1. 2.1 Ruang Terbuka Hijau Ruang yang berfungsi antara lain sebagai tempat bermain
aktif untuk anak-anak dan dewasa, tempat bersantai pasif untuk
orang dewasa, dan sebagai areal konservasi lingkungan hijau.
Ruang Terbuka Hijau Kota merupakan bagian dari penataan Ruang yang berdasarkan fungsinya sebagai ruang terbuka
ruang perkotaan yang berfungsi sebagai kawasan lindung. Kawasan hijau yaitu dalam bentuk: taman, lapangan atletik dan taman
hijau kota terdiri atas pertamanan kota, kawasan hijau hutan kota, bermain.
kawasan hijau rekreasi kota, kawasan hijau kegiatan olahraga, Lahan yang belum dibangun atau sebagian besar belum
kawasan hijau pekarangan. Ruang terbuka hijau diklasifikasi dibangun di wilayah perkotaan yang mempunyai nilai untuk
berdasarkan status kawasan, bukan berdasarkan bentuk dan keperluan taman dan rekreasi; konservasi lahan dan sumber daya
struktur vegetasinya (Fandeli, 2004). alam lainnya; atau keperluan sejarah dan keindahan.
Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 14 Tahun Beberapa pengertian tentang Ruang Terbuka Hijau (RTH)
1988 tentang Penataan ruang terbuka hijau di Wilayah Perkotaan, diantaranya adalah:
Ruang Terbuka Hijau adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah Ruang yang didominasi oleh lingkungan alami di luar
yang lebih luas, baik dalam bentuk area/kawasan maupun dalam maupun didalam kota, dalam bentuk taman, halaman,
bentuk area memanjang/jalur dimana di dalam penggunaannya areal rekreasi kota dan jalur hijau.
lebih bersifat terbuka pada dasarnya tanpa bangunan. Ruang-ruang di dalam kota atau wilayah yang lebih luas
Dalam ruang terbuka hijau pemanfatannya lebih bersifat baik dalam bentuk area/kawasan maupun dalam bentuk area
pengisian hijau tanaman atau tumbuh-tumbuhan secara alamiah memanjang/jalur yang dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka
ataupun budidaya tanaman seperti lahan pertanian, pertamanan, yang pada dasarnya tanpa bangunan yang berfungsi sebagai
perkebunan dan sebagainya. kawasan pertamanan kota, hutan kota, rekreasi kota, kegiatan Olah
Ruang terbuka (open spaces) merupakan ruang yang Raga, pemakaman, pertanian, jalur hijau dan kawasan hijau
direncanakan karena kebutuhan akan tempat-tempat pertemuan pekarangan.
dan aktivitas bersama di udara terbuka. Ruang terbuka (open Fasilitas yang memberikan kontribusi penting dalam
spaces), Ruang Terbuka Hijau (RTH), Ruang publik (public spaces) meningkatkan kualitas lingkungan permukiman, dan merupakan
mempunyai pengertian yang hampir sama. Secara teoritis yang suatu unsur yang sangat penting dalam kegiatan rekreasi.
dimaksud dengan ruang terbuka (open spaces) adalah: Ruang yang Dan pengertian ruang publik (public spaces) adalah suatu
berfungsi sebagai wadah (container) untuk kehidupan manusia, baik ruang dimana seluruh masyarakat mempunyai akses untuk
secara individu maupun berkelompok, serta wadah makhluk lainnya menggunakannya. Ciri-ciri utama dari public spaces adalah: terbuka
untuk hidup dan berkembang secara berkelanjutan (UUPR mudah dicapai oleh masyarakat untuk melakukan kegiatan-
no.26/Tahun 2007) kegiatan kelompok dan tidak selalu harus ada unsur hijau,
Suatu wadah yang menampung aktivitas manusia dalam bentuknya berupa malls, plazas dan taman bermain.
suatu lingkungan yang tidak mempunyai penutup dalam bentuk Jadi RTH lebih menonjolkan unsur hijau (vegetasi) dalam
fisik. setiap bentuknya sedangkan public spaces dan ruang terbuka hanya
berupa lahan terbuka belum dibangun yang tanpa tanaman.
file: MKP Landscape & Urban Space@rspoed_JO2012 1 I
2. Sedangkan public spaces adalah ruang yang dapat dinikmati oleh Kawasan Jalur Hijau, yang terdiri dari jalur hijau sepanjang
seluruh masyarakat sedangkan RTH dan ruang terbuka tidak selalu jalan, taman di persimpangan jalan, taman pulau jalan dan
dapat digunakan dan dinikmati oleh seluruh masyarakat. sejenisnya.
