SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 48
Baixar para ler offline
DEFINISI DAN SIFAT-SIFAT FLUIDA


      Mekanika fluida dan hidrolika adalah bagian dari
mekanika     terpakai       (Applied          Mechanics)     yang
merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan dasar
bagi teknik sipil. Mekanika fluida dapat didefinisikan
sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat-sifat
dan hukum-hukum yang berlaku serta perilaku fluida
(cairan dan gas), adapun Hidrolika didefinisikan sebagai
ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat-sifat dan
hukum-hukum      yang    berlaku,        serta   perilaku   cairan
terutama air baik dalam keadaan diam maupun bergerak
atau mengalir.
                  Mekanika Fluida - TEP 201                      1
Didalam kuliah ini diuraikan secara singkat prinsip-prinsip
dasar dan contoh-contoh soal serta jawabannya yang meliputi
hidrostatika dan hirodinamika dalam lingkup teknik pertanian.
Hidrolika mempelajari gaya-gaya yang bekerja pada benda
yang berada dalam cairan dalam keadaan diam, keseimbangan
gaya-gaya yang mengapung dan melayang dalam cairan, serta
keseimbangan relatif.
     Sedangkan    hidrodinamika          mempelajari   cairan   dalam
keadaan bergerak atau mengalir dalam dimensi waktu (t) dan
tiga dimensi tempat (x,y,z). Namun di dalam modul Mekanika
Fluida ini pembahasan terbatas pada aliran tetap (tidak
berubah menurut waktu) satu dimensi (hanya berubah di arah
aliran) saja.

                        Mekanika Fluida - TEP 201                  2
FLUIDA ADALAH SUATU ZAT YANG MEMPUNYAI
KEMAMPUAN BER-UBAH SECARA KONTINYU
APABILA MENGALAMI GESERAN, ATAU MEMPUNYAI
REAKSI TERHADAP TEGANGAN GESER SEKECIL
APAPUN.

DALAM KEADAAN DIAM ATAU DALAM KEADAAN
KESEIMBANGAN, FLUIDA TIDAK MAMPU
MENAHAN GAYA GESER YANG BEKERJA PADANYA,
DAN OLEH SEBAB ITU FLUIDA MUDAH BERUBAH
BENTUK TANPA PEMISAHAN MASSA.
             Mekanika Fluida - TEP 201      3
(1).GAS :    Tidak mempunyai permukaan bebas, dan
             massanya selalu berkembang mengisi
             seluruh volume ruangan, serta dapat
             dimampatkan.

(2).CAIRAN : mempunyai permukaan bebas, dan massanya
             akan mengisi ruangan sesuai dengan volumenya,
             serta tidak termampatkan.




                     Mekanika Fluida - TEP 201           4
A. DIMENSI      :  adalah     besaran              terukur   mewujudkan
   karakteristik suatu obyek.
   1. Massa ( m ).
   2. Panjang ( L ).
   3. Waktu ( t ).




B. SATUAN : adalah suatu standar yang mengukur dimensi,
   yang penggunaannya harus konsisten menurut sistem
   satuan yang digunakan.



                       Mekanika Fluida - TEP 201                     5
-   Satuan Massa (kg)
-   Satuan Panjang (m)
-   Satuan Waktu (t)
-   Satuan Gaya (Newton disingkat N)
-   Volume (m3)
-   Kecepatan (m/det)
-   Percepatan (m/det2)
-   Kerja (Joule disingkat J)
-   Tekanan (N/m2) atau Pascal (P)



                    Mekanika Fluida - TEP 201   6
Satuan untuk gaya yang bekerja, di dalam Sistem ini
diturunkan dari hukum Newton II yaitu :

      F = m.a                                         (1.1)

dimana :
      F = gaya dalam Newton (N)
      m = massa dalam kilogram (kg)
      a = percepatan dalam m/det2


atau :
   Suatu gaya sebesar 1 N (Newton) mempercepat suatu
   massa sebesar 1 kg (kilogram) pada harga percepatan
   sebesar 1 m/det2.

Dalam hal ini :

   1N = 1 kg ´ 1 m / det 2 = 1 kg m / det 2
                      Mekanika Fluida - TEP 201
                                                      (1.2)   7
Selain sistem Satuan Internasional (SI) di Indonesia masih
banyak yang menggunakan sistem satuan MKS, dimana di
dalam sistem ini kilogram (kg) digunakan sebagai satuan berat
atau gaya. Dalam hal ini satuan massa adalah kilogram massa
(kg m), sehingga Pers (1.2) menjadi terbentuk :

   G= mxg                                             (1.3)

dimana :
G     = gaya berat dalam kilogram gaya (kgf)
m     = massa dalam kilogram massa (kgm)
g     = gaya gravitasi dalam m/det2


Dalam hal ini :


         1
  1 kgm = kgf                                         (1.4)
         g            Mekanika Fluida - TEP 201               8
Karena nilai massa untuk satuan SI (kg) dan satuan MKS (kgm)
adalah sama maka, Pers (1.4) dapat subtitusikan ke dalam
Pers. (1.2) yang menghasilkan :

                   1
           1 N =       kgf ´ 1 m / det      2

                   g
                   1
             N =       kgf
                   g
  atau :

           kgf = g N                                     (1.5)

  dimana :
        g = 9,81 m/det2
                             Mekanika Fluida - TEP 201         9
Viskositas atau kekentalan dari suatu cairan adalah salah satu
sifat cairan yang menentukan besarnya perlawanan terhadap
gaya geser. Viskositas terjadi terutama karena adanya interaksi
antara molekul-molekul cairan.

                     b   b′    c     c′       U
                                                     F

                zo                           u
                                                 z

                     a        d
      Gambar 1.1 Perubahan bentuk akibat dari penerapan
                     gaya-gaya geser tetap
                         Mekanika Fluida - TEP 201            10
A ´u
        F =μ                                        (1.6)
              z0

Apabila tegangan geser   τ =F A         maka :

         A´ u              u
    τ =μ        atau τ = μ                           (1.7)
         z0 ´ A            z0

dimana :
   τ       = Tegangan geser
   μ       = Viskositas dinamik
   u
           = perubahan sudut atau kecepatan sudut dari garis
   z0
                     Mekanika Fluida - TEP 201               11
u                             du
Agar berlaku umum              dapat dinyatakan dalam
                          z0                            dz
yang disebut gradien kecepatan.

Maka dalam bentuk differensial Pers.(1.7) dapat dinyatakan :

              du
       τ =μ                                                   (1.8)
              dz
 Pers.(1.8) disebut Hukum Newton dari kekentalan atau :
               τ
        μ =                                                  (1.9)
              du dz
Dalam sistem satuan SI, tegangan geser dinyatakan dalam
N/m2 dan gradien kecepatan adalah dalam (m/det)/m maka
satuan dari viskositas dinamik adalah :
                      2
              N m       N det    kg
       μ=             =       =
            (m det ) m m 2      m. det                       (1.10)
                           Mekanika Fluida - TEP 201                 12
Perbandingan antara kekentalan dinamik dan kerapatan disebut
kekentalan kinematik, yaitu :
        μ       kg           m2
      ϑ= =                 =                               (1.11)
        ρ m. det .kg / m 3
                             det
yang mempunyai dimensi luas tiap satuan waktu dan satuannya
adalah : m2/det.

Viskositas kinematis dari cairan sangat dipengaruhi oleh
temperatur, demikian pula dengan viskositas dinamik.

Oleh karena itu harga-harga viskositas dinamik μ
dan viskositas kinematis ϑ dalam hubungannya dengan
temperatur dapat dinyatakan dalam bentuk grafik atau dalam
bentuk tabel (1.1).


                       Mekanika Fluida - TEP 201                13
Adapun persamaan yang digunakan adalah suatu persamaan
sederhana yaitu :


     ϑ=
        (40 ´ 10 )  −6
                                                     (1.12)
            (20 + Te )

 dimana :


    ϑ = viskositas kinematis (m2/det)

    Te   = temperatur (oC)


                         Mekanika Fluida - TEP 201        14
Tabel 1.1 Sifat-sifat Air

                                                                  Tinggi
                   Viscositas      Viscositas      Tegangan                  Modulus
Temp   Kerapatan                                                 tekanan
 oC                 dinamis        kinematis      permukaan                 elastisitas
       ρ (kg/m3)                                                   uap
                   μ (m2/det)      υ (m2/det)       τ (N/m)                  K (N/m2)
                                                                 pu/γ (m)
 0      999,87     1,787x10-3      1,787x10-6           0,0757    0.06      1,98x109
 1      999,93     1,728 x10-3    1,728 x10-6           0,0755
 2      999,97     1,671 x10-3    1,671 x10-6           0,0753
 3      999,99     1,618 x10-3    1,618 x10-6           0,751
 4       1000      1,567 x10-3    1,567 x10-6           0,0749
 5      999,99     1,519 x10-3    1,159 x10-6           0,0748    0.09      2,03x109
 6      999,97     1,472 x10-3    1,472 x10-6           0,0747
 8      999,88     1,386 x10-3    1,386 x10-6           0,0745
 10     999,73     1,307 x10-3    1,307 x10-6           0,0742    0.12      2,09x109
 12     999,52     1,234 x10-3    1,235 x10-6           0,0740
 14     999,27     1,168 x10-3    1,169 x10-6           0,0737              2,14x109
 16     998,97     1,108 x10-3    1,109 x10-6           0,0734



