SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 6
Baixar para ler offline
90 pesona.co.id mei 2016
PASSION FEATURE-ZN cek.indd 90 4/13/2016 8:38:57 PM
mei 2016 pesona.co.id 91
Pencinta komik Jepang (manga) ini tak pernah
membayangkan akan menjadi komikus untuk perusahaan
komik Amerika, Marvel Comics. Di tangannya, Star-Lord
& Kitty Pryde serta X-Men’92 tampil lebih ekspresif.
Teks: Tenni Purwanti Fotografer: Previan F. Pangalila
MIRALTI FIRMANSYAH BIASA SAJA menyambut
acara Indonesia Toy, Game & Comic Convention
(ITGCC) di Jakarta tahun 2014. Inilah kali pertama
Indonesia menggelar acara yang merupakan spin-off
dari Singapore Toy, Game and Comic Convention.
ITGCC di Jakarta merupakan bagian dari Reed POP
Events. Acara-acara lainnya yang termasuk dalam
Red POP Events adalah New York Comic Con dan
Chicago Comic and Entertainment Expo. Alti, begitu
ia biasa disapa, diajak teman-temannya untuk membuat
portofolio karena editor Marvel Comics akan me-review
portofolio para komikus di acara tersebut.
Saat itu, Alti tidak terlalu ambisius menyiapkan
portofolio. “Malah teman-teman saya yang antusias,”
kenang Alti. Ketika saatnya tiba, Alti dan teman-teman
dipanggil satu per satu ke ruangan. Alti kebagian giliran
pertama. Tanpa ia duga, editor Marvel, C.B.Cebulski,
tertarik pada portofolio milik Alti. Tak butuh waktu
lama bagi Marvel untuk memasangkan Alti dengan
komikus Amerika Sam Humphries untuk proyek Star-
Lord & Kitty Pryde.
Dalam proses pembuatan komik, terutama di
Marvel, Alti tidak bekerja sendiri. Ia dipasangkan
dengan seorang scriptwriter yang membuat cerita.
Goresan
Ekspresi
Sang
Komikus
PASSION FEATURE-ZN cek.indd 91 4/13/2016 8:38:57 PM
92 pesona.co.id mei 2016
Marvel menyebut Alti sebagai penciller, pembuat lineart
hitam-putih yang siap diwarnai oleh colorist.
Tantangan bekerja bersama Marvel adalah
‘menghidupkan’ karakter-karakter yang sudah ada. Alti
juga tidak tahu script selanjutnya akan seperti apa. “Saya
bukan penggemar hard core komik Amerika. Saya hanya
mengenal karakter-karakter Marvel secara umum dan
tidak mengetahui sejarah tiap-tiap karakternya. Satu-
satunya cara adalah Googling. Bahkan tidak sedikit fans
lebih tahu soal karakter-karakter ini ketimbang saya.
Ada rasa takut diprotes fan—kok, karakternya begini,”
ungkap Alti. Ia mengaku lebih banyak membaca
komik Jepang (manga) sehingga tidak mengikuti
perkembangan komik-komik Amerika.
1
2
3
PASSION FEATURE-ZN cek.indd 92 4/13/2016 8:39:01 PM
mei 2016 pesona.co.id 93
Tetapi cintanya pada komik Jepang ternyata
membawa dampak positif. Menurut C.B. Cebulski,
sketsa yang dibuat Alti lebih ekspresif. “Komik Amerika
tidak seperti komik Jepang yang ekspresif. C.B.
Cebulski menyukai cara saya mengekspresikan karakter
dan membuat gesture. Kalau sakit, tokohnya terlihat
sakit banget. Kalau sedih, sedih banget. Storytelling-nya
oke,” jelas Alti.
Untuk setiap issue (nomor), Alti meminta waktu
pengerjaan lineart—yang terdiri atas sketsa dan tinta—
selama enam minggu. Biasanya ia akan mengirimkan
20 halaman sketsa awal yang ia kerjakan dalam dua
hari. Jika sketsa awal itu disetujui, ia akan melanjutkan
menyelesaikan satu halaman setiap hari. “Kontraknya
per proyek. Kalau selesai satu proyek tidak dilanjutkan
lagi, ya sudah,” kata Alti. Namun ia belum pernah
dikontrak hanya untuk satu issue. UntukStar-Lord &
Kitty Pryde, ia dikontrak tiga issues. Sedangkan untuk
X-Men’92, ia sudah menyelesaikan 4 issues, tetapi yang
dipublikasikan baru dua issues.
Alti memang bukan pekerja lepasan. Ia tergabung
dalam Stellar Labs di bawah Glitch Network sejak
tahun 2012. Debutnya adalah saat mengerjakan
full project untuk komik Tomorrowland. “Proyek
Tomorrowland itu yang paling melelahkan karena saya
membuat karakter dari tokoh asli, orang yang masih
hidup. Pengerjaannya lama karena para tokoh ingin
gambarnya semirip mungkin. Kalau tidak mirip, yang
protes bukan hanya si tokoh, tapi pasangannya juga
ikut protes,” ujar Alti gemas, disambung tertawa lepas.
* * *
