Ayat menjelaskan tentang kewajiban beriman dan taat kepada Allah serta Rasul-Nya. Janganlah mengikuti langkah mereka yang tidak mau mendengarkan nasihat Rasul dan lebih suka berbuat maksiat. Hanya taat dan ikhlas kepada Allah lah yang dapat menyelamatkan.
1. Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT
Oleh
TITI RIFDIYANTI, S.Pd
SMA NEGERI 1 ROWOKELE
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
2. Beriman
kepada
Kitab-Kitab
Allah
SWT
Definisi Iman kepada Kitab-Kitab Allah SWT
Kitab dan Suhuf
Kitab Samawi yang Diturunkan Allah SWT
Ajaran dan Kedudukan Kitab-Kitab Allah SWT
Fungsi, Perilaku dan Hikmah Beriman kepada Al-Qur’an
3. Definisi Iman kepada Kitab-Kitab Allah SWT
Secara bahasa, kata kitab diambil dari akar kata Bahasa Arab ً
ابَتِك – ًُبُتْكَي – ًَبَتَك yang artinya
tulisan.
Adapun secara istilah, kitab merupakan tulisan wahyu pada lembaran-lembaran yang
terkumpul dalam satu bentuk buku.
Menurut KBBI, kitab berarti wahyu Allah yang dibukukan dalam bentuk kitab suci.
Adapun arti kitab Allah secara istilah adalah tulisan wahyu pada lembaran-lembaran yang
terkumpul dalam satu bentuk buku.
Iman kepada kitab-kitab Allah SWT artinya memercayai atau membenarkan bahwa Allah
SWT menurunkan kitab-kitab kepada para rasul-Nya sebagai pedoman hidup manusia
sehingga bisa membedakan antara yang hak dan bathil, baik dan buruk, juga halal dan haram.
4. Kitab suci yang pernah diturunkan oleh Allah SWT disebut dengan kitab Samawi,
dan kita wajib beriman kepada seluruh kitab samawi yang disebutkan dalam Al-
Qur’an yang diturunkan kepada para rasul, tetapi kita tidak wajib mengamalkan
isi dari kitab-kitab terdahulu tersebut dan hanya Al-Qur’an yang wajib kita
amalkan ajaran dan syariat yang ada di dalamnya karena semua kandungannya
telah disempurnakan oleh Al-Qur’an.
Didalam Al-Qur’an disebutkan bahwa ada 4 kitab Allah SWT yang diturunkan
kepada para Nabi-Nya, antara lain: Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Qur’an.
5. Q.S. al-Māidah/5: 48
ًًۡالَنًِمِہۡيَدَيًَنۡيَبًاَمِاًلِقدَصُمًِقَحۡالِبًَبٰتِکًۡالَکۡيَلِاًَۤانۡلَزۡنَاً َو
ًۡمُک ۡ
احَفًِہۡيَلَعًانِمۡيَہُمً ًَوِبٰتِک
ًَزۡنَاًۤاَمِبً ۡمُہَنۡيَب
ً ۡ
عِبَّتَتً َ
ًَل ًَوُ ہ
ًاّٰللَل
ًۡنًِم ًَّوۃَع ۡ
رِشً ۡمُکۡنَِاًمنۡلَعَجًٍّلُکِلًؕ
ًِقَحًۡالَنًِمَکَءٓاَجًاَّمَعً ۡمُہَءٓا َوۡہَا
ً
َعَجَلًُ ہ
ًاّٰللَءٓاَشً ۡ
وَلً ًَؕو
ًااجَہ
ًًَّوۃَد ِاح ًَّوۃَّمُاً ۡمُکَل
ً ۡمُک َوُلۡبَيًِل ۡ
نِکًٰل
ً
َفًاعۡيِمَجً ۡمُکُع ِج ۡ
رَمًِ ہ
یًاّٰللَلِاًؕ
ًِت ٰ
رَۡيخۡواًالُقِبَتۡاسَفً ۡمُکىٰتًٰاۤاَمً ۡیِف
ً
َت ۡ
خَتًِہۡيِفً ۡمُتۡنُکًاَمِبً ۡمُکُئَِبنُي
ًَن ۡ
وُُِل
Artinya :
Dan Kami telah menurunkan Kitab (Alquran) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang
membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka
menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang
terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu
terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada
Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan.
