Dokumen tersebut membahas perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil selama trimester I, II, dan III. Terdapat pembahasan mengenai pembesaran organ-organ reproduksi seperti uterus, serviks uteri, vagina, dan ovarium. Juga dibahas mengenai perubahan sistem endokrin, peningkatan berat badan, dan adaptasi fisiologi lainnya yang terjadi selama kehamilan."
1. Perubahan Anatomi Dan
Adaptasi Fisiologi Pada
Ibu Hamil Trimester I,II,III
See how your habits unfold. One day at a time.
2. TERJADINYA KEHAMILAN
Peristiwa prinsip pada terjadinya kehamilan :
1. Pembuahan / fertilisasi : bertemunya sel telur /
ovum wanita dengan sel benih / spermatozoa
pria.
2. Pembelahan sel (zigot) hasil pembuahan tersebut.
3. Nidasi / implantasi zigot tersebut pada dinding
saluran reproduksi (pada keadaan normal :
implantasi pada lapisan endometrium dinding
kavum uteri).
4. Pertumbuhan dan perkembangan zigot - embrio -
janin menjadi bakal individu baru.
5. UTERUS
Berat : 30 gram 1000 gram pada akhir kehamilan
Pada Bumil Pembesaran uterus/hipertropi otot polos
Pertumbuhan Uterus tidak sama kesemua arah, tetapi
terjadi pertumbuhan yang cepat didaerah implantasi
plasenta, sehingga rahim bentuknya tidak sama yg
disebut Tanda Piskacek.
Pada minggu2 pertama kehamilan, Ismus Uteri
mengadakan hipertropi dan bertambah panjang,
sehingga teraba lebih lunak (soft) disebut Tanda hegar.
Pada triwulan terakhir, isthmus lebih nyata menjadi bagian
korpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah
rahim
6. UTERUS
Uterus Normal Uterus hamil
• Berat : 30 gr • Berat : pd 40 minggu menjadi 1000gr
• Ukuran : 7-7,5 cm x 5,2 cm x 2,5 cm • Ukuran : 20 cm x 5,2 cm x 2,5 cm
• Bentuk: alpukat • Bentuk : 4 bln => bulat
akhir hamil => lonjong telur
• Besar : telur ayam • Besar :
• 8 minggu telur bebek.
• 12 minggu telur angsa (FUT teraba diatas simfisis)
tanda hegar : ismus panjang dan lebih lunak.
• 16 minggu sebesar kepala bayi atau tinju orang
dewasa
7. UTERUS
- tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
- kehamilan 8 minggu : telur bebek
- kehamilan 12 minggu : telur angsa
- kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat
- kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
- kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
- kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
- kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
- 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid
Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan
tinggi fundus :
8. UTERUS
• Hamil bulan ke-4 kontraksi uterus dapat dirasakan melalui dinding
abdomen. Kontraksi ini di sebut tanda Braxton Hicks, salah satu tanda
kemungkinan hamil.
• Kontraksi Braxton Hicks kontraksi tidak teratur yang tidak menimbulkan
nyeri tetapi ada beberapa wanita mengeluhkan bahwa mereka terganggu.
Umumnya, kontraksi ini menghilang bila wanita tersebut melakukan latihan
fisik atau berjalan.
• Pada minggu-minggu terakhir kehamilan, kontraksi menjadi kuat sehingga
sulit dibedakan dengan kontraksi untuk memulai persalinan.
9. SERVIKS
UTERI
Jaringan ikat (>> kollagen) lebih banyak daripada jar. otot yang
hanya 10 %.
Estrogen meningkat, bertambah vaskularisasi dan menjadi lunak
Tanda Goodell
Fungsi tdk sbg spingter Pada saat partus serviks membuka
mengikuti tarikan korpus uteri keatas dan tekanan bagian bawah
janin ke bawah.
Post partum => berlipat-lipat dan tidak menutup.
Kelenjar-kelenjar berfungsi lebih baik sekresi >> cairan
pervaginam >> (fisiologis)
10. VAGINA
Hipervaskularisasi dan hiperemia pada vagina, vulva
dan perineum. Vagina terlihat lebih merah, kebiru-
biruan (livide) yang disebut tanda Chadwick.
Dinding mukosa vagina menebal, jaringan ikat
mengendor dan terjadi hipertropi sel otot polos
Persiapan untuk peregangan pada persalinan
Sekresi vagina me↑, berwarna keputihan, menebal, dan
asam.
pH 4 menjadi 6,5
11. OVARIUM
Sampai kehamilan 16 mg masih terdapat korpus luteum
graviditas dengan diameter 3 cm yang memproduksi
estrogen & progesteron.
