SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 49
Baixar para ler offline
KEANEKARAGAMAN
         HEWAN
                 BIO 20209
                        (3 K)




      DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA
         UNIVERSITAS INDONESIA
JADWAL TATAP MUKA

Pekan ke-             Pokok Bahasan              Pekan ke-           Pokok Bahasan

    1       Indonesia sebagai Negara                 9       Keanekaragaman Pisces
            Megadiversitas di dunia
    2       Keanekaragaman Protozoa, Porifera,      10       Keanekaragaman Amfibia dan
            dan Coelenterata                                 Reptilia
    3       Keanekaragaman Platyhelminthes,         11       Keanekaragaman Aves
            Nemathelminthes, dan Annelida
    4       Keanekaragaman Mollusca                 12       Keanekaragaman Mamalia

    5       Keanekaragaman Arthropoda               13       Keanekaragaman ekosistem
                                                             hewan
    6       Keanekaragaman Echinodermata            14       Konservasi fauna Indonesia

    7       Keanekaragaman Minor Phyla              15       Database dan bioinformatika
                                                             hewan
    8       Ujian Akhir Semester                    16       Ujian Akhir Semester
Tatap Muka 1

Indonesia sebagai Negara
 Megadiversitas di dunia
KEANEKARAGAMAN HAYATI
                                     (Biodiversity)
Istilah yang digunakan untuk menerangkan keanekaragaman;
   variabilitas dan keunikan gen; spesies, dan ekosistem.
Ungkapan pernyataan terdapatnya pelbagai macam variasi
   bentuk, penampilan, jumlah & sifat yang terlihat pada
   berbagai tingkatan persekutuan mahluk, yaitu tingkatan
   ekosistem, jenis & genetik
Keseluruhan spesies, genus, ekosistem di dalam suatu
   wilayah.
Kekayaan hidup di bumi, jutaan tumbuhan, hewan, dan
   mikroorganisme, sifat genetis, & ekosistem yang menjadi
   lingkungan hidup (WWF 1989).
Disebut juga biofilia (Wilson 1984; Kellert & Wilson 1993).
DI MANA DITEMUKAN
          KEANEKARAGAMAN HAYATI

Lingkungan dengan kekayaan spesies tertinggi:
1. Hutan hujan tropik.
2. Terumbu karang.          (Pianka 1966;
3. Danau tropik besar.      Groombridge 1992)
4. Laut dalam.

5. Hutan gugur daun.
6. Padang semak.
                            (Mares 1992)
7. Padang rumput.
8. Padang pasir.
NILAI KEANEKARAGAMAN HAYATI


1. Langsung: pemanfaatan konsumtif &
   produktif.
2. Tidak langsung (pemanfaatan non
   konsumtif): fungsi ekologis, pemilihan &
   keberadaan.
PARAMETER PENILAIAN

1. Obyektif: Tipe & luas ekosistem (km2),
   besar populasi jenis (jumlah individu),
   produktivitas (kg/ha/tahun).
2. Subeyektif: arti penting perubahan
   habitat.
  Dapat diwujudkan dalam bentuk: uang, energi, nilai
  fungsional dll.
Perkiraan nilai ekosistem dunia secara
                                        ekonomi ekologis

                                                      Luas                  Nilai lokal               Nilai Global
No              Ekosistem                           (106 ha)                 tahunan                   tahunan
                                                                            ($/ha/thn)                (109 $/thn)
1      Pantai                                            3.102                      4.052                           12.6
2      Lautan terbuka                                  33.200                          252                               8.4
3      Lahan Basah                                          330                   14.785                                 4.9
4      Hutan Tropis                                      1.900                      2.007                                3.8
5      Danau & Sungai                                       200                     8.498                                1.7
6      Hutan lainnya                                     2.955                         302                               0.9
7      Padang Rumput                                     3.898                         232                               0.9
8      Lahan Pertanian                                   1.400                            92                             0.1
Sumber: Primack, R.B. 1998. Essentials of conservation biology. 2nd ed. Sinauer Associates, Sunderland: xii + 660 hlm.
1. Manfaat Langsung
1. Konsumtif: nilai yang diberikan pada produk alam
   yang dikonsumsi langsung, tanpa melewati pasar.
   Misalnya: bahan pangan, bahan bangunan, obat-
   obatan, kayu bakar, pakan ternak dll.

2. Produktif: nilai yang diberikan pada produk yang
   dipanen secara komersial. Misalnya: kayu bakar,
   kayu glondongan, kulit fauna, tumbuhan obat,
   daging hewan, buah-buahan, hiasan dll.
2. Manfaat Tidak Langsung
1. Ekologis. Keanekaragaman memberikan keuntungan
   bagi ekosistem tertentu.

2. Pemilihan. Nilai peluang pilihan (nilai kesanggupan)
   merupakan potensi yang dimiliki setiap spesies –
   terutama yang belum ditemukan, atau yang ciri
   khasnya belum dieskplorasi sepenuhnya – untuk
   memberi manfaat bagi kesejahteraan manusia.

3. Keberadaan. Berkaitan erat dengan dimensi etik
   yang mencerminkan simpati, rasa tanggung jawab &
   kepedulian terhadap spesies & ekosistem di suatu
   wilayah. Disebut juga “Nilai Pusaka” karena terdapat
   varian, jenis, atau ekosisten yang unik & penting.
KEANEKARAGAMAN
                    Dibagi dalam 3 kategori hirakis.

1. Keanekaragaman Genetik
   Variasi genetik dalam spesies pada populasi
   akibat pemisahan geografi atau antar individu
   dalam satu populasi.
2. Kenenakagaman Spesies
   Seluruh spesies dunia, termasuk bakteri & protista
   serta tumbuhan, jamur & hewan.
3. Keanekaragaman Ekosistem
   Perbadaan komunitas biologi & asosiasinya
   dengan faktor fisik lingkungan.
KEANEKARAGAMAN GENETIK
1. Menunjuk pada variasi genetik di dalam spesies yang
   meliputi populasi yang perbedaannya jelas di dalam
   spesies yang sama (mis: varietas padi) atau varietas
   genetik di dalam suatu populasi (mis: varietas genetik
   badak india lebih tinggi daripada cheetah)
2. Sampai saat ini pengukuran keanekaragaman genetik
   dipakai terutama hanya untuk spesies yang sudah
   dibudidayakan)


 Merupakan konsep variabilitas di dalam suatu
  spesies yang diukur oleh variasi genetik di
   dalam spesies, varietas, subspesies atau
             keturunam tertentu.
PLASMA NUTFAH ATAU GEN
     Merupakan molekul yang ada di dalam kromosom


1. Bahan baku sifat keturunan yang memiliki satu atau
   beberapa pengaruh fenotip dari suatu organisme.
2. Suatu unit bahan baku keturunan yang menempati
   posisi khusus (lokus) dalam genom atau kromosom.
3. Suatu unit bahan baku keturunan yang dapat
   mengalami mutasi ke berbagai bentuk alela.
4. Suatu unit bahan baku yang dapat mengalami
   rekombinasi dengan unit bahan baku keturunan
   lainnya.
PLASMA NUTFAH

   Bahan baku utama sistem kehidupan
 (molekul, individu, spesies, populasi, atau komunitas
                        biologis)



Keanekaragaman plasma nutfah membentuk
             biodiversitas


Pelestarian spesies, populasi atau komunitas
biologi sebenarnya adalah pelestarian plasma
                nutfah (gen).
DASAR KEANEKARAGAMAN GENETIK

             SEL


           INTI SEL


         KROMOSOM


             GEN


          DNA & RNA
PERUBAHAN VARIASI
             GENETIK ALAMI


Variasi fenotip spesies berubah
     dari waktu ke waktu.



