SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 91
Menggali Potensi Daerah
Lewat Wirausaha Muda
Panduan Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
Bagi Guru SMA (Fase E)
Penyusun:
Evy Verawaty - Sekolah Cikal Jakarta
draft
2
Tujuan, Alur, dan Target Pencapaian Projek
“Pemuda menurut Undang-Undang No.40 tahun 2009 adalah warga negara Indonesia yang
berusia 16 sampai 30 tahun yang merupakan periode penting usia pertumbuhan dan
perkembangan. Menurut hasil Susenas tahun 2020, perkiraan jumlah pemuda sebesar 64,50
juta jiwa atau hampir seperempat dari total penduduk Indonesia (23,86 persen).”
(Statistik Pemuda Indonesia 2020, Badan Pusat Statistik)
Tahun 2009, pemerintah membuat program pembangunan kepemudaan, yang salah satunya
adalah Program Kewirausahaan Pemuda. Program yang bertujuan membangun komitmen
peranan pemuda dalam pembangunan ekonomi nasional ini terdiri dari 3 pilar: penyadaran,
pemberdayaan, dan pengembangan. (http://lpkp.kemenpora.go.id/statis-61-fasilitas.html)
Tema Kewirausahaan SMA yang mengacu kepada dimensi Profil Pelajar Pancasila, dengan
Projek “Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda” ini bertujuan untuk membangun
kesadaran, menggali potensi diri dan daerah, serta memberdayakan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki dalam mengembangkan wirausaha.
Projek ini terdiri dari 5 tahap: pengenalan, kontekstualisasi, perencanaan, aksi, dan refleksi.
Tahap pengenalan dan kontekstualisasi adalah bagian dari penyadaran kewirausahaan.
Mengacu pada Program Kewirausahaan Pemuda, kedua tahap ini:
“dimaksudkan untuk memberikan dorongan dan pemacu untuk tumbuh dan berkembangnya
sikap mental, cara pandang (mindset) serta motivasi untuk berwirausaha. Program penyadaran
ini ditujukan untuk menumbuhkan beberapa sikap mental yang dibutuhkan untuk menjadi
seorang wirausahawan. Hal ini sangat penting dilaksanakan mengingat motivasi sebagian
besar pemuda Indonesia untuk berwirausaha masih cukup rendah.”
(http://lpkp.kemenpora.go.id/statis-61-fasilitas.html)
Tahap berikutnya adakah perencanaan, aksi, dan refleksi. Mengacu pada Program
Kewirausahaan Pemuda, ketiga tahap ini adalah bagian dari pemberdayaan:
“dilaksanakan untuk memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan kepada pemuda dalam
mengembangkan wirausaha. Pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan setalah pemuda
tersebut sadar akan pentingnya berwirausaha, sehingga mereka memiliki motivasi dan sikap
mental untuk berwirausaha dengan mengembangkan ide-ide usaha yang ada. Pemberdayaan
ini dilaksanakan melalui penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan tentang
kewirausahaan. Pelatihan, pendidikan dan penyuluhan yang diberikan harus melalui tahap
anisis kebutuhan sehingga pelatihan dan pendidikan yang diberikan tepat sasaran.”
(http://lpkp.kemenpora.go.id/statis-61-fasilitas.html)
Diharapkan, melalui pengalaman belajar pada Program Kewirausahaan SMA dengan Projek
“Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda”, dapat tumbuh generasi muda yang
memiliki daya kreasi dan inovasi yang tinggi, visioner, berjiwa pemimpin, mandiri, berkomitmen,
3
pantang menyerah, dan mampu mengambil bagian masa depan bangsa yang berdaya dalam
memperkuat ekonomi nasional.
4
Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai
Projek
● Pemahaman bahwa program kewirausahaan adalah program yang membangun
kesadaran, menggali potensi diri dan daerah, serta memberdayakan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki dalam mengembangkan wirausaha.
● Pengetahuan dan keterampilan yang dilatih adalah hal penting yang dibutuhkan di dunia
nyata apapun peran yang nantinya dipilih siswa saat dewasa.
● Komitmen seluruh warga sekolah untuk menerapkan nilai-nilai penting kewirausahaan:
kreativitas, inovasi, kepemimpinan, komitmen, pantang menyerah, berintegritas, berjiwa
pemimpin, mandiri, berkomitmen, pantang menyerah. Hal ini tidak terbatas diterapkan
pada jam mata pelajaran Kewirausahaan saja, tapi dilaksanakan pada bidang lainnya.
● Pemahaman bahwa meskipun ada tahap di mana siswa akan diminta untuk membuat
sebuah rancangan usaha dan menjalankannya, keberhasilan dari projek kewirausahaan
ini ditentukan pada perubahan perilaku dan cara pandang siswa tentang kewirausahaan
dan bagaimana mereka menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan (tidak
ditentukan dari seberapa banyak laba penjualan yang dapat dihasilkan siswa).
● Memberikan bimbingan bagi siswa sekaligus memberikan ruang bagi siswa untuk
menuangkan kreativitas mereka. Hal ini termasuk bersikap terbuka dalam menerima
masukan program dari siswa yang berhubungan dengan kewirausahaan.
● Membina hubungan dengan pemerintah dan wirausahawan daerah agar dapat menjadi
partner dalam pelaksanaan program kewirausahaan. Hal ini penting karena para siswa
perlu mendapat ragam pengalaman dan informasi dari dunia nyata. Bentuk kerjasama
yang dapat dilakukan adalah: temu ahli, wawancara, diskusi, kunjungan, workshop atau
magang, pendampingan, dan kegiatan lainnya yang mendukung.
● Menyiapkan waktu khusus yang dikoordinasikan dengan seluruh guru mata pelajaran,
jika akan ada hari yang dipakai untuk kunjungan, observasi, unjuk karya atau lainnya
agar seluruh kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik.
5
Tahapan Dalam Projek
“ Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda”
Peran pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kewirausahaan da lam membangun
generasi muda Indonesia yang mandiri, kreatif, mampu bekerja sama dan berakhlak mulia bagi
terwujudnya partisipasi generasi muda pada mengembangkan potensi daerah di masa depan.
Mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kewirausa haan dalam membangun
generasi muda Indonesia yang mandiri, kreatif, mampu bekerja sama dan berakhlak mulia untuk
berperan aktif dalam mengembangkan potensi daerah di masa depan.
I. Tahap Pengenalan. Mengenali makna, karakteristik, dan peran wirausaha dalam
kehidupan manusia.
1. Mengenal Wirausaha
4 JP
2. Menggali Potensi Diri
4 JP
3. Menumbuhkan Sikap
Wirausaha
4 JP
II. Tahap Kontekstualisasi. Mengkontekstualisasi wujud wirausaha dalam pengenalan
potensi daerah.
4. Mengenal Potensi Daerah
8 JP
5. Analisis Sumberdaya Daerah
4 JP
6. Kearifan Lokal dan Etika
Berwirausaha
4 JP
III. Tahap Perencanaan. Mencari dan mengembangkan ide, menginventarisasi sumber
daya, dan merencanakan usaha yang berkelanjutan
7. Menggali dan Mengembangkan
Ide
4 JP
8. Merencanakan Usaha
4JP
9. Berkolaborasi dan Bekerja sama
4JP
IV. Tahap Aksi. Mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang didapat melalui
aksi nyata yang bermakna
10. Strategi dan Inovasi dalam
Berwirausaha
4 JP
11. Penyempurnaan Karya dan
Strategi
12 JP
12. Wirausaha Mandiri dan
Berkelanjutan
12 JP
V. Tahap Refleksi. Menggenapi proses dengan unjuk karya, evaluasi dan refleksi
13.Refleksi
4JP
Total: 72 JP
1 JP = 45 menit.
6
Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar
Pancasila
Dimensi Sub-elemen Target Pencapaian di akhir Fase E (SMA, 15-18
tahun)
Aktivitas
Terkait
Mandiri Pemahaman diri
dan situasi yang
dihadapi
Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan
yang dihadapi
1,2,3,4,5,13
Kreatif menghasilkan
gagasan yang
orisinal
Menghasilkan gagasan yang beragam untuk
mengekspresikan pikiran dan atau perasaannya,
menilai gagasannya, serta memikirkan segala
resikonya dengan mempertimbangkan banyak
perspektif seperti etika dan nilai kemanusiaan
ketika gagasannya direalisasikan
7,8,9
menghasilkan
karya dan tindakan
yang orisinal
Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya dalam bentuk karya
dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan
mempertimbangkan dampak dan resikonya
7,8,9
memiliki keluwesan
berpikir dalam
mencari alternatif
solusi
permasalahan
Bereksperimen dengan berbagai pilihan secara
kreatif untuk memodifikasi gagasan sesuai
dengan perubahan situasi
10,11,12
Gotong
royong
kolaborasi - kerja
sama
Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk
mencapai tujuan bersama sesuai dengan target
yang sudah ditentukan
9,12
Beriman,
bertakwa
kepada
Tuhan Yang
Maha Esa,
dan
Berakhlak
Mulia
akhlak pribadi -
integritas
Menyadari bahwa aturan agama dan sosial
merupakan aturan yang baik dan menjadi bagian
dari diri sehingga bisa menerapkannya secara
bijak dan kontekstual.
6,13
7
(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Kreatif
Sub-elemen Belum
berkembang
Mulai berkembang Berkembang
sesuai harapan
Sangat
Berkembang
menghasilkan
gagasan yang
orisinal
Mengembangkan
gagasan yang ia
miliki untuk
membuat kombinasi
hal yang baru dan
imajinatif untuk
mengekspresikan
pikiran dan/atau
perasaannya.
Menghubungkan
gagasan yang ia
miliki dengan
informasi atau
gagasan baru untuk
menghasilkan
kombinasi gagasan
baru dan imajinatif
untuk
mengekspresikan
pikiran dan/atau
perasaannya.
Menghasilkan
gagasan yang
beragam untuk
mengekspresikan
pikiran dan/atau
perasaannya,
menilai
gagasannya, serta
memikirkan segala
risikonya dengan
mempertimbangkan
banyak perspektif
seperti etika dan
nilai kemanusiaan
ketika gagasannya
direalisasikan.
Menghasilkan
gagasan yang
beragam untuk
mengekspresikan
pikiran dan/atau
perasaannya,
menilai
gagasannya, serta
memikirkan segala
risikonya dengan
mempertimbangkan
banyak perspektif
seperti etika dan
nilai kemanusiaan
ketika gagasannya
direalisasikan
dalam bentuk aksi
nyata program
kewirausahaan.
menghasilkan
karya dan
tindakan yang
orisinal
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan
pikiran dan/atau
perasaannya sesuai
dengan minat dan
kesukaannya dalam
bentuk karya
dan/atau tindakan
serta mengapresiasi
dan mengkritik
karya dan tindakan
yang dihasilkan
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan
pikiran dan/atau
perasaannya dalam
bentuk karya
dan/atau tindakan,
serta
mengevaluasinya
dan
mempertimbang
kan dampaknya
bagi orang lain
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan
pikiran dan/atau
perasaannya dalam
bentuk karya
dan/atau tindakan,
serta
mengevaluasinya
dan
mempertimbangkan
dampak dan
risikonya bagi diri
dan lingkungannya
dengan
menggunakan
berbagai perspektif.
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan
pikiran dan/atau
perasaannya dalam
bentuk karya
dan/atau tindakan,
serta
mengevaluasinya
dan
mempertimbangkan
dampak dan
risikonya bagi diri
dan lingkungannya
dengan
menggunakan
berbagai perspektif
dalam bentuk
proposal rancang
karya
kewirausahaan.
memiliki
keluwesan
berpikir dalam
mencari
alternatif
solusi
permasalahan
berupaya mencari
solusi alternatif saat
pendekatan yang
diambil tidak
berhasil
berdasarkan
identifikasi terhadap
situasi
Menghasilkan solusi
alternatif dengan
mengadaptasi
berbagai gagasan
dan umpan balik
untuk menghadapi
situasi dan
permasalahan
Bereksperimen
dengan berbagai
pilihan secara
kreatif untuk
memodifikasi
gagasan sesuai
dengan perubahan
situasi.
Bereksperimen
dengan berbagai
pilihan secara
kreatif untuk
memodifikasi
gagasan sesuai
dengan perubahan
situasi dalam aksi
nyata pelaksanaan
8
program
kewirausahaan.
(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Mandiri
Sub-elemen Belum
berkembang
Mulai
berkembang
Berkembang
sesuai harapan
Sangat
Berkembang
Mengenali
kualitas dan
minat diri serta
tantangan yang
dihadapi
Menggambarkan
pengaruh kualitas
dirinya terhadap
pelaksanaan dan
hasil belajar; serta
mengidentifikasi
kemampuan yang
ingin
dikembangkan
dengan
mempertimbangka
n tantangan yang
dihadapinya dan
umpan balik dari
orang dewasa
Membuat penilaian
yang realistis
terhadap
kemampuan dan
minat , serta
prioritas
pengembangan diri
berdasarkan
pengalaman
belajar dan
aktivitas lain yang
dilakukannya.
Mengidentifikasi
kekuatan dan
tantangan-
tantangan yang
akan dihadapi
pada konteks
pembelajaran,
sosial dan
pekerjaan yang
akan dipilihnya di
masa depan.
(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Gotong Royong
Sub-elemen Belum
berkembang
Mulai
berkembang
Berkembang
sesuai harapan
Sangat
Berkembang
kolaborasi -
kerja sama
Menunjukkan
ekspektasi
(harapan) positif
kepada orang lain
dalam rangka
mencapai tujuan
kelompok di
lingkungan sekitar
(sekolah dan
rumah).
Menyelaraskan
tindakan sendiri
dengan tindakan
orang lain untuk
melaksanakan
kegiatan dan
mencapai tujuan
kelompok di
lingkungan sekitar,
serta memberi
semangat kepada
orang lain untuk
bekerja efektif dan
mencapai tujuan
bersama.
Membangun tim
dan mengelola
kerjasama untuk
mencapai tujuan
bersama sesuai
dengan target yang
sudah ditentukan.
Membangun tim
dan mengelola
kerjasama untuk
mencapai tujuan
bersama secara
mandiri sesuai
dengan target yang
sudah ditentukan.
9
(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan
Berakhlak Mulia
Sub-elemen Belum
berkembang
Mulai
berkembang
Berkembang
sesuai harapan
Sangat
Berkembang
akhlak pribadi -
integritas
Membiasakan
melakukan refleksi
tentang pentingnya
bersikap jujur dan
berani
menyampaikan
kebenaran atau
fakta
Berani dan
konsisten
menyampaikan
kebenaran atau
fakta serta
memahami
konsekuensinya
untuk diri sendiri
dan orang lain
Menyadari bahwa
aturan agama dan
sosial merupakan
aturan yang baik
dan menjadi
bagian dari diri
sehingga bisa
menerapkannya
secara bijak dan
kontekstual
Menyadari bahwa
aturan agama dan
sosial merupakan
aturan yang baik
dan menjadi
bagian dari diri
sehingga bisa
menerapkannya
secara bijak dan
kontekstual dalam
aksi nyata program
kewirausahaan
10
Relevansi projek ini bagi sekolah dan semua guru mata pelajaran
Salah satu agenda strategis pembangunan kepemudaan adalah menciptakan generasi penerus
masa depan bangsa yang tangguh, mandiri dan berdaya saing, terlebih untuk memasuki era
Revolusi Industri 4.0 dan peluang bonus demografi. Menyadari pentingnya peran dan fungsi
yang melekat pada pemuda, maka pemerintah Indonesia berusaha untuk mengembangkan
segenap potensi yang ada melalui penyadaran, pemberdayaan, pengembangan kepemudaan
di segala bidang, sebagai bagian dari pembangunan nasional. (Statistik Pemuda Indonesia
2020).
Penyadaran dan pengembangan sikap wirausaha kepada para siswa SMA usia pemuda 16-18
tahun merupakan bagian dari kewajiban sekolah dalam menyiapkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk bekal kehidupan di dunia nyata. Sekolah memberikan
pengenalan, bimbingan, dan pendampingan bagi siswa dalam mengenal, memahami, dan
menumbuhkan nilai-nilai luhur dalam tema kewirausahaan. Sekolah dapat menjadi ekosistem
bagi siswa untuk belajar dan menggali pengalaman. Siswa yang memiliki daya kreasi dan
inovasi yang tinggi, visioner, berjiwa pemimpin, mandiri, berkomitmen, pantang menyerah
adalah siswa yang akan memberikan kontribusi positif dalam perannya di kelas, sekolah, dan
masyarakat baik secara akademik maupun non-akademik.
Rangkaian kegiatan pada Tema Kewirausahaan dengan Projek “Menggali Potensi Daerah
Lewat Wirausaha Muda” melibatkan berbagai disiplin ilmu dalam pelaksanaannya. Pengenalan
etika dan integritas lewat pelajaran agama dan budi pekerti serta budaya lokal; pembuatan
berbagai macam teks seperti proposal, iklan, surat yang melibatkan pelajaran bahasa;
penghitungan dasar hasil survey, harga, dan biaya dari pelajaran Matematika; pengenalan
potensi daerah lewat pelajaran IPS dan IPA, menumbuhkan sikap kerjasama lewat kerja
kelompok berbagai bidang ilmu dan juga pelajaran Olahraga, dan lainnya.
Pelaksanaan projek ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat:
siswa, orangtua, guru, sekolah, masyarakat sekitar, pemerintah daerah, dan pihak lainnya.
11
Cara Penggunaan Perangkat Ajar Projek ini
Perangkat ajar (toolkit) ini dirancang untuk membantu guru SMA (Fase E) yang berada di
sekolah penggerak untuk melaksanakan kegiatan ko-kurikuler yang mengusung tema
Kewirausahaan. Di dalam perangkat ajar untuk projek “Menggali Potensi Daerah Lewat
Wirausaha Remaja” ini, ada 13 (tiga belas) aktivitas yang saling berkaitan.
Tim Penyusun menyarankan agar projek ini dilakukan pada semester kedua kelas X atau
semester pertama kelas XI dan XII dikarenakan aktivitas yang ditawarkan disusun dengan
sedemikian rupa agar siswa dapat memiliki kesempatan untuk melakukan rangkaian
pembelajaran secara penuh, dari mengenal, membangun sikap, hingga membuat aksi nyata
dan refleksi.
Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan projek ini adalah 1 (satu) semester, dengan
total kurang lebih 144 Jam Pelajaran. Projek ini membuat gambaran sederhana dari
pelaksanaan yang terdiri dari 72 Jam Pelajaran. Setiap tahap memiliki JP yang berbeda terkait
dengan karakteristik dari kegiatan pada tahap tersebut. Sisa JP yang ada dapat dimanfaatkan
guru untuk meramu kembali kegiatan dan JP yang dibutuhkan pada setiap tahap dengan
mempertimbangkan persiapan materi untuk memantik diskusi dan refleksi siswa. Siswa juga
mempunyai waktu untuk berpikir, berefleksi, dan menjalankan masing-masing aktivitas dengan
baik.
Guru dan kepala sekolah mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk menyesuaikan jumlah
aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan apakah semua aktivitas diselesaikan dalam waktu
singkat atau disebar selama satu semester/satu tahun ajar. Materi ataupun rancangan aktivitas
juga bisa disesuaikan agar projek bisa berjalan efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan
siswa dan kondisi sekolah juga kondisi daerah tempat sekolah berdiri.
12
Kegiatan 1: Mengenal Karakter Wirausaha
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat mendalami makna wirausaha
Siswa dapat mengenal karakteristik seorang pengusaha
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet,
narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan:
- Sebagai kegiatan awal dari tema, guru akan memperkenalkan tema kewirausahaan dengan projek
Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda
- Diskusi tentang harapan siswa akan pelaksanaan program ini
- Pembuatan perjanjian kelas tentang sikap belajar
Pelaksanaan:
- Diskusi tentang apa yang siswa ketahui tentang kewirausahaan
- Diskusi tentang petunjuk visual (gambar: pengusaha dan pegawai). Mana yang menggambarkan
pengusaha? Mana yang bukan? Apa perbedaannya?
- Guru memutar video tentang kewirausahaan.
- Guru membuka diskusi dan menjelaskan kembali tentang definisi wirausaha/entrepreneur: orang
yang pandai atau berbakat dan inovatif dalam melakukan aktivitas kewirausahaan baik mengenali
produk baru, menentukan cara produksi produk baru, menyusun manajemen operasional
pengadaan produk, memasarkan produk, dan mengatur sistem permodalan usahanya.
- Membaca artikel/menonton dokumentasi tentang tokoh wirausahawan sukses
- Mengidentifikasi sikap-sikap yang dimiliki tokoh wirausahawan dalam bacaan/tontonan:
Bagaimana sikap atau karakteristik tokoh? Apakah kamu memiliki sikap dan karakteristik yang
sama dengan tokoh?
Tugas:
- Mengerjakan jurnal
- Mencari tahu anggota keluarga/masyarakat yang adalah seorang wirausahawan. Mengidentifikasi
sikap-sikap yang dimiliki tokoh wirausahawan: Apakah kamu mengenal seorang pengusaha atau
wiraswasta? Bagaimana sikap atau karakteristik mereka? Apakah kamu memiliki sikap dan
karakteristik yang sama dengan mereka?
13
Kegiatan 2 Menggali Potensi Diri
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat mengenal karakter dan kualitas diri yang berhubungan dengan karakteristik
kewirausahaan
Siswa dapat mengenal dan menggali minat dan bakat
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Guru meminta siswa untuk duduk dalam kelompok kecil.
Pelaksanaan:
- Presentasi individu. Apakah hal yang menarik minatmu?. Siswa secara bergantian masing-
masing 1 menit tentang satu hal yang menarik minatnya.
- Diskusi kelompok. Bagaimana kalian dapat melihat bidang minat kalian sebagai sebuah bisnis,
produk, atau layanan sosial (kewirausahaan sosial?)
- Usaha impian. Siswa menuliskan dan mengilustrasikan tentang usaha impiannya pada lembar
kerja.
- Presentasi individu usaha impian.
- Guru mengajukan pertanyaan: Apa yang harus dilakukan agar impianmu berhasil? Siswa
mendeskripsikan jawaban mereka pada tabel.
- Diskusi kelompok. Siswa berbagi dengan teman-temannya tentang isi tabel mereka.
- Diskusi kelas. Menjadi Wirausahawan:
Tugas:
- Mengisi jurnal
- Membaca artikel/menonton topik terkait kegiatan di atas
- Membuat daftar potensi pribadi dan impian/cita cita masa depan (dream book)
14
Kegiatan 3 Menumbuhkan Sikap Wirausaha
Tujuan Pembelajaran:
- Membangun sikap wirausaha (berani mencoba, membuat keputusan
- Siswa dapat memahami dasar-dasar kewirausahaan dan pengambilan keputusan
- Memahami persepsi dan definisi kewirausahaan dan bisnis kecil
- Memahami peran kewirausahaan bagi komunitas
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Guru menyiapkan lembar kuis atau file kuis secara online. Guru dapat membuat kotak
tabulasi di papan untuk pengisian hasil survey.
Pelaksanaan:
- Mengisi kuis: Cocok jadi wirausahawan.
- Diskusi kelompok. Siswa dalam kelompok nilai yang sama berkumpul. Mereka saling berbagi
tentang persamaan dari sifat yang mereka miliki. Perwakilan dari tiap kelompok akan berbagi
hasil diskusi pada presentasi kelas.
- Survey pendapat siswa. Menjadi wirausahawan sukses itu: bakat, pilihan, atau keduanya?
- Membahas hasil survey. Siswa memberikan alasan atas jawaban yang mereka pilih.
- Permainan. Arkade Bola Kertas. Siswa mendapat 3x kesempatan melempar bola kertas ke
dalam keranjang yang ditaruh di depan kelas. Terdapat 3 titik untuk melempar. Setiap titik
mempunyai poin. Titik terjauh memiliki poin terbesar, titik terdekat memiliki poin terkecil. Jika
berhasil masuk, siswa mendapat poin, jika tidak 0. Siswa yang memiliki poin tertinggi menjadi
pemenangnya.
- Diskusi. Wirausahawan adalah individu yang menggunakan sumber daya ekonomi
dan menciptakan produk baru atau bisnis baru. Mereka menanggung risiko dan menerima
imbalan/keuntungan dari usaha mereka. Pertanyaan: Apa saja kerugian yang bisa dialami oleh
seorang wirausahawan? Mengapa mereka berani untuk mengambil resiko dalam berusaha?
Tugas:
15
- Mengisi jurnal
- Membuat satu komitmen untuk mencoba atau melakukan hal baru minggu ini.
16
Kegiatan 4 Mengenal Potensi Daerah
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mengenal potensi daerah
Waktu: 8JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Guru menyiapkan gambar/tulisan negara baik yang dibuat sendiri ataupun mencontoh dari
panduan dan memuat pada format digital.
Pelaksanaan:
- Guru meminta siswa menjelaskan apa yang mereka ketahui tentang negara maju dan
negara berkembang dan menyebutkan daftar negara maju dan negara berkembang
yang mereka ketahui
- Guru memberikan 3 contoh gambar berpasangan berbagai negara dan meminta
mereka menebak mana yang merupakan negara maju dan berkembang dan
menyebutkan alasannya.
- Guru menjelaskan definisi tentang negara maju dan berkembang. 4 faktor yang
mendukung kemajuan ekonomi suatu negara: Sumber daya alam, sumber daya modal,
sumber daya manusia, kewirausahaan
- Guru meminta siswa mengamati contoh negara pada kegiatan sebelumnya. Guru
meminta siswa menyimpulkan tentang kesamaan yang dimiliki oleh negara-negara
maju (lewat hasil diskusi juga dari kegiatan membaca artikel).
- Guru
Tugas:
- Mengerjakan jurnal
- Guru meminta siswa melakukan riset dan observasi (lewat kunjungan, wawancara,
atau pengamatan langsung) terhadap sumber daya yang ada di daerah tempat tinggal.
Panduan riset dan observasi ada pada jurnal.
17
Kegiatan 5 Analisis dan Sumberdaya Daerah
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mengenal potensi daerah
Waktu: 4 JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Guru menyiapkan artikel tentang daerah Wisata Borobudur (bisa dengan gambarnya),
lembar diagram SWOT baik dalam bentuk cetak atau digital. Guru meminta siswa menyiapkan hasil
wawancara/diskusi/survey/kunjungan luar sekolah guna mencari tahu tentang potensi daerah dari
kegiatan sebelumnya.
Pelaksanaan:
- Guru membuka pertemuan dengan menunjukkan gambar Candi Borobudur dan bertanya:
Siapa yang pernah mengunjungi Candi Borobudur? Apa tempat wisata lainnya yang ada di
sekitar Candi?
- Guru meminta siswa membaca artikel 1 “Borobudur Ramai Wisatawan Tetapi 3 Desanya
Dilanda Kemiskinan” dan bertanya tentang isi artikel (Apa kelebihan tempat wisata Candi
Borobudur? Apa kekurangan pada daerah wisata tersebut? Apa tantangan untuk daerah
sekitar tempat wisata? Apa peluang atau potensi yang ada di kawasan wisata Candi
Borobudur? Apa strategi atau langkah yang dapat dilakukan agar desa di kawasan wisata
Candi Borobudur dapat sejahtera?
- Setelah selesai mendengar jawaban dari siswa, guru meminta siswa membaca artikel 2. Siswa
menyebutkan langkah-langkah yang dilakukan oleh para penduduk desa di kawasan wisata
Candi Borobudur untuk meningkatkan perekonomian mereka.
- Guru menjelaskan tentang analisis SWOT, sebagai alat untuk mengidentifikasi faktor internal
