2. TUJUANTUJUAN
Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu :Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu :
Memahami dan menjelaskan pengertian sejarah sebagai ilmuMemahami dan menjelaskan pengertian sejarah sebagai ilmu
menurut persyaratan dan asas-asas serta sifat-sifat ilmumenurut persyaratan dan asas-asas serta sifat-sifat ilmu
Memahami dan menjelaskan metode ilmiah sejarah serta teknikMemahami dan menjelaskan metode ilmiah sejarah serta teknik
penggunaannya dalam proses pembelajaran sejarahpenggunaannya dalam proses pembelajaran sejarah
Memahami dan mengidentifikasi serta penggunaan sumberMemahami dan mengidentifikasi serta penggunaan sumber
sejarah dan ilmu bantu sejarahsejarah dan ilmu bantu sejarah
Memahami dan menjelaskan perkembangan serta permasalahanMemahami dan menjelaskan perkembangan serta permasalahan
sejarah sebagai ilmu sehingga mengenal karakteristik ilmusejarah sebagai ilmu sehingga mengenal karakteristik ilmu
sejarahsejarah
Memahami dan menghargai nilai sejarah maupun fungsi danMemahami dan menghargai nilai sejarah maupun fungsi dan
kegunaan sejarah, khususnya sebagai wahana pendidikan.kegunaan sejarah, khususnya sebagai wahana pendidikan.
3. DESKRIPSI MATA KULIAHDESKRIPSI MATA KULIAH
Mata Kuliah ini akan menyajikan dan mendiskusikan beberapaMata Kuliah ini akan menyajikan dan mendiskusikan beberapa
pokok bahasan, pengertian dan permasalahan tentang sejarahpokok bahasan, pengertian dan permasalahan tentang sejarah
sebagai ilmu, metode sejarah, sumber sejarah dan ilmu-ilmu bantusebagai ilmu, metode sejarah, sumber sejarah dan ilmu-ilmu bantu
sejarah; kausalitas dan eksplanasi sejarah; pembabakan sejarah,sejarah; kausalitas dan eksplanasi sejarah; pembabakan sejarah,
perkembangan dan permasalahan sejarah sebagai ilmu sertaperkembangan dan permasalahan sejarah sebagai ilmu serta
karakteristik ilmu sejarah; nilai, fungsi dan kegunaan sejarah sertakarakteristik ilmu sejarah; nilai, fungsi dan kegunaan sejarah serta
sejarah sebagai wahana pendidikan.sejarah sebagai wahana pendidikan.
4. ASAL KATA SEJARAHASAL KATA SEJARAH
Riwayat/hikayat : cerita yang diambil dari kehidupan
Kisah : cerita tentang kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau
Tarikh (Turki) : menunjukkan tradisi dalam sejarah Islam
Eropa
Geschiedenis (Belanda) : sesuatu yang telah terjadi ; geschieden =
terjadi
Geschichte (Jerman) : sesuatu yang telah terjadi ; geschehen = terjadi
History (Inggris) aktivitas manusia yang berhubungan dengan peristiwa-
peristiwa tertentu yang disusun dalam hubungan yang kronologis
Kata history berasal dari bahasa Yunani historia yang artinya
pengetahuan yang diperoleh melalui penyelidikan (= ilmu) / inkuiri
Dilihat dari asal katanya berasal dari bahasa Arab : SYAJARATUN
yang artinya pohon kayu, keturunan, asal-usul, atau silsilah.
5. Somehow history is knowledge. It also means the past : past events, past actuality; all
things said and done. And it also means the record of the past (Lucey, 1984 : 9).
DEFINISI SEJARAH
History is past human behavior, recorded and unrecorded, in its many varieties (CTPL,
1974 :1).
History .... is a mountain top of human knowledge from whence the doings of our
generation may be scanned and fitted into proper dimensions
(Gustafson, 1955 : 2).
History is a continuous process of interaction between the historian and his facts, an
unending dialog between the present and the past (Carr, 1965 : 35).
History can mean any events or episodes that happened in the past, no matter to whom
they happened and no matter whether the episodes were in any way related. More often,
the term is restricted to things that happened to people (Nugent, 1967 : 11).
History is what one age finds worthy of note in another (Burckhardt, 1958 : 158).
