SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
POTENSI
1. Sawah Irigasi
Sawah Irigasi adalah sawah yang sumber air utamanya berasal dari air irigasi.
2. Sawah Irigasi Teknis
Sawah yang memperoleh pengairan dimana saluran pemberi terpisah dari saluran
pembuang agar penyediaan dan pembagian irigasi dapat sepenuhnya diatur dan diukur
dengan mudah. Jaringan seperti ini biasanya terdiri dari saluran induk, sekunder dan
tersier. Saluran induk, sekunder serta bangunannya dibangun, dikuasai dan dipelihara
oleh Pemerintah.
3. Sawah Irigasi Setengah Teknis
Sawah berpengairan teknis akan tetapi pemerintah hanya menguasai bangunan
penyadap untuk dapat mengatur dan mengukur pemasukan air, sedangkan jaringan
selanjutnya tidak diukur dan dikuasai pemerintah.
4. Sawah Irigasi Sederhana
Sawah yang memperoleh pengairan dimana cara pembagian dan pembuangan airnya
belum teratur,walaupun pemerintah sudah ikut membangun sebagian dari jaringan
tersebut (misalnya biaya membuaT bendungannya).
5. Sawah Tadah Hujan
Sawah tadah hujan adalah sawah yang sumber air utamanya berasal dari curah hujan.
6. Sawah Sistim Surjan
Sawah sistim surjan adalah sawah yang sumber air utamanya berasal dari air irigasi atau
air reklamasi rawa pasang surut dan bukan pasang surut (lebak) dengan sistim tanam
padi dan palawija / hortikultura yang ditanam pada tabukan dan guludan.
7. Sawah Pasang Surut
Sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh
pasang surutnya air laut.
8. Sawah Reklamasi Rawa Pasang Surut
Sawah reklamasi rawa pasang surut adalah sawah yang sumber air utamanya berasal
dari reklamasi rawa pasang surut.
9. Sawah Reklamasi Rawa Bukan Pasang Surut (Lebak)
Sawah reklamasi rawa bukan pasang surut (Lebak) adalah sawah yang sumber air
utamanya berasal dari reklamasi rawa bukan pasang surut (lebak).
10. Sawah Lainnya
Seperti lahan sawah lebak, polder, dan rawa-rawa yang ditanami padi atau rembesan
dan lain-lain.
11. Tegal/kebun/ladang/huma
Lahan kering yang ditanami tanaman musiman seperti padi ladang,
palawija/hortikultura dan letaknnya terpisah dengan halaman sekitar rumah.
12. Perkebunan rakyat (tidak berbadan hukum).
Perkebunan rakyat adalah perkebunan yang diselenggarakan atau dikelola oleh
rakyat/pekebun yang dikelompokkan dalam usaha kecil tanaman perkebunan rakyat
dan usaha rumah tangga perkebunan rakyat.
13. Tanah bengkok adalah lahan garapan milik desa. Tanah bengkok tidak dapat
diperjualbelikan tanpa persetujuan seluruh warga desa namun boleh disewakan oleh
mereka yang diberi hak mengelolanya.
14. Tanah titi sara adalah tanah kas desa. Tanah pertanian desa yang secara berkala
biasanya disewakan, sehingga hasilnya merupakan pandapatan kekayaan desa tersebut.
Yang biasanyan untuk kas desa sebgai sumber dana pembangunan desa dan rutin desa.
15. Tanah ”titisara” merupakan tanah milik desa yang biasanya disewakan dengan
mekanisme lelang kepada siapapun yang ingin menggarapnya hasilnya dipergunakan
sebagai anggaran rutin atau pemeliharaan desa seperti perbaikan jembatan,jalan,kantor
desa,pasar desa,saluran air dan lain-lain bagi kepentingan desa. Tanah
”titisara” merupakan bagian tak terpisahkan dari tanah Kas Desa sebagai salah satu
sumber pendapatan desa sangat perlu dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan
pengadaan penyelenggaraan pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan desa.
16. Hutan lindung (protection forest) adalah kawasan hutan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah atau kelompok masyarakat tertentu untuk dilindungi, agar fungsi-fungsi
ekologisnya --terutama menyangkut tata air dan kesuburan tanah-- tetap dapat berjalan
dan dinikmati manfaatnya oleh masyarakat di sekitarnya. Undang-undang RI no 41/1999
tentang Kehutanan menyebutkan[1]
: „Hutan lindung adalah kawasan hutan yang
mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk
mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut,
dan memelihara kesuburan tanah.“
17. Hutan Hujan Tropika, adalah hutan yang terdapat didaerah tropis dengan curah hujan
sangat tinggi. Hutan jenis ini sangat kaya akan flora dan fauna. Di kawasan ini
keanekaragaman tumbuh-tumbuhan sangat tinggi. Luas hutan hujan tropika di
Indonesia lebih kurang 66 juta hektar Hutan hujan tropika berfungsi sebagai paru-paru
dunia. Hutan hujan tropika terdapat di Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
18. Hutan Monsun, disebut juga hutan musim. Hutan monsun tumbuh didaerah yang
mempunyai curah hujan cukup tinggi, tetapi mempunyai musim kemarau yang panjang.
Pada musim kemarau, tumbuhan di hutan monsun biasanya menggugurkan daunnya.
Hutan monsun biasanya mempunyai tumbuhan sejenis, misalnya hutan jati, hutan
bambu, dan hutan kapuk. Hutan monsun banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Terbentuknya
1. Hutan alam, yaitu suatu lapangan yang bertumbuhan pohon-pohon alami yang secara
keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya.
Hutan alam juga disebut hutan primer, yaitu hutan yang terbentuk tanpa campur tangan
manusia.
2. Hutan buatan disebut hutan tanaman, yaitu hutan yang terbentuk karena campur tangan
manusia.
Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Statusnya
1. Hutan negara, yaitu hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak atas tanah.
2. Hutan hak, yaitu hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas tanah. Hak atas
tanah, misalnya hak milik (HM), Hak Guna Usaha (HGU), dan hak guna bangunan (HGB).
3. Hutan adat, yaitu hutan negara yang berada dalam wilayah masyarakat hukum adat.
Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Jenis Tanamannya
1. Hutan Homogen (Sejenis), yaitu hutan yang arealnya lebih dari 75 % ditutupi oleh satu
jenis tumbuh-tumbuhan. Misalnya: hutan jati, hutan bambu, dan hutan pinus.
2. Hutan Heterogen(Campuran), yaitu hutan yang terdiri atas bermacam-macam jenis
tumbuhan.
Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Fungsinya
1. Hutan Lindung
Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan
sistem penyangga kehidupan.
2. Hutan Konservasi.
Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai
fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
Hutan konservasi terdiri atas :
a. Hutan Suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai
fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan, satwa
dan ekosistemnya serta berfungsi sebagai wilayah penyangga kehidupan.
Kawasan hutan suaka alam terdiri atas cagar alam, suaka margasatwa dan
Taman Buru.
b. Kawasan Hutan pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik
didarat maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem
penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa,
serta pemanfaatan secara lestari sumber alam hayati dan ekosistemnya.
Kawasan pelestarian alam terdiri atas taman nasional, taman hutan raya
(TAHURA) dan taman wisata alam.
3. Hutan Produksi
Hutan produksi adalah kawasan hutan yang diperuntukkan guna produksi hasil hutan
untuk memenuhi keperluan masyarakat pada umumnya serta pembangunan, industri,
dan ekspor pada khususnya. Hutan produksi dibagi menjadi tiga, yaitu hutan produksi
terbatas (HPT), hutan produksi tetap (HP), dan hutan produksi yang dapat dikonversikan
(HPK).
Biaya antara terdiri dari barang tidak tahan lama dan jasa yang digunakan di dalam proses
produksi. Barang tidak tahan lama adalah barang yang mempunyai suatu perkiraan umur
penggunaan kurang dari satu tahun. Dalam praktek sering timbul masalah di dalam
membedakan biaya antara di satu pihak, dengan balas jasa pegawai, pengeluaran konsumsi
rumah tangga atau pembentukan modal tetap brutto di lain pihak. Sebagai contoh, suatu
perusahaan sering mencatat barang dan jasa yang diberikan kepada pegawai, sebagai biaya
antara. Seharusnya, pengeluaran ini dimasukkan di dalam balas jasa pegawai.
DDK
Hidran umum (HU) adalah bak penampung yang dilengkapi dengan kran yang digunakan
untuk pengambilan air. HU diletakkan di area pelayanan yang dianggap padat penduduknya.
Jermal adalah alat penangkap ikan di laut. Alat ini berbentuk pagar dari pancang kayu dan
diberi pintu semacam bubu dan dibelakangnya diberi jala untuk dapat diangkat setelah
mendapatkan ikan. Alat ini dipasang sekitar 3 hingga 6 mil dari tepi pantai. Jermal biasa
digunakan di Sumatera bagian utara.
Embung adalah salah satu bangunan konservasi air yang berfungsi sebagai penampungan air
yang dapat dimanfaatkan manusia, ternak dan ladang terutama pada musim kemarau
untukkelompok pemukiman (desa) yang dihuni sekitar 20 – 350 kepala keluarga.
Pukat adalah jenis jaring penangkap ikan berbentuk kerucut
Untuk mengatasi ke- kurangan air, masyarakat membuat embung atau kolam galian yang
menurut istilah setempat dikenal sebagai “jebakan air”.
Jalan Makadam adalah Jalan yang di bentuk dari batu atau krikil yang di padatkan
Jalan sirtu (pasir batu) adalah Jalan yg terdiri dari pasir dan batu
Perangkat desa adalah pegawai yang berhubungan langsung terlibat di kantor desa, seperti
SEKDES, KAUR dll.
Aparat Desa adalah semua yang ada keterkaitannya dengan desa baik perangkat maupun
diluar desa seperti Linmas, RT, RW, Babinsa, babinkantibmas dll.
Tingkat Perkembangan
Keluarga Pra Sejahtera Adalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau lebih dari
5 kebutuhan dasarnya (basic needs) Sebagai keluarga Sejahtera I, seperti kebutuhan akan
pengajaran agama, pangan, papan, sandang dan kesehatan.
Keluarga Sejahtera Tahap I adalah keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya secara minimal yaitu :
1. Melaksanakan ibadah menurut agama oleh masing-masing anggota keluarga.
2. Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan 2 (dua) kali sehari atau lebih.
3. Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah
dan bepergian.
4. Bagian yang terluas dari lantai rumah bukan dari tanah.
5. Bila anak sakit atau pasangan usia subur ingin ber KB dibawa kesarana/petugas kesehatan.
Keluarga Sejahtera tahap II Yaitu keluarga - keluarga yang disamping telah dapat memenuhi
kriteria keluarga sejahtera I, harus pula memenuhi syarat sosial psykologis 6 sampai 14 yaitu :
1. Anggota Keluarga melaksanakan ibadah secara teratur.
2. Paling kurang, sekali seminggu keluarga menyediakan daging/ikan/telur sebagai lauk
pauk.
3. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru per
tahun.
4. Luas lantai rumah paling kurang delapan meter persegi tiap penghuni rumah.
5. Seluruh anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir dalam keadaan sehat.
6. Paling kurang 1 (satu) orang anggota keluarga yang berumur 15 tahun keatas
mempunyai : Penghasilan tetap
7. Seluruh anggota keluarga yang berumur 10-60 tahun bisa membaca tulisan latin.
8. Seluruh anak berusia 5 - 15 tahun bersekolah pada saat ini.
9. Bila anak hidup 2 atau lebih, keluarga yang masih pasangan usia subur memakai
kontrasepsi (kecuali sedang hamil)
Keluarga Sejahtera Tahap III yaitu keluarga yang memenuhi syarat 1 sampai 14 dan dapat pula
memenuhi syarat 15 sampai 21, syarat pengembangan keluarga yaitu :
1. Mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama.
2. Sebagian dari penghasilan keluarga dapat disisihkan untuk tabungan keluarga untuk
tabungan keluarga.
3. Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari dan kesempatan itu dimanfaatkan
untuk berkomunikasi antar anggota keluarga.
4. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.
5. Mengadakan rekreasi bersama diluar rumah paling kurang 1 kali/6 bulan.
6. Dapat memperoleh berita dari surat kabar/TV/majalah.
7. Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi yang sesuai dengan kondisi
daerah setempat.
Keluarga Sejahtera Tahap III Plus Keluarga yang dapat memenuhi kriteria I sampai 21 dan
dapat pula memenuhi kriteria 22 dan 23 kriteria pengembangan keluarganya yaitu:
1. Secara teratur atau pada waktu tertentu dengan sukarela memberikan sumbangan bagi
kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materiil.
2. Kepala Keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus
perkumpulan/yayasan/institusi masyarakat.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pengurusan sumber hutan mapan
Pengurusan sumber hutan mapanPengurusan sumber hutan mapan
Pengurusan sumber hutan mapanAndy Anderson
 
