2. * Pengertian Halogen *
Halogen berasal dari kata
halos=garam , genes = pembentuk.
Hal ini karena unsur-unsur tersebut
dapat bereaksi dengan logam alkali
membentuk garam.
Halogen juga merupakan golongan
dengan keelektronegatifan tertinggi,
jadi ia juga merupakan golongan paling
non-logam.
3. * Unsur-unsur Halogen *
Unsur-unsur halogen secara alamiah
berbentuk molekul dwiatom (misalnya Cl2).
Mereka membutuhkan satu
tambahan elektron untuk mengisi orbit
elektron terluarnya, sehingga cenderung
membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion
negatif ini disebut ion halida, dan garam
yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
4.
5.
6. 1. Flour ( F )
Fluor adalah suatu unsur
kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang F dannomor atom 9. Namanya berasal
dari bahasa Latin fluere, berarti "mengalir". Dia
merupakan gas halogen univalen beracun
berwarna kuning-hijau yang paling reaktif secara
kimia dan elektronegatif dari seluruh unsur.
Dalam bentuk murninya, dia sangat berbahaya,
dapat menyebabkan pembakaran kimia parah
begitu berhubungan dengan kulit.
7. 2. Klor ( Cl )
Klor (bahasa Yunani: Chloros, "hijau
pucat"), adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan
nomor atom 17. Dalam tabel periodik, unsur ini
termasuk kelompok halogen atau grup 17 (sistem
lama: VII or VIIA). Dalam bentuk ion klorida,
unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa
lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang
sangat berlimpah dan diperlukan untuk
pembentukan hampir semua bentuk kehidupan,
termasuk manusia. Dalam bentuk gas, klorin berwarna
kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk
cair atau padat, klor sering digunakan sebagai
oksidan, pemutih, atau desinfektan.
8. 3. Bromin ( Br )
Bromin atau brom (bahasa Yunani:
βρωμος, brómos - berbau pesing), adalah unsur
kimia pada tabel periodik yang memiliki
simbol Br dan nomor atom 35. Unsur dari deret
kimia halogen ini berbentuk cairan berwarna
merah pada suhu kamar dan memiliki reaktivitas
di antara klor dan yodium. Dalam bentuk cairan,
zat ini bersifat korosif terhadap jaringan
sel manusia dan uapnya menyebabkan iritasi pada
mata dan tenggorokan. Dalam bentuk gas, bromin
bersifat toksik.
9. 4. Yodium ( I )
Yodium (bahasa Yunani: Iodes - ungu),
adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki
simbol I dan nomor atom 53. Unsur ini diperlukan oleh
hampir semua mahkluk hidup. Yodium
adalah halogen yang reaktivitasnya paling rendah dan
paling bersifatelektropositif. Sebagai catatan,
seharusnya astatin lebih rendah reaktivitasnya dan
lebih elektropositif dari pada yodium, tapi kelangkaan
astatin membuat sulit untuk mengkonfirmasikan hal
ini. Yodium terutama digunakandalam medis,
fotografi, dan sebagai pewarna. Seperti halnya semua
unsur halogen lain, yodium ditemukan dalam bentuk
molekul diatomik.
10. 5. Astatin ( At )
Astatin adalah suatu unsur kimia
dalam tabel periodik yang memiliki
lambang At dannomor atom 85. Nama
unsur ini berasal dari bahasa Yunani
αστατος (astatos) yang berarti "tak
stabil". Unsur ini termasuk golongan
halogen dan merupakan unsur radioaktif
yang terbentuk secara alami melalui
peluruhan uranium-235 and uranium
238.
