SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 51
LAPORAN JAGA
PPDS ILMU PENYAKIT DALAM
Rabu Malam, 30 maret 2022
Jam 16.00 – 06.30 WIB
Tim jaga
Supervisor : dr. Islamuddin, Sp.PD
Supervisor Pinere : dr. Eva Musdalita, Sp.PD-KR
Third Call : dr. M. Riza Kurniawan
Second Call PDP : dr. Okdimur Hariadi
Second Call PDW : dr. Amelia Cassandra
Second Call ISO : dr. Viencensia
IGD : dr. Merizka Adelina
dr. Jupri Ependi
dr. Umar Ar-Rasyidin Lubis
IGD Pinere : dr. M. Iqbal Rasyidin
FirstCall PDP : dr. Erick Sebastian
First Call PDW : dr. Arif Rahman Hakim
First Call ISO : dr. Satria Utama
First Call Zamzam : dr. Suhemi
First Call Jejaring /Titipan : dr. Ira Yuli Fitria
First Call ISO PINERE : dr. Dolly Jazmi
1
Identitas
• Nama : Tn. MDM
• Usia : 78 tahun
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Status pernikahan : Menikah
• Alamat : Kota Banda Aceh
• Pendidikan terakhir : SLTA
• Agama : Islam
• No RM : 1-08-43-81
Keluhan : BAB cair sejak 4 hari SMRS
2
 Pasien datang dengan keluhan BAB cair yang dialami sejak 4
hari SMRS. Frekuensi >6 kali per hari, isi air > ampas, warna
kuning, volume sekitar ½ s.d 1 gelas aqua per kali BAB. Tidak
ada nyeri yang dirasakan di anus saat BAB, BAB berdarah,
berlendir, berminyak, seperti cucian beras dan berbau amis
atau asam.
 Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah, frekuensi 3 kali/
hari, volume ½ Aqua gelas setiap kali muntah, muntah berisi
apa yang dimakan dan diminum, muntah hitam tidak ada.
 Nyeri perut tidah dikeluhkan.
 Demam tidak dikeluhkan.
 Pasien merasakan haus, dan ingin minum banyak,.
 Pasien mulai BAB cair pada siang hari sebelumnya pasien
sarapan lontong sayur.
 BAK tidak ada keluhan, berwarna kuning, frekuensi BAK 1-
2x/hari, volume BAK ¾ -1 aqua gelas setiap kali BAK. BAK
tertahan tidak ada.
 Penurunan nafsu makan dikeluhkan sejak 3 hari SMRS.
Pasien hanya sanggup makan 2-3 sendok per sekali makan.
 Riwayat penurunan kesadaran atau kejang tidak ada.
 Pasien tidak memiliki riwayat berpergian ke luar daerah 1
bulan terakhir
 Sehari-hari, pasien masih dapat beraktivitas secara mandiri
tanpa bantuan orang lain, pasien masih aktif bersosialisasi
dengan anggota keluarga dan tetangganya, serta masih
dapat mengingat dan mengenali orang lain dengan baik.
Kesan menarik diri dari pergaulan atau sering menyendiri
disangkal.
 Pasien masih dapat melihat dengan jelas tanpa harus
menggunakan kacamata.
 Gangguan pendengaran tidak dikeluhkan.
 Pasien masih mampu menahan BAK dan BAB sampai ke
kamar mandi
 Gangguan tidur malam tidak dikeluhkan.
IGD
Anamnesis (Autoanamnesa)
3
4
Total saat ini : 20
5
SKOR : 12
6
7
Riwayat
Riwayat Pemakaian Obat:
Attapulgite setiap BAB cair
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat alergi obat dan makanan tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang menderita keluhan seperti pasien walaupun
mengkonsumsi makanan yang sama.
Riwayat Sosial Ekonomi dan Kebiasaan :
Pasien seorang pensiunan PNS.
Saat ini tinggal Bersama istri dan anaknya. Segala kebutuhan sehari-hari ditanggung oleh
anaknya
Berobat dengan BPJS.
8
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang
 Kesadaran : Compos mentis
 TD : 90/60 mmHg
 FN : 100 x/menit, tidak kuat angkat, reguler
 RR : 18 x/menit,
 Temp : 36,8°C
 SpO2 : 99 % room air
 Skala nyeri : 2
 BB : 55 kg
 TB : 160 cm
 IMT : 21.5kg/m2 (Normoweight)
9
PEMERIKSAAN KEPALA
Kepala Inspeksi : Normocephali
Palpasi : benjolan (-), lekukan (-), Nyeri tekan (-)
Rambut Inspeksi : uban (+), sulit dicabut
Mata Inspeksi : conjunctiva palpebra inferior pucat (-/-),nodul (-), edema palpebra (-),
sklera ikterik (-/-), pupil isokor (+) cekung (+)
Wajah Inspeksi : simetris, gerakan involunter (-), edema (-), benjolan (-)
Kulit wajah Inspeksi : kuning (-)
Telinga Inspeksi : bentuk daun telinga normal, cavum auricular externa hiperemis (-),
membran timpani intak, mastoid normal.
Sinus paranasalis
& hidung
Inspeksi : bentuk hidung normal, Concha hiperemis (-), deviasi septum (-),
Palpasi : nyeri tekan sinus maksilaris, frontalis dan etmoidalis (-)
Bibir Inspeksi : pucat (-), sianosis (-), kering (+), benjolan (-), ulcus (-)
Mulut & lidah Inspeksi : stomatitis angularis (-), mucosa pucat (-), mucosa kering (+), sub lingual
ikterik (-), atropi papil (-), gerakan lidah normal, Lidah kotor ditengah,tepi dan ujung
merah (-)
Gigi Inspeksi : gigi palsu (-), karies (+), warna gigi putih kekuningan
10
PEMERIKSAAN LEHER
Tekanan Vena Jugularis JVP R-2 cmH2O
Kelenjar Tiroid Inspeksi : Pembesaran (-)
Palpasi : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid
Kelenjar getah bening Inspeksi : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Palpasi : kelenjar getah bening preaurikular, postauricular,
oksipital, tonsilar, submandibular, submental, servikal superfisial,
servikal posterior, servikal dalam, supraklavikula tidak teraba
Arteri karotis Bruit (-)
11
PEMERIKSAAN JANTUNG
Inspeksi Simetris, bentuk dada normal, Iktus kordis tidak terlihat.
Palpasi Ictus kordis teraba pada LMCS interkostal 5 kiri, thrill (-), heaving (-), lifting
(-), tapping (-)
Perkusi Batas kiri jantung : Pada ICS V LMCS
Batas Pinggang jantung : Pada ICS III linea parasternalis sinistra