Ruang terbuka hijau membutuhkan perencanaan yang Kawasan Hijau Pekarangan, yaitu halaman rumah di kawasan
lebih baik lagi untuk menjaga keseimbangan kualitas lingkungan perumahan, perkantoran, perdagangan dan kawasan industri.
perkotaan. Mempertahankan lingkungan perkotaan agar tetap
berkualitas merupakan penjabaran dari GBHN 1993 dengan asas Sementara klasifikasi RTH menurut Inmendagri No.14 tahun
trilogi pembangunannya yaitu pertumbuhan ekonomi, pemerataan 1988, yaitu: taman kota, lapangan O.R, kawasan hutan kota, jalur
pembangunan dan hasil-hasilnya, dan stabilitas nasional melalui hijau kota, perkuburan, pekarangan, dan RTH produktif.
pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dengan Bentuk RTH yang memiliki fungsi paling penting bagi
memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. perkotaan saat ini adalah kawasan hijau taman kota dan kawasan
hijau lapangan olah raga. Taman kota dibutuhkan karena memiliki
Klasifikasi Ruang Tebuka Hijau Kota hampir semua fungsi RTH, sedangkan lapangan olah raga hijau
Dinas Pertamanan mengkalasifikasikan ruang terbuka hijau memiliki fungsi sebagai sarana untuk menciptakan kesehatan
berdasarkan pada kepentingan pengelolaannya adalah sebagai masyarakat selain itu bisa difungsikan sebagian dari fungsi RTH
berikut : lainnya.
Kawasan Hijau Pertamanan Kota, berupa sebidang tanah yang
sekelilingnya ditata secara teratur dan artistik, ditanami pohon Fungsi Ruang Terbuka Hijau
pelindung, semak/perdu, tanaman penutup tanah serta Kegiatan–kegiatan manusia yang tidak memperhatikan
memiliki fungsi relaksasi. kelestarian lingkungan hijau mengakibatkan perubahan pada
Kawassan Hijau Hutan Kota, yaitu ruang terbuka hijau dengan lingkungan yang akhirnya akan menurunkan kualitas lingkungan
fungsi utama sebagai hutan raya. perkotaan. Kesadaran menjaga kelestarian lingkungan hijau pasti
Kawasan Hijau Rekreasi Kota, sebagai sarana rekreasi dalam akan lebih baik jika setiap orang mengetahui fungsi RTH bagi
kota yang memanfaatkan ruang terbuka hijau. lingkungan perkotaan. fungsi dari RTH bagi kota yaitu: untuk
Kawasan Hijau kegiatan Olahraga, tergolong ruang terbuka meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan dalam kota
hijau area lapangan, yaitu lapangan, lahan datar atau pelataran dengan sasaran untuk memaksimumkan tingkat kesejahteraan
yang cukup luas. Bentuk dari ruang terbuka ini yaitu lapangan warga kota dengan menciptakan lingkungan yang lebih baik dan
olahraga, stadion, lintasan lari atau lapangan golf. sehat.
Kawasan Hijau Pemakaman. Berdasarkan fungsinya menurut Rencana Pengembangan
Kawasan Hijau Pertanian, tergolong ruang terbuka hijau areal Ruang terbuka Hijau tahun 1989 yaitu :
produktif, yaitu lahan sawah dan tegalan yang masih ada di kota 1. RTH yang berfungsi sebagai tempat rekreasi di mana
yang menghasilkan padi, sayuran, palawija, tanaman hias dan penduduk dapat melaksanakan kegiatan berbentuk rekreasi,
buah-buahan. berupa kegiatan rekreasi aktif seperti lapangan olahraga, dan
rekreasi pasif seperti taman.
file: MKP Landscape & Urban Space@rspoed_JO2012 2 I
3. 2. RTH yang berfungsi sebagai tempat berkarya, yaitu tempat 7. Sarana untuk mempengaruhi dan memperbaiki iklim mikro
penduduk bermata pencaharian dari sektor pemanfaatan tanah 8. Pengatur tata air
secara langsung seperti pertanian pangan, kebun bunga dan
usaha tanaman hias. Melihat beberapa fungsi tersebut diatas bisa disimpulkan pada
3. RTH yang berfungsi sebagai ruang pemeliharaan, yaitu ruang dasarnya RTH kota mempunyai 3 fungsi dasar yaitu:
yang memungkinkan pengelola kota melakukan pemeliharaan Berfungsi secara sosial yaitu fasilitas untuk umum dengan fungsi
unusur-unsur perkotaan seperti jalur pemeliharaan sepanjang rekreasi, pendidikan dan olahraga. Dan menjalin komunikasi
sungai dan selokan sebagai koridor kota. antar warga kota.
4. RTH yang berfungsi sebagai ruang pengaman, yaitu untuk Berfungsi secara fisik yaitu sebagai paru-paru kota, melindungi
melindungi suatu objek vital atau untuk mengamankan sistem air, peredam bunyi, pemenuhan kebutuhan visual,
manusia dari suatu unsur yang dapat membahayakan seperti menahan perkembangan lahan terbangun/sebagai penyangga,
jalur hijau disepanjang jaringan listrik tegangan tinggi, jalur melindungi warga kota dari polusi udara
sekeliling instalasi militer atau pembangkit tenaga atau wilayah Berfungsi sebagai estetika yaitu pengikat antar elemen gedung
penyangga. dalam kota, pemberi ciri dalam membentuk wajah kota dan
5. RTH yang berfungsi sebagai ruang untuk menunjang unsur dalam penataan arsitektur perkotaan.
pelestarian dan pengamanan lingkungan alam, yaitu sebagai
wilayah konservasi atau preservasi alam untuk mengamankan Sangat penting untuk diingat bahwa tumbuhan merupakan
kemungkinan terjadinya erosi dan longsoran pengamanan tepi kehidupan pelopor yang menyediakan bahan makanan dan
sungai, pelestarian wilayah resapan air. perlindungan kepada hewan maupun manusia. Sementara untuk
6. RTH yang berfungsi sebagai cadangan pengembangan kota di luar negeri taman identik dengan peradaban suatu bangsa,
wilayah terbangun kota di masa mendatang. sehingga sangat memperhatikan masalah pembanguan fungsi.