                            Mekanika Fluida - TEP 201                            15
Tinggi
                   Viscositas         Viscositas       Tegangan               Modulus
Temp   Kerapatan                                                  tekanan
 oC                 dinamis           kinematis       permukaan              elastisitas
       ρ (kg/m3)                                                    uap
                   μ (m2/det)         υ (m2/det)        τ (N/m)               K (N/m2)
                                                                  pu/γ (m)
 18     998,62     1,052 x10-3        1,052 x10-6       0,0730
 20     998,23     1,000 x10-3        1,002 x10-6       0,0728     0.25      2,19x109
 25     997,08     0,887 x10-3        0,890 x10-6       0,0720     0.33
 30     995,68     0,795 x10-3        0,798 x10-6       0,0712     0.44      2,25x109
 35     994,06     0,715 x10-3        0,719 x10-6       0,0704     0.58
 40     992,25     0,648 x10-3        0,653 x10-6       0,0696     0.76      2,26x109
 45     990,25     0,590 x10-3        0,596 x10-6       0,0689     0.98
 50     988,07     0,540 x10-3        0,547 x10-6       0,0680     1.26      2,26 x109
 60     983,24     0,459 x10-3        0,467 x10-6       0,0661     2.03      2,25 x109
 70     977,81     0,395 x10-3        0,404 x10-6       0,0643     3.20      2,22 x109
 80     971,83     0,345 x10-3        0,355 x10-6       0,0626     4.86      2,17 x109
 90     965,34     0,304 x10-3        0,315 x10-6       0,0607     7.18
100     958,38     0,270 x10-3        0,282 x10-6       0,0589     10.33



                                Mekanika Fluida - TEP 201                          16
Tabel 1.2. Satuan dalam SI

                           Satuan                          Satuan
    Besaran     Simbol     Sistem        Besaran   Simbol Sistem SI
                             SI
Besaran Dasar                            Besaran
Panjang           L            m         Debit       Q      m3/det
Massa             M           kg         Gaya        F        N
Waktu             T           det        Tekanan     P      N/m2
Sudut             θ           rad                          atau Pa
                                                           (Pascal)
Luas              A           m2
Volume            V           m3         Daya        P     W (Watt)
Kecepatan         u         m/det                         (joule/det)
Percepatan        a        m/det2        Kerja,      E        N.m
                                         energi             (Joule)
                      Mekanika Fluida - TEP 201                   17
Satuan
           Besaran         Simbol
                                           Sistem SI
 Kecepatan sudut               ω           Rad / det
 Gravitasi                     g            m / det2
 Kerapatan                     ρ             kg / m3
 Kekentalan dinamis            μ           N det / m2
 Kekentalan kinematis          υ            m2 / det
 Berat jenis                   γ             N / m3

Tabel 1.3. Prefiks untuk Perkalian Desimal
                        Faktor         Prefiks      Simbol   Faktor
 Prefiks     Simbol
                        Pengali                              Pengali
  Giga         G         109            Deci           d      10-1
  Mega         M         106            Centi          c      10-2
   Kilo        k         103            Milli         m       10-3
  Heto         h         102           Micro           μ      10-6
  Deca         da        101            Nano          n       10-9
                        Mekanika Fluida - TEP 201                      18
Suatu cairan dimana viskositas dinamiknya tidak tergantung
pada temperatur, dan tegangan gesernya proposional
(mempunyai hubungan liniear) dengan gradien kecepatan
dinamakan suatu cairan Newton.
Perilaku viskositas dari cairan ini adalah menuruti Hukum
Newton untuk kekentalan seperti yang dinyatakan dalam
Pers.(1.9).
Dengan demikian maka untuk cairan ini grafik hubungan
antara tegangan geser dan gradien kecepatan merupakan garis
lurus yang melalui titik pusat salib sumbu seperti pada Gb(1.2).
Kemiringan garis tersebut menunjukkan besarnya viskositas.

                        Mekanika Fluida - TEP 201              19
y
                   Zat cair ideal

                                      a   l
                                   de
                           ti si
                                                              n
                   P las                               w to                 w ton
                                                  Ne                   Ne
Tegangan geser


                                                n                    n
                                         No                       ira
                                       n                 Ca
                               a ira                                          n
                           C                                           Ne w to
                                                                 n
                                                          C aira
                                                                      τ
                                                       du / dz
                                                                                Cairan ideal
                                                                                               x
                                          Gradien kecepatan du / dz
                 Gambar 1.2. Perilaku viskositas cairan
                                              Mekanika Fluida - TEP 201                            20
Cairan yang perilaku viskositasnya tidak memenuhi Pers.(1.9)
dinamakan cairan Non Newton. Cairan Non Newton mempunyai
tiga sub grup yaitu :


i. Cairan dimana tegangan geser hanya tergantung pada
   gradien kecepatan saja, dan walaupun hubungan antara
   tegangan geser dan gradien kecepatan tidak linier, namun
   tidak tergantung pada waktu setelah cairan menggeser.

ii. Cairan dimana tegangan geser tidak hanya tergantung pada
    gradien kecepatan tetapi tergantung pula pada waktu cairan
    menggeser atau pada kondisi sebelumnya.

iii. Cairan visco-elastis yang menunjukkan karakteristik dari zat
     pada elastis dan cairan viskus.
                       Mekanika Fluida - TEP 201               21
CONTOH SOAL 1
Suatu cairan mengalir pada suatu pelat miring dalam bentuk
lapisan tipis setebal t seperti pada Gb.1.7.

                      udara


                     t


                     pelat

   Gambar 1.7 Suatu cairan yang mengalir diatas suatu pelat

Bagian atas (permukaan) dari cairan yang mengalir diatas pelat
tersebut berhubungan dengan udara yang hampir tidak
menyebabkan hambatan pada aliran. Dengan menggunakan
hukum Newton untuk viscositas tentukan harga du / dx
Apakah keadaan ini akan terdapat pembagian kecepatan yang
linier?               Mekanika Fluida - TEP 201               22
du
 Hukum Newton untuk viskositas adalah                 τ =μ
                                                             dz
 Pada permukaan cairan tegangan geser = 0
                   du ⎤
     τ   z   = 0 →    ⎥       = 0
                   dz ⎦ z = t
 Pada dasar tegangan geser ≠ 0

                   du ⎤
     τ0 ≠ 0 →         ⎥       ≠ 0
                   dz ⎦ z = 0
Dari dua persamaan tersebut dapat dilihat bahwa terdapat
               du
perubahan         antara dasar dan permukaan yang menunjukkan
               dz
adanya perubahan dari kemiringan lengkung pembagian
kecepatan. Dengan demikian kecepatan pada sumbu z
tidak linier.
                          Mekanika Fluida - TEP 201               23
CONTOH SOAL 2
Suatu pelat terletak sejauh 0,5 mm dari pelat yang lain tetap.
Pelat tersebut bergerak dengan kecepatan 0,25 m/det dan
memerlukan suatu gaya tiap satuan luas sebesar 2 Pa (N/m2)
untuk menjaga kecepatan yang tetap. Tentukan viskositas cairan
yang terletak di antara dua pelat tersebut.

Jawaban :
Hukum Newton untuk viskositas adalah :
         du
    τ =μ
         dz
    F     u
      =μ
    A     t
       F t       2 N m 2 × 0,5 mm × 1 m
    μ=       =
       A u 1 × 0,25 m det × 1000 mm
       1 N . det
    μ=           = 0,004 N . det m 2
       250 m 2          Mekanika Fluida - TEP 201          24
Kerapatan cairan ρ    (density)

adalah suatu ukuran dari konsentrasi massa dan dinyatakan
dalam bentuk massa tiap satuan volume. Oleh karena
temperatur dan tekanan mempunyai pengaruh (walaupun
sedikit) maka kerapatan cairan dapat didefinisikan sebagai :
massa tiap satuan volume pada suatu temperatur dan tekanan
tertentu.

    ρ=
            massa        ⎡m⎤
                       = ⎢ ⎥ kg m 3
       (satuan volume ) ⎣ v ⎦
                                     (             )   (1.13)

Kerapatan dari air pada tekanan standard/tekanan atmosfer
(760 mm Hg) dan temperatur 4oC adalah 1000 kg/m3.
                       Mekanika Fluida - TEP 201                25
Kerapatan relatif ( S )

adalah suatu cairan ( specific density ) didefinisikan sebagai
perbandingan antara kerapatan dari cairan tersebut dengan
kerapatan air.


        kerapatan cairan   ρ cairan
     S=                  =
                             ρair
                                                           (1.14)
         kerapatan air

Dengan demikian harga ( S ) tersebut tidak berdimensi.
Walaupun temperatur dan tekanan mempunyai pengaruh
terhadap kerapatan namun sangat kecil sehingga untuk
keperluan praktis pengaruh tersebut diabaikan.