Batas kanan jantung : Pada ICS IV Linea para sternalis dextra
Auskultasi Aorta : BJ1 < BJ2, murmur (-)
Pulmonal: BJ1 < BJ2, murmur (-)
Trikuspidal : BJ1 > BJ2, murmur (-)
Mitral : BJ1 > BJ2, murmur (-)
12
PEMERIKSAAN THORAKS DEPAN
13
Kanan Kiri
Inspeksi Simetris, barrel chest (-), sela iga
normal, retraksi intercostal (-),
benjolan(-)
Simetris, barrel chest (-), sela iga
normal, retraksi intercostal (-),
benjolan(-)
Palpasi Sela iga normal, emfisema subkutis
(-), benjolan(-), nyeri tekan (-)
SF kanan= kiri
Sela iga normal, emfisema subkutis (-),
benjolan(-), nyeri tekan (-)
SF kanan=kiri
Perkusi Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Auskultasi
Suara
pernapasan
Vesikular Vesikular
Suara
tambahan
wheezing (-), rhonchi (-) wheezing (-), rhonkhi (-)
PEMERIKSAAN THORAKS BELAKANG
14
Kanan Kiri
Inspeksi Simetris, benjolan(-), tulang belakang
normal
Simetris, benjolan(-), tulang belakang
normal
Palpasi Emfisema subkutis (-), benjolan(-),
nyeri tekan (-), SF Kiri=Kanan
Emfisema subkutis (-), benjolan(-),
nyeri tekan (-), SF Kiri= Kanan
Perkusi Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Auskultasi
Suara
pernapasan
Vesikuler Vesikuler
Suara
tambahan
wheezing (-), rhonchi (-) wheezing (-), rhonkhi (-)
ABDOMEN
Inspeksi Simetris (-), Sikatrik (-), collateral vein (-), pergerakan peristaltik
abdomen dan pulsasi (-), caput Medusae (-)
Auskultasi Bising Usus meningkat, bruit arterial (-)
Perkusi Timpani, Shifting dullness (-), area troube tidak terisi
Palpasi Nyeri tekan abdomen (-), Turgor kulit Kembali lambat, defans
muskular (-), massa (-), shifting dullnes (-), hepar/lien dan renal tidak
teraba, ballotement (-/-), nyeri ketok CVA (-/-), murphy sign (-), mc
burney sign (-)
15
Ektremitas superior Motorik : 5555/5555
Inspeksi : Pucat (-/-), edema tidak ada, dingin (+), turgor kulit kembali
lambat, Washers women hand (-)
Ektremitas inferior Motorik : 5555/5555
Inspeksi: Pucat (-/-), edema tidak ada, dingin (+)
EKSTREMITAS
16
Skor Daldiyono :
Rasa haus : +1
Tekanan darah 90/60 mmhg : +1
Ekstermitas dingin : +1
Turgor kulit menurun : +1
Usia (>60) : - 2
Total : 2
17
18
Score : 7
PEMERIKSAAN LABORATORIUM RZUDZA 30/03/2022
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Hemoglobin 13,1 12,0 - 15,0 g/dL
Hematokrit 25 37 - 47 %
Eritrosit 4,7 4,2 - 5,4 103/mm
Trombosit 376 150 - 450 103/mm
Leukosit 9,8 4,5 - 10,5 103/mm
MCV 98 80 - 100 fl
MCH 33 27 - 31 pg
MCHC 36 32 - 36 %
Eosinofil 1 0 – 6 %
Basofil 1 0 – 2 %
Netrofil Batang 0 2 - 6 %
Netrofil Segmen 69 50 - 70 %
Limfosit 22 20 - 40 %
Monosit 7 2 - 8 %
Natrium 145 132 - 148 mmol/L
Kalium 3,8 3,7 - 5,4 mmol/L
Klorida 113 98 - 106 mmol/L 19
PEMERIKSAAN LABORATORIUM RSUZA (1/04/22)
Pemeriksaan Hasil
ANALISA TINJA
Makroskpik
Warna Coklat
Bau Khas
Mikroskopis Negatif
Eritrosit Negatif
Leukosit Negatif
Telur Cacing Negatif
Parasit Negatif
Konsistensi Lunak
Lain-Lain
20
21
Kebutuhan kalori basal
(Rumus Harris Benedict)
BB: 55 kg TB: 160 cm IMT: 21.5 kg/m2
BEE : 66 + (13,7 x BB) + (5xTB)- (6,8xU)
= 66 + (13,7 x 55) + (5 x 160) – (6,8 x 71)
= 66 + 753,5 + 800 – 482,8
= 1136,7
TEE = BEE x 1,2 x 1,2
= 1136,7 x 1,2 x 1,2
= 1.636,6 kkal (1600 kkal)
Kebutuhan karbohidrat: (60%) x 1600 kkal = 960 kkal
Kebutuhan protein : (20%) x 1600 kkal = 320 kkal
Kebutuhan lemak : (20%) x 1600 kkal = 320 kkal
EKG (31/03/2022)
22
EKG (31/03/2022)
Interpretasi EKG
• Irama : Sinus ritme, reguler
• Heart Rate : 1500: 18= 83 x/menit
• Aksis frontal : normoaksis
• Aksis horisontal : normorotation
• Gel. P : 0.08 detik
• PR interval : 0,16 det
• Gelombang Q : Q patologis (-)
• QRS Complex : 0,08 detik
• ST segment : depresi (-), elevasi (-)
• Gelombang T : inverted (-)
• Gelombang U : (-)
• LVH : (-)
RV5 + SV1 = 17 (Sokolow Lyon)
RaVL + SV3 = 8 (Cornell)
• RVH : (-)
• IMA : (-)
• AV Blok : (-)
Kesimpulan : Sinus ritme, HR: 83 kali/menit,
regular, normo aksis
23
• Normal Axis Jantung : -30º s/d +110º
• EKG pasien : resultan sadapan I : +3
resultan sadapan aVF : +1
24
FOTO THORAKS (30/03/2022)
25
FOTO THORAKS (30/03/2022)
2. Posisi Foto :
AP, ditndai clavicula tidak mendatar, scapula di dalam lapangan paru, dan tampak
depan adalah costae anterior
3. Kualitas Film :
- inspirasi kurang : 7 Iga posterior dan 5 Iga Anterior
- KV cukup: Vertebra torakal terlihat samar th 5
- Simetris : Klavikula sejajar dan sternum tepat berada ditengahnya
4. Bandingkan ( kanan dan kiri), Tidak terpasang tube
5. Menilai bagian-bagian pada foto thoraks:
1. CTR 51%,
2. Cor: Aorta dilatasi (-), pinggang jantung menghilang (-), gambaran double
contour pada batas jantung kiri (-), boot Shape (-)
2. Paru :
• Parenkim : infiltrate (-) di parahiler kanan dan kiri, kavitas (-), nodul (-),
emfisematus (-)
• Metastasis: (-)
• Corakan bronkovaskular, cephalisasi (-)
3. Vaskular : dilatasi aorta (-), vaskularisasi paru tidak meningkat
4. Trakea : deviasi (-)
5. Bronkus utama : normal
6. Hilus : menebal (-)
7. Pleura: penebalan pada pleura (-)
8. Jaringan lunak: tak tampak sweeling , tak tampak emfisema subkutis
Tulang intake, tak tampak fraktur
9. Mediastinum pembesaran (-)
10. Sela iga tidak melebar
11 Diafragma kanan: elevasi (-), tenting (-) bentuk Kubah/flatening (-)