dan faktor eksternal diri/daerah/suatu usaha dan hasil digunakan sebagai salah satu dasar
untuk pengambilan keputusan
- Guru meminta siswa duduk berkelompok dan membaca kembali artikel 1 dan 2 dan
18
menuliskan komponen SWOT desa di kawasan wisata Borobudur
Tugas: Secara berkelompok, siswa membaca kembali hasil pengamatan dan survei dari kegiatan
sebelumnya. Lalu secara bersama berdiskusi dan menuliskan hasil diskusi dan identifikasi potensi
daerah dalam diagram analisis SWOT.
19
Kegiatan 6 Kearifan Lokal dan Etika Berwirausaha
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mengenal kearifan lokal dari berbagai daerah yang berhubungan dengan
kewirausahaan
- Siswa memahami kearifan lokal sebagai bagian yang mendukung kelangsungan
kewirausahaan
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Guru menyiapkan gambar/tulisan negara baik yang dibuat sendiri ataupun mencontoh dari
panduan dan memuat pada format digital.
Pelaksanaan:
- Guru menyebutkan sebuah pepatah/petuah dalam bahasa daerah yang betema
kebijakan hidup, integritas, dan kerja kertas. Guru meminta kepada siswa untuk
menebak arti dari pepatah/petuah tersebut, dan menyebut apakah pernah mendengar
hal tersebut? Guru meminta siswa menyebutkan pepatah/petuah lainnya yang mereka
ketahui
- Guru meminta siswa membaca artikel “Kearifan Lokal Dalam Praktik Bisnis di
Indonesia” lalu secara mandiri atau berpasangan mengerjakan kegiatan lanjutan:
mendata kearifan lokal dari berbagai daerah pada tabel dan menjawab pertanyaan
diskusi terkait tema kegiatan.
- Guru menjelaskan tentang formatif 1 yang dilakukan oleh guru dengan menilai
partisipasi siswa dan refleksi yang dituliskan pada jurnal. Formatif 2 yang dilakukan di
akhir kegiatan 6 yaitu Esai singkat (150 - 400 kata) tentang topik pilihan:
● Membangun Sikap Kewirausahaan yang berwawasan Pancasila
● Analisis sumberdaya daerahku
● Kearifan lokal untuk kemajuan ekonomi daerah
Tugas:
- Melengkapi jurnal
- Membuat kerangka penulisan topik pilihan
20
Kegiatan 7 Menggali dan Mengembangkan Ide
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mampu menemukan dan mengembangkan ide yang layak, berdampak, dan kreatif
- Siswa mampu memberikan solusi atas masalah
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Guru menyiapkan materi kegiatan kreativitas seperti pada jurnal. Guru dapat menjadikan
kegiatan pada jurnal sebagai panduan, tetapi dapat mencari alternatif yang lain atau melakukan dalam
urutan yang berbeda. Siapkan situasi dan suasana kelas dalam keadaan relaks. Tunjukkan sikap
terbuka dalam menerima dan menyimak ide yang diekspresikan siswa pada kegiatan-kegiatan yang
dilakukan.
Pelaksanaan:
- Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan imajinasi gambar. Siswa melengkapi gambar
garis atau simbol yang ada pada kotak sesuai imajinasinya. Siswa dapat melengkapi gambar
dengan warna. Siswa berbagi dan membandingkan hasil imajinasinya dengan teman
sebangku/sekelompok menggunakan pertanyaan panduan.
- Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan imajinasi komunikasi antar dua karakter pada
komik. Siswa melengkapi komik dengan kalimat percakapan sesuai imajinasinya. Siswa dapat
melengkapi komik dengan tambahan latar dan warna. Siswa berbagi dan membandingkan
hasil imajinasinya dengan teman sebangku/sekelompok menggunakan pertanyaan panduan.
- Guru meminta perwakilan siswa berbagi hasil diskusi dengan temannya.
- Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan ketiga yaitu Sepatu Ajaib. Guru memberikan
sebuah konteks dengan situasi berikut: Siswa adalah salah satu peserta kompetisi inovasi
muda, di mana mereka diminta untuk membuat inovasi atas salah satu produk kelengkapan
sekolah. Siswa melengkapi gambar dasar pada jurnal (atau bisa menggambar kembali pada
kertas kosong atau pada media digital) menggunakan daya imajinasinya sekreatif mungkin.
- Guru dapat mengadakan kegiatan gallery walk agar siswa dapat saling melihat hasil kerja
21
teman-temannya
- Guru menunjukkan diagram tentang Karakteristik dari Kreativitas (Unik, Baru, Inovatif, Asli) dan
bagaimana Pengembangan kreativitas dapat dilaksanakan pada: kreativitas lingkungan,
kreativitas produk, kreativitas proses, kreativitas SDM. Guru membuka diskusi dengan siswa
tentang apa yang mereka pahami dari diagram tersebut. Guru meminta siswa menjelaskan
kreativitas yang mereka sajikan dari tugas Sepatu Impian.
Tugas:
- Menulis jurnal
- Melengkapi tugas sepatu impian pada kegiatan mandiri atau di rumah.
22
Kegiatan 8 MerencanakanUsaha
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mampu memahami komponen penyusunan perencanaan usaha
- Siswa memahami langkah-langkah pembuatan perencanaan usaha
- Siswa mampu menulis sebuah perencanaan usaha yang sederhana dan logis
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Guru menyiapkan lembar perencanaan usaha secara cetak ataupun dalam bentuk digital.
Guru menekankan kegiatan ini adalah kegiatan contoh untuk memahami bagaimana membuat sebuah
perencanaan usaha. Contoh yang siswa buat pada kegiatan ini dapat digunakan/tidak digunakan pada
kegiatan selanjutnya.
Pelaksanaan:
- Guru membuka kegiatan dengan menyambungkan kegiatan sebelumnya dengan kegiatan kini.
Ketika seorang wirausahawan mendapat ide dan mengidentifikasi sebuah peluang bisnis yang
potensial, langkah selanjutnya adalah membuat sebuah perencanaan usaha. Bagaimana
membuat perencanaan usaha yang baik?
- Guru meminta siswa mengamati lembar perencanaan usaha dan elemen penting yang ada di
sana.
- Guru meminta siswa untuk mengembangkan ide usahanya (bisa dari inspirasi kegiatan 2, 6, 7)
dan menuliskan perencanaan usaha pada lembar yang diberikan.
- Guru membantu memberi penjelasan jika siswa memiliki kesulitan dalam menentukan ide
usaha. Ide yang dikembangkan haruslah ide yang: layak (karena berfokus untuk membantu
orang lain), berdampak (karena fokus pada pemecahan masalah, bukan pada produk), kreatif
(karena menggunakan masalah sebagai inspirasi usaha)
Tugas:
- Mengerjakan jurnal
- Melakukan riset mandiri untuk pengisian lembar perencanaan usaha agar perencanaan
sederhana yang dihasilkan memiliki kelengkapan yang baik dan logis.
23
Kegiatan 9 Berkolaborasi dan Bekerja Sama
Tujuan Pembelajaran:
- mengembangkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi dan kerjasama tim
- melibatkan diri dalam aktivitas kerjasama tim yang berfokus pada projek
- merefleksikan kinerja diri dalam perannya sebagai anggota tim
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Guru menyiapkan alat-alat dan ruang kelas untuk permainan berkelompok yang bertujuan
untuk membangun semangat kolaborasi dan kerja sama. Beberapa kegiatan alternatif diberikan pada
lampiran kegiatan, guru dapat memilih permainan yang sesuai dengan situasi dan kondisi..
Pelaksanaan:
- Guru mengajak siswa berpartisipasi dalam permainan agar memperoleh pengalaman
berinteraksi dalam kerja tim. (inspirasi permainan ada pada jurnal)
- Guru meminta siswa membagikan kesan-kesan dalam mengikuti permainan.
- Guru berdiskusi dengan siswa tentang nilai-nilai yang didapat dari permainan.
Apakah kamu 'berpikir bersama' sebelum mulai melakukan permainan? -> membuat
perencanaan penting tetapi menjadi fleksibel saat situasi yang berbeda muncul juga sama
pentingnya.
➔ Apakah setiap anggota di kelompokmu memiliki peran yang jelas? Apakah peranmu?
Apakah kamu menikmati permainan? jika tidak, apa sebabnya?
(Tekankan bahwa dalam kerja tim, pembagian peran (pemimpin dan anggota) itu penting agar
tim berfungsi dengan baik. Dalam kolaborasi, meskipun tidak ada pembagian peran yang
signifikan, setiap anggota yang berkontribusi maksimal dan berkomunikasi dengan baik akan
menghasilkan kerjasama yang baik.
➔ Apakah kamu dapat menyelesaikan tantangan tepat waktu?
Jika tidak, menurutmu mengapa hal itu terjadi? Pentingnya
manajemen waktu untuk tim.)
24
➔ Apakah kamu senang dengan kolaborasi Anda sendiri dalam
aktivitasnya? Dengan anggota tim Anda? -> pastikan siswa berbicara jujur satu sama lain
dengan saling menaruh sikap hormat.
➔ Apa yang kamu pelajari? Apa yang akan kamu lakukan secara berbeda lain kali?
- Guru menjelaskan tentang pentingnya mengembangkan keterampilan berkolaborasi dan kerja
tim sebagai kompetensi unggul. (catatan: penting menjelaskan perbedaan keduanya.
Kolaborasi adalah kerjasama dalam hubungan sejajar. Kerja tim adalah kerjasama yang
membutuhkan pemimpin dan anggota. Setiap anggota mempunyai perannya masing-masing.
Pemimpin mempunyai tugas untuk mengkoordinasikan anggotanya agar tujuan tim tercapai).
- Guru menjelaskan kegiatan lanjutan yaitu mengelompokkan siswa untuk berkolaborasi dan
bekerja tim dalam menyiapkan sebuah proposal usaha. Kelompok ini akan bersama sampai
akhir projek.
- Siswa dalam satu kelompok akan memulai kegiatan dengan membuat kesepakatan bersama,
berbagi peran, dan bertukar ide. Mereka dapat mengenalkan ide-ide pribadi yang sudah
mereka buat pada kegiatan-kegiatan sebelumnya sebagai alternatif ide untuk didiskusikan
dalam tim saat memutuskan ide usaha kelompok.
Tugas:
- Menulis jurnal
- Berdiskusi kelompok
25
Kegiatan 10 Strategi dan Inovasi dalam
Berwirausaha
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa memahami bauran pemasaran sebagai bagian dari strategi dalam berwirausaha
- Siswa mendemonstrasikan kemampuan berpikir kritis tentang konsep pemasaran melalui
aktivitas yang dilakukan
- Siswa memahami inovasi sebagai bagian dari keberlanjutan sebuah usaha
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Guru menyiapkan materi untuk penjelasan tentang bauran pemasaran 4P. Guru dapat
mengundang guru mapel ekonomi/bisnis dan manajemen untuk menjadi pemateri tamu di kelas. Guru
juga dapat memutarkan video untuk penjelasan ini. Untuk kegiatan pembuka, guru dapat memantik
siswa dengan membawa beberapa barang konsumsi (atau menunjukkan gambarnya).
Pelaksanaan:
- Guru menunjukkan gambar produk lalu mendiskusikan dengan siswa pertanyaan-pertanyaan
tentang produk. Contoh ada pada jurnal.
Guru memberikan penjelasan: Produk dapat berupa barang, jasa, atau acara. Barang adalah
sesuatu yang digunakan atau dikonsumsi (contoh: makanan, minuman, alat tulis). Jasa adalah
sesuatu yang orang lakukan untuk membantu kita (jasa angkutan, potong rambut). Acara
adalah kegiatan bertema untuk suatu tujuan (contoh: konser musik, kompetensi olahraga)
- Guru mendiskusikan dengan siswa pertanyaan-pertanyaan tentang produk, harga, promosi,
dan tempat . (pertanyaan panduan ada pada jurnal)
- Guru membuka diskusi dengan siswa tentang teknologi. Siswa berbagi pengalaman mereka
menggunakan teknologi sehari-hari dan bagaimana teknologi mempengaruhi kehidupan.
- Guru bersama siswa menyaksikan contoh inovasi pada teknologi. Pertanyaan: bagaimana
inovasi dengan menggunakan teknologi membantu memecahkan masalah dan meningkatkan
26
efisiensi serta produktivitas. (pertanyaan panduan pada jurnal)
Tugas: Mengamati perkembangan teknologi di daerah. Apa aspek kehidupan yang berubah dalam
sepuluh tahun terakhir? Apa manfaat dari inovasi di bidang teknologi bagi aspek kehidupan tersebut?
27
Kegiatan 11 Penyempurnaan Karya dan Strategi
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mengembangkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi dan kerjasama tim
- Siswa melibatkan diri dalam aktivitas kerjasama tim yang berfokus pada penyelesaian projek
- Siswa mampu mengkomunikasikan ide di depan khalayak
Waktu: 12JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Guru meluangkan waktu secara berkala untuk mengecek perkembangan siswa. Kegiatan
ini lebih banyak dilakukan secara mandiri oleh siswa. Guru dapat mendampingi jika siswa memerlukan
bantuan dalam hal berhubungan dengan pihak ketiga atau pihak lain di luar sekolah.
Pelaksanaan:
- Guru mendiskusikan progres perkembangan pembuatan rencana usaha siswa. Diskusi
dilakukan per kelompok.
- Guru menginformasikan sumber-sumber belajar tambahan yang membantu siswa
menyelesaikan perencanaan usahanya.
- Guru memfasilitasi kegiatan siswa yang berhubungan dengan penyelesaian
perencanaan usaha (melakukan survey, wawancara, pembuatan prototype,
peminjaman alat/ruang sekolah, komunikasi dengan orang tua, komunikasi dengan
guru mapel yang terkait seperti guru ekonomi/manajemen, guru matematika, dan
lainnya, atau pihak lain yang dapat membantu siswa)
- Guru membagikan jadwal presentasi kelompok dan check list kelengkapan presentasi
proposal usaha kepada siswa
- (pada hari yang ditentukan) Siswa bersama kelompoknya mempresentasikan proposal
usaha. Guru (bersama tim penilai) akan memberikan masukan bagi perbaikan
proposal usaha siswa.
- Siswa melanjutkan penyempurnaan proposal usaha dan prototype produk.
Tugas:
- Melakukan kegiatan mandiri (bersama kelompok) penyelesaian proposal usaha dan persiapan
28
presentasi proposal
- Membuat perbaikan dan penyempurnaan proposal usaha da prototype produk.
29
Kegiatan 12 WirausahaMandiri dan Berkelanjutan
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa memahami tantangan yang dihadapi oleh wirausahawan
- Siswa memahami faktor-faktor penting dalam menciptakan usaha yang berkelanjutan
Waktu: 12JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Ada dua hal yang akan dilakukan pada kegiatan ini, yaitu Projek Unjuk Kerja dan juga studi
kasus tentang ketangguhan dalam menghadapi tantangan. Untuk Projek Unjuk Kerja, Guru dapat
berkoordinasi bersama guru pendamping Projek Kewirausahaan dan P5 lainnya, Kepala Sekolah,
orangtua dan/atau pengurus OSIS agar kegiatan Projek Unjuk Kerja berjalan dengan baik. Sambil
siswa bersama kelompoknya berproses menyiapkan projek unjuk kerja selama jadwal Kegiatan 12
berlangsung, guru dapat mengecek kesiapan siswa dan tantangan yang mereka hadapi sambil
membawakan materi tentang ketangguhan dalam menghadapi tantangan (Hukum Karnel dan Kuis
Ketangguhan). Panduan pelaksanaan di bawah ini dapat disesuaikan sesuai kebutuhan.
Pelaksanaan:
- Siswa bekerja secara mandiri dengan kelompoknya menyiapkan Projek Unjuk Kerja
- Guru mendiskusikan perkembangan persiapan Projek Unjuk Kerja Siswa berdasarkan
proposal dan timeline yang sudah dibuat
- Guru mendiskusikan dengan siswa tantangan yang dihadapi selama pengerjaan
proposal dan persiapan Projek Unjuk Kerja
- Guru meminta siswa mengisi Kuis Ketangguhan pada jurnal
- Guru meminta siswa mendiskusikan hasilnya
- Guru meminta siswa membaca teks Hukum Karnel dan menghubungkannya dengan
pengalaman kewirausahaan siswa. Pertanyaan diskusi: Apa tantangan terbesar yang
kamu miliki? Bagaimana usahamu mengatasinya? Apakah tantangan ini menyurutkan
motivasimu untuk menyelesaikan/melangsungkan projek yang sedang kamu lakukan?
Jika menghadapi tantangan apa yang sebaiknya dilakukan? Berhenti dan mencari
tantangan baru atau mencari cara mengatasinya?
30
- Guru mendiskusikan dengan siswa faktor -faktor penting (inovasi, kreasi, relasi, dan
motivasi) dalam usaha yang berkelanjutan. Pertanyaan diskusi: Apa hubungan faktor
inovasi, kreasi, relasi, dan motivasi pada usaha yang berkelanjutan? Jika dihubungkan
dengan Projek yang sedang kalian buat, bagaimana kalian membuat faktor inovasi,
kreasi, relasi , dan motivasi mendukung keberlanjutan usaha kalian? Jika memiliki
banyak tantangan, kenapa seorang wirausahawan tetap tangguh menjalankan
usahanya?
Tugas:
- Siswa menyiapkan kelengkapan persiapan Projek Unjuk Kerja sesuai panduan
- Siswa berlatih presentasi untuk persiapan Projek Unjuk Kerja
- Siswa membersihkan dan merapikan ruangan dan dokumen setelah Projek Unjuk Kerja selesai
31
Kegiatan 13 Refleksi
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa merefleksikan pengalaman belajar mereka lewat jurnal refleksi
- Siswa mampu merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kewirausahaan yang
dibangun untuk masa depan
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Guru menyiapkan lembar refleksi (secara cetak atau digital) atau menuliskan pertanyaan
refleksi pada papan tulis
Pelaksanaan:
- Guru meminta siswa mengerjakan refleksi pribadi dengan menggunakan pertanyaan panduan
pada jurnal
- Guru meminta siswa duduk berkelompok dan berbagi hasil refleksinya
- Guru mengajak seluruh siswa untuk sebuah diskusi kelas, meminta perwakilan untuk berbagi
tentang refleksi pribadi dan refleksi kelompok
- Guru meminta siswa melihat pohon harapan dan kekhawatiran yang dibuat di awal kegiatan
dan meminta pendapat siswa tentang hal ini.
- Guru memberi penutup dengan mengucapkan selamat atas komitmen dan keberhasilan siswa
menjalani Projek Kewirausahaan dan memberikan pesan bahwa pengetahuan, keterampilan,
dan sikap kewirausahaan yang dibangun pada projek ini dapat diaplikasikan dan membawa
manfaat bagi kehidupan kini dan masa depan
Tugas:
- siswa memastikan kelengkapan jurnal atau berkas belajar Projek Kewirausahaan lalu
mengumpulkannya dalam bentuk portfolio
32
JURNAL
33
Lampiran: Kegiatan 1
Apa yang kalian harapkan dari Projek Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda pada
P5 Tema Wirausaha ini?
Apa kekhawatiran yang kalian miliki dari Projek Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha
Muda pada P5 Tema Wirausaha ini?
Apa tantangan yang kalian perkirakan akan kalian hadapi dari Projek Menggali Potensi
Daerah Lewat Wirausaha Muda pada P5 Tema Wirausaha ini?
Harapan Kekhawatiran Tantangan
Perjanjian Kelas -> Contoh
Agar projek Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda dapat terlaksana dengan baik, maka
kita wajib:
- Mengikuti kegiatan dengan teratur
- Bersikap terbuka
- Menaruh hormat pada diri sendiri dan orang lain
- Bekerja sama
34
Lampiran: Tentang Wirausaha
Contoh hasil diskusi anak tentang
wirausaha
jualan
produk
barang
jasa
kaya
uang
usaha
kerja keras
los
lelah
kerja sama
solusi
resiko
inisiatif
kesempatan
ide
manajemen
perencanaan
pengetahuan
visioner
kewirausahaan
Lampiran tentang gambar
Gambar A
Gambar B
35
Gambar C Gambar D
Gambar E
Gambar F
Kegiatan menonton video tentang wirausaha:
https://www.youtube.com/watch?v=gjGwlM5s-lw
Lampiran artikel tokoh Wirausahawan Indonesia
Biografi Bob Sadino
Indonesia bukan hanya kaya akan hasil alam saja namun juga sumber daya manusia yang kompeten.
Ada banyak tokoh terkenal dengan perjalanan hidup inspiratif dari berbagai bidang termasuk usaha.
Berikut biografi salah satu pengusaha pangan dan peternakan sukses Bob Sadino.
36
Latar Belakang Bob Sadino
Pengusaha nyentrik dengan gaya berbusana khas baju safari dan celana pendek ini memiliki nama asli
Bambang Mustari Sadino. Ia lahir dari pasangan suami istri Sadino dan Itinah Soeraputra pada 9 maret
1933 di Tanjungkarang, Lampung kemudian wafat di Jakarta tanggal 19 januari 2015.
Bob sadino merupakan bungsu dari lima bersaudara. Ia menikah dengan Soelami Soejoed dan
mempunyai dua anak perempuan bernama Shanti Dwi Ratih serta Mira Andiani.
Beliau berasal dari keluarga yang berkecukupan. Ayahnya, Sadino merupakan seorang guru dan
menjadi kepala sekolah. Pergaulannya tentu lebih baik mengingat sang ayah termasuk amteenar atau
pegawai negeri zaman Hindia Belanda. Ibunya sendiri bernama Itinah Soeraputra.
Pendidikan Bob Sadino
Latar belakang keluarga yang mumpuni membuat Bob Sadino tidak sulit mendapatkan pendidikan
layak mulai dari SD hingga SMA. Oleh karena itu, dapat dibilang bahwa kehidupannya cukup memadai
dibandingkan anak seusianya di masa itu.
Pendidikan Bob Sadino berawal dari SR atau Sekolah Rakyat setingkat SD di Yogyakarta pada 1947.
Setelah itu ia melanjutkan SMP (1950) dan SMA (1953) di Jakarta.
Setelah lulus SMA Bob Sadino sempat bekerja di PT. Unilever namun hanya beberapa bulan.
Kemudian ia mengikuti temannya mendaftar kuliah Fakultas Hukum di Universitas Indonesia sebelum
akhirnya memutuskan untuk meninggalkan pendidikannya dan memilih pekerjaan.
Jenjang Karir Bob Sadino
Selepas meninggalkan bangku kuliahnya sebelum lulus Bob Sadino kembali menjadi karyawan
Unilever hingga beberapa tahun. Setelah itu, ia bekerja di perusahaan pelayaran Jakarta Lyod dan
melancong ke luar negeri. Berikut ulasan lengkap mengenai perjalanan karirnya sebelum sukses:
1. Menjadi sopir
Saat bekerja di pelayaran Djakarta Lloyd Bob Sadino sering melanglang buana ke luar negeri terutama
Belanda dan Jerman sehingga kemampuan bahasa asingnya meningkat. Di sana pergaulannya
semakin luas namun selalu merasa tertekan menjadi atasan.
Akhirnya pada 1967 Bob Sadino dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia menggunakan gajinya saat
bekerja di Eropa dan warisan orang tuanya untuk membeli 2 buah Mercedes lalu membuka usaha
sewa mobil merangkap sebagai sopirnya. Sayangnya terjadi kecelakaan sehingga kendaraan mewah
tersebut rusak.
2. Menjadi Kuli Bangunan
Kerusakan akibat kecelakaan pada mobil Mercedes miliknya terlalu parah sehingga Bob Sadino tidak
mempunyai dana yang cukup melakukan perbaikan. Untuk menyambung hidup keluarga akhirnya ia
memutuskan menjadi seorang kuli bangunan.
Saat itu upah harian Bob Sadino sebagai kuli bangunan hanya Rp. 100. Tekanan hidup yang ia alami
sempat membuatnya depresi hingga suatu hari sahabatnya memberi saran untuk mengobatinya
dengan memelihara ayam dan dari sanalah inspirasi berwirausaha ternak muncul.
3. Merintis Telur Ayam Negeri
Bob Sadino mampu melihat peluang bisnis dari ukuran telur ayam lokal lebih kecil daripada yang ada
di luar negeri. Minimnya modal membuat ia menghubungi sahabatnya, Sri Mulyono Herlambang untuk
mengirimkan 50 bibit broiler langsung dari Belanda.
Mengingat bahwa ia bukan lulusan sarjana peternakan, Bob Sadino mempelajari cara
mengembangbiakkan ayam broiler dari majalah peternakan berbahasa Belanda. Berbekal hal tersebut
pengusaha nyentrik ini pun berhasil dan menjual telur ayamnya kepada tetangga tempat tinggalnya.
Pengalaman hidup di Eropa dan kefasihannya dalam berbahasa Inggris memudahkan Bob Sadino
untuk memasarkan telur kepada tetangga yang kebanyakan ekspatriat atau orang asing. Berkat
mempertahankan keuletan, penjualan meningkat dari beberapa saja dalam sehari menjadi puluhan
kilo.
4. Merambah Bisnis Sayur Mayur
Setelah cukup sukses menjual telur ayam broiler, Bob Sadino kembali sadar terdapat peluang dalam
banyaknya sayur mayur serta buah-buahan luar negeri yang belum ada di Indonesia. Akhirnya ia
37
memperkenalkan jagung manis, brokoli dan melon.
Bob Sadino juga menjadi orang yang memperkenalkan cara berkebun secara hidroponik di Indonesia
sehingga dapat menghasilkan sayuran segar. Padahal saat itu belum ada satupun perladangan yang
menerapkan sistem tersebut. Ia pun bekerjasama dengan para petani lokal untuk mengembangkan
bisnis Kem Farm.
5. Mendirikan Perusahaan
Akhirnya Bob Sadino mendirikan perusahaannya sendiri di tahun 1970 bernama Kem Chicks. Ini
merupakan supermarket yang menyediakan berbagai produk pangan impor untuk masyarakat Jakarta.
Lokasinya berada di jalan Kemang Raya nomor 3-5 di Ibu Kota.
Melihat permintaan daging sosis semakin meningkat Bob Sadino memanfaatkan peluang tersebut
untuk mendirikan perusahaan Kemfood pada tahun 1975. Ini merupakan pelopor industri daging
olahan di Indonesia. Produk andalannya yaitu burger, bakso dan lain sebagainya.
Perusahaan Bob Sadino terbilang sukses jika melihat catatan awal 1985 yang menunjukkan rata-rata
penjualannya sudah konsisten 40 – 50 ton daging segar, 60 – 70 ton daging olahan, dan 100 ton
sayuran.
6. Melebarkan Bisnis ke Bidang Properti
Bob Sadino tidak berhenti mengembangkan bisnisnya. Kali ini ia merambah bidang properti dengan
melakukan kerjasama bersama Agung Sedayu Group untuk mendirikan The Mansion at Kemang yaitu
perpaduan pusat perbelanjaan, apartemen dan perkantoran.
Mansion at Kemang masih satu lokasi bersama Kem Chicks yaitu berada di jalan Kemang Raya nomor
3-5 Jakarta. Bob Sadino melengkapi gedung 32 lantai dengan ruang apartemen sejumlah 180 unit dan
pertokoan 10 unit.
Bob Sadino Menjadi Motivator para Pengusaha
Meskipun telah sukses dan menjadi konglongmerat, Bob Sadino tetap menjadi sosok ramah dan
bersahaja. Pria yang gemar mengenakan busana santai baju safari dan celana pendek ini juga dikenal
sangat menyukai musik country.
Setelah sukses, Bob Sadino juga sering tampil di layar televisi nasional untuk memberikan motivasi. Ia
berbagi pengalaman suka dukanya dalam meniti usaha kepada khalayak umum. Berikut beberapa
quotes yang pernah terlontar dari pengusaha berpenampilan nyentrik ini.
● “Setinggi apapun pangkatnya Anda tetaplah karyawan, sekecil apapun usahanya Anda
adalah bosnya”
● “Saya bisnis mencari rugi sehingga semangat dan jika untung bertambahlah rasa syukur”
● “Di balik harapan selalu diikuti kekecewaan jadi berhentilah berharap”
● Selain itu masih banyak quotes dari Bob Sadino yang mampu memotivasi para calon
pengusaha sukses supaya tidak mudah menyerah.
Wafatnya Bob Sadino
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Bob Sadino sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit
