SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 126
Baixar para ler offline
ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPAS
(Studi Kasus di Jl. Swakarsa RW. 003 Pondok Kelapa Jakarta Timur)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir Akademika dan
Melengkapi Sebagian dari Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana
Ekonomi Jurusan Manajemen
Oleh:
NI KETUT GITA RIDAYANI
2011410001
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
JAKARTA TIMUR
2015
iv
ABSTRAK
NIM : 2011410001, Judul : ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPAS (Studi Kasus di
Jln. Swakarsa RW003 Pondok Kelapa Jakarta Timur)
Jumlah Hal : xiii + 110 hal : 2015
Kata Kunci : Perilaku Konsumen,Keputusan Pembelian,Koran Kompas
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hubungan dan
pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian Koran Kompas di Jl.
Swakarsa RW003 Pondok Kelapa Jakarta Timur
Jenis metodologi penelitian ini adalah kuantitatif dengan jumlah sampel 130
Kepala Keluarga. Perolehan data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan
kuesioner yang diberikan kepada responden yang terdiri dari dimensi variabel
Perilaku Konsumen yaitu Produk, Harga, Tempat, Promosi dan dimensi variabel
Keputusan Pembelian yaitu Pengenalan Kebutuhan, Pencarian Informasi, Evaluasi
Alternatif, Keputusan Pembelian, Perilaku Pasca Pembelian. Analisis data
menggunakan Analisis Korelasi dan Analisis Regresi Sederhana. Jumlah sampel
penelitian ini terdiri dari 130 Kepala keluarga. Teknik pengumpulan data adalah
melalui kuesioner yang dibagikan penulis kepada responden.
Dari hasil perhitungan dan analisis yang dilakukan penulis, diketahui bahwa
terdapat hubungan yang kuat antara perilaku konsumen dan keputusan pembelian
dilihat dari Nilai r = 0,653 (65,3%). Sedangkan pengaruh atas perilaku konsumen
terhadap keputusan pembelian mendapatkn nilai R Square sebesar 0,426 (42,6%).
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hikmatnya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS PERILAKU KONSUMEN
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPAS (Studi Kasus
di Jln. Swakarsa RW003 Pondok Kelapa Jakarta Timur)” sebagai salah satu
persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Darma
Persada Jakarta Timur. Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini sangan jauh
dari sempurna karena banyak kekurangan dalam pembuatan skripsi ini, sehingga
berharap kepada pembaca agar dapat memberi masukan serta saran untuk penulis.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak
membantu dan memberi dukungan serta doa kepada penulis dalam pembuatan
skripsi ini. Penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Firsan Nova, SE, MM selaku Wadek I dan Dosen Pembimbing I
serta Ibu Ellena Nurfazria Handayani, SE, MM selaku Ketua jurusan dan
Dosen Pembimbing II yang tidak pernah lelah membimbing penulis serta
memberikan banyak ilmu yang bermanfaat dan pengarahan serta motivasi
kepada penulis untuk dapat segerah menyelesaikan skripsi ini.
2. Seluruh staf Tata Usaha dan Dosen Fakultas Ekonomi yang selalu membantu
dan memberikan ilmunya kepada penulis.
vi
3. Ibu Fitrisia Martisa,S.I sebagai Manager Diklat Kompas yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mendapatkan data terkait Koran Kompas.
4. Bapak Onto sebagai staf Diklat Kompas dan Ibu Tia sebagai staf Informasi
Kompas serta seluruh staf Koran Kompas (Kompas Gramedia) yang telah
banyak membantu dan meluangkan waktunya untuk memberikan kesempatan
kepada penulis untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan penulis.
5. Papah Wayan Ardjana, SE dan mamah tersayang Ns. Ni Made seriati, S.Kep.
serta kakak – kakakku Dr. Made Raditya dan Nyoman Dharma, S.Kom.
tersayang yang telah banyak memberikan motivasi, dukungan, semangat serta
doa kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu dan
penulis akan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dan
membahagiakan mereka.
6. Nyoman Trya Wahyudha, S.Ikom yang telah meluangkan waktunya untuk
membantu dan memberikan semangat kepada penulis agar dapat
menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
7. Sahabatku tersayang Tessa Utami yang sudah banyak meluangkan waktunya
untuk mendukung juga memberi semangat. Terima kasih baybay !
8. Lalu kepada Okky, Zalika, Imam, Virgi serta teman-teman satu angkatan
2011 di Universitas Darma Persada yang namanya tidak dapat disebutkan
satu persatu. Terima kasih banyak dukungannya !
Hanya doa yang dapat penulis panjatkan, semoga Tuhan Yang Maha Esa
berkenan membalas semua kebaikan kalian. Akhir kata, semoga penelitian ini
vii
dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak dan kalangan yang
mengembangkan ilmu ekonomi, khususnya dalam bidang Manajemen Pemasaran.
Jakarta, 1 Juli 2015
Ni Ketut Gita Ridayani
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN...................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI...................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................... iii
ABSTRAK................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR .............................................................................. v
DAFTAR ISI............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL..................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pemasaran ..................................................................................... 8
1. Pengertian Pemasaran ............................................................ 8
2. Pengertian Konsep Pemasaran ............................................... 9
3. Manajemen Pemasaran ........................................................... 13
B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ............................................. 14
C. Perilaku Konsumen ....................................................................... 16
ix
1. Pengertian Prilaku Konsumen ................................................ 16
2. Model-model Prilaku Konsumen ........................................... 18
3. Karakteristik Prilaku Konsumen............................................. 27
D. Keputusan Pembelian Konsumen.................................................. 34
1. Pengertian Pengambilan Keputusan Konsumen .................... 34
2. Proses Keputusan Pembelian Konsumen............................... 35
3. Hubungan antara Karakteristik Individu dan Keputusan
Pembelian............................................................................... 41
E. Produk ........................................................................................... 42
1. Pengertian Produk .................................................................. 42
2. Kualitas Produk...................................................................... 43
F. Kerangka Pikir............................................................................... 44
G. Hipotesis........................................................................................ 48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian .......................................................................... 49
B. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 49
1. Data Primer ............................................................................ 49
2. Data Sekunder......................................................................... 49
C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 50
1. Populasi................................................................................... 50
2. Sampel .................................................................................... 50
3. Teknik Pengambilan Sampel................................................... 51
D. Pengumpulan Data ........................................................................ 51
x
E. Analisa Data.................................................................................. 53
1. Keabsahan ............................................................................... 53
2. Analisis Korelasi Sederhana ................................................... 55
3. Analisis Regresi Linier Sederhana.......................................... 57
F. Definisi Variabel Operasional....................................................... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Kompas............................................................ 64
1. Sejarah Kompas........................................................................ 64
2. Visi, Misi, Moto dan Nilai-Nilai Dasar Kompas...................... 65
3. Prestasi Kompas ....................................................................... 68
4. Struktur Organisasi Kompas..................................................... 68
B. Hasil Penelitian dan Hasil Analisis Pembahasan
1. Karakteristik Responden ........................................................ 71
2. Pembahasan dan Analisis Variabel ........................................ 73
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ....................................................................................... 81
B. Saran.............................................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 83
LAMPIRAN.............................................................................................. 88
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................. 109
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pola Beli Koran Kompas...................................................... 2
Tabel 1.2 Perbandingan Harga Koran ................................................. 3
Tabel 3.1 Skala Likert.......................................................................... 52
Tabel 3.2 Hubungan Interprestasi Koefisien Korelasi......................... 57
Tabel 3.3 Dimensi dan Indikator Perilaku Konsumen dan Keputusan
Pembelian ........................................................................... 60
Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ......................... 70
Tabel 4.2 Karaktersitik Responden berdasarkan Pekerjaan................. 71
Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pengeluaran
Perbulan............................................................................... 72
Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Lama Berlangganan
Koran Kompas..................................................................... 73
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Validitas..................................................... 75
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Reliabilitas................................................. 76
Tabel 4.7 Hasil Uji Korelasi................................................................. 77
Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi.................................................................. 78
Tabel 4.9 Koefisien Determinasi (R2) ................................................. 80
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen .............................................. 24
Gambar 2.2 Proses Keputusan Pembelian .......................................... 35
Gambar 2.3 Langkah-langkah antara Evaluasi Alternatif dan keputusan
Pembelian ....................................................................... 38
Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran......................................................... 47
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner.......................................................................... 88
Lampiran 2 Data Langganan Koran Kompas....................................... 91
Lampiran 3 Tabulasi Data dan Hasil Kuesioner .................................. 94
Lampiran 4 Identitas Responden.......................................................... 97
Lampiran 5 Uji Validitas dan Reliabilitas............................................ 103
Lampiran 6 Uji Korelasi, Regresi Linier Sederhana, Uji t, Koefisien
Determinasi..................................................................... 105
Lampiran 7 Tabel r............................................................................... 107
Lampiran 8 Tabel t............................................................................... 108
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Surat kabar merupakan salah satu media informasi yang sangat
bermanfaat bagi masyarakat. Surat kabar atau Koran adalah penerbitan
yang dicetak pada kertas yang disebut kertas koran dan berisi tentang
berbagai berita terkini dalam berbagai topik, mulai dari topik politik,
kriminal, olahraga, tajuk rencana, perkiraan cuaca dan sebagainya. Selain
mencetak berbagai berita terkini, di dalam koran juga bisa ditemukan
karikatur yang umumnya dijadikan sebagai bahan sindiran lewat gambar
yang berhubungan dengan masalah-masalah tertentu.
Berbagai peristiwa di belahan bumi dapat kita ketahui salah
satunya lewat surat kabar. Keunggulan surat kabar dibandingkan dengan
media informasi lainnya adalah mudah diperoleh, harga yang relatif
terjangkau dan mudah dibawa kemana-mana. Saat ini di Indonesia terdapat
banyak surat kabar yang beredar menyajikan berbagai berita, dan salah
satunya adalah Koran Kompas. Koran Kompas adalah sebagai salah satu
koran nasional terbesar di Indonesia yang telah berkiprah dalam bisnis
jurnalisme selama lebih dari empat dasarwarsa. Sebagai media cetak
terkemuka di Indonesia, Koran Kompas memiliki peristiwa-peristiwa
penting yang menjadi tonggak perjalanan perusahaan dari sejak berdiri
2
sampai berkembangnya saat ini. Rerata oplah harian Kompas mencapai
507.000 eksemplar dan terdaftar dalam Audit Bureau of Circulations
(ABC) sejak 1968. Dalam hal ini dapat dilihat dari pola beli Koran
Kompas yang membeli secara berlangganan dan eceran sebagai berikut :
Tabel 1.1
Pola Beli Koran Kompas
Yang membeli
Koran Kompas
Presentase
Langganan 75,2%
Eceran 24,8%
(Sumber : Kompas Gramedia)
Tabel diatas adalah pola beli Koran Kompas secara nasional, dari
tabel diatas diketahui bahwa banyak konsumen yang tertarik membeli
Koran Kompas dapat dilihat dari yang membeli secara berlangganan
sebesar 75,2% atau eceran 24,8%. Dalam hal ini penulis melihat fenomena
yang ada di lingkungan penulis sendiri bahwa terdapat banyaknya Kepala
Keluarga yang berlangganan Koran Kompas. Padahal diketahui harga
Koran Kompas saat ini adalah sebesar 4.500 rupiah lebih mahal dari harga
koran lainnya, hal ini dapat dilihat dari perbandingan harga koran yaitu
sebagai berikut :
3
Tabel 1.2
Perbandingan Harga Koran
Surat Kabar Harga Eceran
Koran Kompas 4.500
Seputar Indonesia 4.000
Republika 3.500
Media Indonesia 3.500
(Sumber : Pedagang Koran)
Dari data tabel diatas dapat dilihat harga Koran Kompas lebih mahal
dari harga koran lainnya, namun walaupun harga Koran Kompas yang
terbilang mahal masih banyak juga konsumen yang tetap mau untuk
berlangganan Koran Kompas. Hal ini dilihat dari banyaknya konsumen
yang tetap berlangganan Koran Kompas salah satunya adalah Kepala
Keluarga yang tinggal di Jl. Swakarsa RW003 Pondok Kelapa Jakarta
Timur. Dapat diketahui di lingkungan tersebut terdapat 130 Kepala
Keluarga yang berlangganan Koran Kompas (Sumber: Loper Koran
Kompas). Hal ini penting untuk diteliti karena mengetahui mahalnya harga
Koran Kompas dibanding dengan Koran lainnya namun masih banyak
konsumen yang tetap mau berlangganan Koran Kompas, apa yang
membuat konsumen tertarik dalam melakukan pembelian terhadap Koran
Kompas apa karena desain Koran Kompas yang menarik, atau karena
beritanya yang ter-update dan lengkap, atau kebutuhan konsumen akan
Koran Kompas, atau karena promosi Koran Kompas yang bagus sehingga
membuat konsumen banyak mengenal Koran Kompas.
4
Menurut Swastha (2000) dalam Rofiza (2007:13) perilaku konsumen
adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk
didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan
kegiatan-kegiatan tersebut. Perilaku konsumen itu sendiri juga merupakan
tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi yang
berhubungan dengan proses pengambilan keputusan untuk mendapatkan,
menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi
lingkungan.
Dalam Sejarah koran kompas, Harian Kompas adalah salah satu di
antara dua koran di Indonesia yang diaudit oleh Audit Bureau of
Circulations (ABC). Koran lainnya yang juga diaudit adalah Warta Kota.
Ide awal penerbitan harian ini datang dari Jenderal Ahmad Yani,
yang mengutarakan keinginannya kepada Frans Seda untuk menerbitkan
surat kabar yang berimbang, kredibel, dan independen. Frans kemudian
mengemukakan keinginan itu kepada dua teman baiknya, P.K. Ojong
(1920-1980) dan Jakob Oetama yang pada waktu itu sudah mengelola
majalah Intisari yang terbit tahun 1963.
Awalnya harian ini diterbitkan dengan nama Bentara Rakyat.
Menurut Frans Seda nama Bentara sesuai dengan selera orang flores,
Namun atas usul Presiden Soekarno, namanya diubah menjadi Kompas
yang berartikan pemberi arah dan jalan dalam mengarungi lautan dan
hutan rimba.
5
Setelah mengumpulkan tanda bukti 3000 calon pelanggan sebagai
syarat izin penerbitan, akhirnya Kompas terbit pertama kali pada tanggal
28 Juni 1965. Pada mulanya kantor redaksi Kompas masih menumpang di
rumah Jakob Oetama, kemudian berpindah menumpang di kantor redaksi
Majalah Intisari. Pada terbitan perdananya, Kompas hanya terbit dengan
empat halaman dengan iklan yang hanya berjumlah enam buah.
Selanjutnya, pada masa-masa awal berdirinya di tahun 1965 Koran
Kompas terbit sebagai surat kabar mingguan dengan delapan halaman, lalu
terbit 4 kali seminggu, dan hanya dalam kurun waktu 2 tahun telah
berkembang menjadi surat kabar harian nasional.
Seiring dengan pertumbuhannya, seperti kebanyakan surat kabar
yang lain, harian Kompas saat ini dibagi menjadi tiga bagian (section),
yaitu bagian depan yang memuat berita nasional dan internasional, bagian
berita bisnis dan keuangan, bagian berita olahraga dan iklan baris yang
disebut dengan klasika. Harian Kompas diterbitkan oleh PT Kompas
Media Nusantara.
Oleh karena itu penulis ingin lebih mengetahui apa yang
menyebabkan konsumen ingin membeli Koran Kompas dan seberapa
besar pengaruh perilaku konsumen pada keputusan dalam pembelian koran
kompas tersebut. Dari latar belakang masalah yang telah diketahui diatas,
maka penulis mengambil judul : “ANALISIS PENGARUH PERILAKU
KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN
6
KOMPAS (Studi Kasus : di Jl. Swakarsa RW 003 Pondok Kelapa
Jakarta Timur)”
B. Perumusan Masalah
Penulis terlebih dahulu akan merumuskan masalah mengenai isi
skripsi ini sebagai berikut :
a. Bagaimana hubungan perilaku konsumen terhadap keputusan
pembelian Koran Kompas ?
b. Bagaimana pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan
pembelian Koran Kompas?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian dilakukan untuk menemukan bukti hasil analisis
mengenai pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian
koran kompas. Tujuan dan kegunaan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui hubungan perilaku konsumen terhadap
keputusan pembelian Koran Kompas.
b. Untuk mengetahui pengaruh perilaku konsumen terhadap
keputusan pembelian Koran Kompas.
7
D. Manfaat Penelitian
Sejalan dengan tujuan penelitian diatas, maka kegunaan penelitian ini
adalah :
a. Bagi Penulis
Penelitian ini berguna untuk memberikan informasi-informasi
pengetahuan dan juga menambah wawasan mengenai seberapa
besar perilaku konsumen berpengaruh terhadap keputusan
pembelian Koran Kompas.
b. Bagi Pembaca
Kegunaan dari penelitian ini bagi para pembaca adalah sebagai
bahan masukan pengetahuan yang dapat berguna bagi siapa saja
yang membacanya.
c. Bagi Perusahaan
Penelitian ini berguna sebagai bahan informasi bagi perusahaan
agar lebih dapat memahami dan mengetahui keinginan konsumen
sehingga kedepannya perusahaan dapat terus memberikan
kepuasan pada konsumennya.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Istilah pemasaran memiliki arti yang luas. Pengertian
pemasaran saat ini memang sangat beragam, walaupun pada intinya
adalah sama. Setiap ahli mempunyai pendapat masing – masing
dalam mendefinisikan pemasaran.
Agar lebih jelas maka pengertian dari pemasaran (marketing)
menurut para ahli di bidang pemasaran adalah sebagai berikut:
Menurut American Marketing Association (AMA) dalam
Kotler dan Keller (2009:5), mendefinisikan pemasaran adalah :
“Suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk
menciptakan mengkomunikasikan dan memberikan nilai kepada
pelanggan untuk mengelolah hubungan pelanggan dengan cara
yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.”
Menurut Daryanto (2011:1), mendefinisikan pemasaran
adalah “Suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu
sama lain.”
9
Menurut Arman, dkk (2006:1), memberi definisi pemasaran
sebagai berikut :
“Pemasaran adalah suatu proses sosial (yang didalamnya
berupa individu dan kelompok) untuk mendapatkan apa yang
mereka butuhkan (need) dan (want) dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dengan
pihak lain.”
Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang
meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan
(demands). Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih
dahulu, sebelum ia memenuhinnya. Usaha dalam memenuhi
kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu
hubungan. Dengan demikian pemasaran juga diartikan suatu usaha
untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual.
Dapat disimpulkan bahwa marketing bukan semata – mata
kegiatan untuk menjual barang atau jasa, akan tetapi lebih
menekankan kepada aktivitas yang mengarah kepada perpindahan
barang atau jasa dari produsen ke konsumen dengan cara yang
paling efektif dan efisien.
2. Pengertian Konsep Pemasaran
Menurut Assauri (2010:81) mengartikan konsep pemasaran
adalah:
“Suatu falsafah manajemen dalam bidang pemasaran yang
berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan di
dukung oleh kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk
memberikan kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan
organisasi dalam usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”
10
Menurut Dharmmesta dan Handoko (2013:6) mendefinisikan
konsep pemasaran adalah “Sebuah falsafah bisnis yang menyatakan
bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi
dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan”.
Konsep pemasaran merupakan orientasi perusahaan yang
menekankan bahwa tugas pokok perusahaan adalah menentukan
kebutuhan dan keinginan pasar, dan selanjutnya memenuhi
kebutuhan dan keinginan tersebut sehingga dicapai tingkat
kepuasan langganan yang melebihi dari kepuasan yang diberikan
oleh para pesaing.
Tiga unsur pokok konsep pemasaran menurut Dharmmesta
dan Handoko (2013:6) adalah :
a. Orientasi pada konsumen
Perusahaan yang benar – benar ingin memperhatikan
konsumen harus :
1) Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) dari
pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
2) Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan
sasaran penjualan.
3) Menentukan produk dan program pemasarannya.
4) Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk
mengukur, menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap,
serta perilaku mereka.
11
5) Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling
baik, apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi,
harga yang murah, atau model yang menarik.
b. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral (integrated
marketing)
Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa
setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut
berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk
memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan
perusahaan dapat direalisir.
c. Kepuasan konsumen (consumer satisfaction)
Faktor yang akan menentukan apakah perusahaan
dalam jangka panjang akan mendapatkan laba, ialah banyak
sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi.
Perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara memberikan
kepuasan kepada konsumen.
Lima konsep yang terdapat dalam falsafah manajemen
menurut Kotler dan Keller dalam buku “Manajemen
Pemasaran” (2009:19) yaitu :
1) Konsep produksi
Konsep produksi adalah salah satu konsep tertua
dalam bisnis. Konsep ini menyatakan bahwa konsumen
