian dan Minat Kemampuan kognitif dan fisik saja belum tentu menjelaskan prestasi kerja seseorang. Faktor lainnya, seperti motivasi dan keterampilan antar individu, adalah sangat penting. Seperti yang dikatan seorang konsultan baru-baru ini, kebanyakan orang dipekerjakan berdasarkan pada kualifikasi tertentu, tetapi paling banyak diberhentikan karna tidak berprestasi. Tidak berprestasi (atau berprestasi) “biasanya merupakan hasil dari karakteristik pribadi, seperti prilaku, motivasi dan tempramen.” Pengusaha menggunakan daftar kepribadian dan minat untuk mengukur dan memprediksi hal yang tidak bisa diraba. Para pemilik bisnis kecil juga perlu menguji hal ini. Fitur pengusaha SDM akan menjelaskan beberapa sumber daya yang tersedia. Ujian kepribadian mengukur aspek dasar dari kepribadian seorang pelamar seperti sifat tertutup, kemapanan dan motivasi. Banyak dari ujian tersebut yang bersifat proyektif. Apakah Tes Kepribadian dapat memprediksi kinerja? Terdapat empat batasan terhadap tes ini. 1) Tes kepribadian proyektif khususnya sulit untuk diinterprestasikan. 2) Tes kepribadian dapat memicu tantangan hukum 3) Panel yang terdiri atas psikolog indutri mengatakan bahwa penggunaan tes kepribadian pelaporan diri dalam seleksi “harus dipertimbangkan ulang” 4) Orang dapat dan akan memberikan respons palsu pada tes kepribadian dan integritas. Inventori Minat Inventori minat (interest inventories) adalah tes yang membandingkan minat seseorang dengan minat orang – orang dalam berbagai pekerjaan. 4) Tes Pencapaian Tes pencapaian mengukur apa yang telah dipelajari seseorang. Tes ini mengukur “pengetahuan mengenai pekerjaan” Anda di era – era seperti sekonomi, pemasaran, atau sumber daya manusia.
  • 14. 11 1. Meningkatkan Kinerja melalui SISDM: Komputerisasi, Tes Daring, dan Analisis Data 2. Analisis Data 3. Crowd Sourcing 4. Alat Penilaian Kandidat Multimedia Terkomputerisasi 2.1.4 Sampel Dan Simulasi Kerja 1) Menggunakan Pengambilan Sampel Kerja untuk Seleksi Karyawan Teknik Pengambilan Sampel Kerja (work sampling technique) adalah teknik yang berusaha untuk memprediksi kinerja dengan mengharuskan kandidat pekerjaan untuk melakukan satu atau lebih sampel dari tugas pekerjaan tersebut. 2) Prosedur Dasar Prosedur dasarnya adalah memilih sampel dari beberapa tugas yang krusial untuk melakukan pekerjaan tersebut dan kemudian kemudian mengetes pelamar pada tugas tersebut. 3) Tes Penilaian Situasional Tes penilaian situasional adalah tes yang dibuat untuk melihat bagaimana pelamar menilai situasi yang nantinya akan ditempat kerja. 4) Pusat Penilaian Manajemen Pusat penilaian manajemen (management assesment center) adalah sebuah simulasi 2 atau 3 hari yang mana 10 hingga 12 kandidat melakukan tugas manajemen realistis (seperti melakukan presentasi) dibawah pengamatan para ahli yang menilai potensi kepemimpinan setiap kandidat. Tugas yang biasanya disimulasikan meliputi: a. In-basket. Kandidat mendapatkan laporan, memo, catatan mengenai panggilan telepon, surel, dan materi lainnya yang masuk yang dikumpulkan d in-basket aktual atau di komputer dari pekerjaan simulasi yang akan ia mulai. b. Diskusi kelompok tanpa pimpinan. 5) Tes Situasional dan Simulasi Berbasis Video 6) Pendekatan Pelatihan dan Evaluasi Kerja Miniatur. Berarti memilih kandidat untuk melakukan beberapa tugas dari pekerjaan dan kemusian mengevaluasikinerja kandidat tersebut sebelum dipekerjakan.
