SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 26
www.ut.ac.id
Kegiatan Belajar 1
Fungsi,Tujuan dan ciri-ciri Pendidikan Sekolah Dasar
www.ut.ac.id
A. FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
Fungsi dan tujuan pendidikan SD bersumber dari fungsi dan tujuan pendidikan
nasional yang tercantum dalam Pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Pasal 3 UU tentang Sisdiknas tersebut
ditetapkan bahwa: "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, ber-tujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab".
www.ut.ac.id
Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan sejalan dengan tujuan pendidikan
dasar, maka tujuan pendidikan SD adalah memberikan bekal kemampuan dasar
baca-tulis-hitung, pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi
siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya, serta mempersiapkan mereka
untuk mengikuti pendidikan di SMP.
Jka di simaka secara cermat, Tujuan Pendidikan SD dapat di pilih menjadi tiga
kelompok sebagai berikut:
www.ut.ac.id
a. Kemampuan dasar baca-tulis-hitung merupakan kemampuan yang dibutuhkan
oleh setiap orang yang ingin hidup secara wajar dalam era globalisasi. Oleh
karena itu, mata pelajaran yang mendukung pembentukan kemampuan ini
mendapat porsi yang cukup besar di SD.
b. Pengetahuan dan keterampilan dasar untuk hidup berkaitan dengan"life skills",
yang meliputi keterampilan akademik (baca-tulis-hitung).keterampilan personal,
keterampilan sosial, dan keterampilan vokasional
c. Persiapan untuk melanjutkan pendidikan di SMP menuntut SD membekalipara
siswanya dengan keterampilan belajar lebih lanjut, khususnyadiberikan di kelas 6
www.ut.ac.id
B. KARAKTERISTIK PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
1. Karakteristik Umum Pendidikan SD
Pendidikan SD mempunyai ciri khas yang membedakannya dari satuan pendidikan
lainnya. Paling tidak, ada empat sasaran utama dalam pendidikan SD, yaitu sebagai
berikut. (Ditjen Dikti, 2006)
a.Kemelekwacanaan (literacy). Pendidikan SD diarahkan pada pembentukan
kemelekwacanaan, bukan pada pembentukan kemampuan akademik.
Kemelekwacanaan merujuk kepada pemahaman siswa tentang berbagai
fenomena/gagasan di lingkungannya dalam rangka menyesuai-kan perilaku dengan
kehidupan. Misalnya, dalam berlalu lintas, siswa paham akan makna rambu-rambu
lalu lintas, sehingga jika dia melihat lampu merah, dia akan berhenti.
www.ut.ac.id
b. Kemampuan berkomunikasi. Pendidikan SD diarahkan untuk pembentukan
kemampuan berkomunikasi, yaitu mampu mengomunikasikan sesuatu, baik
buah pikiran sendiri maupun informasi yang didapat dari berbagai sumber,
kepada orang lain dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Informasi
yang akan dikomunikasikan mungkin didapat melalui mendengarkan dari
seorang teman, membacanya dari koran, atau menyaksikan sendiri, baik secara
langsung, maupun melalui tayangan televisi.
www.ut.ac.id
c. Kemampuan memecahkan masalah (problem solving), yang mencakup
merasakan adanya masalah, mengidentifikasi masalah, mencari informasi
untuk memecahkan masalah, mengeksplorasi alternatif pemecahan
masalah, dan memilih alternatif yang paling layak. Contoh yang sangat
sederhana adalah anak merasakan ada masalah dengan ban sepedanya. Ia
berhenti, lalu melihat bahwa ban sepedanya kempes.
www.ut.ac.id
d. Kemampuan bernalar (reasoning), yaitu menggunakan logika dan bukti-bukti
secara sistematis dan konsisten untuk sampai pada kesimpulan. Pendidikan SD
diarahkan untuk mengembangkan kemampuan siswa berpikir logis sehingga
kemampuan bermalarnya berkembang. Siswa yang terlatih daya nalarnya, tidak
akan cepat percaya pada sesuatu yang tidak masuk akal. Coba Anda temukan
contoh untuk hal ini.
www.ut.ac.id
2. Karakteristik Khusus Pendidikan SD
Siswa, guru, kurikulum, pembelajaran, serta gedung dan fasilitas SD memang
mempunyai ciri khas yang membedakannya dari satuan pendidikan lainnya.
a. Siswa SD berada dalam tahap perkembangan pra-operasional konkret, yang
ditandai oleh pandangan yang bersifat holistik.dan operasi
b. Guru SD adalah guru kelas yang wajib mengajarkan lima mata pelajaran SD, yaitu
Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan PKn.