Misalnya Di Italia; terkenal sebagai tempat asal pemusik
Fungsi RTH kota berdasarkan Inmendagri no.14/1998 yaitu kelas dunia memiliki taman dengan ciri khas permainan musik lewat
sebagai: water orchestra, Di Yunani; orang terkenal gemar memasak dan
1. Areal perlindungan berlangsungnya fungsi ekosistem dan mengobati memiliki taman dengan ciri khas kitchen garden, Di
penyangga kehidupan Mesir; taman memiliki ciri khas tanaman herba, rempah-rempah
2. Sarana untuk menciptakan kebersihan, kesehatan, keserasian dan wewangian, di Inggris; taman dengan rumput terpangkas rapi
dan keindahan lingkungan dengan seni pemangkasan yang terkenal yaitu topiary, di Cina dan
3. Sarana rekreasi Jepang; dengan tradisi Buddhisme, taoisme merancang taman yang
4. Pengaman lingkungan hidup perkotaan terhadap berbagai berfungsi spirit kerohanian dengan ciri khas taman adalah air, batu
macam pencemaran baik darat, perairan maupun udara dan bukit-bukitan dan di Sydney yang berpenduduk asli suku
5. Sarana penelitian dan pendidikan serta penyuluhan bagi Aborigin menganggap tanah dan alam bagian dari kehidupannya,
masyarakat untuk membentuk kesadaran lingkungan jadi pemerintah membangun taman nasional (suaka alam) dengan
6. Tempat perlindungan plasma nutfah mempekerjakan masyarakat sekitar sebagai pengelola taman dan
file: MKP Landscape & Urban Space@rspoed_JO2012 3 I
4. setelah itu mengembalikannya kepada penduduk tradisional Berdasarkan letaknya, hutan kota dapat dibagi menjadi lima kelas
sepenuhnya, lalu pemerintah menyewa taman tersebut dari yaitu :
penduduk, sehingga sehingga kedua pihak mengelolanya bersama.
(Sumber: Imam Mukti) 1. Hutan Kota Pemukiman, yaitu pembangunan hutan kota yang
bertujuan untuk membantu menciptakan lingkungan yang nyaman
2.2 Hutan Kota dan menambah keindahan dan dapat menangkal pengaruh polusi
kota terutama polusi udara yang diakibatkan oleh adanya
kendaraan bermotor yang terus meningkat dan lain sebagainya di
Hutan kota adalah ruang terbuka yang ditumbuhi vegetasi wilayah pemukiman.
berkayu di wilayah perkotaan. Hutan kota memberikan manfaat 2. Hutan Kota Industri, berperan sebagai penangkal polutan yang
lingkungan sebesar-besarnya kepada penduduk perkotaan, dalam berasal dari limbah yang dihasilkan oleh kegiatan-kegiatan
kegunaan-kegunaan proteksi, estetika, rekreasi dan kegunaan perindustrian, antara lain limbah padat, cair, maupun gas.
khusus lainnya (Djaiz dan Novian, 2000). 3. Hutan Kota Wisata/Rekreasi, berperan sebagai sarana untuk
Hutan kota merupakan bentuk persekutuan vegetasi pohon memenuhi kebutuhan rekreasi bagi masyarakat kota yang
yang mampu menciptakan iklim mikro dan lokasinya di perkotaan dilengkapi dengan sarana bermain untuk anak-anak atau remaja,
atau dekat kota. Hutan di perkotaan ini tidak memungkinkan berada tempat peristirahatan, perlindungan dari polutan berupa gas, debu
dalam areal yang luas. Bentuknya juga tidak harus dalam bentuk dan udara, serta merupakan tempat produksi oksigen.
blok, akan tetapi hutan kota dapat dibangun pada berbagai 4. Hutan Kota Konservasi, hutan kota ini mengandung arti penting
penggunaan lahan. Oleh karena itu diperlukan kriteria untuk untuk mencegah kerusakan, memberi perlindungan serta
menetapkan bentuk dan luasan hutan kota. Kriteria penting yang pelestarian terhadap objek tertentu, baik flora maupun faunanya di
dapat dipergunakan adalah kriteria lingkungan. Hal ini berkaitan alam.
dengan manfaat penting hutan kota berupa manfaat lingkungan 5. Hutan Kota Pusat Kegiatan, hutan kota ini berperan untuk
yang terdiri atas konservasi mikroklimat, keindahan, serta meningkatkan kenyamanan, keindahan, dan produksi oksigen di
konservasi flora dan kehidupan liar (Fandeli, 2004). pusat-pusat kegiatan seperti: pasar, terminal, perkantoran,
Kehadiran pohon dalam lingkungan kehidupan manusia, pertokoan dan lain sebagainya. Di samping itu hutan kota juga
khususnya diperkotaan, memberikan nuansa kelembutan tersendiri. berperan sebagai jalur hijau di pinggir jalan yang berlalulintas padat
Perkembangan kota yang lazimnya diwarnai dengan aneka rona (Irwan, 1997).