  • 15. 12 7) Tinjauan pekerjaan realistis 8) Memilih metode seleksi 2.1.5 Investigasi Latar Belakang dan Metode Seleksi Lainnya a. Mengapa Kita Harus Melakukan Investigasi Latar Belakang dan Pemeriksaan Referensi? Ada dua lasan utama untuk mengecek latar belakang, yaitu (1) untuk memverifikasi informasi pelamar (nama dan sebagainya) dan (2) untuk mengungkapkan informasi yang merugikan. b. Bagaimana cara mengecek latar belakang kandidat? 1. Media Sosial dan SDM 2. Menggunakan Jasa Informasi Prapekerjaan Mengotorisasi laporan latar belakang sembari memenuhi hukum – hukum ini membutuhkan empat langkah, yang mana adalah: a. Pengungkapan dan otorisasi b. Sertifikasi. Pemberi kerja mendapatkan persetujuan tertulis dari karyawan/ pelamar. c. Memberikan salinan laporan. Salinan laopran diberikan pada karyawan/ pelamar, jika tindakan merugikan (seperti pembatalan penawaran pekerjaan) akan dilakukan. d. Pemberitahuan setelah tindakan merugikan. c. Tes Poligraf dan Kejujuran Poligraf adalah alat yang mengukur perubahan fisiologis seperti pernafasan yang meningkat. Asumsinya adalah bahwa perubahan seperti itu mencerminkan perubahan dalam keadaan emosional yang menyertai kebohongan. Pemberi kerja swasta dapat menggunakan tes poligraf, tetapi hanya dalam keadaan tertentu yang sangat terbatas. Keadaan – keadaan ini meliputi:  Kontrak pertahanan atau keamanan nasional  Kontrak terkait tenaga nuklir dengan Departemen Energi  Akses terhadap informasi yang sangat rahasia  Kontrak terkait kontra – intelijen dengan FBI atau Departemen Kehakiman
  • 16. 13  Bisnis swasta asing yang (1) mempekerjakan personel keamanan swasta, (2) mempekerjakan orang dengan akses terhadap obat – obatan, atau (3) melakukan investigasi yang sedang berlangsung yang melibatkan kerugian ekonomi atau kerusakan pada bisnis pemberi kerja, seperti pencurian. Untuk memberikan tes poligraf untuk investigasi yang sedang berlangsung, pemberi kerja harus memenuhi empat standar:  Mereka harus memperlihatkan bahwa mereka mengalami kerugian atau kerusakan ekonomi  Mereka harusmemperlhatkan bahwa karyawan terkait memiliki akses terhadap properti tersebut  Mereka harus mempunyai kecurigaan yang masuk akal sebelum meminta karyawan tersebut menjalani tes poligraf  Orang yang dites harus menerima perincian dari investigasi sebelum tes tersebut, serta pertanyaan poligraf yang akan diajukan. 1) Tes Kejujuran Kertas dan Pensil 2) Grafologi. Adalah penggunaan analisis tulisan tangan untuk menentukan ciri – ciri kepribadian dasar penulisnya. 3) Detektor Kebohongan Manusia 4) Ujian Fisik d. Penyaringan Penyalahgunaan Obat – Obatan Pemberi kerja dapat menggunakan tes urin, tes nafas alkohol untuk menentukan kandungan alkohol dalam darah, tes darah, analisis rambut, tes air liur, dan plester kulit. e. Mematuhi Hukum Imigrasi. Bukti kelayakan pelamar dapat dibuktikan dengan membuktikan bahwa mereka memenuhi syarat untuk bekerja dengan dua cara. Satu, dengan memperlihatkan sebuah dokumen yang membuktikan identitas maupun kelayakan pekerjaan. Kedua dengan memperlihatkan dokumen yang membuktikan identitas orang tersebut bersama dengan dokumen yang memperlihatkan kelayakan pekerjaannya.
