SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 32
EVAPORASI
Evaporasi 
 Evaporasi : Suatu proses penguapan senyawa 
cairan yg disebut sampel (yang terdiri dari 
senyawa terlarut dan pelarut) sehingga 
didapatkan zat cair pekat yang konsentrasinya 
lebih tinggi
 Tujuan : Untuk memekatkan larutan 
sampel yang diinginkan 
 Sampel terdiri dari zat terlarut 
(senyawa organik) yang tak mudah 
menguap dan pelarut yang mudah 
menguap (MeOH, EAc, PE, dll) 
 Hal ini sering dilakukan setelah 
pengisolasian suatu sampel dari ekstraksi pelarut 
 Biasanya alat yang digunakan: Rotary Evaporator
 Dalam evaporasi sisa 
penguapan adalah zat cair, 
kadang-kadang viskos, dan 
dalam bentuk seperti padatan 
 Evaporasi berbeda dengan 
distilasi karena distilatnya tidak 
dilakukan proses pemisahan 
lagi menjadi fraksi-fraksi 
sedangkan distilat distilassi 
dipisahkan lagi
Prinsip Kerja Evaporasi 
 Penurunan tekanan yang menyebabkan 
turunnya titik didih cairan 
 Keadaan vakum dihasilkan pompa air yang 
memindahkan uap terkondensasi dan 
mendinginkan di kondensor 
 Kondensasi berlangsung karena adanya air 
yang mendinginkan kondensor sampai ke 
bagian puncak
 Panas yang dibutuhkan untuk 
penguapan cairan berasal dari 
pemanas 
 Senyawa yang di-steam 
mengalami pemanasan, 
evaporasi, dan pengembunan 
(kondensasi) pada tabung 
 Steam yang telah diambil 
panasnya itu disebut juga 
kondensat, kemudian pindah 
dari labu dasar dan ditarik 
melalui kondensor menuju 
pompa.
 Sampel yang akan ditingkatkan 
konsentrasinya bersirkulasi terus menerus 
pada alat dalam upaya untuk memperoleh 
perpindahan/pergerakan yang maksimal 
 Sirkulasi yang cepat akan mengurangi resiko 
terjadinya pengendapan pada permukaan 
tabung, dan dengan cepat membebaskan 
gelembung-gelembung uap dari bahan cair 
selama dalam perjalanan melalui evaporator
Perpindahan Panas Di Dalam 
Evaporator 
 Alat penguapan diatur panas nya untuk 
pendidihan senyawa (sampel) yang berupa 
cairan 
 Panas yang dihasilkan dari sumber harus dapat 
mencapai suhu yang sesuai untuk menguapkan 
senyawa (sampel) 
 Perputaran bahan cair didalam alat penguapan 
merupakan hal yang penting, sebab perputaran 
mempengaruhi laju pindah panas dan dengan 
perputaran bahan yang baik akan meningkatkan 
laju penguapan
Faktor-faktor yang mempengaruhi 
proses evaporasi : 
1. Temperatur, disesuaikan dengan bahan 
yang akan dievaporasi karena bahan yang 
tidak tahan suhu yang tinggi tentunya akan 
membentuk kerak pada kolom evaporator 
sehingga akan mempengaruhi perpindahan 
panas dari steam ke bahan tersebut 
2. Tekanan mempengaruhi proses penguapan 
pelarut 
3. Laju air pendingin (kondenser)
Setiap evaporator terdiri dari 
: 
a) Sebuah labu penguapan dan penampung 
distilat 
b) Suatu alat pindah panas 
c) Sebuah kondensor 
d) Alat untuk menjaga tekanan vakum
 Sistem tekanan vakumnya harus dapat 
mengalirkan gas yang tidak terkondensasi 
agar bisa menjaga tekanan vakum yang 
diinginkan didalam tabung penguapan 
 Panas yang cukup harus dialirkan/ diberikan 
untuk penguapan sejumlah pelarut 
 Sebuah kondensor yang berguna untuk 
mengembangkan dan memindahkan uap air 
yang diproduksi melalui penguapan
Pengoperasian Rotary Evaporator (Rotovap) 
 Rotary evaporator adalah alat yang dapat 
menguapkan senyawa (pelarut) pada kondisi di 
bawah tekanan sehingga zat terlarut dapat 
dipisahkan dari pelarut 
 Karena tekanan dalam sistem telah berkurang 
sehingga dapat memisahkan cairan pada suhu 
yang lebih rendah dari tekanan atmosfer 
 Sistem banyak bekerja untuk pelarut yang 
mendidih pada temperatur normal kurang dari 
60 ° C pada tekanan atmosfer.
Rotovap terdiri dari : 
 Kondensor panjang berisi 