Fenotip ditentukan oleh genotip &
           lingkungan.
MIKROEVOLUSI
                Evolusi dibawah kategori spesies

Variasi genetik suatu populasi bertambah karena
satu atau kombinasi faktor (Avers, 1989):

Mutasi.
Reproduksi seksual (membentuk rekombinasi).
Polimorfisme atau superioritas heterozigot.
Aliran gen (imigrasi) dan out breeding.
Penambahan jumlah populasi.
Variasi geografi.
MIKROEVOLUSI
                      Evolusi dibawah kategori spesies

Variasi genetik suatu populasi berkurang karena
satu atau kombinasi faktor (Avers, 1989):

Seleksi alam.
Genetic drift.
Emigrasi.
Pengurangan jumlah populasi.
KERENTANAN TERHADAP KEPUNAHAN
        Karekter spesies yang rentan punah (Ehrenfeld 1970,
            Terborgh 1974, Pimm dkk. 1988, Gittleman 1994):

1. Sebaran geografi sempit.
2. Terdiri dari satu atau beberapa populasi.
3. Ukuran populasi kecil atau ukuran populasi menurun.
4. Densitas rendah.
5. Memerlukan wilayah jelajah luas.
6. Ukuran tubuh besar.
7. Ketidak mampuan menyebar dengan baik.
8. Bermigrasi musiman.
9. Keanekaragaman genetik rendah.
10. Memiliki relung tertentu.
11. Hanya dijumpai pada lingkungan yang stabil.
12. Membentuk kelompok secara tetap atau sementara.
13. Diburu atau dipanen manusia.
Kategori Keterancaman Populasi Organisme

No.        Kriteria              Kritis                 Genting                  Rentan
 A    Penurunan tajam   > 80% selama 10 tahun     > 50% selama 50          > 20% selama 10
                        atau 3 generasi.          tahun atau 3 generasi.   tahun atau 3 generasi.
 B    Daerah sebaran    Luas daerah sebaran <     Luas daerah sebaran      Luas daerah sebaran
      yang sempit       100 km2                   < 5000 km2               < 20000 km2
                        Luas daerah ditempati <   Luas daerah ditempati    Luas daerah ditempati
                        10 km2                    < 500 km2                < 2000 km2
 C    Populasi kecil    < 250 individu dewasa     < 2500 individu          < 10000 individu
                                                  dewasa                   dewasa
D1    Populasi sangat   < 50 individu dewasa      < 250 individu dewasa    < 1000 individu
      kecil                                                                dewasa
                                                                           < 1000 km2 atau < 5
                                                                           lokasi
D2    Daerah sebaran    -                         -                        -
 E    Kemungkinan       Peluang punah > 50%       Peluang punah > 20%      Peluang punah > 10%
      punah             selama 5 tahun.           selama 20 tahun.         selama 100 tahun.



(Sumber: IUCN/SSC 1994; Shannaz dkk. 1995)
KONSERVASI
        KEANEKARAGAMAN GENETIK

                   Kenapa perlu dilakukan ?

Belum diketahui manfaat langsung atau tidak
langsung

Mempertahankan kekayaan genetik alami.
Mempertahankan sifat unggul.
Banyak spesies dengan sifat gentik tidak
unggul punah.
KEANEKARAGAMAN SPESIES
1. Menunjuk pada varietas spesies di dalam suatu daerah
2. Dapat diukur dengan banyak cara
3. Belum disepakai tentang metode pengukuran terbaik
    Ukuran yang umum dipakai: Jml. spesies dalam satu are
    (“kekayaan spesies” atau “species richness”).
    Kekayaan spesies: Total spesies yang hadir pada area
    tertentu.
    “Keanekaragaman taksonomi”: Jml. spesies & hubungan
    spesies satu dengan spesies lainnya.
    (area yang memiliki 1 sp burung & 1 sp kadal memiliki
    keragaman taksonomi yang lebih besar daripada area yang
    hanya memiliki 3 sp burung)

Konsep variabilitas organisme hidup di bumi & diukur
 dengan jml. spesies di bumi atau kawasan tertentu
KONSEP SPESIES

Konsep Biologi: kelompok organisme yang
secara genetik sama & mampu berkembang
biak serta menghasilkan keturunan fertil.


Konsep Morfologi: kelompok organisme
yang memiliki ciri morfologi/bentuk
luar/fenotipe, fisiologi, atau biokimia sama atau
mirip di antara sesema anggotanya.
APAKAH SPESIES BERUBAH ?

Sebagai suatu satuan entitas selalu berubah


              Spesies bervolusi


                    Mutasi & rekombinasi



                              Terbentuk variasi
                              (keanekaragaman)
TINGKAT KELANGKAAN SPESIES
                                                                        (IUCN 1994)
1.   Punah (Extinct). Spesies yang tidak diragukan lagi bahwa individu terakhir mati.
2.   Punah di Alam (Extinct in the wild). Spesies yang populasinya hanya
     ditemukan di penangkaran atau terdapat sebagai populasi alami yang hidup di
     luar sebaran aslinya.
3.   Kritis (Critical endangered). Spesies yang menghadapi resiko kepunahan
     sangat tinggi di alam dalam waktu dekat.
4.   Genting (Endangered). Spesies yang tidak tergolong kritis, namun menghadapi
     resiko kepunahan sangat tinggi di alam.
5.   Rentan (Vulnerable). Spesies yang tidak tergolong kritis maupun genting,
     namun menghadapi resiko kepunahan sangat tinggi di alam.
6.   Relatif rentan (Lower risk). Spesies yang setelah dievaluasi tidak tergolong
     kritis, genting maupun rentan.
7.   Kurang data (Data deficient). Spesies yang tidak cukup memiliki data untuk
     dilakukan perkiraan tingkat kelangkaannya.
8.   Tidak dievaluasi (Not evaluated). Spesies yang tidak atau belum dinilai
     berdasaran kriteria di atas.
KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM

          Ekosistem merupakan komunitas biologi bersama
                     dengan lingkungan fisik yang terkait.


1. Lebih sulit diukur daripada keenekaragaman spesies dan
   genetika karena batas-batas komunitas dan ekosistem
   sulit ditentukan.
2. Jumlah dan penyebarannya dapat diukur selama kriteria
   yang dipakai untuk mendefinisikan komunitas dan
   ekosistem konsisten dipakai


  Berkaitan dengan keanekaragaman & kesehatan
    kompleks-kompleks tempat spesies berada.
RAGAM EKOSISTEM


1. Kelompok Ekosistem Bahari (Laut Dalam, Laut
   Dangkal, Terumbu Karang, Pantai Batu, Pantai
   Lumpur dll.)
2. Kelompok Ekosistem Darat Alami (Vegetasi Pamah,
   Vegetasi Pegunungan, Vegetasi Monsun dll.)
3. Kelompok Ekosistem Suksesi (Ekosistem Suksesi
   Primer & Ekosistem Suksesi Sekunder)
4. Kelompok Ekosistem Buatan (Dam, Sawah, Kota,
   Pedesaan dll.)
KEANEKARAGAMAN

     Salah satu karakteristik suatu komunitas

1. Keanekaragaman α: keanekaragaman
   spesies pada skala lokal atau habitat
   tertentu
2. Keanekaragaman β: mengukur laju
   perubahan spesies dalam skala regional
3. Keanekaragaman γ: keanekaragaman
   spesies pada skala regional atau regional
KEANEKARAGAMAN

    Keanekaragaman α                       Umum
                                         digunakan



      Gabungan 2 aspek
     komposisi jenis pada
    komunitas (jumlah jenis
       & keseragaman)



Kedua aspek tsb dapat digambarkan
secara terpisah atau bersama:
Terpisah (kekayaan jenis)
Bersama (indeks heterogenitas)
MEGA CENTER
                       (Mega Diversity)
Indonesia negara kepulauan terbesar: memiliki +
17.500 pulau, panjang pantai + 81.000 km.

