SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 27
HACCP
HAZARD ANALITICAL CRITICAL
CONTROL POINT
HACCP
• Sistem HACCP adalah system yang berdasar
ilmiah dan sistematis yang mengidentifikasi
bahaya spesifik dan Tindakan
pengendaliannya untuk memastikan
keamanan pangan.
• Secara ringkas, HACCP diaplikasikan dengan
Langkah-Langkah:
• Memperhatikan material, proses, produk dari
awal sampai akhir
• Identifikasi bahaya potensial dan tempat
munculnya dalam proses
• Melakukan pengendalian dan pemantauan
• Melakukan dokumentasi dan pencatatan
• Memastikan penerapan yang efekstif secara
berkesinambungan.
Diturunkan dari
engineering system
(failure mode and
effect analysis (FMEA)
Pillsbury/NASA-
Amrican space
program 1960’s
(memastikan
keamanan pangan
untuk Astronot)
1971 –
dipresesntasikan pada
American National
Conference for food
protection yang
pertama
1973-FDA
mengaplikasikan
HACCP untuk low acid
canned foods
regulations
1988-1995
prinsip HACCP
diperkenalkan dan
digabungkan ke dalam
peraturan keamanan
pangan di beberapa
negara barat.
HACCP
7
PRINSIP
HACCP
1. Melakukan analisis bahaya
2. Menentukan titik kendali
kritis (CCP)
3. Menetapkan batas kritis
4. Menetapkan system
pemantauan
5. Menetapkan Tindakan
koreksi
6. Menetapkan prosedur
verifikasi
7. Menetapkan dokumentasi
HACCP
12 LANGKAH HACCP 1. Membentuk tim HACCP
2. Membuat deskripsi produk
3. Identifikasi rencanan penggunaan
4. Penyusunan diagram alir
5. Verifikasi diagram alir di lapangan
6. Melakukan Analisa bahaya
7. Menentukan titik kendala kritis
(CCP)
8. Menetapkan batas kritis
9. Menetapkan system pemantauan
10. Menetapkan Tindakan koreksi
11. Menetapkan prosedur verifikasi
12. Menetapkan dokumentasi
5
1. Membentuk Tim
HACCP
• Anggota tim harus berasal dari bidang yang
multidisiplin, misalnya ahli di bidang QA/QC,
produksi, Teknik, mikrobiologi dll atau bisa juga
berasal dari pihak eksternal sebagai konsultan.
• Ketua tim HACCP harus yang mampu memahami
teori HACCP atau system keamanan pangan
• Tim HACCP juga sudah diberikan pealtihan terkait
dengan prinsip HACCP, Langkah HACCP, serta
peran dan fungsi HACCP
6
2. Membuat deskripsi produk
Deskripsi produk mencakup hal-hal berikut:
 nama produk
 komposisi
 karakteristik biologi/kimia/fisik
 cara produksi
 pengemasan
 informasi pada label
 cara penyimpanan
 umur simpan
 metode distribusi
 instruksi / rencana penggunaan
 target pengguna
7
3. Identifikasi rencana pengguna
• Rencana penggunaan berisi instruksi
apakah produk siap untuk dikonsumsi
atau perlu ada pengolahan lebih lanjut
atau dicampur dengan makanan lain.
• Penanganan oleh konsumen berkaitan
dengan instruksi penyimpanan untuk
mencegah kesalahan penanganan yang
berpengaruh pada kualitas produk.
• Target penggunaan berisi instruksi
apakah produk ini ditujukan untuk orang
dewasa, anak-anak, bayi dan balita, ibu
hamil dan menyusui, atau orang-orang
dengan diet (penyakit khusus?)
8
4. Penyusunan diagram alir,
5. Verifikasi diagram alir di lapangan
• Penyusunan diagram alir proses adalah
dasar untuk melakukan evaluasi bahaya
• Diagram alir harus jelas, akurat, dan berisi
informasi yang detail.
• Diagram alir berisi:
 urutan dan interaksi semua tahapan
 Saat smua bahan masuk ke proses produksi
 Tindakan pengendalian dan parameter
proses
 saat proses rework terjadi
 saat semua bahan produk, atau limbah di –
release atau dibuang
 proses yang dikerjakan oleh pihak luar dan
yang disubkontrakkan
 persyaratan pihak eksternal (pelanggan,
peraturan pemerintah, dan lain-lain).
9
6. Analisa Bahaya
• Kayu, batu, plastic, kaca, akrilik, logam, dll
Bahaya fisika
Terjadi secara alami, misalnya allergen pada makanan, mycotoxin,
decomposisi produk
Bahan yang digunakan dalam formulasi, antara lain BTP, pewarna,
pengawet, dll