6. DEFINISI SEJARAH
Sejarah adalah ilmu pengetahuan dengan umumnya yang berhubungan dengan cerita
bertarikh sebagai hasil penfsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada
waktu yang telah lampau atau tanda-tanda yang lain. (Muhammad Yamin)
History is the memory of human experience (Robert V. Daniels)
All past event is history (history as actuality). History can help student to
understand human behaviour in the past, present and future (new goals for
historical studies). (J.Banks)
7. 1.1. Sesuatu peristiwa, suatu kejadian, sesuatu yang telahSesuatu peristiwa, suatu kejadian, sesuatu yang telah
berlaluberlalu
2.2. Riwayat dari peristiwa / kejadian yang telah berlaluRiwayat dari peristiwa / kejadian yang telah berlalu
3.3. Semua pengetahuan tentang masa lalu (khususnya tentangSemua pengetahuan tentang masa lalu (khususnya tentang
masyarakat tertentu)masyarakat tertentu)
4.4. Ilmu yang berusaha menentukan dan mewariskanIlmu yang berusaha menentukan dan mewariskan
pengetahuanpengetahuan
Kata HISTORY yang dipadankan dengan SEJARAH
memiliki 4 pengertian :
8. SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA, KISAH, ILMUSEJARAH SEBAGAI PERISTIWA, KISAH, ILMU
SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA
(Kejadian di masa lalu)
SEJARAWAN
(ingin tahu tentang masa lalu)
MENYUSUN FAKTA-FAKTA YANG DIMILIKI
(dengan mengajukan pertanyaan/mencari pendapat untuk mendekati kebenaran)
Objektivitas sejarah
SEJARAH SEPERTI YANG TERTULIS
9. PERISTIWA
Kejadian, Kenyataan,
Aktualitas masa lalu
ILMU
1. Metode khas sejarawan untuk merekonstruksi secara kritis, analitis,
imajinatif masa lampau manusia berdasarkan data, peninggalan, bukti tulisan,
rekaman
2. Pernyataan, pendapat + pandangan
KISAH
Cerita, Kesan, Memori,
Tafsiran tentang persitiwa,
Pengalaman pada masa lalu
ILMU : sejumlah pengetahuan yang tersusun (a body of knowledge) dengan syarat
- Ada objek (peristiwa penting yang berkaitan dengan manusia dan terjadi)
- Ada metode
- Ada pokok permasalahan (subject matter)
10. Gambaran tentang peristiwa-
peristiwa masa lampau yang
dialami manusia, disusun
secara ilmiah, meliputi kurun
waktu tertentu, diberi
tafsiran, dan dianalisis kritis
sehingga mudah dipahami
dan dimengerti
Gambaran masa lalu tentang
manusia baik sebagai individu
maupun sebagai mahluk sosial,
yang disusun secara ilmiah
meliputi urutan fakta masa
tersebut, dengan diberi tafsiran
serta penjelasan yang memberi
pengertian tentang apa yang
telah berlalu itu
Sebagai suatu studi yang
berusaha untuk mendapatkan
pengertian tentang segala
sesuatu yang telah dialami
(diucapkan, dipikirkan, dan
dilaksanakan) oleh manusia
di masa lampau yang bukti-
buktinya masih bisa
ditelusuri/diketemukan masa
sekarang
Sebagai suatu studi keilmuan
tentang segala sesuatu yang telah
dialami manusia di waktu lampau
dan yang telah meninggalkan jejak-
jejaknya di waktu sekarang, di mana
tekanan perhatian terutama
diletakkan pada aspek peristiwanya
sendiri, dalam hal ini terutama yang
bersifat khusus dan segi-segi urutan
perkembangannya, yang kemudian
disusun dalam suatu cerita sejarah
SEJARAH
11. Peristiwa (Aktual, sudah berlalu
dan tidak terlihat lagi)
Evidensi
Interpretasi
/ Deskripsi
Ceritera
Peristiwa /
perilaku manusia
Waktu :
- tempo
- duree
- periodisasi
Ruang / tempat
Penafsiran :
- kausalitas
- arah
Keunikan
(Terlihat jejaknya,
tidak lengkap)
(Dalam pemikiran
sejarawan, tidak terlihat)
(Dalam bentuk buku /
tulisan sejarah, terlihat)
Struktur Sejarah Sebagai Ilmu
12. OBJEK STUDI SEJARAHOBJEK STUDI SEJARAH
Objek
Alamiah / natural
Insaniah / kultural
Dalam arti yang luas :
manusia & alamnya
Dalam arti sempit / terbatas :
Kejadian atau kegiatan manusia
Nirleka
(masa sebelum
ada tulisan)
Sejarah
(masa setelah
mengenal tulisan)
13. KRITERIA ILMU / ASAS-ASAS ILMUKRITERIA ILMU / ASAS-ASAS ILMU
SistematisSistematis
Koheren (taat asas)Koheren (taat asas)
Valid (dapat dipercaya)Valid (dapat dipercaya)
Akurat (tepat)Akurat (tepat)
ObjektifObjektif
Mempunyai hukum, dalil, dan generalisasiMempunyai hukum, dalil, dan generalisasi
Dapat memprediksiDapat memprediksi
Bagaimana dengan sejarah ?