c. Kurikulum SD dikembangkan berdasarkan standar nasional oleh satuan
pendidikan (SD) bersama dengan Komite Sekolah, di bawah koordinasiDinas
Kabupaten/Kota. Pendidikan SD berlangsung selama enam tahun,yang dibagi
menjadi enam tingkat kelas.
www.ut.ac.id
d. Pembelajaran di SD menekankan pada keterpaduan, bersifat holistik,
pengalaman langsung, dan menggunakan contoh-contoh konkret, sesuai
dengan karakteristik siswa SD dan tujuan pendidikan dasar.
e. Gedung dan fasilitas SD bervariasi dari yang paling sederhana sampai yang
cukup mewah. Pada umumnya, terdapat enam ruang kelas dan ruang
kepala sekolah, tanpa ruang guru dan juga tanpa ruang administrasi.
www.ut.ac.id
Kegiatan Belajar 2
A. Tatanan Organisasi dan Bentuk –Bentuk Penyelengara Pendidikan sekolah dasar
Sejak diberlakukannya undang-undang otonomi daerah, pendidikan SD menjadi
tanggung jawab bersama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom,
Pemerintah Pusat berwewenang untuk menetapkan standar kompetensi siswa
dan warga belajar serta pengaturan kurikulum nasional dan penilaian hasil
belajar secara nasional beserta pedoman pelaksanaannya. di samping
menetapkan standar materi pelajaran pokok.
www.ut.ac.id
Dalam UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kewenangan tersebut
dipertegas dalam Pasal 50, Ayat (1) sampai dengan (4) yang secara lengkap sebagai
berikut.
1. Pengelolaan sistem pendidikan nasional merupakan tanggung jawab Menteri.
2. Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standar nasional pendidikan
untuk menjamin mutu pendidikan nasional. satu satuan pendidikan untuk semua
jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang
bertaraf internasional.
www.ut.ac.id
4. Pemerintah Daerah Propinsi melakukan koordinasi penyelenggaraan
pendidikan,pengembangan tenaga kependidikan, dan penyediaan fasilitas
penyelenggaraanpendidikan lintas daerah Kabupaten/Kota untuk tingkat
pendidikan dasar danmenengah.
5. Pemerintah Kabupaten/Kota mengelola pendidikan dasar dan
pendidikanmenengah, serta satuan pendidikan yang berbasis keunggulan
lokal
www.ut.ac.id
Selanjutnya, secara lebih teknis, pengelolaan pendidikan SD terdapat
dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pendidikan Dasar
dan Menengah Butir-butir penting yang dapat digali dari RPP tersebut
adalah sebagai berikut.
1. Pengelolaan
pasal 24
1. Pengelolaan SD, MI, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan
berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip kemandirian
dan manajemen berbasis sekolah/madrasah
www.ut.ac.id
2. Pengelolaan SD, MI, atau bentuk lain yang sederajat mencakup
perencanaan,pelaksanaan, pengawasan, pelaporan, dan pertanggung-jawaban yang
meliputikomponen:
(a.)kurikulum (b) proses dan hasil pembelajaran (C) administrasi dan manajemen
satuan Pendidikan (d) organisasi kelembagaan satuan pendidikan (e) sarana dan
prasarana (f) ketenagaan (g) pembiayaanh (h) peserta didik (i) peran serta
masyarakat; dan (j) lingkungan/budaya sekolah.
www.ut.ac.id
3. Perencanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) disusun oleh sekolah/madrasah
dengan memperhatikan pertimbangan dan arahan dari komite sekolah/madrasah.
4. Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dilakukan oleh
5. kepala sekolah/madrasah kepada masyarakat melalui komite sekolah/madrasah.
Untuk keperluan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) di
bidang keuangan komite sekolah/madrasah dapat menunjuk akuntan publik atas
beban pembiayaan sekolah/madrasah.
www.ut.ac.id
Pasal 25
Pengelolaan SD, MI, atau bentuk lain yang sederajat dapat digabungkan dengan
SMP, MTS, atau bentuk lain yang sederajat dalam satu atau dua satuan pendidikan.
2. Sarana dan Prasarana
Pasal 26
a. Penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan pada SD, MI,
atau bentuk lain yang sederajat menjadi tanggung jawab satuan pendidikan
yang bersangkutan dan dapat memperoleh bantuan dari Pemerintah,
Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan/atau masyarakat
www.ut.ac.id
2. SD dan MI harus memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang diperlukan dalam
proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, pertumbuhan fisik dan
3. perkembangan kecerdasan intelektual dan emosional, perkembangan