Tanpa sengaja atau tidak sengaja muncul, misalnya residu bahan
kimia pembersih, pestisida, bahan kimia, industry, logam berat,
residu obat, bahaya radiologis, dll.
Bahaya kimia
• Vegetative bacteria : Salmonella spp, Staphulococcus aureus, E.
colu, Listeria monocytogens, dll
• Sporeformes: Bacillus cereus, Clostridium botulinum, Clostridium
perfringers, dll
Bahaya biologis
10
Identifikasi Bahaya (Hazard identification)
• Identifikasi bahaya (hazard identification) dilakukan dengan cara
peninjauan di lapangan, studi literatur, dan diskusi dengan tim
HACCP, berdasarkan input dari:
 diagram alir proses
 Deskripsi produk
 deskripsi bahan baku, bahan penyusun, dan bahan penolong
proses
 rencana penggunaan
 Pengalaman
 data historis
 referensi / literatur
• Hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat mengidentifikasi
bahaya antara lain:
 tahapan sebelum dan sesudahnya
 Peralatan, utility, lingkungan dan manusia
 Keterkaitan dengan rantai proses
• Tingkat penerimaan (acceptable level) dilakukan untuk
menentukan tingkat penerimaan pada produk akhir yang
didasarkan pada peraturan perundang-undangan, persyaratan
konsumen, rencana penggunaan, literatur, dll.
11
Penilaian bahaya (hazard assessment)
• Penilaian bahaya (hazard assessment)
dilakukan untuk menentukan apakah
diperlukan penghilangan/penurunan
bahaya sampai ke tingkat penerimaan
dan apakaha pengendalian diperlukan
agar tingkat penerimaan dapat
tercapai?
• Hal-hal yang perlu diperhatikan antara
lain sumber bahaya, kemungkinan
terjadinya, sifat bahaya, dan tingkat
keparahan yang ditimbulkan.
12
Tindakan pengendalian (control measure)
• Berdasarkan hasil penilaian bahaya,
dilakukan pemilihan Tindakan
pengendalian atau kombinasi Tindakan
pengendalian.
• Tindakan pengendalian dipilih untuk
mencegah, menghilangkan, dan/atau
mereduksi bahaya sampai tingkat
penerimaan yang telah ditetapkan.
13
7. Menentukan titik kendali kritis (CCP)- part 1
14
Dokumentasikan bahaya food safety yang relevan dan tentukan bahaya apa yang
kemungkinan ada yang berkaitan dengan tipe produk, proses, dan lingkungan proses
Pertanyaan 1:
Apakah ada bahaya signifikan dalam tahap ini?
Pertanyaan 2:
Apakah control measure diperlukan dalam tahap ini?
Pertanyaan 3:
Apakah control measure sudah tersedia?
Terapkan PRP
BERHENTI, lanjutkan ke tahap proses berikutnya
Terapkan PRP
Control mesure di Langkah proses selanjutnya atau rantai makanan dapat menurunkan
bahaya ke level yang dapat diterima. BERHENTI, lanjutkan ke tahap proses berikutnya
• Terapkan control measure dengan (a): memodifikasi proses anda, atau (b) memiliki
control measure dalam proses supplier bahan baku anda.
• Jika (a) dan (b) tidak berlaku: informasikan customer tentang kemungkinan adanya
bahaya.
• berhenti., lanjut ke tahap proses berikutnya.
• Penentuan CCP dilakukan dengan pendekatan yang logis dan
konsisten.
• Pohon keputusan (decision tree) dapat digunakan untuk
mempermudah dalam menentukan CCP
MENENTUKAN TITIK KENDALI KRITIS (CCP)-PART 1
Yes
Yes
No
No
No
Pertanyaan 4:
Apakah ada kegagalan control measure dengan risiko tinggi
(likehood x severity) untuk keamanan produk?
• Dampak dari bahaya
• Control measure bertujuan secara spesifik untuk
menurunkan bahaya ke level yang dapat diterima
• Ada control measure selanjutnya?
• Control measure tunggal atau kombinasi?
Pertanyaan 5:
Apakah mungkin untuk menetapkan batas kritis yang terukur dan monitoring yang dapat
mendeteksi dan mengoreksi semua kegagalan secara tepat waktu?
- titik kritis/batas kritis
- Timely detection
- Timely correction
Kategorikan control measure sebagai CCP
Tentukan critical limit yang terukur, monitor (pengukuran)
untuk mendeteksi kegagalan apabila tidak memenuhi
critical limit. Apabila terjadi kegegalan, tindak lanjuti produk