• diafragma kiri: elevasi (-), tenting (-) bentuk Kubah/Flatening (-), tak ada udara
bebas di bawah diafragma,
12. Sudut kostofrenikus kanan dan kiri tajam
Jantung dan Paru dalam batas normal
Identitas :Tn. MDM
Umur : 78 tahun
Klinis : BAB cair
26
RINGKASAN
Anamnesa
1. Keluhan BAB cair yang dialami sejak 4 hari SMRS.
Frekuensi >6 kali per hari, isi air > ampas, warna
kuning, volume sekitar ½ s.d 1 gelas aqua per kali
BAB.
2. Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah,
frekuensi 3 kali/ hari, volume ½ Aqua gelas setiap
kali muntah, muntah berisi apa yang dimakan dan
diminum.
3. Pasien merasakan haus, dan ingin minum banyak,.
4. Pasien mulai BAB cair pada siang hari sebelumnya
pasien sarapan lontong sayur.
5. BAK tidak ada keluhan, berwarna kuning, frekuensi
BAK 1-2x/hari, volume BAK ¾ -1 aqua gelas setiap
kali BAK.
6. Penurunan nafsu makan dikeluhkan sejak 3 hari
SMRS.
7. Pasien tidak memiliki riwayat berpergian ke luar
daerah 1 bulan terakhir
8. pasien masih dapat beraktivitas secara mandiri
tanpa bantuan orang lain, pasien masih aktif
bersosialisasi dengan anggota keluarga dan
tetangganya.
9. Pasien masih dapat melihat dengan jelas tanpa
harus menggunakan kacamata.
27
10. Gangguan pendengaran tidak dikeluhkan.
11. Pasien masih mampu menahan BAK dan BAB sampai
ke kamar mandi
12. Gangguan tidur malam tidak dikeluhkan.
13. Vital sign:
Kesadaran : GCS E4M6V5 = 15 (Compos mentis)
TD : 90/60 mmHg
N : 100 kali/menit, reguler, tidak kuat angkat
RR : 18 kali/menit
SPO2 : 99% room air
S : 36,8 °C
NRS : 2
14. PF
Mata : cekung
Mulut : kering
Abdomen : Bising usus meningkat
Ekstermitas : teraba dingin , turgor kulit kembali lambat
Penunjang :
15. EKG : Sinus ritme, HR : 83 x/menit, reguler, normo
aksis
16. CXR : Cor dan Pulmo dalam batas normal
17. Skore daldiono : 2
18. Skore WHO : 7
Daftar Masalah
1. Diare akut dengan dehidrasi ringan
sedang
28
29
Atas Dasar
Anamnesa
1. Keluhan BAB cair yang dialami sejak 4 hari SMRS.
Frekuensi >6 kali per hari, isi air > ampas, warna
kuning, volume sekitar ½ s.d 1 gelas aqua per kali BAB.
2. Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah, frekuensi
3 kali/ hari, volume ½ Aqua gelas setiap kali muntah,
muntah berisi apa yang dimakan dan diminum.
3. Pasien merasakan haus, dan ingin minum banyak,.
4. Pasien mulai BAB cair pada siang hari sebelumnya
pasien sarapan lontong sayur.
5. BAK tidak ada keluhan, berwarna kuning, frekuensi
BAK 1-2x/hari, volume BAK ¾ -1 aqua gelas setiap kali
BAK.
6. Penurunan nafsu makan dikeluhkan sejak 3 hari SMRS.
7. Pasien tidak memiliki riwayat berpergian ke luar
daerah 1 bulan terakhir
Vital sign:
Kesadaran : GCS E4M6V5 = 15 (Compos mentis)
TD : 90/60 mmHg
N : 100 kali/menit, reguler, tidak kuat angkat
RR : 18 kali/menit
SPO2 : 99% room air
S : 36,8 °C
NRS : 2
1. Diare Akut dengan dehidrasi Ringan sedang
PF
Mata : cekung
Mulut : kering
Abdomen : Bising usus meningkat
Ekstermitas : teraba dingin , turgor kulit kembali
lambat
Penunjang :
EKG : Sinus ritme, HR : 83 x/menit, reguler, normo aksis
CXR : Cor dan Pulmo dalam batas normal
Skore daldiono : 2
Skore WHO : 7
Dipikirkan suatu diare akut dengan dehidrasi ringan
sedang ec dd
- intoleransi makanan
- Rotavirus
- Infeksi E. Coli
Kebutuhan cairan menurut skor Daldiyono :
(Skor/15) x 10% x KgBB x 1 liter
(2/15) x10% x 55 x 1 liter = 0,715 liter
30
Diare Akut dengan dehidrasi ringan Cont….
Tatalaksana
Non farmakologi
• Bedrest
• Diet MB 1600 kkal/hari, rendah serat
• IVFD RL 715 cc habis dalam 2 jam selanjutnya 20 tetes permenit
Farmakologi
• Attapulgit 2 tab/ BAB cair maksimal 12 tablet per hari.
• Zink 1 x 20mg
• Probiotik 2 x 1 tab
Rencana monitoring :
• Tanda-tanda vital, tanda- tanda dehidrasi
Edukasi
• Menjelaskan kepada pasien kemungkinan- kemungkinan penyebab diare
• Menjelaskan kepada pasien untuk menghindari mengkonsumsi makanan setengah matang, pedas
atau tinggi lemak .
• Menjelaskan kepada pasien untuk banyak minum untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
31
Problem Analysis
Diare Akut
Dehidrasi
Infeksi E. Coli
Rota virus
Intoleransi
makanan
TERIMAKASIH
33
Definisi
34
Konsensus penatalaksanaan diare
akut pada dewasa di Indonesia, 2009
Penyebab diare
35
36
Konsensus penatalaksanaan diare
akut pada dewasa di Indonesia, 2009
37
Konsensus penatalaksanaan diare
akut pada dewasa di Indonesia, 2009
Pada kasus ini, kemungkinan asal
patologi dari Usus Halus
38
Pada Pasien ini, Derajat
Dehidrasi Ringan - Sedang
Konsensus penatalaksanaan diare
akut pada dewasa di Indonesia, 2009
39
Konsensus penatalaksanaan diare
akut pada dewasa di Indonesia, 2009
40
Konsensus penatalaksanaan diare
akut pada dewasa di Indonesia, 2009
41
Kebutuhan cairan pada pasien ini : 109/100 x 30 cc/65kg/hari
: 2.125cc/hari
Konsensus
penatalaksanaan diare
akut pada dewasa di
Indonesia, 2009
42
Konsensus
penatalaksanaan diare akut
pada dewasa di Indonesia,
2009
43
Konsensus penatalaksanaan
diare akut pada dewasa di
Indonesia, 2009
44
Konsensus penatalaksanaan diare
akut pada dewasa di Indonesia, 2009
45
Konsensus
penatalaksanaan diare
akut pada dewasa di
Indonesia, 2009
46
Konsensus
penatalaksanaan
diare akut pada
dewasa di Indonesia,
2009
47
Konsensus
penatalaksanaan diare
akut pada dewasa di
48
49
50
51