6. Isi Kandungan QS. Al-Maidah/5: 48
• Al Quran diturunkan Allah, merupakan kitab yang benar, tidak ada keraguan di dalamnya. Ia
membenarkan kitab-kitab sebelumnya sekaligus menjadi hakim atas kitab-kitab tersebut. Sebab kitab-
kitab sebelum Al Quran sudah tidak otentik lagi karena diubah dengan campur tangan manusia.
• Al Quran adalah pegangan hidup. Ia harus menjadi pedoman dalam memutuskan segala sesuatu.
• Setiap umat memiliki syariat dan hukum sendiri-sendiri sesuai dengan zaman dan kondisi hidup mereka
saat itu. Namun secara aqidah dan pokok agama semuanya sama, yaitu bertauhid kepada Allah.
• Allah menguji manusia dan memberi kesempatan agar berlomba-lomba dalam kebaikan.
• Seluruh manusia akan kembali kepada Allah dan mendapatkan balasan atas apa yang mereka yakini dan
perbuat di dunia.
• Ayat ini merupakan ayat yang memotivasi untuk fastabiqul khairat. Berlomba-lomba dalam kebaikan.
7. Hukum Bacaan QS. Al-Maidah/5: 48
No Potongan Ayat Hukum Bacaan Keterangan
1 ً
ْنَأ
ًَز Ikhfa haqiqi karena ada huruf nun mati/sukun bertemu dengan hurud za.
Cara membacanya samar-samar membentuk huruf za.
2 ً
َلِإ
ً
ْي
ًَك – ًَْنيَب – ً
ِهْيَدَي - ً
نِْميَهُم َو
ا Mad layin karena ada tanda baca fatkkhah bertemu dengan huruf ya
mati. Cara membacanya sekedar lunak dan lemas.
3 ًِكْال
ابَت Al Qomariyah karena ada huruf ًالbertemu dengan huruf kaf. Cara
membacanya harus terang dan jelas.
4 ً
ق
ً
ِلًا
اَم Idgham bilaghunnah karena ada fatkhah tain bertemu dengan huruf lam. Cara
membacanya masuk dengan tidak mendengung.
5 ً
ن
ً
َعًا
ْهيَل Idhar halqi karena ada tanda fatkah tein bertemu dengan huruf alif. Cara
membacanya adalah jelas di mulut.
8. Hukum Bacaan QS. Al-Maidah/5: 48
No Potongan Ayat Hukum Bacaan Keterangan
6 ً
ْمُكْح
ً
َبً
ًْي Ikhfa safawi karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf ba.
Cara membacanya didengungkan.
7 ً
ُ َّ
ًاّٰللَل Lam tafkhim karena ada fatkhah sebelum lafal ًُ َّ
اّٰلل Cara membacanya
ditebalkan.
8 ًًَوةَع ْرِش Idgham bighunnah karena ada fatkhantain bertemu dengan huruf wawu. Cara
membacanya masuk dengan mendengung.