yang terkena dampak sebagai “potentially unsafe”
Kategorikan control measure sebagai OPRP
 Tentukan action criteri
 Monitor (pengukuran atau pengamatan) untuk
mendeteksi kegagalan
 Metode dan frekuensi harus proporsional dengan
likehood dan severity kegagalan
 Terkait kegagalan, lakukan penilaian penyebab dan
konsekuensi kegeglan dan Ketika diperlukan, lakukan
Tindakan koreksi pada produk yang berpotensi tidak
aman.
BERHENTI, lanjutkan ke tahap proses berikutnya
Kategorikan control measure sebagai OPRP
 Lakukan Tindakan yang sama dengan jawaban “No”
pada pertanyaan 4, namun dengan bebrapa tambahan:
 Jika memungkinkan, desain ulang produk, proses atau
control measure anda.
 Informasikan customer dan/atau konsumen tentang
risiko yang ada.
 Ambil tindakan untuk menurunkan likehood dan severity
kegagalan
7. Menentukan Titik Kendali Kritis (CCP)- Part 2
No
No
yes
yes
Penerimaan
bahan
Sortir
Pembersihan kotoran ikan
Control measure : pencucian 2 kali
Daerah bersih dan kotor terpisah
Tidak ccp PRP/GMP
Penggilingan:
penggunaan mesin yg
sesuai food grade
bukan ccp prp/gmp
Pencampuran
bumbu
Pengukusan:
Menggunakan panas
Titik kendali kritis
Pendinginan
Pencetakan
Pengemasan
gmp/prp
Distribusi ke
konsumen
Penggoreangan
CCP
Contoh analisis bahaya bahan baku
8. Menetapkan batas kritis
• Setiap CCP harus ditentukan batas
kritisnya
• Batas kritis bertujuan untuk memastikan
tingkat penerimaan tidak terlampaui
• Batas kritis harus dapat diukur dan
dikoreksi saat itu juga (timely detection
and timely correction).
• Batas kritis yang berdasarkan pada data
subyektif harus didukung oleh instruksi
dan spesifikasi yang jelas, serta
dilakukan oleh personel yang terlatih
9. Menetapkan system pemantauan
• Sistem pemantauan atau system monitoring
bertujuan untuk menunjukkan CCP masih
terkendali
• Batas kritis harus dilakukan pengukuran secara
terjadwal
• Sistem pemantauan yang berupa prosedur,
instruksi kerja, dan catatan harus mencakup:
• Pengukuran dan observasi yang memberikan hasil
dalam jangka Panjang waktu yang cukup
• Alat pemantauan yang digunakan
• Metode kalibrasi yang dapat diterapkan
• Frekuensi pemantauan
• Tanggung jawab dan wewenang
• Persyaratan dan metode pencatatan
• Metode dan frekuensi mencukupi bila batas
kritis dapat terukur dan terkoreksi dengan baik
pada waktunya.
22
10. Menetapkan Tindakan koreksi
• Tindakan koreksi direncanakan untuk
setiap CCP berupa penanganan saat
batas kritis terlampaui
• Tindakan yang harus dilakukan segera
mencakup:
• Koreksi langsung dan disposisi terhadap
produk yang terpengaruh
• Tindakan koreksi untuk menghilangkan
penyebab ketidaksesuaian
• Pencatatan Tindakan yang dilakukan
23
11. Menetapkan proses verifikasi
• Verifikasi dilakukan untuk memastikan system HACCP
masih diterapkan sesuai rencana.
• Aktivitas verifikasi bisa mencakup:
• Pemeriksaaan catatan pemantauan
• Pemeriksaan penyimpangan dan Tindakan yang diambil
• Inspeksi visual saat produksi terhadap Tindakan pengendalian
• Pengambilan contoh dan analisis secara acak
• Pemeriksaan keluhan pelanggan atau konsumen
• Audit internal HACCP
• Pemeriksaan Kembali rencana HACCP
• Verifikasi dapat dilakukan secara terencana sesuai
dengan jadwal rutin atau dapat juga dilakukan dengan
tidak terencana, seperti Ketika ada keluhan pelanggan
maupun karena adanya perubahan regulasi tertentu
• Rencana verifikasi mencakup tujuan, metode, frekuensi,
dan tanggung jawab.
24
12. Menetapkan dokumentasi
• Dokumentasi dalam system HACCP
mencakup:
• Penjelasan system HACCP (12 Langkah dan
7 prinsip)
• Prosedur dan instruksi kerja terkait
• Catatan hasil monitoring, Tindakan koreksi,
dan Tindakan verifikasi
25
Tugas
10 Langkah HACCP (1 klp = 8 orang)
a. Roti Bolu Gulung
b. Ikan kaleng
c. Bakso
d. Mie basah
e. Buah kaleng  jagung