                        Mekanika Fluida - TEP 201                26
Berat Jenis (specific weight)      γ
                                dari suatu benda
adalah besarnya gaya grafitasi yang bekerja pada suatu
massa dari suatu satuan volume, oleh karena itu berat jenis
dapat didefinisikan sebagai : berat tiap satuan volume.

           G m . g ρ .V . g
        γ = =     =         = ρ .g                        (1.15)
           V  V       V
dimana :
    γ      = berat jenis dengan satuan N/m3 untuk sistem SI atau
             kgf/m3 untuk sistem MKS
    ρ      = kerapatan zat, dalam kg/m3 untuk sistem SI, atau
             kg m (kilogram massa) untuk sistem MKS
    g      = percepatan gravitasi = 9,81 m/det2
                           Mekanika Fluida - TEP 201           27
Telah diuraikan di muka cairan merupakan zat yang
tidak termampatkan (incompressible). Namun perlu diperhatikan
bahwa cairan dapat berubah bentuk karena tegangan geser atau
termampatkan oleh tekanan pada suatu volume cairan tersebut.
Dengan demikian maka untuk kondisi-kondisi dimana terjadi
perubahan tiba-tiba atau perubahan besar dalam tekanan maka
kemampatan cairan menjadi penting. Kemampatan dinyatakan
dengan harga K.

        Harga K untuk air pada temperatur 20oC adalah sekitar
2,18 x 109 N/m2 pada tekanan atmosfer dan bertambah secara
linier sampai sekitar 2,86 x 109 N/m3 pada suatu tekanan 1000
atmosfer jadi dalam kondisi pada temperatur 20oC.
                      Mekanika Fluida - TEP 201           28
(
K = 2,18 × 10 + 6,7 P N m
                    9
                                       )               2
                                                           (1.16)


dimana P adalah tekanan terukur (gage pressure) dalam N/m3.
Untuk keperluan praktis air dapat dipertimbangkan sebagai
cairan tak termampatkan (incompressible fluid). Namun ada
pengecualiannya, yaitu fenomena “water hammer” yang terjadi
di dalam saluran tertutup apabila terjadi penutupan katub
turbin secara tiba-tiba.


            dp
      K =−                                                 (1.17)
           dV V

                           Mekanika Fluida - TEP 201            29
dimana :
  K   = modulus elastisitas
 dp = penambahan tekanan
 dV = pengurangan volume
  V = volume awal

Tanda (-) di dalam persamaan tersebut menunjukkan bahwa
pertambahan tekanan mengurangi volume.

Karena dV/V tidak berdimensi maka : K dinyatakan dalam
satuan dari tekanan p atau gaya tiap satuan luas. Apabila yang
dipertimbangkan adalah satuan massa cairan maka modulus
elastisitas K dapat dinyatakan dalam persamaan :
              dp
      K =+                                             (1.18)
             dρ ρ
Karena ρV = tetap dan d (ρV) = 0 atau dV/V = - dρ/ρ
                         Mekanika Fluida - TEP 201           30
POMPA HIDRAM
(PATMO=Pompa Air Tanpa Energi Buatan )




 Jaringan pipa output menuju tempat bak
distribusi dengan perbedaan ketinggian 85
                  meter                                   Output pada bak terminal hasil
                                 Mekanika Fluida - TEP 201 dari pemasangan 5 PATMO         31
Tegangan permukaan untuk suatu permukaan air-udara adalah
0,073 N/m pada temperatur ruangan. Adanya tegangan
permukaan tersebut menaikkan tekanan di dalam suatu tetesan
cairan. Untuk suatu tetesan cairan dengan diameter D, tekanan
internal p diperlukan untuk mengimbangi gaya tarik karena
tegangan permukaan σ, dihitung berdasarkan gaya yang bekerja
pada suatu belahan tetesan cairan seperti pada Gb.(1.3).




                                    Gambar 1.3. Gaya-gaya yang
           O                          bekerja pada tetesan air

                      Mekanika Fluida - TEP 201                  32
σ                     σ
1
 π dσ = πd 2 p
       4

       4σ
   p =                                            (1.19)
       d

dimana :
       p = tekanan, dalam (N/m2)
       σ = tegangan permukaan dalam (N/m)
       d = diameter tetesan dalam (m)


Besarnya tegangan permukaan air pada beberapa temperatur
ditunjukkan dalam tabel 1.1.


                      Mekanika Fluida - TEP 201            33
Kapilaritas terjadi disebabkan oleh tegangan permukaan oleh
gaya kohesi dan adhesi. Hal ini dapat dilihat pada suatu pipa
vertikal diameter kecil (pipa kapiler) yang dimasukkan ke dalam
suatu cairan.
                                                 σ               σ
                                                             θ
           θ        h
                                       h
           d                                                        h
                              d
      (
   Air H 2O     )       Air Raksa (H g )                 d

          (a)                (b)
     Gambar 1.4. Kenaikan                            Gambar 1.5.
                                                      Kenaikan
       dan penurunan
                                                      Kapilaritas
         kapilaritas Mekanika Fluida - TEP 201                          34
π
Keseimbangan tercapai apabila :             π d cos θ σ = ρ g h       d2
                                                                  4
Sehingga kenaikan kapilaritas dapat dihitung yaitu :

             4 σ cos θ
       h =                                                    (1.20)
               ρg d

dimana :

   h   = tinggi kenaikan kapilaritas (m)
   σ   = tegangan permukaan (N/m2)
   ρ   = kerapatan cairan (kg/m3)
   g   = gaya gravitasi (m/det2)
   d   = diameter pipa kapilar (m)
   θ   = sudut antara tegangan permukaan dan dinding pipa
         vertikal

 Pers (1.20) tersebut berlaku untuk d < 3 mm (lihat Gb.1.5)
                         Mekanika Fluida - TEP 201                         35
Salah satu cara untuk
menjelaskan besarnya                                  uap
                                                                           pu A

tekanan uap, diambil
suatu pipa diameter kecil
                                      tube
berisi cairan yang ditutup
                                                            h                     (γ h A )

di salah satu ujungnya                                          Tekanan
                                                                atmosfer
(tube). Ujung yang satu
                                                                       ( p atm A)
lagi terbuka dan
                                                                 Keseimbangan gaya
dibenamkan di dalam
suatu bak berisi cairan                             Gambar 1.6
yang sama dengan cairan                        Penjelasan terjadinya
                                                   Tekanan Uap
di dalam pipa, seperti
pada Gb.(1.6).            Mekanika Fluida - TEP 201                                   36
Tekanan atmosfer menahan kolom cairan di dalam pipa, tetapi
apabila pipa di tarik lebih tinggi, tekanan di ujung atas pipa
menurun sampai di bawah tekanan uap. Dalam hal ini cairan
akan melepaskan diri dari ujung pipa. Dengan tekanan pada
permukaan dasar pipa sama dengan tekanan atmosfir,
keseimbangan gaya dapat digunakan untuk menunjukkan
hubungan antara tekanan uap, tekanan atmosfer dan panjang
dari kolom cairan :


        Pu A = P Aγ (hA )
                atm
                                                        (1.21)



                        Mekanika Fluida - TEP 201                37
dimana :
       Pu     = tekanan uap dalam Pa (Pascal)
       Patm   = tekanan atmosfer
       A      = luas penampang pipa
       γ      = berat jenis cairan



Tekanan uap jenuh cairan pada temperatur 20oC ditunjukkan di
dalam tabel (1.4) dan untuk air pada temperatur berbeda
ditunjukkan di dalam tabel (1.5).




                      Mekanika Fluida - TEP 201           38
Tabel 1.4. Tekanan uap jenuh cairan pada temperatur
                  Tekanan uap jenuh
     Zat cair
                 kgf / cm2       N / m2
 Air Raksa      1,63 x 10-6      0,160
 Minyak Tanah   3,36 x 10-2      3,300
 Alkohol        5,95 x 10-2      5,900
 Bensin         10,10 x 10-2    10,000

Tabel 1.5. Tekanan uap jenuh air (dalam satuan absolut)
                        Tekanan uap jenuh
   Temperatur
                      kgf / cm2        N / m2
          0             0,632 x 10-2        623
         10             1,246 x 10-2      1,230
         20             2,373 x 10-2      2,340
         40             7,490 x 10-2      7,400
         60            20,300 x 10-2     20,000
         80            48,300 x 10-2     47,400
        100             1,03 x 10-2     101,500
                         Mekanika Fluida - TEP 201        39
CONTOH SOAL

Berapa besar tekanan uap yang dapat menyebabkan terjadinya
kavitasi pada inlet dari suatu pompa yang mengalirkan air pada
temperatur 35oC.


