2. Temu hitam (Curcuma
aeruginosa Roxb.)
adalah sejenis
tumbuhanan yang
rimpangnya
dimanfaatkan sebagai
campuran obat/jamu.
Temu hitam dikenal
pula sebagai temu
erang, temu ireng, atau
temu lotong.
Asli dari kawasan Asia
Tenggara, dari Burma
hingga ke Pulau Jawa.
Burma. Selain ditanam
di pekarangan atau di
perkebunan, temu
hitam juga banyak
ditemukan tumbuh liar
di hutan jati, padang
rumput, atau di ladang
pada ketinggian 400--
750 m dpl.
3. MANFAAT TANAMAN TEMU HITAM
* menyuburkan kandungan
* menghilangkan penyakit cacingan
* mengurangi ambeien
* mengurangi nyeri haid
* menyembuhkan peranakan turun
* membersihkan darah setelah melahirkan
* mengurangi batuk
* meningkatkan stamina
* menambah nafsu makan
* mengurangi air kemih yang mengandung darah
* menetralkan racun dalam tubuh
* menghilangkan penyakit kulit misalnya koreng,
kudis, borok
* mengurangi asma
* menghilangkan sariawan
4. Tumbuhan ini berbentuk terna tahunan, tinggi maksimum 2 m,
berbatang semu yang tersusun dari kumpulan pelepah daun,
berwarna hijau atau cokelat gelap. Daun tunggal, bertangkai
panjang, keluar dari titik-titik kuncup pada rimpang. Helaian
daun bentuknya bundar memanjang sampai lanset, ujung dan
pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya
hijau tua dengan sisi kiri - kanan ibu tulang daun terdapat
semacam pita memanjang berwarna merah gelap atau
lembayung, panjang 31--84 cm, lebar 10--18 cm. Bunganya
tersusun majemuk berbentuk bulir yang tandannya keluar
langsung dari rimpang, panjang tandan 20--25 cm, bunga mekar
secara bergiliran dari kantong-kantong daun pelindung (bractea)
yang besar, pangkal daun pelindung berwarna putih, ujung daun
pelindung berwarna ungu kemerahan. Mahkota bunga berwarna
kuning. Rimpangnya cukup besar dan merupakan umbi batang
serta bercabang-cabang. Jika rimpang tua dibelah, tampak
lingkaran berwarna biru kehitaman di bagian luarnya. Rimpang
temu hitam mempunyai aroma yang khas. Perbanyakan dengan
rimpang yang sudah cukup tua atau pemisahan rumpun.
6. Tanaman herbal temu hitam
merupakan tumbuhan semak,
batang berwarna hijau dan agak
lunak karena merupakan batang
semu yang tersusun atas kumpulan
pelepah daun, panjang batang
kurang lebih 50 cm, dan tinggi
tumbuhan dapat
mencapaimerupakan 2 meter.
Tanaman herbal temu hitam
merupakan tumbuhan yang dapat
hidup secara liar di hutan-hutan
jati, terutama di Pulau Jawa dari
ketinggian 400-1.750 meter di atas
permukaan laut dan tumbuhan ini
menyukai tanah subur. Daunnya
berbentuk lanset lebar dengan
helaian daun yang tipis, warna
daun hijau sampai coklat keunguan
agak gelap. Bunga keluar dari
ketiak daun atau samping batang.
Bunga tertutup oleh 2-3 pelepah,
panjang batang bunga 20-50 cm
dan mahkota bunga berwarna krem
sampai merah jambu.
7. Tanaman herbal ini menghasilkan rimpang
berukuran besar, bercabang merata dan
merupakan umbi batang.
Temu hitam memiliki nama yang berbeda pada
tiap daerah asalnya: Jawa temu ireng (Jawa),
koneng hideung (Sunda), temo erang (Madura);
Sumatera : temu item, temu erang (Melayu),
temu hitam (Minangkabau); Sulawesi : temu
lotong (Bugis), temu leteng (Makassar); Nusa
Tenggara : temu ireng (Bali).