1. 1
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM
Raihan Fahira
Shafara Faiza
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
LHOKSEUMAWE
2023
ABSTRAK
Hakikat urikulum pendidikan dalam islam adalah program yang direncanakan dan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu pelaksanaan suatu pendidikan memerlukan
suatu konsep yang berfungsi sebagai alat yang selalu dapat berubah sesuai dengan perkembangan
zaman. Kajian ini menganalisis konsep kurikulum dan kurikulum Pendidikan Agama Islam yang
meliputi pengertian, komponen kurikulum, dan karakteristik. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan dan diperoleh hasil bahwa kurikulum memuat
berbagai rencana kegiatan siswa secara rinci berupa materi pendidikan, saran strategi belajar
mengajar, pengaturan program yang akan diterapkan, dan hal-hal yang meliputi kegiatan yang
ditujukan untuk mencapai target/sasaran yang diinginkan. Demikian pula dalam kurikulum
Pendidikan Agama Islam harus memperhatikan beberapa hal diantaranya sesuai dengan fitrah
manusia, antara lain kepentingan umat Islam secara umum, bersifat realistis, menyeluruh, dan
berkesinambungan.
Kata Kunci :Hakikat,Kurikulum, Pendidikan Islam.
Pendahuluan
Ilmu pengetahuan merupakan kebutuhan fundamental dan esensial bagimanusia yang
didapatkan melalui pendidikan. Jika manusia tidak memiliki pendidikan yang baik maka ia tidak
akan dapat berkreasi, berinovasi dan melangsungkan kehidupannya dengan baik. Oleh karena itu,
peranan manusia sebagai khalifah memiliki kewajiban untuk menempuh pendidikan sepanjang
hayat (the long live education). Guru, anak didik, media pembelajaran dan kurikulum merupakan
bagian penting dari komponen pendidikan yang harus menjadi prioritas agar berlangsungnya
pendidikan dengan baik (Salim, 2020: 105).
Kurikulum memiliki peran penting dalam proses pendidikan, karena salah satu faktor
keberhasilan dan kegagalan pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas kurikulum. Keberhasilan
pendidikan dapat menjadi tolak ukur dari kemajuan suatu bangsa (Nasution, 1995: 1). Kurikulum
menjadi syarat mutlak dalam setiap proses, bentuk, dan model pendidikan yang ada dimanapun
dan kapanpun. Kurikulum menjadi gambaran awal dan potret tentang bagaimana proses
pendidikan dapat dijalankan.Begitu pentingnya kurikulum sehingga keberadaanya menjadi bagian
2. 2
penentu tercapainya tujuan pendidikan dalam implementasi dan operasionalisasinya yang dicita-
citakan (Mujib dan Mudzakkir, 2008: 121). Jika tidak ada kurikulum, maka sangat sulit bahkan
tidak mungkin para pendidik dapat mencapai kemajuan dan kesuksesan dalam dunia pendidikan.
Kurikulum berperan sebagai pedoman semua bentuk kegiatan pendidikan mulai dari
merencakan, menentukan jenis, lingkup, isi, alat serta seluruh proses pendidikan (Sukmadinata,
1999: 3 dan Nurmadinah, 2014: 42). Di samping itu, kurikulum termasuk dalam mata pelajaran
yang memiliki pakar dan ahli di bidangnya, yang menjadi acuan secara konseptual dan teoritis
untuk pengembangan kurikulum dan pendidikan secara umum. Proses penyusunan kurikulum
membutuhkan banyak aspek yang dipertimbangkan (Nurdin, 2005: 33 dan Nasution, 1995: 11),
karenanya pengembangan kurikulum bukan perkara yang sederhana namun memerlukan
keseriusan dan waktu yang panjang.
Dengan demikian,tujuan dari kajian ini yaitu untuk memahami lebih mendalam tentang
hakikat kurikulum pendidikan dalam islam yang mencangkup hakikat kurikulum, tujuan
kurikulum dalam islm,serta kegunaan kurikulum dalam islam.
METODE KAJIAN
Kajian dari penelitian ini adalah menggunakan studi perpustakaan, metode pengumpulan
data yang digunakan adalah buku dan jurnal yang berkaitan dengan pembahasan. Analisi data
dalam kajian ini adalah: pertama, Mengumpulkan materi yang berkaitan dengan pembahasan dari
berbagai buku dan jurnal. Kedua,menelaah materi yang bersangkutan dan kemudian
menganalisisnya.
