SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 13
Baixar para ler offline
GERAK
Hampir setiap saat kita melihat benda-benda bergerak. Setiap saat kita juga
melakukan gerak. Di jalan raya kita dapat melihat banyak mobil yang sedang bergerak, di
pusat perbelanjaan, kita dapat melihat banyak orang bergerak melakukan aktivitas masing-
masing, di sungai dapat kita lihat gerakan aliran air. Bahkan bumi tempat kita berpijak selalu
dalam keadaan bergerak, yaitu gerak rotasi dan revolusi.
Pernahkan Anda memperhatikan anak yang sedang bermain ayunan, jarum jam yang
berputar, dan bus yang sedang berjalan? Apakah benda-benda tersebut bergerak? Jadi, apa
yang dimaksud dengan gerak?
Bila Anda melihat sebuah bus yang sedang berjalan, sementara Anda sedang berada di
luar bus, maka bus tersebut dapat kita katakan bergerak. Demikian juga semua yang berada di
dalam bus, baik tempat duduk maupun orangnya dapat kita katakan bergerak. Hal ini
berkebalikan bila kita berada di dalam bus tersebut, kita akan mengatakan bahwa bus tidak
bergerak, sedangkan benda-benda yang ada di luar bus itu kita katakan bergerak. Nah, gerak
benda-benda di luar bus, seperti pohon, tiang listrik, dan tiang telepon dinamakan gerak
semu. Sedangkan yang sebenarnya terjadi adalah bus yang kita tumpangi bergerak mendekati
atau menjauhi benda-benda tersebut. Kapan suatu benda dikatakan bergerak? Benda
dikatakan bergerak bila kedudukannya terhadap titik acuan setiap saat selalu berubah, dan
sebaliknya benda dikatakan diam bila kedudukannya terhadap titik acuan selalu tetap.
A. Jarak dan Perpindahan
Sebuah benda dikatakan bergerak jika kedudukan benda dalam selang waktu tertentu
berubah terhadap suatu titik acuan yang dianggap diam. Berdasarkan definisi di atas titik
acuan atau koordinat benda dikatakan “diam” terhadap kedu dukan benda tersebut jika
koordinatnya selalu tetap meskipun ada perubahan waktu.
Pengertian diam dan bergerak adalah relatif. Mungkin saja posisi suatu benda diam
terhadap suatu titik acuan, tetapi terhadap titik acuan lain benda itu dikatakan bergerak. Hal
ini disebabkan karena di alam semesta ini tidak ada gerak dengan kerangka acuan yang
mutlak diam. Contohnya seseorang yang mengendarai sepeda motor. Kalau menggunakan
titik acuan motor, maka orang tersebut dapat dianggap diam terhadap motor, tetapi bila titik
acuannya adalah bumi maka orang itu bergerak terhadap bumi.
Pembahasan mengenai benda yang bergerak berhubungan erat dengan besaran jarak dan
perpindahan. Jarak dan perpindahan merupakan dua besaran yang memiliki pengertian
berbeda.
Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh suatu benda yang bergerak, sedangkan
perpindahan adalah perubahan kedudukan atau posisi suatu benda diukur dari posisi awal ke
posisi akhir benda atau dengan kata lain jarak hanya memperhitungkan panjang lintasan yang
ditempuh dengan tanpa memperhatikan arah, sedangkan perpindahan adalah perubahan posisi
atau kedudukan suatu benda dengan memperhatikan arah. Sehingga dalam fisika perpindahan
merupakan besaran vektor sedangkan jarak merupakan besaran skalar. Jadi kedua besaran
tersebut berbeda. Dalam kehidupan sehari-hari kedua istilah tersebut seringkali dipertukarkan
artinya namun besaran jarak lah yang sering dipergunakan. Sebagai contoh, Eka berangkat
dari Bandung menuju Sumedang maka jarak tempuh Eka adalah sama dengan jarak Bandung
ke Sumedang.
Apabila kita membicarakan perpindahan, kita perlu mengetahui arah perpindahan
tersebut. Misalnya perpindahan dari sebuah titik acuan menuju arah Timur diambil sebagai
harga positif maka perpindahan kearah Barat haruslah berharga negatif. Jadi perpindahan
dapat berharga positif atau negatif bergantung pada titik acuannya.
Di dalam koordinat kartesian atau koordinat dengan sumbu-x dan sumbu-y, perpindahan
dapat dituliskan dalam arah sumbunya masing-masing. Perpindahan ke arah sumbu positif
mempunyai nilai positif sedangkan perpindahan ke sumbu negatif mempunyai nilai negatif
Perpindahan dalam Arah Sumbu-x Positif
Perpindahan dalam arah sumbu-x positif, arahnya selalu ke kanan. Perhatikan Gambar 1.
Donal mula-mula berada di titik P, lalu bergerak lurus ke kanan dan berhenti di titik Q.
Gambar 2.1. Perpindahan kearah sumbu-x positif disepakati bernilai positif
Titik P terletak pada 1 4x   dan titik Q terletak pada 2 3x  . Perpindahan Donal dari P ke Q
sama dengan perpindahan dari P ke O sebesar 4 satuan ditambah perpindahan dari O ke Q
sebesar 3 satuan sehingga perpindahan Donal = 4 satuan + 3 satuan = 7 satuan. Sementara itu,
jarak P ke Q sama dengan 7 satuan. Cara umum yang digunakan untuk menghitung
perpindahan adalah dengan mengurangkan kedudukan akhir dengan kedudukan awal. Untuk
contoh diatas perpindahannya sama dengan 2 1 3 ( 4) 7x x x       satuan.
Perpindahan dalam Arah Sumbu-x Negatif
Perpindahan dalam arah sumbu-x negatif, arahnya selalu ke kiri. Perhatikan Gambar 2.
Mobil mula-mula berada di R, lalu bergerak ke kiri, dan berhenti di titik S.
Gambar 2.2. Perpindahan kearah sumbu-x negatif disepakati bernilai negatif
Titik R terletak pada 1 3x  dan titik S terletak pada 2 4x   . Perpindahan mobil dari R ke
S sama dengan perpindahan dari R ke O sebesar -3 satuan ditambah perpindahan dari O ke Q
sebesar -4 satuan sehingga perpindahan mobil = -3 satuan -4 satuan = -7 satuan. Sementara
itu, jarak R ke S sama dengan 7 satuan. Cara umum yang digunakan untuk menghitung
perpindahan adalah dengan mengurangkan kedudukan akhir dengan kedudukan awal. Untuk
contoh diatas perpindahannya sama dengan 2 1 ( 4) 3 7x x x       satuan.
Hal yang sama berlaku untuk perpindahan pada sumbu-y. Perpindahan dalam arah sumbu-y
positif akan bernilai positif dan perpindahan dalam arah sumbu-y negatif mempunyai nilai
negatif.
Dari uraian tersebut dapat kita ketahui bahwa jarak antara dua buah titik selalu bernilai
positip sedangkan perpindahan dapat berharga positif maupun negatif.
Bagaimana perpindahan dan jarak untuk sebuah benda yang bergerak pada sumbu-x dan
sumbu-y? Perhatikan Gambar 3
Gambar 2. 3. Perpindahan Ali dari A ke C sejauh 5 m
Erna berjalan dari A ke B. Kemudian dilanjutkan dari arah B ke C. Apakah
perpindahan Erna dari A ke C sama dengan jarak lintasannya dari arah A ke B, kemudian
dilanjutkan ke C? Jarak yang di tempuh Erna dari adalah dari A ke B = 4m dan dari B ke C =
3 m. Jadi, jarak lintasan dari A ke C adalah 4m + 3m = 7m.
Sedangkan perpindahan dari A ke C adalah resultan vektor AB + BC, yaitu AC dengan
besar 2 2 2 2
AC = AB + BC = 4 + 3 = 5 m . Jadi perpindahan Erna dari titik awalnya (A) ke
titik akhirnya (C), berbeda dengan jarak lintasan yang ditempuhnya.
B. Kelajuan dan Kecepatan
Dalam kehidupan sehari-hari, kata kecepatan dan kelajuan sering disamaartikan.
Kecepatan dan kelajuan merupakan dua pegertian yang berbeda. Kecepatan (velocity)
merupakan besaran vektor, yaitu besaran yang memperhitungkan arah geraknya, sedangkan
kelajuan (speed) merupakan besaran skalar, yaitu besaran yang hanya memiliki besar tanpa
memperhatikan arah gerak benda.
Dengan kata lain, kelajuan suatu benda hanya ditentukan oleh jarak tempuh benda dan
selang waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut tanpa memperhatikan arah
perpindahannya.
Jarak
K elajuan
W aktu

Sementara itu, kecepatan tergantung pada arah benda yang bergerak.. Kecepatan
didefinisikan sebagai perbandingan perpindahan benda dengan waktu tempuh.
‫ݐܽ݌݁ܿ݁ܭ‬ܽ݊ =
௉௘௥௣௜௡ௗ௔௛௔௡
ௐ ௔௞௧௨
Sebuah mobil bergerak dari Serang ke Tangerang dalam waktu 1 jam dan menempuh
jarak 65 km sehingga diperoleh kelajuan mobil tersebut adalah 65 km jam . Bandingkan
dengan sebuah pesawat yang meninggalkan Bandara Husein Sastranegara di Bandung dengan
kecepatan 250 km jam ke arah Timur menuju Semarang. Mobil dikatakan mempunyai
kelajuan karena tidak memperhatikan arah gerak mobil sedangkan pesawat dikatakan
mempunyai kecepatan karena pesawat bergerak pada arah tertentu, yaitu ke arah Timur.
1. Kelajuan dan Kecepatan Rata-rata
Kelajuan rata-rata diperoleh dari jarak yang ditempuh benda dibagi dengan waktu
tempuhnya. Secara matematis, kelajuan rata-rata dapat dituliskan dalam persamaan
‫݈݁ܭ‬݆ܽ‫݊ܽݑ‬‫ݐܽݎ‬ܽ− ‫ݐܽݎ‬ܽ =
‫ܬ‬ܽ‫݇ܽݎ‬‫݃݊ܽݕ‬ ݀݅‫ݐ‬݁݉ ‫ݑ݌‬ℎ
ܹ ܽ݇‫ݐ‬‫ݑ‬ ‫ݐ‬݁݉ ‫ݑ݌‬ℎ
s
v
t