9 ً
َءَاش Mad Wajib karena ada huruf mad thabi’i bertemu dengan huruf hamzah
dalam satu kalimat. Cara membacanya panjang 5 harakat
9. Q.S. an-Nisā’/4: 59
ًْمَ ْ
يًاْلِلوُأ ًَوَلوُسَّواًالرُعيِطَأ ًَوَ َّ
واًاّٰللُعيِطَواًأُنَمًآَِينذَّاًالَهُّيَاًأَي
ً
َشًيِفًْمُتْعََازنَتًْنِإَفًًْۖمُكْنًِم ِ
ر
ًُرَفًٍّءْي
ًىَلِإًُهوُّد
ًَٰذًًۚ ِ
ر ِخ ْ
ًاْلِم ْوَيْال ًَوِ َّ
اّٰللِبًَونُنِمْؤُتًْمُتْنُكً ْنِإًِلوُسَّالر ًَوِ َّ
اّٰلل
ً
ًيِوَْْتًُنَسْحَأ ًَوْريَخًَكِل
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara
kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada
Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
10. Isi Kandungan QS. An-Nisa/4: 59
Berikut ini isi kandungan surah An Nisa ayat 59 yang dirangkum dari berbagai sejumlah tafsir. Yaitu, Tafsir Al
Qur’anil ‘Adhim karya Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya
Sayyid Qutb dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka, antara lain:
Orang-orang yang memiliki iman wajib taat kepada Allah dan Rasulullah secara mutlak. Yaitu mengamalkan Al
Quran dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Wajib mentaati kepada ulil amri selama tidak bertentangan dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Apabila ulil amri memerintahkan sesuatu yang bertentangan dengan Al Quran dan Sunnah Rasulullah atau
untuk bermaksiat kepada Allah, maka tidak ada kewajiban taat kepadanya.
Al Quran dan hadits merupakan sumber hukum Islam. Apabila terdapat hal-hal yang diperselisihkan, harus
dikembalikan kepada keduanya.
Menjadikan Al Quran dan hadits sebagai sumber hukum dan mengembalikan kepada penilaian keduanya
ketika terjadi perselisihan adalah bukti keimanan. Orang yang tidak mau menjadikan Al Quran dan hadits
sebagai hakimnya, keimanannya dipertanyakan.
Kembali kepada Al Quran dan hadits akan menghasilkan penyelesaian yang lebih baik dan membawa
keberkahan.
11. Hukum Bacaan QS An-Nisa/4:59
No Potongan Ayat Hukum Bacaan Keterangan
1 ً
َاٰۤي Mad Jaiz Munfasil karena ada huruf mad yaitu alif bertemu dengan hamzah
pada kalimat yang berbeda dibaca panjang 2 setengah alif
atau 5 harakat.
2 ِ
ذَّلا Alif Lam Syamsiah karena ada alif lam bertemu dengan huruf syamsiyah yaitu
lam.
3 ِ
ْنيذ - وُعْيطا Mad Thabi’i karena ada huruf mad yaitu ya sukun sebelumnya ada huruf
yang berharokat kasrah dibaca panjang satu alif atau 2
harakat.
4 ِٰ
اّلل Lam Jalalah Tafhkim karena ada lafadz Allah sebelumnya ada huruf yang
berharokat dhomah maka lafadz Allah tersebut dibaca
tafhim atau tebal.
5 ِ
ل ْوُسَّالر Alif Lam Syamsiah karena ada alif lam bertemu dengan huruf syamsiyah yaitu
ro.
12. Hukum Bacaan QS An-Nisa/4:59
No Potongan Ayat Hukum Bacaan Keterangan
1 ِ
رْم ْ
اْل Alif Lam Qomariyah karena ada alif lam bertemu dengan huruf qomariyah yaitu
hamzah maka lam nya dibaca jelas.
2 ِ
ْمُكْنم - انِتْناف - ُِرِفٍءْيش Ikhfa Haqiqi karena ada nun sukun bertemu dengan huruf ikhfa maka
nun sukun tersebut dibaca samar menyerupai pengucapan
“ng”.
3 ِْناِفْمُك - ِْيِفْمُتْع Idzhar Syafawi karena ada mim sukun bertemu dengan huruf idhar syafawi
yaitu fa maka mim sukunnya dibaca jelas tidak berdengung
dan tidak samar.
4 ِْيفف - ُِّْودُرف Mad Thabi’i karena ada huruf mad sebelumnya ada huruf yang
berharokat kasrah atau dhomah dibaca panjang satu alif
atau dua harakat.
5 ِ
ل ْوُسَّالر Alif Lam Syamsiah karena ada alif lam bertemu dengan huruf syamsiyah yaitu
ro.