Lebih dari 16 mg plasenta sudah terbentuk dan korpus
luteum mengecil, sehingga produksi estrogen dan
progesteron digantikan
Selama kehamilan ovarium tenang/beristirahat. Tidak
terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak
terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.
12. 2. PAYUDARA
Membesar dan tegang o.k hormon somatomamotropin, estrogen dan
progesterone.
Estrogen hipertrofi sistem saluran
Progesterone menambah sel-sel asinus pd mammae
Glandula Montgomery menjadi lebih jelas, menonjol pd permukaan areola
mammae.
Hamil 12 minggu ke atas dari papilla mamae dapat keluar cairan berwarna
putih agak jernih, disebut kolustrum, setelah partus agak kental dan agak
kuning.
pengeluaran air susu belum berjalan oleh karena prolaktin ditekan oleh PIH
(Prolactine Inhibiting Hormone)
14. 3. Sistem Endokrin
Progesteron
Pada awal kehamilan hormon progesteron dihasilkan oleh corpus
luteum dan setelah itu secara bertahap dihasilkan oleh plasenta.
Kadar hormon ini meningkat selama hamil dan menjelang persalinan
mengalami penurunan. Produksi maksimum diperkirakan 250 mg/hari.
15. Progesteron
Aktivitas progesterone diperkirakan :
1. Menurunkan tonus otot polos
a. Motilitas lambung terhambat sehingga terjadi mual
b. Aktivitas kolon menurun sehingga pengosongan berjalan lambat, menyebabkan
reabsorbsi air meningkat, akibatnya ibu hamilmengalami konstipasi
c. Tonus otot menurun sehingga menyebabkan aktivitas menurun
d. Tonus vesica urinaria dan ureter menurun menyebabkan terjadi statis urine
2. Menurunkan tonus vaskuler: menyebabkan tekanan diastolic menurun sehingga
terjadi dilatasi vena.
3. Meningkatkan suhu tubuh
4. Meningkatkan cadangan lemak
5. Memicu over breathing : tekanan CO2 (Pa CO2) arterial dan alveolar menurun
6. Memicu perkembangan payudara
16. Estrogen
• Pada awal kehamilan sumber utama estrogen adalah Ovarium. Selanjutnya estrone
dan estradiol dihasilkan oleh plasenta dan kadarnya meningkat beratus kali lipat, out
put estrogen maksimum 30 –40 mg/hari, kadar terus meningkat menjelang aterm.
• Aktivitas estrogen adalah
1. Memicu pertumbuhan dan pengendalian fungsi uterus
2. Bersama dengan progesterone memicu pertumbuhan payudara
3. Merubah konsitusi kimiawi jaringan ikat sehingga lebih lentur dan menyebabkan
servik elastic, kapsul persendian melunak, mobilitas persendian meningkat.
4. Retensi air
5. Menurunkan sekresi natrium.
17. human Chorionic gonadotropin (hCG)
Hormon HCG ini diproduksi selama kehamilan.
Hamil muda oleh trofoblas dan selanjutnya dihasilkan oleh plasenta.
Selama 6 – 8 mg kehamilan hCG mempertahankan korpus luteum untuk
memproduksi estrogen dan progesteron dan selanjutnya akan diambil alih oleh
plasenta
hCG dapat mendeteksi kehamilan
• darah : 11 hari setelah pembuahan
• urine : 12–14 hari setelah pembuahan
hCG pada ibu hamil mengalami puncaknya pada 8-11 minggu umur kehamilan.
18. human Chorionic gonadotropin (hCG)
Kadar hCG tidak bisa dipakai untuk memastikan adanya kehamilan karena kadarnya bervariasi,
kadar hCG yang meningkat bukan merupakan tanda pasti hamil tetapi merupakan tanda
kemungkinan hamil.
Kadar hCG kurang dari 5mlU/mldinyatakan tidak hamil dan kadar hCG lebih 25 mlU/ml dinyatakan
kemungkinan hamil.
Apabila kadar hCG rendah maka kemungkinan kesalahan HPMT, akan mengalami keguguran atau
kehamilan ektopik.
Sedangkan apabila kadar hCG lebih tinggi dari standart maka kemungkinan kesalahan HPMT, hamil
Mola Hydatidosa atau hamil kembar.
hCG akan kembali kadarnya seperti semula pada 4-6 mg setelah keguguran, sehingga apabila ibu
hamil baru mengalami keguguran maka kadarnya masih bisa seperti positif hamil jadi hati–hati
dalam menentukan diagnosa, apabila ada ibu hamil yang mengalami keguguran untuk menentukan
diagnosa tidak cukup dengan pemeriksaan hCG tetapi memerlukan pemeriksaan lain.