14. PERBEDAAN ILMU ALAM DENGAN SEJARAHPERBEDAAN ILMU ALAM DENGAN SEJARAH
ILMU ALAMILMU ALAM SEJARAHSEJARAH
1.1. Perulangan2 / recurrencePerulangan2 / recurrence 1.1. Peristiwa sejarah bersifat unik /Peristiwa sejarah bersifat unik /
partikularistikpartikularistik
2.2. Percobaan/eksperimen di laboratoriumPercobaan/eksperimen di laboratorium
atau lapangan, yaitu mewujudkanatau lapangan, yaitu mewujudkan
kembali bentuk semula dari gejala-kembali bentuk semula dari gejala-
gejala semulagejala semula
2.2. Unsur paralelisme/kesejajaran diUnsur paralelisme/kesejajaran di
samping unsur kekhususansamping unsur kekhususan
3.3. Mengidentifikasi keajegan/keteraturanMengidentifikasi keajegan/keteraturan
dari gejala-gejala tersebutdari gejala-gejala tersebut
3.3. Kecenderungan2 umum / generalKecenderungan2 umum / general
tendenciestendencies
4.4. Keumuman/dalil/hukum bisaKeumuman/dalil/hukum bisa
dirumuskandirumuskan
4.4. Hukum-hukum sejarah bisa dirumuskanHukum-hukum sejarah bisa dirumuskan
Hukum Sejarah :
“tidak lain keteraturan yang dapat diserap pada sejumlah kejadian yang
memberikan rupa / wujud persamaan pada perubahan-perubahan keadaan
tertentu dalam sejarah”
15. PREDIKSI ILMU ALAM & SEJARAHPREDIKSI ILMU ALAM & SEJARAH
ILMU ALAMILMU ALAM SEJARAHSEJARAH
Hukum / dalil yang pastiHukum / dalil yang pasti Sulit melakukan prediksi karena keterbatasan perulanganSulit melakukan prediksi karena keterbatasan perulangan
Ketepatannya lebih besarKetepatannya lebih besar Memproyeksikan pengalaman masa lampau ke situasi masaMemproyeksikan pengalaman masa lampau ke situasi masa
kini, bahkan situasi yad meski tidak dengan landasan yangkini, bahkan situasi yad meski tidak dengan landasan yang
kokohkokoh
KARAKTERISTIK
SEJARAHSEJARAH ILMU SOSIAL LAINNYAILMU SOSIAL LAINNYA ILMU ALAMILMU ALAM
Temporal-spasialTemporal-spasial A temporal-spasialA temporal-spasial A temporal-spasialA temporal-spasial
DiakronikDiakronik SinkronikSinkronik SinkronikSinkronik
IdeografikIdeografik NomotetikNomotetik NomotetikNomotetik
PartikularistikPartikularistik GeneralistikGeneralistik GeneralistikGeneralistik
EinmaligEinmalig BerulangkaliBerulangkali BerulangkaliBerulangkali
Sumber terbatasSumber terbatas Eksperimen dan tesEksperimen dan tes Eksperimen / laboratoriumEksperimen / laboratorium
Tidak dapat diukurTidak dapat diukur Dapat diukurDapat diukur Dapat diukurDapat diukur
Non-prediksiNon-prediksi PrediksiPrediksi PrediksiPrediksi
16. METODOLOGIMETODOLOGI
1.1. Asas-asasAsas-asas
Ilmu harusIlmu harus
objektifobjektif
Ilmu harusIlmu harus
reliablereliable
Ilmu harusIlmu harus
koherenkoheren
Ilmu harus validIlmu harus valid
Ilmu harus akuratIlmu harus akurat
1.1. ProsedurProsedur
2.2. Pendekatan (approach)Pendekatan (approach)
3.3. MetodeMetode
4.4. TeknikTeknik
Generalisasi Dapat
diprediksi
17. METODOLOGI SEJARAHMETODOLOGI SEJARAH
M E T O D E S E J A R A H
I II III
HISTORIOGRAFI
H
E
U
R
I
S
T
I
K
ANALISIS :
Kritik Eksternal
Kritik Internal
Penafsiran/Interpretasi
Penjelasan/Eksplanasi
Penyajian/Eksposisi
18. 1. HEURISTIK Mencari dan menemukan sumber
manusia (pelaku, saksi yang sejaman)
Masalah yang muncul :
• sumber sudah sangat tua
• sumber tidak boleh sembarangan dibaca (pada daerah tertentu yang
boleh membaca hanya orang-orang tertentu)
• Kesulitan dalam memahami bahasa yang digunakan
• Lebih banyak menggunakan tulisan tangan (sumber-sumber tua)
• Sumber masih tertutup (batas dibukanya sumber sekitar 25 tahun)
Tempat sumber sejarah :
Sumber tertulis
museum
arsip
perpustakaan
internet
koran
Sumber lisan
19. 2. KRITIK Dilakukan terhadap sumber yang diperoleh untuk mendapatkan
FAKTA (harus objektif)
Kritik Eksternal
Kritik Internal
Kritik yang dikenakan pada fisik sumber :
• asli / tidak asli
• turunan
Kritik yang dikenakan pada isi (content)
sumber
Dalam tahapan Heuristik dan Kritik inilah sejarah dipandang sebagai
ilmu sebab objektif sifatnya.