13. Kitab dan Suhuf
Firman Allah SWT yang diturunkan kepada para utusannya ada dua macam, yaitu kitab dan
suhuf. Kitab dan suhuf pada hakikatnya adalah sama, yaitu wahyu Allah yang diturunkan
kepada rasul-rasul pilihan-Nya. Namun ada perbedaan yang mendasar, sebagai berikut:
KITAB
Merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada para
Rasul untuk diajarkan kepada manusia sebagai
petunjuk dan pedoman hidupnya
Isi kitab lebih lengkap dan sempurna daripada suhuf
Kitab dibukukan dalam satu kumpulan, tulisan atau
hafalan yang menjadikan utuh sebagai satu kumpulan
wahyu.
Kitab berisikan tentang perkara akidah, ubudiah,
syariah dan muamalah
SUHUF
Merupakan wahyu Allah SWT yang diberikan kepada
para Nabi dan tidak wajib diajarkan kepada umatnya
Isi suhuf cenderung sederhana
Suhuf tidak dibukukan sejak diturunkannya sehingga
tercatat dalam bentuk lembaran-lembaran
Suhuf berisikian pujian-pujian, zikir dan nasihat
14. Terdapat 110 suhuf yang diturunkan oleh Allah kepada para
utusan-Nya :
Nabi Adam as, 10 suhuf
Nabi Idris as, 30 suhuf
Nabi Ibrahim as, 10 suhuf
Nabi Musa as, 10 suhuf
Nabi Syits, 50 suhuf
#Suhuf
15. Isi-Isi Suhuf
Suhuf Idris as, berisi tentang hukum sebagai petunjuk dan juga pedoman dalam
hidup menjalankan agama. Nabi Idris as menerima suhuf sejumlah 30 suhuf.
Suhuf ini disampaikan melalui perantara malaikat Jibril.
Suhuf Ibrahim as dan Musa as. Suhuf Ibrahim adalah suhuf yang Allah
turunkan kepada Ibrahim, di dalamnya ada nasehat dan hukum-hukum. Isi Suhuf
Ibrahim dan Musa, sebagiannya telah Allah sebutkan dalam al-Quran surat Al-
’Ala: 14-19 yaitu Allah menyebutkan keberuntungan bagi orang yang
membersihkan diri dengan segala sifatnya dan celaan bagi orang yang
mengedepankan dunia, padahal akhirat lebih mulia dan abadi. Kemudian Allah
tegaskan, bahwa itu semua ada dalam suhuf dulu.
16. Isi-Isi Suhuf
Suhuf Nabi Syits as, menerangkan seputar dalil-dalil Allah, fardu-fardu, hukum-hukum
dan sunnah-sunnah, syariat dan batasan-Batasan hukumnya. Nabi Syits as kemudian
membacakan isi kandungan suhuf yang diterimanya dan mengajarkan kepada Bani
Adam. Terdapat 16 nasihat yang diucapkan oleh Syits bin Adam as supaya seorang
mukmin memiliki kualitas/keunggulan diri, sebagai berikut:
1. Mengenal Allah, para malaikat dan menaati-Nya
2. Mengenali kebaikan dan keburukan. Adapun kebaikan hendaklah diraih (dicita-
citakan), sedangkan keburukan hendaklah menjauh darinya.