Jawaban :
Kavitasi terjadi apabila tekanan berkurang sampai mencapai
tekanan uap.
Dari tabel 1.1. diperoleh


           Pu
                = 0,58 m
           γ
          Pu = 0,58 m × 9752 N / m 3 = 56,56 N / m 3


                           Mekanika Fluida - TEP 201         40
Latihan Soal
1. Pembagian kecepatan untuk aliran berkekentalan antara dua
   pelat yang tetap ditunjukkan dalam persamaan berikut ini :


   u=
       1 dp
      2 μ dx
             (Bz − z 2 )                 B
                                                        u
                                                    z
                                                                tetap
                                      Gambar 1.8 Pembagian
                                      kecepatan aliran antara
                                            dua pelat

 Bila cairan glycerine yang mengalir (T=18oC),dan gradien tekanan
    dp / dx adalah 1,570 kN/m3, berapakah besarnya kecepatan
 dan tegangan geser pada jarak 12,7 mm dari dinding bila jarak
 antara dua dinding adalah B=5,08 cm. Tentukan juga besarnya
 tegangan geser dan kecepatan pada dinding, apabila kerapatan
 glyserine adalah ρ=1,260 kg/m3.
                        Mekanika Fluida - TEP 201                  41
2. Suatu pelat bergerak di atas pelat ke dua pada suatu lapisan
   cairan seperti tampak pada Gb.1.9
           z

                                          u = 0,3 m / det

                    d = 0,3 mm



   Untuk suatu jarak d yang kecil, pembagian kecepatan di
   dalam cairan dianggap linier. Sifat-sifat cairan adalah :
   Viscositas   μ = 0,65 cp (centipoises)
   Kerapatan relatif S = 0,88
   Hitung besarnya :
      a.viscositas kinematis.
      b.tegangan geser pada pelat atas .
      c.tegangan geser pada pelat bawah.
      d.tunjukkan arah garis kerja tegangan geser pada
      perhitungan (b dan c) tersebut.
                            Mekanika Fluida - TEP 201          42
3. Bila persamaan dari diagram kecepatan adalah : u = 4 z2/3,
   berapakah besarnya gradien kecepatan pada dasar dan pada
   jarak 0,25 m serta 0,5 dari dasar ?


4. Suatu metode untuk menentukan tegangan permukaan dari
   cairan adalah dengan mencari gaya yang diperlukan untuk
   menarik cincin platina dari permukaan seperti pada gambar
   1.12.     F
                                 Perkirakan besarnya gaya yang
                                   diperlukan untuk mengangkat
                                   cincin diameter 2 cm dari
                       cicin
                                   permukaan air pada temperatur
                                   20oC. Mengapa platina yang
              air                  dipakai sebagai bahan cincin?
     Gambar 1.12 Suatu
     cincin pada cairan
                       Mekanika Fluida - TEP 201                   43
5. Hitung efek kapiler dalam suatu tabung kaca (tube) diameter
   4 mm, bila dimasukkan ke dalam : (a) air dan (b) air raksa.
   Sudut kontak untuk air θ = 0o dan air raksa θ = 130o.
   Temperatur cairan tersebut adalah 20oC dan tegangan
   permukaan air adalah 0,075 N/m sedang σ air raksa adalah
   0,52 N/m, γ air = 9806 N/m3, γ air raksa = 136000 N/m3.



6. Pada kedalaman 8,5 km di dalam laut tekanan adalah 90 MN/m2.
   Berat jenis air laut pada permukaan adalah 10,2 KN/m3 dan
   modulus elastisitas rata-rata adalah 2,4 x 106 KN/m2.
   Tentukan (a) perubahan volume specific, (b) volume specific dan
   berat jenis air laut pada kedalaman 8,5 km.


                         Mekanika Fluida - TEP 201               44
1. Fluida dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu gas dan
   cairan yang mempunyai perbedaan sifat, yaitu :
   Gas tidak mempunyai permukaan bebas dan massanya
   selalu berkembang mengisi seluruh ruangan, serta mampu
   dimampatkan (compressible).
   Cairan mempunyai permukaan bebas, massanya akan
   mengisi volume ruangan tertentu sesuai dengan volumenya,
   serta tidak mampu dimampatkan (incompressible).
2. Dimensi adalah besaran terukur : massa (m), panjang (L),
   dan waktu (t).
3. Satuan adalah standar yang mengukur dimensi. Didalam
   sistem Satuan Internasional (SI) satuan massa adalah
   kilogram (kg), satuan panjang adalah meter (m), dan satuan
   waktu adalah detik (det) atau sekon (s).
                      Mekanika Fluida - TEP 201            45
4. Satuan untuk gaya adalah Newton (N) yang diturunkan
   dari persamaan Newton yaitu : F = m . a kg .m / det 2
5. Kekentalan (viscosity) dari suatu cairan adalah salah satu sifat
   cairan yang menentukan besarnya perlawanan terhadap
   geser.
   Kekentalan dinamik (μ ) adalah perbandingan antara tegangan
                                    ⎛ du ⎞        μ
   geser (τ ) dan gradien kecepatan ⎜    ⎟ ,τ =         kg / m. det
                                    ⎝ dz ⎠      du / dz
6. Kekentalan kinematik (cinematic viscosity) υ adalah kekentalan
              .


                                             ⎛   μ 2      ⎞
   dinamik dibagi kerapatan cairan           ⎜υ = m / det ⎟
                                             ⎜            ⎟
                                             ⎝   ρ        ⎠
7. Kerapatan cairan (density) adalah ukuran dari kosentrasi
   massa dan dinyatakan dalam bentuk massa per satuan
   volume :
              ρ = massa / satuan volume = m / v kg / m
                                                  3


                         Mekanika Fluida - TEP 201                    46
8. Kerapatan relatif suatu cairan (specific density) S adalah
   perbandingan antara kerapatan cairan dengan kerapatan air.
9. Berat jenis (specific weight) adalah besarnya gaya gravitasi
   yang bekerja pada suatu massa dari satuan volume :
        γ = ρ . g N / m3
10.Kemampatan kemampuan dimampatkan dari cairan akibat
   bertambahnya tekanan, dinyatakan dalam persamaan :
                  dp
            K =−
                 dV V
11.Tegangan permukaan adalah energi per satuan luas
   permukaan (τ )
12.Kapilaritas terjadi karena adanya tegangan permukaan.
   Hal ini dapat dilihat pada pipa kapiler yang diletakkan pada
   cairan, kenaikan kapilaritas dapat dihitung dengan
   persamaan :      4 × σ × cos θ
                 h=
                      ρ×g×d
13.Tekanan uap dinyatakan dalam pascal (Pa).
                           Mekanika Fluida - TEP 201              47
Mekanika Fluida - TEP 201   48

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturanPersentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturanAswindo Putra
 
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURANFISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURANPRAMITHA GALUH
 
Rumus Fisika Kelas 8
 Rumus Fisika Kelas 8 Rumus Fisika Kelas 8
Rumus Fisika Kelas 8fitria rusadi
 
Percobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturanPercobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturanKLOTILDAJENIRITA
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan PegasLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegasyudhodanto
 
Laporan koefisien gesekan
Laporan koefisien gesekanLaporan koefisien gesekan
Laporan koefisien gesekanFani Diamanti
 
Laporan Pesawat Atwood
Laporan Pesawat AtwoodLaporan Pesawat Atwood
Laporan Pesawat AtwoodGGM Spektafest
 
Kumpulan rumus Fisika Smp lengkap
Kumpulan rumus Fisika Smp lengkapKumpulan rumus Fisika Smp lengkap
Kumpulan rumus Fisika Smp lengkapSulistiyo Wibowo
 
1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida
1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida
1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluidaRiswan Badu
 

Mais procurados (17)

Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturanPersentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
 
Presentasi Praktikum Fisika Modul GLB
Presentasi Praktikum Fisika Modul GLBPresentasi Praktikum Fisika Modul GLB
Presentasi Praktikum Fisika Modul GLB
 
Jump models
Jump modelsJump models
Jump models
 
Kumpulan Rumus Fisika SMP
Kumpulan Rumus Fisika SMP Kumpulan Rumus Fisika SMP
Kumpulan Rumus Fisika SMP
 
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURANFISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
 
Rumus Fisika Kelas 8
 Rumus Fisika Kelas 8 Rumus Fisika Kelas 8
Rumus Fisika Kelas 8
 
Rumus-rumus Fisika SMA
Rumus-rumus Fisika SMARumus-rumus Fisika SMA
Rumus-rumus Fisika SMA
 
Percobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturanPercobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturan
 
Mekanika fluida
Mekanika fluidaMekanika fluida
Mekanika fluida
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan PegasLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
 
Laporan koefisien gesekan
Laporan koefisien gesekanLaporan koefisien gesekan
Laporan koefisien gesekan
 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
 
Ringkasan Materi UN IPA SMP
Ringkasan Materi UN IPA SMPRingkasan Materi UN IPA SMP
Ringkasan Materi UN IPA SMP
 
Laporan Pesawat Atwood
Laporan Pesawat AtwoodLaporan Pesawat Atwood
Laporan Pesawat Atwood
 
Kumpulan rumus Fisika Smp lengkap
Kumpulan rumus Fisika Smp lengkapKumpulan rumus Fisika Smp lengkap
Kumpulan rumus Fisika Smp lengkap
 
1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida
1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida
1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida
 
Rangkuman IPA SMP Materi UN
Rangkuman IPA SMP Materi UNRangkuman IPA SMP Materi UN
Rangkuman IPA SMP Materi UN
 

