SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 6
Baixar para ler offline
58 pesona.co.id februari 2017
Di era globalisasi, Indonesia harus siap berkompetisi dengan negara mana
pun. Ketiga wanita ini ikut mempersiapkan generasi muda yang kompetitif dan
kompeten lewat institusi pendidikan yang mereka bangun dari kekuatan mimpi.
TEKS: TENNI PURWANTI Foto: Adelli Arifin
MEMILIH JADI PENDIDIK
Kini begitu mudah kita temukan tutorial makeup
di YouTube. Mungkin ada yang merasa cukup belajar
makeup secara autodidak melalui tayangan turorial itu,
lalu terjun menjadi makeup artist profesional. Lantas,
masih perlukah sekolah kecantikan?
“Di sekolah, siswa mempelajari hal-hal mendasar
seperti fisiologi dan anatomi yang tidak terdapat di
tayangan tutorial yang hanya beberapa menit. Misalnya,
bagaimana aliran darah manusia, bagaimana mengurusi
komedo dan jerawat yang tidak asal pencet. Hairdresser
profesional juga harus tahu arah pertumbuhan rambut,
bukan hanya menguasai teknik memotong rambut.
Makeup artist perlu memperhatikan kebersihan alat-alat
karena penularan penyakit bisa terjadi dari situ,” jelas
Wulan. Lewat sekolah kecantikannya, ia ikut melahirkan
para makeup artist dan hairdresser ternama di Tanah Air.
Puspita Martha International Beauty School
didirikan tahun 1973 oleh Martha Tilaar, dan Wulan
menggantikan posisi ibunya sejak tahun 2005. “Ibu saya
dulunya guru Sejarah. Karena kesejahteraan guru kurang
memadai, akhirnya ia berwiraswasta. Ibu membangun
salon tahun 1970. Untuk memenuhi kebutuhan SDM
salon, Ibu mendirikan sekolah kecantikan,” kisah Wulan.
Menurut Wulan, profil siswa di masa ibunya berbeda
dengan masa kini. “Dulu banyak ibu rumah tangga
atau perempuan yang tidak ingin kuliah memilih
bersekolah di sini. Mereka belajar makeup untuk mengisi
waktu luang. Sekarang, banyak anak muda yang ingin
mendalami atau terjun ke dunia kecantikan. Ada juga
orang-orang yang sudah jadi sarjana di bidang lain tapi
masih ingin mendalami soal kecantikan,” ungkap Wulan.
Perkembangan teknologi dan hadirnya media sosial
menjadi tantangan dalam meneruskan sekolah ini. Wulan
mewajibkan pengajarnya untuk mengetahui teknologi
kosmetika terbaru seperti airbrush, dan memberi mereka
kompetisi untuk meng-update cara pembelajaran di
kelas. Program Mix Learning diluncurkan pada 2016
untuk memfasilitasi Generasi Milenial yang ingin belajar
makeup secara online. “Ada saatnya mereka tatap muka
di sekolah, ada juga via online. Otomatis pengajar juga
harus beradaptasi dengan program ini,” kata Wulan.
Pesatnya perkembangan teknologi membuat update
dunia kecantikan juga begitu cepat. Para siswa pun harus
punya bekal tambahan. Contohnya, di program Beauty
Trend Center, siswa diajarkan agar bisa menerjemahkan
keinginan klien. “Misalnya, kami mendatangkan stylist
dan fotografer dari majalah, lalu siswa belajar dari
mereka—antara lain menerjemahkan job brief menjadi
aplikasi makeup di wajah model. Kami juga mengundang
desainer untuk memberi gambaran bagaimana
mencocokkan tema busana desiner untuk fashion show
dengan makeup model,” kata Wulan.
Tak heran sambil menunggu ujian, siswa diwajibkan
menjalani praktik kerja lapangan di event-event besar,
agar lebih kenal bidang kerja mereka—seperti Jakarta
Fashion Week, Miss Indonesia, Festival Film Indonesia,
atau pergelaran teater. Bahkan selama 32 tahun Puspita
Martha rutin menjadi tim makeup artist untuk tim
Paskibraka Nasional.
Hingga saat ini, Puspita Martha International Beauty
School memiliki empat kampus (di Jakarta, Bandung,
Surabaya, dan Yogyakarta). Wulan mengaku tidak—
atau belum—berniat membuka franchise. “Berbeda
dengan spa, untuk pendidikan banyak hal tidak bisa
dikompromikan. Jadi, cukup di empat kota yang
potensial ini saja,” Wulan menegaskan.
Wulan Tilaar
Direktur Puspita Martha International Beauty School
LIFE FEATURE-ZN CEK-revisi-OK.indd 58 1/23/2017 6:57:32 PM
februari 2017 pesona.co.id 59
LIFE FEATURE-ZN CEK-revisi-OK.indd 59 1/23/2017 6:57:33 PM
60 pesona.co.id februari 2017
LIFE FEATURE-ZN CEK-revisi-OK.indd 60 1/23/2017 6:57:36 PM
februari 2017 pesona.co.id 61
Sejak kecil Prita memang bercita-cita menjadi
guru. Itu sebabnya, setelah menyelesaikan pendidikan