3. Mendengarkan dan menaati perintah penguasa (raja) penyayang yang telah
diangkat Allah sebagai khalifah dibumi dan menguasakannya untuk memerintah
negeri dan hamba-hamba-Nya
17. 4. Berbuat baik kepada orangtua
5. Melaksanakan yang ma’ruf berdasarkan kemampuan yang dimiliki
6. Memperhatikan nasib kaum papa
7. Intoleransi terhadap orang asing
8. Berani dalam menaati Allah
9. Menjaga diri dari melakukan kejahatan
10. Bersabar karena mempertahankan iman dan keyakinan
18. 11. Jujur dalam bertutur kata
12. Berlaku adil
13. Bersikap wara’ dalam urusan duniawi
14. Berkorban dan mendekatkan diri sebagai bukti ucapan terimakasih kepada Allah
yang maha tinggi atas segala pemberian-Nya dan kenikmatan kepada ciptaan-Nya
15. Berlaku lemah lembut dan memuji Allah yang maha tinggi atas segala musibah
(cobaan) dunia tanpa harus mempertunjukan ketidaksabaran diri
16. Memiliki rasa malu dan sedikit berdebat (berbicara yang menimbulkan emosi)
19. #Kitab
Didalam al-Qur’an disebutkan bahwa terdapat 4 kitab yang diturunkan
oleh Allah SWT kepada para Rasulnya, antara lain:
1. Kitab Taurat, diturunkan kepada Nabi Musa as
2. Kitab Zabur, diturunkan kepada Nabi Daud as
3. Kitab Injil, diturunkan kepada Nabi Isa as
4. Kitab suci Al-Qur’an, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
20. 1. Kitab Taurat
Kitab taurat adalah kumpulan firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Musa as dan dijadikan
pedoman bagi bani Israil. Kata taurat berasal dari Bahasa Ibrani yaitu “thora” yang berarti syariat atau
hukum. Isi pokok kitab ini adalah sepuluh perintah yang sering disebut ten commandements yang
diterima oleh Nabi Musa as Ketika berada di Bukit Tursina (Gunung Sinai).
Sepuluh perintah Allah tersebut antara lain:
1. Tiada Tuhan selain Allah SWT
2. Jangan menyembah berhala
3. Jangan mempersekutukan Allah SWT
4. Sucikan hari sabat (sabtu)
5. Hormati kedua orang tuamu
6. Jangan membunuh
7. Jangan berzina
8. Jangan mencuri
9. Jangan bersumpah palsu
10. Jangan menginginkan milik
orang lain (menginginkan hak
orang lain)
21. 2. Kitab Zabur
Kitab zabur adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Daud as.
Zabur berasal dari kata zabara-yazburu-zabr yang artinya menulis. Dalam Bahasa
Arab, zabur disebut dengan mazmur dan bentuk jamaknya adalah mazamir.
Dalam Bahasa Ibrani disebut mizmar, yaitu nyanyian rohani yang dianggap suci.
Terdapat 150 surah dalam kitab zabur yang tidak mengandung hukum-hukum
tetapi hanya berisi nasihat-nasihat, hukum-hukum, pujian dan sanjungan kepada
Allah SWT.
22. Secara garis besar, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud as
dalam kitab zabur terdiri atas lima macam:
1. Nyanyian untuk memuji Tuhan
2. Nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur
3. Ratapan-ratapan jamaah
4. Ratapan dan doa individu, dan
5. Nyanyian untuk raja
23. 3. Kitab Injil
Kitab Injil adalah nama kitab yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Isa as. Kitab Injil memuat keterangan
yang benar dan nyata, yaitu perintah-perintah Allah SWT agar manusia meng-esa-kan dan tidak
menyekutukan-Nya dengan suatu apapun.
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa as sebagai petunjuk dan cahaya penerang bagi manusia. Nabi Isa as
diutus untuk mengajarkan tauhid kepada umat pengikutnya.
Kitab Injil yang ada sekarang berbeda dengan Injil asli yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Isa as. Ada
sejumlah pengikut Nabi Isa as yang memasukan karangannya kedalam kitab Injil, seperti Matius, Markus,
Lukas dan Yohanes. Kitab Injil tersebut diberi nama sesuai dengan nama pengarangnya, yaitu sebagai
berikut:
a. Injil Matius
b. Injil Markus
c. Injil Lukas
d. Injil Yohanes
24. Isi yang terkandung dalam kitab Injil antara lain sebagai berikut:
a. Ajaran tauhid (mengesakan Allah SWT)
b. Hukum-hukum syariat
c. Nasihat-nasihat kebaikan
d. Sejarah nabi-nabi terdahulu
25. 4. Al-Qur’an
A. Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW
sebagai nabi terakhir melalui perantara malaikat Jibril.