Kerusakan Hutan di Indonesia
Kerusakan Hutan di IndonesiaKerusakan Hutan di Indonesia
Kerusakan Hutan di Indonesiaatina maulida
 
Dieng Plateu Dataran Tinggi Dieng Kerusakan dan konservasi wilayah 040251401...
Dieng Plateu Dataran Tinggi Dieng Kerusakan dan konservasi wilayah  040251401...Dieng Plateu Dataran Tinggi Dieng Kerusakan dan konservasi wilayah  040251401...
Dieng Plateu Dataran Tinggi Dieng Kerusakan dan konservasi wilayah 040251401...Desiana Ika Listiani
 
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]Rahthino Giovanni
 
Studi pemahaman pengunjung terhadap fungsi taman hutan raya r (1)
Studi pemahaman pengunjung terhadap  fungsi taman hutan raya r (1)Studi pemahaman pengunjung terhadap  fungsi taman hutan raya r (1)
Studi pemahaman pengunjung terhadap fungsi taman hutan raya r (1)Ifa Aulia
 
Geopark kaldera Toba
Geopark kaldera TobaGeopark kaldera Toba
Geopark kaldera TobaFelianus Hia
 
Makalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan Gambut
Makalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan GambutMakalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan Gambut
Makalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan GambutAlfian Isnan
 
Belajar tentang mengenal profil hutan
Belajar  tentang mengenal profil  hutanBelajar  tentang mengenal profil  hutan
Belajar tentang mengenal profil hutanhelmut simamora
 
Tingkat erosi-permukaan-pada-lahan-pertanian-jagung-di-das-alo-pohu-provinsi-...
Tingkat erosi-permukaan-pada-lahan-pertanian-jagung-di-das-alo-pohu-provinsi-...Tingkat erosi-permukaan-pada-lahan-pertanian-jagung-di-das-alo-pohu-provinsi-...
Tingkat erosi-permukaan-pada-lahan-pertanian-jagung-di-das-alo-pohu-provinsi-...zulfikar fahmi
 
Pengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
Pengelolaan Gambut Secara BerkelanjutanPengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
Pengelolaan Gambut Secara BerkelanjutanEthelbert Phanias
 