3. HISTORIOGRAFI Dalam tahap ini 3 langkah dikerjakan secara serentak yakni :
• Interpretasi ; fakta-fakta yang diperoleh diberi isi
• Eksplanasi ; mendeskripsikan (memberi penjelasan)
• Ekspose (penyajian) ; dalam bentuk tulisan
20. INTERPRETASI
FAKTA-FAKTA
Hal yang paling
penting dalam
metode sejarah,
karena disinilah
dipertatuhkan
kemampuan peneliti
sejarah
SUBJEKTIVITAS
PENDEKATAN
PENGGERAK
SEJARAH
ARAH GERAK
SEJARAH
MANUSIA
GEOGRAFI
KULTURAL
SUPERNATURAL
LINEAR
SIKLUS
SPIRAL
HISTORICAL THINKING
HISTORICAL EXPLANATION
21. METODE PENELITIAN SEJARAHMETODE PENELITIAN SEJARAH
Memilih topik penulisan yang tepat/sesuaiMemilih topik penulisan yang tepat/sesuai
Mencari dan memilih bukti-bukti sejarah yang sesuai dengan topikMencari dan memilih bukti-bukti sejarah yang sesuai dengan topik
Membuat berbagai catatan penting (teknik membuat catatan)Membuat berbagai catatan penting (teknik membuat catatan)
Kritik sumber : mengevaluasi secara kritis semua bukti yang adaKritik sumber : mengevaluasi secara kritis semua bukti yang ada
Menyusun hasil-hasil penelitian dalam suatu sistematika tertentu yangMenyusun hasil-hasil penelitian dalam suatu sistematika tertentu yang
telah disiapkan sebelumnyatelah disiapkan sebelumnya
Menyajikan dalam suatu cara yang dapat menarik perhatian danMenyajikan dalam suatu cara yang dapat menarik perhatian dan
mengkomunikasikan kepada para pembacamengkomunikasikan kepada para pembaca
Beberapa kriteria dalam pemilihan topik :
• harus bernilai
• harus orisinal
• harus praktis
• memiliki kesatuan / unity
22. TEKNIK PENELITIAN SEJARAHTEKNIK PENELITIAN SEJARAH
STUDI KEPUSTAKAAN
WAWANCARA
OBSERVASI
Dilakukan melalui kajian terhadap sumber-
sumber tertulis
Dilakukan melalui oral history
EKSKAVASI
Dilakukan melalui penelitian di lapangan
Dilakukan melalui penggalian terhadap peninggalan
sejarah
23. SUMBER-SUMBER SEJARAHSUMBER-SUMBER SEJARAH
Pengertian sumber Sejarah :Pengertian sumber Sejarah :
Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasiBahan-bahan yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi
tentang peristiwa yang terjadi pada masa lampautentang peristiwa yang terjadi pada masa lampau
CONTOH-CONTOH SUMBER SEJARAH
1. Sumber dokumenter : bukti pembayaran, surat-surat pribadi, buku harian
2. Sumber korporal : arca, perkakas, fosil, artefak
3. sumber lisan : cerita yang disampaikan secara lisan, termasuk bahasa
24. KLASIFIKASI SUMBER SEJARAH :KLASIFIKASI SUMBER SEJARAH :
Klasifikasi Konvensional :
• PRIMER
• SEKUNDER
Klasifikasi baru (1978) :
• PRIMER
• SEKUNDER
• TERSIER
Hasil-hasil Kegiatan Manusia
Bahan-bahan Benda
Visual Tertulis Lisan
Asal :
- Waktu diproduksi
- Tempat diproduksi
- Cara penulis/penyusun memperoleh informasi
Isi :
Politik, ekonomi, sosial, agama, militer
Tujuan :
Formal dan informal
Klasifikasi menurut
Asal, isi, tujuan :
25. SEJARAH LISAN DAN TRADISI LISANSEJARAH LISAN DAN TRADISI LISAN
SEJARAH LISAN (ORAL HISTORY)SEJARAH LISAN (ORAL HISTORY) TRADISI LISAN (ORAL TRADITION)TRADISI LISAN (ORAL TRADITION)
1.1. Cara/metode untuk mendapatkanCara/metode untuk mendapatkan
informasi (sebagai sumber penulisan)informasi (sebagai sumber penulisan)