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang wajib dibaca, dipelajari, diamalkan isinya dan
merupakan wahyu Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Maidah/5: 48
Al-Qur’an merupakan kitab suci terlengkap dan berlaku bagi semua umat manusia sampai
akhir zaman. Al-Qur’an merupakan petunjuk kehidupan. Sehingga sebagi seorang muslim
wajib mengimani, mempercayai, dan mengamalkan isi Al-Qur’an karena Al-Qur’an
merupakan pedoman hidup umat manusia. Kita juga tidak boleh meragukan kebenaran Al-
Qur’an sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah/2: 2
27. B. Nama-Nama Lain Al-Qur’an
1. Al-Huda, artinya Al-Qur’an sebagai petunjuk seluruh umat manusia
2. Al-Furqan, artinya Al-Qur’an sebagai pembeda antara yang baik dan buruk
3. Asy-Syifa, artinya Al-Qur’an sebagai penawar (obat penenang hati)
4. Az-Zikr, artinya Al-Qur’an sebagai peringatan adanya ancaman dan balasan
5. Al-Kitab, artinya Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang dibukukan
28. C. Isi Al-Qur’an
Adapun isi pokok Al-Qur’an adalah sebagai berikut:
1. Aqidah atau keimanan
2. Ibadah, baik ibadah mahdah maupun gairu mahdah
3. Akhlaq seorang hamba kepada Khaliq, kepada sesama manusia, dan alam
sekitarnya
4. Mu’amalah, yaitu hubungan manusia dengan sesame manusia
5. Qissah, yaitu cerita nabi dan rasul, orang-orang shaleh, dan orang-orang yang
ingkar
6. Semangat mengembangkan ilmu pengetahuan
29. D. Keistimewaan Al-Qur’an
Keistimewaan kitab suci Al-Qur’an yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa
2. Sebagai informasi kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu mempunyai syariat
(aturan) dan caranya masing-masing dalam menyembah Allah SWT
3. Al-qur’an sebagai kitab suci terakhir dan terjamin keasliannya
4. Al-qur’an tidak dapat tertandingi oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya
5. Membaca dan mempelajari isi Al-Qur’an merupakan ibadah
30. E. Tujuan diturunkannya Al-Qur’an
Tujuan diturunkannya Al-Qur’an yaitu sebagai berikut:
1. Menyempurnakan kitab-kitab terdahulu (Taurat, Zabur dan Injil)
2. Menjelaskan habis masa berlakunya kitab-kitab terdahulu
3. Menjelaskan masa berlakunya Al-Qur’an sampai hari kiamat
F. Ciri-ciri yang mencerminkan beriman kepada kitab Allah sebagai berikut:
1. Menjalankan semua yang diajarkan dalam Al-Qur’an, seperti sholat, zakat, dan puasa.
2. Menjauhi semua larangan yang diajarkan Al-Qur’an, seperti memakan daging babi, dan
meminum khamr.
3. Meyakini semua isi Al-Qur’an adalah kebenaran yang datangnya dari Allah SWT
31. G. Fungsi Beriman kepada Al-Qur’an
Adapun beberapa fungsi beriman kepada Al-Qur’an sebagai berikut:
1. Memperkuat keimanan kepada Allah SWT
2. Menambah ilmu pengetahuan
3. Terjaga ketakwaannya kepada Allah SWT dan menjauhi larangannya
4. Hidup akan jadi lebih tertata
5. Menumbuhkan sikap optimis meraih kebahagian dan kesuksesan dunia akhirat
6. Akan mendapat syafaat (pertolongan) di akhirat kelak
32. H. Hikmah beriman kepada Al-Qur’an
Adapun hikmah beriman kepada Al-Qur’an dan kitab-kitab Allah, sebagai berikut:
1. Orang yang beriman kepada kitab Allah SWT akan mendapatkan pahala dari-Nya
2. Orang yang beriman kepada kitab Allah SWT akan mendapatkan kebaikan dunia dan
akhirat
3. Terdorong untuk meningkatkan diri lebih maju karena Al-Qur’an mendorong umat manusia
untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Memperkuat keyakinan tentang kebenaran kerasulan Nabi Muhammad SAW
5. Meingkatkan keimanan kepada Allah SWT