di Filipina (Master of Business Administration di
International Academy of Management & Economics,
Manila), ia melamar pekerjaan sebagai dosen part-time
sambil bekerja di bagian Public Relations (PR) di sebuah
perusahaan swasta. “Saya melihat banyak banget anak-
anak PR yang ternyata masih tidak tahu apa-apa tentang
seluk-beluk dunia PR. Itulah alasan saya membuka
kursus atau traning school, namanya London School of
Public Relations (LSPR) di tahun 1992 sampai 1997,”
kenang Prita. Kursus yang menempati ruang 12 meter
persegi itu memiliki program tiga bulan, enam bulan,
hingga sembilan bulan.
Tahun 1998, ketika krisis moneter melanda negeri
ini, banyak orang tua yang menahan anaknya untuk
sekolah ke luar negeri, sehingga banyak yang mendaftar
ke LSPR. “Banyak yang bilang kepada saya, kenapa tidak
dibuat program dua tahun saja, seperti akademi atau
sekolah tinggi? Akhirnya di tahun 1999 LSPR diberi izin
menjadi Sekolah Tinggi oleh Menteri Pendidikan saat itu,
Abdul Malik Fadjar. Sejak jadi Sekolah Tinggi, jumlah
mahasiswa saya langsung luber, kayak buka keran saja,”
kisah Prita.
Saat itu STIKOM LSPR masih belum memiliki
gedung sendiri seperti sekarang. Akibatnya, lokasi LSPR
sering berpindah-pindah, dari Dharmala Intiland,
Gedung Dewan Pers, hingga Gedung Bimantara. Prita
merasakan sendiri repotnya memindahkan bangku, meja,
dan perlengkapan penunjang seperti proyektor setiap
kali pindah tempat. Hingga akhirnya, LSPR sanggup
membeli gedung sendiri berupa dua ruko di kawasan
Sudirman Park, Jakarta. Kini LSPR telah memiliki
22 ruko di kawasan yang sama.
Pengalaman bersekolah di London City College of
Management Studies di London, dan LCCIEB Third
Level Group Diploma in Public Relations, juga di
London, membuat Prita ingin membawa kurikulum
dari London ke Indonesia. Kurikulum yang dipakai di
STIKOM LSPR berdasarkan standar yang ditetapkan
London Chamber of Commerce and Industry
Examinations Board. “Penggunaan nama London School
juga disetujui oleh Brtisih Council Indonesia,” ungkap
Prita. Setelah menjadi STIKOM, ia menambahkan
kearifan lokal ke dalam kurikulum.
Meski tidak memiliki modal besar—ia membangun
LSPR hanya berdua dengan suaminya, Kemal Effendi
Gani—Prita bertekad melanjutkan operasional sekolah
ini dengan tangannya sendiri. “Orang kalau mau sekolah,
kan, harus bayar dulu. Nah, uang itu yang saya gunakan
untuk bayar sewa gedung, menggaji dosen, juga bayar
ujian ke London. Pada awalnya sulit sekali memutarkan
uang seperti itu,” kata Prita.
Keteguhan Prita terus menjalankan operasional LSPR
meski menghadapi beragam kendala membuahkan hasil.
Hampir seperempat abad LSPR berdiri, ia kini berhasil
menjadi sekolah yang diunggulkan oleh praktisi PR.
Mahasiswanya bukan hanya lulusan SMA, tapi juga para
profesional yang ingin meningkatkan jenjang karier.
Kelebihan di LSPR adalah adanya program
pertukaran pelajar sehingga mereka bisa memiliki
pengalaman dalam pergaulan internasional. “Sebaliknya,
kami juga memiliki international student. Ada mahasiswa
dari Belanda, Inggris, Amerika, dan Jerman, yang khusus
datang ke Indonesia untuk belajar di LSPR,” kata Prita.
Ia juga membangun LSPR Innovation Network
untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa di
negara lain untuk belajar di LSPR secara online dan
mendapatkan gelar sarjana strata 1. Saat ini LSPR baru
saja memulai kerja sama dengan Learning Center Dubai
untuk program sekolah online. Negara selanjutnya
adalah Hong Kong, Myanmar, dan Taiwan. “Kami juga
dipercaya membantu kurikulum PR untuk Vietnam,”
kata Prita, bangga.
Bahkan Prita-lah yang menjadi inisiator terbentuknya
ASEAN Public Relations Network tahun 2014. “Dulu
saya belajar PR dari Barat, sekarang orang Barat juga mau
belajar PR dari kita. Untuk itu, kami melakukan ASEAN
PR Studies untuk mempelajari banyak hal yang terjadi di
negara-negara ASEAN,” Prita menutup perbincangan.
Prita Kemal Gani
Pendiri & Direktur STIKOM London School of Public Relations
LIFE FEATURE-ZN CEK-revisi-OK.indd 61 1/23/2017 6:57:37 PM
62 pesona.co.id februari 2017
Guru besar di bidang musik ini dulunya tak pernah
bercita-cita menjadi guru. Cita-citanya adalah menjadi
