SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 7
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
1. 1. LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERCOBAAN I “PENGENALAN
ALAT LABORATORIUM” Disusun Oleh : NAMA : RUKMANA STAMBUK : G 301
12 008 KELOMPOK : III (TIGA) JURUSAN : KIMIA LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TADULAKO 2013 61
2. 2. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laboratorium adalah suatu tempat
dimana mahasiswa atau Praktikan, dosen, dan peneliti melakukan percobaan. Bekerja di
laboratorium Mikrobiologi tidak akan lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya
dari berbagai jenis bahan kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun yang
bersifat berbahaya. Selain itu, peralatan yang ada di dalam Laboratorium juga dapat
mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi Praktikan yang sedang
melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang
akan digunakan. Setiap percobaan kita selalu menggunakan peralatan yang berbeda atau
meskipun sama tapi ukurannya berbeda. Ada banyak jenis-jenis Laboratorium,
diantaranya adalah Laboratorium Mikrobiologi. Secara sederhana mikrobiologi dapat
diartikan sebagai organisme yang berukuran sangat kecil sehingga tidak memungkinkan
untuk melihatnya dengan mata telanjang. Namun mengamati aktivitas mikroorganisme
ini sangat menyenangkan, dan bila diperdalam dengan sangat sungguh-sungguh
mikroorganisme dapat memberikan keuntungan pada manusia terutama untuk industri
pangan, mungkin inilah sebabnya kenapa mikrobiologi menjadi salah satu mata kuliah
yang perlu untuk dipelajari. Alat yang digunakan untuk melihat mikroorganisme adalah
mikroskop. Mikroskop ini dapat kita temukan hampir di setiap laboratorium, termasuk
Laboratorium Mikrobiologi. Selain mikroskop, alat-alat lainnya adalah erlenmeyer,
beaker glass, tabung reaksi, pipet tetes, rak tabung reaksi, triangle, jarum ose, cawan
petri, pipet mikro, tip, laminar air flow, incubator, vortex, magnetic stirrer, colony
counter, autoclave dan lain-lain. Setiap alat ini mempunyai fungsi dan peran yang
berbeda-beda. 61
3. 3. Pengenalan alat ini sangat penting demi kelancaran praktikum kita selanjutnya. Dalam
sebuah praktikum, tentu saja praktikan tidak dapat secara langsung menggunakan alat-
alat yang akan digunakan dalam praktikum tersebut tanpa mempunyai pengetahuan dan
kemampuan yang cukup untuk menggunakannya. Oleh karena itu, kita harus mengetahui
bagaimana cara menggunakan alat–alat tersebut dengan tepat sehingga tidak akan
mengganggu kelancaran praktikum dan tidak terjadi kecelakaan akibat dari kesalahan
praktikan. 1.2 Tujuan Adapun tujuan diadakannya praktikum ini yaitu : 1. Untuk
mengetahui alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi 2. Untuk
mengetahui fungsi dari alat-alat tersebut. 61
4. 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mikrobiologi merupakan suatu istilah luas yang
berarti studi tentang organisme hidup yang terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata
telanjang. Mikrobiologi mencakup studi tentang bakteri (bakteriologi), virus (virulogi),
khamir dan jamur (miko-logi), protozoa (protozoologi), beberapa ganggang, dan
beberapa bentuk kehidupan yang tidak sesuai untuk dimasukkan kedalam kelompok
tersebut diatas. Bentuk kehidupan yang kecil seperti itu disebut mikroorganisme.
Kadang-kadang disebut mikroba atau dalam bahasa sehari-hari, mikroba (Volk, 1993).
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja dan
fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan
bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan
dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998). Pengenalan alat-alat ini
meliputi macam-macam alat, mengetahui nama- namanya, memahami bentuk, fungsi,
serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan
yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan
peralatan untuk percobaan-percobaan didalam laboratorium terbuat dari gelas. Meskipun
peralatan-peralatan tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk
suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau
membuat peralatan khusus sesuai dengan kebutuhan (Imam khasani, 2000). Didalam
pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat yang berada di
laboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi hampir sama
dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium kimia, yaitu
berupa alat-alat gelas antara lain : tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur, pipet
volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer,
botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes, dan rak tabung reaksi. Di
samping peralatan gelas tersebut, 61
5. 5. pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat yang khusus antara lain :
autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose (inokulum), jarum preparat, gelas objek, kaca
penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk membiakan mikroorganisme
dengan suhu tertentu yang kostan, spektrofotometer untuk mengukur kepekatan suspensi
atau larutan,penangas air untuk mencairkan medium, magnetik stirrer untuk mengaduk,
dan tabung durham untuk penelitian fermentasi (Alfi, 2013). Dalam sebuah praktikum,
praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang
ada di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan
memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan
praktikum dengan sempurna. Penanganan bahan sebelum melakukan praktikum sangat
mempengaruhi hasil praktikum. Bahan yang mudah menguap diletakkan di dalam wadah,
bahan kimia yang dapat menimbulkan bahaya sebaiknya disimpan dalam sebuah lemari
asam. Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat yang ada
dilaboratorium, yaitu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan
dalam melakukan pengukuran dan perhitungan. Suatu laboratorium harus merupakan
tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman
terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya.
Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan
keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien (Tandra, 2013).
Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan kerja dalam
melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat praktikum bertujuan agar
mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum
sangat di butuhkan dalam proses penilitian atau pun prktikum terutama dalam proses
praktikum kimia ada banyak sekali alat-alat yang digunakan dan mempunyai fungsi
masing-masing di dalam bidang keilmuan atau pun proses penilitian tentu alat-alat ini
sangat di butuhkan sekali. alat-alat laboratorium juga dapat berbahasa jika terjadi
kesalahan dalam prosedur pemakaiannya maka diperlukannya pengenalan alat-alat
laboratorium agar 61
6. 6. penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik
dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit mungkin hal ini
penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar. Data-data yang tepat
akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang (Hokayuruke, 2013). Laboratorium
sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat untuk melakukan percobaan atau
penelitian. Ruang dimaksud dapat berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap
atau alam terbuka misalnya kebun botani. Pada umumnya bentuk dan ukuran dan tata
ruang suatu laboratorium di desain sedemikian rupa sehingga pemakai laboratorium
mudah melakukan aktivitasnya. Disamping bentuknya, ukuran laboratorium perlu
mendapat perhatian karena fungsi laboratorium tidak hanya digunakan untuk percobaan
yang bersifat individual. Umumnya laboratorium digunakan untuk berbagai kegiatan
percobaan dalam konteks proses belajar mengajar. Sebuah laboratorium dengan ukuran
lantai seluas 100 m² dapat digunakan oleh sekitar 40 orang siswa, dengan setiap rasio
setiap siswa menggunakan tempat seluas 2,5 m² dari keseluruhan luas laboratorium.
Laboratorium untuk keperluan praktikum mahasiswa membutuhkan ukuran lebih luas
lagi, misalnya 3-4 m² untuk setiap mahasiswa (Suprianto, 2006). Pengetahuan alat
merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung kegiatan praktikum. Siswa
akan terampil dalam praktikum apabila mereka mempunyai pengetahuan mengenai alat-
alat praktikum yang meliputi nama alat, fungsi alat, dan cara menggunakannya.
Pengetahuan alat yang kurang akan mempengaruhi kelancaran saat praktikum. Sebagai
contoh, selama praktikum mahasiswa dilibatkan aktif dengan pemakaian alat dan bahan
kimia. Mahasiswa yang menguasai alat dengan baik akan lebih terampil dan teliti dalam
praktikum sehingga mahasiswa memperoleh hasil praktikum seperti yang diharapkan
(Maink, 2013). Dalam suatu laboratorium, ada banyak jenis alat – alat yang digunakan,
salah satu jenis alat yang sering digunakan dalam laboratorium mikrobiologi adalah alat
sterilisasi. Dalam laboratorium, sterilisasi media dilakukan dengan menggunakan
autoklaf yang menggunakan tekanan yang disebabkan uap air, 61
7. 7. sehingga suhu dapat mencapai 1210 C. Sterilisasi dapat terlaksana bila mencapai
tekanan 15 psi dan suhu 1210 C selama 15 menit. Media biakan yang telah disterilkan
harus diberi penutup agar tidak dicemari oleh mikroorganisme yang terdapat
disekelilingnya. Pemanasan basah bertekanan tinggi (autoklaf) dapat digunakan untuk
mensterilkan larutan komponen media, bahan dan alat-alat yang tahan terhadap
pemanasan tinggi. Sterilisasi ini lebih baik dibandingkan sterilisasi dengan pemanasan
kering karena dengan autoklaf tidak hanya mematikan mikroorganisme tapi juga
mematikan sporanya. Waktu sterilisasi sangat bervariasi, tergantung dari ukuran obyek
yang disterilkan. Lamanya waktu sterilisasi bahan cair (air, media) tergantung pada
volume cairan yang disterilkan. Sterilisasi alat gelas dan metal dapat dilakukan dengan
pemanasan kering atau oven (Maink, 2013). Secara umum fungsi setiap alat diberikan
secara umum karena tidak mungkin semua fungsi diutarakan dalam melakukan kegiatan
di laboratorium. Untuk memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium, penulisan
alat-alat diurut sesuai dengan abjad. Agar supaya alat-alat laboratorium dapat digunakan
dalam waktu relatif lama dalam keadaan baik, perlu pemeliharaan dan penyimpanan yang
memadai (Koesmadja, 2006). Pemakai laboratorium hendaknya memahami tata letak
atau layout bangunan laboratorium. Pembangunan suatu laboratorium tidak dipercayakan
begitu saja kepada seorang arsitektur bangunan. Bangunan laboratorium tidak sama
dengan bangunan kelas. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membangun
laboratorium. Faktor-faktor tersebut antara lain lokasi bangunan laboratorium dan
ukuran-ukuran ruang (Hilmi, 2007). Penggunaan alat-alat dalam laboratorium diharapkan
dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan
kegagalan pada praktikum yang dilakukan. Dalam melakukan percobaan dilaboratorium
atau bekerja dalam laboratorium terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu
dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan yang
dapat berbahaya dan merugikan bagi diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar,
bila tidak digunakan dengan baik. Seperti layaknya pekerjaan 61
8. 8. lain, bekerja dalam laboratorium kimia juga mempunyai resiko kecelakaan kerja.
Resiko ini dapat disebabkan karena faktor ketidaksengajaan, keteledoran dan sebab-sebab
lain yang diluar kendali manusia (Tandra, 2013). Inkubator adalah alat untuk
menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi
dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Colony counter berguna untuk mempermudah
perhitungan koloni yang tumbuh setelah di inkubasi di dalam cawan, karena adanya kaca
pembesar. Selain itu alat ini juga dilengkapi dengan skala yang sangat berguna untuk
pengamatan pertumbuhan koloni yang sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan petri
dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat direset. Mikropiper adalah alat untuk
memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 μl. Banyak
pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume
pengambilannya (adjust table volume pippete) antara 1 μl sampai 20 μl, atau mikropipet
yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume ( fixed volume