Dengan:
v = kelajuan rata-rata (ms-1
)
s = jarak tempuh (meter)
t = waktu tempuh (sekon)
Selain konsep kelajuan, di dalam Fisika juga digunakan konsep kecepatan. Berbeda halnya
dengan kelajuan, disamping memiliki nilai, kecepatan juga memiliki arah karena kecepatan
merupakan besaran vektor. Kecepatan rata-rata bergantung pada perpindahan dan waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan perpindahan itu. Secara matematis dirumuskan:
‫ݐܽ݌݁ܿ݁ܭ‬ܽ݊‫ݐܽݎ‬ܽ− ‫ݐܽݎ‬ܽ =
ܲ݁‫݅݌ݎ‬݊݀ܽℎܽ݊
ܲ݁‫ܾܽݑݎ‬ℎܽ݊ ‫ݐ݇ܽݓ‬‫ݑ‬
Jika benda bergerak sepanjang sumbu – x dan posisin ya dinyatakan dengan koordinat x
persamaannya dapat ditulis
x
v
t



Dengan:
v = kecepatan rata-rata (ms-1
)
akhir awalx x x   = perpindahan (meter)
t = Perubahan waktu (s)
Gambar 2.4.
Dari uraian tersebut, tampak jelas
menentukan kecepatan rata-rata, perlu ditinjau arah geraknya, sedangkan pada kelajuan rata
rata tidak perlu ditinjau arah geraknya.
2. Kecepatan dan Kelajuan Sesaat
Pada saat kendaraan bermotor berger
itu? Selama perjalanan spedometer
angka yang berbeda pada saat yang berbeda.
kelajuan kendaraan. Namun kelajuan apak
Gambar 2. 5. Spedometer menunjukan kelajuan sesaat pada kendaraan bermotor
Kecepatan rata-rata dan kelajuan rata
tempuh. Besaran ini tidak menunjukan kecepatan dan kelajuan benda pada saat tertentu.
Untuk mengetahui besar kecepatan dan kelajuan benda pada saat tertentu, digunakan besar
kecepatan dan kelajuan sesaat. Pada kendaraan bermotor besarnya kelajuan sesaat dapat
ditunjukan oleh speedometer.
kelajuan pada suatu titik dari lintasannya. Perhatikan Gambar 6.
Gambar 2.4. Grafik untuk menghitung kecepatan rata-rata
Dari uraian tersebut, tampak jelas antara kecepatan rata-rata dan kelajuan rata
rata, perlu ditinjau arah geraknya, sedangkan pada kelajuan rata
rata tidak perlu ditinjau arah geraknya.
Kecepatan dan Kelajuan Sesaat
Pada saat kendaraan bermotor bergerak, pernahkah kita melihat spedometer
spedometer yang berfungsi dengan baik akan menunjukan angka
angka yang berbeda pada saat yang berbeda. Spedometer ialah alat yang menunjukan
kelajuan kendaraan. Namun kelajuan apakah yang ditunjukan alat tersebut?
Spedometer menunjukan kelajuan sesaat pada kendaraan bermotor
rata dan kelajuan rata-rata menggambarkan jarak tempuh dibagi waktu
tempuh. Besaran ini tidak menunjukan kecepatan dan kelajuan benda pada saat tertentu.
Untuk mengetahui besar kecepatan dan kelajuan benda pada saat tertentu, digunakan besar
kecepatan dan kelajuan sesaat. Pada kendaraan bermotor besarnya kelajuan sesaat dapat
. Kelajuan sesaat adalah kelajuan pada suatu waktu tertentu atau
kelajuan pada suatu titik dari lintasannya. Perhatikan Gambar 6.
rata
rata dan kelajuan rata-rata. Ketika
rata, perlu ditinjau arah geraknya, sedangkan pada kelajuan rata-
spedometer pada kendaraan
yang berfungsi dengan baik akan menunjukan angka-
ialah alat yang menunjukan
ah yang ditunjukan alat tersebut?
Spedometer menunjukan kelajuan sesaat pada kendaraan bermotor
rata menggambarkan jarak tempuh dibagi waktu
tempuh. Besaran ini tidak menunjukan kecepatan dan kelajuan benda pada saat tertentu.
Untuk mengetahui besar kecepatan dan kelajuan benda pada saat tertentu, digunakan besaran
kecepatan dan kelajuan sesaat. Pada kendaraan bermotor besarnya kelajuan sesaat dapat
Kelajuan sesaat adalah kelajuan pada suatu waktu tertentu atau
Gambar 2.6. Mendapatkan kecepatan sesaat dari grafik s-t
Jika selang waktu t diperkecil terus menerus sehingga titik B mendekati titik A,
s
t


mendekati suatu nilai tertentu. Pada saat selang waktu t mendekati nol, harga
s
t


disebut
kelajuan sesaat v di titik A. Besarnya kelajuan sesaat dapat ditulis:
s
v
t



, untuk t mendekati nol
Persamaan yang sama juga digunakan untuk menentukan kecepatan sesaat. Perbedaannya
kecepatan sesaat harus disertai dengan arah gerak benda. Jadi, untuk menghitung kecepatan
atau kelajuan sesaat sebuah kendaraan pada suatu saat tertentu, kita perlu mengukur jarak
tempuh pada selang waktu yang sangat pendek. Misalnya selang waktu 1/100 sekon atau
bahkan jika memungkinkan digunakan selang waktu yang sangat kecil sehingga mendekati
nol. Mengukur jarak tempuh dalam waktu yang sangat singkat tentulah sangat sulit. Namun
di laboratorium hal ini dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut pewaktu ketik.
Contoh Soal:
1. Ahmad bersepeda bergerak mengelilingi lapangan menempuh jarak 180 meter dan
membutuhkan waktu 30 sekon. Berapakah kelajuan sepeda tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: s = 180 m
t = 30 s
Ditanyakan: v = ......?
Jawab:
s
v
t
 =
ଵ଼଴୫
ଷ଴ୱ
= 6 m/s
2. Sebuah bus melaju di jalan tol yang lurus. Selama 30 menit pertama bus itu menempuh jarak
45 km, 15 menit selanjutnya menempuh jarak 15 km, dan 15 menit selanjutnya menempuh
jarak 20 km. Tentukanlah kelajuan rata-rata bus tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
‫ݏ‬ଵ = 45 ݇݉ , ‫ݐ‬ଵ = 30 ݉ ݁݊݅‫ݐ‬
‫ݏ‬ଶ = 15 ݇݉ , ‫ݐ‬ଵ = 15 ݉ ݁݊݅‫ݐ‬
‫ݏ‬ଷ = 20 ݇݉ , ‫ݐ‬ଵ = 15 ݉ ݁݊݅‫ݐ‬
Ditanyakan: kelajuan rata-rata (v ) = .....?
Jawab:
s
v
t

45 15 20
30 15 15
km km km
v
menit menit menit
 

 
80
60
km
v
menit

80
1
km
v
jam

80 /v km jam
3. Sebuah partikel bergerak ke kanan sepanjang sumbu x. Setelah 1 sekon kedudukan
partikel di x1 = 3 meter, dan setelah bergerak 4 sekon kedudukan partikel di x2 = 12
meter. Berapa kecepatan rata-rata partikel ?
Penyelesaian:
Diketahui:
X1 = 3 m
x2 = 12 m
t1 = 1 s
t2 = 4 s
Ditanyakan: v = ...?
Jawab:
x
v
t



2 1
2 1
(12 3)
3 /
(4 1)
x x m
m s
t t s
 
  
 