2.2. Informasi berasal dari tangan pertamaInformasi berasal dari tangan pertama
yang dituturkan secara lisan olehyang dituturkan secara lisan oleh
pelaku/saksi yang diwawancaraipelaku/saksi yang diwawancarai
sejarawan/peneliti. Hasil wawancarasejarawan/peneliti. Hasil wawancara
merupakan produk sumber sejarah lisanmerupakan produk sumber sejarah lisan
Narasi/cerita tentang orang-orang /Narasi/cerita tentang orang-orang /
masyarakat dan peristiwa masa lampaumasyarakat dan peristiwa masa lampau
yang disampaikan secara lisan (dari mulutyang disampaikan secara lisan (dari mulut
ke mulut).ke mulut).
Bentuknya dapat berupa RUMOR,Bentuknya dapat berupa RUMOR,
ANEKDOT, PERIBAHASA/PEPATAH,ANEKDOT, PERIBAHASA/PEPATAH,
BALADA HISTORIS, SAGA, MYTHE,BALADA HISTORIS, SAGA, MYTHE,
LEGENDA, DONGENGLEGENDA, DONGENG
KarakterKarakter ::
Sifatnya kontemporer, mampu memberikanSifatnya kontemporer, mampu memberikan
kemungkinan yang hampir tidak terbataskemungkinan yang hampir tidak terbatas
untuk menggali sejarah dari pelaku/saksiuntuk menggali sejarah dari pelaku/saksi
Dapat mencapai pelaku/saksi sejarah yangDapat mencapai pelaku/saksi sejarah yang
tidak tercantum dalam dokumentidak tercantum dalam dokumen
Memungkinkan perluasan permasalahanMemungkinkan perluasan permasalahan
sejarahsejarah
KeterbatasanKeterbatasan ::
Adanya unsur kosmosentris (religio magis)Adanya unsur kosmosentris (religio magis)
yang membungkus cerita lisan tsb;yang membungkus cerita lisan tsb;
walaupun kesadaran sejarahnya dapatwalaupun kesadaran sejarahnya dapat
dirasakan tetapi kebenarannya sulitdirasakan tetapi kebenarannya sulit
dibuktikandibuktikan
Tidak diperhatikannya urutan waktu secaraTidak diperhatikannya urutan waktu secara
jelas tentang peristiwa yang diceritakanjelas tentang peristiwa yang diceritakan
Adanya unsur subjektivitas yang tinggiAdanya unsur subjektivitas yang tinggi
26. PERBANDINGAN THE OLD HISTORY DAN THE NEWPERBANDINGAN THE OLD HISTORY DAN THE NEW
HISTORYHISTORY
THE OLD HISTORYTHE OLD HISTORY THE NEW HISTORYTHE NEW HISTORY
Sejarah konvensionalSejarah konvensional
Sejarah tradisionalSejarah tradisional
Sejarah Ilmiah (Scientific History)Sejarah Ilmiah (Scientific History)
Sejarah Sosial (Social History)Sejarah Sosial (Social History)
Sejarah Total (Total History)Sejarah Total (Total History)
MonodimensionalMonodimensional MultidimensionalMultidimensional
Orientasi peristiwaOrientasi peristiwa Orientasi problemOrientasi problem
Ruang cakup terbatasRuang cakup terbatas Ruang cakup luasRuang cakup luas
Pelaku sejarah terbatasPelaku sejarah terbatas Pelaku sejarah beragamPelaku sejarah beragam
Deskriptif-naratifDeskriptif-naratif Analitis-kritisAnalitis-kritis
Pertanyaan terbatasPertanyaan terbatas Banyak pertanyaanBanyak pertanyaan
TINGKAT KEBENARAN :
Agama : mutlak
Filsafat : filosofi (rasio, budi/kalbu) hakiki
Ilmu : ilmiah (objektif, logis, rasional)
Pengetahuan : commonsence (akal sehat)
27. Pengertian Ilmu-ilmu Bantu Sejarah :Pengertian Ilmu-ilmu Bantu Sejarah :
ILMU-ILMU BANTU SEJARAHILMU-ILMU BANTU SEJARAH
Fungsi dan Kegunaan Ilmu-ilmu Bantu Sejarah :
Ilmu-ilmu yang dapat dijadikan sumber-sumber utama bagi para
sejarawan dalam penelitian dan penyusunan kembali
(rekonstruksi) sejarah.