Kimia akibat konversi hutan
Kimia   akibat konversi hutanKimia   akibat konversi hutan
Kimia akibat konversi hutanAziz_Kurniawan
 

Mais procurados (20)

Pengurusan sumber hutan mapan
Pengurusan sumber hutan mapanPengurusan sumber hutan mapan
Pengurusan sumber hutan mapan
 
Kerusakan Hutan di Indonesia
Kerusakan Hutan di IndonesiaKerusakan Hutan di Indonesia
Kerusakan Hutan di Indonesia
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Kerusakan hutan
Kerusakan hutanKerusakan hutan
Kerusakan hutan
 
Dieng Plateu Dataran Tinggi Dieng Kerusakan dan konservasi wilayah 040251401...
Dieng Plateu Dataran Tinggi Dieng Kerusakan dan konservasi wilayah  040251401...Dieng Plateu Dataran Tinggi Dieng Kerusakan dan konservasi wilayah  040251401...
Dieng Plateu Dataran Tinggi Dieng Kerusakan dan konservasi wilayah 040251401...
 
The Use and Restoration Of Ecosystem
The Use and Restoration Of EcosystemThe Use and Restoration Of Ecosystem
The Use and Restoration Of Ecosystem
 
A
AA
A
 
Sda hutan maturidi
Sda hutan maturidiSda hutan maturidi
Sda hutan maturidi
 
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
 
Studi pemahaman pengunjung terhadap fungsi taman hutan raya r (1)
Studi pemahaman pengunjung terhadap  fungsi taman hutan raya r (1)Studi pemahaman pengunjung terhadap  fungsi taman hutan raya r (1)
Studi pemahaman pengunjung terhadap fungsi taman hutan raya r (1)
 
Geopark kaldera Toba
Geopark kaldera TobaGeopark kaldera Toba
Geopark kaldera Toba
 
Makalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan Gambut
Makalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan GambutMakalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan Gambut
Makalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan Gambut
 
Hutan edit
Hutan editHutan edit
Hutan edit
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Belajar tentang mengenal profil hutan
Belajar  tentang mengenal profil  hutanBelajar  tentang mengenal profil  hutan
Belajar tentang mengenal profil hutan
 
Presentasi no 7 2_sistem agroforestry
Presentasi no 7 2_sistem agroforestryPresentasi no 7 2_sistem agroforestry
Presentasi no 7 2_sistem agroforestry
 
Penebangan hutan
Penebangan hutanPenebangan hutan
Penebangan hutan
 
Tingkat erosi-permukaan-pada-lahan-pertanian-jagung-di-das-alo-pohu-provinsi-...
Tingkat erosi-permukaan-pada-lahan-pertanian-jagung-di-das-alo-pohu-provinsi-...Tingkat erosi-permukaan-pada-lahan-pertanian-jagung-di-das-alo-pohu-provinsi-...
Tingkat erosi-permukaan-pada-lahan-pertanian-jagung-di-das-alo-pohu-provinsi-...
 
Pengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
Pengelolaan Gambut Secara BerkelanjutanPengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
Pengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
 
Kimia akibat konversi hutan
Kimia   akibat konversi hutanKimia   akibat konversi hutan
Kimia akibat konversi hutan
 

Destaque

Max output presentation
Max output presentationMax output presentation
Max output presentationJames Wendt
 
My CV (short version) ITA
My CV (short version) ITAMy CV (short version) ITA
My CV (short version) ITAJacopo Brogioni
 
Ted Evaluation Assignment
Ted Evaluation AssignmentTed Evaluation Assignment
Ted Evaluation Assignmentjjcmcpherson
 
Ted Evaluation assignment
Ted Evaluation assignmentTed Evaluation assignment
Ted Evaluation assignmentjjcmcpherson
 
Materi pm UN
Materi pm UNMateri pm UN
Materi pm UNmatalih
 
Buku panduan si prodeskel pmd
Buku panduan si prodeskel pmdBuku panduan si prodeskel pmd
Buku panduan si prodeskel pmdMus MN
 
Who runs the world
Who runs the worldWho runs the world
Who runs the worldazmi3456
 
Bahan pembinaanosn fisika
Bahan pembinaanosn fisikaBahan pembinaanosn fisika
Bahan pembinaanosn fisikamatalih
 
Population ecology
Population ecologyPopulation ecology
Population ecologyfaranany
 
Falsafah pendidikan
Falsafah pendidikanFalsafah pendidikan
Falsafah pendidikanJasmine Loo
 

Destaque (17)

Ted Evaluation
Ted EvaluationTed Evaluation
Ted Evaluation
 
Max output presentation
Max output presentationMax output presentation
Max output presentation
 
10 + 2 presentation tips
10 + 2 presentation tips10 + 2 presentation tips
10 + 2 presentation tips
 
Software y hardware
Software y hardwareSoftware y hardware
Software y hardware
 
My CV (short version) ITA
My CV (short version) ITAMy CV (short version) ITA
My CV (short version) ITA
 