PEMBAHASAN
A. Hakikat kurikulum dalam islam
B. Tujuan kurikulum dalam islam
C. Asas kurikulum dalam islam
A. Hakikat kurikulum dalam islam
Menurut bahasa, hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya atau asal
segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat merupakan inti dari segala sesuatu yang menjadi jiwa
sesuatu. Dalam ruang lingkup tasawuf, orang-orang mencari hakikat diri manusia yang
sebenarnya, maka dari itu muncullah kata-kata diri mencari sebenar-benarnya diri.
Dalam bahasa arab, kata kurikulum biasa diungkapkan dengan manhaj yang berarti jalan
yang terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan. Sedangkan kurikulum
pendidikan (manhaj al-dirasah) dalam Kamus Tarbiyah adalah seperangkat perencanaan dan
media yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan-tujuan
pendidikan.
Adapun secara terminologi, para ahli telah banyak mendefinisikan kurikulum diantaranya:
3. 3
a) Ramayulis mengutip dari Crow dan Crow mendefinisikan bahwa kurikulum adalah rancangan
pengajaran atau sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan
suatu program untuk memperoleh ijazah.
b) Ramayulis mengutip dari M. arifin memandang kurikulum sebagai seluruh bahan pelajaran
yang harus disajikan dalam proses kependidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan.
c) Ramayulis mengutip dari Zakiah Daradjat, memandang kurikulum sebagai suatu program
yang direncanakan dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah
tujuan-tujuan pendidikan tertentu.
Dengan demikian pengertian kurikulum dalam pandangan modern merupakan program
pendidikan yang disediakan oleh sekolah, yang tidak hanya sebatas bidang studi dan kegiatan
belajarnya saja, akan tetapi meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan dan
pembentukan pribadi peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan sehingga
dapat meningkatkan mutu kehidupannya, yang pelaksanaannya bukan saja di sekolah tetapi juga
di luar sekolah.
Jika diaplikasikan dalam kurikulum pendidikan Islam, maka kurikulum berfungsi sebagai
pedoman yang digunakan oleh pendidik untuk membimbing peserta didiknya kearah tujuan
tertinggi pendidikan Islam, melalui akumulasi sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Dalam hal ini proses pendidikan Islam bukanlah suatu proses yang dapat dilakukan secara
sembarangan, tetapi hendaknya mengacu kepada konseptualisasi manusia sempurna (insan kamil)
yang strateginya telah tersusun secara sistematis dalam kurikulum pendidikan Islam.
B. Tujuan Kurikulum dalam islam
Ibnu Khaldun berpandangan bahwa pendidikan Islam bertujuan untuk menciptakan
manusia dalam posisi sebagai hamba yang taat kepada Allah dan mampu menghadapi kehidupan
dunia. Jadi orientasi pendidikan Islam memadukan antara dunia dan akhirat, tidak membeda-
bedakannya (Zubaedi, 2012; Rohman dan Hairuddin, 2018: 25). Al-Ghazali menjelaskan bahwa
dengan pendidikan Islam seseorang akan mampu memberikan kebahagiaan hidup di dunia
sekaligus jalan mencapai kebahagiaan hakiki menuju Allah. Karena tujuan pendidikan Islam
memiliki dua aspek yaitu; manusia semakian dekat kepada Allah dan manusia mendapatkan
kesenangan dunia dan akhirat yang dapat sehingga seseorang mendapatkan kesempurnaan melalui
ilmu (Zainuddin, 2009).
Al-Syaibani dalam pandangannya lebih aplikatif menegaskan bahwa kurikulum
pendidikan Islam bertujuan untuk menyiapkan generasi muda sebagai khalifah di muka bumi,
meningkatkan keterampilan, menolong serta menyiapkan masa depan ke arah yang lebih baik (al-
Syaibany, 1979: 524). Kemudian Syarif Khan mengatakan bahwa kurikulum pendidikan Islam
bertujuan untuk;
a. mengembangkan kebaikan, keshalahen dan takut kepada Allah sehingga keadilan sosial akan
berjalan.
4. 4
b. mengembangkan toleransi, cita kasih sayang, kebaikan dan kebenaran dalam diri setiap
individu sehingga masyarakat Islam yang sebenarnya akan terwujud;
c. mengembangkan kecakapan diri dalam berekspresi dan bertanggungjawab sehingga akan
terbangun masyarakat yang bertanggungjawab pula (Junaedi, 2017: 130).