Sejak Taman Kanak-kanak, Alti sangat suka
menggambar. Saat duduk di Sekolah Dasar, ia mulai
menggerakkan jemarinya untuk membuat komik,
1 Alti sedang serius
menggambar Kitty Pryde
2 Goresan Alti
menggunakan pensil
3,4 Adegan-adegan dalam
Star-Lord & Kitty Pryde
yang sudah selesai diwarnai
sebelum diberi teks
5 Tokoh-tokoh dalam
komik X-Men’92
4
5
PASSION FEATURE-ZN cek.indd 93 4/13/2016 8:39:02 PM
94 pesona.co.id mei 2016
meskipun ceritanya belum terarah. Teman-teman
yang tertarik membaca komiknya kemudian minta
dibuatkan komik dengan cerita berdasarkan imajinasi
mereka. Beranjak remaja, ia mulai ikut berbagai lomba
menggambar untuk menyalurkan hobinya. “Waktu
kecil saya suka nonton film kartun Walt Disney, dan
bercita-cita nama saya ada di credit title yang muncul di
akhir film,” kenang Alti. Jadi, sebetulnya cita-cita Alti
bukan menjadi komikus, tetapi ilustrator.
Kegemarannya menggambar ia salurkan dengan
kuliah Desain Komunikasi Visual di Fakultas Seni
Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung tahun
2001. Setelah lulus tahun 2005, setahun kemudian ia
bergabung di advertising agency lokal, kemudian pada
tahun 2008 Alti bergabung di perusahaan advertising
agency dari Jepang. Namun dunia advertising akhirnya
dia tinggalkan karena ia merasa tidak berkembang.
“Saya hanya membuat storyboard dari iklan.
Proyeknya banyak dan butuh cepat selesai. Akibatnya,
kualitas gambar bukan prioritas. Selama klien sudah
melihat pesannya tersampaikan, ya sudah,” ungkap Alti.
Kebosanan itu yang membuatnya memilih menjadi
freelance illustrator pada tahun 2010. Dua tahun
kemudian Alti bergabung dengan Stellar Labs, dan saat
itu Alti menjadi guest illustrator untuk komik Rokki. 	
* * *
Beruntung saya mendapat kesempatan menyaksikan
kepiawaiannya membuat komik. Alti menggambar
secara manual dan digital. Secara manual ia
menggunakan pensil dan kertas putih. Tak sampai lima
menit, Kitty Pryde sudah selesai digambar. Begitu pula
saat ia menggambar dengan pen mouse.
“Wah, ekspresinya langsung kelihatan ya,” ujar
teman saya, Erin, stylist untuk pemotretan artikel ini,
ketika melihat Alti menggambar. Kitty Pryde yang
digambar Alti secara digital memiliki mata yang tajam.
6 7
PASSION FEATURE-ZN cek.indd 94 4/13/2016 8:39:18 PM
mei 2016 pesona.co.id 95
Riaswajah&rambut:TaniaLedezmaPengarahgaya:ErinMetasari
6 Adegan dalam komik Star-
Lord & Kitty Pryde yang telah
selesai disketsa dan ditinta.
Prosesnya adalah sketch-ink-
color (sketsa-tinta-warna)
7 Karakter Red Alpha yang
diciptakan sendiri oleh Alti
untuk X-Men’92
Waktu kecil saya suka
nonton film kartun
Walt Disney, dan
bercita-cita nama saya
ada di credit title yang
muncul di akhir film.”
Pantas saja jika C.B.Cebulski tertarik pada karya
perempuan kelahiran Bandung, 11 Januari 1983, ini. Ia
memang lebih banyak membuat ilustrasi untuk komik
dengan karakter yang sudah ada, namun akhirnya
Marvel memberi Alti kesempatan untuk membuat
karakter baru dalam komik X-Men’92. Alti pun
menciptakan Red Alpha, sosok vampir dengan mata
merah menyala.
Saat ditanya apa yang menjadi ciri khas karyanya,
Alti mengatakan bahwa yang bisa mengetahui hal itu
hanya pembaca dan pencinta komiknya. Namun Alti
mengaku banyak terinspirasi oleh Jorge Jimenez, Joe
Madureira, dan Humberto Ramos. “Dari Jorge saya
belajar shadowing, dari Ramos saya belajar membuat
anatomi dan gesture. Sebetulnya banyak nama-nama
yang karyanya saya sukai, tapi ketiga nama itu yang
sedang saya ikuti di internet. Sampai saat ini saya masih
bereksperimen berbagai gaya.”
Suatu hari nanti, Alti ingin membuat komik sendiri.
Ia memiliki satu karakter yang telah ia ciptakan, yakni
seorang perempuan pencinta kick boxing yang sangat
anti rokok. Ia masih belum tahu cerita komiknya akan
seperti apa, karena ia harus menemukan scriptwriter
yang cocok. “Tapi waktunya juga belum ada. Jadi,
sementara fokus untuk menyelesaikan deadline-deadline
dulu. Itu proyek idealis yang belum tahu kapan akan
dikerjakan,” kata Alti.
PASSION FEATURE-ZN cek.indd 95 4/13/2016 8:39:20 PM

