SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 15
Baixar para ler offline
Modul Matemaika Kelas 11 | 1
Modul Matemaika Kelas 11 | 2
INFORMASI DAN PETUNJUK PENGGUNAAN
1. Pelajari materi terlebih dahulu dari berbagai sumber yang ada
2. Jangan jadikan modul ini sebagai satu-satunya sumber belajar agar mendapatkan variasi penyelesaian soal
3. Kerjakan setiap latihan soal yang ada di setiap KD
4. Kumpulkan setiap latihan soal setelah selesai dikerjakan
5. Di akhir modul terdapat soal evaluasi sebagai pengganti nilai ulangan harian
6. Tidak mengumpulkan tugas sama dengan tidak memiliki nilai untuk KD tersebut.
Pertanyaan dan pengumpulan tugas dapat dikirim via
WA, E_mail dan atau link sekolah
Alamat E_mail: ic_diq@yahoo.com
Modul Matemaika Kelas 11 | 3
KOMPETENSI DASAR
3.22 Menentukan masalah kontekstual yang berkaitan dengan logika matematika (pernyataan sederhana, negasi
pernyataan sederhana, pernyataan majemuk , negasi pernyataan majemuk dan penarikan kesimpulan).
3.23 Menganalisis titik, garis dan bidang pada geometri dimensi tiga
3.24 Menentukan masalah kontekstual yang berkaitan dengan transformasi geometri
Modul Matemaika Kelas 11 | 4
PENDAHULUAN
Dimensi tiga atau yang biasa disebut dengan bangun ruang dalam
kehidupan nyata banyak sekali aplikasinya. Mulai dari para
arsitektur yang mengembangkan desain bangun sampai dengan
ahli botani yang mengaplikasikan ilmu geometri ruang untuk dapat
mengetahui tinggi suatu pohon ataupun kedalaman satu tebing.
Pengapilkasian ilmu geometri ruang yang paling sederhana
adalah bagaimana mengatur atap sebuah rumah.
Seorang desainer mobil pastinya akan mendesain karyanya sepresisi mungkin agar nyaman digunakan oleh pelanggannya
bahkan kemiringan suatu lekukan akan diukur begitu detail agar tidak menimbulkan masalah.
dari contoh-contoh sederhana itulah konsep jarak dan sudut pada bangun ruang sangat dibutuhkan dalam kehidupan
sehari-hari.
A. Pengertian Titik, Garis, Sudut, Bidang, dan Ruang
 Titik tidak didefinisikan. Titik tidak mempuyai panjang atau lebar, tetapi menentukan letak. Titik digambarkan
dengan noktah () dan diberi nama dengan huruf kapital.
 Garis tidak didefinisikan. Garis merupakan kumpulan titik-titik, melalui dua buah titik hanya ada satu garis. Garis
mempunyai panjang, tetapi tidak mempunyai lebar. Garis digambarkan dengan 𝐴 𝐵 dan diberi nama dengan
mengambil dua titik yang ada pada garis tersebut, misalnya garis tersebut adalah 𝐴𝐵.
 Sudut adalah pertemuan dua sinar garis pada satu titik. Sudut dinotasikan dengan 𝑎0
(𝑎 𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡).
 Bidang (bangun datar) tidak didefinisikan. Bidang merupakan kumpulan garis-garis, yang mempunyai panjang
dan lebar serta berada pada dimensi dua (D2).
 Ruang (bangun ruang) tidak didefinisikan. Ruang merupakan kumpulan bidang-bidang, yang mempunyai
panjang, lebar, dan tinggi serta berada pada dimensi tiga (D3).
B. Kedudukan Titik terhadap Garis dan terhadap Bidang
Kedudukan Gambar
Titik Terletak pada Garis
Titik A dikatakan terletak pada garis k , jika
titik A tersebut dilalui oleh garis k.
A
k
Titik Terletak di Luar Garis
Titik B dikatakan terletak di luar garis m ,
jika titik B tersebut tidak dilalui oleh garis m.
B
m
Titik Terletak pada Bidang
Titik A dikatakan terletak pada bidang 𝜶 jika
titik A tersebut dilalui oleh bidang 𝜶
a
A
Titik Terletak di Luar Bidang
Titik B dikatakan terletak di luar bidang 𝜷
jika titik B tersebut tidak dilalui oleh bidang 𝜷
b
B
Modul Matemaika Kelas 11 | 5
Sebagai contoh kedudukan titik terhadap garis perhatikan kubus ABCD.EFGH berikut
A B
CD
E F
GH
g
jika ruas garis AB mewakili garis g, maka
a. Titik yang terletak pada garis g adalah titik A dan titik B
b. Titik yag terletak di luar garis g adalah C, D, E, F, G, dan H
Sebagai contoh keudukan titik terhadap bidang perhatikan kubus ABCD.EFGH berikut
A B
CD
E F
GH a. Titik yang terletak pada bidang ABCD adalah A, B, C, dan D
b. Titik yag terletak di luar bidang ABCD adalah E, F, G, dan H
C. Kedudukan Garis terhadap Garis dan Garis terhadap Bidang
Kedudukan Garis
Saling Sejajar Perhatikan kubus ABCD.EFGH berikut:
A B
CD
E F
GH
dari kubus diatas dapat diperoleh beberapa sampel keterangan sebagai berikut:
1. Ruas garis 𝐴𝐵̅̅̅̅ ⫽ 𝐸𝐹̅̅̅̅
2. Ruas garis 𝐸𝐵̅̅̅̅ berpotongan dengan ruas garis 𝐴𝐹̅̅̅̅
3. Ruas garis 𝐴𝐵̅̅̅̅ ⊥ 𝐴𝐸̅̅̅̅
4. Ruas garis 𝐴𝐹̅̅̅̅ ⤬ 𝐷𝐻̅̅̅̅
5. Ruas garis 𝐴𝐵̅̅̅̅ terletak pada bidang ABCD
6. Ruas garis 𝐴𝐵̅̅̅̅ berada diluar bidang CDGH
Saling Berpotongan
Saling Tegak Lurus
Saling Bersilangan
Terletak pada Bidang
Terletak diluar Bidang
Menembus Bidang
D. Kedudukan Bidang terhadap Bidang Lain
Kedudukan bidang dengan bidang lain meliputi:
1. Saling sejajar
2. Saling tegak lurus
3. Saling berpotongan
Modul Matemaika Kelas 11 | 6
Coba perhatikan kubus ABCD.EFGH berikut:
A B
CD
E F
GH
a. Bidang ABCD saling sejajar dengan bidang EFGH
b. Bidang ABCD saling tegak lurus dengan bidang ABFE
c. Bidang diagonal ACFG saling berpotongan dengan bidang
diagonal BDEH
E. Hubungan antara Unsur-Unsur dalam Bangun Ruang (D3)
Sebelum kita membahas lebih dalam tentang hubungan antara unsur-unsur pada bangun ruang, terlebih dahulu
kita mengingat kembali tentang bagaimana mengaplikasikan Theorema Phytagoras. Untuk mengingat kembali
perhatika segitiga siku-siku berikut ini:
Segitiga PQR, siku-siku di R jika diberlakukan Theorema
Phytagoras maka akan diperoleh hubungan sebagai berikut:
𝑃𝑅2
= 𝑃𝑄2
+ 𝑄𝑅2