kemampuan interaksi sosial, dan kejiwaan peserta didik.3. 3. Sarana pendidikan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi sekurang- kurangnya alat tulis
kelas, alat peraga, dan bahan ajar.
4. Prasarana pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi sekurang-
kurangnya ruang kelas, ruang pendidik, ruang bermain, halaman bermain/olah
raga, perpustakaan, kantin, dan kamar kecil.
www.ut.ac.id
5. Sarana dan prasarana pendidikan SD dan MI harus memenuhi persyaratan
standar
6. nasional pendidikan. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4)
diimplementasikan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dan sekolah/madrasah
secara bertahap, dan semua SD dan MI atau bentuk lain yang sederajat sudah
memenuhinya paling lambat 10 tahun sejak ditetapkannya Peraturan
Pemerintah ini.
www.ut.ac.id
B. BENTUK- BENTUK PENYELENGARAAN PENDIDIKAN SD
1. Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI)
SD merupakan jenjang pertama pendidikan dasar yang menyelenggarakan
pendidikan umum bagi anak-anak usia 6-12 tahun. Sementara itu, MI adalah
madrasah yang menyelenggarakan pendidikan umum setingkat SD, di samping
pendidikan Agama Islam.
www.ut.ac.id
2. SD Unggulan atau Sekolah Nasional Plus
Sekolah ini menyelenggarakan pendidikan umum dengan keunggulan yang
merupakan kelebihannya dari SD biasa. Kelebihan tersebut dapat berupa: (1)
penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari atau penggunaan dwi
bahasa, (2) jumlah jam pelajaran lebih banyak, (3) tersedia pendidikan khusus, ujian,
dan sertifikat bagi siswa yang memenuhi standar kompetensi pada lembaga
pendidikan global, (4) fasilitas yang lengkap dan lebih baik dari sekolah nasional, dan
(5) jumlah siswa dalam satu kelas relatif kecil. Sekolah ini juga dapat menggunakan
Kurikulum Internasional
www.ut.ac.id
3.Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB)
Pendidikan khusus untuk tingkat SD adalah Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), yang
pada umumnya terdapat di ibu kota kabupaten/kota. SDLB menyediakan layanan
pendidikan bagi anak-anak yang mempunyai kesulitan dalam melihat (tunanetra),
mendengar (tunarungu), fisik (tunadaksa), kelemahan mental (tunagrahita), dan yang
mempunyai kesulitan emosional-sosial (tuna laras). Sehubungan dengan itu, guru-
guru yang mengajar di SDLB adalah guru-guru Pendidikan Luar Biasa dari berbagai
kelainan, di samping guru-guru SD biasa. Kurikulum yang digunakan pada umumnya
sama dengan Kurikulum SD biasa dengan berbagai penyesuaian, terutama dalam
proses pembelajaran dan evaluasi.
www.ut.ac.id
4. Sekolah Dasar Inklusi
Jika di SDLB berkumpul anak-anak dari berbagai kelainan, maka di SD Inklusi
berbaur anak biasa (normal) dengan anak luar biasa. Konsep inklusi sebenarnya
berawal dari Gerakan Pendidikan untuk Semua (Education for All) yang
dicanangkan oleh Unesco. Gerakan ini menuntut agar semua anak dapat dididik
di sekolah yang terdekat dari tempat tinggalnya. Oleh karena itu, jika di sekitar
sebuah SD ada anak-anak yang memerlukan pendidikan khusus, ia harus dapat
diterima di sekolah biasa dan dapat bergaul dengan anak-anak normal lainnya.
www.ut.ac.id
5. Program Paket A
Program Paket A merupakan program pendidikan nonformal setara SD/MI yang
diperuntukkan bagi para peserta didik yang berusia 15-44 tahun. Bersama dengan
Program Paket B Setara SMP/MTs, program ini ditujukan untuk menuntaskan Wajib
Belajar Sembilan Tahun bagi warga negara yang karena berbagai alasan tidak
mungkin mengikuti pendidikan formal.
www.ut.ac.id
6. Sekolah Rumah
Sesuai dengan namanya, Sekolah Rumah atau lebih terkenal dengan sebutan home
schooling, adalah sekolah yang diselenggarakan di rumah. Jika Anda tinggal di kota
besar, Anda pasti tidak asing dengan istilah ini karena sekolah seperti ini umumnya
berkembang di kota-kota besar seperti Jakarta. Namun, jika Anda tinggal di kota
kecil atau di daerah terpencil, mungkin Anda belum akrab dengan istilah ini,
meskipun berita tentang sekolah ini sering dipaparkan di koran atau televisi. Agar
kita mempunyai wawasan yang sama tentang Sekolah Rumah, Anda perlu
mengikuti berbagai berita tentang sekolah rumah yang banyak disiarkan di media
massa.
www.ut.ac.id