19. Human Placental Lactogen.
Kadar HPL atau Chorionic somatotropin ini terus meningkat
seiring dengan pertumbuhan plasenta selama kehamilan.
Hormon ini mempunyai efek laktogenik dan antagonis insulin.
HPL juga bersifat diabetogenik sehingga menyebabkan
kebutuhan insulin padawanita hamil meningkat.
20. Relaxin.
Dihasilkan oleh corpus luteum
Dapat dideteksi selama kehamilan, kadar tertinggi dicapai
pada trimester pertama.
Peran fisiologis belum jelas, diduga berperan penting dalam
maturasi servik.
21. Hormon Hipofisis.
Terjadi penekanan kadar FSH dan LH maternal selama kehamilan,
namun kadar prolaktin meningkat yang berfungsi untuk
menghasilkan kholostrum.
Pada saat persalinan setelah plasenta lahir maka kadar prolaktin
menurun, penurunan ini berlangsung terus sampai pada saat ibu
menyusui.
Pada saat ibu menyusui prolaktin dapat dihasilkan dengan
rangsangan pada puting pada saat bayi mengisap puting susu ibu
untuk memproduksi ASI.
22. 4. Sistem Kekebalan
Kadar imunoglobulin tdk berubah pada kehamilan
Kadar anti bodi IgG ibu spesifik memiliki kepentingan khusus karena
kemampuan melintasi plasenta.
IgG adlh komponen utama dari imunoglobulin janin in utero & periode
neonatal dini.
IgG adlh satu-satunya imunoglobulin Y menembus plasenta.
Sistem imun janin timbul sec.dini
Limfosit muncul pd minggu ke – 7 dan pengenalan antigen terlihat pada
minggu ke – 12.
Produksi imunoglobulin bersifat progresif selama kehamilan.
23. 5. Sistem Perkemihan
Pembesaran ureter kiri dan kanan, tetapi kanan lebih membesar krn uterus lebih sering
memutar ke kanan hidroureter dextra dan pielitis dextra lebih sering.
Tonus otot-otot saluran kemih menururun akibat pengaruh estrogen dan progesteron.
BAK lebih sering. TM I karena kandung kemih tertekan uterus, akhir kehamilan krn
penekanan oleh kepala bayi
Poliuria karena peningkatan filtrasi glomerulus, laju filtrasi meningkat sampai 60%-150%.
Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter
dan mungkin hidronefrosis sementara.
Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini
dianggap normal.
Trimester pertama sering kencing karena kandung kencing tertekan uterus.
24. 6. Berat Badan dan IMT (Indeks Massa Tubuh) / BMI
(Body Mass Indeks)
Peningkatan BB pada ibu hamil tidak boleh terlalu
banyak atau sedikit, harus disesuaikan dengan
rekomendasi yang berlaku.
Peningkatan BB yang berlebih atau kurang akan
menimbulkan akibat buruk bagi janin dan ibu.
Bahkan, hal ini dapat memberikan efek jangka
panjang pada janin atau pada kehamilan
berikutnya.
25. Peningkatan Berat Badan Ibu Hamil
Peningkatan berat badan lebih dari kisaran yang disarankan
• Large gestational age (LGA)
• Hipertensi pada kehamilan
• Persalinan dengan operasi sesar akibat distosia
Peningkatan berat badan kurang dari kisaran yang disarankan
• Intrauterine fetal growth restriction (IUGR)
• Small gestational age (SGA)
• Persalinan prematur
• Gangguan perkembangan neurologis janin (mungkin dapat memengaruhi
perkembangan neurologis setelah dilahirkan)
26. Peningkatan Berat Badan Ibu Hamil
Peningkatan BB Normal saat hamil bergantung kepada BMI/IMT
dan BB sebelum hamil
Rekomendasi Peningkatan BB selama kehamilan berdasarkan IMT
IMT / BMI sebelum hamil
Peningkatan total yang
direkomendasikan (Kg)
Underweight (<18,5) 12,5 – 18
Normal weight (18,5-24,9) 11,5 – 16
Overweight (25-29,9) 7 – 11,5
Obesitas (≥ 30) 5 - 10
27. Peningkatan Berat Badan Ibu Hamil
Kenaikan BB selama kehamilan dibutuhkan untuk menunjang
kesehatan ibu dan janin.