𝑃𝑅 = √𝑃𝑄2 + 𝑄𝑅2
𝑃𝑄2
= 𝑃𝑅2
− 𝑄𝑅2
𝑃𝑄 = √𝑃𝑅2 − 𝑄𝑅2
𝑄𝑅2
= 𝑃𝑅2
− 𝑃𝑄2
𝑄𝑅 = √𝑃𝑅2 − 𝑃𝑄2
P
R
Q
1. Menghitung jarak pada bangun ruang
a. Jarak antara dua titik
Untuk menghitung jarak antara dua titik yang perlu kita lakukan adalah dengan menarik garis antara
kedua titik tersebut. Kemudian menentukan garis lain yang mengakibatkan dapat diberlakukannya Theorema
Phytagoras pada hubungan garis tersebut. Sebagai contoh perhatikan contoh dibawah ini
Contoh 1
Diketahui bidang datar persegi ABCD memiliki panjang 9 cm dan
lebar 3 cm sebagaimana gambar disamping. Tentukan jarak titik B
ke titik D!
penyelesaian:
Jarak titik B ke titik D adalah panjang ruas garis BD dengan
membuat garis dari titik B ke titik D. jika diperhatikan maka akan
diperoleh bentuk bangun datar baru yakni segitiga ABD.
karena segitiga ABD siku-siku di A, maka berlaku Theorema
Phytagoras sengga panjang ruas garis BD dapat diperoleh dengan
cara sebagai berikut:
𝑩𝑫 = √ 𝐴𝐵2
+ 𝐴𝐷2
𝑩𝑫 = √92 + 32
𝑩𝑫 = √81 + 9
𝑩𝑫 = √90
𝑩𝑫 = √9 × 10 ≅ √9 × √10
𝑩𝑫 = 3√10 𝑐𝑚
jadi jarak titik B ke titik D adalah 3√10 𝑐𝑚
B
CD
A 9 cm
3 cm
B
CD
A 9 cm
3 cm
B
D
A 9 cm
3 cm
Modul Matemaika Kelas 11 | 7
b. Jarak titik ke garis
Untuk menghitung jarak titik ke garis langkah awal yang kita lakukan adalah membuat garis tegak lurus
melalui titik terhadap garis. Sebagai ilustrasi perhatikan gambar berikut:
A B
C
A B
C
O
untuk menghitung jarak titik C ke garis AB adalah dengan
membuat garis melalui titik C yang tegak lurus terhadap
garis AB.
hasil perpotongan garis dimisalkan dengan titik O, maka
jarak antara titik C terhadap garis Ab adalah panjang
garis CO.
sedang cara menghitunya kita juga dapat menerapkan
Theorema Phytagoras dengan cara menhubungkan
salah satu titik pada garis dengan titik C.
Perhatikan contoh berikut ini
Contoh 1
Diketahui segitiga sama sisi IJK dengan panjang
masing-masing sisinya 6 cm. Tentukan jarak titik K ke
garis IJ
penyelesaian:
untuk menyelesaikan soal diatas langkah awal kita
ilustrasikan sebagaimana gambar disamping. Kita
buat garis tegak lurus melalu K memotong garis IJ di
L. maka jarak titik K ke garis IJ adalah panjang garis
KL.
untuk menentukan panjang KL kita bisa ambil salah
satu segitiga ILK atau JLK. Karena segitiga IJK adalah
sama sisi maka panjang IL = LJ = 3 cm:
𝑲𝑳 = √ 𝐿𝐼2 + 𝐾𝐼2
𝑲𝑳 = √32 + 62
𝑲𝑳 = √9 + 36
𝑲𝑳 = √45
𝑲𝑳 = √9 × 5 ≅ √9 × √5
𝑲𝑳 = 3√5 𝑐𝑚
jadi jarak titik K ke garis IJ adalah 3√5𝑐𝑚
I J
K
L
I
K
L
6 cm
3 cm
Contoh 2
Suatu kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 12 cm. titik P
merupakan titik tengah BD dan Q berada pada garis DH,
sehingga QD = 3 QH. Tentukan:
a. Jarak titik B ke Q
b. Jarak titik G ke P
c. Jarak titik P ke Q
d. Jarak titik A ke garis HF
A B
CD
E F
GH
P
Q
Modul Matemaika Kelas 11 | 8
penyelesaian:
perhatikan gambar.1 berdasarkan yang diketahui kita dapatkan
beberapa ketentuan sebagai berikut:
 titik P berada di tengah garis BD maka panjang BP = PD
𝑩𝑫 = √𝐴𝐵2 + 𝐴𝐷2
𝑩𝑫 = √122 + 122
𝑩𝑫 = √144 + 144
𝑩𝑫 = √144 × 2 ≅ √144 × √2
𝑩𝑫 = 12√2 𝑐𝑚
𝑩𝑷 = 𝑷𝑫 = 𝟔√𝟐 𝒄𝒎
 titik Q berada pada garis DH dengan QD = 3 QH, karena
panjang rusuk kubus adalah 12 cm , maka QD = 9 cm dan QH
= 3 cm
 karena garis BD⫽FH,
maka 𝐹𝑂 = 𝐵𝑃 = 𝐻𝑂 = 𝐷𝑃 = 6√2𝑐𝑚
a. Jarak titik B ke Q
dengan menggunakan segitiga BDQ (gambar.2) maka kita
peroleh jarak titik B ke Q diperoleh:
𝑩𝑸 = √𝐵𝐷2 + 𝑄𝐷2
𝑩𝑸 = √(12√2)
2
+ 62
𝑩𝑸 = √288 + 32
𝑩𝑫 = √320
𝑩𝑫 = √64 × 5 ≅ √64 × √5
𝑩𝑫 = 8√5 𝑐𝑚
b. Jarak titik G ke P
dengan menggunakan segitiga GCP (gambar.3) maka kita
peroleh jarak titik G ke P diperoleh:
𝑮𝑷 = √𝐶𝑃2 + 𝐶𝐺2
𝑮𝑷 = √(6√2)
2
+ 122
𝑮𝑷 = √72 + 144
𝑮𝑷 = √216
𝑮𝑷 = √36 × 6 ≅ √36 × √6
𝑮𝑷 = 6√6 𝑐𝑚
c. Jarak titik P ke Q
dengan menggunakan segitiga QDP (gambar.4) maka kita
peroleh jarak titik P ke Q diperoleh:
𝑷𝑸 = √𝐷𝑃2 + 𝐷𝑄2
𝑮𝑷 = √(6√2)
2
+ 62
𝑮𝑷 = √72 + 36
𝑮𝑷 = √108
𝑮𝑷 = √36 × 3 ≅ √36 × √3
𝑮𝑷 = 6√3 𝑐𝑚
A B
C
E F
GH
Q
O
D
P
gambar.2
A B
C
E F
GH
Q
O
D
P
gambar.2
A B
C
E F
GH
Q
O
D
P
gambar.3
A B
C
E F
GH
Q
O
D
P
gambar.4
Modul Matemaika Kelas 11 | 9
d. Jarak titik A ke garis HF
dengan menggunakan segitiga APO (gambar.5) maka kita
peroleh jarak titik A ke O diperoleh:
𝑨𝑶 = √𝐴𝑃2 + 𝑃𝑂2
𝑨𝑶 = √(6√2)
2
+ 122
𝑨𝑶 = √72 + 144
𝑨𝑶 = √216
𝑨𝑶 = √36 × 6 ≅ √36 × √6
𝑨𝑶 = 6√6 𝑐𝑚
A B
C
E F
GH
Q
O
D
P
Gambar.5
c. Jarak titik ke bidang
Cara menentukan jarak titik ke bidang adalah menarik garis tegak lurus melalui titik ke bidang. Sedangkan
jarak titik ke bidang adalah jarak tegak lurus dari titik ke bidang tersebut.
A B
D C
P
Contoh 1
diketahui panjang rusuk kubus PQRS.TUVW adalah 12 cm.
tentukan jarak:
a. Titik U ke bidang Alas
b. Titik P kebidang RSVW
c. Titik Q ke bidang PRTV, dan
d. Titik U ke bidang FQY
penyelesaian:
e. Jarak titik U ke bidang alas adalah panjang
ruas garis QU sehingga jaraknya 12 cm.
(lihatgambar.1. garis merah)
f. Jarak titik P ke bidang RSVW adalah panjang
ruas garis PS sehingga jaraknya 12 cm.
(lihatgambar.2. garis biru)
g. Jarak titik Q ke bidang PRTW adalah setengah
panjang ruas garis QS sehingga jaraknya 6√2
cm.
(Lihat gambar.3. garis hijau)
h. Titik U ke bidang FQY (gambar.4)
𝑷𝑼 = √𝑃𝑄2 + 𝑄𝑈2
𝑩𝑫 = √122 + 122
𝑩𝑫 = √144 × 2 ≅ √144 × √2
𝑩𝑫 = 12√2 𝑐𝑚
𝑻𝑸 = 𝑻𝒀 = 𝑸𝒀 = 𝑷𝑼 = 12√2 𝑐𝑚
T
VW
P
S
Q
R
U
gambar.1
T
VW
P
S
Q
R
U
gambar.2
T
VW
P
S
Q
R
U
gambar.3
Modul Matemaika Kelas 11 | 10
perhatikan segitiga UKV
𝑲𝑽 = √ 𝑈𝐾2 + 𝑈𝑉2
𝑮𝑷 = √(6√2)
2
+ 122
𝑮𝑷 = √72 + 144
𝑮𝑷 = √216
𝑮𝑷 = √36 × 6 ≅ √36 × √6
𝑮𝑷 = 6√6 𝑐𝑚
perhatikan segitiga UKV dan segitiga ULV (gambar.5)
𝑈𝐿
𝑈𝐾
=
𝑈𝑉
𝐾𝑉

