1. DONGENG SINGA DAN TIKUS –
Pada suatu hari, ada seekor tikus kecil yang sedang asik mencari makan. Saking asiknya, dia
tak sadar bahwa dia sudah berjalan terlalu jauh dari rumahnya hingga masuk ke dalam hutan
yang cukup lebat. Sadar akan hal itu, si Tikus pun segera bergegas mencari jalan untuk pulang,
tapi nasibnya sungguh malang, dia malah tersesat lebih jauh lagi ke dalam hutan. Lama dia
mencari jalan untuk bisa pulang kerumahnya, tapi tikus itu belum juga mendapat jalan dan
ahirnya kelelahan.
Tak terasa, waktu sudah hampir gelap. Tikus itu masih terus berusaha mencari jalan pulang. Tapi
sepertinya hari ini nasibnya benar-benar buruk, ketika tengah kebingungan mencari jalan untuk
bisa pulang, dirinya malah tak sengaja masuk di sarang seeekor singan yang tengah tidur pulas.
Ranting yang tak sengaja diinjaknya membuat singa yang sedang tidur itu terbangun dan segera
mencengkeram tikus itu dengan kuku-kuku tajamnya. “ Hai mahluk kecil.. berani benar kau
mengganggu tidur ku. Jika sudah bangaun begini, harus ada yang bisa ku makan. Maka kau akan
menjadi makan malam ku. Grrrr…”. Kata singa menggeram.
Mendengar singa yang tengah marah, si tikus malang itu menjadi sangat ketakutan. Dia pun
memberanikan diri untuk angkat bicara” ma’af singa yang perkasa.. aku tak sengaja. Aku tersesat
di hutan ini ketika sedang mencari makan. Aku sudah beruaha mencari jalan untuk keluar dari
hutan, tapi malah tak sengaja aku malah masuk ke dalam sarang mu. Ma’af kan aku.. kasihanilah
anak-isteriku yang sedang menunggu ku di rumah. Aku janji, jika kau melepaskan aku, maka
suatu saat aku akan membalas kebaikan mu”. Kata tikus memelas.
Mendengar perkataan tikus, singa menjadi tertawa terpingkal-pingkal. ‘”Hahaha.. mahluk kecil
seperti mu bisa apa? Hingga kau berani berjanji untuk menolong ku? Tapi baiklah.. karena kau
sudah membuat ku tertawa dan aku juga kasihan dengan anak dan isteri mu, maka kali ini kau
akan ku lepaskan. Kau jalanlah lurus kea rah utara, maka kau akan bisa keluar dari hutan ini. dan
ingat..!! jangan sampai kau kembali lagi ke sini, atau aku akan memakan mu dan tak akan
mengampuni mu”. Kata singa. Mendengar itu, si tikus menjadi sangat senang. Tak henti-
hentinya dia memanjatkan syukur dan bertekad akan menepati jajinya pada singa suatu saat
nanti.
2. Tiga bulan sudah berlalu setelah kejadian itu, pada suatu pagi.. si tikus mencari makan seperti
biasa. Kini dia hanya berkeliling di sekitar perbatasan hutan saja, karena takut jika kembali
tersesat seperti dulu. Ketika si tikus tengah asik mencari makan, lamat-lamat dia mendengar
suara erangan. Suaranya sudah sangat lemah. Dia pun mencari dari mana arah suara itu. Betapa
kagetnya dia ketika melihat singa yang dulu pernah di temuinya tengah tak berdaya terjebak
dalam jaring yang di pasang oleh pemburu. Tikus pun mendekatinya dan bertanya tentang
perihal kejadian yang menimpa singa.
Ternyata, sudah tiga hari lamnya singa terjebak di situ. Dia sudah berusaha meronta dan
berusaha keluar dari jerat jaring itu, tapi sia-sia. Ahirnya dia terkulai lemas karena kehabisan
tenaga dan kelaparan. Mendengar kisah singa itu, si tikus menjadi iba. Lalu dia pun ingat pada
janjinya dahulu, bahwa kelak dia akan membantu singa sebagai balas budi. Maka dia pun berkata
pada singa “ Hai singa yang perkasa.. dahulu kau meragukan janji ku yang akan menolong mu
karena ukuran tubuh ku yang kecil, Tapi kali ini mahluk kecil ini akan menunjukan bahwa dia
bisa menepati janji meski ukuranya tak seberapa”. Mendengar perkataan si tikus, singa sedikit
kaget. Ternyata mahluk kecil itu masih ingat dengan janjinya dan bukan di buat alas an hanya
sekedar untuk melarikan diri. Maka dalam hatinya, singa mengakui sifat yang di milikioleh si
tikus.
Tikus itu lalu dengan segera menghampiri singa, dan menggigit tiap tali yang menjerat tubuh
sang singan hingga semua tali itu putus. Ahirnya setelahbeberapa waktu, semua tali itu dapat di
putuskan dan sang singa ahirnya bebas. Lalu singa menghampiri tikus dan berkata” Terimakasih
kau telah menolong ku. Kini aku mengakui keberanian dan kemampuan mu. Kemampuan tak di
ukur dari bentuknya, tapi lebih dari apa yang mampu mereka lakukan. Maka mulai saat ini, aku
mengangkat mu menjadi sahabat. Dan kelak jika kau butuh pertolongan ku, maka aku akan
dating untuk membantu mu”. Kata singan kemudian kembali ke dalam lebatnya hutan.
Sementara si tikus segera kembali ke rumahnya. Hatinya merasa senang karena kini dia
mendapat teman baru serta sudah mampu menepati jani yang pernah dia buat dulu.
TAMAT
3. THE LION AND THE MOUSE
A little mouse once made the mistake of running across a sleeping lion's nose. It
tickled like crazy and woke the lion up. With one sweep of his huge paw, the lion
snatched up the mouse! He opnened his mouth wide and prepared to eat the mouse.
"Oh no, please don't eat me!" shrieked the mouse. "I'd be just a tiny snack, not fit
for the king of the beast. If only you will spare my life, I promise that I will help
you if you are in trouble."
A little mouse, helping the big king of beasts? That struck the lion as terribly
funny. He roared with laughter, opening his jaw and letting this funny little mouse
go free.
Several years passed. The mouse was busy gathering seeds when he heard a
terrible roar. It was so loud and so powerful that it could only be the king of beasts.
What's more, the lion sounded really scared. The mouse scurried in the direction of
the lion's frightened roars.
When the mouse found the lion, he saw that the lion had fallen into a hunter's trap.
He was all tangled up in thick rope. The mouse began to gnaw through one of the
ropes with his sharp little teeth. It took a while, but eventually he broke all the
ropes and the lion was free.
"I kept my promise!" said the mouse to the lion. "I knew I might be able to help
you out sometimes."