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a PPT MODUL 2 PERSPEKTIF.ppt

Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar smaKurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar smamir_din
 
PENDIDIKAN FORMAL DALAM PRESPEKTIF LANDASAN PSIKOLOGI
PENDIDIKAN FORMAL DALAM PRESPEKTIF LANDASAN PSIKOLOGIPENDIDIKAN FORMAL DALAM PRESPEKTIF LANDASAN PSIKOLOGI
PENDIDIKAN FORMAL DALAM PRESPEKTIF LANDASAN PSIKOLOGIfiqifazriana
 
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003Reni Nazta
 
Dokumen kurikulum-2013
Dokumen kurikulum-2013Dokumen kurikulum-2013
Dokumen kurikulum-2013Neneng Karmini
 
Uu no 20_th_2003
Uu no 20_th_2003Uu no 20_th_2003
Uu no 20_th_2003Swa Mini
 
Ppt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptx
Ppt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptxPpt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptx
Ppt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptxIlmiUsfadila
 
Kurikulum Terbaru 2013
Kurikulum Terbaru 2013Kurikulum Terbaru 2013
Kurikulum Terbaru 2013Jenny Revan
 
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasionalAmrizal Ahmad
 
Sistem Pendidikan Nasional Bab VII
Sistem Pendidikan Nasional Bab VIISistem Pendidikan Nasional Bab VII
Sistem Pendidikan Nasional Bab VIISusi Novita
 
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smpKurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smphendri1 rie
 
Www.unpad.ac.id wp content-uploads_2012_10_uu20-2003-sisdiknas
Www.unpad.ac.id wp content-uploads_2012_10_uu20-2003-sisdiknasWww.unpad.ac.id wp content-uploads_2012_10_uu20-2003-sisdiknas
Www.unpad.ac.id wp content-uploads_2012_10_uu20-2003-sisdiknassujiman ae
 
01.1 uu tahun2003 nomor020 sisdiknas
01.1 uu tahun2003 nomor020 sisdiknas01.1 uu tahun2003 nomor020 sisdiknas
01.1 uu tahun2003 nomor020 sisdiknasDrs. HM. Yunus
 

Semelhante a PPT MODUL 2 PERSPEKTIF.ppt (20)

Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar smaKurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
 
Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013
 
PENDIDIKAN FORMAL DALAM PRESPEKTIF LANDASAN PSIKOLOGI
PENDIDIKAN FORMAL DALAM PRESPEKTIF LANDASAN PSIKOLOGIPENDIDIKAN FORMAL DALAM PRESPEKTIF LANDASAN PSIKOLOGI
PENDIDIKAN FORMAL DALAM PRESPEKTIF LANDASAN PSIKOLOGI
 