Semelhante a Siap uji teori praktek fisika

Definisi sifat fluida
Definisi sifat fluidaDefinisi sifat fluida
Definisi sifat fluidaoilandgas24
 
01 introduction to fluids mechanics
01 introduction  to fluids mechanics01 introduction  to fluids mechanics
01 introduction to fluids mechanicspraptome
 
01 introduction to fluids mechanics
01 introduction  to fluids mechanics01 introduction  to fluids mechanics
01 introduction to fluids mechanicspraptome
 
01 introduction to fluids mechanics
01 introduction  to fluids mechanics01 introduction  to fluids mechanics
01 introduction to fluids mechanicspraptome
 
Bab 1. konversi, satuan dan mekanika fluida
Bab 1. konversi, satuan dan mekanika fluidaBab 1. konversi, satuan dan mekanika fluida
Bab 1. konversi, satuan dan mekanika fluidaADHI SURYA
 
RPP Sietem Kontrol Elektro Pneumatik Kls XI (1)
RPP Sietem Kontrol Elektro Pneumatik Kls XI (1)RPP Sietem Kontrol Elektro Pneumatik Kls XI (1)
RPP Sietem Kontrol Elektro Pneumatik Kls XI (1)Moch Tafsir
 
fdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.ppt
fdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.pptfdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.ppt
fdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.pptRickyAzrofiSamara3
 
Ringkasan materi un ipa fisika smp 2012
Ringkasan materi un ipa fisika smp 2012Ringkasan materi un ipa fisika smp 2012
Ringkasan materi un ipa fisika smp 2012nasrul awaludin
 
Kinetika Reaksi _ RPS.pptx
Kinetika Reaksi _ RPS.pptxKinetika Reaksi _ RPS.pptx
Kinetika Reaksi _ RPS.pptxFirdausShofwan
 
Hidraulika i
Hidraulika iHidraulika i
Hidraulika itopik152
 
Rangkumanipafisikasmp
RangkumanipafisikasmpRangkumanipafisikasmp
RangkumanipafisikasmpABI Fadly
 
Fisika gerak harmoni sederhana
Fisika gerak harmoni sederhanaFisika gerak harmoni sederhana
Fisika gerak harmoni sederhanaFirdha Afsari
 
Materi Pertemuan 1 Pengendali Sistem Robotik
Materi Pertemuan 1 Pengendali Sistem RobotikMateri Pertemuan 1 Pengendali Sistem Robotik
Materi Pertemuan 1 Pengendali Sistem RobotikAhmad Nawawi, S.Kom
 
Besaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan Elastisitas
Besaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan ElastisitasBesaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan Elastisitas
Besaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan ElastisitasState University Of Malang
 
Pendahuluan fisika dasar
Pendahuluan fisika dasarPendahuluan fisika dasar
Pendahuluan fisika dasartri wulandari
 

Semelhante a Siap uji teori praktek fisika (20)

Definisi sifat fluida
Definisi sifat fluidaDefinisi sifat fluida
Definisi sifat fluida
 
01 introduction to fluids mechanics
01 introduction  to fluids mechanics01 introduction  to fluids mechanics
01 introduction to fluids mechanics
 
01 introduction to fluids mechanics
01 introduction  to fluids mechanics01 introduction  to fluids mechanics
01 introduction to fluids mechanics
 
01 introduction to fluids mechanics
01 introduction  to fluids mechanics01 introduction  to fluids mechanics
01 introduction to fluids mechanics
 
Bab 1. konversi, satuan dan mekanika fluida
Bab 1. konversi, satuan dan mekanika fluidaBab 1. konversi, satuan dan mekanika fluida
Bab 1. konversi, satuan dan mekanika fluida
 
RPP Sietem Kontrol Elektro Pneumatik Kls XI (1)
RPP Sietem Kontrol Elektro Pneumatik Kls XI (1)RPP Sietem Kontrol Elektro Pneumatik Kls XI (1)
RPP Sietem Kontrol Elektro Pneumatik Kls XI (1)
 
fdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.ppt
fdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.pptfdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.ppt
fdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.ppt
 
Ringkasan materi un ipa fisika smp 2012
Ringkasan materi un ipa fisika smp 2012Ringkasan materi un ipa fisika smp 2012
Ringkasan materi un ipa fisika smp 2012
 
Model matematika suspensi motor
Model matematika suspensi motorModel matematika suspensi motor
Model matematika suspensi motor
 
Sifat fluida
Sifat fluidaSifat fluida
Sifat fluida
 
Materi 1 mekanika fluida 1
Materi 1 mekanika fluida 1Materi 1 mekanika fluida 1
Materi 1 mekanika fluida 1
 
Kinetika Reaksi _ RPS.pptx
Kinetika Reaksi _ RPS.pptxKinetika Reaksi _ RPS.pptx
Kinetika Reaksi _ RPS.pptx
 
Hidraulika i
Hidraulika iHidraulika i
Hidraulika i
 
Rangkumanipafisikasmp
RangkumanipafisikasmpRangkumanipafisikasmp
Rangkumanipafisikasmp
 
Sistem dan dimensi
Sistem dan dimensiSistem dan dimensi
Sistem dan dimensi
 
Laporan praktikum 5 tetapan pegas
Laporan praktikum 5 tetapan pegasLaporan praktikum 5 tetapan pegas
Laporan praktikum 5 tetapan pegas
 
Fisika gerak harmoni sederhana
Fisika gerak harmoni sederhanaFisika gerak harmoni sederhana
Fisika gerak harmoni sederhana
 
Materi Pertemuan 1 Pengendali Sistem Robotik
Materi Pertemuan 1 Pengendali Sistem RobotikMateri Pertemuan 1 Pengendali Sistem Robotik
Materi Pertemuan 1 Pengendali Sistem Robotik
 
Besaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan Elastisitas
Besaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan ElastisitasBesaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan Elastisitas
Besaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan Elastisitas
 
Pendahuluan fisika dasar
Pendahuluan fisika dasarPendahuluan fisika dasar
Pendahuluan fisika dasar
 