Hasil kenaikan BB dialihkan pada :
BB janin : 3 – 3,6 kg
Air ketuban : 1 kg
Plasenta : 0,5 – 1 kg
Pembesaran payudara : 1 kg
Pembesaran uterus : 1 kg
Pertambahan volume darah : 1,5 – 2 kg
Pertambahan volume cairan : 1,5 – 2 kg
Cadangan lemak : 3 – 4 kg
28. 7. Sistem Kardiovaskuler
• Sirkulasi darah ibu bertambah secara fisiologik dg adanya pencairan/pengenceran darah yang
disebut hidremia/hipervolemia. Hemodilusi
• Volume plasma mulai meningkat pd minggu ke-6 kehamilan, shg tjd hemodilusi dengan
puncaknya pd umur kehamilan 32 – 34 mg.
• Eritropoiesis (pembentukan sel darah merah/eritrosit) meningkat, penambahan volume
plasma jauh lebih besar (25-45%) sehingga Hb jadi rendah anemia relative
• Massa sel darah merah terus naik sepanjang kehamilan
• Hematokrit meningkat dari T. II – T. III
• Cardiac output meningkat sampai 20-40%
• Protein, albumin & gamma globulin menurun pd triwulan I dan meningkat pd akhir
kehamilan. LED umumnya meningkat.
• Tekanan intravaskuler : Selama kehamilan tekanan sistolik menurun & tekanan diastolik me↓
lbh nyata dimulai dalam T. I pd kehamilan cukup bulan kembali ke kadar tdk hamil.
29. 8. Sistem Pencernaan/gastrointestinal
Estrogen dan hCG meningkat dengan efek samping mual dan
muntah-muntah
Selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering
kembung, konstipasi, lebih sering lapar / perasaan ingin makan terus
(mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung.
Sering dijumpai morning sickness, hiperemesis gravidarum dan
salivasi.
Pada keadaan patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah
banyak sampai lebih dari 10 kali per hari (hiperemesis gravidarum).
30. 9. Sistem Muskuloskeletal
Lordosis sbg kompensasi dari pembesaran
uterus ke posisi anterior
Persendian panggul terasa agak longgar, karena
ligamen melunak juga terjadi sedikit pelebaran
pada ruang persendian.
Mobilitas sendi sakroiliaka, sakro koksigeal,
sendi pubis bertambah besar & menyebabkan
rasa tdk nyaman dibagian bwh punggung
khususnya pd akhir kehamilan
Rasa pegal, mati rasa dan lemah dialami pd
anggota badan atas.
31. 10. Sistem integumen/
Kulit
Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan
berupa :
hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum)
Linea alba menjadi hitam : linea grisea.
Hiperpigmentasi pada leher, areola mammae.
Pada kulit perut : striae livide => striae albikantes setelah partus.
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut
elastic di bawah kulit, maka timbulah striae gravidarum.
33. 11. Metabolisme
Metabolisme basal naik sebesar 15% sampai 20% dari semula.
Keseimbangan asam basa mengalami penurunan disebabkan
hemodulasi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin.
Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk:
pertumbuhan dan perkembangan janin.
persiapan laktasi.
diperlukan protein sekitar 1 gr/kg BB/Hari
34. Metabolisme
Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil :
Kalsium 1,5 gram setiap hari (30-40 gram untuk
pembentukan tulang janin)
Zat besi 800 mgr atau 30 - 50 mgr sehari
Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan
dapat terjadi retensi air.
35. 12. Sistem Pernafasan
• Rasa sesak napas yang biasanya terjadi pada umur kehamilan 32 minggu lebih, karena
uterus yang semakin membesar menekan usus dan mendorong ke atas menyebabkan
tinggi diafragma bergeser 4 cm sehingga kurang leluasa bergerak.
• Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, untuk memenuhi wanita hamil bernapas
dalam.
• Peningkatan hormon estrogen pada kehamilan dapat mengakibatkan peningkatan
vaskularisasi pada saluran pernapasan atas.
• Kapiler yang membesar dapat mengakibatkan edema dan hiperemia pada hidung,
faring, laring, trakhea dan bronkus. Hal ini dapat menimbulkan sumbatan pada hidung
dan sinus, hidung berdarah (epstaksis) dan perubahan suara pada ibu hamil.
• Peningkatan vaskularisasi dapat juga mengakibatkan membran timpani dan tuba
eustaki bengkak sehingga menimbulkan gangguan pendengaran, nyeri dan rasa
penuh pada telinga.