Bio shiv
Bio shivBio shiv
Bio shiv
 
Ted Evaluation Assignment
Ted Evaluation AssignmentTed Evaluation Assignment
Ted Evaluation Assignment
 
Prediti product presentation
Prediti product presentationPrediti product presentation
Prediti product presentation
 
Ted Evaluation assignment
Ted Evaluation assignmentTed Evaluation assignment
Ted Evaluation assignment
 
Materi pm UN
Materi pm UNMateri pm UN
Materi pm UN
 
Buku panduan si prodeskel pmd
Buku panduan si prodeskel pmdBuku panduan si prodeskel pmd
Buku panduan si prodeskel pmd
 
Who runs the world
Who runs the worldWho runs the world
Who runs the world
 
Bahan pembinaanosn fisika
Bahan pembinaanosn fisikaBahan pembinaanosn fisika
Bahan pembinaanosn fisika
 
Population ecology
Population ecologyPopulation ecology
Population ecology
 
Falsafah pendidikan
Falsafah pendidikanFalsafah pendidikan
Falsafah pendidikan
 
Socio eonomic status scale in India
Socio eonomic status scale in  IndiaSocio eonomic status scale in  India
Socio eonomic status scale in India
 
Odds ratio
Odds ratioOdds ratio
Odds ratio
 

Semelhante a sawah-irigasi-teknis-sederhana-sistem-surjan

Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdfHutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdfvitodery
 
Bab 4 rencana pola ruang
Bab 4 rencana pola ruangBab 4 rencana pola ruang
Bab 4 rencana pola ruangDeki Zulkarnain
 
BAB-I-IPS-KELAS-7-POTENSI-SDA-DAN-KEMARITIMAN.pptx
BAB-I-IPS-KELAS-7-POTENSI-SDA-DAN-KEMARITIMAN.pptxBAB-I-IPS-KELAS-7-POTENSI-SDA-DAN-KEMARITIMAN.pptx
BAB-I-IPS-KELAS-7-POTENSI-SDA-DAN-KEMARITIMAN.pptxKKNTanjungharjo
 
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptxPontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptxAlexErwin7
 
Pembahasan Tugas 3.5
Pembahasan Tugas 3.5Pembahasan Tugas 3.5
Pembahasan Tugas 3.5necromotion
 
Kearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Kearifan lokal dalam Bidang KehutanKearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Kearifan lokal dalam Bidang KehutanAnisa Salma
 
Mamfaat hutan
Mamfaat hutan Mamfaat hutan
Mamfaat hutan Nova DiLa
 
JENIS-JENIS LAHAN BASAH DI LINGKUNGAN PESISIR.pptx
JENIS-JENIS LAHAN BASAH DI LINGKUNGAN PESISIR.pptxJENIS-JENIS LAHAN BASAH DI LINGKUNGAN PESISIR.pptx
JENIS-JENIS LAHAN BASAH DI LINGKUNGAN PESISIR.pptxRenadaArifaDhuantie
 
Analisis potensi wilayah dan daerah
Analisis potensi wilayah dan daerahAnalisis potensi wilayah dan daerah
Analisis potensi wilayah dan daerahTaufik Hamidi
 
Presentasi usaha konservasi mangrove
Presentasi usaha konservasi mangrovePresentasi usaha konservasi mangrove
Presentasi usaha konservasi mangroveazizahdiasy
 
Paper Aplikasi Komputer
Paper Aplikasi KomputerPaper Aplikasi Komputer
Paper Aplikasi Komputerleosakson
 
Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut) Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut) akb78
 
Sabana, danau, kompetisi intraspesifik dan interspesifik
Sabana, danau, kompetisi intraspesifik dan interspesifikSabana, danau, kompetisi intraspesifik dan interspesifik
Sabana, danau, kompetisi intraspesifik dan interspesifikArif Muzazinn
 

Semelhante a sawah-irigasi-teknis-sederhana-sistem-surjan (20)

Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdfHutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
 
Bab 4 rencana pola ruang
Bab 4 rencana pola ruangBab 4 rencana pola ruang
Bab 4 rencana pola ruang
 
Macam-Macam ekosistem
Macam-Macam ekosistemMacam-Macam ekosistem
Macam-Macam ekosistem
 
BAB-I-IPS-KELAS-7-POTENSI-SDA-DAN-KEMARITIMAN.pptx
BAB-I-IPS-KELAS-7-POTENSI-SDA-DAN-KEMARITIMAN.pptxBAB-I-IPS-KELAS-7-POTENSI-SDA-DAN-KEMARITIMAN.pptx
BAB-I-IPS-KELAS-7-POTENSI-SDA-DAN-KEMARITIMAN.pptx
 
Lingkungan alam dan buatan
Lingkungan alam dan buatanLingkungan alam dan buatan
Lingkungan alam dan buatan
 
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptxPontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
 
Pembahasan Tugas 3.5
Pembahasan Tugas 3.5Pembahasan Tugas 3.5
Pembahasan Tugas 3.5
 
Kerusakan hutan
Kerusakan hutanKerusakan hutan
Kerusakan hutan
 
2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia
 
2 131022205355-phpapp02
2 131022205355-phpapp022 131022205355-phpapp02
2 131022205355-phpapp02
 
Kearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Kearifan lokal dalam Bidang KehutanKearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Kearifan lokal dalam Bidang Kehutan
 
Mamfaat hutan
Mamfaat hutan Mamfaat hutan
Mamfaat hutan
 
Bab ii baluran
Bab ii baluranBab ii baluran
Bab ii baluran
 
JENIS-JENIS LAHAN BASAH DI LINGKUNGAN PESISIR.pptx
JENIS-JENIS LAHAN BASAH DI LINGKUNGAN PESISIR.pptxJENIS-JENIS LAHAN BASAH DI LINGKUNGAN PESISIR.pptx
JENIS-JENIS LAHAN BASAH DI LINGKUNGAN PESISIR.pptx
 
Pb4
Pb4Pb4
Pb4
 
Analisis potensi wilayah dan daerah
Analisis potensi wilayah dan daerahAnalisis potensi wilayah dan daerah
Analisis potensi wilayah dan daerah
 
Presentasi usaha konservasi mangrove
Presentasi usaha konservasi mangrovePresentasi usaha konservasi mangrove
Presentasi usaha konservasi mangrove
 
Paper Aplikasi Komputer
Paper Aplikasi KomputerPaper Aplikasi Komputer
Paper Aplikasi Komputer
 
Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut) Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut)
 
Sabana, danau, kompetisi intraspesifik dan interspesifik
Sabana, danau, kompetisi intraspesifik dan interspesifikSabana, danau, kompetisi intraspesifik dan interspesifik
Sabana, danau, kompetisi intraspesifik dan interspesifik
 

Último

menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHIrmaYanti71
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibu
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibuJurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibu
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibuputrahaw07
 
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJARSTATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJARariefbudiman902449
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
PPT DISTRIBUSI LINEAR, BINOMIAL UNTUK MAHASISWA S1
PPT DISTRIBUSI LINEAR, BINOMIAL UNTUK MAHASISWA S1PPT DISTRIBUSI LINEAR, BINOMIAL UNTUK MAHASISWA S1
PPT DISTRIBUSI LINEAR, BINOMIAL UNTUK MAHASISWA S1ariefbudiman902449
 
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).pptPERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).pptnail40
 

Último (10)

menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibu
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibuJurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibu
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibu
 
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJARSTATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
PPT DISTRIBUSI LINEAR, BINOMIAL UNTUK MAHASISWA S1
PPT DISTRIBUSI LINEAR, BINOMIAL UNTUK MAHASISWA S1PPT DISTRIBUSI LINEAR, BINOMIAL UNTUK MAHASISWA S1
PPT DISTRIBUSI LINEAR, BINOMIAL UNTUK MAHASISWA S1
 
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).pptPERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
 