GERAK LURUS
Suatu benda yang bergerak, selain mempunyai kecepatan juga mempunyai bentuk
lintasan. Lintasan adalah titik-
berdasarkan bentuk lintasannya dibedakan menjadi tiga, yaitu gerak lurus, gerak lengkung
(parabola/peluru), dan gerak melingkar. Gerak lurus adalah gerak suatu benda yang
lintasannya berupa garis lurus, misalnya : gerak kereta api di atas rel yang lurus., gerak
kelereng yang digelindingkan di lantai dan gerak pelari cepat. Gerak parabola adalah gerak
suatu benda yang lintasannya berupa parabola (garis lengkung), misalnya : gerak anak panah
dilepas dari busur, gerak bola yang ditendang dan gerak peluru yang ditembakkan. Gerak
melingkar adalah gerak yang lintasannya berupa lingkaran, misalnya : gerak jarum ja
komedi putar dan gerak baling
Dalam Kegiatan Belajar 2 ini hanya akan dipelajari gerak lurus saja. Gerak lurus
dibagi menjadi dua bagian, yaitu gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraaturan.
Gerak lurus yang akan kita bahas hanh
A. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Sebuah benda dikatakan bergerak lurus beraturan, jika lintasan dari benda merupakan
garis lurus dan kecepatanya setiap saat adalah tetap. Didalam kehidupan sehari
sulit untuk mendapatkan sebuah benda yang bergerak lurus beraturan secara ideal. Akan
tetapi dalam pendekatannya terdapat beberapa contoh yang dapat dianalogikan sebagai gerak
lurus beraturan. Misalnya, pada rel yang lurus, sebuah kereta api dapat dianggap bergerak
lurus. Jika kereta api menempuh perpindahan yang sama selang waktu yang dibutuhkan juga
sama, maka gerak kereta api dapat disebut gerak lurus beraturan.
Gambar 2.7
Bagaimana besaran-besaran fisika pada gerak lurus beraturan itu?
kita analisis gerak kereta api yang melakukan gerak lurus beraturan selama 5 menit dengan
data seperti pada tabel berikut
bergerak, selain mempunyai kecepatan juga mempunyai bentuk
-titik yang dilalui oleh benda yang bergerak. Gerak suatu benda
berdasarkan bentuk lintasannya dibedakan menjadi tiga, yaitu gerak lurus, gerak lengkung
uru), dan gerak melingkar. Gerak lurus adalah gerak suatu benda yang
lintasannya berupa garis lurus, misalnya : gerak kereta api di atas rel yang lurus., gerak
kelereng yang digelindingkan di lantai dan gerak pelari cepat. Gerak parabola adalah gerak
benda yang lintasannya berupa parabola (garis lengkung), misalnya : gerak anak panah
dilepas dari busur, gerak bola yang ditendang dan gerak peluru yang ditembakkan. Gerak
melingkar adalah gerak yang lintasannya berupa lingkaran, misalnya : gerak jarum ja
komedi putar dan gerak baling-baling.
Dalam Kegiatan Belajar 2 ini hanya akan dipelajari gerak lurus saja. Gerak lurus
dibagi menjadi dua bagian, yaitu gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraaturan.
Gerak lurus yang akan kita bahas hanhya gerak lurus beraturan.
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Sebuah benda dikatakan bergerak lurus beraturan, jika lintasan dari benda merupakan
garis lurus dan kecepatanya setiap saat adalah tetap. Didalam kehidupan sehari
sebuah benda yang bergerak lurus beraturan secara ideal. Akan
tetapi dalam pendekatannya terdapat beberapa contoh yang dapat dianalogikan sebagai gerak
lurus beraturan. Misalnya, pada rel yang lurus, sebuah kereta api dapat dianggap bergerak
reta api menempuh perpindahan yang sama selang waktu yang dibutuhkan juga
sama, maka gerak kereta api dapat disebut gerak lurus beraturan.
Gambar 2.7. Kereta api bergerak Lurus Beraturan
isika pada gerak lurus beraturan itu? Untuk mengetahuinya
kita analisis gerak kereta api yang melakukan gerak lurus beraturan selama 5 menit dengan
data seperti pada tabel berikut
bergerak, selain mempunyai kecepatan juga mempunyai bentuk
titik yang dilalui oleh benda yang bergerak. Gerak suatu benda
berdasarkan bentuk lintasannya dibedakan menjadi tiga, yaitu gerak lurus, gerak lengkung
uru), dan gerak melingkar. Gerak lurus adalah gerak suatu benda yang
lintasannya berupa garis lurus, misalnya : gerak kereta api di atas rel yang lurus., gerak
kelereng yang digelindingkan di lantai dan gerak pelari cepat. Gerak parabola adalah gerak
benda yang lintasannya berupa parabola (garis lengkung), misalnya : gerak anak panah
dilepas dari busur, gerak bola yang ditendang dan gerak peluru yang ditembakkan. Gerak
melingkar adalah gerak yang lintasannya berupa lingkaran, misalnya : gerak jarum jam, gerak
Dalam Kegiatan Belajar 2 ini hanya akan dipelajari gerak lurus saja. Gerak lurus
dibagi menjadi dua bagian, yaitu gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraaturan.
Sebuah benda dikatakan bergerak lurus beraturan, jika lintasan dari benda merupakan
garis lurus dan kecepatanya setiap saat adalah tetap. Didalam kehidupan sehari-hari, sangat
sebuah benda yang bergerak lurus beraturan secara ideal. Akan
tetapi dalam pendekatannya terdapat beberapa contoh yang dapat dianalogikan sebagai gerak
lurus beraturan. Misalnya, pada rel yang lurus, sebuah kereta api dapat dianggap bergerak
reta api menempuh perpindahan yang sama selang waktu yang dibutuhkan juga
Untuk mengetahuinya mari
kita analisis gerak kereta api yang melakukan gerak lurus beraturan selama 5 menit dengan
Tabel 2.1. Kecepatan Kereta Api selama 5 menit
Dengan memperhatikan Tabel 2.1. dapat dibuat grafik hubungan antara jarak tempuh (s)
pada sumbu-y dan waktu tempuh pada sumbu-x seperti yang ditunjukan Gambar 2.8.
Gambar 2.8. Grafik s-t gerak lurus beraturan
Hubungan antara jarak tempuh (s) terhadap waktu tempuh (t) dari sebuah benda yang
melakukan gerak lurus beraturan, akan memberikan grafik berbentuk linear atau berupa garis
lurus dengan tangen sudut kemiringan grafik menunjukan nilai kecepatan benda.
tan
s
v
t


 

Sehingga diperoleh
(4 0)
0.8 48 /
(5 0)
km km
v km jam
menit menit

  

. Jadai kecepatan kereta api
tersebut 48 km/jam.
Secara umum hubungan jarak tempuh (s) dan kecepatan (v) dituliskan sebagai berikut.
s vt
Dengan:
s = jarak tempuh (meter)
t = selang waktu (sekon)
v = kecepatan (m/s)
Gambar 2.9. Luas bidang arsiran = jarak tempuh (s = v t) Gambar 2.10. kemiringan gasris = kecepatan
benda (v = s / t )
Dari kemiringan grafik, kita tahu bahwa semakin curam kemiringan grafik semakin besar
pula nilai kecepatannya. Perhatikan Gambar 2.10. dapat dilihat bahwa benda (1) mempunyai
kecepatan terbesar dan benda (3) mempunyai kecepatan terkecil .
Kegiatan Percobaan:
Kegiatan ini bertujuan untuk menyelidiki gerak lurus beraturan.
Alat dan bahan:
 Papan luncur
 Kereta dinamika (troli)
 Pewaktu ketik (ticker timer)
 Catu daya
 Pita pencatat waktu
Langkah kerja: 

1. Hubungkan troli dengan pita ticker timer di atas papan luncur seperti pada gambar di
bawah ini.
Gambar 2.11. Percobaan gerak lurus beraturan
2. Tariklah troli dan usahakan kecepatannya tetap.
3. Ambillah pita pada ticker timer yang telah terketik.
4. Potong-potonglah pita tersebut, setiap potongan berisi 5 ketukan.
5. Susunlah potongan-potongan pita tadi secara berjajar pada kertas grafik.
6. Buat grafik v – t untuk gerak kereta tersebut!
7. Amatilah grafik tersebut. Apa kesimpulan dari percobaan tersebut?
Dari pengamatan hasil rekaman pewaktu ketik kita akan memperoleh data hasil ketikan pada
pita kertas sebagai berikut:
Gambar 2.12. Hasil ketikan pada pewaktu ketik untuk GLB
Bila potongan-potongan pita kertas dijajarkan, akan diperoleh gambar seperti di bawah ini.
Gambar 2.13. Jejak hasil ketukan ticker timer pada pita kertas
Ternyata, jarak antara masing-masing ketukan sama. Hal ini menunjukkan bahwa jarak yang
ditempuh troli setiap satuan waktu adalah sama. Garis yang menghubungkan puncak-puncak
pita menunjukkan grafik hubungan antara kecepatan terhadap waktu yang tanpa garis lurus
horizontal.
Gambar 2. 14. Grafik (v-t) hasil potongan pita pewaktu ketik utk GLB
Jarak yang ditempuh benda yang melakukan gerak lurus beraturan sama dengan luas bidang
di bawah kurva v terhadap waktu (t).
Ticker timer adalah alat yang digunakan untuk mencatat atau mendeteksi kecepatan suatu
troli. Cara kerja ticker timer membentuk ketikan berupa titik-titik pada pita ketik dengan
selang waktu tetap. Ternyata dari percobaan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1) Pada gerak lurus beraturan waktu antara dua titik yang berdekatan pada pita ticker timer
selalu sama. 2) Tinggi tiap potongan 5 ketikan pita ketik pada diagram di atas sama, ini
menunjukkan bahwa benda bergerak dengan kecepatan tetap.
Referensi:
Depdiknas. (2005). Ilmu Pengetahuan Alam-Fisika. Jakarta: Dirjen Dikdasmen
Giancoli, D.C. (2004). Physics volume I. New Jersey : Prentice Hall
Halliday, D., Resnick, R. (1997). Physics , terjemahan: Patur Silaban dan Erwin Sucipto. Jakarta:
Erlangga.
Hewitt, Paul G .(1993). Conceptual Physics. Seventh Edition. Harper CollinsCollege Publisher
Slamet, A., dkk. (2008). Praktikum IPA. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.
Soejoto dan Sustini, E. (1993). Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Dirjen Dikti Depdiknas.
Tipler, P.A. (1998). Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.
Zaelani,A., Cunayah, C., Irawan, E.I.(2006).Bimbingan Pemantapan Fisika untuk SMA/MA.
Bandung: YRAMA WIDYA
Wellington, J.J. (1989). Beginning Science Pyisics. Oxford University Press

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Gerak lurus berubah beraturan (glbb)
Gerak lurus berubah beraturan (glbb) Gerak lurus berubah beraturan (glbb)
Gerak lurus berubah beraturan (glbb) Fazar Ikhwan Guntara
 
Soal soal glb dan glbb
Soal soal glb dan glbbSoal soal glb dan glbb
Soal soal glb dan glbbfortunet123
 
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstanGerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstanBisdev Oeykarisma
 