• Ilmu bantu ini digunakan sesuai dengan topik atau periode yang
dikaji
• merupakan alat (tools) yang membantu analisis secara kritis dan
ilmiah
“A man writing good history is driving more horses abreast in his
theme than a man writing any other kind of literary matter”
28. MACAM-MACAM ILMU-ILMU BANTU SEJARAHMACAM-MACAM ILMU-ILMU BANTU SEJARAH
PALEONTOLOGI : mengkaji fosil-fosilPALEONTOLOGI : mengkaji fosil-fosil
PALEOANTROPOLOGI : mempelajari manusia purbaPALEOANTROPOLOGI : mempelajari manusia purba
ARKEOLOGI : penggalian / ekskavasi artefak atau ekofakARKEOLOGI : penggalian / ekskavasi artefak atau ekofak
PALEOGRAFI : mengkaji tentang tulisan kunoPALEOGRAFI : mengkaji tentang tulisan kuno
EPIGRAFI : perbedaannya dengan paleografi pada materiEPIGRAFI : perbedaannya dengan paleografi pada materi
yang digunakan untuk menulis (batu, logam, gading)yang digunakan untuk menulis (batu, logam, gading)
IKONOGRAFI :ilmu tentang patung-patung kuno dari jamanIKONOGRAFI :ilmu tentang patung-patung kuno dari jaman
prasejarahprasejarah
NUMISMATIK : ilmu yang mempelajari mata uangNUMISMATIK : ilmu yang mempelajari mata uang
ILMU KERAMIK : mengkaji tentang hasil keramik (tembikar,ILMU KERAMIK : mengkaji tentang hasil keramik (tembikar,
porselein)porselein)
GENEALOGI : pengetahuan mengenai asal usul nenekGENEALOGI : pengetahuan mengenai asal usul nenek
moyangmoyang
FILOLOGI : mempelajari naskah-naskah kunoFILOLOGI : mempelajari naskah-naskah kuno
29. • STATISTIK
• ETNOGRAFI
• ILMU SOSIAL LAIN :
• ANTROPOLOGI
• SOSIOLOGI
• PSIKOLOGI
• POLITIKOLOGI
• EKONOMI
• DLL
MACAM-MACAM ILMU-ILMU BANTU SEJARAHMACAM-MACAM ILMU-ILMU BANTU SEJARAH
30. KAUSALITAS SEJARAHKAUSALITAS SEJARAH
Kusalitas adalahKusalitas adalah suatusuatu rangkaian peristiwa (I) yang mendahuluirangkaian peristiwa (I) yang mendahului
peristiwa yang menyusul (II)peristiwa yang menyusul (II)
SEBAB AKIBAT
SEBAB AKIBAT
SEBAB AKIBAT
SEBAB
Kontinum waktu
Sebab langsung : jangka pendek/ lantaran/ gara-gara/ kasus belli
Sebab tidak langsung : banyak faktor
Lebih mudah menentukan sebab langsung ketimbang sebab tidak langsung
MENGAPA ?
31. Sebab langsung
• sebagai suatu kebetulan penggerak
• bukan merupakan suatu sebab yang sungguh-sungguh
• hanya merupakan suatu titik dalam suatu peristiwa
• dalam hal ini sebab langsung merupakan petunjuk yang baik untuk
menemukan anteseden yang lebih tepat diberi sebutan “sebab-sebab”
Sebab tidak langsung
• merupakan hal sangat kompleks karena dapat didasarkan berbagai faktor
• memerlukan filosofi sejarah, teori sebab musabab dalam sejarah, generalisasi
32. EKSPLANASI SEJARAHEKSPLANASI SEJARAH
EKSPLANASI adalah suatu proses yang menunjukkan peristiwa-EKSPLANASI adalah suatu proses yang menunjukkan peristiwa-
peristiwa tertentu dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa lainperistiwa tertentu dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa lain
melalui penggunaan yang tepat pernyataan-pernyataan yangmelalui penggunaan yang tepat pernyataan-pernyataan yang
bersifat umum (bersifat umum (general statementsgeneral statements))
PENJELASAN
UMUM
PENJELASAN
ILMIAH
PENJELASAN
SEJARAH
APA
KAPAN
DI MANA
SIAPA
BAGAIMANA
MENGAPA
5 W + 1 H
33. EKSPLANASI SEJARAHEKSPLANASI SEJARAH
Penjelasan dalam Ilmu alamiah :
Dimulai dengan observasi (pengamatan), berakhir dengan konsep-
konsep umum (generalisasi).