Pondok Indah selama dua bulan.
Kemudian pada hari senin tanggal 19 januari 2015 ia wafat setelah berjuang dengan penyakit infeksi
saluran pernafasan kronis.
Bob Sadino sendiri sudah tidak sadarkan diri dalam kurun waktu 2 – 3 minggu sebelumnya. Selain
karena usia lanjut, kondisinya memang semakin menurun semenjak wafatnya sang istri pada bulan juli
2014.
Demikian biografi lengkap salah satu tokoh pengusaha sukses Indonesia Bob Sadino. Semoga
perjalanannya dalam memulai bisnis dari nol dapat menginspirasi Anda.
Sumber:
https://www.akudigital.com/bisnis-tips/biografi-bob-sadino/
Video Wirausahawan Indonesia: Bob Sadino
38
https://www.youtube.com/watch?v=C53YPi9jBGk&t=370s
https://www.youtube.com/watch?v=AMDtLJGT7m4
https://www.youtube.com/watch?v=jOWhn9El5fg
Lembar Kerja setelah Membaca Artikel/Menonton Video
1. Apa yang menjadi alasan sang tokoh mulai menjadi wirausahawan?
2. Apa produk/jasa yang dihasilkan?
3. Apa saja tantangan yang dihadapi dalam menjalankan usaha?
4. Apa yang memotivasi tokoh untuk tetap bertahan dan berkembang?
5. Apa saja strategi yang ditunjukkan tokoh dalam menjalankan usaha?
6. Bagaimana sikap atau karakteristik tokoh?
7. Apakah kamu memiliki sikap dan karakteristik yang sama dengan tokoh?
8. Apa pesan moral yang dapat diambil dari kisah tentang tokoh tersebut?
39
Lampiran lembar tugas mencari tokoh wirausahawan di sekitar
Nama tokoh wirausahawan:
Produk/Jasa yang dihasilkan:
Lama waktu berusaha:
Lokasi usaha:
Kegiatan sehari-hari: (proses produksi)
Sumberdaya yang digunakan:
Kisah perjalanan usaha:
Karakter tokoh:
Yang dapat dipelajari dari kisah tokoh:
40
Lampiran Kegiatan 2
Usaha Impian
Andai ini adalah tokomu. Tulislah dan hiaslah toko ini dengan usaha impianmu.
Tulis nama toko, harga barang/jasa, gambar produk, keterangan lain.
Tambahan informasi untuk dituliskan.
Bagaimana bentuk produk usahamu? Gambarkan ide bisnismu.
Alat dan bahan apa yang kamu butuhkan?
Siapa saja orang yang akan bekerja bersamamu?
Bagaimana kamu akan menjalankan usahamu?
41
Saya saat ini Impian saya di masa depan Yang saya usahakan agar
impian saya menjadi
kenyataan
42
Impian Saya di Masa Depan
Nama :
Kalimat motivasi: Ilustrasi
Saat saya dewasa, cita-cita saya adalah ...………………
Karena…….
Saya berbakat dalam bidang:
1. ……………………
2. ……………………
3. …………………...
Saya memiliki sikap berikut….. (lingkari 3
sikap yang sangat menggambarkan dirimu
saat ini.)
Hal penting dalam hidup saya adalah
……………………………………………………
…………………………………………………...
Jika saya sukses, maka saya akan
……………………………………………………
…………………………………………………...
43
Lampiran Kegiatan 3.
Kuesioner Cocok jadi wirausahawan.
Berilah bobot pada 10 pertanyaan kuesioner di bawah ini sesuai dengan apa yang kamu
rasakan.
1-------------------2----------------------3--------------------4----------------------5
Sangat tidak cukup setuju sangat
tidak setuju setuju setuju
setuju
1. ….. Saya menyukai tantangan untuk mencoba melakukan sesuatu yang baru
2. ….. Saya rela bekerja keras asal dapat mewujudkan mimpi saya
3. ….. Saya adalah orang yang jujur, dapat dipercaya dan diandalkan oleh teman, guru, dan
keluarga.
4. ….. Saya merasa sangat puas saat dapat menyelesaikan tugas dengan baik
5. ….. Saya selalu menyelesaikan tugas yang saya miliki meskipun banyak tantangan yang
dihadapi
6. ….. Saya dapat membuat keputusan secara mandiri
7. ….. Saya berani mengambil resiko dan belajar dari kesalahan
8. ….. Saya dapat bekerja dengan baik pada situasi yang beragam
9. ….. Saya memiliki kepribadian/keahlian/keterampilan yang unik yang tidak dimiliki semua
orang.
10. ….. Ayah/Ibu saya adalah seorang pengusaha
Nilai Petunjuk Nilai
41-50 Kamu sangat cocok menjadi seorang pengusaha
31-40 Kamu punya potensi menjadi seorang pengusaha
21-30 Kamu dapat belajar menjadi seorang pengusaha dengan fokus pada
pengembangan diri
10- 20 Kamu lebih tertarik pada profesi selain menjadi seorang pengusaha
44
Diskusi. Menjadi pengusaha sukses: bakat atau pilihan?
Menjadi Seorang
Pengusaha Sukses
⇦ ⇨
bakat ? pilihan ?
Menurut saya …..
Karena …...
45
Mencoba hal baru Minggu ini.
Apa saja manfaat mencoba hal-hal baru?
Mencoba hal-hal baru meningkatkan kesadaran diri, merangsang kreativitas, membantu
mengatasi rasa takut, meningkatkan kepercayaan diri, membangun kebijaksanaan, dan
memungkinkan Anda untuk melihat dunia dari perspektif yang berbeda.
Mengapa sulit sekali untuk melakukannya?
Sebagian dari kita kadang sulit untuk mencoba hal-hal baru. Biasanya karena kita sudah
merasa nyaman dengan hal yang kita sukai atau sudah sering lakukan. Pemikiran yang
muncul atas ketidaknyamanan yang mungkin terjadi akan membuat kita enggan mencoba hal
baru meskipun kita tertarik akan hal itu.
Bagaimana saya dapat meyakinkan diri saya untuk melakukannya?
Menuliskan daftar hal-hal baru yang ingin dilakukan, menuliskan alasannya dan kapan kalian
akan melakukannya akan sangat membantu hal itu dapat terlaksana.
Minggu ini, cobalah melakukan sesuatu hal baru yang selalu kamu inginkan, dan tuliskan
perasaanmu atas pengalaman tersebut. Berikut beberapa ide baik yang dapat kamu lakukan
minggu ini.
- Menelepon kerabat jauh atau sahabat lama menanyakan kabar mereka
- Memasak menu baru dari inspirasi
- Melukis dengan
- Mendaftar seminar atau pelatihan keterampilan
- Dan sebagainya
Hal baru yang aku lakukan minggu ini adalah …..
Aku melakukannya karena….
Perasaanku setelah melakukannya adalah…..
46
Lampiran Kegiatan 4
Mengamati peta penyebaran negara-negara menurut
Sumber:
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Developed_and_developing_countries.PNG
47
Kegiatan
Kegiatan mengamati dan membandingkan sumber daya dua negara dan kemampuan
ekonomi yang dimiliki.
Pertanyaan:
- Di mana letak geografis negara tersebut?
- Apa sumber daya yang dimiliki tiap negara?
- Apakah negara tersebut termasuk dalam berkembang atau maju menurut kemampuan
perekonomiannya? Apa yang menyebabkan?
1
Negara A: Qatar Negara B: Sudan
2
Negara A: Belanda Negara B: Kolombia
3
Negara A: Indonesia
Negara B: Singapura
4 faktor sumberdaya yang mendukung kemajuan ekonomi suatu negara
48
Sumber Daya Alam
Kekayaan alam yang mendukung proses
produksi (luas wilayah, kesuburan tanah,
hutan, bahan tambang, minyak, gas, laut)
Sumber Daya Manusia
Kuantitas dan kualitas tenaga kerja yang
dibutuhkan dalam proses produksi
Sumber Daya Modal
Kekayaan teknologi, uang, mesin, serta alat
dan infrastruktur lainnya yang mendukung
proses produksi
Kewirausahaan
Para wirausahawan yang menggabungkan
input sumber daya alam, tenaga kerja, dan
modal untuk menghasilkan barang atau jasa
dengan tujuan menghasilkan keuntungan
atau mencapai tujuan nirlaba.
Orang-orang ini membuat keputusan yang
menentukan arah bisnis mereka; mereka
menciptakan produk dan proses produksi
atau mengembangkan layanan. Mereka
menjadi pengambil resiko karena tidak
mendapat jaminan keuntungan sebagai
imbalan atas waktu dan usaha mereka. Akan
tetapi, jika perusahaan usaha mereka
berhasil, mereka akan mendapat keuntungan.
Sumber: https://pressbooks.senecacollege.ca/introbusinessbam101/chapter/chapter-1-
economic-systems-and-business/ diterjemahkan.
49
Lembar Kerja: Potensi Daerah
Hasil Riset/Observasi/Wawancara/Kunjung Kerja
Potensi Daerah ……
Oleh:............
Sumber Daya Alam Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Modal Kewirausahaan
Catatan Penting lainnya
Sumber:
50
Lampiran Kegiatan 5
Lampiran: Artikel
Borobudur Ramai Wisatawan Tetapi 3 Desanya Dilanda Kemiskinan
Daya pikat Candi Borobudur sebagai destinasi wisata memang tak perlu diragukan. Dibangun pada
abad ke-IX, di atas bukit yang dikelilingi pegunungan kembar (Merapi-Merbabu & Sindoro Sumbing),
monumen Buddha terbesar di dunia itu adalah magnet bagi para pelancong lokal dan mancanegara.
Dengan kunjungan rata-rata 3,5-3,8 juta turis per tahun, wisata Candi Borobudur jadi penopang
pendapatan pariwisata di Kabupaten Magelang—pada 2015 menyetor Rp96,49 miliar atau 95,93
persen dari total pendapatan obyek wisata.
Namun, besarnya pendapatan itu tak serta-merta berdampak pada perekonomian masyarakat desa di
sekitarnya.
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPD) Jawa Tengah mencatat, tiga desa di Kecamatan
Borobudur masih masuk dalam zona merah kemiskinan, yakni Giri Tengah, Ngadiharjo dan
Wringinputih.
Saya menyaksikan langsung bagaimana kondisi Giri Tengah, berjarak sekitar 7 kilometer dari Candi
Borobudur, pada Rabu, 13 November lalu. Dibandingkan desa yang lebih dekat lokasinya dengan
Candi Borobudur, pembangunan infrastruktur Giri Tengah memang terlihat masih minim.
Beberapa titik jalan belum teraspal, berlubang dan terlihat gelap saat saya melewatinya jelang Maghrib
karena tak ada penerangan. Kondisi ini membuat akses ke Giri Tengah yang menanjak dan berkelok di
kaki perbukitan Menoreh rawan kecelakaan.
Turis dari Candi Borobudur juga jarang ada yang berkunjung meski desa itu punya potensi pariwisata
yang tak kalah menarik: kerajinan pahat topeng kayu, anyaman bambu, batik tulis, hingga gamelan.
Mati Suri Balkondes
Sebenarnya, desa-desa di Kecamatan Borobudur punya Balai Ekonomi Desa (Balkondes) yang dapat
kucuran dana corporate social responsibility BUMN, PT Taman Wisata Candi Borobudur.
Balai yang diresmikan serentak di 20 desa pada tahun 2017 itu diharapkan jadi ruang bagi masyarakat
untuk mengembangkan potensi ekonomi desanya masing-masing.
Namun hingga sekarang, manfaatnya belum benar-benar dirasakan. Pengelola Balkondes Giri Tengah,
Cahyo Sipiani mengatakan, waktu kunjungan turis yang relatif sebentar di Candi Borobudur jadi salah
satu penyebab sepinya kunjungan ke desanya.
Para pelancong biasanya hanya mampir ke Borobudur, lalu kembali ke penginapan mereka di
Yogyakarta. Padahal, jika mereka singgah lebih lama, banyak potensi pariwisata lain yang bakal
berkembang di desa-desa Kecamatan Borobudur.
51
"Sejarah Giri Tengah ini jadi saksi peperangan Pangeran Diponegoro dulu, jadi banyak petilasan-
petilasan, dari ujung sana sampai ujung sana, itu ada ceritanya semuanya," ungkapnya.
Selain itu, menurut Cahyo, pengelola Candi Borobudur juga masih kurang promotif terhadap potensi
wisata desa-desa setempat.
Hal serupa juga disampaikan oleh Aan Hermawan, 42 tahun, salah satu pengelola Balkondes di Desa
Majaksingi. Menurutnya masih ada ketimpangan antara Balkondes Majaksingi dengan Balkondes lain
yang lokasinya lebih dekat dengan candi.
Desa Majaksingi sendiri memiliki beberapa produk unggulan seperti sangkar burung, kesenian pitutur,
kerajinan bambu, dan kerajinan besek. Mereka juga menawarkan wisata caving Gua Maria Watu
Tumpeng.
Aan bahkan menyebut tak hanya Balkondes Majaksingi dan Giri Tengah saja yang lesu dan sepi.
"Balkondes Kebonsari, Balkondes Tanjungsari, dan Balkondes Wringinputih seperti 'mati suri'. Bahkan
Wringinputih bangunannya lapuk sebab pakai bambu," tuturnya.
Supoyo, 38 tahun, seorang pengrajin gerabah di Dusun Klipoh, Desa Karanganyar, Borobodur,
mengamini hal tersebut. Dusun Klipoh sendiri jadi desa wisata kerajinan gerabah tradisional; ada 85
keluarga yang memproduksi gerabah berbentuk kendi, asbak, hingga patung dari tanah.
Supoyo mengatakan, efek domino pariwisata Candi Borobudur terhadap dusunnya masih minim
karena sedikitnya para turis untuk berkunjung.
Padahal harga gerabah produksi Supoyo dan komunitas masyarakat lain di sekitar Borobudur relatif
terjangkau. Sebuah piring kecil dari gerabah yang biasa digunakan untuk tempat sambal, misalnya,
hanya dibandrol dua ribu rupiah.
Tapi, sepinya aktivitas pariwisata di Klipoh bukan sepenuhnya salah para turis. Supoyo mengatakan,
minimnya informasi mengenai desa-desa wisata di desa-desa sekitar Borobudur juga jadi salah satu
penyebab.
"Yang pasti kan untuk kegiatan wisata kan harus kontinyu, kalau misalnya cuma beberapa langkah
terus wisatawan sudah lelah setelah dari Candi Borobudur, enggak menutup kemungkinan tamu yang
hadir akhirnya enggak mampir ke desa-desa wisata," ujarnya saat ditemui Tirto, Rabu (13/11/2019)
lalu.
Upaya Kembangkan Wisata Sejarah
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membenarkan bahwa selama ini turis
yang datang ke Candi Borobudur hanya enggan mencari wisata alternatif di desa-desa sekitar milik
rakyat lokal.
Karena itu, pemerintah tengah merancang konsep wisata Borobudur dengan gaya interpretative tour
dan storytelling.
Pasalnya, selama ini tour guide yang membawa wisatawan ke Candi Borobudur hanya menceritakan
sejarah candi yang normatif saja tanpa ada kisah-kisah lainnya.
52
Anggota Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah, Religi, Seni, Tradisi, dan Budaya
Kemenparekraf RI, Revalino Tobing, mengatakan akademisi penting untuk dilibatkan karena mereka
dapat menggali konsep wisata dari narasi-narasi sejarah yang telah ada.
Beberapa yang telah ditawarkan untuk ikut bekerja sama adalah dosen sejarah, antropologi, arkeologi,
dan kajian budaya dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Bisa juga diangkat mengenai orang-orang sekitar Borobudur di masa lampau dan masa kini sehingga
bagaimana faktor yang membuat Borobudur menunjang kehidupan warga sekitar sampai sekarang.
Semisal pengrajin gerabah sekarang, itu kan ada di relief-relief sejak zaman dahulu," katanya, Rabu
(13/11/2019) lalu.
Dalam hal ini, lanjut Revalino, Supoyo dan komunitas masyarakat pengrajin gerabah di Dusun Klipoh
juga akan dilibatkan. Sementara di Giri Tengah, yang sempat menjadi lokasi perang Pangeran
Diponegoro, sangat memungkinkan masuk ke dalam wisata interpretatif tour.
Salah satu anggota Tim Penyusun Narasi Legenda Borobudur UGM, Louie Buana, membenarkan
ucapan Revalino.
Menurutnya, perlu para akademisi dan dosen yang paham mengenai narasi-narasi alternatif dari
sejarah Borobudur perlu dilibatkan agar para wisatawan agar lebih tertarik.
"Karena memang selama ini tour wisata Candi Borobudur hanya sebatas sejarah kapan dan oleh siapa
candi dibangun, tanpa pernah dipaparkan cerita-cerita menarik di balik semua relief-reliefnya. Kami
ingin mencoba memaparkan itu, tentu dengan kajian historis yang ketat dan saintifik," kata Louie.
Sumber: https://tirto.id/borobudur-ramai-wisatawan-tapi-3-desanya-dilanda-kemiskinan-elHV
EKONOMI KREATIF : Warga Sekitar Candi Diberdayakan dengan Cara Ini
Harianjogja.com, JOGJA -- Warga di sekitar candi perlu diberdayakan untuk meningkatkan
perekonomian. Jangan sampai hanya menyaksikan wisatawan hilir mudik mengunjungi candi, tetapi
mereka juga harus mengambil peluang bisnis dari rutinitas tersebut.
"Jangan sampai mereka hanya menjadi objek tapi sudah harus menjadi subjek. Caranya dengan
membuat batik motif relief candi," kata salah satu perwakilan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB)
Jawa Tengah Wahyu Astuti saat membuka Pameran Batik Lokal Binaan Unesco, Kamis (2/6/2016).
Pembuatan batik motif relief candi sudah dimulai oleh Unesco, organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa
yang memiliki perhatian pada pelestarian budaya. Sejak satu tahun lalu, Unesco telah mendampingi
warga di sekitar candi Borobudur, Prambanan, dan Candi Ijo untuk memproduksi kain batik dengan
motif yang mengeksplorasi lingkungan sekitar.
Masyarakat di sekitar Candi Sojiwan Prambanan menciptakan kain dengan motif binatang seperti yang
tertera dalam relief.
"Ada motif monyet, burung gagak, ular, kepiting, angsa, dan kambing," kata warga binaan Unesco ,
53
Hendra Pram, dari Dusun Kebon Dalam Kidul Prambanan.
Dalam sebulan, ia dan 13 temannya mampu membuat 13 potong kain batik. Kain tersebut dijual mulai
Rp250.000-Rp660.000 kepada para wisawatan yang berwisata ke Candi Sojiwan maupun di desa
wisata di dekat candi tersebut. Pembeli tidak hanya dari kalangan wisatawan tetapi juga kolektor kain
batik.
"Otomatis kegiatan ini akan meningkatkan perekonomian karena pendapatan kami jadi bertambah.
Semoga masyarakat lain juga akan bergabung," kata Hendra.
Batik produksi para warga binaan Unesco dipamerkan di Tirana House Kotabaru hingga 31 Juli 2016.
Project Coordinator Unesco Jakarta Diana mengatakan, acara pameran ini serangkaian proses yang
dilakukan Unesco sejak 2013. Selain memberi pendampingan dan pelatihan tentang cara membatik,
warga binaan juga dilatih dalam bidang pemasaran.
"Terakhir mereka [warga binaan Unesco] kami ikutkan pameran di Inna Garuda. Kami mencoba
antarkan komunitas ini from zero to hero," tandasnya.
Sumber: https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2016/06/06/512/725991/ekonomi-kreatif-warga-
sekitar-candi-diberdayakan-dengan-cara-ini
54
Lampiran: Kegiatan 5
Analisis SWOT
Apa itu Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah sebuah bentuk evaluasi akan 4 hal penting (Kekuatan, Kelemahan,
Peluang, dan Tantangan) dalam pengambilan keputusan.
Strength (Kekuatan atau Kelebihan)
Weaknesses (Kelemahan atau Kekurangan)
Opportunities (Kesempatan atau Peluang)
Threats (Ancaman atau Tantangan)
SW adalah faktor dari dalam
OT adalah faktor dari luar
Apa fungsi dari Analisis SWOT?
Melakukan analisis SWOT membantu kita mengidentifikasi kekuatan agar dapat
menyeimbangan kelemahan kita dan juga mengatasi tantangan dengan menggunakan
peluang-peluang yang ada. Hasil analisis SWOT dapat dijadikan rujukan untuk menyusun
strategi dan membuat keputusan, baik untuk kehidupan pribadi, karir, ataupun dalam usaha.
ANALISIS SWOT
Faktor
Internal
Strengths
(Kekuatan/Kelebihan)
Weaknesses
(Kelemahan/Kekurangan)
- Apa sumber daya yang
dimiliki?
- Apa keunikan/kekhasan
yang dimiliki?
- Apa hal baik yang
sudah/dapat dilakukan?
- Apa hal baik yang orang
lain lihat/pikirkan tentang
kita?
- Apa sumber daya yang
kurang/tidak kita miliki?
- Apa hal baik yang perlu
ditingkatkan?
- Apa kekurangan yang orang
lain lihat/pikirkan tentang
kita?
Faktor
Eksternal
Opportunities
(Kesempatan/Peluang)
Threats
(Ancaman/Tantangan)
- Apa kesempatan/peluang
yang ada sekarang?
- Bagaimana mengubah
kekuatan menjadi peluang?
- Apa saja tantangan/kesulitan
yang ada sekarang?
- Bagaimana dengan situasi
persaingan?
- Bagaimana kelemahan yang
dimiliki dapat menjadi
tantangan?
Sumber: dari berbagai sumber
55
Lembar Kerja
ANALISIS SWOT
Faktor Internal Strengths
(Kekuatan/Kelebihan)
Weaknesses
(Kelemahan/Kekurangan)
Faktor Eksternal Opportunities
(Kesempatan/Peluang)
Threats
(Ancaman/Tantangan)
Lembar Kerja
ANALISIS SWOT
Studi Kasus Potensi Daerah ………………………..
Nama Siswa:
Faktor Internal Strengths
(Kekuatan/Kelebihan)
Weaknesses
(Kelemahan/Kekurangan)
Faktor Eksternal Opportunities
(Kesempatan/Peluang)
Threats
(Ancaman/Tantangan)
56
Lampiran Kegiatan 6
Kearifan Lokal dan Etika Berwirausaha
Kearifan Lokal Dalam Praktik Bisnis di Indonesia
Andi Wijayanto
Administrasi Bisnis FISIP Universitas Diponegoro
Kearifan lokal dapat diartikan sebagai kebiasaan-kebiasaan, aturan, dan nilai-nilai sebagai hasil dari
upaya kognitif yang dianut masyarakat tertentu atau masyarakat setempat yang dianggap baik dan
bijaksana, yang dilaksanakan dan dipatuhi oleh masyarakat tersebut. Gagasan-gagasan dari kearifan
lokal tersebut dapat terwujud ke dalam berbagai bentuk, mulai dari kebiasaan-kebiasaan, aturan, nilai-
nilai, tradisi, bahkan agama yang dianut masyarakat setempat.
Bentuk-bentuk kearifan lokal lainnya dalam masyarakat misalnya adalah norma, etika, kepercayaan,
adat-istiadat, hukum adat, dan aturan-aturan khusus. Secara substansi kearifan lokal dapat berupa
aturan mengenai kelembagaan dan sanksi sosial, ketentuan tentang pemanfaatan ruang dan perkiraan
musim untuk bercocok tanam, pelestarian dan perlindungan terhadap kawasan sensitif, serta bentuk
adaptasi dan mitigasi tempat tinggal terhadap iklim, bencana atau ancaman lainnya.
Proses sosialisasi nilai-nilai kearifan lokal dilakukan sejak anak-anak. Pada usia anak-anak, nilai-nilai
tertentu biasanya akan mudah mengendap dibandingkan pada usia dewasa. Tidak hanya nilai-nilai
filosofis yang disosialisasikan sejak dini, demikian juga dengan nilai-nilai utama dalam bidang bisnis.
Pada masa anak-anak nilai-nilai penting dalam bidang bisnis di Indonesia umumnya ditanamkan
melalui permainan-permainan. Indrawati (2007) pernah melakukan penelitian terhadap 17 jenis
permainan anak-anak pada masyarakat Sunda. Penelitiannya menemukan berbagai nilai-nilai kearifan
lokal yang sangat penting dalam membentuk jiwa bisnis dalam diri anak-anak, misalnya adalah
kejujuran, kesabaran, patuh pada aturan dan peran, melatih tanggung jawab, kebijaksanaan untuk
membedakan mana yang baik dan buruk, melatih jiwa kepemimpinan, kerjasama, kebersamaan,
kekompakan, musyawarah untuk mencapai kesepakatan, tidak egois, tidak mudah putus asa,
berkorban untuk kepentingan orang lain, kewaspadaan, berani mengambil risiko dan konsekuensi
terhadap pilihan yang dibuatnya, disiplin diri, kemurahan hati, menghargai kawan dan lawan,
mengetahui tugas dan kewajiban, menempatkan diri berdasarkan batasan aturan dan peran, keuletan,
semangat daya juang, melatih kepekaan, self-endurance, tahan terhadap godaan, serta teguh pada
pendirian.
Pada masyarakat Jawa, barangkali salah satu ungkapan yang paling populer dan merupakan produk
kearifan lokal adalah ungkapan “alon-alon asal kelakon”. Ungkapan ini seringkali dimaknai secara
salah yaitu diartikan sebagai kelambanan atau tidak responsif terhadap perubahan yang terjadi.
Padahal dalam ungkapan ini terdapat nilai kearifan lokal yang ingin disampaikan kepada masyarakat
Jawa, khususnya dalam pengambilan keputusan yang merupakan salah satu fungsi terpenting dalam
kepemimpina bisnis. Nilai-nilai tersebut adalah tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, penuh
kehati-hatian, cermat dan teliti, dikaji dan dipertimbangkan secara mendalam sebelum mengambil
keputusan.
Kepemimpinan dalam masyarakat Jawa juga diwarnai oleh falsafah Ing Ngarsa Sung tuladha, Ing
Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Seorang pemimpin harus bisa memberi contoh yang baik,
membangun prakarsa atau ide dan kemauan, serta memberi dorongan atau motivasi kepada staf
bawahan. Budiyanto (2010) dalam penelitiannya mengenai pengembangan ketahanan pangan
57
berbasis pisang melalui revitalisasi nilai kearifan lokal di wilayah Kabupaten Lumajang, Malang, dan
Blitar menyebutkan bahwa terdapat beberapa nilai-nilai kearifan lokal yang sangat mendukung
pengembangan bisnis pisang di kawasan tersebut. Misalnya adalah adanya tradisi pemanfaatan
pisang dalam acara-acara budaya dan tradisi, seperti untuk acara kemantenan, sunatan, nyadran,
maupun acara adat lainnya sebagaimana berkembangnya usaha ternak di daerah Sumba karena
digunakan dalam acara-acara budaya dan tradisi (priyanto dalam Budiyanto, 2010). Nilai-nilai 5
kerjasama sebagai salah satu nilai penting dalam organisasi bisnis juga dapat dilihat dengan kegiatan
usaha yang dilakukan dengan semangat gotong-royong.
Pada sebagian masyarakat Indonesia, nilai-nilai kearifan lokal dalam praktik bisnis juga banyak
diwarnai oleh nilai-nilai religi. Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, nilai-
nilai islam cukup mewarnai kearifan lokal dalam praktik bisnis. Sebagai missal nilai-nilai tentang riba,
timbangan jual beli, pola hidup sederhana, tidak berlebihan dan tidak melampaui batas, tidak berbuat
kerusakan pada lingkungan sekitar, kewajiban zakat dan shadaqah, serta bekerjasama dalam usaha.
Sementara itu Setyadi (2012) melakukan penelitian nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam
tembang Macapat bagi masyarakat Jawa. Beberapa nilai kearifan lokal dalam tembang Macapat yang
relevan bagi praktik bisnis di Indonesia terbagi menjadi dua klasifikasi, yaitu klasifikasi permintaan dan
klasifikasi larangan. Berupa permintaan antara lain adalah hendaklah menjaga keprofesionalan,
berusaha keras dalam meraih cita-cita, rajin dan teliti, sabar, hati-hati dan cermat, musyawarah untuk
perkara yang kecil maupun besar, tidak individualis, senang menimba ilmu atau belajar tekun, berhati-
hati dalam mengambil keputusan, serta mencari kesempurnaan hidup. Sedangkan yang berupa
larangan misalnya adalah tidak sombong, angkuh, dan congkak, tidak suka disanjung dan disuap
maupun menyuap, tidak suka mengobral janji.
Di Indonesia, salah satu etnis yang terkenal keuletannya dalam melakukan bisnis selain masyarakat
Minang dan Bugis adalah masyarakat Madura. Seperti halnya masyarakat Minang, aktifitas bisnis
masyarakat Madura bisa ditemui hampir di seluruh kota-kota di Indonesia. Djakfar (2011) meneliti
kearifan lokal masyarakat Madura yang menjadi landasan etos kerja mereka. Hasil penelitiannya
menemukan bahwa bagi masyarakat Madura berlaku ungkapan "abantal omba' asapo' angin"
(berbantal ombak dan berselimut angin). Ungkapan ini menyiratkan bahwa orang Madura selama dua
puluh empat jam dalam kondisi bekerja dan pantang menyerah. Peribahasa inilah yang menjadi
landasan sikap kerja keras pebisnis etnis Madura perantau. Peribahasa lainnya yang dianut antara lain