Habitat alami beragam, 47 ekosistem yang berbeda.

Kekayaan tumbuhan & hewan tinggi.

Jumlah spesies endemik banyak.
MEGA DIVERSITY
Kawasan biogeografi Indonesia




(1). Sumatera dsk.; (2) Jawa & Bali; (3) Kalimantan, natuna & Anabas; (4) dsk,
termasuk Sula; (5) Nusa tenggara; (6) Maluku; (7) Irian Barat, Kei & Aru.
Perkiraan Jumlah Jenis Tumbuhan
                                                                (MENURUT TAKSON UTAMA)

              Taksa                                    Indonesia                             Dunia
                                            Minimum                Maksimum
Protozoa                                       1.500                   3.500                30.800
Insekta                                     1.000.000               5.000.000            30.000.000
Arthropoda lain                               30.000                  50.000               300.000
Moluska                                        2.000                   6.000                50.000
Avertebrata lain                               5.000                  10.000                66.900
Pisces                                         7.000                   8.500                19.000
Amfibi                                         1.000                   1.500                 4.200
Reptilia                                        600                    2.000                 6.300
Burung                                         1.300                   1.600                 9.200
Mamalia                                         515                     800                  4.170

Sumber: Republik Indonesia & Kerajaan Norwegia. 1994. Kenenekaragaman hayati di Indonesia. Kantor MenLH
& Konphalimdo, Jakarta: xv + 219 hlm
Perkiraan Jumlah Jenis Tumbuhan
                                                                       (MENURUT TAKSON UTAMA)


                 Taksa                                        Indonesia                               Dunia
                                                  Minimum                 Maksimum
  Bakteri & Cyanobakteria                             225                       300                    4.700
  Fungi                                              4.280                    12.000                  47.000
  Alga (rumput laut)                                 1.000                     1.800                  21.000
  Lumut                                              1.500                     1.500                  16.000
  Pakis                                              1.250                     1.550                  11.300
  Gymnospermae                                        100                       100                     530
  Angiospermae                                      25.000                    30.000                 220.500

Sumber: Republik Indonesia & Kerajaan Norwegia. 1994. Kenenekaragaman hayati di Indonesia. Kantor MenLH &
Konphalimdo, Jakarta: xv + 219 hlm
Jenis Hutan Indonesia
No.                  Jenis Hutan              DPL (m)    Lus (ha)
1     Hutan Dataran rendah                    < 1000        65.442.400
2     Hutan Hujan Pegunungan Rendah          1000-2000       9.983.900
3     Hutan Hujan Penggunungan                > 2000         2.909.300
4     Hutan Tanah Ultra Basah                                2.047.100
5     Hutan Batu Kapur                                       7.942.400
6     Hutan Musim                                               17.300
7     Hutan Savana                                           2.669.900
8     Hutan Kerangas                                         3.747.400
9     Hutan Tepi Sungai                                      1.148.300
10    Hutan Lahan Basah Dataran rendah                       1.232.200
11    Hutan Rawa Gambut                                      1.369.800
12    Hutan Rawa                                             4.690.300
13    Hutan Pantai                              0            3.322.000
14    Hutan Bakau                               0            3.858.300
15    Hutan Bambu, Nipah & sagu                                     2.100
Tipe Habitat Daratan Utama di Indonesia
 No.                  Tipe Habitat                   Luas Awal (km2)         Tersisa (%)         Dilindungi (%)
       1   Hutan pada batu kapur                          135.793                       39,3                 4,1
       2   Hutan rawa air tawar                           103.054                       46,8                 5,2
       3   Hutan Kerangas                                  91.660                       28,6                 1,2
       4   Hutan kayu hitam                                3.420                        34,2                 8,2
       5   Hutan hujan dataran rendah                     896.157                       57,5                 4,9
       6   Hutan peggunungan                              206.233                       77,1                21,1
       7   Hutan rawa gambut                              219.252                       78,8                 6,5
       8   Hutan hujan setengah keruh                     150.877                       28,3                 2,0
       9   Hutan pinus tropik                              3.215                        60,0                15,6
    10     Mangrove                                        50.800                       43,9                11,2
    11     Hutan pada batuan ultrabasik                    8.299                        46,9                 0,4
    12     Hutan musim                                     24.192                       39,0                 4,4
    13     Vegetasi pantai                                  390                         39,7                 2,5
    14     Alpin                                           2.170                       100,0                31,1
           Total                                    1.895.512                           55,8                 6,6

Sumber: Republik Indonesia & Kerajaan Norwegia. 1994. Kenenekaragaman hayati di Indonesia. Kantor MenLH &
Konphalimdo, Jakarta: xv + 219 hlm
Daftar negara dengan jumlah spesies mamalia,
                  burung & reptil yang termasuk 10 besar.
   Mamalia                                 Burung                               Reptilia
Indonesia                     515 Kolombia                        1.721 Melksiko                          717
Meksiko                       449 Peru                            1.701 Australia                         686
Brasil                        428 Brazil                          1.622 Indonesia                         511
Zaire                         409 Indonesia                       1.534 India                             383
Cina                          394 Ekuador                         1.447 Kolombia                          383
Peru                          361 Venezuela                       1.275 Ekuador                           345
Kolombia                      359 Bolivia                         1.250 Peru                              297
India                         350 India                           1.200 Malaysia                          294
Uganda                        311 Malaysia                        1.200 Thailand                          282
Tanzania                      310 Cina                            1.195 PNG                               282



Sumber: Republik Indonesia & Kerajaan Norwegia. 1994. Kenenekaragaman hayati di Indonesia. Kantor MenLH
& Konphalimdo, Jakarta: xv + 219 hlm
Jumlah spesies mamalia di negara tropika &
                                                      subtropika

          Negara                    Luas            Jml              Negara                  Luas            Jml
          Tropis                (103 km2)            Sp.           Subtropis              (103 km2)           Sp.
 Brazil                                 8456           394 Kanada                                9220           139
 Zaire                                  2268           415 Argentina                             2737           258
 Mesiko                                 1909           439 Algeria                               2382             92
 Indonesia                              1812           515 Iran                                  1636           140
 Kolumbia                               1039           359 Afrika Selatan                        1221           247
 Venezuela                                882          288 Chili                                   748            91
 Kosta Rica                               511          205 Perancis                                550            93
 Filipina                                 298          166 Inggris                                 242            50
 Rwanda                                    25          151 Belgia                                    40           58

Sumber: Primack, R.B. 1998. Essentials of conservation biology. 2nd ed. Sinauer Associates, Sunderland: xii + 660 hlm.
Numbers of species threatened with extinction in major groups of
                                                 animals and some key families and orders.
                                        Approximate            Number of species              Percentage of
            Group                        number of              threatened with             species threatened
                                          species                  extinction                 with extinction