kekerasan, dalam arti harfiah ataupun kiasan, sedikit banyak dapat Mengenai luasan dan persentase adalah bahwa luas hutan
dilunakkan dengan elemen alamiah seperti air (baik yang diam- kota dalam suatu hamparan yang kompak paling sedikit 0,25 (dua
tenang maupun yang bergerak-mengalir) dan aneka tanaman (mulai puluh lima per seratus) hektar (pasal 8 ayat 2), sedangkan mengenai
dari rumput, semak sampai pohon) (Budihardjo, 1993). persentase luas hutan kota paling sedikit 10 % (sepuluh per seratus)
Dalam pelaksanaan pembangunan hutan kota dan dari wilayah perkotaan dan atau disesuaikan dengan kondisi
pengembangannya, ditentukan berdasarkan pada objek yang akan setempat (pasal 8 ayat 3) (PP No. 63 tahun 2002).
dilindungi, hasil yang dicapai dan letak dari hutan kota tersebut.
file: MKP Landscape & Urban Space@rspoed_JO2012 4 I
5. Secara umum bentuk RTH - Hutan Kota, adalah : adalah Enau (Arenga pinnata) dengan alasan pohon tersebut serba
1. Jalur Hijau. Jalur Hijau berupa peneduh jalan raya, jalur hijau di guna dan istilah pagar-ruyung menyiratkan makna pagar enau. Jenis
bawah kawat listrik, di tepi jalan kereta api, di tepi sungai, di tepi pilihan lainnya adalah kayu manis (Cinnamomum burmanii),
jalan bebas hambatan. karena potensinya besar dan banyak diekspor dari daerah ini
2. Taman Kota. Taman Kota diartikan sebagai tanaman yang (Fandeli, 2004).
ditanam dan ditata sedemikian rupa, baik sebagian maupun Nilai Estetika
semuanya hasil rekayasa manusia untuk mendapatkan komposisi Komposisi vegetasi dengan strata yang bervariasi di lingkungan kota
tertentu yang indah. akan menambah nilai keindahan kota tersebut. Bentuk tajuk yang
3. Kebun dan Halaman. Jenis tanaman yang ditanam di kebun dan bervariasi dengan penempatan (pengaturan tata ruang) yang sesuai
halaman biasanya dari jenis yang dapat menghasilkan buah. akan memberi kesan keindahan. Tajuk pohon juga berfungsi untuk
4. Kebun Raya, Hutan Raya, dan Kebun Binatang. Kebun raya, memberi kesan lembut pada bangunan di perkotaan yang
hutan raya dan kebun binatang dapat dimasukkan ke dalam cenderung bersifat kaku. Suatu studi yang dilakukan atas
salah satu bentuk hutan kota. Tanaman dapat berasal dari keberadaan hutan kota terhadap nilai estetika adalah bahwa
daerah setempat, maupun dari daerah lain baik dalam negeri masyarakat bersedia untuk membayar keberadaan hutan kota
maupun luar negeri. karena memberikan rasa keindahan dan kenyamanan (Tyrväinen,
5. Hutan Lindung, daerah dengan lereng yang curam harus 1998).
dijadikan kawasan hutan karena rawan longsor. Demikian pula Penyerap Karbondioksida (CO2)
dengan daerah pantai yang rawan akan abrasi air laut (Dahlan, Hutan merupakan penyerap gas karbon dioksida yang cukup
1992). penting, selain dari fito-plankton, ganggang dan rumput laut di
samudera. Dengan berkurangnya kemampuan hutan dalam
2.3 Fungsi Hutan Kota menyerap gas ini sebagai akibat menyusutnya luasan hutan akibat
perladangan, pembalakan dan kebakaran, maka perlu dibangun
hutan kota untuk membantu mengatasi penurunan fungsi hutan
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengembalikan tersebut. Cahaya matahari akan dimanfaatkan oleh semua
kondisi lingkungan perkotaan yang rusak adalah dengan tumbuhan, baik hutan kota, hutan alami, tanaman pertanian dan
pembangunan ruang terbuka hijau kota yang mampu memperbaiki lainnya dalam proses fotosintesis yang berfungsi untuk mengubah
keseimbangan ekosistem kota. Upaya ini bisa dilakukan dengan cara gas karbon dioksida dengan air menjadi karbohidrat (C6H12O6) dan
membangun hutan kota yang memiliki beranekaragam manfaat. oksigen (O2).
Manfaat hutan kota diantaranya adalah sebagai berikut : Proses kimia pembentukan karbohidrat (C6H12O6) dan
manfaat. Manfaat hutan kota diantaranya adalah sebagai berikut : oksigen (O2) adalah 6 CO2 + 6 H2O + Energi dan klorofil menjadi
Identitas Kota C6H12O6 + 6 O2.
Jenis tanaman dapat dijadikan simbol atau lambang suatu kota yang Proses fotosintesis sangat bermanfaat bagi manusia. Pada
dapat dikoleksi pada areal hutan kota. Propinsi Sumatra Barat proses fotosintesis dapat menyerap gas yang bila konsentarasinya
misalnya, flora yang dikembangkan untuk tujuan tersebut di atas
file: MKP Landscape & Urban Space@rspoed_JO2012 5 I
6. meningkat akan beracun bagi manusia dan hewan serta akan e. Tinggi dan lebar jalur hutan kota cukup besar, sehingga
mengakibatkan efek rumah kaca. dapat melindungi wilayah yang diinginkan.