Jarak dan perpindahan GLB dan GLBB
Jarak dan perpindahan GLB dan GLBBJarak dan perpindahan GLB dan GLBB
Jarak dan perpindahan GLB dan GLBB-
 
GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan)
GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan)GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan)
GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan)Teuku Arpha
 
Gerak Lurus dipercepat beraturan
Gerak Lurus dipercepat beraturanGerak Lurus dipercepat beraturan
Gerak Lurus dipercepat beraturanlovaria
 
Modul kelas x unit 3 kinematika
Modul kelas x unit 3 kinematikaModul kelas x unit 3 kinematika
Modul kelas x unit 3 kinematikaEko Supriyadi
 
Bab 2 gerak dan gaya
Bab 2 gerak dan gayaBab 2 gerak dan gaya
Bab 2 gerak dan gayaEko Supriyadi
 

Mais procurados (20)

Gerak lurus
Gerak lurusGerak lurus
Gerak lurus
 
Makalah telaah
Makalah telaahMakalah telaah
Makalah telaah
 
Gerak lurus berubah beraturan (glbb)
Gerak lurus berubah beraturan (glbb) Gerak lurus berubah beraturan (glbb)
Gerak lurus berubah beraturan (glbb)
 
Materi gerak
Materi gerakMateri gerak
Materi gerak
 
GERAK LURUS
GERAK LURUSGERAK LURUS
GERAK LURUS
 
Soal soal glb dan glbb
Soal soal glb dan glbbSoal soal glb dan glbb
Soal soal glb dan glbb
 
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstanGerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan
 
glb dan glbb
glb dan glbbglb dan glbb
glb dan glbb
 
Jarak dan perpindahan GLB dan GLBB
Jarak dan perpindahan GLB dan GLBBJarak dan perpindahan GLB dan GLBB
Jarak dan perpindahan GLB dan GLBB
 
Gerak lurus
Gerak lurusGerak lurus
Gerak lurus
 
Gerak lurus
Gerak lurusGerak lurus
Gerak lurus
 
GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan)
GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan)GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan)
GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan)
 
Ppt Gerak Lurus
Ppt Gerak LurusPpt Gerak Lurus
Ppt Gerak Lurus
 
Gerak lurus 2
Gerak lurus 2Gerak lurus 2
Gerak lurus 2
 
Gerak Lurus dipercepat beraturan
Gerak Lurus dipercepat beraturanGerak Lurus dipercepat beraturan
Gerak Lurus dipercepat beraturan
 
Bab3 gerak lurus
Bab3 gerak lurusBab3 gerak lurus
Bab3 gerak lurus
 
GLB dan GLBB
GLB dan GLBBGLB dan GLBB
GLB dan GLBB
 
Modul kelas x unit 3 kinematika
Modul kelas x unit 3 kinematikaModul kelas x unit 3 kinematika
Modul kelas x unit 3 kinematika
 
Bab 2 gerak dan gaya
Bab 2 gerak dan gayaBab 2 gerak dan gaya
Bab 2 gerak dan gaya
 
Aditya rahman syafei
Aditya rahman syafeiAditya rahman syafei
Aditya rahman syafei
 

Destaque

3. sma kelas x rpp kd 3.3; 4.1; 4.3 glb;glbb (karlina 1308233) final
3. sma kelas x rpp kd 3.3; 4.1; 4.3 glb;glbb (karlina 1308233) final3. sma kelas x rpp kd 3.3; 4.1; 4.3 glb;glbb (karlina 1308233) final
3. sma kelas x rpp kd 3.3; 4.1; 4.3 glb;glbb (karlina 1308233) finaleli priyatna laidan
 
Gerak lurus beraturan (glb)
Gerak lurus beraturan (glb)Gerak lurus beraturan (glb)
Gerak lurus beraturan (glb)Liakartikasarii
 
Bahan ajar fisika listrik statis
Bahan ajar fisika listrik statisBahan ajar fisika listrik statis
Bahan ajar fisika listrik statiseli priyatna laidan
 
Fisika (X) - Karakteristik Gelombang
Fisika (X) - Karakteristik GelombangFisika (X) - Karakteristik Gelombang
Fisika (X) - Karakteristik GelombangSeptiani Pratiwi
 
Termodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gasTermodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gasNuRul Emi
 
Materi fisika kesehatan kurikulum 2013 smk kelas x dan xi (pristiadi utomo 05...
Materi fisika kesehatan kurikulum 2013 smk kelas x dan xi (pristiadi utomo 05...Materi fisika kesehatan kurikulum 2013 smk kelas x dan xi (pristiadi utomo 05...
Materi fisika kesehatan kurikulum 2013 smk kelas x dan xi (pristiadi utomo 05...Pristiadi Utomo
 
Xi ibab1gejalagelombang
Xi ibab1gejalagelombangXi ibab1gejalagelombang
Xi ibab1gejalagelombangDody Oceania
 
1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final
1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final
1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) finaleli priyatna laidan
 
LKS GERAK LURUS
LKS GERAK LURUSLKS GERAK LURUS
LKS GERAK LURUSMAFIA '11
 
10. sma kelas xi rpp kd 3.10;4.9 karakteristik gelombang (karlina 1308233)
10. sma kelas xi rpp kd 3.10;4.9 karakteristik gelombang (karlina 1308233)10. sma kelas xi rpp kd 3.10;4.9 karakteristik gelombang (karlina 1308233)
10. sma kelas xi rpp kd 3.10;4.9 karakteristik gelombang (karlina 1308233)eli priyatna laidan
 
Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab Semarang
Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab SemarangPenentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab Semarang
Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab SemarangSally Indah N
 
Proklamasi kemerdekaan
Proklamasi kemerdekaanProklamasi kemerdekaan
Proklamasi kemerdekaanAsh Ash
 
Cahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat OptikCahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat Optikboim007
 
Lampiran iii permen 16 th 2012 rkl rpl
Lampiran iii permen 16 th 2012  rkl rplLampiran iii permen 16 th 2012  rkl rpl
Lampiran iii permen 16 th 2012 rkl rplDewi Hadiwinoto
 
contoh rpp kurtilas
contoh rpp kurtilascontoh rpp kurtilas
contoh rpp kurtilasAkmal Zahir
 

Destaque (20)

3. sma kelas x rpp kd 3.3; 4.1; 4.3 glb;glbb (karlina 1308233) final
3. sma kelas x rpp kd 3.3; 4.1; 4.3 glb;glbb (karlina 1308233) final3. sma kelas x rpp kd 3.3; 4.1; 4.3 glb;glbb (karlina 1308233) final
3. sma kelas x rpp kd 3.3; 4.1; 4.3 glb;glbb (karlina 1308233) final
 
Gerak lurus beraturan (glb)
Gerak lurus beraturan (glb)Gerak lurus beraturan (glb)
Gerak lurus beraturan (glb)
 
Fisika Gerak Lurus Beraturan
Fisika Gerak Lurus BeraturanFisika Gerak Lurus Beraturan
Fisika Gerak Lurus Beraturan
 
RPP Kinematika
RPP KinematikaRPP Kinematika
RPP Kinematika
 
Bahan ajar fisika listrik statis
Bahan ajar fisika listrik statisBahan ajar fisika listrik statis
Bahan ajar fisika listrik statis
 
Fisika (X) - Karakteristik Gelombang
Fisika (X) - Karakteristik GelombangFisika (X) - Karakteristik Gelombang
Fisika (X) - Karakteristik Gelombang
 
Termodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gasTermodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gas
 
Materi fisika kesehatan kurikulum 2013 smk kelas x dan xi (pristiadi utomo 05...
Materi fisika kesehatan kurikulum 2013 smk kelas x dan xi (pristiadi utomo 05...Materi fisika kesehatan kurikulum 2013 smk kelas x dan xi (pristiadi utomo 05...
Materi fisika kesehatan kurikulum 2013 smk kelas x dan xi (pristiadi utomo 05...
 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
 
Materi gas dan termodinamika
Materi gas dan termodinamikaMateri gas dan termodinamika
Materi gas dan termodinamika
 
Xi ibab1gejalagelombang
Xi ibab1gejalagelombangXi ibab1gejalagelombang
Xi ibab1gejalagelombang
 
1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final
1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final
1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final
 
LKS GERAK LURUS
LKS GERAK LURUSLKS GERAK LURUS
LKS GERAK LURUS
 
10. sma kelas xi rpp kd 3.10;4.9 karakteristik gelombang (karlina 1308233)
10. sma kelas xi rpp kd 3.10;4.9 karakteristik gelombang (karlina 1308233)10. sma kelas xi rpp kd 3.10;4.9 karakteristik gelombang (karlina 1308233)
10. sma kelas xi rpp kd 3.10;4.9 karakteristik gelombang (karlina 1308233)
 
Kalender 2013
Kalender 2013Kalender 2013
Kalender 2013
 
Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab Semarang
Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab SemarangPenentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab Semarang
Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab Semarang
 
Proklamasi kemerdekaan
Proklamasi kemerdekaanProklamasi kemerdekaan
Proklamasi kemerdekaan
 
Cahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat OptikCahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat Optik
 
Lampiran iii permen 16 th 2012 rkl rpl
Lampiran iii permen 16 th 2012  rkl rplLampiran iii permen 16 th 2012  rkl rpl
Lampiran iii permen 16 th 2012 rkl rpl
 
contoh rpp kurtilas
contoh rpp kurtilascontoh rpp kurtilas
contoh rpp kurtilas
 

Semelhante a Materi Gerak Lurus Beraturan

PPT-IPA-BAB-1-GERAK-BENDA-DAN-MH-KELAS-8-SMT-1.ppt
PPT-IPA-BAB-1-GERAK-BENDA-DAN-MH-KELAS-8-SMT-1.pptPPT-IPA-BAB-1-GERAK-BENDA-DAN-MH-KELAS-8-SMT-1.ppt
PPT-IPA-BAB-1-GERAK-BENDA-DAN-MH-KELAS-8-SMT-1.pptSoni Nugroho
 