 Ikan                                          24.000                            452                             2
 Amfibi                                          3.000                            59                             2
 Reptil                                          6.000                           167                             3
        Boidae                                       17                             9                          53
        Varanidae                                    29                           11                           38
        Iguanidae                                    25                           17                           68
 Burung                                          9.500                        1.029                            11
        Anseriformes                               109                            36                           33
        Psitaciformes                              302                           118                           39
 Mamalia                                         4.500                           505                           11
        Marsupialia                                179                            86                           48
        Canidae                                      34                           13                           38
        Cervidae                                     14                           11                           79
Sumber: Primack, R.B. 1998. Essentials of conservation biology. 2nd ed. Sinauer Associates, Sunderland: xii + 660 hlm.
Sepuluh negara terbesar dengan jumlah spesies
                                                   tertinggi

         Mamalia                Burung                  Amfibi                 Reptil               Kupu-kupu
1    Indonesia (515)      Kolumbia (1721)         Brazil (516)          Meksiko (717)           Indonesia (121)
2    Meksiko (449)        Peru (1701)             Kolumbia (407)        Australia (686)         Cina (99-104)
3    Brazil (428)         Brazil (1622)           Ekuador (358)         Indonesia (+ 600)       India (77)
4    Zaire (409)          Indonesia (1519)        Meksiko (282)         Brazil (467)            Brazil (74)
5    Cina (394)           Ekuador (1447)          Indonesia (270)       India (453)             Myanmar (68)
6    Peru (361)           Venezuela (1275)        Cina (265)            Kolumbia (383)          Ekuador (64)
7    Kolumbia (359)       Bolivia (+ 1250)        Peru (251)            Ekuador (345)           Kolumbia (59)
8    India (350)          India (1200)            Zaire (216)           Peru (297)              Peru (58)
9    Uganda (311)         Malesia (+ 1200)        USA (205)             Malesia (294)           Malesia (55)
10   Tanzania (310)       Cina (1195)             Venezuela (197)       Thailand (282)          Meksiko (52)
                                                  Australia (197)       PNG (282)


Sumber: Primack, R.B. 1998. Essentials of conservation biology. 2nd ed. Sinauer Associates, Sunderland: xii + 660 hlm.
Kekayaan Hayati di Indonesia
                             (% Dunia)

1.   Minimal 11% spesies Angiospermae
2.   12% spesies Mamalia
3.   16% spesies Amfibi & Reptil
4.   17% spesies Aves
5.   Minimal 37% spesies Pisces
Kekayaan Hayati di Indonesia

1. 515 spesies mamalia, 36% endemik
2. 122 spesies kupu sayap burung, 44% endemik,
   urutan ke-1 dunia
3. > 600 spesies reptil, urutan ke-3 dunia
4. 1531 spesies burung, 28% endemik
5. 270 spesies amfibi, urutan ke-5 dunia
6. 28000 tumbuhan berbunga, urutam ke-7 dunia
Daftar Acuan
McNeely, J.A., K.R. Miller, W.V. Reid., R.A. Mittermeier & T.B. Werner. 1990.
    Conserving the world’s biological diversity. IUCN, Gland, Switzerland:
    WRI, CI, WWF-US, & the World Bank, Washington DC: 193 hlm.
MenLH & Konphalimdo. 1995. Atlas keanekaragaman hayati di Indonesia.
    MenLH & Konphalimdo, Jakarta: x + 106 hlm + 3 lamp.
Primack, R.B. 1998. Essentials of conservation biology. 2nd ed. Sinauer
    Associates, Sunderland: xii + 660 hlm.
Republik Indonesia & Kerajaan Norwegia. 1994. Kenenekaragaman hayati di
    Indonesia. Kantor MenLH & Konphalimdo, Jakarta: xv + 219 hlm.
Sastrapradja, D.S., S. Adisoemarto, K. Kartawinata, S. Sastrapradja & M.A.
    Rivai. 1989. Keanekaragaman hayati untuk kelangsungan hidup bangsa.
    LIPI, LBN-Bogor: iv + 98 hlm.
WRI, IUCN & UNEP. 1992. Strategi keanekaragaman hayati global. Terj.
    Dari Global biodiversity strategy oleh Perret, S. PT Granedia, Jakarta:
    xiv + 271 hlm

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan AirLaporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
UNESA
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
UNESA
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
UNESA
 
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Irawati Nurani
 
Ppt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayatiPpt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayati
tina novasari
 
Laporan Praktikum_Epidermis Atas dan Bawah DAUN Talinum paniculatum Jacq Gaertn
Laporan Praktikum_Epidermis Atas dan Bawah DAUN Talinum paniculatum Jacq GaertnLaporan Praktikum_Epidermis Atas dan Bawah DAUN Talinum paniculatum Jacq Gaertn
Laporan Praktikum_Epidermis Atas dan Bawah DAUN Talinum paniculatum Jacq Gaertn
dewisetiyana52
 

Mais procurados (20)

Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan AirLaporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
 
Ekologi Populasi
Ekologi PopulasiEkologi Populasi
Ekologi Populasi
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
 
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
 
prinsip osmosis dan osmoregulator
prinsip osmosis dan osmoregulator prinsip osmosis dan osmoregulator
prinsip osmosis dan osmoregulator
 
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi SetiyanaLaporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
 
Analisis vegetasi
Analisis vegetasiAnalisis vegetasi
Analisis vegetasi
 
Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
 
Materi 2 klasifikasi
Materi 2 klasifikasiMateri 2 klasifikasi
Materi 2 klasifikasi
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
 
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
 
Ppt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayatiPpt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayati
 
Interaksi mikroba 2011
Interaksi mikroba 2011Interaksi mikroba 2011
Interaksi mikroba 2011
 
osmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanosmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewan
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan DeplasmolisisLaporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Rpp jaringan tumbuhan kelas xi kurikulum 2013
Rpp jaringan tumbuhan  kelas xi kurikulum 2013Rpp jaringan tumbuhan  kelas xi kurikulum 2013
Rpp jaringan tumbuhan kelas xi kurikulum 2013
 
Laporan Praktikum_Epidermis Atas dan Bawah DAUN Talinum paniculatum Jacq Gaertn
Laporan Praktikum_Epidermis Atas dan Bawah DAUN Talinum paniculatum Jacq GaertnLaporan Praktikum_Epidermis Atas dan Bawah DAUN Talinum paniculatum Jacq Gaertn
Laporan Praktikum_Epidermis Atas dan Bawah DAUN Talinum paniculatum Jacq Gaertn
 

Destaque

KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWANKLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
Desy Aryanti
 
Modul 2 keanekaragaman tumbuhan
Modul 2 keanekaragaman tumbuhanModul 2 keanekaragaman tumbuhan
Modul 2 keanekaragaman tumbuhan
Sofyan F
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
denotsudiana
 
Ppt keragaman hayati med tek
Ppt keragaman hayati med tekPpt keragaman hayati med tek
Ppt keragaman hayati med tek
Anni Mujahidah
 
Bab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayatiBab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayati
kawidian_putri
 
power point materi ipa kelas 2
power point materi ipa kelas 2power point materi ipa kelas 2
power point materi ipa kelas 2
sitiulwiyah
 
Klasifikasi hewan
Klasifikasi hewanKlasifikasi hewan
Klasifikasi hewan
XINYOUWANZ
 
Power point mapel ipa kelas 2
Power point mapel ipa kelas 2Power point mapel ipa kelas 2
Power point mapel ipa kelas 2
ajeng_puspita18
 