lebih menyukai produk yang tersedia dalam jumlah
12
banyak dan tidak mahal. Para manajer dari bisnis yang
berorientasi pada produksi berkonsentrasi untuk
mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya rendah,
dan distribusi massal. Pemasar juga menggunakan
konsep produksi ketika suatu perusahaan ingin
memperluas pasar.
2) Konsep produk
Konsep produk berpendapat bahwa konsumen
menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja,
atau fitur inovation terbaik. Manajer dari organisasi ini
berfokus untuk membuat produk yang unggul dan
senantiasa memutakhirkannya. Suatu poduk tidak akan
sukses jika tidak didukung oleh harga, distribusi, iklan,
dan penjualan yang tepat.
3) Konsep penjualan
Konsep penjualan beranggapan bahwa konsumen
dan bisnis, jika dibiarkan tidak akan membeli cukup
banyak produk organisasi. Karena, organisasi terebut
harus melakukan upaya penjualan dan promosi yang
agresif.
4) Konsep pemasaran
Konsep pamasaran berfokus pada kebutuhan
pembeli. Pemasaran didasari oleh gagasan untuk
13
memuasakan kebutuhan pelanggan melalui produk dan
hal – hal yang berhubungan dengan menciptakan,
menghantarkan, dan akhirnya mengkonsumsinya.
5) Konsep pemasaran holistik
Konsep pemasaran holistik didasarkan atas
pengembangan desain, dan pengimplementasian program
pemasaran, proses dan aktivitas – aktivitas yang
menyadari keluasaan dan sifat saling ketergantungannya.
3. Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2009:3), mengartikan
Manajemen Pemasaran adalah :
“Proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan
harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan – tujuan individu
dan organisasi.”
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:10) mengatakan bahwa
“Manajemen pemasaran adalah seni ilmu memilih target pasar dan
membangun hubungan yang menguntungkan dengan target pasar
itu.”
Menurut Lupiyoadi (2006:6), pengertian Manajemen
Pemasaran adalah :
“Manajemen pemasaran adalah suatu analisis, perencanaan,
pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah
direncanakan dalam hubungannya dengan pertukaran-pertukaran
yang diinginkan terhadap konsumen yang dituju untuk memperoleh
keuntungan pribadi maupun bersama.”
14
Menurut Assuari (2010:12) mendefinisikan manajemen
pemasaran adalah :
“Manajemen pemasaran adalah kegiatan penganalisaan,
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program-program
yang dibuat untuk membentuk, membangun dan memelihara
keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar, guna mencapai
tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang.”
B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Dalam pemasaran terdapat strategi pemasaran yang disebut bauran
pemasaran (marketing mix) yang memiliki peran penting dalam
mempengaruhi konsumen agar dapat membeli suatu produk atau jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan. Bauran pemasaran itu sendiri adalah
kumpulan dari variabel – variabel pemasaran yang dapat dikendalikan
yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan
pemasaran.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:08) mendefinisikan bauran
pemasaran adalah :
“Alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, dan digunakan
oleh organisasi untuk menghasilkan sebuah respon yang dinginkan oleh
konsumen”
Menurut Assauri dalam buku Manajemen Pemasaran (2010:198),
mengartikan bauran pemasaran (marketing mix) adalah sebagai berikut :
“Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang
merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan
oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau
konsumen.”
15
Jadi, marketing mix terdiri dari himpunan variabel yang dapat
dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi
tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan
tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan
seefektif mungkin dalam melakukan tugas atau kegiatan pemasarannya.
Dengan demikian, perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi
kegiatan yang baik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai
variabel marketing mix tersebut untuk melaksanakan program pemasaran
secara efektif.
Dari definisi diatas mengenai bauran pemasaran dapat disimpulkan
bahwa untuk mencapai tujuan dalam pasar, sasaran perusahaan harus
dapat mengkombinasi variabel dari bauran pemasaran dengan tepat dan
efektif. Jumlah variabel – variabel yang terdapat di dalam bauran
pemasaran sangat banyak.
Dalam hal ini cara untuk memenuhi kebutuhan konsumen melalui
bauran pemasaran sangat banyak. Alat pemasaran itu sendiri terdiri dari
4P yaitu :
a. Product (Produk)
Produk adalah sesuatu yang dihasilkan dan ditawarkan
perusahaan kepada konsumennya. Produk yang ditawarkan tersebut
dibuat oleh perusahaan dengan tujuan dapat digunakan oleh
konsumen untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen
itu sendiri. Dan bagi perusahaan hasil dari pemasaran dan
16
penjualan produknya tersebut dapat memberikan keuntungan yang
digunakan untuk melanjutkan kegiatan perusahaan berikutnya.
b. Price (Harga)
Harga adalah sejumlah uang yang menyatakan nilai tukar
suatu unit benda tertentu dan merupakan satu – satunya variabel
dari marketing mix, yang dapat menghasilkan penjualan dan
pendapatan.
c. Place (Tempat)
Menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh suatu
perusahaan untuk menjadikan produk dapat diperoleh oleh
konsumen dan juga tersedia bagi konsumen yang menjadi sasaran
perusahaan tersebut.
d. Promotion (Promosi)
Promosi merupakan faktor yang paling penting bagi
perusahaan, karena salah satu cara untuk mengenalkan atau
memberi informasi mengenai produk yang kita jual dan juga
mempengaruhi pasar untuk meningkatkan volume penjualan.
D. Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Tujuan mempelajari ilmu perilaku konsumen hampir sama
dengan tujuan mempelajari perilaku manusia secara umum, baik
17
perilaku individu dalam kelompok, maupun perilaku kelompok
dalam suatu organisasi.
Menurut Kotler dan Keller (2009:166) mendefinisikan
perilaku konsumen adalah :
“Studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi
memilih, membeli, menggunakan. Dan bagaimana barang, jasa,
ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
mereka.”
Menurut Kristianto (2011:40) dalam Febriyanti (2013:6)
mendefinisikan perilaku konsumen adalah “kegiatan-kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di
dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan
penentuan kegitan-kegiatan tersebut.”
Menurut Djatmiko (2012:79) dalam Febryani (2013:6)
mendefinisikan perilaku konsumen adalah “kondisi disaat
seseorang berproses mencari, memilih, dan mengevaluasi produk
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.”
Menurut Setiadi (2008:3) dalam Arifin Zainul (2013:2)
mendefinisikan perilaku konsumen adalah “Tindakan yang terlibat
langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan
produk atau jasa, termasuk proses yang mendahului dan menyusuli
tindakan ini.”
18
2. Model-Model Perilaku Konsumen
Menurut Blackwell, et al (2005) dalam Sangadji dan Sopiah
(2013:14) dalam model perilaku konsumen terdapat 3 dimensi,
yaitu:
a. Stimulus ganda (stimulus pemasaran dan stimulus lain)
Stimulus yang dijalankan produsen atau pemasar, bisa
berupa strategi bauran pemasaran (produk, harga, tempat,
promosi), dan stimulus lain yang berupa kondisi ekonomi,
politik, teknologi, dan budaya. Berikut adalah penjelasan
tentang strategi bauran pemasaran dan stimulus lain berupa
kondisi ekonomi, politik, budaya, dan teknologi yang dirancang
pemasar untuk memengaruhi dan memotivasi perilaku
konsumen agar mau melakukan pembelian produk.
1) Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Produk yang dipasarkan meliputi barang fisik,
misalnya mobil, makanan, pakaian, perumahan, barang
elektronik, dan sebagainya. Produk yang ditawarkan juga
bisa berupa orang misalnya (Lionel Messi, Cristiano
Ronaldo, David Beckham, Pele, Michale Jordan, Maradona
dan sebagainya). Organisasi misalnya, (Yayasan Jantung
19
Indonesia, Ikatan Cendikawan Muslim Indonesia, Yayasan
Palang Merah Indonesia, dan sebagainya).
2) Harga
Produsen menetapkan harga pertama kali ketika
menciptakan produk baru, memperkenalkan produk reguler
ke saluran distribusinya atau ke daerah baru, atau ketika
perusahaan membuat kontrak kerja baru.
3) Promosi
Promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang
ditujukan untuk mendorong permintaan konsumen atas
produk yang ditawarkan produsen atau penjual. Tujuannya
adalah :
a) Memodifikasi tingkah laku konsumen
b) Memberitahukan atau menginformasikan produk
kepada konsumen
c) Membujuk atau memotivasi konsumen agar mau
membeli produk yang ditawarkan.
d) Mengingatkan konsumen tentang produk agar tidak
beralih ke produk lain.
4) Tempat (distribusi)
Saluran distribusi merupakan jalur yang dilalui arus
barang dari produsen ke konsumen akhir baik melalui
perantara yang panjang maupun pendek.
20
Selain strategi pemasaran, stimulus lain yang
memengaruhi perilaku konsumen adalah faktor lingkungan,
yang meliputi kondisi ekonomi, politik, budaya dan teknologi.
a) Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi yang stabil memudahkan produsen
atau pemasar menentukan strategi pemasaran. Namun
ketika kondisi ekonomi tidak stabil, seperti terjadi inflasi,
deflasi, dan sebagainya. Produsen kesulitan untuk
menetapkan strategi yang tepat untuk memasarkan
produknya. Kondisi ekonomi memengaruhi perancangan
strategi pemasaran. Kondisi ekonomi juga memengaruhi
perilaku konsumen. Kondisi ekonomi yang stabil dan baik
akan memudahkan konsumen merencanakan pembelian.
Tetapi, ketika kondisi ekonomi sakit, tidak mudah bagi
konsumen untuk membuat keputusan pembelian produk.
b) Politik atau Hukum
Peraturan atau perundangan – undangan atau politik,
baik yang dibuat pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah, memengaruhi kegiatan pemasaran. Situasi dan
kondisi politik yang carut – marut akan menyulitkan
pemasar menetapkan strategi pemasaran produk.
Sebaliknya, situasi dan kondisi politik yang aman, tenteram
dan stabil akan memudahkan produsen atau pemasar
21
menentukan strategi pemasaran yang tepat. Kondisi politik
atau peraturan atau perundang – undang juga memengaruhi
perilaku konsumen.
c) Budaya
Kebudayaan adalah simbol dan fakta yang kompleks,
yang merupakan hasil cipta, karsa, dan karya manusia yang
dipercayai, dipedomani dan diwariskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya, sebagai penentu dan pengatur tingkah
laku manusia dalam masyarakat tertentu. Faktor budaya
memengaruhi strategi pemasaran perusahaan, diantaranya
dalam hal gaya hidup, nilai – nilai atau norma – norma,
kepercayaan, kebiasaan, selera, dan kelas sosial masyarakat.
Perilaku konsumen juga dipengaruhi budaya.
d) Teknologi
Teknologi memengaruhi strategi pemasaran produsen
atau pemasar untuk membujuk konsumen terutama dalam
hal selera dan gaya hidup, cara hidup, dan pola konsumsi
konsumen. Perkembangan dalam bidang teknologi telah
mengubah cara atau gaya hidup seseorang. Penemuan
teknologi komunikasi membuat masyarakat di segala
lapisan dan umur menggunakan ponsel. Teknologi juga
memengaruhi perilaku konsumen. Dengan semakin
meningkatnya kemajuan dibidang teknologi, kebutuhan dan
22
keinginan konsumen pun meningkat, baik secara kualitas
maupuan kuantitas.
b. Kotak hitam konsumen
Dimensi kedua dari model perilaku konsumen adalah
kotak hitam konsumen, yang mencakup karakteristik konsumen
dan proses pengambilan keputusan konsumen. Contoh
karaktersitik konsumen adalah jenis kelamin, umur, tingkat
pendidikan, penghasilan, kelas sosial, budaya dan sebagainya.
Proses pengambilan keputusan konsumen dimulai dengan
dirasakannya beberapa masalah, yaitu kebutuhan dan keinginan
yang belum terpuaskan, pencarian informasi, pengevaluasian,
pembuatan keputusan pembelian, dan diakhiri dengan tindakan
pasca pembelian. Yang menjadi tujuan dari pemahaman proses
pengambilan keputusan konsumen adalah sebagai berikut :
1) Untuk memahami tipe – tipe proses pembuatan keputusan
konsumen.
2) Untuk memahami langkah – langkah dalam setiap proses
pengambilan keputusan konsumen.
3) Untuk mengetahui bagaimana konsumen belajar dan
membeli produk
Karakteristik konsumen dan proses pengambilan
keputusan konsumen menentukan perilaku konsumen dalam
pembelian.
23
c. Respon konsumen
Dimensi ketiga dari model perilaku konsumen adalah
respon konsumen terhadap stimulus produsen atau pemasar.
Respon konsumen bisa berupa tindakan membeli atau tidak
membeli produk yang ditawarkan produsen atau pemasar.
Selanjutnya akan dipaparkan tentang faktor – faktor utama
yang memengaruhi konsumen untuk membuat keputusan
pembelian.
Selanjutnya adalah proses psikologi kunci, titik awal
untuk memahami perilaku konsumen adalah model respons
rangsangan yang diperlihatkan dalam gambar 2.1 rangsangan
pemasaran dan lingkungan memasuki kesadaran konsumen,
dan kelompok proses psikologis digambungkan dengan
karakteristik konsumen tentu menghasilkan proses
pengambilan keputusan dan keputusan akhir pembelian.
24
Gambar 2.1
Model Perilaku Konsumen
Sumber : Kotler dan Keller (2009:178)
Rangsangan
Pemasaran
Produk
Harga
Distribusi
Komunikasi
Rangsangan
Lain
Ekonomi
Teknologi
Politik
Budaya
Psikologi
Konsumen
Motivasi
Persepsi
Pembelajaran
Memori
Karakteristis
Konsumen
Budaya
Sosial
Pribadi
Proses Keputusan
Pembelian
Pengenalan Masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku pasca
pembelian
Keputusan
Pembelian
Pilihan Produk
Pilihan Merek
Pilihan Penyalur
Jumlah Pembelian
Waktu Pembelian
Metode Pembayaran
25
Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam
kesadaran konsumen antara kedatangan rangsangan pemasaran dari
luar dan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis kunci
motivasi, persepsi, pembelajaran, dan memori mempengaruhi
respons konsumen secara fundamental.
1) Motivasi
Menurut Sciffman dan Kanuk (2008:72), motivasi dapat
digambarkan sebagai tenaga pendorong dalam diri individu
yang memaksa mereka untuk bertindak. Tenaga pendorong
tersebut dihasilkan oleh keadaan tertekan, yang timbul sebagai
akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi.
Kita semua mempunyai banyak kebutuhan pada waktu
tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat biogenic, kebutuhan itu
timbul dari keadaan tekanan psikologis seperti rasa lapar, rasa
haus, atau rasa tidak nyaman. Kebutuhan lain bersifat
psikogenik, kebutuhan yang timbul dari keadaaan tekanan
psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan,
atau rasa memiliki. Kebutuhan menjadi motif (motive) ketika
kebutuhan itu meningkat sampai tingkat intensitas yang cukup
sehingga mendorong kita bertindak. Motivasi dua arah kita
memilih satu tujuan diatas tujuan lainnya dan intensitas energi
yang kita gunakan untuk mengejar tujuan.
26
2) Persepsi
Persepsi (perception) adalah proses dimana kita memilih,
mengatur, dan menerjemahkan masukan informasi untuk
menciptakan gambaran dunia yang berarti. Poin utamanya
adalah bahwa persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan
fisik, tetapi juga pada hubungan rangsangan terhadap bidang
yang mengelilinginya dan kondisi dalam setiap diri kita.
Dalam pemasaran, persepsi lebih penting dari pada
realitas, karena persepsi konsumen mempengaruhi perilaku
aktual konsumen.
3) Pembelajaran
Ketika kita bertindak, kita belajar. Pembelajaran
(learning) mendorong perubahan dalam perilaku kita yang
timbul dari pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia
dipelajari, meskipun sebagian besar pembelajaran itu tidak
disengaja. Ahli teori pembelajaran percaya bahwa
pembelajaran dihasilkan melalui interaksi dorongan,
rangsangan, pertanda, respons, dan penguatan.
4) Memori
Semua informasi dan pengalaman yang kita hadapi
ketika kita menjalani hidup dapat berakhir di memori jangka
panjang kita. Ahli psikologi kongnitif membedakan antara
memori jangka pendek (short term memory – STM)
27
penyimpanan informasi temporer dan terbatas dan memori
jangka panjang (long term memory - LTM) penyimpanan yang
lebih permanen dan pada dasarnya tak terbatas.
Pandangan struktur memori jangka panjang yang paling
diterima secara luas mengasumsikan kita membentuk beberapa
model asosiatif. Misalnya, model memori jaringan asosiatif
(associative network memory model) memandang LTM
sebagai sekumpulan node dan penghubung. Node adalah
informasi tersimpan yang dihubungkan dengan penghubung
yang kekuatannya bervariasi.
Dalam model ini, kita dapat menganggap pengetahuan
merek konsumen sebagai node dalam memori dengan berbagi
asosiasi yang terhubung. Kekuatan dan organisai asosiasi ini
akan menjadi determinan penting dari informasi yang dapat
kita ingin tentang merek.
3. Karakteristik Perilaku Konsumen
Pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh karakteristik
budaya, sosial, pribadi (Kotler dan Keller, 2009:166).
a. Faktor Budaya
Menurut Kotler dan Keller (2009:166), Budaya (culture)
adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang.
budaya, subbudaya, dan kelas sosial sangat mempengaruhi
perilaku pembelian konsumen.
28
1) Subbudaya (subculture)
Setiap budaya terdiri dari beberapa subbudaya
(subculture) yang lebih kecil yang memberikan
identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk
anggota mereka. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama,
kelompok ras, dan wilayah geografis. Sedangkan menurut
Kotler dan Armstrong (2008:159), subbudaya (subculture)
adalah kelompok masyarakat yang berbagi sistem nilai
berdasarkan pengalaman hidup dan situasi yang umum.
Banyaknya subbudaya membentuk segmen pasar
yang penting, dan pemasar sering merancang produk dan
program pemasaran yang dibuat untuk kebutuhan mereka.
2) Kelas sosial
Menurut Kotler dan Keller (2009:168), kelas sosial
didefinisikan sebagai sebuah stratifikasi sosial atau divisi
yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah
masyarakat, tersusun secara hierarki dan mempunyai
anggota yang berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama.
Sedangkan Schiffman dan Kanuk (2008:329),
mendefinisikan kelas sosial sebagai pembagian anggota
masyarakat ke dalam suatu hierarki status sosial yang
berbeda, sehingga para anggota setiap kelas secara relatif
29
mempunyai status yang sama dan para anggota kelas
lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih
rendah. Salah satu gambaran klasik tentang kelas sosial di
Amerika Serikat mendefinisikan tujuh tingkat dari bawah
ke atas, sebagai berikut : (1) Bawah rendah, (2) Bawah
tinggi, (3) Kelas pekerja, (4) kelas menengah, (5)
menengah atas, (6) atas rendah, (7) atas tinggi.
b. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, faktor sosial seperti kelompok
referensi, keluarga, serta peran sosial dan status mempengaruhi
perilaku pembelian.
1) Kelompok Referensi
Kelompok referensi (reference group) seseorang
adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh
langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap
atau perilaku orang tersebut. Kelompok yang mempunyai
pengaruh langsung disebut kelompok keanggotaan
(membership group). Beberapa dari kelompok ini
merupakan kelompok primer (primary group), dengan
siapa seseorang berinteraksi dengan apa adanya secara
terus-menerus dan tidak resmi, seperti keluarga, teman,
tetangga, dan rekan kerja. Masyarakat juga menjadi
kelompok sekunder (secondary group), seperti agama,
30
professional, dan kelompok persatuan perdagangan, yang
cenderung lebih resmi dan memerlukan interaksi yang
kurang berkelanjutan.
Orang juga dipengaruhi oleh kelompok di luar
kelompoknya. Kelompok aspirasional (aspirational
group) adalah kelompok yang ingin diikuti oleh orang itu,
kelompok disosiatif (dissociative group) adalah kelompok
yang nilai dan perilakunya ditolak oleh orang tersebut.
Jika pengaruh kelompok referensi kuat, pemasar
menentukan cara menjangkau dan mempengaruhi
pemimpin opini kelompok. Pemimpin opini adalah orang
yang menawarkan nasihat atau informasi informal tentang
produk atau kategori produk tertentu, misalnya mana yang
terbaik dari beberapa merek atau bagaimana produk
tertentu dapat digunakan.
2) Keluarga
Menurut Kotler dan Keller (2009:171), keluarga
adalah organisasi pembelian konsumen yang paling
penting dalam masyarakat, dan anggota keluarga
mempresentasikan kelompok referensi utama yang paling
berpengaruh. Sedangkan Schiffman dan Kanuk (2008:305)
secara tradisional, keluarga didefinisikan sebagai dua
orang atau lebih yang dikaitkan oleh hubungan darah,
31
perkawinan, atau adopsi yang tinggal bersama-sama.
Dalam arti yang lebih dinamis, para individu yang
merupakan satu keluarga dapat digambarkan sebagai
anggota kelompok sosial paling dasar yang hidup
bersama-sama dan berinteraksi untuk memuaskan
kebutuhan pribadi bersama.
Ada dua keluarga dalam kehidupan pembeli.
Keluarga orientasi (family of orientation) yang terdiri dari
orang tua dan saudara kandung. Dari orang tua seseorang
mendapatkan orientasi terhadap agama, politik, dan
ekonomi serta rasa ambisi pribadi, harga diri, dan cinta.
Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku
pembelian setiap hari adalah keluarga prokreasi (family of
procreation) terdiri dari pasangan anak-anak.
3) Peran dan status
Orang berpartisipasi dalam banyak kelompok
keluarga, klub, organisasi. Kelompok sering menjadi
sumber informasi penting dan membantu mendefinisikan
nama perilaku.
Posisi seseorang dalam tiap kelompok dimana ia
menjadi anggota berdasarkan peran dan status. Peran
(role) terdiri dari kegiatan yang diharapkan dapat
dilakukan seseorang. Setiap peran menyandang status.
32
c. Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi. Faktor pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus
hidup pembelian, pekerjaan dan keadaan ekonomi, kepribadian
dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai.
1) Usia dan Tahap Siklus Hidup
Selera dalam makanan, pakaian, perabot, dan
rekreasi sering berhubungan dengan usia. Konsumsi juga
dibentuk oleh siklus hidup keluarga dan jumlah, usia, serta
jenis kelamin orang dalam rumah tangga pada waktu
tertentu.
2) Pekerjaan dan Keadaan Ekonomi
Pekerjaan kerah biru akan baju kerja, sepatu kerja,
dan kotak makan. Presiden perusahaan akan membeli jas,
perjalanan udara, dan keanggotaan country club. Pemasar
berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang
mempunyai minat di atas rata-rata terhadap produk dan
jasa mereka. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh
keadaan ekonomi., penghasil yang dapat dibelanjakan
(tingkat stabilitas, dan pola waktu), tabungan dan aset
(termasuk presentase aset likuid), utang, kekuatan
pinjaman, dan sikap terhadap pengeluaran tabungan.
33
3) Kepribadian dan Konsep Diri
Setiap orang mempunyai karakteristik pribadi yang
mempengaruhi perilaku pembeliannya.Yang dimaksudkan
dengan kepribadian (personality), adalah sekumpulan sifat
psikologis manusia yang menyebabkan respons yang
relatif konsisten dan tahan lama terhadap rangsangan
lingkungan (termasuk perilaku pembelian). Kepribadian
juga dapat menjadi variabel yang berguna dalam
menganalisa pilihan merek konsumen. Idenya bahwa
merek juga mempunyai kepribadian, dan konsumen
mungkin memilih merek yang kepribadiannya sesuai
dengan mereka.
Kepribadian merek (brand personality) dapat
didefinisikan sebagai bauran tertentu dari sifat manusia
yang dapat kita kaitkan pada merek tertentu.
4) Gaya Hidup dan Nilai
Orang-orang dari subbudaya dan kelas sosial yang
sama mungkin mempunyai gaya hidup yang cukup
berbeda. Menurut Kotler dan Keller (2009:175), Gaya
hidup (lifestyle) adalah pola hidup seseorang di dunia yang
tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapat. Gaya
hidup memotret interaksi “seseorang secara utuh” dengan
lingkungannya. Keputusan konsumen juga dipengaruhi
34
oleh nilai inti (core values), sistem kepercayaan yang
mendasari sikap dan perilaku. Nilai inti lebih dalam dari
pada perilaku atau sikap dan menentukan pilihan dan
keinginan seseorang pada tingkat dasar dalam jangka
panjang.
E. Keputusan Pembelian Konsumen
1. Pengertian Pengambilan Keputusan Konsumen
Menurut Kotler dan Keller (2007:223) mendefinisikan
“keputusan pembelian yaitu beberapa tahapan yang dilakukan oleh
konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian suatu
produk.”
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:158) mengatakan :