Di lain pihak proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen
yang sangat diperlukan oleh manusia dan hewan. Jenis tanaman Penanaman pohon yang selalu hijau sepanjang tahun
yang baik sebagai penyerap gas Karbondioksida (CO2) dan penghasil berguna sebagai penahan angin pada musim dingin, sehingga pada
oksigen adalah damar (Agathis alba), daun kupu-kupu (Bauhinia akhirnya dapat menghemat energi sampai dengan 50 persen energi
purpurea), lamtoro gung (Leucaena leucocephala), akasia (Acacia yang digunakan untuk penghangat ruangan pada pemakaian sebuah
auriculiformis), dan beringin (Ficus benjamina). Penyerapan karbon rumah. Pada musim panas pohon-pohon akan menahan sinar
dioksida oleh hutan kota dengan jumlah 10.000 pohon berumur 16- matahari dan memberikan kesejukan di dalam ruangan (Forest
20 tahun mampu mengurangi karbon dioksida sebanyak 800 ton per Service Publications. Trees save energy, 2003).
tahun (Simpson and McPherson, 1999). Ameliorasi Iklim
Pelestarian Air Tanah Hutan kota dapat dibangun untuk mengelola lingkungan
Sistem perakaran tanaman dan serasah yang berubah menjadi perkotaan untuk menurunkan suhu pada waktu siang hari dan
humus akan mengurangi tingkat erosi, menurunkan aliran sebaliknya pada malam hari dapat lebih hangat karena tajuk pohon
permukaan dan mempertahankan kondisi air tanah di lingkungan dapat menahan radiasi balik (reradiasi) dari bumi.
sekitarnya. Pada musim hujan laju aliran permukaan dapat Jumlah pantulan radiasi matahari suatu hutan sangat dipengaruhi
dikendalikan oleh penutupan vegetasi yang rapat, sedangkan pada oleh panjang gelombang, jenis tanaman, umur tanaman, posisi
musim kemarau potensi air tanah yang tersedia bisa memberikan jatuhnya sinar matahari, keadaan cuaca dan posisi lintang. Suhu
manfaat bagi kehidupan di lingkungan perkotaan. Hutan kota udara pada daerah berhutan lebih nyaman daripada daerah yang
dengan luas minimal setengah hektar mampu menahan aliran tidak ditumbuhi oleh tanaman. Selain suhu, unsur iklim mikro lain
permukaan akibat hujan dan meresapkan air ke dalam tanah yang diatur oleh hutan kota adalah kelembaban. Pohon dapat
sejumlah 10.219 m3 setiap tahun (Urban Forest Research, 2002). memberikan kesejukan pada daerah-daerah kota yang panas (heat
Penahan Angin island) akibat pantulan panas matahari yang berasal dari gedung-
Hutan kota berfungsi sebagai penahan angin yang mampu gedung, aspal dan baja. Daerah ini akan menghasilkan suhu udara 3-
mengurangi kecepatan angin 75 - 80 %. Beberapa faktor yang harus 10 derajat lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan.
diperhatikan dalam mendesain hutan kota untuk menahan angin Penanaman pohon pada suatu areal akan mengurangi temperatur
adalah sebagai berikut : atmosfer pada wilayah yang panas tersebut (Forest Service
a. Jenis tanaman yang ditanam adalah tanaman yang memiliki Publications, 2003. Trees Modify Local Climate, 2003).
dahan yang kuat. Habitat Hidupan Liar
b. Daunnya tidak mudah gugur oleh terpaan angin dengan Hutan kota bisa berfungsi sebagai habitat berbagai jenis
kecepatan sedang hidupan liar dengan keanekaragaman hayati yang cukup tinggi.
c. Memiliki jenis perakaran dalam. Hutan kota merupakan tempat perlindungan dan penyedia nutrisi
d. Memiliki kerapatan yang cukup (50 - 60 %). bagi beberapa jenis satwa terutama burung, mamalia kecil dan
serangga. Hutan kota dapat menciptakan lingkungan alami dan
file: MKP Landscape & Urban Space@rspoed_JO2012 6 I
7. keanekaragaman tumbuhan dapat menciptakan ekosistem lokal 2.4 Pencemaran Lingkungan Perkotaan
yang akan menyediakan tempat dan makanan untuk burung dan
binatang lainnya (Forest Service Publications, 2003. Trees Reduce
Noise Pollution and Create Wildlife and Plant Diversity, 2003). Pencemaran lingkungan adalah perubahan lingkungan yang
Produksi Terbatas atau Manfaat Ekonomi tidak menguntungkan, sebagian karena tindakan manusia,
Manfaat hutan kota dalam aspek ekonomi bisa diperoleh disebabkan perubahan pola penggunaan energi dan materi,
secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, manfaat tingkatan radiasi, bahan-bahan fisika dan kimia, dan jumlah
ekonomi hutan kota diperoleh dari penjualan atau penggunaan hasil organisme. Perbuatan ini dapat mempengaruhi langsung manusia,
hutan kota berupa kayu bakar maupun kayu perkakas. Penanaman atau tidak langsung melalui air, hasil pertanian, peternakan, benda-
jenis tanaman hutan kota yang bisa menghasilkan biji, buah atau benda, perilaku dalam apresiasi dan rekreasi di alam bebas
bunga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan oleh (Sastrawijaya, 2000).
