Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan merek dan kemasan, termasuk definisi merek, peran merek, enam tingkat pengertian merek, ruang lingkup penetapan merek, mendefinisikan ekuitas merek, membangun dan mengukur ekuitas merek, serta merencanakan strategi penetapan merek."
2. Outline
Definisi & Peran
Merek
Enam Tingkat
Pengertian
Merek
Ruang Lingkup
Penetapan
Merek
Mendefinisikan
Ekuitas Merek
Model Ekuitas
Merek
Membangun
Ekuitas Merek
Mengukur
Ekuitas Merek
Mengelola
Ekuitas Merek
Merencanakan
Strategi
Penetapan
Merek
Strategi
Perluasan Merek
Co Branding dan
Penetapan
Merek Bahan
Baku
Pengemasan dan
Pelabelan
3. DEFINISI MEREK
MEREK :
“nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau
kombinasinya, yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasikan barang atau jasa dari
salah satu penjual/kelompok penjual dan
mendiferensiasikan mereka dari para pesaing”
4. PERAN MEREK
Merek mengidentifikasi sumber atau pembuat
produk dan memungkinkan konsumen (bisa
individu / organisasi) untuk menuntut
tanggung jawab atas kinerjanya kepada
pabrikan atau distributor tertentu.
5. PERAN MEREK
Fungsi bagi perusahaan :
1. Menyederhanakan penanganan atau penelusuruan
produk
2. Membantu mengatur catatan persediaan dan
catatan akuntansi.
3. Menawarkan perlindungan hukum kepada
perusahaan untuk fitur-fitur atau aspek unit produk
4. Menandakan tingkat kualitas tertentu sehingga
pembeli dapat dengan mudah memilih produk
5. Alat yang berguna untuk mengamankan keunggulan
yang kompetitif
6. Loyalitas konsumen
13. Ruang Lingkup Penetepan
Merek
Penetapan Merek / Branding
• Memberikan kekuatan merek kepada produk dan jasa
• Menciptakan perbedaan antar produk
• Menciptakan struktur mental yang membantu konsumen
mengatur pengetahuan mereka tentang produk dan jasa
14. Mendefinisikan Ekuitas Merek
Ekuitas Merek (Brand Equity)
Nilai tambah yang diberikan pada produk
dan jasa
Prinsip dari Ekuitas Merek
Kekuatan merek terletak pada apa yang
dilihat, dibaca, didengar, dipelajari,
dipikirkan, dan dirasakan pelanggan
tentang merek sepanjang waktu
15. Mendefinisikan Ekuitas Merek
Customer Based Brand Equity
Pengaruh diferensial yang dimiliki
pengetahuan merek atas respon konsumen
terhadap pemasaran merek tersebut
16. Mendefinisikan Ekuitas Merek
3 Kunci Ekuitas Merek Berbasis Pelanggan :
1) Ekuitas merek timbul akibat perbedaan respon
konsumen
2) Perbedaan respons adalah akibat pengetahuan
konsumen tentang merek. Pengetahuan merek
(brand knowledge) terdiri dari semua pikiran,
persaan, citra, pengalaman, keyakinan dll yang
berhubungan dengan merek
3) Respons diferensial dari konsumen untuk
membentuk ekuitas merek tercermin dalam
persepsi pereferensi dan perilaku yang
berhubungan dengan aspek pemasaran
18. Model Ekuitas Merek
1. Model AAKER (Brand Equity/Kekuatan
Merek)
Ekuitas merek sebagai kesadaran merek, loyalitas
merek, dan asosiasi merek yang bersama-sama
menambah atau mengurangi nilai yang diberikan
sebuah produk atau jasa.
Brand Equity dikelompokan ke dalam 5
kategori:
a. Brand Awareness
b. Perceived Quality
c. Brand Association
d. Brand Loyalty
e. Brand Assets
19. Kategori Brand Equity
a. Brand Awareness
Kesanggupan seorang pembeli untuk mengenali
atau mengingat kembali bahwa suatu merek
merupakan bagian dari produk tertentu
21. Tingkatan Brand Awareness
Unware of Brand
Konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek
Brand Recognition
Tingkatan paling rendah dari awareness seseorang. Pada
saat seorang pembeli memlih suatu merek pada saat
melalukan pembelian.
Brand Recall
Pengingatan kembali terhadap merek didasarkan pada
permintaan seseorang untuk menyebutkan merek tertentu
dalam suatu kelas produk.
Top of Mind
Merek produk yang pertama kali disebutkan oleh konsumen
secara spontan dan meminta tempat khusus dibenak
konsumen.
