2. KECENDERUNGAN TEKNOLOGI
Konvergensi berbagai media menjadi satu
media multimedia
Komputer, Handphone, PDA, Pocket PC, Tape
recorder, TV, Radio bahkan alat rumah tangga
Wireless Technologies
Infrared, Wi-Fi, Bluetooth
Tantangan bagi penyelenggara layanan publik dan bisnis
Transformasi dariTransformasi dari
konvensionalkonvensional digitaldigital
e-Governmente-Government
e-Learninge-Learning
e-Businesse-Business
m-Governmentm-Government
m-Servicesm-Services
4. TERMINOLOGY: E-
GOVERNMENT
Bring the public services to the web and
mobile application
Penggunaan teknologi informasi oleh
pemerintah untuk pertukaran informasi
dengan stakeholder yang terkait.
5. KARAKTERISTIK E-GOVERNMENT
Merupakan suatu mekanisme baru
(modern) antara pemerintah dgn
masyarakat dan kalangan lain yg
berkepentingan (stakeholder)
Melibatkan penggunaan TI (terutama
Internet)
Memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan
yg selama ini berjalan.
6. PEMICU UTAMA E-GOVERNMENT
Era Globalisasi yg Datang Lebih Cepat
Isu Hukum, HAM, pasar terbuka, Korupsi hrs
direspon cepat agar tdk diasingkan -> reposisi
gov dari local oriented service ke global
oriented service.
Kemajuan TI yang sangat cepat
Meningkatnya kualitas kehidupan
masyarakat
7. KEUNTUNGAN E-GOVERNMENT
Melayani masyarakat secara elektronik:
24 jam sehari
7 hari seminggu
Kapan pun
Dari manapun
Online
Melayani masyarakat lebih cepat, efisien,
transparan, dan responsif
8. CONTOH PELAYANAN
Pembayaran pajak
Pelaporan pindah alamat
Pelaporan kelahiran
Pendaftaran pernikahan
Motor vehicle registration
Informasi pelayanan kesehatan
Pendaftaran perusahaan
Informasi peluang investasi
Perpanjang SIM
Mencari dan melamar kerja
9. 2 ASPEK UTAMA JENIS
PELAYANAN E-GOVERNMENT
Aspek Kompleksitas
-> seberapa rumit anatomi sebuah
aplikasi Egov yg ingin dibangun.
Aspek Manfaat
-> seberapa besar manfaat yg
dirasakan penggunanya.
10. E-GOVERNMENT DI INDONESIA
E-Government di Indonesia sudah
dicanangkan sejak tahun 2003, tetapi
sampai hari ini hasilnya masih belum
menggembirakan
Tuntutan akan penyelenggaraan
pemerintahan yang efektif, efisien, dan
akuntabel semakin tinggi bagaimana
teknologi informasi (TI) bisa membantu ?
Munculnya kendala-kendala
implementasi e-government
11. MITOS DAN KENYATAAN E-
GOVERNMENT DI INDONESIA (1)
Mitos:
e-government = situs web pemerintah
Kenyataan:
Membangun situs web pemerintah adalah usaha
untuk membangun interaksi antara pemerintah
dengan masyarakat & dunia usaha sebagian
(kecil) dari cakupan e-government
12. MITOS DAN KENYATAAN E-
GOVERNMENT DI INDONESIA (2)
Mitos:
e-government = pengembangan sistem-sistem
informasi
Kenyataan:
Sistem-sistem informasi penting untuk pengelolaan
data dan informasi
Pengembangan sistem-sistem informasi terkait
dengan sistem dan proses birokrasi keduanya
perlu diselaraskan
13. MITOS DAN KENYATAAN E-
GOVERNMENT DI INDONESIA (3)
Mitos:
pengembangan e-gov dapat dilakukan secara
bertahap
Kenyataan:
Mitos tersebut benar, dengan catatan pengembangan
e-gov perlu perencanaan dan desain yang matang
Kesesuaian visi, misi, dan tujuan e-gov dengan visi,
misi, dan tujuan penyelenggaraan pemerintahan
Penyelarasan dengan sistem dan proses birokrasi
Strategi yang pas
Kebutuhan sumber daya (SDM, finansial)
14. MITOS DAN KENYATAAN E-
GOVERNMENT DI INDONESIA (4)
Mitos:
yang diperlukan adalah sistem-sistem informasi
yang terdapat di berbagai dinas dan unit untuk
mendukung pengambilan keputusan dan/atau
pelayanan publik
Kenyataan:
Sistem-sistem informasi bekerja tergantung
kualitas data
Sistem dan proses birokrasi sering memerlukan data/
informasi yang berasal dari sumber-sumber yang
berbeda perlu integrasi data/informasi
15. MITOS DAN KENYATAAN E-
GOVERNMENT DI INDONESIA (5)
Mitos:
pengembangan e-government hanya memerlukan
SDM bidang TI saja
Kenyataan:
Banyak urusan pengembangan e-gov yang tidak bisa
diselesaikan oleh SDM teknis TI (mis: menentukan