  • 17. 14 2.2 WAWANCARA 2.2.1 Dasar Utama Wawancara Manajer menggunakan beberapa wawancara di tempat kerja, seperti wawancara penilaian kinerja dan wawancara keluar. Wawancara seleksi adalah prosedur seleksi untuk memprediksi kinerja di masa depan. Terdapat beberapa cara untuk melakukan wawancara seleksi. Sebagai contoh, wawancara seleksi dapat diklasifikasi menurut : 1. Seberapa terstruktur wawancara tersebut 2. “isi” wawancara – jenis pertanyaan yang dimuat dalam wawancara tersebut 3. Bagaimana perusahaan mengatur wawancara tersebut Masing-masing hal di atas memiliki pro dan kontra, yang mana akan dibahas pada sebagai berikut. 1. Wawancara Terstruktur (Direktif) atau Tidak Terstruktur (Non-Direktif) Wawancara yang mengikuti suatu set pertanyaan berurutan maksudnya adalah pemberi kerja menyebutkan pertanyaan – pertanyaan yang relevan dengan pekerjaan sebelumnya, dan mungkin memberikan bobot pada kemungkinan alternatif jawaban untuk kelayakan. Contoh dari wawancara terstruktur adalah departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat menggunakan pedoman terstruktur untuk membantu menyaring kandidat petugas penjaga pantai. Pedoman tersebut berisi prosedur untuk memeringkat kandidat formal, selain itu juga memungkinkan pewawancara yang tersebar secara geografis untuk melengkapi formulir tersebut melalui situs. Dalam wawancara tidak terstruktur, manajer tidak mengikuti format yang telah ditetapkan atau jarang terdapat pedoman formal untuk menilai jawaban “benar atau “salah”. Contoh pertanyaannya seperti; “ceritakan mengenai diri Anda”, “Menurut Anda mengapa Anda akan dapat bekerja dengan baik disini”. “Apa yang menurut Anda merupakan kekuatan dan kelemahan utama Anda”. Bahkan wawancara ini dapat dideskripsikan sebagai sedikit lebih dari sekadar percakapan umum. Manakah yang harus digunakan?? Pada umumnya wawancara terstruktur lebih unggul karena pewawancara biasanya mengajukan pertanyaan yang sama kepada seluruh pelamar, sehingga wawancara ini
  • 18. 15 cenderung lebih konsisten, reliabel, dan valid. Dengan menstandarisasikan daftar pertanyaan, dapat membantu pewawancara yang sebenarnya kurang berbakat menjadi mampu melakukan wawancara yang lebih baik. Standarisasi juga meningkatkan keterkaitan dengan pekerjaa, mengurangi subjektivitas keseluruhan sehingga berpotensi bias, dan dapat meningkatkan kemampuan unutk menahan tantangan hukum. Namun mengikuti format terstruktur secara membabi buta mungkin tidak memberikan cukup kesempatan untuk mengejar poin yang ingin diketahui. Pewawancara harus selalu menyisakan kemungkinan untuk mengajukan pertanyaan tindak lanjut dan mengejar poin yang ingin diketahui seiring hal-hal ini muncul. 2. Isi Wawancara Kita juga dapat mengklasifikasikan wawancara berdasarkan pada “isi” atau jenis pertanyaan yang anda ajukan. Banyak pewawancara mengajukan pertanyaan yang relatif tidak terfokus, misalnya saja seperti “Apa yang ingin anda lakukan dalam 5 tahun ?” Pertanyaan seperti ini umumnya tidak memberikan cukup wawasan mengenai bagaimana orang tersebut akan bekerja. Itulah mengapa pertanyaan yang bersifat pertanyaan situasional, pertanyaan keperilakuan, dan terkait pekerjaan merupakan jenis pertanyaan yang paling baik. a. Pertanyaan Situasional ; sebuah pertanyaan yang menanyakan kepada kandidat seperti apakah ia akan berperilaku dalam suatu situasi tertentu. b. Pertanyaan Keperilakuan ; sebuah pertanyaan yang meminta pelamar untuk mendeskripsikan bagaimana mereka bereaksi terhadap situasi aktual di masa lalu. c. Pertanyaan Terkait Pekerjaan ; pewawancara mengajukan pertanyaan kepada pelamar mengenai pengalaman terkait dengan pekerjaan di masa lalu nya. d. Pertanyaan Stres ; pewawancara berusaha untuk membuat pelamar tidak nyaman dengan pertanyaan yang terkadang kasar. Teknik ini membantu mengenali pelamar yang hipersensitif dan mereka yang memiliki toleransi tekanan yang rendah atau tinggi.