IPA Terpadu VIII - Bab 1- Gerak dan Gaya.ppt
IPA Terpadu VIII - Bab 1- Gerak dan Gaya.pptIPA Terpadu VIII - Bab 1- Gerak dan Gaya.ppt
IPA Terpadu VIII - Bab 1- Gerak dan Gaya.pptArifIsmanto3
 
ipa gerak.ppt
ipa gerak.pptipa gerak.ppt
ipa gerak.pptRahayuLv1
 
Ipa terpadu-viii-bab-1-gerak-dan-gaya
Ipa terpadu-viii-bab-1-gerak-dan-gayaIpa terpadu-viii-bab-1-gerak-dan-gaya
Ipa terpadu-viii-bab-1-gerak-dan-gayaAriePramudiya
 
Gerak dan Gaya.ppt
Gerak dan Gaya.pptGerak dan Gaya.ppt
Gerak dan Gaya.pptRENAWINANTI
 
KONSEP GERAK I (GERAK LURUS).pptx
KONSEP GERAK I (GERAK LURUS).pptxKONSEP GERAK I (GERAK LURUS).pptx
KONSEP GERAK I (GERAK LURUS).pptxgalungvillage
 
ipa gerak dan gaya kelas 7.pptx
ipa gerak dan gaya kelas 7.pptxipa gerak dan gaya kelas 7.pptx
ipa gerak dan gaya kelas 7.pptxmilatularifah
 
P1 Gerak Grace
P1 Gerak GraceP1 Gerak Grace
P1 Gerak Graceruy pudjo
 
Gerak lurus putri elysa xii ipa 2
Gerak lurus putri elysa xii ipa 2Gerak lurus putri elysa xii ipa 2
Gerak lurus putri elysa xii ipa 2Paarief Udin
 
Gerak lurus.ppt
Gerak lurus.pptGerak lurus.ppt
Gerak lurus.pptPuguhDwi2
 
PPT KINEMATIKA PARTIKEL LIKE NEW.pptx
PPT KINEMATIKA PARTIKEL LIKE NEW.pptxPPT KINEMATIKA PARTIKEL LIKE NEW.pptx
PPT KINEMATIKA PARTIKEL LIKE NEW.pptxFadarulAqbar
 
8 - BAB1. GERAK BENDA DAN MAKHLUK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKITAR (GERAK PADA BEN...
8 - BAB1. GERAK BENDA DAN MAKHLUK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKITAR (GERAK PADA BEN...8 - BAB1. GERAK BENDA DAN MAKHLUK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKITAR (GERAK PADA BEN...
8 - BAB1. GERAK BENDA DAN MAKHLUK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKITAR (GERAK PADA BEN...AntonetaPriskaSardjo
 

Semelhante a Materi Gerak Lurus Beraturan (20)

PPT-IPA-BAB-1-GERAK-BENDA-DAN-MH-KELAS-8-SMT-1.ppt
PPT-IPA-BAB-1-GERAK-BENDA-DAN-MH-KELAS-8-SMT-1.pptPPT-IPA-BAB-1-GERAK-BENDA-DAN-MH-KELAS-8-SMT-1.ppt
PPT-IPA-BAB-1-GERAK-BENDA-DAN-MH-KELAS-8-SMT-1.ppt
 
IPA Terpadu VIII - Bab 1- Gerak dan Gaya.ppt
IPA Terpadu VIII - Bab 1- Gerak dan Gaya.pptIPA Terpadu VIII - Bab 1- Gerak dan Gaya.ppt
IPA Terpadu VIII - Bab 1- Gerak dan Gaya.ppt
 
ipa gerak.ppt
ipa gerak.pptipa gerak.ppt
ipa gerak.ppt
 
Ipa terpadu-viii-bab-1-gerak-dan-gaya
Ipa terpadu-viii-bab-1-gerak-dan-gayaIpa terpadu-viii-bab-1-gerak-dan-gaya
Ipa terpadu-viii-bab-1-gerak-dan-gaya
 
Gerak dan Gaya.ppt
Gerak dan Gaya.pptGerak dan Gaya.ppt
Gerak dan Gaya.ppt
 
Glb
GlbGlb
Glb
 
Glb dan glbb (2)
Glb dan glbb (2)Glb dan glbb (2)
Glb dan glbb (2)
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
KONSEP GERAK I (GERAK LURUS).pptx
KONSEP GERAK I (GERAK LURUS).pptxKONSEP GERAK I (GERAK LURUS).pptx
KONSEP GERAK I (GERAK LURUS).pptx
 
ipa gerak dan gaya kelas 7.pptx
ipa gerak dan gaya kelas 7.pptxipa gerak dan gaya kelas 7.pptx
ipa gerak dan gaya kelas 7.pptx
 
P1 Gerak Grace
P1 Gerak GraceP1 Gerak Grace
P1 Gerak Grace
 
Gerak lurus putri elysa xii ipa 2
Gerak lurus putri elysa xii ipa 2Gerak lurus putri elysa xii ipa 2
Gerak lurus putri elysa xii ipa 2
 
Glb dan glbb
Glb dan glbbGlb dan glbb
Glb dan glbb
 
03 bab 2
03 bab 203 bab 2
03 bab 2
 
03 bab 2
03 bab 203 bab 2
03 bab 2
 
03 bab 2
03 bab 203 bab 2
03 bab 2
 
Gerak lurus.ppt
Gerak lurus.pptGerak lurus.ppt
Gerak lurus.ppt
 
PPT KINEMATIKA PARTIKEL LIKE NEW.pptx
PPT KINEMATIKA PARTIKEL LIKE NEW.pptxPPT KINEMATIKA PARTIKEL LIKE NEW.pptx
PPT KINEMATIKA PARTIKEL LIKE NEW.pptx
 
8 - BAB1. GERAK BENDA DAN MAKHLUK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKITAR (GERAK PADA BEN...
8 - BAB1. GERAK BENDA DAN MAKHLUK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKITAR (GERAK PADA BEN...8 - BAB1. GERAK BENDA DAN MAKHLUK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKITAR (GERAK PADA BEN...
8 - BAB1. GERAK BENDA DAN MAKHLUK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKITAR (GERAK PADA BEN...
 
2 Gaya dan Gerak.pptx
2 Gaya dan Gerak.pptx2 Gaya dan Gerak.pptx
2 Gaya dan Gerak.pptx
 

Mais de TA_opick

Pengenalan ilmu kimia
Pengenalan ilmu kimiaPengenalan ilmu kimia
Pengenalan ilmu kimiaTA_opick
 
Getaran dan gelombang
Getaran dan gelombangGetaran dan gelombang
Getaran dan gelombangTA_opick
 
Soal Gerak Lurus Beraturan
Soal Gerak Lurus BeraturanSoal Gerak Lurus Beraturan
Soal Gerak Lurus BeraturanTA_opick
 
Rpp pertemuan 3
Rpp pertemuan 3Rpp pertemuan 3
Rpp pertemuan 3TA_opick
 
Rpp pertemuan 2
Rpp pertemuan 2Rpp pertemuan 2
Rpp pertemuan 2TA_opick
 
Rpp pertemuan 1
Rpp pertemuan 1Rpp pertemuan 1
Rpp pertemuan 1TA_opick
 
Silabus Mata Pelajaran GLB
Silabus Mata Pelajaran GLBSilabus Mata Pelajaran GLB
Silabus Mata Pelajaran GLBTA_opick
 
Soal pretest posttest
Soal pretest posttestSoal pretest posttest
Soal pretest posttestTA_opick
 
Rpp pertemuan 3
Rpp pertemuan 3Rpp pertemuan 3
Rpp pertemuan 3TA_opick
 
Rpp pertemuan 2
Rpp pertemuan 2Rpp pertemuan 2
Rpp pertemuan 2TA_opick
 
Rpp pertemuan 1
Rpp pertemuan 1Rpp pertemuan 1
Rpp pertemuan 1TA_opick
 
Silabus Pembelajaran Materi GLB
Silabus Pembelajaran Materi GLBSilabus Pembelajaran Materi GLB
Silabus Pembelajaran Materi GLBTA_opick
 
Silabus & rpp
Silabus & rppSilabus & rpp
Silabus & rppTA_opick
 
Jurnal Internasional : Dualisme Gelombang-Partikel De Broglie Gelombang Dan K...
Jurnal Internasional : Dualisme Gelombang-Partikel De Broglie Gelombang Dan K...Jurnal Internasional : Dualisme Gelombang-Partikel De Broglie Gelombang Dan K...
Jurnal Internasional : Dualisme Gelombang-Partikel De Broglie Gelombang Dan K...TA_opick
 

Mais de TA_opick (16)

Pengenalan ilmu kimia
Pengenalan ilmu kimiaPengenalan ilmu kimia
Pengenalan ilmu kimia
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
Getaran dan gelombang
Getaran dan gelombangGetaran dan gelombang
Getaran dan gelombang
 
Soal Gerak Lurus Beraturan
Soal Gerak Lurus BeraturanSoal Gerak Lurus Beraturan
Soal Gerak Lurus Beraturan
 
Rpp pertemuan 3
Rpp pertemuan 3Rpp pertemuan 3
Rpp pertemuan 3
 
Rpp pertemuan 2
Rpp pertemuan 2Rpp pertemuan 2
Rpp pertemuan 2
 
Rpp pertemuan 1
Rpp pertemuan 1Rpp pertemuan 1
Rpp pertemuan 1
 
Silabus Mata Pelajaran GLB
Silabus Mata Pelajaran GLBSilabus Mata Pelajaran GLB
Silabus Mata Pelajaran GLB
 
Soal pretest posttest
Soal pretest posttestSoal pretest posttest
Soal pretest posttest
 
Rpp pertemuan 3
Rpp pertemuan 3Rpp pertemuan 3
Rpp pertemuan 3
 
Rpp pertemuan 2
Rpp pertemuan 2Rpp pertemuan 2
Rpp pertemuan 2
 
Rpp pertemuan 1
Rpp pertemuan 1Rpp pertemuan 1
Rpp pertemuan 1
 
Silabus Pembelajaran Materi GLB
Silabus Pembelajaran Materi GLBSilabus Pembelajaran Materi GLB
Silabus Pembelajaran Materi GLB
 
Silabus & rpp
Silabus & rppSilabus & rpp
Silabus & rpp
 
Ppt tik
Ppt tikPpt tik
Ppt tik
 
Jurnal Internasional : Dualisme Gelombang-Partikel De Broglie Gelombang Dan K...
Jurnal Internasional : Dualisme Gelombang-Partikel De Broglie Gelombang Dan K...Jurnal Internasional : Dualisme Gelombang-Partikel De Broglie Gelombang Dan K...
Jurnal Internasional : Dualisme Gelombang-Partikel De Broglie Gelombang Dan K...
 

