Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN.pptx
1. JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN
dengan Model Six Thinking Hats ( Teknik 6 Topi )
MODUL 1.4
BUDAYA POSITIF
TRI WIDYAWATI
CGP ANGKATAN 7
SMPN 1 BOYOLANGU
KABUPATEN TULUNGAGUNG
PROVINSI JAWA TIMUR
17 Desember 2022
2. MODEL REFLEKSI
SIX THINKING HATS
6 Topi Berpikir Edward De Bono
Pendekatan topi berpikir ini terdiri
dari enam topi yang dikategorikan
berdasarkan warna. Masing-masing
warna mewakili perspektif unik. Topi
bisa “dipakai” secara individual
maupun bersama-sama. Lantas, apa
arti dari warna-warni topi tersebut?
Berikut riciannya dan saya sertakan
sekaligus refleksi saya pada tiap
tahapnya
3. Ruang Kolaborasi
12 - 13 Desember 2022
Topi warna belajputih
menuliskan informasi
sebanyak banyaknya
terkait pengalaman
yang terjadi yang
berupa fakta dan
bukan opini
Informasi terkait
pengalaman ( fakta )
Pengalaman yang saya ambil dari beberapa
proses pengerjaan dari LMS di Modul 1.4
tentang Budaya Posistif dari tahapan berikut:
Mulai dari Diri
6 Desember
2022
Eksplorasi Konsep Mandiri
6 - 7 Desember 2022
Eksplorasi Konsep Forum Diskusi
6 - 9 Desember 2022
Elaborasi Pemahaman
16 Desember 2022
Pada tahap mulai diri, saya diajak belajar
mengenai konsep pendidikan KHD yang
dikaitkan dengan penanaman budaya positif di
sekolah.
Materi semakin jelas di Eksplorasi Konsep
dengan pembelajaran-pembelajaran
menghadapi kasus Disiplin positif, motivasi,
keyakinan kelas, kebutuhan dasar manusia,
posisi kontrol dan segitiga restitusi.
Selanjutnya diskusi kasus-kasus tentang posisi
guru, dengan aneka kebutuhan siswa dalam
penyelesaian segitiga Restitusi di Ruang
Kolaborasi.
Sedangkan di elaborasi Pemahaman, banyak
penguatan dalam pemberian penghargaan,
motivasi dan pelaksanaan segitiga restitusi.
4. Merah melambangkan emosi dan
amarah. Berpikir menggunakan topi
merah berarti mempertimbangkan
segala sesuatu berdasarkan emosi.
Atau istilah lainnya melalui intuisi.
Pemakainya melihat masalah
melalui kacamata emosional, perlu
berpikir bagaimana orang akan
bereaksi secara intuisi ketika
dihadapi persoalan tersebut. Dengan
begitu, pemakai paham bagaimana
berada di posisi mereka dan
mengapa mereka bereaksi demikian
Ketika sampai di ekplorasi konsep, saya merasa senang
mendapat ilmu baru, kecewa selama ini kadang sering
memberikan huluman dikelas, karena masih
beranggapan jika murid tidak mematuhi aturan harus
kena sanksi. Setelah melalui tahapn di EK, Ruang
kolaborasi dan pemahaman Konsep, semakin terbuka
dalam pemikiran saya, bagaimana langkah-langkah
menumbuhkan budaya positif, untuk menindak lanjuti
ketidakdisiplinan yang terjadi, kita membuat keyakinan
bukan peraturan dan menurut anak menakutkan,
kemudian dengan lagkah restitusi di posisi individunya
manajer.
Perasaan
5. Warna kuning
merepresentasikan optimisme
dan kepercayaan diri.
Sehingga pemakainya dapat
menggunakan pendekatan
positif dalam menyelidiki
masalah. Sesuai dengan prinsip
optimisme, pemakai topi
kuning perlu menanamkan
mindset bergerak maju meski
keadaan sangat sulit.
Hal Posistif dan
Bermanfaat
Pada Modul Budaya positif, tahapan yang harus kita lakukan dalam
menumbuhkan budaya positi yaitu membuat keyakinan ( baik dikelas atau di
sekolah ), belajar menangani kasus ketidakdisiplinan siswa dengan Segitiga
restitusi dengan posisi Guru sebagai Manajer dengan tetap berpegang teguh
pada konsep pendidikan KHD
Banyak pelajaran yang menguatkan tekad saya
bagaimana berusaha sedikit demi sedikit melakukan
perubahan dari peraturan-peraturan yang tertempel
didinding kelas, perlahan saya mencoba diskusi dengan
murid-murid saya bagaimana membuat keyakinan kelas
dan menumbuhkan motivasi intrinsik.