Mais conteúdo relacionado

Mais de Tenni Purwanti

Profil - Sundari Soekotjo
Profil - Sundari SoekotjoProfil - Sundari Soekotjo
Profil - Sundari SoekotjoTenni Purwanti
 
Osteoporosis - Mengapa Lebih Banyak Diderita Wanita?
Osteoporosis - Mengapa Lebih Banyak Diderita Wanita?Osteoporosis - Mengapa Lebih Banyak Diderita Wanita?
Osteoporosis - Mengapa Lebih Banyak Diderita Wanita?Tenni Purwanti
 
Alzheimer - Yang Dibutuhkan Hanyalah Cinta
Alzheimer - Yang Dibutuhkan Hanyalah CintaAlzheimer - Yang Dibutuhkan Hanyalah Cinta
Alzheimer - Yang Dibutuhkan Hanyalah CintaTenni Purwanti
 
Vitamin B12 - Sedikit Tapi Penting
Vitamin B12 - Sedikit Tapi PentingVitamin B12 - Sedikit Tapi Penting
Vitamin B12 - Sedikit Tapi PentingTenni Purwanti
 
Resensi Novel O Eka Kurniawan
Resensi Novel O Eka KurniawanResensi Novel O Eka Kurniawan
Resensi Novel O Eka KurniawanTenni Purwanti
 