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
 
Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013
 
Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013
 
Dokumen kurikulum-2013
Dokumen kurikulum-2013Dokumen kurikulum-2013
Dokumen kurikulum-2013
 
UU Sisdiknas
UU SisdiknasUU Sisdiknas
UU Sisdiknas
 
Uu no 20_th_2003
Uu no 20_th_2003Uu no 20_th_2003
Uu no 20_th_2003
 
Undang Undang 2003 (sistem pendidikan nasional)
Undang Undang 2003 (sistem pendidikan nasional)Undang Undang 2003 (sistem pendidikan nasional)
Undang Undang 2003 (sistem pendidikan nasional)
 
Ppt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptx
Ppt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptxPpt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptx
Ppt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptx
 
Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013
 
Referensi uu pendidikan
Referensi uu pendidikanReferensi uu pendidikan
Referensi uu pendidikan
 
Uu2003
Uu2003Uu2003
Uu2003
 
Kurikulum Terbaru 2013
Kurikulum Terbaru 2013Kurikulum Terbaru 2013
Kurikulum Terbaru 2013
 
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
 
Sistem Pendidikan Nasional Bab VII
Sistem Pendidikan Nasional Bab VIISistem Pendidikan Nasional Bab VII
Sistem Pendidikan Nasional Bab VII
 
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smpKurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
 
Www.unpad.ac.id wp content-uploads_2012_10_uu20-2003-sisdiknas
Www.unpad.ac.id wp content-uploads_2012_10_uu20-2003-sisdiknasWww.unpad.ac.id wp content-uploads_2012_10_uu20-2003-sisdiknas
Www.unpad.ac.id wp content-uploads_2012_10_uu20-2003-sisdiknas
 
01.1 uu tahun2003 nomor020 sisdiknas
01.1 uu tahun2003 nomor020 sisdiknas01.1 uu tahun2003 nomor020 sisdiknas
01.1 uu tahun2003 nomor020 sisdiknas
 

Último

BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.pptBAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.pptAnggunKhairunnisa2
 
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipanPpt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipanMaulanaKenta
 
Power Point seminar proposal skripsi Dita
Power Point seminar proposal skripsi DitaPower Point seminar proposal skripsi Dita
Power Point seminar proposal skripsi DitaDestyRamadhani5
 
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...dwilarasayuningtias
 
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...MaulanaKenta
 
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.pptPemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.pptAldantiRahmaDina
 
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssGAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssUZAIRBINIBRAHIMMoe
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"bayuputra151203
 

Último (8)

BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.pptBAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
 
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipanPpt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
 
Power Point seminar proposal skripsi Dita
Power Point seminar proposal skripsi DitaPower Point seminar proposal skripsi Dita
Power Point seminar proposal skripsi Dita
 
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
 
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
 
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.pptPemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
 
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssGAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
 