Último

presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 

Último (20)

presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 

Materi Gerak Lurus Beraturan

  • 1. GERAK Hampir setiap saat kita melihat benda-benda bergerak. Setiap saat kita juga melakukan gerak. Di jalan raya kita dapat melihat banyak mobil yang sedang bergerak, di pusat perbelanjaan, kita dapat melihat banyak orang bergerak melakukan aktivitas masing- masing, di sungai dapat kita lihat gerakan aliran air. Bahkan bumi tempat kita berpijak selalu dalam keadaan bergerak, yaitu gerak rotasi dan revolusi. Pernahkan Anda memperhatikan anak yang sedang bermain ayunan, jarum jam yang berputar, dan bus yang sedang berjalan? Apakah benda-benda tersebut bergerak? Jadi, apa yang dimaksud dengan gerak? Bila Anda melihat sebuah bus yang sedang berjalan, sementara Anda sedang berada di luar bus, maka bus tersebut dapat kita katakan bergerak. Demikian juga semua yang berada di dalam bus, baik tempat duduk maupun orangnya dapat kita katakan bergerak. Hal ini berkebalikan bila kita berada di dalam bus tersebut, kita akan mengatakan bahwa bus tidak bergerak, sedangkan benda-benda yang ada di luar bus itu kita katakan bergerak. Nah, gerak benda-benda di luar bus, seperti pohon, tiang listrik, dan tiang telepon dinamakan gerak semu. Sedangkan yang sebenarnya terjadi adalah bus yang kita tumpangi bergerak mendekati atau menjauhi benda-benda tersebut. Kapan suatu benda dikatakan bergerak? Benda dikatakan bergerak bila kedudukannya terhadap titik acuan setiap saat selalu berubah, dan sebaliknya benda dikatakan diam bila kedudukannya terhadap titik acuan selalu tetap. A. Jarak dan Perpindahan Sebuah benda dikatakan bergerak jika kedudukan benda dalam selang waktu tertentu berubah terhadap suatu titik acuan yang dianggap diam. Berdasarkan definisi di atas titik acuan atau koordinat benda dikatakan “diam” terhadap kedu dukan benda tersebut jika koordinatnya selalu tetap meskipun ada perubahan waktu. Pengertian diam dan bergerak adalah relatif. Mungkin saja posisi suatu benda diam terhadap suatu titik acuan, tetapi terhadap titik acuan lain benda itu dikatakan bergerak. Hal ini disebabkan karena di alam semesta ini tidak ada gerak dengan kerangka acuan yang mutlak diam. Contohnya seseorang yang mengendarai sepeda motor. Kalau menggunakan titik acuan motor, maka orang tersebut dapat dianggap diam terhadap motor, tetapi bila titik acuannya adalah bumi maka orang itu bergerak terhadap bumi. Pembahasan mengenai benda yang bergerak berhubungan erat dengan besaran jarak dan perpindahan. Jarak dan perpindahan merupakan dua besaran yang memiliki pengertian berbeda.
  • 2. Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh suatu benda yang bergerak, sedangkan perpindahan adalah perubahan kedudukan atau posisi suatu benda diukur dari posisi awal ke posisi akhir benda atau dengan kata lain jarak hanya memperhitungkan panjang lintasan yang ditempuh dengan tanpa memperhatikan arah, sedangkan perpindahan adalah perubahan posisi atau kedudukan suatu benda dengan memperhatikan arah. Sehingga dalam fisika perpindahan merupakan besaran vektor sedangkan jarak merupakan besaran skalar. Jadi kedua besaran tersebut berbeda. Dalam kehidupan sehari-hari kedua istilah tersebut seringkali dipertukarkan artinya namun besaran jarak lah yang sering dipergunakan. Sebagai contoh, Eka berangkat dari Bandung menuju Sumedang maka jarak tempuh Eka adalah sama dengan jarak Bandung ke Sumedang. Apabila kita membicarakan perpindahan, kita perlu mengetahui arah perpindahan tersebut. Misalnya perpindahan dari sebuah titik acuan menuju arah Timur diambil sebagai harga positif maka perpindahan kearah Barat haruslah berharga negatif. Jadi perpindahan dapat berharga positif atau negatif bergantung pada titik acuannya. Di dalam koordinat kartesian atau koordinat dengan sumbu-x dan sumbu-y, perpindahan dapat dituliskan dalam arah sumbunya masing-masing. Perpindahan ke arah sumbu positif mempunyai nilai positif sedangkan perpindahan ke sumbu negatif mempunyai nilai negatif Perpindahan dalam Arah Sumbu-x Positif Perpindahan dalam arah sumbu-x positif, arahnya selalu ke kanan. Perhatikan Gambar 1. Donal mula-mula berada di titik P, lalu bergerak lurus ke kanan dan berhenti di titik Q. Gambar 2.1. Perpindahan kearah sumbu-x positif disepakati bernilai positif
  • 3. Titik P terletak pada 1 4x   dan titik Q terletak pada 2 3x  . Perpindahan Donal dari P ke Q sama dengan perpindahan dari P ke O sebesar 4 satuan ditambah perpindahan dari O ke Q sebesar 3 satuan sehingga perpindahan Donal = 4 satuan + 3 satuan = 7 satuan. Sementara itu, jarak P ke Q sama dengan 7 satuan. Cara umum yang digunakan untuk menghitung perpindahan adalah dengan mengurangkan kedudukan akhir dengan kedudukan awal. Untuk contoh diatas perpindahannya sama dengan 2 1 3 ( 4) 7x x x       satuan. Perpindahan dalam Arah Sumbu-x Negatif Perpindahan dalam arah sumbu-x negatif, arahnya selalu ke kiri. Perhatikan Gambar 2. Mobil mula-mula berada di R, lalu bergerak ke kiri, dan berhenti di titik S. Gambar 2.2. Perpindahan kearah sumbu-x negatif disepakati bernilai negatif Titik R terletak pada 1 3x  dan titik S terletak pada 2 4x   . Perpindahan mobil dari R ke S sama dengan perpindahan dari R ke O sebesar -3 satuan ditambah perpindahan dari O ke Q sebesar -4 satuan sehingga perpindahan mobil = -3 satuan -4 satuan = -7 satuan. Sementara itu, jarak R ke S sama dengan 7 satuan. Cara umum yang digunakan untuk menghitung perpindahan adalah dengan mengurangkan kedudukan akhir dengan kedudukan awal. Untuk contoh diatas perpindahannya sama dengan 2 1 ( 4) 3 7x x x       satuan. Hal yang sama berlaku untuk perpindahan pada sumbu-y. Perpindahan dalam arah sumbu-y positif akan bernilai positif dan perpindahan dalam arah sumbu-y negatif mempunyai nilai negatif. Dari uraian tersebut dapat kita ketahui bahwa jarak antara dua buah titik selalu bernilai positip sedangkan perpindahan dapat berharga positif maupun negatif. Bagaimana perpindahan dan jarak untuk sebuah benda yang bergerak pada sumbu-x dan sumbu-y? Perhatikan Gambar 3
  • 4. Gambar 2. 3. Perpindahan Ali dari A ke C sejauh 5 m Erna berjalan dari A ke B. Kemudian dilanjutkan dari arah B ke C. Apakah perpindahan Erna dari A ke C sama dengan jarak lintasannya dari arah A ke B, kemudian dilanjutkan ke C? Jarak yang di tempuh Erna dari adalah dari A ke B = 4m dan dari B ke C = 3 m. Jadi, jarak lintasan dari A ke C adalah 4m + 3m = 7m. Sedangkan perpindahan dari A ke C adalah resultan vektor AB + BC, yaitu AC dengan besar 2 2 2 2 AC = AB + BC = 4 + 3 = 5 m . Jadi perpindahan Erna dari titik awalnya (A) ke titik akhirnya (C), berbeda dengan jarak lintasan yang ditempuhnya. B. Kelajuan dan Kecepatan Dalam kehidupan sehari-hari, kata kecepatan dan kelajuan sering disamaartikan. Kecepatan dan kelajuan merupakan dua pegertian yang berbeda. Kecepatan (velocity) merupakan besaran vektor, yaitu besaran yang memperhitungkan arah geraknya, sedangkan kelajuan (speed) merupakan besaran skalar, yaitu besaran yang hanya memiliki besar tanpa memperhatikan arah gerak benda. Dengan kata lain, kelajuan suatu benda hanya ditentukan oleh jarak tempuh benda dan selang waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut tanpa memperhatikan arah perpindahannya. Jarak K elajuan W aktu  Sementara itu, kecepatan tergantung pada arah benda yang bergerak.. Kecepatan didefinisikan sebagai perbandingan perpindahan benda dengan waktu tempuh. ‫ݐܽ݌݁ܿ݁ܭ‬ܽ݊ = ௉௘௥௣௜௡ௗ௔௛௔௡ ௐ ௔௞௧௨ Sebuah mobil bergerak dari Serang ke Tangerang dalam waktu 1 jam dan menempuh jarak 65 km sehingga diperoleh kelajuan mobil tersebut adalah 65 km jam . Bandingkan