Kategori Brand Equity
22. b. Perceived Quality
Persepsi konsumen terhadap keseluruhan
kualitas/jasa layanan dengan maksud yang
diharapkan konsumen
c. Brand Association
Segala kesan yang muncul dibenak konsumen yang
terkait dengan ingatan mengenai suatu merek.
d. Brand Loyalty
Ukuran kesetiaan seorang pelanggan pada sebuah
merek
e. Brand Assets
Hal-hal lain yang tidak termasuk dalam 4 kategori
diatas, tetapi turut membangun brand equity
Kategori Brand Equity
25. Membangun Ekuitas Merek
3 Kumpulan Utama Penggerak Ekuitas Merek :
1. Pilihan awal untuk elemen atau identitas merek
yang membentuk merek (nama merek, URL,
logo, lambang, karakter, juru bicara, slogan, lagu
kemasan, dan papan iklan)
2. Produk dan jasa serta semua kegiatan
pemasaran dan program pemasaran pendukung
yang menyertainya
3. Asosiasi lain yang diberikan secara tidak
langsung ke merek dengan menghubungkan
merek tersebut dengan beberapa entitas lain
(orang, tempat, atau barang)
26. Memilih Elemen Merek
Elemen Merek
Alat pemberi nama dagang yang
mengidentifikasikan dan mendiferensiasikan
merek
Contoh : Nike dengan logo “Swoosh” dan slogan
Just do it mencitrakan produknya
dipasaran
27. Memilih Elemen Merek
Kriteria Pilihan Elemen Merek :
1. Elemen Pembangun Merek
- Dapat diingat
- Berarti
- Dapat disukai
2. Elemen Pelindung Merek
- Dapat di transfer
- Dapat disesuaikan
- Dapat dilindungi
Mengembangkan Elemen Merek
28. Merancang Kegiatan Pemasaran
Holistik
Kontak Merek
Semua pengalaman yang membawa informasi
baik positif maupun negatif yang dimiliki
pelanggan atau prospek dengan merek, kategori
produk, atau pasar yang berhubungan dengan
produk/jasa pemasar
30. Cara Mengelola Ekuitas Merek
1. Penguatan Merek
Ekuitas merek diperkuat dengan tindakan
pemasaran yang konsisten dengan
menyampaikan arti suatu merek dalam hal
:
- Produk apa yang dipresentasikan oleh
merek, apa manfaat yang diberikan, dan
kebutuhan apa yang dipenuhi
- Bagaimana merek membuat produk
menjadi unggul, disukai, dan unik harus
berada pada pikiran konsumen.
31. Cara Mengelola Ekuitas Merek
2. Revitalisasi Merek
Penguatan kembali posisi merek yang
telah mengalami masa-masa sulit dalam
lingkungan pasar
32. Merencanakan Strategi Penetapan
Merek
Strategi Penetapan Merek
Perusahaan mencerminkan jumlah dan jenis
baik elemen merek umum maupun unik yang
diterapkan perusahaan pada produk yang
dijualnya
3 pilihan utama untuk memperkenalkan produk
baru :
1. Perusahaan dapat mengembangkan elemen
merek baru untuk produk baru
2. Perusahaan dapat menerapkan beberapa
elemen mereknya yang sudah ada
3. Perusahaan dapat menggunakan kombinas
elemen merek baru dan yang ada
33. Merencanakan Strategi Penetapan
Merek
Keputusan Penetapan Merek
Mengembangkan nama merk untuk sebuah produk
4 Strategi Umum untuk:
1. Nama Individual
-Keuntungan: Perusahaan tidak mengikat reputasinya
pada produk
-Contoh: Teh Kotak oleh PT Ultra, Paddle Pop oleh PT
Walls
2. Nama Keluarga Selimut
-Keuntungan: Biaya pengembangan ikut berkurang
karena tidak ada kebutuhan riset “nama” atau
pengeluaran iklan yang besar guna menciptakan pengakuan
nama merek
-Contoh: Campbel memperkenalkan sop baru dibawah
nama merknya secara sangat sederhana dan segera
memperoleh pengakuan
34. Merencanakan Strategi Penetapan
Merek
3. Nama Keluarga Terpisah untuk Semua Produk
Jika semua perusahaan memproduksi produk-produk yang cukup
berbeda,ia tidak berkeinginan untuk menggunakan nama yang
meliputi keluarga
- Contoh: Sears (Kenmore untuk perlengkapan, Craftsman untuk
perlatan, dan Homart untuk instalasi rumah utama
4. Nama Korporat Digabungkan dengan Nama Produk Individual
Nama perusahaan melegitimasikan dan nama individu
mengindividualisasikan produk baru
- Contoh: Kellogg (Kellog’s Rice Krispies, Kellog’s Raisins Brand,
dan Kellog’s Corn Flakes) selain itu ada Delmonte
39. Strategi Perluasan Merek
New Brand
Menggunakan merek yang benar – benar baru
untuk peluncuran produk baru perusahaan.