masyarakat untuk meningkatkan taraf gizi, kesehatan dan Pencemaran udara ialah jika udara di atmosfer dicampuri
penghasilan masyarakat. Buah kenari selain untuk dikonsumsi juga dengan zat atau radiasi yang berpengaruh jelek terhadap organisme
dapat dimanfaatkan untuk kerajinan tangan. hidup. Jumlah pengotoran ini cukup banyak sehingga tidak dapat
Bunga tanjung dapat diambil bunganya. Buah sawo, pala, diabsorpsi atau dihilangkan. Umumnya pengotoran ini bersifat
kelengkeng, duku, asam, menteng dan lain-lain dapat dimanfaatkan alamiah, misalnya gas pembusukan, debu akibat erosi, dan
oleh masyarakat untuk meningkatkan gizi dan kesehatan serbuk tepung sari yang terbawa angin, kemudian ditambah oleh
masyarakat kota. Sedangkan secara tidak langsung, manfaat manusia karenaulah hidupnya dan jumlah serta kadar bahayanya
ekonomi hutan kota berupa perlindungan terhadap angin serta semakin meningkat.
fungsi hutan kota sebagai perindang, menambah kenyamanan Pencemar udara dapat digolongkan kedalam tiga kategori,
masyarakat kota dan meningkatkan nilai estetika lingkungan kota. yaitu (1) pergesekan permukaan; (2) penguapan; (3) pembakaran;
(Fandeli, 2004). (Sastrawijaya, 2000).
Hutan kota dapat meningkatkan stabilitas ekonomi Pada keadaan yang masih pada batas-batas kemampuan
masyarakat dengancara menarik minat wisatawan dan peluang- alamiah, udara di atmosfer sebagai suatu sistem mempunyai
peluang bisnis lainnya, orang-orang akan menikmati kehidupan dan kemampuan ekologis untuk beradaptasi dan mengadakan
berbelanja dengan waktu yang lebih lama di sepanjang jalur hijau, mekanisme pengendalian alamiah (ecological auto-mechanism)
kantor-kantor dan apartemen di areal yang berpohon akan dengan unsur-unsur yang ada dalam ekosistem (kemampuan
disewakan serta banyak orang yang akan menginap dengan harga pengenceran dengan tumbuh-tumbuhan maupun lain-lain).
yang lebih tinggi dan jangka waktu yang lama, kegiatan dilakukan Gangguan-gangguan terhadap ketimpangan susunan udara
pada perkantoran yang mempunyai banyak pepohonan akan atmosfir dikatakan apabila zat-zat pencemar telah melewati angka
memberikan produktifitas yang tinggi kepada para pekerja (Forest batas atau baku mutu yang ditentukan oleh kuantitas kontaminan,
Service Publications, 2003. Trees Increase Economic Stability, 2003). lamanyaberlangsung maupun potensialnya. Nilai ambang batas
tersebut berbeda untukmasing-masing kontaminan yang ditentukan
file: MKP Landscape & Urban Space@rspoed_JO2012 7 I
8. berdasarkan pertimbangan aspekkesehatan, estetika, pertumbuhan 1999). Penanaman pohon menghasilkan absorbsi karbon dioksida
industri dan lain-lain (Ryadi, 1982). dari udara dan penyimpanan karbon, sampai karbon dilepaskan
Gas buang sisa pembakaran bahan bakar minyak kembali akibat vegetasi tersebut busuk atau dibakar. Hal ini
mengandung bahanbahan pencemar seperti sulfur dioksida (SO2), disebabkan karena pada hutan yang dikelola dan ditanam akan
nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), volatile hydrocarbon menyebabkan terjadinya penyerapan karbon dari atmosfir,
(VHC), suspended particulate matter dan partikel lainnya. Bahan- kemudian sebagian kecil biomassanya dipanen dan atau masuk
bahan pencemar tersebut dapat berdampak negatif terhadap dalam kondisi masak tebang atau mengalami pembusukan (IPCC,
manusia ataupun ekosistem bila melebihi konsentrasi tertentu. 1995).
Peningkatan penggunaan bahan bakar minyak untuk sektor Untuk mengetahui seberapa besar emisi karbon dioksida
transportasimenyebabkan gas buang yang mengandung polutan yang dihasilkan dari aktivitas kota, maka dilakukan pendekatan
juga akan naik dan akanmempertinggi kadar pencemaran udara penghitungan emisi karbon dioksida. Faktor emisi adalah nilai yang
(Sugiyono, 1998). digunakan untuk mendapatkan berat karbon dioksida berdasarkan
besaran-besaran yang dinilai, misalnya konsumsi listrik, minyak
2.5 Serapan Vegetasi Terhadap Karbon tanah, premium, solar dan sebagainya. Faktor emisi untuk
perhitungan karbon dioksida dalam penelitian ini diperoleh melalui
Dioksida
studi literatur.
Faktor emisi disajikan pada Tabel 1, 2, dan 3.