  • 19. 16 3. Bagaimana Kita Harus Melakukan Wawancara Tersebut? Pemberi kerja memberikan wawancara dengan berbagai cara : satu-lawan-satu atau dengan panel penawaran, berurutan atau sekaligus, dan terkomputerisasi atau secara personal. Kebanyakan wawancara seleksi dilakukan secara satu lawan satu dan berurutan. Dalam wawancara satu lawan satu, dua orang bertemu sendiri dan satu orang mewawancarai orang yang lain dengan mencari respons lisan terhadap pertanyaan lisan. Beberapa wawancara yang cenderung dilakukan di perusahaan :  Wawancara Berurutan (Serial) Beberapa orang mewawancarai pelamar tersebut, secara berurutan, satu-lawan- satu, dan kemudian mengambil keputusan perekrutan mereka. Wawancara Berurutan terdiri dari 2 : Wawancara Berurutan Tidak Terstruktur (unstructured sequential interview) dan Wawancara Berurutan Terstruktur (structured sequential interview).  Wawancara Berurutan Tidak Terstruktur (unstructured sequential interview): setiap pewawancara membentuk opini independen setelah mengajukan pertanyaan berbeda.  Wawancara Berurutan Terstruktur (structured sequential interview): pelamar diwawancarai secara berurutan oleh beberapa orang, masing- masing memeringkat pelamar tersebut pada sebuah formulir standar.  Wawancara Panel (Panel Interview) Sering dikenal dengan wawancara dewan, adalah wawancara yang dilakukan oleh sekelompok pelamar kemudian mengkombinasikan penilaian mereka terhadap setiap jawaban kandidat ke dalam nilai akhir panel.  Wawancara Massal Sebuah panel mewawancarai beberapa kandidat secara bersamaan. Panel tersebut memberikan permasalahan dan kemudian melihat kandidat mana yang memimpin dalam merumuskan jawaban.