pippete) misalnya mikropipet 5 μl. Dalam penggunaannya mikropipet memerlukan tip.
Cawan petri berfungsi untuk membiakan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat di
tuang ke cawan bagian bawah dan bagian atasnya digunakan sebagai penutup. Cawan
perti tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15
cm, dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedang cawan yang berdiameter 9 cm,
kira-kira cukup di isi media sebanyak 10 ml. Pipet ukur merupakan alat yang digunakan
untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam
ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml, dan 10 ml. Cara
penggunaannya adalah cairan disedot dengan bantuan filler sampai pada volume yang
diinginkan.Kebersihan alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam
melakukan pengukuran dan perhitungan yang dilakukan. Penggunaan alat-alat dalam
laboratorium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak steril
dapat menyebabkan kegagalan pada praktikum yang dilakukan (Sudarmadji, 2005). 61
9. 9. BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Adapun waktu dan tempat
dilaksanakannya praktikum ini adalah: Hari/ Tanggal : Senin, 09 Desember 2013 Pukul :
13.00 WITA – Selesai. Tempat : Laboratorium Biologi Dasar Jurusan Biologi FMIPA
UNTAD 3.2 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini
adalah : A. Alat Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu : 1. Autoklaf
11. Laminar air flow 2. Bunsen 12. Mikroskop 3. Cawan petri 13. Jarum ose 4. Gelas
ukur 14. Oven 5. Kaca preparat 15. Pipet tetes 6. Spatula 16. Enkas 7. Corong kaca 17.
Inkubator 8. Rak tabung reaksi 18. Colony Counter 9. Tabung reaksi. 19. Handsprayer
10. Hot plate 3.3. Prosedur Kerja Adapun prosedur kerja dalam praktikum ini adalah : 1.
Menyiapkan alat-alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi. 2.
Mengamati bagian-bagian dari alat tersebut dan mengetahui fungsinya masing-masing.
61
10. 10. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengamatan Tabel Hasil
Pengamatan No Nama Alat Gambar Fungsi 1. Tabung reaksi Untuk menyimpan
mikroorganisme dalam medium cair atau padat, alat pengenceran, untuk pengujian
mikrobiologis. 2. Rak tabung reaksi Untuk tempat berdirinya tabung reaksi/ penyangga
tabung reaksi sewaktu meletakkkan hasil reaksi. 3. Kaca preparat Untuk meletakkan
objek yang akan diamati pada objek. 4. Jarum ose Untuk mengambil dan menggores
sampel yang akan diamati. 5. Autoklaf Untuk mensterilkan suatu benda dengan
menggunakan uap. 61
11. 11. 6. Oven Untuk mensterilkan alat-alat gelas yang tahan terhadap panas. 7. Inkubator
Inkubator berfungsi sebagai menumbuhkan bakteri pada suhu tertentu, menumbuhkan
ragi dan jamur, dan menyimpan biakan murni mikroorganisme pada suhu rendah, atau
tempat penyimpanan hasil penanaman mikroba 8. Bunsen Untuk memanaskan dan
mensterilkan alat-alat yang terbuat dari platina. 9. Cawan petri Sebagai tempat
pertumbuhan mikroba secara kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel. 61
12. 12. 10. Pipet tetes Untuk mengambil dan memindahkan bahan. 11. Corong kaca Untuk
memasukkan cairan ke dalam suatu tempat yang sempit mlutnya. 12. Gelas ukur Untuk
mengukur volume suatu larutan. 13. Spatula Untuk mengambil zat atau sampel dalam
bentuk padatan. 14. Handsprayer untuk membersihkan tangan dari mikroba sebelum
masuk tangan ke inkubator 61
13. 13. 15. Mikroskop Untuk membesarkan benda sehingga membantu dalam pengamatan
atau melihat benda kecil. 16. Laminar air flow Tempat pengerjaan mikroba khususnya
bakteri secara aseptik 17. Enkas Berfungsi sebagai tempat penanaman mikroba. Atau
sebagai tempat pengerjaan mikroba seperti mengisolasi mikroba. 18. Colony Counter alat
untuk menghitung jumlah koloni bakteri atau mikroorganisme 19. Hot Plate Untuk
memanaskan larutan 61
14. 14. 4.2 Pembahasan Praktikum yang berjudul “Pengenalan Alat Labratorium
Mikrobiologi” ini membahas mengenai alat-alat yang akan dipergunakan pada praktikum
Mikrobiologi Umum. Pada praktikum pertama ini, diperkenalkan pada beberapa
peralatan yang nantinya akan digunakan di praktikum mikrobiologi, diantaranya yaitu
autoclave, tabung reaksi, pipet tetes, oven dan lainnya. Alat-alat ini juga dapat kita
temukan pada Laboratorium lain, namun alat yang sama bisa saja mempunyai fungsi
yang berbeda di laboratorium yang beda, contohnya tabung reaksi. Pada laboratorium
kimia, tabung reksi digunakan sebagai tempat untuk mereaksikan zat-zat dalam jumlah
kecil sementara di laboratorium mikrobiologi tabung reaksi digunakan untuk uji
biokimiawi dan menumbuhkan mikroba. Tabung reaksi dapat ditutup dengan
menggunakan kapas, tutup metal, plastic ataupun aluminium foil. Tujuannya adalah
untuk menghindari kontaminasi dari udara luar. Mikroskop dapat dikatakan sebagai alat
penting di laboratorium ini, dikarenakan yang akan diteliti adalah mahluk-mahluk yang
berukuran mikro (sangat kecil). Mikroskop berfungsi untuk membesarkan benda
sehingga membantu dalam pengamatan atau melihat benda kecil. Mikroskop pertama
dibuat oleh Antonio Van Leeuwenhoek, mikroskop ini awalnya masih sangat sederhana
namun pada saat sekarang mikroskop jauh lebih modern dan sudah mempunyai tingkat
ketelitian dan akurasi yang tinggi. Menurut (Mored, 2005) mikroskop ini tersusun atas
beberapa bagian, diantaranya : 1. Lensa okuler, lensa yang berfungsi untuk memebentuk
bayangan maya, tegak dan diperbesar 2. Lensa objektif, untuk membentuk bayangan
nyata 3. Makrometer (pemutar kasar), berfunngsi untuk menaikan dan menurunkan
mikroskop secara cepat 4. Mikrometer (pemutar halus), berfungsi menaik turunkan
mikroskop secara lambat 61
15. 15. 5. Revolver, untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya 6.
Diafragma, mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk 7. Meja mikroskop, tempat
objek yang akan diamati 8. Penjepit kaca, untuk menjepit kaca yang terbuat dari plastic 9.
Lengan mikroskop, sebagai pegagang pada mikroskop 10.Sendi inklinasi (pengatur
sudut), untuk mengatur sudut atau penatur tegaknya mikroskop 11.Tabung mikroskop,
berfungsi untuk menghubungkan antara lensa lensa objektif dan lensa okuler 12.Pemutar,