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Zat anti gizi
Zat anti gizi Zat anti gizi
Zat anti gizi
Licia Dewi
 

Mais procurados (20)

Bahan tambahan makanan
Bahan tambahan makananBahan tambahan makanan
Bahan tambahan makanan
 
Model rencana-haccp-industri-chicken-nugget
Model rencana-haccp-industri-chicken-nuggetModel rencana-haccp-industri-chicken-nugget
Model rencana-haccp-industri-chicken-nugget
 
Haccp
HaccpHaccp
Haccp
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
 
Pangan Fungsional
Pangan FungsionalPangan Fungsional
Pangan Fungsional
 
Lemak dan minyak
Lemak dan minyakLemak dan minyak
Lemak dan minyak
 
Pangan fungsional (2)
Pangan fungsional (2)Pangan fungsional (2)
Pangan fungsional (2)
 
Penerapan konsep HACCP untuk produk perikanan
Penerapan konsep HACCP untuk produk perikananPenerapan konsep HACCP untuk produk perikanan
Penerapan konsep HACCP untuk produk perikanan
 
materi SNI dan CPPOB.pdf
materi SNI dan CPPOB.pdfmateri SNI dan CPPOB.pdf
materi SNI dan CPPOB.pdf
 
Zat anti gizi
Zat anti gizi Zat anti gizi
Zat anti gizi
 
Keamanan pangan dan kesehatan manusia
Keamanan pangan dan kesehatan manusiaKeamanan pangan dan kesehatan manusia
Keamanan pangan dan kesehatan manusia
 
Keamanan pangan
Keamanan panganKeamanan pangan
Keamanan pangan
 
Kasus stroke hipertensi
Kasus stroke hipertensiKasus stroke hipertensi
Kasus stroke hipertensi
 
Ppt assesment of body composition
Ppt assesment of body compositionPpt assesment of body composition
Ppt assesment of body composition
 
Panelis dalam evaluasi sensori
Panelis dalam evaluasi sensoriPanelis dalam evaluasi sensori
Panelis dalam evaluasi sensori
 
KEAMANAN PANGAN.ppt
KEAMANAN PANGAN.pptKEAMANAN PANGAN.ppt
KEAMANAN PANGAN.ppt
 
4 TIPE SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN.pptx
4 TIPE SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN.pptx4 TIPE SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN.pptx
4 TIPE SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN.pptx
 
Susu
SusuSusu
Susu
 
mutu protein
mutu proteinmutu protein
mutu protein
 
Sampel pada uji sensori
Sampel pada uji sensoriSampel pada uji sensori
Sampel pada uji sensori
 