  • 20. 17  Wawancara Telepon dan Video Wawancara yang di lakukan dengan telepon atau video call. Meskipun mungkin berlawanan secara intuitif, cara ini sebenarnya lebih berguna dan efisien di bandingkan dengan wawancara tatap muka untuk menilai kehati – hatian, inteligensi, dan keterampilan interpersonal.  Wawancara Terkomputerisasi Wawancara dimana respons lisan dan/atau terkomputerisasi seorang calon karyawan pekerjaan didapatkan dalam respons terhadap pertanyaan dan/atau situasi lisan, visual, atau tertulis. Kebanyakan memberikan si pelamar serangkaian pertanyaan khusus mengenai latar belakang, pengalaman, pendidikan, keterampilan, pengetahuan, sikap kerja yang berhubungan dengan pekerjaan untuk posisi yang dilamar.  Wawancara Berbasis Situs Web Pelamar menggunakan PC berkamera atau tablet mereka sendiri. Kemudian pada waktu yang telah ditentukan. Mereka menghubungi Cisco melalui video situs untuk wawancara prepenyaringan. Wawancara video tentu saja mengurangi pengeluaran untuk perjalanan dan perekrutan. Beberapa pemberi kerja seperti Microsoft dan Hewlett-Packard menggunakan komunitas virtual daring Second Life untuk melakukan wawancara kerja. Pencari kerja menciptakan avatar untuk mewakili mereka sendiri dalam wawancara tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan wawancara berbasis situs : - Tampil rapi - Bersihkan kamar - Uji terlebih dahulu - Lakukan latihan - Rileks
  • 21. 18 2.2.2 CARA UNTUK MEMBUAT WAWANCARA LEBIH BERGUNA Dalam proses perekrutan, wawancara merupakan suatu hal yang penting tetapi pada umumnya tidak begitu valid. Kuncinya adalah dengan melakukan dengan benar. Wawancara umumnya merupakan peramal yang baik terhadap kinerja dan sebanding dnegan banyak teknik seleksi lainnya. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan : 1. Gunakan wawancara situasional terstruktur Wawancara terstruktur lebih valid dibandingkan wawancara tidak terstruktur untuk meramalkan kinerja karena lebih reliabel. Contohnya, pewawancara yang sama memberikan wawancara tersebut secara lebih konsisten dari satu kandidat ke kandidat yang lain. Wawancara situasional terstruktur menghasilkan mean validitas yang lebih tinggi dibandingkan wawancara terkait pekerjaan (atau keperilakuan). 2. Ketahui apa yang akan ditanyakan Berfokus pada pertanyaan situasional dan pengetahuan pekerjaan dapat membantu menilai bagaimana kandidat sesungguhnya akan merespon situasi tipikal pada pekerjaan itu. 3. Berhati-hati agar tidak melakukan kesalahan wawancara Dalam wawancara terdapat beberapa kesalahan yang dapat mengurangi kegunaan wawancara :  Kesan Pertama (Penillaian Seketika) Dalam 85% kasus, pewawancara telah menentukan keputusan mereka bahkan sebelum wawancara dimulai, berdasarkan pada kesan pertama yang didapatkan pewawancara dari aplikasi dan penampilan pribadi kandidat. Kesan pertama khususnya merusak ketika informasi sebelumnya mengenai kandidat tersebut negatif. Terdapat fakta, pertama pewawancara lebih terpengaruh oleh informasi yang tidak menguntungkan mengenai kandidat. Kedua, kesan mereka lebih mungkin berubah dari menguntungkan menjadi tidak menguntungkan dibandingkan sebaliknya.  Tidak Mengklarifikasi yang Dibutuhkan Pekerjaan
  • 22. 19 Pewawancara tidak memiliki gambaran yang akurat mengenai apa yang diminta oleh pekerjaan tesebut dan jenis kandidat seperti apa yang paling baik untuknya biasanya mengambil keputusan mereka berdasarkan kesan atau setereotip yang tidak benar mengenai seperti apa pelamar yang baik.  Kesalahan Urutan Kandidat dan Tekanan untuk Merekrut Kesalahan penilaian pada pihak pewawancara karena mewawancarai satu atau lebih kandidat yang sangat baik atau sangat buruk tepat sebelum wawancara tersebut.  Perilaku Nonverbal dan Manajemen Impresi Perilaku nonverbal pelamar juga bisa memberikan dampak yang secara mengejutkan sangat besar pada penilaiannya. Lebih menguntungkan bagi peserta wawancara untuk “tampak hidup”. Manajemen impresi biasanya dimanfaatkan oleh kandidat yang pandai, seperti mengambil hati untuk membujuk pewawancara untuk menyukai mereka. Contohnya, kandidat memuji pewawancara atau tampak setuju dnegan pendapat mereka sehingga memberikan sinyal bahwa mereka mempunyai keyakinan yang sama. Contoh lainnya yaitu mempromosikan diri yang berarti mempromosikan keterampilan dan kemampuan sendiri untuk menciptakan kesan kompeten. Promosi diri adalah strategi yang efektif, tetapi pemalsuan atau kebohongan biasanya akan merugikan diri sendiri.  Pengaruh Karekteristik Personal: Daya Tarik, Gender, Ras Kebanyakan orang biasanya menghubungkan ciri-ciri yang lebih menguntungkan dan kehidupan yang lebih sukses dengan orang yang menarik. Secara serupa, ras dapat memainkan peran, tergantung pada bagaimana pewawancara melakukan wawancara tersebut. Secara umum, kandidat membuktikan bahwa atribut dan disabilitas memberikan kesempatan yang lebih kecil untuk mendapatkan keputusan positif, meskipun ketika orang tersebut melakukan wawancara terstruktur dengan baik.