Ppt ( Jenis Manusia Purba Di Indonesia )
Ppt ( Jenis Manusia Purba Di Indonesia )Ppt ( Jenis Manusia Purba Di Indonesia )
Ppt ( Jenis Manusia Purba Di Indonesia )
lia1991
 
Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya
Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis MakanannyaPenggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya
Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya
diahpurnamadewi
 

Destaque (20)

KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWANKLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
 
Modul 2 keanekaragaman tumbuhan
Modul 2 keanekaragaman tumbuhanModul 2 keanekaragaman tumbuhan
Modul 2 keanekaragaman tumbuhan
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
keanekaragaman hayati
keanekaragaman hayati keanekaragaman hayati
keanekaragaman hayati
 
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6 Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
 
Klasifikasi Hewan Berdasarkan Alat Gerak
Klasifikasi Hewan Berdasarkan Alat GerakKlasifikasi Hewan Berdasarkan Alat Gerak
Klasifikasi Hewan Berdasarkan Alat Gerak
 
Ppt keragaman hayati med tek
Ppt keragaman hayati med tekPpt keragaman hayati med tek
Ppt keragaman hayati med tek
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Bab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayatiBab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayati
 
Penggolongan hewan
Penggolongan hewanPenggolongan hewan
Penggolongan hewan
 
Annelida
Annelida Annelida
Annelida
 
power point materi ipa kelas 2
power point materi ipa kelas 2power point materi ipa kelas 2
power point materi ipa kelas 2
 
Klasifikasi hewan
Klasifikasi hewanKlasifikasi hewan
Klasifikasi hewan
 
Ppt hewan dan lingkungannya
Ppt hewan dan lingkungannyaPpt hewan dan lingkungannya
Ppt hewan dan lingkungannya
 
Power point mapel ipa kelas 2
Power point mapel ipa kelas 2Power point mapel ipa kelas 2
Power point mapel ipa kelas 2
 
Ppt ( Jenis Manusia Purba Di Indonesia )
Ppt ( Jenis Manusia Purba Di Indonesia )Ppt ( Jenis Manusia Purba Di Indonesia )
Ppt ( Jenis Manusia Purba Di Indonesia )
 
Hewan
HewanHewan
Hewan
 
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhanMakalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
 
Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya
Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis MakanannyaPenggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya
Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya
 
Ppt Vertebrata
Ppt VertebrataPpt Vertebrata
Ppt Vertebrata
 

Semelhante a Keanekaragaman hewan

Pengenalan biodiversiti
Pengenalan biodiversitiPengenalan biodiversiti
Pengenalan biodiversiti
Auzani Mansor
 
Penyusutan keanekaragaman hayati (2)
Penyusutan keanekaragaman hayati (2)Penyusutan keanekaragaman hayati (2)
Penyusutan keanekaragaman hayati (2)
Ig Fandy Jayanto
 
Masalah Keanekaragaman hayati
Masalah Keanekaragaman hayatiMasalah Keanekaragaman hayati
Masalah Keanekaragaman hayati
Irma Mustika Sari
 
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
RaissaMaulidya
 
Pendidkan lingkungan hidup
Pendidkan lingkungan hidupPendidkan lingkungan hidup
Pendidkan lingkungan hidup
rismaoris
 
Kepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkahKepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkah
Fez Na
 

Semelhante a Keanekaragaman hewan (20)

BAHAN AJAR BIODIVERSITAS GEOGRAFI SEMESTER 5
BAHAN AJAR BIODIVERSITAS GEOGRAFI SEMESTER 5BAHAN AJAR BIODIVERSITAS GEOGRAFI SEMESTER 5
BAHAN AJAR BIODIVERSITAS GEOGRAFI SEMESTER 5
 
Pengenalan biodiversiti
Pengenalan biodiversitiPengenalan biodiversiti
Pengenalan biodiversiti
 
Penyusutan keanekaragaman hayati (2)
Penyusutan keanekaragaman hayati (2)Penyusutan keanekaragaman hayati (2)
Penyusutan keanekaragaman hayati (2)
 
Kehati & Iyb 2010 21 Mar10
Kehati & Iyb 2010 21 Mar10Kehati & Iyb 2010 21 Mar10
Kehati & Iyb 2010 21 Mar10
 
BIOLOGI KEANEKARAGAMAN
BIOLOGI KEANEKARAGAMANBIOLOGI KEANEKARAGAMAN
BIOLOGI KEANEKARAGAMAN
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
Biodiversitas
BiodiversitasBiodiversitas
Biodiversitas
 
Masalah Keanekaragaman hayati
Masalah Keanekaragaman hayatiMasalah Keanekaragaman hayati
Masalah Keanekaragaman hayati
 
keanekaragaman Hayati
keanekaragaman Hayatikeanekaragaman Hayati
keanekaragaman Hayati
 
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
biologi konservasi
biologi konservasibiologi konservasi
biologi konservasi
 
Pendidkan lingkungan hidup
Pendidkan lingkungan hidupPendidkan lingkungan hidup
Pendidkan lingkungan hidup
 
keanekaragaman hayati.pptx
keanekaragaman hayati.pptxkeanekaragaman hayati.pptx
keanekaragaman hayati.pptx
 
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
 
The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014
 
BIODIVERSITAS
BIODIVERSITASBIODIVERSITAS
BIODIVERSITAS
 
KEANEKARAGAMAN HAYATI
KEANEKARAGAMAN HAYATIKEANEKARAGAMAN HAYATI
KEANEKARAGAMAN HAYATI
 
Kepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkahKepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkah
 
ppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptx
ppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptxppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptx
ppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptx
 

Último

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Último (20)

PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Keanekaragaman hewan

  • 1. KEANEKARAGAMAN HEWAN BIO 20209 (3 K) DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS INDONESIA
  • 2. JADWAL TATAP MUKA Pekan ke- Pokok Bahasan Pekan ke- Pokok Bahasan 1 Indonesia sebagai Negara 9 Keanekaragaman Pisces Megadiversitas di dunia 2 Keanekaragaman Protozoa, Porifera, 10 Keanekaragaman Amfibia dan dan Coelenterata Reptilia 3 Keanekaragaman Platyhelminthes, 11 Keanekaragaman Aves Nemathelminthes, dan Annelida 4 Keanekaragaman Mollusca 12 Keanekaragaman Mamalia 5 Keanekaragaman Arthropoda 13 Keanekaragaman ekosistem hewan 6 Keanekaragaman Echinodermata 14 Konservasi fauna Indonesia 7 Keanekaragaman Minor Phyla 15 Database dan bioinformatika hewan 8 Ujian Akhir Semester 16 Ujian Akhir Semester
  • 3. Tatap Muka 1 Indonesia sebagai Negara Megadiversitas di dunia
  • 4. KEANEKARAGAMAN HAYATI (Biodiversity) Istilah yang digunakan untuk menerangkan keanekaragaman; variabilitas dan keunikan gen; spesies, dan ekosistem. Ungkapan pernyataan terdapatnya pelbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah & sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan persekutuan mahluk, yaitu tingkatan ekosistem, jenis & genetik Keseluruhan spesies, genus, ekosistem di dalam suatu wilayah. Kekayaan hidup di bumi, jutaan tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, sifat genetis, & ekosistem yang menjadi lingkungan hidup (WWF 1989). Disebut juga biofilia (Wilson 1984; Kellert & Wilson 1993).
  • 5. DI MANA DITEMUKAN KEANEKARAGAMAN HAYATI Lingkungan dengan kekayaan spesies tertinggi: 1. Hutan hujan tropik. 2. Terumbu karang. (Pianka 1966; 3. Danau tropik besar. Groombridge 1992) 4. Laut dalam. 5. Hutan gugur daun. 6. Padang semak. (Mares 1992) 7. Padang rumput. 8. Padang pasir.
  • 6. NILAI KEANEKARAGAMAN HAYATI 1. Langsung: pemanfaatan konsumtif & produktif. 2. Tidak langsung (pemanfaatan non konsumtif): fungsi ekologis, pemilihan & keberadaan.
  • 7. PARAMETER PENILAIAN 1. Obyektif: Tipe & luas ekosistem (km2), besar populasi jenis (jumlah individu), produktivitas (kg/ha/tahun). 2. Subeyektif: arti penting perubahan habitat. Dapat diwujudkan dalam bentuk: uang, energi, nilai fungsional dll.
  • 8. Perkiraan nilai ekosistem dunia secara ekonomi ekologis Luas Nilai lokal Nilai Global No Ekosistem (106 ha) tahunan tahunan ($/ha/thn) (109 $/thn) 1 Pantai 3.102 4.052 12.6 2 Lautan terbuka 33.200 252 8.4 3 Lahan Basah 330 14.785 4.9 4 Hutan Tropis 1.900 2.007 3.8 5 Danau & Sungai 200 8.498 1.7 6 Hutan lainnya 2.955 302 0.9 7 Padang Rumput 3.898 232 0.9 8 Lahan Pertanian 1.400 92 0.1 Sumber: Primack, R.B. 1998. Essentials of conservation biology. 2nd ed. Sinauer Associates, Sunderland: xii + 660 hlm.
  • 9. 1. Manfaat Langsung 1. Konsumtif: nilai yang diberikan pada produk alam yang dikonsumsi langsung, tanpa melewati pasar. Misalnya: bahan pangan, bahan bangunan, obat- obatan, kayu bakar, pakan ternak dll. 2. Produktif: nilai yang diberikan pada produk yang dipanen secara komersial. Misalnya: kayu bakar, kayu glondongan, kulit fauna, tumbuhan obat, daging hewan, buah-buahan, hiasan dll.
  • 10. 2. Manfaat Tidak Langsung 1. Ekologis. Keanekaragaman memberikan keuntungan bagi ekosistem tertentu. 2. Pemilihan. Nilai peluang pilihan (nilai kesanggupan) merupakan potensi yang dimiliki setiap spesies – terutama yang belum ditemukan, atau yang ciri khasnya belum dieskplorasi sepenuhnya – untuk memberi manfaat bagi kesejahteraan manusia. 3. Keberadaan. Berkaitan erat dengan dimensi etik yang mencerminkan simpati, rasa tanggung jawab & kepedulian terhadap spesies & ekosistem di suatu wilayah. Disebut juga “Nilai Pusaka” karena terdapat varian, jenis, atau ekosisten yang unik & penting.
  • 11. KEANEKARAGAMAN Dibagi dalam 3 kategori hirakis. 1. Keanekaragaman Genetik Variasi genetik dalam spesies pada populasi akibat pemisahan geografi atau antar individu dalam satu populasi. 2. Kenenakagaman Spesies Seluruh spesies dunia, termasuk bakteri & protista serta tumbuhan, jamur & hewan. 3. Keanekaragaman Ekosistem Perbadaan komunitas biologi & asosiasinya dengan faktor fisik lingkungan.
  • 12.
  • 13. KEANEKARAGAMAN GENETIK 1. Menunjuk pada variasi genetik di dalam spesies yang meliputi populasi yang perbedaannya jelas di dalam spesies yang sama (mis: varietas padi) atau varietas genetik di dalam suatu populasi (mis: varietas genetik badak india lebih tinggi daripada cheetah) 2. Sampai saat ini pengukuran keanekaragaman genetik dipakai terutama hanya untuk spesies yang sudah dibudidayakan) Merupakan konsep variabilitas di dalam suatu spesies yang diukur oleh variasi genetik di dalam spesies, varietas, subspesies atau keturunam tertentu.
  • 14. PLASMA NUTFAH ATAU GEN Merupakan molekul yang ada di dalam kromosom 1. Bahan baku sifat keturunan yang memiliki satu atau beberapa pengaruh fenotip dari suatu organisme. 2. Suatu unit bahan baku keturunan yang menempati posisi khusus (lokus) dalam genom atau kromosom. 3. Suatu unit bahan baku keturunan yang dapat mengalami mutasi ke berbagai bentuk alela. 4. Suatu unit bahan baku yang dapat mengalami rekombinasi dengan unit bahan baku keturunan lainnya.
  • 15. PLASMA NUTFAH Bahan baku utama sistem kehidupan (molekul, individu, spesies, populasi, atau komunitas biologis) Keanekaragaman plasma nutfah membentuk biodiversitas Pelestarian spesies, populasi atau komunitas biologi sebenarnya adalah pelestarian plasma nutfah (gen).
  • 16. DASAR KEANEKARAGAMAN GENETIK SEL INTI SEL KROMOSOM GEN DNA & RNA
  • 17. PERUBAHAN VARIASI GENETIK ALAMI Variasi fenotip spesies berubah dari waktu ke waktu. Fenotip ditentukan oleh genotip & lingkungan.
  • 18. MIKROEVOLUSI Evolusi dibawah kategori spesies Variasi genetik suatu populasi bertambah karena satu atau kombinasi faktor (Avers, 1989): Mutasi. Reproduksi seksual (membentuk rekombinasi). Polimorfisme atau superioritas heterozigot. Aliran gen (imigrasi) dan out breeding. Penambahan jumlah populasi. Variasi geografi.
  • 19. MIKROEVOLUSI Evolusi dibawah kategori spesies Variasi genetik suatu populasi berkurang karena satu atau kombinasi faktor (Avers, 1989): Seleksi alam. Genetic drift. Emigrasi. Pengurangan jumlah populasi.