  • 5. dengan sebuah pesawat yang meninggalkan Bandara Husein Sastranegara di Bandung dengan kecepatan 250 km jam ke arah Timur menuju Semarang. Mobil dikatakan mempunyai kelajuan karena tidak memperhatikan arah gerak mobil sedangkan pesawat dikatakan mempunyai kecepatan karena pesawat bergerak pada arah tertentu, yaitu ke arah Timur. 1. Kelajuan dan Kecepatan Rata-rata Kelajuan rata-rata diperoleh dari jarak yang ditempuh benda dibagi dengan waktu tempuhnya. Secara matematis, kelajuan rata-rata dapat dituliskan dalam persamaan ‫݈݁ܭ‬݆ܽ‫݊ܽݑ‬‫ݐܽݎ‬ܽ− ‫ݐܽݎ‬ܽ = ‫ܬ‬ܽ‫݇ܽݎ‬‫݃݊ܽݕ‬ ݀݅‫ݐ‬݁݉ ‫ݑ݌‬ℎ ܹ ܽ݇‫ݐ‬‫ݑ‬ ‫ݐ‬݁݉ ‫ݑ݌‬ℎ s v t  Dengan: v = kelajuan rata-rata (ms-1 ) s = jarak tempuh (meter) t = waktu tempuh (sekon) Selain konsep kelajuan, di dalam Fisika juga digunakan konsep kecepatan. Berbeda halnya dengan kelajuan, disamping memiliki nilai, kecepatan juga memiliki arah karena kecepatan merupakan besaran vektor. Kecepatan rata-rata bergantung pada perpindahan dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perpindahan itu. Secara matematis dirumuskan: ‫ݐܽ݌݁ܿ݁ܭ‬ܽ݊‫ݐܽݎ‬ܽ− ‫ݐܽݎ‬ܽ = ܲ݁‫݅݌ݎ‬݊݀ܽℎܽ݊ ܲ݁‫ܾܽݑݎ‬ℎܽ݊ ‫ݐ݇ܽݓ‬‫ݑ‬ Jika benda bergerak sepanjang sumbu – x dan posisin ya dinyatakan dengan koordinat x persamaannya dapat ditulis x v t    Dengan: v = kecepatan rata-rata (ms-1 ) akhir awalx x x   = perpindahan (meter) t = Perubahan waktu (s)
  • 6. Gambar 2.4. Dari uraian tersebut, tampak jelas menentukan kecepatan rata-rata, perlu ditinjau arah geraknya, sedangkan pada kelajuan rata rata tidak perlu ditinjau arah geraknya. 2. Kecepatan dan Kelajuan Sesaat Pada saat kendaraan bermotor berger itu? Selama perjalanan spedometer angka yang berbeda pada saat yang berbeda. kelajuan kendaraan. Namun kelajuan apak Gambar 2. 5. Spedometer menunjukan kelajuan sesaat pada kendaraan bermotor Kecepatan rata-rata dan kelajuan rata tempuh. Besaran ini tidak menunjukan kecepatan dan kelajuan benda pada saat tertentu. Untuk mengetahui besar kecepatan dan kelajuan benda pada saat tertentu, digunakan besar kecepatan dan kelajuan sesaat. Pada kendaraan bermotor besarnya kelajuan sesaat dapat ditunjukan oleh speedometer. kelajuan pada suatu titik dari lintasannya. Perhatikan Gambar 6. Gambar 2.4. Grafik untuk menghitung kecepatan rata-rata Dari uraian tersebut, tampak jelas antara kecepatan rata-rata dan kelajuan rata rata, perlu ditinjau arah geraknya, sedangkan pada kelajuan rata rata tidak perlu ditinjau arah geraknya. Kecepatan dan Kelajuan Sesaat Pada saat kendaraan bermotor bergerak, pernahkah kita melihat spedometer spedometer yang berfungsi dengan baik akan menunjukan angka angka yang berbeda pada saat yang berbeda. Spedometer ialah alat yang menunjukan kelajuan kendaraan. Namun kelajuan apakah yang ditunjukan alat tersebut? Spedometer menunjukan kelajuan sesaat pada kendaraan bermotor rata dan kelajuan rata-rata menggambarkan jarak tempuh dibagi waktu tempuh. Besaran ini tidak menunjukan kecepatan dan kelajuan benda pada saat tertentu. Untuk mengetahui besar kecepatan dan kelajuan benda pada saat tertentu, digunakan besar kecepatan dan kelajuan sesaat. Pada kendaraan bermotor besarnya kelajuan sesaat dapat . Kelajuan sesaat adalah kelajuan pada suatu waktu tertentu atau kelajuan pada suatu titik dari lintasannya. Perhatikan Gambar 6. rata rata dan kelajuan rata-rata. Ketika rata, perlu ditinjau arah geraknya, sedangkan pada kelajuan rata- spedometer pada kendaraan yang berfungsi dengan baik akan menunjukan angka- ialah alat yang menunjukan ah yang ditunjukan alat tersebut? Spedometer menunjukan kelajuan sesaat pada kendaraan bermotor rata menggambarkan jarak tempuh dibagi waktu tempuh. Besaran ini tidak menunjukan kecepatan dan kelajuan benda pada saat tertentu. Untuk mengetahui besar kecepatan dan kelajuan benda pada saat tertentu, digunakan besaran kecepatan dan kelajuan sesaat. Pada kendaraan bermotor besarnya kelajuan sesaat dapat Kelajuan sesaat adalah kelajuan pada suatu waktu tertentu atau
  • 7. Gambar 2.6. Mendapatkan kecepatan sesaat dari grafik s-t Jika selang waktu t diperkecil terus menerus sehingga titik B mendekati titik A, s t   mendekati suatu nilai tertentu. Pada saat selang waktu t mendekati nol, harga s t   disebut kelajuan sesaat v di titik A. Besarnya kelajuan sesaat dapat ditulis: s v t    , untuk t mendekati nol Persamaan yang sama juga digunakan untuk menentukan kecepatan sesaat. Perbedaannya kecepatan sesaat harus disertai dengan arah gerak benda. Jadi, untuk menghitung kecepatan atau kelajuan sesaat sebuah kendaraan pada suatu saat tertentu, kita perlu mengukur jarak tempuh pada selang waktu yang sangat pendek. Misalnya selang waktu 1/100 sekon atau bahkan jika memungkinkan digunakan selang waktu yang sangat kecil sehingga mendekati nol. Mengukur jarak tempuh dalam waktu yang sangat singkat tentulah sangat sulit. Namun di laboratorium hal ini dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut pewaktu ketik. Contoh Soal: 1. Ahmad bersepeda bergerak mengelilingi lapangan menempuh jarak 180 meter dan membutuhkan waktu 30 sekon. Berapakah kelajuan sepeda tersebut? Penyelesaian: Diketahui: s = 180 m t = 30 s Ditanyakan: v = ......? Jawab: s v t  = ଵ଼଴୫ ଷ଴ୱ = 6 m/s
  • 8. 2. Sebuah bus melaju di jalan tol yang lurus. Selama 30 menit pertama bus itu menempuh jarak 45 km, 15 menit selanjutnya menempuh jarak 15 km, dan 15 menit selanjutnya menempuh jarak 20 km. Tentukanlah kelajuan rata-rata bus tersebut! Penyelesaian: Diketahui: ‫ݏ‬ଵ = 45 ݇݉ , ‫ݐ‬ଵ = 30 ݉ ݁݊݅‫ݐ‬ ‫ݏ‬ଶ = 15 ݇݉ , ‫ݐ‬ଵ = 15 ݉ ݁݊݅‫ݐ‬ ‫ݏ‬ଷ = 20 ݇݉ , ‫ݐ‬ଵ = 15 ݉ ݁݊݅‫ݐ‬ Ditanyakan: kelajuan rata-rata (v ) = .....? Jawab: s v t  45 15 20 30 15 15 km km km v menit menit menit      80 60 km v menit  80 1 km v jam  80 /v km jam 3. Sebuah partikel bergerak ke kanan sepanjang sumbu x. Setelah 1 sekon kedudukan partikel di x1 = 3 meter, dan setelah bergerak 4 sekon kedudukan partikel di x2 = 12 meter. Berapa kecepatan rata-rata partikel ? Penyelesaian: Diketahui: X1 = 3 m x2 = 12 m t1 = 1 s t2 = 4 s Ditanyakan: v = ...? Jawab: x v t    2 1 2 1 (12 3) 3 / (4 1) x x m m s t t s       
  • 9. GERAK LURUS Suatu benda yang bergerak, selain mempunyai kecepatan juga mempunyai bentuk lintasan. Lintasan adalah titik- berdasarkan bentuk lintasannya dibedakan menjadi tiga, yaitu gerak lurus, gerak lengkung (parabola/peluru), dan gerak melingkar. Gerak lurus adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus, misalnya : gerak kereta api di atas rel yang lurus., gerak kelereng yang digelindingkan di lantai dan gerak pelari cepat. Gerak parabola adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa parabola (garis lengkung), misalnya : gerak anak panah dilepas dari busur, gerak bola yang ditendang dan gerak peluru yang ditembakkan. Gerak melingkar adalah gerak yang lintasannya berupa lingkaran, misalnya : gerak jarum ja komedi putar dan gerak baling Dalam Kegiatan Belajar 2 ini hanya akan dipelajari gerak lurus saja. Gerak lurus dibagi menjadi dua bagian, yaitu gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraaturan. Gerak lurus yang akan kita bahas hanh A. Gerak Lurus Beraturan (GLB) Sebuah benda dikatakan bergerak lurus beraturan, jika lintasan dari benda merupakan garis lurus dan kecepatanya setiap saat adalah tetap. Didalam kehidupan sehari sulit untuk mendapatkan sebuah benda yang bergerak lurus beraturan secara ideal. Akan tetapi dalam pendekatannya terdapat beberapa contoh yang dapat dianalogikan sebagai gerak lurus beraturan. Misalnya, pada rel yang lurus, sebuah kereta api dapat dianggap bergerak lurus. Jika kereta api menempuh perpindahan yang sama selang waktu yang dibutuhkan juga sama, maka gerak