2. Definisi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh
terhadap suatu penyakit dengan
memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar
tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang
mewabah atau berbahaya bagi seseorang.
3. Definisi
Kekebalan aktif adalah kekebalan yang dibuat sendiri oleh
tubuh untuk menolak suatu penyakit tertentu, dimana
prosesnya lambat, tetapi dapat bertahan lama.
Kekebalan aktif alamiah adalah suatu kekebalan yang
didapat karena tubuh anak membuat kekebalan sendiri
setelah mengalami atau sembuh dari suatu penyakit.
Kekebalan aktif buatan adalah kekebalan yang dibuat tubuh
setelah mendapat vaksin (imunisasi).
4. Definisi
Kekebalan pasif adalah kondisi dimana tubuh anak tidak
membuat zat antibody sendiri, tetapi kekebalan tersebut
diperoleh dari luar
Kekebalan pasif alamiah/bawaan merupakan kekebalan yang
diperoleh bayi sejak lahir dari ibunya, biasanya sktr 5 bulan
setelah bayi lahir (IgG pada ibu)
Kekebalan pasif buatan diperoleh setelah mendapat suntikan
zat penolakan.
5. TUJUAN
• Memberikan kekebalan terhadap penyakit
• Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas
• Imunisasi PPI dan Non PPI: jadwal, cara, dosis,
kontraindikasi, efek samping
5
PPI : Pengembangan Program Imunisasi
7. Aturan pemberian vaksin
Penjelasan : tujuan, kemungkinan efek
samping
Pastikan jadwal pemberian imunisasi
Teknik pemberian yang benar: dosis,
tempat/lokasi penyuntikan, tindakan aseptik
Pencatatan dan pelaporan : termasuk KIPI
7
8.
9.
10. Penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi
TBC
Polio myelitis
Difteri
Pertusis
Tetanus
Hepatitis
Campak
11. Bacillus Calmette Guerin
(BCG)
Vaksin hidup yg dilemahkan dari Mycobacterium
tuberculosis
Vaksin BCG dilarutkan dengan 4 ml pelarut NaCL
0,9%
Vaksin BCG tidak boleh terkena sinar matahari
langsung, disimpan pada suhu 2-80C
Vaksin yang telah dilarutkan harus dibuang dalam
waktu 3 jam
Tidak mencegah infeksi TBC → mengurangi risiko
terjadinya TBC berat (meningitis)
11
12. BCG lanjutan...
Diberikan pada usia antara
1 bulan hingga < 2 bln
Bila diberikan pada usia >2
bln →lakukan uji tuberkulin
dahulu
Pemberian: m. deltoideus
kanan, intrakutan
Dosis bayi: 0,05ml
Dosis ulangan tidak
dianjurkan
12
Teknik penyuntikan
13. Efek samping BCG
Efek samping :
Reaksi normal, setelah 2-3 minggu penyuntikan akan terjadi
pembengkakan kecil berwarna merah dan akan menjadi
luka kurang lebih 10 mm.
Luka tidak boleh ditutup ataupun diberikan apapun pada
luka, cukup jaga kebersihan luka
Luka akan sembuh sendiri dan meninggalkan jaringan aprut
(scar) dengan diameter 5-7 mm.
Reaksi berat : pembengkakan, abses.
16. Macam-macam Imunisasi Dasar
DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
Manfaat : memberikan kekebalan terhadap penyakit
difteri, pertusis dan tetanus.
Lokasi penyuntikan : paha bagian luar.
Usia pemberian : 2,3,4 bulan
Kontraindikasi : panas >38°C, reaksi berlebihan setelah
imunisasi DPT sebelumnya (panas tinggi, kejang, syok)
DPT-HB-Hib untuk mencegah penyakit difteri, pertussis,
tetanus, hep B, pneumonia (radang paru) dan radang
selaput otak (meningitis) yang disebabkan oleh infeksi
kuman Hib.
17. Macam-macam Imunisasi Dasar
Efek samping :
Reaksi lokal, terjadi pembengkakan dan nyeri di lokasi
penyuntikan disertai demam ringan 1-2 hari
Timbulnya panas setelah penyuntikan, itu menandakan
bahwa telah terbentuk kekebalan pada tubuh bayi.
Reaksi umum : demam tinggi, kejang, syok.
18. Difteri
Bakteri corynebacterium diphtheria
Radang tenggorokan – selaput putih kebiruan
Suara serak
Nyeri saat menelan
Hilang nafsu makan
Demam ringan
Gangguan napas - kematian
19. Pertusis
Bakteri Bordetella pertussis
Disebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari
Masa inkubasi 6-20 hari
Pilek
Mata memerah
Demam
Batuk ringan menjadi berat menimbulkan
batuk hingga menggigil.