  • 20. KERENTANAN TERHADAP KEPUNAHAN Karekter spesies yang rentan punah (Ehrenfeld 1970, Terborgh 1974, Pimm dkk. 1988, Gittleman 1994): 1. Sebaran geografi sempit. 2. Terdiri dari satu atau beberapa populasi. 3. Ukuran populasi kecil atau ukuran populasi menurun. 4. Densitas rendah. 5. Memerlukan wilayah jelajah luas. 6. Ukuran tubuh besar. 7. Ketidak mampuan menyebar dengan baik. 8. Bermigrasi musiman. 9. Keanekaragaman genetik rendah. 10. Memiliki relung tertentu. 11. Hanya dijumpai pada lingkungan yang stabil. 12. Membentuk kelompok secara tetap atau sementara. 13. Diburu atau dipanen manusia.
  • 21. Kategori Keterancaman Populasi Organisme No. Kriteria Kritis Genting Rentan A Penurunan tajam > 80% selama 10 tahun > 50% selama 50 > 20% selama 10 atau 3 generasi. tahun atau 3 generasi. tahun atau 3 generasi. B Daerah sebaran Luas daerah sebaran < Luas daerah sebaran Luas daerah sebaran yang sempit 100 km2 < 5000 km2 < 20000 km2 Luas daerah ditempati < Luas daerah ditempati Luas daerah ditempati 10 km2 < 500 km2 < 2000 km2 C Populasi kecil < 250 individu dewasa < 2500 individu < 10000 individu dewasa dewasa D1 Populasi sangat < 50 individu dewasa < 250 individu dewasa < 1000 individu kecil dewasa < 1000 km2 atau < 5 lokasi D2 Daerah sebaran - - - E Kemungkinan Peluang punah > 50% Peluang punah > 20% Peluang punah > 10% punah selama 5 tahun. selama 20 tahun. selama 100 tahun. (Sumber: IUCN/SSC 1994; Shannaz dkk. 1995)
  • 22. KONSERVASI KEANEKARAGAMAN GENETIK Kenapa perlu dilakukan ? Belum diketahui manfaat langsung atau tidak langsung Mempertahankan kekayaan genetik alami. Mempertahankan sifat unggul. Banyak spesies dengan sifat gentik tidak unggul punah.
  • 23.
  • 24. KEANEKARAGAMAN SPESIES 1. Menunjuk pada varietas spesies di dalam suatu daerah 2. Dapat diukur dengan banyak cara 3. Belum disepakai tentang metode pengukuran terbaik Ukuran yang umum dipakai: Jml. spesies dalam satu are (“kekayaan spesies” atau “species richness”). Kekayaan spesies: Total spesies yang hadir pada area tertentu. “Keanekaragaman taksonomi”: Jml. spesies & hubungan spesies satu dengan spesies lainnya. (area yang memiliki 1 sp burung & 1 sp kadal memiliki keragaman taksonomi yang lebih besar daripada area yang hanya memiliki 3 sp burung) Konsep variabilitas organisme hidup di bumi & diukur dengan jml. spesies di bumi atau kawasan tertentu
  • 25.
  • 26. KONSEP SPESIES Konsep Biologi: kelompok organisme yang secara genetik sama & mampu berkembang biak serta menghasilkan keturunan fertil. Konsep Morfologi: kelompok organisme yang memiliki ciri morfologi/bentuk luar/fenotipe, fisiologi, atau biokimia sama atau mirip di antara sesema anggotanya.
  • 27. APAKAH SPESIES BERUBAH ? Sebagai suatu satuan entitas selalu berubah Spesies bervolusi Mutasi & rekombinasi Terbentuk variasi (keanekaragaman)
  • 28. TINGKAT KELANGKAAN SPESIES (IUCN 1994) 1. Punah (Extinct). Spesies yang tidak diragukan lagi bahwa individu terakhir mati. 2. Punah di Alam (Extinct in the wild). Spesies yang populasinya hanya ditemukan di penangkaran atau terdapat sebagai populasi alami yang hidup di luar sebaran aslinya. 3. Kritis (Critical endangered). Spesies yang menghadapi resiko kepunahan sangat tinggi di alam dalam waktu dekat. 4. Genting (Endangered). Spesies yang tidak tergolong kritis, namun menghadapi resiko kepunahan sangat tinggi di alam. 5. Rentan (Vulnerable). Spesies yang tidak tergolong kritis maupun genting, namun menghadapi resiko kepunahan sangat tinggi di alam. 6. Relatif rentan (Lower risk). Spesies yang setelah dievaluasi tidak tergolong kritis, genting maupun rentan. 7. Kurang data (Data deficient). Spesies yang tidak cukup memiliki data untuk dilakukan perkiraan tingkat kelangkaannya. 8. Tidak dievaluasi (Not evaluated). Spesies yang tidak atau belum dinilai berdasaran kriteria di atas.
  • 29. KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM Ekosistem merupakan komunitas biologi bersama dengan lingkungan fisik yang terkait. 1. Lebih sulit diukur daripada keenekaragaman spesies dan genetika karena batas-batas komunitas dan ekosistem sulit ditentukan. 2. Jumlah dan penyebarannya dapat diukur selama kriteria yang dipakai untuk mendefinisikan komunitas dan ekosistem konsisten dipakai Berkaitan dengan keanekaragaman & kesehatan kompleks-kompleks tempat spesies berada.
  • 30.
  • 31. RAGAM EKOSISTEM 1. Kelompok Ekosistem Bahari (Laut Dalam, Laut Dangkal, Terumbu Karang, Pantai Batu, Pantai Lumpur dll.) 2. Kelompok Ekosistem Darat Alami (Vegetasi Pamah, Vegetasi Pegunungan, Vegetasi Monsun dll.) 3. Kelompok Ekosistem Suksesi (Ekosistem Suksesi Primer & Ekosistem Suksesi Sekunder) 4. Kelompok Ekosistem Buatan (Dam, Sawah, Kota, Pedesaan dll.)
  • 32. KEANEKARAGAMAN Salah satu karakteristik suatu komunitas 1. Keanekaragaman α: keanekaragaman spesies pada skala lokal atau habitat tertentu 2. Keanekaragaman β: mengukur laju perubahan spesies dalam skala regional 3. Keanekaragaman γ: keanekaragaman spesies pada skala regional atau regional
  • 33. KEANEKARAGAMAN Keanekaragaman α Umum digunakan Gabungan 2 aspek komposisi jenis pada komunitas (jumlah jenis & keseragaman) Kedua aspek tsb dapat digambarkan secara terpisah atau bersama: Terpisah (kekayaan jenis) Bersama (indeks heterogenitas)
  • 34. MEGA CENTER (Mega Diversity) Indonesia negara kepulauan terbesar: memiliki + 17.500 pulau, panjang pantai + 81.000 km. Habitat alami beragam, 47 ekosistem yang berbeda. Kekayaan tumbuhan & hewan tinggi. Jumlah spesies endemik banyak.
  • 36.
  • 37.
  • 38. Kawasan biogeografi Indonesia (1). Sumatera dsk.; (2) Jawa & Bali; (3) Kalimantan, natuna & Anabas; (4) dsk, termasuk Sula; (5) Nusa tenggara; (6) Maluku; (7) Irian Barat, Kei & Aru.
  • 39. Perkiraan Jumlah Jenis Tumbuhan (MENURUT TAKSON UTAMA) Taksa Indonesia Dunia Minimum Maksimum Protozoa 1.500 3.500 30.800 Insekta 1.000.000 5.000.000 30.000.000 Arthropoda lain 30.000 50.000 300.000 Moluska 2.000 6.000 50.000 Avertebrata lain 5.000 10.000 66.900 Pisces 7.000 8.500 19.000 Amfibi 1.000 1.500 4.200 Reptilia 600 2.000 6.300 Burung 1.300 1.600 9.200 Mamalia 515 800 4.170 Sumber: Republik Indonesia & Kerajaan Norwegia. 1994. Kenenekaragaman hayati di Indonesia. Kantor MenLH & Konphalimdo, Jakarta: xv + 219 hlm
