1. LAPORAN ARUS KAS
( STATEMENT OF CASH
FLOWS )
DISUSUN OLEH :
AZIZAH FADILAH
DIRHAM SYAPUTRA
ERSA LESTARI
INDRA SYAHPUTRA
MHD. ILHAM
NUNGKI KHOIRIYAH
SUCI AGUSTINA
SYOPYAN GUSRIADI
2. PETA KONSEP
PENGERTIAN
LAPORAN ARUS KAS
PENYUSUNAN
LAPORAN ARUS KAS
LANGKAH-LANGKAH
DALAM PENYIAPAN
LAPORAN ARUS KAS
KLASIFIKASI LAPORAN
ARUS KAS
TUJUAN DAN
KEGUNAAN
MEMBACA LAPORAN
ARUS KAS
LAPORAN
ARUS KAS
3. 1. PENGERTIAN LAPORAN
ARUS KAS
Laporan arus kas merupakan laporan
keuangan yang berisi informasi aliran kas
masuk dan aliran kas keluar dari suatu
perusahaan selama periode tertentu.
Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan
menurut jenis kegiatan yang
menyebabkan terjadinya arus kas masuk
dan kas keluar tersebut.
4. 2. TUJUAN DAN KEGUNAAN
a. Mengevaluasi kemampuan entitas dalam menghasilkan kas
dan setara kas, waktu dan kepastian dalam
menghasilkannya
b. Mengevaluasi struktur keangan entitas (termasuk likuiditas
dan solvabbilitas) dan kemampuannya dalam memenuhi
kewajiban dan membayar deviden
c. Memahami pos yang menjadi selisih antara L/R periode
berjalan dengan arus kas neto dari kegiatan operasi (akrual)
d. Membandingkan kinerja operasi antar entitas yang berbeda,
karena arus kas neto dari laporan arus kas tidak dipengaruhi
oleh perbedaan pilihan metode akuntansi dan pertimbangan
manajemen, tidak seperti basis akrual yang digunakan dalam
menentukan L/R entitas
e. Memudahkan pengguna laporan untuk mengambangkan
metode untuk menilai dan membandingkan nilai kini arus kas
masa depan antar entitas yang berbeda
5. 3. KLASIFIKASI LAPORAN
ARUS KAS
Menurut PSAK No. 2 (revisi 2009) Laporan Arus Kas, mempunyai tiga
klasifikasi diantaranya adalah :
1. Aktifitas operasi, adalah aktifitas penghasil utama pendapatan
entitas dan aktifitas lain yang bukan merupakan aktifitas investasi
dan pendanaan.
2. Aktivitas Investasi, adalah aktifitas berupa perolehan dan pelepasan
asset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara
kas.
3. Aktifitas pendanaan, adalah aktifitas yang mengakibatka perubahan
dalam jumlah serta kompetisi kontribusi modal dan pinjaman entitas
6. 3. KLASIFIKASI LAPORAN
ARUS KAS
ARUS KAS MASUK ARUS KAS KELUAR
AKTIVITAS OPERASI
Penjualan barang&jasa,
penerimaan royalty/komisi,
pendapatan bunga (dapat
juga masuk di aktivitas
investasi), deviden yang
diterima (dpt jg masuk
aktifitas investasi)
Pembayaran pemasok,
pegawai, pajak, dan bunga
pinjaman (dpt jg masuk sbg
aktiifitas pendanaan)
AKTIFITAS INVESTASI
Penjualan sset tetap,
penjualan asset berwujud,
penjualan saham/instrument
uang entitas lain, penerimaan
dari pembayaran pinjaman yg
diberikan kepada entitas lain.
Pembelian asset tetap,
pembelian asset tidak
berwujud, pembelian
investasi saham, /instrument
uang entitas lain,
pengeluaran untuk pemberian
pinjaman kepada entitas lain.
AKTIFITAS PENDANAAN
Menerbitkan saham,
menerbitkan instrument
utang.
Membeli kembali saham
(saham treasury), membayar
utang /pinjaman, membayar
deviden kepad pemegang
saham (dapat juga masuk ke
aktifitas operasi).
7. 4. LANGKAH-LANGKAH DALAM
PENYIAPAN LAPORAN ARUS KAS
a) Neraca Komparatif yang menyajikan jumlah perubahan
aktiva dan kewajiban dan ekuitas dari awal hingga akhir
periode;
b) Laporan L/R periode berjalan berisi data yang
membantu pembaca menemukan jumlah kas yang
diterima dari atau di gunakan oleh operasi selama
periode berjalan;
c) Data transaksi tertentu dari buku besar umum
memberikan infromasi tambahan terinci yang
dibutuhkan untuk menentukan bagaimana kas diterima
dan digunakan selama periode berjalan.