a. Pemutar kasar, berfungsi untuk menggerakkan tabung dengan penggeser berat dan
mengatur jarak objek dengan lensa sehingga diperoleh bayangan yang jelas b. Pemutar
halus, berfungsi untuk mengatur tabung dengan penggesaran kecil, sehingga focus lebih
tepat dan kita amati nampak lebih jelas. Untuk peralatan gelas, berdasarkan hasil
pengamatan yang diperoleh, dapat diketahui bahwa yang termasuk alat-alat yang terbuat
dari gelas yaitu tabung reaksi, pipet tetes, cawan petri, gelas ukur dan corong kaca.
Tabung reaksi biasanya kita gunakan untuk mereaksikan suatu zat, namun pada
praktikum mikrobiologi tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan
menumbuhkan mikroba. Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup
tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media
padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut
fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar). Pipet
tetes digunakan untuk mengambil dan memindahkan bahan sedangkan cawan petri
fungsinya sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara kuantitatif dan sebagai tempat
pengujian sampel. Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu larutan. Corong
digunakan untuk memasukkan cairan ke dalam suatu tempat yang sempit mulutnya,
seperti labu ukur, buret dan sebagainya. 61
16. 16. Adapun yang termasuk alat-alat sterilisasi yaitu autoklaf, oven, dan bunsen. Autoklaf
digunakan untuk mensterilkan suatu benda dengan menggunakan uap, sedangkan untuk
oven digunakan untuk mensterilkan alat-alat gelas yang tahan terhadap panas dan bunsen
fungsinya untuk memanaskan dan mensterilkan alat- alat yang terbuat dari platina.
Bunsen digunakan untuk sterilisasi alat inokulasi dengan pembakaran seperti sterilisasi
jarum inokulum atau spreader. Untuk memastikan kesterilannya jarum inokulum dibakar
sampai membara dan spreader dapat dicelupkan alkohol lalu dibakar. Bunsen berbahan
bakar gas yang disalurkan melalui pipa sedangkan pembakar spirtus berbahan bakar
spirtus (methanol). Namun pembakar spirtus lebih mudah ditemukan di banyak
laboratorium karena efisien dan portable. Tersedia juga alat loop incinerator / electric
bunsen burner / electric incinerator untuk membakar jarum inokulum. Ujung jarum
inokulum dapat dimasukkan ke dalam tabung keramik panas (815o C) selama 6 detik
untuk mensterilisasinya. Pembakar spirtus dapat menciptakan sirkulasi udara dari bawah
ke atas melewati api karena proses pembakaran. Seringkali hal ini dianggap mampu
menciptakan lingkungan udara yang aseptis disekitar pembakar spirtus, tetapi jika
memang load kontaminasi besar dan banyak gangguan aliran udara maka hal ini juga
tidak sepenuhnya benar. Oleh karena itu sebaiknya tetap menggunakan LAF jika
menginginkan kerja pada udara yang steril. Alat-alat lain yang diperkenalkan di
laboratorium, salah satunya yaitu laminar air flow, inkubator, handsprayer, colony
counter dan jarum ose. Laminar air flow (LAF) digunakan sebagai ruangan untuk bekerja
secara steril. Alat ini berbentuk seperti meja, prinsip kerjanya adalah pengaseptian suatu
ruangan berdasarkan aliran udara laminar secara horizontal dari dalam keluar sehingga
kontaminasi udara dapat diminimalkan. Sebelum menggunakan alat ini, sebaiknya tangan
kita diberi alkohol terlebih dahulu. Jarum ose digunakan untuk mengambil dan
menggores sampel yang akan diamati. Inkubator berfungsi sebagai menumbuhkan bakteri
pada suhu tertentu, menumbuhkan ragi dan jamur, dan menyimpan biakan murni
mikroorganisme pada suhu rendah, atau tempat 61
17. 17. penyimpanan hasil penanaman mikroba. Colony Counter berfungsi alat untuk
menghitung jumlah koloni bakteri atau mikroorganisme sedangkan handsprayer berfungsi
sebagai tempat alcohol 70% untuk menyemprotkan alcohol ketangan sebelum masuk ke
incubator agar bersih dari mikroba yang ada ditangan. 61
18. 18. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan yang telah
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Alat-alat yang terdapat di laboratorium
mikrobiologi ada yang terbuat dari gelas dan dari logam dan plastik. 2. Alat-alat yang
terbuat dari gelas diantaranya tabung reaksi, gelas ukur, pipet tetes, cawan petri dan
corong kaca. 3. Alat-alat yang terbuat dari besi contohya spatula dan jarum ose, dan alat-
alat yang terbuat dari plastic contohnya handsprayer. 4. Alat-alat yang termasuk alat
sterilisasi yaitu autoklaf, oven dan bunsen. 5. Setiap alat yang terdapat di laboratorium
memiliki fungsi masing-masing dan memiliki prinsip yang berbeda dalam penggunannya.
5.2 Saran Diharapkan untuk praktikum selanjutnya, praktikan harus lebih tertib lagi
dalam menjalankan praktikum agar bisa lebih memahami fungsi dari masing-masing alat
di laboratorium mikrobiologi. 61
19. 19. Daftar Pustaka Alfi, Muhammad, 2013, Laporan Praktikum Mikrobiologi
(http.muhammadalialfi. blogspot.com/201112/laporan-praktikum-mikrobiologi-acara-
1.html), Diakses pada tanggal 09 Desemberi 2013, Palu. Hilmi, Yusuf, 2007, Biologi
Umum, Sinar Wijaya, Surabaya. Hokayuruke, 2013, Pengenalan Alat Laboratorium
(http.hokayuruke.blogspot. com/201304/pengenalan-alat-laboratorium.html), Diakses
pada tanggal 09 desember 2013), Palu. Imam Khasani. 2005. Biokimia. Nutrisi dan
Metabolisme. UI Press. Jakarta. Koesmadja. 2006. Kimia Dasar. Erlangga. Jakarta.
Maink. 2013. Pengenalan Alat-alat di Laboratorium Mikrobiologi ( http.www.
mainanakbugis.blogspot.com201212pengenalan-alat-alat-mikrobiologi .html), Diakses
pada tanggal 09 desember 2013, Palu. Sudarmadji, 2000, Penuntun Dasar Dasar Kimia,
Lepdikbud, Jakarta. Suprianto, Bambang, 2006, Biologi Umum II, Erlangga, Jakarta.
Tandra, Rian, 2013, Pengenalan Alat Mikrobiologi (http.www.riantandra.
wordpress.com/tag/pengenalan-alat-mikrobiologi/), Diakses pada tanggal 09 desember
2013, Palu. Volk, Wesley., 1993, Mikrobiologi Dasar, Erlangga, Jakarta. Walton, 2005,
Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia, Ganeca, Bandung. 61
20. 20. LEMBAR ASISTENSI Nama : Rukmana Stambuk : G 301 12 008 Kelompok : III
Jurusan : Kimia Asisten : Komang Menuh Suci Hari/tanggal Keterangan Paraf 61
21. 21. 61
Recommended