𝑈𝐿
6√2
=
12
6√6
 𝑈𝐿 =
12 ∙ 6√2
6√6
 𝑈𝐿 =
12√2
√6
 𝑈𝐿 =
12√2
√6
≡ 4√3
jadi, jarak titik U ke bidang FQY adalah 4√3 cm
T
VW
P
S
Q
R
U
K
gambar.4
V
L
U
K
gambar.5
LATIHAN 1
1. Diketahui kubus ABCD.EFGH yang mempunyai panjang rusuk 6 cm. Titik P berada di tengah – tengah EH. Tentukan jarak :
a. Titik A ke garis CD
b. Titik B ke garis AC
c. Titik B ke garis EG
d. Titik P ke garis BC
2. Diketahui prisma segi empat ABCD.EFGH dengan panjang AB = BC = 8 cm dan AE = 12 cm. Tentukan :
a. Titik C ke bidang BDG
b. Titik B ke bidang ACGE
c. Titik C ke bidang ADHE
d. Titik O ke bidang ADGF dengan O berada di tengah – tengah BC.
d. Jarak antara dua garis bersilangan
Dua garis dikatakan bersilangan apabila garis tersebut tidak sejajar dan terletak pada dua bidang yang
berbeda.
Contoh 1
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm.
tentukan jarak antara garis
a. HD dan AG
b. AE dan CH
penyelesaian:
a. jarak antara garis HD dan AG dapatdiwakili oleh
jarak antara titik O dan HD.
Modul Matemaika Kelas 11 | 11
𝑶 − 𝑯𝑫 =
1
2
𝐷𝐵
𝑶 − 𝑯𝑫 =
1
2
√42 + 42
𝑶 − 𝑯𝑫 =
1
2
√16 + 16
𝑶 − 𝑯𝑫 =
1
2
√32
𝑶 − 𝑯𝑫 =
1
2
4√2
𝑶 − 𝑯𝑫 = 2√2 𝑐𝑚
b. Jarak antara garis AE dan CH dapat diwakili oleh garis
EH karena apabila garis AE diproyeksikan ke bidang
CDHG, maka garis AE akan tegak lurus dengan CH dan
titik H. jadi, jarak antara garis AE dan CH adalah 4 cm
A B
C
D
E F
GH
O
e. Jarak antara dua garis sejajar
Misalkan diketahui garis 𝒈 dan 𝒉 sejajar. Jarak antara garis g dan h dapat digambarkan dengan cara
sebagai berikut:
 Buatlah bidang 𝜶 yang melalui garis 𝒈 dan 𝒉
 buatlah garis k yang memotong tegak lurus garis 𝒈 dan 𝒉, lalu misalkan titik potong garis 𝒌 terhadap
kedua garis tersebut dengan titik 𝑨 dan titik 𝑩
 panang ruas garis 𝑨𝑩 ditetapkan sebagai jarak antara garis 𝒈 dan garis 𝒉 yang sejajar.
Ilustrasi cara diatas dapat dilihat pada gambar berikut:
g
h
A
B
k
f. Jarak antara garis dan bidang yang sejajar
Misalkan garis 𝒈 dan bidang 𝜶 saling sejajar. Jarak antara garis 𝒈 dan bidang 𝜶 dapat dicari dengan
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
 Ambil sembarang titik P pada garis 𝒈
 Buatlah garis 𝒌 yang melalui titik P dan tegak lurus bidang 𝜶
 garis k menembus bidang 𝜶 di titik Q
 panjang ruas garis PG adalah jarak antara garis 𝒈 dan bidang 𝜶
perhatikan gambar berikut:
gP
Q
k
Modul Matemaika Kelas 11 | 12
g. Jarak antara dua bidang yang sejajar
Untuk menentukan jarak antara dua bidang yang sejajar caranya sama dengan menentukan jarak antara
garis dan bidang yang saling sejajar. Perhatikan ilustrasi gambar berikut:
P
Q
k
LATIHAN 2
1. Diketahui prisma tegak segi empat ABCD.EFGH yang mempunyai panjang AB = 4 cm, BC = 6 cm, dan AE = 8 cm.
Tentukan jarak antara :
a. Garis AB dan GH
b. Garis AC dan EG
c. Garis CD dan EF
2. Diketahui balok PQRS.TUVW dengan panjang PQ = QR = 6 cm dan PT = 10 cm. Tentukan jarak :
a. Garis PQ ke bidang RSWV
b. Garis QR ke bidang TUVW
c. Garis PT ke bidang QSWU
3. Kubus ABCD.EFGH mempunyai panjang rusuk 8 cm. Tentukan jarak antara :
a. Bidang ABFE dan CDHG
b. Bidang ABCD dan EFGH
c. Bidang ACF dan DEG
2. Menghitung sudut pada bangun ruang
a. Sudut antara dua garis berpotongan
D
C A
B
P
a a
m
l
b. Sudut antara dua garis bersilangan
Cara menentukan sudut antara dua garis bersilangan adalah dengan menggeser salah satu garis sehingga
memotong garis yang lainnya. Sudut yang dibentuk oleh kedua garis tersebut merupakan dua garis yang
berpotongan.
Contoh :
Perhatikan kubus PQRS.TUVW. Tentukan besar sudut yang terbentuk oleh garis – garis :
1) QS dan QR
2) QV dan VS
3) QR dan PW
4) TR dan WS
Penyelesaian :
Modul Matemaika Kelas 11 | 13
P
Q
S
R
T
U
W
V
5 cm
1) Garis QS dan QR berpotongan di Q. Sudut yang terbentuk antara QS dan QR adalah ∠𝑅𝑄𝑆 .
Perhatikan bahwa ∆𝑆𝑄𝑅 merupakan segitiga siku – siku sama kaki. Jadi, ∠𝑅𝑄𝑆 = 450
.
2) Garis QV dan VS berpotongan di V dan membentuk sudut 𝑄𝑉𝑆.
S
V
Q25 cm
25 cm25 cm
Perhatikan bahwa ∆𝑆𝑄𝑉 merupakan segitiga sama sisi. Jadi, besar sudut yang terbentuk antara garis
QV dan VS adalah 600
3) Garis QR dan PW saling bersilangan. Garis PW sejajar QV pada bidang QRVU. Jadi, ∠( 𝑄𝑅, 𝑃𝑊) =
∠𝑉𝑄𝑅 = 450
4) Garis TR dan WS saling bersilangan. Garis WS sejajar VR pada bidang SRVW.