tabung penyulingan 
dikelilingi oleh kumparan 
pipa kaca 
Pipa kaca ini akan dialiri air 
dingin untuk mendinginkan 
gas seperti sedang disuling
 Untuk menutup sistem berarti 
mengaktifkan vakum putar 
tombol kunci pipa di ujung 
rotovap untuk menyelaraskan 
dengan vakum 
 Sistem ini sekarang berada di 
bawah tekanan berkurang
 Sebuah labu koleksi 
bundar besar melekat 
ke kondensor untuk 
mengumpulkan distilat 
ketika bentuk
 Sebuah tabung penyulingan 
menghubungkan kondensor 
ke labu sampel 
Tabung penyulingan akan 
membawa distilasi pelarut 
sekitar setengah jalan ke 
kondensor sebelum gas ini 
akan bertemu dengan 
kumparan diisi dengan air 
dingin 
 Labu dasar tempat sampel 
yang akan dipisahkan
 rotary dial adalah yang 
akan memungkinkan 
Anda untuk memutar 
labu
 Untuk juga mempercepat laju 
penguapan, senyawa (sampel) 
dapat dihangatkan dengan 
penangas air 
 Menaikkan suhu pemanas 
mencakup tingkat cairan dalam 
labu 
 Jika labu lebih dari setengah 
penuh, membawa bak air 
sampai air hanya menyentuh 
bagian bawah labu; sebagai 
cairan menguap, labu kemudian 
dapat lebih jauh terbenam 
dalam bak mandi.
 Tambahkan sampel ke labu dasar, ini tidak boleh 
lebih dari setengah penuh dengan cairan 
 Hubungkan labu dasar ke perangkap di ujung 
tabung penyulingan dan aman ini menggunakan 
klem melingkar 
 Untuk menutup sistem putar tombol kunci pipa 
di ujung rotovap untuk menyelaraskan dengan 
vakum 
 Kondensor , vakum, rotary, 
penangas air dijalankan
 Cairan dalam labu dasar sekarang dapat 
mendidih pada suhu yang lebih rendah dengan 
bantuan pemanasan 
 Pelarut menguap, maka uap akan naik masuk ke 
tabung penyulingan dan 
keluar sekitar setengah jalan kumparan 
kondensor 
 Kumparan ini dipenuhi dengan air 
dingin dan panas sehingga gas akan 
mengembun kemudian cairan 
menetes dari kumparan dan 
mengumpulkan dalam termos 
kondensat besar di bawah kumparan
Isolasi, Karakterisasi, dan 
Aktivitas Antimikroba dari Steroid 
Ester dari Cassia nigricans Vahl. 
RG Ayo , JO Amupitan and AO Oyewale RG Ayo, JO Amupitan danAO 
Oyewale
 Tujuan penelitian : memvalidasi ilmiah klaim 
bahwa Cassia nigricans digunakan dalam obat 
tradisional untuk pengobatan penyakit kulit, 
infeksi dan luka 
 Daun-daun Cassia nigricans dikatakan 
digunakan dalam obat tradisional untuk 
pengobatan ulkus peptikum, gangguan 
gastro-intestinal, diare dan penyakit kulit
 Bubuk daun diekstraksi dengan metode 
ekstraksi Soxhlet dengan petroleum eter (60- 
80 ° C) dan metanol 
 Masing-masing ekstrak dikonsentrasikan dan 
diguapkan oleh rotary evaporator 
 Kloroform ekstrak kemudian terkonsentrasi 
pada tekanan yang lebih rendah
Aktivitas antimikroba dari ester steroid diteliti terhadap: 
1. Staphylococcus aureus (Sa) ATCC 13709 
2. Streptococcus pyogenes (Lokal strain) 
3. Corynebacterium pyogenes (Lokal strain) 
4. Bacillus subtilis NCTC 8.236 
5. Salmonella typhi (St) ATCC 9184 
6. Escherichia coli (Ec) NCTC 10.418 
7. Pseudomonas aeruginosa (Pa) NCTC 6.750 
8. Candida albicans (Ca) ATCC 10.231 
9. Neisseria gonorrhoeae (Lokal strain) 
10. Klebsiella pneumoniaeATCC 10.031
 Sebuah kolom silika gel yang dihasilkan 
aglycone (menggunakan petroleum eter: etil 
asetat campuran) memberikan amorf putih 
bubuk, diidentifikasi sebagai steroid ester 
dengan menggunakan analisis spektrum 
 Hasilnya menunjukkan bahwa senyawa ini 
efektif terhadap semua organisme tes dan 
konsentrasi penghambatan minimum 
ditemukan untuk menjadi 2x10 3 μg mL -1.
Sampel diekstraksi dengan 
soxhlet 
Dievaporasi 
Ektrak dalam PE 
Evaporat 
Kromatografi Kolom dg PE:Eac=1:3 
UjiMikroba 
Ektrak dalam MeOH
KLT 
Bubuk putih amorf 
H-NMR , C- NMR, 
GC/MS 
Hasil/ 
Struktur