20. Hib
Bakteri Haemophyllus infuenzae tipe B (Hib)
Infeksi tipe b merupakan tipe yang paling berat dan penyebab
tersering kesakitan dan kematian bayi.
Infeksi Hib menyebabkan meningitis (radang selaput otak) dengan
gejala deman, penurunan kesadaran, kejang, pneumonia.
Hib ini hanya dapat ditemuka pada manusia dengan penularan
melalui droplet dari individu sakit kepada orang lain.
Imunisasi Hib dapat menurunkan kejadian pneumonia hingga 95%.
21. Hib
Prevalensi karier yang lebih dari 3% menunjukkan angka yang
cukup tinggi. Penelitian pendahuluan di Lombok menunjukkan
prevalensi carrier-rate sebesar 4,6%, suatu angka yang cukup
tinggi.
26% Hib terjadi pada bayi berumur 2-6 bulan dan sekitar 25% pada
bayi berumur 7-11 bulan.
Vaksin Hib tidak boleh diberikan sebelum bayi berumur 2 bulan
karena bayi belum dapat membentuk antibody.
22. Tetanus
Kaku otot – rahang – leher
Kaku otot perut
Sulit menelan
Berkeringat
Demam
Tidak mau menyusu
Gangguan pernapasan
Kematian
23. Macam-macam Imunisasi Dasar
Hepatitis B
Manfaat : memberikan kekebalan terhadap penyakit
hepatitis.
Lokasi penyuntikan : paha bagian luar.
Usia pemberian : 0-7 hari
Kontraindikasi dan efek samping pada umumnya tidak
ada.
24.
25. Tanda Keberhasilan Vaksin Hep B
Melalui pemeriksaan darah dengan mengecek
kadar hepatitis B setelah anak berusia 1 tahun.
Hasil :
1000 : Daya tahan hingga 8 tahun
> 500 : Daya tahan hingga 5 tahun
> 200 : Daya tahan hingga 3 tahun
25
Tanda Keberhasilan Vaksin Hep B
26. Macam-macam Imunisasi Dasar
Polio
Manfaat : memberikan kekebalan terhadap penyakit polio
nyelitis
Lokasi pemberian : diteteskan di mulut atau disuntik.
Usia pemberian : 1,2,3,4 bulan (OPV), atau >4 bulan (IPV)
Kontraindikasi : diare berat, demam
27.
28. Macam-macam Imunisasi Dasar
Efek samping :
Reaksi yang ditimbulkan biasanya tidak terlalu berat,
mungkin dapat terjadi diare ringan
Kekebalan yang diperoleh dari vaksinasi polio sekitar 45-100%
29. Macam-macam Imunisasi Dasar
CAMPAK
Manfaat : memberikan kekebalan terhadap penyakit campak
yang dapat mengakibatkan radang paru berat (pneumonia),
diare dan dapat menyerang otak.
Lokasi pemberian : lengan kiri atas, dosis 0,5 ml
Usia pemberian : 9 bulan
Kontraindikasi : demam, TBC tanpa pengobatan, kejang
Efek samping : demam, kejang ringan pada hari ke 10-12,
radang otak setelah 30 hari penyuntikan (sangat jarang terjadi)
MR tujuan untuk mencegah penyakit campak & rubella.
30.
31. JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI DASAR
No Jenis Jadwal
1 BCG Diberikan 1x (usia 1 bulan)
2 DPT-HB-Hib Diberikan 3x (usia 2,3,4 bulan)
3 Polio Diberikan 4x (usia 1,2,3,4 bulan)
4 Campak/ MR Diberikan 1x (usia 9 bulan)
5 Hepatitis B Diberikan 1x (usia 0-7 hari)
32. Cara menjaga kualitas vaksin
Semua vaksin memiliki nomor batch dan
tanggal kadaluwarsa serta label VVM
(vaccine vial monitor)
Vaksin dilengkapi dengan zat
pengaman
Penyimpanan vaksin pada suhu 2-8°C
Petugas kesehatan harus memberikan imunisasi
sesuai jadwal, cara, dosis, kontraindikasi, efek
samping
33. Imunisasi Lanjutan
Bayi dibawah usia 2 tahun atau dibawah 18 bulan
diberikan imunisasi DPT-HB-Hib dan Campak/ MR
Kelas 1 SD diberikan imunisasi DT dan Campak/MR
Kelas 2 SD dan 5 SD diberikan imunisasi Td.