PPT MODUL 2 PERSPEKTIF.ppt

  • 1. www.ut.ac.id Kegiatan Belajar 1 Fungsi,Tujuan dan ciri-ciri Pendidikan Sekolah Dasar
  • 2. www.ut.ac.id A. FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR Fungsi dan tujuan pendidikan SD bersumber dari fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Pasal 3 UU tentang Sisdiknas tersebut ditetapkan bahwa: "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, ber-tujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab".
  • 3. www.ut.ac.id Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan sejalan dengan tujuan pendidikan dasar, maka tujuan pendidikan SD adalah memberikan bekal kemampuan dasar baca-tulis-hitung, pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya, serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di SMP. Jka di simaka secara cermat, Tujuan Pendidikan SD dapat di pilih menjadi tiga kelompok sebagai berikut:
  • 4. www.ut.ac.id a. Kemampuan dasar baca-tulis-hitung merupakan kemampuan yang dibutuhkan oleh setiap orang yang ingin hidup secara wajar dalam era globalisasi. Oleh karena itu, mata pelajaran yang mendukung pembentukan kemampuan ini mendapat porsi yang cukup besar di SD. b. Pengetahuan dan keterampilan dasar untuk hidup berkaitan dengan"life skills", yang meliputi keterampilan akademik (baca-tulis-hitung).keterampilan personal, keterampilan sosial, dan keterampilan vokasional c. Persiapan untuk melanjutkan pendidikan di SMP menuntut SD membekalipara siswanya dengan keterampilan belajar lebih lanjut, khususnyadiberikan di kelas 6
  • 5. www.ut.ac.id B. KARAKTERISTIK PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR 1. Karakteristik Umum Pendidikan SD Pendidikan SD mempunyai ciri khas yang membedakannya dari satuan pendidikan lainnya. Paling tidak, ada empat sasaran utama dalam pendidikan SD, yaitu sebagai berikut. (Ditjen Dikti, 2006) a.Kemelekwacanaan (literacy). Pendidikan SD diarahkan pada pembentukan kemelekwacanaan, bukan pada pembentukan kemampuan akademik. Kemelekwacanaan merujuk kepada pemahaman siswa tentang berbagai fenomena/gagasan di lingkungannya dalam rangka menyesuai-kan perilaku dengan kehidupan. Misalnya, dalam berlalu lintas, siswa paham akan makna rambu-rambu lalu lintas, sehingga jika dia melihat lampu merah, dia akan berhenti.
  • 6. www.ut.ac.id b. Kemampuan berkomunikasi. Pendidikan SD diarahkan untuk pembentukan kemampuan berkomunikasi, yaitu mampu mengomunikasikan sesuatu, baik buah pikiran sendiri maupun informasi yang didapat dari berbagai sumber, kepada orang lain dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Informasi yang akan dikomunikasikan mungkin didapat melalui mendengarkan dari seorang teman, membacanya dari koran, atau menyaksikan sendiri, baik secara langsung, maupun melalui tayangan televisi.
  • 7. www.ut.ac.id c. Kemampuan memecahkan masalah (problem solving), yang mencakup merasakan adanya masalah, mengidentifikasi masalah, mencari informasi untuk memecahkan masalah, mengeksplorasi alternatif pemecahan masalah, dan memilih alternatif yang paling layak. Contoh yang sangat sederhana adalah anak merasakan ada masalah dengan ban sepedanya. Ia berhenti, lalu melihat bahwa ban sepedanya kempes.
  • 8. www.ut.ac.id d. Kemampuan bernalar (reasoning), yaitu menggunakan logika dan bukti-bukti secara sistematis dan konsisten untuk sampai pada kesimpulan. Pendidikan SD diarahkan untuk mengembangkan kemampuan siswa berpikir logis sehingga kemampuan bermalarnya berkembang. Siswa yang terlatih daya nalarnya, tidak akan cepat percaya pada sesuatu yang tidak masuk akal. Coba Anda temukan contoh untuk hal ini.
  • 9. www.ut.ac.id 2. Karakteristik Khusus Pendidikan SD Siswa, guru, kurikulum, pembelajaran, serta gedung dan fasilitas SD memang mempunyai ciri khas yang membedakannya dari satuan pendidikan lainnya. a. Siswa SD berada dalam tahap perkembangan pra-operasional konkret, yang ditandai oleh pandangan yang bersifat holistik.dan operasi b. Guru SD adalah guru kelas yang wajib mengajarkan lima mata pelajaran SD, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan PKn. c. Kurikulum SD dikembangkan berdasarkan standar nasional oleh satuan pendidikan (SD) bersama dengan Komite Sekolah, di bawah koordinasiDinas Kabupaten/Kota. Pendidikan SD berlangsung selama enam tahun,yang dibagi menjadi enam tingkat kelas.