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx

420197195-Makalah-Laboratorium-Mikrobiologi.docx
420197195-Makalah-Laboratorium-Mikrobiologi.docx420197195-Makalah-Laboratorium-Mikrobiologi.docx
420197195-Makalah-Laboratorium-Mikrobiologi.docxHariskhrisnamurti
 
DRAFT MODUL PBL KLS X.docx
DRAFT MODUL PBL KLS X.docxDRAFT MODUL PBL KLS X.docx
DRAFT MODUL PBL KLS X.docxsusan26225
 
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA.pdf
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA.pdfLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA.pdf
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA.pdfRianaAnggri
 
Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1Ryuzaeky Ika
 
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"ilmanafia13
 
Laporan praktikum mikrobiologi
Laporan praktikum mikrobiologiLaporan praktikum mikrobiologi
Laporan praktikum mikrobiologiasriantiii
 
LKPD_keselamatan_kerja.docx
LKPD_keselamatan_kerja.docxLKPD_keselamatan_kerja.docx
LKPD_keselamatan_kerja.docxCreatifMobil
 
Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi
  Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi  Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi
Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologiirmalawai
 
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alat
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan AlatPraktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alat
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alatwidya veronica
 
Manajemen Laboratorium - DENAH BIOSAFETY
Manajemen Laboratorium - DENAH BIOSAFETYManajemen Laboratorium - DENAH BIOSAFETY
Manajemen Laboratorium - DENAH BIOSAFETYRiskymessyana99
 
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docxModul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docxYudhaDeEndolita
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmSentra Komputer dan Foto Copy
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptisITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptisFransiska Puteri
 
Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado
Laporan PKL di WLN dan PT.Air ManadoLaporan PKL di WLN dan PT.Air Manado
Laporan PKL di WLN dan PT.Air ManadoMargareth Pandaleke
 

Semelhante a Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx (20)

420197195-Makalah-Laboratorium-Mikrobiologi.docx
420197195-Makalah-Laboratorium-Mikrobiologi.docx420197195-Makalah-Laboratorium-Mikrobiologi.docx
420197195-Makalah-Laboratorium-Mikrobiologi.docx
 
DRAFT MODUL PBL KLS X.docx
DRAFT MODUL PBL KLS X.docxDRAFT MODUL PBL KLS X.docx
DRAFT MODUL PBL KLS X.docx
 
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA.pdf
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA.pdfLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA.pdf
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA.pdf
 
Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1
 
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
 
Laporan praktikum mikrobiologi
Laporan praktikum mikrobiologiLaporan praktikum mikrobiologi
Laporan praktikum mikrobiologi
 
K3 Mikro.pptx
K3 Mikro.pptxK3 Mikro.pptx
K3 Mikro.pptx
 
LKPD_keselamatan_kerja.docx
LKPD_keselamatan_kerja.docxLKPD_keselamatan_kerja.docx
LKPD_keselamatan_kerja.docx
 
Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi
  Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi  Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi
Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi
 
Modul 2 kdk 1
Modul 2 kdk 1Modul 2 kdk 1
Modul 2 kdk 1
 
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alat
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan AlatPraktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alat
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alat
 
Manajemen Laboratorium - DENAH BIOSAFETY
Manajemen Laboratorium - DENAH BIOSAFETYManajemen Laboratorium - DENAH BIOSAFETY
Manajemen Laboratorium - DENAH BIOSAFETY
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docxModul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptisITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
 
Bpfr vero
Bpfr veroBpfr vero
Bpfr vero
 
Percobaan 1
Percobaan 1Percobaan 1
Percobaan 1
 
Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado
Laporan PKL di WLN dan PT.Air ManadoLaporan PKL di WLN dan PT.Air Manado
Laporan PKL di WLN dan PT.Air Manado
 

Último

Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptPertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptDAVIDSTEVENSONSIMBOL
 
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.Monhik1
 
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhKELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhRatriShintya
 
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggiKEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggiLookWWE
 
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...achmadwalidi444
 
Presentasi Prinsip-prinsip Desain Grafis.pdf
Presentasi Prinsip-prinsip Desain Grafis.pdfPresentasi Prinsip-prinsip Desain Grafis.pdf
Presentasi Prinsip-prinsip Desain Grafis.pdfgeoartorthoplan
 
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨Kartu Undangan Bandung
 
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docundangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docLaelaSafitri7
 
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...ahmadirhamni
 
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASPOWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASAfrilyakurniarezki
 
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvsagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvademahdiyyah
 

Último (11)

Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptPertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
 
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
 
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhKELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
 
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggiKEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
 
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
 
Presentasi Prinsip-prinsip Desain Grafis.pdf
Presentasi Prinsip-prinsip Desain Grafis.pdfPresentasi Prinsip-prinsip Desain Grafis.pdf
Presentasi Prinsip-prinsip Desain Grafis.pdf
 
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
 
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docundangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
 
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
 
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASPOWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
 
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvsagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
 

Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx

  • 1. Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium 1. 1. LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERCOBAAN I “PENGENALAN ALAT LABORATORIUM” Disusun Oleh : NAMA : RUKMANA STAMBUK : G 301 12 008 KELOMPOK : III (TIGA) JURUSAN : KIMIA LABORATORIUM MIKROBIOLOGI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TADULAKO 2013 61 2. 2. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau Praktikan, dosen, dan peneliti melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium Mikrobiologi tidak akan lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun yang bersifat berbahaya. Selain itu, peralatan yang ada di dalam Laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi Praktikan yang sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan. Setiap percobaan kita selalu menggunakan peralatan yang berbeda atau meskipun sama tapi ukurannya berbeda. Ada banyak jenis-jenis Laboratorium, diantaranya adalah Laboratorium Mikrobiologi. Secara sederhana mikrobiologi dapat diartikan sebagai organisme yang berukuran sangat kecil sehingga tidak memungkinkan untuk melihatnya dengan mata telanjang. Namun mengamati aktivitas mikroorganisme ini sangat menyenangkan, dan bila diperdalam dengan sangat sungguh-sungguh mikroorganisme dapat memberikan keuntungan pada manusia terutama untuk industri pangan, mungkin inilah sebabnya kenapa mikrobiologi menjadi salah satu mata kuliah yang perlu untuk dipelajari. Alat yang digunakan untuk melihat mikroorganisme adalah mikroskop. Mikroskop ini dapat kita temukan hampir di setiap laboratorium, termasuk Laboratorium Mikrobiologi. Selain mikroskop, alat-alat lainnya adalah erlenmeyer, beaker glass, tabung reaksi, pipet tetes, rak tabung reaksi, triangle, jarum ose, cawan petri, pipet mikro, tip, laminar air flow, incubator, vortex, magnetic stirrer, colony counter, autoclave dan lain-lain. Setiap alat ini mempunyai fungsi dan peran yang berbeda-beda. 61 3. 3. Pengenalan alat ini sangat penting demi kelancaran praktikum kita selanjutnya. Dalam sebuah praktikum, tentu saja praktikan tidak dapat secara langsung menggunakan alat- alat yang akan digunakan dalam praktikum tersebut tanpa mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk menggunakannya. Oleh karena itu, kita harus mengetahui bagaimana cara menggunakan alat–alat tersebut dengan tepat sehingga tidak akan mengganggu kelancaran praktikum dan tidak terjadi kecelakaan akibat dari kesalahan praktikan. 1.2 Tujuan Adapun tujuan diadakannya praktikum ini yaitu : 1. Untuk mengetahui alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi 2. Untuk mengetahui fungsi dari alat-alat tersebut. 61 4. 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mikrobiologi merupakan suatu istilah luas yang berarti studi tentang organisme hidup yang terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikrobiologi mencakup studi tentang bakteri (bakteriologi), virus (virulogi), khamir dan jamur (miko-logi), protozoa (protozoologi), beberapa ganggang, dan beberapa bentuk kehidupan yang tidak sesuai untuk dimasukkan kedalam kelompok tersebut diatas. Bentuk kehidupan yang kecil seperti itu disebut mikroorganisme. Kadang-kadang disebut mikroba atau dalam bahasa sehari-hari, mikroba (Volk, 1993). Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja dan
  • 2. fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998). Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama- namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaan-percobaan didalam laboratorium terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat peralatan khusus sesuai dengan kebutuhan (Imam khasani, 2000). Didalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat yang berada di laboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain : tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur, pipet volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes, dan rak tabung reaksi. Di samping peralatan gelas tersebut, 61 5. 5. pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat yang khusus antara lain : autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose (inokulum), jarum preparat, gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk membiakan mikroorganisme dengan suhu tertentu yang kostan, spektrofotometer untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan,penangas air untuk mencairkan medium, magnetik stirrer untuk mengaduk, dan tabung durham untuk penelitian fermentasi (Alfi, 2013). Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna. Penanganan bahan sebelum melakukan praktikum sangat mempengaruhi hasil praktikum. Bahan yang mudah menguap diletakkan di dalam wadah, bahan kimia yang dapat menimbulkan bahaya sebaiknya disimpan dalam sebuah lemari asam. Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat yang ada dilaboratorium, yaitu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran dan perhitungan. Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien (Tandra, 2013). Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat di butuhkan dalam proses penilitian atau pun prktikum terutama dalam proses praktikum kimia ada banyak sekali alat-alat yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing di dalam bidang keilmuan atau pun proses penilitian tentu alat-alat ini sangat di butuhkan sekali. alat-alat laboratorium juga dapat berbahasa jika terjadi kesalahan dalam prosedur pemakaiannya maka diperlukannya pengenalan alat-alat laboratorium agar 61
  • 3. 6. 6. penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar. Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang (Hokayuruke, 2013). Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat untuk melakukan percobaan atau penelitian. Ruang dimaksud dapat berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap atau alam terbuka misalnya kebun botani. Pada umumnya bentuk dan ukuran dan tata ruang suatu laboratorium di desain sedemikian rupa sehingga pemakai laboratorium mudah melakukan aktivitasnya. Disamping bentuknya, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian karena fungsi laboratorium tidak hanya digunakan untuk percobaan yang bersifat individual. Umumnya laboratorium digunakan untuk berbagai kegiatan percobaan dalam konteks proses belajar mengajar. Sebuah laboratorium dengan ukuran lantai seluas 100 m² dapat digunakan oleh sekitar 40 orang siswa, dengan setiap rasio setiap siswa menggunakan tempat seluas 2,5 m² dari keseluruhan luas laboratorium. Laboratorium untuk keperluan praktikum mahasiswa membutuhkan ukuran lebih luas lagi, misalnya 3-4 m² untuk setiap mahasiswa (Suprianto, 2006). Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung kegiatan praktikum. Siswa akan terampil dalam praktikum apabila mereka mempunyai pengetahuan mengenai alat- alat praktikum yang meliputi nama alat, fungsi alat, dan cara menggunakannya. Pengetahuan alat yang kurang akan mempengaruhi kelancaran saat praktikum. Sebagai contoh, selama praktikum mahasiswa dilibatkan aktif dengan pemakaian alat dan bahan kimia. Mahasiswa yang menguasai alat dengan baik akan lebih terampil dan teliti dalam praktikum sehingga mahasiswa memperoleh hasil praktikum seperti yang diharapkan (Maink, 2013). Dalam suatu laboratorium, ada banyak jenis alat – alat yang digunakan, salah satu jenis alat yang sering digunakan dalam laboratorium mikrobiologi adalah alat sterilisasi. Dalam laboratorium, sterilisasi media dilakukan dengan menggunakan autoklaf yang menggunakan tekanan yang disebabkan uap air, 61 7. 