“Konsumen di seluruh dunia mempunyai usia, pendapatan,
tingkat pendidikan, dan selera yang sangat beragam, mereka juga
membeli berbagai barang dan jasa. Bagaimana konsumen yang
beranekaragam ini berhubungan satu sama lain dengan elemen lain
di dunia sekitar mereka yang mempengaruhi pilihan mereka
diantara berbagai produk, jasa, dan perusahaan.”
Menururt Sciffman dan Kanuk (2008:485) mendefinisikan
“Keputusan sebagai seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau
lebih. Dengan perkataan lain, pilihan alternatif harus tersedia bagi
seseorang ketika mengambil keputusan”.
35
2. Proses Keputusan Pembelian Konsumen
Seperti yang dinyatakan Kotler dan Armstrong (2008:179)
bahwa ada lima tahapan dalam proses keputusan pembelian yang
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.2
Proses Keputusan Pembelian
Sumber : Kotler dan Armstrong (2008:179)
Gambar diatas memperlihatkan bahwa proses keputusan
pembelian terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan
pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian,
perilaku pasca pembelian. Konsumen melewati seluruh tahap itu
untuk semua pembelian yang lebih rutin, konsumen sering
menghilangkan atau membalik urutan beberapa tahap ini.
a. Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari
suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan
internal atau eksternal. Dengan rangsangan internal, salah
satu kebutuhan normal seseorang rasa lapar, haus naik ke
tingkat maksimum dan menjadi dorongan, atau kebutuhan
bisa timbul akibat rangsangan eksternal. Contohnya, suatu
Pengenalan
kebutuhan
Prilaku pasca
pembelian
Keputusan
pembeli
Evaluasi
alternatif
Pencarian
informasi
36
iklan atau diskusi dengan teman bisa membuat anda berfikir
untuk membeli mobil baru. Pada tahap ini, pemasar harus
meneliti konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan atau
masalah apa yang timbul, apa yang menyebabkan, dan
bagaimana masalah itu bisa mengarahkan konsumen pada
produk tertentu ini.
b. Pencarian informasi
Ternyata, konsumen sering mencari jumlah informasi
yang terbatas. Survei memperlihatkan bahwa untuk barang
tahan lama, setengah dari semua konsumen hanya melihat
satu toko, dan hanya 30% yang melihat lebih dari satu merek
peralatan. Keadaan pencarian yang lebih rendah disebut
perhatian tajam. Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi
lebih reseptif terhadap informasi tentang sebuah produk. Pada
tingkat berikutnya, seseorang dapat memasuki pencarian
informasi aktif : mencari bahan bacaan, menelpon teman,
melakukan kegiatan online, dan mengunjungi toko untuk
mempelajari produk tersebut. Sumber informasi terdiri dari
empat kelompok yaitu :
1) Pribadi : keluarga, teman, tetangga, rekan.
2) Komersial : iklan, situs web, wiraniaga,
penyalur, kemasan, tampilan.
3) Publik : media massa, organisasi
37
pemeringkat konsumen.
4) Eksperimental : penanganan, pemeriksaan,
penggunaan produk.
c. Evaluasi alternatif
Beberapa konsep yang akan membantu dalam
memahami proses evaluasi. Pertama, konsumen berusaha
memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua, konsumen mencari
manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen
melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut
dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat
yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini. Konsumen
akan memberikan perhatian terbesar pada atribut yang
menghantarkan manfaat yang memenuhi kebutuhan.
Melalui pengalaman dan pembelajaran, masyarakat
mendapatkan keyakinan dan sikap. Selanjutnya, keyakinan
dan sikap mempengaruhi perilaku konsumen. Konsumen
sampai pada sikap terhadap berbagai merek melalui prosedur
penilaian atribut. Konsumen mengembangkan sejumlah
keyakinan dimana masing-masing merek tediri atas setiap
atribut. Model ekspektansi nilai (expectancy value model)
pembentukan sikap menduga bahwa konsumen mengevaluasi
produk dan jasa dengan menggabungkan keyakinan merek
mereka positif dan negatif berdasarkan arti pentingnya.
38
d. Keputusan membeli
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi
antar merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin
juga membentuk maksud untuk membeli merek yang paling
disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen
dapat membentuk lima subkeputusan : merek, penyalur,
kuantitas, waktu, dan metode pembayaran.
Jika konsumen membentuk evaluasi merek, dua faktor
umum dapat mengintervensi antara maksud pembelian dan
keputusan pembelian, seperti terlihat pada gambar berikut :
Gambar 2.3
Langkah-langkah Antara Evaluasi Alternatif
dan Keputusan Pembelian
Sumber: Kotler dan Keller (2009:189)
1) Sikap orang lain
Batas di mana sikap seseorang mengurangi
preferensi seseorang untuk sebuah alternatif tergantung
pada dua hal: Pertama, intensitas sikap negatif orang lain
Evaluasi
Alternatif
Niat untuk
Membeli
Sikap Orang
Lain
Faktor
Situasi yang
tidak
diantisipasi
Keputusan
Pembelian
39
terhadap alternatif yang disukai seseorang. Kedua,
motivasi seseorang untuk mematuhi kehendak orang lain.
Semakin intens sikap negatif orang lain dan semakin
dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen,
semakin besar kemungkinan konsumen menyesuaikan
niat pembeliannya.
2) Faktor situsional yang tidak diantisipasi
Faktor situsional yang tidak diantisipasi yang
mungkin muncul untuk mengubah niat pembelian.
Misalnya, Linda mungkin kehilangan pekerjaannya,
beberapa pembelian lain mungkin menjadi lebih penting,
atau wiraniaga toko mungkin mengecewakannya.
Preferensi dan bahkan niat pembelian bukan faktor
prediksi perilaku pembelian yang dapat diandalkan
sepenuhnya.
e. Perilaku pasca pembelian
Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami
konflik dikarenakan melihat fitur mengkhawatirkan tertentu
atau mendengar hal-hal menyenangkan tentang merek lain
dan waspada terhadap informasi yang mendukung
keputusannya. Karena itu tugas pemasar tidak berakhir
dengan pembelian. Beberapa perilaku setelah pembelian,
antara lain :
40
1) Kepuasan pasca pembelian
Kepuasan merupakan fungsi kedekatan antara
harapan dan kinerja anggapan produk. Jika kinerja tidak
memenuhi harapan, konsumen kecewa. Jika memenuhi
harapan, konsumen puas. Jika melebihi harapan,
konsumen sangat puas. Perasaan ini menentukan apakah
pelanggan membeli produk kembali dan membicarakan
hal-hal menyenangkan atau tidak menyenangkan tentang
produk itu kepada orang lain.
2) Tindakan pasca pembelian
Jika konsumen puas, ia mungkin ingin membeli
produk itu kembali. Di pihak lain, konsumen yang
kecewa mungkin mengabaikan atau mengembalikan
produk. Konsumen mungkin mencari informasi yang
memastikan nilai produk yang tinggi.
3) Penggunaan dan penyingkiran pasca pembelian
Pemasar juga harus mengamati bagaimana pembeli
menggunakan dan menyingkirkan produk. Pendorong
kunci frekuensi penjualan adalah tingkat konsumsi
produk. semakin cepat pembeli mengkonsumsi sebuah
produk, semakin cepat konsumen kembali kepasar untuk
membelinya lagi.
41
3. Hubungan antara Karakteristik Individu dan Keputusan
Pembelian
Hubungan antara karakteristik individu dan keputusan
pembelian terletak pada studi perilaku konsumen yang terpusat pada
cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber
daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli
barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini
mencangkup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli,
kapan mereka membeli, dimana merek membeli, seberapa sering
mereka membeli, dan seberapa sering mereka menggunakannya.
Menurut Kotler dan Keller (2009:168) ada beberapa faktor
yang dapat dijadikan landasan dalam mengamati proses terjadinya
keputusan konsumen dalam menetapkan pilihan tempat berbelanja
dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginannya, yaitu :
a. Kelas sosial yang didefinisikan sebagai sebuah startifikasi sosial
atau divisi yang relatif homogen dan bertahan lama dalam
sebuah masyarakat,
b. Keluarga dimana mereka sebagai faktor sosial yang
mempresentasikan kelompok referensi utama yang berpengaruh
terhadap konsumen,
c. Gaya hidup (lifestyle) yang diidentifikasikan sebagai pola hidup
seseorang didunia yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan
pendapat,
42
d. Motivasi (dalam hal ini teori Maslow) yang mengasumsikan
bahwa kebutuhan manusia diatur dalam hierarki dari yang
paling menekan sampai yang paling menekan sampai yang
paling tidak menekan. Kebutuhan fisiologis, kebutuhan
keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan
kebutuhan aktualisasi diri.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:491), model
pengambilan keputusan konsumen tidak dimaksudkan untuk
memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kerumitan
pengambilan keputusan konsumen. Sebaliknya dirancang untuk
menyatukan dan menyelaraskan berbagai konsep yang relevan
menjadi suatu keseluruhan yang berarti.
F. Produk
1. Pengertian Produk
Produk adalah elemen kunci dalam keseluruhan penawaran
pasar. Perencanaan bauran pemasaran dimulai dengan merumuskan
penawaran yang memberikan nilai bagi pelanggan sasaran.
Penawaran ini menjadi dasar bagi perusahaan dalam membangun
hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan.
Menurut Kotler dan Keller (2009:4) mendefiniskan produk
(product) adalah :
“Segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang,
43
fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi,
informasi dan ide.”
Menurut Mahfoedz (2007:73) mendefinisikan produk adalah
“Sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
memenuhi keinginan atau kebutuhan (dimanfaatkan, dikonsumsi,
atau dinikmati).”
Menurut Tjiptono (2008:465) mendefinsikan produk adalah
“Segala sesuatu (barang, jasa, orang, tempat, ide, informasi,
organisasi) yang dapat ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan konsumen”.
2. Kualitas Produk
Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama
pemasar. Kualitas memiliki dampak langsung pada kinerja produk
atau jasa, oleh sebab itu kualitas berhubungan erat dengan nilai dan
kepuasan pelanggan.
Menurut Kotler dan Keller (2009:143) mendefinisikan
“Kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa
yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan
kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.”
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:272) mendefinisikan
“Kualitas produk adalah karakteristik produk atau jasa yang
bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan
pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan.”
44
Menurut Umar (2005:105) dalam Hikmah (2014:19)
mendefinisikan kualitas :
“Kualitas produk merupakan suatu kesatuan karakteristik
produk dan jasa dari pemasaran, manufaktur, dan pemeliharaan
yang membuat produk dan jasa dapat memenuhi harapan
konsumen.”
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas
berpusat pada konsumen, sehingga dapat dikatakan bahwa seorang
penjual telah menghantarkan kualitas ketika produk atau jasanya
memenuhi atau melebihi harapan konsumen dan kualitas produk
merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh
penjual mempunyai nilai jual yang tidak dimiliki oleh produk
pesaing.
G. Kerangka Pikir
Penelitian ini akan membahas tentang Analisis Pengaruh Perilaku
Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Koran Kompas. Dimana
peneliti mengambil judul tersebut untuk mengetahui seberapa besar
perilaku konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian Koran
Kompas. Padahal harga Koran Kompas lebih mahal dari harga koran
lainnya namun banyak juga konsumen yang mau untuk berlangganan
Koran Kompas. Apa karena berita koran kompas yang terupdate dan
menarik, atau karena produk Koran Kompas yang sangat dibutuhkan oleh
konsumen untuk mengetahui berita-berita terkini.
45
Dari penjelasan diatas rumusan-rumusan masalah yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu, bagaimana hubungan perilaku konsumen
terhadap keputusan pembelian koran kompas dan bagaimana pengaruh
perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian.
Pengolahan data dalam penelitian ini akan menggunakan tahap
rangsangan pemasaran yang ada dalam gambar model-model perilaku
konsumen menurut Kotler dan Armstrong (2008:158) untuk dijadikan
dimensi Perilaku Konsumen, yang terdiri dari produk, harga, promosi,
dan tempat. Dan penulis juga menggunakan proses keputusan pembelian
menurut Kotler dan Armstrong (2008:179) untuk dijadikan dimensi
keputusan pembelian yang terdiri dari pengenalan kebutuhan, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca
pembelian.
Selanjutnya terdapat dua alat analisis yang akan digunakan dalam
penelitian ini yang pertama adalah analisis korelasi, yaitu untuk
menentukan seberapa erat hubungan antara satu variabel dengan variabel
lainnya. Ukuran yang menyatakan keeratan hubungan tersebut adalah
koefisien korelasi atau sering disebut dengan korelasi pearson (Pearson
product moment). Dan alat analisis yang kedua adalah analisis regresi
linier sederhana, yaitu hubungan kausalitas antara dua variabel dan
memperkirakan nilai variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas.
Satu variabel yang berupa variabel terikat atau tergantung diberi simbol
Y dan variabel kedua yang berupa variabel bebas diberi simbol X.
46
Dari penjelasan diatas setelah menentukan dimensi dan alat analisis
yang akan digunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya, penulis akan
melakukan riset penelitian dimana penulis akan membagikan atau
menyebarkan kuesioner kepada responden terkait lalu di analisis dan di
tarik kesimpulan dan saran mengenai hasil dari penelitian tersebut.
47
Gambar 2.5
Kerangka Pemikiran Analisis Perilaku Konsumen terhadap
Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Pengaruh Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian
Koran Kompas
1. Bagaimana hubungan Perilaku Konsumen terhadap Keputusan
Pembelian Koran Kompas ?
2. Bagaimana pengaruh Perilaku Konsumen terhadap Keputusan
Pembelian Koran Kompas ?
Perilaku
Konsumen (X)
Keputusan Pembelian
(Y)
1. Produk
2. Harga
3. Tempat
4. Promosi
(Kotler dan Amstrong,
2008:158)
1. Pengenalan kebutuhan
2. Pencarian informasi
3. Evaluasi alternatif
4. Keputusan pembelian
5. Prilaku pasca
pembelian
(Kotler dan Amstrong,
2008:179)
Analisis yang digunakan :
1. Korelasi
2. Regresi Sederhana
3.
Kesimpulan dan Saran
48
I. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2010:93) “hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan
masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat tanya.”
Dari landasan teori diatas, maka dapat disimpulkan hipotesis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
H0 : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian.
H1 : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku
konsumen terhadap keputusan pembelian.
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian.
H2 : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara perilaku
konsumen terhadap keputusan pembelian.
49
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jl. Swakarsa RW. 003 Pondok Kelapa,
Jakarta Timur. Waktu penelitian ini berlangsung pada bulan Juni 2015.
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis
data berdasarkan cara pengumpulannya, yaitu data primer dan sekunder
sebagai berikut :
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dari studi lapangan.
Dalam penelitian ini data primer di dapat melalui kuesioner dan berisi
daftar pertanyaan yang dibagikan ke responden. Data ini secara
khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan
penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder menurut Umar (2005:130) merupakan data yang
diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, dikumpulkan dan diolah oleh
pihak lainnya, biasanya sudah dalam bentuk publikasi. Data sekunder
yang digunakan oleh penulis adalah data profil Koran Kompas,
kepustakaan, serta penelitian terdahulu yang berkaitan dengan objek
penelitian ini.
50
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2010:115) mendefinisikan populasi adalah
wilayah generelisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini sasaran populasinya adalah kepala keluarga di Jl.
Swakarsa RW. 003 Pondok Kelapa Jakarta Timur, yang berlangganan
Koran Kompas lebih dari 1 Tahun. Jumlah populasi dalam penelitian
ini sudah diketahui, yaitu sebanyak 130 kepala keluarga yang
diketahui dari loper Koran Kompas.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2010:116) mendefinisikan sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul -
betul representatif (mewakili) maka dari itu sampel yang diambil
dapat menceminkan populasinya. Sampel yang diambil adalah Kepala
Keluarga di Jl. Swakarsa RW. 003 Pondok Kelapa Jakarta Timur,
yang berlangganan Koran Kompas lebih dari 1 Tahun. Penarikan
sampel akan menggunakan teknik sensus, yaitu teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel
(Sugiyono,2010:123), dimana sensus adalah semua kepala keluarga
yang berlangganan Koran Kompas di Jl. Swakarsa RW 003 Pondok
51
Kelapa Jakarta Timur yang dijadikan sampel, yaitu berjumlah 130
Kepala Keluarga.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan
menggunakan metode Sampling Jenuh. Sampling Jenuh adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel (Sugiyono,2010:123). Peneliti ingin membuat generelisasi
dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah
sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Sampel
yang dipilih adalah Kepala Keluarga di Jl. Swakarsa RW. 003 Pondok
Kelapa Jakarta Timur, yang berlangganan Koran Kompas lebih dari 1
Tahun.
D. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak
akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan
(Sugiyono, 2010:401). Dalam penelitian ini penulis akan memberikan
kuesioner kepada responden. Dimana responden tersebut adalah Kepala
Keluarga di Jl. Swakarsa RW. 003 Pondok Kelapa Jakarta Timur, yang
berlangganan Koran Kompas lebih dari 1 Tahun. Dalam penelitian
kuantitatif setiap instrumen mempunyai skala. Penulis menggunakan Skala
52
Likert yaitu skala yang digunakan untuk mengatur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala
pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel adalah Skala Likert
yang dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut
dijadikan sebagai titik tolak dalam menyusun item-item instrumen yang
dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
Jawaban pada setiap item instrumen yang menggunakan skala likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat
berupa kata-kata antara lain :
Tabel 3.1
Skala Likert
Sangat
Setuju (SS)
Setuju (S)
Ragu-ragu
(R)
Tidak Stuju
(TS)
Sangat
Tidak
Setuju
(STS)
5 4 3 2 1
(Sumber : Sugiyono, 2010:132)
Dari tabel diatas , untuk keperluan kuantitatif dalam penelitian ini
maka jawaban itu diberikan skor seperti :
1. Sangat tidak setuju (STS), diberi skor 1
2. Tidak setuju (TS), diberi skor 2
3. Ragu – ragu (R), diberi skor 3
4. Setuju (S), diberi skor 4
5. Sangat setuju (SS), diberi skor 5
53
E. Analisis Data
1. Keabsahan
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu instrumen dikatakan valid jika
instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur,
(Sanusi, 2011:76).
Validitas instrumen ditentukan dengan mengorelasikan antara
skor yang diperoleh setiap butir pertanyaan atau pernyataan
dengan skor total. Skor total adalah jumlah dari semua skor
pertanyaan atau pernyataan. Jika skor tiap pertanyaan berkorelasi
secara signifikan dengan skor total pada tingkat alfa tertentu
(misalnya 5%) maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur itu
valid. Sebaliknya, jika korelasi tidak signifikan, alat pengukur itu
tidak valid dan alat pengukur itu tidak perlu dipakai untuk
mengukur atau mengambil data. Validitas yang diperoleh dengan
cara diatas dikenal dengan validitas konstruk (construct validity).
Rumus yang digunakan untuk mencari nilai korelasi adalah
korelasi Pearson Product Moment yang dirumuskan sebagai
berikut.
𝑟 =
𝑁Ʃ 𝑋𝑌 − (Ʃ 𝑋)( Ʃ 𝑌)
√{N ∑ X2 − (∑ X)2}{N ∑ Y2 − (∑ Y2)}
(Sumber : Sanusi, 2011:77)
54
Dimana :
rxy = koefisien korelasi
X = skor butir
Y = skor total butir
N = jumlah sampel (responden)
Selanjutnya, nilai r dibandingkan dengan nilai r tabel dengan
derajat bebas (n – 2). Jika nilai r hasil perhitungan lebih besar
daripada nilai r dalam tabel pada alfa tertentu maka berarti
signifikan sehingga disimpulkan bahwa butir pertanyaan atau
pernyataan itu valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu alat pengukur menunjukan
konsistensi hasil pengukuran sekiranya alat pengkur itu
digunakan oleh orang yang sama dalam waktu yang berlainan
atau digunakan oleh orang yang berlainan dalam waktu yang
bersamaan atas waktu yang berlainan, (Sanusi, 2011:80).
Suatu instrument adalah reliabel sebagai alat pengumpul data
apabila memberikan hasil ukuran yang sama terhadap suatu gejala
pada waktu yang berlainan.
Untuk menguji reliabilitas, menurut Arikunto (2006:196)
dalam Ansori (2009:43) dalam (dapat menggunakan rumus Alpha
Cornbach sebagai berikut :
𝑟11 = (
𝑘
(𝑘 − 1)
) (1 −
Ʃ𝜎𝑏
2
𝜎1
2 )
55
(Sumber : Arikunto(2006:196) dalam Ansori, 2009:43)
Dimana :
r11 = Reliabilitas instrument
k = banyak butir pernyataan atau banyaknya soal
Ʃσb
2 =
Jumlah Varians Butir
Σ2
1 = Varians Total
Apabila variabel yang iteliti mempunyai cronbach’s alpha (α) >
60% (0,60) maka variabel tersebut dikatakan reliabel sebaliknya
cronbach’s alpha (α) < 60% (0,60) maka variabel tersebut
dikatakan tidak reliabel.
2. Analisis Korelasi Sederhana
Penulis ingin melakukan kegiatan analisa agar dapat mengetahui
kuat atau tidak kuatnya hubungan antara prilaku konsumen dengan
keputusan pembelian, oleh karena itu harus dilakukan suatu analisis
koefisien korelasi sederhana untuk melihat hubungan di antara dua
variabel tersebut.
Fungsi utama dari analisis korelasi adalah untuk menentukan
seberapa erat hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.
Ukuran yang menyatakan keeratan hubungan tersebut adalah koefisien
korelasi atau sering disebut dengan korelasi pearson (Pearson product
moment). Berikut adalah rumus dari koefisien korelasi sederhana :
56
𝑟𝑥 𝑦 =
𝑛(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√[𝑛 ∑ 𝑋
2
− (∑ 𝑋)
2
][∑ 𝑌
2
− (∑ 𝑌)
2
(Sumber : Sanusi 2011:122)
Dimana :
r = koefisien korelasi
x = perilaku konsumen sebagai variabel bebas
y = keputusan pembelian sebagai variabel tidak bebas
n = jumlah responden
Ʃ = jumlah
Untuk dapat memberikan interprestasi terhadap kuatnya korelasi
(hubungan) maka dapat digunakan pedoman sebagai berikut :
Tabel 3.2
Hubungan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
(Sumber : Sugiono,2010:248)
3. Analisis Regresi Linier Sederhana
57
a. Analisis Regresi Linier Sederhana
Untuk mengetahui pengaruh prilaku konsumen terhadap
keputusan pembelian, maka penulis akan menggunakan analisis
regresi linier sederhana. Regresi sederhana ini menyatakan
hubungan kausalitas antara dua variabel dan memperkirakan nilai
variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas. Satu variabel
yang berupa variabel terikat atau tergantung diberi simbol Y dan
variabel kedua yang berupa variabel bebas diberi simbol X.
Berikut rumus regresi linier sederhana :
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋
(Sumber : Sanusi, 2011:132)
Dimana :
Y = Nilai prediksi dari variabel Y berdasarkan nilai variabel X
a = Titik potong Y: merupakan nilai bagi Y ketika X = 0
b = Kemiringan atau slope atau perubahan rata-rata dalam Y
untuk setiap perubahan dari satu unit X, baik berupa
peningkatan maupun penurunan
X = Nilai variabel X yang dipilih
b. Uji t
58
Uji statistik ini digunakan untuk membuktikan signifikan
atau tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
secara individual dengan tingkat kepercayaan 95 % dan
tingkat kesalahan 5%.
𝑡 = 𝑟 {
𝑛 − 2
1 − 12
}
1/2
(Sumber : Rofiza, 2007:48)
Dimana :
r = Korelasi produk momen
n = Jumlah responden
Jika t hitung > t tabel pada tingkat kesalahan 5 % (0,05) ini
berarti Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel bebas yaitu X dengan variabel terikat yaitu Y.
Sebaliknya jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak
ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dan variabel
terikat. Dengan kriteria penerimaan :
Ho ditolak apabila t hitung > t tabel
Ho diterima apabila t hitung < t tabel
c. Koefisien Determinasi (R2
)
Koefisien determinasi (R2