8. 5. PENYUSUNAN LAPORAN ARUS
KAS
a. Metode Langsung, yaitu menyajikan kelompok utama penerimaan kas
bruto dan pembayaran kas bruto.Keuntungan metode langsung adalah
menyajikan penerimaan dan pembayaran kas operasi. Metode ini lebih
konsisten dengan tujuan laporan arus kas untuk menyediakan informasi
tentang penerimaan kas dan pembayaran kas dibandingkan dengan metode
tidak langsung yang tidak melaporkan peneriman kas dan pembayaran kas
operasi.
b. Metode tidak langsung, yaitu dimulai dengan laba rugi periode berjalan
dan menyesuaikan laba rugi tersebut dengan transaksi non kas, akrual, dan
tangguhan dari pos yang penghasilan atau pengeluaran dalam aktivitas
inevestasi dan pendanaan. Keuanggulan metode tidak langsung dengan
metode langsung adalah metode tidak langsung berfokus pada perbedaan
antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi. Artinya metode
tidak langsung memberikan hubungan yang bermanfaat antara laporan arus
kas dan laporan laba rugi serta neraca.
9. CONTOH SOAL
PT. EMAK BAPAK
NERACA KOMPARATIF
31 DES 2012 & 2011
2012 2011 Perubahan
(naik/Turun)
Aktiva
- Kas
- Piutang usaha
- Persediaan
- Beban dbyr Dmuka
- Tanah
- Gedung
- Akm Peny Gedung
- Peralatan
- Akm Peny. Peralatan
Total
Kewajiban dan Ekuitas Pemegang
Saham
Hutang Usaha
Hutang Obligasi
Saham Biasa
R/E
Total
20.000.000
17.000.000
10.000.000
5.000.000
50.000.000
65.000.000
(15.000.000)
35.000.000
(15.000.000)
172.000.000
82.000.000
44.000.000
26.000.000
20.000.000
172.000.000
10.000.000
15.000.000
8.000.000
6.000.000
60.000.000
65.000.000
(10.000.000)
25.000.000
(10.000.000)
169.000.000
85.000.000
42.000.000
20.000.000
22.000.000
169.000.000
10 jt/naik
2 jt/naik
2 juta/naik
1 juta/turun
10juta/turun
0
5juta/naik*a
10juta/naik
5juta/naik*a
3juta/turun
2juta/naik
6 juta/naik
2 juta/turun*b
PT. EMAK-BAPAK
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2012
(Dalam Rupiah)
Pendapatan
HPP
Beban Operasi
Beban Bunga
Laba dari
operasi
Beban pajak
penghasilan
Laba Bersih
10.000.000
8.000.000
6.000.000
45.000.000
24.000.000
21.000.000
3.000.000
18.000.000*b
10. Jawab :
METODE LANGSUNG
PT. EMAK BAPAK (METODE LANGSUNG)
Laporan Arus Kas
Per 31 Des 2012
Kenaikan (penurunan) Kas
A. Arus Kas Dari Kegiatan Operasi
Penerimaan Kas dr pelanggan
Pembayaran kas pd
pemasok&karywn
Pembayaran bunga
Pembayaran pajak penghasilan
Kas Bersih yg ditrima dr keg. Oprasi
B. Arus Kas dr Kegiatan Investasi
Penjualan tanah
Pembelian perlatan
Kas bersih yang digunakan o/ keg.
Investasi
C. Arus kas Pembiayaan
Penebusan obligasi
Penjualan saham biasa
Pembayaran deviden tunai
Kas bersih yg ditrima dr keg.
Pembiayaan
Kenaikan bersih Kas
Saldo kas, 1 Jan 2012
Saldo kas, 31 des 2012
43.000.000*c
(12.000.000)*d
(6.000.000)
(3.000.000)
10.000.000
(10.000.000)
2.000.000
6.000.000
(20.000.000)*e
22.000.000
0
(12.000.000)
10.000.000
10.000.000
0
RUMUS
Untuk menghitung Penerimaan dari
pelanggan = Pendapatan penjualan
– Kenaikan Piutang Usaha ATAU
Pendapatan Penjualan +
Penurunan Piutang Usaha
Yaitu 45.000.000 – 2.000.000
= 43.000.000
Pembayaran kas kepada pemasok
dan karyawan = HPP + B. Operasi
+ (jumlah penyusutan – kenaikan
persediaan + penurunan beban
dbyr dmk – penurunan hutang
usaha)
Jadi = 10.000.000 + 8.000.000 - (
10.000.000 - 2.000.000 + 1.000.000
- 3.000.000) = 12.000.000*d
Pembayaran deviden tunai =
Kenaikan R/E – Laba Bersih ATAU
Penurunan R/E + Laba Bersih
jadi 18.000.000 – (-2.000.000) =
20.000.000
11. METODE TIDAK LANGSUNG (Metode
Rekonsiliasi)
PT. EMAK BAPAK (METODE TDK LANGSUNG)
Laporan Arus Kas
Per 31 Des 2012
Kenaikan (penurunan) Kas
D. Arus Kas Dari Kegiatan Operasi
Laba Bersih
Peny. Untuk merekonsiliasi laba bersih
thd kas bersih yg diterima dr keg.