14. * Sifat Kimia Halogen *
1. Kereaktifan
Beberapa hal yang mempengaruhi kereaktifan,
diantaranya : harga kereaktifan halogen F > Cl > Br >
I, kereaktifan halogen dipengaruhi kelektronegatifannya,
ikatan halogen dan jari-jari atom. Semakin besar
kelektronegatifan semakin reaktif karena semakin mudah
menarik elektron. ( F > Cl > Br > I ) Semakin kecil energi
ikatan halogen, semakin mudah diputuskan ikatan
tersebut sehingga makin reaktif halogen. ( F < Cl < Br < I )
Dalam satu golongan jari-jari atom dari unsur halogen
semakin bertambah dari flour sampai astatin makin besar
jari jari atom semakin kurang reaktif. ( F < Cl < Br < I )
15. 2. Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin
dalam air semakin berkurang. Fluor selain larut
juga bereaksi dengan air, karena sangat reaktif
membentuk asam florida
2F2(g) + 2H2O(l) → 4HF(aq) + O2(g)
Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut
dalam larutan yang mengandung ion I- karena
membentuk ion poliiodida I3-, misalnya
I2 larut dalam larutan KI.
I2(s) + KI(aq) → KI3(aq)
Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih
mudah larut dalam pelarut nonpolar, misalnya
CCl4, aseton, kloroform, dan sebagainya.
16. 3. Titik didih dan titik lebur
Semua halogen mempunyai titik lebur
dan titik didih yang rendah karena molekulmolekul halogen ditarik bersama oleh daya
Van der Wals yang lemah dan hanya sedikit
tenaga diperlukan untuk mengatasinya.
Semakin ke bawah, titik lebur dan titik
didih halogen meningkat.
17. * Kelimpahan Halogen di Alam *
1. Fluorine
Terdapat dalam senyawa fluor sparCaF2,
kriolit Na3AlF6,dan fluorapatit Ca(PO4)3F. Dengan
penambahan asam sulfat ke dalam fluorspar maka akan
diperoleh HF dan garam Calsium sulfat. Selanjutnya lelehan
asam florida di elektrolisis untuk menghasilkan gas F2.
CaF2 + H2SO4 --> CaSO4 + 2HF
2. Klorin
Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan
CaCl2. Senyawa klorida ditemukan di air laut dan garam
batu/endapan garam yang terbentuk akibat penguapan air
laut di masa lalu. Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar
30 gram NaCl. Proses untuk mendapatkan unsure klorin
adalah melalui elektrolisis larutan NaCl pekat (brine) akan
menghasilkan Cl2 pada anode dan gas H2, dan NaOH pada
katode.
18. 3. Bromin
Terdapat dalam senyawa logam bromide.
Senyawa ini juga ditemukan di air laut, endapan garam,
dan air mineral. Ditemukan di perairan laut Mati
dengan kadar 4500 - 5000 ppm. Garam-garam bromine
juga diperoleh dari Arkansas
4. Iodine
Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3,
yang ditemukan dalam jumlah kecil pada deposit
NaNO3di Chili. Juga dalam larutan bawah tanah di
Jepang dan Amerika dengan kadar sampai 100 ppm.
Untuk memperoleh iodine dari natrium iodat, dilakukan
penambahan zat pereduksi natrium bisulfit NaHSO3
dengan reaksi sebagai berikut :
2IO3- + 5HSO3- --> I2 + 3HSO4- + 2SO42- + H2O
5. Astatine
Jumlah astatine di kerak bumi sangat sedikit kurang
dari 30 gram.
19. * Cara Pembuatan Unsur-Unsur
Halogen *
1. Flour (F2)
Flourin diperoleh melalui metode Moisson
yaitu proses elektrolisis garam kalium hydrogen
flourida (KHF2) dilarutkan dalam HF cair,
ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan suhu
sampai 100oC. Elektrolisis dilaksanakan dalam
wadah baja dengan katode baja dan anoda
karbon. Campuran tersebut tidak boleh mengandung
air karena F2 yang terbentuk akan menoksidasinya.
elektrolisis
2 HF(l)
H2 (g) + F2 (g)
Katoda (baja)
: 2H+ (aq) + 2e- → H2(g)
Anoda (karbon)
: 2F-(aq) → F2(g) + 2e-
20. 2.
Klor (Cl2)
•
Proses Downs yaitu elektrolisis leburan NaCl (NaCl cair). Sebelum
dicairkan, NaCl dicampurkan dahulu dengan sedikit NaF agar titik lebur
turun dari 800oC menjadi 600oC.