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Congestive heart failure
Congestive heart failureCongestive heart failure
Congestive heart failure
Boby Lubis
 
221524892 preskas-ureterolithiasis
221524892 preskas-ureterolithiasis221524892 preskas-ureterolithiasis
221524892 preskas-ureterolithiasis
sohapi
 
Pemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amsler
Pemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amslerPemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amsler
Pemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amsler
prastika1
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Jafar Nyan
 

Mais procurados (20)

Penatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
Penatalaksanaan Gangguan Jalan NaparPenatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
Penatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
Pneumothoraks
PneumothoraksPneumothoraks
Pneumothoraks
 
Giovanni status bedah
Giovanni   status bedahGiovanni   status bedah
Giovanni status bedah
 
Corpulmonale
CorpulmonaleCorpulmonale
Corpulmonale
 
Algoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLSAlgoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLS
 
Tamponade Jantung
Tamponade JantungTamponade Jantung
Tamponade Jantung
 
Congestive heart failure
Congestive heart failureCongestive heart failure
Congestive heart failure
 
Morning Report Neurology
Morning Report NeurologyMorning Report Neurology
Morning Report Neurology
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
 
221524892 preskas-ureterolithiasis
221524892 preskas-ureterolithiasis221524892 preskas-ureterolithiasis
221524892 preskas-ureterolithiasis
 
Defibrilasi dan kardioversi
Defibrilasi dan kardioversiDefibrilasi dan kardioversi
Defibrilasi dan kardioversi
 
Stroke
StrokeStroke
Stroke
 
Pemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amsler
Pemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amslerPemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amsler
Pemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amsler
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Rhinitis alergi
Rhinitis alergi Rhinitis alergi
Rhinitis alergi
 
2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi
 
Stroke case Philjeuwbens
Stroke case Philjeuwbens Stroke case Philjeuwbens
Stroke case Philjeuwbens
 
Diagnosa dan Manajemen Nyeri Abdomen Akut
Diagnosa dan Manajemen Nyeri Abdomen Akut Diagnosa dan Manajemen Nyeri Abdomen Akut
Diagnosa dan Manajemen Nyeri Abdomen Akut
 
Abses peritonsilar
Abses peritonsilarAbses peritonsilar
Abses peritonsilar
 

Semelhante a POMR Diare akut 30-3-2022.pptx (20)

pomr jumat malam (2).pptx
pomr jumat malam (2).pptxpomr jumat malam (2).pptx
pomr jumat malam (2).pptx
 
dd
dddd
dd
 
POMR Minggu Pagi edit 1.pptx
POMR Minggu Pagi edit 1.pptxPOMR Minggu Pagi edit 1.pptx
POMR Minggu Pagi edit 1.pptx
 