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
asterias
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
wd_amaliah
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
Ridha Faturachmi
 

Mais procurados (20)

Powerpoint new kel 1
Powerpoint new kel 1Powerpoint new kel 1
Powerpoint new kel 1
 
Filtrasi
FiltrasiFiltrasi
Filtrasi
 
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimiaKristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
 
laporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cairlaporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cair
 
Destilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiDestilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksi
 
Farmasi : Soxhletasi
Farmasi : SoxhletasiFarmasi : Soxhletasi
Farmasi : Soxhletasi
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
Leaching
LeachingLeaching
Leaching
 
Alat Kristalisasi
Alat KristalisasiAlat Kristalisasi
Alat Kristalisasi
 
Bab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyanggaBab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyangga
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
 
Kimia analisis ku
Kimia analisis kuKimia analisis ku
Kimia analisis ku
 
Kolorimetri
KolorimetriKolorimetri
Kolorimetri
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
Laporan Sedimentasi
Laporan SedimentasiLaporan Sedimentasi
Laporan Sedimentasi
 
Distilasi
DistilasiDistilasi
Distilasi
 
Destilasi uap air(1)
Destilasi uap air(1)Destilasi uap air(1)
Destilasi uap air(1)
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
 

Destaque

Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi,  evapotranspirasiEvaporasi, transpirasi,  evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi
Julia Maidar
 
Evapotranspirasi
EvapotranspirasiEvapotranspirasi
Evapotranspirasi
Rahma Rizky
 
PARAMETER KELEMBABAN
PARAMETER KELEMBABANPARAMETER KELEMBABAN
PARAMETER KELEMBABAN
Aslam Muh
 
Transpirasi (1) x
Transpirasi (1) xTranspirasi (1) x
Transpirasi (1) x
Fithrinst
 

Destaque (20)

Evaporasi (Penguapan)
Evaporasi (Penguapan)Evaporasi (Penguapan)
Evaporasi (Penguapan)
 
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi,  evapotranspirasiEvaporasi, transpirasi,  evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi
 
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah HidrlogiMateri Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
 
Evaporasi
EvaporasiEvaporasi
Evaporasi
 
Evaporasi
EvaporasiEvaporasi
Evaporasi
 
Evapotranspirasi
EvapotranspirasiEvapotranspirasi
Evapotranspirasi
 
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
 
analisis prinsip kerja open pan evaporimeter
analisis prinsip kerja open pan evaporimeteranalisis prinsip kerja open pan evaporimeter
analisis prinsip kerja open pan evaporimeter
 
Evapotranspirasi
EvapotranspirasiEvapotranspirasi
Evapotranspirasi
 
Transpirasi
Transpirasi Transpirasi
Transpirasi
 
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPrinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
 
Kebutuhan Air tanaman secara empiris
Kebutuhan Air tanaman secara empirisKebutuhan Air tanaman secara empiris
Kebutuhan Air tanaman secara empiris
 
Evaporator
EvaporatorEvaporator
Evaporator
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
 
Kp3 evaporasi
Kp3 evaporasiKp3 evaporasi
Kp3 evaporasi
 
PARAMETER KELEMBABAN
PARAMETER KELEMBABANPARAMETER KELEMBABAN
PARAMETER KELEMBABAN
 
Laporan mpa biologi 3
Laporan mpa biologi 3Laporan mpa biologi 3
Laporan mpa biologi 3
 