Selanjutnya dapat ditegaskan bahwa tujuan kurikulum pendidikan Islam adalah
menggabungkan dua kebahagiaan yaitu dunia dan akhirat. Pada konteks ini menegaskan bahwa
pendidikan Islam adalah pendidikan yang bersifat universal dan lengkap karena mampu
memadukan antara aspek ketuhanan dan kemanusiaan. hal ini disebabkan karena pendidikan Islam
berdiri di atas kebenaran wahyu, yang dilengkapi oleh kebenaran akal.
Jadi demikian kurikulum yang lahir dari sebuah landasan filsafat pendidikan Islam yang
kuat dan benar pada akhirnya juga akan melahirkan metodologi pembelajaran yang efektif dan
efesien. Lebih jauh dapat dikatakan bahwa kurikulum yang dirancang dari landasan epistemologi
Islam yang tidak benar maka akan melahirkan pengetahuan yang salah pula. Karena kurikulum
adalah kerangka pikir suatu ilmu yang ditransformasikan melalui proses pembelajaran.
C. Asas kurikulum dalam islam
Asas-asas Kurikulum Pendidikan Islam
1. Kerangka Dasar Kurikulum Pendidikan Islam Kurikulum yang baik dan relevan dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan Islam adalah yang bersifat intergrated dan komprehensif serta
menjadikan Al-Quran dan Hadits sebagai sumber utama dalam penyusunannya. Di dalam Al-
Qur’an dan Hadits ditemukan kerangka dasar yang dapat dijadikan sebagai pedoman
operasional dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum Pendidikan Islam. Kerangka
dasar tersebut adalah:
Tauhid
Tauhid sebagai kerangka dasar kurikulum harus dimantapkan semenjak masih bayi, dimulai
dengan memperdengarkan kalimat-kalimat tauhid seperti azan atau iqamah terhadap anak yang
baru dilahirkan. (Ramayulis, 2008:155)Dengan ketauhidan kita dapat mewujudkan tata dunia yang
harmonis, kosmos(alam semesta) yang penuh tujuan, persamaan sosial, persamaan kepercayaan,
persamaan jenis dan ras, persamaan dalam segala aktifitas dan kebebasan bahkan seluruh
masyarakat dunia adalah sama yang disebut “ummatan wahidah”.(Ramayulis, 2008:156)Dengan
demikian maka tauhid merupakan prinsip utama dalam seluruh dimensi kehidupan manusia baik
dalam aspek hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan maupun aspek hubungan horizontal
antara manusia sesamanya dan dengan alam sekitarnya, sehingga tercapai kehidupan yang
sejahtera bahagia di dunia dan di akhirat, termasuk di dalamnya pergaulan dalam proses
pendidikan. Tauhid yang seperti inilah yang dijadikan kerangka dasar kurikulum pendidikan Islam
2. Dasar Kurikulum Pendidikan Islam Dasar-dasar kurikulum merupakan kekuatan utama yang
mempengaruhi dan membentuk materi kurikulum, susunan dan organisasi kurikulum.Herman
H. Home memberikan dasar bagi penyusunan kurikulum dengan tiga macam, yakni:
5. 5
a)Dasar psikologis, yang digunakan untuk memenuhi dan mengetahui kemampuan yang
diperoleh dari peserta didik dan kebutuhan peserta didik (the ability and needs of children).
b)Dasar sosiologis, yang digunakan untuk mengetahui tuntutan yang sah dari masyarakat (the
legitimate demands of society).
c)Dasar filosofis, yang digunakan untuk mengetahui keadaan semesta/ tempat kita hidup (the
kind of universe in which we live). (Muhaimin dan Abdul Mujid, 1993:85)
KESIMPULAN
kurikulum pendidikan Islam adalah kurikulum yang berfungsi sebagai pedoman yang
digunakan oleh pendidik untuk membimbing peserta didiknya kearah tujuan tertinggi
pendidikan Islam, melalui akumulasi sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikap.
tujuan kurikulum pendidikan Islam adalah menggabungkan dua kebahagiaan yaitu dunia dan
akhirat. Pada konteks ini menegaskan bahwa pendidikan Islam adalah pendidikan yang
bersifat universal dan lengkap karena mampu memadukan antara aspek ketuhanan dan
kemanusiaan. hal ini disebabkan karena pendidikan Islam berdiri di atas kebenaran wahyu,
yang dilengkapi oleh kebenaran akal.
Asas kurikulum dalam islam adalah yang bersifat intergrated dan komprehensif serta
menjadikan Al-Quran dan Hadits sebagai sumber utama dalam penyusunannya. Kerangka
dasar penyusunan kurikulum pendidikan islam adalah tauhid.