musisi yang menggodok orkestra dan meluncurkan
album komposisi musik setiap tahun. “Pokoknya bisa
memiliki satu-dua album, tidak punya bos, dan tidak
menjadi bos siapa pun,” ujar Deviana. Namun selama
bertahun-tahun menjadi musisi di Eropa, Deviana kerap
diminta menjadi band leader. “Padahal saya tidak suka
memimpin,” ceritanya, tertawa.
Suatu hari di tahun 1987, ia diminta mengajar privat
untuk sebuah band. Sejak itu ia mulai suka mengajar,
apalagi saat melihat kemajuan muridnya. Pada awal
1990, ia ditawari mengajar di sebuah yayasan di Jerman.
Saat itu ia sedang menjadi freelance music director di
sebuah teater di Jerman. Setelah menjadi dosen vokal
selama enam bulan, ia malah ditawari menjadi Artistic
Director—di Indonesia setara dengan Rektor—di yayasan
yang kini menjadi International Music College di
Freiburg, Jerman. Ia menyusun kurikulum musik yang
kemudian diakui oleh Pemerintah Jerman.
Deviana meraih Bachelor Degree in Classical Piano
Performance & Composition, serta Master Degree in
Jazz Vocal dan Doctorate Degree in Music Education
dari Musikhochschule Freiburg Jerman. Setelah 26 tahun
hidup di Eropa, ia memutuskan pulang ke Tanah Air
membawa kurikulum yang disusunnya itu.
“Saya tinggalkan semua kemapanan saya dan
memulai lagi semuanya dari nol,” kenang Deviana. Saat
itu awal tahun 2000, dan ia telah bertekad membangun
perguruan tinggi musik. Ia memulainya dengan menyewa
tempat untuk kursus privat. Untuk memperkenalkan
diri sembari menambah modal, ia tampil reguler di
klub-klub dan hotel-hotel berbintang. Ia juga kos di
gang sempit di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, untuk
mengenal kembali negeri kelahirannya. Sepanjang tahun
ia mengadakan workshop dan jam session sebagai sosialisasi
bahwa ia akan mendirikan sekolah musik.
Di tahun 2002, seorang teman meminjamkan
rumahnya di kawasan Taman Kemang. Deviana hanya
perlu membayar biaya perawatan. “Saat itu mahasiswa
saya baru dua orang,” katanya. Ia terjun langsung
mendidik dua mahasiswa angkatan pertama Institut
Musik Daya Indonesia (IMDI). Saat mahasiswa
terus bertambah, ia mendirikan Daya Big Band dan
menyelenggarakan Indonesia Open Jazz Festival.
Mahasiswa-mahasiswa yang berhasil lulus di angkatan
pertama kemudian menjadi pengajar di IMDI, salah
satunya Titi Rajo Bintang. Kampus IMDI sempat pindah
ke Jalan Wijaya, sebelum kini menetap Jalan Ampera
Raya, semuanya di Jakarta Selatan.
Deviana rutin mengajak mahasiswanya berdiskusi
tentang isu-isu dunia. “Misalnya diskusi tentang Khmer
Merah di Kamboja. Sekilas tak ada hubungannya dengan
musik. Tetapi jika suatu hari diundang sebagai musisi ke
Kamboja, mereka memiliki kepekaan terhadap tragedi
yang pernah terjadi di negara itu.”
Menurut Deviana, pemain musik di Indonesia belum
memiliki kesadaran genre, sehingga banyak yang merasa
cukup dengan belajar autodidak, lalu tampil. “Akhirnya
mereka hanya meniru, memainkan musik orang lain,
bukan menciptakan sendiri,” katanya. Kalau belajar
musik secara akademis, mahasiswa tidak hanya belajar
memainkan alat musik dengan benar, tapi juga belajar
Sejarah, Budaya, Sosiologi, Sejarah Seni Pertunjukan, dan
Pedagogi Musik.
“Film-film Hollywood seperti Star Wars, Lion King,
itu musiknya dibuat oleh akademisi musik,” katanya.
“Akademisi musik juga memiliki lapangan pekerjaan yang
lebih luas. Tak hanya menjadi performer, mereka juga
bisa menjadi dosen, memproduksi musik untuk drama
musikal, film dan teater, serta memimpin orkestra.”
IMDI juga memiliki event organizer dan performing arts
management yang dikelola oleh dosen dan mahasiswa
sendiri. Mereka menggelar beragam event musik berskala
nasional atau internasional.
Mahasiswa IMDI juga diajak untuk mencintai
hewan. IMDI memiliki Daya Animal Rescue yang
menyelamatkan hewan-hewan telantar. Hewan yang
telah dirawat itu berkeliaran di kampus IMDI, dan bisa
diadopsi oleh siapa saja, salah satunya via Twitter.
Tjut Nyak Deviana Daudsjah
Pendiri Institut Musik Daya Indonesia
LIFE FEATURE-ZN CEK-revisi-OK.indd 62 1/23/2017 6:57:37 PM
februari 2017 pesona.co.id 63
PengarahGaya:NandaDjohan
RiasWajah&Rambut:TaniaLedezma
LIFE FEATURE-ZN CEK-revisi-OK.indd 63 1/23/2017 6:57:40 PM