Semelhante a HACCP.pptx

Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Amirotul Khusna
 
HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)Implementation
HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)ImplementationHACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)Implementation
HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)Implementation
Marita Rahmawati
 
5.-Statistical-Process-Controlddddddd.pdf
5.-Statistical-Process-Controlddddddd.pdf5.-Statistical-Process-Controlddddddd.pdf
5.-Statistical-Process-Controlddddddd.pdf
IndraSN1
 
5.-Statistical-Process-Control.pdf
5.-Statistical-Process-Control.pdf5.-Statistical-Process-Control.pdf
5.-Statistical-Process-Control.pdf
IndraSN1
 
Prinsip 2 HACCP
Prinsip 2 HACCPPrinsip 2 HACCP
Prinsip 2 HACCP
Aini Alwee
 

Semelhante a HACCP.pptx (20)

HAACP
HAACPHAACP
HAACP
 
Tinjauan HACCP
Tinjauan HACCPTinjauan HACCP
Tinjauan HACCP
 
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
 
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
 
HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)Implementation
HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)ImplementationHACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)Implementation
HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)Implementation
 
Andrew hidayat 171217-id-penentuan-critical-control-point-ccp-dan
 Andrew hidayat   171217-id-penentuan-critical-control-point-ccp-dan Andrew hidayat   171217-id-penentuan-critical-control-point-ccp-dan
Andrew hidayat 171217-id-penentuan-critical-control-point-ccp-dan
 
Teknologi Pangan.pdf
Teknologi Pangan.pdfTeknologi Pangan.pdf
Teknologi Pangan.pdf
 
q.pptx
q.pptxq.pptx
q.pptx
 
HACCP-with Bagoes soehariadji.ppt
HACCP-with Bagoes soehariadji.pptHACCP-with Bagoes soehariadji.ppt
HACCP-with Bagoes soehariadji.ppt
 
Materi 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptx
Materi 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptxMateri 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptx
Materi 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptx
 
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)
 
Hazard analysis critical control point (haccp)
Hazard analysis critical control point (haccp)Hazard analysis critical control point (haccp)
Hazard analysis critical control point (haccp)
 
5.-Statistical-Process-Controlddddddd.pdf
5.-Statistical-Process-Controlddddddd.pdf5.-Statistical-Process-Controlddddddd.pdf
5.-Statistical-Process-Controlddddddd.pdf
 
5.-Statistical-Process-Control.pdf
5.-Statistical-Process-Control.pdf5.-Statistical-Process-Control.pdf
5.-Statistical-Process-Control.pdf
 
PPT QA Dan QC.pptx
PPT QA Dan QC.pptxPPT QA Dan QC.pptx
PPT QA Dan QC.pptx
 
HACCP- Hazard Analysis Critical Control Point.pdf
HACCP- Hazard Analysis Critical Control Point.pdfHACCP- Hazard Analysis Critical Control Point.pdf
HACCP- Hazard Analysis Critical Control Point.pdf
 
Haccp baru
Haccp baruHaccp baru
Haccp baru
 
Haccp baru
Haccp baruHaccp baru
Haccp baru
 
Food hygiene
Food hygieneFood hygiene
Food hygiene
 
Prinsip 2 HACCP
Prinsip 2 HACCPPrinsip 2 HACCP
Prinsip 2 HACCP
 

Último

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Último (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 