sawah-irigasi-teknis-sederhana-sistem-surjan

  • 1. POTENSI 1. Sawah Irigasi Sawah Irigasi adalah sawah yang sumber air utamanya berasal dari air irigasi. 2. Sawah Irigasi Teknis Sawah yang memperoleh pengairan dimana saluran pemberi terpisah dari saluran pembuang agar penyediaan dan pembagian irigasi dapat sepenuhnya diatur dan diukur dengan mudah. Jaringan seperti ini biasanya terdiri dari saluran induk, sekunder dan tersier. Saluran induk, sekunder serta bangunannya dibangun, dikuasai dan dipelihara oleh Pemerintah. 3. Sawah Irigasi Setengah Teknis Sawah berpengairan teknis akan tetapi pemerintah hanya menguasai bangunan penyadap untuk dapat mengatur dan mengukur pemasukan air, sedangkan jaringan selanjutnya tidak diukur dan dikuasai pemerintah. 4. Sawah Irigasi Sederhana Sawah yang memperoleh pengairan dimana cara pembagian dan pembuangan airnya belum teratur,walaupun pemerintah sudah ikut membangun sebagian dari jaringan tersebut (misalnya biaya membuaT bendungannya). 5. Sawah Tadah Hujan Sawah tadah hujan adalah sawah yang sumber air utamanya berasal dari curah hujan. 6. Sawah Sistim Surjan Sawah sistim surjan adalah sawah yang sumber air utamanya berasal dari air irigasi atau air reklamasi rawa pasang surut dan bukan pasang surut (lebak) dengan sistim tanam padi dan palawija / hortikultura yang ditanam pada tabukan dan guludan. 7. Sawah Pasang Surut Sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut. 8. Sawah Reklamasi Rawa Pasang Surut Sawah reklamasi rawa pasang surut adalah sawah yang sumber air utamanya berasal dari reklamasi rawa pasang surut.
  • 2. 9. Sawah Reklamasi Rawa Bukan Pasang Surut (Lebak) Sawah reklamasi rawa bukan pasang surut (Lebak) adalah sawah yang sumber air utamanya berasal dari reklamasi rawa bukan pasang surut (lebak). 10. Sawah Lainnya Seperti lahan sawah lebak, polder, dan rawa-rawa yang ditanami padi atau rembesan dan lain-lain. 11. Tegal/kebun/ladang/huma Lahan kering yang ditanami tanaman musiman seperti padi ladang, palawija/hortikultura dan letaknnya terpisah dengan halaman sekitar rumah. 12. Perkebunan rakyat (tidak berbadan hukum). Perkebunan rakyat adalah perkebunan yang diselenggarakan atau dikelola oleh rakyat/pekebun yang dikelompokkan dalam usaha kecil tanaman perkebunan rakyat dan usaha rumah tangga perkebunan rakyat. 13. Tanah bengkok adalah lahan garapan milik desa. Tanah bengkok tidak dapat diperjualbelikan tanpa persetujuan seluruh warga desa namun boleh disewakan oleh mereka yang diberi hak mengelolanya. 14. Tanah titi sara adalah tanah kas desa. Tanah pertanian desa yang secara berkala biasanya disewakan, sehingga hasilnya merupakan pandapatan kekayaan desa tersebut. Yang biasanyan untuk kas desa sebgai sumber dana pembangunan desa dan rutin desa. 15. Tanah ”titisara” merupakan tanah milik desa yang biasanya disewakan dengan mekanisme lelang kepada siapapun yang ingin menggarapnya hasilnya dipergunakan sebagai anggaran rutin atau pemeliharaan desa seperti perbaikan jembatan,jalan,kantor desa,pasar desa,saluran air dan lain-lain bagi kepentingan desa. Tanah ”titisara” merupakan bagian tak terpisahkan dari tanah Kas Desa sebagai salah satu sumber pendapatan desa sangat perlu dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan pengadaan penyelenggaraan pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan desa. 16. Hutan lindung (protection forest) adalah kawasan hutan yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau kelompok masyarakat tertentu untuk dilindungi, agar fungsi-fungsi ekologisnya --terutama menyangkut tata air dan kesuburan tanah-- tetap dapat berjalan dan dinikmati manfaatnya oleh masyarakat di sekitarnya. Undang-undang RI no 41/1999 tentang Kehutanan menyebutkan[1] : „Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.“
  • 3. 17. Hutan Hujan Tropika, adalah hutan yang terdapat didaerah tropis dengan curah hujan sangat tinggi. Hutan jenis ini sangat kaya akan flora dan fauna. Di kawasan ini keanekaragaman tumbuh-tumbuhan sangat tinggi. Luas hutan hujan tropika di Indonesia lebih kurang 66 juta hektar Hutan hujan tropika berfungsi sebagai paru-paru dunia. Hutan hujan tropika terdapat di Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. 18. Hutan Monsun, disebut juga hutan musim. Hutan monsun tumbuh didaerah yang mempunyai curah hujan cukup tinggi, tetapi mempunyai musim kemarau yang panjang. Pada musim kemarau, tumbuhan di hutan monsun biasanya menggugurkan daunnya. Hutan monsun biasanya mempunyai tumbuhan sejenis, misalnya hutan jati, hutan bambu, dan hutan kapuk. Hutan monsun banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Terbentuknya 1. Hutan alam, yaitu suatu lapangan yang bertumbuhan pohon-pohon alami yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya. Hutan alam juga disebut hutan primer, yaitu hutan yang terbentuk tanpa campur tangan manusia. 2. Hutan buatan disebut hutan tanaman, yaitu hutan yang terbentuk karena campur tangan manusia. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Statusnya 1. Hutan negara, yaitu hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak atas tanah. 2. Hutan hak, yaitu hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas tanah. Hak atas tanah, misalnya hak milik (HM), Hak Guna Usaha (HGU), dan hak guna bangunan (HGB). 3. Hutan adat, yaitu hutan negara yang berada dalam wilayah masyarakat hukum adat. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Jenis Tanamannya 1. Hutan Homogen (Sejenis), yaitu hutan yang arealnya lebih dari 75 % ditutupi oleh satu jenis tumbuh-tumbuhan. Misalnya: hutan jati, hutan bambu, dan hutan pinus.