Hidrologi 2. iklim
Hidrologi 2. iklimHidrologi 2. iklim
Hidrologi 2. iklim
 
Transpirasi (1) x
Transpirasi (1) xTranspirasi (1) x
Transpirasi (1) x
 
fisiologi tumbuhan
 fisiologi tumbuhan fisiologi tumbuhan
fisiologi tumbuhan
 

Semelhante a Evaporasi

Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan DestilasiPemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
CarlosEnvious
 
Destilasi || farmakognosi
Destilasi || farmakognosiDestilasi || farmakognosi
Destilasi || farmakognosi
Hamelia Juwita
 
Falling film evaporator
Falling film evaporatorFalling film evaporator
Falling film evaporator
Iffa M.Nisa
 
Bahan ajar destilasi
Bahan ajar destilasiBahan ajar destilasi
Bahan ajar destilasi
Awal Reon
 

Semelhante a Evaporasi (20)

Evaporator
EvaporatorEvaporator
Evaporator
 
"Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan""Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan"
 
EVAPORASI_4_pptx.pptx
EVAPORASI_4_pptx.pptxEVAPORASI_4_pptx.pptx
EVAPORASI_4_pptx.pptx
 
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan DestilasiPemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
 
PPT Ekstraksi Cara Panas
PPT Ekstraksi Cara PanasPPT Ekstraksi Cara Panas
PPT Ekstraksi Cara Panas
 
Destilasi || farmakognosi
Destilasi || farmakognosiDestilasi || farmakognosi
Destilasi || farmakognosi
 
Makalah destilasi kelompok 3
Makalah destilasi kelompok 3Makalah destilasi kelompok 3
Makalah destilasi kelompok 3
 
Laporan percobaan biokim fermentasi karbohidrat
Laporan percobaan biokim fermentasi karbohidratLaporan percobaan biokim fermentasi karbohidrat
Laporan percobaan biokim fermentasi karbohidrat
 
Pt evaporasi
Pt evaporasiPt evaporasi
Pt evaporasi
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
 
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)
 
PPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptx
PPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptxPPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptx
PPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptx
 
Falling film evaporator
Falling film evaporatorFalling film evaporator
Falling film evaporator
 
BAB II .pdf
BAB II .pdfBAB II .pdf
BAB II .pdf
 
Presentasi Destilasi
Presentasi DestilasiPresentasi Destilasi
Presentasi Destilasi
 
Bahan ajar destilasi
Bahan ajar destilasiBahan ajar destilasi
Bahan ajar destilasi
 
Mesin Pembuat Air Tawar lengkap.pptx
Mesin Pembuat Air Tawar lengkap.pptxMesin Pembuat Air Tawar lengkap.pptx
Mesin Pembuat Air Tawar lengkap.pptx
 
evaporasi.ppt
evaporasi.pptevaporasi.ppt
evaporasi.ppt
 
MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN - COOLING (UNIVERSITAS PASUNDAN)
MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN - COOLING (UNIVERSITAS PASUNDAN)MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN - COOLING (UNIVERSITAS PASUNDAN)
MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN - COOLING (UNIVERSITAS PASUNDAN)
 

Mais de Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Mais de Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (20)

Spektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan AtomSpektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan Atom
 
Spektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSpektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merah
 
Stoikiometri Larutan
Stoikiometri LarutanStoikiometri Larutan
Stoikiometri Larutan
 
Konsep dasar analisis
Konsep dasar analisisKonsep dasar analisis
Konsep dasar analisis
 
Potensiometri
PotensiometriPotensiometri
Potensiometri
 
Gravimetric analysis
Gravimetric analysisGravimetric analysis
Gravimetric analysis
 
Titrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetriTitrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetri
 
Titrasi redoks
Titrasi redoksTitrasi redoks
Titrasi redoks
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi
 
Media Promosi untuk Farmasi
Media Promosi untuk FarmasiMedia Promosi untuk Farmasi
Media Promosi untuk Farmasi
 
Presentasi yang effektif
Presentasi yang effektifPresentasi yang effektif
Presentasi yang effektif
 
Strategi mengatasi tugas kuliah
Strategi mengatasi tugas kuliahStrategi mengatasi tugas kuliah
Strategi mengatasi tugas kuliah
 
Power point yang memukau audiens
Power point yang memukau audiensPower point yang memukau audiens
Power point yang memukau audiens
 
Public speaking
Public speakingPublic speaking
Public speaking
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Johari power
Johari powerJohari power
Johari power
 
Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasiKomunikasi organisasi
Komunikasi organisasi
 

Último

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Último (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 