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Tiga Wanita Pendidik

Komputer ( profil fitha yurista sari )
Komputer ( profil fitha yurista sari ) Komputer ( profil fitha yurista sari )
Komputer ( profil fitha yurista sari ) FITHA YURISTA
 
Contoh Motivation Letter untuk Melamar Magang
Contoh Motivation Letter untuk Melamar MagangContoh Motivation Letter untuk Melamar Magang
Contoh Motivation Letter untuk Melamar Magangajelestari
 
Laporan ptk ade wahyudin revisi
Laporan ptk ade wahyudin revisiLaporan ptk ade wahyudin revisi
Laporan ptk ade wahyudin revisiAdeWahyudin13
 
(PDF) Esai Kontribusiku bagi Indonesia - Kontribusiku bagi Indonesia Kontribu...
(PDF) Esai Kontribusiku bagi Indonesia - Kontribusiku bagi Indonesia Kontribu...(PDF) Esai Kontribusiku bagi Indonesia - Kontribusiku bagi Indonesia Kontribu...
(PDF) Esai Kontribusiku bagi Indonesia - Kontribusiku bagi Indonesia Kontribu...Luhur Moekti Prayogo
 
Pencil Ladder Shadow PowerPoint Templates.pptx
Pencil Ladder Shadow PowerPoint Templates.pptxPencil Ladder Shadow PowerPoint Templates.pptx
Pencil Ladder Shadow PowerPoint Templates.pptxIfan26
 
TEKS PERUTUSAN HARI GURU TAHUN 2017 KETUA PENGARAH PELAJARAN MALAYSIA
TEKS PERUTUSAN HARI GURU TAHUN 2017 KETUA PENGARAH PELAJARAN MALAYSIATEKS PERUTUSAN HARI GURU TAHUN 2017 KETUA PENGARAH PELAJARAN MALAYSIA
TEKS PERUTUSAN HARI GURU TAHUN 2017 KETUA PENGARAH PELAJARAN MALAYSIAChon Seong Hoo
 
Teks perutusan kppm_hari_guru_2017
Teks perutusan kppm_hari_guru_2017Teks perutusan kppm_hari_guru_2017
Teks perutusan kppm_hari_guru_2017Anoi Edrieana
 
Ebook Mindset Juara UN 2016
Ebook Mindset Juara UN 2016Ebook Mindset Juara UN 2016
Ebook Mindset Juara UN 2016Suratman Trustco
 
AL MANAR POST edisi II 17 april 2015
AL MANAR POST  edisi II 17 april 2015AL MANAR POST  edisi II 17 april 2015
AL MANAR POST edisi II 17 april 2015Ijal ElSelatany
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Dadang Solihin
 
Psikologi Perkembangan Kanak-Kanak dan Remaja: Perkembangan Pendidikan Vokasi...
Psikologi Perkembangan Kanak-Kanak dan Remaja: Perkembangan Pendidikan Vokasi...Psikologi Perkembangan Kanak-Kanak dan Remaja: Perkembangan Pendidikan Vokasi...
Psikologi Perkembangan Kanak-Kanak dan Remaja: Perkembangan Pendidikan Vokasi...Hafezah Yusof
 
Panduan gerakan literasi sekolah di SMP
Panduan gerakan literasi sekolah di SMPPanduan gerakan literasi sekolah di SMP
Panduan gerakan literasi sekolah di SMPFajar Baskoro
 

Semelhante a Tiga Wanita Pendidik (20)

PPT YOU AND ME (SARINARULITA)
PPT YOU AND ME (SARINARULITA)PPT YOU AND ME (SARINARULITA)
PPT YOU AND ME (SARINARULITA)
 
POTENTIA edisi 1
POTENTIA edisi 1POTENTIA edisi 1
POTENTIA edisi 1
 
SKRIPSI_4.pdf
SKRIPSI_4.pdfSKRIPSI_4.pdf
SKRIPSI_4.pdf
 
Buletin Edupost edisi maret
Buletin Edupost edisi maretBuletin Edupost edisi maret
Buletin Edupost edisi maret
 
Komputer ( profil fitha yurista sari )
Komputer ( profil fitha yurista sari ) Komputer ( profil fitha yurista sari )
Komputer ( profil fitha yurista sari )
 
Newsletter vol 1_v2
Newsletter vol 1_v2Newsletter vol 1_v2
Newsletter vol 1_v2
 
Contoh Motivation Letter untuk Melamar Magang
Contoh Motivation Letter untuk Melamar MagangContoh Motivation Letter untuk Melamar Magang
Contoh Motivation Letter untuk Melamar Magang
 
Laporan ptk ade wahyudin revisi
Laporan ptk ade wahyudin revisiLaporan ptk ade wahyudin revisi
Laporan ptk ade wahyudin revisi
 
hp
hphp
hp
 
(PDF) Esai Kontribusiku bagi Indonesia - Kontribusiku bagi Indonesia Kontribu...
(PDF) Esai Kontribusiku bagi Indonesia - Kontribusiku bagi Indonesia Kontribu...(PDF) Esai Kontribusiku bagi Indonesia - Kontribusiku bagi Indonesia Kontribu...
(PDF) Esai Kontribusiku bagi Indonesia - Kontribusiku bagi Indonesia Kontribu...
 