) adalah untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol
59
dan satu. Semakin besar nilai R2
(mendekati satu) semakin baik
hasil regresi tersebut karena variabel independen secara
keseluruhan mampu menjelaskan variabel dependen dan
sebaliknya semakin mendekati angka nol berarti semakin buruk
hasil regresinya, karena variabel independen secara keseluruhan
tidak mampu menjelaskan variabel dependen (Ghozali, 2005)
dalam (Rahayu, 2013). Koefisien determinan (R2
) di uji dengan
menggunakan statistik pada program SPSS.
F. Definisi Variabel Operasional
Pada penelitian ini variabel yang akan dianalisis adalah prilaku
konsumen dan keputusan pembelian yang terdiri dari beberapa dimensi
dan beberapa indikator yaitu :
60
Tabel 3.3
Dimensi dan Indikator Prilaku Konsumen
dan Keputusan Pembelian
Variabel Dimensi Indikator
Skala
Pengukuran
(X)
Prilaku
konsumen
adalah studi
tentang
bagaimana
individu,
kelompok, dan
organisasi
memilih,
membeli,
menggunakan,
dan bagaimana
barang, jasa, ide
atau
pengalaman
untuk
memuaskan
kebutuhan dan
keinginan
mereka.
Menurut Kotler
dan Keller ,
(2009:166)
1. Produk
Segala sesuatu
yang dapat
ditawarkan ke
pasar untuk
memenuhi
kebutuhan dan
keinginan
konsumen.
Produk yang
dipasarkan
meliputi barang
fisik.
1. Desain Koran
Kompas menarik
2. Berita Koran
Kompas menarik
3. Koran Kompas
menggunakan bahan
kertas berkualitas
Skala Likert
2. Harga
Produsen
menetapkan harga
pertama kali
ketika mnciptakan
produk baru,
memperkenalkan
produk reguler ke
saluran
distribusinya atau
ke daerah baru,
atau ketika
perusahaan
membuat kontrak
kerja baru.
1. Harga Koran
Kompas cukup
terjangkau
2. Harga Koran
Kompas relative
lebih murah dari
harga koran sejenis
lain
Skala Likert
61
3. Tempat
Jalur yang dilalui
arus barang dari
produsen ke
konsumen akhir
baik melalui
perantara yang
panjang maupun
pendek.
1. Akses untuk
berlangganan Koran
Kompas mudah dan
cepat
2. Koran Kompas
menyediakan akses
online untuk yang
ingin berlangganan
Skala Likert
4. Promosi
Semua jenis
kegiatan
pemasaran yang
ditujukan untuk
mendorong
permintaan
konsumen atas
produk yang
ditawarkan
produsen atau
penjual.
1. Koran Kompas
memberikan
program tambahan
pada paket
berlangganan
2. Koran Kompas
mengadakan event-
event untuk
menampilkan
produknya
3. Koran Kompas
menawarkan paket
berlangganan yang
relatif terjangkau
Skala Likert
(Y)
Keputusan
pembelian
adalah
keputusan
pembeli tentang
merek mana
yang dibeli.
Menurut
Kotler dan
Amstrong,
(2008:181)
1. Pengenalan
masalah
Proses membeli
dimulai dengan
pengenalan
kebutuhan dimana
pembeli
mengenali adanya
masalah atau
kebutuhan.
1. Membeli Koran
Kompas
berdasarkan
kebutuhan
2. Membeli Koran
Kompas untuk
mengetahui berita
terkini
Skala Likert
62
2. Pencarian
informasi
tahap dari proses
keputusan
pembelian, yang
dapat merangsang
konsumen untuk
mencari informasi
lebih banyak, dan
konsumen
tersebut dapat
memperoleh
informasi dari
sumber-sumber
terkait.
1. Membeli Koran
Kompas atas
rekomendasi teman
2. Membeli Koran
Kompas atas
informasi yang
didapat melalui
internet
Skala Likert
3. Evaluasi
alternatif
tahap dari proses
pengambilan
keputusan
pembeli, yaitu
ketika konsumen
menggunakan
informasi untuk
mengevaluasi
merek alternatif
dalam perangkat
pilihan.
1. Membeli Koran
Kompas menjadi
alternatif pilihan
konsumen dalam
membaca
2. Koran Kompas
menjadi alternatif
lain untuk
mengetahui
perkembangan
berita
Skala Likert
4. Keputusan
pembelian
Keputusan
tentang merek
mana yang dibeli.
1. Membeli Koran
Kompas
berdasarkan merek
2. Membeli Koran
Kompas karena
beritanya lengkap
Skala Likert
63
5. Prilaku pasca
pembelian
tahap dari
keputusan
pembeli, yaitu
ketika konsumen
mengambil
tindakan lebih
lanjut setelah
membeli
berdasarkan pada
rasa puas atau
tidak puas.
1. Saya merasa puas
dengan isi berita
Koran Kompas
2. Saya bersedia
merekomendasikan
Koran Kompas
kepada orang lain
Skala Likert
Sumber : (Kotler dan Armstrong, 2008:158-179) yang disesuaikan oleh
peneliti
64
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Kompas
1. Sejarah Kompas
Harian Kompas adalah sebagai salah satu koran nasional
terbesar di Indonesia, yang telah berkiprah dalam bisnis jurnalisme
selama kurang lebih empat dasawarsa. Media cetak ini telah melewati
Orde Baru yang identik dengan pengekangan kebebasan pers.
Ide awal penerbitan harian Kompas ini adalah dari Jenderal
Ahmad Yani yang mengutarakan keinginannya kepada Frans Seda
untuk menerbitkan surat kabar yang berimbang, kredibel, dan
independen. Frans kemudian mengemukakan keinginannya itu kepada
dua teman baiknya yaitu Auwjong Peng Koen atau yang lebih dikenal
dengan Kanisius Ojong (1920-1980) dan Jakob Oetama. Kompas
mulai terbit pada tanggal 28 Juni 1965 berkantor di Jakarta Pusat
dengan tiras 4.800 eksemplar. Sejak tahun 1969 Kompas merajai
penjualan surat kabar secara nasional. Pada tahun 2004, tiras
hariannya mencapai 530.000 eksemplar, khusus untuk edisis
minggunya mencapai 610.000 eksemplar.
Pembaca koran ini mencapai 2,25 juta orang di seluruh
Indonesia. Pada awal perkembangannya Kompas di cetak di
65
percetakan orang (sehingga sering terlambat terbit) pada tahun 1972,
Kompas mulai dicetak sendiri. Awalnya kompas hanya terbit dengan 4
halaman saja dan saat ini kompas sudah terbit dengan 40 halaman.
2. Visi, Misi, Moto dan Nilai – Nilai Dasar Kompas
a. Visi
Visi adalah suatu hal yang ingin dicapai oleh kompas dalam
keberadaannya sebagai media. Visi dari harian kompas adalah
“Menjadi institusi yang memberikan pencerahan bagi
perkembangan masyarakat. Indonesia yang demokrasi dan
bermatabat serta menjunjung tinggi asas dan nilai kemanusiaan”.
Dalam kiprahnya di industri pers “Visi Kompas”
berpartisipasi membangun masyarakat Indonesia baru
berdasarkan Pancasila melalui prinsip humanisme transcedental
(persatuan dalam perbedaan) dengan menghormati individu dan
masyarakat adil dan makmur. Secara lebih spesifik bisa diuraikan
sebagai berikut :
1) Kompas adalah lembaga pers yang bersifat umum dan terbuka.
2) Kompas tidaak melibatkan diri dalam kelompok-kelompok
tertentu baik politik, agama, sosial, atau golongan, ekonomi.
3) Kompass secara efektif membuka dialog dan berinteraksi
positif dengan segala kelompok
4) Kompas adalah koran nasional yang berusaha mewujudkan
aspirasi dan cita-cita bangsa.
66
5) Kompas bersifat luas dan bekas dalam pandangan yang
dikembangkan tetapi selalu memperhatikan konsteks struktur
kemasyarakatan dan pemerintahan yang menjadi lingkungan.
b. Misi
Misi adalah langkah yang ditempuh suatu institusi atau
badan dalam mencapai tujuannya. Misi harian kompas adalah
“Mengantisispasi dan merespon dinamika secara profesional
sekaligus memberi arah pada perubahan (trend setter) dengan
menyediakan dan menyebarluaskan informasi yang terpercaya”.
Kompas berperan serta ikut mencerdaskan bangsa, menjadi
nomor satu dalam semua usaha diantara usaha-usaha lain yang
sejenis dalam kelas yang sama. Hal tersebut dicapai melalui etika
usaha bersih dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan-
perusahaan lain. Hal ini dijabarkan dalam 5 sasaran operasional :
1) Kompas memberikan informasi yang berkualitas dengan ciri :
cepat, cermat, utuh dan selalu mengandung makna.
2) Kompas memiliki bobot jurnalistik yang tinggi dan terus
dikembangkan untuk mewujudkan aspirasi dan selera
terhormat yang dicerminkan dalam gaya kompak, komunikatif
dan kaya nuansa kehidupan dan kemanusiaan.
3) Kualitas informasi dan bobot jurnalistik dicapai melalui upaya
intelektualyang penuh empati dengan pendekatan rasional,
memahami jalan pikiran dan argumentasi pihak lain, selalu
67
berusaha mendudukan persoalan dengan penuh pertimbangan
tetapi tetap kritis dan teguh pada prinsip.
4) Berusaha menyebarkan informasi seluas-luasnya dengan
meningkatkan tiras.
c. Moto
Moto dari Kompas adalah “Amanat Hati Nurani Rakyat”.
Yang berarti bahwa kompas menunjukan keberpihakannya
terhadap rakyat. Dalam arti mementingkan kepentingan orang
banyak. Dari moto yang dimiliki dapat disimpulkan bahwa
kompas mengembangkan misi dalam pemberitaannya yang
mengarah pada kepentingan umum dan bukan pada kepentingan
individu atau gabungan.
d. Nilai-Nilai Dasar Kompas
Seluruh kegiatan dan keputusan harus berdasarkan dan
mengikuti nilai-nilai sebagai berikut :
1) Menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan sesuai
dengan harkat dan martabatnya.
2) Mengutamakan watak baik.
3) Profesionalisme.
4) Semangat kerja tim.
5) Berorientasi pada kepuasan konsumen.
6) Tanggung jawab sosial.
68
7) Bertingkah laku mengikuti nilai-nilai tersebut, dengan begitu
Kompas akan memberikan jasa yang memuaskan bagi
pelanggan.
3. Prestasi Kompas
1. Kamis, 23 Januari 2014 Penghargaan Jurnalistik : Tajuk Rencana
“Kompas” raih Adinegoro.
2. Senin, 27 Januari 2014 Langkan : KompasTV raih Penghargaan
Adinegoro.
3. Kamis, 5 Maret 2014 Langkan : Penghargaan “Kompas” raih
Kepuasan Konsumen 2013
4. Kamis, 6 Maret 2014 Penghargaan : Anak Muda didorong
berkonstribusi
5. Kamis, 30 Oktober 2014 Harian “Kompas” raih Marketing Award
2014.
6. Kamis, 27 November 2014 Kilas IPTEK : Penghargaan Jurnalistik
untuk Wartawan “Kompas”
7. Sabtu, 8 November 2014 Tajuk “Kompas” raih Anugerah MH
Thamrin.
8. Rabu, 24 Desember 2014 Langkan : KompasTV terbaik di NTT
9. Sabtu, 28 Maret 2015 “Kompas” raih Penghargaan Ombudsman.
4. Struktur Organisasi Kompas
PT. Kompas Media Nusantara adalah lembaga media massa,
pemimpin tertinggi adalah Pemimpin Umum. Pemimpin Umum
69
dibantu oleh Wakil Pemimpin Umum bidang non bisnis dan Wakil
Pemimpin Umum bidang bisnis, lalu ada Pemimpin Redaksi yang
bertanggung jawab bidang redaksi, dan Pemimpin Perusahaan yang
bertanggung jawab bidang bisnis. Dibawah Pemimpin Redaksi ada
Redaktur Pelaksana dan dibawahnya terdapat Kepala Desk, Kepala
Biro dan paling bawah adalah Reporter. Di bidang bisnis, dibawah
Pemimpin Perusahaan ada General Manajer iklan dan General
Sirkulasi, dan General Manager Marketing Communication. Di antara
dua bidang itu, ada bagian penelitian dan pembangunan, Direktorat
SDM Umum, dan Teknologi Informasi. Mereka bersifat supporting
dan di bawah supervisi Wakil Pemimpin Umum non bisnis, sementara
untuk Pemimpin Perusahaan disupervisi Wakil Pemimpin Umum
bidang bisnis.
Pembagian dalam struktur organisasi ini, dimaksudkan untuk
memudahkan pembagian sistem kerja “Produk” Kompas yang
dihasilkan itu merupakan hasil kerja sinergis dari unit-unit yang ada
dalam struktur organisasi. Produk Kompas adalah koran dan berita.
B. Hasil Penelitian dan Hasil Analisis Pembahasan
1. Karakteristik Responden
Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 130 kepala keluarga
di Jl. Swakarsa RW003 Pondok Kelapa Jakarta Timur yang
berlangganan Koran Kompas selama 5 bulan terakhir dari Januari –
Mei 2015.
70
Karakteristik yang dipaparkan meliputi Usia, Pekerjaan,
Pengeluaran Perbulan, Lama berlangganan Koran Kompas. yang
hasilnya akan di uraikan dibawah ini :
a. Usia
Berdasarkan hasil penelitian, gambaran tentang usia
responden yang berlangganan Koran Kompas di Jln. Swakarsa
RW003 Pondok Kelapa Jakarta Timur selama 5 bulan terakhir
dari Januari – Mei 2015 adalah sebagai tabel berikut :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Usia Responden Jumlah Persentase (%)
25 – 35 Tahun 44 33,8
35 – 45 Tahun 58 44,6
45 – 55 Tahun 21 16,2
> 55 Tahun 7 5,4
Total 130 100
Sumber : Hasil olahan kuesioner, Juni 2015
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, diketahui usia antara 25
sampai dengan 35 tahun sebanyak 45 (33,8%) konsumen, usia
antara 35 sampai dengan 45 tahun sebanyak 58 (44,6%)
konsumen, usia antara 45 sampai dengan 55 tahun sebanyak 21
(16,2%) konsumen, dan diatas 55 tahun sebanyak 7 (5,4%)
konsumen. Hal ini menunjukan bahwa responden yang
berlangganan Koran Kompas di Jln. Swakarsa RW003 Pondok
Kelapa Jakarta Timur lebih banyak pada usia 35 sampai dengan
45 tahun yaitu sebesar 58 pelanggan atau (44,6%).
71
b. Pekerjaan
Berdasarkan hasil penelitian, gambaran tentang Pekerjaan
responden yang berlangganan Koran Kompas di Jl. Swakarsa
RW003 Pondok Kelapa Jakarta Timur selama 5 bulan terakhir
dari Januari – Mei 2015 adalah sebagai tabel berikut :
Tabel 4.2
Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Presentase (%)
Peg. Negeri 93 71,5
Peg. Swasta 29 22,3
Wiraswasta 8 6,2
Lainnya.... 0 0
Total 130 100
Sumber : Hasil olahan kuesioner, Juni 2015
Berdasarkan tabel 4.2 diatas, diketahui pekerjaan setiap
responden adalah Peg. Negeri sebanyak 93 (71,5%) konsumen,
Peg. Swasta sebanyak 29 (22,3%) konsumen, Wiraswasta
sebanyak 8 (6,2%) konsumen, Lainnya sebanyak 0 (0%). Hal ini
menunjukan bahwa konsumen yang mempunyai pekerjaan
pegawai Negeri lebih banyak yang berlangganan Koran Kompas
yaitu sebesar 93 (71,5 %) di Jl. Swakarsa RW003 Pondok Kelapa
Jakarta Timur.
c. Pengeluaran Perbulan
Berdasarkan hasil penelitian, gambaran tentang Pengeluaran
perbulan responden yang berlangganan Koran Kompas di Jl.
72
Swakarsa RW003 Pondok Kelapa Jakarta Timur selama 5 bulan
terakhir dari Januari – Mei 2015 adalah sebagai tabel berikut :
Tabel 4.3
Karakteristik Responden berdasarkan Pengeluaran perbulan
Pengeluaran
Perbulan
Jumlah Presentase (%)
< 2 juta 5 3,8
2 juta – 4 juta 17 13,1
4 juta – 6 juta 62 47,7
> 6 juta 46 35,4
Total 130 100
Sumber : Hasil olahan kuesioner, Juni 2015
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, diketahui pengeluaran
perbulan setiap respondennya adalah kurang dari 2 juta sebanyak
5 (3,8%) konsumen, antara 2 juta sampai dengan 4 juta sebanyak
17 (13,1%) konsumen, 4 juta sampai dengan 6 juta sebanyak 62
(47,7%) konsumen, lebih dari 6 juta sebanyak 46 (35,4%)
konsumen. Hal ini menunjukan bahwa konsumen yang
mempunyai pengeluaran perbulan lebih dari 6 juta lebih banyak
yaitu sebesar 46 (35,4%) dibandingan dengan konsumen yang
berpengeluaran kurang dari 2 juta yaitu sebesar 5 (3,8%).
d. Lama berlangganan Koran Kompas
Berdasarkan hasil penelitian, gambaran tentang Lama
berlangganan Koran Kompas responden yang berlangganan
Koran Kompas di Jl. Swakarsa RW003 Pondok Kelapa Jakarta
73
Timur selama 5 bulan terakhir dari Januari – Mei 2015 adalah
sebagai tabel berikut :
Tabel 4.4
Karakteristik Responden berdasarkan Lama berlangganan
Koran Kompas
Lama berlangganan
Koran Kompas
Jumlah Presentase (%)
1 – 2 Bulan 10 7,7
2 – 3 Bulan 17 13,1
3 – 5 Bulan 46 35,4
Lainnya.. 57 43,8
Total 130 100
Sumber : Hasil olahan kuesioner, Juni 2015
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, diketahui lamanya responden
berlangganan Koran Kompas adalah 1 sampai dengan 2 bulan
sebanyak 10 (7,7%) konsumen, 2 sampai dengan 3 bulan
sebanyak 17 (13,1%) konsumen, 3 sampai dengan 5 bulan
sebanyak 46 (35,4%) konsumen, Lainnya sebanyak 57 (43,8%)
konsumen. Hal ini menunjukan bahwa yang berlangganan lainnya
atau lebih dari 5 bulan berlangganan Koran Kompas adalah
sebanyak 57 (43,8%) konsumen.
2. Pembahasan dan Analisis Variabel
Dari penelitian yang dilakukan pada Kepala Keluarga di Jl.
Swakarsa RW003 Pondok Kelapa Jakarta Timur yang berlangganan
Koran Kompas selama 5 bulan terakhir dari Januari – Februari 2015,
telah terkumpul data – data yang menghasilkan informasi mengenai
74
Pengaruh Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Koran
Kompas yang meliputi 9 dimensi, maka diperoleh hasil sebagai
berikut :
a. Uji Keabsahan
1) Pengujian Validitas
Menurut Sanusi (2011:76) uji validitas adalah suatu
instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur
apa yang seharusnya diukur.
Validitas instrumen ditentukan dengan mengorelasikan
antara skor yang diperoleh setiap butir pertanyaan atau
pernyataan dengan skor total. Skor total adalah jumlah dari
semua skor pertanyaan atau pernyataan. Jika skor tiap
pertanyaan berkorelasi secara signifikan dengan skor total
pada tingkat alfa tertentu (misalnya 5%) maka dapat
dikatakan bahwa alat pengukur itu valid. Sebaliknya, jika
korelasi tidak signifikan, alat pengukur itu tidak valid dan
alat pengukur itu tidak perlu dipakai untuk mengukur atau
mengambil data. Untuk penelitian ini nilai df dapat dihitung
sebagai berikut df = n - k atau 130 - 2 = 128, dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,05 maka didapat r tabel sebesar 0,1723.
Hasil pengujian validitas dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut
ini :
75
Tabel 4.5
Hasil Pengujian Validitas
Variabel/item r hitung r tabel Valid/Tidak
Variabel Perilaku Konsumen
P1 0,271 0,1723 Valid
P2 0,263 0,1723 Valid
P3 0,299 0,1723 Valid
P4 0,379 0,1723 Valid
P5 0,375 0,1723 Valid
P6 0,272 0,1723 Valid
P7 0,194 0,1723 Valid
P8 0,375 0,1723 Valid
P9 0,345 0,1723 Valid
P10 0,183 0,1723 Valid
Variabel Keputusan Pembelian
P11 0,460 0,1723 Valid
P12 0,622 0,1723 Valid
P13 0,183 0,1723 Valid
P14 0,322 0,1723 Valid
P15 0,366 0,1723 Valid
P16 0,225 0,1723 Valid
P17 0,354 0,1723 Valid
P18 0,547 0,1723 Valid
P19 0,222 0,1723 Valid
P20 0,384 0,1723 Valid
Sumber : Hasil olahan kuesioner, juni 2015
Dari data tabel 4.5 diatas, menunjukan bahwa semua
indikator digunakan untuk mengukur setiap variabel.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai
nilai korelasi lebih besar dari pada 0,1723. Dari hasil tersebut
menunjukan bahwa semua indikator tersebut adalah valid.
2) Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi
variabel penelitian. Suatu variabel dikatakan reliable (handal)
76
jika jawaban responden terhadap pertanyaan konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Tingkat reliabilitas suatu variabel
penelitian dapat dilihat dari hasil statistik Cornbach Alpha.
Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai
Cornbach Alpha > 0,60. Hasil pengujian reliabilitas untuk
masing-masing variabel yang diringkas pada 4.6 berikut ini :
Tabel 4.6
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Alpha Keterangan
Perilaku Konsumen 0, 607 Reliabel
Keputusan Pembelian 0,709 Reliabel
Sumber : Hasil olahan kuesioner, Juni 2015
Dari hasil uji reliabilitas diatas menunjukan bahwa
semua variabel mempunyai koefisien alpha > 0,60 sehingga
dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing
variabel dari kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa
kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
kuesioner yang handal dan terpercaya.
b. Analisis Korelasi Sederhana
Dari hasil penelitian dengan menggunakan program SPSS,
maka didapatkan analisis korelasi yang dapat dilihat pada tabel
4.7 sebagai berikut :
77
Tabel 4.7
Hasil Uji Korelasi
Correlations
Perilaku
Konsumen
Keputusan
Pembelian
Perilaku Konsumen
Pearson
Correlation
1 ,653**
Sig. (2-tailed) ,000
N 130 130
Keputusan Pembelian
Pearson
Correlation
,653**
1
Sig. (2-tailed) ,000
N 130 130
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Hasil olahan kuesioner, Juni 2015
Pada tabel 4.7 terlihat korelasi antara perilaku konsumen
dengan keputusan pembelian menghasilkan nilai correlation (r)
sebesar 0,653. Angka tersebut menunjukkan bahwa korelasi
antara perilaku konsumen dengan keputusan pembelian adalah
kuat, hal ini terjadi karena nilai r berada diantara 0,60-0,799.
Perilaku konsumen dengan keputusan pembelian diperoleh
nilai signifikansinya adalah 0,000 < 0,05, maka terdapat korelasi
yang signifikan.
c. Analisis Regresi Linier Sederhana
Untuk penelitian ini nilai df dapat dihitung sebagai berikut
df = n - k atau 130 - 2 = 128, dengan tingkat signifikansi sebesar
0,05 maka didapat t tabel sebesar 1,978. Dengan hasil penelitian
78
dengan mengggunakan program SPSS, maka didapatkan
koefisien regresi yang dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji Regresi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,653a
,426 ,421 2,110
Sumber : Hasil olahan kuesioner bulan Juni 2015
Berdasarkan pada tabel 4.8 diatas maka didapatkan
persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut :
Pada tabel model summary, diketahui nilai R yakni korelasi
atau hubungan antara variabel perilaku konsumen dan keputusan
pembelian adalah 0.653 dan pada kolom R Square menunjukan
pengaruh sebesar 0,426 (42,6%).
Sumber : Hasil olahan kuesioner bulan Juni 2015
Berdasarkan pada tabel 4.8 diatas maka didapatkan
persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut :
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 20,749 2,664 7,789 ,000
Perilaku Konsumen ,576 ,059 ,653 9,742 ,000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
79
Pada tabel coefficients, pada kolom B pada constant (a)
adalah 20,749 sedangkan nilai perilaku konsumen (b) adalah
0,576, sehingga persamaaan regresinya dapat ditulis :
Y = a + bX atau Y = 20,749 + 0,576X
Sehingga dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa
nilai 0,576 pada variabel perilaku konsumen adalah mempunyai
pengaruh positif terhadap keputusan pembelian, dimana apabila
perilaku konsumen meningkat maka akan meningkatkan pula
keputusan pembelian.
Pada kolom t diperoleh nilai variabel perilaku konsumen
menunjukan nilai t hitung = 9,742 lebih besar dari t tabel = 1,978
dilihat dari tabel distribusi t dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05.
Dengan nilai signifikansi di bawah 0,05 tersebut menunjukan
bahwa perilaku konsumen memiliki pengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima.
Arah koefisisen regresi positif berarti bahwa perilaku konsumen
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.
d. Koefisien Determinasi (R2
)
Koefisien determinasi ditentukan dengan nilai adjusted R
square yang pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
variasi variabel independen dalam menerangkan variabel
80
dependen. Hasil pengolahan data dengan SPSS pada tabel 4.9
sebagi berikut :
Tabel 4.9
Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,653a
,426 ,421 2,110
Sumber : Hasil olahan kuesioner bulan Juni 2015
Pada hasil estimasi nilai R Square sebesar 0,426 artinya
42,6 persen nilai variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel
independen dalam model, sedangkan sisanya dijelaskan oleh
variabel lain diluar model.
81
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan uraian dan hasil analisis yang telah dilaksanakan pada
penelitian ini, maka dapat diambil sebuah kesimpulan :
1. Terlihat adanya korelasi atau hubungan antara perilaku konsumen (X)
dengan keputusan pembelian (Y). Hal ini dapat diketahui dari hasil
analisis yang telah di peroleh dibab sebelumnya, yang menunjukan bahwa
korelasi antara perilaku konsumen (X) dengan keputusan pembelian (Y)
adalah kuat. Perilaku konsumen (X) dengan keputusan pembelian (Y) juga
memperoleh nilai signifikan, yang berarti terdapat hubungan yang
signifikan antara perilaku konsumen (X) dengan keputusan pembelian (Y).
Berarti H1 terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku
konsumen terhadap keputusan pembelian.
2. Terlihat adanya pengaruh antara perilaku konsumen (X) dengan keputusan
pembelian (Y). Perilaku konsumen (X) dengan keputusan pembelian (Y)
juga memperoleh nilai signifikan. Hal ini berarti H2 terdapat pengaruh
yang postif dan signifikan antara perilaku kosumen terhadap keputusan
pembelian.
82
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, maka
peneliti memberikan saran-saran sebagaimana berikut :
1. Dari hasil penelitian hubungan antara variabel perilaku konsumen
memiliki hubungan yang kuat dan signifikan dengan keputusan pembelian
Koran Kompas di Jl. Swakarsa RW. 003 Pondok Kelapa Jakarta Timur,
oleh karena itu perlu dipertahankan atau ditingkatkan lagi agar hubungan
interprestasi koefisien korelasinya menjadi sangat kuat. Hal ini dapat
dilakukan dengan melakukan promosi agar banyak konsumen yang
semakin tertarik untuk berlangganan Koran Kompas.
2. Dari hasil penelitian terdapatnya pengaruh yang signifikan antara perilaku
konsumen terhadap keputusan pembelian, oleh karena itu perusahaan
(Koran Kompas) harus bisa mempertahankan dan meningkatkan
kualitasnya agar semakin baik seperti beritanya yang lengkap, terkini, dan
desain yang menarik. Dengan perkembangan dunia yang cepat, maka
kebutuhan konsumen dapat berubah dengan cepat juga. Manajemen Koran
Kompas hendaknya tanggap dalam merespon keinginan dan kebutuhan
konsumen akan Koran Kompas. Sehingga dapat membuat konsumen lebih
yakin dan tertarik untuk membeli Koran Kompas.
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas
Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Strategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashStrategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashOpissen Yudisyus
 