HACCP.pptx

  • 2. HACCP • Sistem HACCP adalah system yang berdasar ilmiah dan sistematis yang mengidentifikasi bahaya spesifik dan Tindakan pengendaliannya untuk memastikan keamanan pangan. • Secara ringkas, HACCP diaplikasikan dengan Langkah-Langkah: • Memperhatikan material, proses, produk dari awal sampai akhir • Identifikasi bahaya potensial dan tempat munculnya dalam proses • Melakukan pengendalian dan pemantauan • Melakukan dokumentasi dan pencatatan • Memastikan penerapan yang efekstif secara berkesinambungan.
  • 3. Diturunkan dari engineering system (failure mode and effect analysis (FMEA) Pillsbury/NASA- Amrican space program 1960’s (memastikan keamanan pangan untuk Astronot) 1971 – dipresesntasikan pada American National Conference for food protection yang pertama 1973-FDA mengaplikasikan HACCP untuk low acid canned foods regulations 1988-1995 prinsip HACCP diperkenalkan dan digabungkan ke dalam peraturan keamanan pangan di beberapa negara barat.
  • 4. HACCP 7 PRINSIP HACCP 1. Melakukan analisis bahaya 2. Menentukan titik kendali kritis (CCP) 3. Menetapkan batas kritis 4. Menetapkan system pemantauan 5. Menetapkan Tindakan koreksi 6. Menetapkan prosedur verifikasi 7. Menetapkan dokumentasi
  • 5. HACCP 12 LANGKAH HACCP 1. Membentuk tim HACCP 2. Membuat deskripsi produk 3. Identifikasi rencanan penggunaan 4. Penyusunan diagram alir 5. Verifikasi diagram alir di lapangan 6. Melakukan Analisa bahaya 7. Menentukan titik kendala kritis (CCP) 8. Menetapkan batas kritis 9. Menetapkan system pemantauan 10. Menetapkan Tindakan koreksi 11. Menetapkan prosedur verifikasi 12. Menetapkan dokumentasi 5
  • 6. 1. Membentuk Tim HACCP • Anggota tim harus berasal dari bidang yang multidisiplin, misalnya ahli di bidang QA/QC, produksi, Teknik, mikrobiologi dll atau bisa juga berasal dari pihak eksternal sebagai konsultan. • Ketua tim HACCP harus yang mampu memahami teori HACCP atau system keamanan pangan • Tim HACCP juga sudah diberikan pealtihan terkait dengan prinsip HACCP, Langkah HACCP, serta peran dan fungsi HACCP 6
  • 7. 2. Membuat deskripsi produk Deskripsi produk mencakup hal-hal berikut:  nama produk  komposisi  karakteristik biologi/kimia/fisik  cara produksi  pengemasan  informasi pada label  cara penyimpanan  umur simpan  metode distribusi  instruksi / rencana penggunaan  target pengguna 7
  • 8. 3. Identifikasi rencana pengguna • Rencana penggunaan berisi instruksi apakah produk siap untuk dikonsumsi atau perlu ada pengolahan lebih lanjut atau dicampur dengan makanan lain. • Penanganan oleh konsumen berkaitan dengan instruksi penyimpanan untuk mencegah kesalahan penanganan yang berpengaruh pada kualitas produk. • Target penggunaan berisi instruksi apakah produk ini ditujukan untuk orang dewasa, anak-anak, bayi dan balita, ibu hamil dan menyusui, atau orang-orang dengan diet (penyakit khusus?) 8
  • 9. 4. Penyusunan diagram alir, 5. Verifikasi diagram alir di lapangan • Penyusunan diagram alir proses adalah dasar untuk melakukan evaluasi bahaya • Diagram alir harus jelas, akurat, dan berisi informasi yang detail. • Diagram alir berisi:  urutan dan interaksi semua tahapan  Saat smua bahan masuk ke proses produksi  Tindakan pengendalian dan parameter proses  saat proses rework terjadi  saat semua bahan produk, atau limbah di – release atau dibuang  proses yang dikerjakan oleh pihak luar dan yang disubkontrakkan  persyaratan pihak eksternal (pelanggan, peraturan pemerintah, dan lain-lain). 9
  • 10. 6. Analisa Bahaya • Kayu, batu, plastic, kaca, akrilik, logam, dll Bahaya fisika Terjadi secara alami, misalnya allergen pada makanan, mycotoxin, decomposisi produk Bahan yang digunakan dalam formulasi, antara lain BTP, pewarna, pengawet, dll Tanpa sengaja atau tidak sengaja muncul, misalnya residu bahan kimia pembersih, pestisida, bahan kimia, industry, logam berat, residu obat, bahaya radiologis, dll. Bahaya kimia • Vegetative bacteria : Salmonella spp, Staphulococcus aureus, E. colu, Listeria monocytogens, dll • Sporeformes: Bacillus cereus, Clostridium botulinum, Clostridium perfringers, dll Bahaya biologis 10
