3. 3
1. Kondisi sensitif
• Situasi/kondisi/kejadian yang tidak normal bersifat
secara tiba-tiba, mengganggu kegiatan dan dapat
menjadi bencana mengakibatkan adanya korban
dan kerusakan
• Kecelakaan dapat terjadi kapanpun yang akan me
rugikan baik dari segi manusia, aset perusahaan
berkas penting, dsb, KECUALI dilakukan tindakan
secara profesional
7. STRUKTUR API
Fuel : Setiap jenis bahan bakar yang mudah terbakar
(padat, cair dan gas)
01
Oxygen : Diperlukan oksigen yang cukup
02
Heat : Energi panas yang mampu meningkatkan
temperatur sampai fase penyalaan
03
8. KLASIFIKASI KEBAKARAN
• Tujuan
Menentukan media pemadam yang efektif sesuai
dengan sumber api kebakaran, juga berguna
untuk aman tidaknya jenis media pemadam/APAR
sesuai kelas kebakaran
NFPA/PERMENAKER NO.04/MEN/1980
9. • Kebakaran yang timbul karena benda padat
non logam (Kayu, Kertas, Plastik, Kain, dst).
Media pemadaman yang tepat adalah : Air,
Pasir, Tanah, APAR Powder
• Kebakaran yang timbul karena bahan bakar cair
dan gas (Solar, Bensin, Minyak Goreng, Gas).
Media pemadaman yang tepat adalah : .Air
bentuk Spray (Hydrant Spray), Foam, Pasir dan
APAR Dry Powder
Klasifikasi Kelas A
Klasifikasi Kelas B
10. • Kebakaran yang timbul karena aliran listrik
bertegangan ( arus pendek / konsleting listrik).
Media pemadaman yang tepat adalah: APAR
CO2
• Kebakaran yang timbul karena benda logam (
Alumunium, Magnesium, Kalium). Media
pemadaman yang tepat adalah: Pasir Halus dan
kering, APAR Dry powder khusus
Klasifikasi Kelas C
Klasifikasi Kelas D
11. TEKNIK PEMADAM KEBAKARAN
Teknik pemadaman dengan cara mengambil
jumlah panas dari bahan bakar yang terbakar
sampai titik bawah titik nyala (flash Point).
Misalkan: menyemprotkan air/hydrant pada titi
k api yang terbakar
Teknik pemadaman dengan cara membatasi
kontak udara / oksigen dengan bahan bakar.
Misalkan: Memadamkan dengan kain / goni di
basahi dengan air
12. TEKNIK PEMADAM KEBAKARAN
Teknik pemadaman dengan cara mengambil /
mengurangi konsentrasi bahan bakar sampai
batas bawah. Misalkan : Kebakaran pipa gas
dengan cara menutup valve aliran gas untuk
mengurangi kadar uap gas sampai habis
Teknik pemadaman dengan cara memtuskan
rantai reaksi kimia api. Misalkan: Penyemprotan
APAR CO2/powder pada daerah terbakar
13. TEKNIK PENGGUNAAN APAR
PULL: Tarik kunci pengaman
AIM: Arahkan ke dasar api
Squeeze: Tekan Handle/gagang tuas
Sweep: Sapukan ke pangkal api searah mata angin
15. JENIS BENCANA ALAM
GEOLOGI: Bencana alam yang terjadi di permukaan bumi
(tsunami,gunung meletus,tanah longsor dan gempa bum)
01
METEOROLOGI: Bencana alam berhubungan dengan iklim
(banjir, kekeringan dan pemnasan global)
02
Ekstrateretial: Bencana alam terjadi di luar angkasa
(asteroid dan badai matahari)
03
16. 3. Pengendalian
Pengendalian bertujuan untuk menyelamatkan
diri (Manuasia) dari dampak yang di akibatkan
dari kondisi darurat
Menyelamatkan aset perusahaan dari bahaya
kebakaran seperti berkas/arsip penting.
17. 4. Tujuan Kesiapan Tanggap Darurat
1. Menetapkan tanggungjawab,
tata kelola, dan prosedur yang harus diikuti
personil di lapangan bila terjadi keadaan darurat/emergency
2. Mengembangkan dan menerapkan
Sistem manajemen yang diaktifkan
pada berbagai situasi darurat
sehingga dapat menekan kerugian
3. Mengembalikan situasi normal
secepat mungkin
19. Fire Alarm
Untuk mendeteksi kebakaran dan bencana seawal
mungkin, maka tindakan pengamanan yang diperlukan
segera dapat dilakukan.