Último

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 

Último (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

Siap uji teori praktek fisika

  • 1. DEFINISI DAN SIFAT-SIFAT FLUIDA Mekanika fluida dan hidrolika adalah bagian dari mekanika terpakai (Applied Mechanics) yang merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan dasar bagi teknik sipil. Mekanika fluida dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat-sifat dan hukum-hukum yang berlaku serta perilaku fluida (cairan dan gas), adapun Hidrolika didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat-sifat dan hukum-hukum yang berlaku, serta perilaku cairan terutama air baik dalam keadaan diam maupun bergerak atau mengalir. Mekanika Fluida - TEP 201 1
  • 2. Didalam kuliah ini diuraikan secara singkat prinsip-prinsip dasar dan contoh-contoh soal serta jawabannya yang meliputi hidrostatika dan hirodinamika dalam lingkup teknik pertanian. Hidrolika mempelajari gaya-gaya yang bekerja pada benda yang berada dalam cairan dalam keadaan diam, keseimbangan gaya-gaya yang mengapung dan melayang dalam cairan, serta keseimbangan relatif. Sedangkan hidrodinamika mempelajari cairan dalam keadaan bergerak atau mengalir dalam dimensi waktu (t) dan tiga dimensi tempat (x,y,z). Namun di dalam modul Mekanika Fluida ini pembahasan terbatas pada aliran tetap (tidak berubah menurut waktu) satu dimensi (hanya berubah di arah aliran) saja. Mekanika Fluida - TEP 201 2
  • 3. FLUIDA ADALAH SUATU ZAT YANG MEMPUNYAI KEMAMPUAN BER-UBAH SECARA KONTINYU APABILA MENGALAMI GESERAN, ATAU MEMPUNYAI REAKSI TERHADAP TEGANGAN GESER SEKECIL APAPUN. DALAM KEADAAN DIAM ATAU DALAM KEADAAN KESEIMBANGAN, FLUIDA TIDAK MAMPU MENAHAN GAYA GESER YANG BEKERJA PADANYA, DAN OLEH SEBAB ITU FLUIDA MUDAH BERUBAH BENTUK TANPA PEMISAHAN MASSA. Mekanika Fluida - TEP 201 3
  • 4. (1).GAS : Tidak mempunyai permukaan bebas, dan massanya selalu berkembang mengisi seluruh volume ruangan, serta dapat dimampatkan. (2).CAIRAN : mempunyai permukaan bebas, dan massanya akan mengisi ruangan sesuai dengan volumenya, serta tidak termampatkan. Mekanika Fluida - TEP 201 4
  • 5. A. DIMENSI : adalah besaran terukur mewujudkan karakteristik suatu obyek. 1. Massa ( m ). 2. Panjang ( L ). 3. Waktu ( t ). B. SATUAN : adalah suatu standar yang mengukur dimensi, yang penggunaannya harus konsisten menurut sistem satuan yang digunakan. Mekanika Fluida - TEP 201 5
  • 6. - Satuan Massa (kg) - Satuan Panjang (m) - Satuan Waktu (t) - Satuan Gaya (Newton disingkat N) - Volume (m3) - Kecepatan (m/det) - Percepatan (m/det2) - Kerja (Joule disingkat J) - Tekanan (N/m2) atau Pascal (P) Mekanika Fluida - TEP 201 6
  • 7. Satuan untuk gaya yang bekerja, di dalam Sistem ini diturunkan dari hukum Newton II yaitu : F = m.a (1.1) dimana : F = gaya dalam Newton (N) m = massa dalam kilogram (kg) a = percepatan dalam m/det2 atau : Suatu gaya sebesar 1 N (Newton) mempercepat suatu massa sebesar 1 kg (kilogram) pada harga percepatan sebesar 1 m/det2. Dalam hal ini : 1N = 1 kg ´ 1 m / det 2 = 1 kg m / det 2 Mekanika Fluida - TEP 201 (1.2) 7
  • 8. Selain sistem Satuan Internasional (SI) di Indonesia masih banyak yang menggunakan sistem satuan MKS, dimana di dalam sistem ini kilogram (kg) digunakan sebagai satuan berat atau gaya. Dalam hal ini satuan massa adalah kilogram massa (kg m), sehingga Pers (1.2) menjadi terbentuk : G= mxg (1.3) dimana : G = gaya berat dalam kilogram gaya (kgf) m = massa dalam kilogram massa (kgm) g = gaya gravitasi dalam m/det2 Dalam hal ini : 1 1 kgm = kgf (1.4) g Mekanika Fluida - TEP 201 8
  • 9. Karena nilai massa untuk satuan SI (kg) dan satuan MKS (kgm) adalah sama maka, Pers (1.4) dapat subtitusikan ke dalam Pers. (1.2) yang menghasilkan : 1 1 N = kgf ´ 1 m / det 2 g 1 N = kgf g atau : kgf = g N (1.5) dimana : g = 9,81 m/det2 Mekanika Fluida - TEP 201 9
  • 10. Viskositas atau kekentalan dari suatu cairan adalah salah satu sifat cairan yang menentukan besarnya perlawanan terhadap gaya geser. Viskositas terjadi terutama karena adanya interaksi antara molekul-molekul cairan. b b′ c c′ U F zo u z a d Gambar 1.1 Perubahan bentuk akibat dari penerapan gaya-gaya geser tetap Mekanika Fluida - TEP 201 10
  • 11. A ´u F =μ (1.6) z0 Apabila tegangan geser τ =F A maka : A´ u u τ =μ atau τ = μ (1.7) z0 ´ A z0 dimana : τ = Tegangan geser μ = Viskositas dinamik u = perubahan sudut atau kecepatan sudut dari garis z0 Mekanika Fluida - TEP 201 11
  • 12. u du Agar berlaku umum dapat dinyatakan dalam z0 dz yang disebut gradien kecepatan. Maka dalam bentuk differensial Pers.(1.7) dapat dinyatakan : du τ =μ (1.8) dz Pers.(1.8) disebut Hukum Newton dari kekentalan atau : τ μ = (1.9) du dz Dalam sistem satuan SI, tegangan geser dinyatakan dalam N/m2 dan gradien kecepatan adalah dalam (m/det)/m maka satuan dari viskositas dinamik adalah : 2 N m N det kg μ= = = (m det ) m m 2 m. det (1.10) Mekanika Fluida - TEP 201 12
  • 13. Perbandingan antara kekentalan dinamik dan kerapatan disebut kekentalan kinematik, yaitu : μ kg m2 ϑ= = = (1.11) ρ m. det .kg / m 3 det yang mempunyai dimensi luas tiap satuan waktu dan satuannya adalah : m2/det. Viskositas kinematis dari cairan sangat dipengaruhi oleh temperatur, demikian pula dengan viskositas dinamik. Oleh karena itu harga-harga viskositas dinamik μ dan viskositas kinematis ϑ dalam hubungannya dengan temperatur dapat dinyatakan dalam bentuk grafik atau dalam bentuk tabel (1.1). Mekanika Fluida - TEP 201 13
  • 14. Adapun persamaan yang digunakan adalah suatu persamaan sederhana yaitu : ϑ= (40 ´ 10 ) −6 (1.12) (20 + Te ) dimana : ϑ = viskositas kinematis (m2/det) Te = temperatur (oC) Mekanika Fluida - TEP 201 14
  • 15. Tabel 1.1 Sifat-sifat Air Tinggi Viscositas Viscositas Tegangan Modulus Temp Kerapatan tekanan oC dinamis kinematis permukaan elastisitas ρ (kg/m3) uap μ (m2/det) υ (m2/det) τ (N/m) K (N/m2) pu/γ (m) 0 999,87 1,787x10-3 1,787x10-6 0,0757 0.06 1,98x109 1 999,93 1,728 x10-3 1,728 x10-6 0,0755 2 999,97 1,671 x10-3 1,671 x10-6 0,0753 3 999,99 1,618 x10-3 1,618 x10-6 0,751 4 1000 1,567 x10-3 1,567 x10-6 0,0749 5 999,99 1,519 x10-3 1,159 x10-6 0,0748 0.09 2,03x109 6 999,97 1,472 x10-3 1,472 x10-6 0,0747 8 999,88 1,386 x10-3 1,386 x10-6 0,0745 10 999,73 1,307 x10-3 1,307 x10-6 0,0742 0.12 2,09x109 12 999,52 1,234 x10-3 1,235 x10-6 0,0740 14 999,27 1,168 x10-3 1,169 x10-6 0,0737 2,14x109 16 998,97 1,108 x10-3 1,109 x10-6 0,0734 Mekanika Fluida - TEP 201 15
  • 16. Tinggi Viscositas Viscositas Tegangan Modulus Temp Kerapatan tekanan oC dinamis kinematis permukaan elastisitas ρ (kg/m3) uap μ (m2/det) υ (m2/det) τ (N/m) K (N/m2) pu/γ (m) 18 998,62 1,052 x10-3 1,052 x10-6 0,0730 20 998,23 1,000 x10-3 1,002 x10-6 0,0728 0.25 2,19x109 25 997,08 0,887 x10-3 0,890 x10-6 0,0720 0.33 30 995,68 0,795 x10-3 0,798 x10-6 0,0712 0.44 2,25x109 35 994,06 0,715 x10-3 0,719 x10-6 0,0704 0.58 40 992,25 0,648 x10-3 0,653 x10-6 0,0696 0.76 2,26x109 45 990,25 0,590 x10-3 0,596 x10-6 0,0689 0.98 50 988,07 0,540 x10-3 0,547 x10-6 0,0680 1.26 2,26 x109 60 983,24 0,459 x10-3 0,467 x10-6 0,0661 2.03 2,25 x109 70 977,81 0,395 x10-3 0,404 x10-6 0,0643 3.20 2,22 x109 80 971,83 0,345 x10-3 0,355 x10-6 0,0626 4.86 2,17 x109 90 965,34 0,304 x10-3 0,315 x10-6 0,0607 7.18 100 958,38 0,270 x10-3 0,282 x10-6 0,0589 10.33 Mekanika Fluida - TEP 201 16
  • 17. Tabel 1.2. Satuan dalam SI Satuan Satuan Besaran Simbol Sistem Besaran Simbol Sistem SI SI Besaran Dasar Besaran Panjang L m Debit Q m3/det Massa M kg Gaya F N Waktu T det Tekanan P N/m2 Sudut θ rad atau Pa (Pascal) Luas A m2 Volume V m3 Daya P W (Watt) Kecepatan u m/det (joule/det) Percepatan a m/det2 Kerja, E N.m energi (Joule) Mekanika Fluida - TEP 201 17