adalah atonggul to'ot (memeluk lutut) dan nampah cangkem (bertopang dagu) untuk menyebut mereka
yang bersikap malas. Bahkan ungkapan yang lebih sinis lagi bagi masyarakat Madura misalnya adalah
ja' gun karo abandha peller (jangan hanya bermodalkan kemaluan saja) untuk menyebut para suami
kepala keluarga yang malas bekerja untuk menafkahi anak istri. Semangat juang para pebisnis dari
Madura untuk berwirausaha juga kental dengan semangat untuk memiliki harga diri yang tercermin dari
ungkapan "etembang noro' oreng, ango'an alako dhibi' make lane'kene'." yang artinya, daripada ikut
orang lain lebih baik bekerja (usaha) sendiri walaupun hanya kecil-kecilan (Triyuwono dalam Djakfar,
2011). Masih banyak lagi falsafah pebisnis Madura yang menyebabkan mereka merasa malu jika gagal
berusaha sehingga membentuk sikap kerja keras dan ulet.
Sementara itu bagi para pebisnis dari Bugis berlaku motto Lempu’ (jujur), Acca (cerdas), Warani
(berani), Getteng (integritas; teguh pendirian), dan Sipakatau (saling memanusiakan) merupakan sifat-
sifat yang baik bagi kepemimpinan dalam rangka memajukan usaha. Konsep ini secara nyata
diterapkan pada perusahaan PT. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), yang mana prinsip Akkatenningeng
(prinsip dasar hidup personal sebagai pegangan hidup bermasyarakat) dan Siri’ (malu/harga diri) tidak
hanya sekedar konsepsi, tetapi merupakan pencerminan diri dalam setiap perilaku dan kebijakan yang
mewarnai manajemen perusahaan tersebut. Penerapan kearifan lokal dalam menjaga stabilitas kerja
dan manajemen perusahaan itu tergambar dalam Motto Perusahaan PT. BKI yaitu “TERPERCAYA”
(lempu/malempu), yang berarti jasa yang 6 diberikan haruslah berkualitas, dalam arti dapat diandalkan,
efisien, tepat waktu dan memiliki reputasi. Perusahaan juga menetapkan nilai-nilai yang harus dijaga
dan dikembangkan, yaitu INTEGRITAS (getteng), PROFESIONALISME (acca/macca) (Makkulau,
2012).
58
Pada masyarakat Bali yang kental dengan keindahan seni dan budaya juga terdapat ungkapan yang
dianut dalam praktik bisnis, yaitu ''bani meli bani ngadep''. Kalimat ini artinya adalah “berani membeli
berani menjual”. Maksud kalimat pendek ini sangat dalam bahwa dalam menentukan harga barang
atau jasa harus ada keadilan dan tidak saling merugikan. Harga itu harus tidak merugikan pembeli dan
juga penjual. Dalam menentukan satuan harga itu harus ada berbagai perhitungan dengan
menggunakan berbagai ilmu (Gobyah dalam Balipost, 17 September 2003).
Indonesia kaya akan khasanah seni dan budaya yang salah satunya berupa nilainilai, kebiasaan dan
tradisi yang membentuk kearifan lokal. Banyak diantaranya berkaitan dengan tatanan sosial budaya
masyarakat yang menciptakan keteraturan. Meski banyak nilai-nilai kearifan lokal yang positip bagi
praktik bisnis, namun kajiankajian yang ada lebih banyak menyoroti mengenai bagaimana kearifan
lokal mampu menyelesaikan berbagai persoalan sosial budaya dan konservasi sumberdaya alam.
Penulis yakin bahwa masih banyak nilai-nilai kearifan lokal yang penting bagi praktik bisnis, namun
tidak banyak yang dapat penulis temukan dari berbagai literatur yang ada, tidak seperti halnya kearifan
lokal dalam bidang sosial, budaya, dan konservasi sumberdaya alam. Pada beberapa daerah di
wilayah Indonesia kearifan lokal tersebut makin lama makin memudar digantikan oleh nilai-nilai global.
Meskipun nilai global tidak selalu sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia, namun nampaknya di
kalangan muda nilai-nilai tersebut tak lagi menjadi idola.
Penelitian mengenai hal ini dari sudut pandang ekonomi bisnis kiranya penting dilakukan. Namun yang
lebih penting lagi adalah bagaimana mensosialisasikan nilainilai tersebut pada generasi muda
sehingga tidak lenyap ditelan nilai-nilai global. Hal ini dikarenakan meskipun banyak perusahaan-
perusahaan telah telah go global namun masih tetap memegang prinsip “Think Globally, Act Locally”.
Berfikir global, bertindak menurut nilai-nilai lokal adalah falsafah yang dianut perusahaan-perusahaan
multinasional. Untuk dapat bertindak secara lokal, maka pemahaman terhadap kearifan lokal menjadi
sangat penting dalam dunia bisnis.
Kearifan lokal merupakan kebiasaan-kebiasaan, aturan, dan nilai-nilai sebagai hasil dari upaya kognitif
yang dianut masyarakat tertentu atau masyarakat setempat yang dianggap baik dan bijaksana, yang
dilaksanakan dan dipatuhi oleh masyarakat tersebut. Terdapat berbagai nilai-nilai kearifan lokal yang
menjadi landasan bagi berbagai praktik bisnis di Indonesia. Nilai-nilai tersebut umumnya bervariasi
menurut etnik mengingat bahwa Indonesia terdiri dari berbagai sukubangsa. Umumnya di setiap suku
ataupun suatu komunal di Indonesia dapat ditemui nilai-nilai tersebut, baik pada masyarakat Jawa,
Sunda, Bali, Lombok, Minang, Dayak, Bugis, hingga Papua.
Penelitian mengenai hal ini dari sudut pandang ekonomi bisnis kiranya penting dilakukan. Namun yang
lebih penting lagi adalah bagaimana mensosialisasikan nilainilai tersebut pada generasi muda
sehingga tidak lenyap ditelan nilai-nilai global.
Catatan: kutipan langsung. belum disederhanakan
Sumber:
https://core.ac.uk/download/pdf/17333727.pdf
59
Berdasarkan bacaan di atas, buatlah daftar kearifan lokal dari berbagai daerah yang
dapat diterapkan dalam berwirausaha. Tambahkan dalam tabel kearifan lokal daerahmu
dan daerah lain dari hasil risetmu.
No. Nama Kearifan Lokal Asal Daerah Makna
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Pertanyaan diskusi:
1. Apa peran kearifan lokal dalam praktik baik kewirausahaan?
2. Apa peran kearifan lokal dalam menjaga integritas seorang wirausahawan dalam
menjalankan usahanya?
3. Apakah dengan menjunjung kearifan lokal sebuah usaha dapat berhasil dan
mengglobal?
4. Apakah kearifan lokal dalam berusaha yang dikenal di daerahmu? Bagaimana
kearifan lokal tersebut dapat diterapkan dalam mengelola sumberdaya daerah dan
menjalankan
60
Asesmen Formatif
1. Anekdotal
Penilaian diambil dari:
- Partisipasi kehadiran siswa
- Partisipasi dalam diskusi kelas
- Hasil belajar yang direfleksikan pada pengisian jurnal Kegiatan 1 - 6 dan 7-13
Bentuk penilaian rubrik tambahan
Sangat Baik
5
Baik
4
Cukup Baik
3
Kurang Baik
2 1
Partisipasi
Kehadiran
95 - 100% 85-95% 75-85% 65-75% < 65%
Partisipasi
diskusi
Sangat aktif
Tepat sasaran
Bertanya dan
merespon
sesuai konteks
dalam setiap
diskusi
Aktif
Tepat sasaran
Bertanya dan
merespon
sesuai konteks
dalam
kebanyakan
diskusi
Cukup aktif
Tepat sasaran
Bertanya dan
merespon
sesuai konteks
dalam
beberapa
diskusi
Kurang aktif.
Tepat sasaran
Bertanya dan
merespon
sesuai konteks
dalam setiap
diskusi
Tidak aktif.
Refleksi Jurnal Seluruh jurnal
terisi.
Tepat sasaran.
Merespon
sesuai konteks
dengan rinci
dan
memberikan
pandangan
baru.
Seluruh atau
sebagian
besar jurnal
terisi.
Tepat sasaran.
Merespon
sesuai konteks
Sebagian
besar jurnal
terisi.
Tepat sasaran.
Merespon
sesuai konteks
dengan
penjelasan
sederhana.
Sebagian
jurnal terisi.
Merespon
sesuai konteks
dengan
penjelasan
sederhana.
Beberapa
jawaban tidak
tepat sasaran.
Tidak mengisi
jurnal.
2. Esai singkat (150 - 400 kata) tentang topik pilihan:
● Membangun Sikap Kewirausahaan yang berwawasan Pancasila
● Analisis sumberdaya daerahku
● Kearifan lokal untuk kemajuan ekonomi daerah
Elemen
penilaian
Sangat Baik
5
Baik
4
Cukup Baik
3
Kurang Baik
2
1
Isi Isi esai sesuai
dengan tema
yang dipilih.
Esai
Isi esai sesuai
dengan tema
yang dipilih.
Esai
Isi esai cukup
sesuai dengan
tema yang
dipilih. Esai
Isi esai cukup
sesuai dengan
tema yang
dipilih. Esai
Tidak
membuat esail
/ esai tidak
selesai
61
mencakup
seluruh
elemen yang
dibutuhkan.
Penjelasan
lengkap dan
mendalam
diberikan
untuk setiap
elemen
tersebut.
mencakup
seluruh
elemen yang
dibutuhkan.
Penjelasan
lengkap
diberikan untuk
sebagian
besar dari
elemen -
elemen
tersebut.
mencakup
sebagian
besar dari
elemen yang
dibutuhkan.
Penjelasan
lengkap
diberikan untuk
sebagian
elemen
tersebut.
mencakup
sebagian dari
elemen yang
dibutuhkan.
Penjelasan
lengkap
diberikan untuk
sebagian dari
elemen
tersebut,
sementara
lainnya kurang
lengkap atau
tepat.
Organisasi Esai mengikuti
petunjuk
penulisan dan
ditulis dengan
alur yang
jelas, logis,
dan informatif.
Esai mengikuti
petunjuk
penulisan dan
sebagian
besar ditulis
dengan alur
yang jelas,
logis, dan
informatif.
Esai mengikuti
petunjuk
penulisan dan
sebagian
ditulis dengan
alur yang jelas,
logis, dan
informatif.
Esai mengikuti
sebagian
petunjuk
penulisan dan
sebagian tidak
ditulis dengan
alur yang jelas,
logis, dan
informatif
sehingga
mempengaruhi
pemahaman
pembaca.
Tidak
membuat
proposal /
proposal tidak
selesai
Keterbacaan Esai
ditulis/diketik
dengan rapi,
menggunakan
kalimat dan
tatabahasa
yang baik,
serta
penggunaan
kosa kata
yang tepat
yang
memperkaya
isi tulisan.
Esai
ditulis/diketik
dengan rapi,
menggunakan
kalimat dan
tatabahasa
yang baik,
serta
penggunaan
kosa kata yang
tepat.
Esai
ditulis/diketik
dengan cukup
rapi,
menggunakan
kalimat dan
tatabahasa
yang cukup
baik, serta
penggunaan
kosa kata yang
tepat.
Esai
ditulis/diketik
dengan kurang
rapi,
menggunakan
kalimat dan
tatabahasa
yang cukup
baik, serta
penggunaan
kosa kata.
Kesalahan dan
ketidaktepatan
pada unsur di
atas
mempengaruhi
pemahaman
pembaca.
Tidak
mengerjakan/
menyelesaikan
esai.
62
Lampiran Kegiatan 7 Menggali dan
Mengembangkan Ide
Lengkapi gambar ini sesuai dengan imajinasimu.
Kamu dapat melengkapinya dengan warna.
Sumber gambar:
Lengkapilah simbol pada kotak di atas sesuai dengan imajinasimu. Kamu dapat menambah
gambar obyek dan mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu kepada teman. Bandingkan hasil
akhir gambarmu dengan temanmu.
Pertanyaan panduan untuk diskusi
1. Apa persamaan dan perbedaan antara gambarmu dan temanmu?
2. Penambahan apa pada gambar asli yang memberikan arah dan kejelasan pesan akhir
gambar?
3. Bagaimana persamaan dan perbedaan dapat terjadi?
4. Apa pendapatmu tentang persamaan dan perbedaan kalian?
63
Sumber gambar: https://www.thoughtco.com/cartoon-strip-social-interactions-3110699
Lengkapilah komik bergambar berikut ini dengan mengisi kolom percakapan pada buble.
Kamu dapat menambah gambar obyek dan mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu kepada
teman. Bandingkan jalan cerita percakapan komikmu dengan temanmu.
Pertanyaan panduan untuk diskusi
1. Apa persamaan dan perbedaan antara komikmu dan temanmu?
2. Penambahan apa pada gambar asli yang memberikan arah dan kejelasan isi komik?
3. Bagaimana persamaan dan perbedaan dapat terjadi?
4. Apa pendapatmu tentang persamaan dan perbedaan kalian?
64
Sepatu Ajaib
Sumber gambar: https://pixy.org/src/77/775342.jpg
Lengkapilah gambar sepatu di atas dengan sebuah ide kreatif. Kreativitas bisa pada produk,
proses (produksi, promosi, pemasaran). Kamu dapat menambah keterangan dan
mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu kepada teman. Bandingkan ide kreatifmu dengan
temanmu.
Pertanyaan panduan untuk diskusi
1. Apa persamaan dan perbedaan antara ide kreatif sepatu ajaibmu dan temanmu?
2. Penambahan apa pada gambar asli yang memberikan arah dan kejelasan ide
kreatifmu?
3. Bagaimana persamaan dan perbedaan dapat terjadi?
4. Apa pendapatmu tentang persamaan dan perbedaan kalian?
65
Kreativitas
Karakteristik dari Kreativitas
Unik, Baru, Inovatif, Asli
Pengembangan kreativitas dapat dilaksanakan pada:
kreativitas lingkungan, kreativitas produk, kreativitas proses, kreativitasSDM
Sumber:
https://www.researchgate.net/publication/304105996_The_Creative_Entrepreneur_A_Fr
amework_of_Analysis/download
66
Lampiran Kegiatan 8 Perencanaan Usaha
Lembar
Perencanaan Usaha
Ide Usaha
(Apa ide usahamu? Bentuknya barang atau
jasa? Apa keunikan idemu? Apa keunikan
barang/jasa yang kamu buat? Apa yang
membuat orang akan tertarik untuk
membelinya?
Nama Usaha
Apa nama merek atau
sebutan dari usahamu?
Apakah namanya sudah
terdengar baik dan mudah
diingat/diucapkan?
Apakah orang akan
tertarik dengan namanya?
Pangsa Pasar
Siapa calon
pembelimu? (Apakah
mereka anak-anak,
remaja, orang dewasa,
wanita, pria), apa
kesukaan mereka, di
mana mereka tinggal?
Ilustrasi produk/jasa:
(tambahkan keterangan lain seperti alat dan bahan)
Lokasi Penjualan
Di mana lokasi
penjualan? Mengapa itu
menjadi pilihan terbaik?
Promosi
Bagaimana kamu
mengenalkan
barang/jasa kepada
calon pembeli
(langsung, sosial
media, dan lainnya)?
Mengapa itu menjadi
pilihan terbaik?
Harga
Berapa harga barang/jasa
yang kamu tetapkan?
Bagaimana
perbandingannya dengan
harga barang/jasa lain
yang sejenis?
Laba Usaha
Berapa besar
keuntungan yang akan
kamu dapatkan?
(buat kalkulasi
hitungnya)
Apa yang akan kamu
lakukan dengan laba
usaha tersebut?
(ditabung, didonasikan,
dibuat tambahan modal
usaha
67
Lampiran: Analisis Usaha
Usaha Martabak Berkah
Investasi awal:
gerobak 3.000.000
kompor 1.000.000
tabung gas 500.000
loyang martabak besar 500.000
loyang martabak kecil 350.000
wadah adonan martabak (ember) besar 100.000
wadah campuran martabak (cangkir) 50.000
pisau 20.000
parutan keju 30.000
lain-lain 200.000
Total investasi = ………………………...
Biaya tetap per bulan
listrik bulanan 2.000.000
sewa tempat bulanan 1.000.000
retribusi 50.000
gaji karyawan 2.000.000
Total biaya tetap per bulan = ……………….
Biaya variabel per bulan (30 hari)
bahan martabak 50.000 x 30 hari = …………………..
bahan campuran 100.000 x 30 hari = …………………..
mentega 500gram 15.000x 30 hari = = …………………..
gas 3kg 20.000 x 30 hari = …………………..
kertas roti dan box makanan 20.000x 30 hari = …………………..
kantong plastik 5000 x 30 hari = = …………………..
Total biaya variabel = ………………………...
Perkiraan pemasukan per bulan
martabak manis coklat susu 10 x 12.000 x 30 hari = ………………………...
martabak manis keju susu 10 x 15.000 x 30 hari = …………………………..
martabak manis keju coklat 10 x 15.000 x 30 hari = ………………………...
martabak manis kacang susu 10 x 10.000 x 30 hari = …………………...
Total perkiraan pemasukan per bulan = ………………………….
Perkiraan keuntungan per bulan
laba = total pemasukan - biaya operasional = ………………….
sumber: https://www.anginbisniss.com/2017/09/sukses-dengan-memulai-usaha-
martabak.html disesuaikan
68
Tugas.
Amatilah analisis usaha Martabak Barkah di atas.
Lalu jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
1. Isilah titik-titik di atas dengan jawaban hasil perhitungan yang tepat
a. Total investasi
b. Total biaya tetap perbulan
c. Total biaya variabel per bulan
d. Total perkiraan pemasukan per bulan
e. Total perkiraan pendapatan per bulan
f. Total perkiraan keuntungan/laba per bulan
g. Lama (jumlah bulan) usaha sampai investasi kembali…….
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini
a. Jika Budi memiliki modal sebesar Rp 5.000.000, apakah dana tersebut cukup
untuk memulai usaha menjual martabak manis? (berikan alasanmu)
b. Jika kamu memiliki cukup modal untuk menjalankan usaha menjual martabak
manis, apakah kamu akan melakukannya? (berikan alasanmu)
c. Perhatikan komponen biaya lain-lain pada bagian investasi awal. Mengapa
perlu menambahkan biaya lain-lain pada sebuah analisa usaha?
d. Pada bulan keberapa modal dapat kembali jika asumsi penjualan seperti di
atas?
e. Jika Budi memilih menjalankan usaha dari rumah dan menerima pesanan dari
tetangga sekitar ataupun pesan/antar: Biaya apa yang berkurang? Biaya apa
yang bertambah? Apakah membuka usaha dari rumah (tanpa toko, bangunan,
atau gerobak usah) efektif?
69
Lampiran Kegiatan 9 Berkolaborasi dan Bekerja
Sama
Kita Banyak Samanya
Siswa bermain dalam kelompok.
Setiap kelompok diberi tugas
untuk menemukan 10 kesamaan
dari anggotanya. Kelompok
yang pertama menyelesaikan
tugas menjadi pemenang.
Kenal Lebih Jauh
Siswa bermain dalam kelompok
dan membentuk lingkaran.
Siswa pertama akan memegang
bola dan melempar bola ke
salah satu anggota kelompok
sambil melontarkan pertanyaan.
Siswa yang menerima akan
menjawab pertanyaan. Setelah
itu gilirannya untuk melempar
bola ke teman lainnya sambil
mengajukan pertanyaan..
Mirip, Gak
Siswa bermain berpasangan
dan saling duduk
membelakangi. Siswa A akan
memegang sebuah gambar,
siswa B akan memegang pensil
dan kertas kosong. Siswa A
akan memberikan petunjuk
kepada Siswa B, Siswa B
menyimak dan menggambar
sesuai petunjuk. Setelah waktu
selesai, mereka
membandingkan gambar.
Pasangan yang memiliki gambar
dengan kesesuaian paling tinggi
menjadi pemenang.
Pesan Berantai
Siswa bermain dalam satu
kelompok dan berbaris
memanjang menghadap satu
arah. Siswa paling belakang
akan menerima pesan pertama
dari guru. Siswa tersebut akan
menepuk pundak teman
didepannya, lalu meneruskan
pesan tersebut. Pesan
diteruskan dengan cara yang
sama sampai ke siswa terakhir
yang berdiri paling depan.
Kelompok yang dapat
menyebutkan pesan dengan
benar di waktu yang paling
cepat akan keluar sebagai
pemenang.
Permainan
Dinamika Kelompok
Saya Jadi Kita
Percaya Saya
Siswa bermain dalam kelompok.
Setiap anggota kelompok berdiri
berbaris memanjang dan
mengenakan penutup mata,
kecuali satu orang yang ditunjuk
sebagai pemimpin. Sang
pemimpin akan memberikan
panduan bagi para anggotanya
untuk bergerak menuju titik
akhir. Kelompok yang sampai ke
titik akhir lebih dulu akan
menjadi pemenang.
Benteng Takeshi
Siswa dibagi menjadi dua
kelompok besar. Setiap
kelompok menentukan
bentengnya. Setiap kelompok
bertugas mengatur strategi
untuk menjaga bentengnya dan
merebut benteng orang lain.
Kelompok yang berhasil
merebut benteng lawan akan
keluar sebagai pemenang.
Oper Ke Saya
Siswa bermain dalam kelompok
berdiri berbaris atau membentuk
lingkaran. Siswa pertama akan
mengoper benda ke siswa
sebelahnya, terus begitu sampai
ke siswa terakhir. Kelompok
yang menyelesaikan operan
pertama kali tanpa menjatuhkan
benda akan menjadi
pemenangnya
Berburu Harta Karun
Siswa bermain dalam kelompok.
Setiap kelompok bertugas
menemukan benda yang terletak
di tempat rahasia dari petunjuk-
petunjuk yang diberikan.
Kelompok pertama yang
memecahkan kode dari petunjuk
dan menemukan benda menjadi
pemenangnya.
70
Proposal Kewirausahaan (PUKM)
Instruksi Umum
Secara Berkelompok:
● Buatlah sebuah proposal usaha barang/jasa yang memanfaatkan sumberdaya
daerahmu.
● Usaha yang diajukan adalah usaha kreatif yang berlingkup usaha kecil dan menengah
(UKM).
● Usaha yang diajukan adalah usaha yang memungkinkan untuk dibuatkan
percobaannya dalam skala kecil untuk menguji keefektifan usaha.
● Proposal dapat dibuat dalam bentuk dokumen atau salinda presentasi
Instruksi Khusus
Proposal terdiri dari
1. Pendahuluan (Latar Belakang Usaha, Visi dan Misi Usaha, Jenis dan Tujuan Usaha)
2. Analisis Usaha (Peluang Usaha, Tantangan Usaha, Potensi Usaha,
3. Aspek Produksi (Variasi Produk, Waktu dan Tempat Produksi, Peralatan Produksi,
Bahan Baku Produksi, Proses Produksi)
4. Strategi Usaha (Kondisi Pasar, Konsumen, Strategi Pemasaran)
5. Aspek Keuangan (Rencana Produksi, Rencana Anggaran,Perkiraan Pemasukan,
Perkiraan Laba/Rugi)
6. Kesimpulan
Video panduan:
Merancang proposal usaha untuk PKWUpengolahan di SMA:
https://www.youtube.com/watch?v=G4aFLfvCyPI
71
Tabel Berbagi Peran.
Berdiskusilah bersama teman kelompokmu.
Hal yang harus disiapkan bersama:
1. Kesepakatan Kerja
2. Pembagian Peran
3. Jadwal diskusi/tindak lanjut
4. Jadwal kerja
5. Lainnya (yang disepakati bersama)
Kesepakatan
Kelompok :
Kami berjanji akan:
1. ….
2. ….
3. ….
4. ….
Tertanda
Jadwal diskusi:
Jadwal kerja:
Lainnya:
No Nama Anggota Peran Alasan Penugasan Peran
72
Checklist Kegiatan
No. Kegiatan Tanggal Keterangan
Perencanaan Pelaksanaan
1 Menggali Ide
2 Menentukan Produk/Jasa
3 Membuat design produk/jasa
4 Mengadakan survey awal
5 Membuat analisa usaha
6 Membuat proposal usaha
Libur tengah semester
7 Membuat prototype
8 Mengadakan survey menengah
9 Presentasi dan perbaikan
proposal usaha dan produk
10 Menjalankan usaha skala kecil
11 Perhitungan laba-rugi
12 Pembuatan laporan usaha
73
Lampiran Kegiatan 10. Strategi dan Inovasi dalam
Berwirausaha
No. Produk A Produk B Produk C
1
2
3
Pertanyaan:
1. Produk mana yang menjadi favoritmu?
2. Produk mana yang sering kamu konsumsi/gunakan?
3. Apa yang menjadi alasan kamu mengkonsumsi/menggunakannya?
74
No.
1.
2.
3
75
Strategi 4P dalam Pemasaran
Bauran pemasaran, atau 4 P, adalah sebuah kerangka kerja ciptaan Jerome E. McCarthy
untuk pengambilan keputusan pemasaran. Empat pilar penting dari 4P adalah: Produk,
Harga, Tempat dan Promosi. Masing-masing 4P saling berhubungan satu sama lain dan
dapat dikombinasikan dalam menghadapi situasi pasar yang beragam. Kemampuan dalam
memahami dan menerapkan 4 P berperan penting dalam kesuksesan sebuah usaha yang
berkelanjutan. Berikut adalah penjelasan rinci dari 4P.
PRODUCT - PRODUK adalah barang atau jasa yang ditawarkan untuk memenuhi minat atau
permintaan konsumen. Bentuknya dapat sangat beragam dan unik. Produk sangat
bergantung pada minat atau kebutuhan pasar.
PRICE - HARGA adalah biaya yang dibayar orang (pembeli) untuk suatu produk. Ini termasuk
biaya pokok (bahan, produksi, dan pengiriman) ditambah biaya lainnya (sewa, perlengkapan,
upah, dll.). Hal yang harus juga diperhatikan dalam penetapan harga adalah: harga yang
dibuat pesaing yang memproduksi barang/jasa sejenis, besar harga yang rela dibayar
pembeli agar kebutuhannya atas barang/jasa tersebut terpenuhi. Harga jual harus berada di
atas biaya produksi, dan total pendapatan harus melebihi total pengeluaran agar
mendapatkan keuntungan.
PLACE TEMPAT. adalah "rumah" tempat produk berada, dan "rumah" tersebut dapat hidup di
banyak saluran yang berbeda, seperti tampilan toko fisik, iklan koran, radio atau TV, atau
situs web atau blog yang menjadi sorotan. Berfokuslah pada tempat di mana Anda bisa
menampilkan produk Anda di depan calon pembeli Anda yang memiliki daya beli dan minat
terhadap produk Anda.
PROMOTION - PROMOSI adalah upaya mengenalkan produk kepada masyarakat melalui
iklan (televisi, radio, surat kabar, sosial media, internet) serta dari mulut ke mulut, surat
langsung, dan alat pemasaran lainnya. Promosi adalah alat komunikasi yang merangkum 3 P
pertama dengan menempatkan produk yang tepat pada tempat yang tepat dengan harga
yang tepat pada waktu yang tepat, dengan tujuan agar diterima dengan baik oleh pelanggan.
Dengan kondisi pasar yang berubah, dan juga dengan dikenalnya teknologi, strategi 4P
masih sangat relevan untuk diterapkan. Setiap usaha memiliki karakternya masing-masing.
Personalisasi terhadap 4P akan membawa manfaat bagi usaha yang sedang dibangun atau
dijalankan.
Sumber: https://www.angle180.com/insights/4-ps-marketing-mix diterjemahkan.
76
Lampiran Kegiatan 11. Penyempurnaan Karya dan
Strategi
Secara mandiri atau berkelompok, simaklah informasi dari video-video tentang
kewirausahaan di bawah ini.
Proses Kewirausahaan: https://www.youtube.com/watch?v=gjGwlM5s-lw
Contoh Bisnis: https://www.youtube.com/watch?v=clxmWSXiWbU
Study Kelayakan: https://www.youtube.com/watch?v=xbBGDiOmxos
Pembentukan Tim yang Kuat: https://www.youtube.com/watch?v=KK7cIhS5c6g
Branding dan Strategi Pemasaran: https://www.youtube.com/watch?v=MkV5DBZt6p8
Strategi Pemasaran 4P: https://www.youtube.com/watch?v=7G2mySGJAww
Cara membuat iklan video animasi menggunakan aplikasi canva:
https://www.youtube.com/watch?v=_i0NOagAFuo
Cara membuat desain kemasan produk dengan power point:
https://www.youtube.com/watch?v=YkYYAAxV_-c
Cara menghitung analisis usaha dengan microsoft excell:
https://www.youtube.com/watch?v=QYesrqgYjuU
Cara membuat proposal usaha bagian 1: https://www.youtube.com/watch?v=YVIdIuW6GHc
Cara membuat proposal usaha bagian 2: https://www.youtube.com/watch?v=KwZ7Fu4CPGg
Contoh proposal usaha makanan ringan: https://www.youtube.com/watch?v=yLV7USvBXd4
Kegiatan
Setelah menyaksikan video tersebut, lihatlah kembali proposal usaha yang telah kamu buat,
dan lengkapilah dengan menerapkan pengetahuan yang kamu dapat dari video tersebut.
Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx
Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx
Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx
Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx
Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx
Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx
Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx
Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx
Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx
Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx
Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx
Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx
Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx
Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx
Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan ...
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan ...Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan ...
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan ...
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematika
Nasifah LasMana
 