Pencil Ladder Shadow PowerPoint Templates.pptx
Pencil Ladder Shadow PowerPoint Templates.pptxPencil Ladder Shadow PowerPoint Templates.pptx
Pencil Ladder Shadow PowerPoint Templates.pptx
 
TEKS PERUTUSAN HARI GURU TAHUN 2017 KETUA PENGARAH PELAJARAN MALAYSIA
TEKS PERUTUSAN HARI GURU TAHUN 2017 KETUA PENGARAH PELAJARAN MALAYSIATEKS PERUTUSAN HARI GURU TAHUN 2017 KETUA PENGARAH PELAJARAN MALAYSIA
TEKS PERUTUSAN HARI GURU TAHUN 2017 KETUA PENGARAH PELAJARAN MALAYSIA
 
Teks perutusan kppm_hari_guru_2017
Teks perutusan kppm_hari_guru_2017Teks perutusan kppm_hari_guru_2017
Teks perutusan kppm_hari_guru_2017
 
Ebook Mindset Juara UN 2016
Ebook Mindset Juara UN 2016Ebook Mindset Juara UN 2016
Ebook Mindset Juara UN 2016
 
Indonesia mengajar
Indonesia mengajarIndonesia mengajar
Indonesia mengajar
 
AL MANAR POST edisi II 17 april 2015
AL MANAR POST  edisi II 17 april 2015AL MANAR POST  edisi II 17 april 2015
AL MANAR POST edisi II 17 april 2015
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
 
Psikologi Perkembangan Kanak-Kanak dan Remaja: Perkembangan Pendidikan Vokasi...
Psikologi Perkembangan Kanak-Kanak dan Remaja: Perkembangan Pendidikan Vokasi...Psikologi Perkembangan Kanak-Kanak dan Remaja: Perkembangan Pendidikan Vokasi...
Psikologi Perkembangan Kanak-Kanak dan Remaja: Perkembangan Pendidikan Vokasi...
 
Panduan gerakan literasi sekolah di SMP
Panduan gerakan literasi sekolah di SMPPanduan gerakan literasi sekolah di SMP
Panduan gerakan literasi sekolah di SMP
 
Tugas komputer
Tugas komputerTugas komputer
Tugas komputer
 

Mais de Tenni Purwanti

Alti Firmansyah - Komikus Marvel dari Indonesia
Alti Firmansyah  - Komikus Marvel dari IndonesiaAlti Firmansyah  - Komikus Marvel dari Indonesia
Alti Firmansyah - Komikus Marvel dari IndonesiaTenni Purwanti
 
Versi Terbaik Chef Juna
Versi Terbaik Chef JunaVersi Terbaik Chef Juna
Versi Terbaik Chef JunaTenni Purwanti
 
Armand Maulana - Nikmatnya Karier Solo
Armand Maulana - Nikmatnya Karier SoloArmand Maulana - Nikmatnya Karier Solo
Armand Maulana - Nikmatnya Karier SoloTenni Purwanti
 
Glenn Fredly - Gelisah di Zona Nyaman
Glenn Fredly - Gelisah di Zona NyamanGlenn Fredly - Gelisah di Zona Nyaman
Glenn Fredly - Gelisah di Zona NyamanTenni Purwanti
 
Pandji - Sang Juru Bicara
Pandji - Sang Juru BicaraPandji - Sang Juru Bicara
Pandji - Sang Juru BicaraTenni Purwanti
 
Profil - Sundari Soekotjo
Profil - Sundari SoekotjoProfil - Sundari Soekotjo
Profil - Sundari SoekotjoTenni Purwanti
 
Osteoporosis - Mengapa Lebih Banyak Diderita Wanita?
Osteoporosis - Mengapa Lebih Banyak Diderita Wanita?Osteoporosis - Mengapa Lebih Banyak Diderita Wanita?
Osteoporosis - Mengapa Lebih Banyak Diderita Wanita?Tenni Purwanti
 
Alzheimer - Yang Dibutuhkan Hanyalah Cinta
Alzheimer - Yang Dibutuhkan Hanyalah CintaAlzheimer - Yang Dibutuhkan Hanyalah Cinta
Alzheimer - Yang Dibutuhkan Hanyalah CintaTenni Purwanti
 
Vitamin B12 - Sedikit Tapi Penting
Vitamin B12 - Sedikit Tapi PentingVitamin B12 - Sedikit Tapi Penting
Vitamin B12 - Sedikit Tapi PentingTenni Purwanti
 
Resensi Novel O Eka Kurniawan
Resensi Novel O Eka KurniawanResensi Novel O Eka Kurniawan
Resensi Novel O Eka KurniawanTenni Purwanti
 

Mais de Tenni Purwanti (12)

Alti Firmansyah - Komikus Marvel dari Indonesia
Alti Firmansyah  - Komikus Marvel dari IndonesiaAlti Firmansyah  - Komikus Marvel dari Indonesia
Alti Firmansyah - Komikus Marvel dari Indonesia
 
Versi Terbaik Chef Juna
Versi Terbaik Chef JunaVersi Terbaik Chef Juna
Versi Terbaik Chef Juna
 
Armand Maulana - Nikmatnya Karier Solo
Armand Maulana - Nikmatnya Karier SoloArmand Maulana - Nikmatnya Karier Solo
Armand Maulana - Nikmatnya Karier Solo
 
Glenn Fredly - Gelisah di Zona Nyaman
Glenn Fredly - Gelisah di Zona NyamanGlenn Fredly - Gelisah di Zona Nyaman
Glenn Fredly - Gelisah di Zona Nyaman
 
Pandji - Sang Juru Bicara
Pandji - Sang Juru BicaraPandji - Sang Juru Bicara
Pandji - Sang Juru Bicara
 
Mengulik Najwa Shihab
Mengulik Najwa ShihabMengulik Najwa Shihab
Mengulik Najwa Shihab
 
Profil - Sundari Soekotjo
Profil - Sundari SoekotjoProfil - Sundari Soekotjo
Profil - Sundari Soekotjo
 
THR Harus Habis
THR Harus HabisTHR Harus Habis
THR Harus Habis
 
Osteoporosis - Mengapa Lebih Banyak Diderita Wanita?
Osteoporosis - Mengapa Lebih Banyak Diderita Wanita?Osteoporosis - Mengapa Lebih Banyak Diderita Wanita?
Osteoporosis - Mengapa Lebih Banyak Diderita Wanita?
 