V
R
T 25 cm
5 cm
∠( 𝑇𝑅, 𝑊𝑆) = ∠( 𝑇𝑅, 𝑉𝑅) = ∠𝑇𝑅𝑉. Perhatikan ∆𝑇𝑅𝑉.
tan 𝜃 =
5√2
5
= √2 ⇔ 𝜃 = 54,740
Jadi, besar sudut yang terbentuk antara garis TR dan WS adalah 54,740
c. Sudut antara garis dan bidang
Sudut antara garis dan bidang adalah sudut lancip yang dibentuk antara garis dengan proyeksinya pada
bidang.
Contoh :
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm. Hitung besar sudut antara garis BG dan bidang
ACGE.
Penyelesaian :
A B
D
C
E F
H G
O

4 cm
Modul Matemaika Kelas 11 | 14
𝐴𝐶 = √𝐴𝐵2 + 𝐵𝐶2
𝐴𝐶 = √42 + 42 = √16 + 16 = √32 = √16 ∙ 2 = 4√2 cm
𝑂𝐶 =
1
2
𝐴𝐶 = 2√2 cm
𝐵𝐺 = 𝐴𝐶 = 4√2 cm
𝐵𝑂 =
1
2
𝐵𝐷 =
1
2
𝐵𝐺 = 2√2 cm
𝑂𝐺 = √𝐶𝐺2 + 𝑂𝐶2
𝑂𝐺 = √42 + (2√2)
2
= √16 + 8 = √24 = 2√6 cm
Sudut yang terbentuk antara garis BG dan bidang ACGE adalah ∠𝐵𝐺𝑂 = 𝜃.
Perhatikan ∆𝐵𝐺𝑂, 𝐵𝑂 ⊥ 𝑂𝐺 karena 𝐵𝑂 ⊥ bidang ACGE
sin 𝜃 =
𝐵𝑂
𝐵𝐺
sin 𝜃 =
2√2
4√2
=
1
2
⇔ 𝜃 = 300
Jadi ∠( 𝐵𝐺, 𝐴𝐶𝐺𝐸) = 𝜃 = 300
d. Sudut antara dua bidang
Contoh :
Suatu kubus PQRS.TUVW dengan panjang rusuk 5 cm. Tentukan besar sudut yang terbentuk antara bidang
PQRS dan bidang QSV.
Penyelesaian :
P Q
S
R
T U
W V
O

5 cm
Bidang PQRS beririsan dengan QSV di garis QS. Jadi, sudut yang
terbentuk merupakan sudut antara garis OV dan OR atau ∠( 𝑂𝑉, 𝑂𝑅) = 𝜃
𝑂𝑅 =
1
2
𝑃𝑅 =
1
2
∙ 5√2 =
5
2
√2 cm
tan 𝜃 =
𝑉𝑅
𝑂𝑅
=
5
5
2
√2
= 5 ∙
2
5√2
=
2
√2
=
2
√2
∙
√2
√2
=
2√2
2
= √2 ⇔ 𝜃 =
54,740
Jadi, besar sudut yang terbentuk antara bidang PQRS dan bidang QSV
adalah 54,740
LATIHAN 3
1. Diketahui kubus PQRS.TUVW mempunyai panjang rusuk 6 cm. Tentukan besar sudut yang terbentuk antara garis :
a. PR dan QR
b. TV dan RV
2. Kubus KLMN.OPQR mempunyai panjang rusuk p cm. Tentukan besar sudut yang terbentuk antara :
a. Garis KR dan bidang alas
b. Garis NQ dan bidang LMQP
3. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk q cm. Tentukan besar sudut yang terbentuk antara kedua bidang
berikut.
a. ACGE dan BDHF
b. BCHE dan ADGF
Modul Matemaika Kelas 11 | 15
DAFTAR PUSTAKA
Kasmina, Toali.” Matematika: Untuk SMK/MAK Kelas XI”.Erlangga, Jakarta: 2018
Kasmina, Toali.”Seri Pendalaman Materi SMK/MAK”.Erlangga.Jakarta:2018
Sartono, W.”Matematika SMA Kela X”.Erlangga, Jakarta: 2006
mumtaaz1807.blogspot.com

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Indra Gunawan
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Kabhi Na Kehna
 
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD II
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD IIPERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD II
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD II
AYANAH SEPTIANITA
 

Mais procurados (20)

Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikan
 
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARPEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
 
Rpp kd 3.2 program linear fix
Rpp kd 3.2 program linear fixRpp kd 3.2 program linear fix
Rpp kd 3.2 program linear fix
 
PPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptxPPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptx
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Rpp poblem based learning matematika
Rpp poblem based learning matematikaRpp poblem based learning matematika
Rpp poblem based learning matematika
 
Kisi kisi soal - sma 11 - eka lismaya sari
Kisi kisi soal - sma 11 - eka lismaya sariKisi kisi soal - sma 11 - eka lismaya sari
Kisi kisi soal - sma 11 - eka lismaya sari
 
Analisis Rill Tugas 3.5
Analisis Rill Tugas 3.5Analisis Rill Tugas 3.5
Analisis Rill Tugas 3.5
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
 
Fungsi matematika wajib kelas X K13
Fungsi matematika wajib kelas X K13Fungsi matematika wajib kelas X K13
Fungsi matematika wajib kelas X K13
 
8.3.12 rpp statistika (fitriyah)
8.3.12 rpp statistika (fitriyah)8.3.12 rpp statistika (fitriyah)
8.3.12 rpp statistika (fitriyah)
 
RPP kelas 10 KD 3.5 kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
RPP kelas 10 KD 3.5  kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayantiRPP kelas 10 KD 3.5  kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
RPP kelas 10 KD 3.5 kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
 
Limit
LimitLimit
Limit
 
Relasi Rekurensi
Relasi RekurensiRelasi Rekurensi
Relasi Rekurensi
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD II
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD IIPERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD II
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD II
 

Semelhante a Modul kd.3.23

Modul pembelajaran dimensi tiga
Modul pembelajaran dimensi tigaModul pembelajaran dimensi tiga
Modul pembelajaran dimensi tiga
arif_baehaqi
 
Tugas ict icha
Tugas ict ichaTugas ict icha
Tugas ict icha
ichawati
 
Soal mtk kel. teknologi industri sk11kd4 sk12kd1
Soal mtk kel. teknologi industri sk11kd4 sk12kd1Soal mtk kel. teknologi industri sk11kd4 sk12kd1
Soal mtk kel. teknologi industri sk11kd4 sk12kd1
Eko Supriyadi
 
40 soal dan pembahasan dimensi 3
40 soal dan pembahasan dimensi 340 soal dan pembahasan dimensi 3
40 soal dan pembahasan dimensi 3
Mamuk Prasetyo
 
40soaldanpembahasandimensi3 150330203334-conversion-gate01
40soaldanpembahasandimensi3 150330203334-conversion-gate0140soaldanpembahasandimensi3 150330203334-conversion-gate01
40soaldanpembahasandimensi3 150330203334-conversion-gate01
Riezky Riezky
 

Semelhante a Modul kd.3.23 (20)

Geometri
GeometriGeometri
Geometri
 
8. dimensi tiga
8. dimensi tiga8. dimensi tiga
8. dimensi tiga
 
Riadi ilmi
Riadi ilmiRiadi ilmi
Riadi ilmi
 
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pdf
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pdfBAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pdf
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pdf
 
2. BANGUN RUANG.ppt
2. BANGUN   RUANG.ppt2. BANGUN   RUANG.ppt
2. BANGUN RUANG.ppt
 
Dimensi tiga
Dimensi tigaDimensi tiga
Dimensi tiga
 
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptx
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptxBAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptx
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptx
 
01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx
01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx
01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx
 