Evaporasi

  • 2. Evaporasi  Evaporasi : Suatu proses penguapan senyawa cairan yg disebut sampel (yang terdiri dari senyawa terlarut dan pelarut) sehingga didapatkan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi
  • 3.  Tujuan : Untuk memekatkan larutan sampel yang diinginkan  Sampel terdiri dari zat terlarut (senyawa organik) yang tak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap (MeOH, EAc, PE, dll)  Hal ini sering dilakukan setelah pengisolasian suatu sampel dari ekstraksi pelarut  Biasanya alat yang digunakan: Rotary Evaporator
  • 4.  Dalam evaporasi sisa penguapan adalah zat cair, kadang-kadang viskos, dan dalam bentuk seperti padatan  Evaporasi berbeda dengan distilasi karena distilatnya tidak dilakukan proses pemisahan lagi menjadi fraksi-fraksi sedangkan distilat distilassi dipisahkan lagi
  • 5. Prinsip Kerja Evaporasi  Penurunan tekanan yang menyebabkan turunnya titik didih cairan  Keadaan vakum dihasilkan pompa air yang memindahkan uap terkondensasi dan mendinginkan di kondensor  Kondensasi berlangsung karena adanya air yang mendinginkan kondensor sampai ke bagian puncak
  • 6.  Panas yang dibutuhkan untuk penguapan cairan berasal dari pemanas  Senyawa yang di-steam mengalami pemanasan, evaporasi, dan pengembunan (kondensasi) pada tabung  Steam yang telah diambil panasnya itu disebut juga kondensat, kemudian pindah dari labu dasar dan ditarik melalui kondensor menuju pompa.
  • 7.  Sampel yang akan ditingkatkan konsentrasinya bersirkulasi terus menerus pada alat dalam upaya untuk memperoleh perpindahan/pergerakan yang maksimal  Sirkulasi yang cepat akan mengurangi resiko terjadinya pengendapan pada permukaan tabung, dan dengan cepat membebaskan gelembung-gelembung uap dari bahan cair selama dalam perjalanan melalui evaporator
  • 8. Perpindahan Panas Di Dalam Evaporator  Alat penguapan diatur panas nya untuk pendidihan senyawa (sampel) yang berupa cairan  Panas yang dihasilkan dari sumber harus dapat mencapai suhu yang sesuai untuk menguapkan senyawa (sampel)  Perputaran bahan cair didalam alat penguapan merupakan hal yang penting, sebab perputaran mempengaruhi laju pindah panas dan dengan perputaran bahan yang baik akan meningkatkan laju penguapan
  • 9.
  • 10. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses evaporasi : 1. Temperatur, disesuaikan dengan bahan yang akan dievaporasi karena bahan yang tidak tahan suhu yang tinggi tentunya akan membentuk kerak pada kolom evaporator sehingga akan mempengaruhi perpindahan panas dari steam ke bahan tersebut 2. Tekanan mempengaruhi proses penguapan pelarut 3. Laju air pendingin (kondenser)
  • 11. Setiap evaporator terdiri dari : a) Sebuah labu penguapan dan penampung distilat b) Suatu alat pindah panas c) Sebuah kondensor d) Alat untuk menjaga tekanan vakum
  • 12.  Sistem tekanan vakumnya harus dapat mengalirkan gas yang tidak terkondensasi agar bisa menjaga tekanan vakum yang diinginkan didalam tabung penguapan  Panas yang cukup harus dialirkan/ diberikan untuk penguapan sejumlah pelarut  Sebuah kondensor yang berguna untuk mengembangkan dan memindahkan uap air yang diproduksi melalui penguapan
  • 13. Pengoperasian Rotary Evaporator (Rotovap)  Rotary evaporator adalah alat yang dapat menguapkan senyawa (pelarut) pada kondisi di bawah tekanan sehingga zat terlarut dapat dipisahkan dari pelarut  Karena tekanan dalam sistem telah berkurang sehingga dapat memisahkan cairan pada suhu yang lebih rendah dari tekanan atmosfer  Sistem banyak bekerja untuk pelarut yang mendidih pada temperatur normal kurang dari 60 ° C pada tekanan atmosfer.
  • 14.
  • 15. Rotovap terdiri dari :  Kondensor panjang berisi tabung penyulingan dikelilingi oleh kumparan pipa kaca Pipa kaca ini akan dialiri air dingin untuk mendinginkan gas seperti sedang disuling