Salah satu komponen yang penting dalam konsep tata ruang adalah Tabel 1. Faktor Emisi untuk Bahan Bakar
menetapkan dan mengaktifkan jalur hijau dan hutan kota, baik yang Bahan Bakar Cair gram CO2/gallon gram CO2/liter
akandirencanakan maupun yang sudah ada namun kurang Bensin 8,9 2,3
berfungsi. Selain itu jenispohon yang ditanam perlu Solar 10,1 2,7
menjadipertimbangan, karena setiap jenis tanamanmempunyai Sumber : World Resources Institute (WRI) and World Business
kemampuan menjerap yang berbeda-beda (Gusmailina, 1996). Council for Sustainable Development (WBCSD, 2001)
Vegetasi juga mempunyai peranan yang besar dalam
ekosistem, apalagijika kita mengamati pembangunan yang Tabel 2. Faktor Emisi Untuk Konsumsi Listrik dengan Semua Bahan
meningkat di perkotaan yang sering kalitidak menghiraukan Bakar
kehadiran lahan untuk vegetasi. Vegetasi ini sangat berguna Negara Gram CO2/kWh Negara Gram CO2/kWh
dalam produksi oksigen yang diperlukan manusia untuk proses Argentina 309
respirasi(pernafasan), serta untuk mengurangi keberadaan gas India 936
karbon dioksida yangsemakin banyak di udara akibat kendaraan Brazil 76
bermotor dan industri (Irwan, 1992). Mexico 586
Penyerapan karbon dioksida oleh hutan kota dengan jumlah Chile 403
10.000 pohon berumur 16-20 tahun mampu mengurangi karbon Indonesia 454
dioksida sebanyak 800 ton per tahun (Simpson dan McPherson, China 785
file: MKP Landscape & Urban Space@rspoed_JO2012 8 I
9. Peru 172 2.6 Sistem Informasi Geografis
Columbia 159
Singapore 762
Ecuador 244 Venezuela 222 Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem berbasis
Sumber : World Resources Institute (WRI) and World Business komputer yang memberikan empat kemampuan untuk menangani
Council for Sustainable Development (WBCSD, 2001) data bereferensi geografis, yaitu: pemasukan, pengelolaan atau
manajemen data (menyimpan atau pengaktifan kembali),
Tabel 3. Faktor Emisi untuk Menghitung Karbon Dioksida dari manipulasi dan analisis serta keluaran. Pemasukan data ke dalam
Konsumsi Minyak Fuel Type gram CO2/liter sistem informasi geografis dilakukan dengan cara digitasi dan
Natural Gas 0,19 tabulasi. Manajemen data meliputi semua operasi penyimpanan,
Gas/Diesel Oil 0,25 pengaktifan, penyimpanan kembali, dan pencetakan semua data
Petrol 0,24 yang diperoleh dari masukan data. Proses manipulasi dan
Heavy Fuel Oil 0,26 analisa data dilakukan interpolasi spasial dari data non-spasial
Rata-Rata 0,24 menjadi data spasial, mengkaitkan data tabuler ke data raster,
Sumber : World Resources Institute (WRI) and World Business tumpang susun peta yang meliputi map crossing, tumpang susun
Council for Sustainable Development (WBCSD, 2001) dengan bantuan matriks atau tabel dua dimensi, dan kalkulasi peta.
Keluaran utama dari sistem informasi geografis
Biomassa atau bahan organik adalah produk fotosintesis. adalah informasi spasial baru yang dapat disajikan dalam dua
Dalam prosesfotosintesis, butir-butir hijau daun berfungsi sebagai bentuk yaitu tersimpan dalam format raster dan tercetak ke
sel- surya yang menyerap energi matahari guna mengkonversi hardcopy, sehingga dapat dimanfaatkan secara operasional
karbon dioksida (CO2) dengan air (H2O) menjadi senyawa karbon, (Anonim, 2002).
hidrogen dan oksigen (CHO). Senyawa hasil konversi itu dapat Struktur data spasial dalam Sistem Informasi Geografis (SIG)
berbentuk arang (karbon), kayu, ter, alkohol dan lain-lain (Kadir, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu struktur data vektor
1995). dan raster. Struktur data vektor kenampakan keruangan akan
Biomassa vegetasi bertambah karena menyerap karbon dihasilkan dalam bentuk titik dan garis yang membentuk
dioksida dari udara dan mengubah zat tersebut menjadi bahan kenampakan tertentu, sedangkan struktur data raster kenampakan
organik melalui proses fotosintesis. Umumnya karbon menyusun keruangan akan disajikan dalam bentuk konfigurasi sel-sel yang
45-50 % bahan kering dari tanaman (Kusmana et. al. 1992). membentuk gambar (Anonim, 2002).
Thematic Mapper merupakan salah satu jenis sensor
penginderaan jauh satelit. Memiliki alat scanning mekanis yang
merekam data dengan cara scanning permukaan bumi dalam jalur-
jalur (baris), 6 baris secara simultan (six-line scan).
file: MKP Landscape & Urban Space@rspoed_JO2012 9 I
10. Thematic Mapper juga mempunyai resolusi spektral (7 menyatakan bahwa Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu
band), spatial (30 m x 30 m) dan radiometrik (8 bit) yang lebih baik sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang
(Jaya, 2002). bereferensi spasial atau berkoordinat geografi.