Dimensi tiga
Dimensi tigaDimensi tiga
Dimensi tiga
 
Modul Dimensi Tiga
Modul Dimensi TigaModul Dimensi Tiga
Modul Dimensi Tiga
 
Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)
 
Dimensi 3
Dimensi 3Dimensi 3
Dimensi 3
 
Xii dimensi tiga
Xii dimensi tigaXii dimensi tiga
Xii dimensi tiga
 
Modul pembelajaran dimensi tiga
Modul pembelajaran dimensi tigaModul pembelajaran dimensi tiga
Modul pembelajaran dimensi tiga
 
Tugas ict icha
Tugas ict ichaTugas ict icha
Tugas ict icha
 
Tugas ict icha
Tugas ict ichaTugas ict icha
Tugas ict icha
 
Tugas ict icha
Tugas ict ichaTugas ict icha
Tugas ict icha
 
Soal mtk kel. teknologi industri sk11kd4 sk12kd1
Soal mtk kel. teknologi industri sk11kd4 sk12kd1Soal mtk kel. teknologi industri sk11kd4 sk12kd1
Soal mtk kel. teknologi industri sk11kd4 sk12kd1
 
40 soal dan pembahasan dimensi 3
40 soal dan pembahasan dimensi 340 soal dan pembahasan dimensi 3
40 soal dan pembahasan dimensi 3
 
40soaldanpembahasandimensi3 150330203334-conversion-gate01
40soaldanpembahasandimensi3 150330203334-conversion-gate0140soaldanpembahasandimensi3 150330203334-conversion-gate01
40soaldanpembahasandimensi3 150330203334-conversion-gate01
 

Mais de Abdullah Banjary

Mais de Abdullah Banjary (20)

Integral tentu fungsi aljabar
Integral tentu fungsi aljabarIntegral tentu fungsi aljabar
Integral tentu fungsi aljabar
 
Modul 2 . integral tak tentu aljabar
Modul 2 . integral tak tentu aljabarModul 2 . integral tak tentu aljabar
Modul 2 . integral tak tentu aljabar
 
Modul 1 . integral tak tentu aljabar
Modul 1 . integral tak tentu aljabarModul 1 . integral tak tentu aljabar
Modul 1 . integral tak tentu aljabar
 
Remidiasi ulangan harian
Remidiasi ulangan harianRemidiasi ulangan harian
Remidiasi ulangan harian
 
Modul Logika Matematika Lengkap
Modul Logika Matematika LengkapModul Logika Matematika Lengkap
Modul Logika Matematika Lengkap
 
Modul kd.3.21. Persamaan Lingkaran SMA/SMK Kelas XI
Modul kd.3.21. Persamaan Lingkaran SMA/SMK Kelas XIModul kd.3.21. Persamaan Lingkaran SMA/SMK Kelas XI
Modul kd.3.21. Persamaan Lingkaran SMA/SMK Kelas XI
 
Daftar nilai penilaian pts
Daftar nilai penilaian ptsDaftar nilai penilaian pts
Daftar nilai penilaian pts
 
Nilai pts.tkr.02
Nilai pts.tkr.02Nilai pts.tkr.02
Nilai pts.tkr.02
 
Nilai pts.tkr.01
Nilai pts.tkr.01Nilai pts.tkr.01
Nilai pts.tkr.01
 
Nilai pts.tkj.02
Nilai pts.tkj.02Nilai pts.tkj.02
Nilai pts.tkj.02
 
Nilai pts.tkj.01
Nilai pts.tkj.01Nilai pts.tkj.01
Nilai pts.tkj.01
 
Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020
Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020
Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020
 
Daftar kategori
Daftar kategoriDaftar kategori
Daftar kategori
 
Remidiasi.3
Remidiasi.3Remidiasi.3
Remidiasi.3
 
Remidiasi.2
Remidiasi.2Remidiasi.2
Remidiasi.2
 
Nilai uts.1 tkr.02
Nilai uts.1 tkr.02Nilai uts.1 tkr.02
Nilai uts.1 tkr.02
 
Nilai uts.1 tkr.01
Nilai uts.1 tkr.01Nilai uts.1 tkr.01
Nilai uts.1 tkr.01
 
Nilai uts.1 tkj.02
Nilai uts.1 tkj.02Nilai uts.1 tkj.02
Nilai uts.1 tkj.02
 
Nilai uts.1 tkj.01
Nilai uts.1 tkj.01Nilai uts.1 tkj.01
Nilai uts.1 tkj.01
 
Pembahasan soal uts.1
Pembahasan soal uts.1Pembahasan soal uts.1
Pembahasan soal uts.1
 

Último

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Último (20)