  • 4. 2. Hutan Heterogen(Campuran), yaitu hutan yang terdiri atas bermacam-macam jenis tumbuhan. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Fungsinya 1. Hutan Lindung Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan. 2. Hutan Konservasi. Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Hutan konservasi terdiri atas : a. Hutan Suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan, satwa dan ekosistemnya serta berfungsi sebagai wilayah penyangga kehidupan. Kawasan hutan suaka alam terdiri atas cagar alam, suaka margasatwa dan Taman Buru. b. Kawasan Hutan pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik didarat maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber alam hayati dan ekosistemnya. Kawasan pelestarian alam terdiri atas taman nasional, taman hutan raya (TAHURA) dan taman wisata alam. 3. Hutan Produksi Hutan produksi adalah kawasan hutan yang diperuntukkan guna produksi hasil hutan untuk memenuhi keperluan masyarakat pada umumnya serta pembangunan, industri,
  • 5. dan ekspor pada khususnya. Hutan produksi dibagi menjadi tiga, yaitu hutan produksi terbatas (HPT), hutan produksi tetap (HP), dan hutan produksi yang dapat dikonversikan (HPK). Biaya antara terdiri dari barang tidak tahan lama dan jasa yang digunakan di dalam proses produksi. Barang tidak tahan lama adalah barang yang mempunyai suatu perkiraan umur penggunaan kurang dari satu tahun. Dalam praktek sering timbul masalah di dalam membedakan biaya antara di satu pihak, dengan balas jasa pegawai, pengeluaran konsumsi rumah tangga atau pembentukan modal tetap brutto di lain pihak. Sebagai contoh, suatu perusahaan sering mencatat barang dan jasa yang diberikan kepada pegawai, sebagai biaya antara. Seharusnya, pengeluaran ini dimasukkan di dalam balas jasa pegawai.
  • 6. DDK Hidran umum (HU) adalah bak penampung yang dilengkapi dengan kran yang digunakan untuk pengambilan air. HU diletakkan di area pelayanan yang dianggap padat penduduknya. Jermal adalah alat penangkap ikan di laut. Alat ini berbentuk pagar dari pancang kayu dan diberi pintu semacam bubu dan dibelakangnya diberi jala untuk dapat diangkat setelah mendapatkan ikan. Alat ini dipasang sekitar 3 hingga 6 mil dari tepi pantai. Jermal biasa digunakan di Sumatera bagian utara. Embung adalah salah satu bangunan konservasi air yang berfungsi sebagai penampungan air yang dapat dimanfaatkan manusia, ternak dan ladang terutama pada musim kemarau untukkelompok pemukiman (desa) yang dihuni sekitar 20 – 350 kepala keluarga. Pukat adalah jenis jaring penangkap ikan berbentuk kerucut Untuk mengatasi ke- kurangan air, masyarakat membuat embung atau kolam galian yang menurut istilah setempat dikenal sebagai “jebakan air”. Jalan Makadam adalah Jalan yang di bentuk dari batu atau krikil yang di padatkan Jalan sirtu (pasir batu) adalah Jalan yg terdiri dari pasir dan batu Perangkat desa adalah pegawai yang berhubungan langsung terlibat di kantor desa, seperti SEKDES, KAUR dll. Aparat Desa adalah semua yang ada keterkaitannya dengan desa baik perangkat maupun diluar desa seperti Linmas, RT, RW, Babinsa, babinkantibmas dll. Tingkat Perkembangan
  • 7. Keluarga Pra Sejahtera Adalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau lebih dari 5 kebutuhan dasarnya (basic needs) Sebagai keluarga Sejahtera I, seperti kebutuhan akan pengajaran agama, pangan, papan, sandang dan kesehatan. Keluarga Sejahtera Tahap I adalah keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal yaitu : 1. Melaksanakan ibadah menurut agama oleh masing-masing anggota keluarga. 2. Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan 2 (dua) kali sehari atau lebih. 3. Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah dan bepergian. 4. Bagian yang terluas dari lantai rumah bukan dari tanah. 5. Bila anak sakit atau pasangan usia subur ingin ber KB dibawa kesarana/petugas kesehatan. Keluarga Sejahtera tahap II Yaitu keluarga - keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kriteria keluarga sejahtera I, harus pula memenuhi syarat sosial psykologis 6 sampai 14 yaitu : 1. Anggota Keluarga melaksanakan ibadah secara teratur. 2. Paling kurang, sekali seminggu keluarga menyediakan daging/ikan/telur sebagai lauk pauk. 3. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru per tahun. 4. Luas lantai rumah paling kurang delapan meter persegi tiap penghuni rumah. 5. Seluruh anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir dalam keadaan sehat. 6. Paling kurang 1 (satu) orang anggota keluarga yang berumur 15 tahun keatas mempunyai : Penghasilan tetap 7. Seluruh anggota keluarga yang berumur 10-60 tahun bisa membaca tulisan latin. 8. Seluruh anak berusia 5 - 15 tahun bersekolah pada saat ini. 9. Bila anak hidup 2 atau lebih, keluarga yang masih pasangan usia subur memakai kontrasepsi (kecuali sedang hamil)
  • 8. Keluarga Sejahtera Tahap III yaitu keluarga yang memenuhi syarat 1 sampai 14 dan dapat pula memenuhi syarat 15 sampai 21, syarat pengembangan keluarga yaitu : 1. Mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama. 2. Sebagian dari penghasilan keluarga dapat disisihkan untuk tabungan keluarga untuk tabungan keluarga. 3. Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari dan kesempatan itu dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar anggota keluarga. 4. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. 5. Mengadakan rekreasi bersama diluar rumah paling kurang 1 kali/6 bulan. 6. Dapat memperoleh berita dari surat kabar/TV/majalah. 7. Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi yang sesuai dengan kondisi daerah setempat. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus Keluarga yang dapat memenuhi kriteria I sampai 21 dan dapat pula memenuhi kriteria 22 dan 23 kriteria pengembangan keluarganya yaitu: 1. Secara teratur atau pada waktu tertentu dengan sukarela memberikan sumbangan bagi kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materiil. 2. Kepala Keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus perkumpulan/yayasan/institusi masyarakat.