Contoh : PT Coca – Cola Indonesia Tbk
meluncurkan merek fresfea untuk produk baru
yaitu teh, produk perusahaan yaitu teh dalam
rasa melati
40. Merencanakan Strategi Penetapan
Merek
Portofolio Merek
Kumpulan semua merek dan lini merek yang ditawarkan
perusahaan untuk dijual dalam satu kategori atau segmen pasar
tertentu
Alasan lain untuk memperkenalkan merek dalam satu kategori:
1. Meningkatkan kehadiran rak dan ketergantungan pengecer
di toko
2. Menarik konsumen pencari keragaman yang mungkin dapat
beralih ke merek lain
3. Meningkatkan kompetisi internal dalam perusahan
4. Mencapai skala ekonomis dalam iklan, penjualan,
perdagangan, dan distribusi fisik
41. Portofolio Merek
1. Penyerang ( Flanker )
Merek penyerang diposisikan merek pesaing,
sehingga merek utama yang lebih penting dapat
mempertahanakan penentuan posisi yang mereka
inginkan
2. Sapi Perah ( CashCow )
Merek yang dipertahankan keberadaannya
meskipun mengecil karena merek-merek tersebut
masih mampu mempertahankan banyak pelanggan
dan profitabilitas mereka yang hampir tanpa
dukungan pemasaran
42. Portofolio Merek
3. Tingkat Pemula Kelas Bawah
Peran merek yang berharga relatif murah dalam
portofolio merek sering bisa menarik pelanggan
kepada waralaba merek
4. Prestise Kelas Atas
Merek yang berharga relatif tinggi dalam
keluarga merek adalah menambah gengsi dan
kredibilitas kepada keseluruhan portofolio
43. Co Branding dan Penetapan Merek Bahan
Baku
Co-Branding (Penetapan Merek Bersama)
Penetapan dua merek atau penetapan merek gabungan dua atau lebih
merek terkenal digabungkan menjadi satu produk bersama atau dipasarkan
bersama dalam beberapa cara
+ Kelebihan Co-Branding:
- Sebuah produk dapat diposisikan secara meyakinkan melalui kelebihan
berbagai merek lain
- Menghasilkan penjualan yang lebih besar dari pasar sasaran yang ada
- Membuka peluang tambahan bagi konsumen dan saluran baru
- Mengurangi biaya peluncuran produk
- Menjadi sarana berharga untuk mempelajari konsumen dan bagaimana
perusahaan mendekati mereka
+ Kekurangan Co-Branding:
- Risiko dan kurangnya kendali untuk terhubung dengan merek lain dalam
pikiran konsumen
44. Co Branding dan Penetapan Merek Bahan
Baku
Penetapan Merek Bahan Baku ( Ingredient Branding)
adalah kasus-kasus Co-Branding.
Hal-hal yang menarik yaitu penetapan merek sendiri,
dimana perusahaan beriklan dan bahkan memberi
merek dagang pada bahan bermerek mereka sendiri
45. Pengemasan dan Pelabelan
Pengemasan : Semua kegiatan merancang
dan memproduksi wadah untuk sebuah
produk
Kemasan : Bagian pertama produk yang
dihadapi pembeli dan mampu
menarik/menyingkirkan pembeli
46. Pengemasan
Faktor banyaknya penggunan kemasan
sebagai alat pemasaran :
- Swalayan
- Kekayaan Konsumen
- Perusahaan dan Citra Merek
- Peluang Inovasi
47. Pengemasan
Dari perpektif perusahaan dan konsumen,
kemasan harus mencapai sejumlah tujuan :
1. Mengidentifikasi merek
2. Mengekspersikan informasi deskriptif dan
persuasif
3. Memfasilitasi transportasi dan perlindungan
produk
4. Membantu penyimpanan di rumah
5. Membantu konsumsi produk
48. Pengemasan
UJI PENGEMASAN
Uji Engineering
Memastikan bahwa kemasan berfungsi dibawah
kondisi normal
Uji Visual
Kemasan tersebut dapat dipahami dan warnanya
selaras
Uji Penyalur
Penyalur menemukan daya tarik paket serta
mudah ditangani
Uji Konsumen
Pembeli akan memberikan respon yang baik
49. Pelabelan
Label bisa berupa gantungan sederhana yang
ditempelkan pada produk atau gambar yang
dirancang secara rumit dan menjadi bagian
kemasan
Fungsi label
- Mengidentifikasi produk
- Menggambarkan produk
- Mempromosikan produk