  • 16.  Untuk menutup sistem berarti mengaktifkan vakum putar tombol kunci pipa di ujung rotovap untuk menyelaraskan dengan vakum  Sistem ini sekarang berada di bawah tekanan berkurang
  • 17.  Sebuah labu koleksi bundar besar melekat ke kondensor untuk mengumpulkan distilat ketika bentuk
  • 18.  Sebuah tabung penyulingan menghubungkan kondensor ke labu sampel Tabung penyulingan akan membawa distilasi pelarut sekitar setengah jalan ke kondensor sebelum gas ini akan bertemu dengan kumparan diisi dengan air dingin  Labu dasar tempat sampel yang akan dipisahkan
  • 19.  rotary dial adalah yang akan memungkinkan Anda untuk memutar labu
  • 20.  Untuk juga mempercepat laju penguapan, senyawa (sampel) dapat dihangatkan dengan penangas air  Menaikkan suhu pemanas mencakup tingkat cairan dalam labu  Jika labu lebih dari setengah penuh, membawa bak air sampai air hanya menyentuh bagian bawah labu; sebagai cairan menguap, labu kemudian dapat lebih jauh terbenam dalam bak mandi.
  • 21.  Tambahkan sampel ke labu dasar, ini tidak boleh lebih dari setengah penuh dengan cairan  Hubungkan labu dasar ke perangkap di ujung tabung penyulingan dan aman ini menggunakan klem melingkar  Untuk menutup sistem putar tombol kunci pipa di ujung rotovap untuk menyelaraskan dengan vakum  Kondensor , vakum, rotary, penangas air dijalankan
  • 22.  Cairan dalam labu dasar sekarang dapat mendidih pada suhu yang lebih rendah dengan bantuan pemanasan  Pelarut menguap, maka uap akan naik masuk ke tabung penyulingan dan keluar sekitar setengah jalan kumparan kondensor  Kumparan ini dipenuhi dengan air dingin dan panas sehingga gas akan mengembun kemudian cairan menetes dari kumparan dan mengumpulkan dalam termos kondensat besar di bawah kumparan
  • 23. Isolasi, Karakterisasi, dan Aktivitas Antimikroba dari Steroid Ester dari Cassia nigricans Vahl. RG Ayo , JO Amupitan and AO Oyewale RG Ayo, JO Amupitan danAO Oyewale
  • 24.  Tujuan penelitian : memvalidasi ilmiah klaim bahwa Cassia nigricans digunakan dalam obat tradisional untuk pengobatan penyakit kulit, infeksi dan luka  Daun-daun Cassia nigricans dikatakan digunakan dalam obat tradisional untuk pengobatan ulkus peptikum, gangguan gastro-intestinal, diare dan penyakit kulit
  • 25.  Bubuk daun diekstraksi dengan metode ekstraksi Soxhlet dengan petroleum eter (60- 80 ° C) dan metanol  Masing-masing ekstrak dikonsentrasikan dan diguapkan oleh rotary evaporator  Kloroform ekstrak kemudian terkonsentrasi pada tekanan yang lebih rendah
  • 26. Aktivitas antimikroba dari ester steroid diteliti terhadap: 1. Staphylococcus aureus (Sa) ATCC 13709 2. Streptococcus pyogenes (Lokal strain) 3. Corynebacterium pyogenes (Lokal strain) 4. Bacillus subtilis NCTC 8.236 5. Salmonella typhi (St) ATCC 9184 6. Escherichia coli (Ec) NCTC 10.418 7. Pseudomonas aeruginosa (Pa) NCTC 6.750 8. Candida albicans (Ca) ATCC 10.231 9. Neisseria gonorrhoeae (Lokal strain) 10. Klebsiella pneumoniaeATCC 10.031
  • 27.  Sebuah kolom silika gel yang dihasilkan aglycone (menggunakan petroleum eter: etil asetat campuran) memberikan amorf putih bubuk, diidentifikasi sebagai steroid ester dengan menggunakan analisis spektrum  Hasilnya menunjukkan bahwa senyawa ini efektif terhadap semua organisme tes dan konsentrasi penghambatan minimum ditemukan untuk menjadi 2x10 3 μg mL -1.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31. Sampel diekstraksi dengan soxhlet Dievaporasi Ektrak dalam PE Evaporat Kromatografi Kolom dg PE:Eac=1:3 UjiMikroba Ektrak dalam MeOH
  • 32. KLT Bubuk putih amorf H-NMR , C- NMR, GC/MS Hasil/ Struktur

Notas do Editor

  1. PE
  2. PE