7. sehingga suhu dapat mencapai 1210 C. Sterilisasi dapat terlaksana bila mencapai tekanan 15 psi dan suhu 1210 C selama 15 menit. Media biakan yang telah disterilkan harus diberi penutup agar tidak dicemari oleh mikroorganisme yang terdapat disekelilingnya. Pemanasan basah bertekanan tinggi (autoklaf) dapat digunakan untuk mensterilkan larutan komponen media, bahan dan alat-alat yang tahan terhadap pemanasan tinggi. Sterilisasi ini lebih baik dibandingkan sterilisasi dengan pemanasan kering karena dengan autoklaf tidak hanya mematikan mikroorganisme tapi juga mematikan sporanya. Waktu sterilisasi sangat bervariasi, tergantung dari ukuran obyek yang disterilkan. Lamanya waktu sterilisasi bahan cair (air, media) tergantung pada volume cairan yang disterilkan. Sterilisasi alat gelas dan metal dapat dilakukan dengan pemanasan kering atau oven (Maink, 2013). Secara umum fungsi setiap alat diberikan secara umum karena tidak mungkin semua fungsi diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium, penulisan alat-alat diurut sesuai dengan abjad. Agar supaya alat-alat laboratorium dapat digunakan dalam waktu relatif lama dalam keadaan baik, perlu pemeliharaan dan penyimpanan yang memadai (Koesmadja, 2006). Pemakai laboratorium hendaknya memahami tata letak atau layout bangunan laboratorium. Pembangunan suatu laboratorium tidak dipercayakan begitu saja kepada seorang arsitektur bangunan. Bangunan laboratorium tidak sama dengan bangunan kelas. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membangun
  • 4. laboratorium. Faktor-faktor tersebut antara lain lokasi bangunan laboratorium dan ukuran-ukuran ruang (Hilmi, 2007). Penggunaan alat-alat dalam laboratorium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan kegagalan pada praktikum yang dilakukan. Dalam melakukan percobaan dilaboratorium atau bekerja dalam laboratorium terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan yang dapat berbahaya dan merugikan bagi diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar, bila tidak digunakan dengan baik. Seperti layaknya pekerjaan 61 8. 8. lain, bekerja dalam laboratorium kimia juga mempunyai resiko kecelakaan kerja. Resiko ini dapat disebabkan karena faktor ketidaksengajaan, keteledoran dan sebab-sebab lain yang diluar kendali manusia (Tandra, 2013). Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Colony counter berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah di inkubasi di dalam cawan, karena adanya kaca pembesar. Selain itu alat ini juga dilengkapi dengan skala yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni yang sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat direset. Mikropiper adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 μl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjust table volume pippete) antara 1 μl sampai 20 μl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume ( fixed volume pippete) misalnya mikropipet 5 μl. Dalam penggunaannya mikropipet memerlukan tip. Cawan petri berfungsi untuk membiakan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat di tuang ke cawan bagian bawah dan bagian atasnya digunakan sebagai penutup. Cawan perti tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm, dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedang cawan yang berdiameter 9 cm, kira-kira cukup di isi media sebanyak 10 ml. Pipet ukur merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml, dan 10 ml. Cara penggunaannya adalah cairan disedot dengan bantuan filler sampai pada volume yang diinginkan.Kebersihan alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran dan perhitungan yang dilakukan. Penggunaan alat-alat dalam laboratorium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan kegagalan pada praktikum yang dilakukan (Sudarmadji, 2005). 61 9. 9. BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah: Hari/ Tanggal : Senin, 09 Desember 2013 Pukul : 13.00 WITA – Selesai. Tempat : Laboratorium Biologi Dasar Jurusan Biologi FMIPA UNTAD 3.2 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah : A. Alat Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu : 1. Autoklaf 11. Laminar air flow 2. Bunsen 12. Mikroskop 3. Cawan petri 13. Jarum ose 4. Gelas ukur 14. Oven 5. Kaca preparat 15. Pipet tetes 6. Spatula 16. Enkas 7. Corong kaca 17. Inkubator 8. Rak tabung reaksi 18. Colony Counter 9. Tabung reaksi. 19. Handsprayer 10. Hot plate 3.3. Prosedur Kerja Adapun prosedur kerja dalam praktikum ini adalah : 1. Menyiapkan alat-alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi. 2. Mengamati bagian-bagian dari alat tersebut dan mengetahui fungsinya masing-masing. 61
  • 5. 10. 10. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengamatan Tabel Hasil Pengamatan No Nama Alat Gambar Fungsi 1. Tabung reaksi Untuk menyimpan mikroorganisme dalam medium cair atau padat, alat pengenceran, untuk pengujian mikrobiologis. 2. Rak tabung reaksi Untuk tempat berdirinya tabung reaksi/ penyangga tabung reaksi sewaktu meletakkkan hasil reaksi. 3. Kaca preparat Untuk meletakkan objek yang akan diamati pada objek. 4. Jarum ose Untuk mengambil dan menggores sampel yang akan diamati. 5. Autoklaf Untuk mensterilkan suatu benda dengan menggunakan uap. 61 11. 11. 6. Oven Untuk mensterilkan alat-alat gelas yang tahan terhadap panas. 7. Inkubator Inkubator berfungsi sebagai menumbuhkan bakteri pada suhu tertentu, menumbuhkan ragi dan jamur, dan menyimpan biakan murni mikroorganisme pada suhu rendah, atau tempat penyimpanan hasil penanaman mikroba 8. Bunsen Untuk memanaskan dan mensterilkan alat-alat yang terbuat dari platina. 9. Cawan petri Sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel. 61 12. 12. 10. Pipet tetes Untuk mengambil dan memindahkan bahan. 11. Corong kaca Untuk memasukkan cairan ke dalam suatu tempat yang sempit mlutnya. 12. Gelas ukur Untuk mengukur volume suatu larutan. 13. Spatula Untuk mengambil zat atau sampel dalam bentuk padatan. 14. Handsprayer untuk membersihkan tangan dari mikroba sebelum masuk tangan ke inkubator 61 13. 13. 15. Mikroskop Untuk membesarkan benda sehingga membantu dalam pengamatan atau melihat benda kecil. 16. Laminar air flow Tempat pengerjaan mikroba khususnya bakteri secara aseptik 17. Enkas Berfungsi sebagai tempat penanaman mikroba. Atau sebagai tempat pengerjaan mikroba seperti mengisolasi mikroba. 18. Colony Counter alat untuk menghitung jumlah koloni bakteri atau mikroorganisme 19. Hot Plate Untuk memanaskan larutan 61 14. 14. 4.2 Pembahasan Praktikum yang berjudul “Pengenalan Alat Labratorium Mikrobiologi” ini membahas mengenai alat-alat yang akan dipergunakan pada praktikum Mikrobiologi Umum. Pada praktikum pertama ini, diperkenalkan pada beberapa peralatan yang nantinya akan digunakan di praktikum mikrobiologi, diantaranya yaitu autoclave, tabung reaksi, pipet tetes, oven dan lainnya. Alat-alat ini juga dapat kita temukan pada Laboratorium lain, namun alat yang sama bisa saja mempunyai fungsi yang berbeda di laboratorium yang beda, contohnya tabung reaksi. Pada laboratorium kimia, tabung reksi digunakan sebagai tempat untuk mereaksikan zat-zat dalam jumlah kecil sementara di laboratorium mikrobiologi tabung reaksi digunakan untuk uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba. Tabung reaksi dapat ditutup dengan menggunakan kapas, tutup metal, plastic ataupun aluminium foil. Tujuannya adalah untuk menghindari kontaminasi dari udara luar. Mikroskop dapat dikatakan sebagai alat penting di laboratorium ini, dikarenakan yang akan diteliti adalah mahluk-mahluk yang berukuran mikro (sangat kecil). Mikroskop berfungsi untuk membesarkan benda sehingga membantu dalam pengamatan atau melihat benda kecil. Mikroskop pertama dibuat oleh Antonio Van Leeuwenhoek, mikroskop ini awalnya masih sangat sederhana namun pada saat sekarang mikroskop jauh lebih modern dan sudah mempunyai tingkat ketelitian dan akurasi yang tinggi. Menurut (Mored, 2005) mikroskop ini tersusun atas beberapa bagian, diantaranya : 1. Lensa okuler, lensa yang berfungsi untuk memebentuk bayangan maya, tegak dan diperbesar 2. Lensa objektif, untuk membentuk bayangan nyata 3. Makrometer (pemutar kasar), berfunngsi untuk menaikan dan menurunkan