Strategi pemasaran sari roti
Strategi pemasaran sari rotiStrategi pemasaran sari roti
Strategi pemasaran sari rotiRahmah Nurhalisa
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuYesica Adicondro
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalTrisnadi Wijaya
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Ikvheynha Awlya
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaSyafril Djaelani,SE, MM
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013Cep Fathurrahman
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanPutrii Wiidya
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiYasmin Pambudi Putri
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisRhandy Prasetyo
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan intervalhartantoahock
 

Mais procurados (20)

Strategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashStrategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nash
 
Makalah Sociopreneur
Makalah SociopreneurMakalah Sociopreneur
Makalah Sociopreneur
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
Strategi pemasaran sari roti
Strategi pemasaran sari rotiStrategi pemasaran sari roti
Strategi pemasaran sari roti
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
 
Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasikUji asumsi klasik
Uji asumsi klasik
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Modul penganggaran perusahaan
Modul penganggaran perusahaanModul penganggaran perusahaan
Modul penganggaran perusahaan
 
Model Ekonomi
Model EkonomiModel Ekonomi
Model Ekonomi
 
Nilai waktu uang time value of money
Nilai waktu uang   time value of moneyNilai waktu uang   time value of money
Nilai waktu uang time value of money
 
Contoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMKContoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMK
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji Hipotesis
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan interval
 

Semelhante a Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas

Bab i, v, daftar pustaka
Bab i, v, daftar pustakaBab i, v, daftar pustaka
Bab i, v, daftar pustakairwanza
 
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...Warnet Raha
 
PERAN PERAWAT COVID.pdf
PERAN PERAWAT COVID.pdfPERAN PERAWAT COVID.pdf
PERAN PERAWAT COVID.pdfImeldaRosa5
 
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul HudaPedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul HudaNesi Anti Andini
 
Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...
Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...
Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...Excruciate Limited
 
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT.GRAHA STELLA MANDIR...
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT.GRAHA STELLA MANDIR...ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT.GRAHA STELLA MANDIR...
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT.GRAHA STELLA MANDIR...Uofa_Unsada
 
Sistem Manajemen Surat
Sistem Manajemen SuratSistem Manajemen Surat
Sistem Manajemen SuratFajar Baskoro
 
PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICA...
PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICA...PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICA...
PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICA...Uofa_Unsada
 
GAMBARAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA MINAT PESERTA KB TERHADA...
GAMBARAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA MINAT PESERTA KB TERHADA...GAMBARAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA MINAT PESERTA KB TERHADA...
GAMBARAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA MINAT PESERTA KB TERHADA...Warnet Raha
 
KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...Warnet Raha
 
Nandi eko putra_06952025
Nandi eko putra_06952025Nandi eko putra_06952025
Nandi eko putra_06952025dikaanurah
 

Semelhante a Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas (20)

Bab i, v, daftar pustaka
Bab i, v, daftar pustakaBab i, v, daftar pustaka
Bab i, v, daftar pustaka
 
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...
 
PERAN PERAWAT COVID.pdf
PERAN PERAWAT COVID.pdfPERAN PERAWAT COVID.pdf
PERAN PERAWAT COVID.pdf
 
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul HudaPedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
 
Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...
Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...
Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...
 
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT.GRAHA STELLA MANDIR...
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT.GRAHA STELLA MANDIR...ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT.GRAHA STELLA MANDIR...
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT.GRAHA STELLA MANDIR...
 
Sistem Manajemen Surat
Sistem Manajemen SuratSistem Manajemen Surat
Sistem Manajemen Surat
 
Skripsi
Skripsi Skripsi
Skripsi
 
PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICA...
PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICA...PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICA...
PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICA...
 
ssdsd
ssdsdssdsd
ssdsd
 
GAMBARAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA MINAT PESERTA KB TERHADA...
GAMBARAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA MINAT PESERTA KB TERHADA...GAMBARAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA MINAT PESERTA KB TERHADA...
GAMBARAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA MINAT PESERTA KB TERHADA...
 
Kti novita sari
Kti novita sariKti novita sari
Kti novita sari
 
Kti arni akbid paramata raha
Kti arni akbid paramata rahaKti arni akbid paramata raha
Kti arni akbid paramata raha
 
KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
 
129061118 ratifah2
129061118 ratifah2129061118 ratifah2
129061118 ratifah2
 
Nandi eko putra_06952025
Nandi eko putra_06952025Nandi eko putra_06952025
Nandi eko putra_06952025
 
101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk
 
101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk
 
101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk
 
101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk
 

Mais de Uofa_Unsada

OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAMOTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAMUofa_Unsada
 
PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...
PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...
PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...Uofa_Unsada
 
PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG PENGISIAN DATA BORANG 3A BAN-PT 2013
PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG PENGISIAN DATA BORANG 3A BAN-PT 2013PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG PENGISIAN DATA BORANG 3A BAN-PT 2013
PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG PENGISIAN DATA BORANG 3A BAN-PT 2013Uofa_Unsada
 
APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...
APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...
APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...Uofa_Unsada
 
IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...
IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...
IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...Uofa_Unsada
 
OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...
OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...
OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...Uofa_Unsada
 
MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...
MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...
MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...Uofa_Unsada
 
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...Uofa_Unsada
 
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...Uofa_Unsada
 
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...Uofa_Unsada
 
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...Uofa_Unsada
 
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEBANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEBUofa_Unsada
 
PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...
PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...
PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...Uofa_Unsada
 
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...Uofa_Unsada
 
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...Uofa_Unsada
 
ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DA...
ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DA...ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DA...
ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DA...Uofa_Unsada
 
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARAANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARAUofa_Unsada
 
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHzPERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHzUofa_Unsada
 
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...Uofa_Unsada
 
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...Uofa_Unsada
 

Mais de Uofa_Unsada (20)

OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAMOTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
 
PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...
PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...
PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...
 
PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG PENGISIAN DATA BORANG 3A BAN-PT 2013
PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG PENGISIAN DATA BORANG 3A BAN-PT 2013PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG PENGISIAN DATA BORANG 3A BAN-PT 2013
PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG PENGISIAN DATA BORANG 3A BAN-PT 2013
 
APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...
APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...
APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...
 
IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...
IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...
IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...
 
OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...
OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...
OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...
 
MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...
MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...
MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...
 
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
 
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...
 
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
 
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
 
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEBANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
 
PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...
PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...
PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...
 
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
 
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
 
ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DA...
ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DA...ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DA...
ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DA...
 
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARAANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
 
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHzPERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHz
 
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
 
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...
 

Último

Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxAdrimanMulya
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 

Último (11)

Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 

Analisis Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Koran Kompas

  • 1. ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPAS (Studi Kasus di Jl. Swakarsa RW. 003 Pondok Kelapa Jakarta Timur) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir Akademika dan Melengkapi Sebagian dari Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Oleh: NI KETUT GITA RIDAYANI 2011410001 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA TIMUR 2015
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5. iv ABSTRAK NIM : 2011410001, Judul : ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPAS (Studi Kasus di Jln. Swakarsa RW003 Pondok Kelapa Jakarta Timur) Jumlah Hal : xiii + 110 hal : 2015 Kata Kunci : Perilaku Konsumen,Keputusan Pembelian,Koran Kompas Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hubungan dan pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian Koran Kompas di Jl. Swakarsa RW003 Pondok Kelapa Jakarta Timur Jenis metodologi penelitian ini adalah kuantitatif dengan jumlah sampel 130 Kepala Keluarga. Perolehan data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden yang terdiri dari dimensi variabel Perilaku Konsumen yaitu Produk, Harga, Tempat, Promosi dan dimensi variabel Keputusan Pembelian yaitu Pengenalan Kebutuhan, Pencarian Informasi, Evaluasi Alternatif, Keputusan Pembelian, Perilaku Pasca Pembelian. Analisis data menggunakan Analisis Korelasi dan Analisis Regresi Sederhana. Jumlah sampel penelitian ini terdiri dari 130 Kepala keluarga. Teknik pengumpulan data adalah melalui kuesioner yang dibagikan penulis kepada responden. Dari hasil perhitungan dan analisis yang dilakukan penulis, diketahui bahwa terdapat hubungan yang kuat antara perilaku konsumen dan keputusan pembelian dilihat dari Nilai r = 0,653 (65,3%). Sedangkan pengaruh atas perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian mendapatkn nilai R Square sebesar 0,426 (42,6%).
  • 6. v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hikmatnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPAS (Studi Kasus di Jln. Swakarsa RW003 Pondok Kelapa Jakarta Timur)” sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Darma Persada Jakarta Timur. Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini sangan jauh dari sempurna karena banyak kekurangan dalam pembuatan skripsi ini, sehingga berharap kepada pembaca agar dapat memberi masukan serta saran untuk penulis. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu dan memberi dukungan serta doa kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini. Penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Dr. Firsan Nova, SE, MM selaku Wadek I dan Dosen Pembimbing I serta Ibu Ellena Nurfazria Handayani, SE, MM selaku Ketua jurusan dan Dosen Pembimbing II yang tidak pernah lelah membimbing penulis serta memberikan banyak ilmu yang bermanfaat dan pengarahan serta motivasi kepada penulis untuk dapat segerah menyelesaikan skripsi ini. 2. Seluruh staf Tata Usaha dan Dosen Fakultas Ekonomi yang selalu membantu dan memberikan ilmunya kepada penulis.
  • 7. vi 3. Ibu Fitrisia Martisa,S.I sebagai Manager Diklat Kompas yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan kesempatan kepada penulis untuk mendapatkan data terkait Koran Kompas. 4. Bapak Onto sebagai staf Diklat Kompas dan Ibu Tia sebagai staf Informasi Kompas serta seluruh staf Koran Kompas (Kompas Gramedia) yang telah banyak membantu dan meluangkan waktunya untuk memberikan kesempatan kepada penulis untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan penulis. 5. Papah Wayan Ardjana, SE dan mamah tersayang Ns. Ni Made seriati, S.Kep. serta kakak – kakakku Dr. Made Raditya dan Nyoman Dharma, S.Kom. tersayang yang telah banyak memberikan motivasi, dukungan, semangat serta doa kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu dan penulis akan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dan membahagiakan mereka. 6. Nyoman Trya Wahyudha, S.Ikom yang telah meluangkan waktunya untuk membantu dan memberikan semangat kepada penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. 7. Sahabatku tersayang Tessa Utami yang sudah banyak meluangkan waktunya untuk mendukung juga memberi semangat. Terima kasih baybay ! 8. Lalu kepada Okky, Zalika, Imam, Virgi serta teman-teman satu angkatan 2011 di Universitas Darma Persada yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih banyak dukungannya ! Hanya doa yang dapat penulis panjatkan, semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas semua kebaikan kalian. Akhir kata, semoga penelitian ini
  • 8. vii dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak dan kalangan yang mengembangkan ilmu ekonomi, khususnya dalam bidang Manajemen Pemasaran. Jakarta, 1 Juli 2015 Ni Ketut Gita Ridayani
  • 9. viii DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN...................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI...................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................... iii ABSTRAK................................................................................................ iv KATA PENGANTAR .............................................................................. v DAFTAR ISI............................................................................................. viii DAFTAR TABEL..................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1 B. Perumusan Masalah ..................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran ..................................................................................... 8 1. Pengertian Pemasaran ............................................................ 8 2. Pengertian Konsep Pemasaran ............................................... 9 3. Manajemen Pemasaran ........................................................... 13 B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ............................................. 14 C. Perilaku Konsumen ....................................................................... 16
  • 10. ix 1. Pengertian Prilaku Konsumen ................................................ 16 2. Model-model Prilaku Konsumen ........................................... 18 3. Karakteristik Prilaku Konsumen............................................. 27 D. Keputusan Pembelian Konsumen.................................................. 34 1. Pengertian Pengambilan Keputusan Konsumen .................... 34 2. Proses Keputusan Pembelian Konsumen............................... 35 3. Hubungan antara Karakteristik Individu dan Keputusan Pembelian............................................................................... 41 E. Produk ........................................................................................... 42 1. Pengertian Produk .................................................................. 42 2. Kualitas Produk...................................................................... 43 F. Kerangka Pikir............................................................................... 44 G. Hipotesis........................................................................................ 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian .......................................................................... 49 B. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 49 1. Data Primer ............................................................................ 49 2. Data Sekunder......................................................................... 49 C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 50 1. Populasi................................................................................... 50 2. Sampel .................................................................................... 50 3. Teknik Pengambilan Sampel................................................... 51 D. Pengumpulan Data ........................................................................ 51
  • 11. x E. Analisa Data.................................................................................. 53 1. Keabsahan ............................................................................... 53 2. Analisis Korelasi Sederhana ................................................... 55 3. Analisis Regresi Linier Sederhana.......................................... 57 F. Definisi Variabel Operasional....................................................... 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kompas............................................................ 64 1. Sejarah Kompas........................................................................ 64 2. Visi, Misi, Moto dan Nilai-Nilai Dasar Kompas...................... 65 3. Prestasi Kompas ....................................................................... 68 4. Struktur Organisasi Kompas..................................................... 68 B. Hasil Penelitian dan Hasil Analisis Pembahasan 1. Karakteristik Responden ........................................................ 71 2. Pembahasan dan Analisis Variabel ........................................ 73 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ....................................................................................... 81 B. Saran.............................................................................................. 82 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 83 LAMPIRAN.............................................................................................. 88 DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................. 109
  • 12. xi DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Pola Beli Koran Kompas...................................................... 2 Tabel 1.2 Perbandingan Harga Koran ................................................. 3 Tabel 3.1 Skala Likert.......................................................................... 52 Tabel 3.2 Hubungan Interprestasi Koefisien Korelasi......................... 57 Tabel 3.3 Dimensi dan Indikator Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian ........................................................................... 60 Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ......................... 70 Tabel 4.2 Karaktersitik Responden berdasarkan Pekerjaan................. 71 Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pengeluaran Perbulan............................................................................... 72 Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Lama Berlangganan Koran Kompas..................................................................... 73 Tabel 4.5 Hasil Pengujian Validitas..................................................... 75 Tabel 4.6 Hasil Pengujian Reliabilitas................................................. 76 Tabel 4.7 Hasil Uji Korelasi................................................................. 77 Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi.................................................................. 78 Tabel 4.9 Koefisien Determinasi (R2) ................................................. 80
  • 13. xii DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen .............................................. 24 Gambar 2.2 Proses Keputusan Pembelian .......................................... 35 Gambar 2.3 Langkah-langkah antara Evaluasi Alternatif dan keputusan Pembelian ....................................................................... 38 Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran......................................................... 47
  • 14. xiii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner.......................................................................... 88 Lampiran 2 Data Langganan Koran Kompas....................................... 91 Lampiran 3 Tabulasi Data dan Hasil Kuesioner .................................. 94 Lampiran 4 Identitas Responden.......................................................... 97 Lampiran 5 Uji Validitas dan Reliabilitas............................................ 103 Lampiran 6 Uji Korelasi, Regresi Linier Sederhana, Uji t, Koefisien Determinasi..................................................................... 105 Lampiran 7 Tabel r............................................................................... 107 Lampiran 8 Tabel t............................................................................... 108
  • 15. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Surat kabar merupakan salah satu media informasi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Surat kabar atau Koran adalah penerbitan yang dicetak pada kertas yang disebut kertas koran dan berisi tentang berbagai berita terkini dalam berbagai topik, mulai dari topik politik, kriminal, olahraga, tajuk rencana, perkiraan cuaca dan sebagainya. Selain mencetak berbagai berita terkini, di dalam koran juga bisa ditemukan karikatur yang umumnya dijadikan sebagai bahan sindiran lewat gambar yang berhubungan dengan masalah-masalah tertentu. Berbagai peristiwa di belahan bumi dapat kita ketahui salah satunya lewat surat kabar. Keunggulan surat kabar dibandingkan dengan media informasi lainnya adalah mudah diperoleh, harga yang relatif terjangkau dan mudah dibawa kemana-mana. Saat ini di Indonesia terdapat banyak surat kabar yang beredar menyajikan berbagai berita, dan salah satunya adalah Koran Kompas. Koran Kompas adalah sebagai salah satu koran nasional terbesar di Indonesia yang telah berkiprah dalam bisnis jurnalisme selama lebih dari empat dasarwarsa. Sebagai media cetak terkemuka di Indonesia, Koran Kompas memiliki peristiwa-peristiwa penting yang menjadi tonggak perjalanan perusahaan dari sejak berdiri
  • 16. 2 sampai berkembangnya saat ini. Rerata oplah harian Kompas mencapai 507.000 eksemplar dan terdaftar dalam Audit Bureau of Circulations (ABC) sejak 1968. Dalam hal ini dapat dilihat dari pola beli Koran Kompas yang membeli secara berlangganan dan eceran sebagai berikut : Tabel 1.1 Pola Beli Koran Kompas Yang membeli Koran Kompas Presentase Langganan 75,2% Eceran 24,8% (Sumber : Kompas Gramedia) Tabel diatas adalah pola beli Koran Kompas secara nasional, dari tabel diatas diketahui bahwa banyak konsumen yang tertarik membeli Koran Kompas dapat dilihat dari yang membeli secara berlangganan sebesar 75,2% atau eceran 24,8%. Dalam hal ini penulis melihat fenomena yang ada di lingkungan penulis sendiri bahwa terdapat banyaknya Kepala Keluarga yang berlangganan Koran Kompas. Padahal diketahui harga Koran Kompas saat ini adalah sebesar 4.500 rupiah lebih mahal dari harga koran lainnya, hal ini dapat dilihat dari perbandingan harga koran yaitu sebagai berikut :
  • 17. 3 Tabel 1.2 Perbandingan Harga Koran Surat Kabar Harga Eceran Koran Kompas 4.500 Seputar Indonesia 4.000 Republika 3.500 Media Indonesia 3.500 (Sumber : Pedagang Koran) Dari data tabel diatas dapat dilihat harga Koran Kompas lebih mahal dari harga koran lainnya, namun walaupun harga Koran Kompas yang terbilang mahal masih banyak juga konsumen yang tetap mau untuk berlangganan Koran Kompas. Hal ini dilihat dari banyaknya konsumen yang tetap berlangganan Koran Kompas salah satunya adalah Kepala Keluarga yang tinggal di Jl. Swakarsa RW003 Pondok Kelapa Jakarta Timur. Dapat diketahui di lingkungan tersebut terdapat 130 Kepala Keluarga yang berlangganan Koran Kompas (Sumber: Loper Koran Kompas). Hal ini penting untuk diteliti karena mengetahui mahalnya harga Koran Kompas dibanding dengan Koran lainnya namun masih banyak konsumen yang tetap mau berlangganan Koran Kompas, apa yang membuat konsumen tertarik dalam melakukan pembelian terhadap Koran Kompas apa karena desain Koran Kompas yang menarik, atau karena beritanya yang ter-update dan lengkap, atau kebutuhan konsumen akan Koran Kompas, atau karena promosi Koran Kompas yang bagus sehingga membuat konsumen banyak mengenal Koran Kompas.
  • 18. 4 Menurut Swastha (2000) dalam Rofiza (2007:13) perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Perilaku konsumen itu sendiri juga merupakan tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan untuk mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan. Dalam Sejarah koran kompas, Harian Kompas adalah salah satu di antara dua koran di Indonesia yang diaudit oleh Audit Bureau of Circulations (ABC). Koran lainnya yang juga diaudit adalah Warta Kota. Ide awal penerbitan harian ini datang dari Jenderal Ahmad Yani, yang mengutarakan keinginannya kepada Frans Seda untuk menerbitkan surat kabar yang berimbang, kredibel, dan independen. Frans kemudian mengemukakan keinginan itu kepada dua teman baiknya, P.K. Ojong (1920-1980) dan Jakob Oetama yang pada waktu itu sudah mengelola majalah Intisari yang terbit tahun 1963. Awalnya harian ini diterbitkan dengan nama Bentara Rakyat. Menurut Frans Seda nama Bentara sesuai dengan selera orang flores, Namun atas usul Presiden Soekarno, namanya diubah menjadi Kompas yang berartikan pemberi arah dan jalan dalam mengarungi lautan dan hutan rimba.
  • 19. 5 Setelah mengumpulkan tanda bukti 3000 calon pelanggan sebagai syarat izin penerbitan, akhirnya Kompas terbit pertama kali pada tanggal 28 Juni 1965. Pada mulanya kantor redaksi Kompas masih menumpang di rumah Jakob Oetama, kemudian berpindah menumpang di kantor redaksi Majalah Intisari. Pada terbitan perdananya, Kompas hanya terbit dengan empat halaman dengan iklan yang hanya berjumlah enam buah. Selanjutnya, pada masa-masa awal berdirinya di tahun 1965 Koran Kompas terbit sebagai surat kabar mingguan dengan delapan halaman, lalu terbit 4 kali seminggu, dan hanya dalam kurun waktu 2 tahun telah berkembang menjadi surat kabar harian nasional. Seiring dengan pertumbuhannya, seperti kebanyakan surat kabar yang lain, harian Kompas saat ini dibagi menjadi tiga bagian (section), yaitu bagian depan yang memuat berita nasional dan internasional, bagian berita bisnis dan keuangan, bagian berita olahraga dan iklan baris yang disebut dengan klasika. Harian Kompas diterbitkan oleh PT Kompas Media Nusantara. Oleh karena itu penulis ingin lebih mengetahui apa yang menyebabkan konsumen ingin membeli Koran Kompas dan seberapa besar pengaruh perilaku konsumen pada keputusan dalam pembelian koran kompas tersebut. Dari latar belakang masalah yang telah diketahui diatas, maka penulis mengambil judul : “ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN
  • 20. 6 KOMPAS (Studi Kasus : di Jl. Swakarsa RW 003 Pondok Kelapa Jakarta Timur)” B. Perumusan Masalah Penulis terlebih dahulu akan merumuskan masalah mengenai isi skripsi ini sebagai berikut : a. Bagaimana hubungan perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian Koran Kompas ? b. Bagaimana pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian Koran Kompas? C. Tujuan Penelitian Penelitian dilakukan untuk menemukan bukti hasil analisis mengenai pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian koran kompas. Tujuan dan kegunaan penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui hubungan perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian Koran Kompas. b. Untuk mengetahui pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian Koran Kompas.
  • 21. 7 D. Manfaat Penelitian Sejalan dengan tujuan penelitian diatas, maka kegunaan penelitian ini adalah : a. Bagi Penulis Penelitian ini berguna untuk memberikan informasi-informasi pengetahuan dan juga menambah wawasan mengenai seberapa besar perilaku konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian Koran Kompas. b. Bagi Pembaca Kegunaan dari penelitian ini bagi para pembaca adalah sebagai bahan masukan pengetahuan yang dapat berguna bagi siapa saja yang membacanya. c. Bagi Perusahaan Penelitian ini berguna sebagai bahan informasi bagi perusahaan agar lebih dapat memahami dan mengetahui keinginan konsumen sehingga kedepannya perusahaan dapat terus memberikan kepuasan pada konsumennya.
  • 22. 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Istilah pemasaran memiliki arti yang luas. Pengertian pemasaran saat ini memang sangat beragam, walaupun pada intinya adalah sama. Setiap ahli mempunyai pendapat masing – masing dalam mendefinisikan pemasaran. Agar lebih jelas maka pengertian dari pemasaran (marketing) menurut para ahli di bidang pemasaran adalah sebagai berikut: Menurut American Marketing Association (AMA) dalam Kotler dan Keller (2009:5), mendefinisikan pemasaran adalah : “Suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan mengkomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan untuk mengelolah hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.” Menurut Daryanto (2011:1), mendefinisikan pemasaran adalah “Suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.”
  • 23. 9 Menurut Arman, dkk (2006:1), memberi definisi pemasaran sebagai berikut : “Pemasaran adalah suatu proses sosial (yang didalamnya berupa individu dan kelompok) untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan (need) dan (want) dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dengan pihak lain.” Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands). Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia memenuhinnya. Usaha dalam memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran juga diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual. Dapat disimpulkan bahwa marketing bukan semata – mata kegiatan untuk menjual barang atau jasa, akan tetapi lebih menekankan kepada aktivitas yang mengarah kepada perpindahan barang atau jasa dari produsen ke konsumen dengan cara yang paling efektif dan efisien. 2. Pengertian Konsep Pemasaran Menurut Assauri (2010:81) mengartikan konsep pemasaran adalah: “Suatu falsafah manajemen dalam bidang pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan di dukung oleh kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk memberikan kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan organisasi dalam usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”
  • 24. 10 Menurut Dharmmesta dan Handoko (2013:6) mendefinisikan konsep pemasaran adalah “Sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan”. Konsep pemasaran merupakan orientasi perusahaan yang menekankan bahwa tugas pokok perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keinginan pasar, dan selanjutnya memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut sehingga dicapai tingkat kepuasan langganan yang melebihi dari kepuasan yang diberikan oleh para pesaing. Tiga unsur pokok konsep pemasaran menurut Dharmmesta dan Handoko (2013:6) adalah : a. Orientasi pada konsumen Perusahaan yang benar – benar ingin memperhatikan konsumen harus : 1) Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi. 2) Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan. 3) Menentukan produk dan program pemasarannya. 4) Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur, menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap, serta perilaku mereka.
  • 25. 11 5) Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah, atau model yang menarik. b. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral (integrated marketing) Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat direalisir. c. Kepuasan konsumen (consumer satisfaction) Faktor yang akan menentukan apakah perusahaan dalam jangka panjang akan mendapatkan laba, ialah banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi. Perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara memberikan kepuasan kepada konsumen. Lima konsep yang terdapat dalam falsafah manajemen menurut Kotler dan Keller dalam buku “Manajemen Pemasaran” (2009:19) yaitu : 1) Konsep produksi Konsep produksi adalah salah satu konsep tertua dalam bisnis. Konsep ini menyatakan bahwa konsumen lebih menyukai produk yang tersedia dalam jumlah
  • 26. 12 banyak dan tidak mahal. Para manajer dari bisnis yang berorientasi pada produksi berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya rendah, dan distribusi massal. Pemasar juga menggunakan konsep produksi ketika suatu perusahaan ingin memperluas pasar. 2) Konsep produk Konsep produk berpendapat bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja, atau fitur inovation terbaik. Manajer dari organisasi ini berfokus untuk membuat produk yang unggul dan senantiasa memutakhirkannya. Suatu poduk tidak akan sukses jika tidak didukung oleh harga, distribusi, iklan, dan penjualan yang tepat. 3) Konsep penjualan Konsep penjualan beranggapan bahwa konsumen dan bisnis, jika dibiarkan tidak akan membeli cukup banyak produk organisasi. Karena, organisasi terebut harus melakukan upaya penjualan dan promosi yang agresif. 4) Konsep pemasaran Konsep pamasaran berfokus pada kebutuhan pembeli. Pemasaran didasari oleh gagasan untuk
  • 27. 13 memuasakan kebutuhan pelanggan melalui produk dan hal – hal yang berhubungan dengan menciptakan, menghantarkan, dan akhirnya mengkonsumsinya. 5) Konsep pemasaran holistik Konsep pemasaran holistik didasarkan atas pengembangan desain, dan pengimplementasian program pemasaran, proses dan aktivitas – aktivitas yang menyadari keluasaan dan sifat saling ketergantungannya. 3. Manajemen Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:3), mengartikan Manajemen Pemasaran adalah : “Proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan – tujuan individu dan organisasi.” Menurut Kotler dan Armstrong (2008:10) mengatakan bahwa “Manajemen pemasaran adalah seni ilmu memilih target pasar dan membangun hubungan yang menguntungkan dengan target pasar itu.” Menurut Lupiyoadi (2006:6), pengertian Manajemen Pemasaran adalah : “Manajemen pemasaran adalah suatu analisis, perencanaan, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan dalam hubungannya dengan pertukaran-pertukaran yang diinginkan terhadap konsumen yang dituju untuk memperoleh keuntungan pribadi maupun bersama.”
  • 28. 14 Menurut Assuari (2010:12) mendefinisikan manajemen pemasaran adalah : “Manajemen pemasaran adalah kegiatan penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program-program yang dibuat untuk membentuk, membangun dan memelihara keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar, guna mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang.” B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Dalam pemasaran terdapat strategi pemasaran yang disebut bauran pemasaran (marketing mix) yang memiliki peran penting dalam mempengaruhi konsumen agar dapat membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Bauran pemasaran itu sendiri adalah kumpulan dari variabel – variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:08) mendefinisikan bauran pemasaran adalah : “Alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, dan digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan sebuah respon yang dinginkan oleh konsumen” Menurut Assauri dalam buku Manajemen Pemasaran (2010:198), mengartikan bauran pemasaran (marketing mix) adalah sebagai berikut : “Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.”
  • 29. 15 Jadi, marketing mix terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin dalam melakukan tugas atau kegiatan pemasarannya. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang baik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif. Dari definisi diatas mengenai bauran pemasaran dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan dalam pasar, sasaran perusahaan harus dapat mengkombinasi variabel dari bauran pemasaran dengan tepat dan efektif. Jumlah variabel – variabel yang terdapat di dalam bauran pemasaran sangat banyak. Dalam hal ini cara untuk memenuhi kebutuhan konsumen melalui bauran pemasaran sangat banyak. Alat pemasaran itu sendiri terdiri dari 4P yaitu : a. Product (Produk) Produk adalah sesuatu yang dihasilkan dan ditawarkan perusahaan kepada konsumennya. Produk yang ditawarkan tersebut dibuat oleh perusahaan dengan tujuan dapat digunakan oleh konsumen untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen itu sendiri. Dan bagi perusahaan hasil dari pemasaran dan
  • 30. 16 penjualan produknya tersebut dapat memberikan keuntungan yang digunakan untuk melanjutkan kegiatan perusahaan berikutnya. b. Price (Harga) Harga adalah sejumlah uang yang menyatakan nilai tukar suatu unit benda tertentu dan merupakan satu – satunya variabel dari marketing mix, yang dapat menghasilkan penjualan dan pendapatan. c. Place (Tempat) Menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk menjadikan produk dapat diperoleh oleh konsumen dan juga tersedia bagi konsumen yang menjadi sasaran perusahaan tersebut. d. Promotion (Promosi) Promosi merupakan faktor yang paling penting bagi perusahaan, karena salah satu cara untuk mengenalkan atau memberi informasi mengenai produk yang kita jual dan juga mempengaruhi pasar untuk meningkatkan volume penjualan. D. Perilaku Konsumen 1. Pengertian Perilaku Konsumen Tujuan mempelajari ilmu perilaku konsumen hampir sama dengan tujuan mempelajari perilaku manusia secara umum, baik
  • 31. 17 perilaku individu dalam kelompok, maupun perilaku kelompok dalam suatu organisasi. Menurut Kotler dan Keller (2009:166) mendefinisikan perilaku konsumen adalah : “Studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan. Dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.” Menurut Kristianto (2011:40) dalam Febriyanti (2013:6) mendefinisikan perilaku konsumen adalah “kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegitan-kegiatan tersebut.” Menurut Djatmiko (2012:79) dalam Febryani (2013:6) mendefinisikan perilaku konsumen adalah “kondisi disaat seseorang berproses mencari, memilih, dan mengevaluasi produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.” Menurut Setiadi (2008:3) dalam Arifin Zainul (2013:2) mendefinisikan perilaku konsumen adalah “Tindakan yang terlibat langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.”
  • 32. 18 2. Model-Model Perilaku Konsumen Menurut Blackwell, et al (2005) dalam Sangadji dan Sopiah (2013:14) dalam model perilaku konsumen terdapat 3 dimensi, yaitu: a. Stimulus ganda (stimulus pemasaran dan stimulus lain) Stimulus yang dijalankan produsen atau pemasar, bisa berupa strategi bauran pemasaran (produk, harga, tempat, promosi), dan stimulus lain yang berupa kondisi ekonomi, politik, teknologi, dan budaya. Berikut adalah penjelasan tentang strategi bauran pemasaran dan stimulus lain berupa kondisi ekonomi, politik, budaya, dan teknologi yang dirancang pemasar untuk memengaruhi dan memotivasi perilaku konsumen agar mau melakukan pembelian produk. 1) Produk Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, misalnya mobil, makanan, pakaian, perumahan, barang elektronik, dan sebagainya. Produk yang ditawarkan juga bisa berupa orang misalnya (Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, David Beckham, Pele, Michale Jordan, Maradona dan sebagainya). Organisasi misalnya, (Yayasan Jantung