Alarm berbunyi bila mana:
• Ada aktivitas manual alarm (manual break glass)
• Ada aktivitas dari detektor panas / asap
• Ada aktivitas dari panel / control room
20. Peringatan Alarm
• Peringatan (alarm lantai) untuk siaga bagi seluruh
karyawan/umum dengan 2 tahap yaitu:
- pengecekan lokasi
- pemberitahuan hasil : hasil asli kebakaran atau
nihil
• Alarm gedung dimulainya tanda evakuasi, setelah
memperoleh konfirmasi atau kondisi kebakaran yang
terjadi.
25. Sebelum Kejadian
• Mengidentifikasi semua sumberdaya yang
diperlukan
• Memastikan semua sumberdaya tersedia
pada saat diperlukan
• Sumberdaya meliputi :
- Manusia
- Peralatan
- Bantuan dari pihak luar
26. Sebelum Kejadian
• Menentukan peran, tugas dan tanggungjawab
dari semua orang yang terlibat
• Melakukan pelatihan untuk memastikan
kesiapan bertindak pada keadaan darurat
(emergency drill)
• Memperbarui perencanaan tanggap kedarurat
sesuai dengan perubahan yang ada di
perusahaan
27. Tindakan Tingkat 1
– Mengendalikan keadaan darurat tingkat 1
– Memastikan personil dan peralatan pengendalian
kedaruratan tersedia
• Peralatan operasi tanggap kedaruratan
• Peralatan dan Sistem komunikasi
• Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
28. Tindakan Tingkat 2
– Mengendalikan kedaan darurat tingkat 2
– Mengaktifkan Tim Keadaan Kedaruratan [Emergen
cy Response Team]
– Mobilisasi peralatan tanggap kedaruratan
29. Tindakan tingkat 3
– Mengendalikan keadaan darurat tingkat 2
– Apabila keadaan diluar kemampuan pabrik, memerlukan
sumberdaya dari luar
31. 31
6. Pihak Luar Terkait
• Semua lembaga yang dapat membantu penanganan darurat
• Meliputi:
– Perusahaan-perusahaan yang melakukan perjanjian
kerjasama saling bantu-membantu
– Lembaga-lembaga pemerintahan dan non pemerintah
– Kontraktor, hotel, rumah sakit, dsb.
32. 32
7. Personil Tanggap Darurat
• Ketua : pemimpin atau pemegang kekuasaan tertinggi dalam
operasional sehari-hari perusahaan, misalnya Direktur atau Plant
Manager.
• Wakil Ketua : dijabat oleh orang yang paling ahli dalam masalah K3LL
(Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan) dalam hal
ini adalah Manager atau Kepala Bagian K3LL
• Bagian External Affair : dijabat oleh orang yang mengerti hukum atau
lobi misalnya Manajer Personalia atau Bagian Humas.
• Bagian Keamanan : dapat dirangkap oleh bagian external affair
33. 33
Personil Tanggap Darurat
• Bagian Evakuasi : orang yang mempunyai pengetahuan mengenai transportasi
perusahaan misalnya bagian warehouse atau General affair.
• Bagian Adminitrasi : orang yang mempunyai kemampuan dokumentasi dan
pengolahan data yang baik.
• Bagian Penaggulangan Keadaan Daurat : anggota-anggota lintas bagian yang
telah diberikan pelatihan khusus RTD dan diketuai oleh bagian K3LL
• Komandan Operasi pertama : Semua kepala seksi atau supervisor pada bagian
masing-masing yang bertugas sebagai ketua operasi sementara, jika Komandan
RTD dan ketua operasi belum berada ditempat.
34. 34
Skenario
Kasus :
• Terjadi gempa bumi saat pegawai sedang melakukan
aktivitas di ruang kerja masing-masing. Pada jam sibuk
gempa bumi mengguncang gedung.
• Kebakaran di area gedung yang di akibatkan arus
pendek/konsleting listrik sehingga mengakibatkan
seluruh pekerja panik dan perlu dilakukan evakuasi
Rencanakan Tanggap Darurat