  • 18. Satuan Besaran Simbol Sistem SI Kecepatan sudut ω Rad / det Gravitasi g m / det2 Kerapatan ρ kg / m3 Kekentalan dinamis μ N det / m2 Kekentalan kinematis υ m2 / det Berat jenis γ N / m3 Tabel 1.3. Prefiks untuk Perkalian Desimal Faktor Prefiks Simbol Faktor Prefiks Simbol Pengali Pengali Giga G 109 Deci d 10-1 Mega M 106 Centi c 10-2 Kilo k 103 Milli m 10-3 Heto h 102 Micro μ 10-6 Deca da 101 Nano n 10-9 Mekanika Fluida - TEP 201 18
  • 19. Suatu cairan dimana viskositas dinamiknya tidak tergantung pada temperatur, dan tegangan gesernya proposional (mempunyai hubungan liniear) dengan gradien kecepatan dinamakan suatu cairan Newton. Perilaku viskositas dari cairan ini adalah menuruti Hukum Newton untuk kekentalan seperti yang dinyatakan dalam Pers.(1.9). Dengan demikian maka untuk cairan ini grafik hubungan antara tegangan geser dan gradien kecepatan merupakan garis lurus yang melalui titik pusat salib sumbu seperti pada Gb(1.2). Kemiringan garis tersebut menunjukkan besarnya viskositas. Mekanika Fluida - TEP 201 19
  • 20. y Zat cair ideal a l de ti si n P las w to w ton Ne Ne Tegangan geser n n No ira n Ca a ira n C Ne w to n C aira τ du / dz Cairan ideal x Gradien kecepatan du / dz Gambar 1.2. Perilaku viskositas cairan Mekanika Fluida - TEP 201 20
  • 21. Cairan yang perilaku viskositasnya tidak memenuhi Pers.(1.9) dinamakan cairan Non Newton. Cairan Non Newton mempunyai tiga sub grup yaitu : i. Cairan dimana tegangan geser hanya tergantung pada gradien kecepatan saja, dan walaupun hubungan antara tegangan geser dan gradien kecepatan tidak linier, namun tidak tergantung pada waktu setelah cairan menggeser. ii. Cairan dimana tegangan geser tidak hanya tergantung pada gradien kecepatan tetapi tergantung pula pada waktu cairan menggeser atau pada kondisi sebelumnya. iii. Cairan visco-elastis yang menunjukkan karakteristik dari zat pada elastis dan cairan viskus. Mekanika Fluida - TEP 201 21
  • 22. CONTOH SOAL 1 Suatu cairan mengalir pada suatu pelat miring dalam bentuk lapisan tipis setebal t seperti pada Gb.1.7. udara t pelat Gambar 1.7 Suatu cairan yang mengalir diatas suatu pelat Bagian atas (permukaan) dari cairan yang mengalir diatas pelat tersebut berhubungan dengan udara yang hampir tidak menyebabkan hambatan pada aliran. Dengan menggunakan hukum Newton untuk viscositas tentukan harga du / dx Apakah keadaan ini akan terdapat pembagian kecepatan yang linier? Mekanika Fluida - TEP 201 22
  • 23. du Hukum Newton untuk viskositas adalah τ =μ dz Pada permukaan cairan tegangan geser = 0 du ⎤ τ z = 0 → ⎥ = 0 dz ⎦ z = t Pada dasar tegangan geser ≠ 0 du ⎤ τ0 ≠ 0 → ⎥ ≠ 0 dz ⎦ z = 0 Dari dua persamaan tersebut dapat dilihat bahwa terdapat du perubahan antara dasar dan permukaan yang menunjukkan dz adanya perubahan dari kemiringan lengkung pembagian kecepatan. Dengan demikian kecepatan pada sumbu z tidak linier. Mekanika Fluida - TEP 201 23
  • 24. CONTOH SOAL 2 Suatu pelat terletak sejauh 0,5 mm dari pelat yang lain tetap. Pelat tersebut bergerak dengan kecepatan 0,25 m/det dan memerlukan suatu gaya tiap satuan luas sebesar 2 Pa (N/m2) untuk menjaga kecepatan yang tetap. Tentukan viskositas cairan yang terletak di antara dua pelat tersebut. Jawaban : Hukum Newton untuk viskositas adalah : du τ =μ dz F u =μ A t F t 2 N m 2 × 0,5 mm × 1 m μ= = A u 1 × 0,25 m det × 1000 mm 1 N . det μ= = 0,004 N . det m 2 250 m 2 Mekanika Fluida - TEP 201 24
  • 25. Kerapatan cairan ρ (density) adalah suatu ukuran dari konsentrasi massa dan dinyatakan dalam bentuk massa tiap satuan volume. Oleh karena temperatur dan tekanan mempunyai pengaruh (walaupun sedikit) maka kerapatan cairan dapat didefinisikan sebagai : massa tiap satuan volume pada suatu temperatur dan tekanan tertentu. ρ= massa ⎡m⎤ = ⎢ ⎥ kg m 3 (satuan volume ) ⎣ v ⎦ ( ) (1.13) Kerapatan dari air pada tekanan standard/tekanan atmosfer (760 mm Hg) dan temperatur 4oC adalah 1000 kg/m3. Mekanika Fluida - TEP 201 25
  • 26. Kerapatan relatif ( S ) adalah suatu cairan ( specific density ) didefinisikan sebagai perbandingan antara kerapatan dari cairan tersebut dengan kerapatan air. kerapatan cairan ρ cairan S= = ρair (1.14) kerapatan air Dengan demikian harga ( S ) tersebut tidak berdimensi. Walaupun temperatur dan tekanan mempunyai pengaruh terhadap kerapatan namun sangat kecil sehingga untuk keperluan praktis pengaruh tersebut diabaikan. Mekanika Fluida - TEP 201 26
  • 27. Berat Jenis (specific weight) γ dari suatu benda adalah besarnya gaya grafitasi yang bekerja pada suatu massa dari suatu satuan volume, oleh karena itu berat jenis dapat didefinisikan sebagai : berat tiap satuan volume. G m . g ρ .V . g γ = = = = ρ .g (1.15) V V V dimana : γ = berat jenis dengan satuan N/m3 untuk sistem SI atau kgf/m3 untuk sistem MKS ρ = kerapatan zat, dalam kg/m3 untuk sistem SI, atau kg m (kilogram massa) untuk sistem MKS g = percepatan gravitasi = 9,81 m/det2 Mekanika Fluida - TEP 201 27
  • 28. Telah diuraikan di muka cairan merupakan zat yang tidak termampatkan (incompressible). Namun perlu diperhatikan bahwa cairan dapat berubah bentuk karena tegangan geser atau termampatkan oleh tekanan pada suatu volume cairan tersebut. Dengan demikian maka untuk kondisi-kondisi dimana terjadi perubahan tiba-tiba atau perubahan besar dalam tekanan maka kemampatan cairan menjadi penting. Kemampatan dinyatakan dengan harga K. Harga K untuk air pada temperatur 20oC adalah sekitar 2,18 x 109 N/m2 pada tekanan atmosfer dan bertambah secara linier sampai sekitar 2,86 x 109 N/m3 pada suatu tekanan 1000 atmosfer jadi dalam kondisi pada temperatur 20oC. Mekanika Fluida - TEP 201 28
  • 29. ( K = 2,18 × 10 + 6,7 P N m 9 ) 2 (1.16) dimana P adalah tekanan terukur (gage pressure) dalam N/m3. Untuk keperluan praktis air dapat dipertimbangkan sebagai cairan tak termampatkan (incompressible fluid). Namun ada pengecualiannya, yaitu fenomena “water hammer” yang terjadi di dalam saluran tertutup apabila terjadi penutupan katub turbin secara tiba-tiba. dp K =− (1.17) dV V Mekanika Fluida - TEP 201 29
  • 30. dimana : K = modulus elastisitas dp = penambahan tekanan dV = pengurangan volume V = volume awal Tanda (-) di dalam persamaan tersebut menunjukkan bahwa pertambahan tekanan mengurangi volume. Karena dV/V tidak berdimensi maka : K dinyatakan dalam satuan dari tekanan p atau gaya tiap satuan luas. Apabila yang dipertimbangkan adalah satuan massa cairan maka modulus elastisitas K dapat dinyatakan dalam persamaan : dp K =+ (1.18) dρ ρ Karena ρV = tetap dan d (ρV) = 0 atau dV/V = - dρ/ρ Mekanika Fluida - TEP 201 30
  • 31. POMPA HIDRAM (PATMO=Pompa Air Tanpa Energi Buatan ) Jaringan pipa output menuju tempat bak distribusi dengan perbedaan ketinggian 85 meter Output pada bak terminal hasil Mekanika Fluida - TEP 201 dari pemasangan 5 PATMO 31
  • 32. Tegangan permukaan untuk suatu permukaan air-udara adalah 0,073 N/m pada temperatur ruangan. Adanya tegangan permukaan tersebut menaikkan tekanan di dalam suatu tetesan cairan. Untuk suatu tetesan cairan dengan diameter D, tekanan internal p diperlukan untuk mengimbangi gaya tarik karena tegangan permukaan σ, dihitung berdasarkan gaya yang bekerja pada suatu belahan tetesan cairan seperti pada Gb.(1.3). Gambar 1.3. Gaya-gaya yang O bekerja pada tetesan air Mekanika Fluida - TEP 201 32 σ σ
  • 33. 1 π dσ = πd 2 p 4 4σ p = (1.19) d dimana : p = tekanan, dalam (N/m2) σ = tegangan permukaan dalam (N/m) d = diameter tetesan dalam (m) Besarnya tegangan permukaan air pada beberapa temperatur ditunjukkan dalam tabel 1.1. Mekanika Fluida - TEP 201 33