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 

Modul kd.3.23

  • 2. Modul Matemaika Kelas 11 | 2 INFORMASI DAN PETUNJUK PENGGUNAAN 1. Pelajari materi terlebih dahulu dari berbagai sumber yang ada 2. Jangan jadikan modul ini sebagai satu-satunya sumber belajar agar mendapatkan variasi penyelesaian soal 3. Kerjakan setiap latihan soal yang ada di setiap KD 4. Kumpulkan setiap latihan soal setelah selesai dikerjakan 5. Di akhir modul terdapat soal evaluasi sebagai pengganti nilai ulangan harian 6. Tidak mengumpulkan tugas sama dengan tidak memiliki nilai untuk KD tersebut. Pertanyaan dan pengumpulan tugas dapat dikirim via WA, E_mail dan atau link sekolah Alamat E_mail: ic_diq@yahoo.com
  • 3. Modul Matemaika Kelas 11 | 3 KOMPETENSI DASAR 3.22 Menentukan masalah kontekstual yang berkaitan dengan logika matematika (pernyataan sederhana, negasi pernyataan sederhana, pernyataan majemuk , negasi pernyataan majemuk dan penarikan kesimpulan). 3.23 Menganalisis titik, garis dan bidang pada geometri dimensi tiga 3.24 Menentukan masalah kontekstual yang berkaitan dengan transformasi geometri
  • 4. Modul Matemaika Kelas 11 | 4 PENDAHULUAN Dimensi tiga atau yang biasa disebut dengan bangun ruang dalam kehidupan nyata banyak sekali aplikasinya. Mulai dari para arsitektur yang mengembangkan desain bangun sampai dengan ahli botani yang mengaplikasikan ilmu geometri ruang untuk dapat mengetahui tinggi suatu pohon ataupun kedalaman satu tebing. Pengapilkasian ilmu geometri ruang yang paling sederhana adalah bagaimana mengatur atap sebuah rumah. Seorang desainer mobil pastinya akan mendesain karyanya sepresisi mungkin agar nyaman digunakan oleh pelanggannya bahkan kemiringan suatu lekukan akan diukur begitu detail agar tidak menimbulkan masalah. dari contoh-contoh sederhana itulah konsep jarak dan sudut pada bangun ruang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. A. Pengertian Titik, Garis, Sudut, Bidang, dan Ruang  Titik tidak didefinisikan. Titik tidak mempuyai panjang atau lebar, tetapi menentukan letak. Titik digambarkan dengan noktah () dan diberi nama dengan huruf kapital.  Garis tidak didefinisikan. Garis merupakan kumpulan titik-titik, melalui dua buah titik hanya ada satu garis. Garis mempunyai panjang, tetapi tidak mempunyai lebar. Garis digambarkan dengan 𝐴 𝐵 dan diberi nama dengan mengambil dua titik yang ada pada garis tersebut, misalnya garis tersebut adalah 𝐴𝐵.  Sudut adalah pertemuan dua sinar garis pada satu titik. Sudut dinotasikan dengan 𝑎0 (𝑎 𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡).  Bidang (bangun datar) tidak didefinisikan. Bidang merupakan kumpulan garis-garis, yang mempunyai panjang dan lebar serta berada pada dimensi dua (D2).  Ruang (bangun ruang) tidak didefinisikan. Ruang merupakan kumpulan bidang-bidang, yang mempunyai panjang, lebar, dan tinggi serta berada pada dimensi tiga (D3). B. Kedudukan Titik terhadap Garis dan terhadap Bidang Kedudukan Gambar Titik Terletak pada Garis Titik A dikatakan terletak pada garis k , jika titik A tersebut dilalui oleh garis k. A k Titik Terletak di Luar Garis Titik B dikatakan terletak di luar garis m , jika titik B tersebut tidak dilalui oleh garis m. B m Titik Terletak pada Bidang Titik A dikatakan terletak pada bidang 𝜶 jika titik A tersebut dilalui oleh bidang 𝜶 a A Titik Terletak di Luar Bidang Titik B dikatakan terletak di luar bidang 𝜷 jika titik B tersebut tidak dilalui oleh bidang 𝜷 b B
  • 5. Modul Matemaika Kelas 11 | 5 Sebagai contoh kedudukan titik terhadap garis perhatikan kubus ABCD.EFGH berikut A B CD E F GH g jika ruas garis AB mewakili garis g, maka a. Titik yang terletak pada garis g adalah titik A dan titik B b. Titik yag terletak di luar garis g adalah C, D, E, F, G, dan H Sebagai contoh keudukan titik terhadap bidang perhatikan kubus ABCD.EFGH berikut A B CD E F GH a. Titik yang terletak pada bidang ABCD adalah A, B, C, dan D b. Titik yag terletak di luar bidang ABCD adalah E, F, G, dan H C. Kedudukan Garis terhadap Garis dan Garis terhadap Bidang Kedudukan Garis Saling Sejajar Perhatikan kubus ABCD.EFGH berikut: A B CD E F GH dari kubus diatas dapat diperoleh beberapa sampel keterangan sebagai berikut: 1. Ruas garis 𝐴𝐵̅̅̅̅ ⫽ 𝐸𝐹̅̅̅̅ 2. Ruas garis 𝐸𝐵̅̅̅̅ berpotongan dengan ruas garis 𝐴𝐹̅̅̅̅ 3. Ruas garis 𝐴𝐵̅̅̅̅ ⊥ 𝐴𝐸̅̅̅̅ 4. Ruas garis 𝐴𝐹̅̅̅̅ ⤬ 𝐷𝐻̅̅̅̅ 5. Ruas garis 𝐴𝐵̅̅̅̅ terletak pada bidang ABCD 6. Ruas garis 𝐴𝐵̅̅̅̅ berada diluar bidang CDGH Saling Berpotongan Saling Tegak Lurus Saling Bersilangan Terletak pada Bidang Terletak diluar Bidang Menembus Bidang D. Kedudukan Bidang terhadap Bidang Lain Kedudukan bidang dengan bidang lain meliputi: 1. Saling sejajar 2. Saling tegak lurus 3. Saling berpotongan
  • 6. Modul Matemaika Kelas 11 | 6 Coba perhatikan kubus ABCD.EFGH berikut: A B CD E F GH a. Bidang ABCD saling sejajar dengan bidang EFGH b. Bidang ABCD saling tegak lurus dengan bidang ABFE c. Bidang diagonal ACFG saling berpotongan dengan bidang diagonal BDEH E. Hubungan antara Unsur-Unsur dalam Bangun Ruang (D3) Sebelum kita membahas lebih dalam tentang hubungan antara unsur-unsur pada bangun ruang, terlebih dahulu kita mengingat kembali tentang bagaimana mengaplikasikan Theorema Phytagoras. Untuk mengingat kembali perhatika segitiga siku-siku berikut ini: Segitiga PQR, siku-siku di R jika diberlakukan Theorema Phytagoras maka akan diperoleh hubungan sebagai berikut: 𝑃𝑅2 = 𝑃𝑄2 + 𝑄𝑅2 𝑃𝑅 = √𝑃𝑄2 + 𝑄𝑅2 𝑃𝑄2 = 𝑃𝑅2 − 𝑄𝑅2 𝑃𝑄 = √𝑃𝑅2 − 𝑄𝑅2 𝑄𝑅2 = 𝑃𝑅2 − 𝑃𝑄2 𝑄𝑅 = √𝑃𝑅2 − 𝑃𝑄2 P R Q 1. Menghitung jarak pada bangun ruang a. Jarak antara dua titik Untuk menghitung jarak antara dua titik yang perlu kita lakukan adalah dengan menarik garis antara kedua titik tersebut. Kemudian menentukan garis lain yang mengakibatkan dapat diberlakukannya Theorema Phytagoras pada hubungan garis tersebut. Sebagai contoh perhatikan contoh dibawah ini Contoh 1 Diketahui bidang datar persegi ABCD memiliki panjang 9 cm dan lebar 3 cm sebagaimana gambar disamping. Tentukan jarak titik B ke titik D! penyelesaian: Jarak titik B ke titik D adalah panjang ruas garis BD dengan membuat garis dari titik B ke titik D. jika diperhatikan maka akan diperoleh bentuk bangun datar baru yakni segitiga ABD. karena segitiga ABD siku-siku di A, maka berlaku Theorema Phytagoras sengga panjang ruas garis BD dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut: 𝑩𝑫 = √ 𝐴𝐵2 + 𝐴𝐷2 𝑩𝑫 = √92 + 32 𝑩𝑫 = √81 + 9 𝑩𝑫 = √90 𝑩𝑫 = √9 × 10 ≅ √9 × √10 𝑩𝑫 = 3√10 𝑐𝑚 jadi jarak titik B ke titik D adalah 3√10 𝑐𝑚 B CD A 9 cm 3 cm B CD A 9 cm 3 cm B D A 9 cm 3 cm