  • 23. 20  Perilaku Pewawancara Perilaku pewawancara mempengaruhi kinerja dan nilai peserta wawancara. Misalnya, pewawancara berbicara terlalu banyak sehingga pelamar tidak memiliki waktu untuk menjawab pertanyaan, atau pewawancara me,biarkan pelamar mendominasi wawancara sehingga tidak mengajukan seluruh pertanyaan. Yang lainnya mengajukan pertanyaan yang tidak layak, melupakan bahwa pertanyaan diskriminatif mempunyai oengaruh negatif.  Media Sosial dan SDM Baik pemberi kerja maupun kandidat pekerjaan menggunakan alat-alat media sosial sebagai bagian dari proses wawancara pekerjaan. Perangkat media sosial merupakan perangkat yang sangat bagus untuk mendapatkan berbagai informasi. Seperti mengungkapkan perubahan dalam strategi perusahaan dan unit bisnis yang memperlihatkan bahwa peserta wawancara melakukan pekerjaan rumahnya. Menggunakan berbagai hal tersebut untuk memahami masalah yang mereka hadapi. 2.2.3 MERANCANG DAN MELAKUKAN WAWANCARA YANG EFEKTIF 2.2.3.1 Merancang Wawancara Situasional Terstruktur 1. Menganalisis Pekerjaannya Deskripsi pekerjaan dengan daftar tugas dari pekerjaan tersebut; pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dibutuhkan; dan kualifikasi pekerja lain. 2. Memeringkat tugas-tugas utama pekerjaan Peringkat setiap tugas dari pekerjaan, katakanlah 1 hingga 5, berdasarkan pada seberapa penting tugas itu dalam melakukan pekerjaan tersebut. 3. Buatlah pertanyaan wawancara Menciptakan pertanyaan wawancara untuk setiap tugas dari pekerjaan, dengan lebih banyak pertanyaan untuk tugas yang penting. - pertanyaan situasional : digunakan untuk memberikan situasi kerja hipotesis - pertanyaan pengetahuan kerja : digunakan untuk menilai pengetahuan yang penting terhadap kinerja.