Alzheimer - Yang Dibutuhkan Hanyalah Cinta
Alzheimer - Yang Dibutuhkan Hanyalah CintaAlzheimer - Yang Dibutuhkan Hanyalah Cinta
Alzheimer - Yang Dibutuhkan Hanyalah Cinta
 
Vitamin B12 - Sedikit Tapi Penting
Vitamin B12 - Sedikit Tapi PentingVitamin B12 - Sedikit Tapi Penting
Vitamin B12 - Sedikit Tapi Penting
 
Resensi Novel O Eka Kurniawan
Resensi Novel O Eka KurniawanResensi Novel O Eka Kurniawan
Resensi Novel O Eka Kurniawan
 

Último

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 

Último (20)

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 

Tiga Wanita Pendidik

  • 1. 58 pesona.co.id februari 2017 Di era globalisasi, Indonesia harus siap berkompetisi dengan negara mana pun. Ketiga wanita ini ikut mempersiapkan generasi muda yang kompetitif dan kompeten lewat institusi pendidikan yang mereka bangun dari kekuatan mimpi. TEKS: TENNI PURWANTI Foto: Adelli Arifin MEMILIH JADI PENDIDIK Kini begitu mudah kita temukan tutorial makeup di YouTube. Mungkin ada yang merasa cukup belajar makeup secara autodidak melalui tayangan turorial itu, lalu terjun menjadi makeup artist profesional. Lantas, masih perlukah sekolah kecantikan? “Di sekolah, siswa mempelajari hal-hal mendasar seperti fisiologi dan anatomi yang tidak terdapat di tayangan tutorial yang hanya beberapa menit. Misalnya, bagaimana aliran darah manusia, bagaimana mengurusi komedo dan jerawat yang tidak asal pencet. Hairdresser profesional juga harus tahu arah pertumbuhan rambut, bukan hanya menguasai teknik memotong rambut. Makeup artist perlu memperhatikan kebersihan alat-alat karena penularan penyakit bisa terjadi dari situ,” jelas Wulan. Lewat sekolah kecantikannya, ia ikut melahirkan para makeup artist dan hairdresser ternama di Tanah Air. Puspita Martha International Beauty School didirikan tahun 1973 oleh Martha Tilaar, dan Wulan menggantikan posisi ibunya sejak tahun 2005. “Ibu saya dulunya guru Sejarah. Karena kesejahteraan guru kurang memadai, akhirnya ia berwiraswasta. Ibu membangun salon tahun 1970. Untuk memenuhi kebutuhan SDM salon, Ibu mendirikan sekolah kecantikan,” kisah Wulan. Menurut Wulan, profil siswa di masa ibunya berbeda dengan masa kini. “Dulu banyak ibu rumah tangga atau perempuan yang tidak ingin kuliah memilih bersekolah di sini. Mereka belajar makeup untuk mengisi waktu luang. Sekarang, banyak anak muda yang ingin mendalami atau terjun ke dunia kecantikan. Ada juga orang-orang yang sudah jadi sarjana di bidang lain tapi masih ingin mendalami soal kecantikan,” ungkap Wulan. Perkembangan teknologi dan hadirnya media sosial menjadi tantangan dalam meneruskan sekolah ini. Wulan mewajibkan pengajarnya untuk mengetahui teknologi kosmetika terbaru seperti airbrush, dan memberi mereka kompetisi untuk meng-update cara pembelajaran di kelas. Program Mix Learning diluncurkan pada 2016 untuk memfasilitasi Generasi Milenial yang ingin belajar makeup secara online. “Ada saatnya mereka tatap muka di sekolah, ada juga via online. Otomatis pengajar juga harus beradaptasi dengan program ini,” kata Wulan. Pesatnya perkembangan teknologi membuat update dunia kecantikan juga begitu cepat. Para siswa pun harus punya bekal tambahan. Contohnya, di program Beauty Trend Center, siswa diajarkan agar bisa menerjemahkan keinginan klien. “Misalnya, kami mendatangkan stylist dan fotografer dari majalah, lalu siswa belajar dari mereka—antara lain menerjemahkan job brief menjadi aplikasi makeup di wajah model. Kami juga mengundang desainer untuk memberi gambaran bagaimana mencocokkan tema busana desiner untuk fashion show dengan makeup model,” kata Wulan. Tak heran sambil menunggu ujian, siswa diwajibkan menjalani praktik kerja lapangan di event-event besar, agar lebih kenal bidang kerja mereka—seperti Jakarta Fashion Week, Miss Indonesia, Festival Film Indonesia, atau pergelaran teater. Bahkan selama 32 tahun Puspita Martha rutin menjadi tim makeup artist untuk tim Paskibraka Nasional. Hingga saat ini, Puspita Martha International Beauty School memiliki empat kampus (di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta). Wulan mengaku tidak— atau belum—berniat membuka franchise. “Berbeda dengan spa, untuk pendidikan banyak hal tidak bisa dikompromikan. Jadi, cukup di empat kota yang potensial ini saja,” Wulan menegaskan. Wulan Tilaar Direktur Puspita Martha International Beauty School LIFE FEATURE-ZN CEK-revisi-OK.indd 58 1/23/2017 6:57:32 PM