Belajar i.pptx
 Belajar i.pptx Belajar i.pptx
Belajar i.pptx
 
Psmba.pptx
Psmba.pptxPsmba.pptx
Psmba.pptx
 
ssd
ssdssd
ssd
 
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2dDokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
 
Laporan Jaga
Laporan JagaLaporan Jaga
Laporan Jaga
 
lapsusneuro.pptx
lapsusneuro.pptxlapsusneuro.pptx
lapsusneuro.pptx
 
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptxPPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
 
91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar
 
TB Case
TB CaseTB Case
TB Case
 
Case OMSK
Case OMSKCase OMSK
Case OMSK
 
Case Report Session.pptx
Case Report Session.pptxCase Report Session.pptx
Case Report Session.pptx
 
Supraventrikuler takikardi
Supraventrikuler takikardiSupraventrikuler takikardi
Supraventrikuler takikardi
 
Gangrene Diabetikum.pptx
Gangrene Diabetikum.pptxGangrene Diabetikum.pptx
Gangrene Diabetikum.pptx
 
Presentasi leukemia
Presentasi leukemiaPresentasi leukemia
Presentasi leukemia
 
99905517 hipertensi-urgensi
99905517 hipertensi-urgensi99905517 hipertensi-urgensi
99905517 hipertensi-urgensi
 
Laporan Kasus ACS STEMI
Laporan Kasus ACS STEMILaporan Kasus ACS STEMI
Laporan Kasus ACS STEMI
 
Nurtika CBD Diare Kronis.pptx
Nurtika CBD Diare Kronis.pptxNurtika CBD Diare Kronis.pptx
Nurtika CBD Diare Kronis.pptx
 

Mais de SyahrulAdzim (9)

Impaiment of Cognition pada pasien geriatri
Impaiment of Cognition pada pasien geriatriImpaiment of Cognition pada pasien geriatri
Impaiment of Cognition pada pasien geriatri
 
Impaiment of Cognition fixed pada lansia
Impaiment of Cognition fixed pada lansiaImpaiment of Cognition fixed pada lansia
Impaiment of Cognition fixed pada lansia
 
assesment and scoring for geriatri to diagnose
assesment and scoring for geriatri to diagnoseassesment and scoring for geriatri to diagnose
assesment and scoring for geriatri to diagnose
 
Frailty in geriatri and the others things
Frailty in geriatri and the others thingsFrailty in geriatri and the others things
Frailty in geriatri and the others things
 
tugas sepsis.pptx
tugas sepsis.pptxtugas sepsis.pptx
tugas sepsis.pptx
 
Sinus Bradicardia on grade II dengue hemorragic fever.pptx
Sinus Bradicardia on grade II dengue hemorragic fever.pptxSinus Bradicardia on grade II dengue hemorragic fever.pptx
Sinus Bradicardia on grade II dengue hemorragic fever.pptx
 
anemia-hemolitik-nonimun-revisi.pptx
anemia-hemolitik-nonimun-revisi.pptxanemia-hemolitik-nonimun-revisi.pptx
anemia-hemolitik-nonimun-revisi.pptx
 
cbd.pptx
cbd.pptxcbd.pptx
cbd.pptx
 
List tugas.docx
List tugas.docxList tugas.docx
List tugas.docx
 

Último

materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 

Último (20)

materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 

POMR Diare akut 30-3-2022.pptx

  • 1. LAPORAN JAGA PPDS ILMU PENYAKIT DALAM Rabu Malam, 30 maret 2022 Jam 16.00 – 06.30 WIB Tim jaga Supervisor : dr. Islamuddin, Sp.PD Supervisor Pinere : dr. Eva Musdalita, Sp.PD-KR Third Call : dr. M. Riza Kurniawan Second Call PDP : dr. Okdimur Hariadi Second Call PDW : dr. Amelia Cassandra Second Call ISO : dr. Viencensia IGD : dr. Merizka Adelina dr. Jupri Ependi dr. Umar Ar-Rasyidin Lubis IGD Pinere : dr. M. Iqbal Rasyidin FirstCall PDP : dr. Erick Sebastian First Call PDW : dr. Arif Rahman Hakim First Call ISO : dr. Satria Utama First Call Zamzam : dr. Suhemi First Call Jejaring /Titipan : dr. Ira Yuli Fitria First Call ISO PINERE : dr. Dolly Jazmi 1
  • 2. Identitas • Nama : Tn. MDM • Usia : 78 tahun • Pekerjaan : Wiraswasta • Status pernikahan : Menikah • Alamat : Kota Banda Aceh • Pendidikan terakhir : SLTA • Agama : Islam • No RM : 1-08-43-81 Keluhan : BAB cair sejak 4 hari SMRS 2
  • 3.  Pasien datang dengan keluhan BAB cair yang dialami sejak 4 hari SMRS. Frekuensi >6 kali per hari, isi air > ampas, warna kuning, volume sekitar ½ s.d 1 gelas aqua per kali BAB. Tidak ada nyeri yang dirasakan di anus saat BAB, BAB berdarah, berlendir, berminyak, seperti cucian beras dan berbau amis atau asam.  Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah, frekuensi 3 kali/ hari, volume ½ Aqua gelas setiap kali muntah, muntah berisi apa yang dimakan dan diminum, muntah hitam tidak ada.  Nyeri perut tidah dikeluhkan.  Demam tidak dikeluhkan.  Pasien merasakan haus, dan ingin minum banyak,.  Pasien mulai BAB cair pada siang hari sebelumnya pasien sarapan lontong sayur.  BAK tidak ada keluhan, berwarna kuning, frekuensi BAK 1- 2x/hari, volume BAK ¾ -1 aqua gelas setiap kali BAK. BAK tertahan tidak ada.  Penurunan nafsu makan dikeluhkan sejak 3 hari SMRS. Pasien hanya sanggup makan 2-3 sendok per sekali makan.  Riwayat penurunan kesadaran atau kejang tidak ada.  Pasien tidak memiliki riwayat berpergian ke luar daerah 1 bulan terakhir  Sehari-hari, pasien masih dapat beraktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain, pasien masih aktif bersosialisasi dengan anggota keluarga dan tetangganya, serta masih dapat mengingat dan mengenali orang lain dengan baik. Kesan menarik diri dari pergaulan atau sering menyendiri disangkal.  Pasien masih dapat melihat dengan jelas tanpa harus menggunakan kacamata.  Gangguan pendengaran tidak dikeluhkan.  Pasien masih mampu menahan BAK dan BAB sampai ke kamar mandi  Gangguan tidur malam tidak dikeluhkan. IGD Anamnesis (Autoanamnesa) 3
  • 6. 6
  • 7. 7
  • 8. Riwayat Riwayat Pemakaian Obat: Attapulgite setiap BAB cair Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat alergi obat dan makanan tidak ada Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang menderita keluhan seperti pasien walaupun mengkonsumsi makanan yang sama. Riwayat Sosial Ekonomi dan Kebiasaan : Pasien seorang pensiunan PNS. Saat ini tinggal Bersama istri dan anaknya. Segala kebutuhan sehari-hari ditanggung oleh anaknya Berobat dengan BPJS. 8
  • 9. Pemeriksaan Fisik  Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang  Kesadaran : Compos mentis  TD : 90/60 mmHg  FN : 100 x/menit, tidak kuat angkat, reguler  RR : 18 x/menit,  Temp : 36,8°C  SpO2 : 99 % room air  Skala nyeri : 2  BB : 55 kg  TB : 160 cm  IMT : 21.5kg/m2 (Normoweight) 9
  • 10. PEMERIKSAAN KEPALA Kepala Inspeksi : Normocephali Palpasi : benjolan (-), lekukan (-), Nyeri tekan (-) Rambut Inspeksi : uban (+), sulit dicabut Mata Inspeksi : conjunctiva palpebra inferior pucat (-/-),nodul (-), edema palpebra (-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (+) cekung (+) Wajah Inspeksi : simetris, gerakan involunter (-), edema (-), benjolan (-) Kulit wajah Inspeksi : kuning (-) Telinga Inspeksi : bentuk daun telinga normal, cavum auricular externa hiperemis (-), membran timpani intak, mastoid normal. Sinus paranasalis & hidung Inspeksi : bentuk hidung normal, Concha hiperemis (-), deviasi septum (-), Palpasi : nyeri tekan sinus maksilaris, frontalis dan etmoidalis (-) Bibir Inspeksi : pucat (-), sianosis (-), kering (+), benjolan (-), ulcus (-) Mulut & lidah Inspeksi : stomatitis angularis (-), mucosa pucat (-), mucosa kering (+), sub lingual ikterik (-), atropi papil (-), gerakan lidah normal, Lidah kotor ditengah,tepi dan ujung merah (-) Gigi Inspeksi : gigi palsu (-), karies (+), warna gigi putih kekuningan 10
  • 11. PEMERIKSAAN LEHER Tekanan Vena Jugularis JVP R-2 cmH2O Kelenjar Tiroid Inspeksi : Pembesaran (-) Palpasi : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid Kelenjar getah bening Inspeksi : Pembesaran kelenjar getah bening (-) Palpasi : kelenjar getah bening preaurikular, postauricular, oksipital, tonsilar, submandibular, submental, servikal superfisial, servikal posterior, servikal dalam, supraklavikula tidak teraba Arteri karotis Bruit (-) 11
  • 12. PEMERIKSAAN JANTUNG Inspeksi Simetris, bentuk dada normal, Iktus kordis tidak terlihat. Palpasi Ictus kordis teraba pada LMCS interkostal 5 kiri, thrill (-), heaving (-), lifting (-), tapping (-) Perkusi Batas kiri jantung : Pada ICS V LMCS Batas Pinggang jantung : Pada ICS III linea parasternalis sinistra Batas kanan jantung : Pada ICS IV Linea para sternalis dextra Auskultasi Aorta : BJ1 < BJ2, murmur (-) Pulmonal: BJ1 < BJ2, murmur (-) Trikuspidal : BJ1 > BJ2, murmur (-) Mitral : BJ1 > BJ2, murmur (-) 12