Operasi :
Beban Penyusutan
Kenaikan piutang usaha
Kenaikan persediaan
Penurunan beban dbyr dmk
Penurunan hutang usaha
Kas Bersih yg ditrima dr keg. Oprasi
E. Arus Kas dr Kegiatan Investasi
Penjualan tanah
Pembelian perlatan
Kas bersih yang digunakan o/ keg.
Investasi
F. Arus kas Pembiayaan
Penebusan obligasi
Penjualan saham biasa
Pembayaran deviden tunai
Kas bersih yg ditrima dr keg.
Pembiayaan
Kenaikan (Penurunan) bersih Kas
Saldo kas, 1 Jan 2012
Saldo kas, 31 des 2012
10.000.000 *a
(2.000.000)
(2.000.000)
1.000.000
(3.000.000)
10.000.000
(10.000.000)
2.000.000
6.000.000
(20.000.000)*b
18.000.000
4.000.000
22.000.000
0
0
(12.000.000)
10.000.000
10.000.000
0
RUMUS :
Pembayaran deviden
tunai = Kenaikan R/E –
Laba Bersih ATAU
Penurunan R/E + Laba
Bersih
jadi 18.000.000 – (-
2.000.000) = 20.000.000
Beban Penyusutan
10.000.000 *a berasal dari
kenaikan akumulasi
gedung dan peralatan
Jadi 5.000.000 +
5.000.000 = 10.000.000
12. 6. MEMBACA LAPORAN ARUS KAS
Ada beberapa kemungkinan pola aliran kas yang terjadi dalam perusahaan, yaitu:
1. Semua kegiatan (operasional, investasim dan keuangan) menghasilkan aliran kas yang positif yang
berarti penerimaan kas dari masing-masing kegiatan tersebut lebih besar dari pengeluaran kas. Pada
keadaan pertama semua kegiatan menghasilkan penerimaan kas yang lebih besar daripada
pengeluaran kas. Tentu dalam jangka panjang akan terjadi saldo kas yang besar.
2. Semua kegiatan (operasional, investasi dan keuangan) menghasilkan aliran kas yang negatif yang
berarti penerimaan kas dari masing-masing kegiatan tersebut lebih kecil dari pengeluaran kas. Ini
kebalikan pola 1 di atas, sehingga dalam jangka panjang cadangan kas yang ada akan habis.
3. Kegiatan operasional positif sedangkan kegiatan investasi dan keuangan negatif. Pada pola ketiga,
perusahaan menggunakan kas dari operasional untuk membayar hutang/pengembalian
modal/membayar deviden dan untuk investasi. Pola ini dapat dikatakan ideal dan banyak pengamat
mengatakan ini adalah keadaan penen kas.
4. Kegiatan operasional dan kegiatan investasi positif tetapi kegiatan keuangan negatif. Sedangkan pada
pola hasil penjualan investasi dan opersional digunakan untuk membayar hutang mengembalikan
modal.
5. Kegiatan operasional negatif sedangkan kegiatan investasi dan keuangan positif. Ini berarti perusahaan
menggunakan sebagian investasi dan penarikan pinjaman modal untuk membiayai operasional.
Kegiatan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.
6. Kegiatan investasi negatif sementara kegiatan operasional dan keuangan positif. Perusahaan
menggunakan cash dari operasional dan pinjaman/penarikan modal untuk melakukan investasi.
7. Kegiatan opersional dan investasi negatif sedangkan kegiatan keuangan positif. Perusahaan melakukan
kegiatan operasional dan investasi yang sebagian dibiayai dengan dana pinjaman atau penarikan
modal. Sebagian dana juga digunakan untuk operasional. Kondisi ini mungkin terjadi pada perusahaan
yang sedang tumbuh.
8. Kegiatan investasi positif tetapi kegiatan operasional dan keuangan negatif. Perusahaan mungkin
menjual investasi/aktiva tetap untuk memenuhi kebutuhan operasional dan pembayaran
hutang/pembayaran ke pemilik.