  • 40. Perkiraan Jumlah Jenis Tumbuhan (MENURUT TAKSON UTAMA) Taksa Indonesia Dunia Minimum Maksimum Bakteri & Cyanobakteria 225 300 4.700 Fungi 4.280 12.000 47.000 Alga (rumput laut) 1.000 1.800 21.000 Lumut 1.500 1.500 16.000 Pakis 1.250 1.550 11.300 Gymnospermae 100 100 530 Angiospermae 25.000 30.000 220.500 Sumber: Republik Indonesia & Kerajaan Norwegia. 1994. Kenenekaragaman hayati di Indonesia. Kantor MenLH & Konphalimdo, Jakarta: xv + 219 hlm
  • 41. Jenis Hutan Indonesia No. Jenis Hutan DPL (m) Lus (ha) 1 Hutan Dataran rendah < 1000 65.442.400 2 Hutan Hujan Pegunungan Rendah 1000-2000 9.983.900 3 Hutan Hujan Penggunungan > 2000 2.909.300 4 Hutan Tanah Ultra Basah 2.047.100 5 Hutan Batu Kapur 7.942.400 6 Hutan Musim 17.300 7 Hutan Savana 2.669.900 8 Hutan Kerangas 3.747.400 9 Hutan Tepi Sungai 1.148.300 10 Hutan Lahan Basah Dataran rendah 1.232.200 11 Hutan Rawa Gambut 1.369.800 12 Hutan Rawa 4.690.300 13 Hutan Pantai 0 3.322.000 14 Hutan Bakau 0 3.858.300 15 Hutan Bambu, Nipah & sagu 2.100
  • 42. Tipe Habitat Daratan Utama di Indonesia No. Tipe Habitat Luas Awal (km2) Tersisa (%) Dilindungi (%) 1 Hutan pada batu kapur 135.793 39,3 4,1 2 Hutan rawa air tawar 103.054 46,8 5,2 3 Hutan Kerangas 91.660 28,6 1,2 4 Hutan kayu hitam 3.420 34,2 8,2 5 Hutan hujan dataran rendah 896.157 57,5 4,9 6 Hutan peggunungan 206.233 77,1 21,1 7 Hutan rawa gambut 219.252 78,8 6,5 8 Hutan hujan setengah keruh 150.877 28,3 2,0 9 Hutan pinus tropik 3.215 60,0 15,6 10 Mangrove 50.800 43,9 11,2 11 Hutan pada batuan ultrabasik 8.299 46,9 0,4 12 Hutan musim 24.192 39,0 4,4 13 Vegetasi pantai 390 39,7 2,5 14 Alpin 2.170 100,0 31,1 Total 1.895.512 55,8 6,6 Sumber: Republik Indonesia & Kerajaan Norwegia. 1994. Kenenekaragaman hayati di Indonesia. Kantor MenLH & Konphalimdo, Jakarta: xv + 219 hlm
  • 43. Daftar negara dengan jumlah spesies mamalia, burung & reptil yang termasuk 10 besar. Mamalia Burung Reptilia Indonesia 515 Kolombia 1.721 Melksiko 717 Meksiko 449 Peru 1.701 Australia 686 Brasil 428 Brazil 1.622 Indonesia 511 Zaire 409 Indonesia 1.534 India 383 Cina 394 Ekuador 1.447 Kolombia 383 Peru 361 Venezuela 1.275 Ekuador 345 Kolombia 359 Bolivia 1.250 Peru 297 India 350 India 1.200 Malaysia 294 Uganda 311 Malaysia 1.200 Thailand 282 Tanzania 310 Cina 1.195 PNG 282 Sumber: Republik Indonesia & Kerajaan Norwegia. 1994. Kenenekaragaman hayati di Indonesia. Kantor MenLH & Konphalimdo, Jakarta: xv + 219 hlm
  • 44. Jumlah spesies mamalia di negara tropika & subtropika Negara Luas Jml Negara Luas Jml Tropis (103 km2) Sp. Subtropis (103 km2) Sp. Brazil 8456 394 Kanada 9220 139 Zaire 2268 415 Argentina 2737 258 Mesiko 1909 439 Algeria 2382 92 Indonesia 1812 515 Iran 1636 140 Kolumbia 1039 359 Afrika Selatan 1221 247 Venezuela 882 288 Chili 748 91 Kosta Rica 511 205 Perancis 550 93 Filipina 298 166 Inggris 242 50 Rwanda 25 151 Belgia 40 58 Sumber: Primack, R.B. 1998. Essentials of conservation biology. 2nd ed. Sinauer Associates, Sunderland: xii + 660 hlm.
  • 45. Numbers of species threatened with extinction in major groups of animals and some key families and orders. Approximate Number of species Percentage of Group number of threatened with species threatened species extinction with extinction Ikan 24.000 452 2 Amfibi 3.000 59 2 Reptil 6.000 167 3 Boidae 17 9 53 Varanidae 29 11 38 Iguanidae 25 17 68 Burung 9.500 1.029 11 Anseriformes 109 36 33 Psitaciformes 302 118 39 Mamalia 4.500 505 11 Marsupialia 179 86 48 Canidae 34 13 38 Cervidae 14 11 79 Sumber: Primack, R.B. 1998. Essentials of conservation biology. 2nd ed. Sinauer Associates, Sunderland: xii + 660 hlm.
  • 46. Sepuluh negara terbesar dengan jumlah spesies tertinggi Mamalia Burung Amfibi Reptil Kupu-kupu 1 Indonesia (515) Kolumbia (1721) Brazil (516) Meksiko (717) Indonesia (121) 2 Meksiko (449) Peru (1701) Kolumbia (407) Australia (686) Cina (99-104) 3 Brazil (428) Brazil (1622) Ekuador (358) Indonesia (+ 600) India (77) 4 Zaire (409) Indonesia (1519) Meksiko (282) Brazil (467) Brazil (74) 5 Cina (394) Ekuador (1447) Indonesia (270) India (453) Myanmar (68) 6 Peru (361) Venezuela (1275) Cina (265) Kolumbia (383) Ekuador (64) 7 Kolumbia (359) Bolivia (+ 1250) Peru (251) Ekuador (345) Kolumbia (59) 8 India (350) India (1200) Zaire (216) Peru (297) Peru (58) 9 Uganda (311) Malesia (+ 1200) USA (205) Malesia (294) Malesia (55) 10 Tanzania (310) Cina (1195) Venezuela (197) Thailand (282) Meksiko (52) Australia (197) PNG (282) Sumber: Primack, R.B. 1998. Essentials of conservation biology. 2nd ed. Sinauer Associates, Sunderland: xii + 660 hlm.
  • 47. Kekayaan Hayati di Indonesia (% Dunia) 1. Minimal 11% spesies Angiospermae 2. 12% spesies Mamalia 3. 16% spesies Amfibi & Reptil 4. 17% spesies Aves 5. Minimal 37% spesies Pisces
  • 48. Kekayaan Hayati di Indonesia 1. 515 spesies mamalia, 36% endemik 2. 122 spesies kupu sayap burung, 44% endemik, urutan ke-1 dunia 3. > 600 spesies reptil, urutan ke-3 dunia 4. 1531 spesies burung, 28% endemik 5. 270 spesies amfibi, urutan ke-5 dunia 6. 28000 tumbuhan berbunga, urutam ke-7 dunia
  • 49. Daftar Acuan McNeely, J.A., K.R. Miller, W.V. Reid., R.A. Mittermeier & T.B. Werner. 1990. Conserving the world’s biological diversity. IUCN, Gland, Switzerland: WRI, CI, WWF-US, & the World Bank, Washington DC: 193 hlm. MenLH & Konphalimdo. 1995. Atlas keanekaragaman hayati di Indonesia. MenLH & Konphalimdo, Jakarta: x + 106 hlm + 3 lamp. Primack, R.B. 1998. Essentials of conservation biology. 2nd ed. Sinauer Associates, Sunderland: xii + 660 hlm. Republik Indonesia & Kerajaan Norwegia. 1994. Kenenekaragaman hayati di Indonesia. Kantor MenLH & Konphalimdo, Jakarta: xv + 219 hlm. Sastrapradja, D.S., S. Adisoemarto, K. Kartawinata, S. Sastrapradja & M.A. Rivai. 1989. Keanekaragaman hayati untuk kelangsungan hidup bangsa. LIPI, LBN-Bogor: iv + 98 hlm. WRI, IUCN & UNEP. 1992. Strategi keanekaragaman hayati global. Terj. Dari Global biodiversity strategy oleh Perret, S. PT Granedia, Jakarta: xiv + 271 hlm