Dalam hal ini saya akan mencoba berdiskusi dengan
Bapak KS, para staff kesiswaan yang sebelumnya sudah
mensosialisasikan Sekolah Ramah Anak dan Guru BK,
dan rekan sejawat di Sekolah saya
KEYAKINAN
6. Hitam kerap diartikan sebagai
warna yang suram dan pesimisme,
kebalikan dari topi kuning. Pemakai
topi hitam akan melihat segala
sesuatu dari sisi buruknya. Mungkin
diajarkan untuk selalu melihat
masalah dari sisi baiknya.
Faktanya melihat sisi negatif dapat
membantu merancang perencanaan
lebih baik guna menangkal hal-hal
negatif ke depannya serta
memperbaiki kekurangan dan risiko
fatal sebelum mengambil langkah
maju.
Kendala &
Hambatan Saya tetap meyakini lingkungan pengaruh yang selalu diulas di setiap modul dan Ruang
Kolaborasi, saya menyadari posisi saya di sekolah saya. Saya lemah di struktur organisasi
sekolah saya. Dengan memhami setiap penutup modul di LMS, dalam melakukan
perubahan membutuhkan usaha, kerjasama, dan manajemen waktu yang baik, apalagi
dalam melakukan perubahan budaya yang sudah mengakar sekian lama.
Bagaimana merubah dari peraturan ke bentuk
keyakinan, menumbuhkan motivasi intrinsik,
pemberian penghargaan yang tidak relevan,
pelaksanaan langkah segitiga restitusi, yang
kesemuanya saya tidak berjalan sendiri,
melainkan harus konsisten antar warga di
sekolah untuk bergerak konsisten pelan-pelan
melakukan perubahan
Selain itu saya melihat dari segi latarbelakang murid-murid saya, dengan sekian banyak
karakter dari kelas ke kelas pasti kita juga harus mengetahui kebutuhan apa yang seharusnya
anak dapatkan
7. Hijau identik dengan alam, bisa
juga diartikan sebagai
keunikan. Pemakai topi hijau
berperan melahirkan inovasi-
inovasi kreatif yang bisa
menawarkan solusi bagi
masalah. Kamu dibebaskan
untuk mengeksplorasi ide-ide
kreatif tanpa menerima
banyak kritik.
Inovasi
kreatif Dari materi-materi yang saya dapat dari Modul Budaya positif, saya
memiliki beberapa langkah-langkah perubahan ( prakarsa ) dalam
menumbuhkan budaya positif :
• Mengamati budaya positif apa yang sudah dilaksanakan di
lingkungan kita
• Refleksi diri dan melatih diri untuk menghadapi segala situasi di
posisi kontrol Manajer
• Evaluasi dari hasil pengamatan untuk langkah selanjutnya dalam
memberikan pemahaman dan menyebar luaskan budaya positif
dari modul 1.4 yang mencakup ( disiplin positif, motivasi, hukuman,
penghargaan, konsekuensi, apresiasi, keyakinan, posisi kontol dan
segitiga Restitusi )
• Berkolaboborasi dengan Kepala sekolah dan seluruh elemen sekolah
dan menggandeng orang tua murid untuk berdiskusi membuat
keyakinan kelas atau sekolah sebagai dasar disiplin positif .
8. Warna biru melambangkan
warna langit, yaitu sesuatu
yang posisinya paling tinggi.
Topi biru merujuk pada
kontrol proses.
Jadi pada posisi ini, bisa
digunakan untuk menarik
kesimpulan dari peristiwa yag
terjadi dengan
memperhatikan kelima sudut
pandang topi sebelumnya.
Proses perubahan Budaya Positif membutuhkan motivasi dalam diri akan
pentingnya budaya positif. Sedangkan untuk menumbuhkan budaya positif di
kelas maupun Sekolah, membuthkan refleksi diri, untuk mengukur kekuatan
diri dan yang dimiliki sekolah. Pada tahapan Budaya positif, membutuhkan
keyakinan yang positif untuk mengumpulkan energi yang bisa mengontrol
setiap invidu untuk melakukan perubahan Budaya positif.
Pentingnya meyakini pemikiran KHD bahwa sebagai pendidik fokus pada
murid bagaimana menuntun mereka agar tercapai keselamatan dan
kebahagiannya dengan menciptakan budaya positif agar tercipta suasana
aman, nyaman dalam pembelajaran murid-murid kita sesuai kodrat alam dan
zamannya.
Upaya menciptakan budaya positif membutuhkan kolaborasi dan dukungan
seluruh elemen sekolah dan orang tua wali murid.