Katoda : Na+ 2e- → Na
Anoda : 2Cl- → Cl2 + 2eUntuk mencegah kontak (reaksi) antara logam Na dan Cl2 yang
tebentuk, digunakan diafragma lapis dan besi tipis.
• Proses Gibbs (proses klor-alkali) yaitu elektrolisis larutan NaCl.
Anoda: karbon, katoda: baja berpori, dan dinding pemisah diafragma
dari asbes. Disebut sel Nelson.
2 NaCl → 2 Na+ + 2 ClKatoda (baja berpori)
Anoda (karbon)
: 2H2O(l) + 2e- → 2OH-(aq) + H2(g)
: 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e+
2 NaCl + 2H2O → 2 NaOH + H2 + Cl2(g)
• Proses Deacon
Oksidasi gas HCl yang mengandung udara dengan menggunakan katalis
tembaga.
Reaksi :4HCl (aq) + O2(g) → 2H2O(aq)+ 4Cl-(g)
Berlangsung pada suhu ± 430oC dan tekanan 200 atm. Hasil reaksinya
tercampur ± 44% N2.
21. 3.
Brom (Br2)
•
Dalam proses industri, bromine dibuat dengan cara mengalirkan gas klorin ke dalam
larutan bromide.
Reaksi : Cl2(g) + 2Br- (aq) → Br2(aq) + 2Cl-(g)
•
Dalam ekstra KCl dan MgCl2 dari carnalite terdapat MgBr2 0,2%
MgBr2 + Cl2 → MgCl2 + Br2
•
Air laut diasamakan dengan H2SO4 encer dan direaksikan dengan klor, penambahan
asam dilakukan agar tidak terjadi hidrolisis. Dengan penghembusan udara diperoleh volume
yang cukup besar yang mengandung brom kemudian dicampur dengan SO2 dan uap air.
SO2 + Br2 + H2O → 2 HBr + H2SO4
Kemudian direaksikan dengan Cl2
2 HBr + Cl2 →2 HCl + Br2
Penyulingan dengan KBr dapat menghilangkan klor dan dengan penambahan KOH dapat
menghilangkan I2.
Cl2 + 2 KBr →2 KCl + Br2
I2 + OH- →I- + OI- + H2O
•
Air laut mengandung ion bromida (Br-) dengan kadar 8 x 10-4.dalam 1 liter air laut
dapat
diperoleh 3 kilogram bromin (Br2). Campuran udara dan gas Cl2 dialirkan melalui air laut.
Cl2
akan mengoksidasi Br- menjadi Br. Udara mendesak Br2untuk keluar dari larutan.
2Br-(aq) + Cl2(g) → Br2(l) + 2 Cl- (aq)
Br2 dalam air dapat mengalami hidrolisis sesuai reaksi.
Br2(aq) + H2O(aq) → 2 H+(aq) + Br-(g) + BrO-(aq)
Untuk mencegah hidrolisis, kesetimbangan akan digeser ke kiri dengan penambahan H +
•
Dibuat dari air laut atau air yang mengandung garam-garan bromida. Pada pH 3,5.
Br2 yang terbentuk diserap oleh larutan Na2CO3 sehingga dihasilkan campuran NaBr dan
NaBrO3. jika diasamkan dan didestilasi akan didapat Br2 yang larut dalam air
5 HBr(aq)+HBrO3(aq) → 3Br2(g)+3H2O(l)
22. 4.
Yod (I2)
a) Garam chili mengandung NaIO3 0,2 % Setelah
mengkristalkan NaNO3, filtrat yang mengandung
IO-3 di tambah NaHSO3 lalu di asamkan.
2NaIO3(s) + 5NaHSO3(aq) → 3NaHSO4(aq) +
2Na2SO4(s) + H2O(aq) + I2(g)
atau
2IO3- + 5HSO3- → 5SO42- + 3H+ + H2O +I2
Endapan I2 yang terbentuk disaring dan
dimurnikan dengan cara sublimasi.
b) Dari lumut laut dengan cara dikeringkan dan
dibakar, selanjutnya diekstraksi dengan air.
Larutan yang mengandung iodida ini akan
menghasilkan yod, bila ditambah asam sulfat
dan mangan dioksida serta didestilasi.