  • 7. Modul Matemaika Kelas 11 | 7 b. Jarak titik ke garis Untuk menghitung jarak titik ke garis langkah awal yang kita lakukan adalah membuat garis tegak lurus melalui titik terhadap garis. Sebagai ilustrasi perhatikan gambar berikut: A B C A B C O untuk menghitung jarak titik C ke garis AB adalah dengan membuat garis melalui titik C yang tegak lurus terhadap garis AB. hasil perpotongan garis dimisalkan dengan titik O, maka jarak antara titik C terhadap garis Ab adalah panjang garis CO. sedang cara menghitunya kita juga dapat menerapkan Theorema Phytagoras dengan cara menhubungkan salah satu titik pada garis dengan titik C. Perhatikan contoh berikut ini Contoh 1 Diketahui segitiga sama sisi IJK dengan panjang masing-masing sisinya 6 cm. Tentukan jarak titik K ke garis IJ penyelesaian: untuk menyelesaikan soal diatas langkah awal kita ilustrasikan sebagaimana gambar disamping. Kita buat garis tegak lurus melalu K memotong garis IJ di L. maka jarak titik K ke garis IJ adalah panjang garis KL. untuk menentukan panjang KL kita bisa ambil salah satu segitiga ILK atau JLK. Karena segitiga IJK adalah sama sisi maka panjang IL = LJ = 3 cm: 𝑲𝑳 = √ 𝐿𝐼2 + 𝐾𝐼2 𝑲𝑳 = √32 + 62 𝑲𝑳 = √9 + 36 𝑲𝑳 = √45 𝑲𝑳 = √9 × 5 ≅ √9 × √5 𝑲𝑳 = 3√5 𝑐𝑚 jadi jarak titik K ke garis IJ adalah 3√5𝑐𝑚 I J K L I K L 6 cm 3 cm Contoh 2 Suatu kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 12 cm. titik P merupakan titik tengah BD dan Q berada pada garis DH, sehingga QD = 3 QH. Tentukan: a. Jarak titik B ke Q b. Jarak titik G ke P c. Jarak titik P ke Q d. Jarak titik A ke garis HF A B CD E F GH P Q
  • 8. Modul Matemaika Kelas 11 | 8 penyelesaian: perhatikan gambar.1 berdasarkan yang diketahui kita dapatkan beberapa ketentuan sebagai berikut:  titik P berada di tengah garis BD maka panjang BP = PD 𝑩𝑫 = √𝐴𝐵2 + 𝐴𝐷2 𝑩𝑫 = √122 + 122 𝑩𝑫 = √144 + 144 𝑩𝑫 = √144 × 2 ≅ √144 × √2 𝑩𝑫 = 12√2 𝑐𝑚 𝑩𝑷 = 𝑷𝑫 = 𝟔√𝟐 𝒄𝒎  titik Q berada pada garis DH dengan QD = 3 QH, karena panjang rusuk kubus adalah 12 cm , maka QD = 9 cm dan QH = 3 cm  karena garis BD⫽FH, maka 𝐹𝑂 = 𝐵𝑃 = 𝐻𝑂 = 𝐷𝑃 = 6√2𝑐𝑚 a. Jarak titik B ke Q dengan menggunakan segitiga BDQ (gambar.2) maka kita peroleh jarak titik B ke Q diperoleh: 𝑩𝑸 = √𝐵𝐷2 + 𝑄𝐷2 𝑩𝑸 = √(12√2) 2 + 62 𝑩𝑸 = √288 + 32 𝑩𝑫 = √320 𝑩𝑫 = √64 × 5 ≅ √64 × √5 𝑩𝑫 = 8√5 𝑐𝑚 b. Jarak titik G ke P dengan menggunakan segitiga GCP (gambar.3) maka kita peroleh jarak titik G ke P diperoleh: 𝑮𝑷 = √𝐶𝑃2 + 𝐶𝐺2 𝑮𝑷 = √(6√2) 2 + 122 𝑮𝑷 = √72 + 144 𝑮𝑷 = √216 𝑮𝑷 = √36 × 6 ≅ √36 × √6 𝑮𝑷 = 6√6 𝑐𝑚 c. Jarak titik P ke Q dengan menggunakan segitiga QDP (gambar.4) maka kita peroleh jarak titik P ke Q diperoleh: 𝑷𝑸 = √𝐷𝑃2 + 𝐷𝑄2 𝑮𝑷 = √(6√2) 2 + 62 𝑮𝑷 = √72 + 36 𝑮𝑷 = √108 𝑮𝑷 = √36 × 3 ≅ √36 × √3 𝑮𝑷 = 6√3 𝑐𝑚 A B C E F GH Q O D P gambar.2 A B C E F GH Q O D P gambar.2 A B C E F GH Q O D P gambar.3 A B C E F GH Q O D P gambar.4
  • 9. Modul Matemaika Kelas 11 | 9 d. Jarak titik A ke garis HF dengan menggunakan segitiga APO (gambar.5) maka kita peroleh jarak titik A ke O diperoleh: 𝑨𝑶 = √𝐴𝑃2 + 𝑃𝑂2 𝑨𝑶 = √(6√2) 2 + 122 𝑨𝑶 = √72 + 144 𝑨𝑶 = √216 𝑨𝑶 = √36 × 6 ≅ √36 × √6 𝑨𝑶 = 6√6 𝑐𝑚 A B C E F GH Q O D P Gambar.5 c. Jarak titik ke bidang Cara menentukan jarak titik ke bidang adalah menarik garis tegak lurus melalui titik ke bidang. Sedangkan jarak titik ke bidang adalah jarak tegak lurus dari titik ke bidang tersebut. A B D C P Contoh 1 diketahui panjang rusuk kubus PQRS.TUVW adalah 12 cm. tentukan jarak: a. Titik U ke bidang Alas b. Titik P kebidang RSVW c. Titik Q ke bidang PRTV, dan d. Titik U ke bidang FQY penyelesaian: e. Jarak titik U ke bidang alas adalah panjang ruas garis QU sehingga jaraknya 12 cm. (lihatgambar.1. garis merah) f. Jarak titik P ke bidang RSVW adalah panjang ruas garis PS sehingga jaraknya 12 cm. (lihatgambar.2. garis biru) g. Jarak titik Q ke bidang PRTW adalah setengah panjang ruas garis QS sehingga jaraknya 6√2 cm. (Lihat gambar.3. garis hijau) h. Titik U ke bidang FQY (gambar.4) 𝑷𝑼 = √𝑃𝑄2 + 𝑄𝑈2 𝑩𝑫 = √122 + 122 𝑩𝑫 = √144 × 2 ≅ √144 × √2 𝑩𝑫 = 12√2 𝑐𝑚 𝑻𝑸 = 𝑻𝒀 = 𝑸𝒀 = 𝑷𝑼 = 12√2 𝑐𝑚 T VW P S Q R U gambar.1 T VW P S Q R U gambar.2 T VW P S Q R U gambar.3
  • 10. Modul Matemaika Kelas 11 | 10 perhatikan segitiga UKV 𝑲𝑽 = √ 𝑈𝐾2 + 𝑈𝑉2 𝑮𝑷 = √(6√2) 2 + 122 𝑮𝑷 = √72 + 144 𝑮𝑷 = √216 𝑮𝑷 = √36 × 6 ≅ √36 × √6 𝑮𝑷 = 6√6 𝑐𝑚 perhatikan segitiga UKV dan segitiga ULV (gambar.5) 𝑈𝐿 𝑈𝐾 = 𝑈𝑉 𝐾𝑉  𝑈𝐿 6√2 = 12 6√6  𝑈𝐿 = 12 ∙ 6√2 6√6  𝑈𝐿 = 12√2 √6  𝑈𝐿 = 12√2 √6 ≡ 4√3 jadi, jarak titik U ke bidang FQY adalah 4√3 cm T VW P S Q R U K gambar.4 V L U K gambar.5 LATIHAN 1 1. Diketahui kubus ABCD.EFGH yang mempunyai panjang rusuk 6 cm. Titik P berada di tengah – tengah EH. Tentukan jarak : a. Titik A ke garis CD b. Titik B ke garis AC c. Titik B ke garis EG d. Titik P ke garis BC 2. Diketahui prisma segi empat ABCD.EFGH dengan panjang AB = BC = 8 cm dan AE = 12 cm. Tentukan : a. Titik C ke bidang BDG b. Titik B ke bidang ACGE c. Titik C ke bidang ADHE d. Titik O ke bidang ADGF dengan O berada di tengah – tengah BC. d. Jarak antara dua garis bersilangan Dua garis dikatakan bersilangan apabila garis tersebut tidak sejajar dan terletak pada dua bidang yang berbeda. Contoh 1 Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm. tentukan jarak antara garis a. HD dan AG b. AE dan CH penyelesaian: a. jarak antara garis HD dan AG dapatdiwakili oleh jarak antara titik O dan HD.