  • 24. 21 - pertanyaan kesediaan : digunakan untuk mengukur kesediaan dan motivasi pelamar untuk memenuhi persyaratan pekerjaan untuk melakukan kerja fisik repetitif atau untuk melakukan perjalanan. - pertanyaan keperilakuan : umtuk menanyakan kepada kandidat bagaimana mereka pernah menangani situasi yang serupa. 4. Buatlah jawaban benchmark Untuk setiap pertanyaan, dikembangkan jawaban yang ideal (benchmark). 5. Tunjuklah panel wawancara dan lakukan wawancara Pemberi kerja umumnya melakukan wawancara situasional terstruktur dengan menggunakan panel, alih-alih satu lawan satu. Panel tersebut biasanya teridiri atas tiga hingga enam anggota, lebih baik adalah orang yang sama yang menulis pertanyaan dan jawabannya. Panel yang sama mewawancarai seluruh kandidat untuk pekerjaan tersebut. 2.2.3.2 Melakukan Wawancara yang Efektif 1. Pastikan Anda mengetahui pekerjaan tersebut, maksudnya adalah jangan memulai suatu wawancara kecuali anda telah memahami tugas dari pekerjaan dan keterampilan yang anda cari. 2. Buatlah struktur wawancara tersebut, struktur apapun masih lebih baik daripada tidak ada sama sekali. 3. Buatlah terorganisasi, maksudnya adalah melakukan wawancara di sebuah ruang tersendiri untuk meminimalkan gangguan. Sebelum wawancara kita juga wajib meninjau aplikasi dan resume para kandidat. 4. Bangun Hubungan, yang dimaksud dengan hubungan adalah dengan para kandidat agar kita mendapatkan atau mengetahui sebuah informasi mengenai pelamar / kandidat tersebut. 5. Ajukan pertanyaan dengan para kandidat, usahakan untuk mengikuti pertanyaan situasional, keperilakuan, dan pengetahuan pekerjaan yang anda tulis sebelumnya. 6. Buatlah Catatan Singkat yang tidak menarik perhatian selama wawancara tersebut berlangsung. Hal ini dapat menghindari keputusan seketika pada awal
  • 25. 22 wawancara, dan juga membantu menggali ingatan anda setelah wawancara selesai. 7. Tutup wawancara dengan cara meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan yang diajukan kandidat dan jika dapat, anjurkan perusahaan anda kepada kandidat. Usahakan tutup wawancara dengan pesan positif. 8. Tinjau wawancara tersebut, nilailah jawaban wawancara dan ambil keputusan.
  • 26. 23 BAB III PENUTUP 3.1 Saran Dalam melakukan seleksi tenaga kerja hendaknya setiap organisasi atau perusahaan yang bersangkutan senantiasa berusaha dengan biaya yang serendah mungkin dengan menggunakan cara yang paling efisien, tetapi efektif karena buku yang dijadikan bahan makalah pengaplikasiannya berdasarkan manajemen barat, bukan yang terjadi pada perusahaan yang ada di Indonesia. Dalam melakukan wawancara sebaiknya menggunakan wawancara yang terstruktur dengan demikian hal-hal yang kurang berguna dapat diminimalkan dan wawancara dapat berjalan dengan lebih efektif. 3.2 Kesimpulan Seleksi karyawan adalah kegiatan suatu perusahaan/instansi untuk memilih pegawai yang paling tepat dan dalam jumlah yang tepat pula dari calon yang dapat ditariknya. Sebenarnya, antara analisis jabatan dan seleksi adalah dua hal yang saling tergantung, sebab metode seleksi yang tepat harus ditunjang oleh analisis jabatan yang tepat, demikian pula sebaliknya. Proses seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Langkah-langkah ini mencakup pemaduan kebutuhan-kebutuhan kerja pelamar dan organisasi.Hasil tes tidak selalu merupakan langkah pertama atau terakhir dalam proses seleksi. Akhirnya, tes penerimaan hanya merupakan suatu teknis di antara berbagai teknik yang digunakan dalam proses seleksi, karena tes hanya dapat dilakukan terhadap faktor-faktor yang bisa diuji secara mudah. Hal-hal yang tidak dapat diukur melalui pengujian mungkin sama pentingnya. Kandidat yang lolos tes dan seleksi akan melanjutkan ke tahap wawancara. Yang mana merupakan metode yang cukup handal dan sering digunakan dalam rangka menggali data dan informasi yang dibutuhkan untuk tujuan pemeriksaan psikologis. Saat wwancraa terjadi interaksi antara pewawancara dengan yang diwawancarai dengan pedoman hasil tes yang telah diberikan sebelumnya. Secara garis besar wawancara terbagi dalam berbagai macam jenis, tetapi wawancara yang paling efektif digunakan adalah wawancara
  • 27. 24 terstruktur karena dengan adanya pedoman wawancara menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan lebih efektif dalam pelaksanaanya.
  • 28. 1 DAFTAR PUSTAKA Dessler, Gary. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.