Dokumen tersebut membahas tentang pengertian ibadah secara umum dan khusus menurut ajaran Islam, prinsip-prinsip dalam melaksanakan ibadah, dan beberapa ketentuan tentang shalat menurut pandangan Muhammadiyah."
3. PENGERTIAN IBADAH (1)
Dari segi bahasa ibadah dapat berarti taat atau tunduk atau mengikut dan dapat
juga berarti doa.
ْ
نَأ َ
مَ
آد ِ
ِنَب َ
َي ْ
مُ
كْيَلِإ ْ
دَ
هَْعأ َْ
َلَأ
ال
وُ
دُبْعَت
ا
ن
يِبُ
م ٌّ
وُ
دَ
ع ْ
مُ
كَل ُهَّنِإ َ
ناَطَّْي
الش
(
٦٠
)
• Bukankah aku telah memerintahkan kepadamu Hai Bani Adam supaya kamu tidak
menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi
kamu“. (QS. 36/Yaasin: 60)
ِ
ذَّلا َّ
نِإ ْ
مُ
كَل ْ
بِ
جَتْ
َسأ ِ
وِنُعْ
اد ُ
مُ
كُّبَ
ر َ
الَقَ
و
ْ
نَ
ع َ
نوُ
ِ
ِبْ
كَتْ
سَي َ
ين
ِ
تَ
ادَبِ
ع
َ
س
َ
َّمنَ
هَ
ج َ
نوُلُ
خْ
دَي
َ
ينِ
رِ
اخَ
د
(
٦٠
)
• dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan
bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku
akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina". (QS.40/Al-Mukmin:60)
4. PENGERTIAN IBADAH (2)
َوَا َِالثِتْم
ِ
ِ
ِب ِهللا َيلِا ُ
بُّرَقَّتل
َِو هْيِهاََون ِ
ابَنِتْجاَو ِهِرِما
ِهِِِ َِِا َاِِ ََََِِلْا
Bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, dengan jalan mentaati segala
perintah-perintah-Nya menjauhi larangan-larangan-Nya dan mengamalkan segala
yang diizinkan Allah.
5. Ibadah ialah
bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada
Allah; dengan jalan menta'ati segala perintah-perintah-Nya, menjauhi
larangan-larangan-Nya dan meng'amalkan segala yang diidzinkan
Allah.
Ibadah itu ada yang umum dan ada yang khusus:
(Ibadah) yang umum ialah
segala 'amalan yang diidzinkan Allah.
(Ibadah) yang khusus ialah
apa yang telah ditetapkan Allah akan perincian perinciannya,
tingkah dan cara-caranya yang tertentu.
6. ِ
ع
ِ
ب
ِ
اد
ة
UMUM/ةَّ
امع
MU‘AMALAH
KHUSUS/ ِ
َّ
خاص
ة
sosial, politik, ekonomi,
seni, budaya, pendidikan,
hukum, dll.
thaharah, shalat, zakat,
puasa, haji, qurban,
aqiqah, doa, zikir, dll.
APA SAJA BOLEH,
KECUALI YANG DILARANG
SEMUANYA DILARANG,
KECUALI ADA PERINTAH
-azas saling ridha
-azas adil &
-azas manfaat
-azas kepatuhan,
-azas keikhlasan &
-azas kesesuaian
SKEMA MACAM IBADAH
7. Bagaimana ?
Ibadah mahdhah Diterima Allah
2 Syarat yang harus dipenuhi:
1) Niat karena Allah
2) Mutaba’atur Rasul (mengikuti contoh
Rasul)
8. Segala Aktifitas bisa bernilai “Ibadah”
(propesi, pekerjaan apapun)
3 Syarat yang harus dipenuhi:
1) Niat karena Allah
2) Tujuan Mencari keridaan Allah
3) Cara Tidak menyimpang, bertentangan
dengan Aturan/ketentuan Allah
9. PRINSIP-PRINSIP DALAM IBADAH
KHUSUS (MAHDLAH)
1. Beribadah hanya kepada Allah
2. Ibadah tanpa perantara
3. Ikhlas
4. Sesuai dengan tuntunan
5. Memelihara keseimbangan unsur rohani &
jasmani
6. Mudah & meringankan
21. Para Mufassir dan Fuqaha berbeda pendapat
1. Perbedaan penafsiran mereka terhadap kata
“ْ
ْمُكِيدْيَ”أ,
2. Perbedaan dalam menggunakan hadis
Perbedaan dalam penafsiran kata “ْ
ْمُكِيدْيَ”أ,
dpt dikelompokkan:
1) Cukup sampai telapak tangan,
2) Sampai kedua siku, dan
3) Sampai setengah hasta. (tidak memiliki dasar yang
jelas (sharih) dari Rasulullah saw.)