  • 13. PEMERIKSAAN THORAKS DEPAN 13 Kanan Kiri Inspeksi Simetris, barrel chest (-), sela iga normal, retraksi intercostal (-), benjolan(-) Simetris, barrel chest (-), sela iga normal, retraksi intercostal (-), benjolan(-) Palpasi Sela iga normal, emfisema subkutis (-), benjolan(-), nyeri tekan (-) SF kanan= kiri Sela iga normal, emfisema subkutis (-), benjolan(-), nyeri tekan (-) SF kanan=kiri Perkusi Sonor Sonor Sonor Sonor Sonor Sonor Auskultasi Suara pernapasan Vesikular Vesikular Suara tambahan wheezing (-), rhonchi (-) wheezing (-), rhonkhi (-)
  • 14. PEMERIKSAAN THORAKS BELAKANG 14 Kanan Kiri Inspeksi Simetris, benjolan(-), tulang belakang normal Simetris, benjolan(-), tulang belakang normal Palpasi Emfisema subkutis (-), benjolan(-), nyeri tekan (-), SF Kiri=Kanan Emfisema subkutis (-), benjolan(-), nyeri tekan (-), SF Kiri= Kanan Perkusi Sonor Sonor Sonor Sonor Sonor Sonor Auskultasi Suara pernapasan Vesikuler Vesikuler Suara tambahan wheezing (-), rhonchi (-) wheezing (-), rhonkhi (-)
  • 15. ABDOMEN Inspeksi Simetris (-), Sikatrik (-), collateral vein (-), pergerakan peristaltik abdomen dan pulsasi (-), caput Medusae (-) Auskultasi Bising Usus meningkat, bruit arterial (-) Perkusi Timpani, Shifting dullness (-), area troube tidak terisi Palpasi Nyeri tekan abdomen (-), Turgor kulit Kembali lambat, defans muskular (-), massa (-), shifting dullnes (-), hepar/lien dan renal tidak teraba, ballotement (-/-), nyeri ketok CVA (-/-), murphy sign (-), mc burney sign (-) 15
  • 16. Ektremitas superior Motorik : 5555/5555 Inspeksi : Pucat (-/-), edema tidak ada, dingin (+), turgor kulit kembali lambat, Washers women hand (-) Ektremitas inferior Motorik : 5555/5555 Inspeksi: Pucat (-/-), edema tidak ada, dingin (+) EKSTREMITAS 16
  • 17. Skor Daldiyono : Rasa haus : +1 Tekanan darah 90/60 mmhg : +1 Ekstermitas dingin : +1 Turgor kulit menurun : +1 Usia (>60) : - 2 Total : 2 17
  • 19. PEMERIKSAAN LABORATORIUM RZUDZA 30/03/2022 Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan Hemoglobin 13,1 12,0 - 15,0 g/dL Hematokrit 25 37 - 47 % Eritrosit 4,7 4,2 - 5,4 103/mm Trombosit 376 150 - 450 103/mm Leukosit 9,8 4,5 - 10,5 103/mm MCV 98 80 - 100 fl MCH 33 27 - 31 pg MCHC 36 32 - 36 % Eosinofil 1 0 – 6 % Basofil 1 0 – 2 % Netrofil Batang 0 2 - 6 % Netrofil Segmen 69 50 - 70 % Limfosit 22 20 - 40 % Monosit 7 2 - 8 % Natrium 145 132 - 148 mmol/L Kalium 3,8 3,7 - 5,4 mmol/L Klorida 113 98 - 106 mmol/L 19
  • 20. PEMERIKSAAN LABORATORIUM RSUZA (1/04/22) Pemeriksaan Hasil ANALISA TINJA Makroskpik Warna Coklat Bau Khas Mikroskopis Negatif Eritrosit Negatif Leukosit Negatif Telur Cacing Negatif Parasit Negatif Konsistensi Lunak Lain-Lain 20
  • 21. 21 Kebutuhan kalori basal (Rumus Harris Benedict) BB: 55 kg TB: 160 cm IMT: 21.5 kg/m2 BEE : 66 + (13,7 x BB) + (5xTB)- (6,8xU) = 66 + (13,7 x 55) + (5 x 160) – (6,8 x 71) = 66 + 753,5 + 800 – 482,8 = 1136,7 TEE = BEE x 1,2 x 1,2 = 1136,7 x 1,2 x 1,2 = 1.636,6 kkal (1600 kkal) Kebutuhan karbohidrat: (60%) x 1600 kkal = 960 kkal Kebutuhan protein : (20%) x 1600 kkal = 320 kkal Kebutuhan lemak : (20%) x 1600 kkal = 320 kkal
  • 23. EKG (31/03/2022) Interpretasi EKG • Irama : Sinus ritme, reguler • Heart Rate : 1500: 18= 83 x/menit • Aksis frontal : normoaksis • Aksis horisontal : normorotation • Gel. P : 0.08 detik • PR interval : 0,16 det • Gelombang Q : Q patologis (-) • QRS Complex : 0,08 detik • ST segment : depresi (-), elevasi (-) • Gelombang T : inverted (-) • Gelombang U : (-) • LVH : (-) RV5 + SV1 = 17 (Sokolow Lyon) RaVL + SV3 = 8 (Cornell) • RVH : (-) • IMA : (-) • AV Blok : (-) Kesimpulan : Sinus ritme, HR: 83 kali/menit, regular, normo aksis 23
  • 24. • Normal Axis Jantung : -30º s/d +110º • EKG pasien : resultan sadapan I : +3 resultan sadapan aVF : +1 24
  • 26. FOTO THORAKS (30/03/2022) 2. Posisi Foto : AP, ditndai clavicula tidak mendatar, scapula di dalam lapangan paru, dan tampak depan adalah costae anterior 3. Kualitas Film : - inspirasi kurang : 7 Iga posterior dan 5 Iga Anterior - KV cukup: Vertebra torakal terlihat samar th 5 - Simetris : Klavikula sejajar dan sternum tepat berada ditengahnya 4. Bandingkan ( kanan dan kiri), Tidak terpasang tube 5. Menilai bagian-bagian pada foto thoraks: 1. CTR 51%, 2. Cor: Aorta dilatasi (-), pinggang jantung menghilang (-), gambaran double contour pada batas jantung kiri (-), boot Shape (-) 2. Paru : • Parenkim : infiltrate (-) di parahiler kanan dan kiri, kavitas (-), nodul (-), emfisematus (-) • Metastasis: (-) • Corakan bronkovaskular, cephalisasi (-) 3. Vaskular : dilatasi aorta (-), vaskularisasi paru tidak meningkat 4. Trakea : deviasi (-) 5. Bronkus utama : normal 6. Hilus : menebal (-) 7. Pleura: penebalan pada pleura (-) 8. Jaringan lunak: tak tampak sweeling , tak tampak emfisema subkutis Tulang intake, tak tampak fraktur 9. Mediastinum pembesaran (-) 10. Sela iga tidak melebar 11 Diafragma kanan: elevasi (-), tenting (-) bentuk Kubah/flatening (-) • diafragma kiri: elevasi (-), tenting (-) bentuk Kubah/Flatening (-), tak ada udara bebas di bawah diafragma, 12. Sudut kostofrenikus kanan dan kiri tajam Jantung dan Paru dalam batas normal Identitas :Tn. MDM Umur : 78 tahun Klinis : BAB cair 26