Gejala dilihat sebagai dalam kerangka suatu penegakan generalisasi
Penjelasan dalam Sejarah :
Berupaya untuk menyelami apa yang ada di dalam suatu peristiwa
(dapat menghayati peristiwa sebenarnya dari dalam) :
Bagian luar adalah wujud fisik/gerak dari suatu peristiwa
Bagian dalam pikiran yang ada di balik wujud fisik
Re-thinking them in his own mind
Prinsip koligasi : prosedur menerapkan suatu peristiwa dengan jalan
menelusuri hubungan intrinsik dengan peristiwa lain ; mencari
kecenderungan umum
34. MODEL-MODEL PENJELASAN SEJARAHMODEL-MODEL PENJELASAN SEJARAH
1.1. KAUSALITAS / SEBAB-AKIBAT (cause-effect)KAUSALITAS / SEBAB-AKIBAT (cause-effect)
Sebab Langsung (direct-cause)Sebab Langsung (direct-cause)
Sebab Khusus (immediate-cause)Sebab Khusus (immediate-cause)
Sebab Jangka Pendek (short-term cause)Sebab Jangka Pendek (short-term cause)
Sebab Tidak Langsung (in direct cause)Sebab Tidak Langsung (in direct cause)
Sebab Umum (general cause)Sebab Umum (general cause)
Sebab Jangka Panjang (long-term cause)Sebab Jangka Panjang (long-term cause)
1.1. HERMENEUTIKAHERMENEUTIKA
2.2. COVERING LAW MODEL (CLM)COVERING LAW MODEL (CLM)
3.3. MODEL MOTIVASIMODEL MOTIVASI
35. FENOMENA SEJARAH
JEJAK-JEJAK
SUMBER SUMBER SUMBER
KRITIK INTERNAL EKSTERNAL
FAKTA FAKTA FAKTA
STATEMENT STATEMENT STATEMENT
SINTESIS
Tidak akan ada sintesis TANPA EKSPLANASI
36. ANALISIS SEJARAHANALISIS SEJARAH
Tujuan analisis sejarah adalah SINTESIS daripada fakta sejarah
yang diperoleh melalui kritik sumber, atau sejarah sebagai pertulisan
PENJELASAN
dalam sejarah
EKSPLANDUM
(Statement yang harus dijelaskan)
EKSPLANANS
(Statement untuk menjelaskan)
Masalah fundamental dalam studi sejarah adalah analisis mengenai
apa yang dipikirkan, diucapkan, dan diperbuat orang yang
menimbulkan PERUBAHAN melalui DIMENSI WAKTU
37. PEMBABAKAN / PERIODISASI SEJARAHPEMBABAKAN / PERIODISASI SEJARAH
Pengertian Pembabakan SejarahPengertian Pembabakan Sejarah
Sejarah menggambarkan prkembangan kehidupan manusiaSejarah menggambarkan prkembangan kehidupan manusia
dalam batasan ruang dan waktudalam batasan ruang dan waktu
Waktu (tempo/time) merupakan proses kelangsungan dan waktuWaktu (tempo/time) merupakan proses kelangsungan dan waktu
(duration) merupakan kesatuan dari 3 dimensi yakni waktu lalu,(duration) merupakan kesatuan dari 3 dimensi yakni waktu lalu,
waktu sekarang, dan waktu yang akan datangwaktu sekarang, dan waktu yang akan datang
Pembabakan (periodisasi) merupakan serialisasi rangkaianPembabakan (periodisasi) merupakan serialisasi rangkaian
waktu menurut urutan jamanwaktu menurut urutan jaman
Maksud dilakukan periodisasi adalah untuk melihat tinjauanMaksud dilakukan periodisasi adalah untuk melihat tinjauan
menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa dan hubungannyamenyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa dan hubungannya
dengan aspek-aspek lain yang terkaitdengan aspek-aspek lain yang terkait
DASAR PEMBABAKAN SEJARAH
DIMENSI
SPASIAL
DIMENSI
TEMPORAL
TEMATIS
38. PERIODISASI DALAM SEJARAHPERIODISASI DALAM SEJARAH
JAMAN KUNOJAMAN KUNO
ABAD PERTENGAHAN 476-1453ABAD PERTENGAHAN 476-1453
ADAD
JAMAN BARU 1453-1789 ADJAMAN BARU 1453-1789 AD
JAMAN TERBARU 1789 -JAMAN TERBARU 1789 -
PRA SEJARAH
PERMULAAN SEJARAH
SEJARAH KUNO
ABAD PERTENGAHAN
PERMULAAN ABAD MODERN
ABAD KESEMBILANBELAS
DUA PERANG DAN MASA
ANTARA DUA PERANG DUNIA
MASA SESUDAH PERANG
MASA PERBUDAKAN
MASA FEODAL
MASA BORJUISI MODERN
MASA MASYARAKAT TANPA
KELAS
JAMAN SEBELUM TULISAN
JAMAN PERMULAAN SEJARAH
JAMAN SEBELUM AGAMA
NASRANI
JAMAN PERKEMBANGAN
NASRANI
JAMAN PERTUMBUHAN
PROTESTAN DAN KAPITALISME
JAMAN REVOLUSI INDUSTRI,
KOLONIALISME, DAN
IMPERIALISMEDINASTI SHANG 1450-105 SM
DINASTI CHOU 1050-247 SM
DINASTI CHIN 256-207 SM
DINASTI HAN 206SM-220
DST..
SANJAYA-WAMSYA 732-850
SYAILENDRA-WAMSYA 750-900
ISYANA-WAMSYA 900-1222
RAJASA-WAMSYA 1222-1478
DST..
39. PERIODISASI SEJARAH INDONESIAPERIODISASI SEJARAH INDONESIA
PANGKAL SEJARAHPANGKAL SEJARAH
KUTAI-TARUMANEGARAKUTAI-TARUMANEGARA
SRIWIJAYA-MEDANG-SRIWIJAYA-MEDANG-
SINGASARISINGASARI
MAJAPAHITMAJAPAHIT
ACEH-MATARAM-MAKASARACEH-MATARAM-MAKASAR
PEMERINTAHAN ASINGPEMERINTAHAN ASING
KOMPENIKOMPENI
DAENDELSDAENDELS
INGGRISINGGRIS
HINDIA BELANDAHINDIA BELANDA
NIPPONNIPPON
REPUBLIK INDONESIAREPUBLIK INDONESIA
PRASEJARAH
JAMAN KUNO
• KERAJAAN-KERAJAAN TERTUA
• SRIWIJAYA
• MAJAPAHIT
• PERALIHAN
JAMAN BARU
• ACEH, MATARAM, MAKASAR, TERNATE,
TIDORE
• PERLAWANAN THD IMPERIALISME BARU
• PERGERAKAN NASIONAL
• REPUBLIK INDONESIA
BANGSA INDONESIA ASLI MELARIKAN DIRI DARI INDO CINA
JAMAN PENJAJAHAN RAJA-RAJA HINDU DAN SETENGAH
HINDU
JAMAN PENJAJAHAN RAJA-RAJA ISLAM
JAMAN BELANDA
• IMPERIALISME KUNO
• IMPERIALISME MODERN
40. FUNGSI DAN KEGUNAAN SEJARAHFUNGSI DAN KEGUNAAN SEJARAH
SEJARAH ITU MEMBANGKITKAN IMAJINASISEJARAH ITU MEMBANGKITKAN IMAJINASI
MEMPERLUAS WAWASAN INTELEKTUALMEMPERLUAS WAWASAN INTELEKTUAL
MEMPERDALAM SIMPATIMEMPERDALAM SIMPATI
MEMBANTU MENGENDALIKAN KHAYALAN YANGMEMBANTU MENGENDALIKAN KHAYALAN YANG
SEBENARNYA DALAM MIMPISEBENARNYA DALAM MIMPI
WAHANA IDEAL UNTUK MENDIDIK MANUSIA AGAR BERPIKIRWAHANA IDEAL UNTUK MENDIDIK MANUSIA AGAR BERPIKIR
SECARA BEBASSECARA BEBAS
MENGAJARKAN KEPADA MASYARAKAT CARA BERPIKIRMENGAJARKAN KEPADA MASYARAKAT CARA BERPIKIR
MENINGKATKAN KREATIVITASMENINGKATKAN KREATIVITAS
MEMBERIKAN PELAJARAN DAN UNTUK MENGENAL DIRINYA SENDIRI
BELAJARLAH DARI SEJARAH / SEJARAH MENGAJARKAN KEPADA KITA