  • 11. Modul Matemaika Kelas 11 | 11 𝑶 − 𝑯𝑫 = 1 2 𝐷𝐵 𝑶 − 𝑯𝑫 = 1 2 √42 + 42 𝑶 − 𝑯𝑫 = 1 2 √16 + 16 𝑶 − 𝑯𝑫 = 1 2 √32 𝑶 − 𝑯𝑫 = 1 2 4√2 𝑶 − 𝑯𝑫 = 2√2 𝑐𝑚 b. Jarak antara garis AE dan CH dapat diwakili oleh garis EH karena apabila garis AE diproyeksikan ke bidang CDHG, maka garis AE akan tegak lurus dengan CH dan titik H. jadi, jarak antara garis AE dan CH adalah 4 cm A B C D E F GH O e. Jarak antara dua garis sejajar Misalkan diketahui garis 𝒈 dan 𝒉 sejajar. Jarak antara garis g dan h dapat digambarkan dengan cara sebagai berikut:  Buatlah bidang 𝜶 yang melalui garis 𝒈 dan 𝒉  buatlah garis k yang memotong tegak lurus garis 𝒈 dan 𝒉, lalu misalkan titik potong garis 𝒌 terhadap kedua garis tersebut dengan titik 𝑨 dan titik 𝑩  panang ruas garis 𝑨𝑩 ditetapkan sebagai jarak antara garis 𝒈 dan garis 𝒉 yang sejajar. Ilustrasi cara diatas dapat dilihat pada gambar berikut: g h A B k f. Jarak antara garis dan bidang yang sejajar Misalkan garis 𝒈 dan bidang 𝜶 saling sejajar. Jarak antara garis 𝒈 dan bidang 𝜶 dapat dicari dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:  Ambil sembarang titik P pada garis 𝒈  Buatlah garis 𝒌 yang melalui titik P dan tegak lurus bidang 𝜶  garis k menembus bidang 𝜶 di titik Q  panjang ruas garis PG adalah jarak antara garis 𝒈 dan bidang 𝜶 perhatikan gambar berikut: gP Q k
  • 12. Modul Matemaika Kelas 11 | 12 g. Jarak antara dua bidang yang sejajar Untuk menentukan jarak antara dua bidang yang sejajar caranya sama dengan menentukan jarak antara garis dan bidang yang saling sejajar. Perhatikan ilustrasi gambar berikut: P Q k LATIHAN 2 1. Diketahui prisma tegak segi empat ABCD.EFGH yang mempunyai panjang AB = 4 cm, BC = 6 cm, dan AE = 8 cm. Tentukan jarak antara : a. Garis AB dan GH b. Garis AC dan EG c. Garis CD dan EF 2. Diketahui balok PQRS.TUVW dengan panjang PQ = QR = 6 cm dan PT = 10 cm. Tentukan jarak : a. Garis PQ ke bidang RSWV b. Garis QR ke bidang TUVW c. Garis PT ke bidang QSWU 3. Kubus ABCD.EFGH mempunyai panjang rusuk 8 cm. Tentukan jarak antara : a. Bidang ABFE dan CDHG b. Bidang ABCD dan EFGH c. Bidang ACF dan DEG 2. Menghitung sudut pada bangun ruang a. Sudut antara dua garis berpotongan D C A B P a a m l b. Sudut antara dua garis bersilangan Cara menentukan sudut antara dua garis bersilangan adalah dengan menggeser salah satu garis sehingga memotong garis yang lainnya. Sudut yang dibentuk oleh kedua garis tersebut merupakan dua garis yang berpotongan. Contoh : Perhatikan kubus PQRS.TUVW. Tentukan besar sudut yang terbentuk oleh garis – garis : 1) QS dan QR 2) QV dan VS 3) QR dan PW 4) TR dan WS Penyelesaian :
  • 13. Modul Matemaika Kelas 11 | 13 P Q S R T U W V 5 cm 1) Garis QS dan QR berpotongan di Q. Sudut yang terbentuk antara QS dan QR adalah ∠𝑅𝑄𝑆 . Perhatikan bahwa ∆𝑆𝑄𝑅 merupakan segitiga siku – siku sama kaki. Jadi, ∠𝑅𝑄𝑆 = 450 . 2) Garis QV dan VS berpotongan di V dan membentuk sudut 𝑄𝑉𝑆. S V Q25 cm 25 cm25 cm Perhatikan bahwa ∆𝑆𝑄𝑉 merupakan segitiga sama sisi. Jadi, besar sudut yang terbentuk antara garis QV dan VS adalah 600 3) Garis QR dan PW saling bersilangan. Garis PW sejajar QV pada bidang QRVU. Jadi, ∠( 𝑄𝑅, 𝑃𝑊) = ∠𝑉𝑄𝑅 = 450 4) Garis TR dan WS saling bersilangan. Garis WS sejajar VR pada bidang SRVW.  V R T 25 cm 5 cm ∠( 𝑇𝑅, 𝑊𝑆) = ∠( 𝑇𝑅, 𝑉𝑅) = ∠𝑇𝑅𝑉. Perhatikan ∆𝑇𝑅𝑉. tan 𝜃 = 5√2 5 = √2 ⇔ 𝜃 = 54,740 Jadi, besar sudut yang terbentuk antara garis TR dan WS adalah 54,740 c. Sudut antara garis dan bidang Sudut antara garis dan bidang adalah sudut lancip yang dibentuk antara garis dengan proyeksinya pada bidang. Contoh : Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm. Hitung besar sudut antara garis BG dan bidang ACGE. Penyelesaian : A B D C E F H G O  4 cm
  • 14. Modul Matemaika Kelas 11 | 14 𝐴𝐶 = √𝐴𝐵2 + 𝐵𝐶2 𝐴𝐶 = √42 + 42 = √16 + 16 = √32 = √16 ∙ 2 = 4√2 cm 𝑂𝐶 = 1 2 𝐴𝐶 = 2√2 cm 𝐵𝐺 = 𝐴𝐶 = 4√2 cm 𝐵𝑂 = 1 2 𝐵𝐷 = 1 2 𝐵𝐺 = 2√2 cm 𝑂𝐺 = √𝐶𝐺2 + 𝑂𝐶2 𝑂𝐺 = √42 + (2√2) 2 = √16 + 8 = √24 = 2√6 cm Sudut yang terbentuk antara garis BG dan bidang ACGE adalah ∠𝐵𝐺𝑂 = 𝜃. Perhatikan ∆𝐵𝐺𝑂, 𝐵𝑂 ⊥ 𝑂𝐺 karena 𝐵𝑂 ⊥ bidang ACGE sin 𝜃 = 𝐵𝑂 𝐵𝐺 sin 𝜃 = 2√2 4√2 = 1 2 ⇔ 𝜃 = 300 Jadi ∠( 𝐵𝐺, 𝐴𝐶𝐺𝐸) = 𝜃 = 300 d. Sudut antara dua bidang Contoh : Suatu kubus PQRS.TUVW dengan panjang rusuk 5 cm. Tentukan besar sudut yang terbentuk antara bidang PQRS dan bidang QSV. Penyelesaian : P Q S R T U W V O  5 cm Bidang PQRS beririsan dengan QSV di garis QS. Jadi, sudut yang terbentuk merupakan sudut antara garis OV dan OR atau ∠( 𝑂𝑉, 𝑂𝑅) = 𝜃 𝑂𝑅 = 1 2 𝑃𝑅 = 1 2 ∙ 5√2 = 5 2 √2 cm tan 𝜃 = 𝑉𝑅 𝑂𝑅 = 5 5 2 √2 = 5 ∙ 2 5√2 = 2 √2 = 2 √2 ∙ √2 √2 = 2√2 2 = √2 ⇔ 𝜃 = 54,740 Jadi, besar sudut yang terbentuk antara bidang PQRS dan bidang QSV adalah 54,740 LATIHAN 3 1. Diketahui kubus PQRS.TUVW mempunyai panjang rusuk 6 cm. Tentukan besar sudut yang terbentuk antara garis : a. PR dan QR b. TV dan RV 2. Kubus KLMN.OPQR mempunyai panjang rusuk p cm. Tentukan besar sudut yang terbentuk antara : a. Garis KR dan bidang alas b. Garis NQ dan bidang LMQP 3. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk q cm. Tentukan besar sudut yang terbentuk antara kedua bidang berikut. a. ACGE dan BDHF b. BCHE dan ADGF
  • 15. Modul Matemaika Kelas 11 | 15 DAFTAR PUSTAKA Kasmina, Toali.” Matematika: Untuk SMK/MAK Kelas XI”.Erlangga, Jakarta: 2018 Kasmina, Toali.”Seri Pendalaman Materi SMK/MAK”.Erlangga.Jakarta:2018 Sartono, W.”Matematika SMA Kela X”.Erlangga, Jakarta: 2006 mumtaaz1807.blogspot.com