  • 2. februari 2017 pesona.co.id 59 LIFE FEATURE-ZN CEK-revisi-OK.indd 59 1/23/2017 6:57:33 PM
  • 3. 60 pesona.co.id februari 2017 LIFE FEATURE-ZN CEK-revisi-OK.indd 60 1/23/2017 6:57:36 PM
  • 4. februari 2017 pesona.co.id 61 Sejak kecil Prita memang bercita-cita menjadi guru. Itu sebabnya, setelah menyelesaikan pendidikan di Filipina (Master of Business Administration di International Academy of Management & Economics, Manila), ia melamar pekerjaan sebagai dosen part-time sambil bekerja di bagian Public Relations (PR) di sebuah perusahaan swasta. “Saya melihat banyak banget anak- anak PR yang ternyata masih tidak tahu apa-apa tentang seluk-beluk dunia PR. Itulah alasan saya membuka kursus atau traning school, namanya London School of Public Relations (LSPR) di tahun 1992 sampai 1997,” kenang Prita. Kursus yang menempati ruang 12 meter persegi itu memiliki program tiga bulan, enam bulan, hingga sembilan bulan. Tahun 1998, ketika krisis moneter melanda negeri ini, banyak orang tua yang menahan anaknya untuk sekolah ke luar negeri, sehingga banyak yang mendaftar ke LSPR. “Banyak yang bilang kepada saya, kenapa tidak dibuat program dua tahun saja, seperti akademi atau sekolah tinggi? Akhirnya di tahun 1999 LSPR diberi izin menjadi Sekolah Tinggi oleh Menteri Pendidikan saat itu, Abdul Malik Fadjar. Sejak jadi Sekolah Tinggi, jumlah mahasiswa saya langsung luber, kayak buka keran saja,” kisah Prita. Saat itu STIKOM LSPR masih belum memiliki gedung sendiri seperti sekarang. Akibatnya, lokasi LSPR sering berpindah-pindah, dari Dharmala Intiland, Gedung Dewan Pers, hingga Gedung Bimantara. Prita merasakan sendiri repotnya memindahkan bangku, meja, dan perlengkapan penunjang seperti proyektor setiap kali pindah tempat. Hingga akhirnya, LSPR sanggup membeli gedung sendiri berupa dua ruko di kawasan Sudirman Park, Jakarta. Kini LSPR telah memiliki 22 ruko di kawasan yang sama. Pengalaman bersekolah di London City College of Management Studies di London, dan LCCIEB Third Level Group Diploma in Public Relations, juga di London, membuat Prita ingin membawa kurikulum dari London ke Indonesia. Kurikulum yang dipakai di STIKOM LSPR berdasarkan standar yang ditetapkan London Chamber of Commerce and Industry Examinations Board. “Penggunaan nama London School juga disetujui oleh Brtisih Council Indonesia,” ungkap Prita. Setelah menjadi STIKOM, ia menambahkan kearifan lokal ke dalam kurikulum. Meski tidak memiliki modal besar—ia membangun LSPR hanya berdua dengan suaminya, Kemal Effendi Gani—Prita bertekad melanjutkan operasional sekolah ini dengan tangannya sendiri. “Orang kalau mau sekolah, kan, harus bayar dulu. Nah, uang itu yang saya gunakan untuk bayar sewa gedung, menggaji dosen, juga bayar ujian ke London. Pada awalnya sulit sekali memutarkan uang seperti itu,” kata Prita. Keteguhan Prita terus menjalankan operasional LSPR meski menghadapi beragam kendala membuahkan hasil. Hampir seperempat abad LSPR berdiri, ia kini berhasil menjadi sekolah yang diunggulkan oleh praktisi PR. Mahasiswanya bukan hanya lulusan SMA, tapi juga para profesional yang ingin meningkatkan jenjang karier. Kelebihan di LSPR adalah adanya program pertukaran pelajar sehingga mereka bisa memiliki pengalaman dalam pergaulan internasional. “Sebaliknya, kami juga memiliki international student. Ada mahasiswa dari Belanda, Inggris, Amerika, dan Jerman, yang khusus datang ke Indonesia untuk belajar di LSPR,” kata Prita. Ia juga membangun LSPR Innovation Network untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa di negara lain untuk belajar di LSPR secara online dan mendapatkan gelar sarjana strata 1. Saat ini LSPR baru saja memulai kerja sama dengan Learning Center Dubai untuk program sekolah online. Negara selanjutnya adalah Hong Kong, Myanmar, dan Taiwan. “Kami juga dipercaya membantu kurikulum PR untuk Vietnam,” kata Prita, bangga. Bahkan Prita-lah yang menjadi inisiator terbentuknya ASEAN Public Relations Network tahun 2014. “Dulu saya belajar PR dari Barat, sekarang orang Barat juga mau belajar PR dari kita. Untuk itu, kami melakukan ASEAN PR Studies untuk mempelajari banyak hal yang terjadi di negara-negara ASEAN,” Prita menutup perbincangan. Prita Kemal Gani Pendiri & Direktur STIKOM London School of Public Relations LIFE FEATURE-ZN CEK-revisi-OK.indd 61 1/23/2017 6:57:37 PM