Mais de Tenni Purwanti (8)

Mengulik Najwa Shihab
Mengulik Najwa ShihabMengulik Najwa Shihab
Mengulik Najwa Shihab
 
Profil - Sundari Soekotjo
Profil - Sundari SoekotjoProfil - Sundari Soekotjo
Profil - Sundari Soekotjo
 
Tiga Wanita Pendidik
Tiga Wanita PendidikTiga Wanita Pendidik
Tiga Wanita Pendidik
 
THR Harus Habis
THR Harus HabisTHR Harus Habis
THR Harus Habis
 
Osteoporosis - Mengapa Lebih Banyak Diderita Wanita?
Osteoporosis - Mengapa Lebih Banyak Diderita Wanita?Osteoporosis - Mengapa Lebih Banyak Diderita Wanita?
Osteoporosis - Mengapa Lebih Banyak Diderita Wanita?
 
Alzheimer - Yang Dibutuhkan Hanyalah Cinta
Alzheimer - Yang Dibutuhkan Hanyalah CintaAlzheimer - Yang Dibutuhkan Hanyalah Cinta
Alzheimer - Yang Dibutuhkan Hanyalah Cinta
 
Vitamin B12 - Sedikit Tapi Penting
Vitamin B12 - Sedikit Tapi PentingVitamin B12 - Sedikit Tapi Penting
Vitamin B12 - Sedikit Tapi Penting
 
Resensi Novel O Eka Kurniawan
Resensi Novel O Eka KurniawanResensi Novel O Eka Kurniawan
Resensi Novel O Eka Kurniawan
 