  • 6. mikroskop secara cepat 4. Mikrometer (pemutar halus), berfungsi menaik turunkan mikroskop secara lambat 61 15. 15. 5. Revolver, untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya 6. Diafragma, mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk 7. Meja mikroskop, tempat objek yang akan diamati 8. Penjepit kaca, untuk menjepit kaca yang terbuat dari plastic 9. Lengan mikroskop, sebagai pegagang pada mikroskop 10.Sendi inklinasi (pengatur sudut), untuk mengatur sudut atau penatur tegaknya mikroskop 11.Tabung mikroskop, berfungsi untuk menghubungkan antara lensa lensa objektif dan lensa okuler 12.Pemutar, a. Pemutar kasar, berfungsi untuk menggerakkan tabung dengan penggeser berat dan mengatur jarak objek dengan lensa sehingga diperoleh bayangan yang jelas b. Pemutar halus, berfungsi untuk mengatur tabung dengan penggesaran kecil, sehingga focus lebih tepat dan kita amati nampak lebih jelas. Untuk peralatan gelas, berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, dapat diketahui bahwa yang termasuk alat-alat yang terbuat dari gelas yaitu tabung reaksi, pipet tetes, cawan petri, gelas ukur dan corong kaca. Tabung reaksi biasanya kita gunakan untuk mereaksikan suatu zat, namun pada praktikum mikrobiologi tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba. Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar). Pipet tetes digunakan untuk mengambil dan memindahkan bahan sedangkan cawan petri fungsinya sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel. Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu larutan. Corong digunakan untuk memasukkan cairan ke dalam suatu tempat yang sempit mulutnya, seperti labu ukur, buret dan sebagainya. 61 16. 16. Adapun yang termasuk alat-alat sterilisasi yaitu autoklaf, oven, dan bunsen. Autoklaf digunakan untuk mensterilkan suatu benda dengan menggunakan uap, sedangkan untuk oven digunakan untuk mensterilkan alat-alat gelas yang tahan terhadap panas dan bunsen fungsinya untuk memanaskan dan mensterilkan alat- alat yang terbuat dari platina. Bunsen digunakan untuk sterilisasi alat inokulasi dengan pembakaran seperti sterilisasi jarum inokulum atau spreader. Untuk memastikan kesterilannya jarum inokulum dibakar sampai membara dan spreader dapat dicelupkan alkohol lalu dibakar. Bunsen berbahan bakar gas yang disalurkan melalui pipa sedangkan pembakar spirtus berbahan bakar spirtus (methanol). Namun pembakar spirtus lebih mudah ditemukan di banyak laboratorium karena efisien dan portable. Tersedia juga alat loop incinerator / electric bunsen burner / electric incinerator untuk membakar jarum inokulum. Ujung jarum inokulum dapat dimasukkan ke dalam tabung keramik panas (815o C) selama 6 detik untuk mensterilisasinya. Pembakar spirtus dapat menciptakan sirkulasi udara dari bawah ke atas melewati api karena proses pembakaran. Seringkali hal ini dianggap mampu menciptakan lingkungan udara yang aseptis disekitar pembakar spirtus, tetapi jika memang load kontaminasi besar dan banyak gangguan aliran udara maka hal ini juga tidak sepenuhnya benar. Oleh karena itu sebaiknya tetap menggunakan LAF jika menginginkan kerja pada udara yang steril. Alat-alat lain yang diperkenalkan di laboratorium, salah satunya yaitu laminar air flow, inkubator, handsprayer, colony counter dan jarum ose. Laminar air flow (LAF) digunakan sebagai ruangan untuk bekerja secara steril. Alat ini berbentuk seperti meja, prinsip kerjanya adalah pengaseptian suatu
  • 7. ruangan berdasarkan aliran udara laminar secara horizontal dari dalam keluar sehingga kontaminasi udara dapat diminimalkan. Sebelum menggunakan alat ini, sebaiknya tangan kita diberi alkohol terlebih dahulu. Jarum ose digunakan untuk mengambil dan menggores sampel yang akan diamati. Inkubator berfungsi sebagai menumbuhkan bakteri pada suhu tertentu, menumbuhkan ragi dan jamur, dan menyimpan biakan murni mikroorganisme pada suhu rendah, atau tempat 61 17. 17. penyimpanan hasil penanaman mikroba. Colony Counter berfungsi alat untuk menghitung jumlah koloni bakteri atau mikroorganisme sedangkan handsprayer berfungsi sebagai tempat alcohol 70% untuk menyemprotkan alcohol ketangan sebelum masuk ke incubator agar bersih dari mikroba yang ada ditangan. 61 18. 18. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Alat-alat yang terdapat di laboratorium mikrobiologi ada yang terbuat dari gelas dan dari logam dan plastik. 2. Alat-alat yang terbuat dari gelas diantaranya tabung reaksi, gelas ukur, pipet tetes, cawan petri dan corong kaca. 3. Alat-alat yang terbuat dari besi contohya spatula dan jarum ose, dan alat- alat yang terbuat dari plastic contohnya handsprayer. 4. Alat-alat yang termasuk alat sterilisasi yaitu autoklaf, oven dan bunsen. 5. Setiap alat yang terdapat di laboratorium memiliki fungsi masing-masing dan memiliki prinsip yang berbeda dalam penggunannya. 5.2 Saran Diharapkan untuk praktikum selanjutnya, praktikan harus lebih tertib lagi dalam menjalankan praktikum agar bisa lebih memahami fungsi dari masing-masing alat di laboratorium mikrobiologi. 61 19. 19. Daftar Pustaka Alfi, Muhammad, 2013, Laporan Praktikum Mikrobiologi (http.muhammadalialfi. blogspot.com/201112/laporan-praktikum-mikrobiologi-acara- 1.html), Diakses pada tanggal 09 Desemberi 2013, Palu. Hilmi, Yusuf, 2007, Biologi Umum, Sinar Wijaya, Surabaya. Hokayuruke, 2013, Pengenalan Alat Laboratorium (http.hokayuruke.blogspot. com/201304/pengenalan-alat-laboratorium.html), Diakses pada tanggal 09 desember 2013), Palu. Imam Khasani. 2005. Biokimia. Nutrisi dan Metabolisme. UI Press. Jakarta. Koesmadja. 2006. Kimia Dasar. Erlangga. Jakarta. Maink. 2013. Pengenalan Alat-alat di Laboratorium Mikrobiologi ( http.www. mainanakbugis.blogspot.com201212pengenalan-alat-alat-mikrobiologi .html), Diakses pada tanggal 09 desember 2013, Palu. Sudarmadji, 2000, Penuntun Dasar Dasar Kimia, Lepdikbud, Jakarta. Suprianto, Bambang, 2006, Biologi Umum II, Erlangga, Jakarta. Tandra, Rian, 2013, Pengenalan Alat Mikrobiologi (http.www.riantandra. wordpress.com/tag/pengenalan-alat-mikrobiologi/), Diakses pada tanggal 09 desember 2013, Palu. Volk, Wesley., 1993, Mikrobiologi Dasar, Erlangga, Jakarta. Walton, 2005, Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia, Ganeca, Bandung. 61 20. 20. LEMBAR ASISTENSI Nama : Rukmana Stambuk : G 301 12 008 Kelompok : III Jurusan : Kimia Asisten : Komang Menuh Suci Hari/tanggal Keterangan Paraf 61 21. 21. 61 Recommended