  • 10. www.ut.ac.id d. Pembelajaran di SD menekankan pada keterpaduan, bersifat holistik, pengalaman langsung, dan menggunakan contoh-contoh konkret, sesuai dengan karakteristik siswa SD dan tujuan pendidikan dasar. e. Gedung dan fasilitas SD bervariasi dari yang paling sederhana sampai yang cukup mewah. Pada umumnya, terdapat enam ruang kelas dan ruang kepala sekolah, tanpa ruang guru dan juga tanpa ruang administrasi.
  • 11. www.ut.ac.id Kegiatan Belajar 2 A. Tatanan Organisasi dan Bentuk –Bentuk Penyelengara Pendidikan sekolah dasar Sejak diberlakukannya undang-undang otonomi daerah, pendidikan SD menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, Pemerintah Pusat berwewenang untuk menetapkan standar kompetensi siswa dan warga belajar serta pengaturan kurikulum nasional dan penilaian hasil belajar secara nasional beserta pedoman pelaksanaannya. di samping menetapkan standar materi pelajaran pokok.
  • 12. www.ut.ac.id Dalam UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kewenangan tersebut dipertegas dalam Pasal 50, Ayat (1) sampai dengan (4) yang secara lengkap sebagai berikut. 1. Pengelolaan sistem pendidikan nasional merupakan tanggung jawab Menteri. 2. Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standar nasional pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan nasional. satu satuan pendidikan untuk semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional.
  • 13. www.ut.ac.id 4. Pemerintah Daerah Propinsi melakukan koordinasi penyelenggaraan pendidikan,pengembangan tenaga kependidikan, dan penyediaan fasilitas penyelenggaraanpendidikan lintas daerah Kabupaten/Kota untuk tingkat pendidikan dasar danmenengah. 5. Pemerintah Kabupaten/Kota mengelola pendidikan dasar dan pendidikanmenengah, serta satuan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal
  • 14. www.ut.ac.id Selanjutnya, secara lebih teknis, pengelolaan pendidikan SD terdapat dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pendidikan Dasar dan Menengah Butir-butir penting yang dapat digali dari RPP tersebut adalah sebagai berikut. 1. Pengelolaan pasal 24 1. Pengelolaan SD, MI, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip kemandirian dan manajemen berbasis sekolah/madrasah
  • 15. www.ut.ac.id 2. Pengelolaan SD, MI, atau bentuk lain yang sederajat mencakup perencanaan,pelaksanaan, pengawasan, pelaporan, dan pertanggung-jawaban yang meliputikomponen: (a.)kurikulum (b) proses dan hasil pembelajaran (C) administrasi dan manajemen satuan Pendidikan (d) organisasi kelembagaan satuan pendidikan (e) sarana dan prasarana (f) ketenagaan (g) pembiayaanh (h) peserta didik (i) peran serta masyarakat; dan (j) lingkungan/budaya sekolah.
  • 16. www.ut.ac.id 3. Perencanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) disusun oleh sekolah/madrasah dengan memperhatikan pertimbangan dan arahan dari komite sekolah/madrasah. 4. Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dilakukan oleh 5. kepala sekolah/madrasah kepada masyarakat melalui komite sekolah/madrasah. Untuk keperluan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) di bidang keuangan komite sekolah/madrasah dapat menunjuk akuntan publik atas beban pembiayaan sekolah/madrasah.
  • 17. www.ut.ac.id Pasal 25 Pengelolaan SD, MI, atau bentuk lain yang sederajat dapat digabungkan dengan SMP, MTS, atau bentuk lain yang sederajat dalam satu atau dua satuan pendidikan. 2. Sarana dan Prasarana Pasal 26 a. Penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan pada SD, MI, atau bentuk lain yang sederajat menjadi tanggung jawab satuan pendidikan yang bersangkutan dan dapat memperoleh bantuan dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan/atau masyarakat