Proposal usaha mebel
Proposal usaha mebelProposal usaha mebel
Proposal usaha mebel
k4rn43n
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Reski Aprilia
 
Contoh analisis-kuesioner
Contoh analisis-kuesionerContoh analisis-kuesioner
Contoh analisis-kuesioner
Abdul Manap
 
Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap Globalisasi
Cici Cweety
 

Mais procurados (20)

BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 11 KURIKULUM MERDEKA
BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 11 KURIKULUM MERDEKABUKU PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 11 KURIKULUM MERDEKA
BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 11 KURIKULUM MERDEKA
 
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan ...
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan ...Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan ...
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan ...
 
ATP fase E - kimia kelas x kurikulum merdeka.docx
ATP fase E - kimia kelas x kurikulum merdeka.docxATP fase E - kimia kelas x kurikulum merdeka.docx
ATP fase E - kimia kelas x kurikulum merdeka.docx
 
Ecobrick.pptx
Ecobrick.pptxEcobrick.pptx
Ecobrick.pptx
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematika
 
Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
 
Energi Ikatan Termokimia
Energi Ikatan TermokimiaEnergi Ikatan Termokimia
Energi Ikatan Termokimia
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
 
Proposal usaha mebel
Proposal usaha mebelProposal usaha mebel
Proposal usaha mebel
 
Metode penulisan makalah
Metode penulisan makalahMetode penulisan makalah
Metode penulisan makalah
 
Contoh Modul
Contoh Modul Contoh Modul
Contoh Modul
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
 
Contoh analisis-kuesioner
Contoh analisis-kuesionerContoh analisis-kuesioner
Contoh analisis-kuesioner
 
Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap Globalisasi
 
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 
contoh karya tulis ilmiah 2.pdf
contoh karya tulis ilmiah 2.pdfcontoh karya tulis ilmiah 2.pdf
contoh karya tulis ilmiah 2.pdf
 
Program Kewirausahaan Bagi Mahasiswa
Program Kewirausahaan Bagi MahasiswaProgram Kewirausahaan Bagi Mahasiswa
Program Kewirausahaan Bagi Mahasiswa
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAI
MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAIMAKALAH BAHASA INDONESIA ESAI
MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAI
 
Nanomaterial
NanomaterialNanomaterial
Nanomaterial
 
Hidrokarbon-Kimia Kelas 11/XI SMA
Hidrokarbon-Kimia Kelas 11/XI SMAHidrokarbon-Kimia Kelas 11/XI SMA
Hidrokarbon-Kimia Kelas 11/XI SMA
 

Semelhante a Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx

MENGGALI POTENSI MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN (1) (1).ppt
MENGGALI POTENSI MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN (1) (1).pptMENGGALI POTENSI MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN (1) (1).ppt
MENGGALI POTENSI MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN (1) (1).ppt
EkaAgus9
 
7 TEMA KEWIRAUSAHAAN.pptx
7 TEMA KEWIRAUSAHAAN.pptx7 TEMA KEWIRAUSAHAAN.pptx
7 TEMA KEWIRAUSAHAAN.pptx
syahrini4
 
P5P2RA Kewirausahaan Madarasah Tsanawiyah.pdf
P5P2RA Kewirausahaan Madarasah Tsanawiyah.pdfP5P2RA Kewirausahaan Madarasah Tsanawiyah.pdf
P5P2RA Kewirausahaan Madarasah Tsanawiyah.pdf
tukangtidur3
 
modul projek kewirausahaan.pptx
modul projek kewirausahaan.pptxmodul projek kewirausahaan.pptx
modul projek kewirausahaan.pptx
hasanTina
 
Modul Projek Kewirausahaan - MENGOLAH SINGKONG MENJADI SUMBER WIRAUSAHA - Fas...
Modul Projek Kewirausahaan - MENGOLAH SINGKONG MENJADI SUMBER WIRAUSAHA - Fas...Modul Projek Kewirausahaan - MENGOLAH SINGKONG MENJADI SUMBER WIRAUSAHA - Fas...
Modul Projek Kewirausahaan - MENGOLAH SINGKONG MENJADI SUMBER WIRAUSAHA - Fas...
MuchamadMaskur
 
RUang KOLaborasi modul 3.3 Kelompok 1.pptx
RUang KOLaborasi modul 3.3 Kelompok 1.pptxRUang KOLaborasi modul 3.3 Kelompok 1.pptx
RUang KOLaborasi modul 3.3 Kelompok 1.pptx
HenyAkbarMarwiana
 
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaanProposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Yan Thea
 
MD Projek Kewirausahaan - MENGOLAH SINGKONG & UBI MENJADI SUMBER WIRAUSAHA - ...
MD Projek Kewirausahaan - MENGOLAH SINGKONG & UBI MENJADI SUMBER WIRAUSAHA - ...MD Projek Kewirausahaan - MENGOLAH SINGKONG & UBI MENJADI SUMBER WIRAUSAHA - ...
MD Projek Kewirausahaan - MENGOLAH SINGKONG & UBI MENJADI SUMBER WIRAUSAHA - ...
risma62
 

Semelhante a Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx (20)

MODUL PROJEK KEWIRAUSAHAAN SISWA SMA DAN SEDERAJAT
MODUL PROJEK KEWIRAUSAHAAN SISWA SMA DAN SEDERAJATMODUL PROJEK KEWIRAUSAHAAN SISWA SMA DAN SEDERAJAT
MODUL PROJEK KEWIRAUSAHAAN SISWA SMA DAN SEDERAJAT
 
MENGGALI POTENSI MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN (1) (1).ppt
MENGGALI POTENSI MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN (1) (1).pptMENGGALI POTENSI MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN (1) (1).ppt
MENGGALI POTENSI MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN (1) (1).ppt
 
projek profil p5 7 TEMA KEWIRAUSAHAAN.pptx
projek profil p5 7 TEMA KEWIRAUSAHAAN.pptxprojek profil p5 7 TEMA KEWIRAUSAHAAN.pptx
projek profil p5 7 TEMA KEWIRAUSAHAAN.pptx
 
7 TEMA KEWIRAUSAHAAN.pptx
7 TEMA KEWIRAUSAHAAN.pptx7 TEMA KEWIRAUSAHAAN.pptx
7 TEMA KEWIRAUSAHAAN.pptx
 
P5P2RA Kewirausahaan Madarasah Tsanawiyah.pdf
P5P2RA Kewirausahaan Madarasah Tsanawiyah.pdfP5P2RA Kewirausahaan Madarasah Tsanawiyah.pdf
P5P2RA Kewirausahaan Madarasah Tsanawiyah.pdf
 
P5 Kewirausahaan.pptx
P5 Kewirausahaan.pptxP5 Kewirausahaan.pptx
P5 Kewirausahaan.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
1.1.1.1. MODUL PROJEK 3 - KEWIRAUSAHAAN SMPN 13 KONAWE SELATAN (belum fix).docx
1.1.1.1. MODUL PROJEK 3 - KEWIRAUSAHAAN SMPN 13 KONAWE SELATAN (belum fix).docx1.1.1.1. MODUL PROJEK 3 - KEWIRAUSAHAAN SMPN 13 KONAWE SELATAN (belum fix).docx
1.1.1.1. MODUL PROJEK 3 - KEWIRAUSAHAAN SMPN 13 KONAWE SELATAN (belum fix).docx
 
MODUL PROJEK -BAZAR -.pdf
MODUL PROJEK -BAZAR  -.pdfMODUL PROJEK -BAZAR  -.pdf
MODUL PROJEK -BAZAR -.pdf
 
modul projek kewirausahaan.pptx
modul projek kewirausahaan.pptxmodul projek kewirausahaan.pptx
modul projek kewirausahaan.pptx
 
Modul Projek Kewirausahaan - MENGOLAH SINGKONG MENJADI SUMBER WIRAUSAHA - Fas...
Modul Projek Kewirausahaan - MENGOLAH SINGKONG MENJADI SUMBER WIRAUSAHA - Fas...Modul Projek Kewirausahaan - MENGOLAH SINGKONG MENJADI SUMBER WIRAUSAHA - Fas...
Modul Projek Kewirausahaan - MENGOLAH SINGKONG MENJADI SUMBER WIRAUSAHA - Fas...
 
Contoh Modul P5 Kewirausahaan.pdf
Contoh Modul P5 Kewirausahaan.pdfContoh Modul P5 Kewirausahaan.pdf
Contoh Modul P5 Kewirausahaan.pdf
 
Modul-Proyek-P5 new.pdf
Modul-Proyek-P5 new.pdfModul-Proyek-P5 new.pdf
Modul-Proyek-P5 new.pdf
 
Modul-Proyek-P5.pdf
Modul-Proyek-P5.pdfModul-Proyek-P5.pdf
Modul-Proyek-P5.pdf
 
MODUL P5 ROHMAN.pdf
MODUL P5 ROHMAN.pdfMODUL P5 ROHMAN.pdf
MODUL P5 ROHMAN.pdf
 
RUang KOLaborasi modul 3.3 Kelompok 1.pptx
RUang KOLaborasi modul 3.3 Kelompok 1.pptxRUang KOLaborasi modul 3.3 Kelompok 1.pptx
RUang KOLaborasi modul 3.3 Kelompok 1.pptx
 
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaanProposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
 
Modul-Proyek-P5.docx
Modul-Proyek-P5.docxModul-Proyek-P5.docx
Modul-Proyek-P5.docx
 
MD Projek Kewirausahaan - MENGOLAH SINGKONG & UBI MENJADI SUMBER WIRAUSAHA - ...
MD Projek Kewirausahaan - MENGOLAH SINGKONG & UBI MENJADI SUMBER WIRAUSAHA - ...MD Projek Kewirausahaan - MENGOLAH SINGKONG & UBI MENJADI SUMBER WIRAUSAHA - ...
MD Projek Kewirausahaan - MENGOLAH SINGKONG & UBI MENJADI SUMBER WIRAUSAHA - ...
 
Modul P5 Kewirausahaan.pptx
Modul P5 Kewirausahaan.pptxModul P5 Kewirausahaan.pptx
Modul P5 Kewirausahaan.pptx
 

Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx

  • 1. Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Bagi Guru SMA (Fase E) Penyusun: Evy Verawaty - Sekolah Cikal Jakarta draft
  • 2. 2 Tujuan, Alur, dan Target Pencapaian Projek “Pemuda menurut Undang-Undang No.40 tahun 2009 adalah warga negara Indonesia yang berusia 16 sampai 30 tahun yang merupakan periode penting usia pertumbuhan dan perkembangan. Menurut hasil Susenas tahun 2020, perkiraan jumlah pemuda sebesar 64,50 juta jiwa atau hampir seperempat dari total penduduk Indonesia (23,86 persen).” (Statistik Pemuda Indonesia 2020, Badan Pusat Statistik) Tahun 2009, pemerintah membuat program pembangunan kepemudaan, yang salah satunya adalah Program Kewirausahaan Pemuda. Program yang bertujuan membangun komitmen peranan pemuda dalam pembangunan ekonomi nasional ini terdiri dari 3 pilar: penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan. (http://lpkp.kemenpora.go.id/statis-61-fasilitas.html) Tema Kewirausahaan SMA yang mengacu kepada dimensi Profil Pelajar Pancasila, dengan Projek “Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda” ini bertujuan untuk membangun kesadaran, menggali potensi diri dan daerah, serta memberdayakan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam mengembangkan wirausaha. Projek ini terdiri dari 5 tahap: pengenalan, kontekstualisasi, perencanaan, aksi, dan refleksi. Tahap pengenalan dan kontekstualisasi adalah bagian dari penyadaran kewirausahaan. Mengacu pada Program Kewirausahaan Pemuda, kedua tahap ini: “dimaksudkan untuk memberikan dorongan dan pemacu untuk tumbuh dan berkembangnya sikap mental, cara pandang (mindset) serta motivasi untuk berwirausaha. Program penyadaran ini ditujukan untuk menumbuhkan beberapa sikap mental yang dibutuhkan untuk menjadi seorang wirausahawan. Hal ini sangat penting dilaksanakan mengingat motivasi sebagian besar pemuda Indonesia untuk berwirausaha masih cukup rendah.” (http://lpkp.kemenpora.go.id/statis-61-fasilitas.html) Tahap berikutnya adakah perencanaan, aksi, dan refleksi. Mengacu pada Program Kewirausahaan Pemuda, ketiga tahap ini adalah bagian dari pemberdayaan: “dilaksanakan untuk memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan kepada pemuda dalam mengembangkan wirausaha. Pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan setalah pemuda tersebut sadar akan pentingnya berwirausaha, sehingga mereka memiliki motivasi dan sikap mental untuk berwirausaha dengan mengembangkan ide-ide usaha yang ada. Pemberdayaan ini dilaksanakan melalui penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan tentang kewirausahaan. Pelatihan, pendidikan dan penyuluhan yang diberikan harus melalui tahap anisis kebutuhan sehingga pelatihan dan pendidikan yang diberikan tepat sasaran.” (http://lpkp.kemenpora.go.id/statis-61-fasilitas.html) Diharapkan, melalui pengalaman belajar pada Program Kewirausahaan SMA dengan Projek “Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda”, dapat tumbuh generasi muda yang memiliki daya kreasi dan inovasi yang tinggi, visioner, berjiwa pemimpin, mandiri, berkomitmen,
  • 3. 3 pantang menyerah, dan mampu mengambil bagian masa depan bangsa yang berdaya dalam memperkuat ekonomi nasional.
  • 4. 4 Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Projek ● Pemahaman bahwa program kewirausahaan adalah program yang membangun kesadaran, menggali potensi diri dan daerah, serta memberdayakan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam mengembangkan wirausaha. ● Pengetahuan dan keterampilan yang dilatih adalah hal penting yang dibutuhkan di dunia nyata apapun peran yang nantinya dipilih siswa saat dewasa. ● Komitmen seluruh warga sekolah untuk menerapkan nilai-nilai penting kewirausahaan: kreativitas, inovasi, kepemimpinan, komitmen, pantang menyerah, berintegritas, berjiwa pemimpin, mandiri, berkomitmen, pantang menyerah. Hal ini tidak terbatas diterapkan pada jam mata pelajaran Kewirausahaan saja, tapi dilaksanakan pada bidang lainnya. ● Pemahaman bahwa meskipun ada tahap di mana siswa akan diminta untuk membuat sebuah rancangan usaha dan menjalankannya, keberhasilan dari projek kewirausahaan ini ditentukan pada perubahan perilaku dan cara pandang siswa tentang kewirausahaan dan bagaimana mereka menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan (tidak ditentukan dari seberapa banyak laba penjualan yang dapat dihasilkan siswa). ● Memberikan bimbingan bagi siswa sekaligus memberikan ruang bagi siswa untuk menuangkan kreativitas mereka. Hal ini termasuk bersikap terbuka dalam menerima masukan program dari siswa yang berhubungan dengan kewirausahaan. ● Membina hubungan dengan pemerintah dan wirausahawan daerah agar dapat menjadi partner dalam pelaksanaan program kewirausahaan. Hal ini penting karena para siswa perlu mendapat ragam pengalaman dan informasi dari dunia nyata. Bentuk kerjasama yang dapat dilakukan adalah: temu ahli, wawancara, diskusi, kunjungan, workshop atau magang, pendampingan, dan kegiatan lainnya yang mendukung. ● Menyiapkan waktu khusus yang dikoordinasikan dengan seluruh guru mata pelajaran, jika akan ada hari yang dipakai untuk kunjungan, observasi, unjuk karya atau lainnya agar seluruh kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik.
  • 5. 5 Tahapan Dalam Projek “ Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda” Peran pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kewirausahaan da lam membangun generasi muda Indonesia yang mandiri, kreatif, mampu bekerja sama dan berakhlak mulia bagi terwujudnya partisipasi generasi muda pada mengembangkan potensi daerah di masa depan. Mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kewirausa haan dalam membangun generasi muda Indonesia yang mandiri, kreatif, mampu bekerja sama dan berakhlak mulia untuk berperan aktif dalam mengembangkan potensi daerah di masa depan. I. Tahap Pengenalan. Mengenali makna, karakteristik, dan peran wirausaha dalam kehidupan manusia. 1. Mengenal Wirausaha 4 JP 2. Menggali Potensi Diri 4 JP 3. Menumbuhkan Sikap Wirausaha 4 JP II. Tahap Kontekstualisasi. Mengkontekstualisasi wujud wirausaha dalam pengenalan potensi daerah. 4. Mengenal Potensi Daerah 8 JP 5. Analisis Sumberdaya Daerah 4 JP 6. Kearifan Lokal dan Etika Berwirausaha 4 JP III. Tahap Perencanaan. Mencari dan mengembangkan ide, menginventarisasi sumber daya, dan merencanakan usaha yang berkelanjutan 7. Menggali dan Mengembangkan Ide 4 JP 8. Merencanakan Usaha 4JP 9. Berkolaborasi dan Bekerja sama 4JP IV. Tahap Aksi. Mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang didapat melalui aksi nyata yang bermakna 10. Strategi dan Inovasi dalam Berwirausaha 4 JP 11. Penyempurnaan Karya dan Strategi 12 JP 12. Wirausaha Mandiri dan Berkelanjutan 12 JP V. Tahap Refleksi. Menggenapi proses dengan unjuk karya, evaluasi dan refleksi 13.Refleksi 4JP Total: 72 JP 1 JP = 45 menit.
  • 6. 6 Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar Pancasila Dimensi Sub-elemen Target Pencapaian di akhir Fase E (SMA, 15-18 tahun) Aktivitas Terkait Mandiri Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang dihadapi 1,2,3,4,5,13 Kreatif menghasilkan gagasan yang orisinal Menghasilkan gagasan yang beragam untuk mengekspresikan pikiran dan atau perasaannya, menilai gagasannya, serta memikirkan segala resikonya dengan mempertimbangkan banyak perspektif seperti etika dan nilai kemanusiaan ketika gagasannya direalisasikan 7,8,9 menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan resikonya 7,8,9 memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan Bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif untuk memodifikasi gagasan sesuai dengan perubahan situasi 10,11,12 Gotong royong kolaborasi - kerja sama Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai tujuan bersama sesuai dengan target yang sudah ditentukan 9,12 Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia akhlak pribadi - integritas Menyadari bahwa aturan agama dan sosial merupakan aturan yang baik dan menjadi bagian dari diri sehingga bisa menerapkannya secara bijak dan kontekstual. 6,13
  • 7. 7 (Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Kreatif Sub-elemen Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai harapan Sangat Berkembang menghasilkan gagasan yang orisinal Mengembangkan gagasan yang ia miliki untuk membuat kombinasi hal yang baru dan imajinatif untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya. Menghubungkan gagasan yang ia miliki dengan informasi atau gagasan baru untuk menghasilkan kombinasi gagasan baru dan imajinatif untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya. Menghasilkan gagasan yang beragam untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya, menilai gagasannya, serta memikirkan segala risikonya dengan mempertimbangkan banyak perspektif seperti etika dan nilai kemanusiaan ketika gagasannya direalisasikan. Menghasilkan gagasan yang beragam untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya, menilai gagasannya, serta memikirkan segala risikonya dengan mempertimbangkan banyak perspektif seperti etika dan nilai kemanusiaan ketika gagasannya direalisasikan dalam bentuk aksi nyata program kewirausahaan. menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya sesuai dengan minat dan kesukaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan serta mengapresiasi dan mengkritik karya dan tindakan yang dihasilkan Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan mempertimbang kan dampaknya bagi orang lain Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan risikonya bagi diri dan lingkungannya dengan menggunakan berbagai perspektif. Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan risikonya bagi diri dan lingkungannya dengan menggunakan berbagai perspektif dalam bentuk proposal rancang karya kewirausahaan. memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan berupaya mencari solusi alternatif saat pendekatan yang diambil tidak berhasil berdasarkan identifikasi terhadap situasi Menghasilkan solusi alternatif dengan mengadaptasi berbagai gagasan dan umpan balik untuk menghadapi situasi dan permasalahan Bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif untuk memodifikasi gagasan sesuai dengan perubahan situasi. Bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif untuk memodifikasi gagasan sesuai dengan perubahan situasi dalam aksi nyata pelaksanaan
  • 8. 8 program kewirausahaan. (Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Mandiri Sub-elemen Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai harapan Sangat Berkembang Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang dihadapi Menggambarkan pengaruh kualitas dirinya terhadap pelaksanaan dan hasil belajar; serta mengidentifikasi kemampuan yang ingin dikembangkan dengan mempertimbangka n tantangan yang dihadapinya dan umpan balik dari orang dewasa Membuat penilaian yang realistis terhadap kemampuan dan minat , serta prioritas pengembangan diri berdasarkan pengalaman belajar dan aktivitas lain yang dilakukannya. Mengidentifikasi kekuatan dan tantangan- tantangan yang akan dihadapi pada konteks pembelajaran, sosial dan pekerjaan yang akan dipilihnya di masa depan. (Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Gotong Royong Sub-elemen Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai harapan Sangat Berkembang kolaborasi - kerja sama Menunjukkan ekspektasi (harapan) positif kepada orang lain dalam rangka mencapai tujuan kelompok di lingkungan sekitar (sekolah dan rumah). Menyelaraskan tindakan sendiri dengan tindakan orang lain untuk melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan kelompok di lingkungan sekitar, serta memberi semangat kepada orang lain untuk bekerja efektif dan mencapai tujuan bersama. Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai tujuan bersama sesuai dengan target yang sudah ditentukan. Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai tujuan bersama secara mandiri sesuai dengan target yang sudah ditentukan.
  • 9. 9 (Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia Sub-elemen Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai harapan Sangat Berkembang akhlak pribadi - integritas Membiasakan melakukan refleksi tentang pentingnya bersikap jujur dan berani menyampaikan kebenaran atau fakta Berani dan konsisten menyampaikan kebenaran atau fakta serta memahami konsekuensinya untuk diri sendiri dan orang lain Menyadari bahwa aturan agama dan sosial merupakan aturan yang baik dan menjadi bagian dari diri sehingga bisa menerapkannya secara bijak dan kontekstual Menyadari bahwa aturan agama dan sosial merupakan aturan yang baik dan menjadi bagian dari diri sehingga bisa menerapkannya secara bijak dan kontekstual dalam aksi nyata program kewirausahaan
  • 10. 10 Relevansi projek ini bagi sekolah dan semua guru mata pelajaran Salah satu agenda strategis pembangunan kepemudaan adalah menciptakan generasi penerus masa depan bangsa yang tangguh, mandiri dan berdaya saing, terlebih untuk memasuki era Revolusi Industri 4.0 dan peluang bonus demografi. Menyadari pentingnya peran dan fungsi yang melekat pada pemuda, maka pemerintah Indonesia berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang ada melalui penyadaran, pemberdayaan, pengembangan kepemudaan di segala bidang, sebagai bagian dari pembangunan nasional. (Statistik Pemuda Indonesia 2020). Penyadaran dan pengembangan sikap wirausaha kepada para siswa SMA usia pemuda 16-18 tahun merupakan bagian dari kewajiban sekolah dalam menyiapkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bekal kehidupan di dunia nyata. Sekolah memberikan pengenalan, bimbingan, dan pendampingan bagi siswa dalam mengenal, memahami, dan menumbuhkan nilai-nilai luhur dalam tema kewirausahaan. Sekolah dapat menjadi ekosistem bagi siswa untuk belajar dan menggali pengalaman. Siswa yang memiliki daya kreasi dan inovasi yang tinggi, visioner, berjiwa pemimpin, mandiri, berkomitmen, pantang menyerah adalah siswa yang akan memberikan kontribusi positif dalam perannya di kelas, sekolah, dan masyarakat baik secara akademik maupun non-akademik. Rangkaian kegiatan pada Tema Kewirausahaan dengan Projek “Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda” melibatkan berbagai disiplin ilmu dalam pelaksanaannya. Pengenalan etika dan integritas lewat pelajaran agama dan budi pekerti serta budaya lokal; pembuatan berbagai macam teks seperti proposal, iklan, surat yang melibatkan pelajaran bahasa; penghitungan dasar hasil survey, harga, dan biaya dari pelajaran Matematika; pengenalan potensi daerah lewat pelajaran IPS dan IPA, menumbuhkan sikap kerjasama lewat kerja kelompok berbagai bidang ilmu dan juga pelajaran Olahraga, dan lainnya. Pelaksanaan projek ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat: siswa, orangtua, guru, sekolah, masyarakat sekitar, pemerintah daerah, dan pihak lainnya.
  • 11. 11 Cara Penggunaan Perangkat Ajar Projek ini Perangkat ajar (toolkit) ini dirancang untuk membantu guru SMA (Fase E) yang berada di sekolah penggerak untuk melaksanakan kegiatan ko-kurikuler yang mengusung tema Kewirausahaan. Di dalam perangkat ajar untuk projek “Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Remaja” ini, ada 13 (tiga belas) aktivitas yang saling berkaitan. Tim Penyusun menyarankan agar projek ini dilakukan pada semester kedua kelas X atau semester pertama kelas XI dan XII dikarenakan aktivitas yang ditawarkan disusun dengan sedemikian rupa agar siswa dapat memiliki kesempatan untuk melakukan rangkaian pembelajaran secara penuh, dari mengenal, membangun sikap, hingga membuat aksi nyata dan refleksi. Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan projek ini adalah 1 (satu) semester, dengan total kurang lebih 144 Jam Pelajaran. Projek ini membuat gambaran sederhana dari pelaksanaan yang terdiri dari 72 Jam Pelajaran. Setiap tahap memiliki JP yang berbeda terkait dengan karakteristik dari kegiatan pada tahap tersebut. Sisa JP yang ada dapat dimanfaatkan guru untuk meramu kembali kegiatan dan JP yang dibutuhkan pada setiap tahap dengan mempertimbangkan persiapan materi untuk memantik diskusi dan refleksi siswa. Siswa juga mempunyai waktu untuk berpikir, berefleksi, dan menjalankan masing-masing aktivitas dengan baik. Guru dan kepala sekolah mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk menyesuaikan jumlah aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan apakah semua aktivitas diselesaikan dalam waktu singkat atau disebar selama satu semester/satu tahun ajar. Materi ataupun rancangan aktivitas juga bisa disesuaikan agar projek bisa berjalan efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah juga kondisi daerah tempat sekolah berdiri.
  • 12. 12 Kegiatan 1: Mengenal Karakter Wirausaha Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat mendalami makna wirausaha Siswa dapat mengenal karakteristik seorang pengusaha Waktu: 4JP Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi Persiapan: - Sebagai kegiatan awal dari tema, guru akan memperkenalkan tema kewirausahaan dengan projek Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda - Diskusi tentang harapan siswa akan pelaksanaan program ini - Pembuatan perjanjian kelas tentang sikap belajar Pelaksanaan: - Diskusi tentang apa yang siswa ketahui tentang kewirausahaan - Diskusi tentang petunjuk visual (gambar: pengusaha dan pegawai). Mana yang menggambarkan pengusaha? Mana yang bukan? Apa perbedaannya? - Guru memutar video tentang kewirausahaan. - Guru membuka diskusi dan menjelaskan kembali tentang definisi wirausaha/entrepreneur: orang yang pandai atau berbakat dan inovatif dalam melakukan aktivitas kewirausahaan baik mengenali produk baru, menentukan cara produksi produk baru, menyusun manajemen operasional pengadaan produk, memasarkan produk, dan mengatur sistem permodalan usahanya. - Membaca artikel/menonton dokumentasi tentang tokoh wirausahawan sukses - Mengidentifikasi sikap-sikap yang dimiliki tokoh wirausahawan dalam bacaan/tontonan: Bagaimana sikap atau karakteristik tokoh? Apakah kamu memiliki sikap dan karakteristik yang sama dengan tokoh? Tugas: - Mengerjakan jurnal - Mencari tahu anggota keluarga/masyarakat yang adalah seorang wirausahawan. Mengidentifikasi sikap-sikap yang dimiliki tokoh wirausahawan: Apakah kamu mengenal seorang pengusaha atau wiraswasta? Bagaimana sikap atau karakteristik mereka? Apakah kamu memiliki sikap dan karakteristik yang sama dengan mereka?
  • 13. 13 Kegiatan 2 Menggali Potensi Diri Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat mengenal karakter dan kualitas diri yang berhubungan dengan karakteristik kewirausahaan Siswa dapat mengenal dan menggali minat dan bakat Waktu: 4JP Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi Persiapan: Guru meminta siswa untuk duduk dalam kelompok kecil. Pelaksanaan: - Presentasi individu. Apakah hal yang menarik minatmu?. Siswa secara bergantian masing- masing 1 menit tentang satu hal yang menarik minatnya. - Diskusi kelompok. Bagaimana kalian dapat melihat bidang minat kalian sebagai sebuah bisnis, produk, atau layanan sosial (kewirausahaan sosial?) - Usaha impian. Siswa menuliskan dan mengilustrasikan tentang usaha impiannya pada lembar kerja. - Presentasi individu usaha impian. - Guru mengajukan pertanyaan: Apa yang harus dilakukan agar impianmu berhasil? Siswa mendeskripsikan jawaban mereka pada tabel. - Diskusi kelompok. Siswa berbagi dengan teman-temannya tentang isi tabel mereka. - Diskusi kelas. Menjadi Wirausahawan: Tugas: - Mengisi jurnal - Membaca artikel/menonton topik terkait kegiatan di atas - Membuat daftar potensi pribadi dan impian/cita cita masa depan (dream book)
  • 14. 14 Kegiatan 3 Menumbuhkan Sikap Wirausaha Tujuan Pembelajaran: - Membangun sikap wirausaha (berani mencoba, membuat keputusan - Siswa dapat memahami dasar-dasar kewirausahaan dan pengambilan keputusan - Memahami persepsi dan definisi kewirausahaan dan bisnis kecil - Memahami peran kewirausahaan bagi komunitas Waktu: 4JP Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi Persiapan: Guru menyiapkan lembar kuis atau file kuis secara online. Guru dapat membuat kotak tabulasi di papan untuk pengisian hasil survey. Pelaksanaan: - Mengisi kuis: Cocok jadi wirausahawan. - Diskusi kelompok. Siswa dalam kelompok nilai yang sama berkumpul. Mereka saling berbagi tentang persamaan dari sifat yang mereka miliki. Perwakilan dari tiap kelompok akan berbagi hasil diskusi pada presentasi kelas. - Survey pendapat siswa. Menjadi wirausahawan sukses itu: bakat, pilihan, atau keduanya? - Membahas hasil survey. Siswa memberikan alasan atas jawaban yang mereka pilih. - Permainan. Arkade Bola Kertas. Siswa mendapat 3x kesempatan melempar bola kertas ke dalam keranjang yang ditaruh di depan kelas. Terdapat 3 titik untuk melempar. Setiap titik mempunyai poin. Titik terjauh memiliki poin terbesar, titik terdekat memiliki poin terkecil. Jika berhasil masuk, siswa mendapat poin, jika tidak 0. Siswa yang memiliki poin tertinggi menjadi pemenangnya. - Diskusi. Wirausahawan adalah individu yang menggunakan sumber daya ekonomi dan menciptakan produk baru atau bisnis baru. Mereka menanggung risiko dan menerima imbalan/keuntungan dari usaha mereka. Pertanyaan: Apa saja kerugian yang bisa dialami oleh seorang wirausahawan? Mengapa mereka berani untuk mengambil resiko dalam berusaha? Tugas:
  • 15. 15 - Mengisi jurnal - Membuat satu komitmen untuk mencoba atau melakukan hal baru minggu ini.
  • 16. 16 Kegiatan 4 Mengenal Potensi Daerah Tujuan Pembelajaran: - Siswa mengenal potensi daerah Waktu: 8JP Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi Persiapan: Guru menyiapkan gambar/tulisan negara baik yang dibuat sendiri ataupun mencontoh dari panduan dan memuat pada format digital. Pelaksanaan: - Guru meminta siswa menjelaskan apa yang mereka ketahui tentang negara maju dan negara berkembang dan menyebutkan daftar negara maju dan negara berkembang yang mereka ketahui - Guru memberikan 3 contoh gambar berpasangan berbagai negara dan meminta mereka menebak mana yang merupakan negara maju dan berkembang dan menyebutkan alasannya. - Guru menjelaskan definisi tentang negara maju dan berkembang. 4 faktor yang mendukung kemajuan ekonomi suatu negara: Sumber daya alam, sumber daya modal, sumber daya manusia, kewirausahaan - Guru meminta siswa mengamati contoh negara pada kegiatan sebelumnya. Guru meminta siswa menyimpulkan tentang kesamaan yang dimiliki oleh negara-negara maju (lewat hasil diskusi juga dari kegiatan membaca artikel). - Guru Tugas: - Mengerjakan jurnal - Guru meminta siswa melakukan riset dan observasi (lewat kunjungan, wawancara, atau pengamatan langsung) terhadap sumber daya yang ada di daerah tempat tinggal. Panduan riset dan observasi ada pada jurnal.
  • 17. 17 Kegiatan 5 Analisis dan Sumberdaya Daerah Tujuan Pembelajaran: - Siswa mengenal potensi daerah Waktu: 4 JP Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi Persiapan: Guru menyiapkan artikel tentang daerah Wisata Borobudur (bisa dengan gambarnya), lembar diagram SWOT baik dalam bentuk cetak atau digital. Guru meminta siswa menyiapkan hasil wawancara/diskusi/survey/kunjungan luar sekolah guna mencari tahu tentang potensi daerah dari kegiatan sebelumnya. Pelaksanaan: - Guru membuka pertemuan dengan menunjukkan gambar Candi Borobudur dan bertanya: Siapa yang pernah mengunjungi Candi Borobudur? Apa tempat wisata lainnya yang ada di sekitar Candi? - Guru meminta siswa membaca artikel 1 “Borobudur Ramai Wisatawan Tetapi 3 Desanya Dilanda Kemiskinan” dan bertanya tentang isi artikel (Apa kelebihan tempat wisata Candi Borobudur? Apa kekurangan pada daerah wisata tersebut? Apa tantangan untuk daerah sekitar tempat wisata? Apa peluang atau potensi yang ada di kawasan wisata Candi Borobudur? Apa strategi atau langkah yang dapat dilakukan agar desa di kawasan wisata Candi Borobudur dapat sejahtera? - Setelah selesai mendengar jawaban dari siswa, guru meminta siswa membaca artikel 2. Siswa menyebutkan langkah-langkah yang dilakukan oleh para penduduk desa di kawasan wisata Candi Borobudur untuk meningkatkan perekonomian mereka. - Guru menjelaskan tentang analisis SWOT, sebagai alat untuk mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal diri/daerah/suatu usaha dan hasil digunakan sebagai salah satu dasar untuk pengambilan keputusan - Guru meminta siswa duduk berkelompok dan membaca kembali artikel 1 dan 2 dan
  • 18. 18 menuliskan komponen SWOT desa di kawasan wisata Borobudur Tugas: Secara berkelompok, siswa membaca kembali hasil pengamatan dan survei dari kegiatan sebelumnya. Lalu secara bersama berdiskusi dan menuliskan hasil diskusi dan identifikasi potensi daerah dalam diagram analisis SWOT.
  • 19. 19 Kegiatan 6 Kearifan Lokal dan Etika Berwirausaha Tujuan Pembelajaran: - Siswa mengenal kearifan lokal dari berbagai daerah yang berhubungan dengan kewirausahaan - Siswa memahami kearifan lokal sebagai bagian yang mendukung kelangsungan kewirausahaan Waktu: 4JP Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi Persiapan: Guru menyiapkan gambar/tulisan negara baik yang dibuat sendiri ataupun mencontoh dari panduan dan memuat pada format digital. Pelaksanaan: - Guru menyebutkan sebuah pepatah/petuah dalam bahasa daerah yang betema kebijakan hidup, integritas, dan kerja kertas. Guru meminta kepada siswa untuk menebak arti dari pepatah/petuah tersebut, dan menyebut apakah pernah mendengar hal tersebut? Guru meminta siswa menyebutkan pepatah/petuah lainnya yang mereka ketahui - Guru meminta siswa membaca artikel “Kearifan Lokal Dalam Praktik Bisnis di Indonesia” lalu secara mandiri atau berpasangan mengerjakan kegiatan lanjutan: mendata kearifan lokal dari berbagai daerah pada tabel dan menjawab pertanyaan diskusi terkait tema kegiatan. - Guru menjelaskan tentang formatif 1 yang dilakukan oleh guru dengan menilai partisipasi siswa dan refleksi yang dituliskan pada jurnal. Formatif 2 yang dilakukan di akhir kegiatan 6 yaitu Esai singkat (150 - 400 kata) tentang topik pilihan: ● Membangun Sikap Kewirausahaan yang berwawasan Pancasila ● Analisis sumberdaya daerahku ● Kearifan lokal untuk kemajuan ekonomi daerah Tugas: - Melengkapi jurnal - Membuat kerangka penulisan topik pilihan
  • 20. 20 Kegiatan 7 Menggali dan Mengembangkan Ide Tujuan Pembelajaran: - Siswa mampu menemukan dan mengembangkan ide yang layak, berdampak, dan kreatif - Siswa mampu memberikan solusi atas masalah Waktu: 4JP Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi Persiapan: Guru menyiapkan materi kegiatan kreativitas seperti pada jurnal. Guru dapat menjadikan kegiatan pada jurnal sebagai panduan, tetapi dapat mencari alternatif yang lain atau melakukan dalam urutan yang berbeda. Siapkan situasi dan suasana kelas dalam keadaan relaks. Tunjukkan sikap terbuka dalam menerima dan menyimak ide yang diekspresikan siswa pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Pelaksanaan: - Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan imajinasi gambar. Siswa melengkapi gambar garis atau simbol yang ada pada kotak sesuai imajinasinya. Siswa dapat melengkapi gambar dengan warna. Siswa berbagi dan membandingkan hasil imajinasinya dengan teman sebangku/sekelompok menggunakan pertanyaan panduan. - Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan imajinasi komunikasi antar dua karakter pada komik. Siswa melengkapi komik dengan kalimat percakapan sesuai imajinasinya. Siswa dapat melengkapi komik dengan tambahan latar dan warna. Siswa berbagi dan membandingkan hasil imajinasinya dengan teman sebangku/sekelompok menggunakan pertanyaan panduan. - Guru meminta perwakilan siswa berbagi hasil diskusi dengan temannya. - Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan ketiga yaitu Sepatu Ajaib. Guru memberikan sebuah konteks dengan situasi berikut: Siswa adalah salah satu peserta kompetisi inovasi muda, di mana mereka diminta untuk membuat inovasi atas salah satu produk kelengkapan sekolah. Siswa melengkapi gambar dasar pada jurnal (atau bisa menggambar kembali pada kertas kosong atau pada media digital) menggunakan daya imajinasinya sekreatif mungkin. - Guru dapat mengadakan kegiatan gallery walk agar siswa dapat saling melihat hasil kerja
  • 21. 21 teman-temannya - Guru menunjukkan diagram tentang Karakteristik dari Kreativitas (Unik, Baru, Inovatif, Asli) dan bagaimana Pengembangan kreativitas dapat dilaksanakan pada: kreativitas lingkungan, kreativitas produk, kreativitas proses, kreativitas SDM. Guru membuka diskusi dengan siswa tentang apa yang mereka pahami dari diagram tersebut. Guru meminta siswa menjelaskan kreativitas yang mereka sajikan dari tugas Sepatu Impian. Tugas: - Menulis jurnal - Melengkapi tugas sepatu impian pada kegiatan mandiri atau di rumah.
  • 22. 22 Kegiatan 8 MerencanakanUsaha Tujuan Pembelajaran: - Siswa mampu memahami komponen penyusunan perencanaan usaha - Siswa memahami langkah-langkah pembuatan perencanaan usaha - Siswa mampu menulis sebuah perencanaan usaha yang sederhana dan logis Waktu: 4JP Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi Persiapan: Guru menyiapkan lembar perencanaan usaha secara cetak ataupun dalam bentuk digital. Guru menekankan kegiatan ini adalah kegiatan contoh untuk memahami bagaimana membuat sebuah perencanaan usaha. Contoh yang siswa buat pada kegiatan ini dapat digunakan/tidak digunakan pada kegiatan selanjutnya. Pelaksanaan: - Guru membuka kegiatan dengan menyambungkan kegiatan sebelumnya dengan kegiatan kini. Ketika seorang wirausahawan mendapat ide dan mengidentifikasi sebuah peluang bisnis yang potensial, langkah selanjutnya adalah membuat sebuah perencanaan usaha. Bagaimana membuat perencanaan usaha yang baik? - Guru meminta siswa mengamati lembar perencanaan usaha dan elemen penting yang ada di sana. - Guru meminta siswa untuk mengembangkan ide usahanya (bisa dari inspirasi kegiatan 2, 6, 7) dan menuliskan perencanaan usaha pada lembar yang diberikan. - Guru membantu memberi penjelasan jika siswa memiliki kesulitan dalam menentukan ide usaha. Ide yang dikembangkan haruslah ide yang: layak (karena berfokus untuk membantu orang lain), berdampak (karena fokus pada pemecahan masalah, bukan pada produk), kreatif (karena menggunakan masalah sebagai inspirasi usaha) Tugas: - Mengerjakan jurnal - Melakukan riset mandiri untuk pengisian lembar perencanaan usaha agar perencanaan sederhana yang dihasilkan memiliki kelengkapan yang baik dan logis.
  • 23. 23 Kegiatan 9 Berkolaborasi dan Bekerja Sama Tujuan Pembelajaran: - mengembangkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi dan kerjasama tim - melibatkan diri dalam aktivitas kerjasama tim yang berfokus pada projek - merefleksikan kinerja diri dalam perannya sebagai anggota tim Waktu: 4JP Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi Persiapan: Guru menyiapkan alat-alat dan ruang kelas untuk permainan berkelompok yang bertujuan untuk membangun semangat kolaborasi dan kerja sama. Beberapa kegiatan alternatif diberikan pada lampiran kegiatan, guru dapat memilih permainan yang sesuai dengan situasi dan kondisi.. Pelaksanaan: - Guru mengajak siswa berpartisipasi dalam permainan agar memperoleh pengalaman berinteraksi dalam kerja tim. (inspirasi permainan ada pada jurnal) - Guru meminta siswa membagikan kesan-kesan dalam mengikuti permainan. - Guru berdiskusi dengan siswa tentang nilai-nilai yang didapat dari permainan. Apakah kamu 'berpikir bersama' sebelum mulai melakukan permainan? -> membuat perencanaan penting tetapi menjadi fleksibel saat situasi yang berbeda muncul juga sama pentingnya. ➔ Apakah setiap anggota di kelompokmu memiliki peran yang jelas? Apakah peranmu? Apakah kamu menikmati permainan? jika tidak, apa sebabnya? (Tekankan bahwa dalam kerja tim, pembagian peran (pemimpin dan anggota) itu penting agar tim berfungsi dengan baik. Dalam kolaborasi, meskipun tidak ada pembagian peran yang signifikan, setiap anggota yang berkontribusi maksimal dan berkomunikasi dengan baik akan menghasilkan kerjasama yang baik. ➔ Apakah kamu dapat menyelesaikan tantangan tepat waktu? Jika tidak, menurutmu mengapa hal itu terjadi? Pentingnya manajemen waktu untuk tim.)