  • 27. RINGKASAN Anamnesa 1. Keluhan BAB cair yang dialami sejak 4 hari SMRS. Frekuensi >6 kali per hari, isi air > ampas, warna kuning, volume sekitar ½ s.d 1 gelas aqua per kali BAB. 2. Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah, frekuensi 3 kali/ hari, volume ½ Aqua gelas setiap kali muntah, muntah berisi apa yang dimakan dan diminum. 3. Pasien merasakan haus, dan ingin minum banyak,. 4. Pasien mulai BAB cair pada siang hari sebelumnya pasien sarapan lontong sayur. 5. BAK tidak ada keluhan, berwarna kuning, frekuensi BAK 1-2x/hari, volume BAK ¾ -1 aqua gelas setiap kali BAK. 6. Penurunan nafsu makan dikeluhkan sejak 3 hari SMRS. 7. Pasien tidak memiliki riwayat berpergian ke luar daerah 1 bulan terakhir 8. pasien masih dapat beraktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain, pasien masih aktif bersosialisasi dengan anggota keluarga dan tetangganya. 9. Pasien masih dapat melihat dengan jelas tanpa harus menggunakan kacamata. 27 10. Gangguan pendengaran tidak dikeluhkan. 11. Pasien masih mampu menahan BAK dan BAB sampai ke kamar mandi 12. Gangguan tidur malam tidak dikeluhkan. 13. Vital sign: Kesadaran : GCS E4M6V5 = 15 (Compos mentis) TD : 90/60 mmHg N : 100 kali/menit, reguler, tidak kuat angkat RR : 18 kali/menit SPO2 : 99% room air S : 36,8 °C NRS : 2 14. PF Mata : cekung Mulut : kering Abdomen : Bising usus meningkat Ekstermitas : teraba dingin , turgor kulit kembali lambat Penunjang : 15. EKG : Sinus ritme, HR : 83 x/menit, reguler, normo aksis 16. CXR : Cor dan Pulmo dalam batas normal 17. Skore daldiono : 2 18. Skore WHO : 7
  • 28. Daftar Masalah 1. Diare akut dengan dehidrasi ringan sedang 28
  • 29. 29
  • 30. Atas Dasar Anamnesa 1. Keluhan BAB cair yang dialami sejak 4 hari SMRS. Frekuensi >6 kali per hari, isi air > ampas, warna kuning, volume sekitar ½ s.d 1 gelas aqua per kali BAB. 2. Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah, frekuensi 3 kali/ hari, volume ½ Aqua gelas setiap kali muntah, muntah berisi apa yang dimakan dan diminum. 3. Pasien merasakan haus, dan ingin minum banyak,. 4. Pasien mulai BAB cair pada siang hari sebelumnya pasien sarapan lontong sayur. 5. BAK tidak ada keluhan, berwarna kuning, frekuensi BAK 1-2x/hari, volume BAK ¾ -1 aqua gelas setiap kali BAK. 6. Penurunan nafsu makan dikeluhkan sejak 3 hari SMRS. 7. Pasien tidak memiliki riwayat berpergian ke luar daerah 1 bulan terakhir Vital sign: Kesadaran : GCS E4M6V5 = 15 (Compos mentis) TD : 90/60 mmHg N : 100 kali/menit, reguler, tidak kuat angkat RR : 18 kali/menit SPO2 : 99% room air S : 36,8 °C NRS : 2 1. Diare Akut dengan dehidrasi Ringan sedang PF Mata : cekung Mulut : kering Abdomen : Bising usus meningkat Ekstermitas : teraba dingin , turgor kulit kembali lambat Penunjang : EKG : Sinus ritme, HR : 83 x/menit, reguler, normo aksis CXR : Cor dan Pulmo dalam batas normal Skore daldiono : 2 Skore WHO : 7 Dipikirkan suatu diare akut dengan dehidrasi ringan sedang ec dd - intoleransi makanan - Rotavirus - Infeksi E. Coli Kebutuhan cairan menurut skor Daldiyono : (Skor/15) x 10% x KgBB x 1 liter (2/15) x10% x 55 x 1 liter = 0,715 liter 30
  • 31. Diare Akut dengan dehidrasi ringan Cont…. Tatalaksana Non farmakologi • Bedrest • Diet MB 1600 kkal/hari, rendah serat • IVFD RL 715 cc habis dalam 2 jam selanjutnya 20 tetes permenit Farmakologi • Attapulgit 2 tab/ BAB cair maksimal 12 tablet per hari. • Zink 1 x 20mg • Probiotik 2 x 1 tab Rencana monitoring : • Tanda-tanda vital, tanda- tanda dehidrasi Edukasi • Menjelaskan kepada pasien kemungkinan- kemungkinan penyebab diare • Menjelaskan kepada pasien untuk menghindari mengkonsumsi makanan setengah matang, pedas atau tinggi lemak . • Menjelaskan kepada pasien untuk banyak minum untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. 31
  • 32. Problem Analysis Diare Akut Dehidrasi Infeksi E. Coli Rota virus Intoleransi makanan
  • 34. Definisi 34 Konsensus penatalaksanaan diare akut pada dewasa di Indonesia, 2009
  • 36. 36 Konsensus penatalaksanaan diare akut pada dewasa di Indonesia, 2009
  • 37. 37 Konsensus penatalaksanaan diare akut pada dewasa di Indonesia, 2009 Pada kasus ini, kemungkinan asal patologi dari Usus Halus
  • 38. 38 Pada Pasien ini, Derajat Dehidrasi Ringan - Sedang Konsensus penatalaksanaan diare akut pada dewasa di Indonesia, 2009
  • 39. 39 Konsensus penatalaksanaan diare akut pada dewasa di Indonesia, 2009
  • 40. 40 Konsensus penatalaksanaan diare akut pada dewasa di Indonesia, 2009
  • 41. 41 Kebutuhan cairan pada pasien ini : 109/100 x 30 cc/65kg/hari : 2.125cc/hari Konsensus penatalaksanaan diare akut pada dewasa di Indonesia, 2009
  • 42. 42 Konsensus penatalaksanaan diare akut pada dewasa di Indonesia, 2009
  • 43. 43 Konsensus penatalaksanaan diare akut pada dewasa di Indonesia, 2009
  • 44. 44 Konsensus penatalaksanaan diare akut pada dewasa di Indonesia, 2009
  • 45. 45 Konsensus penatalaksanaan diare akut pada dewasa di Indonesia, 2009
  • 48. 48
  • 49. 49
  • 50. 50
  • 51. 51