  • 18. www.ut.ac.id 2. SD dan MI harus memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang diperlukan dalam proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, pertumbuhan fisik dan 3. perkembangan kecerdasan intelektual dan emosional, perkembangan kemampuan interaksi sosial, dan kejiwaan peserta didik.3. 3. Sarana pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi sekurang- kurangnya alat tulis kelas, alat peraga, dan bahan ajar. 4. Prasarana pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi sekurang- kurangnya ruang kelas, ruang pendidik, ruang bermain, halaman bermain/olah raga, perpustakaan, kantin, dan kamar kecil.
  • 19. www.ut.ac.id 5. Sarana dan prasarana pendidikan SD dan MI harus memenuhi persyaratan standar 6. nasional pendidikan. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) diimplementasikan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dan sekolah/madrasah secara bertahap, dan semua SD dan MI atau bentuk lain yang sederajat sudah memenuhinya paling lambat 10 tahun sejak ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini.
  • 20. www.ut.ac.id B. BENTUK- BENTUK PENYELENGARAAN PENDIDIKAN SD 1. Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) SD merupakan jenjang pertama pendidikan dasar yang menyelenggarakan pendidikan umum bagi anak-anak usia 6-12 tahun. Sementara itu, MI adalah madrasah yang menyelenggarakan pendidikan umum setingkat SD, di samping pendidikan Agama Islam.
  • 21. www.ut.ac.id 2. SD Unggulan atau Sekolah Nasional Plus Sekolah ini menyelenggarakan pendidikan umum dengan keunggulan yang merupakan kelebihannya dari SD biasa. Kelebihan tersebut dapat berupa: (1) penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari atau penggunaan dwi bahasa, (2) jumlah jam pelajaran lebih banyak, (3) tersedia pendidikan khusus, ujian, dan sertifikat bagi siswa yang memenuhi standar kompetensi pada lembaga pendidikan global, (4) fasilitas yang lengkap dan lebih baik dari sekolah nasional, dan (5) jumlah siswa dalam satu kelas relatif kecil. Sekolah ini juga dapat menggunakan Kurikulum Internasional
  • 22. www.ut.ac.id 3.Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Pendidikan khusus untuk tingkat SD adalah Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), yang pada umumnya terdapat di ibu kota kabupaten/kota. SDLB menyediakan layanan pendidikan bagi anak-anak yang mempunyai kesulitan dalam melihat (tunanetra), mendengar (tunarungu), fisik (tunadaksa), kelemahan mental (tunagrahita), dan yang mempunyai kesulitan emosional-sosial (tuna laras). Sehubungan dengan itu, guru- guru yang mengajar di SDLB adalah guru-guru Pendidikan Luar Biasa dari berbagai kelainan, di samping guru-guru SD biasa. Kurikulum yang digunakan pada umumnya sama dengan Kurikulum SD biasa dengan berbagai penyesuaian, terutama dalam proses pembelajaran dan evaluasi.
  • 23. www.ut.ac.id 4. Sekolah Dasar Inklusi Jika di SDLB berkumpul anak-anak dari berbagai kelainan, maka di SD Inklusi berbaur anak biasa (normal) dengan anak luar biasa. Konsep inklusi sebenarnya berawal dari Gerakan Pendidikan untuk Semua (Education for All) yang dicanangkan oleh Unesco. Gerakan ini menuntut agar semua anak dapat dididik di sekolah yang terdekat dari tempat tinggalnya. Oleh karena itu, jika di sekitar sebuah SD ada anak-anak yang memerlukan pendidikan khusus, ia harus dapat diterima di sekolah biasa dan dapat bergaul dengan anak-anak normal lainnya.
  • 24. www.ut.ac.id 5. Program Paket A Program Paket A merupakan program pendidikan nonformal setara SD/MI yang diperuntukkan bagi para peserta didik yang berusia 15-44 tahun. Bersama dengan Program Paket B Setara SMP/MTs, program ini ditujukan untuk menuntaskan Wajib Belajar Sembilan Tahun bagi warga negara yang karena berbagai alasan tidak mungkin mengikuti pendidikan formal.
  • 25. www.ut.ac.id 6. Sekolah Rumah Sesuai dengan namanya, Sekolah Rumah atau lebih terkenal dengan sebutan home schooling, adalah sekolah yang diselenggarakan di rumah. Jika Anda tinggal di kota besar, Anda pasti tidak asing dengan istilah ini karena sekolah seperti ini umumnya berkembang di kota-kota besar seperti Jakarta. Namun, jika Anda tinggal di kota kecil atau di daerah terpencil, mungkin Anda belum akrab dengan istilah ini, meskipun berita tentang sekolah ini sering dipaparkan di koran atau televisi. Agar kita mempunyai wawasan yang sama tentang Sekolah Rumah, Anda perlu mengikuti berbagai berita tentang sekolah rumah yang banyak disiarkan di media massa.