  • 24. 24 ➔ Apakah kamu senang dengan kolaborasi Anda sendiri dalam aktivitasnya? Dengan anggota tim Anda? -> pastikan siswa berbicara jujur satu sama lain dengan saling menaruh sikap hormat. ➔ Apa yang kamu pelajari? Apa yang akan kamu lakukan secara berbeda lain kali? - Guru menjelaskan tentang pentingnya mengembangkan keterampilan berkolaborasi dan kerja tim sebagai kompetensi unggul. (catatan: penting menjelaskan perbedaan keduanya. Kolaborasi adalah kerjasama dalam hubungan sejajar. Kerja tim adalah kerjasama yang membutuhkan pemimpin dan anggota. Setiap anggota mempunyai perannya masing-masing. Pemimpin mempunyai tugas untuk mengkoordinasikan anggotanya agar tujuan tim tercapai). - Guru menjelaskan kegiatan lanjutan yaitu mengelompokkan siswa untuk berkolaborasi dan bekerja tim dalam menyiapkan sebuah proposal usaha. Kelompok ini akan bersama sampai akhir projek. - Siswa dalam satu kelompok akan memulai kegiatan dengan membuat kesepakatan bersama, berbagi peran, dan bertukar ide. Mereka dapat mengenalkan ide-ide pribadi yang sudah mereka buat pada kegiatan-kegiatan sebelumnya sebagai alternatif ide untuk didiskusikan dalam tim saat memutuskan ide usaha kelompok. Tugas: - Menulis jurnal - Berdiskusi kelompok
  • 25. 25 Kegiatan 10 Strategi dan Inovasi dalam Berwirausaha Tujuan Pembelajaran: - Siswa memahami bauran pemasaran sebagai bagian dari strategi dalam berwirausaha - Siswa mendemonstrasikan kemampuan berpikir kritis tentang konsep pemasaran melalui aktivitas yang dilakukan - Siswa memahami inovasi sebagai bagian dari keberlanjutan sebuah usaha Waktu: 4JP Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi Persiapan: Guru menyiapkan materi untuk penjelasan tentang bauran pemasaran 4P. Guru dapat mengundang guru mapel ekonomi/bisnis dan manajemen untuk menjadi pemateri tamu di kelas. Guru juga dapat memutarkan video untuk penjelasan ini. Untuk kegiatan pembuka, guru dapat memantik siswa dengan membawa beberapa barang konsumsi (atau menunjukkan gambarnya). Pelaksanaan: - Guru menunjukkan gambar produk lalu mendiskusikan dengan siswa pertanyaan-pertanyaan tentang produk. Contoh ada pada jurnal. Guru memberikan penjelasan: Produk dapat berupa barang, jasa, atau acara. Barang adalah sesuatu yang digunakan atau dikonsumsi (contoh: makanan, minuman, alat tulis). Jasa adalah sesuatu yang orang lakukan untuk membantu kita (jasa angkutan, potong rambut). Acara adalah kegiatan bertema untuk suatu tujuan (contoh: konser musik, kompetensi olahraga) - Guru mendiskusikan dengan siswa pertanyaan-pertanyaan tentang produk, harga, promosi, dan tempat . (pertanyaan panduan ada pada jurnal) - Guru membuka diskusi dengan siswa tentang teknologi. Siswa berbagi pengalaman mereka menggunakan teknologi sehari-hari dan bagaimana teknologi mempengaruhi kehidupan. - Guru bersama siswa menyaksikan contoh inovasi pada teknologi. Pertanyaan: bagaimana inovasi dengan menggunakan teknologi membantu memecahkan masalah dan meningkatkan
  • 26. 26 efisiensi serta produktivitas. (pertanyaan panduan pada jurnal) Tugas: Mengamati perkembangan teknologi di daerah. Apa aspek kehidupan yang berubah dalam sepuluh tahun terakhir? Apa manfaat dari inovasi di bidang teknologi bagi aspek kehidupan tersebut?
  • 27. 27 Kegiatan 11 Penyempurnaan Karya dan Strategi Tujuan Pembelajaran: - Siswa mengembangkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi dan kerjasama tim - Siswa melibatkan diri dalam aktivitas kerjasama tim yang berfokus pada penyelesaian projek - Siswa mampu mengkomunikasikan ide di depan khalayak Waktu: 12JP Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi Persiapan: Guru meluangkan waktu secara berkala untuk mengecek perkembangan siswa. Kegiatan ini lebih banyak dilakukan secara mandiri oleh siswa. Guru dapat mendampingi jika siswa memerlukan bantuan dalam hal berhubungan dengan pihak ketiga atau pihak lain di luar sekolah. Pelaksanaan: - Guru mendiskusikan progres perkembangan pembuatan rencana usaha siswa. Diskusi dilakukan per kelompok. - Guru menginformasikan sumber-sumber belajar tambahan yang membantu siswa menyelesaikan perencanaan usahanya. - Guru memfasilitasi kegiatan siswa yang berhubungan dengan penyelesaian perencanaan usaha (melakukan survey, wawancara, pembuatan prototype, peminjaman alat/ruang sekolah, komunikasi dengan orang tua, komunikasi dengan guru mapel yang terkait seperti guru ekonomi/manajemen, guru matematika, dan lainnya, atau pihak lain yang dapat membantu siswa) - Guru membagikan jadwal presentasi kelompok dan check list kelengkapan presentasi proposal usaha kepada siswa - (pada hari yang ditentukan) Siswa bersama kelompoknya mempresentasikan proposal usaha. Guru (bersama tim penilai) akan memberikan masukan bagi perbaikan proposal usaha siswa. - Siswa melanjutkan penyempurnaan proposal usaha dan prototype produk. Tugas: - Melakukan kegiatan mandiri (bersama kelompok) penyelesaian proposal usaha dan persiapan
  • 28. 28 presentasi proposal - Membuat perbaikan dan penyempurnaan proposal usaha da prototype produk.
  • 29. 29 Kegiatan 12 WirausahaMandiri dan Berkelanjutan Tujuan Pembelajaran: - Siswa memahami tantangan yang dihadapi oleh wirausahawan - Siswa memahami faktor-faktor penting dalam menciptakan usaha yang berkelanjutan Waktu: 12JP Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi Persiapan: Ada dua hal yang akan dilakukan pada kegiatan ini, yaitu Projek Unjuk Kerja dan juga studi kasus tentang ketangguhan dalam menghadapi tantangan. Untuk Projek Unjuk Kerja, Guru dapat berkoordinasi bersama guru pendamping Projek Kewirausahaan dan P5 lainnya, Kepala Sekolah, orangtua dan/atau pengurus OSIS agar kegiatan Projek Unjuk Kerja berjalan dengan baik. Sambil siswa bersama kelompoknya berproses menyiapkan projek unjuk kerja selama jadwal Kegiatan 12 berlangsung, guru dapat mengecek kesiapan siswa dan tantangan yang mereka hadapi sambil membawakan materi tentang ketangguhan dalam menghadapi tantangan (Hukum Karnel dan Kuis Ketangguhan). Panduan pelaksanaan di bawah ini dapat disesuaikan sesuai kebutuhan. Pelaksanaan: - Siswa bekerja secara mandiri dengan kelompoknya menyiapkan Projek Unjuk Kerja - Guru mendiskusikan perkembangan persiapan Projek Unjuk Kerja Siswa berdasarkan proposal dan timeline yang sudah dibuat - Guru mendiskusikan dengan siswa tantangan yang dihadapi selama pengerjaan proposal dan persiapan Projek Unjuk Kerja - Guru meminta siswa mengisi Kuis Ketangguhan pada jurnal - Guru meminta siswa mendiskusikan hasilnya - Guru meminta siswa membaca teks Hukum Karnel dan menghubungkannya dengan pengalaman kewirausahaan siswa. Pertanyaan diskusi: Apa tantangan terbesar yang kamu miliki? Bagaimana usahamu mengatasinya? Apakah tantangan ini menyurutkan motivasimu untuk menyelesaikan/melangsungkan projek yang sedang kamu lakukan? Jika menghadapi tantangan apa yang sebaiknya dilakukan? Berhenti dan mencari tantangan baru atau mencari cara mengatasinya?
  • 30. 30 - Guru mendiskusikan dengan siswa faktor -faktor penting (inovasi, kreasi, relasi, dan motivasi) dalam usaha yang berkelanjutan. Pertanyaan diskusi: Apa hubungan faktor inovasi, kreasi, relasi, dan motivasi pada usaha yang berkelanjutan? Jika dihubungkan dengan Projek yang sedang kalian buat, bagaimana kalian membuat faktor inovasi, kreasi, relasi , dan motivasi mendukung keberlanjutan usaha kalian? Jika memiliki banyak tantangan, kenapa seorang wirausahawan tetap tangguh menjalankan usahanya? Tugas: - Siswa menyiapkan kelengkapan persiapan Projek Unjuk Kerja sesuai panduan - Siswa berlatih presentasi untuk persiapan Projek Unjuk Kerja - Siswa membersihkan dan merapikan ruangan dan dokumen setelah Projek Unjuk Kerja selesai
  • 31. 31 Kegiatan 13 Refleksi Tujuan Pembelajaran: - Siswa merefleksikan pengalaman belajar mereka lewat jurnal refleksi - Siswa mampu merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kewirausahaan yang dibangun untuk masa depan Waktu: 4JP Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi Persiapan: Guru menyiapkan lembar refleksi (secara cetak atau digital) atau menuliskan pertanyaan refleksi pada papan tulis Pelaksanaan: - Guru meminta siswa mengerjakan refleksi pribadi dengan menggunakan pertanyaan panduan pada jurnal - Guru meminta siswa duduk berkelompok dan berbagi hasil refleksinya - Guru mengajak seluruh siswa untuk sebuah diskusi kelas, meminta perwakilan untuk berbagi tentang refleksi pribadi dan refleksi kelompok - Guru meminta siswa melihat pohon harapan dan kekhawatiran yang dibuat di awal kegiatan dan meminta pendapat siswa tentang hal ini. - Guru memberi penutup dengan mengucapkan selamat atas komitmen dan keberhasilan siswa menjalani Projek Kewirausahaan dan memberikan pesan bahwa pengetahuan, keterampilan, dan sikap kewirausahaan yang dibangun pada projek ini dapat diaplikasikan dan membawa manfaat bagi kehidupan kini dan masa depan Tugas: - siswa memastikan kelengkapan jurnal atau berkas belajar Projek Kewirausahaan lalu mengumpulkannya dalam bentuk portfolio
  • 33. 33 Lampiran: Kegiatan 1 Apa yang kalian harapkan dari Projek Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda pada P5 Tema Wirausaha ini? Apa kekhawatiran yang kalian miliki dari Projek Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda pada P5 Tema Wirausaha ini? Apa tantangan yang kalian perkirakan akan kalian hadapi dari Projek Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda pada P5 Tema Wirausaha ini? Harapan Kekhawatiran Tantangan Perjanjian Kelas -> Contoh Agar projek Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda dapat terlaksana dengan baik, maka kita wajib: - Mengikuti kegiatan dengan teratur - Bersikap terbuka - Menaruh hormat pada diri sendiri dan orang lain - Bekerja sama
  • 34. 34 Lampiran: Tentang Wirausaha Contoh hasil diskusi anak tentang wirausaha jualan produk barang jasa kaya uang usaha kerja keras los lelah kerja sama solusi resiko inisiatif kesempatan ide manajemen perencanaan pengetahuan visioner kewirausahaan Lampiran tentang gambar Gambar A Gambar B
  • 35. 35 Gambar C Gambar D Gambar E Gambar F Kegiatan menonton video tentang wirausaha: https://www.youtube.com/watch?v=gjGwlM5s-lw Lampiran artikel tokoh Wirausahawan Indonesia Biografi Bob Sadino Indonesia bukan hanya kaya akan hasil alam saja namun juga sumber daya manusia yang kompeten. Ada banyak tokoh terkenal dengan perjalanan hidup inspiratif dari berbagai bidang termasuk usaha. Berikut biografi salah satu pengusaha pangan dan peternakan sukses Bob Sadino.
  • 36. 36 Latar Belakang Bob Sadino Pengusaha nyentrik dengan gaya berbusana khas baju safari dan celana pendek ini memiliki nama asli Bambang Mustari Sadino. Ia lahir dari pasangan suami istri Sadino dan Itinah Soeraputra pada 9 maret 1933 di Tanjungkarang, Lampung kemudian wafat di Jakarta tanggal 19 januari 2015. Bob sadino merupakan bungsu dari lima bersaudara. Ia menikah dengan Soelami Soejoed dan mempunyai dua anak perempuan bernama Shanti Dwi Ratih serta Mira Andiani. Beliau berasal dari keluarga yang berkecukupan. Ayahnya, Sadino merupakan seorang guru dan menjadi kepala sekolah. Pergaulannya tentu lebih baik mengingat sang ayah termasuk amteenar atau pegawai negeri zaman Hindia Belanda. Ibunya sendiri bernama Itinah Soeraputra. Pendidikan Bob Sadino Latar belakang keluarga yang mumpuni membuat Bob Sadino tidak sulit mendapatkan pendidikan layak mulai dari SD hingga SMA. Oleh karena itu, dapat dibilang bahwa kehidupannya cukup memadai dibandingkan anak seusianya di masa itu. Pendidikan Bob Sadino berawal dari SR atau Sekolah Rakyat setingkat SD di Yogyakarta pada 1947. Setelah itu ia melanjutkan SMP (1950) dan SMA (1953) di Jakarta. Setelah lulus SMA Bob Sadino sempat bekerja di PT. Unilever namun hanya beberapa bulan. Kemudian ia mengikuti temannya mendaftar kuliah Fakultas Hukum di Universitas Indonesia sebelum akhirnya memutuskan untuk meninggalkan pendidikannya dan memilih pekerjaan. Jenjang Karir Bob Sadino Selepas meninggalkan bangku kuliahnya sebelum lulus Bob Sadino kembali menjadi karyawan Unilever hingga beberapa tahun. Setelah itu, ia bekerja di perusahaan pelayaran Jakarta Lyod dan melancong ke luar negeri. Berikut ulasan lengkap mengenai perjalanan karirnya sebelum sukses: 1. Menjadi sopir Saat bekerja di pelayaran Djakarta Lloyd Bob Sadino sering melanglang buana ke luar negeri terutama Belanda dan Jerman sehingga kemampuan bahasa asingnya meningkat. Di sana pergaulannya semakin luas namun selalu merasa tertekan menjadi atasan. Akhirnya pada 1967 Bob Sadino dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia menggunakan gajinya saat bekerja di Eropa dan warisan orang tuanya untuk membeli 2 buah Mercedes lalu membuka usaha sewa mobil merangkap sebagai sopirnya. Sayangnya terjadi kecelakaan sehingga kendaraan mewah tersebut rusak. 2. Menjadi Kuli Bangunan Kerusakan akibat kecelakaan pada mobil Mercedes miliknya terlalu parah sehingga Bob Sadino tidak mempunyai dana yang cukup melakukan perbaikan. Untuk menyambung hidup keluarga akhirnya ia memutuskan menjadi seorang kuli bangunan. Saat itu upah harian Bob Sadino sebagai kuli bangunan hanya Rp. 100. Tekanan hidup yang ia alami sempat membuatnya depresi hingga suatu hari sahabatnya memberi saran untuk mengobatinya dengan memelihara ayam dan dari sanalah inspirasi berwirausaha ternak muncul. 3. Merintis Telur Ayam Negeri Bob Sadino mampu melihat peluang bisnis dari ukuran telur ayam lokal lebih kecil daripada yang ada di luar negeri. Minimnya modal membuat ia menghubungi sahabatnya, Sri Mulyono Herlambang untuk mengirimkan 50 bibit broiler langsung dari Belanda. Mengingat bahwa ia bukan lulusan sarjana peternakan, Bob Sadino mempelajari cara mengembangbiakkan ayam broiler dari majalah peternakan berbahasa Belanda. Berbekal hal tersebut pengusaha nyentrik ini pun berhasil dan menjual telur ayamnya kepada tetangga tempat tinggalnya. Pengalaman hidup di Eropa dan kefasihannya dalam berbahasa Inggris memudahkan Bob Sadino untuk memasarkan telur kepada tetangga yang kebanyakan ekspatriat atau orang asing. Berkat mempertahankan keuletan, penjualan meningkat dari beberapa saja dalam sehari menjadi puluhan kilo. 4. Merambah Bisnis Sayur Mayur Setelah cukup sukses menjual telur ayam broiler, Bob Sadino kembali sadar terdapat peluang dalam banyaknya sayur mayur serta buah-buahan luar negeri yang belum ada di Indonesia. Akhirnya ia
  • 37. 37 memperkenalkan jagung manis, brokoli dan melon. Bob Sadino juga menjadi orang yang memperkenalkan cara berkebun secara hidroponik di Indonesia sehingga dapat menghasilkan sayuran segar. Padahal saat itu belum ada satupun perladangan yang menerapkan sistem tersebut. Ia pun bekerjasama dengan para petani lokal untuk mengembangkan bisnis Kem Farm. 5. Mendirikan Perusahaan Akhirnya Bob Sadino mendirikan perusahaannya sendiri di tahun 1970 bernama Kem Chicks. Ini merupakan supermarket yang menyediakan berbagai produk pangan impor untuk masyarakat Jakarta. Lokasinya berada di jalan Kemang Raya nomor 3-5 di Ibu Kota. Melihat permintaan daging sosis semakin meningkat Bob Sadino memanfaatkan peluang tersebut untuk mendirikan perusahaan Kemfood pada tahun 1975. Ini merupakan pelopor industri daging olahan di Indonesia. Produk andalannya yaitu burger, bakso dan lain sebagainya. Perusahaan Bob Sadino terbilang sukses jika melihat catatan awal 1985 yang menunjukkan rata-rata penjualannya sudah konsisten 40 – 50 ton daging segar, 60 – 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran. 6. Melebarkan Bisnis ke Bidang Properti Bob Sadino tidak berhenti mengembangkan bisnisnya. Kali ini ia merambah bidang properti dengan melakukan kerjasama bersama Agung Sedayu Group untuk mendirikan The Mansion at Kemang yaitu perpaduan pusat perbelanjaan, apartemen dan perkantoran. Mansion at Kemang masih satu lokasi bersama Kem Chicks yaitu berada di jalan Kemang Raya nomor 3-5 Jakarta. Bob Sadino melengkapi gedung 32 lantai dengan ruang apartemen sejumlah 180 unit dan pertokoan 10 unit. Bob Sadino Menjadi Motivator para Pengusaha Meskipun telah sukses dan menjadi konglongmerat, Bob Sadino tetap menjadi sosok ramah dan bersahaja. Pria yang gemar mengenakan busana santai baju safari dan celana pendek ini juga dikenal sangat menyukai musik country. Setelah sukses, Bob Sadino juga sering tampil di layar televisi nasional untuk memberikan motivasi. Ia berbagi pengalaman suka dukanya dalam meniti usaha kepada khalayak umum. Berikut beberapa quotes yang pernah terlontar dari pengusaha berpenampilan nyentrik ini. ● “Setinggi apapun pangkatnya Anda tetaplah karyawan, sekecil apapun usahanya Anda adalah bosnya” ● “Saya bisnis mencari rugi sehingga semangat dan jika untung bertambahlah rasa syukur” ● “Di balik harapan selalu diikuti kekecewaan jadi berhentilah berharap” ● Selain itu masih banyak quotes dari Bob Sadino yang mampu memotivasi para calon pengusaha sukses supaya tidak mudah menyerah. Wafatnya Bob Sadino Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Bob Sadino sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah selama dua bulan. Kemudian pada hari senin tanggal 19 januari 2015 ia wafat setelah berjuang dengan penyakit infeksi saluran pernafasan kronis. Bob Sadino sendiri sudah tidak sadarkan diri dalam kurun waktu 2 – 3 minggu sebelumnya. Selain karena usia lanjut, kondisinya memang semakin menurun semenjak wafatnya sang istri pada bulan juli 2014. Demikian biografi lengkap salah satu tokoh pengusaha sukses Indonesia Bob Sadino. Semoga perjalanannya dalam memulai bisnis dari nol dapat menginspirasi Anda. Sumber: https://www.akudigital.com/bisnis-tips/biografi-bob-sadino/ Video Wirausahawan Indonesia: Bob Sadino
  • 38. 38 https://www.youtube.com/watch?v=C53YPi9jBGk&t=370s https://www.youtube.com/watch?v=AMDtLJGT7m4 https://www.youtube.com/watch?v=jOWhn9El5fg Lembar Kerja setelah Membaca Artikel/Menonton Video 1. Apa yang menjadi alasan sang tokoh mulai menjadi wirausahawan? 2. Apa produk/jasa yang dihasilkan? 3. Apa saja tantangan yang dihadapi dalam menjalankan usaha? 4. Apa yang memotivasi tokoh untuk tetap bertahan dan berkembang? 5. Apa saja strategi yang ditunjukkan tokoh dalam menjalankan usaha? 6. Bagaimana sikap atau karakteristik tokoh? 7. Apakah kamu memiliki sikap dan karakteristik yang sama dengan tokoh? 8. Apa pesan moral yang dapat diambil dari kisah tentang tokoh tersebut?
  • 39. 39 Lampiran lembar tugas mencari tokoh wirausahawan di sekitar Nama tokoh wirausahawan: Produk/Jasa yang dihasilkan: Lama waktu berusaha: Lokasi usaha: Kegiatan sehari-hari: (proses produksi) Sumberdaya yang digunakan: Kisah perjalanan usaha: Karakter tokoh: Yang dapat dipelajari dari kisah tokoh:
  • 40. 40 Lampiran Kegiatan 2 Usaha Impian Andai ini adalah tokomu. Tulislah dan hiaslah toko ini dengan usaha impianmu. Tulis nama toko, harga barang/jasa, gambar produk, keterangan lain. Tambahan informasi untuk dituliskan. Bagaimana bentuk produk usahamu? Gambarkan ide bisnismu. Alat dan bahan apa yang kamu butuhkan? Siapa saja orang yang akan bekerja bersamamu? Bagaimana kamu akan menjalankan usahamu?
  • 41. 41 Saya saat ini Impian saya di masa depan Yang saya usahakan agar impian saya menjadi kenyataan
  • 42. 42 Impian Saya di Masa Depan Nama : Kalimat motivasi: Ilustrasi Saat saya dewasa, cita-cita saya adalah ...……………… Karena……. Saya berbakat dalam bidang: 1. …………………… 2. …………………… 3. …………………... Saya memiliki sikap berikut….. (lingkari 3 sikap yang sangat menggambarkan dirimu saat ini.) Hal penting dalam hidup saya adalah …………………………………………………… …………………………………………………... Jika saya sukses, maka saya akan …………………………………………………… …………………………………………………...
  • 43. 43 Lampiran Kegiatan 3. Kuesioner Cocok jadi wirausahawan. Berilah bobot pada 10 pertanyaan kuesioner di bawah ini sesuai dengan apa yang kamu rasakan. 1-------------------2----------------------3--------------------4----------------------5 Sangat tidak cukup setuju sangat tidak setuju setuju setuju setuju 1. ….. Saya menyukai tantangan untuk mencoba melakukan sesuatu yang baru 2. ….. Saya rela bekerja keras asal dapat mewujudkan mimpi saya 3. ….. Saya adalah orang yang jujur, dapat dipercaya dan diandalkan oleh teman, guru, dan keluarga. 4. ….. Saya merasa sangat puas saat dapat menyelesaikan tugas dengan baik 5. ….. Saya selalu menyelesaikan tugas yang saya miliki meskipun banyak tantangan yang dihadapi 6. ….. Saya dapat membuat keputusan secara mandiri 7. ….. Saya berani mengambil resiko dan belajar dari kesalahan 8. ….. Saya dapat bekerja dengan baik pada situasi yang beragam 9. ….. Saya memiliki kepribadian/keahlian/keterampilan yang unik yang tidak dimiliki semua orang. 10. ….. Ayah/Ibu saya adalah seorang pengusaha Nilai Petunjuk Nilai 41-50 Kamu sangat cocok menjadi seorang pengusaha 31-40 Kamu punya potensi menjadi seorang pengusaha 21-30 Kamu dapat belajar menjadi seorang pengusaha dengan fokus pada pengembangan diri 10- 20 Kamu lebih tertarik pada profesi selain menjadi seorang pengusaha
  • 44. 44 Diskusi. Menjadi pengusaha sukses: bakat atau pilihan? Menjadi Seorang Pengusaha Sukses ⇦ ⇨ bakat ? pilihan ? Menurut saya ….. Karena …...
  • 45. 45 Mencoba hal baru Minggu ini. Apa saja manfaat mencoba hal-hal baru? Mencoba hal-hal baru meningkatkan kesadaran diri, merangsang kreativitas, membantu mengatasi rasa takut, meningkatkan kepercayaan diri, membangun kebijaksanaan, dan memungkinkan Anda untuk melihat dunia dari perspektif yang berbeda. Mengapa sulit sekali untuk melakukannya? Sebagian dari kita kadang sulit untuk mencoba hal-hal baru. Biasanya karena kita sudah merasa nyaman dengan hal yang kita sukai atau sudah sering lakukan. Pemikiran yang muncul atas ketidaknyamanan yang mungkin terjadi akan membuat kita enggan mencoba hal baru meskipun kita tertarik akan hal itu. Bagaimana saya dapat meyakinkan diri saya untuk melakukannya? Menuliskan daftar hal-hal baru yang ingin dilakukan, menuliskan alasannya dan kapan kalian akan melakukannya akan sangat membantu hal itu dapat terlaksana. Minggu ini, cobalah melakukan sesuatu hal baru yang selalu kamu inginkan, dan tuliskan perasaanmu atas pengalaman tersebut. Berikut beberapa ide baik yang dapat kamu lakukan minggu ini. - Menelepon kerabat jauh atau sahabat lama menanyakan kabar mereka - Memasak menu baru dari inspirasi - Melukis dengan - Mendaftar seminar atau pelatihan keterampilan - Dan sebagainya Hal baru yang aku lakukan minggu ini adalah ….. Aku melakukannya karena…. Perasaanku setelah melakukannya adalah…..
  • 46. 46 Lampiran Kegiatan 4 Mengamati peta penyebaran negara-negara menurut Sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Developed_and_developing_countries.PNG
  • 47. 47 Kegiatan Kegiatan mengamati dan membandingkan sumber daya dua negara dan kemampuan ekonomi yang dimiliki. Pertanyaan: - Di mana letak geografis negara tersebut? - Apa sumber daya yang dimiliki tiap negara? - Apakah negara tersebut termasuk dalam berkembang atau maju menurut kemampuan perekonomiannya? Apa yang menyebabkan? 1 Negara A: Qatar Negara B: Sudan 2 Negara A: Belanda Negara B: Kolombia 3 Negara A: Indonesia Negara B: Singapura 4 faktor sumberdaya yang mendukung kemajuan ekonomi suatu negara
  • 48. 48 Sumber Daya Alam Kekayaan alam yang mendukung proses produksi (luas wilayah, kesuburan tanah, hutan, bahan tambang, minyak, gas, laut) Sumber Daya Manusia Kuantitas dan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses produksi Sumber Daya Modal Kekayaan teknologi, uang, mesin, serta alat dan infrastruktur lainnya yang mendukung proses produksi Kewirausahaan Para wirausahawan yang menggabungkan input sumber daya alam, tenaga kerja, dan modal untuk menghasilkan barang atau jasa dengan tujuan menghasilkan keuntungan atau mencapai tujuan nirlaba. Orang-orang ini membuat keputusan yang menentukan arah bisnis mereka; mereka menciptakan produk dan proses produksi atau mengembangkan layanan. Mereka menjadi pengambil resiko karena tidak mendapat jaminan keuntungan sebagai imbalan atas waktu dan usaha mereka. Akan tetapi, jika perusahaan usaha mereka berhasil, mereka akan mendapat keuntungan. Sumber: https://pressbooks.senecacollege.ca/introbusinessbam101/chapter/chapter-1- economic-systems-and-business/ diterjemahkan.
  • 49. 49 Lembar Kerja: Potensi Daerah Hasil Riset/Observasi/Wawancara/Kunjung Kerja Potensi Daerah …… Oleh:............ Sumber Daya Alam Sumber Daya Manusia Sumber Daya Modal Kewirausahaan Catatan Penting lainnya Sumber:
  • 50. 50 Lampiran Kegiatan 5 Lampiran: Artikel Borobudur Ramai Wisatawan Tetapi 3 Desanya Dilanda Kemiskinan Daya pikat Candi Borobudur sebagai destinasi wisata memang tak perlu diragukan. Dibangun pada abad ke-IX, di atas bukit yang dikelilingi pegunungan kembar (Merapi-Merbabu & Sindoro Sumbing), monumen Buddha terbesar di dunia itu adalah magnet bagi para pelancong lokal dan mancanegara. Dengan kunjungan rata-rata 3,5-3,8 juta turis per tahun, wisata Candi Borobudur jadi penopang pendapatan pariwisata di Kabupaten Magelang—pada 2015 menyetor Rp96,49 miliar atau 95,93 persen dari total pendapatan obyek wisata. Namun, besarnya pendapatan itu tak serta-merta berdampak pada perekonomian masyarakat desa di sekitarnya. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPD) Jawa Tengah mencatat, tiga desa di Kecamatan Borobudur masih masuk dalam zona merah kemiskinan, yakni Giri Tengah, Ngadiharjo dan Wringinputih. Saya menyaksikan langsung bagaimana kondisi Giri Tengah, berjarak sekitar 7 kilometer dari Candi Borobudur, pada Rabu, 13 November lalu. Dibandingkan desa yang lebih dekat lokasinya dengan Candi Borobudur, pembangunan infrastruktur Giri Tengah memang terlihat masih minim. Beberapa titik jalan belum teraspal, berlubang dan terlihat gelap saat saya melewatinya jelang Maghrib karena tak ada penerangan. Kondisi ini membuat akses ke Giri Tengah yang menanjak dan berkelok di kaki perbukitan Menoreh rawan kecelakaan. Turis dari Candi Borobudur juga jarang ada yang berkunjung meski desa itu punya potensi pariwisata yang tak kalah menarik: kerajinan pahat topeng kayu, anyaman bambu, batik tulis, hingga gamelan. Mati Suri Balkondes Sebenarnya, desa-desa di Kecamatan Borobudur punya Balai Ekonomi Desa (Balkondes) yang dapat kucuran dana corporate social responsibility BUMN, PT Taman Wisata Candi Borobudur. Balai yang diresmikan serentak di 20 desa pada tahun 2017 itu diharapkan jadi ruang bagi masyarakat untuk mengembangkan potensi ekonomi desanya masing-masing. Namun hingga sekarang, manfaatnya belum benar-benar dirasakan. Pengelola Balkondes Giri Tengah, Cahyo Sipiani mengatakan, waktu kunjungan turis yang relatif sebentar di Candi Borobudur jadi salah satu penyebab sepinya kunjungan ke desanya. Para pelancong biasanya hanya mampir ke Borobudur, lalu kembali ke penginapan mereka di Yogyakarta. Padahal, jika mereka singgah lebih lama, banyak potensi pariwisata lain yang bakal berkembang di desa-desa Kecamatan Borobudur.
  • 51. 51 "Sejarah Giri Tengah ini jadi saksi peperangan Pangeran Diponegoro dulu, jadi banyak petilasan- petilasan, dari ujung sana sampai ujung sana, itu ada ceritanya semuanya," ungkapnya. Selain itu, menurut Cahyo, pengelola Candi Borobudur juga masih kurang promotif terhadap potensi wisata desa-desa setempat. Hal serupa juga disampaikan oleh Aan Hermawan, 42 tahun, salah satu pengelola Balkondes di Desa Majaksingi. Menurutnya masih ada ketimpangan antara Balkondes Majaksingi dengan Balkondes lain yang lokasinya lebih dekat dengan candi. Desa Majaksingi sendiri memiliki beberapa produk unggulan seperti sangkar burung, kesenian pitutur, kerajinan bambu, dan kerajinan besek. Mereka juga menawarkan wisata caving Gua Maria Watu Tumpeng. Aan bahkan menyebut tak hanya Balkondes Majaksingi dan Giri Tengah saja yang lesu dan sepi. "Balkondes Kebonsari, Balkondes Tanjungsari, dan Balkondes Wringinputih seperti 'mati suri'. Bahkan Wringinputih bangunannya lapuk sebab pakai bambu," tuturnya. Supoyo, 38 tahun, seorang pengrajin gerabah di Dusun Klipoh, Desa Karanganyar, Borobodur, mengamini hal tersebut. Dusun Klipoh sendiri jadi desa wisata kerajinan gerabah tradisional; ada 85 keluarga yang memproduksi gerabah berbentuk kendi, asbak, hingga patung dari tanah. Supoyo mengatakan, efek domino pariwisata Candi Borobudur terhadap dusunnya masih minim karena sedikitnya para turis untuk berkunjung. Padahal harga gerabah produksi Supoyo dan komunitas masyarakat lain di sekitar Borobudur relatif terjangkau. Sebuah piring kecil dari gerabah yang biasa digunakan untuk tempat sambal, misalnya, hanya dibandrol dua ribu rupiah. Tapi, sepinya aktivitas pariwisata di Klipoh bukan sepenuhnya salah para turis. Supoyo mengatakan, minimnya informasi mengenai desa-desa wisata di desa-desa sekitar Borobudur juga jadi salah satu penyebab. "Yang pasti kan untuk kegiatan wisata kan harus kontinyu, kalau misalnya cuma beberapa langkah terus wisatawan sudah lelah setelah dari Candi Borobudur, enggak menutup kemungkinan tamu yang hadir akhirnya enggak mampir ke desa-desa wisata," ujarnya saat ditemui Tirto, Rabu (13/11/2019) lalu. Upaya Kembangkan Wisata Sejarah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membenarkan bahwa selama ini turis yang datang ke Candi Borobudur hanya enggan mencari wisata alternatif di desa-desa sekitar milik rakyat lokal. Karena itu, pemerintah tengah merancang konsep wisata Borobudur dengan gaya interpretative tour dan storytelling. Pasalnya, selama ini tour guide yang membawa wisatawan ke Candi Borobudur hanya menceritakan sejarah candi yang normatif saja tanpa ada kisah-kisah lainnya.
  • 52. 52 Anggota Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah, Religi, Seni, Tradisi, dan Budaya Kemenparekraf RI, Revalino Tobing, mengatakan akademisi penting untuk dilibatkan karena mereka dapat menggali konsep wisata dari narasi-narasi sejarah yang telah ada. Beberapa yang telah ditawarkan untuk ikut bekerja sama adalah dosen sejarah, antropologi, arkeologi, dan kajian budaya dari Universitas Gadjah Mada (UGM). "Bisa juga diangkat mengenai orang-orang sekitar Borobudur di masa lampau dan masa kini sehingga bagaimana faktor yang membuat Borobudur menunjang kehidupan warga sekitar sampai sekarang. Semisal pengrajin gerabah sekarang, itu kan ada di relief-relief sejak zaman dahulu," katanya, Rabu (13/11/2019) lalu. Dalam hal ini, lanjut Revalino, Supoyo dan komunitas masyarakat pengrajin gerabah di Dusun Klipoh juga akan dilibatkan. Sementara di Giri Tengah, yang sempat menjadi lokasi perang Pangeran Diponegoro, sangat memungkinkan masuk ke dalam wisata interpretatif tour. Salah satu anggota Tim Penyusun Narasi Legenda Borobudur UGM, Louie Buana, membenarkan ucapan Revalino. Menurutnya, perlu para akademisi dan dosen yang paham mengenai narasi-narasi alternatif dari sejarah Borobudur perlu dilibatkan agar para wisatawan agar lebih tertarik. "Karena memang selama ini tour wisata Candi Borobudur hanya sebatas sejarah kapan dan oleh siapa candi dibangun, tanpa pernah dipaparkan cerita-cerita menarik di balik semua relief-reliefnya. Kami ingin mencoba memaparkan itu, tentu dengan kajian historis yang ketat dan saintifik," kata Louie. Sumber: https://tirto.id/borobudur-ramai-wisatawan-tapi-3-desanya-dilanda-kemiskinan-elHV EKONOMI KREATIF : Warga Sekitar Candi Diberdayakan dengan Cara Ini Harianjogja.com, JOGJA -- Warga di sekitar candi perlu diberdayakan untuk meningkatkan perekonomian. Jangan sampai hanya menyaksikan wisatawan hilir mudik mengunjungi candi, tetapi mereka juga harus mengambil peluang bisnis dari rutinitas tersebut. "Jangan sampai mereka hanya menjadi objek tapi sudah harus menjadi subjek. Caranya dengan membuat batik motif relief candi," kata salah satu perwakilan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah Wahyu Astuti saat membuka Pameran Batik Lokal Binaan Unesco, Kamis (2/6/2016). Pembuatan batik motif relief candi sudah dimulai oleh Unesco, organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memiliki perhatian pada pelestarian budaya. Sejak satu tahun lalu, Unesco telah mendampingi warga di sekitar candi Borobudur, Prambanan, dan Candi Ijo untuk memproduksi kain batik dengan motif yang mengeksplorasi lingkungan sekitar. Masyarakat di sekitar Candi Sojiwan Prambanan menciptakan kain dengan motif binatang seperti yang tertera dalam relief. "Ada motif monyet, burung gagak, ular, kepiting, angsa, dan kambing," kata warga binaan Unesco ,
  • 53. 53 Hendra Pram, dari Dusun Kebon Dalam Kidul Prambanan. Dalam sebulan, ia dan 13 temannya mampu membuat 13 potong kain batik. Kain tersebut dijual mulai Rp250.000-Rp660.000 kepada para wisawatan yang berwisata ke Candi Sojiwan maupun di desa wisata di dekat candi tersebut. Pembeli tidak hanya dari kalangan wisatawan tetapi juga kolektor kain batik. "Otomatis kegiatan ini akan meningkatkan perekonomian karena pendapatan kami jadi bertambah. Semoga masyarakat lain juga akan bergabung," kata Hendra. Batik produksi para warga binaan Unesco dipamerkan di Tirana House Kotabaru hingga 31 Juli 2016. Project Coordinator Unesco Jakarta Diana mengatakan, acara pameran ini serangkaian proses yang dilakukan Unesco sejak 2013. Selain memberi pendampingan dan pelatihan tentang cara membatik, warga binaan juga dilatih dalam bidang pemasaran. "Terakhir mereka [warga binaan Unesco] kami ikutkan pameran di Inna Garuda. Kami mencoba antarkan komunitas ini from zero to hero," tandasnya. Sumber: https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2016/06/06/512/725991/ekonomi-kreatif-warga- sekitar-candi-diberdayakan-dengan-cara-ini