  • 5. 62 pesona.co.id februari 2017 Guru besar di bidang musik ini dulunya tak pernah bercita-cita menjadi guru. Cita-citanya adalah menjadi musisi yang menggodok orkestra dan meluncurkan album komposisi musik setiap tahun. “Pokoknya bisa memiliki satu-dua album, tidak punya bos, dan tidak menjadi bos siapa pun,” ujar Deviana. Namun selama bertahun-tahun menjadi musisi di Eropa, Deviana kerap diminta menjadi band leader. “Padahal saya tidak suka memimpin,” ceritanya, tertawa. Suatu hari di tahun 1987, ia diminta mengajar privat untuk sebuah band. Sejak itu ia mulai suka mengajar, apalagi saat melihat kemajuan muridnya. Pada awal 1990, ia ditawari mengajar di sebuah yayasan di Jerman. Saat itu ia sedang menjadi freelance music director di sebuah teater di Jerman. Setelah menjadi dosen vokal selama enam bulan, ia malah ditawari menjadi Artistic Director—di Indonesia setara dengan Rektor—di yayasan yang kini menjadi International Music College di Freiburg, Jerman. Ia menyusun kurikulum musik yang kemudian diakui oleh Pemerintah Jerman. Deviana meraih Bachelor Degree in Classical Piano Performance & Composition, serta Master Degree in Jazz Vocal dan Doctorate Degree in Music Education dari Musikhochschule Freiburg Jerman. Setelah 26 tahun hidup di Eropa, ia memutuskan pulang ke Tanah Air membawa kurikulum yang disusunnya itu. “Saya tinggalkan semua kemapanan saya dan memulai lagi semuanya dari nol,” kenang Deviana. Saat itu awal tahun 2000, dan ia telah bertekad membangun perguruan tinggi musik. Ia memulainya dengan menyewa tempat untuk kursus privat. Untuk memperkenalkan diri sembari menambah modal, ia tampil reguler di klub-klub dan hotel-hotel berbintang. Ia juga kos di gang sempit di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, untuk mengenal kembali negeri kelahirannya. Sepanjang tahun ia mengadakan workshop dan jam session sebagai sosialisasi bahwa ia akan mendirikan sekolah musik. Di tahun 2002, seorang teman meminjamkan rumahnya di kawasan Taman Kemang. Deviana hanya perlu membayar biaya perawatan. “Saat itu mahasiswa saya baru dua orang,” katanya. Ia terjun langsung mendidik dua mahasiswa angkatan pertama Institut Musik Daya Indonesia (IMDI). Saat mahasiswa terus bertambah, ia mendirikan Daya Big Band dan menyelenggarakan Indonesia Open Jazz Festival. Mahasiswa-mahasiswa yang berhasil lulus di angkatan pertama kemudian menjadi pengajar di IMDI, salah satunya Titi Rajo Bintang. Kampus IMDI sempat pindah ke Jalan Wijaya, sebelum kini menetap Jalan Ampera Raya, semuanya di Jakarta Selatan. Deviana rutin mengajak mahasiswanya berdiskusi tentang isu-isu dunia. “Misalnya diskusi tentang Khmer Merah di Kamboja. Sekilas tak ada hubungannya dengan musik. Tetapi jika suatu hari diundang sebagai musisi ke Kamboja, mereka memiliki kepekaan terhadap tragedi yang pernah terjadi di negara itu.” Menurut Deviana, pemain musik di Indonesia belum memiliki kesadaran genre, sehingga banyak yang merasa cukup dengan belajar autodidak, lalu tampil. “Akhirnya mereka hanya meniru, memainkan musik orang lain, bukan menciptakan sendiri,” katanya. Kalau belajar musik secara akademis, mahasiswa tidak hanya belajar memainkan alat musik dengan benar, tapi juga belajar Sejarah, Budaya, Sosiologi, Sejarah Seni Pertunjukan, dan Pedagogi Musik. “Film-film Hollywood seperti Star Wars, Lion King, itu musiknya dibuat oleh akademisi musik,” katanya. “Akademisi musik juga memiliki lapangan pekerjaan yang lebih luas. Tak hanya menjadi performer, mereka juga bisa menjadi dosen, memproduksi musik untuk drama musikal, film dan teater, serta memimpin orkestra.” IMDI juga memiliki event organizer dan performing arts management yang dikelola oleh dosen dan mahasiswa sendiri. Mereka menggelar beragam event musik berskala nasional atau internasional. Mahasiswa IMDI juga diajak untuk mencintai hewan. IMDI memiliki Daya Animal Rescue yang menyelamatkan hewan-hewan telantar. Hewan yang telah dirawat itu berkeliaran di kampus IMDI, dan bisa diadopsi oleh siapa saja, salah satunya via Twitter. Tjut Nyak Deviana Daudsjah Pendiri Institut Musik Daya Indonesia LIFE FEATURE-ZN CEK-revisi-OK.indd 62 1/23/2017 6:57:37 PM
  • 6. februari 2017 pesona.co.id 63 PengarahGaya:NandaDjohan RiasWajah&Rambut:TaniaLedezma LIFE FEATURE-ZN CEK-revisi-OK.indd 63 1/23/2017 6:57:40 PM