kereta api dapat disebut gerak lurus beraturan. Gambar 2.7 Bagaimana besaran-besaran fisika pada gerak lurus beraturan itu? kita analisis gerak kereta api yang melakukan gerak lurus beraturan selama 5 menit dengan data seperti pada tabel berikut bergerak, selain mempunyai kecepatan juga mempunyai bentuk -titik yang dilalui oleh benda yang bergerak. Gerak suatu benda berdasarkan bentuk lintasannya dibedakan menjadi tiga, yaitu gerak lurus, gerak lengkung uru), dan gerak melingkar. Gerak lurus adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus, misalnya : gerak kereta api di atas rel yang lurus., gerak kelereng yang digelindingkan di lantai dan gerak pelari cepat. Gerak parabola adalah gerak benda yang lintasannya berupa parabola (garis lengkung), misalnya : gerak anak panah dilepas dari busur, gerak bola yang ditendang dan gerak peluru yang ditembakkan. Gerak melingkar adalah gerak yang lintasannya berupa lingkaran, misalnya : gerak jarum ja komedi putar dan gerak baling-baling. Dalam Kegiatan Belajar 2 ini hanya akan dipelajari gerak lurus saja. Gerak lurus dibagi menjadi dua bagian, yaitu gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraaturan. Gerak lurus yang akan kita bahas hanhya gerak lurus beraturan. Gerak Lurus Beraturan (GLB) Sebuah benda dikatakan bergerak lurus beraturan, jika lintasan dari benda merupakan garis lurus dan kecepatanya setiap saat adalah tetap. Didalam kehidupan sehari sebuah benda yang bergerak lurus beraturan secara ideal. Akan tetapi dalam pendekatannya terdapat beberapa contoh yang dapat dianalogikan sebagai gerak lurus beraturan. Misalnya, pada rel yang lurus, sebuah kereta api dapat dianggap bergerak reta api menempuh perpindahan yang sama selang waktu yang dibutuhkan juga sama, maka gerak kereta api dapat disebut gerak lurus beraturan. Gambar 2.7. Kereta api bergerak Lurus Beraturan isika pada gerak lurus beraturan itu? Untuk mengetahuinya kita analisis gerak kereta api yang melakukan gerak lurus beraturan selama 5 menit dengan data seperti pada tabel berikut bergerak, selain mempunyai kecepatan juga mempunyai bentuk titik yang dilalui oleh benda yang bergerak. Gerak suatu benda berdasarkan bentuk lintasannya dibedakan menjadi tiga, yaitu gerak lurus, gerak lengkung uru), dan gerak melingkar. Gerak lurus adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus, misalnya : gerak kereta api di atas rel yang lurus., gerak kelereng yang digelindingkan di lantai dan gerak pelari cepat. Gerak parabola adalah gerak benda yang lintasannya berupa parabola (garis lengkung), misalnya : gerak anak panah dilepas dari busur, gerak bola yang ditendang dan gerak peluru yang ditembakkan. Gerak melingkar adalah gerak yang lintasannya berupa lingkaran, misalnya : gerak jarum jam, gerak Dalam Kegiatan Belajar 2 ini hanya akan dipelajari gerak lurus saja. Gerak lurus dibagi menjadi dua bagian, yaitu gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraaturan. Sebuah benda dikatakan bergerak lurus beraturan, jika lintasan dari benda merupakan garis lurus dan kecepatanya setiap saat adalah tetap. Didalam kehidupan sehari-hari, sangat sebuah benda yang bergerak lurus beraturan secara ideal. Akan tetapi dalam pendekatannya terdapat beberapa contoh yang dapat dianalogikan sebagai gerak lurus beraturan. Misalnya, pada rel yang lurus, sebuah kereta api dapat dianggap bergerak reta api menempuh perpindahan yang sama selang waktu yang dibutuhkan juga Untuk mengetahuinya mari kita analisis gerak kereta api yang melakukan gerak lurus beraturan selama 5 menit dengan
  • 10. Tabel 2.1. Kecepatan Kereta Api selama 5 menit Dengan memperhatikan Tabel 2.1. dapat dibuat grafik hubungan antara jarak tempuh (s) pada sumbu-y dan waktu tempuh pada sumbu-x seperti yang ditunjukan Gambar 2.8. Gambar 2.8. Grafik s-t gerak lurus beraturan Hubungan antara jarak tempuh (s) terhadap waktu tempuh (t) dari sebuah benda yang melakukan gerak lurus beraturan, akan memberikan grafik berbentuk linear atau berupa garis lurus dengan tangen sudut kemiringan grafik menunjukan nilai kecepatan benda. tan s v t      Sehingga diperoleh (4 0) 0.8 48 / (5 0) km km v km jam menit menit      . Jadai kecepatan kereta api tersebut 48 km/jam. Secara umum hubungan jarak tempuh (s) dan kecepatan (v) dituliskan sebagai berikut. s vt Dengan: s = jarak tempuh (meter) t = selang waktu (sekon) v = kecepatan (m/s)
  • 11. Gambar 2.9. Luas bidang arsiran = jarak tempuh (s = v t) Gambar 2.10. kemiringan gasris = kecepatan benda (v = s / t ) Dari kemiringan grafik, kita tahu bahwa semakin curam kemiringan grafik semakin besar pula nilai kecepatannya. Perhatikan Gambar 2.10. dapat dilihat bahwa benda (1) mempunyai kecepatan terbesar dan benda (3) mempunyai kecepatan terkecil . Kegiatan Percobaan: Kegiatan ini bertujuan untuk menyelidiki gerak lurus beraturan. Alat dan bahan:  Papan luncur  Kereta dinamika (troli)  Pewaktu ketik (ticker timer)  Catu daya  Pita pencatat waktu Langkah kerja:   1. Hubungkan troli dengan pita ticker timer di atas papan luncur seperti pada gambar di bawah ini. Gambar 2.11. Percobaan gerak lurus beraturan 2. Tariklah troli dan usahakan kecepatannya tetap. 3. Ambillah pita pada ticker timer yang telah terketik.
  • 12. 4. Potong-potonglah pita tersebut, setiap potongan berisi 5 ketukan. 5. Susunlah potongan-potongan pita tadi secara berjajar pada kertas grafik. 6. Buat grafik v – t untuk gerak kereta tersebut! 7. Amatilah grafik tersebut. Apa kesimpulan dari percobaan tersebut? Dari pengamatan hasil rekaman pewaktu ketik kita akan memperoleh data hasil ketikan pada pita kertas sebagai berikut: Gambar 2.12. Hasil ketikan pada pewaktu ketik untuk GLB Bila potongan-potongan pita kertas dijajarkan, akan diperoleh gambar seperti di bawah ini. Gambar 2.13. Jejak hasil ketukan ticker timer pada pita kertas Ternyata, jarak antara masing-masing ketukan sama. Hal ini menunjukkan bahwa jarak yang ditempuh troli setiap satuan waktu adalah sama. Garis yang menghubungkan puncak-puncak pita menunjukkan grafik hubungan antara kecepatan terhadap waktu yang tanpa garis lurus horizontal. Gambar 2. 14. Grafik (v-t) hasil potongan pita pewaktu ketik utk GLB
  • 13. Jarak yang ditempuh benda yang melakukan gerak lurus beraturan sama dengan luas bidang di bawah kurva v terhadap waktu (t). Ticker timer adalah alat yang digunakan untuk mencatat atau mendeteksi kecepatan suatu troli. Cara kerja ticker timer membentuk ketikan berupa titik-titik pada pita ketik dengan selang waktu tetap. Ternyata dari percobaan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1) Pada gerak lurus beraturan waktu antara dua titik yang berdekatan pada pita ticker timer selalu sama. 2) Tinggi tiap potongan 5 ketikan pita ketik pada diagram di atas sama, ini menunjukkan bahwa benda bergerak dengan kecepatan tetap. Referensi: Depdiknas. (2005). Ilmu Pengetahuan Alam-Fisika. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Giancoli, D.C. (2004). Physics volume I. New Jersey : Prentice Hall Halliday, D., Resnick, R. (1997). Physics , terjemahan: Patur Silaban dan Erwin Sucipto. Jakarta: Erlangga. Hewitt, Paul G .(1993). Conceptual Physics. Seventh Edition. Harper CollinsCollege Publisher Slamet, A., dkk. (2008). Praktikum IPA. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas. Soejoto dan Sustini, E. (1993). Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Dirjen Dikti Depdiknas. Tipler, P.A. (1998). Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga. Zaelani,A., Cunayah, C., Irawan, E.I.(2006).Bimbingan Pemantapan Fisika untuk SMA/MA. Bandung: YRAMA WIDYA Wellington, J.J. (1989). Beginning Science Pyisics. Oxford University Press