2. RESEPTOR: Bagian tubuh yang berfungsi
sebagai penerima rangsangan, yaitu indra.
KONDUKTOR: Bagian tubuh yang berfungsi
sebagai penghantar rangsangan, yaitu sel-sel
saraf (neuron).
EFEKTOR: Bagian tubuh yang menanggapi
rangsangan, yaitu otot dan kelenjar.
3.
4. melakukan pengaturan kegiatan tubuh
dengan cara mengirimkan pesan-pesan
rangsang atau impuls saraf sehingga dapat
menentukan respon yang akan diberikan oleh
tubuh.
6. Fungsi sistem saraf:
- Penghubung antara tubuh dengan dunia luar
melalui indra
- Pengatur respon terhadap rangsangan
- Mengatur dan mengendalikan kerja organ-organ
tubuh sehingga dapat bekerja sesuai fungsinya
7. Terdiri dari
1. Sistem Saraf Pusat
a.Otak
b.Sumsum Tulang Belakang
2. Sistem syaraf Tepi
a.Sistem saraf aferen
b.Sistem saraf eferen
8. Sel saraf sensorik
Sel saraf motorik
menghantarkan
rangsangan (impuls)
dari reseptor
(penerima
rangsangan) ke
susunan saraf pusat.
menghantarkan
rangsangan (impuls)
dari reseptor
(penerima
rangsangan) ke
susunan saraf pusat.
menghantarkan
impuls dari
susunan saraf
pusat ke efektor
(penerima
perintah).
Sistem Saraf Pusat
10. Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu:
1. Otak besar (serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua
aktifitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian
(intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan
pertimbangan.
2. Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan
varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar
hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin.
Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus
yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil
mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.
11. 3. Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi
gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan
posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau
berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin
dilaksanakan.
4. Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan
otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak
besar dan sumsum tulang belakang.
5. Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang
datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum
sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi
seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan
respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar
pencernaan.
13. Merupakan sambungan dari sumum lanjutan sampai vertebra lumbalis.
Sumsum tulang belakang berperan dalam gerak reflek (tak sadar)
Sumsum tulang belakang terdiri dari dua bagian, yaitu:
- Ventral (mengarah ke perut)
- Dorsal (mengarah ke punggung)
Ventral mengandung badan neoron motorik dan neuritnya kearah efektor
Dorsal mengandung badan neoron sensorik
Sumsum tulang belakang
ganglion
Ruas-ruas tulang belakang
Badan sel saraf motorik
Badan sel saraf sensorik
14. Sistem saraf tepi berfungsi menghubungkan
sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh
Berdasarkan arah impuls, saraf tepi terbagi
menjadi:
- Sistem saraf aferen (aferen membawa impuls dari
reseptor ke saraf pusat)
- Sistem saraf eferen (eferen membawa impuls dari
saraf pusat ke efektor)
15. Berdasarkan fungsinya sistem saraf tepi
terbagi menjadi dua, yaitu:
Sistem saraf somatik (saraf sadar)
Sistem saraf otonom (saraf tidak sadar)
1. Saraf simpatik
2. Saraf parasimpatik
16. 1. Saraf simpatik
Memiliki ganglion yang terletak di sepanjang
tulang punggung dan menempel pada
sumsum tulang belakang.
2. Saraf parasimpatik
Berupa susunan saraf yang berhubungan
dengan ganglion yang tersebar diseluruh
tubuh.
17. Bagian tubuh yang
dipengaruhi
Fungsi saraf simpatik Fungsi saraf
parasimpatik
Jantung Mempercepat denyut
jantung
Memperlambat denyut
jantung
Pupil Memperlebar pupil Memperkecil pupi
Percernaan makanan Memperlambat proses
pencernaan
Mempercepat proses
pencernaan
Bronkus Memperkecil bronkus Memperbesar bronkus
Arteri Memperkecil diameter
pembuluh
Memperbesar diameter
pembuluh
Kantung kemih Mengembangkan kantung
kemih
Mengerutkan kantung
kemih
18. 1. Pada Neuron terjadi karena
adanya beda potensial di
dalam dan luar neuron.
2. Ujung akson (sinaps)
28. Gerak Sadar Gerak Refleks
Lebih lambat
Melibatkan Otak
Lebih cepat
Tanpa melibatkan otak
Mekanisme pertahanan
tubuh
Jalan pintas : Busur
refleks
Reseptor
Rangsang
Saraf Sensorik Saraf Motorik
Reseptor
Otak
Efektor (Otot)
Rangsang
Saraf Sensorik
Sumsum Tulang
Belakang
Saraf Konektor
Saraf Motorik
Efektor (Otot)
29. Quadriceps
muscle
Cell body of
sensory neuron in
dorsal root
ganglion
Gray
matter
White
matter
Hamstring
muscle
Spinal cord
(cross section)
Sensory neuron
Motor neuron
Interneuron