  • 33. 19 Indonesia, Ikatan Cendikawan Muslim Indonesia, Yayasan Palang Merah Indonesia, dan sebagainya). 2) Harga Produsen menetapkan harga pertama kali ketika menciptakan produk baru, memperkenalkan produk reguler ke saluran distribusinya atau ke daerah baru, atau ketika perusahaan membuat kontrak kerja baru. 3) Promosi Promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan konsumen atas produk yang ditawarkan produsen atau penjual. Tujuannya adalah : a) Memodifikasi tingkah laku konsumen b) Memberitahukan atau menginformasikan produk kepada konsumen c) Membujuk atau memotivasi konsumen agar mau membeli produk yang ditawarkan. d) Mengingatkan konsumen tentang produk agar tidak beralih ke produk lain. 4) Tempat (distribusi) Saluran distribusi merupakan jalur yang dilalui arus barang dari produsen ke konsumen akhir baik melalui perantara yang panjang maupun pendek.
  • 34. 20 Selain strategi pemasaran, stimulus lain yang memengaruhi perilaku konsumen adalah faktor lingkungan, yang meliputi kondisi ekonomi, politik, budaya dan teknologi. a) Kondisi Ekonomi Kondisi ekonomi yang stabil memudahkan produsen atau pemasar menentukan strategi pemasaran. Namun ketika kondisi ekonomi tidak stabil, seperti terjadi inflasi, deflasi, dan sebagainya. Produsen kesulitan untuk menetapkan strategi yang tepat untuk memasarkan produknya. Kondisi ekonomi memengaruhi perancangan strategi pemasaran. Kondisi ekonomi juga memengaruhi perilaku konsumen. Kondisi ekonomi yang stabil dan baik akan memudahkan konsumen merencanakan pembelian. Tetapi, ketika kondisi ekonomi sakit, tidak mudah bagi konsumen untuk membuat keputusan pembelian produk. b) Politik atau Hukum Peraturan atau perundangan – undangan atau politik, baik yang dibuat pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, memengaruhi kegiatan pemasaran. Situasi dan kondisi politik yang carut – marut akan menyulitkan pemasar menetapkan strategi pemasaran produk. Sebaliknya, situasi dan kondisi politik yang aman, tenteram dan stabil akan memudahkan produsen atau pemasar
  • 35. 21 menentukan strategi pemasaran yang tepat. Kondisi politik atau peraturan atau perundang – undang juga memengaruhi perilaku konsumen. c) Budaya Kebudayaan adalah simbol dan fakta yang kompleks, yang merupakan hasil cipta, karsa, dan karya manusia yang dipercayai, dipedomani dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat tertentu. Faktor budaya memengaruhi strategi pemasaran perusahaan, diantaranya dalam hal gaya hidup, nilai – nilai atau norma – norma, kepercayaan, kebiasaan, selera, dan kelas sosial masyarakat. Perilaku konsumen juga dipengaruhi budaya. d) Teknologi Teknologi memengaruhi strategi pemasaran produsen atau pemasar untuk membujuk konsumen terutama dalam hal selera dan gaya hidup, cara hidup, dan pola konsumsi konsumen. Perkembangan dalam bidang teknologi telah mengubah cara atau gaya hidup seseorang. Penemuan teknologi komunikasi membuat masyarakat di segala lapisan dan umur menggunakan ponsel. Teknologi juga memengaruhi perilaku konsumen. Dengan semakin meningkatnya kemajuan dibidang teknologi, kebutuhan dan
  • 36. 22 keinginan konsumen pun meningkat, baik secara kualitas maupuan kuantitas. b. Kotak hitam konsumen Dimensi kedua dari model perilaku konsumen adalah kotak hitam konsumen, yang mencakup karakteristik konsumen dan proses pengambilan keputusan konsumen. Contoh karaktersitik konsumen adalah jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, penghasilan, kelas sosial, budaya dan sebagainya. Proses pengambilan keputusan konsumen dimulai dengan dirasakannya beberapa masalah, yaitu kebutuhan dan keinginan yang belum terpuaskan, pencarian informasi, pengevaluasian, pembuatan keputusan pembelian, dan diakhiri dengan tindakan pasca pembelian. Yang menjadi tujuan dari pemahaman proses pengambilan keputusan konsumen adalah sebagai berikut : 1) Untuk memahami tipe – tipe proses pembuatan keputusan konsumen. 2) Untuk memahami langkah – langkah dalam setiap proses pengambilan keputusan konsumen. 3) Untuk mengetahui bagaimana konsumen belajar dan membeli produk Karakteristik konsumen dan proses pengambilan keputusan konsumen menentukan perilaku konsumen dalam pembelian.
  • 37. 23 c. Respon konsumen Dimensi ketiga dari model perilaku konsumen adalah respon konsumen terhadap stimulus produsen atau pemasar. Respon konsumen bisa berupa tindakan membeli atau tidak membeli produk yang ditawarkan produsen atau pemasar. Selanjutnya akan dipaparkan tentang faktor – faktor utama yang memengaruhi konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Selanjutnya adalah proses psikologi kunci, titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah model respons rangsangan yang diperlihatkan dalam gambar 2.1 rangsangan pemasaran dan lingkungan memasuki kesadaran konsumen, dan kelompok proses psikologis digambungkan dengan karakteristik konsumen tentu menghasilkan proses pengambilan keputusan dan keputusan akhir pembelian.
  • 38. 24 Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen Sumber : Kotler dan Keller (2009:178) Rangsangan Pemasaran Produk Harga Distribusi Komunikasi Rangsangan Lain Ekonomi Teknologi Politik Budaya Psikologi Konsumen Motivasi Persepsi Pembelajaran Memori Karakteristis Konsumen Budaya Sosial Pribadi Proses Keputusan Pembelian Pengenalan Masalah Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku pasca pembelian Keputusan Pembelian Pilihan Produk Pilihan Merek Pilihan Penyalur Jumlah Pembelian Waktu Pembelian Metode Pembayaran
  • 39. 25 Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara kedatangan rangsangan pemasaran dari luar dan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis kunci motivasi, persepsi, pembelajaran, dan memori mempengaruhi respons konsumen secara fundamental. 1) Motivasi Menurut Sciffman dan Kanuk (2008:72), motivasi dapat digambarkan sebagai tenaga pendorong dalam diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak. Tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh keadaan tertekan, yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi. Kita semua mempunyai banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat biogenic, kebutuhan itu timbul dari keadaan tekanan psikologis seperti rasa lapar, rasa haus, atau rasa tidak nyaman. Kebutuhan lain bersifat psikogenik, kebutuhan yang timbul dari keadaaan tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa memiliki. Kebutuhan menjadi motif (motive) ketika kebutuhan itu meningkat sampai tingkat intensitas yang cukup sehingga mendorong kita bertindak. Motivasi dua arah kita memilih satu tujuan diatas tujuan lainnya dan intensitas energi yang kita gunakan untuk mengejar tujuan.
  • 40. 26 2) Persepsi Persepsi (perception) adalah proses dimana kita memilih, mengatur, dan menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. Poin utamanya adalah bahwa persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan fisik, tetapi juga pada hubungan rangsangan terhadap bidang yang mengelilinginya dan kondisi dalam setiap diri kita. Dalam pemasaran, persepsi lebih penting dari pada realitas, karena persepsi konsumen mempengaruhi perilaku aktual konsumen. 3) Pembelajaran Ketika kita bertindak, kita belajar. Pembelajaran (learning) mendorong perubahan dalam perilaku kita yang timbul dari pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia dipelajari, meskipun sebagian besar pembelajaran itu tidak disengaja. Ahli teori pembelajaran percaya bahwa pembelajaran dihasilkan melalui interaksi dorongan, rangsangan, pertanda, respons, dan penguatan. 4) Memori Semua informasi dan pengalaman yang kita hadapi ketika kita menjalani hidup dapat berakhir di memori jangka panjang kita. Ahli psikologi kongnitif membedakan antara memori jangka pendek (short term memory – STM)
  • 41. 27 penyimpanan informasi temporer dan terbatas dan memori jangka panjang (long term memory - LTM) penyimpanan yang lebih permanen dan pada dasarnya tak terbatas. Pandangan struktur memori jangka panjang yang paling diterima secara luas mengasumsikan kita membentuk beberapa model asosiatif. Misalnya, model memori jaringan asosiatif (associative network memory model) memandang LTM sebagai sekumpulan node dan penghubung. Node adalah informasi tersimpan yang dihubungkan dengan penghubung yang kekuatannya bervariasi. Dalam model ini, kita dapat menganggap pengetahuan merek konsumen sebagai node dalam memori dengan berbagi asosiasi yang terhubung. Kekuatan dan organisai asosiasi ini akan menjadi determinan penting dari informasi yang dapat kita ingin tentang merek. 3. Karakteristik Perilaku Konsumen Pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh karakteristik budaya, sosial, pribadi (Kotler dan Keller, 2009:166). a. Faktor Budaya Menurut Kotler dan Keller (2009:166), Budaya (culture) adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. budaya, subbudaya, dan kelas sosial sangat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.
  • 42. 28 1) Subbudaya (subculture) Setiap budaya terdiri dari beberapa subbudaya (subculture) yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2008:159), subbudaya (subculture) adalah kelompok masyarakat yang berbagi sistem nilai berdasarkan pengalaman hidup dan situasi yang umum. Banyaknya subbudaya membentuk segmen pasar yang penting, dan pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang dibuat untuk kebutuhan mereka. 2) Kelas sosial Menurut Kotler dan Keller (2009:168), kelas sosial didefinisikan sebagai sebuah stratifikasi sosial atau divisi yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, tersusun secara hierarki dan mempunyai anggota yang berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama. Sedangkan Schiffman dan Kanuk (2008:329), mendefinisikan kelas sosial sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status sosial yang berbeda, sehingga para anggota setiap kelas secara relatif
  • 43. 29 mempunyai status yang sama dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah. Salah satu gambaran klasik tentang kelas sosial di Amerika Serikat mendefinisikan tujuh tingkat dari bawah ke atas, sebagai berikut : (1) Bawah rendah, (2) Bawah tinggi, (3) Kelas pekerja, (4) kelas menengah, (5) menengah atas, (6) atas rendah, (7) atas tinggi. b. Faktor Sosial Selain faktor budaya, faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, serta peran sosial dan status mempengaruhi perilaku pembelian. 1) Kelompok Referensi Kelompok referensi (reference group) seseorang adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung disebut kelompok keanggotaan (membership group). Beberapa dari kelompok ini merupakan kelompok primer (primary group), dengan siapa seseorang berinteraksi dengan apa adanya secara terus-menerus dan tidak resmi, seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja. Masyarakat juga menjadi kelompok sekunder (secondary group), seperti agama,
  • 44. 30 professional, dan kelompok persatuan perdagangan, yang cenderung lebih resmi dan memerlukan interaksi yang kurang berkelanjutan. Orang juga dipengaruhi oleh kelompok di luar kelompoknya. Kelompok aspirasional (aspirational group) adalah kelompok yang ingin diikuti oleh orang itu, kelompok disosiatif (dissociative group) adalah kelompok yang nilai dan perilakunya ditolak oleh orang tersebut. Jika pengaruh kelompok referensi kuat, pemasar menentukan cara menjangkau dan mempengaruhi pemimpin opini kelompok. Pemimpin opini adalah orang yang menawarkan nasihat atau informasi informal tentang produk atau kategori produk tertentu, misalnya mana yang terbaik dari beberapa merek atau bagaimana produk tertentu dapat digunakan. 2) Keluarga Menurut Kotler dan Keller (2009:171), keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan anggota keluarga mempresentasikan kelompok referensi utama yang paling berpengaruh. Sedangkan Schiffman dan Kanuk (2008:305) secara tradisional, keluarga didefinisikan sebagai dua orang atau lebih yang dikaitkan oleh hubungan darah,
  • 45. 31 perkawinan, atau adopsi yang tinggal bersama-sama. Dalam arti yang lebih dinamis, para individu yang merupakan satu keluarga dapat digambarkan sebagai anggota kelompok sosial paling dasar yang hidup bersama-sama dan berinteraksi untuk memuaskan kebutuhan pribadi bersama. Ada dua keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi (family of orientation) yang terdiri dari orang tua dan saudara kandung. Dari orang tua seseorang mendapatkan orientasi terhadap agama, politik, dan ekonomi serta rasa ambisi pribadi, harga diri, dan cinta. Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian setiap hari adalah keluarga prokreasi (family of procreation) terdiri dari pasangan anak-anak. 3) Peran dan status Orang berpartisipasi dalam banyak kelompok keluarga, klub, organisasi. Kelompok sering menjadi sumber informasi penting dan membantu mendefinisikan nama perilaku. Posisi seseorang dalam tiap kelompok dimana ia menjadi anggota berdasarkan peran dan status. Peran (role) terdiri dari kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan seseorang. Setiap peran menyandang status.
  • 46. 32 c. Faktor Pribadi Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Faktor pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembelian, pekerjaan dan keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai. 1) Usia dan Tahap Siklus Hidup Selera dalam makanan, pakaian, perabot, dan rekreasi sering berhubungan dengan usia. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga dan jumlah, usia, serta jenis kelamin orang dalam rumah tangga pada waktu tertentu. 2) Pekerjaan dan Keadaan Ekonomi Pekerjaan kerah biru akan baju kerja, sepatu kerja, dan kotak makan. Presiden perusahaan akan membeli jas, perjalanan udara, dan keanggotaan country club. Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa mereka. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi., penghasil yang dapat dibelanjakan (tingkat stabilitas, dan pola waktu), tabungan dan aset (termasuk presentase aset likuid), utang, kekuatan pinjaman, dan sikap terhadap pengeluaran tabungan.
  • 47. 33 3) Kepribadian dan Konsep Diri Setiap orang mempunyai karakteristik pribadi yang mempengaruhi perilaku pembeliannya.Yang dimaksudkan dengan kepribadian (personality), adalah sekumpulan sifat psikologis manusia yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan tahan lama terhadap rangsangan lingkungan (termasuk perilaku pembelian). Kepribadian juga dapat menjadi variabel yang berguna dalam menganalisa pilihan merek konsumen. Idenya bahwa merek juga mempunyai kepribadian, dan konsumen mungkin memilih merek yang kepribadiannya sesuai dengan mereka. Kepribadian merek (brand personality) dapat didefinisikan sebagai bauran tertentu dari sifat manusia yang dapat kita kaitkan pada merek tertentu. 4) Gaya Hidup dan Nilai Orang-orang dari subbudaya dan kelas sosial yang sama mungkin mempunyai gaya hidup yang cukup berbeda. Menurut Kotler dan Keller (2009:175), Gaya hidup (lifestyle) adalah pola hidup seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapat. Gaya hidup memotret interaksi “seseorang secara utuh” dengan lingkungannya. Keputusan konsumen juga dipengaruhi
  • 48. 34 oleh nilai inti (core values), sistem kepercayaan yang mendasari sikap dan perilaku. Nilai inti lebih dalam dari pada perilaku atau sikap dan menentukan pilihan dan keinginan seseorang pada tingkat dasar dalam jangka panjang. E. Keputusan Pembelian Konsumen 1. Pengertian Pengambilan Keputusan Konsumen Menurut Kotler dan Keller (2007:223) mendefinisikan “keputusan pembelian yaitu beberapa tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian suatu produk.” Menurut Kotler dan Amstrong (2008:158) mengatakan : “Konsumen di seluruh dunia mempunyai usia, pendapatan, tingkat pendidikan, dan selera yang sangat beragam, mereka juga membeli berbagai barang dan jasa. Bagaimana konsumen yang beranekaragam ini berhubungan satu sama lain dengan elemen lain di dunia sekitar mereka yang mempengaruhi pilihan mereka diantara berbagai produk, jasa, dan perusahaan.” Menururt Sciffman dan Kanuk (2008:485) mendefinisikan “Keputusan sebagai seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih. Dengan perkataan lain, pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan”.
  • 49. 35 2. Proses Keputusan Pembelian Konsumen Seperti yang dinyatakan Kotler dan Armstrong (2008:179) bahwa ada lima tahapan dalam proses keputusan pembelian yang digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.2 Proses Keputusan Pembelian Sumber : Kotler dan Armstrong (2008:179) Gambar diatas memperlihatkan bahwa proses keputusan pembelian terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, perilaku pasca pembelian. Konsumen melewati seluruh tahap itu untuk semua pembelian yang lebih rutin, konsumen sering menghilangkan atau membalik urutan beberapa tahap ini. a. Pengenalan Kebutuhan Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Dengan rangsangan internal, salah satu kebutuhan normal seseorang rasa lapar, haus naik ke tingkat maksimum dan menjadi dorongan, atau kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal. Contohnya, suatu Pengenalan kebutuhan Prilaku pasca pembelian Keputusan pembeli Evaluasi alternatif Pencarian informasi
  • 50. 36 iklan atau diskusi dengan teman bisa membuat anda berfikir untuk membeli mobil baru. Pada tahap ini, pemasar harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan atau masalah apa yang timbul, apa yang menyebabkan, dan bagaimana masalah itu bisa mengarahkan konsumen pada produk tertentu ini. b. Pencarian informasi Ternyata, konsumen sering mencari jumlah informasi yang terbatas. Survei memperlihatkan bahwa untuk barang tahan lama, setengah dari semua konsumen hanya melihat satu toko, dan hanya 30% yang melihat lebih dari satu merek peralatan. Keadaan pencarian yang lebih rendah disebut perhatian tajam. Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih reseptif terhadap informasi tentang sebuah produk. Pada tingkat berikutnya, seseorang dapat memasuki pencarian informasi aktif : mencari bahan bacaan, menelpon teman, melakukan kegiatan online, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tersebut. Sumber informasi terdiri dari empat kelompok yaitu : 1) Pribadi : keluarga, teman, tetangga, rekan. 2) Komersial : iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan. 3) Publik : media massa, organisasi
  • 51. 37 pemeringkat konsumen. 4) Eksperimental : penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk. c. Evaluasi alternatif Beberapa konsep yang akan membantu dalam memahami proses evaluasi. Pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini. Konsumen akan memberikan perhatian terbesar pada atribut yang menghantarkan manfaat yang memenuhi kebutuhan. Melalui pengalaman dan pembelajaran, masyarakat mendapatkan keyakinan dan sikap. Selanjutnya, keyakinan dan sikap mempengaruhi perilaku konsumen. Konsumen sampai pada sikap terhadap berbagai merek melalui prosedur penilaian atribut. Konsumen mengembangkan sejumlah keyakinan dimana masing-masing merek tediri atas setiap atribut. Model ekspektansi nilai (expectancy value model) pembentukan sikap menduga bahwa konsumen mengevaluasi produk dan jasa dengan menggabungkan keyakinan merek mereka positif dan negatif berdasarkan arti pentingnya.
  • 52. 38 d. Keputusan membeli Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk maksud untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat membentuk lima subkeputusan : merek, penyalur, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran. Jika konsumen membentuk evaluasi merek, dua faktor umum dapat mengintervensi antara maksud pembelian dan keputusan pembelian, seperti terlihat pada gambar berikut : Gambar 2.3 Langkah-langkah Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian Sumber: Kotler dan Keller (2009:189) 1) Sikap orang lain Batas di mana sikap seseorang mengurangi preferensi seseorang untuk sebuah alternatif tergantung pada dua hal: Pertama, intensitas sikap negatif orang lain Evaluasi Alternatif Niat untuk Membeli Sikap Orang Lain Faktor Situasi yang tidak diantisipasi Keputusan Pembelian
  • 53. 39 terhadap alternatif yang disukai seseorang. Kedua, motivasi seseorang untuk mematuhi kehendak orang lain. Semakin intens sikap negatif orang lain dan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen, semakin besar kemungkinan konsumen menyesuaikan niat pembeliannya. 2) Faktor situsional yang tidak diantisipasi Faktor situsional yang tidak diantisipasi yang mungkin muncul untuk mengubah niat pembelian. Misalnya, Linda mungkin kehilangan pekerjaannya, beberapa pembelian lain mungkin menjadi lebih penting, atau wiraniaga toko mungkin mengecewakannya. Preferensi dan bahkan niat pembelian bukan faktor prediksi perilaku pembelian yang dapat diandalkan sepenuhnya. e. Perilaku pasca pembelian Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakan melihat fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal-hal menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Karena itu tugas pemasar tidak berakhir dengan pembelian. Beberapa perilaku setelah pembelian, antara lain :
  • 54. 40 1) Kepuasan pasca pembelian Kepuasan merupakan fungsi kedekatan antara harapan dan kinerja anggapan produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan, konsumen kecewa. Jika memenuhi harapan, konsumen puas. Jika melebihi harapan, konsumen sangat puas. Perasaan ini menentukan apakah pelanggan membeli produk kembali dan membicarakan hal-hal menyenangkan atau tidak menyenangkan tentang produk itu kepada orang lain. 2) Tindakan pasca pembelian Jika konsumen puas, ia mungkin ingin membeli produk itu kembali. Di pihak lain, konsumen yang kecewa mungkin mengabaikan atau mengembalikan produk. Konsumen mungkin mencari informasi yang memastikan nilai produk yang tinggi. 3) Penggunaan dan penyingkiran pasca pembelian Pemasar juga harus mengamati bagaimana pembeli menggunakan dan menyingkirkan produk. Pendorong kunci frekuensi penjualan adalah tingkat konsumsi produk. semakin cepat pembeli mengkonsumsi sebuah produk, semakin cepat konsumen kembali kepasar untuk membelinya lagi.
  • 55. 41 3. Hubungan antara Karakteristik Individu dan Keputusan Pembelian Hubungan antara karakteristik individu dan keputusan pembelian terletak pada studi perilaku konsumen yang terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini mencangkup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, dimana merek membeli, seberapa sering mereka membeli, dan seberapa sering mereka menggunakannya. Menurut Kotler dan Keller (2009:168) ada beberapa faktor yang dapat dijadikan landasan dalam mengamati proses terjadinya keputusan konsumen dalam menetapkan pilihan tempat berbelanja dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginannya, yaitu : a. Kelas sosial yang didefinisikan sebagai sebuah startifikasi sosial atau divisi yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, b. Keluarga dimana mereka sebagai faktor sosial yang mempresentasikan kelompok referensi utama yang berpengaruh terhadap konsumen, c. Gaya hidup (lifestyle) yang diidentifikasikan sebagai pola hidup seseorang didunia yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapat,
  • 56. 42 d. Motivasi (dalam hal ini teori Maslow) yang mengasumsikan bahwa kebutuhan manusia diatur dalam hierarki dari yang paling menekan sampai yang paling menekan sampai yang paling tidak menekan. Kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:491), model pengambilan keputusan konsumen tidak dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kerumitan pengambilan keputusan konsumen. Sebaliknya dirancang untuk menyatukan dan menyelaraskan berbagai konsep yang relevan menjadi suatu keseluruhan yang berarti. F. Produk 1. Pengertian Produk Produk adalah elemen kunci dalam keseluruhan penawaran pasar. Perencanaan bauran pemasaran dimulai dengan merumuskan penawaran yang memberikan nilai bagi pelanggan sasaran. Penawaran ini menjadi dasar bagi perusahaan dalam membangun hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan. Menurut Kotler dan Keller (2009:4) mendefiniskan produk (product) adalah : “Segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang,
  • 57. 43 fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi dan ide.” Menurut Mahfoedz (2007:73) mendefinisikan produk adalah “Sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan (dimanfaatkan, dikonsumsi, atau dinikmati).” Menurut Tjiptono (2008:465) mendefinsikan produk adalah “Segala sesuatu (barang, jasa, orang, tempat, ide, informasi, organisasi) yang dapat ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen”. 2. Kualitas Produk Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama pemasar. Kualitas memiliki dampak langsung pada kinerja produk atau jasa, oleh sebab itu kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Menurut Kotler dan Keller (2009:143) mendefinisikan “Kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.” Menurut Kotler dan Armstrong (2008:272) mendefinisikan “Kualitas produk adalah karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan.”
  • 58. 44 Menurut Umar (2005:105) dalam Hikmah (2014:19) mendefinisikan kualitas : “Kualitas produk merupakan suatu kesatuan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran, manufaktur, dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa dapat memenuhi harapan konsumen.” Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas berpusat pada konsumen, sehingga dapat dikatakan bahwa seorang penjual telah menghantarkan kualitas ketika produk atau jasanya memenuhi atau melebihi harapan konsumen dan kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. G. Kerangka Pikir Penelitian ini akan membahas tentang Analisis Pengaruh Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Koran Kompas. Dimana peneliti mengambil judul tersebut untuk mengetahui seberapa besar perilaku konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian Koran Kompas. Padahal harga Koran Kompas lebih mahal dari harga koran lainnya namun banyak juga konsumen yang mau untuk berlangganan Koran Kompas. Apa karena berita koran kompas yang terupdate dan menarik, atau karena produk Koran Kompas yang sangat dibutuhkan oleh konsumen untuk mengetahui berita-berita terkini.
  • 59. 45 Dari penjelasan diatas rumusan-rumusan masalah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, bagaimana hubungan perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian koran kompas dan bagaimana pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian. Pengolahan data dalam penelitian ini akan menggunakan tahap rangsangan pemasaran yang ada dalam gambar model-model perilaku konsumen menurut Kotler dan Armstrong (2008:158) untuk dijadikan dimensi Perilaku Konsumen, yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan tempat. Dan penulis juga menggunakan proses keputusan pembelian menurut Kotler dan Armstrong (2008:179) untuk dijadikan dimensi keputusan pembelian yang terdiri dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Selanjutnya terdapat dua alat analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini yang pertama adalah analisis korelasi, yaitu untuk menentukan seberapa erat hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Ukuran yang menyatakan keeratan hubungan tersebut adalah koefisien korelasi atau sering disebut dengan korelasi pearson (Pearson product moment). Dan alat analisis yang kedua adalah analisis regresi linier sederhana, yaitu hubungan kausalitas antara dua variabel dan memperkirakan nilai variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas. Satu variabel yang berupa variabel terikat atau tergantung diberi simbol Y dan variabel kedua yang berupa variabel bebas diberi simbol X.
  • 60. 46 Dari penjelasan diatas setelah menentukan dimensi dan alat analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya, penulis akan melakukan riset penelitian dimana penulis akan membagikan atau menyebarkan kuesioner kepada responden terkait lalu di analisis dan di tarik kesimpulan dan saran mengenai hasil dari penelitian tersebut.
  • 61. 47 Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran Analisis Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Koran Kompas Analisis Pengaruh Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Koran Kompas 1. Bagaimana hubungan Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Koran Kompas ? 2. Bagaimana pengaruh Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Koran Kompas ? Perilaku Konsumen (X) Keputusan Pembelian (Y) 1. Produk 2. Harga 3. Tempat 4. Promosi (Kotler dan Amstrong, 2008:158) 1. Pengenalan kebutuhan 2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternatif 4. Keputusan pembelian 5. Prilaku pasca pembelian (Kotler dan Amstrong, 2008:179) Analisis yang digunakan : 1. Korelasi 2. Regresi Sederhana 3. Kesimpulan dan Saran
  • 62. 48 I. Hipotesis Menurut Sugiyono (2010:93) “hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat tanya.” Dari landasan teori diatas, maka dapat disimpulkan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H0 : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian. H1 : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian. H0 : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian. H2 : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian.
  • 63. 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jl. Swakarsa RW. 003 Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Waktu penelitian ini berlangsung pada bulan Juni 2015. B. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data berdasarkan cara pengumpulannya, yaitu data primer dan sekunder sebagai berikut : 1. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari studi lapangan. Dalam penelitian ini data primer di dapat melalui kuesioner dan berisi daftar pertanyaan yang dibagikan ke responden. Data ini secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. 2. Data Sekunder Data sekunder menurut Umar (2005:130) merupakan data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, dikumpulkan dan diolah oleh pihak lainnya, biasanya sudah dalam bentuk publikasi. Data sekunder yang digunakan oleh penulis adalah data profil Koran Kompas, kepustakaan, serta penelitian terdahulu yang berkaitan dengan objek penelitian ini.
  • 64. 50 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Sugiyono (2010:115) mendefinisikan populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini sasaran populasinya adalah kepala keluarga di Jl. Swakarsa RW. 003 Pondok Kelapa Jakarta Timur, yang berlangganan Koran Kompas lebih dari 1 Tahun. Jumlah populasi dalam penelitian ini sudah diketahui, yaitu sebanyak 130 kepala keluarga yang diketahui dari loper Koran Kompas. 2. Sampel Menurut Sugiyono (2010:116) mendefinisikan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul - betul representatif (mewakili) maka dari itu sampel yang diambil dapat menceminkan populasinya. Sampel yang diambil adalah Kepala Keluarga di Jl. Swakarsa RW. 003 Pondok Kelapa Jakarta Timur, yang berlangganan Koran Kompas lebih dari 1 Tahun. Penarikan sampel akan menggunakan teknik sensus, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono,2010:123), dimana sensus adalah semua kepala keluarga yang berlangganan Koran Kompas di Jl. Swakarsa RW 003 Pondok