strategi dan penahapan pengembangan e-gov)
Pengembangan e-gov menyangkut berbagai bidang
selain TI (interdisipliner)
16. MITOS DAN KENYATAAN E-
GOVERNMENT DI INDONESIA (6)
Mitos:
e-government dapat dikembangkan secara bottom-up
(dari bawah ke atas)
Kenyataan:
Jika dilakukan secara bottom-up, semakin ke atas
akan semakin sulit untuk mengintegrasikan hasil-
hasilnya
Pengembangan e-government lebih baik dilakukan
secara top-down
Ide, konsep, dan inisiatif berasal dari pimpinan
Perlu kepemimpinan yang tepat
17. MITOS DAN KENYATAAN E-
GOVERNMENT DI INDONESIA (7)
Mitos:
e-government itu mahal, sehingga belum menjadi
prioritas
Kenyataan:
Pengadaan sistem komputerisasi dan penyelarasan
dengan proses birokrasi memang mahal, tetapi jika
berhasil, ada banyak keuntungan dan multiplier
effect yang bisa diperoleh
Keputusan pengembangan e-gov memerlukan visi
dan strategi yang tepat kepemimpinan TI (IT
leadership)
18. TEMUAN LEVEL 1: INFORMATION
Semua website sudah melewatii level pertama yakni
hanya mempublikasikan informasi seputar profil
instansi tersebut, dan kebanyakan terdiri dari menu
utama: (1) profil (2) visi dan misi, (3) prosedur
pelayanan publik, dan (4) berita seputar instansi
yang bersangkutan
Sumber berita sebagian besar bukan dari instansi
tersebut tapi hanya mengambil dari media lain.
Berita yang ditampilkan juga tidak selamanya ter-
update dengan baik karena ada website yang
menyajikan berita yang sudah kadaluwarsa.
Sekedar kliping
20. TEMUAN LEVEL 2: INTERAKSI
Website yang dianalisis semuanya masih dalam
level interaksi.
Aplikasi fasilitas interaksi yang disediakan
antara lain:
Buku tamu,
Forum,
Chatting,
Link kontak
Polling
21. BUKU TAMU
Hanya menampilkan keluhan masyarakat tanpa
ada respon dari pejabat atau staf birokrasi
terkait ataupun dari admin website.
Bahkan ada buku tamu yang hanya ditujukan
kepada admin hanya bersifat interaksi satu
arah.
Hampir semua website sangat lambat dalam
menanggapi komenter pengunjung, bahkan
banyak yang belum ada jawaban
24. FORUM DISKUSI
Forum diskusi juga masih banyak yang kosong
tidak ada aktivitas.
Beberapa website baru membuat topik diskusi
namun sama sekali tidak ada aktivitas.
25. CHATTING
Sebagian besar hanya hanya untuk chat antar
user, bukan chat dengan pejabat atau staf
birokrasi terkait berkaitan dengan pelayanan
publik.
Tidak kelihatan mana yang
online dan not online
26. POLLING
Belum dapat dimanfaatkan untuk menjaring
aspirasi masyarakat terhadap isu daerah yang
bersangkutan sebagai bagian dari proses
pengambilan keputusan pemerintah daerah.
Tindak lanjut dari polling juga tidak
diinformasikan kepada publik.
Banyak pula polling diadakan hanya untuk
menggali aspirasi tentang tampilan website,
yang tentunya ditujukan untuk admin website
bukan untuk peningkatan pelayanan publik.
28. TEMUAN LEVEL 3: TRANSAKSI
1. Tidak ada satu pun yang termasuk level ketiga
yakni level transaksi untuk pelayanan publik.
2. Ada beberapa kabupaten/kota yang sudah
menyediakan menu Layanan Publik, tapi
masih berifat informatif saja, sekedar
menampilkan persyaratan dan prosedur
layanan.
3. E-Procurement lebih banyak untuk publish
dan download form
29. TEMUAN LEVEL 4: INTEGRASI
Belum ada
Masih banyak tantangan dan
hambatan
31. TANTANGAN….
Setiap instansi sudah punya website
Hambatan
Manusia
Hardware dan infrastruktur
Organisasi
Perlu revitalisasi website diiringi
perubahan budaya
32. PELUANG…
Disahkannya Undang-undang tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik (UU ITE)
Pemerintah juga sudah mengeluarkan statemen
yang akan menurunkan tarif Internet sampai
40%
Semakin memberikan peluang yang lebih besar
bagi penerapan e-government untuk masa yang
akan datang.
33. TUGAS INDIVIDU
Tuliskan berbagai hal tentang E-Gov di
berbagai daerah (1 mahasiswa, 1
daerah/kotamadya, ).
Latar belakang mengapa mrk
implementasi egov
Proyek egov gagal dan sukses
TULISKAN DALAM BENTUK LAPORAN