2. Pengertian Filsafat
Secara etimologis filsafat dapat diartikan sebagai
cinta dan kebijakan atau hakikat kebenaran.
Menurut D. Runes, filsafat berarti ilmu yang
paling umum yang mengandung usaha mencari
kebijakan dan cinta akan kebijakan.
Pada umumnya, terdapat dua pengertian filsafat
dalam arti proses dan filsafat dalam arti produk.
Selain itu, ada pengertian lain, yaitu filsafat
sebagai ilmu dan filsafat sebagai pandangan
hidup. Demikian pula, dikenal ada filsafat dalam
arti teoritis dan filsafat dalam arti praktis.
3. Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat
dalam arti produk, sebagai pandangan hidup, dan
filsafat dalam arti praktis.
Ajaran Pancasila tersusun secara harmonis dalam
suatu sistem filsafat.
Soedirman Kartohadiprodjo menegaskan
pancasila sebagai filsafat adalah isi jiwa bangsa
Indonesia.
Roeslan Abdoelgani menyatakan bahwa
Pancasila adalah filsafat Negara yang lahir
sebagai collective ideologis dari seluruh Bangsa
Indonesia.
4. Aliran-aliran Filsafat Utama
terdapat tiga aliran utama filsafat, meliputi :
1. Aliran Materialisme, yaitu faham atau aliran
yang menganggap bahwa di dunia ini tidak
ada yang lain selain materi atau alam
(nature).
Pada pertengahan abad ke-19, aliran ini
tumbuh subur.
Kemajuan aliran ini mendapat tantangan
yang keras dan hebat dari pemuka-pemuka
agama di mana-mana.
5. Diantara Tokoh-tokoh Aliran
Materialisme :
Ludwig Feuerbach (1804-1872
M)
Gagasannya : “Agama sebagai proyeksi luar
dari batin manusia”.
Karl Marx (1818-1883
M)
Gagasannya yang terkenal adalah paham
komunisme.
6. 2. Aliran Idealisme/Spiritualisme, yaitu faham
atau pandangan yang menganggap bahwa
realitas ini terdiri atas ide, fikiran atau jiwa.
Istilah idealisme diambil dari kata idea, yakni
seseuatu yang hadir dalam jiwa.
Aliran ini menyatakan bahwa alam idea itu
merupakan kenyataan sebenarnya. Adapun
alam nyata yang menempati ruang ini
hanyalah berupa bayangan saja dari alam
idea itu.
7. Diantara Tokoh-tokoh Aliran
Idealisme:
Plato (428-347 SM)
Sumbangsih Plato yang terkenal adalah
tentang bentuk pemerintahan yang ideal.
Immanuel Kant (1724-
1804M)
Karya-karyanya banyak yang berhubungan
dengan Geografi.
8. 3. Aliran Realisme, dapat diartikan sebagai
kepatuhan kepada fakta atau kepada apa
yang terjadi.
Realisme menyatakan bahwa dunia yang riil
adalah dunia yang kita rasakan sekarang,
dan bentuk serta materi tidak dapat
dipisahkan.
Aliran ini pertama kali muncul pada abad ke-
20, khususnya di Negara Inggris dan Amerika
bagian utara.
Kelompok realis membedakan antara objek
yang diteliti dalam fikiran dengan sifat
10. Pancasila Sebagai Filsafat
Pancasila dikenal sebagai filosofi Negara
Indonesia. Artinya nilai-nilai yang tertuang dalam
rumusan sila-sila Pancasila adalah landasan
filosofis yang diyakini sebagai sesuatu yang
paling benar dan paling sesuai sebagai dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Fungsi Utama Filsafat Pancasila Bagi Bangsa dan
Negara Indonesia :
Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.
12. Karakteristik Filsafat
Pancasila
Sebagai suatu sistem filsafat, Pancasila
memiliki sejumlah karakteristik (ciri khas)
tersendiri yang akan membedakannya dengan
filsafat lain.
Adapun karakteristik filsafat Pancasila itu
adalah Hierarkhis Piramidal, artinya saling
menjiwai antar sila (sila yang satu menjiwai
sila yang lain).
15. Ketuhanan Yang Maha Esa
Makna sila ini adalah:
* Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang
adil dan beradab.
* Hormat dan menghormati serta bekerjasama
antara pemeluk agama dan penganut-penganut
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga
terbina kerukunan hidup.
* Saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
* Tidak memaksakan suatu agama atau
kepercayaannya kepada orang lain.
16. Kemanusiaan Yang Adil Dan
Beradab
Makna sila ini adalah:
* Mengakui persamaan derajat, persamaan
hak dan persamaan kewajiban antara sesama
manusia.
* Saling mencintai sesama manusia.
* Mengembangkan sikap tenggang rasa.
* Tidak semena-mena terhadap orang lain.
* Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
* Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
* Berani membela kebenaran dan keadilan.
17. Persatuan Indonesia
Makna sila ini adalah:
* Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
* Rela berkorban demi bangsa dan negara.
* Cinta akan Tanah Air.
* Berbangga sebagai bagian dari Indonesia.
* Memajukan pergaulan demi persatuan dan
kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal
Ika.
18. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Makna sila ini adalah:
* Mengutamakan kepentingan negara dan
masyarakat.
* Tidak memaksakan kehendak kepada orang
lain.
* Mengutamakan budaya rembug atau
musyawarah dalam mengambil keputusan
bersama.
* Berrembug atau bermusyawarah sampai
mencapai konsensus atau kata mufakat diliputi
dengan semangat kekeluargaan.
19. Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia
Makna sila ini adalah:
* Bersikap adil terhadap sesama.
* Menghormati hak-hak orang lain.
* Menolong sesama.
* Menghargai orang lain.
* Melakukan pekerjaan yang berguna bagi
kepentingan umum dan bersama.
20. Analisis dan Penilaian Pancasila
dalam Kehidupan Bernegara
Sila
ke-1
• Percaya dan
takwa kepada
Tuhan YME
• Kerjasama dan
Toleransi
Sila
ke-2
• Saling
menghormati
• Menjunjung
tinggi nilai
kemanusiaan
Sila
ke-3
• Menempatkan
kepentingan
bersama di atas
kepentingan
pribadi.
21. Analisis dan Penilaian Pancasila
dalam Kehidupan Bernegara
Sila
ke-4
• Setiap orang memiliki
kedudukan dan hak
yang sama
• Melaksanakan
musyawarah dalam
mengambil keputusan
Sila
ke-5
• Adanya hak dan
kewajiban yang sama
untuk menciptakan
keadilan social
• Menjunjung tinggi
gotong royong
22. Analisis dan Penerapan Nilai
Pancasila dalam Kehidupan
Bermasyarakat
Sila ke-1 : Ketuhanan Yang Maha Esa
Indonesia memliki 5 agama yang di akui yaitu,
Islam, Kristen (Protestan, Khatolik), Hindu,
Budha dan Konghucu.
Sila ke-2 : Kemanusiaan yang Adil dan Beradap
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat
bagaimana masyarakat membantu orang yang
kesusahan tanpa memandang agama, derajat,
ras dan status sosial.
23. Sila ke-3 : Persatuan Indonesia
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat
yang majemuk.
Kemudian bersatu dalam NKRI.
Contoh penerapan dalam kehidupan sehari-
hari yaitu, kita berteman dengan semua orang
walau berbeda suku dan agama.
24. Sila ke-4 : Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan perwakilan
Masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan,
hak dan kewajiban yang sama dalam
mengambil keputusan yang menyangkut
kepentingan bersama melalui musyawarah
mufakat.
Sila ke-5 : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
Bersikap adil terhadap sesama, menjaga
25. Analisis dan Penerapan Nilai
Pancasila dalam Kehidupan
Perkuliahan
Contoh penerapan :
Jam kuliah tidak mengganggu jam untuk beribadah,
Terdapat berbagai UKM ( Unit Kegiatan Mahasiswa) keagamaan
Contoh penerapan :
Adanya perlakuan yang sama bagi seluruh mahasiswa.
Contoh penerapan :
melalui organisasi kemahasiswaannya mahasiswa membentuk
suatu jaringan yang terdiri dari mahasiswa berbagai universitas
di Indonesia
Contoh penerapan :
kebiasaan untuk melakukan musyawarah dan diskusi dalam
mengambil keputusan
Contoh penerapan :
Setiap mahasiswa yang telah memenuhi syarat berhak untuk
mengikuti ujian akhir semester dan berhak memperoleh nilai
sesuai dengan kemampuannya.