Alti Firmansyah - Komikus Marvel dari Indonesia

  • 1. 90 pesona.co.id mei 2016 PASSION FEATURE-ZN cek.indd 90 4/13/2016 8:38:57 PM
  • 2. mei 2016 pesona.co.id 91 Pencinta komik Jepang (manga) ini tak pernah membayangkan akan menjadi komikus untuk perusahaan komik Amerika, Marvel Comics. Di tangannya, Star-Lord & Kitty Pryde serta X-Men’92 tampil lebih ekspresif. Teks: Tenni Purwanti Fotografer: Previan F. Pangalila MIRALTI FIRMANSYAH BIASA SAJA menyambut acara Indonesia Toy, Game & Comic Convention (ITGCC) di Jakarta tahun 2014. Inilah kali pertama Indonesia menggelar acara yang merupakan spin-off dari Singapore Toy, Game and Comic Convention. ITGCC di Jakarta merupakan bagian dari Reed POP Events. Acara-acara lainnya yang termasuk dalam Red POP Events adalah New York Comic Con dan Chicago Comic and Entertainment Expo. Alti, begitu ia biasa disapa, diajak teman-temannya untuk membuat portofolio karena editor Marvel Comics akan me-review portofolio para komikus di acara tersebut. Saat itu, Alti tidak terlalu ambisius menyiapkan portofolio. “Malah teman-teman saya yang antusias,” kenang Alti. Ketika saatnya tiba, Alti dan teman-teman dipanggil satu per satu ke ruangan. Alti kebagian giliran pertama. Tanpa ia duga, editor Marvel, C.B.Cebulski, tertarik pada portofolio milik Alti. Tak butuh waktu lama bagi Marvel untuk memasangkan Alti dengan komikus Amerika Sam Humphries untuk proyek Star- Lord & Kitty Pryde. Dalam proses pembuatan komik, terutama di Marvel, Alti tidak bekerja sendiri. Ia dipasangkan dengan seorang scriptwriter yang membuat cerita. Goresan Ekspresi Sang Komikus PASSION FEATURE-ZN cek.indd 91 4/13/2016 8:38:57 PM
  • 3. 92 pesona.co.id mei 2016 Marvel menyebut Alti sebagai penciller, pembuat lineart hitam-putih yang siap diwarnai oleh colorist. Tantangan bekerja bersama Marvel adalah ‘menghidupkan’ karakter-karakter yang sudah ada. Alti juga tidak tahu script selanjutnya akan seperti apa. “Saya bukan penggemar hard core komik Amerika. Saya hanya mengenal karakter-karakter Marvel secara umum dan tidak mengetahui sejarah tiap-tiap karakternya. Satu- satunya cara adalah Googling. Bahkan tidak sedikit fans lebih tahu soal karakter-karakter ini ketimbang saya. Ada rasa takut diprotes fan—kok, karakternya begini,” ungkap Alti. Ia mengaku lebih banyak membaca komik Jepang (manga) sehingga tidak mengikuti perkembangan komik-komik Amerika. 1 2 3 PASSION FEATURE-ZN cek.indd 92 4/13/2016 8:39:01 PM
  • 4. mei 2016 pesona.co.id 93 Tetapi cintanya pada komik Jepang ternyata membawa dampak positif. Menurut C.B. Cebulski, sketsa yang dibuat Alti lebih ekspresif. “Komik Amerika tidak seperti komik Jepang yang ekspresif. C.B. Cebulski menyukai cara saya mengekspresikan karakter dan membuat gesture. Kalau sakit, tokohnya terlihat sakit banget. Kalau sedih, sedih banget. Storytelling-nya oke,” jelas Alti. Untuk setiap issue (nomor), Alti meminta waktu pengerjaan lineart—yang terdiri atas sketsa dan tinta— selama enam minggu. Biasanya ia akan mengirimkan 20 halaman sketsa awal yang ia kerjakan dalam dua hari. Jika sketsa awal itu disetujui, ia akan melanjutkan menyelesaikan satu halaman setiap hari. “Kontraknya per proyek. Kalau selesai satu proyek tidak dilanjutkan lagi, ya sudah,” kata Alti. Namun ia belum pernah dikontrak hanya untuk satu issue. UntukStar-Lord & Kitty Pryde, ia dikontrak tiga issues. Sedangkan untuk X-Men’92, ia sudah menyelesaikan 4 issues, tetapi yang dipublikasikan baru dua issues. Alti memang bukan pekerja lepasan. Ia tergabung dalam Stellar Labs di bawah Glitch Network sejak tahun 2012. Debutnya adalah saat mengerjakan full project untuk komik Tomorrowland. “Proyek Tomorrowland itu yang paling melelahkan karena saya membuat karakter dari tokoh asli, orang yang masih hidup. Pengerjaannya lama karena para tokoh ingin gambarnya semirip mungkin. Kalau tidak mirip, yang protes bukan hanya si tokoh, tapi pasangannya juga ikut protes,” ujar Alti gemas, disambung tertawa lepas. * * * Sejak Taman Kanak-kanak, Alti sangat suka menggambar. Saat duduk di Sekolah Dasar, ia mulai menggerakkan jemarinya untuk membuat komik, 1 Alti sedang serius menggambar Kitty Pryde 2 Goresan Alti menggunakan pensil 3,4 Adegan-adegan dalam Star-Lord & Kitty Pryde yang sudah selesai diwarnai sebelum diberi teks 5 Tokoh-tokoh dalam komik X-Men’92 4 5 PASSION FEATURE-ZN cek.indd 93 4/13/2016 8:39:02 PM