24. FIQH AS-SHALAT
Ibadah Shalat dalam Muhammadiyah telah
dibahas dalam Muktamar atau Munas Tarjih:
1.Kitab Shalat diputuskan di Muktamar
Khususi di Solo tahun 1929 (dalam HPT
termuat pada hal. 74-100)
2.Kitab Shalat Jama’ah dan Jum’ah diputuskan
di Muktamar Khususi di Palembang tahun
1956 (dalam HPT termuat pada hal.112-146)
25. 3.Kitab Shalat-shalat Tathawwu' diputuskan di
Muktamar Khususi di Wiradesa Pekalongan tahun
1972 (dalam HPT termuat pada hal. 340-355)
4.Tuntunan Shalat Tathawwu' diputuskan di
Muktamar Tarjih ke XX di Garut Jawa Barat tahun
1976 (belum termuat dalam HPT)
5.Munas Tarjih ke XXVI tahun 2010 di Malang
Jawa Timur
26. KITAB SHALAT (SHALAT
FARDLU)
Kitab Shalat dalam Himpunan Putusan Tarjih
(HPT) hanya memuat tentang Cara Shalat
Wajib saja. Putusan Tarjih yang berhubungan
dengan masalah shalat ini diputuskan pada
A.Muktamar Tarjih XIX di Minangkabau tahun 1930.
Adapun putusan-putusan tersebut adalah;
1. Bacaan “ta’awwudz” dan “basmalah”
tetap dibaca dalam tiap roka’at.
27. 2. Ma’mum tetap wajib membaca Fatihah,
walaupun imam membaca dengan
“Jahar” (keras) atau “Sir” (pelan)
3. Menuntunkan bacaan do’a iftitah:
4. Gerakan-gerakan dalam tata cara tidak
ada perbedaan antara pria dan wanita.
B. Mu’tamar Tarjih XIX tahun 1972 di
Pekalongan memutuskan:Bacaan salam
dalam shalat yaitu membaca:
ْالسالمْعليكمْورحمةْهللاْوبركاته
28. C. Dalam Mu’tamar Tarjih XX di Garut Jawa
Barat tahun 1976 memutuskan:
Koreksi tentang “ sedakep dalam shalat.
Matan ْثمْضعْيدكْاليمنىْعلىْظهرْاليسرىْعلىْصدرك
(Kemudian letakkan tangan kananmu di atas
punggung telapak tanganmu yang kiri di atas
dadamu)
diganti menjadi:
ْثمْضعْيدكْاليمنىْعلىْظهرْكفكْاليسرىْمعْالرسغْوالساعد
أوْعلىْذراعكْعلىْصدرك
(Kemudian letakkan tangan kananmu di atas punggung
telapak tanganmu yang kiri beserta pergelangan tangan
dan hasta atau pada tulang hasta di atas dadamu)
•
29. MAKNA SHALAT
Secara bahasa shalat adalah
do’a. Secara istilah shalat
diartikan sebagai ibadah yang
terdiri dari ucapan dan perbuatan
khusus yang diawali dengan
takbir dan diakhiri dengan salam
30. KEDUDUKAN SHALAT
1. Shalat adalah tiang agama
2. Shalat adalah ibadah yang
pertama kali akan dihisab oleh
Allah di akhirat kelak
3. Shalat adalah parameter amal
seseorang
31. HUKUM
MENINGGALKAN
SHALAT
• Meninggalkan shalat dapat mengakibatkan
kekufuran. Siapa yang meninggalkan shalat
karena mengingkari kewajibannya maka dia
telah berbuat kufur besar menurut
kesepakatan para ulama. Dalilnya adalah hadis
Nabi Muhammad Saw. :
•
َق ِ
يهِبَأ ْ
نَ
ع َةَ
دْيَ
رُب ِ
نْب َِّ
اَّلل ِ
دْبَ
ع ْ
نَ
ع
َُّ
اَّلل ىَّلَ
ص َِّ
اَّلل ُ
ولُ
سَ
ر َ
الَق َ
ال
َّ
نِإ َ
مَّلَ
سَ
و ِ
هْيَلَ
ع
َف ُة َ
َلَّ
الص ْ
مُ
هَنْيَبَ
و اَنَنْيَب يِ
ذَّلا َ
دْ
هَ
عْلا
َ
رَ
ََ
َ ْ
دَ
ََف اَ
هَ
َ
َ
رَت ْ
نَ
َم
]
ابن و الرتمذى اهور
النسائى و ماجة
[
32. KEUTAMAAN SHALAT
• Shalat dapat mencegah
perbuatan keji dan munkar
• Shalat dapat menghapus dosa
• Shalat menjadi sebab utama
masuk surga
33. PERSIAPAN SHALAT
• Mengetahui Masuknya Waktu Shalat
• Menutup Aurat
• Suci Badan, Pakaian, dan Tempat
shalat dari Najis
• Suci dari Hadas Kecil dan Hadas
Besar
46. 3.2. TA’AWUDZ, BASMALLAH,
SURAT AL FATIHAH
Perhatian :
Ta’awudz dan
Basmallah dibaca
setiap rakaat
Ta’awudz dibaca
sirr, sedangkan
basmallah boleh
dibaca sirr atau
jahr (pada shalat
yang bacaannya