  • 54. 54 Lampiran: Kegiatan 5 Analisis SWOT Apa itu Analisis SWOT Analisis SWOT adalah sebuah bentuk evaluasi akan 4 hal penting (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Tantangan) dalam pengambilan keputusan. Strength (Kekuatan atau Kelebihan) Weaknesses (Kelemahan atau Kekurangan) Opportunities (Kesempatan atau Peluang) Threats (Ancaman atau Tantangan) SW adalah faktor dari dalam OT adalah faktor dari luar Apa fungsi dari Analisis SWOT? Melakukan analisis SWOT membantu kita mengidentifikasi kekuatan agar dapat menyeimbangan kelemahan kita dan juga mengatasi tantangan dengan menggunakan peluang-peluang yang ada. Hasil analisis SWOT dapat dijadikan rujukan untuk menyusun strategi dan membuat keputusan, baik untuk kehidupan pribadi, karir, ataupun dalam usaha. ANALISIS SWOT Faktor Internal Strengths (Kekuatan/Kelebihan) Weaknesses (Kelemahan/Kekurangan) - Apa sumber daya yang dimiliki? - Apa keunikan/kekhasan yang dimiliki? - Apa hal baik yang sudah/dapat dilakukan? - Apa hal baik yang orang lain lihat/pikirkan tentang kita? - Apa sumber daya yang kurang/tidak kita miliki? - Apa hal baik yang perlu ditingkatkan? - Apa kekurangan yang orang lain lihat/pikirkan tentang kita? Faktor Eksternal Opportunities (Kesempatan/Peluang) Threats (Ancaman/Tantangan) - Apa kesempatan/peluang yang ada sekarang? - Bagaimana mengubah kekuatan menjadi peluang? - Apa saja tantangan/kesulitan yang ada sekarang? - Bagaimana dengan situasi persaingan? - Bagaimana kelemahan yang dimiliki dapat menjadi tantangan? Sumber: dari berbagai sumber
  • 55. 55 Lembar Kerja ANALISIS SWOT Faktor Internal Strengths (Kekuatan/Kelebihan) Weaknesses (Kelemahan/Kekurangan) Faktor Eksternal Opportunities (Kesempatan/Peluang) Threats (Ancaman/Tantangan) Lembar Kerja ANALISIS SWOT Studi Kasus Potensi Daerah ……………………….. Nama Siswa: Faktor Internal Strengths (Kekuatan/Kelebihan) Weaknesses (Kelemahan/Kekurangan) Faktor Eksternal Opportunities (Kesempatan/Peluang) Threats (Ancaman/Tantangan)
  • 56. 56 Lampiran Kegiatan 6 Kearifan Lokal dan Etika Berwirausaha Kearifan Lokal Dalam Praktik Bisnis di Indonesia Andi Wijayanto Administrasi Bisnis FISIP Universitas Diponegoro Kearifan lokal dapat diartikan sebagai kebiasaan-kebiasaan, aturan, dan nilai-nilai sebagai hasil dari upaya kognitif yang dianut masyarakat tertentu atau masyarakat setempat yang dianggap baik dan bijaksana, yang dilaksanakan dan dipatuhi oleh masyarakat tersebut. Gagasan-gagasan dari kearifan lokal tersebut dapat terwujud ke dalam berbagai bentuk, mulai dari kebiasaan-kebiasaan, aturan, nilai- nilai, tradisi, bahkan agama yang dianut masyarakat setempat. Bentuk-bentuk kearifan lokal lainnya dalam masyarakat misalnya adalah norma, etika, kepercayaan, adat-istiadat, hukum adat, dan aturan-aturan khusus. Secara substansi kearifan lokal dapat berupa aturan mengenai kelembagaan dan sanksi sosial, ketentuan tentang pemanfaatan ruang dan perkiraan musim untuk bercocok tanam, pelestarian dan perlindungan terhadap kawasan sensitif, serta bentuk adaptasi dan mitigasi tempat tinggal terhadap iklim, bencana atau ancaman lainnya. Proses sosialisasi nilai-nilai kearifan lokal dilakukan sejak anak-anak. Pada usia anak-anak, nilai-nilai tertentu biasanya akan mudah mengendap dibandingkan pada usia dewasa. Tidak hanya nilai-nilai filosofis yang disosialisasikan sejak dini, demikian juga dengan nilai-nilai utama dalam bidang bisnis. Pada masa anak-anak nilai-nilai penting dalam bidang bisnis di Indonesia umumnya ditanamkan melalui permainan-permainan. Indrawati (2007) pernah melakukan penelitian terhadap 17 jenis permainan anak-anak pada masyarakat Sunda. Penelitiannya menemukan berbagai nilai-nilai kearifan lokal yang sangat penting dalam membentuk jiwa bisnis dalam diri anak-anak, misalnya adalah kejujuran, kesabaran, patuh pada aturan dan peran, melatih tanggung jawab, kebijaksanaan untuk membedakan mana yang baik dan buruk, melatih jiwa kepemimpinan, kerjasama, kebersamaan, kekompakan, musyawarah untuk mencapai kesepakatan, tidak egois, tidak mudah putus asa, berkorban untuk kepentingan orang lain, kewaspadaan, berani mengambil risiko dan konsekuensi terhadap pilihan yang dibuatnya, disiplin diri, kemurahan hati, menghargai kawan dan lawan, mengetahui tugas dan kewajiban, menempatkan diri berdasarkan batasan aturan dan peran, keuletan, semangat daya juang, melatih kepekaan, self-endurance, tahan terhadap godaan, serta teguh pada pendirian. Pada masyarakat Jawa, barangkali salah satu ungkapan yang paling populer dan merupakan produk kearifan lokal adalah ungkapan “alon-alon asal kelakon”. Ungkapan ini seringkali dimaknai secara salah yaitu diartikan sebagai kelambanan atau tidak responsif terhadap perubahan yang terjadi. Padahal dalam ungkapan ini terdapat nilai kearifan lokal yang ingin disampaikan kepada masyarakat Jawa, khususnya dalam pengambilan keputusan yang merupakan salah satu fungsi terpenting dalam kepemimpina bisnis. Nilai-nilai tersebut adalah tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, penuh kehati-hatian, cermat dan teliti, dikaji dan dipertimbangkan secara mendalam sebelum mengambil keputusan. Kepemimpinan dalam masyarakat Jawa juga diwarnai oleh falsafah Ing Ngarsa Sung tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Seorang pemimpin harus bisa memberi contoh yang baik, membangun prakarsa atau ide dan kemauan, serta memberi dorongan atau motivasi kepada staf bawahan. Budiyanto (2010) dalam penelitiannya mengenai pengembangan ketahanan pangan
  • 57. 57 berbasis pisang melalui revitalisasi nilai kearifan lokal di wilayah Kabupaten Lumajang, Malang, dan Blitar menyebutkan bahwa terdapat beberapa nilai-nilai kearifan lokal yang sangat mendukung pengembangan bisnis pisang di kawasan tersebut. Misalnya adalah adanya tradisi pemanfaatan pisang dalam acara-acara budaya dan tradisi, seperti untuk acara kemantenan, sunatan, nyadran, maupun acara adat lainnya sebagaimana berkembangnya usaha ternak di daerah Sumba karena digunakan dalam acara-acara budaya dan tradisi (priyanto dalam Budiyanto, 2010). Nilai-nilai 5 kerjasama sebagai salah satu nilai penting dalam organisasi bisnis juga dapat dilihat dengan kegiatan usaha yang dilakukan dengan semangat gotong-royong. Pada sebagian masyarakat Indonesia, nilai-nilai kearifan lokal dalam praktik bisnis juga banyak diwarnai oleh nilai-nilai religi. Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, nilai- nilai islam cukup mewarnai kearifan lokal dalam praktik bisnis. Sebagai missal nilai-nilai tentang riba, timbangan jual beli, pola hidup sederhana, tidak berlebihan dan tidak melampaui batas, tidak berbuat kerusakan pada lingkungan sekitar, kewajiban zakat dan shadaqah, serta bekerjasama dalam usaha. Sementara itu Setyadi (2012) melakukan penelitian nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam tembang Macapat bagi masyarakat Jawa. Beberapa nilai kearifan lokal dalam tembang Macapat yang relevan bagi praktik bisnis di Indonesia terbagi menjadi dua klasifikasi, yaitu klasifikasi permintaan dan klasifikasi larangan. Berupa permintaan antara lain adalah hendaklah menjaga keprofesionalan, berusaha keras dalam meraih cita-cita, rajin dan teliti, sabar, hati-hati dan cermat, musyawarah untuk perkara yang kecil maupun besar, tidak individualis, senang menimba ilmu atau belajar tekun, berhati- hati dalam mengambil keputusan, serta mencari kesempurnaan hidup. Sedangkan yang berupa larangan misalnya adalah tidak sombong, angkuh, dan congkak, tidak suka disanjung dan disuap maupun menyuap, tidak suka mengobral janji. Di Indonesia, salah satu etnis yang terkenal keuletannya dalam melakukan bisnis selain masyarakat Minang dan Bugis adalah masyarakat Madura. Seperti halnya masyarakat Minang, aktifitas bisnis masyarakat Madura bisa ditemui hampir di seluruh kota-kota di Indonesia. Djakfar (2011) meneliti kearifan lokal masyarakat Madura yang menjadi landasan etos kerja mereka. Hasil penelitiannya menemukan bahwa bagi masyarakat Madura berlaku ungkapan "abantal omba' asapo' angin" (berbantal ombak dan berselimut angin). Ungkapan ini menyiratkan bahwa orang Madura selama dua puluh empat jam dalam kondisi bekerja dan pantang menyerah. Peribahasa inilah yang menjadi landasan sikap kerja keras pebisnis etnis Madura perantau. Peribahasa lainnya yang dianut antara lain adalah atonggul to'ot (memeluk lutut) dan nampah cangkem (bertopang dagu) untuk menyebut mereka yang bersikap malas. Bahkan ungkapan yang lebih sinis lagi bagi masyarakat Madura misalnya adalah ja' gun karo abandha peller (jangan hanya bermodalkan kemaluan saja) untuk menyebut para suami kepala keluarga yang malas bekerja untuk menafkahi anak istri. Semangat juang para pebisnis dari Madura untuk berwirausaha juga kental dengan semangat untuk memiliki harga diri yang tercermin dari ungkapan "etembang noro' oreng, ango'an alako dhibi' make lane'kene'." yang artinya, daripada ikut orang lain lebih baik bekerja (usaha) sendiri walaupun hanya kecil-kecilan (Triyuwono dalam Djakfar, 2011). Masih banyak lagi falsafah pebisnis Madura yang menyebabkan mereka merasa malu jika gagal berusaha sehingga membentuk sikap kerja keras dan ulet. Sementara itu bagi para pebisnis dari Bugis berlaku motto Lempu’ (jujur), Acca (cerdas), Warani (berani), Getteng (integritas; teguh pendirian), dan Sipakatau (saling memanusiakan) merupakan sifat- sifat yang baik bagi kepemimpinan dalam rangka memajukan usaha. Konsep ini secara nyata diterapkan pada perusahaan PT. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), yang mana prinsip Akkatenningeng (prinsip dasar hidup personal sebagai pegangan hidup bermasyarakat) dan Siri’ (malu/harga diri) tidak hanya sekedar konsepsi, tetapi merupakan pencerminan diri dalam setiap perilaku dan kebijakan yang mewarnai manajemen perusahaan tersebut. Penerapan kearifan lokal dalam menjaga stabilitas kerja dan manajemen perusahaan itu tergambar dalam Motto Perusahaan PT. BKI yaitu “TERPERCAYA” (lempu/malempu), yang berarti jasa yang 6 diberikan haruslah berkualitas, dalam arti dapat diandalkan, efisien, tepat waktu dan memiliki reputasi. Perusahaan juga menetapkan nilai-nilai yang harus dijaga dan dikembangkan, yaitu INTEGRITAS (getteng), PROFESIONALISME (acca/macca) (Makkulau, 2012).
  • 58. 58 Pada masyarakat Bali yang kental dengan keindahan seni dan budaya juga terdapat ungkapan yang dianut dalam praktik bisnis, yaitu ''bani meli bani ngadep''. Kalimat ini artinya adalah “berani membeli berani menjual”. Maksud kalimat pendek ini sangat dalam bahwa dalam menentukan harga barang atau jasa harus ada keadilan dan tidak saling merugikan. Harga itu harus tidak merugikan pembeli dan juga penjual. Dalam menentukan satuan harga itu harus ada berbagai perhitungan dengan menggunakan berbagai ilmu (Gobyah dalam Balipost, 17 September 2003). Indonesia kaya akan khasanah seni dan budaya yang salah satunya berupa nilainilai, kebiasaan dan tradisi yang membentuk kearifan lokal. Banyak diantaranya berkaitan dengan tatanan sosial budaya masyarakat yang menciptakan keteraturan. Meski banyak nilai-nilai kearifan lokal yang positip bagi praktik bisnis, namun kajiankajian yang ada lebih banyak menyoroti mengenai bagaimana kearifan lokal mampu menyelesaikan berbagai persoalan sosial budaya dan konservasi sumberdaya alam. Penulis yakin bahwa masih banyak nilai-nilai kearifan lokal yang penting bagi praktik bisnis, namun tidak banyak yang dapat penulis temukan dari berbagai literatur yang ada, tidak seperti halnya kearifan lokal dalam bidang sosial, budaya, dan konservasi sumberdaya alam. Pada beberapa daerah di wilayah Indonesia kearifan lokal tersebut makin lama makin memudar digantikan oleh nilai-nilai global. Meskipun nilai global tidak selalu sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia, namun nampaknya di kalangan muda nilai-nilai tersebut tak lagi menjadi idola. Penelitian mengenai hal ini dari sudut pandang ekonomi bisnis kiranya penting dilakukan. Namun yang lebih penting lagi adalah bagaimana mensosialisasikan nilainilai tersebut pada generasi muda sehingga tidak lenyap ditelan nilai-nilai global. Hal ini dikarenakan meskipun banyak perusahaan- perusahaan telah telah go global namun masih tetap memegang prinsip “Think Globally, Act Locally”. Berfikir global, bertindak menurut nilai-nilai lokal adalah falsafah yang dianut perusahaan-perusahaan multinasional. Untuk dapat bertindak secara lokal, maka pemahaman terhadap kearifan lokal menjadi sangat penting dalam dunia bisnis. Kearifan lokal merupakan kebiasaan-kebiasaan, aturan, dan nilai-nilai sebagai hasil dari upaya kognitif yang dianut masyarakat tertentu atau masyarakat setempat yang dianggap baik dan bijaksana, yang dilaksanakan dan dipatuhi oleh masyarakat tersebut. Terdapat berbagai nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi landasan bagi berbagai praktik bisnis di Indonesia. Nilai-nilai tersebut umumnya bervariasi menurut etnik mengingat bahwa Indonesia terdiri dari berbagai sukubangsa. Umumnya di setiap suku ataupun suatu komunal di Indonesia dapat ditemui nilai-nilai tersebut, baik pada masyarakat Jawa, Sunda, Bali, Lombok, Minang, Dayak, Bugis, hingga Papua. Penelitian mengenai hal ini dari sudut pandang ekonomi bisnis kiranya penting dilakukan. Namun yang lebih penting lagi adalah bagaimana mensosialisasikan nilainilai tersebut pada generasi muda sehingga tidak lenyap ditelan nilai-nilai global. Catatan: kutipan langsung. belum disederhanakan Sumber: https://core.ac.uk/download/pdf/17333727.pdf
  • 59. 59 Berdasarkan bacaan di atas, buatlah daftar kearifan lokal dari berbagai daerah yang dapat diterapkan dalam berwirausaha. Tambahkan dalam tabel kearifan lokal daerahmu dan daerah lain dari hasil risetmu. No. Nama Kearifan Lokal Asal Daerah Makna 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Pertanyaan diskusi: 1. Apa peran kearifan lokal dalam praktik baik kewirausahaan? 2. Apa peran kearifan lokal dalam menjaga integritas seorang wirausahawan dalam menjalankan usahanya? 3. Apakah dengan menjunjung kearifan lokal sebuah usaha dapat berhasil dan mengglobal? 4. Apakah kearifan lokal dalam berusaha yang dikenal di daerahmu? Bagaimana kearifan lokal tersebut dapat diterapkan dalam mengelola sumberdaya daerah dan menjalankan
  • 60. 60 Asesmen Formatif 1. Anekdotal Penilaian diambil dari: - Partisipasi kehadiran siswa - Partisipasi dalam diskusi kelas - Hasil belajar yang direfleksikan pada pengisian jurnal Kegiatan 1 - 6 dan 7-13 Bentuk penilaian rubrik tambahan Sangat Baik 5 Baik 4 Cukup Baik 3 Kurang Baik 2 1 Partisipasi Kehadiran 95 - 100% 85-95% 75-85% 65-75% < 65% Partisipasi diskusi Sangat aktif Tepat sasaran Bertanya dan merespon sesuai konteks dalam setiap diskusi Aktif Tepat sasaran Bertanya dan merespon sesuai konteks dalam kebanyakan diskusi Cukup aktif Tepat sasaran Bertanya dan merespon sesuai konteks dalam beberapa diskusi Kurang aktif. Tepat sasaran Bertanya dan merespon sesuai konteks dalam setiap diskusi Tidak aktif. Refleksi Jurnal Seluruh jurnal terisi. Tepat sasaran. Merespon sesuai konteks dengan rinci dan memberikan pandangan baru. Seluruh atau sebagian besar jurnal terisi. Tepat sasaran. Merespon sesuai konteks Sebagian besar jurnal terisi. Tepat sasaran. Merespon sesuai konteks dengan penjelasan sederhana. Sebagian jurnal terisi. Merespon sesuai konteks dengan penjelasan sederhana. Beberapa jawaban tidak tepat sasaran. Tidak mengisi jurnal. 2. Esai singkat (150 - 400 kata) tentang topik pilihan: ● Membangun Sikap Kewirausahaan yang berwawasan Pancasila ● Analisis sumberdaya daerahku ● Kearifan lokal untuk kemajuan ekonomi daerah Elemen penilaian Sangat Baik 5 Baik 4 Cukup Baik 3 Kurang Baik 2 1 Isi Isi esai sesuai dengan tema yang dipilih. Esai Isi esai sesuai dengan tema yang dipilih. Esai Isi esai cukup sesuai dengan tema yang dipilih. Esai Isi esai cukup sesuai dengan tema yang dipilih. Esai Tidak membuat esail / esai tidak selesai
  • 61. 61 mencakup seluruh elemen yang dibutuhkan. Penjelasan lengkap dan mendalam diberikan untuk setiap elemen tersebut. mencakup seluruh elemen yang dibutuhkan. Penjelasan lengkap diberikan untuk sebagian besar dari elemen - elemen tersebut. mencakup sebagian besar dari elemen yang dibutuhkan. Penjelasan lengkap diberikan untuk sebagian elemen tersebut. mencakup sebagian dari elemen yang dibutuhkan. Penjelasan lengkap diberikan untuk sebagian dari elemen tersebut, sementara lainnya kurang lengkap atau tepat. Organisasi Esai mengikuti petunjuk penulisan dan ditulis dengan alur yang jelas, logis, dan informatif. Esai mengikuti petunjuk penulisan dan sebagian besar ditulis dengan alur yang jelas, logis, dan informatif. Esai mengikuti petunjuk penulisan dan sebagian ditulis dengan alur yang jelas, logis, dan informatif. Esai mengikuti sebagian petunjuk penulisan dan sebagian tidak ditulis dengan alur yang jelas, logis, dan informatif sehingga mempengaruhi pemahaman pembaca. Tidak membuat proposal / proposal tidak selesai Keterbacaan Esai ditulis/diketik dengan rapi, menggunakan kalimat dan tatabahasa yang baik, serta penggunaan kosa kata yang tepat yang memperkaya isi tulisan. Esai ditulis/diketik dengan rapi, menggunakan kalimat dan tatabahasa yang baik, serta penggunaan kosa kata yang tepat. Esai ditulis/diketik dengan cukup rapi, menggunakan kalimat dan tatabahasa yang cukup baik, serta penggunaan kosa kata yang tepat. Esai ditulis/diketik dengan kurang rapi, menggunakan kalimat dan tatabahasa yang cukup baik, serta penggunaan kosa kata. Kesalahan dan ketidaktepatan pada unsur di atas mempengaruhi pemahaman pembaca. Tidak mengerjakan/ menyelesaikan esai.
  • 62. 62 Lampiran Kegiatan 7 Menggali dan Mengembangkan Ide Lengkapi gambar ini sesuai dengan imajinasimu. Kamu dapat melengkapinya dengan warna. Sumber gambar: Lengkapilah simbol pada kotak di atas sesuai dengan imajinasimu. Kamu dapat menambah gambar obyek dan mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu kepada teman. Bandingkan hasil akhir gambarmu dengan temanmu. Pertanyaan panduan untuk diskusi 1. Apa persamaan dan perbedaan antara gambarmu dan temanmu? 2. Penambahan apa pada gambar asli yang memberikan arah dan kejelasan pesan akhir gambar? 3. Bagaimana persamaan dan perbedaan dapat terjadi? 4. Apa pendapatmu tentang persamaan dan perbedaan kalian?
  • 63. 63 Sumber gambar: https://www.thoughtco.com/cartoon-strip-social-interactions-3110699 Lengkapilah komik bergambar berikut ini dengan mengisi kolom percakapan pada buble. Kamu dapat menambah gambar obyek dan mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu kepada teman. Bandingkan jalan cerita percakapan komikmu dengan temanmu. Pertanyaan panduan untuk diskusi 1. Apa persamaan dan perbedaan antara komikmu dan temanmu? 2. Penambahan apa pada gambar asli yang memberikan arah dan kejelasan isi komik? 3. Bagaimana persamaan dan perbedaan dapat terjadi? 4. Apa pendapatmu tentang persamaan dan perbedaan kalian?
  • 64. 64 Sepatu Ajaib Sumber gambar: https://pixy.org/src/77/775342.jpg Lengkapilah gambar sepatu di atas dengan sebuah ide kreatif. Kreativitas bisa pada produk, proses (produksi, promosi, pemasaran). Kamu dapat menambah keterangan dan mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu kepada teman. Bandingkan ide kreatifmu dengan temanmu. Pertanyaan panduan untuk diskusi 1. Apa persamaan dan perbedaan antara ide kreatif sepatu ajaibmu dan temanmu? 2. Penambahan apa pada gambar asli yang memberikan arah dan kejelasan ide kreatifmu? 3. Bagaimana persamaan dan perbedaan dapat terjadi? 4. Apa pendapatmu tentang persamaan dan perbedaan kalian?
  • 65. 65 Kreativitas Karakteristik dari Kreativitas Unik, Baru, Inovatif, Asli Pengembangan kreativitas dapat dilaksanakan pada: kreativitas lingkungan, kreativitas produk, kreativitas proses, kreativitasSDM Sumber: https://www.researchgate.net/publication/304105996_The_Creative_Entrepreneur_A_Fr amework_of_Analysis/download
  • 66. 66 Lampiran Kegiatan 8 Perencanaan Usaha Lembar Perencanaan Usaha Ide Usaha (Apa ide usahamu? Bentuknya barang atau jasa? Apa keunikan idemu? Apa keunikan barang/jasa yang kamu buat? Apa yang membuat orang akan tertarik untuk membelinya? Nama Usaha Apa nama merek atau sebutan dari usahamu? Apakah namanya sudah terdengar baik dan mudah diingat/diucapkan? Apakah orang akan tertarik dengan namanya? Pangsa Pasar Siapa calon pembelimu? (Apakah mereka anak-anak, remaja, orang dewasa, wanita, pria), apa kesukaan mereka, di mana mereka tinggal? Ilustrasi produk/jasa: (tambahkan keterangan lain seperti alat dan bahan) Lokasi Penjualan Di mana lokasi penjualan? Mengapa itu menjadi pilihan terbaik? Promosi Bagaimana kamu mengenalkan barang/jasa kepada calon pembeli (langsung, sosial media, dan lainnya)? Mengapa itu menjadi pilihan terbaik? Harga Berapa harga barang/jasa yang kamu tetapkan? Bagaimana perbandingannya dengan harga barang/jasa lain yang sejenis? Laba Usaha Berapa besar keuntungan yang akan kamu dapatkan? (buat kalkulasi hitungnya) Apa yang akan kamu lakukan dengan laba usaha tersebut? (ditabung, didonasikan, dibuat tambahan modal usaha
  • 67. 67 Lampiran: Analisis Usaha Usaha Martabak Berkah Investasi awal: gerobak 3.000.000 kompor 1.000.000 tabung gas 500.000 loyang martabak besar 500.000 loyang martabak kecil 350.000 wadah adonan martabak (ember) besar 100.000 wadah campuran martabak (cangkir) 50.000 pisau 20.000 parutan keju 30.000 lain-lain 200.000 Total investasi = ………………………... Biaya tetap per bulan listrik bulanan 2.000.000 sewa tempat bulanan 1.000.000 retribusi 50.000 gaji karyawan 2.000.000 Total biaya tetap per bulan = ………………. Biaya variabel per bulan (30 hari) bahan martabak 50.000 x 30 hari = ………………….. bahan campuran 100.000 x 30 hari = ………………….. mentega 500gram 15.000x 30 hari = = ………………….. gas 3kg 20.000 x 30 hari = ………………….. kertas roti dan box makanan 20.000x 30 hari = ………………….. kantong plastik 5000 x 30 hari = = ………………….. Total biaya variabel = ………………………... Perkiraan pemasukan per bulan martabak manis coklat susu 10 x 12.000 x 30 hari = ………………………... martabak manis keju susu 10 x 15.000 x 30 hari = ………………………….. martabak manis keju coklat 10 x 15.000 x 30 hari = ………………………... martabak manis kacang susu 10 x 10.000 x 30 hari = …………………... Total perkiraan pemasukan per bulan = …………………………. Perkiraan keuntungan per bulan laba = total pemasukan - biaya operasional = …………………. sumber: https://www.anginbisniss.com/2017/09/sukses-dengan-memulai-usaha- martabak.html disesuaikan
  • 68. 68 Tugas. Amatilah analisis usaha Martabak Barkah di atas. Lalu jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini: 1. Isilah titik-titik di atas dengan jawaban hasil perhitungan yang tepat a. Total investasi b. Total biaya tetap perbulan c. Total biaya variabel per bulan d. Total perkiraan pemasukan per bulan e. Total perkiraan pendapatan per bulan f. Total perkiraan keuntungan/laba per bulan g. Lama (jumlah bulan) usaha sampai investasi kembali……. 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini a. Jika Budi memiliki modal sebesar Rp 5.000.000, apakah dana tersebut cukup untuk memulai usaha menjual martabak manis? (berikan alasanmu) b. Jika kamu memiliki cukup modal untuk menjalankan usaha menjual martabak manis, apakah kamu akan melakukannya? (berikan alasanmu) c. Perhatikan komponen biaya lain-lain pada bagian investasi awal. Mengapa perlu menambahkan biaya lain-lain pada sebuah analisa usaha? d. Pada bulan keberapa modal dapat kembali jika asumsi penjualan seperti di atas? e. Jika Budi memilih menjalankan usaha dari rumah dan menerima pesanan dari tetangga sekitar ataupun pesan/antar: Biaya apa yang berkurang? Biaya apa yang bertambah? Apakah membuka usaha dari rumah (tanpa toko, bangunan, atau gerobak usah) efektif?
  • 69. 69 Lampiran Kegiatan 9 Berkolaborasi dan Bekerja Sama Kita Banyak Samanya Siswa bermain dalam kelompok. Setiap kelompok diberi tugas untuk menemukan 10 kesamaan dari anggotanya. Kelompok yang pertama menyelesaikan tugas menjadi pemenang. Kenal Lebih Jauh Siswa bermain dalam kelompok dan membentuk lingkaran. Siswa pertama akan memegang bola dan melempar bola ke salah satu anggota kelompok sambil melontarkan pertanyaan. Siswa yang menerima akan menjawab pertanyaan. Setelah itu gilirannya untuk melempar bola ke teman lainnya sambil mengajukan pertanyaan.. Mirip, Gak Siswa bermain berpasangan dan saling duduk membelakangi. Siswa A akan memegang sebuah gambar, siswa B akan memegang pensil dan kertas kosong. Siswa A akan memberikan petunjuk kepada Siswa B, Siswa B menyimak dan menggambar sesuai petunjuk. Setelah waktu selesai, mereka membandingkan gambar. Pasangan yang memiliki gambar dengan kesesuaian paling tinggi menjadi pemenang. Pesan Berantai Siswa bermain dalam satu kelompok dan berbaris memanjang menghadap satu arah. Siswa paling belakang akan menerima pesan pertama dari guru. Siswa tersebut akan menepuk pundak teman didepannya, lalu meneruskan pesan tersebut. Pesan diteruskan dengan cara yang sama sampai ke siswa terakhir yang berdiri paling depan. Kelompok yang dapat menyebutkan pesan dengan benar di waktu yang paling cepat akan keluar sebagai pemenang. Permainan Dinamika Kelompok Saya Jadi Kita Percaya Saya Siswa bermain dalam kelompok. Setiap anggota kelompok berdiri berbaris memanjang dan mengenakan penutup mata, kecuali satu orang yang ditunjuk sebagai pemimpin. Sang pemimpin akan memberikan panduan bagi para anggotanya untuk bergerak menuju titik akhir. Kelompok yang sampai ke titik akhir lebih dulu akan menjadi pemenang. Benteng Takeshi Siswa dibagi menjadi dua kelompok besar. Setiap kelompok menentukan bentengnya. Setiap kelompok bertugas mengatur strategi untuk menjaga bentengnya dan merebut benteng orang lain. Kelompok yang berhasil merebut benteng lawan akan keluar sebagai pemenang. Oper Ke Saya Siswa bermain dalam kelompok berdiri berbaris atau membentuk lingkaran. Siswa pertama akan mengoper benda ke siswa sebelahnya, terus begitu sampai ke siswa terakhir. Kelompok yang menyelesaikan operan pertama kali tanpa menjatuhkan benda akan menjadi pemenangnya Berburu Harta Karun Siswa bermain dalam kelompok. Setiap kelompok bertugas menemukan benda yang terletak di tempat rahasia dari petunjuk- petunjuk yang diberikan. Kelompok pertama yang memecahkan kode dari petunjuk dan menemukan benda menjadi pemenangnya.
  • 70. 70 Proposal Kewirausahaan (PUKM) Instruksi Umum Secara Berkelompok: ● Buatlah sebuah proposal usaha barang/jasa yang memanfaatkan sumberdaya daerahmu. ● Usaha yang diajukan adalah usaha kreatif yang berlingkup usaha kecil dan menengah (UKM). ● Usaha yang diajukan adalah usaha yang memungkinkan untuk dibuatkan percobaannya dalam skala kecil untuk menguji keefektifan usaha. ● Proposal dapat dibuat dalam bentuk dokumen atau salinda presentasi Instruksi Khusus Proposal terdiri dari 1. Pendahuluan (Latar Belakang Usaha, Visi dan Misi Usaha, Jenis dan Tujuan Usaha) 2. Analisis Usaha (Peluang Usaha, Tantangan Usaha, Potensi Usaha, 3. Aspek Produksi (Variasi Produk, Waktu dan Tempat Produksi, Peralatan Produksi, Bahan Baku Produksi, Proses Produksi) 4. Strategi Usaha (Kondisi Pasar, Konsumen, Strategi Pemasaran) 5. Aspek Keuangan (Rencana Produksi, Rencana Anggaran,Perkiraan Pemasukan, Perkiraan Laba/Rugi) 6. Kesimpulan Video panduan: Merancang proposal usaha untuk PKWUpengolahan di SMA: https://www.youtube.com/watch?v=G4aFLfvCyPI
  • 71. 71 Tabel Berbagi Peran. Berdiskusilah bersama teman kelompokmu. Hal yang harus disiapkan bersama: 1. Kesepakatan Kerja 2. Pembagian Peran 3. Jadwal diskusi/tindak lanjut 4. Jadwal kerja 5. Lainnya (yang disepakati bersama) Kesepakatan Kelompok : Kami berjanji akan: 1. …. 2. …. 3. …. 4. …. Tertanda Jadwal diskusi: Jadwal kerja: Lainnya: No Nama Anggota Peran Alasan Penugasan Peran
  • 72. 72 Checklist Kegiatan No. Kegiatan Tanggal Keterangan Perencanaan Pelaksanaan 1 Menggali Ide 2 Menentukan Produk/Jasa 3 Membuat design produk/jasa 4 Mengadakan survey awal 5 Membuat analisa usaha 6 Membuat proposal usaha Libur tengah semester 7 Membuat prototype 8 Mengadakan survey menengah 9 Presentasi dan perbaikan proposal usaha dan produk 10 Menjalankan usaha skala kecil 11 Perhitungan laba-rugi 12 Pembuatan laporan usaha
  • 73. 73 Lampiran Kegiatan 10. Strategi dan Inovasi dalam Berwirausaha No. Produk A Produk B Produk C 1 2 3 Pertanyaan: 1. Produk mana yang menjadi favoritmu? 2. Produk mana yang sering kamu konsumsi/gunakan? 3. Apa yang menjadi alasan kamu mengkonsumsi/menggunakannya?
  • 75. 75 Strategi 4P dalam Pemasaran Bauran pemasaran, atau 4 P, adalah sebuah kerangka kerja ciptaan Jerome E. McCarthy untuk pengambilan keputusan pemasaran. Empat pilar penting dari 4P adalah: Produk, Harga, Tempat dan Promosi. Masing-masing 4P saling berhubungan satu sama lain dan dapat dikombinasikan dalam menghadapi situasi pasar yang beragam. Kemampuan dalam memahami dan menerapkan 4 P berperan penting dalam kesuksesan sebuah usaha yang berkelanjutan. Berikut adalah penjelasan rinci dari 4P. PRODUCT - PRODUK adalah barang atau jasa yang ditawarkan untuk memenuhi minat atau permintaan konsumen. Bentuknya dapat sangat beragam dan unik. Produk sangat bergantung pada minat atau kebutuhan pasar. PRICE - HARGA adalah biaya yang dibayar orang (pembeli) untuk suatu produk. Ini termasuk biaya pokok (bahan, produksi, dan pengiriman) ditambah biaya lainnya (sewa, perlengkapan, upah, dll.). Hal yang harus juga diperhatikan dalam penetapan harga adalah: harga yang dibuat pesaing yang memproduksi barang/jasa sejenis, besar harga yang rela dibayar pembeli agar kebutuhannya atas barang/jasa tersebut terpenuhi. Harga jual harus berada di atas biaya produksi, dan total pendapatan harus melebihi total pengeluaran agar mendapatkan keuntungan. PLACE TEMPAT. adalah "rumah" tempat produk berada, dan "rumah" tersebut dapat hidup di banyak saluran yang berbeda, seperti tampilan toko fisik, iklan koran, radio atau TV, atau situs web atau blog yang menjadi sorotan. Berfokuslah pada tempat di mana Anda bisa menampilkan produk Anda di depan calon pembeli Anda yang memiliki daya beli dan minat terhadap produk Anda. PROMOTION - PROMOSI adalah upaya mengenalkan produk kepada masyarakat melalui iklan (televisi, radio, surat kabar, sosial media, internet) serta dari mulut ke mulut, surat langsung, dan alat pemasaran lainnya. Promosi adalah alat komunikasi yang merangkum 3 P pertama dengan menempatkan produk yang tepat pada tempat yang tepat dengan harga yang tepat pada waktu yang tepat, dengan tujuan agar diterima dengan baik oleh pelanggan. Dengan kondisi pasar yang berubah, dan juga dengan dikenalnya teknologi, strategi 4P masih sangat relevan untuk diterapkan. Setiap usaha memiliki karakternya masing-masing. Personalisasi terhadap 4P akan membawa manfaat bagi usaha yang sedang dibangun atau dijalankan. Sumber: https://www.angle180.com/insights/4-ps-marketing-mix diterjemahkan.
  • 76. 76 Lampiran Kegiatan 11. Penyempurnaan Karya dan Strategi Secara mandiri atau berkelompok, simaklah informasi dari video-video tentang kewirausahaan di bawah ini. Proses Kewirausahaan: https://www.youtube.com/watch?v=gjGwlM5s-lw Contoh Bisnis: https://www.youtube.com/watch?v=clxmWSXiWbU Study Kelayakan: https://www.youtube.com/watch?v=xbBGDiOmxos Pembentukan Tim yang Kuat: https://www.youtube.com/watch?v=KK7cIhS5c6g Branding dan Strategi Pemasaran: https://www.youtube.com/watch?v=MkV5DBZt6p8 Strategi Pemasaran 4P: https://www.youtube.com/watch?v=7G2mySGJAww Cara membuat iklan video animasi menggunakan aplikasi canva: https://www.youtube.com/watch?v=_i0NOagAFuo Cara membuat desain kemasan produk dengan power point: https://www.youtube.com/watch?v=YkYYAAxV_-c Cara menghitung analisis usaha dengan microsoft excell: https://www.youtube.com/watch?v=QYesrqgYjuU Cara membuat proposal usaha bagian 1: https://www.youtube.com/watch?v=YVIdIuW6GHc Cara membuat proposal usaha bagian 2: https://www.youtube.com/watch?v=KwZ7Fu4CPGg Contoh proposal usaha makanan ringan: https://www.youtube.com/watch?v=yLV7USvBXd4 Kegiatan Setelah menyaksikan video tersebut, lihatlah kembali proposal usaha yang telah kamu buat, dan lengkapilah dengan menerapkan pengetahuan yang kamu dapat dari video tersebut.