  • 34. Kapilaritas terjadi disebabkan oleh tegangan permukaan oleh gaya kohesi dan adhesi. Hal ini dapat dilihat pada suatu pipa vertikal diameter kecil (pipa kapiler) yang dimasukkan ke dalam suatu cairan. σ σ θ θ h h d h d ( Air H 2O ) Air Raksa (H g ) d (a) (b) Gambar 1.4. Kenaikan Gambar 1.5. Kenaikan dan penurunan Kapilaritas kapilaritas Mekanika Fluida - TEP 201 34
  • 35. π Keseimbangan tercapai apabila : π d cos θ σ = ρ g h d2 4 Sehingga kenaikan kapilaritas dapat dihitung yaitu : 4 σ cos θ h = (1.20) ρg d dimana : h = tinggi kenaikan kapilaritas (m) σ = tegangan permukaan (N/m2) ρ = kerapatan cairan (kg/m3) g = gaya gravitasi (m/det2) d = diameter pipa kapilar (m) θ = sudut antara tegangan permukaan dan dinding pipa vertikal Pers (1.20) tersebut berlaku untuk d < 3 mm (lihat Gb.1.5) Mekanika Fluida - TEP 201 35
  • 36. Salah satu cara untuk menjelaskan besarnya uap pu A tekanan uap, diambil suatu pipa diameter kecil tube berisi cairan yang ditutup h (γ h A ) di salah satu ujungnya Tekanan atmosfer (tube). Ujung yang satu ( p atm A) lagi terbuka dan Keseimbangan gaya dibenamkan di dalam suatu bak berisi cairan Gambar 1.6 yang sama dengan cairan Penjelasan terjadinya Tekanan Uap di dalam pipa, seperti pada Gb.(1.6). Mekanika Fluida - TEP 201 36
  • 37. Tekanan atmosfer menahan kolom cairan di dalam pipa, tetapi apabila pipa di tarik lebih tinggi, tekanan di ujung atas pipa menurun sampai di bawah tekanan uap. Dalam hal ini cairan akan melepaskan diri dari ujung pipa. Dengan tekanan pada permukaan dasar pipa sama dengan tekanan atmosfir, keseimbangan gaya dapat digunakan untuk menunjukkan hubungan antara tekanan uap, tekanan atmosfer dan panjang dari kolom cairan : Pu A = P Aγ (hA ) atm (1.21) Mekanika Fluida - TEP 201 37
  • 38. dimana : Pu = tekanan uap dalam Pa (Pascal) Patm = tekanan atmosfer A = luas penampang pipa γ = berat jenis cairan Tekanan uap jenuh cairan pada temperatur 20oC ditunjukkan di dalam tabel (1.4) dan untuk air pada temperatur berbeda ditunjukkan di dalam tabel (1.5). Mekanika Fluida - TEP 201 38
  • 39. Tabel 1.4. Tekanan uap jenuh cairan pada temperatur Tekanan uap jenuh Zat cair kgf / cm2 N / m2 Air Raksa 1,63 x 10-6 0,160 Minyak Tanah 3,36 x 10-2 3,300 Alkohol 5,95 x 10-2 5,900 Bensin 10,10 x 10-2 10,000 Tabel 1.5. Tekanan uap jenuh air (dalam satuan absolut) Tekanan uap jenuh Temperatur kgf / cm2 N / m2 0 0,632 x 10-2 623 10 1,246 x 10-2 1,230 20 2,373 x 10-2 2,340 40 7,490 x 10-2 7,400 60 20,300 x 10-2 20,000 80 48,300 x 10-2 47,400 100 1,03 x 10-2 101,500 Mekanika Fluida - TEP 201 39
  • 40. CONTOH SOAL Berapa besar tekanan uap yang dapat menyebabkan terjadinya kavitasi pada inlet dari suatu pompa yang mengalirkan air pada temperatur 35oC. Jawaban : Kavitasi terjadi apabila tekanan berkurang sampai mencapai tekanan uap. Dari tabel 1.1. diperoleh Pu = 0,58 m γ Pu = 0,58 m × 9752 N / m 3 = 56,56 N / m 3 Mekanika Fluida - TEP 201 40
  • 41. Latihan Soal 1. Pembagian kecepatan untuk aliran berkekentalan antara dua pelat yang tetap ditunjukkan dalam persamaan berikut ini : u= 1 dp 2 μ dx (Bz − z 2 ) B u z tetap Gambar 1.8 Pembagian kecepatan aliran antara dua pelat Bila cairan glycerine yang mengalir (T=18oC),dan gradien tekanan dp / dx adalah 1,570 kN/m3, berapakah besarnya kecepatan dan tegangan geser pada jarak 12,7 mm dari dinding bila jarak antara dua dinding adalah B=5,08 cm. Tentukan juga besarnya tegangan geser dan kecepatan pada dinding, apabila kerapatan glyserine adalah ρ=1,260 kg/m3. Mekanika Fluida - TEP 201 41
  • 42. 2. Suatu pelat bergerak di atas pelat ke dua pada suatu lapisan cairan seperti tampak pada Gb.1.9 z u = 0,3 m / det d = 0,3 mm Untuk suatu jarak d yang kecil, pembagian kecepatan di dalam cairan dianggap linier. Sifat-sifat cairan adalah : Viscositas μ = 0,65 cp (centipoises) Kerapatan relatif S = 0,88 Hitung besarnya : a.viscositas kinematis. b.tegangan geser pada pelat atas . c.tegangan geser pada pelat bawah. d.tunjukkan arah garis kerja tegangan geser pada perhitungan (b dan c) tersebut. Mekanika Fluida - TEP 201 42
  • 43. 3. Bila persamaan dari diagram kecepatan adalah : u = 4 z2/3, berapakah besarnya gradien kecepatan pada dasar dan pada jarak 0,25 m serta 0,5 dari dasar ? 4. Suatu metode untuk menentukan tegangan permukaan dari cairan adalah dengan mencari gaya yang diperlukan untuk menarik cincin platina dari permukaan seperti pada gambar 1.12. F Perkirakan besarnya gaya yang diperlukan untuk mengangkat cincin diameter 2 cm dari cicin permukaan air pada temperatur 20oC. Mengapa platina yang air dipakai sebagai bahan cincin? Gambar 1.12 Suatu cincin pada cairan Mekanika Fluida - TEP 201 43
  • 44. 5. Hitung efek kapiler dalam suatu tabung kaca (tube) diameter 4 mm, bila dimasukkan ke dalam : (a) air dan (b) air raksa. Sudut kontak untuk air θ = 0o dan air raksa θ = 130o. Temperatur cairan tersebut adalah 20oC dan tegangan permukaan air adalah 0,075 N/m sedang σ air raksa adalah 0,52 N/m, γ air = 9806 N/m3, γ air raksa = 136000 N/m3. 6. Pada kedalaman 8,5 km di dalam laut tekanan adalah 90 MN/m2. Berat jenis air laut pada permukaan adalah 10,2 KN/m3 dan modulus elastisitas rata-rata adalah 2,4 x 106 KN/m2. Tentukan (a) perubahan volume specific, (b) volume specific dan berat jenis air laut pada kedalaman 8,5 km. Mekanika Fluida - TEP 201 44
  • 45. 1. Fluida dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu gas dan cairan yang mempunyai perbedaan sifat, yaitu : Gas tidak mempunyai permukaan bebas dan massanya selalu berkembang mengisi seluruh ruangan, serta mampu dimampatkan (compressible). Cairan mempunyai permukaan bebas, massanya akan mengisi volume ruangan tertentu sesuai dengan volumenya, serta tidak mampu dimampatkan (incompressible). 2. Dimensi adalah besaran terukur : massa (m), panjang (L), dan waktu (t). 3. Satuan adalah standar yang mengukur dimensi. Didalam sistem Satuan Internasional (SI) satuan massa adalah kilogram (kg), satuan panjang adalah meter (m), dan satuan waktu adalah detik (det) atau sekon (s). Mekanika Fluida - TEP 201 45
  • 46. 4. Satuan untuk gaya adalah Newton (N) yang diturunkan dari persamaan Newton yaitu : F = m . a kg .m / det 2 5. Kekentalan (viscosity) dari suatu cairan adalah salah satu sifat cairan yang menentukan besarnya perlawanan terhadap geser. Kekentalan dinamik (μ ) adalah perbandingan antara tegangan ⎛ du ⎞ μ geser (τ ) dan gradien kecepatan ⎜ ⎟ ,τ = kg / m. det ⎝ dz ⎠ du / dz 6. Kekentalan kinematik (cinematic viscosity) υ adalah kekentalan . ⎛ μ 2 ⎞ dinamik dibagi kerapatan cairan ⎜υ = m / det ⎟ ⎜ ⎟ ⎝ ρ ⎠ 7. Kerapatan cairan (density) adalah ukuran dari kosentrasi massa dan dinyatakan dalam bentuk massa per satuan volume : ρ = massa / satuan volume = m / v kg / m 3 Mekanika Fluida - TEP 201 46
  • 47. 8. Kerapatan relatif suatu cairan (specific density) S adalah perbandingan antara kerapatan cairan dengan kerapatan air. 9. Berat jenis (specific weight) adalah besarnya gaya gravitasi yang bekerja pada suatu massa dari satuan volume : γ = ρ . g N / m3 10.Kemampatan kemampuan dimampatkan dari cairan akibat bertambahnya tekanan, dinyatakan dalam persamaan : dp K =− dV V 11.Tegangan permukaan adalah energi per satuan luas permukaan (τ ) 12.Kapilaritas terjadi karena adanya tegangan permukaan. Hal ini dapat dilihat pada pipa kapiler yang diletakkan pada cairan, kenaikan kapilaritas dapat dihitung dengan persamaan : 4 × σ × cos θ h= ρ×g×d 13.Tekanan uap dinyatakan dalam pascal (Pa). Mekanika Fluida - TEP 201 47
  • 48. Mekanika Fluida - TEP 201 48