  • 65. 51 Kelapa Jakarta Timur yang dijadikan sampel, yaitu berjumlah 130 Kepala Keluarga. 3. Teknik Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan metode Sampling Jenuh. Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono,2010:123). Peneliti ingin membuat generelisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Sampel yang dipilih adalah Kepala Keluarga di Jl. Swakarsa RW. 003 Pondok Kelapa Jakarta Timur, yang berlangganan Koran Kompas lebih dari 1 Tahun. D. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2010:401). Dalam penelitian ini penulis akan memberikan kuesioner kepada responden. Dimana responden tersebut adalah Kepala Keluarga di Jl. Swakarsa RW. 003 Pondok Kelapa Jakarta Timur, yang berlangganan Koran Kompas lebih dari 1 Tahun. Dalam penelitian kuantitatif setiap instrumen mempunyai skala. Penulis menggunakan Skala
  • 66. 52 Likert yaitu skala yang digunakan untuk mengatur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel adalah Skala Likert yang dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak dalam menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban pada setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata antara lain : Tabel 3.1 Skala Likert Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-ragu (R) Tidak Stuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) 5 4 3 2 1 (Sumber : Sugiyono, 2010:132) Dari tabel diatas , untuk keperluan kuantitatif dalam penelitian ini maka jawaban itu diberikan skor seperti : 1. Sangat tidak setuju (STS), diberi skor 1 2. Tidak setuju (TS), diberi skor 2 3. Ragu – ragu (R), diberi skor 3 4. Setuju (S), diberi skor 4 5. Sangat setuju (SS), diberi skor 5
  • 67. 53 E. Analisis Data 1. Keabsahan a. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur, (Sanusi, 2011:76). Validitas instrumen ditentukan dengan mengorelasikan antara skor yang diperoleh setiap butir pertanyaan atau pernyataan dengan skor total. Skor total adalah jumlah dari semua skor pertanyaan atau pernyataan. Jika skor tiap pertanyaan berkorelasi secara signifikan dengan skor total pada tingkat alfa tertentu (misalnya 5%) maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur itu valid. Sebaliknya, jika korelasi tidak signifikan, alat pengukur itu tidak valid dan alat pengukur itu tidak perlu dipakai untuk mengukur atau mengambil data. Validitas yang diperoleh dengan cara diatas dikenal dengan validitas konstruk (construct validity). Rumus yang digunakan untuk mencari nilai korelasi adalah korelasi Pearson Product Moment yang dirumuskan sebagai berikut. 𝑟 = 𝑁Ʃ 𝑋𝑌 − (Ʃ 𝑋)( Ʃ 𝑌) √{N ∑ X2 − (∑ X)2}{N ∑ Y2 − (∑ Y2)} (Sumber : Sanusi, 2011:77)
  • 68. 54 Dimana : rxy = koefisien korelasi X = skor butir Y = skor total butir N = jumlah sampel (responden) Selanjutnya, nilai r dibandingkan dengan nilai r tabel dengan derajat bebas (n – 2). Jika nilai r hasil perhitungan lebih besar daripada nilai r dalam tabel pada alfa tertentu maka berarti signifikan sehingga disimpulkan bahwa butir pertanyaan atau pernyataan itu valid. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu alat pengukur menunjukan konsistensi hasil pengukuran sekiranya alat pengkur itu digunakan oleh orang yang sama dalam waktu yang berlainan atau digunakan oleh orang yang berlainan dalam waktu yang bersamaan atas waktu yang berlainan, (Sanusi, 2011:80). Suatu instrument adalah reliabel sebagai alat pengumpul data apabila memberikan hasil ukuran yang sama terhadap suatu gejala pada waktu yang berlainan. Untuk menguji reliabilitas, menurut Arikunto (2006:196) dalam Ansori (2009:43) dalam (dapat menggunakan rumus Alpha Cornbach sebagai berikut : 𝑟11 = ( 𝑘 (𝑘 − 1) ) (1 − Ʃ𝜎𝑏 2 𝜎1 2 )
  • 69. 55 (Sumber : Arikunto(2006:196) dalam Ansori, 2009:43) Dimana : r11 = Reliabilitas instrument k = banyak butir pernyataan atau banyaknya soal Ʃσb 2 = Jumlah Varians Butir Σ2 1 = Varians Total Apabila variabel yang iteliti mempunyai cronbach’s alpha (α) > 60% (0,60) maka variabel tersebut dikatakan reliabel sebaliknya cronbach’s alpha (α) < 60% (0,60) maka variabel tersebut dikatakan tidak reliabel. 2. Analisis Korelasi Sederhana Penulis ingin melakukan kegiatan analisa agar dapat mengetahui kuat atau tidak kuatnya hubungan antara prilaku konsumen dengan keputusan pembelian, oleh karena itu harus dilakukan suatu analisis koefisien korelasi sederhana untuk melihat hubungan di antara dua variabel tersebut. Fungsi utama dari analisis korelasi adalah untuk menentukan seberapa erat hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Ukuran yang menyatakan keeratan hubungan tersebut adalah koefisien korelasi atau sering disebut dengan korelasi pearson (Pearson product moment). Berikut adalah rumus dari koefisien korelasi sederhana :
  • 70. 56 𝑟𝑥 𝑦 = 𝑛(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌) √[𝑛 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋) 2 ][∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌) 2 (Sumber : Sanusi 2011:122) Dimana : r = koefisien korelasi x = perilaku konsumen sebagai variabel bebas y = keputusan pembelian sebagai variabel tidak bebas n = jumlah responden Ʃ = jumlah Untuk dapat memberikan interprestasi terhadap kuatnya korelasi (hubungan) maka dapat digunakan pedoman sebagai berikut : Tabel 3.2 Hubungan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat (Sumber : Sugiono,2010:248) 3. Analisis Regresi Linier Sederhana
  • 71. 57 a. Analisis Regresi Linier Sederhana Untuk mengetahui pengaruh prilaku konsumen terhadap keputusan pembelian, maka penulis akan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Regresi sederhana ini menyatakan hubungan kausalitas antara dua variabel dan memperkirakan nilai variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas. Satu variabel yang berupa variabel terikat atau tergantung diberi simbol Y dan variabel kedua yang berupa variabel bebas diberi simbol X. Berikut rumus regresi linier sederhana : 𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋 (Sumber : Sanusi, 2011:132) Dimana : Y = Nilai prediksi dari variabel Y berdasarkan nilai variabel X a = Titik potong Y: merupakan nilai bagi Y ketika X = 0 b = Kemiringan atau slope atau perubahan rata-rata dalam Y untuk setiap perubahan dari satu unit X, baik berupa peningkatan maupun penurunan X = Nilai variabel X yang dipilih b. Uji t
  • 72. 58 Uji statistik ini digunakan untuk membuktikan signifikan atau tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara individual dengan tingkat kepercayaan 95 % dan tingkat kesalahan 5%. 𝑡 = 𝑟 { 𝑛 − 2 1 − 12 } 1/2 (Sumber : Rofiza, 2007:48) Dimana : r = Korelasi produk momen n = Jumlah responden Jika t hitung > t tabel pada tingkat kesalahan 5 % (0,05) ini berarti Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas yaitu X dengan variabel terikat yaitu Y. Sebaliknya jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat. Dengan kriteria penerimaan : Ho ditolak apabila t hitung > t tabel Ho diterima apabila t hitung < t tabel c. Koefisien Determinasi (R2 ) Koefisien determinasi (R2 ) adalah untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol
  • 73. 59 dan satu. Semakin besar nilai R2 (mendekati satu) semakin baik hasil regresi tersebut karena variabel independen secara keseluruhan mampu menjelaskan variabel dependen dan sebaliknya semakin mendekati angka nol berarti semakin buruk hasil regresinya, karena variabel independen secara keseluruhan tidak mampu menjelaskan variabel dependen (Ghozali, 2005) dalam (Rahayu, 2013). Koefisien determinan (R2 ) di uji dengan menggunakan statistik pada program SPSS. F. Definisi Variabel Operasional Pada penelitian ini variabel yang akan dianalisis adalah prilaku konsumen dan keputusan pembelian yang terdiri dari beberapa dimensi dan beberapa indikator yaitu :
  • 74. 60 Tabel 3.3 Dimensi dan Indikator Prilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran (X) Prilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Menurut Kotler dan Keller , (2009:166) 1. Produk Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk yang dipasarkan meliputi barang fisik. 1. Desain Koran Kompas menarik 2. Berita Koran Kompas menarik 3. Koran Kompas menggunakan bahan kertas berkualitas Skala Likert 2. Harga Produsen menetapkan harga pertama kali ketika mnciptakan produk baru, memperkenalkan produk reguler ke saluran distribusinya atau ke daerah baru, atau ketika perusahaan membuat kontrak kerja baru. 1. Harga Koran Kompas cukup terjangkau 2. Harga Koran Kompas relative lebih murah dari harga koran sejenis lain Skala Likert
  • 75. 61 3. Tempat Jalur yang dilalui arus barang dari produsen ke konsumen akhir baik melalui perantara yang panjang maupun pendek. 1. Akses untuk berlangganan Koran Kompas mudah dan cepat 2. Koran Kompas menyediakan akses online untuk yang ingin berlangganan Skala Likert 4. Promosi Semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan konsumen atas produk yang ditawarkan produsen atau penjual. 1. Koran Kompas memberikan program tambahan pada paket berlangganan 2. Koran Kompas mengadakan event- event untuk menampilkan produknya 3. Koran Kompas menawarkan paket berlangganan yang relatif terjangkau Skala Likert (Y) Keputusan pembelian adalah keputusan pembeli tentang merek mana yang dibeli. Menurut Kotler dan Amstrong, (2008:181) 1. Pengenalan masalah Proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. 1. Membeli Koran Kompas berdasarkan kebutuhan 2. Membeli Koran Kompas untuk mengetahui berita terkini Skala Likert
  • 76. 62 2. Pencarian informasi tahap dari proses keputusan pembelian, yang dapat merangsang konsumen untuk mencari informasi lebih banyak, dan konsumen tersebut dapat memperoleh informasi dari sumber-sumber terkait. 1. Membeli Koran Kompas atas rekomendasi teman 2. Membeli Koran Kompas atas informasi yang didapat melalui internet Skala Likert 3. Evaluasi alternatif tahap dari proses pengambilan keputusan pembeli, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam perangkat pilihan. 1. Membeli Koran Kompas menjadi alternatif pilihan konsumen dalam membaca 2. Koran Kompas menjadi alternatif lain untuk mengetahui perkembangan berita Skala Likert 4. Keputusan pembelian Keputusan tentang merek mana yang dibeli. 1. Membeli Koran Kompas berdasarkan merek 2. Membeli Koran Kompas karena beritanya lengkap Skala Likert
  • 77. 63 5. Prilaku pasca pembelian tahap dari keputusan pembeli, yaitu ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. 1. Saya merasa puas dengan isi berita Koran Kompas 2. Saya bersedia merekomendasikan Koran Kompas kepada orang lain Skala Likert Sumber : (Kotler dan Armstrong, 2008:158-179) yang disesuaikan oleh peneliti
  • 78. 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kompas 1. Sejarah Kompas Harian Kompas adalah sebagai salah satu koran nasional terbesar di Indonesia, yang telah berkiprah dalam bisnis jurnalisme selama kurang lebih empat dasawarsa. Media cetak ini telah melewati Orde Baru yang identik dengan pengekangan kebebasan pers. Ide awal penerbitan harian Kompas ini adalah dari Jenderal Ahmad Yani yang mengutarakan keinginannya kepada Frans Seda untuk menerbitkan surat kabar yang berimbang, kredibel, dan independen. Frans kemudian mengemukakan keinginannya itu kepada dua teman baiknya yaitu Auwjong Peng Koen atau yang lebih dikenal dengan Kanisius Ojong (1920-1980) dan Jakob Oetama. Kompas mulai terbit pada tanggal 28 Juni 1965 berkantor di Jakarta Pusat dengan tiras 4.800 eksemplar. Sejak tahun 1969 Kompas merajai penjualan surat kabar secara nasional. Pada tahun 2004, tiras hariannya mencapai 530.000 eksemplar, khusus untuk edisis minggunya mencapai 610.000 eksemplar. Pembaca koran ini mencapai 2,25 juta orang di seluruh Indonesia. Pada awal perkembangannya Kompas di cetak di
  • 79. 65 percetakan orang (sehingga sering terlambat terbit) pada tahun 1972, Kompas mulai dicetak sendiri. Awalnya kompas hanya terbit dengan 4 halaman saja dan saat ini kompas sudah terbit dengan 40 halaman. 2. Visi, Misi, Moto dan Nilai – Nilai Dasar Kompas a. Visi Visi adalah suatu hal yang ingin dicapai oleh kompas dalam keberadaannya sebagai media. Visi dari harian kompas adalah “Menjadi institusi yang memberikan pencerahan bagi perkembangan masyarakat. Indonesia yang demokrasi dan bermatabat serta menjunjung tinggi asas dan nilai kemanusiaan”. Dalam kiprahnya di industri pers “Visi Kompas” berpartisipasi membangun masyarakat Indonesia baru berdasarkan Pancasila melalui prinsip humanisme transcedental (persatuan dalam perbedaan) dengan menghormati individu dan masyarakat adil dan makmur. Secara lebih spesifik bisa diuraikan sebagai berikut : 1) Kompas adalah lembaga pers yang bersifat umum dan terbuka. 2) Kompas tidaak melibatkan diri dalam kelompok-kelompok tertentu baik politik, agama, sosial, atau golongan, ekonomi. 3) Kompass secara efektif membuka dialog dan berinteraksi positif dengan segala kelompok 4) Kompas adalah koran nasional yang berusaha mewujudkan aspirasi dan cita-cita bangsa.
  • 80. 66 5) Kompas bersifat luas dan bekas dalam pandangan yang dikembangkan tetapi selalu memperhatikan konsteks struktur kemasyarakatan dan pemerintahan yang menjadi lingkungan. b. Misi Misi adalah langkah yang ditempuh suatu institusi atau badan dalam mencapai tujuannya. Misi harian kompas adalah “Mengantisispasi dan merespon dinamika secara profesional sekaligus memberi arah pada perubahan (trend setter) dengan menyediakan dan menyebarluaskan informasi yang terpercaya”. Kompas berperan serta ikut mencerdaskan bangsa, menjadi nomor satu dalam semua usaha diantara usaha-usaha lain yang sejenis dalam kelas yang sama. Hal tersebut dicapai melalui etika usaha bersih dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan- perusahaan lain. Hal ini dijabarkan dalam 5 sasaran operasional : 1) Kompas memberikan informasi yang berkualitas dengan ciri : cepat, cermat, utuh dan selalu mengandung makna. 2) Kompas memiliki bobot jurnalistik yang tinggi dan terus dikembangkan untuk mewujudkan aspirasi dan selera terhormat yang dicerminkan dalam gaya kompak, komunikatif dan kaya nuansa kehidupan dan kemanusiaan. 3) Kualitas informasi dan bobot jurnalistik dicapai melalui upaya intelektualyang penuh empati dengan pendekatan rasional, memahami jalan pikiran dan argumentasi pihak lain, selalu
  • 81. 67 berusaha mendudukan persoalan dengan penuh pertimbangan tetapi tetap kritis dan teguh pada prinsip. 4) Berusaha menyebarkan informasi seluas-luasnya dengan meningkatkan tiras. c. Moto Moto dari Kompas adalah “Amanat Hati Nurani Rakyat”. Yang berarti bahwa kompas menunjukan keberpihakannya terhadap rakyat. Dalam arti mementingkan kepentingan orang banyak. Dari moto yang dimiliki dapat disimpulkan bahwa kompas mengembangkan misi dalam pemberitaannya yang mengarah pada kepentingan umum dan bukan pada kepentingan individu atau gabungan. d. Nilai-Nilai Dasar Kompas Seluruh kegiatan dan keputusan harus berdasarkan dan mengikuti nilai-nilai sebagai berikut : 1) Menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan harkat dan martabatnya. 2) Mengutamakan watak baik. 3) Profesionalisme. 4) Semangat kerja tim. 5) Berorientasi pada kepuasan konsumen. 6) Tanggung jawab sosial.
  • 82. 68 7) Bertingkah laku mengikuti nilai-nilai tersebut, dengan begitu Kompas akan memberikan jasa yang memuaskan bagi pelanggan. 3. Prestasi Kompas 1. Kamis, 23 Januari 2014 Penghargaan Jurnalistik : Tajuk Rencana “Kompas” raih Adinegoro. 2. Senin, 27 Januari 2014 Langkan : KompasTV raih Penghargaan Adinegoro. 3. Kamis, 5 Maret 2014 Langkan : Penghargaan “Kompas” raih Kepuasan Konsumen 2013 4. Kamis, 6 Maret 2014 Penghargaan : Anak Muda didorong berkonstribusi 5. Kamis, 30 Oktober 2014 Harian “Kompas” raih Marketing Award 2014. 6. Kamis, 27 November 2014 Kilas IPTEK : Penghargaan Jurnalistik untuk Wartawan “Kompas” 7. Sabtu, 8 November 2014 Tajuk “Kompas” raih Anugerah MH Thamrin. 8. Rabu, 24 Desember 2014 Langkan : KompasTV terbaik di NTT 9. Sabtu, 28 Maret 2015 “Kompas” raih Penghargaan Ombudsman. 4. Struktur Organisasi Kompas PT. Kompas Media Nusantara adalah lembaga media massa, pemimpin tertinggi adalah Pemimpin Umum. Pemimpin Umum
  • 83. 69 dibantu oleh Wakil Pemimpin Umum bidang non bisnis dan Wakil Pemimpin Umum bidang bisnis, lalu ada Pemimpin Redaksi yang bertanggung jawab bidang redaksi, dan Pemimpin Perusahaan yang bertanggung jawab bidang bisnis. Dibawah Pemimpin Redaksi ada Redaktur Pelaksana dan dibawahnya terdapat Kepala Desk, Kepala Biro dan paling bawah adalah Reporter. Di bidang bisnis, dibawah Pemimpin Perusahaan ada General Manajer iklan dan General Sirkulasi, dan General Manager Marketing Communication. Di antara dua bidang itu, ada bagian penelitian dan pembangunan, Direktorat SDM Umum, dan Teknologi Informasi. Mereka bersifat supporting dan di bawah supervisi Wakil Pemimpin Umum non bisnis, sementara untuk Pemimpin Perusahaan disupervisi Wakil Pemimpin Umum bidang bisnis. Pembagian dalam struktur organisasi ini, dimaksudkan untuk memudahkan pembagian sistem kerja “Produk” Kompas yang dihasilkan itu merupakan hasil kerja sinergis dari unit-unit yang ada dalam struktur organisasi. Produk Kompas adalah koran dan berita. B. Hasil Penelitian dan Hasil Analisis Pembahasan 1. Karakteristik Responden Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 130 kepala keluarga di Jl. Swakarsa RW003 Pondok Kelapa Jakarta Timur yang berlangganan Koran Kompas selama 5 bulan terakhir dari Januari – Mei 2015.
  • 84. 70 Karakteristik yang dipaparkan meliputi Usia, Pekerjaan, Pengeluaran Perbulan, Lama berlangganan Koran Kompas. yang hasilnya akan di uraikan dibawah ini : a. Usia Berdasarkan hasil penelitian, gambaran tentang usia responden yang berlangganan Koran Kompas di Jln. Swakarsa RW003 Pondok Kelapa Jakarta Timur selama 5 bulan terakhir dari Januari – Mei 2015 adalah sebagai tabel berikut : Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Usia Usia Responden Jumlah Persentase (%) 25 – 35 Tahun 44 33,8 35 – 45 Tahun 58 44,6 45 – 55 Tahun 21 16,2 > 55 Tahun 7 5,4 Total 130 100 Sumber : Hasil olahan kuesioner, Juni 2015 Berdasarkan tabel 4.1 diatas, diketahui usia antara 25 sampai dengan 35 tahun sebanyak 45 (33,8%) konsumen, usia antara 35 sampai dengan 45 tahun sebanyak 58 (44,6%) konsumen, usia antara 45 sampai dengan 55 tahun sebanyak 21 (16,2%) konsumen, dan diatas 55 tahun sebanyak 7 (5,4%) konsumen. Hal ini menunjukan bahwa responden yang berlangganan Koran Kompas di Jln. Swakarsa RW003 Pondok Kelapa Jakarta Timur lebih banyak pada usia 35 sampai dengan 45 tahun yaitu sebesar 58 pelanggan atau (44,6%).
  • 85. 71 b. Pekerjaan Berdasarkan hasil penelitian, gambaran tentang Pekerjaan responden yang berlangganan Koran Kompas di Jl. Swakarsa RW003 Pondok Kelapa Jakarta Timur selama 5 bulan terakhir dari Januari – Mei 2015 adalah sebagai tabel berikut : Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah Presentase (%) Peg. Negeri 93 71,5 Peg. Swasta 29 22,3 Wiraswasta 8 6,2 Lainnya.... 0 0 Total 130 100 Sumber : Hasil olahan kuesioner, Juni 2015 Berdasarkan tabel 4.2 diatas, diketahui pekerjaan setiap responden adalah Peg. Negeri sebanyak 93 (71,5%) konsumen, Peg. Swasta sebanyak 29 (22,3%) konsumen, Wiraswasta sebanyak 8 (6,2%) konsumen, Lainnya sebanyak 0 (0%). Hal ini menunjukan bahwa konsumen yang mempunyai pekerjaan pegawai Negeri lebih banyak yang berlangganan Koran Kompas yaitu sebesar 93 (71,5 %) di Jl. Swakarsa RW003 Pondok Kelapa Jakarta Timur. c. Pengeluaran Perbulan Berdasarkan hasil penelitian, gambaran tentang Pengeluaran perbulan responden yang berlangganan Koran Kompas di Jl.
  • 86. 72 Swakarsa RW003 Pondok Kelapa Jakarta Timur selama 5 bulan terakhir dari Januari – Mei 2015 adalah sebagai tabel berikut : Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pengeluaran perbulan Pengeluaran Perbulan Jumlah Presentase (%) < 2 juta 5 3,8 2 juta – 4 juta 17 13,1 4 juta – 6 juta 62 47,7 > 6 juta 46 35,4 Total 130 100 Sumber : Hasil olahan kuesioner, Juni 2015 Berdasarkan tabel 4.3 diatas, diketahui pengeluaran perbulan setiap respondennya adalah kurang dari 2 juta sebanyak 5 (3,8%) konsumen, antara 2 juta sampai dengan 4 juta sebanyak 17 (13,1%) konsumen, 4 juta sampai dengan 6 juta sebanyak 62 (47,7%) konsumen, lebih dari 6 juta sebanyak 46 (35,4%) konsumen. Hal ini menunjukan bahwa konsumen yang mempunyai pengeluaran perbulan lebih dari 6 juta lebih banyak yaitu sebesar 46 (35,4%) dibandingan dengan konsumen yang berpengeluaran kurang dari 2 juta yaitu sebesar 5 (3,8%). d. Lama berlangganan Koran Kompas Berdasarkan hasil penelitian, gambaran tentang Lama berlangganan Koran Kompas responden yang berlangganan Koran Kompas di Jl. Swakarsa RW003 Pondok Kelapa Jakarta
  • 87. 73 Timur selama 5 bulan terakhir dari Januari – Mei 2015 adalah sebagai tabel berikut : Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Lama berlangganan Koran Kompas Lama berlangganan Koran Kompas Jumlah Presentase (%) 1 – 2 Bulan 10 7,7 2 – 3 Bulan 17 13,1 3 – 5 Bulan 46 35,4 Lainnya.. 57 43,8 Total 130 100 Sumber : Hasil olahan kuesioner, Juni 2015 Berdasarkan tabel 4.3 diatas, diketahui lamanya responden berlangganan Koran Kompas adalah 1 sampai dengan 2 bulan sebanyak 10 (7,7%) konsumen, 2 sampai dengan 3 bulan sebanyak 17 (13,1%) konsumen, 3 sampai dengan 5 bulan sebanyak 46 (35,4%) konsumen, Lainnya sebanyak 57 (43,8%) konsumen. Hal ini menunjukan bahwa yang berlangganan lainnya atau lebih dari 5 bulan berlangganan Koran Kompas adalah sebanyak 57 (43,8%) konsumen. 2. Pembahasan dan Analisis Variabel Dari penelitian yang dilakukan pada Kepala Keluarga di Jl. Swakarsa RW003 Pondok Kelapa Jakarta Timur yang berlangganan Koran Kompas selama 5 bulan terakhir dari Januari – Februari 2015, telah terkumpul data – data yang menghasilkan informasi mengenai
  • 88. 74 Pengaruh Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Koran Kompas yang meliputi 9 dimensi, maka diperoleh hasil sebagai berikut : a. Uji Keabsahan 1) Pengujian Validitas Menurut Sanusi (2011:76) uji validitas adalah suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas instrumen ditentukan dengan mengorelasikan antara skor yang diperoleh setiap butir pertanyaan atau pernyataan dengan skor total. Skor total adalah jumlah dari semua skor pertanyaan atau pernyataan. Jika skor tiap pertanyaan berkorelasi secara signifikan dengan skor total pada tingkat alfa tertentu (misalnya 5%) maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur itu valid. Sebaliknya, jika korelasi tidak signifikan, alat pengukur itu tidak valid dan alat pengukur itu tidak perlu dipakai untuk mengukur atau mengambil data. Untuk penelitian ini nilai df dapat dihitung sebagai berikut df = n - k atau 130 - 2 = 128, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05 maka didapat r tabel sebesar 0,1723. Hasil pengujian validitas dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini :
  • 89. 75 Tabel 4.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel/item r hitung r tabel Valid/Tidak Variabel Perilaku Konsumen P1 0,271 0,1723 Valid P2 0,263 0,1723 Valid P3 0,299 0,1723 Valid P4 0,379 0,1723 Valid P5 0,375 0,1723 Valid P6 0,272 0,1723 Valid P7 0,194 0,1723 Valid P8 0,375 0,1723 Valid P9 0,345 0,1723 Valid P10 0,183 0,1723 Valid Variabel Keputusan Pembelian P11 0,460 0,1723 Valid P12 0,622 0,1723 Valid P13 0,183 0,1723 Valid P14 0,322 0,1723 Valid P15 0,366 0,1723 Valid P16 0,225 0,1723 Valid P17 0,354 0,1723 Valid P18 0,547 0,1723 Valid P19 0,222 0,1723 Valid P20 0,384 0,1723 Valid Sumber : Hasil olahan kuesioner, juni 2015 Dari data tabel 4.5 diatas, menunjukan bahwa semua indikator digunakan untuk mengukur setiap variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai nilai korelasi lebih besar dari pada 0,1723. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa semua indikator tersebut adalah valid. 2) Pengujian Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi variabel penelitian. Suatu variabel dikatakan reliable (handal)
  • 90. 76 jika jawaban responden terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Tingkat reliabilitas suatu variabel penelitian dapat dilihat dari hasil statistik Cornbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cornbach Alpha > 0,60. Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-masing variabel yang diringkas pada 4.6 berikut ini : Tabel 4.6 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Alpha Keterangan Perilaku Konsumen 0, 607 Reliabel Keputusan Pembelian 0,709 Reliabel Sumber : Hasil olahan kuesioner, Juni 2015 Dari hasil uji reliabilitas diatas menunjukan bahwa semua variabel mempunyai koefisien alpha > 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal dan terpercaya. b. Analisis Korelasi Sederhana Dari hasil penelitian dengan menggunakan program SPSS, maka didapatkan analisis korelasi yang dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut :
  • 91. 77 Tabel 4.7 Hasil Uji Korelasi Correlations Perilaku Konsumen Keputusan Pembelian Perilaku Konsumen Pearson Correlation 1 ,653** Sig. (2-tailed) ,000 N 130 130 Keputusan Pembelian Pearson Correlation ,653** 1 Sig. (2-tailed) ,000 N 130 130 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber : Hasil olahan kuesioner, Juni 2015 Pada tabel 4.7 terlihat korelasi antara perilaku konsumen dengan keputusan pembelian menghasilkan nilai correlation (r) sebesar 0,653. Angka tersebut menunjukkan bahwa korelasi antara perilaku konsumen dengan keputusan pembelian adalah kuat, hal ini terjadi karena nilai r berada diantara 0,60-0,799. Perilaku konsumen dengan keputusan pembelian diperoleh nilai signifikansinya adalah 0,000 < 0,05, maka terdapat korelasi yang signifikan. c. Analisis Regresi Linier Sederhana Untuk penelitian ini nilai df dapat dihitung sebagai berikut df = n - k atau 130 - 2 = 128, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05 maka didapat t tabel sebesar 1,978. Dengan hasil penelitian
  • 92. 78 dengan mengggunakan program SPSS, maka didapatkan koefisien regresi yang dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,653a ,426 ,421 2,110 Sumber : Hasil olahan kuesioner bulan Juni 2015 Berdasarkan pada tabel 4.8 diatas maka didapatkan persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut : Pada tabel model summary, diketahui nilai R yakni korelasi atau hubungan antara variabel perilaku konsumen dan keputusan pembelian adalah 0.653 dan pada kolom R Square menunjukan pengaruh sebesar 0,426 (42,6%). Sumber : Hasil olahan kuesioner bulan Juni 2015 Berdasarkan pada tabel 4.8 diatas maka didapatkan persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut : Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 20,749 2,664 7,789 ,000 Perilaku Konsumen ,576 ,059 ,653 9,742 ,000 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
  • 93. 79 Pada tabel coefficients, pada kolom B pada constant (a) adalah 20,749 sedangkan nilai perilaku konsumen (b) adalah 0,576, sehingga persamaaan regresinya dapat ditulis : Y = a + bX atau Y = 20,749 + 0,576X Sehingga dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa nilai 0,576 pada variabel perilaku konsumen adalah mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian, dimana apabila perilaku konsumen meningkat maka akan meningkatkan pula keputusan pembelian. Pada kolom t diperoleh nilai variabel perilaku konsumen menunjukan nilai t hitung = 9,742 lebih besar dari t tabel = 1,978 dilihat dari tabel distribusi t dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Dengan nilai signifikansi di bawah 0,05 tersebut menunjukan bahwa perilaku konsumen memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Arah koefisisen regresi positif berarti bahwa perilaku konsumen memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. d. Koefisien Determinasi (R2 ) Koefisien determinasi ditentukan dengan nilai adjusted R square yang pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan variasi variabel independen dalam menerangkan variabel
  • 94. 80 dependen. Hasil pengolahan data dengan SPSS pada tabel 4.9 sebagi berikut : Tabel 4.9 Koefisien Determinasi (R2) Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,653a ,426 ,421 2,110 Sumber : Hasil olahan kuesioner bulan Juni 2015 Pada hasil estimasi nilai R Square sebesar 0,426 artinya 42,6 persen nilai variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
  • 95. 81 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan uraian dan hasil analisis yang telah dilaksanakan pada penelitian ini, maka dapat diambil sebuah kesimpulan : 1. Terlihat adanya korelasi atau hubungan antara perilaku konsumen (X) dengan keputusan pembelian (Y). Hal ini dapat diketahui dari hasil analisis yang telah di peroleh dibab sebelumnya, yang menunjukan bahwa korelasi antara perilaku konsumen (X) dengan keputusan pembelian (Y) adalah kuat. Perilaku konsumen (X) dengan keputusan pembelian (Y) juga memperoleh nilai signifikan, yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku konsumen (X) dengan keputusan pembelian (Y). Berarti H1 terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian. 2. Terlihat adanya pengaruh antara perilaku konsumen (X) dengan keputusan pembelian (Y). Perilaku konsumen (X) dengan keputusan pembelian (Y) juga memperoleh nilai signifikan. Hal ini berarti H2 terdapat pengaruh yang postif dan signifikan antara perilaku kosumen terhadap keputusan pembelian.
  • 96. 82 B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti memberikan saran-saran sebagaimana berikut : 1. Dari hasil penelitian hubungan antara variabel perilaku konsumen memiliki hubungan yang kuat dan signifikan dengan keputusan pembelian Koran Kompas di Jl. Swakarsa RW. 003 Pondok Kelapa Jakarta Timur, oleh karena itu perlu dipertahankan atau ditingkatkan lagi agar hubungan interprestasi koefisien korelasinya menjadi sangat kuat. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan promosi agar banyak konsumen yang semakin tertarik untuk berlangganan Koran Kompas. 2. Dari hasil penelitian terdapatnya pengaruh yang signifikan antara perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian, oleh karena itu perusahaan (Koran Kompas) harus bisa mempertahankan dan meningkatkan kualitasnya agar semakin baik seperti beritanya yang lengkap, terkini, dan desain yang menarik. Dengan perkembangan dunia yang cepat, maka kebutuhan konsumen dapat berubah dengan cepat juga. Manajemen Koran Kompas hendaknya tanggap dalam merespon keinginan dan kebutuhan konsumen akan Koran Kompas. Sehingga dapat membuat konsumen lebih yakin dan tertarik untuk membeli Koran Kompas.