  • 11. Identifikasi Bahaya (Hazard identification) • Identifikasi bahaya (hazard identification) dilakukan dengan cara peninjauan di lapangan, studi literatur, dan diskusi dengan tim HACCP, berdasarkan input dari:  diagram alir proses  Deskripsi produk  deskripsi bahan baku, bahan penyusun, dan bahan penolong proses  rencana penggunaan  Pengalaman  data historis  referensi / literatur • Hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat mengidentifikasi bahaya antara lain:  tahapan sebelum dan sesudahnya  Peralatan, utility, lingkungan dan manusia  Keterkaitan dengan rantai proses • Tingkat penerimaan (acceptable level) dilakukan untuk menentukan tingkat penerimaan pada produk akhir yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan, persyaratan konsumen, rencana penggunaan, literatur, dll. 11
  • 12. Penilaian bahaya (hazard assessment) • Penilaian bahaya (hazard assessment) dilakukan untuk menentukan apakah diperlukan penghilangan/penurunan bahaya sampai ke tingkat penerimaan dan apakaha pengendalian diperlukan agar tingkat penerimaan dapat tercapai? • Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain sumber bahaya, kemungkinan terjadinya, sifat bahaya, dan tingkat keparahan yang ditimbulkan. 12
  • 13. Tindakan pengendalian (control measure) • Berdasarkan hasil penilaian bahaya, dilakukan pemilihan Tindakan pengendalian atau kombinasi Tindakan pengendalian. • Tindakan pengendalian dipilih untuk mencegah, menghilangkan, dan/atau mereduksi bahaya sampai tingkat penerimaan yang telah ditetapkan. 13
  • 14. 7. Menentukan titik kendali kritis (CCP)- part 1 14
  • 15. Dokumentasikan bahaya food safety yang relevan dan tentukan bahaya apa yang kemungkinan ada yang berkaitan dengan tipe produk, proses, dan lingkungan proses Pertanyaan 1: Apakah ada bahaya signifikan dalam tahap ini? Pertanyaan 2: Apakah control measure diperlukan dalam tahap ini? Pertanyaan 3: Apakah control measure sudah tersedia? Terapkan PRP BERHENTI, lanjutkan ke tahap proses berikutnya Terapkan PRP Control mesure di Langkah proses selanjutnya atau rantai makanan dapat menurunkan bahaya ke level yang dapat diterima. BERHENTI, lanjutkan ke tahap proses berikutnya • Terapkan control measure dengan (a): memodifikasi proses anda, atau (b) memiliki control measure dalam proses supplier bahan baku anda. • Jika (a) dan (b) tidak berlaku: informasikan customer tentang kemungkinan adanya bahaya. • berhenti., lanjut ke tahap proses berikutnya. • Penentuan CCP dilakukan dengan pendekatan yang logis dan konsisten. • Pohon keputusan (decision tree) dapat digunakan untuk mempermudah dalam menentukan CCP MENENTUKAN TITIK KENDALI KRITIS (CCP)-PART 1 Yes Yes No No No
  • 16. Pertanyaan 4: Apakah ada kegagalan control measure dengan risiko tinggi (likehood x severity) untuk keamanan produk? • Dampak dari bahaya • Control measure bertujuan secara spesifik untuk menurunkan bahaya ke level yang dapat diterima • Ada control measure selanjutnya? • Control measure tunggal atau kombinasi? Pertanyaan 5: Apakah mungkin untuk menetapkan batas kritis yang terukur dan monitoring yang dapat mendeteksi dan mengoreksi semua kegagalan secara tepat waktu? - titik kritis/batas kritis - Timely detection - Timely correction Kategorikan control measure sebagai CCP Tentukan critical limit yang terukur, monitor (pengukuran) untuk mendeteksi kegagalan apabila tidak memenuhi critical limit. Apabila terjadi kegegalan, tindak lanjuti produk yang terkena dampak sebagai “potentially unsafe” Kategorikan control measure sebagai OPRP  Tentukan action criteri  Monitor (pengukuran atau pengamatan) untuk mendeteksi kegagalan  Metode dan frekuensi harus proporsional dengan likehood dan severity kegagalan  Terkait kegagalan, lakukan penilaian penyebab dan konsekuensi kegeglan dan Ketika diperlukan, lakukan Tindakan koreksi pada produk yang berpotensi tidak aman. BERHENTI, lanjutkan ke tahap proses berikutnya Kategorikan control measure sebagai OPRP  Lakukan Tindakan yang sama dengan jawaban “No” pada pertanyaan 4, namun dengan bebrapa tambahan:  Jika memungkinkan, desain ulang produk, proses atau control measure anda.  Informasikan customer dan/atau konsumen tentang risiko yang ada.  Ambil tindakan untuk menurunkan likehood dan severity kegagalan 7. Menentukan Titik Kendali Kritis (CCP)- Part 2 No No yes yes
  • 17. Penerimaan bahan Sortir Pembersihan kotoran ikan Control measure : pencucian 2 kali Daerah bersih dan kotor terpisah Tidak ccp PRP/GMP Penggilingan: penggunaan mesin yg sesuai food grade bukan ccp prp/gmp Pencampuran bumbu Pengukusan: Menggunakan panas Titik kendali kritis Pendinginan Pencetakan Pengemasan gmp/prp Distribusi ke konsumen Penggoreangan CCP
  • 19.
  • 20.
  • 21. 8. Menetapkan batas kritis • Setiap CCP harus ditentukan batas kritisnya • Batas kritis bertujuan untuk memastikan tingkat penerimaan tidak terlampaui • Batas kritis harus dapat diukur dan dikoreksi saat itu juga (timely detection and timely correction). • Batas kritis yang berdasarkan pada data subyektif harus didukung oleh instruksi dan spesifikasi yang jelas, serta dilakukan oleh personel yang terlatih
  • 22. 9. Menetapkan system pemantauan • Sistem pemantauan atau system monitoring bertujuan untuk menunjukkan CCP masih terkendali • Batas kritis harus dilakukan pengukuran secara terjadwal • Sistem pemantauan yang berupa prosedur, instruksi kerja, dan catatan harus mencakup: • Pengukuran dan observasi yang memberikan hasil dalam jangka Panjang waktu yang cukup • Alat pemantauan yang digunakan • Metode kalibrasi yang dapat diterapkan • Frekuensi pemantauan • Tanggung jawab dan wewenang • Persyaratan dan metode pencatatan • Metode dan frekuensi mencukupi bila batas kritis dapat terukur dan terkoreksi dengan baik pada waktunya. 22
  • 23. 10. Menetapkan Tindakan koreksi • Tindakan koreksi direncanakan untuk setiap CCP berupa penanganan saat batas kritis terlampaui • Tindakan yang harus dilakukan segera mencakup: • Koreksi langsung dan disposisi terhadap produk yang terpengaruh • Tindakan koreksi untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian • Pencatatan Tindakan yang dilakukan 23
  • 24. 11. Menetapkan proses verifikasi • Verifikasi dilakukan untuk memastikan system HACCP masih diterapkan sesuai rencana. • Aktivitas verifikasi bisa mencakup: • Pemeriksaaan catatan pemantauan • Pemeriksaan penyimpangan dan Tindakan yang diambil • Inspeksi visual saat produksi terhadap Tindakan pengendalian • Pengambilan contoh dan analisis secara acak • Pemeriksaan keluhan pelanggan atau konsumen • Audit internal HACCP • Pemeriksaan Kembali rencana HACCP • Verifikasi dapat dilakukan secara terencana sesuai dengan jadwal rutin atau dapat juga dilakukan dengan tidak terencana, seperti Ketika ada keluhan pelanggan maupun karena adanya perubahan regulasi tertentu • Rencana verifikasi mencakup tujuan, metode, frekuensi, dan tanggung jawab. 24
  • 25. 12. Menetapkan dokumentasi • Dokumentasi dalam system HACCP mencakup: • Penjelasan system HACCP (12 Langkah dan 7 prinsip) • Prosedur dan instruksi kerja terkait • Catatan hasil monitoring, Tindakan koreksi, dan Tindakan verifikasi 25
  • 26.
  • 27. Tugas 10 Langkah HACCP (1 klp = 8 orang) a. Roti Bolu Gulung b. Ikan kaleng c. Bakso d. Mie basah e. Buah kaleng  jagung