Karakteristik dari Landsat Thematic Mapper adalah sebagai Burrough dan McDonnel (1986) memberikan definisi Sistem
berikut: Informasi Geografi (SIG) dalam konteks alat (toolbox based), sebagai
1. Band 1, biru (0,45 – 0,52 μm), untuk penetrasi tubuh air, seperangkat alat yang digunakan untuk mengoreksi, menyimpan,
sehingga bermanfaat untuk memberikan analisis karakteristik memanggil kembali, mentransformasi dan menyajikan data spasial
tanah dan air. dari dunia nyata untuk tujuan tertentu.
2. Band 2, hijau (0,52 – 0,60 μm), untuk mendapatkan pandangan Dalam konteks basisdata (database based), Aronoff (1989)
yang lebih baik terhadap puncak pantulan vegetasi guna menyatakan bahwa Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan
penilaian ketahanan. suatu sistem berbasis komputer yang mempunyai kemampuan
3. Band 3, merah (0,63 – 0,69 μm), untuk dapat membedakan untuk menangani data yang bereferensi geografi, yaitu pemasukan
dengan lebih baik tipe-tipe vegetasi antara daerah-daerah yang data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali),
tidak bervegetasi manipulasi dan analisis serta keluaran (output). Sedangkan dalam
4. Band 4, inframerah dekat (0,76 – 0,90 μm), untuk menentukan konteks organisasi (organization based), Ozemoy et al. dalam
kandungan biomassa dan untuk dilineasi tubuh air. Burrough dan McDonnel (1986) mendefinisikan Sistem Informasi
5. Band 5, inframerah tengah (1,55 – 1,75 μm), untuk menunjukkan Geografi (SIG) sebagai seperangkat fungsi-fungsi otomatis yang
kelembaban vegetasi dan kelembaban tanah, juga bermanfaat profesional dengan kemampuan lebih baik dalam hal penyimpanan,
untuk membedakan salju dan awan. pemanggilan kembali, manipulasi, dan tampilan lokasi data secara
6. Band 6, inframerah tengah (2,08 – 2,35 μm), untuk geografis.
mengidentifikasi formasi batuan dengan lebih baik. Informasi penutupan lahan dapat diekstrak langsung
7. Band 7, termal (10,40 – 12,50 μm), untuk mengidentifikasi melalui proses interpretasi citra atau foto udara yang kualitasnya
dengan lebih baik tipe-tipe vegetasi, tekanan vegetasi, baik. Dengan demikian, informasi tentang penggunaan lahannya
kelembaban tanah dan kondisikondisi termal lainnya (Richards tidak dapat diketahui secara langsung, oleh karena itu diperlukan
dan Jia, 1999). pengecekan lapang untuk mengetahui penggunaan
Menurut Davis (1996) Sistem Informasi Geografi (SIG) terdiri lahan di suatu daerah.
dari tiga bagian yang terintegrasi, yaitu: Menurut Murai (1996) pengecekan lapang atau disebut
(a) Geografi; dunia nyata, atau realita spasial, atau ilmu bumi juga ground “truth” didefinisikan sebagai observasi, pengukuran,
(geografi). dan pengumpulan informasi tentang kondisi aktual di lapangan
(b) Informasi; data dan informasi, meliputi arti dan kegunaanya, dan dalam rangka menentukan hubungan antara data penginderaan
(c) Sistem; teknologi komputer dan fasilitas pendukung. jauh dan obyek yang diobservasi.
Dengan kata lain SIG merupakan kumpulan dari tiga aspek Dengan demikian, apabila ditemukan perbedaan pola
dalam kehidupan dunia modern, dan menawarkan metode baru atau kecenderungan yang tidak dimengerti pada data
untuk memahaminya. Selanjutnya Barus dan Wiradisastra (2000)
file: MKP Landscape & Urban Space@rspoed_JO2012 10 I
11. penginderaan jauh, bisa dilakukan verifikasi dengan kondisi
sebenarnya di lapangan.
Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) telah banyak
digunakan untuk perencanaan pertanian, industri, dan penggunaan
lahan. Analisis terpadu terhadap penggunaan lahan, debit air, data
kependudukan dan pengaruh dari masing-masing data dapat
dilakukan. Dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi
(SIG) maka keterkaitan antara faktor yang mempengaruhi sistem
dapat dianalisis (Aronoff, 1989).
2.7. Pembangunan Berkelanjutan
Dalam usaha pelaksanaan pembangunan terasa bahwa
perencanaan ekonomi yang menghasilkan berbagai kemajuan
ekonomi, serta yang dapat diukur melalui berbagai indikator-
indikator ekonomi belum dapat memberikan gambaran bahwa
usaha pembangunan berjalan secara sehat, wajar, di berbagai
bidang yang saling mendukung. Pembangunan memerlukan
indikator-indikator atau ukuranukuran yang lain yang dapat
menunjukkan sampai seberapa jauh pembangunan sosial ekonomi
berlangsung (Tjokroamidjojo, 1995).
Dalam pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan, dikembangkan pola tata ruang yang menyerasikan tata
guna lahan, air, serta sumber daya alam lainnya dalam satu
kesatuan tata lingkungan yang harmonis dan dinamis serta
ditunjang oleh pengelolaan perkembangan kependudukan yang
serasi. Tata ruang perlu dikelola berdasarkan pola terpadu melalui
pendekatan wilayah dengan memperhatikan sifat lingkungan alam
dan lingkungan sosial (Djunaedi, 2001).
I
file: MKP Landscape & Urban Space@rspoed_JO2012 11