  • 5. 94 pesona.co.id mei 2016 meskipun ceritanya belum terarah. Teman-teman yang tertarik membaca komiknya kemudian minta dibuatkan komik dengan cerita berdasarkan imajinasi mereka. Beranjak remaja, ia mulai ikut berbagai lomba menggambar untuk menyalurkan hobinya. “Waktu kecil saya suka nonton film kartun Walt Disney, dan bercita-cita nama saya ada di credit title yang muncul di akhir film,” kenang Alti. Jadi, sebetulnya cita-cita Alti bukan menjadi komikus, tetapi ilustrator. Kegemarannya menggambar ia salurkan dengan kuliah Desain Komunikasi Visual di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung tahun 2001. Setelah lulus tahun 2005, setahun kemudian ia bergabung di advertising agency lokal, kemudian pada tahun 2008 Alti bergabung di perusahaan advertising agency dari Jepang. Namun dunia advertising akhirnya dia tinggalkan karena ia merasa tidak berkembang. “Saya hanya membuat storyboard dari iklan. Proyeknya banyak dan butuh cepat selesai. Akibatnya, kualitas gambar bukan prioritas. Selama klien sudah melihat pesannya tersampaikan, ya sudah,” ungkap Alti. Kebosanan itu yang membuatnya memilih menjadi freelance illustrator pada tahun 2010. Dua tahun kemudian Alti bergabung dengan Stellar Labs, dan saat itu Alti menjadi guest illustrator untuk komik Rokki. * * * Beruntung saya mendapat kesempatan menyaksikan kepiawaiannya membuat komik. Alti menggambar secara manual dan digital. Secara manual ia menggunakan pensil dan kertas putih. Tak sampai lima menit, Kitty Pryde sudah selesai digambar. Begitu pula saat ia menggambar dengan pen mouse. “Wah, ekspresinya langsung kelihatan ya,” ujar teman saya, Erin, stylist untuk pemotretan artikel ini, ketika melihat Alti menggambar. Kitty Pryde yang digambar Alti secara digital memiliki mata yang tajam. 6 7 PASSION FEATURE-ZN cek.indd 94 4/13/2016 8:39:18 PM
  • 6. mei 2016 pesona.co.id 95 Riaswajah&rambut:TaniaLedezmaPengarahgaya:ErinMetasari 6 Adegan dalam komik Star- Lord & Kitty Pryde yang telah selesai disketsa dan ditinta. Prosesnya adalah sketch-ink- color (sketsa-tinta-warna) 7 Karakter Red Alpha yang diciptakan sendiri oleh Alti untuk X-Men’92 Waktu kecil saya suka nonton film kartun Walt Disney, dan bercita-cita nama saya ada di credit title yang muncul di akhir film.” Pantas saja jika C.B.Cebulski tertarik pada karya perempuan kelahiran Bandung, 11 Januari 1983, ini. Ia memang lebih banyak membuat ilustrasi untuk komik dengan karakter yang sudah ada, namun akhirnya Marvel memberi Alti kesempatan untuk membuat karakter baru dalam komik X-Men’92. Alti pun menciptakan Red Alpha, sosok vampir dengan mata merah menyala. Saat ditanya apa yang menjadi ciri khas karyanya, Alti mengatakan bahwa yang bisa mengetahui hal itu hanya pembaca dan pencinta komiknya. Namun Alti mengaku banyak terinspirasi oleh Jorge Jimenez, Joe Madureira, dan Humberto Ramos. “Dari Jorge saya belajar shadowing, dari Ramos saya belajar membuat anatomi dan gesture. Sebetulnya banyak nama-nama yang karyanya saya sukai, tapi ketiga nama itu yang sedang saya ikuti di internet. Sampai saat ini saya masih bereksperimen berbagai gaya.” Suatu hari nanti, Alti ingin membuat komik sendiri. Ia memiliki satu karakter yang telah ia ciptakan, yakni seorang perempuan pencinta kick boxing yang sangat anti rokok. Ia masih belum tahu cerita komiknya akan seperti apa, karena ia harus menemukan scriptwriter yang cocok. “Tapi waktunya juga belum ada. Jadi, sementara fokus untuk menyelesaikan deadline-deadline dulu. Itu proyek idealis yang belum tahu kapan akan dikerjakan,” kata Alti. PASSION FEATURE-ZN cek.indd 95 4/13/2016 8:39:20 PM